BAB IV HASIL PENELITIAN - Manajemen Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum
1. Profil Pondok Pesantren
a. Sejarah Pendirian
Keberadaan Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak masa penyebaran Islam dan telah banyak berperan dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat, sesuai dengan fungsinya sebagai lembaga dakwah dan pendidikan Islam. Sejarah perkembangan pondok pesantren menunjukkan bahwa lembaga ini tetap eksis dan konsisten melaksanakan fungsinya sebagai pusat pengajian ilmu-ilmu keislaman, sehingga dari pondok pesantren lahir para kader ulama, guru agama, pendidik ataupun muballigh yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Berikut, bersumberkan kepada dokumentasi laporan berjudul “Profil Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya, yang dibuat oleh pondok ditambah
wawancara dengan pimpinan, guru-guru, serta pengelola bagian keadministrasian pondok diuraikan sejarah berdiri, kepemimpinan, program pembelajaran, sarana dan prasarana, visi, misi, kondisi, dan beberapa hal terkait lainnya tentang Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya.
Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya merupakan pesantren yang sudah cukup lama berdiri. Pondok Pesantren yang menggunakan sistem pembelajaran dengan memadukan antara kurikulum Pondok dengan Kementerian Agama ini didirikan pada tahun 1994 oleh H. Materan. Sebelum Pondok Pesantren Raudhatul Jannah didirikan, mula-mulanya adalah Panti Asuhan yang dipimpin langsung oleh H. Materan.
Cikal bakal pendiriannya dimulai dari lahan perkebunan di Desa Sabaru milik
H. Materan dan H. Bustani yang sebagiannya tidak tergarap. Memandang bahwa di daerah ini sangat minim panti asuhan dan pendidikan agama masyarakatnya, maka ada gagasan dan pemikiran dari pemilik tanah, yakni H. Materan dan H. Bustani untuk mendirikan panti asuhan sekaligus pesantren. Akhirnya, dibangunlah kemudian panti asuhan sekaligus pondok pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren
Raudhatul Jannah pada tahun 1994. 135
Seiring dengan perkembangan, kebutuhan masyarakat dan semakin bertambahnya jumlah santri, muncul lagi pemikiran dari yayasan untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Melalui berbagai tantangan yang berat, rencana tersebut kemudian terwujud pada tahun 2005. Sampai sekarang, Madrasah Tsanwiyah Raudhatul Jannah sudah mempunyai santri yang cukup banyak dengan status diakui oleh Kementerian Agama Palangka Raya serta mempunyai ijazah negeri. Kemudian, seiring dengan berjalannya berbagai program pendidikan yang ada, pada tahun 2007
135 Dokumentasi, “Profil Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya”, 2015.
didirikan lagi lembaga pendidikan Madrasah Diniyah Tingkat Ula dan Wustha yang bertempat di kelas, masing-masing terdiri dari satu lokal dan sekarang sudah terdaftar di Kementerian Agama Palangka Raya. Seterusnya, karena di daerah Sabaru belum ada pendidikan ke jenjang atas khususnya pendidikan Islam maka pada awal tahun 2008 berdirilah Madrasah Aliyah (MA) untuk masyarakat yang ingin melanjutkan anak-anak mereka ke jenjang atas pendidikan Islam.
Dalam perkembangannya, Pondok Pesantren Raudhatul Jannah mengalami pasang surut, namun sebagai sebuah pondok pesantren yang terletak jauh di pinggiran Kota Palangka Raya, pondok ini berkembang lumayan pesat, dan telah memiliki fasilitas pendidikan yang mencukupi. Kepemimpinan pondok sendiri sudah berganti sebanyak enam kali hingga sekarang, dengan berbagai latar belakang dan tingkatan pendidikan. Pimpinan atau mudir pondok yang pertama adalah K.H. Hanafi, yang kedua K.H. Hamidan, yang ketiga K.H. Zainal Arifin, yang keempat K.H. Rafiq Nasir, yang kelima K.H. Nasrul Mahmudi, dan yang terakhir K.H. Muhammad
Yasin, Lc. 136
Pimpinan pondok yang sekarang, K.H. Muhammad Yasin, Lc., adalah seorang sarjana tafsir, alumni dari Universitas Al-Azhar Mesir yang sudah berpengalaman dengan dunia pesantren. Karena, beliau juga merupakan alumni dari Pondok Pesantren Al-Falah Banjarmasin. Sedangkan guru-guru yang mengabdi di Pesantren Raudhatul Jannah berasal dari berbagai latar belakang pendidikan; ada yang berasal
Wawancara dengan K.H. Muhammad Yasin Lc., (Pimpinan atau Mudir Pondok Pesantren Raudhatul Jannah) pada, 23 Mei 2015.
b. Kondisi Masyarakat Sekitar Pondok Pesantren
Pondok Pesantren Raudhatul Jannah berada di wilayah Kereng Bangkirai, tepatnya di Jalan Surung Kelurahan Sabaru Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Pada awal berdirinya pondok, kondisi dan kehidupan keagamaan dan sosial-ekonomi masyarakat di daerah ini masih tergolong rendah, sehingga kehadiran pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan sekaligus lembaga sosial (change agent) sangat dibutuhkan. Kemudian, seiring dengan berjalannya waktu, tingkat pendidikan, pemahaman, dan pengamalan keagamaan masyarakat pun semakin baik dan sekarang sudah bisa dikatakan cukup maju, sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya adalah petani, berkebun, pencari ikan, buruh, dan sebagian lainnya sebagi pedagang dan pegawai negeri sipil.
Dalam hal keberagamaan, 70% masyarakat Desa Surung beragama Islam, namun kondisi dan pengetahuan keberagamaan masyarakat masih minim, sehingga sulit untuk menunjang keberadaan pondok pesantren. Faktor lain, kehidupan masyarakat masyarakatnya yang bercampur baur dengan masyarakat lain nonmuslim dan tingkat pendidikan mereka yang masih kurang dalam arti belum 100% menjalankan keagamaannya. Walaupun kondisi masyarakat Muslim di sekitar daerah Surung yang menjadi lokasi berdirinya pondok Pesantren Raudhatul Jannah awalnya seperti itu, namun, mereka mendukung sepenuhnya keberadaan dan berdirinya Dalam hal keberagamaan, 70% masyarakat Desa Surung beragama Islam, namun kondisi dan pengetahuan keberagamaan masyarakat masih minim, sehingga sulit untuk menunjang keberadaan pondok pesantren. Faktor lain, kehidupan masyarakat masyarakatnya yang bercampur baur dengan masyarakat lain nonmuslim dan tingkat pendidikan mereka yang masih kurang dalam arti belum 100% menjalankan keagamaannya. Walaupun kondisi masyarakat Muslim di sekitar daerah Surung yang menjadi lokasi berdirinya pondok Pesantren Raudhatul Jannah awalnya seperti itu, namun, mereka mendukung sepenuhnya keberadaan dan berdirinya
c. Identitas dan Visi Misi Pondok Pesantren
Seperti umumnya lembaga pendidikan, untuk menunjang kelancara proses pembelajaran, Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya telah merumuskan visi dan misi sebagai acuan dalam mengembangkan pondok. Syamsul Ma‟rif, menjelaskan beberapa hal terikat dengan visi misi dan program pembelajaran di
pondok. 137
Identitas Pondok
1. Nama : Pondok Pesantren Raudhatul Jannah
2. Alamat lokasi
Jalan / Nomor
: Surung No. 01
RT/RW
: Palangka Raya
3. Tahun didirikan
4. Nama Pendiri
: H. Materan
5. Nama Yayasan
: Raudhatul Jannah
6. Akte Notaris
Dokumentasi data profil pondok dan wawancara dengan Syamsul Ma‟rif (Kepala Bagian Pendidikan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya), pada, 23 Mei 2015.
