TUGAS SOSIOLOGI umum kelembagaan sosia (18)

Nama/nim : deki rifandi / 141010420002
Judul Buku : Sosiologi Komunikasi
Pengarang : Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, S.Sos. M.Si
Tentang isi buku ini
Buku ini berisikan tentang kajian – kajian komunikasi yang membahas mengenai ruang
lingkup komunikasi dalam kehidupan dan merupakan perspektif yang sudah lama ada,
seperti: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologo komunikasi di masyarakat. Di indonesia
kajian Tentang sosiologi komunikasi baru mendapatkan perhatian serius, kira beberapa
tahun yang lalu karena di desak oleh kelahiran berbagai media serta booming teknologi
komunikasi yang begitu hebat. Perkembangan teknologi telematika atau komunikasi dalam
dalam industri IT yang nyaris melahirkan produk – produk baru setiap harinya, yang
menyebabkan revulusi komunikasi adalah sesuatu yang tak terelakan. Mereka ibarat
gelombang yang membebtuk tatanan baru yang selalu mengarah dan berdasarkan pada
logika teknologi.
Riwayat penulis
Burhan bungin lahir dari pasangan B. Bungin dan Aisyah Bungin pada tanggal 22 agustus
1958 di Banda Neira, Maluku Tengah H. M. Burhan bungin semasa kecil menuntut ilmu di
madrasah Al-Hilaal Banda Neira, kemudian meneruskan pendidikan menengah dan
lanjutannya di lembaga pendidikan yang sama sebagai calon guru agama, yaitu PGA 4 tahun
dan PGA 6 tahun Al-Hilaal Banda Neira. Lepas pendidikan lanjutan, pada tahun 1978, dan
meneruskan pendidikannya di universitas muhammadiyah malang, ia memperoleh sarjana

muda (BA) dan gelar Doktorandus (S.Sos) dari fakultas ilmu social dan ilmu politik pada
tahun 1985. Dan melanjutkan pendidikannyan di universitas Airlangga Surabaya pada tahun
1992, ia memperoleh gelar megister sains (M,Si) dan Doktor dalam ilmu-ilmu social dengan
konsntrasi pada kajian studi media dan komunikasi, lulus pada tahun 2000

BAB I
FILSAFAT SOSIAL, SOSIOLOGI MODERN, DAN KOMUNIKASI
Pada mulanya, kajian tentang komuniksai, apalagi ilmu komunikasi adalah suatu
yang tak pernah ada dalam khazanah ilmu pengetahuan. Ketika pada mulanya semua
masalah masih dalam kajian filsafat, maka komunikasi selain tidak terpikirkan atau belum
dipikirkan oleh manusia (laten fenomena)
B. SOSIOLOGI MODERN
Banyak persoalan masyarakat yang tidak bisa diatasi lagi oleh filsafat sosial yang
sifat pendekatannya abstrak dan tidak konkret. Manusia membutuhkan pengetahuan
yang menjembatani filsafat dan manusia. Comte mengatakan ada tiga tingkatan
intelektual yang harus dilalui kelompok masyarakat dan dunia sepanjang sejarahnya.
Pertama, teologis yang menjadi karakteristik sebelum era-1300. Gagasan ini menekankan
keyakinan pada kekuatan kodrati.Dunia sosial dan alam fisika adalah ciptaan Tuhan.
Kedua, metafisika yang terjadi antara 1300-1800. Bahwa kekuatan abstraklah yang
menerangkan segala sesuatunya, bukan para dewa. Ketiga, positivistik tahun 1800 yang

ditandai oleh keyakinan terhadap sains.
C. LAHIRNYA SOSIOLOGI KOMUNIKASI
Asal mula kajian komunikasi dalam sosiologi bermula dari akar tradisi pemikiran
Karl Marx. Dialektika adalah cara berfikir dan citra tentang dunia, Dialektika
menekankan arti penting dari proses, hubungan, dinamika, konflik, dan kontradiksi.
Sementara idealisme mementingkan pikiran dan produk mental daripada kehidupan
material. Idealisme menegaskan bahwa hanya kontruksi pikiran dan psikologislah yang
ada. Idealisme adalah sebuah proses yang kekal dalam kehidupan manusia, bahkan ada
yang berkeyakinan bahwa proses mental tetap ada walaupun kehidupan sosial dan fisik
sudah tidak ada lagi. Dengan demikian, sejarah sosiologi komunikasi menempuh dua
jalur. Bahwa kajian dan sumbangan pemikiran Auguste Comte, Durkheim, Talcott Parson
dan Robert K Merton mrupakan sumbangan paradigma fungsional bagi lahirnya teori-

