The influence of working environment on work performance in the ketapang mining and energy department

FORUM EKONOMI, 20 (1) 2018, 31-39
http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/FORUMEKONOMI

Pengaruh lingkungan kerja terhadap prestasi kerja pada dinas pertambangan
dan energi kabupaten ketapang
Latifah1, Nurmalasari2
1
Jurusan Komputerisasi Akuntansi AMIK BSI, Pontianak.
2
Jurusan Manajemen Informatika AMIK BSI, Pontianak.
Jl. Abdurrahman Saleh No 18 A Pontianak 78124 Pontianak, Kalimantan Barat.
1
Email: latifah.lat@bsi.ac.id
2
Email: Nurmalasari.nrr@bsi.ac.id
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap prestasi
kerja pada Dinas Pertambangan Dan Energi Kabupaten Ketapang. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode survei dengan teknik pengumpulan data primer dengan wawancara, kuesioner, studi
pustaka dan pengumpulan data sekunder yaitu data sekunder adalah data primer yang telah diolah
lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul maupun data primer atau oleh pihak lain untuk

melengkapi data yang dibutuhkan. pengambilan sampel dengan metode sensus atau complete
enumeration dengan sampel sebanyak 32 responden dalam hal ini adalah pegawai Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Ketapang. teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan analisis Regresi linear berganda. Berdasarkan hasil
Analisis diperoleh angka R sebesar 0,782 sehingga hal ini menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang
kuat antara Variabel lingkungan kerja fisik (X1) dan Variabel lingkungan kerja non fisik (X2) dengan
Prestasi kerja (Y) dan angka (R2) sebesar 0,611 atau (61,1 %) pada Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Ketapang hal ini menunjukkan pengaruh Variabel lingkungan kerja fisik (X1) dan Variabel
lingkungan kerja non fisik (X2) secara serentak terhadap variabel prestasi kerja (Y) adalah sebesar
61,1 % dan selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain.
Kata Kunci: Analisis; kepuasan kerja; pegawai

The influence of working environment on work performance in the ketapang
mining and energy department
Abstract
The purpose of this study was to determine the effect on the performance of the work
environment at the Department of Mining and Energy of Ketapang. The method used is survey method
with the technique of primary data collection with interviews, questionnaires, literature and collection
of secondary data, secondary data is primary data that has been processed further and presented well
by the collector and the primary data or by the other party to complete the data required. The

sampling or complete enumeration census method with a sample of 32 respondents in this case were
employees of the Department of Mines and Energy of Ketapang. Data analysis techniques used are
qualitative and quantitative analysis using multiple linear regression analysis. Based on the results of
analysis of figures obtained R amounted to 0,782 so that it shows that there is a strong influence
between variable physical work environment (X1) and variable work environment non-physical (X2)
with job performance (Y) and numbers (R2) of 0.611 or (61 , 1%) in the Department of Mines and
Energy of Ketapang this shows the influence of the physical work environment variables (X1) and
non-physical work environment variables (X2) simultaneously to work performance variables (Y) was
61.1% and the rest is affected by other variables.
Keywords: Analysis; job satisfaction; employees

Copyright © 2018, FORUM EKONOMI ISSN Print: 1411-1713 ISSN Online: 2528-150X
31

Pengaruh lingkungan kerja terhadap prestasi kerja; Latifah, Nurmalasari

PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan salah satu asset paling berharga yang dimiliki oleh suatu
organisasi, karena manusialah yang merupakan satu-satunya sumber daya yang dapat menggerakkan
sumber daya lainnya. Dengan demikian, unsur sumber daya manusia merupakan faktor kunci yang

