4 pertumbuhan perkembangan serta faktor 2 yg mempengaruhix

  pendahuluan 

  Setiap manusia akan berkembang sesuai dgn tingkat kebutuhannya, yg dlm perkembangannya akan mengalami perubahan.

  

Perkembangan manusia terjadi karena

proses kematangan dan pengalaman yg

terjadi pada serangkaian perubahan yg

progresif, sistematis, dan berkesinambungan

  Pengertian pertumbuhan dan perkembangan 

  Pertumbuan (growth)berkaitan dengan perubahan yg bersifat kuantitatif, yg mengacu pada jumlah ukuran besar kecil, dan luas.

   Pertumbuhan merupakan perubahan secara fsiologis

sebagai hasil kematangan fungsi-2 fsik yg berlangsung

secara normal

   Perkembangan (development) bertambahnya kemampuan (skill) dlm struktur dan fungsi yang tubuh yg kompelks, mengikuti pola yg sudah teratur dan dpt diramalkan sebagai hasil pematanagan. a. Sistematis perubahan dlm perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau mempengaruhi antara satu bagian ke bagian lain. Ex: kemampuan berjalan anak sering dengan matangnya otot kaki

  b. Progresif perubahan yg terjadi bersifat maju, meningkat dan mendalam baik secara

kuantitaif ( fsik)/maupun kwalitatif Psikis)

c.

  Berkesinambungan perubahan yang terjadi pada stiap individu masih berurutan Ciri-ciri perkembangan scr umum

  1. Terjadinya perubahan dalam aspek fsik dan psikis (befkir, mengingat dll 2.

  Terjadinya perubahan dlm proporsi 3. Lenyapnya tanda-tanda yg lama (lenyapnya kelenjae anak-anak

  4. Diperolehnya tanda-2 baru pergantian gigi, ngerokok,

  Fase dan tugas perkembangan 

  Menurut BUHLER 1. 0-1 tahun masa utk menghayati berbagai objek dilur diri sendiri serta melatih fungsi-2 khususnya fungsi motorik

  2.

  2-4 tahun masa utk pengenalan duni objektif di luar diri sendiri disertai penghayatan yg berifat subyektif. Mulai pengenalan pada “aku”.

  Dimata anak, benda permainan dan binatang

seolah-olah betul-2 memiliki sifat spt dirinya.

  3.

  5-8 tahun masa sosialisasi anak.anak mulai mengenal dunia sekitar secara objektif. Mulai belajar mengenal arti prestasi,pekerjaan,tugas-2 kewajiban.

  3.

  9-13 tahun

masa menyelidiki, mencoba, Akhir fase ini anak mulai

“menemukan diri sendiri”, scr tdk langsung mulai berfkir ttg diri sendiri

  3.

  14-19 tahun masa sintesis antara sikap yg dalm batin dgn sikap yg keluar.anak/remaja mulai melepas diri dari persoalan ttg diri dan lebih mengarahkan minat pd lapangan hidup yg konkret.

   Menurut HURLOCK 1.

  Masa Prenatal

mulai dari konsepsi ---usia 9 bulan dlm kandungan

ibu 1. Masa natal

  a. Masa infancy/neonatus (lahir -14 hari) masa penyesuaian thdp lingk. Dgn perkembangan yg ada bayi mulai melepaskan diri & mulai balajar berdiri sendiri.

  a. Masa anak (2-10/11 tahnun) masa ini anak masih imature.tanda-2 khas masa ini adalah anak berusaha menyesuaikan diri dgn lingk/ masa sosialisasi. Anak banyak mengajukan pertanyaan, sh masa ini dikenal masa “ strum and drung dan periode haus nama. c.

  Masa remaja (11/12 – 13/14tahun) masa transisi dr masa remaja ----dewasa

  • mas praremaja yaitu masa paling pendek dan sering disebut fase negatif, krn tingkah laku cenderung negatif dan fase yg sukar utk anak & ortu.
  • remaja awal (13/14-17 th) ; perubahan fsik sgt pesat, ketidakseimbangan emosi, proses mencari identitas diri.
  • remaja lanjut (17-20/21 th); ingin selalu menjadi pusat perhatian , idealis, cita-2 tinggi, bersemangat.

  d.

  Masa dewasa

   Dewasa awal (21-40 th) penyesuaian terhadap pola-pola hidup baru dan harapan mengembangkan sifat-sifat serta nila-nilai baru, spt menikah, karier.

