Sistem Informasi Rujukan Statistik - View Statistik Dasar

(1)

Buku 4

Pedoman Pengolahan

Survei Penyempurnaan Diagram Timbang

Nilai Tukar Petani

2012

BADAN PUSAT STATISTIK

Buku


(2)

i

Kata Pengantar

Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 (SPDT12) bertujuan untuk mengganti Diagram Timbang dan Tahun Dasar Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) dari tahun 2007 menjadi 2012, agar sejalan dengan perkembangan harga-harga yang terjadi saat ini.

Kegiatan pengolahan data SPDT12 merupakan kegiatan lanjutan setelah pelaksanaan pendataan di lapangan. Sebelum proses perekaman data, dilakukan tahapan kegiatan editing-coding untuk menjamin data yang dihasilkan dari kegiatan SPDT12 ini benar, akurat dan sesuai dengan fakta di lapangan. Perekaman data SPDT12-K, SPDT12-TP, SPDT12-TH, SPDT12-TPR, dan SPDT12-TRK menggunakan aplikasi interaktif dan terintegrasi dalam satu sistem aplikasi dan dilakukan di BPS Provinsi Seluruh Indonesia kecuali DKI Jakarta. Hal ini dilakukan untuk menjaga sinkronisasi antara data yang sama diantara keempat isian dokumen tersebut sehingga diperoleh hasil perekaman data clean.

Untuk menjamin diperolehnya data clean tersebut maka kegiatan perekaman data harus benar-benar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan mengikuti sistem dan mekanisme pengolahan yang telah ditentukan, khususnya tahapan perbaikan data, bila ditemukan adanya kesalahan atau tidak adanya konsistensi data pada pasangan dokumen (SPDT12-K berpasangan dengan salahsatu subsektor) maka hendaknya dilakukan koordinasi dengan subject matter terkait, dalam hal ini seksi Statistik Harga untuk memperbaikinya.

Buku pedoman pengolahan (Buku 5) ini merupakan pedoman bagi petugas perekaman data (operator) yang memuat aturan dan mekanisme bagi operator dalam melakukan perekaman data. Dengan adanya pedoman ini, kegiatan pengolahan data SPDT12 diharapkan dapat terlaksana dengan baik dan pada akhirnya dapat menghasilkan data yang akurat serta selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Terakhir diharapkan seluruh Petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan berlangsung dengan aman dan lancar.

Jakarta, Juli 2012 Kepala Badan Pusat Statistik


(3)

ii

Daftar Isi

Kata Pengantar………... i

Daftar Isi………. ii

Daftar Lampiran……… iii

I. Pendahuluan………... 1

1.1. Latar Belakang……… 1

1.2. Jenis Daftar yang Diolah……….... 2

II. Tahapan Pengolahan……… 3

2.1. Umum……… 3

2.2. Pengolahan Data SPDT12 di BPS Provinsi……….. 4

2.3. Pengolahan Data SPDT12 di BPS RI……… 5

III. Editing/Coding……… 5

3.1. Editing Coding Daftar SPDT12-K………... 7

3.2. Editing Coding Daftar SPDT12-TP ………... 15

3.3. Editing Coding Daftar SPDT12-TH ………... 17

3.4. Editing Coding Daftar SPDT12-TPR………... 18

3.5. Editing Coding Daftar SPDT12-TRK ………... 19

IV.Pengoperasian Program Pengolahan……….... 21

4.1. Kebutuhan Program ………... 21

4.2. Instalasi ………... 21

4.3. Persiapan Pengolahan……….. 26

4.4. Autentifikasi Pengguna dan Master………... 29

4.5. Entri Data SPDT12 ………... 41

4.6. Fasilitas Lain dalm Sistem ………... 61


(4)

iii

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Workflow Pengolahan SPDT12 ... 66 Lampiran 2. Konsumsi per Kapita ... 67


(5)

1

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan tumpuan bagi penduduk Indonesia dan sekaligus sebagai penyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi sekalipun dalam keadaan resesi. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tingginya daya serap tenaga kerja di sektor pertanian yang mencapai sekitar 36 persen (Sakernas Agustus 2011) dan hampir setengah dari jumlah penduduk Indonesia bergantung hidup pada sektor pertanian.

Ironisnya tingkat kesejahteraan petani, sebagai pelaku sektor pertanian yang umumnya tinggal atau menetap di wilayah perdesaan, (diduga) berada disekitar garis kemiskinan. Sehingga diperlukan suatu indikator yang secara akurat dapat mengukur kemampuan daya beli petani. Ukuran ini disajikan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah yang berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan dan keberpihakan kepada petani agar mereka tetap bersemangat dalam mengelola usaha pertanian.

Indikator Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan sebagai proxy tingkat kesejahteraan petani di daerah perdesaan. Namun demikian, untuk saat ini penghitungan NTP masih menggunakan diagram timbang tahun dasar 2007 sehingga diperkirakan sudah tidak sesuai lagi untuk menggambarkan keadaan sekarang secara tepat yang diakibatkan oelh berbagai perubahan diantaranya perubahan iklim/cuaca, perubahan pendapatan petani dan perubahan akan permintaan komoditas serta perubahan sikap masyarakat atas komoditas yang dihasilkan petani yang dapat mengubah pola tanam dan konsumsi petani.

Mengingat pentingnya diperoleh diagram timbang NTP yang sesuai dengan kondisi saat ini, maka diperlukan penyempurnaan diagram timbang yang didukung oleh sistem pengolahan yang intensif dan efektif sehingga diperoleh data yang cepat dan akurat. Pengolahan data Survey Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 (SPDT12) ini dilakukan dengan data entri dengan konsep pengolahan data client-server di BPS Provinsi diseluruh Indonesia. Sistem Pengolahan SPDT12 dibangun dengan bahasa pemrograman C#, data yang diolah akan disimpan di dalam database Microsoft Access.


(6)

2

1.2. Jenis Daftar yang Diolah

Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 mencakup 4 (empat) subsektor pertanian, diantaranya adalah tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan rakyat dan peternakan di 32 provinsi di Indonesia. Jumlah sampel keseluruhan sebanyak 46.300 rumah tangga di daerah perdesaan.

Terdapat 5 (lima) jenis daftar yang diolah dalam sistem pengolahan SPDT12 yaitu Daftar SPDT12-TP, Daftar SPDT12-TH, Daftar SPDT12-TPR, Daftar SPDT12-TRK, dan Daftar SPDT12-K, dimana daftar SPDT12-K berpasangan dengan salah satu daftar subsektor SPDT12 yang diusahakan (SPDT12-TP/ SPDT12-TH/ SPDT12-TPR/ SPDT12-TRK).

Kegunaan dari kelima jenis daftar SPDT12 tersebut adalah :

1. Daftar SPDT12-TP, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Pangan.

2. Daftar SPDT12-TH, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Hortikultura.

3. Daftar SPDT12-TPR, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat.

4. Daftar SPDT12-TRK, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Peternakan.

5. Daftar SPDT12-K, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan keterangan rumah tangga dan pengeluaran konsumsi rumah tangga yang berasal dari pembelian, tidak termasuk pemberian dari pihak lain maupun produksi sendiri.


(7)

3

II.

TAHAPAN PENGOLAHAN

2.1. Umum

Salah satu tujuan SPDT12 ini adalah tersedianya database sebagai bahan untuk menyusun paket komoditas diagram timbang Nilai Tukar Petani (NTP) setiap tahun. Sehingga dibutuhkan tersedianya database diagram timbang SPDT2012 yang cepat,tepat dan akurat. Untuk itu pelaksanaan pengolahan data SPDT12 dilakukan di masing-masing BPS Provinsi, dengan demikian akan lebih cepat melakukan perbaikan jika terjadi kesalahan/keraguan isian dokumen.

Kegiatan pengolahan dokumen SPDT12 dimulai dengan proses pengolahan pra komputer dilanjutkan dengan proses pengolahan data dengan komputer. Kegiatan pra komputer meliputi penerimaan dokumen (receiving), pengelompokan dokumen (batching) dan penyuntingan/penyandian (editing/coding). Proses pengolahan data dengan komputer meliputi perekaman data (data entri) dan tabulasi. Hasil proses pengolahan pra komputer terutama proses editing/coding, sangat mempengaruhi proses pengolahan dengan komputer. Hasil editing/coding yang baik akan mempercepat proses entri data.

Sistem Program data entri SPDT12 ini dibuat sedemikian rupa agar para pengguna dapat mengoperasikannya dengan mudah dan sekaligus dapat terjaga konsistensi data. Oleh sebab itu sistem ini dilengkapi dengan proses validasi secara interaktif dalam proses kegiatan data entri. Aturan validasi yang diterapkan dalam sistem ini sama dengan aturan validasi yang diterapkan dalam proses editing/coding, hal ini untuk menjaga kualitas data yang akan dihasilkan sehingga data SPDT12 dapat dijadikan sebagai database awal yang terpercaya, berkesinambungan dan dapat digunakan sebagai acuan dalam penghitungan indikator NTP dimasa mendatang sebagai bahan dalam mengambil keputusan.

Secara umum, skema tahapan proses pengolahan data SPDT12 dapat di lihat pada Lampiran 1.

2.2. Pengolahan SPDT12 di BPS Provinsi

Pengolahan SPDT12 di BPS Provinsi pada dasarnya terbagi menjadi lima tahapan kegiatan yaitu penerimaan dokumen dan pengelompokan dokumen, penyuntingan dan penyandian (editing coding), data entri dan validasi, evaluasi tabel, pengiriman data ke BPS RI


(8)

4

a. Penerimaan dan Pengelompokan Dokumen

Penerimaan dokumen merupakan proses menerima dan memeriksa kelengkapan Daftar SPDT12 hasil pencacahan dalam satu kabupaten/kota. Hasil pemeriksaan dicatat dalam suatu daftar penerimaan dokumen oleh unit kerja yang melaksanakan penerimaan dokumen di BPS Provinsi.