harus dipertahankan suatu organisasi sejalan dengan tuntutan yang senantiasa dihadapi organisasi
untuk menjawab setiap tantangan yang ada. Oleh karena itu, upaya untuk mempertahankan sumber
daya manusia yang berkualitas merupakan langkah utama organisasi. (Arianto, 2013)
Suatu organisasi memiliki beberapa unsur penting salah satunya adalah sumber daya manusia
atau tenaga penggerak jalannya organisasi menuju tercapainya tujuan yang telah disepakati terlebih
dahulu. Manusia merupakan motor penggerak sumber daya dalam aktifitas dan rutinitas dari sebuah
organisasi atau perusahaan. Sebagaimana diketahui sebuah organisasi atau perusahaan, didalamnya
terdiri dari berbagai macam individu yang dari berbagai status berupa pendidikan, jabatan dan
golongan, pengalaman, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pengeluaran, serta tingkat usia dari
masing - masing individu tersebut (Hasibuan, 2009: 21).
Organisasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah instansi yang merupakan wadah bagi
para sumber daya manusia atau tenaga kerja, baik sebagai pimpinan maupun bawahan. Melihat
keberadaan tenaga kerja atau karyawan tersebut maka manajemen perusahaan perlu memperhatikan
kepentingan karyawan dan mampu menciptakan suasana kerja yang mendorong peningkatan kepuasan
kerjanya. Karyawan dan organisasi sendiri merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan
memegang peranan utama dalam menjalankan roda kehidupan organisasi. Apabila karyawan memiliki
produktivitas yang tinggi, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akirnya akan menghasilkan
kinerja dan pencapaian yang baik bagi organisasi.
Tingginya hasil kerja karyawan adalah prestasi yang dicapai oleh karyawan itu pada tingkat
tertentu. Prestasi kerja karyawan bukanlah suatu hal yang kebetulan saja, tetapi banyak faktor yang

mempengaruhinya. Karena prestasi kerja akan dapat dicapai apabila rencana-rencana kerja yang dibuat
dilaksanakan sesuai dengan tugas yang dibebankan pada setiap karyawan yang ada dalam organisasi
itu. Oleh karena itu karyawan yang berkualitas adalah karyawan yang melaksanakan pekerjaannya dan
mampu memberikan hasil kerja yang baik atau mempunyai prestasi kerja yang tinggi yang dibutuhkan
oleh suatu perusahaan, organisasi atau lembaga pemerintah untuk mencapai tujuan. Karena pada
dasarnya keberhasilan organisasi secara keseluruhan adalah kontribusi dari hasil kerja karyawannya.
Bagi karyawan, tingkat prestasi kerja yang tinggi dapat memberikan keuntungan tersendiri,
seperti meningkatkan gaji, memperluas kesempatan untuk dipromosikan, menurunnya kemungkinan
untuk didemosikan, serta membuat ia semakin ahli dan berpengalaman dalam bidang pekerjaannya.
Selain itu lingkungan kerja yang nyaman juga dapat mempengaruhi prestasi kerja seseorang, apabila
seseorang merasa tempat kerjanya nyaman maka pekerjaan tersebuat akan terselesaikan dengan baik
dan prestasi kerja akan meningkat.
Kondisi nyata dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ketapang adalah tepat berada di
depan tempat pembuangan sampah, kondisi fisik kantor yang kurang memadai baik dari segi fisik
maupun infrastruktur penunjang seperti AC, komputer, meja dan kursi yang sudah lama, gudang yang
berisi peralatan untuk mengukur kegiatan pertambangan berisi zat-zat rentan terbakar dan bau,serta
seringnya pegawai turun ke lokasi pertambangan untuk melakukan kegiatan dinas, sehingga rentan
terkena radiasi merkuri maupun bahan tambang lainnya. Sedangkan kondisi non fisik sendiri seperti
rekan sekerja yang mengaku kurang nya perhatian atasan dalam hal memotivasi karyawan.
Lingkungan kerja bisa dikatakan baik apabila karyawan dapat melakukan pekerjaannya secara

optimal dan nyaman (Yugusna, Fathoni, & Haryono, 2016), Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa
lingkungan kerja berperan penting terhadap kualitas hasil kinerja karyawan (Potu, 2013).
Jumlah pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ketapang tahun 2015 mengalami
penurunan dari tahun sebelum nya karena habis masa kerja (pensiun), namun pada tahun 2016
ditambah satu bidang baru yaitu Geologi dan Sumberdaya mineral dengan jumlah pegawai sebanyak 4
orang, hal ini menyebabkan bertambahnya beban kerja dan kebutuhan untuk mencapai prestasi kerja
dengan adanya bidang baru, karena dituntut harus bekerja secara maksimal untuk mengembangakan
bidang kerja. Dilihat dari jenis bidang kerja bahwa lebih banyak karyawan yang sering turun

