Dampak Cyberbullying Terhadap Remaja dan

DAMPAK CYBERBULLYING PADA REMAJA DAN ANAK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Etika Profesi Teknologi Informasi
Dosen Pembimbing :
Ir. Erfan Achmad Dahlan, M.T.

Elsandio Bramudya Putra Fathoni
NIM. 135150301111081

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan karunia dan
hidayah-Nya, dimana pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
usaha yang sebaik mungkin yang dapat penulis lakukan. Dalam hal ini penulis memberi
nama makalah dengan judul “DAMPAK CYBERBULLYING PADA REMAJA DAN

ANAK”.
Penyajian makalah ini disusun dengan penulisan sistematis dengan materi yang telah
ditentukan. Dan diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan
dan informasi mengenai Cyberbullying.
Ucapan terima kasih tidak lupa penulis ucapkan kepada Ir. Erfan Achmad Dahlan,
M.T selaku dosen pembimbing mata kuliah etika profesi teknologi informasi dan temanteman program studi sistem komputer yang telah mendukung dan memberi semangat
kepada penulis. Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis
mendapat balasan serta karunia dari Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya bahawa makalah yang penulis buat ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mohon berkenan
supaya pembaca dan dosen untuk memberikan kritik dan sarannya yang membangun demi
perbaikan. Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih.

2

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang...........................................................................................1

1.2

Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................1

1.3

Maksud dan Tujuan...................................................................................2

1.4

Rumusan Masalah......................................................................................2

1.5


Sistematika Penulisan................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI
2.1

Pengertian Cyberbullying..........................................................................4

2.2

Pengertian Cybercrime..............................................................................5

2.3

Pengertian Cyberlaw..................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN
3.1

Kasus Cyberbullying.................................................................................8


3.2

UU yang Mengatur Cyberbullying............................................................13

3.3

Dampak Cyberbullying..............................................................................14

3.4

Pencegahan Cyberbullying........................................................................15

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................................16
4.2 Saran..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................17

3

DAFTAR GAMBAR

Halaman
1. Gambar III. 1 Erin Gallagher Korban Cyberbullying.......................................8
2. Gambar III. 2 Megan Meier Korban Cyberbullying.........................................10
3. Gambar III. 3 Amanda Todd Korban Cyberbullying........................................11

4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Media online atau media sosial pada zaman sekarang bukan lagi hal
yang tabu, selain kegunaannya yang berdampak positif seperti berfungsi
sebagai alat komunikasi dan informasi, media online juga dapat berdampak
negatif. Dari anak-anak hingga orang dewasa pasti mengenal dan
menggunakan media online untuk berkomunikasi dan untuk memperoleh
banyak informasi. Hal ini membuat banyak orang yang tidak menggunakan
media online dengan baik dan benar, melainkan menggunakannya untuk
hal-hal yang bersifat negatif. Salah satu dampak negatif dari media online

yang sudah tidak asing lagi dalam penggunaan media ini adalah
cyberbullying.
Cyberbullying merupakan aksi di mana pelaku bertindak di luar batas
kepada orang lain dengan cara mengirim atau memposting materi yang
dapat merusak kredibilitas, menghina atau melakukan serangan sosial
dalam berbagai bentuk, dengan memanfaatkan media online atau teknologi
digital lainnya sebagai medianya. Media yang biasa dipakai para pelaku
cyberbullying antara lain SMS, E-mail serta media sosial (Facebook,
Twitter, Chatroom dan sejenisnya). Kebanyakan pelaku cyberbullying itu
sendiri pernah menjadi korban cyberbullying. Biasanya pelakunya adalah
remaja dan anak-anak.

1.2

Ruang Lingkup Penulisan
Di dalam penulisan makalah ini, penulis membatasi hanya pada
Cyberbullying, Cybercrime dan Cyberlaw. Dari mulai pengertian,
dampaknya kepada remaja dan anak-anak hingga cara menghindarinya.

1


1.3

Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan membuat makalah cyberbullying adalah :
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang cyberbullying
yang terjadi di kalangan masyarakat.
2. Sebagai sarana pembelajaran sehingga dapat mencegah terjadinya
cyberbullying di kalangan masyarakat.
3. Untuk menginformasikan kepada pembaca akan bahaya cyberbullying
dan dampaknya.