Tugas penerimaan dokumen adalah sebagai berikut:

1. Menerima dokumen dari BPS Kabupaten/Kota; 2. Memeriksa kelengkapan jumlah;

3. Menyerahkan dokumen yang telah dicatat ke petugas penyimpanan dokumen; 4. Membuat laporan perkembangan penerimaan dokumen

Sedangkan tugas pengelompokan dokumen adalah melakukan batching/ pengelompokan dokumen dalam 1(satu) kabupaten/kota. Dalam satu kabupaten/kota terdapat sejumlah petugas pencacah lapangan yang bertanggung jawab terhadap paling tidak 25 responden. Sehingga pengelompokan dokumen meliputi kelengkapan dokumen per PCS, dan kelengkapan dokumen dalam 1 rumah tangga. Selanjutnya dokumen disimpan. Penyimpanan dokumen merupakan proses penyimpanan dan pengelolaan dokumen agar mudah diambil apabila diperlukan dalam tahap editing/coding, dan data entry serta mudah pula dikembalikan ke tempat penyimpanan semula.

Tugas penyimpanan dokumen adalah sebagai berikut:

1. Menerima dokumen dari petugas penerimaan dokumen;

2. Menyusun dokumen pada tempat penyimpanan sehingga dokumen mudah dicari atau diambil dan dikembalikan ke tempat semula;

3. Memberikan dokumen kepada petugas editing/coding;

4. Menerima dan menyimpan kembali dokumen dari petugas editing dan petugas data entry.

b. Penyuntingan dan penyandian (editing coding).

Tahap kedua dalam kegiatan pra komputer adalah proses editing (penyuntingan) dan coding (penyandian) yaitu proses pengecekan dokumen yang telah selesai dilakukan proses batching dengan memperhatikan kaidah-kaidah penyuntingan dan penyandian


(9)

5

yang telah ditetapkan. Tahap ini dilakukan untuk mempermudah atau mempercepat tahap entri, sehingga tahap editing dan coding “WAJIBDILAKUKAN”.

c. Data entri dan validasi d. Evaluasi tabel

e. Pengiriman data ke BPS RI

2.3. Pengolahan SPDT12 di BPS RI

Secara garis besar, tahapan pengolahan data SPDT12 yang dilaksanakan oleh BPS Pusat adalah sebagai berikut:

1. Menerima data hasil entri dari BPS Provinsi

2. Melakukan penggabungan data hasil entri dari seluruh provinsi.

3. Melakukan pemeriksaan data dengan revalidasi data dari BPS Provinsi

4. Melakukan pengecekan kelengkapan dan kewajaran isian, dengan menggunakan tools pada program yang tersedia.

5. Mengevaluasi data hasil point 4 dengan melihat keterbandingan beberapa indikator penting antar tahun.Revalidasi data SPDT12


(10)

6

III.

EDITING CODING

Editing/Coding atau penyuntingan/penyandian adalah merupakan proses pemeriksaan dan membetulkan penulisan yang salah/kurang jelas pada isian dokumen hasil pencacahan dengan memperhatikan kaidah-kaidah editing/coding yang telah ditetapkan.

Tugas editor adalah sebagai berikut:

1. Mengikuti pelatihan editing/coding;

2. Mengambil dokumen dari tempat penyimpanan dokumen; 3. Menghitung dan memeriksa kelengkapan jumlah dokumen;

4. Meng-edit dokumen SPDT12 sesuai dengan pedoman yang ditentukan; 5. Menyerahkan dokumen yang telah di-edit ke petugas penyimpanan; 6. Membuat laporan perkembangan editing.

Tahapan Umum Editing/Coding

1. Pemeriksaan daftar harus dilakukan secara berurutan mulai dari rincian 1 sampai

dengan rincian terakhir;

2. Petugas harus memeriksa apakah isian rincian sudah benar dan konsisten dengan isian

rincian lain. Apabila petugas menemukan kesalahan atau ketidaksesuaian antar isian maka isian yang salah harus diperbaiki;

3. Memeriksa apakah isian jawaban dan pencantuman kode pada kotak pengolahan yang

tersedia sudah benar;

4. Memeriksa dan memperbaiki isian yang meragukan atau isian yang kurang jelas; 5. Memperbaiki isian untuk satuan luas atau jarak apakah sudah sesuai;

6. Memeriksa isian jumlah pada setiap rincian yang merupakan penjumlahan dari

beberapa isian;

7. Untuk perlakuan Manual Check (MC) harap editor meneliti seluruh isian dokumen

secara utuh, apabila terjadi sesuatu yang mengharuskan kunjungan ke lapangan maka harus lapor ke pengawas dan dilakukan revisit.


(11)

7

3.1. Editing Coding Daftar SPDT12-K

- Periksa apakah isian identitas rincian 1 sampai dengan rincian 4 (nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan) sudah sesuai dengan kode wilayah MFD kondisi Desember 2011.

- Periksa isian rincian 5: apakah Nomor Urut Rumah tangga sudah terisi dengan range 01 -25

- Periksa isian rincian 6: apakah nama Kepala Rumah Tangga sudah terisi

- Periksa isian rincian 7: apakah Jenis Komoditas Utama sudah terisi dengan benar dan sesuai dengan master kode komoditas SPDT12.

- Periksa apakah isian rincian 1: nama pencacah dan nama pemeriksa sudah terisi dengan jelas dan benar.

- Periksa apakah isian rincian 2: kode petugas pencacah dan pemeriksa sudah terisi dengan benar dan sesuai dengan pemberian kode petugas dari BPS kabupaten/Kota pada waktu pelatihan petugas.

- Periksa apakah isian rincian 3: tanggal pencacahan sudah terisi, dimana tanggal pencacahan harus lebih kecil atau sama dengan dari tanggal pemeriksaan

- Periksa apakah isian baris pertama kolom (2) sama dengan isian Blok I Rincian 6

- Periksa apakah isian baris yang terisi di kolom (2) lebih dari satu dan tidak boleh lebih dari 10 (sepuluh).

- Periksa apakah, jika kolom (3) baris kedua berkode 2, maka kolom (4) baris pertama dan kedua harus berbeda kodenya.

- Periksa apakah isian kolom (3) : kode hubungan dengan kepala rumah tangga pada kolom (3) harus urut sesuai dengan konsep yang digunakan pada SP (Sensus Penduduk) 2010.

Blok I. PENGENALAN TEMPAT

Blok II. KETERANGAN PENCACAHAN


(12)

8

- Periksa hubungan antara Kolom 3 dan 5 (Hubungan dengan kepala ruta, umur).

i. Seorang kepala ruta harus berumur 10 tahun ke atas.

Jika Kolom 3 (hubungan dengan kepala ruta) berisi kode 1 (kepala ruta), maka isian Kolom 5 (umur) harus ≥ 10 (tahun).

ii. Seorang istri/suami/menantu harus berumur 10 tahun ke atas dan

berstatus kawin.

Jika Kolom 3 (hubungan dengan kepala ruta) berisi kode 2 (istri/suami) atau kode 4 (menantu), maka isian Kolom 5 (umur) harus ≥ 10 (tahun).

iii. Orang tua/mertua dari seorang kepala ruta harus berumur 20 tahun ke atas.

Jika Kolom 3 (hubungan dengan kepala ruta) berisi kode 6 (orang tua/mertua), maka isian Kolom 5 (umur) harus lebih besar atau sama dengan 20 (Kolom 5 ≥ 20).

- Periksa konsistensi antara kolom (5) dan kolom (6): hubungan antara pendidikan tertinggi yang ditamatkan dengan umur anggota ruta harus konsisten.(Lihat pada Tabel 1).

Tabel 1. Hubungan Antara Pendidikan Tertinggi yang Dimiliki dengan Umur Kode

(BlokIIIA.Kolom 6)

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

(Blok IIIA.Kolom 6)

U m u r (Blok IIIA.Kolom 5)

(1) (2) (3)

kode 0/1 kode 2 kode 3 kode 4 kode 5

Tidak punya ijazah SD SD/Sederajat

SMP/Sederajat

SMA/ SMK/Sederajat Akademi/PT

05 tahun atau lebih 10 tahun atau lebih 13 tahun atau lebih 16 tahun atau lebih 17 tahun atau lebih

- Periksa kolom (7) dan (8): Jika kolom (5) ≥ 10, maka kolom (7) dan kolom (8) harus ada isian dan jika kolom (7) berkode 1 maka Kolom (9) harus ada isian.


(13)

9

- Periksa isian persentase: harus lebih besar dari 50 persen.

- Periksa rincian 1: apakah sudah terisi dan sesuai dengan banyaknya komoditas yang diisikan pada tabel jenis komoditas pada rincian 2.

- Periksa rincian 2 :

1. Isian Kode pada nomor urut 1 harus sama dengan isian Blok I Rincian 7 ( Jenis komoditas utama).

2. Banyaknya jenis komoditas yang diisikan pada rincian 2 harus sesuai dengan jumlah komoditas pada rincian 1.

3. Nama komoditas yang ditulis pada rincian 2 harus lengkap dan jelas, seperti “Kacang Tanah”,tidak boleh “Kacang” saja. Jika tidak lengkap tanyakan ke Pencacah (PCS). 4. Isian Kode harus bersesuaian dengan isian jenis komoditas dan sesuai dengan Master

Komoditas SPDT2012. Jika terdapat komoditas yang belum ada pada Master Komoditas, maka komoditas baru dapat ditambahkan sesuai dengan aturan yang disepakati dan di koordinasi oleh Kasie Statistik Harga BPS Provinsi.

5.