Copyright © 2018, FORUM EKONOMI ISSN Print: 1411-1713 ISSN Online: 2528-150X
32

FORUM EKONOMI, 20 (1) 2018, 31-39

kelapangan untuk melakukan pengecekan terhadap sumber energi dan kegiatan pertambangan, namun
tidak dilengkapi dengan peralatan keselamatan dan kesehatan yang memadai.
Dari latar belakang yang telah diuraikan, penulis ingin mengetahui lebih lanjut apakah ada
pengaruh antara lingkungan kerja terhadap prestasi kerja pada Dinas Pertambangan dan energi
Kabupaten Ketapang.
Landasan Teori

Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja berarti situasi keadaan dimana karyawan melakukan pekerjaan setiap hari.
Ada kalanya setiap karyawan mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan kenyamanan dalam
bekerja. Karena jika karyawan merasa nyaman dengan pekerjaan, maka karyawan akan melakukan
pekerjaan dengan sepenuh hati tanpa mengeluh. Contohnya saja kurang AC diruang kerja administrasi,
karyawan bekerja menjadi kurang nyaman dan tidak fokus karena kepanasan yang disebabkan tidak
ada sirkulasi udara yang masuk (Muayanah, Haryono, & Wulan, 2017)
Menurut Diah (2016) lingkungan kerja menciptakan kenyamanan tinggi bagi
karyawan.Kenyamanan yang tercipta dari lingkungan kerja ini berpengaruh terhadap keseriusan
karyawan dalam bekerja sehingga mendorong karyawan untuk bisa bekerja lebih baik karena
dukungan lingkungan. Menurut Sarzoska dalam (Nugrah & Surya, 2016) lingkungan fisik dan
lingkungan non fisik merupakan faktor yang mempengaruhi kepuasan selain kompensasi, promosi
jabatan serta karakteristik dari pekerjaan yang bersangkutan. Sebab kepuasan kerja karyawan secara
langsung bisa meningkat, jika suatu kondisi lingkungan yang baikakan menciptakan keinginan untuk
dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, nyaman dan aman. Namun jika kondisi
lingkungan yang kurang baik tenaga kerja akan menuntut waktu yang lebih banyak dan tidak
mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang lebih efisien. Pembangunan dan pengembangan
berarti perubahan yang dinamis, suatu akseleratif yang diharapkan berdampak positif. Salah satu aspek
dalam pembangunan adalah terciptanya lingkungan kerja yang kondusif. Lingkungan kerja adalah
faktor-faktor diluar manusia baik fisik mau pun non fisik dalam sesuatu organisasi. (Sofyan, 2013)

Menurut Locke dalam Luthan (2006), kepuasan adalah suatu keadaan emosi senang, gembira
atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang. Perasaan
puas, senang atau gembira akan terlihat dari hasil prestasi kerja yang baik. Sebaliknya jika karyawan
merasakan jenuh atau sedih malah akan semakin membuat karyawan merasa terbebani pekerjaan,
menjadi malas bekerja, dan dapat menyebabkan tekanan atau streskerja.
Interaksi karyawan dalam lingkungan perusahaan/organisasi/instansi merupakan hal yang tidak
dapat dipisahkan yang mana akan menimbulkan tingkat kepuasan kerja karyawan, situasi lingkungan
perusahaan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya antara karyawan yang satu dengan yang lain
tidak terlepas dari interaksi satu sama lainnya demi kelancaran dan keharmonisan kerja. Dengan
sarana hubungan yang nyaman akan lebih betah dan senang dalam menyelesaikan tugas. Hubungan
antar manusia ( human relation ) dalam perusahaan merupakan hal yang penting karena merupakan
jembatan antara karyawan dengan sesama karyawan maupun karyawan dengan pimpinan. (Saputro &
Fathoni, 2017)
Prestasi kerja
Suatu instansi atau perusahaan tentunya memiliki tujuan, tujuan inilah yang membuat instansi
atau perusahaan tersebut ada namun terkadang muncul kendala yang membuat tujuan tersebut tidak
tercapai. Untuk mencegahnya maka perusahaan harus mendorong karyawan untuk mencapai kinerja
dan prestasi yang lebih baik dari waktu ke waktu.Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melakukan tugastugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan,
pengalaman, dan kesungguhan serta ketepatan waktu. (Judas, 2013).

Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang handal sesuai dengan
kapasitas yang dibutuhkan. Oleh karena itu instansi harus memperhatikan pengaruh yang dapat
mempengaruhi prestasi kerja karyawan itu diantaranya adalah pengawasan, motivasi dan disiplin kerja
(Silalahi, 2014).
prestasi kerja pada dasarnya lebih menekankan pada hasil yang diperoleh dari sebuah pekerjaan
sebagai kontribusi instansi/organisasi tempatnya bekerja. Sasaran penilaiannya antara lain kecakapan,
kemampuan pelaksanaan tugas yang diberikan, performa dalam melaksanakan tugas, cara membuat
Copyright © 2018, FORUM EKONOMI ISSN Print: 1411-1713 ISSN Online: 2528-150X
33

Pengaruh lingkungan kerja terhadap prestasi kerja; Latifah, Nurmalasari

laporan atas pelaksanakan tugas, dan ketegaran jasmani serta rohani selama bekerja. (Anita, Aziz, &
Yunus, 2013).
Dasar penilaian prestasi kerja adalah uraian pekerjaan dari setiap individu pegawai karena
didalam uraian pekerjaan inilah ditetapkan tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukan oleh setiap
pegawai. Tolak ukur yang dipergunakan untuk mengukur prestasi kerja pegawai adalah standar (Noor,
2013).
Prestasi kerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam aksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.

Prestasi kerja ini umumnya menyangkut tiga faktor penting yaitu kemampuan dan minat seseorang
pekerja, mpuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan motivasi seorang
pekerja semakin tinggi ketiga faktor diatas, maka makin besarlah prestasi kerja karyawan
bersangkutan (Azikin, 2014)
Kelangsungan hidup suatu organisasi salah satunya tergantung pada prestasi kerja pegawainya
dalam melaksanakan pekerjaannya (Utami, 2013)
Setiap perusahaan perlu mengadakan penilaian prestai kerja bagi para karyawannya. Karena
ukuran terakhir atas keberhasilan departemen personalia adalah peran karyawan dan pelaksanaan
pekerja (wenten, 2013).
METODE
Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Survey, dengan objek penelitian adalah pegawai pada Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Ketapang. Penelitian Survey menurut Umar (2013: 34) adalah
riset yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta tentang gejala-gejala atas permasalahan yang
timbul.
Jenis dan Sumber Data
Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan
seperti hasil wawancara atau hasil pengisisan kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. (Umar,
2013:34). Dalam penelitian ini wawancara dan pengisian kuesioner dilakukan dengan cara mendatangi

responden yang dalam hal ini adalah pegawai pada Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten
Ketapanguntuk diminta tanggapan nya atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Data Sekunder
Kata sekunder berasal dari bahasa inggris ”secondary” yang berarti kedua atau bukan secara
langsung dari sumbernya melainkan berasal dari pihak lain. Menurut Umar (2013;35) data sekunder
adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul maupun
data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel. Data sekunder digunakan untuk
diproses lebih lanjut. Dalam penelitian ini yang berupa data sekunder adalah data- data tentang jumlah
pegawai baik menurut bidang maupun menurut tingkat pendidikan serta jumlah absensi pegawai.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara
Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh data primer. Dalam
penelitian ini, wawancara dilakukan dengan komunikasi secara langsung kepada para pegawai Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Ketapang mengenai pengaruh lingkungan kerja terhadap
prestasi kerja pegawai pada Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ketapang.
Kuesioner
Teknik atau suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan tertutup
kepada responden. Daftar pertanyaan ini dibagikan kepada pegawai Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Ketapang yang dijadikan sampel penelitian. Kuesioner berisi pernyataan yang
menggambarkan indikator tentang lingkungan kerja dan prestasi kerja pegawai Dinas Pertambangan

dan Energi Kabupaten Ketapang.