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa pertanyaan
mengenai cyberbullying dalam kehidupan remaja dan anak-anak, antara lain
yaitu :
1. Apa pengertian dari Cyberbullying ?
2. Apa perbedaan antara Cyber Bullying dengan Cybercrime dan

Cyberlaw ?
3. Apa dampak dari Cyberbullying bagi remaja dan anak-anak ?
4. Bagaimana Cyberbullying diatur dalam Undang-Undang ?
5. Bagaimana cara mencegah Cyberbullying ?

2

1.5

Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN

:

Bab ini berisi tentang latar belakang,
ruang

lingkup,

maksud


tujuan,

rumusan masalah dan sistematika
BAB II LANDASAN TEORI

:

penulisan.
Bab ini berisi tentang pengertian
Cyberbullying,

BAB III PEMBAHASAN

:

Cyberlaw.
Bab ini berisi

Cybercrime

kasus

-

dan
kasus

Cyberbullying, Undang - Undang
yang
dampak
BAB IV PENUTUP

:

mengatur

Cyberbullying,

cyberbullying


dan

pencegahan Cyberbullying.
Babi ini berisi kesimpulan dan saran
yang berisi intisari dari pembahasan
yang

DAFTAR PUSTAKA

:

berkaitan

dengan

topik

Cyberbullying.
Berisi informasi tentang sumber
referensi dari penulisan makalah.

BAB II
LANDASAN TEORI

3

2.1

Pengertian Cyberbullying
Cyberbullying jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti
intimidasi, pelecehan, ancaman yang dilangsungkan baik secara verbal
maupun fisik. Cyberbullying bisa diartikan sebagai pelecehan dan
penghinaan yang dilakukan pelaku (bully) kepada korban di dunia maya
(internet). Mediana bisa berupa SMS, Email, Media Sosial (Facebook,
Twitter, Chatroom) dan sebagainya baik melalui ponsel maupun komputer.
Cyberbullying berlaku ketika pelaku menyerang scara terus terang pada si
korban. Misalnya pelaku dengan sengaja dan sadar memosting di media
sosial untuk mencemooh atau mengintimidasi.
Kadang cyberbullying dapat juga melalui media online eperti blog
atau halaman web untuk mengganggu, mempermalukan dan mengintimidasi
seseorang. Bentuknya bermacam-macam, misalnya menyebarkan berita atau
isu palsu, memosting foto-foto memalukan, pelecehan seksual, ancaman
hingga tindakan yang berujung pemerasan.
Lebih sering cyberbullying yang disebut bulliest ini didapati di forumforum bebas dan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Pada awalnya
mereka berdiskusi baik-baik namun pada akhirnya berakhir dengan
percekcokan disertai dengan makian antara satu dengan yang lain karena
tidak setuju dengan diskusi yang sedang berjalan.
Willard (2007; dalam Sylmia, 2012) menyebutkan macam-macam
jenis cyberbullying sebagai berikut :
1. Flaming, yaitu mengirimkan pesan teks yang isinya merupakan katakata yang penuh amarah dan frontal.
2. Harassment, yaitu pesan-pesan yang berisi gangguan yang
menggunakan email, SMS, maupun pesan teks di jejaring sosial
yang dilakukan secara terus menerus.

4

3. Denigration, yaitu proses mengumbar keburukan seseorang di
internet dengan maksud merusak reputasi dan nama baik orang
tersebut.
4. Impersonation,

yaitu

berpura-pura

menjadi

orang

lain

dan

mengirimkan pesan-pesan atau status tidak baik.
5. Outing, yaitu menyebarkan rahasia orang lain, atau foto-foto pribadi
orang lain.
6. Trickery, yaitu membujuk seseorang agar mendapatkan rahasia tau
foto-foto pribadi orang tersebut.
7. Exclusion, yaitu secara sengaja dan kejam mengeluarkan seseorang
dari grup online.
8. Cyberstalking, yaitu mengganggu dan mencemarkan nama baik
seseorang scara intens sehingga membuat ketakutan besar pada
orang tersebut.
Dengan kata lain cyberbullying adalah segala bentuk kekerasan yang
dialami remaja atau anak-anak dengan cara diejek, dihina, diintimidasi atau
dipermalukan oleh remaja atau anak-anak lain melalui media internet,
maupun teknologi digital lainnya.
2.2