- Nama Notaris
: R. A. Setiyo Hidayat, S.H.
8. Status tanah/bangunan : Hak milik
Visi Misi dan Motto
1. Visi: “Terwujudnya Insan yang Unggul, Berprestasi, Terampil, dengan berlandaskan kepada Iman dan Taqwa (I MTAQ)”
2. Misi:
1. Membentuk generasi Qur'ani, Bertauhid, Beristiqamah, Ikhlas dalam beramal, berdikari tinggi dan mengamalkan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari;
2. Mendidik dan mengembangkan generasi Mukmin dan Muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat berpengetahuan luas, berpikir bebas, terampil dan mandiri serta berkhidmat kepada Agama, Nusa dan Bangsa.
Motto : “ Berdiri dan untuk Semua Golongan”
Khasan, Kurikulum, dan Izin Operasional
1. Kekhasan: Pembelajaran Kitab Kuning (Klasik) dan Bahasa Arab-Inggris
2. Kurikulum: Perpaduan Kurikulum Kemenag, Kemendikbud, dan Pondok
3. Izin Operasional: - Pejabat
: Drs. H. Masrani Arsyad
- Nomor
: Kd. 15.6/5/PP.01.1/769/2008
- Tanggal
: 21 Februari 2008
- Nomor Statistik
Program Pendidikan Formal
1. Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) No
Nama Kepala Program
Nama
No/tgl Izin
No. Statistik
Kd.15.06/4/PP.00/ 012151403
Fauzidinnor, S.Pd.I
Basuki, A. Md
2. Madrasah Diniyah Tingkat Ula dan Wustha No Nama Program
No/tgl Izin
No Statistik
Tahun
Nama Kepala
Pendirian 1. Tingkat Ula
Operasional
Sekolah
Kd.15.06/5/PP.0 41.2.62.14.0 2007
H. Rusli
Andreansyah Wustha
Kd.15.06/5/PP.0 42.2.62.14.0 2007
d. Pengelolaan dan Kegiatan Pendidikan
Penyelenggara dan pengelolaan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah menerapkan manajemen modern perpaduan antara kurikulum Pondok dengan Kementerian Agama, di bawah lembaga berbadan hukum berbentuk yayasan yang dinamakan “Yayasan Raudhatul Jannah”. Dalam pelaksanaan kesehariannya, pimpinan dibantu oleh beberapa pengurus lainnya yang berasal dari kalangan pesantren yang lainnya dan masyarakat setempat.
Struktur organisasi kepengurusan pondok pesantren terdiri, Pimpinan, Sekretaris, Bendahara, Bagian Hubungan Masyarakat, Bagian Pendidikan, Bagian Keamanan, Bagian Kebersihan, dan Bagian Disiplin.
Kegiatan pendidikan yang diselenggarakan Pondok Peantren Raudhtul Jannah adalah jalur pendidikan sekolah, baik pendidikan umum maupun pendidikan keagamaan. Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan menggunakan kurikulum Kementerian Agama, yang dilengkapi dengan laboratorium komputer, ruangan perpustakaan. Sedangkan pendidikan keagamaan yang diselenggarakan adalah Madrasah Diniyah Tingkat Ula, Madrasah Diniyah Tingkat Wustha, dan Tahfizul
Qur‟an dengan menggunakan kurikulum yang disusun pondok pesantren sendiri yang bertempat di kelas, sedangkan Tahfizul Qur‟an bertempat di mesjid.
Pemberian materi pelajaran agama pada Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Tingkat Ula dan Wustha dimaksudkan agar santri dapat menambah ilmu agama, sehingga apabila mereka sudah selesai menempuh pendidikan di pondok pesantren mereka bisa mengamalkan ilmu agama yang telah mereka tuntut. Pondok pesantren juga memberikan kesempatan kepada santri yang tidak bersekeloh formal di pondok
pesantren untuk mengikuti sekolah diniyah yang diselenggarakan pada sore hari. 138
Jumlah keseluruhan santri yang ditampung di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah sekitar 208 orang, yang terdiri dari 103 orang laki-laki dan 105 orang
138 Wawancara dengan Syamsul Ma‟rif pada, 23 Mei 2015.
perempuan, mereka belajar di masing-masing lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh pondok.
Jumlah tenaga pengasuh sebanyak 23 orang, terdiri dari 8 orang laki-laki dan
15 orang perempuan, dari jumlah tersebut terdiri 1 orang Pimpinan dan 22 orang guru.
e. Sarana dan Prasarana
Dalam menyelenggarakan pendidikan dan untuk menunjang kelancaran kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren memiliki beberapa fasilitas di antarannya Kantor Yayasan 1 lokal, Kantor Pimpinan 1 lokal, Kantor Kepala Sekolah, Kantor Guru 1 lokal, Ruang Belajar 7 lokal, Ruang Lab. Service HP 1 lokal, Ruang Komputer 1 lokal, Ruang Perpustakaan 1 lokal, Mesjid 1 buah, Ruang Asrama
5 lokal, Perumahan Guru. Seluruh fasilitas bangunan tersebut berdiri di atas tanah yang tersedia seluas ±2 hektar, adapun status tanah pondok pesantren merupakan
milik yayasan sendiri. 139
Tanah seluas kurang lebih 2 hektar tersebut tidak hanya digunakan untuk bangunan pondok dan fasilitas pendukungnya, tetapi sebagiannya ada yang dimanfaatkan untuk kebun buah-buahan dan sayur sebagai tambahan penghasilan sekaligus sarana pembelajaran santri pondok. Kemudian, lahan juga digunakan untuk
Dokumentasi data “Profil Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya” dan wawancara dengan Syamsul Ma‟rif, pada, 23 Mei 2015.
B. Paparan Hasil Penelitian
Pondok Pesantren Raudhatul Jannah merupakan pondok pesantren khalafiyah, yakni pondok yang memadukan sistem pembelajaran antara kurikulum sekolah formal (Kurikulum Kementerian Agama-Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) dengan Kurikulum Diniyah kepondokan. Karena itu, pola pondok pesantren salafiyah dengan ciri khas sistem diniyah kepondokan yang bertumpu pada pembelajaran kitab kuning sebagai referensi utama kajian terhadap ilmu-ilmu keislaman dalam berbagai bidang, seperti Fikih (Hukum Islam), Tauhid (Akidah), Akhlak, Tasawuf, Ulumul Quran, Ulumul Hadis, Bahasa Arab, dan lain-lain, masih tetap dipertahankan.
Berkenaan dengan pembelajaran kitab kuning dimaksud, berikut dipaparkan data-data hasil penelitian dilihat dari konteks manajemen yang terdiri dari aspek perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Kemudian, dikemukakan pula kendala atau hambatan yang dialami oleh pihak pengelola pondok dalam memanajemen dan melaksanakan pembelajaran kitab kuning serta usaha yang mereka lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, sehingga pembelajaran kitab kuning dengan segala dinamikanya di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya dapat bertahan dan terus dilaksanakan sampai sekarang.
1. Manajemen Pembelajaran Kitab Kuning
Pondok Pesantren Raudhatul Jannah menyelenggarakan pembelajaran kitab kuning sebagai ciri khas (dari pondok pesantren salafiyah) yang tetap dipertahankan memiliki program pendidikan keagamaan atau madrasah diniyah mulai dari tingkatan dasar sampai atas, yakni Madrasah Diniyah Ula, Madrasah Diniyah Wustha, dan Madrasah Diniyah Ulya.
Madrasah Diniyah Ula diperuntukkan bagi santri yang baru belajar kitab kuning pada tingkatan awal, di mana pada tingkatan ini mereka diharuskan untuk mengkaji sejumlah kitab kuning untuk berbagai bidang studi keislaman. Ada sejumlah kitab kuning yang dijadikan rujukan dan standar pembelajaran pada tingkatan Diniyah Ula ini, antara lain kitab Aq ῑdah al-‘Awȃm (Tauhid-Akidah), Akhl ȃq li al-Banῑn wa al-Banȃt (Akhlak), Fashalatan dan Mabadi’al-Fiqhῑyah (Ushul Fikih), dan Al-Jur 140 ȗmῑyah (Bahasa Arab).
