SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN JARINGAN PELANGGAN INDIHOME BERBASIS WEB DI PT. TELKOM CABANG SINGAPARNA

  68 

  

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN JARINGAN

PELANGGAN INDIHOME BERBASIS WEB DI PT. TELKOM

CABANG SINGAPARNA

Dede Syahrul Anwar, Nanang Suciyono, Yogi

  STMIK Tasikmalaya Jl. RE. Martadinata No. 272 A Tasikmalaya, (0265) 310830

  Jurusan Teknik Informatika, E-mail : derul.anwar@gmail.com,nanang.suciyono@gmail.com, yogicio@gmail.com

  

Abstrak

Indihome merupakan salah satu layanan Triple Play dari Telkom Indonesia yang

terdiri dari Internet on Fiber, Interaktif TV(UseeTV) dan telepon rumah. Untuk sebagian besar

wilayah Indonesia, indihome akan melayani dengan menggunakan 100% fiber yang artinya

hanya berlaku untuk area yang telah tersedia jaringan FTTH (Fiber To The Home). Saat

melakukan registrasi untuk permohonan pemasangan baru jaringan Indihome calon pelanggan

dapat melakukan registrasi dengan cara datang ke Telkom plaza atau melakukan pertemuan

dengan sales namun dalam proses input data calon pelanggan masih banyak data yang tersebar

dikarenakan masih menggunakan cara manual. Dengan cara manual seperti ini masih sangat

menyulitkan bagi tim pemasangan untuk mengetahui alamat pemasangan yang sesuai dan

detail Maka dari itu, diperlukan aplikasi berbasis web dengan fitur tambahan Google Maps

API. Dimana Fitur Google Maps API digunakan untuk tim pemasangan dalam mendapat

alamat pemasangan yang sesuai dan detail dan Google Maps API juga digunakan untuk

pemetaan untuk lokasi-lokasi pelanggan yang sudah terpasang jaringan Indihome.

  Kata Kunci : Pemetaan, Indihome, Google Maps API

Abstract

Indihome is one of Triple Play services from Telkom Indonesia consisting of Internet on

Fiber, Interactive TV (UseeTV) and home phone. For most parts of Indonesia, indihome will

serve by using 100% fiber which means only applies to areas that have available network of

FTTH (Fiber To The Home). When registering for new installation request of Indihome

network, prospective subscribers can register by coming to Telkom plaza or meeting with sales

but in the process of data input of prospective customers is still a lot of data scattered because

still using manual way. This manual way is still very difficult for the installation team to find out

the exact installation address and details. Therefore, a web-based application with additional

features of the Google Maps API is required. Where the Google Maps API feature is used for

the installation team in obtaining the appropriate and detailed installation address and the

Google Maps API is also used for mapping for customer locations where the Indihome network

is installed.

  Keywords: Mapping, Indihome, Google Maps API st th th

  69

1. PENDAHULUAN

  Indihome adalah salah satu produk layanan dari Telkom Group berupa paket layanan yang terpadu dalam satu paket triple play meliputi layanan komunikasi, data dan entertainment seperti telepon rumah, internet (Internet on Fiber atau High Speed Internet) dan layanan televisi interaktif dengan teknologi IPTV (UseeTV). Indihome juga dilengkapi dengan beragam layanan tambahan (add on) yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan seperti Telepon Mania, wifi.id seamless, TrenMicro Antivirus, Indihome View (online surveillance camera) dan masih banyak lagi.

  Saat melakukan registrasi untuk permohonan pemasangan baru jaringan Indihome calon pelanggan harus datang langsung ke Telkom Plaza, melakukan pertemuan dengan sales, menghubungi 147 atau melalui website Indihome www.indihome.co.id. Walaupun dapat melakukan registrasi melalui pusat Telkom dengan cara menghubungi 147 atau melalui website www.indihome.co.id namun pada Telkom Singaparna tidak menggunakan cara tersebut dikarenakan masih adanya keterbatasan untuk mengakses data pelanggan dan masih adanya masalah dengan update data jaringan pada website tersebut. Jadi calon pelanggan dapat melakukan registrasi dengan cara datang ke Telkom plaza atau melakukan pertemuan dengan sales namun dalam proses input data calon pelanggan masih banyak data yang tersebar dikarenakan masih menggunakan cara manual. Dengan cara manual seperti ini masih sangat menyulitkan bagi tim pemasangan untuk mengetahui alamat pemasangan yang sesuai dan detail.