   Dewasa akhir (40-60 th) masa transisi, masa menyesuaikan kembali, mendekati masa tua

   Menurut Erickson

  1. Masa bayi (1-2th) percaya versus tdk percaya

masa ini bayi otomatis tergantung pada orang

lain (ortu). Peran ortu sgt mutlak pada fase ini.

  2. Masa kanak-kanak (2-4 tahun) kemandirian versus malu-2 dan keraguan saat ini anak mulai berbicara, berjalan dan melakukan sesuatu utk dirinya sendiri. Dorongan ortu dan penegakan disiplin dpt membantu anak utk mengembangkan kemandirian dan kebebasan diri.

  3. Masa usia sekolah (4-5 tahun) inisiatif versus rasa bersalah anak sdh mulai menjelajahi wilayah yg tdk dikenal dan belajar mengenal orang baru, mempunyai inisiatif utk suatu tindakan.

  4. Masa usia sekolah (6-12 tahun)terampil versus minder perkembangan psikososial anak membuat anak mempunyai keterampilan dan kemampuan, pengetahuan ttg apa yg akan dilakukan. Sebaliknya jika tdk tercapai itu membuat anak rendah diri.

  5. Masa remaja (12-20 tahun) identitas versus kebingungan perubahan fsik diikuti perubahan psikologis

menunjukkan ia mencapai identitas diri.

  6. Masa dewasa muda ( 20-24 tahun) keintiman versus pemisahan diri. mampu membina komitmen dgn orang lain shg terjalin keintiman. versus stagnasi seseorang ingin mempunyai peran dlm hidup 7. Masa sepuh (>65 tahun) integritas versus keputusasaan seseorang memasuki masa refeksi. Merasa bahagia krn telah memberi makna, berguna bagi orang lain dan siap-2 menghadapi kematian.

  

  Menurut SIGMUND FREUD 1. Tahap oral (0-1 tahun) organ mulut merupakan area aktivitas yg utama spt; mengunyah, menggigit, dan menghisap adalah sumber kenikmatan utama

  2. Tahap anal ( 1-3 tahun) tahap ini terjadi saat anak belajar toilet training.

  Fungsi tubuh yg memberi kepuasan berkisar pada area anus. Ciri khas tahap ini adalah kreativitas, kikir/pelit, dan kejam/bengis.

  3. Tahap phalic (3-6 tahun)

  tahap ini aktivitas seksual dan persaan agresiftas yg berkaitan dgn organ genital sbg fokus utama. Kenikmatan berfokus pd alat kelamin, masturbasi hal yg menynangkan/memuaskan dan terjadi oedipus complex (anak laki-laki berusaha menarik perhatian ibuny dan memusuhi ayahnya) begitu juga sebaliknya.

  4. Tahap latency (6-12tahun)

dilukiskan sgb tahap tenang, dimana anak

cenderung menekan impuls. Anak menekan semua minat terhadap seks dan

mengembangkan keterampilan sosial dan

intelektual. Kegiatan ini menyalurkan anak

pada utk melupakan konfk pada tahap phalic.

  4. Tahap genital( 12- dewasa) dorongan pada masa phalic kemvali berkembang, karena memasuki masa remaja dan hormon-2 mulai berkembang.

  

  Menurut PIAGET

  Membagi 5 fase perkembangan intelektual : 1.

  Fase sensomotorik (0-2 tahun) pengetahuan anak diperoleh dari proses interaksi fsik, baik

dgn ortu atau benda.refek-2 sederhana spt menggegam.

Atau mengisap.

  2. Fase pra operasional (306 tahun)

anak mulai menggunakan simbol-2 utk mempresentasikan

dunia (lingkungan) secara kognitif. Simbol-2 : angka, huruf

dll 3.

  Fase operasi konkret (7-11 tahun)

anak sdh membentuk operasi-2 mental atas pengetahuan

yg mereka miliki, spt mengurangi, menambah dan mengubah. Fase ini kemungkinan utk dpt memecahkan masalah scr logis.

  4. Fase oprasi formal (>11 tahun) anak sdh mampu berfkir abstrak, hipotesa, mampu menggunakan logika, membedakan antara fakta dan fantasi, mengelola perasaan, nberfkir scr deduktif maupun induktif. Prinsip-prinsip perkembangan I.

  Perkembangan melibatkan perubahan II. Perkembangan awal lebih kritis ketimbang perkembangan selanjutnya

  III.

  Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar

  IV. Pola perkembangan dapat diramalkan

  V. Pola perkembangan mempunyai karakteristik yg dapat diramalkan

  VI. Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan

  VII.

  Periode pola perkembangan VIII. Pada setip periode erkembangan terdapat harapan sosial

  IX. Setiap bidang perkembangan mengandung bahaya yg potensial

  X. Kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode perkembangan.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

   Hereditas ( keturunan /pembawaan)

   Kondisi Lingkungan

  1. Prenatal : kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaian bahan kimia oleh ibu, keadaan dan kegaangan emosi ibu

  2. Natal : jenis kelahiran (normal / sunsang, operasi caesar), pengobatan ibu 3.

  Post natal : jenis kelamin, umur, gizi, perawatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, hormon-2, sikap ortu, stimulasi .

  masalah-psikologi yang sering terjadi pada anak ………> Maladaptif

  Kesulitan belajar 

  Kesulitan membaca (dialeksia) 

  Kesulitan menulis ( disgrafa) 

  Kesulitan menghitung ( diskakilia) 

  ADHD ( attention defcit hyperaktivity disorder) 

  Kenakalan remaja  Autisme.

Kesulitan belajar

  • Kesulitan belajar merupakan kekurangan yg tdk nampak secara lahiriah (fsik)
  • Tk selalu disebabkan oleh faktor intelegensi rendah ttp dari faktor luar.
  • Jenis kesulitan belajar dikelompokkan dlm: 1.

  Berat, dan sedang 2. Dari bidang studi yg dipelajari, ada sebagian dan keseluruhan

  Segi faktor penyebab; intelegensi dan bukan intelegensi.

  • Faktor penyebab : 1.

  Faktor intern ; fsiologis : sakit, cacat tubuh psikologi: kesiapan, ketenangan, rasa aman, IQ.

  Ortu , kebiasaan belajar anak non sosial ; guru sekolah, alat-alat pembelajaran, kondisi tempat belajar, serta kurikulum.

Kesulitan Membaca

   ada kesulitan dlm mengartikan atau

mengenali struktur kata-2 atau memahami.

   Tanda-tandanya :

  1. membaca dg amat lambat dan terkesan tdk yakin akan apa yg diucapkan

  2. Menggunakan jarinya utk mengikuti pandangan mata dari satu teks ke teks lainnya

  3. Melewatkan beberapa suku kata

  4. Menambahkan kata-2 dari teks yg dibaca

  5. Membolak-balikkan susunan huruf dan masukkan huruf lain

  6. Salah lafal dari apa yg dibaca

  7. Mengabaikan tada baca

  8. Membuat kata-2 sendiri yg tdk bermakna

   Ide-ide utk membantu anak “ membaca dg fonik: 1. luangkanwaktu setiap hari utk membaca 2.

  Tunda sesi jika anak lelah, lapar atau mudah marah

  3. Jgn melakukan sesuatu yg berlebihan pd saat pertama, mulailah dgn 10”/15” sehari 4.

  Tentukan tuj. Yg ingin dicapai 5. Bersikaplah positif dan pujilah jika anak membaca dg benar

  6. Mulailah dg membaca beberapa halaman 7.

  Variasikan aktivitas dgn meluangkan beberapa sesi utk melakukan permainan katka

  8. Jgn membuat sesi ini sbg pengganti kegiatan dgn suara keras pada anak 9.

  Berikan hadiah ketika anak melakukan sesuatu yg sangatbags. Kesulitan menulis (Disgrafa) 

  Dibutuhkan : keterampilan motorik halus,

penglihatan jelas, pengetahuan ttg bahasa

dan ejaan, serta otak utk mengkoordinasi antar ide, mata dan tangan utk menghasilkan tulisan.

   Dua pendekatan yg banyak dipakai : alasan menulis :

  1. Utk menangkap informasi yg dibutuhkan utk belajar

  2. Utk menunjukkan pengetahuan mereka ttg suatu pelajaran/

  Kesulitan menghitung (Diskalkulia) 

  Berhitung merup. Pekerjaan yg komplek karena melibatkan unsur-2 : menulis, membaca, keterampilan bahasa lainnya, karena digunakan dalm kehidupan sehari-hari.

   Anak yg mengalami kesulitan ini belum tentu anak yg bodoh, hanya saja mengalami masalah dlm kemampuan menghitung.

