SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN PERANAN APIP DALAM REVIU LAPORAN KEUANGAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN PERANAN APIP DALAM REVIU LAPORAN KEUANGAN
Apa sebenarnya SPI dan SPIP? SPI adalah Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan SPI adalah Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh
yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
(PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 1)
(PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 1)
SPIP adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang SPIP adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang
Latar Belakang Dibutuhkannya SPI Memenuhi ketentuan UU No 15 Tahun 2004 tentang
Memenuhi ketentuan UU No 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara pasal 12 yang menyatakan bahwa
Keuangan Negara pasal 12 yang menyatakan bahwa “Dalam rangka “Dalam rangka pemeriksaan keuangan pemeriksaan keuangan dan/atau dan/atau kinerja, pemeriksa melakukan kinerja, pemeriksa melakukan pengujian dan pengujian dan penilaian penilaian atas pelaksanaan atas pelaksanaan Sistem Pengendalian
Sistem Pengendalian Intern pemerintah Intern pemerintah ”.
”.
Pasal 55 ayat (4) : Menteri/ Pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan DASAR HUKUM SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
PP NOMOR 60 TAHUN 2008 Pasal 2 ayat (1)
Untuk menyampai pengelolaan keuangan negara yang
efektif, efisien, transparan dan akuntabel, Menteri/
Pimpinan Lembaga, Gubernur dan Bupati/Walikota WAJIB
melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan
TANGGUNG JAWAB OPERASIONAL KEGIATAN
PEMERINTAH ADA PADA MANAJEMEN
PP NOMOR 60 TAHUN 2008 Pasal 2 ayat (3)
Untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya :a) Efektivitas dan Efisiensi pencapaian tujuan
INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEGIATAN PENGENDALIAN U N
I T A U N
I T B K E G
I A T A N
1 K E G
I A T A N
2 PE N G AM AN AN AS ET EF EK TI F & E FI SI EN KE G
IA TA N Y AN G KE AN D AL A N LA P KE U KE TA AT AN PE RA TU RA N
PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN
9 Adalah kondisi dalam instansi pemerintah
yang mempengaruhi efektifitas pengendalian
intern.Penegakan Integritas dan Etika Komitmen terhadap Kompetensi Kepemimpinan yang Kondusif Struktur Organisasi yang Sesuai Lingkungan Kebutuhan SPIP Pengendalian Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang Tepat
1. Penegakan Integritas dan Nilai Etika a.
Menerapkan aturan perilaku serta kebijakan lain yg berisi ttg standar perilaku etis
b.
Memberikan keteladanan pelaksanaan aturan perilaku pada setiap tingkat
c.
Pekerjaan dilaksanakan dengan tingkat etika yg tinggi d. Menegakkan tindakan disiplin e. Menjelaskan dan mempertanggungjawabkan intervensi atau pengabaian atas pengendalian intern
2. Komitmen Terhadap Kompetensi
3. Kepemimpinan Yang Kondusif a.
Mempertimbangkan resiko dlm pengambilan keputusan
b. Menerapkan manajemen berbasis kinerja c.
Mendukung fungsi tertentu dlm penerapan SPIP
d. Perlindungan atas aset dan informasi
e. Interaksi yg intensif dengan pimpinan yg lebih rendah f.
Sikap positif dan responsif thd pelaporan keuangan, penganggaran, program dan kegiatan g.
Tidak ada mutasi pegawai berlebihan pada fungsi-fungsi kunci.
4. Struktur Organisasi
5. Pendelegasian Wewenang dan Tanggung jawab Yang Tepat a.
Diberikan kepada pegawai yang tepat sesuai dengan tingkat
tanggung jawabnya b.Pegawai yang diberi wewenang sebagaimana dimaksud dalam huruf a memahami wewenang dan tanggung jawab yang diberikan.
c.
Pegawai yang diberi wewenang sebagaimana dimaksud dalam huruf b memahami bahwa pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab terkait dengan penerapan SPIP
7. Peran APIP yang Efektif a.
Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan,
efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan
tugas dan fungsi Instansi Pemerintah b. memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah c. memelihara dan meningkatkan kualitas tatakelolapenyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah
Adalah kegiatan penilaian atas kemungkinan
kejadian yang mengancam pencapaian tujuan
dan sasaran instansi pemerintah.SPIP Penilaian Risiko Identifikasi Risiko Analisis Risiko
PENILAIAN RISIKO
1. Identifikasi Risiko a.
Menggunakan metodologi identifikasi risiko yang sesuai tujuan Instansi Pemerintah dan tingkatan kegiatan b.
