Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Tax avoidance dan nilai perusahaan - Perbanas Institutional Repository

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

  Penelitian terkait tax avoidance dan nilai perusahaan telah banyak dilakukan. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dilakukan mengacu pada penelitian terdahulu. Adapun penjelasan mengenai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya sebagai berikut:

1. Arry Eksandy(2017)

  Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tax avoidance. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah komite audit, kualitas audit dan komisaris independen. Sektor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Peneliti menggunakan teknik purposive

  

sampling dan didapatkan 14 perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah

  ditetapkan. Periode penelitian ini adalah tahun 2010-2014. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap tax

  

avoidance, sedangkan kualitas audit dan komisaris independen berpengaruh

  terhadap tax avoidance. Namun, secara simultan komisaris independen, komite audit dan kualitas audit berpengaruh terhadap tax avoidance.

  Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah:

1) Variabel independen yang digunakan adalah kualitas audit.

  2) Analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data.

  Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Penelitian ini menggunakan komisaris independen dan dan komite audit sebagai variabel independen. Penelitian yang akan dilakukan mengunakan profitabilitas sebagai variabel independen. 2)

  Sektor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan sektor perbankan di Asia Tenggara yang terdaftar di orbis.bvdinfo.com.

  3) Dalam menentukan sampel, penelitian ini menggunakan teknik purposive

  sampling. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode sensus atau sampel jenuh sebagai teknik pengambilan sampel.

  4) Periode yang digunakan pada penelitian ini tahun 2010-2014. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan periode 2014-2016.

2. Moses Dicky dan Nur Fadjriah (2017)

  Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji dan menganalisis tax

  

avoidance yang dipengaruhi oleh profitabilitas, leverage dan corporate konsisten terdaftar di Indeks Kompas 100 Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan periode Februari 2013-Januari 2016. Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa profitabilitas dan corporate governance yang diproksikan dengan komite audit tidak berpengaruh terhadap tax avoidance, sedangkan leverage berpengaruh terhadap tax avoidance.

  Persamaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Menggunakan profitabilitas sebagai variabel independen. 2) Alat uji yang digunakan adalah regresi linier berganda.

  Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Penelitian ini menggunakan leverage dan corporate governance yang diproksikan dengan komite audit sebagai variabel independen. Penelitian yang akan datang menggunakan kualitas audit dan profitabilitas sebagai variabel independen.

  2) Penelitian ini menggunakan perusahaan yang secara konsisten terdaftar di

  Indeks Kompas 100 Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan perusahaan perbankan di Asia Tenggara yang terdapat pada orbis.bvdinfo.com. 3)

  Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

  purposive sampling. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode

  4) Penelitian ini menggunakan periode 2013-2016. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan periode 2014-2016.

3. Ni Putu Diah dan Made Mertha (2017)

  Penelitian ini menguji dan menganalisis nilai perusahaan dengan faktor- faktor yang mempengaruhi adalah kebijakan hutang dan profitabilitas serta kebijakan dividen digunakan sebagai variabel moderasi. Sektor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sektor manufaktur di Indonesia. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dan memperoleh 15 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel penelitian, sehingga diperoleh 45 data karena periode yang digunakan oleh peneliti tahun 2013-2015. Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dan Moderates Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Selain itu, kebijakan dividen mampu memperkuat pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan, namun kebijakan dividen tidak mampu memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

  Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Variabel independen yang digunakan adalah profitabilitas. 2) Variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan. 3)

  Alat uji yang digunakan untuk menganalisis data adalah regresi linier

  Perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebijakan hutang. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan kualitas audit variabel independen dan tax avoidance sebagai variabel intervening.

2) Penelitian ini menggunakan kebijakan dividen sebagai variabel moderasi.

  Penelitian yang akan dilakukan tidak menggunakan variabel moderasi. 3)

  Sektor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sektor manufaktur di Indonesia. Penelitian yang akan dialkukan menggunkan sektor perbankan di Asia Tenggara.

  4) Periode yang digunakan dalam penelitian ini tahun 2013-2015. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan periode 2014-2016.

  5) Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini Moderated Regression

  Analysis (MRA). Penelitian yang akan dilakukan tidak menggunakan alat uji tersebut.