- Periksa isian kolom (2): Kolom ini berisi kualitas/merk dari jenis barang yang ada pada kolom(1). (Lihat Master Kualitas)

- Periksa konsistensi kolom (5) dan kolom (6) : Jika kolom (5) ada isian, maka kolom (6) harus ada isian dan sebaliknya

- Periksa isian kolom(6):

1. Isian kolom (6) pada kelompok A = isian kolom (6) subkelompok [A.1 + A.2 + A.3 + A.4 + A.5 + A.6 + A.7 + A.8 + A.9 + A.10 + A.11 + A.12].

2. Isian kolom (6) pada setiap baris subkelompok yaitu A.1 s.d A.12 dan B.1. s.d B.3 harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh : Isian kolom (6) pada baris subkelompok A.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok A.1

Periksa kewajaran kuantitas seluruh komoditas makanan yang terisi pada kolom (5) blok IV dibagi jumlah anggota rumah tangga dibandingkan dengan maksimum konsumsi per kapita yang tertera pada tabel lampiran 2.

Blok IIIB. SUMBER PENGHASILAN UTAMA

Blok IIIC. JENIS KOMODITAS/TERNAK/UNGGAS YANG DIUSAHAKAN

Blok IV. KONSUMSI RUMAH TANGGA UNTUK BAHAN MAKANAN, MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU SELAMA SEMINGGU YANG LALU YANG BERASAL DARI PEMBELIAN


(14)

10

- Periksa isian kolom (2): Kolom ini berisi kualitas/merk dari jenis barang yang ada pada kolom(1). (Lihat Master Kualitas).

- Periksa isian kolom (5): Bila kolom (5) ada isian maka Kolom (7) harus ada isian, kecuali untuk Jenis Barang yang tidak mempunyai satuan Banyaknya (lihat Master Komoditas).

- Periksa Isian kolom (6): Isian Kolom (6) pada kelompok A = isian kolom (6) subkelompok [A.1 + A.2 + A.3 + A.4]

- Periksa isian subkelompok pada kolom (6) yaitu subkelompok A.1. s.d A4. : Isian kolom (6) pada baris setiap subkelompok harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh :

Isian kolom (6) pada baris subkelompok A.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok A.1

- Periksa isian kolom (6) kelompok B: Isian kolom (6) pada kelompok B = isian kolom (6) subkelompok [B.1 + B.2 + B.3 + B.4]

- Periksa isian subkelompok pada kolom (6) yaitu subkelompok B.1. s.d B.4. : Isian kolom (6) pada baris setiap subkelompok harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh:

Isian kolom (6) pada baris subkelompok B.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok B.1

- Periksa isian kolom (6) kelompok C: Isian kolom (6) pada kelompok C = isian kolom (6) subkelompok [C.1 + C.2 + C.3]

- Periksa isian subkelompok pada kolom (6) yaitu subkelompok C.1. s.d C.3. : Isian kolom (6) pada baris setiap subkelompok harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh:

Isian kolom (6) pada baris subkelompok C.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok C.1

- Periksa isian kolom (6) kelompok D: Isian Kolom (6) pada kelompok D = isian kolom (6) subkelompok [D.1 + D.2 + D.3 + D.4]

Blok V. KONSUMSI RUMAH TANGGA UNTUK BARANG-BARANG BUKAN MAKANAN DAN JASA SELAMA SEBULAN DAN SETAHUN YANG LALU YANG BERASAL DARI PEMBELIAN


(15)

11 - Periksa isian subkelompok pada kolom (6) yaitu subkelompok D.1. s.d D.4. : Isian kolom (6) pada baris setiap subkelompok harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh:

Isian kolom (6) pada baris subkelompok D.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok D.1

- Periksa isian kolom (6) kelompok E: Isian kolom (6) pada kelompok E = isian kolom (6) subkelompok [E.1 + E.2 + E.3].

- Periksa isian subkelompok pada kolom (6) yaitu subkelompok E.1. s.d E.3. : Isian kolom (6) pada baris setiap subkelompok harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh:

Isian kolom (6) pada baris subkelompok E.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok E.1

- Periksa isian kolom (6) kelompok F: Isian kolom (6) pada kelompok F = jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada kelompok F

- Periksa Isian Kolom(7) : tata cara pemeriksaan sama dengan pemeriksaan pada isian Kolom (6) sesuai dengan Kelompok dan Subkelompok yang bersesuaian.

- Isian kolom (7) lebih besar atau sama dengan kolom (6)

- Periksa isian pada subkelompok A.2.: minimal harus ada satu komoditas yang terisi.

- Periksa isian pada subkelompok A.4.:

1. Subkelompok A.4 rincian 1-3 minimal salah satunya ada isian.

2. Rincian 6 (upah pembantu rumah tangga) pada subkelompok A.4 harus terisi, apabila pada subblok III.A kolom (3) ada yang berkode 8.

- Perhatikan isian rincian pada subkelompok B.1, apabila pada subblok III.A kolom (4) ada yang berkode 1 dan isian kolom (5) lebih dari 13.

- Perhatikan isian rincian pada subkelompok B.2, apabila pada subblok III.A kolom (4) ada yang berkode 2 dan isian kolom (5) lebih dari 13.

- Perhatikan isian rincian pada subkelompok B.3, apabila pada subblok III.A isian kolom (5) kurang dari 13.

- Perhatikan isian rincian 6 pada subkelompok C.1, apabila pada subblok III.A isian kolom (5) adalah 0.


(16)

12

- Perhatikan isian rincian 9 pada subkelompok C.3, apabila pada subblok III.A kolom (4) ada yang berkode 2 dan isian kolom (5) lebih dari 10.

- Perhatikan isian rincian pada subkelompok D.1, apabila pada subblok III.A terdapat anggota rumah tangga usia sekolah.

- Apabila salah satu rincian pada subkelompok D.1 ada isian, maka salah satu rincian pada subkelompok D.2 harus ada isian.

- Apabila rincian 2 dan 3 pada kelompok F ada isian, maka rincian 3 subkelompok E.1 harus terisi.

- Periksa isian pada kelompok Makanan, Minuman, Rokok dan Tembakau 1. Isian kelompok A kolom (2) = Isian Blok IV kelompok A kolom (6)

2. Isian subkelompok A1 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A1 kolom (6) 3. Isian subkelompok A2 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A2 kolom (6) 4. Isian subkelompok A3 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A3 kolom (6) 5. Isian subkelompok A4 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A4 kolom (6) 6. Isian subkelompok A5 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A5 kolom (6) 7. Isian subkelompok A6 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A6 kolom (6) 8. Isian subkelompok A7 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A7 kolom (6) 9. Isian subkelompok A8 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A8 kolom (6) 10. Isian subkelompok A9 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A9 kolom (6) 11. Isian subkelompok A10 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A10 kolom (6) 12. Isian subkelompok A11 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A11 kolom (6) 13. Isian subkelompok A12 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A12 kolom (6) 14. Isian kelompok B kolom (2) = Isian Blok IV kelompok B kolom (6)

15. Isian subkelompok B1 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok B1 kolom (6) 16. Isian subkelompok B2 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok B2 kolom (6) 17. Isian subkelompok B3 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok B3 kolom (6)

18. Isian Jumlah (1) kolom (2) = Jumlah Isian Kelompok A kolom (2) + Jumlah Isian Kelompok B kolom (2)


(17)

13

- Periksa isian pada kelompok Bukan Makanan

1. Isian kelompok A kolom (2) = Isian Blok V kelompok A kolom (6)

2. Isian subkelompok A1 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok A1 kolom (6) 3. Isian subkelompok A2 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok A2 kolom (6) 4. Isian subkelompok A3 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok A3 kolom (6) 5. Isian subkelompok A4 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok A4 kolom (6) 6. Isian kelompok B kolom (2) = Isian Blok V kelompok B kolom (6)

7. Isian subkelompok B1 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok B1 kolom (6) 8. Isian subkelompok B2 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok B2 kolom (6) 9. Isian subkelompok B3 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok B3 kolom (6) 10. Isian subkelompok B4 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok B4 kolom (6) 11. Isian kelompok C kolom (2) = Isian Blok V kelompok C kolom (6)

12. Isian subkelompok C1 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok C1 kolom (6) 13. Isian subkelompok C2 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok C2 kolom (6) 14. Isian subkelompok C3 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok C3 kolom (6) 15. Isian kelompok D kolom (2) = Isian Blok V kelompok D kolom (6)

16. Isian subkelompok D1 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok D1 kolom (6) 17. Isian subkelompok D2 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok D2 kolom (6) 18. Isian subkelompok D3 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok D3 kolom (6) 19. Isian subkelompok D4 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok D4 kolom (6) 20. Isian kelompok E kolom (2) = Isian Blok V kelompok E kolom (6)

21. Isian subkelompok E1 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok E1 kolom (6) 22. Isian subkelompok E2 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok E2 kolom (6) 23. Isian subkelompok E3 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok E3 kolom (6) 24. Isian Kelompok F kolom (2) = Isian Blok V Kelompok F kolom (6)

25. Isian Jumlah (2) kolom (2) = Jumlah Isian Kelompok A kolom (2) + Jumlah Isian Kelompok B kolom (2) + Isian Kelompok C kolom (2) + ... + Isian Kelompok F kolom (2)

26. Isian kelompok A kolom (3) = Isian Blok V kelompok A kolom (7)

27. Isian subkelompok A1 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok A1 kolom (7) 28. Isian subkelompok A2 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok A2 kolom (7) 29. Isian subkelompok A3 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok A3 kolom (7) 30. Isian subkelompok A4 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok A4 kolom (7) 31. Isian kelompok B kolom (3) = Isian Blok V kelompok B kolom (7)


(18)

14

32. Isian subkelompok B1 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok B1 kolom (7) 33. Isian subkelompok B2 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok B2 kolom (7) 34. Isian subkelompok B3 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok B3 kolom (7) 35. Isian subkelompok B4 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok B4 kolom (7) 36. Isian kelompok C kolom (3) = Isian Blok V kelompok C kolom (7)

37. Isian subkelompok C1 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok C1 kolom (7) 38. Isian subkelompok C2 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok C2 kolom (7) 39. Isian subkelompok C3 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok C3 kolom (7) 40. Isian kelompok D kolom (3) = Isian Blok V kelompok D kolom (7)

41. Isian subkelompok D1 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok D1 kolom (7) 42. Isian subkelompok D2 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok D2 kolom (7) 43. Isian subkelompok D3 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok D3 kolom (7) 44. Isian subkelompok D4 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok D4 kolom (7) 45. Isian kelompok E kolom (3) = Isian Blok V kelompok E kolom (7)

46. Isian subkelompok E1 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok E1 kolom (7) 47. Isian subkelompok E2 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok E2 kolom (7) 48. Isian subkelompok E3 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok E3 kolom (7) 49. Isian kelompok F kolom (3) = Isian Blok V kelompok F kolom (7)

50. Isian Jumlah (2) kolom (3) = Jumlah Isian Kelompok A kolom (3) + Jumlah Isian Kelompok B kolom (3) + Isian Kelompok C kolom (3) + ... + Isian Kelompok F kolom (3)

Isian pada Blok VII ini dapat terisi jika terjadi kesulitan/kendala dalam pelaksanaan lapangan dan ada informasi penting yang harus diketahui maka harus dicatat pada blok Ini.

