FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELANCARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

  Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 10 Nomor 1 Tahun 2017 ● ISSN : 2302-1721

  ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan terbaik yang dapat diberikan oleh seseorang ibu pada anak yang baru dilahirkan dan hanya 39 persen semua bayi di dunia yang mendapatkan ASI ekslusif.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh antara perawatan payudara dan nutrisi pada ibu post partum. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor yang berpengaruh dengan penyakit. populasi dalam Penelitian ini adalah semua ibu post partum di RSKD ibu dan anak Siti Fatimah Makassar sebanyak 281 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, didapatkan 49 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan komputer program microsoft excel dan program statistik (SPSS) 16.0. Analisis data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi, analisis bivariat dengan uji Chi-square (p<0,1) untuk mengetahui pengaruh antara variabel. Hasil analisis di dapatkan ada pengaruh antara perawatan payudara dengan kelancaran ASI pada ibu post partum (p=0,002), terdapat pengaruh antara nutrisi dengan kelancaran ASI pada ibu post partum (p<0,008). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh perawatan payudara dan nutrisi terhadap kelancaran ASI pada Ibu post partum, dimana perawatan payudara dan nutrisi mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kelancaran ASI pada ibu post partum. Kata kunci : Perawatan payudara, Nutrisi, Kelancaran ASI pada Ibu post partum

  Suatu hasil penelitian di Ghana yang diterbitkan oleh jurnal Pediatrics menunjukan bahwa 16% kematian bayi dapat dicegah melalui pemberian ASI pada bayi sejak hari pertama kelahirannya. Angka ini naik menjasi 22% jika pemberian ASI dimulai dalam 1 jam pertama setelah kelahiran. Hasil dari 42 negara menunjukkan bahwa ASI ekslusif memiliki dampak terbesar terhadap penurunan angka kematian balita, yaitu 13% disbanding intervensi kesehatan masyarakat lainnya (Syamsinar, 2013).

  WHO merekomendasikan agar bayi baru lahir mendapat ASI ekslusif (tanpa tambahan makanan) paling sedikit enam bulan.Makanan padat seharusnya di berikan setelah enambulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai anak berusia dua tahun (Yuli Yantina, dkk, 2015). tahun 2011 hanya 35,5% bayi berusia kurang dari 6 bulan di dunia mendapatkan ASI ekslusif, pada sidang kesehatan dunia ke-65 negara-negara anggota WHO menetapkan target di tahun 2025 bahwa sekurang-kurangnya 50% dari jumlah bayi dibawah usia enam bulan diberi ASI ekslusif (Yuli Yantina, 2015).

  dilahirkan di dunia setiap tahun dan 4 juta bayi meninggal dalam 28 hari pertama kehidupannya. Menurunkan angka kesakitan

  Organization (WHO), diperkirakan 130 juta bayi

  Berdasarkan data dari world Health

  ASI (Air Susu Ibu) sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik yang dapat diberikan oleh seseorang ibu pada anak yang baru dilahirkan.ASI merupakan satu-satunya makan terbaik bayi sampai 6 bulan karena mempunyai komposisi gizi yang paling lengkap dan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. Sayangnya hanya 39 persen dari semua bayi di dunia yang mendapatkan ASI ekslusif (Kontu Lusje, 2014 ).

  PENDAHULUAN

  ABSTRAK

  60 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELANCARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR Try Muliani Saputri

  (Alamat Korespondensi :Muliani.Try@yahoo.com/082396229592)

  3 STIKES Nani Hasanuddin Makassar

  2 STIKES Nani Hasanuddin Makassar

  1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar

  3

  2 , Ernawati

  1 , Arisna Kadir

  Dari survey yang dilaksanakan pada tahun 2002 oleh nutrition & Health Surveillance

BAHAN DAN METODE

  a. Ibu hamil yang tidak kooperatif (tidak mengalami kelancaran pengeluaran

  pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan computer.Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudakan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.