  Maka dari itu, diperlukan aplikasi berbasis web dengan fitur tambahan Google Maps

  

API. Dimana Fitur Google Maps API digunakan untuk tim pemasangan dalam mendapat alamat

  pemasangan yang sesuai dan detail dan Google Maps API juga digunakan untuk pemetaan untuk lokasi-lokasi pelanggan yang sudah terpasang jaringan Indihome. Berdasarkan beberapa penelitian terkait yang telah dikumpulkan diantaranya penelitian tentang pemetaan wifi.id di samarinda berbasis webgis penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Lokasi WIfi.id yang ada di Samarinda serta Membangun Sistem Informasi Geografis pemetaan Wifi.id di Samarinda [1]. Selanjutnya Penelitian yang dilakukan oleh Puput Lestari tentang “Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Pemetaan Pariwisata Kabupaten Kebumen”. Penelitian ini menjelaskan tentang pemetaan pariwisata yang ada di Kabupaten Kebumen yang isinya memberikan informasi kepada pengunjung mengenai lokasi wisata, restoran, serta hotel yang ada di Kabupaten Kebumen. Dalam penelitian ini admin dapat mengedit data Kecamatan, lokasi, event sehingga informasi yang ditampilkan akan update dan untuk memperoleh informasi yang ada dalam web tersebut pengunjung dapat mengisi buku tamu dalam form yang disediakan [2]. Dan st th th

  70  yang terakhir penelitian dengan judul Sistem Informasi Geografis Fasilitas Pendidikan Kota

  Ternate Berbasis Web. Aplikasi ini menampilkan fasilitas pendidikan yang terdapat di kota Ternate dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP . Peta yang digunakan untuk menampilkan informasi spasial berasal dari gambar peta kota Ternate yang telah melalui proses digitasi [3]. Berdasarkan penjabaran permasalahan diatas maka penulis ingin menyelesaikan permasalahan tersebut melalui penulisan skripsi ini dengan judul “Sistem Informasi Geografis

  

Pemetaan Jaringan Pelanggan Indihome Berbasis Web di PT. Telkom Cabang

Singaparna”.

2. METODE PENELITIAN

  Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penyusunan Skripsi ini adalah SDLC (System Development Life Cycle) dengan model Waterfall. SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam 3 kegiatan, yaitu analisis, desain sistem dan implementasi sistem.

  Model Waterfall digunakan untuk menyajikan cara pembuatan perangkat lunak secara lebih nyata dan membantu mengatasi kerumitan yang terjadi akibat proyek pengembangan perangkat lunak. Model Waterfall memacu tim pengembang untuk merinci apa yang seharusnya perangkat lunak lakukan (Mengumukan dan menentukan kebutuhan sistem) sebelum sistem tersebut di kembangkan. Langkah-langkah yang harus dilkukan pada metodologi Waterfall adalah sebagai berikut :

  1. Analisis kebutuhan perangkat lunak Analisis merupakan tahap awal yang dilakukan dalam mengembangkan sistem. Dalam analisis ini harus mendapatkan beberapa hal yang dianggap menunjang penelitian yang dilakukan, seperti mencari permasalahan yang ada, serta pengumpulan data. Proses pengumpulan kebutuhan di khususkan pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dirancang, rekayasa perangkat lunak (analisis) harus memahami domain informasi, tingkah laku, dan antar muka (interface) yang diperlukan.

  2. Desain sistem dan perangkat lunak Proses desain merupakan syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum membuat koding. Proses ini berfokus pada perancangan struktur data, struktur perangkat lunak, tampilan antarmuka dan membuat Entity Relationship Diagram,

  

use case diagram dan relasi antar tabel. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut

software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan

  pembuatan sistemnya.

  3. Pengkodean

  st th th

  71 Menerjemahkan hasil proses perancangan menjadi sebuah bentuk program yang dimengerti oleh mesin. Untuk dapat dimengerti oleh mesin (komputer), maka perancangan tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap

  design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.

  4. Pengujian Perangkat Lunak Tahap pengujian merupakan tahap yang kritis dan mempersentasikan tinjauan ulang secara keseluruhan terhadap kualitas, desain dan pengkodean. Proses pengujian perangkat lunak hanya melakukan pengujian dari tampilan luarnya saja dan fokus terhadap fungsionalitas dan outputnya tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya.

  5. Implementasi dan pemeliharaan Sistem Implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan dapat dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang penulis rancang. Setelah program yang dirancang telah dites dan tidak ada kesalahan/error, maka program akan di implementasikan. Perangkat lunak yang sudah di implementasikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (sistem operasi baru), atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

  Pemeliharaan suatu perangkat lunak diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu ketika dijalankan mungkin saja masih ada error yang tidak ditemukan sebelumnya atau ada penambahan fitur- fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya, Aktifitas yang terdapat di dalam waterfall tampak pada gambar berikut :

  Gambar 1. Model Waterfall. st th th

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

  72 

3.1 Implementasi Sistem

  Implementasi sistem merupakan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan dalam menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui, untuk menguji, menginstal, dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki untuk menggantikan sistem yang lama, sedangkan tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem agar sistem dapat siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah- langkah sebagai berikut ini :

  1. Menerapkan rencana implementasi

  2. Melakukan kegiatan implementasi

  3. Tindak lanjut implementasi

3.1.1 Tujuan Impelentasi

  Adapun tujuan-tujuan dari implementasi sistem, yaitu:

  1. Mengkaji rangkaian sistem baik dari segi software maupun hardware sebagai sarana pengolah data dan penyaji informasi.

  2. Menyelesaikan rancangan sistem yang ada dalam dokumen sistem yang baru atau yang telah disetujui.

  3. Memastikan bahwa pemakai dapat mengoperasikan dengan mudah terhadap system yang baru dan mendapat informasi yang baik dan jelas.