Mengidentifikasi dari faktor eksternal dan internal dengan menggunakan mekanisme yang memadai.
c.
Melaksanakan penilaian atas adanya faktor lain yang dapat meningkatkan risiko d.
Mengidentifikasi secara keseluruhan dan pada setiap tingkatan
2. Analisis Risiko a.
Menentukan dampak risiko terhadap pencapaian tujuan
Reviu atas Kinerja Instansi Pemerinta h Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi Pengendalian Fisik atas Aset Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja Kegiatan SPIP Pemisahan Fungsi Pengendalian Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting
1. Reviu Atas Kinerja Instansi Pemerintah Yang Bersangkutan
a. Reviu pada Tingkat Puncak – Pimpinan Instansi Pemerintah memantau pencapaian kinerja Instansi Pemerintah dibandingkan rencana sebagai tolok ukur kinerja.
b. Reviu Manajemen pada Tingkat Kegiatan – Pimpinan
Instansi pemerintah mereviu kinerja dibandingkan tolok
ukur kinerja.2. Pembinaan Sumber Daya Manusia f. Sistem manajemen kinerja Instansi Pemerintah mendapat prioritas tertinggi dari pimpinan Instansi pemerintah.
g. Prosedur untuk memastikan bahwa pegawai dengan kompetensi tepat yang direkrut dan dipertahankan.
h. Pegawai diberikan orientasi, pelatihan dan kelengkapan kerja
i. Sistem kompensasi dan penghargaan untuk mendorongpegawai melakukan tugas dengan kemampuan maksimal.
j. Program kesejahteraan dan fasilitas untuk meningkatkan kepuasan dan komitmen pegawai k. Pengawasan atasan secara berkesinambungan3. Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi a.
Pengendalian umum b. Pengendalian aplikasi
4. Pengendalian Fisik Atas Aset a.
Penetapkan, pengimplementasikan, dan pengkomunikasikan rencana identifikasi, kebijakan, dan prosedur b.
Penetapan, pengimplementasikan, dan pengkomunikasikan rencana pemulihan setelah bencana (disaster recovery plan)
5. Penetapan Dan Reviu Indikator Dan Ukuran Kinerja
c. Faktor penilaian pengukuran kinerja dievaluasi untuk
meyakinkan bahwa faktor tersebut seimbang dan terkait dengan misi, sasaran, dan tujuan serta mengatur insentif yang pantas untuk mencapai tujuan dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan.d. Data capaian kinerja dibandingkan secara terus-menerus dengan sasaran yang ditetapkan dan selisihnya dianalisis lebih lanjut.
6. Pemisahan Fungsi
a. Tidak seorangpun diperbolehkan mengendalikan seluruh aspek utama transaksi atau kejadian.
c. Tugas dilimpahkan secara sistematik ke sejumlah orang untuk memberikan keyakinan adanya checks and balances.
d. Jika memungkinkan, tidak seorangpun diperbolehkan menangani sendiri uang tunai, surat berharga, dan aset berisiko tinggi lainnya.
e. Saldo bank direkonsiliasi oleh pegawai yang tidak memiliki tanggung jawab atas penerimaan, pengeluaran, dan penyimpanan kas.
f. Pimpinan Instansi Pemerintah mengurangi kesempatan terjadinya kolusi karena adanya kesadaran bahwa kolusi mengakibatkan ketidakefektifan pemisahan fungsi.
7. Otorisasi Transaksi Dan Kejadian Penting
a. Memberikan keyakinan bahwa hanya transaksi dan kejadian yang
c. Otorisasi yang secara spesifik
d. Otorisasi yang ketentuan peraturan perundang-undangan
dan ketentuan pimpinan Instansi Pemerintah8. Pencatatan Yang Akurat dan Tepat Waktu
a. Transaksi dan kejadian diklasifikasikan dengan tepat dan
dicatat dengan segera sehingga tetap relevan, bernilai, dan berguna bagi pimpinan Instansi Pemerintah dalam mengendalikan kegiatan dan dalam pengambilan keputusan.9. Pembatasan Akses Atas Sumber Daya
a.Risiko penggunaan secara tidak sah atau kehilangan dikendalikan dengan membatasi akses ke sumber daya dan pencatatannya hanya kepada pegawai yang berwenang. b.Penetapan pembatasan akses untuk penyimpanan secara periodik direviu dan dipelihara. c.Pimpinan Instansi Pemerintah mempertimbangkan faktor- faktor seperti nilai aset, kemudahan dipindahkan tingkat akses
10. Akuntabilitas Terhadap Sumber
a.Pertanggungjawaban atas penyimpanan, penggunaan, dan pencatatan sumber daya ditugaskan pegawai khusus.