4. Soufiene, Khaoula, dan Mohamed (2016)

  Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji dan menganalisis nilai perusahaan yang dipengaruhi oleh tax avoidance dan kualitas audit. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listed dan non-listed di Tunisia pada tahun 2000-2010. Alat uji yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan

  Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Variabel independen yang digunakan adalah kualitas audit. 2) Variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan. 3) Alat uji yang digunakan adalah regresi linier berganda.

  Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah earnings

  management, financial debt, investasi, aktivitas sektor, dan ukuran

  perusahaan. Penelitian yang akan datang menggunakan profitabilitas sebagai variabel independen.

  2) Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listed dan non-listed di Tunisia. Penelitian yang akan datang menggunakan perusahaan industri perbankan di Asia Tenggara yang terdapat pada orbis.bvdinfo.com.

  3) Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2000-2010.

  Penelitian yang akan datang menggunakan periode 2014-2016.

5. Kiridaran Kanagaretnam dkk (2016)

  Penelitian ini menguji dan menganalisis tax avoidance yang dipengaruhi oleh kualitas audit. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 41.958 perusahaan dari 31 negara. Periode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance.

  Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Variabel independen yang digunakan dalam peneltian adalah kualitas aduit.

  2) Alat uji yang digunakan untuk menganalisis data adalah regresi.

  Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 41.958 perusahaan dari 31 negara. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan 167 perusahaan industri perbankan per tahun yang terdapat di Asia Tenggara. 2) Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 1995-2007.

  Penelitian yang akan dilakukan menggunakan periode 2014-2016.

6. Anita Tarihoran (2016)

  Penelitian ini menguji dan menganalisis nilai perusahaan yang dipengaruhi oleh penghindaran pajak dan leverage. Selain dua faktor tersebut, penelitian ini juga menggunakan faktor transparansi sebagai variabel moderasi. Peneliti menggunakan purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampel dan memperoleh sampel sebanyak 28 perusahaan dari 141 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode yang digunakan dalam penelitian linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penghindaran pajak dan

  

leverage secara simultan berpegaruh terhadap nilai perusahaan. Jika secara

  parsial, penghindaran pajak tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan namun

  

leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Selain itu, transparansi mampu

  memoderasi hubungan penghindaran pajak dan leverage terhadap nilai perusahaan.

  Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian adalah nilai perusahaan.

  2) Alat uji yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data adalah regresi linier berganda.

  Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah leverage, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan kualitas audit dan profitabilitas.

2) Penelitian ini menggunakan transparansi sebagai variabel moderasi.

  Penelitian yang akan dilakukan tidak menggunakan variabel moderasi. 3)

  Sektor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sektor manufaktur di Indonesia, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan sektor perbandan di Asia Tenggara.

  4) Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan purosive sampling. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode sensus atau sampel jenuh.

  5) Periode yang digunakan dalam penelitian ini tahun 2011-2014, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan periode 2014-2016.

7. Zhang Chen, Cheong Kee, dan Rajah (2016)

  Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tax avoidance dengan pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas sebagai variabel mediasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek China. Periode yang digunakan dalam penelitian adalah 2005-2012 dengan jumlah sampel sebanyak 7.651 perusahaan. Alat uji yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah SEM PLS. Hasil penelitian menyatakan bahwa tax avoidance berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan tax avoidance berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas sebagai variabel mediasi.

  Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel dependen yang digunakan dalam penelitian adalah nilai perusahaan.

  Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

  1) Penelitian ini menggunakan pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas sebagai variabel mediasi, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan tax avoidance sebagai variabel intervening.

  2) Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek China, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan perusahaan industri perbankan yang terdapat pada orbis.bvdinfo.com.

  3) Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

  sampling. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode sensus dalam pengambilan sampel.

4) Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2005-2012.

  Penelitian yang akan dilakukan menggunakan periode 2014-2016. 5)

  Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM PLS. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan regresi sebagai alat uji.

8. Bayu Irfandi dan I.B. Panji (2015)

  Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji dan menganalisis nilai perusahaan yang dipengaruhi oleh profitabilitas. Penelitian ini menggunakan kebijakan dividen dan kesempatan investasi sebagai variabel mediasi. Sampel yang digunakan oleh peneliti adalah perusahaan sektor property, real estate, dan

  

building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode yang

  digunakan tahun 2008-2012. Teknik analisis data yang digunakan dalam membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen, kesempatan investasi dan nilai perusahaan. Selain itu, kebijakan dividen dan kesempatan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen dan kesempatan investasi mampu memperkuat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

  Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah: 1) Variabel independen yang digunakan adalah profitabilitas. 2) Variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan. 3) Alat uji yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis).

  Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Penelitian ini hanya menggunakan profitabilitas sebagai variabel independen. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan faktor lain yaitu kualitas audit. 2)

  Penelitian ini menggunakan kebijakan dividen dan kesempatan investasi sebagai variabel mediasi. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan

  tax avoidance sebagai variabel intervening.

  3) Sektor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sektor property, real estate, dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  Penelitian yang akan dilakukan menggunakan sektor perbankan di Asia Tenggara yang terdapat pada orbis.bvdinfo.com.

  4) Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive

  sampling. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode sensus atau sampel jenuh.

  5) Penelitian ini menggunakan periode 2008-2012. Penelitian yang akan datang menggunakan periode 2014-2016.

9. Fitri Damayanti dan Tridahus Susanto (2015)

  Tujuan penelitian ini untuk menguji dan mendapatkan bukti terkait tax

  

avoidance. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

  komite audit, kualitas audit, kepemilikan institusional, risiko perusahaan dan

  

Return On Assets (ROA). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perusahaan sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  Periode yang digunakan adalah tahun 2010-2013. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil analisis data memberikan bukti bahwa risiko perusahaan dan Retrun On Assets (ROA) berpengaruh terhadap tax avoidance. Komite audit, kualitas audit dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

  Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Variabel independen yang digunakan adalah profitabilitas dan kualitas audit.

2) Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis linier berganda.

  Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah komite audit, kepemilikan institusional dan risiko perusahaan. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan kualitas audit dan profitabilitas. 2)

  Sektor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sektor sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan sektor perbankan di Asia Tenggara yang terdaftar di orbis.bvdinfo.com.

  3) Periode yang digunakan dalam penelitian ini tahun 2010-2013. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan periode 2014-2016.

  4) Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

  purposive sampling, sedangkan teknik pengambilan sampel yang

  digunakan pada penelitian yang akan datang adalah metode sensus atau sampel jenuh.

10. Amalia Ilmiani dan Catur Ragil (2014)

  Penelitian ini menguji dan menganalisis nilai perusahaan yang dipengaruhi oleh tax avoidance dan transparansi digunakan sebagai variabel moderasi.

  Penelitian ini dilakukan pada sektor manufaktur di Indonesia. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mengungkapkan laporan keuangan tahunan pada 2010-2012. Teknik yang

  Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tax avoidance berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan transparansi mampu memoderasi hubungan antara tax avoidance dan nilai perusahaan.

  Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah: 1) Variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan. 2) Menggunakan regresi linier berganda untuk mengolah data penelitian.

  Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian ini sebagai berikut: 1)

  Pada penelitian ini transparansi digunakan sebagai variabel moderasi, sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan tidak menggunakan variabel moderasi. 2)

  Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan hanya tax

  avoidance, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan faktor lain yaitu kualitas audit dan profitabilitas.

  3) Penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan perusahaan industri perbankan di Asia Tenggara sebagai sampel penelitian.

  4) Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

  sampling dan normal sample, sedangkan penelitian yang akan dilakukan

  menggunakan metode sensus atau sampel jenuh dalam menentukan sampel penelitian.

  5) Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2010-2012, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan periode 2014-

  2016.

11. Talat dan Mian (2014)

  Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji dan menganalisis nilai perusahaan. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah komite audit dan kualitas audit, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Pakistan sebanyak 124 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Alat uji yang digunakan untuk menganalisis data yaitu regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit dan ukuran komite audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan aktivitas komite audit dan komite audit independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

  Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Variabel independen yang digunakan adalah kualitas audit. 2) Variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan. 3) Alat uji yang digunakan untuk menganalisis data yaitu regresi.

  Perbedaan penelitian ini dengan penelitian ini yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran komite audit, aktivitas komite audit, dan komite audit independen.

  Penelitian yang akan dilakukan menggunakan tax avoidance sebagai variabel intervening dan profitabilitas sebagai variabel independen.

  2) Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Pakistan, sedangkan sampel yang digunakan pada penelitian yang akan dilakukan adalah perusahaan industri perbankan yang terdaftar di Asia Tenggara.