Pengertian Cybercrime
Cybercrime atau biasa disebut kejahatan dunia maya merupakan
istilah uang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau
jaringan komputer menjadi alat, sarana atau tempat terjadinya kejahatan.
Beberapa kejahatan yang termasuk dalam cybercrime antara lain
adalah penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit,
penipuan identitas, pornografi dan sebagainya. Namun istilah ini juga
digunakan untuk kegiatan kejahatan tradisional di mana komputer atau
jaringan komputer digunakan untuk mempermudah atau memungkinkan
kejahatan itu terjadi.

5

Di dalam kejahatan dunia maya dikenal beberapa macam cybercrime
diantaranya :
a. Hacking
Hacking adalah kegiatan menerobos program komputer milik
orang/pihak lain.
b. Cracking
Cracking adalah kegiatan menerobos dan kemudian merubah ataupun
merusak program milik orang/pihak lain.
c. Phising
Phising adalah kegiatan memancing pemakai komputer di internet
agar mau memberikan informasi data diri baik username maupun
password pada suatu website telah di deface.
d. Defacing
Defacing adalah kegiatan mengubah halaman website pihak lain.
e. Spamming
Spamming adalah pengiriman berita atau iklan lewat e-mail yang tak
dikehendaki.
2.3

Pengertian Cyberlaw
Cyberlaw adalah istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan
teknologi infomasi. Ruang lingkup cyberlaw diantaranya adalah :
1. Hak Cipta (Copy Right)
2. Hak Merk (Trademark)
3. Pencemaran nama baik (Defamation)
4. Fitnah, Penistaan, Penghinaan (Hate Speech)
5. Serangan terhadap fasilitas komputer (Hacking, Viruses, Illegal
Access)
6. Pengaturan sumber daya internet seperti IP Address, domain name
7. Kenyamanan individu (Privacy)
8. Prinsip kehati-hatian (Duty Care)

6

9. Tindakan criminal biasa yang menggunakan TI sebagai alat
10. Isu procedural seperti yuridiksi, pembuktian, penyelidikan dll
11. Kontrak atau transaksi elektronik dan tanda tangan digital
12. Pornografi
13. Pencurian melalui internet
14. Perlindungan konsumen
15. Pemanfaatan intenet dalam aktivitas keseharian seperti e-commerce,
e-government dll.

BAB III
PEMBAHASAN

7

3.1

Kasus Cyberbullying
Ada beberapa di bawah ini kasus-kasus yang disebabkan oleh
cyberbullying yang berakhir dengan kematian. Kasus-kasus tersebut
diantaranya :
1. Di-Bully di Dunia Maya, Seorang Remaja Habisi Nyawanya Sendiri

Gambar III. 1 Erin Gallagher Korban Cyberbullying

Seorang gadis cantik berusia 13 tahun bernama Erin Gallagher
dari Irlandia menghabisi hidupnya sendiri selama sepekan bertahan dibully secara online.
Menurut Irish Independent, Erin Gallagher yang berasal dari
Ballbofey, ditemukan tewas oleh kerabatnya, Sabtu malam kemarin.
Erin diduga sempat mengancam akan bunuh diri kepada pem-bullynya paling lama 24 jam setelah pemberitahuan tersebut.
"Mungkin kamu akan berpikir lucu saat saya masukkan leher
saya pada tali gantungan," tulis Erin pada Jumat di ask.fm, sebuah
situs jejaring sosial yang cukup populer.
Ancaman bunuh diri tersebut disampaikan untuk para pem-bully
dirinya, terutama seseorang yang tidak disebutkan namanya. Salah
satu ejekan terhadap Erin adalah tentang berat badan dan