  

Cara mengatasi : 1

  Penanganan lebih intensif yaitu dgn penanganan matematika yg intensif dgn teknik individualisasi yg dibantu tim (privat) 2. Memberikan kalkulator kecil

  AttentionDefcit Hyperactivity

Disorder(ADHA)

  

  Didefnisikan sbg anak yg mengalami defsiensidlm perhatian, tdk dpt menerima impuls-2 dgn baik, gerakan tdk terkontrol, menjadi lebih hiperaktif.

  

  Hiperaktif adlah pola perilaku yg menunjukkan sikap tdk mau diam

  

  Penyebab :

  1. sikap ortu dgn pola asuh yg tdk efektif, tdk konsisten, kurang disiplin 2.

  Kerusakan pusat saraf otak, walaupun disebabkanoleh tekanan batin atau kelelahan: gerakan aneh, kacau

  3. Kebiasaan makan yg salah, sensitif dgn makanan tt sperti : coklat, jagung, telur ayam, susu kedelai, daging, gula dan gandum karena secara medis alergi makan dpt menyebabkan hipersktif

  4. Faktor lain : pemanjaan, kurng disiplin, orientasi kesenangan

   Kriteria anak hiperaktif:

  1. Kesulitan konsentrasi 2.

  Tdk fokus dengan lawan bicara 3. Mudah terpengaruh oleh stimulus dari luar 4. Tdk dpt duduk dgn tenang 5. Sering mengucapkan kata-2 scr spontan 6. Kesulitan bermain dg teman 7. Sering kehilangan sesuatu yg diperlukan 8. Sering melakukan aktiftas yg berbahaya.

   Mendeteksi perilaku hiperaktif 1.

  Usia balita belum bisa terdeteksi, ttp bila menunjukkan tingkah laku gelisah dlm melakukan aktiftas tt ortu harus bs memberikan perhatian serius.

  

2. Saat prasekolah, gejala mulai nampak, misal; tdk

  mampu mengerjakan tugas-2 yg ringan, tdk mampu bergaul dgn tean atau acuh dg ingk. Sekitar.

  3. Pada masa sekolah, jika tdk mendaptkan perhatian yg serius, maka defsiensi yg diderita akan bertambah, shg kondisi bisa lebih parah

  4. Jika pada 3 fase sebelumnya diperhatikan

secar serius, maka masa remaja anak awal

anak yg menderita ADHD tdk dpt berhasil belajar.

  5. Pada masa dewasa, orang ADHD akan mengalami masalah dm hub. Interpersonal spt; kesulitan dlm berkomunikasi (minder) tdk

percaya diri, tdk mempunyai konsep diri yg jelas, selalu tampak depresi / strees Anak –anak delinkuen 

  Pengertian : kenakalan remaja sbg tindakan sengaja melanggar hukum dan diketahui bhwa perbuatan itu tdk benar.

   John W Santrock mendefnikan kenakalan remaja

mengacu pd suatu rentang perilaku yg luas, mulai

dari perilaku yg tdk dpt diterima scr sosial

(bertindak berlebihan disekolah), pelanggaran (lari

dari rumah), tindakan kriminal(mencuri)

   Kartini Kartono : deliquency adalah perilaku jahat (dursila) , kejahatan atau kenakalan anak yg merupakan gejala sakit (patologis) scr sosial pd

anak remaja sebagai bentuk pengabaian dari orang- orang yg dibutuhkan. Jenis anak deliquency a.

  Deliquency individual; yaitu perilaku anak yg merupakan gejala personal dg ciri khas jahat, disebabka oleh predisposisi dan kecenderungan penyimpangan TL(psikopat, psikosis, neurosis, antisosial) yg diperhebat oleh stimulus sosial dan kondisi kultur

  b.

  Deliquency situasional; yaitu yg dilakukan oleh anak normal, namun mereka banyak dipengaruhi oleh berbagai kekatan situasional, stimulus sosial, dan tekanan lingkungan

  c.

  Deliquency sistematik, yaitu yg telah disistematisasi dalam suatu organisasi (geng). Semua kejahatan dirasionalisasi dan dibenarkan sendiri oleh anggota geng shg kejahatan menjadi terorganisasi atau sistematis sifatnya.

  d.

  Deliquency kumulatif, yaitu yg sudah tersebar dihampir semua ibu kota, kota-kota, bahkan sampai dipinggiran desa.

   Faktor-2 penyebab : 1.

