Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Terung Belanda (Solanum Bataceum) Terhadap Morfologi Dan Motilitas Spermatozoa Mencit (Mus Musculus) Galur Ddy | - | EJIP BIOL 2686 8085 1 PB

e-Jipbiol Vol. 1: 50-56 , Juni 2013
ISSN : 2338-1795

Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Terung Belanda (Solanum Bataceum) Terhadap
Morfologi Dan Motilitas Spermatozoa Mencit (Mus Musculus) Galur Ddy
The Influence of the Extract of Netherlands Eggplant Fruit (Solanum Bataceum) Towards
Morphology and Motility of Spermatozoa of Mice (Mus Musculus)
Rafiqa1, A. Ramadhan2, Dewi Tureni2
¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Tadulako
²Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan P.MIPA, FKIP Universitas Tadulako
e-mail: e-mailfikabiocute@yahoo.com Jln. Delima Kota Palu, Sulawesi Tengah
Abstract
The Influence of the extract of Netherlands Eggplant fruit (Solanum bataceum) towards
morphology and motility of spermatozoa of mice (Mus musculus), DDY strain. The
method used is an experimental method using experimental design Completely
Randomized Design (CRD) patern 3 times repetition. The treatment uses the extract of
Netherlands Eggplant fruit (Solanum bataceum) in mice, fed with 5 different
concentrations and control. This research was conducted in the Laboratory of Biology of
the Departement Of MIPA, Faculty of Mathematics and Science Education Department of
Teacher Training and Education Tadulako University Palu. Analysis technique uses
ANAVA in a form Of A Software Of A Predictive Analysis Software program (PASW)

Statistics 27. BNT is applied to know the differences of each subsequent. In a study of mice
sperm morphology shows the test further results indicates that BNT eggplant fruit extract
at a concentration of 1 % , 2 % and 4 % were not significantly different when compared
with controls, but at the concentrations of 8 % and 16 % have a highly significant control.
The results showed that the extract with high dose effect on the morphology of
spermatozoa of mice (Mus musculus) . While the mice for sperm motility studies of BNT
that further testing showed that Dutch eggplant fruit extract at a concentration of 1 %, 2
%, 4 %, 8 % and 16 % significantly different between the control and the concentration of
1 % , 2 % , 4 % , 8 % , and 16 % showed a very noticeable difference. The results showed
that high doses given then decreased sperm motility. This suggests that the Dutch eggplant
fruit extracts affect the morphology and motility of spermatozoa (Mus musculus) strain
DDY strain.
Keywords : Netherland eggplant, sperm morphology , sperm motility
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh buah terung belanda terhadap
morfologi dan motilitasspermatozoa mencit (Mus musculus) galur DDY. Metode yang
digunakan adalah metode penelitian eksperimen menggunakan rancangan percobaan pola
rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 kali pengulangan. Perlakuan menggunakan
ekstrak buah terung belanda (Solanum bataceum) yang diberi pada mencit dengan
konsentrasi yang berbeda dan kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium

Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tadulako Palu. Teknik analisa menggunakan ANAVA dengan bentuk Software program
Predictive analysis Software(PASW) statistik 27. Untuk mengetahui adanya perbedaan
terhadap masing-masing perlakuanmaka dilakukan uji BNT. Hasil penelitian morfologi
spermatozoa mencit menunjukkan bahwa hasil uji lanjut BNT antar perlakuan
menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah terung belanda pada konsentrasi 1%, 2%,
4% dan 8% tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan kontrol namun pada
konsentrasi 8% dan 16% berbeda sangat nyata dengan kontrol. Hasil penelitian

Rafiqa et al.,

menunjukkan pemberian ekstrak dengan dosis yang tinggi memberikan pengaruh pada
morfologi spermatozoa mencit (Mus musculus).Sementara itu hasil penelitian motilitas
spermatozoa mencitdiperoleh nilai F.hit lebih besar dari F.tab (F.hit > F.tab)maka
dilakukan uji lanjut BNT yang menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah terung
belanda pada konsentrasi 1%, 2%, 4%, 8% dan 16% berbeda sangat nyata dengan
kontrol dan juga antara perlakuan menunjukkan perbedaan yang sangat nyata. Hasil
penelitian menunjukkan semakin tinggi dosis yang diberikan maka motilitas spermatozoa
semakin mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak buah terung
belanda berpengaruh terhadap morfologi dan motilitas spermatozoa (Mus musculus)