Contoh:

1. Kebutuhan primer seperti komoditas beras, sabun cuci, sabun mandi, pasta gigi, sayur-sayuran, ikan, bumbu-bumbuan, dan bahan bakar memasak, jika salah satu tidak ada, maka harus ada catatan alasannya.

2. Dan lain-lain yang dianggap perlu.


(19)

15

3.2. Editing Coding Daftar SPDT12-TP

- Periksa isian pada Blok I rincian 1 s.d 7 : Isian Blok I harus sama dengan kuesioner SPDT12-K Blok I.

- Periksa isian pada Blok II rincian 1 s.d 3 : Isian Blok II harus sama dengan kuesioner SPDT12-K Blok II.

- Periksa isian kode komoditas pada kotak pojok kiri atas: kode komoditas yang ditulis harus berurut sesuai dengan isian kuesioner SPDT12-K Subblok III.C Rincian 2.

- Banyaknya komoditas pada Blok III yang terisi sama dengan jumlah komoditas pada kuesioner SPDT12-K Subblok III.C Rincian 1.

- Perhatikan tulisan (…… dari ……) harus sesuai dengan banyaknya jenis komoditas kuesioner SPDT12-K Subblok III.C Rincian 1.

- Periksa isian rincian 2 kolom (3): rincian 2 Kolom (3) ≤ Rincian 1 Kolom (3).

- Periksa rincian 3, 4, 5 dan 6 pada kolom (3) dan (4) dengan Daftar SPDT12-LKP kolom (56) s.d kolom (59).

- Periksa isian rincian 4: rincian 4 kolom (3) dan (4) ≤ rincian 3 kolom (3) dan (4). - Periksa isian rincian 3: rincian 3 ≥ rincian 4+5+6 pada kolom (3) dan kolom (4).

- Periksa isian rincian 7: isian berada dalam range 1 – 7 . rincian 7 pilihan harus dilingkari dan isian dalam kotak merupakan penjumlahan dari pilihan yang dilingkari.

- Periksa isian rincian 8: isian berada dalam range 1 - 2 - Rincian 9 harus terisi bila isian rincian 8 berkode 1

Blok I. Pengenalan Tempat

Blok II. Keterangan Pencacahan

Blok III. Jenis Komoditas, Luas Tanam dan Luas Panen yang Siusahakan serta Hasilnya Selama Setahun Kalender


(20)

16

- Periksa isian kolom (2) : isian harus terisi kualitas/merk barang/jasa yang bersesuaian pada kolom (1). Isian sesuai dengan Master Kualitas yang ada pada program pengolahan dan dapat di lakukan penambahan sesuai dengan kualitas terbaru. Penambahan di

koordinasikan oleh Kasie IPD dan Kasie Statistik Harga.

- Periksa isian kolom (5) dan kolom (6) pada setiap kelompok dan subkelompok barang dan jasa: Jika Kolom (5) ada isian, maka Kolom (6) harus ada isian.

- Periksa konsistensi antara Blok III rincian 7 dengan Blok IV.C:

1. Jika Blok III Rincian 7 kode 1 dilingkari yaitu status lahan milik sendiri, maka Blok IV C Rincian 3 atau 4 harus ada isian.

2. Jika Blok III Rincian 7 kode 2 dilingkari, maka Blok IV C Rincian 1 atau 2 harus ada isian.

- Perhatikan kewajaran isian seluruh komoditas di Blok IV. - Perhatikan banyaknya komoditas yang terisi.

Blok V dapat terisi dengan beberapa kondisi berikut:

- Jika terjadi kesulitan/kendala dalam pelaksanaan lapangan dan ada informasi penting yang harus diketahui maka harus dicatat pada blok Ini.

Contoh:

1. Jika Blok V (pengeluaran) tidak ada komoditas sama sekali yang terisi, maka harus ada catatan alasannya.

2. Jika Blok V (pengeluaran) salah satu komoditas seperti: bibit, pupuk dan obat-obatan, barang modal, dan upah buruh tidak ada, maka harus ada catatan alasannya.

3. Jika Blok V (pengeluaran) untuk barang modal yang dipakai bersama beberapa jenis tanaman, harus ada catatan dipakai jenis tanaman apa saja. 4. Dan lain-lain yang dianggap perlu.

Blok IV. Pengeluaran untuk Komoditas yang Dipanen Selama Setahun Kalender


(21)

17

3.3. Editing Coding Daftar SPDT12-TH

- Periksa isian pada Blok I rincian 1 s.d 7 : Isian Blok I harus sama dengan kuesioner SPDT12-K Blok I.

- Periksa isian pada Blok II rincian 1 s.d 3 : Isian Blok II harus sama dengan kuesioner SPDT12-K Blok II.

- Tata cara pemeriksaan Daftar SPDT12-TH sama dengan tata cara pemeriksaan Daftar SPDT12-TP, kecuali pada rincian frekuansi panen, bulan panen, Blok III rincian 1, dan rincian 2.

1. Periksa isian frekuensi panen: isian berada pada range 1 - 98.

2. Periksa isian Bulan panen : isian berada pada range 1 – 4095, dan isian merupakan penjumlahan dari isian kode yang dilingkari.

3. Periksa Blok III Rincian 1 di kolom (3) : isian harus memenuhi syarat Batas Minimal Usaha yang ada Daftar SPDT12-TH halaman 2.

4. Periksa isian Blok III kolom (2) Rincian 1 dan Rincian 2 : isian berada pada range 1 – 3.

5. Periksa isian Blok III kolom (2) Rincian 1 dan Rincian 2 harus sama kodenya.

- Periksa isian kolom (2) : isian harus terisi kualitas/merk barang/jasa yang bersesuaian pada kolom (1). Isian sesuai dengan Master Kualitas yang ada pada program pengolahan dan dapat di lakukan penambahan sesuai dengan kualitas terbaru. Penambahan di

koordinasikan oleh Kasie IPD dan Kasie Statistik Harga.

- Periksa isian kolom (5) dan kolom (6) pada setiap kelompok dan subkelompok barang dan jasa: Jika Kolom (5) ada isian, maka Kolom (6) harus ada isian.

- Periksa konsistensi antara Blok III rincian 7 dengan Blok IV.C:

Blok II. Keterangan Pencacahan

Blok III. Jenis Komoditas, Luas Tanam dan Luas Panen yang Siusahakan serta Hasilnya Selama Setahun Kalender

Blok I. Pengenalan Tempat


(22)

18

3. Jika Blok III Rincian 7 kode 1 dilingkari yaitu status lahan milik sendiri, maka Blok IV C Rincian 3 atau 4 harus ada isian.

4. Jika Blok III Rincian 7 kode 2 dilingkari, maka Blok IV C Rincian 1 atau 2 harus ada isian.

- Perhatikan kewajaran isian seluruh komoditas di Blok IV. - Perhatikan banyaknya komoditas yang terisi.

Blok V dapat terisi dengan beberapa kondisi berikut:

- Jika terjadi kesulitan/kendala dalam pelaksanaan lapangan dan ada informasi penting yang harus diketahui maka harus dicatat pada blok Ini.

3.4. Editing Coding Daftar SPDT12-TPR

Periksa isian pada Blok I rincian 1 s.d 7 : Isian Blok I harus sama dengan kuesioner SPDT12-K Blok I.

- Periksa isian pada Blok II rincian 1 s.d 3 : Isian Blok II harus sama dengan kuesioner SPDT12-K Blok II.

- Tata cara pemeriksaan Daftar SPDT12-TPR sama dengan tata cara pemeriksaan Daftar SPDT12-TP, kecuali:

1. Untuk komoditas tanaman kelapa sawit Blok III Rincian 1 kolom (3) tidak boleh lebih besar dari 200.000.

2. Blok III Rincian 1 di kolom (3) harus memenuhi syarat Batas Minimal Usaha. 3. Periksa Blok III Rincian 1 di kolom (3) : isian harus memenuhi syarat Batas

Minimal Usaha yang ada Daftar SPDT12-TPR halaman 2.

Blok V. Catatan

Blok II. Keterangan Pencacahan

Blok III. Jenis Komoditas, Luas Tanam dan Luas Panen yang Diusahakan serta Hasilnya Selama Setahun Kalender


(23)

19

4. Periksa isian Blok III kolom (2) Rincian 1 s.d Rincian 4 : isian berada pada range 1 – 4.

5. Periksa isian Blok III kolom (2) Rincian 1 dan Rincian 2 harus sama kodenya.

3.5. Editing Coding Daftar SPDT12-TRK

- Periksa isian pada Blok I rincian 1 s.d 7 : Isian Blok I harus sama dengan kuesioner SPDT12-K Blok I.