  Coding merupakan kegiatan

  2. Coding

  adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

  Editing

  1. Editing

  Pengumpulan Data

  b. Ibu hamil yang mempunyai komplikasi lain di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.

  ASI).

  Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 10 Nomor 1 Tahun 2017 ● ISSN : 2302-1721 System (NSS) kerja sama dengan Balitbangkes dan Helen Keller International di 4 perkotaan (Jakarta, Surabaya, Semarang, Makassar) dan 8 pedeesaan (Sumbar, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, NTB, Sulsel), menun jukkan bahwa cakupan ASI ekslusif 4-5 bulan di perkotaan antara 4%-12%, sedangkan dipedesaan 4%-25%. Pencapaian ASI ekslusif 5-5 bulan di perkotaan berkisar 1%-13% sedangkan dipedesaan 2%-13% (Lilin Turlina, 2015).

  Menyusui bayi di Indonesia sudah menjadi budaya namun praktik pemberian ASI masih jauh dari yang diharapkan. Menurut survey Demografi kesehatan Indonesia 2010 hanya 10% bayi yang memperoleh ASI pada hari pertama, yang diberikan ASI kurang dari 2 bulan sebanyak 73% yang diberikan ASI 2 sampai 3 bulan sebanyak 53% yang diberikan ASI 4 sampai 5 bulan sebanyak 20% dan menyusui ekslusif sampai usia 6 bulan sebanyak 49% (Lilin Turlina, 2015).

  c. Ibu post partum hari ke-2 di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar

  b. Ibu post partum yang menyusui di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.

  a. Ibu post partum yang bersedia menjadi responden.

  1. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

  jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan antara faktor yang berpengaruh dengan penyakit (Sugiyono, 2014). Misalnya faktor perawatan payudara, dan nutrisi, yang berhubungan dengan kelancaran ASI pada ibu post partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.Telah dilaksanakan di RSKD Ibu dan anak Siti Fatimah Makassar pada tanggal 15 – 26 juni 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Pada 3 bulan terakhir sebanyak 281 orang dengan jumlah sampel pada penelitian ini adalah 49 orang. Adapun kriteria dari sampel sebagai berikut :

  Lokasi, Populasi, dan Sampel

  Dari uarain tersebut melatar belakangi peneliti sehingga tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kelancaran ASI pada Ibu Post partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.

  Berdasarkan Data yang ada di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar pada ibu menyusui ASI ekslusif dari tahun 2014 sebanyak 2.725 orang, pada tahun 2015 mengalami penurunan dengan jumlah ibu menyusui ASI ekslusif sebanyak 2.016 orang, dan pada tahun 2016 pada bulan Januari sebanyak 83 orang, pada bulan 2 sebanyak 92 orang, pada bulan 3 sebanyak 106 orang dan ibu post partum dari bulan Januari – Mei pada tahun 2016 sebanyak 316 orang. Maka data yang diperoleh dari 3 bulan terakhir pada tahun 2016 ibu yang menyusui ASI ekslusif sebanyak 281 orang sedangkan yang tidak memberikan ASI eklusif sebanyak 35 orang (Laporan RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, 2014- 2016).

  Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) tahun 2010, cakupan pemberian ASI ekslusif bayi 0-5 bulan sebesar 27,2%. Jika dilihat lebih detail, pemberian ASI ekslusif pada bayi 5 bulan bahkan hanya 15,3%. Berdasarkan Riset 2010, jenis makanan prelaktal yana paling banyak adalah susu formula 71,3% (Mukhoirotin, 2015).

  Data survey demografi dan kesehatan Indonesia, cakupan ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan pada tahun 2002 sebesar 40,0%, tahun 2007 terjadi penurunan menjadi 32,0%, pada tahun 2012 menjadi 42,0%, dan hasil analisi menunjukkan secara nasional, ASI ekslusif sebesar 54,3% pada tahun 2013 dari jumlah total bayi yang lahir sebesar 2.483.484 dan bayi 0-6 bulan yang diberikan ASI ekslusif sebesar 52,8% yang tidak ASI ekslusif sebesar 48,2% bayi (Yuli Yantina, 2015).