Galur DDY.
Kata Kunci : terung belanda, morfologi spermatozoa, motilitas spermatozoa

PENDAHULUAN
Metode kontrasepsi pria akan efektif
dan dapat diterima jika secara berencana
dapat dibuat periode infertil, tanpa
mengurangi prilaku seksual dan tanpa
mengganggu
fisiologi
tubuh
secara
keseluruhan sedangkan pada periode tertentu
atau yang dikehendaki terjamin kepulihan
fertilitas
setelah
pemakaian
metode
dihentikan. Metode kontrasepsi pria yang
tersedia untuk memenuhi persyaratan itu

adalah medikamentosa. Medikamentosa
merupakan
metode
kontrasepsi
yang
menggunakan obat atau bahan kimia yang
sifatnya secara temporer menghambat atau
membuat spermatogenesis menjadi abnormal,
sehingga spermatozoa yang dihasilkan testis
menjadi sedikit (oligozoospermia), berbentuk
abnormal (teratozoospermia) atau imotil
sehingga obyek menjadi infertil. Banyak
bahan
mendikamentosa
mempunyai
reversibilitas yang rendah sehingga setelah
penggunaan dihentikan fertilitas sukar pulih
kembali dan biasanya dapat merusak sel
benih induk (stem cells) sehingga terjadi steril
permanen (Yatim, 1988).

Di alam banyak tersedia senyawasenyawa yang dapat dimanfaatkan sebagai
bahan obat-obatan terutama dari tumbuhtumbuhan. Diketahui saat ini ditemukan
sebanyak 52 jenis tanaman yang terdapat di
Indonesia bersifat antifertilitas. Selanjutnya
dari suatu analisis terhadap sejumlah 1.600
ekstrak tanaman menunjukkan bahwa 30
ekstrak tanaman mempunyai efek spermisida

51

pada tikus dan dapat menyebabkan imotilitas
spermatozoa manusia (Purwaningsih, 1993).
Terung belanda adalah tanaman semak
atau pohon, tinggi batang 2-3 m dengan
diameter batang 4 cm, bentuk batang bulat,
daun alternate dengan bentuk daun kordatus,
vena menonjol, panjang petiolus 7-10. Bunga
kecil, mempunyai tandan, warnanya merah
jambu dan buahnya berbentuk oval.
Kandungan kimia buah terung belanda yang

paling tinggi adalah senyawa terpen/steroid
dan senyawa saponin, diikuti senyawa
flavonoid/tanin. Flavonoid, tanin merupakan
produk metabolit sekunder yang dihasilkan
oleh berbagai tanaman. Flavonoid dapat
berfungsi sebagai antioksidan. Manfaat yang
lain yaitu untuk melindungi struktur sel,
meningkatkan efektivitas vitamin C, anti
inflamasi dan juga sebagai antibiotik
(Tanjung, 2009).
Senyawa bioaktif yang bersifat
antifertil berasal dari golongan steroid, yang
dapat menghambat sekresi FSH dan LH
melalui umpan balik negatif terhadap poros
Hipotalamus Hipofisis Testis. Penurunan
LH menyebabkan penurunan produksi
testosteron pada sel Leydig dan penurunan
FSH akan menghambat sel Sertoli
mensintesis
ABP.

Oleh
karenanya
spermatogenesis juga akan terhambat dan
kualitas sperma yang dihasilkan menurun
(Feti, 2011).
Menurut Supriharti (2007), dalam 100
g terung belanda mengandung 82,7 87,8 g
air; protein 1,5 g; lemak 0,06 1,28 g;
karbohidrat 10,3 g; serat 1,4 4,29 g; abu

E-Jipbiol Vol 1 : Juni 2013

Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Terung Belanda (Solanum Bataceum) Terhadap Morfologi Dan Motilitas
Spermatozoa Mencit (Mus Musculus) Galur Ddy

0,66 0,94 mg; karoten 0,371 0,653 mg;
vitamin A 540 I.U. dan vitamin C 23,3 44,9
mg. Jika buah ini dimasak maka sebagian
besar vitamin C hilang.
METODE PENELITIAN