8

penampilannya. The Sun memberitakan bahwa di-bully adalah hal
yang paling menakutkan bagi Erin.
Kematian Erin Gallaher merupakan kematian ketiga bunuh diri
akibat cyberbullying dalam hitungan minggu, seperti yang dikutip dari
Irish Examinier.
Awal bulan ini, seorang remaja asal Kanada, Amanda Todd
melakukan bunuh diri setelah bertahun-tahun di-bully, baik itu di
dunia maya maupun di kehidupan nyata. Dalam video yang diposting
September lalu, Todd menjelaskan dirinya diejek dan diserang oleh
salah satu kenalannya di dunia maya dan di sekolahnya.
Hanya enam minggu berselang, seorang remaja Irlandia
bernama Ciara Pugsley (15) juga menghabisi nyawanya sendiri setelah
dibombardir dengan pesan-pesan kebencian di ask.fm. Kematian
Gallagher telah membuat sejumlah orang bersimpati dan membuat
laman di Facebook untuk mengenang gadis manis tersebut.
Sebanyak 5000 orang menyukai laman tersebut dan mendukung
dilakukan kegiatan amal atas nama Gallagher dan mendukung
penutupan situs ask.fm.

2. Megan Meier – Bunuh diri akibat cyberbullying teman dan ibu
temannya

9

Gambar III. 2 Megan Meier Korban Cyberbullying

Megan Meier, 13 tahun, bunuh diri pada tanggal 17 Oktober
2006 setelah dipermalukan di dunia maya oleh Lori Drew, ibunda dari
kawan sekolahnya. Drew berpura-pura menjadi seorang remaja 16
tahun dengan nama Josh Evans di situs pertemanan dunia maya,
MySpace.
Lori melakukan itu untuk membalas perlakuan Meier kepada
putrinya yang mengaku pernah dikata-katai lesbian. Meier yang
terlanjur terpikat dengan dengan tokoh Evans ciptaan Drew ini
dipermalukan dalam forum situs tersebut.Lori(dengan menggunakan
tokoh rekaannya) mengatakan bahwa Meier telah berbuat jahat kepada
teman-temannya, dan dia tidak mau lagi berhubungan dengan
Meier.Hal itulah yang kemudian membuat Meier memutuskan untuk
bunuh diri.
Akibatnya Drew dan putrinya, Ashley Grills, digiring ke
pengadilan

berkaitan

dengan

kemaitan

Meier.

Drew

tengah

10

menghadapi ancaman hukuman maksimal 20 tahun atas tuduhan
tersebut.
Ibunda Meier, Tina, tidak habis pikir dengan tindakan Drew.
Pasalnya Lori yang juga merupakan tetangga mereka, jelas-jelas tahu
bahwa Meier tengah mengkonsumsi obat antidepresi untuk mengobati
penyakit psikologisnya.
3. Kasus yang paling populer adalah kasus bunuh dirinya Amanda Todd

Gambar III. 3 Megan Amanda Todd Korban Cyberbullying

Seorang remaja putri bunuh diri setelah memposting video di
YouTube yang menceritakan tentang penderitaannya di-bully. Remaja
putri tersebut bernama Amanda Michelle Todd berusia 15 tahun. Ia
ditemukan tewas di rumahnya, kawasan Vancouver, Kanada, Rabu
lalu.
Amanda sempat memposting klip memilukan di YouTube, lima
minggu sebelum dirinya bunuh diri. Ia menceritakan dirinya
dilecehkan dan diintimidasi. Seperti yang dikutip dari situs The Sun,
Carol, ibunda Amanda berharap video tersebut dapat membantu orang
lain yang bernasib sama dengan dirinya.