  2. Kriteria ekslusi

3. Entri data

  Tabel

  3 Berdasarkan Pendidikan Data entri adalah kegiatan Responden di RSKD Ibu dan Anak Siti memasukkan data yang telah dikumpulkan Fatimah Makassar Tahun 2016. kedalam master table atau database

  Pendidikan n % computer, kemudian membuat distribusi SD

  2

  4.1 frekuensi sederhana atau bisa juga dengan SMP

  8

  16.3 membuat table kontigensi. SMA

  36

  73.5 Diploma/Sarjana

  3

  6.1 Analisis data Total 49 100

  Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan Diketahui (n) sebanyak

  49 ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan responden, didapatkan bahwa tingkat tujuan yang hendak dianalisis. Apabila pendidikan pada ibu hamil atau post partum penelitiannya deskriftif, maka akan kebanyak pada tingkat pendidikan SMA di menggunakan statistik deskriftif. Sedangkan bandingkan ibu post partum yang analisis analitik akan menggunakan statistika berpendidikan lebih tinggi (sarjana/ inferensial. diploma).

HASIL PENELITIAN

  Tabel

  4 Berdasarkan Pekerjaan

  1. Analisis Univariat Responden di RSKD Ibu dan Anak Siti

  Tabel 1 Berdasarkan Umur Responden di Fatimah Makassar Tahun 2016. RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar

  Pekerjaan n % Tahun 2016. Tidak bekerja

  43

  87.8 Umur Responden n % PNS

  1

  2 17 – 21

  8

  16.3 Wiraswasta

  5

  10.2 22 – 35

  38

  77.6 Total 49 100 36 – 45

  3

  6.1 Total 49 100.0 Didapatkan (n) sebanyak 49 responden (100%), dimana di dapatkan ibu

  Diketahui (n) sebanyak

  49 masa nifas atau ibu post partum rata-rata responden yang dimana, di dapatkan hasil tidak memiliki pekerjaan ini di karena yaitu umur ibu hamil atau ibu post partum sulitnya lapangan pekerjaan bagi meraka lebih dominan antara 22 sampai 35 tahun. sebagai IRT.

  Tabel 2 Berdasarkan Umur Kehamilan Tabel 5 Berdasarkan Kelancaraan ASI

  Responden di RSKD Ibu dan Anak Siti Responden di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2016.

  Fatimah Makassar Tahun 2016. Umur Kehamilan n %

  Kelancaran ASI n % 6bulan

  1

  2.0 Lancar

  39

  79.6

  7 Bulan

  2

  4.1 Tidak lancar

  10

  20.4

  8 Bulan

  7

  14.2 Total 49 100

  9 Bulan

  33

  65.3

  10 Bulan

  6

  12.2 Didapatkan ibu post partum di RSKD Total 49 100 siti Fatimah makassar memiliki ASI yang lancar dimana ini didukung oleh beberapa

  Diketahui (n) 49 responden (100%), factor, salah satu factor adalah dari yang dimana terdapat responden yang kenutuhan nutrisinya. partus di bawah dari 9 bulan atau disebut dengan kelahiran premature dan adapun

  Tabel 6 Berdasarkan Perawatan Payudara responden yang mempunyai umur Responden di RSKD Ibu dan Anak Siti kandungan lebih dari 9 bulan. Fatimah Makassar Tahun 2016.

  Perawatan payudara n % Cukup

  21

  42.9 Kurang

  28

  57.1 Total 49 100 Didapatkan hasil bahwa hanya sebagain ibu post partum yang melakukan perawatan payudara dimana ini karena

  Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 10 Nomor 1 Tahun 2017 ● ISSN : 2302-1721

  62

  Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 10 Nomor 1 Tahun 2017 ● ISSN : 2302-1721 kurangnya pemahaman dan pengetahuan ibu akan pentingnya dan manfaat dari perawatan payudara.