Penelitian ini tentang pengaruh
pemberian ekstrak buah terung belanda
(Solanum bataceum) terhadap morfologi dan
motilitas
spermatozoa
mencit
(Mus
musculus) galur DDY merupakan penelitian
eksperimental yang menggunakan rancangan
acak lengkap (RAL) dengan 3 pengulangan.
Bahan yang digunakan adalah kontrol (tanpa
perlakuan) dan mencit yang diberi ekstrak
buah terung belanda (Solanum bataceum)
yang diberikan kepada mencit (Mus
musculus) galur DDY dengan 5 konsentrasi
yang berbeda yaitu 1%, 2%, 4%, 8% dan
16%. Adapun pengamatan morfologi dan
motilitas spermatozoa mencit (Mus musculus)
sebagai berikut.
Pengamatan Morfologi Spematozoa

Dalam penelitian ini, prosedur kerja
untuk pengamatan morfologi spermatozoa
mencit dilakukan dengan cara sebagai
berikut: suspensi spermatozoa diteteskan di
atas kaca obyek sebanyak 2 tetes kemudian
diratakan dengan kaca obyek yang lain di
seluruh permukaan kaca obyek. Selanjutnya
dikeringkan dengan cara menganginkannya
beberapa menit dan direndam dalam metanol
selama 5 menit. Setelah itu kaca obyek
dikeringkan. Kemudian dimasukkan ke dalam

Pemeriksaan Motilitas Spematozoa
Dalam penelitian ini, prosedur kerja
untuk pengamatan motilitas spermatozoa
mencit dilakukan dengan cara sebagai
berikut: suspensi spermatozoa diteteskan di
atas kamar Neubauer sebanyak 1 tetes
kemudian ditutup dengan menggunakan kaca
penutup. Setelah itu dilakukan pengamatan

pergerakan (motilitas) spermatozoa.
HASIL PENELITIAN
Hasil pengujian pengaruh ekstrak
buah terung belanda (Solanum bataceum)
terhadap morfologi dan jumlah motilitas
spermatozoa mencit (Mus musculus) dengan
menggunakan ANAVA diperoleh sebagai
berikut.
Morfologi Spermatozoa
Pengamatan morfologi spermatozoa
dari masing-masing perlakuan menggunakan
statistik dengan model rancangan acak
lengkap (RAL), pengaruh ekstrak buah terung
belanda terhadap morfologi spermatozoa
mencit, disajikan pada Gambar 1.

Morfologi

(Abnormalitas
Spermatozoa)


140
120
100
80
60
40
20
0

larutan safranin selama 5 menit dan dibilas
kelebihan warnanya dengan buffer water
setelah itu dikeringkan dengan cara
menganginkannya kembali. Selanjutnya
dimasukkan ke dalam larutan kristal violet
selama 5 menit dan dibilas kembali kelebihan
warnanya dengan menggunakan aquades dan
dibiarkan sampai kering. Setelah itu diamati
morofologi spermatozoa.

0

1

2
4
Konsentrasi (%)

8

16

Gambar 1. Hasil Pengamatan Morfologi Spermatozoa

52

E-Jipbiol Vol 1 : Juni 2013

Rafiqa et al.,

Gambar 1. menunjukkan bahwa terjadi
kerusakan morfologi spermatozoa namun
tidak sejalan dengan peningkatan konsentrasi
ekstrak buah terung belanda yang diberikan
pada mencit, pengaruh pemberian ekstrak

terung belanda terlihat jelas pada konsentrasi
16%. Untuk menguji hipotesis (H1) maka
data diolah menggunakan ANAVA dengan
statistik 27.

Motilitas Spermatozoa

(Jml/ml)

Motilitas

0

1

2
4
Konsentrasi (%)

8

16

Gambar 2. Hasil Pengamatan Motilitas Spermatozoa
Gambar 2. menunjukkan bahwa
ekstrak buah terung belanda memberi
pengaruh yang berbeda dari tiap konsentrasi.
Pengaruh pemberian ekstrak terung belanda
terlihat jelas pada konsentrasi 16%. Pada
gambar 1 menunjukkan adanya penurunan
motilitas yang sejalan dengan peningkatan
konsentrasi ekstrak buah terung belanda yang
diberikan pada mencit.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai
pengaruh pemberian ekstrak buah terung
belanda (Solanum bataceum) terhadap
morfologi dan motilitas spermatozoa mencit
(Mus musculus) diperoleh nilai F hitung lebih
besar dari F tabel 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa hipotesis pertama dan kedua diterima
jadi ekstrak buah terung belanda berpengaruh
terhadap
morfologi
dan
motilitas
spermatozoa.
Morfologi Spermatozoa
Berdasarkan hasil analisis varians
mengenai pengaruh ekstrak terung belanda
terhadap morfologi spermatozoa mencit yang
diberikan selama 30 hari, menunujukkan