11. Dokumentasi Atas Sistem Pengendalian Intern a.
Adanya dokumentasi tertulis mengenai SPI serta seluruh catatan transaksi dan kejadian penting.
b.
Dokumentasi tersedia setiap saat pemeriksan c. Dokumentasi mencakup identifikasi, penerapan, dan evaluasi atas tujuan dan fungsi Instansi Pemerintah
d.
Dokumentasi yang mencakup mencakup dokumentasi mengenai sistem informasi otomatis, pengumpulan dan penanganan data, serta pengendalian umum dan pengendalian aplikasi.
e.
Dokumentasi atas transaksi dan kejadian penting yang lengkap dan akurat sehingga memudahkan penelusuran transaksi dan kejadian
Informasi adalah data yang telah diolah yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan
SPIP Informasi & Komunikasi Sarana Komunikasi Manajemen Sistem Informasi
INFORMASI & KOMUNIKASI
1. Sarana dan Komunikasi
a. Buku pedoman kebijakan dan prosedur,
b. Surat edaran,
c. Memorandum,
d. Papan pengumuman,
e. Situs internet dan intranet,
f. Rekaman video,
g. E-mail,
h. Arahan lisan, dan i. Tindakan pimpinan yang mendukung implementasi SPI
2. Manajemen Sistem Informasi
Adalah proses penilaian atas mutu kinerja
Sistem Pengendalian Intern dan proses yang
memberikan keyakinan bahwa temuan audit
dan evaluasi lainnya segera ditindaklanjuti.SPIP Pemantauan Pengendalian Intern Pemantauan Berkelanjutan Evaluasi Terpisah
1. Pemantauan Berkelanjutan a.
Memiliki strategi untuk menyakinkan b. Mendapatkan informasi yang fungsinya pengendalian secara efektif c.
Komunikasi dengan pihak eksternal d. Struktur organisasi dan supervisi yang memadai e. Membandingkan data yang tercatat dalam sistem informasi dan keuangan dengan aset fisik.
f.
Menindaklanjuti rekomendasi penyempurnaan pengendalian
2. Evaluasi Terpisah a.
Metodologi evaluasi pengendalian intern harus logis dan
memadai b.Memiliki sumber daya, kemampuan, dan independensi memadai c.
Kelemahan yang ditemukan segera diselesaikan
3. Tindak Lanjut a.
Memiliki mekanisme untuk meyakinkan ditindaklanjutinya
- Perencanaan • Pelaksanaan • Pengawasan •
- Perencanaan • Pelaksanaan • Pengawasan • Proses Terintegrasi Pertanggungjawaban UU 33/2004
SPIP
PEMERINTAH
PEMERINTAH
Tertib Terkendali Efisien Efektif Tertib Terkendali Efisien Efektif Keyakinan Memadai Keyakinan Memadai Paket Undang- Undang Keuangan Negara:
1. UU 17/2003
2. UU 1/2004
3. UU 15/2004
PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
Pusat Pusat Daera h Daera h PUBLI K PUBLI K PENGENDALIAN INTERN PENGAWASAN MELEKAT vs
SPIP NO URAIAN WASKAT SPIP
1 Definisi Alat Proses
2 Sifat Statis Dinamis
3 Framework
8 Unsur Sisdalmen
5 Unsur
4 Tanggungjawab Pelaksanaan
Atasan Langsung Seluruh pegawai dalam organisasi
Pengawasan Intern
PP NOMOR 60 TAHUN 2008 Pasal 1 angka 3
Seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,
Seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka
memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah
memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah
PP NOMOR 60 TAHUN 2008 Pasal 47 ayat (1)
Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota
bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern di lingkungan masing-masing.
a. pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negarab. Pembinaan penyelenggaraan SPIP (PP 60/2008, Ps. 47 ayat (2))
Siapakah APIP? a.
a. BPKP ; BPKP; b.
b. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional
Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional
melaksanakan pengawasan intern;
melaksanakan pengawasan intern; c.
c. Inspektorat Propinsi; dan
Inspektorat Propinsi; dan d.