  Tabel 9 Berdasarkan Nutrisi terhadap Kelancaran ASI pada Pasien RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2016.

  Penelitian ini didukung oleh penelitian Syamsinar ( 2013 ) yang memperoleh hasil adanya hubungan yang bermakna antara perawatan payudara dengan Kelancaran ASI pada Ibu Post Partum Di Rumah Sakit TK.II Pelamonia Makassar dengan p = 0,001.

  Hasil Chi-Square diatas menunjukan adanya hubungan antara perawatan payudara terhadap kelancaran ASI pada Ibu post partum, yang dimana nilaip (0.002) dimana nilai signifikansi lebih kecil dari 1% (p = 0,002 < α = 0.1) makadidapatkanbahwa Ha diterimadan Ho ditolak, artiny aadanya Hubungan yang bermakna (siknifikansi) antara perawatan payudara dengan Kelancaran ASI pada Ibu Post Partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.

  Hasil penelitian diperoleh data bahwa didapatkan (n) 49 responden (100%),39 responden (79.6) yang melakukan perawatan payudara, 21 responden (42.9%) yang melakukan perawatan payudara yang cukup dan mempunyai ASI yang lancar sedangkan 18 responden (36.7%) yang melakukan perawatan payudara yang cukup akan tetapi mempunyai ASI yang tidak lancar, 10 responden (20.4%) yang kurang melakukan perawatan payudara.

  1. Hubungan Perawatan Payudara terhadap Kelancaran ASI pada Ibu Post Partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.

  PEMBAHASAN

  Hasil Tabel 9 di dapatkan nutrisi ibu yang cukup mempunyai ASI yang lancar lebih banyak akan tetapi walaupun mempunyai nutrisi yang cukup adapun juga yang mempunyai ASI yang tidak lancar ini sama dengan nutrisi ibu yang kurang mempunyai ASI yang tidak lancar.

  Total 27 57.2 21 42.8 49 100 p = 0,008

  Lancar n % n % n % Cukup 26 53.1 13 26.5 39 79.6 Kurang 2 4.1 8 16.3 10 20.4

  Nutrisi Kelancaran ASI Total Lancar Tidak

  Hasil dari table 8 di dapatkan responden yang cukup melakukan perawatan payudara mempunyai ASI yang lancar lebih banyak di bandingkan dengan responden yang mempunyai ASI tidak lancar dan kurang melakukan perawatan payudara tidak mempunyai ASI yang lancar. Maka Hasil diatas menunjukan adanya hubungan antara perawatan payudara terhadap kelancaran ASI pada Ibu post partum, yang dimana nilai p (0.002) dimana nilai signifikansi lebih kecil ( p = 0,002 <α = 0.1) maka didapatkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, artinya adanya. Hubungan yang bermakna (siknifikansi) antara perawatanpayudara dengan Kelancaran ASI pada Ibu Post Partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.

  Tabel 7 Berdasarkan Nutrisi Responden di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2016.

  Kurang 0 0 10 20.4 10 20.4 Total 21 42.9 28 57.1 49 100 p = 0,002

  Lancar Tidak Lancar n % n % n % Cukup 21 42.9 18 36.7 39 79.6

  Perawatan Payudara Kelancaran ASI Total

  2. Analisis Bivariat Tabel 8 Perawatan payudara terhadap Kelancaran ASI di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2016.

  42.9 Total 49 100 Didapatkan ibu nifas yang memiliki nutrisi yang cukup lebih besar di bandingkan dengan ibu nifas yang memiliki nutrisi yang kurang , ini karena ibu memahami akan kabutuhan yang dibutuhkan pada saat hamil dan setelah melahirkan nanti.