53

bahwa antara dosis perlakuan terjadi
kerusakan morfologi spermatozoa yang
nyata.
Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Ramadhan
(2001) mengenai pengaruh pemberian
mangostin tehadap gambaran histologi
tubulus seminiferus testis serta spermiogram
mencit menunjukkan bahwa terjadi akibat
efek mangostin (Senyawa ∝ bioaktif) dapat
menurunkan
konsentrasi
testosteron.
Kandungan senyawa alkaloid steroid
Solasodin yang terdapat pada ekstrak buah
terung belanda di duga memiliki efek yang
sama dengan mangostin yaitu dapat merusak
morfologi spermatozoa seperti kepala besar,
kepala kembar, ekor patah, ekor melilit, ekor
kembar dan sitoplasma duplet.
Pemberian ekstrak buah terung belanda
mengandung Alkoloid yang ikut masuk
dalam jalur biosintesa steroid sehingga akan
dihasilkan bahan yang strukturnya mirip
dengan hormon yang bekerja pada jalur
biosintesis tersebut. Selanjutnya bahan ini
disekresikan bersama hormon tersebut ke sel
target sehingga kerja dari hormon tersebut
akan terganggu. Menurut Turner dan Bagnara

E-Jipbiol Vol 1 : Juni 2013

Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Terung Belanda (Solanum Bataceum) Terhadap Morfologi Dan Motilitas
Spermatozoa Mencit (Mus Musculus) Galur Ddy

(1976) dikatakan bahwa bahan tersebut
bekerja secara kompetitif pada lokasi reseptor
jaringan sasaran.
Pada hasil pengamatan mikroskopis
juga ditemukan kelainan pada morfologi
spermatozoa mencit yaitu pada konsentrasi
1%, 2%, 4%, 8% dan 16% ditemukan
spermatozoa abnormal seperti kepala besar,
kepala kembar, ekor patah, ekor melilit, ekor
kembar, sitoplasma duplet dan spermatozoa

abnormal yang dominan ditemukan yaitu
ekor patah.
Morfologi abnormal spermatozoa
mencit terlihat jelas pada konsentrasi 16%,
sedangkan pada kontrol sebagian juga
ditemukan spermatozoa yang abnormal
seperti ekor patah, ekor melilit, kepala besar
dan sitoplasma duplet namun dalam jumlah
yang sangat sedikit, dapat dilihat pada
gambar 3 dan 4.

Gambar 3. Spermatozoa abnormal (Ekor patah)

Gambar 4. Spermatozoa abnormal (Kepala kembar)
Menurut
Kartini
(2010),
bahwa
Abnormalitas pada spermatozoa dibagi menjadi
abnormalitas
primer
dan
abnormalitas
sekunder.
Abnormalitas
primer
yaitu
spermatozoa yang mengalami kelainan pada
saat spermatogenesis, meliputi kepala yang
terlampau besar, kepala yang terlampau kecil,
kepala pendek, kepala pipih memanjang, kepala
rangkap dan ekor ganda. Abnormalitas
sekunder yaitu spermatozoa yang mengalami
kelainan setelah meninggalkan tubulus
seminiferus, ditandai dengan ekor putus, kepala
pecah dan kepala tanpa ekor.