Madrasah Diniyah Wustha diperuntukkan bagi santri-santri yang sudah menyelesaikan pembelajaran kitab kuningnya pada tingkat dasar dan dianggap memiliki kemampuan dasar serta telah memahami dengan baik kitab-kitab kuning yang menjadi rujukan untuk meneruskan belajaranya pada tingkatan berikutnya. Kitab-kitab kuning yang dijadikan rujukan dan standar pembelajaran pada tingkatan Diniyah Wustha ini, antara lain kitab Fath al-Qar ῑb (Fikih), Al-Amtsilah at-
140 Wawancara dengan Syamsul Ma‟rif, pada, 2 Juni 2015.
Tashr ῑfῑyah (Bahasa Arab-Sharaf), Ta’lῑm al-Muta’alim (Akhlak), Irsyȃd al-‘Ibȃd (Tasawuf), Al- 141 Arba’ῑn an-Nawawῑyah (Hadis), dan Tafsir Al-Jalalaῑn (Tafsir).
Madrasah Diniyah Ulya diperuntukkan bagi santri tingkatan atas yang telah menyelesaikan pembelajaran kitab kuningnya pada tingkatan Ula (dasar) dan tingkatan Wustha (menengah). Karena itu, apabila di sistem persekolahan formal, tingkat Ula boleh dipersamakan dengan Ibtidaiyah (SD), tingkatan Wustha dipersamakan dengan Tsanawiyah (SMP), maka tingkatan Ulya dipersamakan dengan Aliyah (SMA). Jadi, seperti halnya pada tingkatan Diniyah Ula dan Wustha, pada tingkatan Diniyah Ulya ini santri juga diharuskan untuk mempelajari sejumlah Kitab Kuning yang menjadi rujukan, antara lain kitab Syarhu Ibnu Aq ῑl (Bahasa Arab- Nahwu), Kif ȃyah al-Akhyȃr (Fikih) dan Kifȃyah al-“Awȃm’ (Tauhid), Riyȃd al- Sh 142 ȃlihῑn (Hadis), Tafsir Al-Jalalaῑn (Tafsir), dan Irsyȃd al-‘Ibȃd (Tasawuf-Ibadah).
Program pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah mulai dilaksanakan secara berkesinambungan pada tahun 2007. Adapun dasar dan pertimbangan dari pengelola dan pimpinan pondok sehingga merumuskan sistem pembelajaran Kitab Kuning secara terprogram dan terencana serta tetap dipertahankan hingga sekarang adalah sebagai bagian dari upaya untuk tetap meneruskan tradisi dan ciri utama dari pondok sebagai tempat pusat pembelajaran ilmu-ilmu keislaman dengan referensi kitab kuning. Selain itu, keinginan untuk
141
Wawancara dengan Sy amsul Ma‟rif, pada, 2 Juni 2015. 142 Wawancara dengan Syamsul Ma‟rif, pada, 2 Juni 2015.
mempertahankan pondok dengan pembelajaran kitab kuningnya, karena pihak yayasan dan pimpinan menyadari bahwa tantangan yang makin berat hanya bisa dihadapi apabila santri memiliki dasar-dasar pengetahuan agama yang kuat yang diperoleh dari sejumlah kitab kuning. Menurut mereka, dengan pembelajaran kitab kuning pada sistem pondok salafiyah santri akan memahami dengan baik pelbagai keilmuan keislaman dari sumbernya dan mampu secara mandiri menggali berbagai persoalan yang terjadi dimasyarakat berdasarkan kitab rujukan tersebut. Karena itu, maka dalam rangka mempersiapkan para santri menjadi ustadz di masa depan dan sumber bagi masyarakat untuk bertanya akan persoalan-persoalan keagamaan yang mereka hadapi, maka pembelajaran Kitab Kuning perlu direncanakan dengan baik
agar berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang optimal. 143
Dalam merencanakan pembelajaran kitab kuning, berdasarkan hasil wawancara dengan pimpinan pondok dan ustadz yang menjadi pengasuh dinyatakan bahwa perencanaan pembelajaran kitab kuning biasanya disusun sekali pertahun pelajaran secara musyawarah (rapat) oleh pimpinan pondok beserta para ustadz yang mengasuh pembelajaran kitab kuning. Secara khusus, memang pada program Madrasah Diniyah pembelajaran kitab kuning disusun tidak persemester seperti pada
143 Wawancara dengan K.H. Muhammad Yasin Lc., pada, 6 Juni 2015.
sekolah formal, tetapi pertahun atau setelah khatam (selesai) satu kitab dipelajari oleh santri maka diganti dengan kitab yang lain lagi. 144
Dalam forum musyawarah ini dibicarakan berbagai hal menyangkut pembelajaran kitab kuning, termasuk dalam hal pengaturan jadwal, ustadz yang menjadi pengasuh dan pengajar kitab kuning, serta kitab kuning yang dijadikan rujukan atau materi pelajaran.
Pengaturan jadwal disesuaikan dengan program pembelajaran sekolah formal (MTs dan MA) di pondok serta kegiatan-kegiatan lain, baik kegiatan ekstrakurikuler maupun kegiatan pondok yang lain, agar semuanya dapat berjalan dengan baik dan tidak tumpang tindih. Karena itu, jadwal pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah terintegrasi dengan kegiatan-kegiatan lain, baik kegiatan pendidikan dan pembelajaran maupun kegiatan pembinaan dan kewirausahaan. Di mana, secara keseluruhan dan rutin, jadwal kegiatan santri di pondok ini terbagi menjadi dua bagian, yakni kegiatan rutin harian dan kegiatan mingguan. Kegiatan harian santri dimulai sejak pukul 03.30 WIB dan berakhir pada pukul 21.30 WIB. Kemudian, untuk kegiatan mingguan disesuaikan pengaturan waktunya, di mana dalam kegiatan mingguan ini biasanya santri mengikuti kegiatan seperti kegiatan keagamaan (ceramah atau pengajian agama, pembacaan wirid atau zikir, pembacaan Burdah, Maulid Al-Habsyi), kegiatan pembinaan (pramuka, pencak silat), kegiatan
Wawancara dengan K.H. Muhammad Yasin, Lc., Syamsul Ma‟rif, H. Rusli (Kepala Diniyah Tingkat Ula), dan Adreansyah (Kepala Diniyah Tingkat Wushta) pada, 2 Juni 2015.
Berikut pengaturan dan jadwal kegiatan harian dan mingguan yang secara rutin dilaksanakan oleh santri di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah. 145
Kegiatan Harian Jam
Kegiatan
03.30 Persiapan Shalat Tahajud
15 menit sebelum subuh
Shalat sunnat
04.00-04.20
Shalat Subuh
04.20-05.00
Tadarus dan mengaji Alquran
05.00-06.30
MCK+ sarapan pagi
06.30-06.45 Kosakata Bahasa Arab dan Inggris 06.45-07.10
Shalat Dhuha
07.10-11.30
Masuk Kelas
11.30-12.00
Shalat Zuhur
12.00-14.00
Masuk kelas
14.00-15.00
Makan siang dan istirahat
15.00-.15.30
Shalat Ashar
15.30-17.00
Olahraga dan kegiatan lainnya
17.00-17.20
Mandi (keperluan lain)
17.30-18.00
Shalat Magrib
18.00-19.00 Tadarus Alquran dan Pengajian rutin 19.00-19.30
Shalat Isya
19.30-20.00
Makan Malam
20.00-21.00 Kegiatan malam (Pengajian, Maulid, Burdah, dan
Wawancara dengan Adreansyah (Kepala Bagian Kesantrian Putra) dan Sri Wahyudi (Kepala Bagian Kesantrian Putri), pada, 9 Juni 2015.