  3) Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2004-2011, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan periode 2014-2016.

  4) Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

  sampling. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode sensus untuk menentukan pengambilan sampel.

12. Dodik Juliardi (2013)

  Penelitian ini menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dan laba persisten. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas audit, konsentrasi kepemilikan dan leverage. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan publik manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2010. Teknik analisis data yang penelitian ini menyatakan bahwa leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang diaudit oleh KAP non The Big 4, namun leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang diaudit oleh KAP The Big 4. Selain itu, leverage tidak berpengaruh terhadap kualitas audit yang diaudit oleh KAP The Big 4 maupun KAP non The Big 4. Hasil yang lain menunjukkan bahwa konsentrasi kepemilikan berpengaruh terhadap kualitas audit dan laba persisten pada perusahaan yang diaudit oleh KAP non The Big 4 maupun KAP The Big 4. Selanjutnya, Kualitas audit berpengaruh terhadap laba persisten perusahaan yang diaudit oleh KAP non The Big 4 dan tidak berpengaruh terhadap laba persisten perusahaan yang diaudit oleh KAP The Big 4. Serta kualitas audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang diaudit oleh KAP non The Big 4 maupun KAP The Big 4.

  Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah: 1)

  Variabel independen yang digunakan dalam penelitian adalah kualitas audit.

  2) Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian adalah nilai perusahaan.

3) Alat uji yang digunakan adalah path analysis.

  Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah leverage dan konsentrasi kepemilikan, sedangkan penelitian yang akan dilakukan

  2) Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan publik manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2010, sedangkan penelitian yang akan datang menggunakan perusahaan sektor perbankan di Asia Tenggara yang terdaftar di orbis.bvdinfo.com tahun 2014-2016.

13. Zunaidah Sulong dkk (2013)

  Penelitian ini menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas audit, kepemilikan manajerial dan leverage. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar pada Malaysian ACE

  

Market. Periode yang digunakan adalah tahun 2007-2009. Dengan menggunakan

  analisis regresi linier berganda, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan kepemilikan manajerial dan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

  Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Variabel independen yang digunakan dalam penelitian adalah kualitas audit.

  2) Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian adalah nilai perusahaan.

3) Regresi linier berganda digunakan sebagai teknis analisis data.

  Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial dan leverage. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan profitabilitas sebagai variabel independen. 2)

  Penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan dan profitabilitas sebagai variabel kontrol. Pada penelitian yang akan dilakukan tidak menggunakan variabel kontrol. 3)

  Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar pada Malaysian ACE Market. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan perusahaan perbankan di Asia Tenggara yang terdaftar di orbis.bvdinfo.com.

4) Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2007-2009.

  Penelitian yang akan dilakukan menggunakan periode 2014-2016.

14. Nuralifmida Ayu dan Lulus Kurniasih (2012)

  Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis tax avoidance yang dipengaruhi oleh corporate governanace. Penelitian ini corporate

  

governance diukur menggunakan kualitas audit, komite audit, dewan komisaris

  dan kepemilikan institusional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi linier berganda. Hasil penelitian ini

  

avoidance, sedangkan kepemilikan institusional dan dewan komisaris tidak

berpengaruh terhadap tax avoidance.

  Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah:

1) Kualitas audit digunakan sebagai variabel independen.

  2) Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

  Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1)

  Variabel independen dalam penelitian ini terdari dari komite audit, dewan komisaris dan kepemilikan instistusional, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan profitabilitas. 2)

  Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan perusahaan sektor perbankan di Asia Tenggara yang terdaftar di orbis.bvdinfo.com periode 2014-2016.