54

Menurut Ermayanti (2010) menurunnya
spermatozoa normal kemungkinan disebabkan
oleh abnormalitas primer dan abnormalitas
sekunder yang disebabkan setelah perlakuan
dengan infus kayu amargo, yang mirip dengan
kandungan senyawa alkaloid steroid Solasodin
yang menyebabkan kerusakan morfologi
spermatozoa seperti abnormalitas primer dan
abnormalitas sekunder.
Motilitas Spermatozoa
Pengaruh ekstrak terung belanda
terhadap motilitas spermatozoa mencit setelah
diberikan
perlakuan
selama
30
hari

E-Jipbiol Vol 1 : Juni 2013

Rafiqa et al.,

menunjukkan bahwa pada dosis perlakuan
terdapat perbedaan motilitas spermatozoa yang
nyata. Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya oleh Asdriyanto (2011) pemberian
ekstrak
etanol
terung
belanda
dapat
menurunkan motilitas spermatozoa mencit.
Hasil tersebut sama dengan hasil uji BNT
yang menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis
yang diberikan maka hasil penurunan motilitas
pada spermatozoa mencit akan mengalami
penurunan. Kecenderungan penurunan motilitas
spermatozoa dapat disebabkan karena efek
steroid dan flavonoid yang terkandung pada
buah terung belanda.
Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh (Feti, 2011)
yang menyatakan bahwa senyawa bioaktif yang
bersifat antifertil berasal dari golongan steroid,
dapat menghambat sekresi FSH dan LH melalui
umpan
balik
negatif
terhadap
poros
HipotalamusvvvvHipofisis Testis. Penurunan
LH
menyebabkan
penurunan
produksi
testosteron pada sel Leydig dan penurunan FSH
akan menghambat sel Sertoli mensintesis ABP.
Oleh karenanya spermatogenesis juga akan
terhambat dan kualitas sperma yang dihasilkan
menurun.
Penurunan motilitas spermatozoa yang
disebabkan ekstrak terung belanda sejalan
dengan peningkatan abnormalitas spermatozoa
mencit perlakuan. Abnormalitas spermatozoa
dapat mempengaruhi motilitas spermatozoa.
Spermatozoa dengan morfologi abnormal akan
menghambat
pergerakan
spermatozoa.
Morfologi spermatozoa yang abnormal
menyebabkan kelemahan pergerakan (motilitas)
spermatozoa dan merupakan salah satu faktor
infertilitas.
Menurut Ramadhan (2001) mengenai
mekanisme penurunan motilitas spermatozoa
akibat pemberian mangostin terjadi melalui
sifat bahan aktif yang dapat mengganggu kerja
epididimis, yang sama dengan kandungan
alkoloid steroid solasodin yang terdapat pada
ekstrak buah terung belanda yang menyebabkan
terjadi penurunan motilitas spermatozoa.
Pada hasil pengamatan mikroskopis juga
ditemukan adanya
penurunan motilitas
spermatozoa mencit yaitu pada konsentrasi 1%,

55

2%, 4%, 8% dan 16% ditemukan spermatozoa
yang mati, bergerak di tempat dan juga terdapat
spermatozoa yang bergerak maju namun dalam
jumlah yang sedikit. Untuk mencit yang tidak
diberikan perlakuan (Kontrol) juga ditemukan
spermatozoa yang mati dan bergerak di tempat
tetapi lebih sedikit dibandingkan dengan
bergerak maju.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pemberian ekstrak buah terung belanda
(Solanum
bataceum)
menyebabkan
kerusakan morfologi dan menurunkan
motilitas
spermatozoa
mencit
(Mus
musculus).
2. Dosis pemberian ekstrak terung belanda
berpengaruh
terhadap
morfologi
spermatozoa
pada
konsentrasi
2%,
sedangkan pada motilitas pemberian dosis
ekstrak terung belanda berpengaruh
terhadap motilitas spermatozoa
pada
konsentrasi 16 %.
Saran

Berdasarkan hasil penelititan yang telah
dilakukan, diharapkan pada peneliti selanjutnya
untuk melakukan uji kualitas sel spermatozoa
dan uji histologi organ testis terhadap
pemberian ektrak terung belanda (Solanum
bataceum).
DAFTAR PUSTAKA
Asdriyanto. (2011). Pengaruh Pemberian Ekstrak
Etanol
Buah
Terong
Belanda
(cyphomandn betacea (Cav.) Sendtn)
Terhadap Motilitas, Viabilitas, dan
Jumlah Spermatozoa Mencit. Universitas
Andalas. Padang.
Ermayanti. (2010). Kualitas Spermatozoa Mencit
(Mus musculus l.) Setelah Perlakuan
Infus Kayu Amargo (Quassia amara
linn.) dan Pemulihannya. Universitas
Udayana. Kampus Bukit Jimbaran.