teori komunikasi yang beraliran struktural-fungsional. Sedangkan sumbangansumbangan pemikiran Karl Marx dan Habrnas menyumbangkan paradigma konflik bagi
lahirnya teori-teori kritis dalam kajian ilmu komunikasi.

BAB II
Ruang lingkup dan konseptualisasi sosiologi komunikasi
Manusia adalah mahluk ciptaan Allah, dengan struktur dan fungsi yang sangat
sempurna, disamping sebagai mahluk individual, mahluk social dan mahluk spiritual.

Manusia adalah mahluk social maka manusia pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri di
dalam dunia ini baik sendiri dalam konteks fisik maupun social budaya.
Sosiologi berpendapat bahwa tindakan awal dalam penyelarasan fungsi-fungsi social
dan berbagai kebutuhan manusia diawali dengan melakukan interaksi social atau tindakan
komunikasi satu dengan lainnya. Focus interaksi social dalam masyarakat adalah komunikasi
itu sendiri.
Beberapa konsep penting yang berhubungan dengan sosiologi komunikasi adalah
konsep tentang sosiologi, community, communication, telematika, merupakan konsep
penting yang kemudian melahirkan studi-studi interelasi yang penting untuk dibicarakan
sekaligus juga sebagai ruang lingkup dalam studi-studi sosiologi komunikasi.
Komunikasi di dalam masyarakat dibagi 5 jenis: Komunikasi antar pribadi,
komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi social adalah salah satu bentuk
komunikasi yang lebih intensif, dimana komunikasi terjadi secara langsung antara
komunikator dan komunikan, sehingga situasi komunikasi berlangsung dua arah dan lebih
diarahkan kepada pencapaian suatu situasi integrasi social , melalaui kegiatan inilah
aktualisasi dari berbagai masalah yang dibahas, dan komunikasi massa.

Ranah sosiologi komunikasi adalah kajian utama dan terpenting dari kajian sosiologi dan
kajian komunikasi itu sendiri, yaitu individu, kelompok, masyarakat, dunia, dan segala
interaksinya. Studi-studi sosiologi komunikasi selain bersifat interdisipliner dan terbuka

terhadap sumbangan disiplin ilmu lain, setiap bigdang ilmu dalam rumpun ilmu social
memiliki objek kajian formal yang sama yaitu manusia. Manusia adalah objek yang tidak
pernah habis dibahas dari berbagai aspek dan sudut pandang. Objek formal manusia yang
dimaksud adalah dalam kontek individu, kelompok, masyarakat dunia serta aspek sosiologis
yang mengitarinya. Objek formal dalam studi sosiologi komunikasi menekankan pada aspek
aktivitas manusia sebagai mahluk social yang melakukan aktivitas sosiologis.

BAB III
Struktur dan proses social
Aguste comte berpendapat bahwa setiap masyarakat memiliki dua sistem kehidupan
yang berbeda sebagaimana yang dipelajari oleh sosiologi, walapun memiliki sisi yang
berbeda, keduanya menjadi sistem yang tak terpisahkan dari sebuah masyarakat secara
umum. Social statis meliputi struktur social masyarakat berupa kelompok dan lembaga
social, lapisan serta kekuasan, sedangkan social dynamic adalah fungsi masyarakat yang
terlibat dalam proses social, perubahan social, atau bentuk abstrak interaksi social.
Kelompok

social adalah kehidupan bersama manusia dalam himpunan atau

kesatuan-kesatuan manusia yang umumnya secara fisik relative kecil yang harus secara