11

"Saya pikir video tersebut harus disebarkan dan digunakan
sebagai kampanye antibullying, dan saya pikir itulah yang anak saya
inginkan," ujarnya. Klip hitam putih tersebut berjudul My Story:
Struggling, bullying, suicide and self-harm, diposting 7 September
lalu. Dalam video klip tersebut tampak Amanda terdiam dan
membalik-balikan kartu yang bertuliskan kisahnya. Satu per satu
kalimat dalam kartu tersebut ditunjukkan.
Ia menceritakan bagaimana awal masalah yang dialaminya,
yakni ketika dirinya mulai mengenal ruang chatting. Amanda yang
merasa kesepian masuk ke dalam chatroom untuk bertemu dengan
orang-orang baru. Alih-alih mendapatkan teman, Amanda malah
mendapatkan pelecehan dari beberapa lelaki.
Awalnya mereka banyak yang memuji kecantikan Amanda.
Namun lama kelamaan mereka meminta Amanda untuk menunjukkan
payudaranya. Amanda terbuai, namun ia hanya melakukannya sekali.
Satu tahun kemudian seorang lelaki tidak dikenal menghubungi
Amanda via Facebook dan mengancam akan mengedarkan gambar
yang pernah direkamnya saat Amanda menunjukkan payudaranya, jika
ia tidak melakukannya lagi.
Namun Amanda menolaknya dan kemudian foto-foto itu
tersebar hingga teman-teman dan gurunya mengetahui. "Aku tidak
pernah bisa menghapus foto itu," tulisnya pada salah satu kartu.
Akibatnya, Amanda dijauhi teman-teman sekelasnya dan ia
kemudian pindah sekolah, namun ia tetap saja menerima perlakuan
tidak

mengenakkan.

Bahkan

Amanda

pernah

dipukuli

oleh

sekelompok remaja di depan sekolah barunya dan insiden tersebut
direkam.

12

Saat itu, Amanda merasa putus asa dan mencoba bunuh diri
dengan meminum obat pemutih pakaian. Namun nyawanya masih bisa
terselamatkan setelah dirawat di rumah sakit.
Setelah sembuh, Amanda masih mendapatkan perlakuan yang
tidak menyenangkan. Para penganiayanya tempo hari kemudian
memposting gambar botol pemutih di situs jejaring sosial dengan
tulisan," Dia harus mencoba pemutih yang berbeda. Saya berharap dia
mati saat ini karena kebodohannya."
Pada salah satu kartu, Amanda yang juga mantan salah satu
anggota pemandu sorak di sekolahnya menuliskan," Setiap hari saya
berpikir kenapa masih di sini. Saya tidak punya siapapun dan saya
butuh seseorang." Gadis cantik berambut cokelat itu ditemukan tewas
di rumahnya, Port Coquitlam, Rabu kemarin dengan membawa kisah
memilukan.
Amanda juga menuliskan pesan kepada orangtua agar
memberikan dukungan psikologis kepda anak dan membantu mereka
untuk melawan intimidasi dari orang lain. Di laman Facebook yang
berjudul "Rest in Paradise Amanda Michelle Todd" 22,800
pengunjung menyatakan suka.

3.2

UU yang Mengatur Cyberbullying
Adapun undang-undang yang mengatur cyberbullying dimana dapat
dijelaskan pada beberapa pasal – pasal berikut :

13

1. Pasal 27 ayat 3 UU ITE
“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang bermuatan
penghinaan dan/atau pencemaran nama baik”
2. Pasal 310 ayat 1 KUHP
“Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik
seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang
supaya hal itu diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan
pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling
banyak empat ribu lima ratus rupiah.”
3. Pasal 28 ayat 1
“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita
bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen
dalam transaksi Elektronik. Ancaman pidananya ialah penjara
maksimal 6 tahun dan/atau denda maksimal 1 miliar”
4. Pasal 28 ayat 2
“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi
yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan
individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas
suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)”
3.3

Dampak Cyberbullying
Kekerasan yang dialami remaja atau anak-anak dan dilakukan teman
sepantaran melalui media cyber atau internet cyberbullying sering kali
depresi, merasa terisolasi, diperlakukan tidak manusiawi dan tak berdaya
ketika diserang. Selain itu kekerasan dunia maya ternyata lebih menyakitkan
jika dibandingkan dengan kekerasan fisik.
Cyberbullying yang berkepanjangan bisa mematikan rasa percaya diri
anak, membuat anak menjadi murung, khawatir, selalu merasa bersalah atau
gagal karena tidak mampu mengatasi sendiri gangguan yang menimpanya.