d. Inspektorat Kabupaten/Kota
Inspektorat Kabupaten/Kota
(PP 60/2008, Ps. 49 ayat (1))
(PP 60/2008, Ps. 49 ayat (1))
BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:
keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:
PEMBINAAN PENYELENGGARAAN SPIP
a. Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP
a. Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP
b. Sosialisasi SPIP
b. Sosialisasi SPIP
c. Pendidikan & pelatihan SPIP
c. Pendidikan & pelatihan SPIP
d. Pembimbingan & konsultansi SPIP
d. Pembimbingan & konsultansi SPIP
e. Peningkatan kompetensi auditor APIP
e. Peningkatan kompetensi auditor APIP ( PP 60/2008, Ps. 59 ayat (1) ) (PP 60/2008, Ps. 59 ayat (1))
Kegiatan yang Bersifat Lintas Sektoral :
Merupakan kegiatan yang dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih
kementerian negara/lembaga atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan
pengawasan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah kementerian
negara/lembaga, provinsi, atau kabupaten/kota karena keterbatasan
kewenangan. (Penjelasan PP 60/2008, Ps. 49 ayat (2) huruf a) Pengawasan Intern dilakukan melalui :a. audit;
b. reviu;
c. evaluasi;
d. pemantauan; dan e. kegiatan pengawasan lainnya.
FRAMEWORK
PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH PASCA PP SPIP
Melalui:
1. Kegiatan yg Efektif & Efisien
2. Keandalan Lap Keu
3. Pengamanan Aset
4. Ketaatan Peraturan
2
1
Peran dan Fungsi Pengawasan Intern
PP 60/2008 tentang Sistem Pengendalian Internal
PP 60/2008 tentang Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah yaitu melakukan pengawasan intern Pemerintah yaitu melakukan pengawasan intern
yang mengarah pada counseling partner yang mengarah pada counseling partner
1.Bukan hanya mencari daftar kesalahan tetapi
1.Bukan hanya mencari daftar kesalahan tetapi
menjadi penyedia daftar solusi nyata menjadi penyedia daftar solusi nyata
2.Bukan lagi pengawasan kantor per kantor tetapi
2.Bukan lagi pengawasan kantor per kantor tetapi
Bukti transaksi Jurnal Buku
Besar Laporan Keuangan
Pencatatan Pengikhtisaran
Pelaporan AKUNTANSI
DEFINISI AUDIT VS REVIU
Audit adalah : Audit adalah :
Proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang Proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang dilakukan secara independen, obyektif dan profesional dilakukan secara independen, obyektif dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah. informasi pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.
( Penjelasan PP 60/2008, Ps. 48 ayat (2) huruf a) (Penjelasan PP 60/2008, Ps. 48 ayat (2) huruf a)
Reviu adalah : Reviu adalah :
PERBEDAAN AUDIT DAN REVIU ASPEK AUDIT REVIU
Keyakinan Memadai Terbatas Sistem Pengendalian Intern Dasar Menilai Resiko
Audit Telaah + Rekomendasi Output Opini Rekomendasi + Dasar Pernyaatan Manajemen Pengguna External Stakeholder Internal Manajemen Siapakah yang melakukan Reviu? (PP 60/2008, Ps. 57 ayat (1) s.d. ayat (4))
1. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional
1. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional
melaksanakan pengawasan intern melakukan reviu atas laporan melaksanakan pengawasan intern melakukan reviu atas laporan keuangan kementerian negara/lembaga sebelum disampaikan keuangan kementerian negara/lembaga sebelum disampaikan menteri/pimpinan lembaga kepada Menteri Keuangan. menteri/pimpinan lembaga kepada Menteri Keuangan.
2. Inspektorat Provinsi melakukan reviu atas laporan keuangan
2. Inspektorat Provinsi melakukan reviu atas laporan keuangan
pemerintah daerah provinsi sebelum disampaikan gubernur pemerintah daerah provinsi sebelum disampaikan gubernur kepada Badan Pemeriksa Keuangan. kepada Badan Pemeriksa Keuangan.
3. Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan reviu atas laporan
3. Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan reviu atas laporan
keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota sebelum keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota sebelum Standar Reviu atas Laporan Keuangan (PP 60/2008, Ps. 57 ayat (5))
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara menetapkan
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara menetapkan
standar reviu atas laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada
standar reviu atas laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) untuk digunakan sebagai
ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) untuk digunakan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan reviu atas laporan keuangan oleh
pedoman dalam pelaksanaan reviu atas laporan keuangan oleh aparat pengawasan intern pemerintah. aparat pengawasan intern pemerintah.