- Periksa isian pada Blok II rincian 1 s.d 3 : Isian Blok II harus sama dengan kuesioner SPDT12-K Blok II.

- Tata cara pemeriksaan Daftar SPDT12-TRK sama dengan tata cara pemeriksaan Daftar SPDT12-TP, kecuali:

1. Periksa isian jenis kegiatan usaha pada Blok III: isian berada pada range 1 – 7. Isian merupakan penjumlahan isian kode yang dilingkari.

2. Blok III.A Rincian 1 kolom (3) untuk komoditas ternak besar dan ternak kecil, harus memenuhi syarat Batas Minimal Usaha.

3. Blok III.A Kolom (4) terisi jika jenis ternak/unggas yang diusahakan selain sapi perah dan ayam petelur.

4. Blok III.A Kolom (3) harus ada isian.

5. Blok III.A Rincian (6) = Rincian (1+2+3+4+5) untuk Kolom (3) dan Kolom (4). 6. Blok III.A Rincian (10) Kolom (3) = Rincian (6-7-8-9).

7. Blok III.A Rincian (11) Kolom (4) = Rincian (7+9+10). 8. Blok III.A Rincian (12) Kolom (4) = Rincian (6-11).

9. Blok III.B Kolom (3) dan Kolom (4) terisi jika Blok III.A Kolom (3) dan Kolom (4) tidak terisi.

10.Blok III.B Kolom (3) terisi, maka Kolom (4) harus terisi.

Blok II. Keterangan Pencacahan

Blok III. Jenis Ternak/Unggas yang Diusahakan serta Hasilnya Selama Setahun Kalender Blok I. Pengenalan Tempat


(24)

20

11.Blok III.B Rincian 1 kolom (3) dan (4) terisi, maka Rincian 2 harus terisi untuk Kolom (3) dan Kolom (4) .

12.Blok III.B Rincian 2 ≤ Rincian 1 baik untuk Kolom (3) dan Kolom (4). 13. Blok III.B kolom (2) Rincian 1 dan Rincian 2 harus berkode 1 s/d 3. 14.Blok III.B Rincian 1 dan 2 Kolom (2) harus berkode sama.

15.Blok III.C Rincian 1: isian berada pada range 1 s.d. 7

16.Periksa isian Blok III.C Rincian 1: Jika berkode 4 maka rincian terbuka yaitu pada Lainnya(...) harus terisi.


(25)

21

IV.

PENGOPERASIAN PROGRAM PENGOLAHAN

Program aplikasi pengolahan SPDT-NTP 2012 dibuat dengan tujuan merekam data SPDT-NTP 2012 dari dokumen pengguna sistem dapat mengoperasikannya dengan mudah dan data terekam dengan benar. Oleh sebab itu, sistem ini dilengkapi dengan proses validasi secara interaktif dalam kegiatan entri data. Berikut ini tahapan besar yang dilakukan dalam kegiatan pengolahan data SPDT-NTP 2012 yaitu :

1. Proses instalasi

2. Create database dan setting konfigurasi 3. Autentifikasi pengguna dan menu master 4. Proses data entri dan menu lainnya 5. Proses pembuatan laporan

6. Proses manajemen data

4.1.Kebutuhan Program

Program aplikasi untuk data entri dan validasi pada pengolahan data SPDT-NTP 2012 dikembangkan dengan menggunakan software Microsoft Visual Studio 2005 dengan bahasa pemrograman C# dan menggunakan database Microsoft Access 2007.Spesifikasi minimum yang diperlukan system adalah :

1. Processor, minimal setara dengan Intel Pentium Dual Core (2.0 GHz).

2. RAM, minimum 1 GB.

3. Operating System, minimal menggunakan Windows XP Sp2.

4. Ruang Hardisk, minimal 100 MB untuk client dan 1 GB untuk server.

5. .Net Framework, minimal versi 2.0.

6. Microsoft Access Database Engine versi 2010 [14].

7. Semua komputer yang digunakan terhubung dengan jaringan.

4.2. Instalasi

Ada dua instalasi yang diperlukan sebelum menggunakan system aplikasi pengolahan data SPDT12 yaitu instalasi Access Database Engine 2010 dan instalasi program aplikasi.


(26)

22

a. Instalasi Database

Karena database yang digunakan adalah Microsoft Access, perlu instalasi Access Database Engine 2010 dengan double klik AccessDatabaseEngine.

Kemudian akan muncul form berikut.

Klik „Next untuk melanjutkan instalasi.

Pilih „I accept the terms in the License Agreement‟ untuk menyetujui lisensi. Klik „Next untuk melanjutkan instalasi.


(27)

23

Klik „Next‟ untuk melanjutkan instalasi.

Proses instalasi akan berjalan. Jika sudah selesai instalasi akan muncul pesan sebagai berikut.


(28)

24

b. Instalasi program apliksai pengolahan data SPDT12

Instalasi program aplikasi SPDT-NTP 2012 dijalankan dengan melakukan dobel klik pada file setup.exe berikut.

Setelah itu akan muncul form instalasi berikut. Klik „Next‟ untuk melanjutkan instalasi.

Ada permintaan konfirmasi untuk menyetujui lisensi sistem dan pilih „I Agree‟ jika menyetujui lisensi sistem.Klik „Next‟ untuk melanjutkan instalasi.


(29)

25

Form berikut menentukan letak program aplikasi SPDT-NTP 2012 akan terbentuk. Disarankan untuk tidak membiarkan sesuai default. Klik „Next‟ untuk melanjutkan proses instalasi.


(30)

26

Instalasi selesai dilakukan. Klik „Close‟ untuk menutup Form instalasi.

4.3. Persiapan Pengolahan

Setelah instalasi aplikasi selesai dilakukan, akan muncul pesan kesalahan yang menyatakan bahwa konfigurasi database tidak ditemukan. Hal ini disebabkan karena aplikasi belum terkoneksi ke database. Klik „OK‟ untuk menutup pesan tersebut. Di komputer server,


(31)

27

perlu dibuat database pada saat pertama .

Untuk pembuatan database klik Create DB kemudianakan muncul form Create Database seperti gambar berikut. Pilih provinsi yang datanya akan dientri. Klik tombol […] seperti yang diberi tanda merah berikut untuk menentukan letak database yang dibuat.

Pilih letak database untuk menyimpan data SPDT-NTP 2012 .Klik „Save‟ untuk menyimpan database tersebut.


(32)

28

Proses pembuatan database akan berjalan. Jika sudah selesai, akan muncul pesan „ Pembuatan database selesai dilakukan‟ seperti berikut. Klik „OK‟ untuk menutup pesan tersebut.

Di komputer client tidak perlu create database tetapi mengakses database dari komputer server. Caranya adalah dengan klik browse pada setting kemudian pilih database.


(33)

29

Setelah selesai, akan muncul form untuk login pengguna seperti berikut.

4.4. Autentifikasi Pengguna dan Master a. Autentifikasi Pengguna

Sebelum melakukan entri data, pengguna melakukan login ke dalam sistem aplikasi pengolahan data SPDT-NTP 2012 . Login pertama kali menggunakan username ADMIN denganpassword ADMIN.


(34)

30

2012 ini, yaitu administrator, supervisor, dan operator.Administrator dan supervisordapat mengakses semua menu yang terdapat pada sistem, sedangkan operatorhanya dapat melakukan entri data dan melihat master.Untukmelakukan manajemen pengguna, administrator dapat menambah, mengubah, dan menghapus pengguna di master operator.

Menu pada program ini meliputi Data Entry, Master, Utility, Report, dan Application. Setelah memasukkan username dan password, pengguna dapat mengakses beberapa menu sesuai dengan kewenangan pengguna. Gambar di bawah ini adalah tampilan semua menu yang diakses oleh admin.

b. Master

Sistem pengolahan data SPDT-NTP 2012 dilengkapi dengan beberapa master. Master dalam sistem ini adalah sebagai berikut.

1. Master Provinsi : menampilkan daftar provinsi pada pendataan SPDT-NTP 2012

2. Master kabupaten : menampilkan daftar kabupaten pada pendataan SPDT-NTP 2012


(35)

31

3. Master kecamatan : menampilkan daftar kecamatan pada pendataan SPDT-NTP 2012


(36)

32

5. Master Petugas : menampilkan daftar petugas (pencacah dan pemeriksa) yang bertanggung jawab terhadap data yang dikumpulkan.

Tombol yang ada di master petugas adalah sebagai berikut :

„File Template‟ : Untuk membuat template file Excelyang memudahkan administrator memasukan data petugas (pencacah dan pemeriksa) jika data petugas yang akan dimasukkan ke dalam master dalam jumlah banyak. Pilih path

untuk menyimpan file data petugas dalam bentuk Excel.

Setelah itu tampilanExcel yang didalamnya terdapat template field data petugas akan terbuka. Administrator dapat memasukkan data petugas ke dalam file Excel


(37)

33

tersebut. Masukkan kode provinsi, kode kabupaten tempat petugas melaksanakan pencacahan dan pemeriksaan.Masukkan kode petugas tiga digit. Masukkan nama petugas. Untuk level petugas, diisi 1 untuk pencacah dan 2 untuk pemeriksa. Masukkan nomor telpon petugas yang bisa dihubungi.Pengisian sesuai dengan contoh gambar di bawah.

Selanjutnya file data petugas ini akan diimport dari system pengolahan data SPDT-NTP 2012 pada master petugas.

- „Import‟ : untuk melakukan import data petugas dari file Excel jika akan

memasukan daftar petugas dalam jumlah banyak. Pilih file yang akan diimpor. Klik „Open


(38)

34

Setelah itu, akan muncul form daftar petugas yang akan dimasukkan ke dalam master petugas. Jika akan melakukan perubahan sebelum dimasukkan, administrator dapat melakukannya dalam daftar tersebut pada field yang akan diubah. Klik „Add‟ untuk melakukan proses penambahan.