21.00-21.30
Persiapan tidur malam
21.30-03.30
Tidur wajib
Kegiatan Mingguan No
Kegiatan Ahad
Ceramah Agama
1 06.00-08.00
Kebersihan Umum
19.00-20.00
Pembacaan Wirid Al Hadad
2 Selasa
19.00-21.00
Pengajian/Ceramah
3 Rabu
19.00-21.00
Maulid Habsyi
4 Kamis
19.00-20.00
Pembacaan Burdah
5 Jum‟at
Latihan Pramuka
Sumber Data: Bagian Pengasuhan-Kesantrian Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya Tahun 2015.
Dalam merencanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran kitab kuning dilakukan secara bersama-sama melalui rapat antar pimpinan pondok dengan dewan guru. Tidak ada pembentukan panitia atau tim khusus yang ditugaskan untuk merancang dan mengatur kegiatan. Semua hal dilakukan secara bersama dan setiap awal tahun pelajaran biasanya diagendakan rapat. Materi atau agenda yang dibicarakan dalam rapat menyangkut pelaksanaan pembelajaran kitab kuning, santri yang mengikuti program pembelajaran, ustadz yang mengasuh pembelajaran, kitab kuning yang dijadikan rujukan sekiranya ada tambahan atau pergantian, dan atau hal-hal lain, permasalahan, maupun kendala- Dalam merencanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran kitab kuning dilakukan secara bersama-sama melalui rapat antar pimpinan pondok dengan dewan guru. Tidak ada pembentukan panitia atau tim khusus yang ditugaskan untuk merancang dan mengatur kegiatan. Semua hal dilakukan secara bersama dan setiap awal tahun pelajaran biasanya diagendakan rapat. Materi atau agenda yang dibicarakan dalam rapat menyangkut pelaksanaan pembelajaran kitab kuning, santri yang mengikuti program pembelajaran, ustadz yang mengasuh pembelajaran, kitab kuning yang dijadikan rujukan sekiranya ada tambahan atau pergantian, dan atau hal-hal lain, permasalahan, maupun kendala-
Berikut adalah kurikulum dan silabus pembelajaran kitab kuning di Pondok pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya.
KURIKULUM DAN SILABUS PONDOK PESANTREN RAUDHATUL JANNAH
A. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu
Untuk menuju keberhasilan pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya maka disusun matapelajaran dan alokasi waktu pembelajaran perminggu sesuai karakteristik Pondok Pesantren. Susunan matapelajaran Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya sebagai berikut:
Alokasi waktu No
Mata pelajaran
Nama kitab
perminggu
TINGKAT ULA
1 Fiqh
Fashal ȃtan
2 Jam
2 Nahwu
Al-Jur ȗmῑyah
2 Jam
3 Shorof Al-Amtsilah at-Tashr ῑfῑyah 2 Jam
4 Tauhid
Aq ῑdah al-„Awȃm
2 Jam
5 Akhlaq
Akhlaq li al-Ban ῑn wa al-
2 Jam
Ban ȃt
TINGKAT WUSTHA
1 Fiqh
Fath al-Qar ῑb al-Mujῑb
2 Jam
2 Ushul Fiqh
Mab ȃdi‟ al-Fiqhῑyah
2 Jam
3 Nahwu
Al-Gurrah al-San ῑyah
2 Jam
4 Sharaf Al-Amtsilah at-Tashr ῑfῑyah 2 Jam
5 Akhlaq
Ta‟lῑm al-Muta‟alim
2 Jam
6 Tauhid
Tij ȃn al-Darȃrῑ
2 Jam
7 Hadits Al- Arba‟ῑn an-Nawawῑyah 2 Jam
8 Tafsir Al- Qur‟an
Tafsir Al- Qur‟anul Karῑm li
2 Jam
Imam al- Jalala ῑn
TINGKAT ULYA
1 Fiqh
Kif ȃyah al-Akhyȃr
2 Jam
2 Ushul Fiqh
Al-Waraq ȃt
2 Jam
3 Nahwu
Syarhu Ibnu „Aqῑl
2 Jam
4 Sharaf
Syarhu Ibnu „Aqῑl
2 Jam
5 Tasawuf-Ibadah
Irsy ȃd al-„Ibȃd
2 Jam
6 Tauhid
Kif ȃyah al-„Awȃm
2 Jam
7 Hadits
Riy ȃdl al-Shȃlihῑn
2 Jam
8 Tafsir Al- Qur‟an
Tafsir Al- Qur‟anul Karῑm li
2 Jam
Imam al- Jalala ῑn
B. Silabus Pembelajaran Kitab Kuning 1. Tingkat Ula
Standar Kompetensi Pelajaran
Mata Nama Kitab
Standar
Kompetensi
Fiqh Fashal ȃtan Mengerti tata cara 1. Mampu melakukan wudhu
berwudhu dan
dengan baik dan benar.
Shalat
2. Mampu menjalankan shalat baik yang fardhu maupun yang sunnah.
Nahwu Al-Jur ȗmῑyah Mengerti dasar-
1. Mampu membedakan mana
dasar ilmu Nahwu
isim, fi‟il, huruf, muannats, mudzakkar, kata jamak, dhamir.
2. Mengetahui i‟rab. Shorof
Al-Amtsilah at- Mengenal dasar- 1. Hafal tashrifan
Tashr ῑfῑyah dasar ilmu shorof
2. Mampu membedakan mana tsulasi, ruba‟i, dan mana yang ziyadi.
Tauhid Aq ῑdah al-
Mengerti makna
1. Hafal rukun Iman dan Islam.
„Awȃm iman, Islam,
2. Hafal sifat 20 beserta artinya
Ikhsan dan dasar-
dan sifat-sifat yang mustahil
bagi Allah. 3. Mengerti sifat jaiz-Nya. Akhlaq Akhlaq li al-
dasar teologis
1. Tertanamnya nilai-nilai Ban ῑn wa al-
Memiliki
akhlak sejak dini. Ban ȃt
pengetahuan etika
terapan dasar
2. Mulai tertanam rasa penghormatan baik kepada kyai/ustadz, orang tua, dan lingkungan sekitar.
2. Tingkat Wustha
Standar Kompetensi Pelajaran
Mata Nama Kitab
Standar
Kompetensi
Fiqh Fath al-Qar ῑb Mengembangkan 1. Memiliki pemahaman yang
al-Muj sedikit luas mengenai fikih ῑb
pengetahuan
tentang fikih.
madzhab syafi‟i. 2. Mengetahui perbedaan pandangan para ulama
terutama kalangan madzhab syafi‟i.
Ushul Mab ȃdi‟
1. Memiliki pengetahuan dasar Fiqh
al- Mengetahui ushul
Fiqh ῑyah al-fiqh dasar.
tentang ushul al-fiqh. 2. Memahami sumber-sumber dasar pengambilan hukum,
al- Qur‟an, hadits, Qiyas dan Ijma‟ ulama.
Nahwu Al-Gurrah al- Mengetahui dasar- 1. Mengetahui apa yang
San ῑyah dasar ilmu Nahwu
disebut kalam, isim, baik yang mabni maupun yang mu‟rab, fi‟il, fail, maf‟ul, naib al- fa‟il, isim dhamir, isim maushul, dharaf, harf al- jar, sifat, maushuf, na‟at dan man‟ut.
2. Mengetahui i„raf. 3. Hafal seluruh bait al-Imriti
dan bisa menjelaskan semua isinya.
Sharaf Al-Amtsilah Memahami bentuk 1. Bisa membedakan mana
at-Tashr ῑfῑyah wazan kata-kata
kata tsulasi, ruba‟i.