PMK No. 41/PMK.09/2010 tanggal 22 Pebruari 2010 tentang
PMK No. 41/PMK.09/2010 tanggal 22 Pebruari 2010 tentang
PENGERTIAN REVIU LK K/L
50 Penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian
LK oleh auditor Aparat Pengawasan Intern K/L yang kompeten untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan SAI dan LK telah disajikan sesuai dengan SAP, dalam upaya membantu Menteri/Pimpinan Lembaga untuk menghasilkan LK yang berkualitas
(menurut PMK No. 41/PMK.09/2010 tentang Standar Reviu atas Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga)
Serangkaian kegiatan pemrosesan data untuk- Akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi
- Pengakuan, pengukuran, dan
- Akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi
- Pengakuan,
- Penelaahan atas penyelenggaraan
- Penelaahan atas catatan akuntansi yang berpotensi tinggi dan dokumen sumber yg diperlukan terhadap permasalahan
- sistem pengendalian intern
- penelusuran ke catatan &
- catatan akuntansi & dokumen sumber
- penentuan obyek, proses dan akun yang akan direviu
- pemilihan langkah- langkah r>penelaahan atas
penyelenggaraan
akuntansi dan LK K/L pada unit reviu - penyusunan
- penyusunan :
- Menjelaskan kepada BPK mengenai hasil reviu atas LK K/L agar
- Mendukung kelancaran pelaksanaan pemeriksaan
- Mengantisipasi permasalahan/kendala yang dihadapi oleh unit
- Membantu penyamaan persepsi unit akuntansi terhadap temuan hasil pemeriksaan
- Mendampingi unit akuntansi dalam pertemuan akhir dengan BPK
Serangkaian kegiatan pemrosesan data untuk
Pelaporan posisi keuangan dan
operasi keuangan
KementerianPelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan Kementerian
Penyelenggaraa n Akuntansi Penyelenggaraa n Akuntansi
Penyajian LKKL
Penyajian LKKL
Keyakinan Terbatas Keyakinan TerbatasDefinisi Standar Reviu Menjalankan reviu LK K/L
51 Aparat Pengawasan
Mengevalua si pelaksanaan reviu LK K/L prasyarat yg diperlukan
Standar Reviu
Intern
Tujuan Standar Reviu
52 Kenapa perlu Standar Reviu?
menyediakan memberikan kerangka untuk prinsip-prinsip dasar menjalankan dan yang diperlukan meningkatkan nilai dalam praktik reviu tambah reviu
Definisi Reviu
53
penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LK K/L auditor aparat pengawasan intern yg kompeten memberikan keyakinan terbatas bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkanReviu Sistem Akuntansi Instansi dan LK K/L telah pelaksanaan reviu
Tujuan Reviu
Membantu terlaksananya penyelenggaraa n akuntansi dan penyajian LK K/L Memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi
LK K/L serta pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi
LK berkualitas
54
Ruang Lingkup Reviu
55
Titik berat pada unit akuntansi dan penyajian LK K/L akuntansi dan/atau akun
Pendekatan berjenjang REVIU
Pengujian: Aktivitas:
Sasaran Reviu
56 memperoleh keyakinan
bahwa penyelenggaraan Menteri/ akuntansi telah sesuai
Pimpinan dengan SAI dan LK K/L
Lembaga disajikan sesuai dengan dapat menghasilkan LK K/
SAP L yang berkualitas
Waktu Pelaksanaan Reviu
57 Pelaksanaan anggaran LK
LK LK berkualitas dan penyusunan LK K/L berkualitas berkualitas
Keyakinan Terbatas
58 Akurasi Informasi
Kehandalan Informasi Keabsahan Informasi Keyakinan Pengakuan Transaksi Sesuai SAP Terbatas
Catatan Hasil Reviu Ikhtisar Hasil Reviu Laporan Hasil Reviu
Tahapan Reviu
perencanaan pelaksanaan pelaporan
59
Aktivitas Pendampingan
dapat digunakan oleh BPK;
akuntansi pada saat pelaksanaan pemeriksaan LK K/L oleh BPK;
untuk membahas hasil pemeriksaan atas LK K/L; dan
60
Peran APIP Itjen Kemenkeu
61 Rekomendasi Panja Perumus Kesimpulan DPR terhadap RUU
tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN T.A. 2009 :
Agar Pemerintah mengoptimalkan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk melakukan reviu atas LKPP dan LK K/L
Itjen Kemenkeu telah melakukan : sekian sekian
erima Kasih ...