  21

  57.1 Kurang

  28

  Nutrisi n % Cukup

  Teori yang mendukung penelitian ini dikemukakan oleh Saryono, dkk 2014.Yang menyatakan perawatan payudara merupakan suatu kebutuhan hidup yang baru saja melahirkan dan ibu Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 10 Nomor 1 Tahun 2017 ● ISSN : 2302-1721

  64

  hamil ini suatu timdakan yang sangat penting untuk memperlancar pengeluaran ASI.

  2. Hubungan Kebutuhan Nutrisi terhadap Kelancaran ASI pada Ibu Post Partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.

  Dari hasil penelitian diperoleh terdapat 39 responden (79,6%) yang mempunyai kebutuhan nutrisi yang cukup diantaranya 26 responden (53.1%) nutrisi cukup dan ASI yang lancar, 13 responden (26,5%) nutrisi yang cukup akan tetapi mempunyai ASI tidak lancar,10 responden (20,4% ) yang mempunyai kebutuhan nutrisi yang kurang diantaranya, 2 responden (4.1%) mempunyai ASI lancar, 8 responden (16.3%) mempunyai ASI tidak lancar.

  Hasil Uji Chi-Square memperlihatkan bahwa ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara kebutuhan Nutrisi dengan Kelancaran ASI pada Ibu Post Partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 1% (p = 0,008 < α = 0,1). penelitian ini didukung dengan penelitian Ika Nurhayati (2013) mengatakan adanya hubungan nutrisi dengan kelancaran ASI pada ibu menyusui yaitu semakin baik nutrisi ibu hamil dan menyusui semakin baik pula kelancaran ASI pada ibu, dengan nilai p = 0,00 <α = 0,05.

  Teori yang mendukung hasil penelitian ini dikemukakan olehEsvandriari sant, 2014. menyatakan Nutrisi merupakan satu factor yang ikut berpengaruh terhadap hasil kehamilan. Status nutrisi dipengaruhi oleh banyak factor sehingga membuat ibu hamil beresiko misalnya; kemiskinan, kekurangan pengetahuan tentang nutrisi yang diperlukan, lingkungan yang kurang menguntungkan, kebiasaan tentang nutrisi yang diperlukan lingkungan yang kurang menguntungkan, kebiasaan makann yang tidak lazim, serta kesehatan yang buruk akan berpengaruh terhadap status gizi buruk perlu mendapatkan perawatan khusus, sehingga ibu menyusui memerlukan tambahan nutrisi yang banyak untuk mendukung Kelancaran ASI.

  Pada saat melakukan wawancara, sebagian responden sedang melakukan perawatan payudara yang diberikan oleh perawat RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah dan pada saat ibu adapun pasien yang sedang memberikan ASI pada Anaknya ASI yang keluar sangat baik dan lancar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan anatara perawatan payudara dengan Kelancaran ASI pada Ibu post partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.

  KESIMPULAN

  1. Terdapat hubungan yang bermakna (signifikan) antara Perawatan Payudara dengan Kelancaran ASI pada Ibu Post Partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun 2016.

  2. Terdapat hubungan yang bermakna (signifikan) antara Kebutuhan Nutrisi dengan Kelancaran ASI pada Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun 2016.

  SARAN

  1. Bagi Responden Kepada responden yaitu ibu menyusui hendaknya melakukan perawatan payudara dan memenuhi kebutuhan nutrisi untuk meningkatkan kelancaran pengeluaran ASI dan mengikuti penyuluhan serta anjuran dari tenaga kesehatan.

  2. Bagi Tenaga Kesehatan Untuk mempersiapkan ibu nifas pada saat menyusui diperlukan suatu usaha yang baik, diharapkan tenaga kesehatan agar ikut serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perawatan payudara dan kebutuhan nutrisi bagi ibu menyusui dengan cara memberikan motivasi melalui penyuluhan kepada ibu nifas saat hamil sampai masa nifas.