Arab baik tsulasi,
2. Mengetahui fiil madhi, fiil
ruba‟i dan ziyadah
mudhari‟, mashdar, mashdar
satu huruf, dua
mim, isim fa‟il, isim maf‟ul,
huruf dan tiga
fi‟il amr, isim zaman dan
huruf
isim makan. 3. Mengetahui perubahan makna dari makna yang asli
ke makna ziyadah. 4. Mampu mengi‟lal dengan baik.
Akhlaq Ta‟lῑm al-
Memiliki
1. Mampu bersikap baik
Muta‟alim pengetahuan
kepada guru/Kyai, kedua
tentang etika
orang tua, saudara, teman-
terapan dan
teman lingkungan sekitar.
petuah-petuah
2. Dapat membedakan memilih
moral sufistik
teman yang baik. 3. Memiliki kesemangatan dalam belajar. 4. Mampu menghayati petuah- petuah sufistik. 5. Bersikap tawadhu‟. 6. Hidup sederhana. 7. Semakin mendekat kepada
Allah.
Tauhid Tij ȃn al-Darȃrῑ Mengetahui 1. Bisa menjelaskan pengertian
pengetahuan
rukun Iman dan Islam. tentang dasar-dasar 2. Memahami sifat-sifat 20 dan
tauhid.
maknanya. 3. Mengetahui sifat mustahil dan jaiz bagi Allah. 4. Mengenal perdebatan antara ulama salaf dan khalaf.
Hadits Al- Arba‟ῑn an- Mengetahui hadits- 1. Diharapkan santri mengeta-
Nawaw ῑyah hadits yang
hui dan mampu menghayati
menjadi prinsip-
dasar-dasar agama dengan
prinsip dasar
baik.
Islam.
2. Tertanamnya keikhlasan dalam mengerjakan segala hal yang diperintahkan agama.
3. Hafal 40 hadits dan mampu mengartikannya.
Tafsir Al- Tafsir Al-
1. Memahami dengan baik Qur‟an
Mengenal dan
Qur‟anul
model penafsiran kata Kar ῑm li Imam satu model
memahami salah
perkata dalam al- Qur‟an
al- Jalala ῑn penafsiran
mulai dari juz 1 sampai 15. 2. Sikap berhati-hati dalam
memandang al- Qur‟an. 3. Bertambahnya penguasaan terhadap kosa kata Arab. 4. Mampu menjelaskan
kandungan al-Qu r‟an sesuai kandungan al-Qu r‟an sesuai
3. Tingkat Ulya
Standar Kompetensi Pelajaran
Mata Nama Kitab
Standar
Kompetensi
Fiqh Kif ȃyah al- Mengembangkan 1. Mengetahui dalil-dalil baik
Akhy ȃr pengetahuan
dari al- Qur‟an, ijma‟ dan
tentang fikih.
qiyas yang dijadikan sebagai rujukan hukum.
2. Mengetahui perbedaan pandangan para ulama terutama kalangan madzhab
Syafi‟i. 3. Menghargai perbedaan
pandangan para ulama. 4. Mengasah pemahaman
mereka tentang ushul al- fiqh.
Ushul
3. Memiliki pengetahuan apa Fiqh
Al-Waraq ȃt Mengembangkan
pengetahuan
yang disebut dalil, nazhar,
tentang ushul al-
ilm, dan zhan.
fiqh.
4. Memahami kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku dalam ushul al-fiqh, seperti tentang amr, nahy, „am, dan takhshis.
5. Mampu berfikir sistematis dan rasional. 6. Mampu menerapkan kaidah- kaidah fiqhiyyah dalam ayat-ayat dan hadits Akhkam, terutama yang terkait dengan bab thaharah, shalat, zakat, puasa dan haji.
Nahwu Syarhu Ibnu Pengembangan dan - Mampu menghafal seluruh
„Aqῑl pendalama ilmu
bait-bait alfiyah yang terkait
nahwu.
dengan ilmu nahwu dan mampu menjelaskan kandungannya serta mampu menerapkannya dengan baik ketika membaca kitab kuning.
Sharaf Syarhu Ibnu Pengembangan dan - Mampu menghafal seluruh
„Aqῑl pendalama ilmu
bait-bait alfiyah yang terkait
sharaf.
dengan ilmu sharaf dan mampu menjelaskan kandungannya serta mampu menerapkannya dengan baik ketika membaca kitab kuning.
1. Mampu menghayati petuah- Ibadah
Tasawuf- Irsy ȃd al-„Ibȃd Memiliki
pengetahuan
petuah sufistik.
tentang haus
2. Gemar bersedekah dan
beribadah kepada
tolong menolong.
Allah SWT.
3. Bersikap tawadhu‟. 4. Hidup sederhana. 5. Semakin mendekat kepada
Allah.
Tauhid Kif ȃyah al-
Memiliki
1. Mampu menjelaskan
„Awȃm pemahaman yang
beberapa pandangan
baik mengenai
Ahlussunnah Waljamaah
pandangan teoligis
baik Aqli maupun Naqli.
Ahlussunnah
2. Semakin mantap dalam
waljamaah.
meyakini pandangan teologis kalangan Ahlussunnah Waljamaah.
3. Memahami perbedaan teologis.
4. Mampu berfikir secara rasional dalam melihat beberapa persoalan teologis.
Hadits Riy ȃdl al- Memiliki pengeta- 1. Mampu menjelaskan hadits-
Sh ȃlihῑn huan yang lebih
hadits akhkam dengan lebih
luas tentang
baik.
hadits- hadits
2. Memahami perbedaan cara
ahkam.
pemahaman tentang hadits akhkam.
3. Memahami bagaimana para ulama menyimpulkan sebuah keputusan hukum.
Tafsir Al- Tafsir Al-
1. Memahami dengan baik Qur‟an
Mengenal dan
Qur‟anul
model penafsiran kata Kar ῑm li Imam satu model
memahami salah
perkata dalam al- Qur‟an
ῑn mulai dari juz 16 sampai 30. 2. Sikap berhati-hati dalam
al- Jalala penafsiran al- Jalala penafsiran
kandungan al- Qur‟an sesuai dengan tafsir yang mereka pelajari.
Sumber Data: Bagian Pendidikan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya Tahun 2015.
Pembelajaran kitab kuning sebagai salah satu program wajib belajar dan merupakan bagian atau implementasi dari kurikulum Pondok Pesantren Raudhatul Jannah waktu pelaksanaannya diatur dan disesuaikan dengan jadwal pendidikan formal dan kegiatan ekstrakurikuler santri.
Berdasarkan jadwal yang ada pelaksanaan pembelajaran kitab kuning dilakukan pada sore dan malam hari. Sore hari dilaksanakan setelah shalat Ashar, sedangkan malam hari dilaksanakan setelah shalat Magrib dan setelah shalat „Isya.
Mengapa pembelajaran kitab kuning dilaksanakan pada sore dan malam hari? Menurut pengelola pondok, hal ini dilakukan mengingat bahwa peserta didik yang ada tidak semuanya mengambil atau mengikuti program belajar di pondok. Ada peserta didik yang hanya mengikuti program belajar MTs dan MA, sehingga mereka tidak tinggal atau berasrama di pondok. Mereka pulang ke rumah masing-masing setelah selesai mengikuti pelajaran di sekolah mulai dari pagi hingga siang hari sesuai jadwal dan jam pelajaran yang telah ditentukan, sepertimana siswa dari sekolah yang lain. Kemudian ada juga peserta didik yang mengikuti program belajar MTs dan MA sekaligus program Madrasah Diniyah Ula, Wustha, dan Ulya yang telah ditetapkan Mengapa pembelajaran kitab kuning dilaksanakan pada sore dan malam hari? Menurut pengelola pondok, hal ini dilakukan mengingat bahwa peserta didik yang ada tidak semuanya mengambil atau mengikuti program belajar di pondok. Ada peserta didik yang hanya mengikuti program belajar MTs dan MA, sehingga mereka tidak tinggal atau berasrama di pondok. Mereka pulang ke rumah masing-masing setelah selesai mengikuti pelajaran di sekolah mulai dari pagi hingga siang hari sesuai jadwal dan jam pelajaran yang telah ditentukan, sepertimana siswa dari sekolah yang lain. Kemudian ada juga peserta didik yang mengikuti program belajar MTs dan MA sekaligus program Madrasah Diniyah Ula, Wustha, dan Ulya yang telah ditetapkan
DATA SANTRI PONDOK PESANTREN RAUDHATUL JANNAH PALANGKA RAYA
Santri Tingkatan Ula
No. Nama
Tempat Tanggal
Alamat
Lahir
1 Cindy Nurullah
Palangka Raya,
Jl. Panenga Permai VIII Kel.