gayub. Ada empat kelompok social yang dapat dibagi berdasarkan struktur masing-masing
kelompok tersebut. Kelompok formal sekunder, kelompok formal primer, kelompok informal
sekunder, kelompok informal primer.
Proses dan interaksi social
Bentuk umum interaksi social adalah interaksi social, sedangkan bentuk khususnya
adalah aktifitas-aktifitas social. Struktur dinamis ini dilihat memiliki kemikiripan dengan

proses social. Proses social yang dimaksud adalah dimana individu, kelompok, dan
masyarakat bertemu, berinteraksi, dan berkomunikasi sehingga melahirkan sistem social dan
pranata social serta semua aspek kebudayaan, bentuk umum proses social adalah interaksi
social, sedangkan bentuk khususnya adalah aktivitas social syarat terjadi interaksi social
adalah adanya kontak social dan adanya komunikasi.

BAB IV
Proses komunikasi dalam masyarakat
Masyarakat memiliki struktur dan lapisan yang bermacam-macam, ragam struktur dan
lapisan masyarakat tergantung pada kompleksitas masyarakat itu sendiri. Sedangkann
substansi bentuk atau wujud komunikasi ditentukan oleh pihak yang terlibat dalam
komunikasi, cara yang di tempuh, kepentingan atau tujuan komunikasi, ruang lingkup yang
melakukannya, saluran yang digunakan, isi pesan yang disampaikan. Proses komunikasi

adalah sebuah proses media massa, namun secara akademik, kedua hal itu dapat dibedakan
satu dengan yang lainnya karena memiliki konsep dan substansi permasalahan yang
berbeda-beda.
KOMUNIKASI MASA
Komunikasi massa adalah salah satu aktifitas sosial yang berfungsi dimasyarakat,
fungsi aktivias sosial memiliki dua aspek yaitu fungsi nyata yang dingginkan dan fungsi tidak
nyata yang tidak diinginkan, selain itu aktivitas sosial juga berfungsi melahirkan fungsi sosial
lain baha manusia memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat sempurna. Begitu pula
dengan fungsi komunikasi media massa sebagai aktivitas sosial masyarakat mempunyai
beberapa fungsi yaitu fungsi pengawasan,fungsi sosial learning, fungsi penyampaian
informasi,fungsi transformasi budaya, dan hiburan.
Pendekatan sistem cenderung menganggap atau melihat semua aspek sosiokulural
dari segi proses, khususnya jaringan informasi dan komunikasi. Sehubungan dengan itu,

maka komunikasi massa lebih banyak menjelaskan masalah-masalah proses komunikasi,
sedangkan media massa lebih banyak menjelaskan teknis teknologi dan aspek-aspek yang
dihasilkan dari teknologi itu sendiri.

BAB V
PerubahanSosial dan Budaya Massa

Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta
semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, dimana semua tingkat kehidupan
masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan polapola kehidupan, budaya, dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau
mengunakan pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang baru.

Perubahan sosial terjadi ketika ada kesediaan anggota masyarakat meninggalkan
unsur-unsur budaya dan sistem sosial lama dan mulai beralih mengunakan unsur-unsur
budaya dan sistem sosial yang baru. Perubahan sosial dipandang sebagai konsep yang serba
mencakup seluruh kehidupan masyarakat baik pada ingkat individual, kelompok,
masyarakat, negara, dan duniayang mengalami perubahan. Hal-hal penting dalam
perubahan sosial menyangkut aspek yaitu perubahan pola pikir masyarakat, perubahan
perilaku masyarakat, perubahan budaya materi. Konsep massa kemudian mengandung
pengertian secara keseluruhan masyarakat massa.
Budaya massa dipengaruhi oleh budaya populer
Budaya massa dipengaruhi oleh budaya populer. Pemikiran tentang budaya populer
dapat dikelompokan pada empat aliran yaitu budaya dibangun berdasarkan kesenangan
namun tidak substansial dan mengentaskan orang dari kejenuhan kerja sepanajang hari,
kebudayaan populer menghancurkan nilai budaya tradisional kebudayaan menjadi menjadi

masalah besar dalam pandangan ekonomi Marx kapitalis, dan kebudayaan populer

merupakan budaya yang menetes dari atas.
Menurut Dennis Mcquail (1994: 31), kata massa berdasarkan sejarah mempunyai dua makna
, yaitu makna positif dan negative . makna negatifnya adalah berkaitan dengan kerumunan
(mob), atau orang banyak yang tiadak teratur, bebal, tidak memiliki budaya, kecakapan dan
rasionalitas. Makna positif, yaitu massa memiliki arti kekuatan dan solalidaritas di kalangan
kelas pekerja biasa saat mencapai tujuan kolektif.