Copyright © 2018, FORUM EKONOMI ISSN Print: 1411-1713 ISSN Online: 2528-150X
34

FORUM EKONOMI, 20 (1) 2018, 31-39

Studi Pustaka
Studi Pustka yaitu mengumpulkan data yang bersumber dari literatur yang berpengaruh dengan
penelitian ini seperti buku literatur, jurnal dan informasi dari internet yang ditampilkan pada thesis ini.
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi menurut Umar (2013:107) adalah jumlah keseluruhan yang mencakup semua anggota
yang diteliti. Dalam penelitian ini yang dianggap sebagai populasi adalah seluruh pegawai Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Ketapang yang berjumlah 32 orang .
Sampel
Sampel menurut Umar (2013:109) adalah suatu bagian yang dapat ditarik dari populasi. Adapun
Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi pegawai Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Ketapang.
Dalam penelitian ini seluruh populasi akan diobeservasi, karena populasi penelitian adalah finit
dan cenderung heterogen. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode Total Sampling,
sehingga sample yang digunakan adalah sebanyak 32 orang sesuai dengan jumlah populasi yang ada.
Variabel Penelitian
Berikut adalah variabel penelitian yang akan di rangkum dalam tabel berikut:
Tabel 1. Operasional Variabel
Variabel
Lingkungan Kerja Fisik
(X1)

Definisi
Lingkungan kerja fisik adalah semua
keadaan berbentuk fisik yang
terdapat di sekitar tempat kerja yang
dapat mempengaruhi karyawan baik
secara langsung maupun secara tidak
langsung (Sedarmayanti (2011:21))

Lingkungan Kerja Non
Fisik (X2)

Lingkungan kerja non fisik adalah
semua keadaan yang terjadi yang
berkaitan dengan pengaruh kerja,
baik pengaruh dengan atasan
maupun pengaruh sesama rekan
kerja, ataupun pengaruh dengan
bawahan (Sedarmayanti (2011:31))
Prestasi Kerja (Y)
kinerja (prestasi kerja) adalah suatu
hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas tugas
yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan
atas
kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan serta
waktu (Maluyu S.P. Hasibuan
(2009:34))
Sumber: Sedarmayanti (2011) dan Hasibuan (2009)

1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.

Indikator
kondisi peralatan kerja (Meja,Kursi
dan Komputer)
Kondisi Pencahayaan
Kondisi Temperatur
dan Sirkulasi
Udara
Kebersihan
Tingkat Kebisingan
Komunikasi antar rekan sekerja
Perlakuan dari rekan sekerja
Perlakuan yang adil dari atasan
Motivasi materi yang diberikan oleh
atasan
Kerjasama yang baik dan saling
mendukung
Kuantitas Kerja
Kualitas kerja
Keandalan
Kehadiran
Sikap

Pengukuran Variabel
Untuk mengukur variabel penelitian ini, penulis menggunakan Skala Likert yang menurut
Kinnear (Umar,2013;98) adalah berpengaruh tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Setiap
Variabel mempunyai bobot : Sangat Puas (Skor 5), Puas (Skor 4), Netral (Skor 3), Tidak Puas (Skor
2), Sangat Tidak Puas (Skor 1).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Regresi Linear Berganda
Data yang diinput dalam melakukan analisis regresi linear berganda ini, berasal dari hasil
skoring terhadap 15 pertanyaan valid yang diajukan kepada 32 responden, dan telah melalui uji
validitas dan reliabilitas serta telah di uji tidak ada masalah dalam uji asumsi klasik. Jawaban yang
diperoleh dari responden, kemudian dijumlahkan berdasarkan skala Likert (1,2,3,4,5).
Copyright © 2018, FORUM EKONOMI ISSN Print: 1411-1713 ISSN Online: 2528-150X
35

Pengaruh lingkungan kerja terhadap prestasi kerja; Latifah, Nurmalasari

Analisis ini untuk mengetahui arah pengaruh antara variabel independen berpengaruh positif
atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen denagn variabel dependen apabila
nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Tabel 2. Analisis Regresi Linear Berganda
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Standardized
Coefficients

Std. Error

(Constant)

1.530

3.211

TOTALX1

.410

.117

TOTALX2

.700

.180

Beta

t

Sig.