27 Pebruari 2003
Kereng Bangkirai Kec. Sebangau Palangka Raya
2 Jenika Pantar Kabali, 12 Juli Jl.Pantar Kabali Kel. Murai Raya 2003
Kec. Mantagai Kab. Kapuas 3 Melda Amelia
Barunang Muri, 20
Jl. Rantau Bangkiang Kel.
Mei 2000
Tumbang Samba Kec.Katingan Tengah Kab. Katingan
4 Nani Martiani
Palangka Raya,
Jl. Keranggan Kel.Tanjing Pinang
Kec. Pahandut Palangka Raya 5 Riska Murtafiah
23 Maret 2003
Banjarmasin,
Jl. Temanggung Panji III Kel.
23 Mei 2003
Kurun Kec. Kuala Kurun Kab. Gunung Mas
6 Selin
Sei Gohong,
Jl. Riang Kel. Sie Gohong Kec.
Bukit Batu Palangka Raya 7 Suci Wulandari
25 Mei 2003
Pantar Kabali, 11
Jl. Surung Kel. Sabaru Kec.
Sebangau Palangka Raya 8 Doni Atmaja
Nopember 2003
Bukit Batu, 24 April
Jl. Bukit Batu Kel. Bukit Batu Kec.
Mantai Kab. Kapuas 9 Muhammad Fadil
Palangkaraya, 6
Jl. Kalimantan Kel.Pahandut Kec.
Pahandut Palangka Raya 10 Irfani Fadillah
April 2003
Desa Surian Hanyar,
Jl. Manduhara Kel. Kereng
11 Pebruari 2001
Bangkirai Kec. Sebangau Palangka
Raya
11 Hulmi Ifsan
Sidoarjo, 18
Jl. Rantau Bangkiang Kel.Tumbang
Desember 2001
Samba Kec.Katingan Tengah Kab. Katingan
Jl. Cilik Riwut Kel. Kasongan Suryo legowo
12 Muhammad Ibnu
Kasongan,
27 Maret 2003
Lama Kec. Katingan Hilir Kab. Katingan
13 Maulana Al-Qadri
Palangka Raya, 05
Jl. Kalimantan Kel. Pahandut Kec.
Pahandut Palangka raya 14 Naldo Bintoro
Desember 2001
Hurung Bunut,
Jl. Wihasan Kel. Hurung Punut
8 Desember 2003
Kec. Hurung Punut Kab. Gunung Mas
15 Norman
Banjarmasin,
Jl. Griliya Kel. Banjarmasin
Selatan Banjarmasin 16 Nur Muhammad
22 Oktober 2001
Jl. Tumbang Telaken Kel. Takaras Fadil
Pundu,
Kota Kec.Rakumpit Palangka Raya 17 Muhammad Noryadi Sampit, 01 Pebruari
25 Agustus 2000
Jl. Bendahara Kel. Kasongan Kec. Menteng
Kasongan Kab. Katingan 18 Muhammad
Jl. Murjani Kel. Pahandut Kec. Ramadhani
Palangka Raya, 20
Pahandut Palangka Raya 19 Rifki Amrullah
Nopember 2001
Palangka Raya, 20
Jl. Mahir Mahar Kel. Kalampangan
Kec. Sebangau Palangka Raya 20 Riskiyanto
Juli 2003
Palangka Raya, 15
Jl. Mangku Raya Kel. Kereng
Oktober 2002
Bangkirai Kec. Sebangau Palangka Raya
21 Rizal Redie
Lunuk, 4 Juli 2004
Jl. Manusup Kel. Manusup Kec. Mantangau Kab. Kapuas
22 Muhammad Demak, 27 Mei 2003 Jl. Yasin Kel. Tewah Kec. Tewah Rizanudin
Kab. Gunung Mas 23 Muhammad Subhan Anjir Mambulau, 26
Jl. RTA Milono Kel. Menteng Kec.
Jekan Raya Palangka Raya 24 Yahya Hermawan
Agustus 2003
Palangka Raya,
Jl. Sakan II Kel. Palangka Kec.
Jekan Raya Palangka raya 25 Ilham
11 Pebruari 2001
Palangka Raya,
Jl. Rajawali Kel. Bukit Tunggal
22 Juli 2002
Kec. Jekan Raya Palangka Raya
Santri Tingkatan Wustha
No. Nama
Tempat Tanggal
Alamat
Lahir
1 Asma Wardani
Banjarmasin,
Jl. Surung Kel. Sabaru Kec.
21 Agustus 2000
Sebangau Palangka Raya
2 Ika Sicca
Indramayu,
Jl. Widuri II Kel. Bukit Tunggal
Kec. Jekan Raya Palangkaraya 3 Isnawati
1 September 1999
Wonosobo, 04 Juli
PT. BAP Kebun Perdana Kel.
Seruyan Raya Kec. Seruyan Kab. Seruyan
4 Khofifah Wulandari
Tumbang Jutuh,
Desa Tumbang Jutuh Kec. Rungan
Kab. Gunung Mas 5 Timah
20 Juni 2000
Rantau Bujur,
Rantau Bujur Kec. Labuhan Emas
Utara Kab. Hulu Sungai Tengah 6 Tuti Mudianingsih
5 Mei 1999
Balawang, 06
Jl. Tumbang Telaken Kel. Petuk
Oktober 2001
Barunai Kec. Rakumpit Palangka Raya
7 Yulfatur Rubidah Marga Mulya, 29 Juli Desa Marga Mulya Pangkalan Bun 2007
Kab. Kotawaringin Barat 8 Iin Istiqomah
Kebumen,
PT. BAP Kebun Perdana Kel.
13 Oktober 1999
Seruyan Raya Kec. Seruyan Kab. Seruyan
9 Aldi Ranjaya
Kapuas,
Desa Tumbang Hakau Kec. Kurun
Kab. Gunung Mas 10 Bayu Perdana
14 Pebruari 2001
Kalampangan,
Jl. Majapahit Kel. Kelampangan
Kec. Sebangau Palangka Raya 11 Bayu Surahmat
9 Nopember 2001
Manduing Taheta, 11 Desa Manduhing Taheta Kec. September 2000
Pulau Malan Kab. Katingan 12 Daut Fikri
Muara Teweh,
Jl. Sangkurun Kel. Kuala Kurun
Kec. Kurun Kab. Gunung Mas 13 Doni Setiawan
4 Juni 2002
Kalampangan,
Jl. Mahir Mahar Kelampangan
Kec. Sebangau Palangka Raya 14 Juniazi Ramansyah
14 Desember 2000
Sepang Kota,
Desa Tangkahen Kec. Banama
Tingang Kab. Gunung Mas 15 Khairul Jailani
4 Juni 2001
Kereng Bangkirai, 06 Jl. Manduhara Kel. Kereng Desember 2001
Bangkirai Kec. Sebangau Palangka Raya
16 Muhammad
Jl. Kurun Desa Hurung Bunut Kec. Hidayatullah
Palangka Raya,
Kurun Kab. Gunung Mas Ramadhan
20 Nopember 2001
17 A.Rizal Pahlepi
Pembuang Hulu, 05
Jl. H.A. Rasyid Desa Pembuang
Hulu Kec. Hanau Kab. Seruyan 18 Muhammad Rafi‟i
Mei 2001
Kereng Bangkirai, 20 Jl. Mangku Raya Kel. Sabaru Kec. Juni 2001
Sebangau Palangka Raya 19 Rifandi Pradana
Rantau Bangkiang,
Desa Rantau Bangkiang Kec.