  Uraian sebelumnya terkait tax avoidance dan nilai perusahaan menunjukkan bahwa hasil dari penelitian terdahulu masih tidak konsisten. Untuk memahami hasil penelitian tersebut dengan mudah, maka peneliti merangkumnya pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

  Tax Avoidance Nilai Perusahaan Kualitas Profitabilitas Kualitas Tax Profitabilitas No Peneliti (tahun)

  Audit Audit Avoidance

1. Arry Eksandy (2017) B

  2. Moses Dicky Refa Saputra dan Nur TB Fadjriah Asyik (2017)

  3. Ni Putu Diah Pratiwi dan Made Mertha TB (2017)

  4. Soufiene, Khaoula, dan Mohamed B B (2016)

  5. Kiridaran dan Jimmy B Lee (2016)

  6. Anita Tarihoran TB (2016)

  7. Zhang, Cheong, dan B Rajah (2016)

  8. Bayu Irfandi Wijaya1 dan Panji B Sedana (2015)

  9. Fitri Damayanti dan Tridahus Susanto TB B (2015)

  10. Amalia Ilmiani dan Catur Ragil Sutrisno B (2014)

  11. Talat dan Mian B (2014)

  12. Dodik Juliardi TB (2013)

  13. Sulong, Gardner, Hussin, Mohd B Sanusi, and McGowan (2013)

  14. Nuralifmida Ayu Annisa dan Lulus B Kurniasih (2012)

  Keterangan : B : Berpengaruh TB : Tidak Berpengaruh

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Agency Theory

  Agency theory merupakan teori yang ditemukan oleh William H. Meckling

  dan Michael C. Jensen pada tahun 1976 menjelaskan hubungan antara pemilik usaha sebagai prinsipal dan manajemen usaha sebagai agen (Jensen & Meckling , 1976). Prinsipal yang dimaksud disini adalah pemegang saham sedangkan agen adalah CEO. Manajer perusahaan sebagai pihak yang memiliki akses secara langsung terhadap informasi perusahaan, kadangkala memiliki informasi yang lebih banyak daripada pihak eksternal perusahaan, keadaan seperti ini disebut asimetri informasi atau masalah keagenan.

  Cara yang dapat digunakan untuk mengurangi asimetri informasi yaitu dengan cara meningkatkan pengawasan. Untuk meningkatkan pengawasan, prinsipal dituntut untuk mengeluarkan biaya yang disebut sebagai biaya keagenan. Biaya keagenan dapat berupa pemberian gaji atau bonus kepada agen, pembayaran kepada akuntan publik hingga sistem pengendalian yang memadai.

  Adanya biaya keagenan tersebut diharapkan CEO dapat bekerja maksimal dan memperhatikan kejujuran (Romanus, 2016 : 229).

  Biaya keagenan bukanlah suatu jaminan bagi CEO untuk tidak mengungkapkan informasi secara transparan dan akurat karena pembuatan laporan keuangan merupakan tanggung jawab penuh pihak perusahaan. Terdapat kemungkinan perusahaan akan melakukan perekayasaan laba untuk memaksimalkan kepentingannya dan mengesampingkan kepentingan para melakukan pertanggungjawaban atas kinerjanya kepada prinsipal (Jensen & Meckling , 1976).

  Kaitan agency theory dengan penelitian ini adalah ketika perusahaan memiliki kepentingan yang berbeda dengan pihak eksternal, maka perusahaan akan berusaha untuk mencapai tujuannya. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah tindakan penghindaran pajak (tax avoidance) yang dilakukan oleh perusahaan. Faktor yang mampu mempengaruhi tax avoidance adalah profitabilitas dan kualitas audit. Semakin tinggi profitabilitas maka akan semakin tinggi pula usaha perusahaan untuk melakukan penghindaran pajak. Ketika perusahaan mendapatkan laba yang tinggi maka perusahaan akan berusaha untuk merekayasa laporan keuangan agar pajak yang dibayarkan dapat lebih kecil. Disamping itu, kualitas audit dapat mempengaruhi perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang akurat. Hal ini dikarenakan auditor memiliki kepentingan untuk memastikan bahwa perusahaan dalam membuat laporan keuangan harus patuh terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku. Ketika semakin berkualitasnya audit maka akan mengurangi usaha perusahaan untuk melakuakn tax avoidance.

2.2.2 Signalling Theory

  Signalling theory merupakan suatu teori yang menjelaskan pentingnya

  informasi yang dibuat oleh perusahaan untuk pihak eksternal dalam rangka pengambilan keputusan untuk berinvestasi. Informasi yang disediakan oleh informasi tersebut dijelaskan kondisi perusahaan di masa lalu, saat ini dan masa depan mengenai kelangsungan perusahaan (Brigham & Houston, 2011 : 184-186).