  Internal : kontrol diri kurang, kematangan kepribadian yg keliru karena masa lalu yg membatasi peranan sosialnya, gangguan emosi

  

broken home, penolakan anak), lingkungan sekolah (lingk. Sekolah yg tdk menguntungkan spt, kurikulum tdk jelas, guru kurang memahami kejiwaan anak dan sarana sekolah yg kurang memadai), faktor milieu, lingkungan

sekitar tdk selalu baik dan menguntungkan bagi pendidikan dan perkembangan anak. autisme 

  Adalah keadaan dimana seseorang anak berbuat semaunya sendiri baik cara berfkir maupun berperilaku.

  

  Jenis gangguan ini bukan penyakit tetapi sindrome (kumpulan gejala) penyimpangan perkembangan sosial.

  

  Keadaan ini mulai terjadi sekitar usia 2-3 tahun dan bisa mengenai siapa saja baik dari kalangan ekonomi menengah atau rendah.

  

  Autisme infantil ( diketahui sejak usia beberapa minggu setelah kelahiran.

  

  Penyebab bisa karena kelaianan neurologis pada ssp, bisa juga infesi virus spt; toksoplasma, herpes, rubela, candida

   Menurut dr. Ruly Sutadi, Sp.A. mengatakan bahwa kerusakan saraf otak muncul karena banyak faktor termasuk masalah genetik faktor lingkungan.

   Autisme dibagi menjadi dua : autisme klasik

(apabila kerusakan otak sudah terdpt sejak lahir

karena waktu mengandung, ibu terinfeksi virus spt rubela atau terpapar logam berat : merkuri yg berdampak mengacaukan proses pembentukan sel-2 saraf dari otak janin. Autisme regresif, timbul saat anak berusia 12-24 bulan. Sebelumnya relatif

normal, namun tiba-2 saat usia anak menginjak 2

tahun kemampuan anak merosot. Misalnya dari bisa 2 kalimat dengan 2-3 kata berubah diam dan tdk lagi berbicara dan tdk mau kontak mata.

   Penyebab autisme sampai saat ini belum ditemukan secara pasti namun dgn berkembangnya ilmu kedoteran maka dpt dideteksi bahwa terdapat kelainan neurologis pd susunan saraf pusat yg berupa pertumbuhan sel otak yg tdk sempurna. Gg ini bisa disebabkan oleh infeksi virus (toksoplasma, Rubela, herpes) dan jamur

(Candida). Selain itu faktor genetik jg berperanan

penting dlm munculnya gejala autisme.

   Berdasarkan penelitian, ada hub antara gg pencernaan karena sebagian besar penyandang autisme tdk dpt mencerna protein dari susu sapi (kasein) dan tepung terigu (gluten) secara sempurna.akibatnya akan memperburuk fungsi kognitif, perhatian dan perilaku.

   Karakter anak autisme: 1.

  Hambatan dlm hubung. Sosial 2. Cenderung menyendiri dan tdk berinisiatif utk melakukan kontak

  3. Kesulitan dlm ekspresi emosi dan memahami orang

  lain

  4. Kurang dpt bereaksi secara tepat thdp perasaan

  dan emosi orang lain 5. Meperlakukan orang lain spt objek, hanya berinteraksi bila membutuhkan bantuan

  6. Minat terbatas dan tdk dapat bermainsecara akurat 7.

  Keterbatasan dlm keterampilan sosial

   Hambatan dlm komunikasi verbal dan non verbal 1.

  Keterlambatan atau kegagalan dlm perkembangan bahasa

  2. Kegagalan dlm merespon komunikasi orang lain,

  spt tdk bereaksi bila dipanggil 3. Penggunaan bahasa yg repetitif dan stereotop

  

4. Kebingungan dlm penggunaan kata ganti diri (saya

  jadi kamu atau sebaliknya)

  

  Pola perilaku unik 1.

  Gerakan tubuh berulang-ulang yg mengganggu proses pelaksanaan tugas seperti menjentikkan jari, loncat-loncat, mengepakkan tangan dll 2. Preokupasi pada bagian-bagian dari objek atau keterikatan pada objek tt

  3. Tdk menyukai perubahan

  4. Memaksa utk mengikuti rutinitas secara detail 5. Minat yg sangat sempit.

  

Konseling pribadi

  

Konseling keluarga

   Tes psikologi sesuai kebutuhan dan faktor masalah yang dihadapi anak.