24 Januari 2000
Sanaman Mantikai Kab. Katingan
20 Rusli Cahyono
Surakarta, 16 Juni
Jl. Pinus Indah Kl. Panarung Kec.
Pahandut Palangka Raya 21 Sumaidi
Palangka Raya, 10
Jl. Dr. Murjani Kel. Pahandut Kec.
Pahadut Palangka Raya 22 Wahyu Alfian
Januari 2001
Surabaya,
Desa Tewang Panjangan Kec.
Kurun Kab. Gungung Mas 23 Muhammad Widjan
19 Nopember 2000
Jl. Panenga Raya Kel. Sabaru Kec. Nafis
Palangka raya, 22
Agustus 2002
Sebangau Palangka Raya
Santri Tingkatan Ulya
No. Nama
Tempat Tanggal
Palangka Raya,
Jl. Mangku Raya Kel.Sabaru
Kec.Sebangau Palangka Raya 2 Adi Putra
12 Januari 1998
Manduing Taheta,
Jl. Manduing Taheta Kel.
6 September 1997
Manduing Taheta Kec. Pulau Malan Kab. Katingan
3 Ahmad Rifain
Jabiren, 07 Agustus
Jl. Lintas Kurun Kel. Tahawa Kec.
Bukit Rawi Kab. Pulang Pisau 4 Muhammad Durun
Jl. Panenga Raya Kel. Sabaru Kec. Nafis
Palangka Raya,
Sebangau Palangka Raya 5 Muhammad
1 September 1999
Jl. Dr. Murjani Kel.Pahandut Kec. Ubudillah
Tangkiling,
Pahandut Palangka Raya 6 Kamarullah
4 Januari 1998
Barabai,
Jl. Pantai Cemara Lambat Kel.
Pahandut Sebrang Palangka Raya Sumber Data: Bagian Pengasuhan-Kesantrian dan Pendidikan Pondok Pesantren Raudhatul
6 Maret 1998
Jannah Palangka Raya Tahun 2015. Menyesuaikan dengan jadwal pelaksanaan jam pelajaran untuk sekolah formal
yang dilaksanakan pagi sampai siang hari itulah, maka pondok kemudian menetapkan waktu pelaksanaan pembelajaran kitab kuning bagi santri Madrasah Diniyah pada sore dan malam hari (Lampiran Jadwal Pembelajaran Kitab Kuning).
Santri putra dan santri putri ditempatkan pada pondok dan asrama yang terpisah, diawasi oleh ustadz yang sekaligus juga membina serta menjaga dan Santri putra dan santri putri ditempatkan pada pondok dan asrama yang terpisah, diawasi oleh ustadz yang sekaligus juga membina serta menjaga dan
Sistem pembelajaran kitab kuning sendiri disesuaikan dengan tempat pembelajaran. Jadi, karena tempat pelaksanaan pembelajaran kitab kuning di masjid dan di aula maka sifat pembelajarannya adalah non klasikal. Santri dikelompokkan sesuai dengan tingkatan atau kitab yang mereka pelajari. Mereka duduk berkelompok atau bergroup dan menempati satu bagian dari ruangan masjid atau aula dengan dibimbing oleh seorang ustadz. Model atau pola ini dilaksanakan seperti halnya dengan pola halaqah, di mana seorang ustadz memberi pengajaran terhadap beberapa orang santri yang berada di bawah pengawasannya.
Secara teknis, pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah ini dibagi menjadi dua, yakni pembelajaran kitab kuning secara umum dan pembelajaran kitab berdasarkan kelompok atau tingkatan.
Pembelajaran kitab kuning secara umum dilaksanakan secara massal, di mana seluruh santri berkumpul di ruangan masjid atau aula tempat belajar sambil membawa buku catatan, kemudian salah seorang ustadz menyampaikan pembahasan yang ada Pembelajaran kitab kuning secara umum dilaksanakan secara massal, di mana seluruh santri berkumpul di ruangan masjid atau aula tempat belajar sambil membawa buku catatan, kemudian salah seorang ustadz menyampaikan pembahasan yang ada
Kemudian, pembelajaran kitab kuning secara berkelompok dilaksanakan secara rutin setiap hari sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Santri-santri dikelompokkan sesuai dengan program diniyah atau kitab kuning yang diikutinya. Mereka dibimbing oleh salah seorang ustadz yang dalam melaksanakan proses pembelajaran seperti halnya pembelajaran di kelas pada sekolah formal.
Dalam mengikuti pembelajaran dan pengelompokan santri, ada yang duduk dengan membentuk setengah lingkaran dan ada pula yang duduk secara berbanjar. Dalam menyampaikan materi pelajaran, ustadz membacakan, menjelaskan, dan menguraikan kandungan materi yang ada dalam kitab. Para santri, dengan memegang kitab yang sama, mendengarkan, menyimak, dan mencatat (memberi tanda baca, baris, makna kata, kalimat, atau terjemahan) bacaan maupun penjelasan dari ustadz tentang materi berkenaan. Dalam hal tertentu, untuk memperkuat penjelasannya terhadap materi yang dibahas, ustadz terkadang juga menulis dan menggunakan papan tulis (white board).
Tujuan dari proses dan pembelajaran kitab kuning ini, menurut pengelola pondok bertujuan agar para santri memiliki kemampuan untuk menggali dan mengambil sumber hukum dalam kitab-kitab yang berbahasa Arab; supaya santri memiliki kemampuan dalam memahami ilmu Agama Islam bersumberkan kepada Alquran dan kitab-kitab rujukan yang berbahasa Arab.
Metode pembelajaran kitab kuning yang diterapkan oleh Pondok Pesantren Raudhatul Jannah di atas boleh dikategorikan sebagai metode pembelajaran bandongan dan sorogan. Disebut bandongan karena ustadz membacakan isi atau materi kitab dan menjelaskan bacaan serta kandungan dari suatu kitab yang dipelajari sedangkan santri mendengarkan dan menyimak bacaan dan penjelasan ustadz sambil memperhatikan kitabnya masing-masing. Kemudian, disebut sorogan karena santri sesudah mendengar dan menyimak bacaan serta penjelasan guru, mereka disuruh untuk membaca satu-persatu atau secara bergiliran materi dari kitab yang dipelajari dan ustadz menyimak atau membetulkan bacaan santri.
Metode bandongan dan sorogan dimaksud dipadu juga dengan metode halaqah (berkelompok), tanya jawab, dan bahtsul masa’il (diskusi) untuk materi- materi yang relevan.
Para ustadz yang menjadi pengasuh pembelajaran kitab kuning ditunjuk dan dibagi sesuai dengan bidang spesialisasi atau keahlian mereka. Di antara para ustadz dimaksud adalah Ustadz. H. Muhammad Yasin, Lc., SHI mengajar bidang Tafsir, Hadis, dan Fikih; Ustadz Syamsul Ma‟arif mengajar bidang Bahasa Arab (Nahwu dan
Sharf), Fikih, dan Tasawuf; Ustadz. H. Rusli mengajar bidang Tafsir, Hadis, dan Fikih; Ustadz Wahyudi mengajar bidang Tata Bahasa Arab, Fikih, dan Tasawuf; Andreansyah, S.Pd.I mengajar bidang Fikih. Karena itu, mereka dalam mengajar
disesuaikan dengan bidang keahlian masing-masing. 146
Berikut adalah daftar kitab kuning yang diajarkan di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya.