Jika penambahan berhasil dilakukan, akan muncul pesan seperi berikut.


(39)

35 - „Add‟ : Untuk melakukan penambahan petugas satu per satu. Masukkan kode

petugas 3 digit, nama petugas, nomor telpon, dan level petugas. Klik „OK‟ jika telah selesai. Petugas akan ditambahkan ke dalam master petugas.

- „Edit‟ : Untuk melakukan perubahan data petugas. Untuk melakukannya, pilih

petugas kemudian klik „Edit‟. Jika telah selesai melakukan perubahan klik „Ok‟.

- „Delete‟ : Untuk menghapus data petugas. Pilih petugas yang akan dihapus

kemudian klik „Delete‟. Sebelum terhapus akan muncul pesan kesalahan sebagai berikut untuk dikonfirmasi.


(40)

36

6. Master operator : menampilkan daftar operator (petugas entri data) yang bertugas mengentri data.

Tombol yang ada di master operator adalah sebagai berikut :

„File Template‟ : Untuk membuat template file Excelyang memudahkan

administrator memasukan data operator (petugas entri data) jika data operator yang akan dimasukkan ke dalam master dalam jumlah banyak. Pilih path untuk menyimpan file data operator dalam bentuk Excel.

Setelah itu tampilanExcel yang didalamnya terdapat template field data operator akan terbuka. Administrator dapat memasukkan data operator ke dalam file Exceltersebut. Masukkan kode operator, nama asli operator, nama pengguna


(41)

37

(username), password dan level operator ( 2 untuk supervisor, 3 untuk operator).Pengisian sesuai dengan contoh gambar di bawah.

Selanjutnya file data operator ini akan diimport dari system pengolahan data SPDT-NTP 2012 pada master operator.

- „Import‟ : untuk melakukan import data operator dari file Excel jika akan memasukan daftar operator dalam jumlah banyak. Pilih file yang akan diimpor. Klik „Open‟.

Setelah itu, akan muncul form daftar operator yang akan dimasukkan ke dalam master operator. Jika akan melakukan perubahan sebelum dimasukkan,

administrator dapat melakukannya dalam daftar tersebut pada field yang akan diubah. Klik „Add‟ untuk melakukan proses penambahan.


(42)

38

Jika penambahan berhasil dilakukan, akan muncul pesan seperi berikut.

- „Add‟ : Untuk melakukan penambahan operator satu per satu. Masukkan NIP,

username, nama, password, konfirmasi password, dan level operator. Klik „OK‟ jika telah selesai. Operator akan ditambahkan ke dalam master petugas.

- „Edit‟ : Untuk melakukan perubahan data operator. Untuk melakukannya, pilih


(43)

39 - „Delete‟ : Untuk menghapus data operator. Pilih operator yang akan dihapus kemudian klik „Delete‟. Sebelum terhapus akan muncul pesan kesalahan sebagai berikut untuk dikonfirmasi.

7. Master komoditas : Menampilkan daftar komoditas yang diperlukan dalam entri data SPDT-NTP 2012 . Dalam master komoditas ini, administrator di provinsi dapat melakukan penambahan, perubahan, dan menghapus komoditas.


(44)

40

- „Add‟ : melakukan penambahan komoditas baru. Masukkan kode komoditas,

deskripsi (jenis komoditas), satuan, maksimal perkapita, minimal harga persatuan, dan maksimal harga persatuan. Klik „OK‟ jika sudah selesai menambahkan komoditas.

- „Edit‟ : melakukan perubahan terhadap komoditas yang sudah ada. Pilih

komoditas yang akan diubah kemudian klik „Edit‟. Klik „OK‟ jika sudah selesai melakukan perubahan.

- „Delete‟ : menghapus komoditas yang telah ada. Pilih komoditas yang akan

dihapus kemudian klik „Delete‟. Jika komoditas berasal dari pusat, komoditas tersebut tidak bisa dihapus.


(45)

41

4.5. Entri Data SPDT12

Ada lima dokumen yang akan dientri dalam system aplikasi pengolahan data SPDT-NTP 2012 ini yaitu SPDT12-K (modul konsumsi), SPDT12-TP (subsektor tanaman pangan), SPDT12 -TH (subsektor tanaman hortikultura), SPDT12-TPR (subsektor tanaman perkebunan), dan SPDT12 -TRK (subsector peternakan). Untuk melakukan pengentrian, klik „Entri-SPDT‟ pada menu „Data Entri‟. Setelah itu akan muncul daftar rumah tangga yang sudah dientri berdasarka provinsi, kabupaten, dan pencacah. Jika belum pernah melakukan entri, daftar rumah tangga akan kosong.

Dalam daftar rumah tangga tersebut terdapat kolom K, TP, TH, TPR, dan TRK yang merupakan jenis dokumen yang akan dientri untuk rumah tangga yang bersangkutan. Isian dari kolom tersebut adalah B, E, C, dan X.

- Isian B : satus dokumen yang sesuai dengan kolom belum dientri. Petugas dapat melakukan entri data dengan klik „Entry Modul‟. Form yang akan terbuka adalah form entri data modul yang sesuai dengan komoditas utama di dalam rumah tangga tersebut.

- Isian E : status dokumen sudah dientri tetapi masih error. Pengguna dapat memperbaikinya dengan pilih rumah tangga yang masih error kemudian klik „Entry Modul‟.

- Isian C : Status dokumen sudah dientri dan sudah clean.

- Isian X : subsektor yang sesuai dengan judul kolom bukan merupakan komoditas utama dalam rumah tangga yang bersangkutan sehingga modul subsektor tidak


(46)

42

dientri. Untuk modul konsumsi (K) tidak akan pernah berstatus X karena modul tersebut dimiliki oleh tiap rumah tangga dan berpasangan dengan salah satu subsektor.

i. Entri data SPDT12 _K

Untuk melakukan entri data modul konsumsi (SPDT12 -K) klik „Insert K‟ pada daftar rumah tangga atau tekan „F1‟. Setelah itu akan muncul form entri SPDT12 -K.Tombol yang ada pada form entri SPDT12 -K adalah :

- „Autosave‟ : untuk menghidupkan dan mematikan fungsi simpan otomatis pada form

data entri.

- „Save‟ : untuk menyimpan data yang dientri pada database. - „Close‟ : untuk keluar dari form entri data.

Tampilan form entri data untuk Blok 1 dan Blok 2 (Hal 1) adalah sebagai berikut.

Halaman 2 digunakan untuk entri data Blok 3 yang terdapat tabel anggota rumah tangga (ART).Untuk menambahkan ART klik „Add‟ atau tekan „Ins‟. Untuk merubah data ART pilih ART yang akan dirubah kemudian klik „Edit‟ atau tekan „F9‟. Untuk menghapus ART pilih ART yang akan dihapus kemudian klik „Delete‟.


(47)

43

Setelah itu akan muncul form untuk menambahkan ART. Masukkan no urut ART, nama, hubungan dengan KRT, jenis kelamin, umur, pendidikan tertinggi, berusaha pada subsektor pertanian, bekerja sebagai buruh tani, dan berusaha pada subsektor. Tombol yang ada pada form tambah ART adalah :

- „Add‟ : jika setelah selesai menambahkan ART akan langsung menambahkan ART

yang berikutnya.

- „Add+Close‟ : jika setelah selesai menambahkan ART akan menutup form tambah ART

- „Close‟ : untuk menutup form tambah ART

Di halaman 2 juga terdapat entri data komoditas yang diusahakan dalam rumah tangga tersebut. Untuk melakukan penambahan masukkan nomor urut pada field no dankode komoditas pada field kode kemudian klik „Add‟. Untuk mengubah komoditas, pilih


(48)

44

komoditas yang akan diubah kemudian klik „Edit‟. Untuk menghapus komoditas, pilih komoditas yang akan dihapus kemudian klik „Delete‟.

Halaman 3 digunakan untuk entri data Blok 4.Disini, terdapat daftar komoditas yang dikonsumsi dalam rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan komoditas yang dikonsumsi dalam rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui list), kualitas/merk,


(49)

45

kode komoditas, banyaknya, dan nilai. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama dan satuan. Tombol yang ada pada form tambah Blok 4 adalah :

- „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan langsung menambahkan komoditas yang berikutnya.

- „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan menutup form

entrikomoditas

- „Close‟ : untuk menutup form entrikomoditas

Untuk kelompok dan subkelompok wajib ditambahkan dalam daftar komoditas.Fungsinya untuk mengetahui jumlah dari komoditas pada subkelompok dan kelompok tersebut. Kelompok, subkelompok, dan komoditas akan ditambahkan pada daftar komoditas berikut.


(50)

46

Halaman 4 digunakan untuk entri data Blok 5.Disini, terdapat daftar komoditas bukan makanan yang dikonsumsi dalam rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan komoditas bukan makanan yang dikonsumsi dalam rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui list), kualitas/merk, kode komoditas, banyaknya dan nilai sebulan yang lalu, serta nilai setahun yang lalu. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama dan satuan. Tombol yang ada pada form tambah Blok 5 adalah :

- „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan langsung menambahkan

komoditas yang berikutnya.

- „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan menutup form

entri komoditas


(51)

47

Halaman 5 dan 6 merupakan ringkasan pengeluaran dari Blok 4 dan 5. Data ringkasan pengeluaran akan otomatis terisi dari penjumlahan di Blok 4 dan 5.