  Informasi yang diungkapkan oleh perusahaan merupakan sinyal bagi investor. Investor akan membuat keputusan berdasarkan informasi tersebut, sehingga investor membutuhkan informasi yang akurat, relevan, lengkap dan tepat waktu. Ketika informasi mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada saat informasi tersebut diterima oleh pasar, dan begitu sebaliknya. Informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan akan menyebabkan adanya sinyal positif maupun sinyal negatif dari para stakeholder. Informasi tersebut berupa laporan tahunan yang bersifat financial maupun non-financial. Perusahaan harus mampu mempertanggungjwabkan laporan tahunan kepada investor maupun pelaku bisnis.

  Kaitan signalling theory dengan penelitian ini adalah nilai perusahaan yang dianggap sebagai reaksi pasar yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kualitas audit, profitabilitas dan tax avoidance. Ketika perusahaan diaudit oleh auditor yang berkompeten dan independen tentunya laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan lebih akurat, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi reaksi pasar untuk memberikan sinyal positif. Selain itu, tingginya laba yang dapat dihasilkan oleh perusahaan akan memberikan sinyal positif bagi para investor untuk membuat keputusan berinvestasi karena dengan tingginya profit maka investor akan mendapatkan deviden yang lebih besar. Sehingga ketika kualitas audit dan profitabilitas meningkat akan meningkatkan pula nilai perusahaan. Ketika perusahaan melakukan tax avoidance maka pihak eksternal akan memberikan sinyal negatif sehingga nilai perusahaan akan menurun.

2.2.3 Kualitas Audit

  Deangelo (1981) menjelaskan bahwa kualitas audit merupakan peluang penilaian pasar bahwa laporan keuangan atau laporan tahunan mengandung salah saji yang material. Deangelo (1981) menyatakan bahwa kualitas audit harus dilihat dari dua sisi yaitu input atau berhubungan dengan pihak klien dan output atau berhubungan dengan pihak auditor. Output dari suatu audit adalah verifikasi independen terkait laporan keuangan yang disusun oleh pihak manajemen perusahaan dilengkapi dengan opini auditor yang sesuai dengan dimensi kualitas, karena auditor memiliki tugas untuk memverifikasi data keuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut Deangelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai berikut

  “the market-assessed joint

probability that a given auditor will both (a) discover a breach in the client’s

accounting system, and (b) report t

he breach”.

  Audit dikatakan berkualitas ketika dilakukan oleh auditor yang berkompeten dan bersifat independen. Auditor berkompeten adalah auditor yang memiliki kemampuan untuk memahami dan melaksanakan prosedur audit yang benar, memahami dan menggunakan metode penyampelan yang benar, dan lain- lain. Auditor independen adalah auditor jika menemukan pelanggaran, secara independen akan melaporkan pelanggaran tersebut. De Angelo berpendapat Ukuran KAP dilihat apakah KAP memiliki afiliasi atau tidak dengan KAP the big

  

four. KAP yang berukuran besar akan cenderung lebih independen terhadap

  kliennya. Auditor yang berkualitas adalah auditor yang dapat memberikan informasi yang akurat dan tepat terkait nilai perusahaan.

2.2.4 Tax Avoidance

  Perencanaan pajak merupakan suatu langkah awal yang digunakan dalam manajemen pajak. Pada tahap ini wajib pajak melakukan pengumpulan dan penelitian terkait peraturan perpajakan agar dapat diseleksi tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada umumnya, tujuan utama perencanaan pajak (tax

  

planing ) yaitu untuk meminimumkan kewajiban pajak. Wajib pajak dikatakan

  melakukan perencanaan pajak ketika wajib pajak tersebut melakukan perekayasaan agar beban pajak (tax burden) dapat ditekan serendah mungkin dengan cara memanfaatkan peraturan yang berlaku namun berbeda dengan tujuan pembuat undang-undang. Oleh karena itu, perencanaan pajak dipandang sebagai perilaku penghindaran pajak (tax avoidance). Manajer perusahaan ketika melaksanakan penghindaran pajak tidak dikatakan melanggar hukum justru perusahaan tersebut akan memperoleh penghematan pajak karena menghindari tindakan-tindakan yang dapat dikenakan pajak.