  4. Memperhitungkan bahwa sistem telah memenuhi permintaan pemakai yaitu dengan menguji sistem secara menyeluruh.

  5. Memastikan bahwa sistem telah berjalan lancar dengan mengontrol dan melalukan instalasi secara benar.

3.1.2 Implementasi Antarmuka

  1. Halaman Login Admin

  Gambar 2 Rancangan Halaman Login Admin

  2. Halaman Utama Admin st th th

  73

  st th th

  Gambar 3 Halaman Utama Admin

  3. Halaman Tampil Berita

  Gambar 4 Halaman Tampil Berita

  4. Halaman Tambah Berita

  Gambar 5 Halaman Tambah Berita

  5. Halaman Tambah Lokasi

  74 

  Gambar 6 Halaman Tambah Lokasi

  6. Halaman Calon Data Pelanggan

  Gambar 7 Halaman Calon Data Pelanggan

  7. Halaman Utama User

  Gambar 8 Halaman Utama User

  st th th

  75

  8. Halaman Berita

  Gambar 9 Halaman Berita

  9. Halaman Form Registrasi

  Gambar 10 Halaman Form Registrasi

  10. Halaman Suggestions st th th

  76 

  Gambar 11 Halaman Suggestions

11. Halaman Lokasi Pelanggan indihome

  Gambar 12 Lokasi Pelanggan indihome

4. KESIMPULAN

  Setelah melakukan analisa, perancangan, pembuatan serta pengujian terhadap pemetaan jaringan pelanggan Indihome berbasis Webgis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

  1. Aplikasi membutuhkan koneksi internet agar dapat berfungsi

  2. Aplikasi akan berjalan dengan baik jika latitude dan longitude posisi pengguna sudah didapatkan secara akurat.

  3. Aplikasi ini menampilkan peta yang dapat menunjukkan dimana posisi pengguna, posisi lokasi pelanggan dan menunjukkan rute yang harus dilewati petugas agar sampai pada lokasi pelanggan yang dituju.

5. SARAN

  Dalam pembuatan dengan memanfaatkan peta online sistem informasi geografis pemetaan jaringan pelanggan Indihome masih banyak kekurangan,oleh karena itu penulis ingin memberikan saran-saran sebagai berikut :

  1. Dalam pengembangan pemanfaatan peta online sistem informasi geografis pemetaan jaringan pelanggan indihome ini dapat ditambahkan platform buat aplikasi di Android

  2. Sistem informasi geografis pemetaan jaringan pelanggan indihome ini dapat dikembangkan dengan menambahkan fitur ratings yaitu wilayah yang paling banyak pengguna yang berlangganan Indihome.

DAFTAR PUSTAKA

  st th th

  77 [1] S Rizal, D Nataniel, C Bambang, 2017, Pemetaan WIFI.ID disamarinda Berbasis WebGis, Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Vol.2,No.1 Maret. [2] L Puput, I Edi, Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Pemetaan Pariwisata

  Kabupaten Kebumen, Jurnal STMIK El Rahma, Yogyakarta [3] Rajak, Siska, 2010, Sistem Informasi Geografis Fasilitas Pendidikan Kota Ternate Berbasis Web, Skripsi S-1 Universitas Ahmad Dahlan.

  [4] M Salahudin, Modul Pembelajaran pemrograman berorientasi objek. Bandung: Modula, 2010. [5] Eddy, Prahasta, Ir, MT. (2002) Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Bandung , Informatika Bandung. [6] Denny Charter, Irma Agtrisari, Desain dan Aplikasi GIS, Geographic Information System, 2003. Jakarta. P.T. Gramedia. [7] Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL, Yogyakarta: Andi. [8] Abdul Kadir. 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta : Andi. [9] Dwi Prasetyo, Didik. 2003, Tips dan Trik Kolaborasi PHP dan MySQL untuk membuat web database yang interaktif, Elex Media Komputerindo: Jakarta.

  Gunadi, Suhendar Hariman, Visual Modelling Menggunakan UML dan Rational Rose. [10] Informatika.

  Bandung. 2006. [11] A. S, Rosa dan M.Shalahudin, Rekayasa Perangkat Lunak terstuktur dan berorientasi objek. Bandung: Informatika. 2013.

  [12] Prahasta, Eddy. (2001), Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Bandung , Informatika Bandung. [13] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009.

  st th th