.477

.637

.442

3.495

.002

.491

3.887

.001

a. Dependent Variable: TOTALY
Sumber: Data Olahan, 2015

Hasil analisis data diperoleh model atau fungsi regresi Variabel lingkungan kerja fisik (X1) dan
Variabel lingkungan kerja non fisik (X2) sebagai variabel independent maka didapatkan fungsi regresi
sebagai berikut:
Y = a + bX1+b X2 + e
Y = 1,530+ 0, 410 X1 + 0, 700 X2 + 0,05
Keterangan:
Y
= Prestasi kerja
α
= konstanta
b1,b2,…bn
= koefisien regresi
X1
= Lingkungan kerja fisik
X2
= Lingkungan kerja non fisik
e
= Error
Dari fungsi regresi maka terdapat beberapa kesimpulan yang bisa dikemukakan, yaitu:
Apabila tidak terjadi perubahan terhadap nilai faktor Variabel lingkungan kerja fisik (X1) dan
Variabel lingkungan kerja non fisik (X2), maka besarnya prestasi kerja (Y) sebesar 1,530 satu satuan
unit.
Apabila faktor Variabel lingkungan kerja fisik (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan unit, dan
Variabel lingkungan kerja non fisik (X2), konstan, maka besarnya prestasi kerja meningkat sebesar 0,
410 satu satuan unit.
Apabila faktor penempatan Variabel lingkungan kerja non fisik (X2) meningkat sebesar satu
satuan unit dan faktor Variabel lingkungan kerja fisik (X1), konstan, maka besarnya prestasi kerja
meningkat sebesar 0, 700 satu satuan unit.
Analisis korelasi ganda (R)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independent
terhadap variabel dependen secara serentak.

Tabel 3. Analisis Korelasi Ganda
Model
1

R
.782a

R Square

Adjusted R
Square

.611

.584

Std. Error of the
Estimate
1.653

a. Predictors: (Constant), TOTALX2, TOTALX1
Sumber: Data Olahan,2015

Berdasarkan hasil Tabel Hasil Analisis Korelasi Ganda di atas, diperoleh angka R sebesar 0,782
sehingga hal ini menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang kuat antara Variabel lingkungan kerja fisik
(X1) dan Variabel lingkungan kerja non fisik (X2) dengan Prestasi kerja (Y).

Copyright © 2018, FORUM EKONOMI ISSN Print: 1411-1713 ISSN Online: 2528-150X
36

FORUM EKONOMI, 20 (1) 2018, 31-39

Analisis Determinasi (R2)
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase
sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2, ……Xn) secara serentak terhadap variabel
dependen (Y). Hasil analisis determinasi pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:
Tabel 4. Analisis Determinasi
Model
1

R

R Square

.782a

Adjusted R
Square

.611

Std. Error of the
Estimate

.584

1.653

a. Predictors: (Constant), TOTALX2, TOTALX1
Sumber: Data Olahan,2015

Untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel lingkungan kerja fisik (X1) dan
Variabel lingkungan kerja non fisik (X2) secara serentak terhadap variabel prestasi kerja (Y) maka
digunakan analisis determinasi (R2). Berdasarkan Tabel Model Summary di atas, diperoleh angka
(R2) sebesar 0,611 atau (61,1 %) pada Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ketapang. Hal ini
menunjukkan pengaruh Variabel lingkungan kerja fisik (X1) dan Variabel lingkungan kerja non fisik
(X2) secara serentak terhadap variabel prestasi kerja (Y) adalah sebesar 61,1 % dan selebihnya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Uji Secara Simultan (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1, X2,……Xn) secara
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Kriteria Pengujian:
Ho diterima bila F hitung < F Tabel.
Ho ditolak bila F hitung > F Tabel.
Untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent secara simultan
(bersama-sama) dapat dilakukan melalui uji secara simultan. Uji secara simultan ini yaitu dengan
membandingkan antara nilai F hitung dengan nilai F Tabel pada tingkat signifikan 0,05. Nilai F Tabel
0,05 diperoleh dengan memperhatikan besarnya nilai degree of freedom (df).
Hasil analisis Multiple Regression Uji F ditunjukkan melalui Analisys of Variance pada Tabel
berikut ini:
Tabel 5. Hasil Uji Secara Simultan
Model
1