  Perencanaan pajak dibedakan menjadi dua, yaitu perilaku penghindaran pajak (tax avoidance) dan perilaku penyelundupan pajak (tax evasion). Perilaku penghindaran pajak merupakan rekayasa tax affairs yang masih berada pada yang berbeda dengan penyelundupan pajak. Penyelundupan pajak bersifat ilegal sedangkan penghindaran pajak bersifat legal.

  Karakteristik penghindaran pajak terdiri dari adanya unsur artifisial di mana berbagai peraturan seolah-olah terdapat di dalamnya padahal tidak dan hal ini dilakukan karena ketiadaaan faktor pajak, skema penghindaran pajak sering memanfaatkan loopholes dari undang-undang atau ketentuan-ketentuan legal untuk berbagai tujuan, dan kerahasiaan merupakan faktor penting dalam skema perencanaan pajak di mana umumnya para konsultan menunjukkan cara untuk melakukan penghindaran pajak dengan syarat wajib pajak menjaga serahasia mungkin (Erly, 2016 : 7-9).

  Penghindaran pajak pada umumnya dimulai dengan meyakinkan apakah transaksi-transaksi terkena pajak. Ketika transaksi tersebut terkena pajak, apakah perusahaan dapat mengupayakan transaksi tersebut dikecualikan atau dikurangi jumlah pajaknya, selanjutnya apakah pembayaran pajak dapat ditunda atau tidak.

  Oleh karena itu, setiap wajib pajak akan membuat rencana pengenaan atas tindakan (taxable events) secara seksama. Penghindaran pajak dapat diukur menggunakan rumus CETR dengan cara membandingkan pembayaran pajak dengan laba sebelum pajak.

2.2.5 Profitabilitas

  Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui penggunaan sumber daya yang dimiliki, seperti kas, modal, jumlah Meningkatnya jumlah laba yang dihasilkan oleh perusahaan akan memberikan gambaran terkait prospek kinerja perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

  Profitabilitas fokus pada laba perusahaan, tentunya perusahaan besar diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak laba daripada perusahaan yang lebih kecil. Manajaer perusahaan biasanya mengukur profitabilitas menggunakan rasio laba bersih terhadap total aset (Return On Assets). Manajer memilih rasio tersebut karena laba bersih mengukur tingkat pengembalian seluruh aset perusahaan, tidak hanya investasi ekuitas. Rasio laba bersih terhadap aset meunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan seluruh aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Rasio ini dianggap penting oleh manajer perusahaan karena pihak manajemen dapat melakukan evaluasi efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam mengelola aset yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga semakin besar rasio ini maka akan semakin besar pula tingkat pengembalian aset, hal ini berarti bahwa perusahaan dalam mengelola aset semakin efektif dan efisien (I Made, 2011 : 22).

  Aset dalam pembukuan perusahaan dinilai sebesar biaya awal (dikurangi depresiasi). Berdasarkan hal tersebut, tingkat pengembalian aset yang tinggi tidak selalu berarti bahwa perusahaan dapat membeli aset yang sama saat ini dan mendapat pengembalian yang tinggi. Tingkat pengembalian yang rendah juga tidak berarti bahwa aset dapat digunakan dengan lebih baik di tempat lain. Tetapi tingkat pengembalian yang rendah berarti bahwa perusahaan harus mengajukan pertanyaan untuk menyelidiki kejadian-kejadian yang menyebabkan laba dalam

2.2.6 Nilai Perusahaan

  Tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan yang terlihat dari kemakmuran pemegang saham perusahaan. Nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari perusahaan tersebut, dikatakan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang saham secara maksimal jika harga saham perusahaan tersebut meningkat. Kenaikan harga saham perusahaan akan memberikan keuntungan dan kemakmuran bagi para pemegang saham.

  Nilai perusahaan menggambarkan tingkat kemakmuran yang diperoleh para pemegang saham. Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham perusahaan. Para pemegang saham akan selalu berusaha untuk meningkatkan nilai suatu perusahaan sehingga kesejahteraan mereka akan mengingkat pula.