BAB VI
Perkembangan Teknologi Media dan Komunikasi Massa
Riwayat perkembangan komunikasi antarmanusia adalah sama dengan sejarah kehidupan
manusia itu sendiri, ada empat titik penentu utama dalam sejarah komunikasi manusia,
yaitu : ditemukan bahasa sebagai alat interaksi tercanggih manusia, berkembangnya seni
tulisan dan kemampuan bicara manusia menggunakan bahasa, berkembangnya kemampuan
reproduksi kata-kata ulis dengan mengunakan alat pencetak, dan lahirnya komunikasi
elektronik, mulai dari telegraf, telepon, radio, hingga televisi.
Perilaku

manusia

dan


teknologi

memiliki

interaksi

didalam

lingkungan

sosioteknologi, hubungan komunikasi dimasyarakat, dikenal empat era komunkasi, yaitu era
tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, era media komunikasi interaktif.
Masyarakat percaya bahwa perkembangan teknologi media berkembang dimulai dari media
tulis dan cetak, media tulis telah lama dikenal masyarakat dan menjadi pertanda permulaan
peradaban sebuah bangsa.
Media transmisi bukanlah sekedar tentang penyimpanan serta penyebaran, tetapi
informasi yang ditransmisikan seketika sebelm beritanya ketinggalan. Transmisi media dibagi
mejadi tiga kategori: komunikasi, penyiaran, jaringan.


Platformteknologi komunikasi masa depan
Platformteknologi komunikasi masa depan juga membutuhkan komputer notebook
multemedia yang berfungsi sebagai terminal media, platform teknologi komunikasi juga
membutuhkan jaringan nirkabel multimedia genggam. Teknologi ini sudah dapat digunakan
dalam bentuk PDA atau asisten digital pribadi, dapat menerima keenam media komunikasi
antarpribadi dan media penyimpanan, dengan pada kita tidak lagi membutuhkan komputer,
telepon, mesin fax, mailbox suara dan e-mail untuk komunikasi, karena pada telah
menyediakan semuanya.
Sesuatu yang baru menyebabkan perubahan dalam masyarakat itu selalu berhubungan
dengan difusi inovasi, dimana perubahan dipacu oleh penyebaran suatu pengetahuan yang
baru, ada empat unsur hal yang selalu ada dalam difusi inovasi, yaitu inovasi, saluran
komunikasi, waktu, dan sistem sosial. Keempat unsur ini berlangsung dalam sistem yang
simultan, dimana masing-masing sistem itu berhubungan satu denagn yang lainnya selama
proses difusi inovasi itu berlangsung.

BAB VII
Masyarakat Cyber
Teknologi telah mengubah bentuk masyarakat manusia, masyarakat global adalah
sebuah kehidupan yang memungkinkan komunitas manusia menghasilkan budaya-budaya
bersama, menghasilkan produk-produk industri bersama, menciptakan pasar bersama, dan

lain-lain.Perkembangan teknologi informasi juga tidak saja mampu menciptakan masyarakat
dunia global, namun secara materi mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru
bagi masyarakat, sehingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia
kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya. Bahwa
syarat-syarat interkasi social dalam masyarakat nyata harus memiliki sossial contact dan
adanya communication..
Masyarakat maya