Sum of Squares
Regression
Residual
Total

df

Mean Square

124.463

2

62.231

79.256

29

2.733

203.719

31

F
22.771

Sig.
.000a

a. Predictors: (Constant), TOTALX2, TOTALX1
b. Dependent Variable: TOTALY
Sumber: Data Olahan,2015

Dilihat hasil analisis pada Tabel tersebut diketahui secara simultan atau secara bersama-sama
nilai F hitung sebesar 22.771 sedangkan nilai F Tabel adalah sebesar 3, 328 sehingga dapat dilihat
bahwa nilai F hitung > nilai F Tabel, yaitu 22.771 > 3, 328 dan dapat disimpulkan bahwa Hipotesis Ho
ditolak dan Ha diterima sehingga Prestasi kerja (Y) dipengaruhi secara bersama-sama oleh variabel
lingkungan kerja fisik (X1) dan Variabel lingkungan kerja non fisik (X2).
Uji Secara Parsial (Uji t)
Untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat, maka dilakukan uji t. Untuk mengetahui faktor Variabel lingkungan kerja fisik (X1)
dan Variabel lingkungan kerja non fisik (X2) apakah berpengaruh secara parsial (individu) atau tidak
terhadap variabel prestasi kerja (Y)dapat diketahui melalui Uji Secara Parsial (Uji t) yang dapat dilihat
pada Tabel berikut:

Copyright © 2018, FORUM EKONOMI ISSN Print: 1411-1713 ISSN Online: 2528-150X
37

Pengaruh lingkungan kerja terhadap prestasi kerja; Latifah, Nurmalasari

Tabel 6. Hasil Uji Secara Parsial
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

1.530

3.211

TOTALX1

.410

.117

TOTALX2

.700

.180

Standardized
Coefficients
Beta

t

Sig.
.477

.637

.442

3.495

.002

.491

3.887

.001

a. Dependent Variable: TOTALY
Sumber: Data Olahan, 2015

Untuk mengetahui pengaruh secara parsial maka nilai t hitung harus dibandingkan dengan t
Tabel. Nilai t tabel dapat dicari dengan menentukan degree of freedom yaitu ( 32-2-1) pada uji dua
sisi 0,025 sehingga didapat nilai t Tabel adalah = 2,045.
Ho: Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1) dan
variabel Lingkungan Kerja Non Fisik (X2) dengan Prestasi kerja (Y).
Ha: Secara parsial ada pengaruh signifikan antara variabel Lingkungan Kerja Fisik (X1) dan variabel
Lingkungan Kerja Non Fisik (X2) dengan Prestasi kerja (Y).
Ho diterima jika t hitung < t Tabel, dan Ho ditolak jika t hitung > t Tabel. Selanjutnya dilakukan
pengujian terhadap ketiga variabel dalam penelitian ini.
Hasil uji secara parsial antara variabel-variabel lingkungan kerja fisik (X1) dan Variabel
lingkungan kerja non fisik (X2) tersebut terhadap Prestasi kerja (Y) adalah sebagai berikut:
Secara parsial nilai t hitung variabel lingkungan kerja fisik (X1), sebesar 3,495 dan t Tabel
sebesar 2,045 sehingga t hitung lebih besar dari t Tabel yaitu 3,495 > 2,045. Maka dapat disimpulkan
bahwa pada penelitian ini Variabel lingkungan kerja fisik (X1) secara parsial merupakan faktor yang
berpengaruh nyata terhadap Prestasi kerja (Y).
Secara parsial nilai t hitung variabel lingkungan kerja non fisik (X2) sebesar 3,887dan t Tabel
sebesar 2,045 sehingga t hitung lebih besar dari t Tabel yaitu 3,887 > 2,045. Maka dapat disimpulkan
bahwa pada penelitian ini variabel lingkungan kerja non fisik (X2) secara parsial juga merupakan
faktor yang berpengaruh terhadap prestasi kerja (Y).
SIMPULAN
Karakteristik responden didominasi oleh responden dengan kelamin laki-laki, pegawai lebih
didominasi oleh pegawai yang berumur 40-46 tahun, tingkat pendidikan responden adalah didominasi
oleh SMA dengan masa kerja dominan antara 16-20 tahun.
Berdasarkan analisis korelasi ganda, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara
Variabel lingkungan kerja fisik (X1) dan Variabel lingkungan kerja non fisik (X2) dengan Pretasi
kerja (Y), serta berdasarkan analisis Determinasi, pengaruh Variabel lingkungan kerja fisik (X1) dan
Variabel lingkungan kerja non fisik (X2) secara serentak terhadap variabel Pretasi kerja (Y) pada
Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Ketapang adalah sebesar 61,1% dan selebihnya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Berdasarkan uji secara simultan (uji f), dapat disimpulkan bahwa Prestasi kerja (Y) dipengaruhi
secara bersama-sama oleh variabel Variabel lingkungan kerja fisik (X1) dan Variabel lingkungan kerja
non fisik (X2) dan berdasarkan uji secara parsial (uji t) Variabel lingkungan kerja fisik (X1)
danVariabel lingkungan kerja non fisik (X2) secara parsial merupakan faktor yang berpengaruh nyata
terhadap Pretasi kerja (Y).
DAFTAR PUSTAKA
Anita, J., Aziz, N., & Yunus, M. (2013). PENGARUH PENEMPATAN DAN BEBAN KERJA
TERHADAP. Jurnal Manajemen, 67-77.
Ardana. (2012). Manajemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Copyright © 2018, FORUM EKONOMI ISSN Print: 1411-1713 ISSN Online: 2528-150X
58