Halaman terakhir digunakan untuk menuliskan catatan jika terdapat catatan yang menerangkan isian dan kondisi rumah tangga tersebut.

ii. Entri data SPDT12 -TP

Untuk melakukan entri data subsektor tanaman pangan (SPDT12 -TP) pilih rumah tangga yang kolom TP tidak berisi „X‟ kemudian klik „Entry Modul‟. Setelah itu akan


(52)

48

muncul form entri SPDT12 -TP. Tombol yang ada pada form entri SPDT12 -TPadalah :

- „Autosave‟ : untuk menghidupkan dan mematikan fungsi simpan otomatis pada entri

data SPDT12 -TP.

- „Save‟ : untuk menyimpan data yang dientri pada database. - „Close‟ : untuk keluar dari form entri data SPDT12 -TP

Tampilan form entri data untuk Blok 1 dan Blok 2 (Hal 1) adalah sebagai berikut.

Halaman 2 digunakan untuk entri data Blok 3.Disini, terdapat daftar komoditas yang diusahakan selama setahun kalender pada rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.


(53)

49

Kemudian akan muncul form entri Blok 3. Masukkan data sesuai dengan yang ada di kuesioner. Kode komoditas dan jenis akan terisi otomatis. Tombol yang ada pada form entri komoditas adalah :

- „OK+Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data akan langsung ke komoditas

berikutnya untuk dientri datanaya.

- „OK : jika setelah selesai memasukkan data akan menutup form entri Blok 3. - „Close‟ : untuk menutup form entri Blok 3.

Halaman 3 digunakan untuk entri data Blok 4.Disini, terdapat daftar komoditas yang dipanen dalam rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.


(54)

50

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan komoditas yang dipanen dalam rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui list), kualitas/merk, kode komoditas, banyaknya, dan nilai. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama dan satuan. Tombol yang ada pada form tambah Blok 4 adalah :

- „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan langsung menambahkan komoditas yang berikutnya.

- „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan menutup form

entri komoditas

- „Close‟ : untuk menutup form entri komoditas

Halaman terakhir digunakan untuk menuliskan catatan jika terdapat catatan yang menerangkan isian atau kondisi rumah tangga tersebut.


(55)

51

iii. Entri data SPDT12 -TH

Untuk melakukan entri data subsektor tanaman hortikultura (SPDT12 -TH) pilih rumah tangga yang kolom TH tidak berisi „X‟ kemudian klik „Entry Modul‟. Setelah itu akan muncul form entri SPDT12 -TH. Tombol yang ada pada form entri SPDT12 -THadalah :

- „Autosave‟ : untuk menghidupkan dan mematikan fungsi simpan otomatis pada entri

data SPDT12 -TH.

- „Save‟ : untuk menyimpan data yang dientri pada database.

- „Close‟ : untuk keluar dari form entri data SPDT12 -TH.

Tampilan form entri data untuk Blok 1 dan Blok 2 (Hal 1) adalah sebagai berikut.

Halaman 2 digunakan untuk entri data Blok 3.Disini, terdapat daftar komoditas yang diusahakan selama setahun kalender pada rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.


(56)

52

Kemudian akan muncul form entri Blok 3. Masukkan data sesuai dengan yang ada di kuesioner. Kode komoditas dan jenis akan terisi otomatis. Tombol yang ada pada form entri komoditas adalah :

- „OK+Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data akan langsung ke komoditas

berikutnya untuk dientri datanaya.

- „OK : jika setelah selesai memasukkan data akan menutup form entri Blok 3. - „Close‟ : untuk menutup form entri Blok 3.


(57)

53

Halaman 3 digunakan untuk entri data Blok 4.Disini, terdapat daftar komoditas yang dipanen dalam rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan komoditas yang dipanen dalam rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui list), kualitas/merk, kode komoditas, banyaknya, dan nilai. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama dan satuan. Tombol yang ada pada form tambah blok 4 adalah :

- „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan langsung menambahkan

komoditas yang berikutnya.

- „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan menutup form

entri komoditas

- „Close‟ : untuk menutup form entri komoditas

Halaman terakhir digunakan untuk menuliskan catatan jika terdapat catatan yang menerangkan isian atau kondisi rumah tangga tersebut.


(58)

54

iv. Entri data SPDT12 -TPR

Untuk melakukan entri data subsektor tanaman perkebunan (SPDT12 -TPR) pilih rumah tangga yang kolom TPR tidak berisi „X‟ kemudian klik „Entry Modul‟. Setelah itu akan muncul form entri SPDT12 -TPR. Tombol yang ada pada form entri SPDT12 -TPR adalah:

- „Autosave‟ : untuk menghidupkan dan mematikan fungsi simpan otomatis pada entri

data SPDT12 -K.

- „Save‟ : untuk menyimpan data yang dientri pada database. - „Close‟ : untuk keluar dari form entri data SPDT12 -K


(59)

55

Halaman 2 digunakan untuk entri data Blok 3.Disini, terdapat daftar komoditas yang diusahakan selama setahun kalender pada rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

Kemudian akan muncul form entri Blok 3. Masukkan data sesuai dengan yang ada di kuesioner. Kode komoditas dan jenis akan terisi otomatis. Tombol yang ada pada form entri komoditas adalah :

- „OK+Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data akan langsung ke komoditas

berikutnya untuk dientri datanaya.

- „OK : jika setelah selesai memasukkan data akan menutup form entri Blok 3.


(60)

56

Halaman 3 digunakan untuk entri data Blok 4.Disini, terdapat daftar komoditas yang dipanen dalam rumah tangga tersebut. Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan.

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan komoditas yang dikonsumsi dalam rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui list), kualitas/merk, kode komoditas, banyaknya, dan nilai. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama dan satuan. Tombol yang ada pada form tambah Blok 4 adalah :

- „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan langsung menambahkan

komoditas yang berikutnya.

- „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan menutup form

entri komoditas


(61)

57

Halaman terakhir digunakan untuk menuliskan catatan jika terdapat catatan yang menerangkan isian atau kondisi rumah tangga tersebut.

v. Entri Data SPDT12 -TRK

Untuk melakukan entri data subsektor ternak (SPDT12 -TRK) pilih rumah tangga yang kolom TRK tidak berisi „X‟ kemudian klik „Entry. Setelah itu akan muncul form entri SPDT12 -TRK. Tombol yang ada pada form entri SPDT12 -TRK adalah :

- „Autosave‟ : untuk menghidupkan dan mematikan fungsi simpan otomatis pada entri data SPDT12 -TRK.

- „Save‟ : untuk menyimpan data yang dientri pada database. - „Close‟ : untuk keluar dari form entri data SPDT12 -TRK.


(62)

58

Halaman 2 digunakan untuk entri data Blok 3.Disini, terdapat daftar komoditas yang diusahakan selama setahun kalender pada rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

Kemudian akan muncul form entri Blok 3. Masukkan data sesuai dengan yang ada di kuesioner. Kode komoditas dan jenis akan terisi otomatis. Tombol yang ada pada form entri komoditas adalah :

- „OK+Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data akan langsung ke komoditas

berikutnya untuk dientri datanaya.

- „OK : jika setelah selesai memasukkan data akan menutup form entri Blok 3.


(63)

59

Halaman 3 digunakan untuk entri data Blok 4.Disini, terdapat daftar komoditas yang dipanen dalam rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan komoditas yang dikonsumsi dalam rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui list), kualitas/merk, kode komoditas, banyaknya, dan nilai. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama dan satuan. Tombol yang ada pada form tambah Blok 4 adalah :

- „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan langsung menambahkan

komoditas yang berikutnya.

- „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan menutup form entri komoditas

- „Close‟ : untuk menutup form entri komoditas

Halaman terakhir digunakan untuk menuliskan catatan jika terdapat catatan yang menerangkan isian atau kondisi rumah tangga tersebut.


(64)

60

Untuk semua modul entri mempunyai form error. Form tersebut akan muncul saat klik „Save‟ jika masih ada isian yang masih ada konsistensi yang belum sesuai. Dalam form error terdapat nama field dan rincian yang masih error. Di sebelah kanannya terdapat kesalahan pada field dan perlakuan yang diperlukan. Jika akan memperbaiki error, klik „Go To‟ untuk menuju field yang masih error pada form entri data.


(65)

61

4.6. Fasilitas lain dalam Sistem

Ada beberapa fasilitas lain ( menu) yang terdapat dalam system yang membantu pengolahan data. Fasilitas tersebut adalah sebagai berikut.

a. Unlock Documents

Fungsi dari form ini adalah untuk membuka dokumen yang terkunci karena sesuatu hal (misal: mati lampu saat entri data). Jika terdapat pesan „data ini masih dientri oleh orang lain‟, maka dokumen tersebut tidak bisa dibuka. Untuk dapat dientri kembali, dokumen tersebut harus dibuka dengan cara klik menu Unlock Doc kemudian pilih dokumen yang akan dibuka dan klik Unlock.

b. Revalidasi

Fungsi dari form ini adalah untuk melakukan validasi ulang terhadap semua dokumen yang telah dientri. Tujuannya adalah agar data yang telah direkam benar-benar sudah clean

dan hasilnya berkualitas. Operator dapat memilih provinsi dan kabupaten yang akan dilakukan revalidasi kemudian klik ‟Start‟. Dari daftar hasil revalidasi akan terlihat dokumen yang masih error dan dokumen yang belum dientri. Operator dapat melakukan perbaikan terhadap dokumen yang masih error dan melakukan entri data terhadap dokumen yang belum entri.


(66)

62

c. Export-DBF

Data yang telah selesai direkam, dapat diekspor ke dalam file dbf(Dbase IV)guna kepentingan selanjutnya. Export DBF ada di menu Utilitas. Administrator dapat memilih provinsi dan kabupaten yang akan diekspor serta menentukan path/letak hasil ekspor.

Pilih Browse untuk menentukan letak hasil ekspor. Click Make New Folder untuk membuat folder yang akan digunakan untuk menyimpan file hasil ekspor.


(67)

63

d. Database

Management data terdiri dari split data (pisah data), merge data (gabung data),

backup data, dan restore data. Untuk melakukan manajemen data klik ‟Database‟.