E-Jipbiol Vol 1 : Juni 2013

Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Terung Belanda (Solanum Bataceum) Terhadap Morfologi Dan Motilitas
Spermatozoa Mencit (Mus Musculus) Galur Ddy
Feti. (2011). Pengaruh Ekstra Buah Terung
terhadap Spermatozoa. [Online]. Tersedia
https://www.google.com. [16 Juli 2013].
Kartini. (2010). The Effect of Cigarettes Smoke
Exposured Causes Fertility of Male Mice
(Mus musculus). Darussalam. Banda
Aceh.
Purwaningsih, E., Soeradi, O. (1993). Pemberian
Infusa Buah Manggis Muda (Garcinia
Mangostana L.) Pada Semen Manusia
dan Pengaruhnya Terhadap Motilitas dan
Integritas Membran Spermatozoa In
Vitro. J. Kedok. Yarsi. 1(2) : 28-40.
Ramadhan, Achmad. (2001). Pengaruh Pemberian
Mangostin terhadap Gambaran Histologi
Tubulus
Seminiferus
Testis
serta
Spermiogram Mencit (Mus musculus)
Galur Ddy. Thesis. UNPAD. Bandung.

Tanjung. (2009). Pengaruh Buah Terong Belanda
(Solanum betaceum cav.) terhadap
Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin
Mencit Jantan (Mus musculus l.) Anemia
Strain ddw melalui Induksi Natrium Nitrit
(nano2). [Online]. Tersedia Jurnal.usu.
ac.id/index.php/sbiologi/article/downloa/
1304/688. [17 Juli 2013].
Turner,

C.D. dan J.T. Bagnara. (1976).
Endokrinologi
Umum.
Airlangga
University Press, Surabaya.

Yatim, W. (1988). Efek Anti-fertilitas Gosipol dan
Gula Berkhol Terhadap Tikus Wistar
(Rattus norvegicus) dan Implikasi
Prospeknya Sebagai Kontraseptif Pria.
Disertasi Program Doktor Universitas
Padjadjaran. Bandung.

Supriharti. (2007). Identifikasi Karyotipe Terung
Belanda (Solanum betaceum cav.)
Kultivar Berastagi Sumatera Utara.
[Online].
Tersedia
http;//repository.
usu.ac.id/bitstream/b123456789/17548/1/.
[17Juli 2013].

56

E-Jipbiol Vol 1 : Juni 2013

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Segar Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Gambaran Histologis Ginjal Mencit Jantan (Mus musculus L.)

3 91 49

Pengaruh Pemberian Ekstrak N-Heksan Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Gambaran Histologis Limpa Mencit (Mus musculus L.) Strain DDW

1 107 58

Aktivitas Alkaloid Dari Buah Terung Belanda (Solanum Betaceum) Hasil Sambung Pucuk Dengan Lancing (Solanum Mauritianum) Terhadap Tingkat Kehamilan Mencit (Mus Musculus)

7 76 68

Ketahanan Tanaman Terung Belanda (Solanum betaceum Cav) Setelah Diinduksi Dengan Sinar Uv Terhadap Colletotrichum sp.

2 47 65

PENGARUH PEMBERIAN TEMPE TERHADAP JUMLAH DAN MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L.) OBESITAS

2 10 69

PENGARUH PEMBERIAN SELENIUM SECARA ORAL TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus Musculus) STRAIN JEPANG.

0 0 15

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Buah Terong Belanda (Cyphomandra betacea (Cav.) Sendtn.) Terhadap motilitas Viabilitas dan Jumlah Spermatozoa Mencit.

0 2 6

Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) terhadap Morfologi Spermatozoa Mencit (Mus musculus) Galur DDY | - | EJIP BIOL 2692 8106 1 PB

0 2 4

Pengeruh Pemberian Ekstrak Daun Pegagan (Centella Asiatica) Terhadap Motilitas Spermatozoa Mencit (Mus Musculus ) Galur Ddy Effect of Leaf Extract Gotu Kola (Centella Asiatica) Sperm Motility Against Mice (Mus Musculus) Strain Ddy | - | EJIP BIOL 2693 811

0 0 6

PENGARUH EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) TERHADAP MOTILITAS DAN KONSENTRASI SPERMATOZOA MENCIT JANTAN (Mus musculus)

0 0 9