  DAFTAR PUSTAKA Ai Yeyeh Rukiyah. 2012. Asuhan Kebidanan III (Nifas), Jakarta;TIM,2011.

  Arland, 2015.Makanan Pelancar ASI I. jurnal bidanku, ( http://arlandmakananpelancarasi.pdf ) Dewi Martialia, 2012. Ahusan Kebidanan Nifas dan Menyusui, Pustaka Belajar, Celeban Timur UH III/548 Yogyakarta 55167. Esvandiari Sant, 2014. Buku Pintar ASI ekslusif, Pustaka Alkautsar Group, Jakarta Timur. Elisabeth Siwi Walyani. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan Menyusui, Pustaka Baru Press, Yogyakarta.

  Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 10 Nomor 1 Tahun 2017 ● ISSN : 2302-1721 Hidayat A,A,A, 2014. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta.

  Ika Nurhayati, 2013. “Hubungan Pola Nutrisi Pada Ibu Nifas Dengan Kecukupan ASI Pada Bayi Di Desa Mejasen.

  (http;//www.Siklus_Jurnalresearhmidwiferypolitekniktegal.com). Kontu Lusje. 2014. “hubungan rawat gabung dengan kelancaran produksi ASI pada ibu post partum normal di Irina

  D Bawah BLU RSUP Prof. DR. R. D.Kandou Manado”.Jurnal ilmiah bidan (JIDAN), Volume 2 nomor 1 tahun 2014, (http;//www.218-430-1-sm.pdf).

  Kelana Kusuma Dharma, 2011.Metode Penelitian Keperawatan (panduan melaksanakan dan menerapkan hasil penelitian), TIM, Jakarta Timur. Lilin Turlina. 2015. “pengaruh pemberian serbuk daun papaya terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas di BPM Ny.

  Hank Dasiyem,Amd.Keb di Kedungpring Kabupaten Lamongan”. Volume 07 no 01, April 2015, (http;//www.15-23 jurnal april 2015 Lilin.pdf).

  Mangku Sitepoe, 2013. ASI ekslusif ; Artipenting bagi kehidupan, Permata Putri Media, Jakarta Barat. Mukhoirotin, 2015. “hubungan pengetahuan ibu tentang ASI ekslusif dengan perilaku pemberian ASI ekslusif di

  BPM Hj. Umi Salamah Peterongan Jombang”. Jurnal Edu Health,Volume 5 no 2 tahun 2015, (http;//www.428.pdf).

  Mardila Ayu Nilamsari. 2014. “pengaruh perawatan payudara terhadap kelancaran eksresi ASI pada ibu post partum di Rumah Bersalin Masrdi Rahayu Semarang”. Jurnal ilmu keperawatan dan kebidanan (JIKK), (http;//www.271-569-1-SM.pdf).

  Marmi, 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peurperium care”,Pustaka Belajar, Celeban Timur UH III/548 Yogyakarta 55167. Nurul Jannah, 2013. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas, AR-Ruzz Media, Jogjakarta. Nursalam, 2016.Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Salemba Medika Jakarta Selatan Ria Riksani, 2012. Keajaiban ASI (air susu ibu), Dunia Sehat, Jakarta Timur.

  Syamsinar s. 2013. “factor-factor yang berhubungan dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum di ruangan nifas Rumah Sakit TK.II Pelamonia Makassar”. Volume 2 nomor 5 tahun 2013, (http;//www.e- library stikes nani hasanuddin—syamsinars-276-1-25131351-1.pdf) .

  Sri Astuti, 2015. Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui, Erlangga, Jakarta 13740. Saryono. 2014. Perawatan Payudara, Nuha Medika, Yogyakarta. Sugiyono, 2014.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Alfabeta, Bandung. Yuli Yantina. 2015. “pengaruh oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas

  Raja Basa Indah Bandar Lampung Tahun 2015”. Jurnal kebidanan, Volume 1 no 2, juli 2015:98-102, (http;//www.20-62-1-PB.pdf).