1. Split Data (pisah data), berfungsi memisahkan data dari database untuk kepeningan yang lain, misal untuk dientri secara stand alone atau untuk evaluasi hasil. Split data hanya bias dilakukan sampai level desa. Jika form Management Data sudah terbuka, click tombol Generate Tree kemudian isikan path tempat untuk menyimpan hasil data yang telah dipisahkan.

2. Merge Data (gabung data), berfungsi untuk menggabungkan data yang masih terpisah-pisah agar menjadi satu kesatuan dalam satu database. Untuk melakukannya, pilih letak data yang akan digabung kemudian pilih level data yang akan digabung.


(68)

64

3. Backup Data, berfungsi menyimpan database secara keseluruhan untuk kepentingan selanjutnya (menjaga keamanan data). Hasil backup ini, suatu saat dapat digunakan kembali jika ada masalah dengan database yang sedang digunakan. Pilih tempat untuk menyimpan hasil backup kemudian kliktombolBackup Data.

Sangat direkomendasikan untuk melakukan backup data secara berkala.

4. Restore Data, berfungsi menampilkan kembali database yang semula telah di

backupuntuk kepentingan selanjutnya. Pilih database yang akan di restore


(69)

65

e. Progress Report

Untuk mengetahui hasil dari perekaman data SPDT12 , dapat dilihat melalui Progress Report, yaitu dengan klik ‟Progress’. Dari report tersebut dapat diketahui jumlah dokumen yang clean, persentase dokumen clean, jumlah dokumen yang masih error, persentase dokumen error, jumlah dokumen yang belum dientri, dan persentase dokumen belum entri.

Administrator dapat memilih dokumen (SPDT12 K, SPDT12 TP, SPDT12 TH, SPDT12 -TPR, SPDT12 -TRK) yang akan diketahui progresnya. Administrator juga dapat memilih rekapitulasi dokumen per operator dan rekapitulasi alokasi sampel komoditas per provinsi.


(70)

66

Lampiran 1.

Workflow Pengolahan SPDT12 BPS Kabupaten/Kota

Subject Matter Pengolahan

Penerimaan Dokumen Batching, Editing dan Coding Entri dan Revalidasi Data Evaluasi Laporan Koreksi Tidak Wajar Kirim Data

BPS Provinsi BPS Pusat

Subject Matter Pengolahan

Evaluasi Kompilasi dan Revalidasi Data Data Clean? Tidak Cek Dokumen Lapangan Pembuatan Laporan Ya Data Clean? Ya Tidak Ya Data Wajar? Tidak Pembuatan publikasi Subject Matter Alokasi Sampel Alokasi petugas dan penomoran petugas Pencacahan lapangan Pemeriksaan dokumen Dokumen Clean dan Lengkap ya Tidak Cek Kewajaran Wajar Pemberian Catatan


(71)

67

A. Padi-padian

Beras (lokal, kualitas unggul, impor) kg 7

Beras ketan kg 7

Jagung (basah,kering) dengan kulit kg 15

Jagung pocelan/pipilan kg 6 21

Tepung beras kg 7

Tepung jagung (maizena) kg 6

Tepung terigu kg 6

Lainnya kg 7

B. Umbi-umbian

Ketela pohon/singkong kg 21

Ketela rambat/ubi jalar kg 21

Sagu (bukan dari ketela pohon, misal: sagu Ambon) kg 15

Talas/Keladi kg 15

Kentang kg 15

Gaplek kg 15

Tepung gaplek (timul) kg 15

Tepung ketela pohon (tapioka/kanji) kg 15

Lainnya kg 21 28

C. Ikan

1. Ikan Segar

Ekor kuning kg 7

Tongkol/tuna/cakalang kg 7

Tenggiri kg 7

Selar kg 7

Kembung kg 7

Teri kg 7

Bandeng kg 7

Gabus kg 7

Mujair kg 7 15.00

Mas kg 7

Lele kg 7

Kakap kg 7

Baronang kg 7

Lainnya kg 7

2). Udang dan Hewan Air

Lainnya yang Segar

Udang kg 7

Cumi-cumi/Sotong kg 7 15.00

Ketam/Kepiting/Rajungan kg 7

Kerang/Siput kg 7

Lainnya kg 7

3). Ikan Diawetkan

Kembung/Peda ons 20

Tenggiri ons 20

Lampiran 2.

MAKSIMUM KONSUMSI PERKAPITA SEMINGGU TAHUN 2012

Jenis Bahan Makanan Satuan Bahan Makanan

Maksimum Konsumsi Per Kapita Per Kelompok

Bahan Makanan

Maksimum Konsumsi Per Kapita Per Jenis Bahan


(1)

62

c. Export-DBF

Data yang telah selesai direkam, dapat diekspor ke dalam file dbf(Dbase IV)guna kepentingan selanjutnya. Export DBF ada di menu Utilitas. Administrator dapat memilih provinsi dan kabupaten yang akan diekspor serta menentukan path/letak hasil ekspor.

Pilih Browse untuk menentukan letak hasil ekspor. Click Make New Folder untuk membuat folder yang akan digunakan untuk menyimpan file hasil ekspor.


(2)

63 d. Database

Management data terdiri dari split data (pisah data), merge data (gabung data),

backup data, dan restore data. Untuk melakukan manajemen data klik ‟Database‟.

1. Split Data (pisah data), berfungsi memisahkan data dari database untuk kepeningan yang lain, misal untuk dientri secara stand alone atau untuk evaluasi hasil. Split data hanya bias dilakukan sampai level desa. Jika form Management Data sudah terbuka, click tombol Generate Tree kemudian isikan path tempat untuk menyimpan hasil data yang telah dipisahkan.

2. Merge Data (gabung data), berfungsi untuk menggabungkan data yang masih terpisah-pisah agar menjadi satu kesatuan dalam satu database. Untuk melakukannya, pilih letak data yang akan digabung kemudian pilih level data yang akan digabung.


(3)

64

3. Backup Data, berfungsi menyimpan database secara keseluruhan untuk kepentingan selanjutnya (menjaga keamanan data). Hasil backup ini, suatu saat dapat digunakan kembali jika ada masalah dengan database yang sedang digunakan. Pilih tempat untuk menyimpan hasil backup kemudian kliktombolBackup Data.

Sangat direkomendasikan untuk melakukan backup data secara berkala.

4. Restore Data, berfungsi menampilkan kembali database yang semula telah di

backupuntuk kepentingan selanjutnya. Pilih database yang akan di restore


(4)

65 e. Progress Report

Untuk mengetahui hasil dari perekaman data SPDT12 , dapat dilihat melalui Progress Report, yaitu dengan klik ‟Progress’. Dari report tersebut dapat diketahui jumlah dokumen yang clean, persentase dokumen clean, jumlah dokumen yang masih error, persentase dokumen error, jumlah dokumen yang belum dientri, dan persentase dokumen belum entri.

Administrator dapat memilih dokumen (SPDT12 K, SPDT12 TP, SPDT12 TH, SPDT12 -TPR, SPDT12 -TRK) yang akan diketahui progresnya. Administrator juga dapat memilih rekapitulasi dokumen per operator dan rekapitulasi alokasi sampel komoditas per provinsi.


(5)

66

Lampiran 1.

Workflow Pengolahan SPDT12 BPS Kabupaten/Kota

Subject Matter Pengolahan

Penerimaan Dokumen Batching, Editing dan Coding Entri dan Revalidasi Data Evaluasi Laporan Koreksi Tidak Wajar Kirim Data

BPS Provinsi BPS Pusat

Subject Matter Pengolahan

Evaluasi Kompilasi dan Revalidasi Data Data Clean? Tidak Cek Dokumen Lapangan Pembuatan Laporan Ya Data Clean? Ya Tidak Ya Data Wajar? Tidak Pembuatan publikasi Subject Matter Alokasi Sampel Alokasi petugas dan penomoran petugas Pencacahan lapangan Pemeriksaan dokumen Dokumen Clean dan Lengkap ya Tidak Cek Kewajaran Wajar Pemberian Catatan


(6)

67

A. Padi-padian

Beras (lokal, kualitas unggul, impor) kg 7

Beras ketan kg 7

Jagung (basah,kering) dengan kulit kg 15

Jagung pocelan/pipilan kg 6 21

Tepung beras kg 7

Tepung jagung (maizena) kg 6

Tepung terigu kg 6

Lainnya kg 7

B. Umbi-umbian

Ketela pohon/singkong kg 21

Ketela rambat/ubi jalar kg 21

Sagu (bukan dari ketela pohon, misal: sagu Ambon) kg 15

Talas/Keladi kg 15

Kentang kg 15

Gaplek kg 15

Tepung gaplek (timul) kg 15

Tepung ketela pohon (tapioka/kanji) kg 15

Lainnya kg 21 28

C. Ikan

1. Ikan Segar

Ekor kuning kg 7

Tongkol/tuna/cakalang kg 7

Tenggiri kg 7

Selar kg 7

Kembung kg 7

Teri kg 7

Bandeng kg 7

Gabus kg 7

Mujair kg 7 15.00

Mas kg 7

Lele kg 7

Kakap kg 7

Baronang kg 7

Lainnya kg 7

2). Udang dan Hewan Air

Lainnya yang Segar

Udang kg 7

Cumi-cumi/Sotong kg 7 15.00

Ketam/Kepiting/Rajungan kg 7

Kerang/Siput kg 7

Lainnya kg 7

3). Ikan Diawetkan

Kembung/Peda ons 20

Tenggiri ons 20

Lampiran 2.

MAKSIMUM KONSUMSI PERKAPITA SEMINGGU TAHUN 2012

Jenis Bahan Makanan Satuan Bahan

Makanan

Maksimum Konsumsi Per Kapita Per Kelompok

Bahan Makanan

Maksimum Konsumsi Per Kapita Per Jenis Bahan