DAFTAR KITAB KUNING PONDOK PESANTREN RAUDHATUL JANNAH PALANGKA RAYA
No. Program-
Pengarang Tingkatan
Kitab
Bidang Ilmu
Tingkat Ula
1. Fashal ȃtan
Fikih
Muhammad Asnawi al- Kudusy
2. Al-Jur ȗmῑyah Bahasa Arab- Abdullah bin al-fadlil al- Nahwu
Syeikh al- „Asymawy
3. Al-Amtsilah at-Tashr ῑfῑyah Bahasa Arab- Abdullah bin al-fadlil al-
Sharaf
Syeikh al- „Asymawy
4. Aq ῑdah al-„Awȃm
Tauhid
Sayyid Ahmad al-Marzuky
5. Akhl ȃq li al-Banῑn
Akhlak
Umar bin Ahmad Baroja
Tingkat Wustha
1. Fath al-Qar ῑb al-Mujῑb
Fikih
Ahmad bin Husain al- Ashfihani al-Syahiri (Abu Suja‟)
2. Mab ȃdi‟ al-Fiqhῑyah
Ushul Fikih
Umar Abdul Jabbar
3. Al-Gurrah al-San ῑyah Bahasa Arab- Syeikh Syarif al-Din al- Nahwu
„Umrithy
146 Wawancara dengan Syamsul Ma‟rif, pada, 9 Juni 2015.
4. Al-Amtsilah at-Tashr ῑfῑyah Bahasa Arab- Muhammad Ma‟sum bin Ali
Sharaf
Jombang
5. Ta‟lῑm al-Muta‟alim
Akhlak-
Syekh Ibrahim bin Ismail
Tasawuf
6. Tij ȃn al-Darȃrῑ
Tauhid
Muhammad Nawawi al- Jawy
7. Al-Arb a‟ῑn an-Nawawῑyah Hadis Imam Nawawi (Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawy).
8. Tafsir Al- Qur‟anul Karῑm li Tafsir Jalaluddin Muhammad bin Imam al- Jalala ῑn
Ahmad al-Mahalli dan Jalaluddin Abdul Rahman bin Abi Bakar al-Suyuthi
Tingkat Ulya
1. Kif ȃyah al-Akhyȃr
Fikih
Imam Taqiyyuddin Abi Bakar bin Muhammad al- Khusairy
2. Al-Waraq ȃt
Ushul Fikih
Imam Jalal al-Din al- Mahally
3. Syarhu Ibnu „Aqῑl Bahasa Arab- Muhammad bin Malik Nahwu
4. Syarhu Ibnu „Aqῑl Bahasa Arab- Muhammad bin Malik Sharaf
5. Kif ȃyah al-„Awȃm
Tauhid
Syeikh Muhammad Fadloly
6. Irsy ȃd al-„Ibȃd
Tasawuf-
Syeikh Zainuddin bin Abdul
Ibadah
Rahman bin Zainuddin al- Malibary
7. Riy ȃdl al-Shȃlihῑn
Hadis
Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawy
8. Tafsir Al- Qur‟anul Karῑm li Tafsir Jalaluddin Muhammad bin Imam al- Jalala ῑn
Ahmad al-Mahalli dan Jalaluddin Abdul Rahman bin Abi Bakar al-Suyuthi
Sumber Data: Bagian Pendidikan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya Tahun 2015.
Adapun guru yang mengajarkan kitab kuning di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya adalah:
DAFTAR PENGAJAR KITAB KUNING PONDOK PESANTREN RAUDHATUL JANNAH PALANGKA RAYA
No. Kitab
Bidang Ilmu
Pengajar
1. Tafsir Al- Qur‟anul Karῑm li Tafsir K.H. Muhammad Yasin, Imam al- Jalala ῑn
Lc., S.HI.
2. Fath al-Qar ῑb al-Mujῑb
Fikih
H. Rusli
3. Ta‟lῑm al-Muta‟alim
Akhlak
Zainal Hakim
4. Al- Arba‟ῑn an-Nawawῑyah
Hadis
Wahyudi
5. Al-Amtsilah at-Tashr ῑfῑyah Bahasa Arab- Syamsul Ma‟arif
Sharaf
6. Fashal ȃtan
Ushul Fikih
Arif Widianto
7. Mab ȃdi‟ al-Fiqhῑyah
Ushul Fikih
Rasias, S.PdI
8. Al-Jur ȗmῑyah
Bahasa Arab-
Yanur
Nahwu
9. Aq ῑdah al-„Awȃm
Tauhid-Akidah
Nurul Jannah
10. Akhl ȃq li al-Banῑn
Akhlak
K.H. Muhammad Yasin, Lc., S.HI.
11. Syarhu Ibnu „Aqῑl
Bahasa Arab-
H. Rusli
Nahwu
12. Kif ȃyah al-„Awȃm
Tauhid-Akidah
H. Rusli
13. Kif ȃyah al-Akhyȃr
Fikih
H.Rusli
14. Irsy ȃd al-„Ibȃd Tasawuf-Ibadah K.H. Muhammad Yasin, Lc., S.HI.
15. Al-Gurrah al-San ῑyah
Bahasa Arab-
Arif Widianto
Nahwu
16. Al-Waraq ȃt
Ushul Fikih
Abdul Rahman
17. Tij ȃn al-Darȃrῑ
Tauhid-Akidah
Wahyudi
Syamsul Ma‟arif Sumber Data: Bagian Pendidikan Pondok Pesantren Raudhatul Jannah Palangka Raya Tahun
18. Riy ȃdl al-Shȃlihῑn
Hadis
Selain kitab-kitab di atas ada juga kitab lain yang digunakan oleh pondok sebagai kitab tambah guna memperkaya wawasan keilmuan santri, yakni Kitab Amtsilati. Kitab ini berisikan penjelasan atau menguraikan tentang seluk beluk tata Bahasa Arab (gramatika), sehingga dengan menguasai kitab ini, maka nahwu-sharaf
dalam Bahasa Arab juga akan bisa dikuasai dan dipahami dengan baik. 147
Semua kitab yang menjadi rujukan dalam pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Raudhatul Jannah ni ditulis oleh ulama yang berasal Timur Tengah dalam Bahasa Arab. Secara umum, kitab rujukan dimaksud merupakan kitab-kitab kuning muktabarah (standard) yang biasa diajarkan diberbagai pondok pesantren di Indonesa.
Di samping pembelajaran kitab kuning secara formal, para santri juga didorong untuk belajar sendiri atau menelaah kembali kitab-kitab yang sudah dipelajari di sela-sela waktu kosong dari berbagai kegiatan rutin pondok, misalnya malam hari menjelang tidur atau dinihari sebelum shalat Subuh.
Secara umum, dalam satu tahun atau dua semester para santri telah menyelesaikan lima atau enam kitab yang menjadi rujukan. Namun demikian, ada kitab yang berlanjutan dipakai, misalnya pada tingkat Wustha kitab dimaksud telah dipelajari, kemudian pada tingkat Ulya kitab tersebut kembali dipelajari lagi. Hal ini terjadi, karena kitab tersebut lumayan tebal dan materi kandungannya cukup luas dan
Wawancara dengan H. Rusli (Pengajar kitab kuning Bidang Bahasa Arab: Kitab Alfiyah Ibnu Malik) dan Yanur (Pengajar kitab kuning Bidang Bahasa Arab: Kitab Al- Jurumiyah), pada 12 Juni 2015.
kemudian digunakan lagi sebagai kelanjutan pada tingkatan Ulya. Begitu juga dengan kitab Tafsir al-Jalala ῑn, yang digunakan pada tingkatan Wustha maupun Ulya.