FORUM EKONOMI, 20 (1) 2018, 31-39

Arianto, D. A. (2013). PENGARUH KEDISIPLINAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA
KERJA TERHADAP. Jurnal Economia, Volume 9, Nomor 2, Oktober 2013, 191-200.
Azikin, S. S. (2014). Pengaruh Motivasi Dan Kemampuan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai.
jurnal paradigma, 64-76.
Diah, N. 2016.Pengaruh Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerjadan Loyalitas Kerja Terhadap
Organizational Citizenship Behavior (OCB) (Studi Kasus Pada PT. Perwirabhakti Sentrasejatera
di Kota Semarang). Jurnal of Management. Vol.2, No.2
Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Husein Umar. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: Rajawali.
Judas, A. (2013). MUTASI DAN PROMOSI JABATAN PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI
KERJA PEGAWAI. JURNAL EMBA: JURNAL RISET EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS
DAN AKUNTANSI, 1219-1228.
Muayanah, S., Haryono, A. T., & Wulan, H. S. (2017). PENGARUH KOMPENSASI,
LINGKUNGAN
KERJA,
DAN
KOMITMEN
ORGANISASI
TERHADAP
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN KEPUASAN KERJA
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi kasus pada karyawan PT. Fajar Lestari Sejati
semarang). Journal of Management.
Noor, M. (2013). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai di.
Jurnal Paradigma, 441-452.
Nugrah, M. B., & Surya, I. B. (2016). PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA DAN
PROMOSI JABATAN TERHADAP KEPUASAN KERJA. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5,
No.1, 59-87.
Saputro, G. A., & Fathoni, A. (2017). ANALISIS PENGARUH (HUMAN RELATION /
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA) DAN KONDISI. Jurnal Riset Bisnis Indonesia Vol.2,
No.2, Juli, 181-198.
Sedarmayanti.2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (Cetakan Kelima). Bandung: PT. Efika Aditama
Silalahi, B. P. (2014). Pengaruh Motivasi, Pengawasan dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja.
Jurnal Bisnis dan.
Sofyan, D. K. (2013). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Kerja Pegawai BAPPEDA.
Malikussaleh Industrial Engineering Journal, 18-23.
Utami, H. S. (2013). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Perindustrian.
paradigma, 277-289.
wenten, w. (2013). pengaruh insetif finansial terhadap prestasi kerja karyawan pada hotel prawita di
Kuta Kabupaten Badung Bali . Widyasrama, 83-88.
Yugusna, I., Fathoni, A., & Haryono, A. T. (2016). PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN
DEMOKRATIS DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA DAN
KEDISIPLINAN KARYAWAN (Studi Empiris Pada Perusahaan SPBU 44.501.29 Randu Garut
Semarang). Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016.

Copyright © 2018, FORUM EKONOMI ISSN Print: 1411-1713 ISSN Online: 2528-150X
39