14

Bahkan ada pula korban cyberbullying yang berpikir untuk mengakhirri
hidupnya karena tidak tahan lagi diganggu. Remaja korban cyberbullying
akan mengalami stress yang bisa memicunya melakukan tindakan-tindakan
rawan masalah seperti mencontek, membolos, lari dari rumah dan bahkan
minum alkohol atau mengkonsumsi narkoba.
3.4

Pencegahan Cyberbullying
Untuk mencegah cyberbullying bisa juga dengan beberapa poin yang
harus kita semua sadari pada saat berkomunikasi atau berinteraksi di dunia
maya adalah
1. Berkomunikasi menggunakan teks memiliki resiko salah pengertian
lebih besar dibandingkan dengan cara verbal atau menggunakan panca
indera kita. Oleh karena itu persiapkan mental kita agar tidak terjebak
dalam emosi, flame war, yang akhirnya jika salah justru malah
menjadi praktik cyberbullying.
2. Hindari asumsi dengan cara terus berusaha memahami lawan bicara
kita sampai kita benar-benar paham. Asumsi adalah sumber segala
malapetaka. Karena dengan asumsi, secara sepihak kita mulai
menghakimi orang lain tanpa tahu pasti kejadian sebenarnya. Ini bisa
berakhir pada tindakan cyberbullying.
3. Hindari penghakiman massa secara langsung di media-media sosial,
walaupun hanya dengan merepost, karena akan memberikan
amplifikasi pada sebuah pernyataan yang bisa saja sebuah asumsi. Ini
kadang yang tidak kita sadari ketika menggunakan media sosial.

BAB IV
PENUTUP

15

4.1

Kesimpulan
Cyberbullying yang berkepanjangan bisa mematikan rasa percaya diri
anak, membuat anak menjadi murung, khawatir, selalu merasa bersalah atau
gagal karena tidak mampu mengatasi sendiri gangguan yang menimpanya.
Bahkan ada pula korban cyberbullying yang berpikir untuk mengakhirri
hidupnya karena tidak tahan lagi diganggu. Remaja korban cyberbullying
akan mengalami stress yang bisa memicunya melakukan tindakan-tindakan
rawan masalah seperti mencontek, membolos, lari dari rumah dan bahkan
minum alkohol atau mengkonsumsi narkoba.

3.2

Saran
Komisi Nasional Perlindungan Anak lebih gencar dalam sosialisasi
bahaya Internet khususnya Cyberbullying kepada remaja dan anak-anak.
Juga peran orang tua sangat berpengaruh dalam segala perilaku anaknya,
sehingga orang tua juga perlu tahu bahaya dan pencegahan cyberbullying.
Selain itu untuk pihak kepolisian seharusnya lebih tegas dalam menindak
pelaku cyberbullying.

DAFTAR PUSTAKA

16

Alamsyah, Rangga.”Apa Pengertian Cyberbullying dan Bagaimana Bentuknya”.
21 Oktober 2015. http://infopsikologi.com/apa-pengertian-cyberbullyingdan-bagaimana-bentuknya/
Etikaiptek.”Cyberlaw dan Undang-Undang yang mengatur Cybercrime”.21
Oktober

2015.

http://etikaiptek.blogspot.co.id/2013/05/cyber-law-dan-

undang-undang-yang.html
FMB.” Tak Tahan di-Bully, Seorang Remaja Putri Bunuh Diri”.21 Oktober 2015.
http://www.beritasatu.com/dunia/77339-tak-tahan-di-bully-seorang-remajaputri-bunuh-diri.html
Dio, Gery.”Megan Meier Cyberbullying Via MySpace”.21 Oktober 2015.
http://kejahatandiinternet.blogspot.co.id/2013/06/megan-meiercyberbullying-via-myspace.html
BeritaSatu.” Di-Bully di Dunia Maya, Seorang Remaja Habisi Nyawanya
Sendiri”.21 Oktober 2015. http://www.beritasatu.com/eropa/80478-di-bullydi-dunia-maya-seorang-remaja-habisi-nyawanya-sendiri.html

17