  Nilai perusahaan dapat diukur menggunakan nilai harga saham di pasar, berdasarkan terbentuknya harga saham perusahaan di pasar, merupakan gambaran oleh masyarakat luas terhadap kinerja perusahaan secara nyata. Dikatakan secara nyata karena terbentuknya harga di pasar merupakan titik temu antara kestabilan kekuatan permintaan dan kestabilan kekuatan penawaran harga secara riil terjadi transaksi jual beli surat berharga di pasar modal antara penjual (perusahaan) dan para investor, hal ini sering disebut sebagai ekuilibrium pasar. Terbentuknya harga pasar saham di pasar bergantung pada kondisi tingkat efisiensi pasar, baik secara keputusan maupun secara informasi, berawal dari efisiensi bentuk lemah, pada umumnya dapat diukur menggunakan rasio Price to Book Value (PBV) dengan cara membandingkan harga pasar per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham.

2.3 Pengaruh Antar Variabel

  2.3.1 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Tax Avoidance

  Pengungkapan informasi yang akurat menjadi sebuah syarat dari transparansi. Saat ini transparansi dalam hal perpajakan semakin dituntut oleh otoritas publik karena informasi yang diungkapkan tersebut akan mempengaruhi para stakeholder dalam membuat keputusan. Transparansi dapat ditingkatkan dengan kualitas audit. Semakin berkualitas audit maka akan semakin tinggi pula transparansi atas pengungkapan informasi terkait pajak. Jika suatu perusahaan diaudit oleh auditor yang berkualitas maka akan semakin sulit perusahaan tersebut dalam melakukan kebijakan pajak agresif. Karena ketika kualitas audit meningkat maka perusahaan tersebut cenderung tidak melakukan perekayasaan laba terkait kepentingan perpajakan. Penelitian Arry (2017) menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap tax avoidance.

  2.3.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Tax Avoidance

  Profitabilitas menggambarkan kinerja perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efektif. Laba merupakan faktor penting dalam menentukan besaran pembayaran tarif pajak efektif. Semakin tinggi laba Tingginya profit mampu mempengaruhi perusahaan dalam melakukan tindakan penghindaran pajak, sehingga banyak perusahaan yang melakukan perekayasaan laba agar pajak yang dibayarkan lebih kecil daripada besarnya pajak yang seharusnya dibayarkan. Penelitian Fitri dan Tridahus (2015) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap tax avoidance.

  2.3.3 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Nilai Perusahaan

  Kualitas audit dapat dikatakan sebagai kesesuaian hasil audit dengan standar pengauditan. Audit dikatakan berkualitas ketika dilakukan oleh auditor yang berkompeten dan bersifat independen. Selain itu, hasil audit dikatakan berkualitas jika dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang besar. KAP yang berukuran besar akan cenderung lebih independen terhadap kliennya, sehingga semakin tinggi kualitas audit maka informasi yang disajikan untuk pihak eksternal semakin akurat. Keakuratan informasi tersebut akan mengurangi asimetri informasi dan dapat meningkatkan kepercayaan pihak eksternal. Oleh karena itulah nilai perusahaan akan meningkat ketika kualitas audit meningkat. Penelitian Afza dan Nazir (2014) menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

  2.3.4 Pengaruh Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan Tax Planning dipandang sebagai perilaku penghindaran pajak (tax

avoidance ). Perusahaan dalam melaksanakan penghindaran pajak tidak dikatakan pajak karena menghindari tindakan-tindakan yang dapat dikenakan pajak. Tindakan tax avoidance dapat mempengaruhi nilai perusahaan, baik dapat meningkatkan maupun akan menurunkan nilai perusahaan. Ketika perusahaan melakukan perekayasaan dalam laporan keuangan terkait kepentingan pajak maka tentunya informasi yang diperoleh oleh para investor tidak sesuai dengan keadaan perusahaan sebenarnya. Penelitian Amalia dan Catur (2014) menyatakan bahwa tax avoidance berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2.3.5 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 30 133

Pengaruh struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan sektor pertambangan yang Terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

Pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

1 2 21

Pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

Pengaruh pertumbuhan penjualan, intensitas modal, leverage dan kepemilikan institusional terhadap Tax avoidance pada perusahaan pertambangan Yang terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 1 17

BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan - Pengaruh pertumbuhan penjualan, intensitas modal, leverage dan kepemilikan institusional terhadap Tax avoidance pada perusahaan pertambangan Yang terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 0 7

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Tax avoidance dan nilai perusahaan - Perbanas Institutional Repository

0 0 21

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Tax avoidance dan nilai perusahaan - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Tax avoidance dan nilai perusahaan - Perbanas Institutional Repository

0 0 10