Masyarakat maya adalah revolusi terhadap sebuah perubahan masyarakat nyata.
Perubahan sosial dalam dalam cybercommunity memiliki dampak-dampak budaya yang
sangat luas dan tajam, karena selain sifat perubahannya yang mengglobal, perubahan social
ini berlangsung dengan sangat cepat, sehingga banyak menyebabkan efek ganda terhadap
perubahan perilaku pada masyarakat maya dan nyata serta menyebabkan gesekan-gesekan
social yang tajam di dalam kedua belahan masyarakat tersebut.
Kehidupan cybercommunity
Kehidupan cybercommunity selain merupakan peta analog kehidupan masa depan
masyarakat nyata, namun juga merupakan imitasi kehidupan nyata itu sendiri, sehingga
dimungkinkan berbagai cybercrime dalam cybercommunity merupakan imitasi terhadap
kejahatan yang selama ini kita temukan dimasyarakat. Salah satu karakter umum cybercrime
yang dapat dilakukan dari mana saja dan dimana saja dalam cybercommunity, tanpa harus
berada dalam satu Negara atau senegara denagn tempat dimana server itu berada. Ruang
maya dapat menafikan semua itu denagn sebanyak mungkin menawarkan sifat utamnya,
yaitu efisiensi ruang dan waktu.

BAB VIII
Realitas Media dan Konstruksi Sosial Media Massa
Pada umumnya teori dalam paradigma definisi social sebenarnya berpandangan
bahwa manusia adalah actor yang kreatif dari realitas sosialnya. Dalam arti, tindakan
manusia tidak sepenuhnaya ditentukan oleh norma, kebiasaan, nilai dan sebagainya, yang
kesemuanya itu tercakup dalam fakta social yaitu tindakan yang menggambarkan struktur
dan pranata social. Paradigm definisi social lebih tertarik terhadap apa yang ada dalam
pemikiran manusia tentang proses social, terutama para pengikut interaksi simbolos. Dalam
proses social, individu manusia dipandang sebagai pencipta realitas social yang relative
bebas di dalam dunia sosialnya.

Realitas adalah hasil ciptaan manusia kreatif melalui kekuatan konstruksi social
terhadap dunia social di sekelilingnya, bahwa realitas dunia social itu ‘ada’ dalam diri sendiri
dan hukum yang menguasainya.
Generalisasi yang paling tinggi, manusia menciptakan dunia dalam makna simbolis yang
universal, yaitu pandangan hidupnya yang menyeluruh, yang memberi legitimasi dan
mengatur bentuk-bentuk sosial serta memberi makna pada berbagai bidang kehidupannya.
Tanpa disadari citra dalam iklan di televise telah menjadi bagian dari kesadaran palsu yang
sengaja dikonstruksi oleh copywriter dan visualiser untuk member kesan yang kuat terhadap
produk yang diiklankan. Umumnya nilai yang dikonstruksi oleh media massa adalah nilai
yang bersumber dari redaktur dan para desk media massa. Kalau dikatakan, bahwa media
massa dalah replikasi dari masyarakat disekitarnya, maka artinya replikasi itu diwakilkan oleh
nilai-nilai dan norma yang ada pada redaktur dan para desk media massa tertentu.
Nilai perubahan sosial
Nilai perubahan sosial memiliki kaitan dengan kapitalisme terutama yang menekankan gaya
hidup modern serta menempatkan nilai materi sebagai puncak nilai tertinggi. Nilai-nilai
perubahan social juga memiliki kesamaan dengan nilai yang dijunjung tinggi oleh
kapitalisme, terutama karena keduanya mengagumkan materi dan secera beriringan
mengkonstruksi jalan pemikiran serta nilai-nilai yang membimbing reduktur dan pada desk
media massa dalam mengemas pemberitan-pemberitaan mereka.

BAB IX
Paradigma Keilmuan dan Teori Komunikasi
Perkembangan terakhir dunia komunikasi di Indonesia saat ini dipengaruhi oleh tiga
paradigm besar. Pertama, paradigm teori konvensional, yaitu paradigm teori yang dianut
oleh para ilmuwan komunikasi yang secara keilmuannya mengembangkan teorinya secara
linier. Kedua, paradigm kritis dan perspektif komunikasi, yaitu paradigm komunikasi yang

dianut oleh pada sarjana yang awalnya belum mempelajari teori komunikasi, kemudian
secara serius mempelajari komunikasi secara kritis dan menurut perspektif komunikasi yang
dilihatnya. Ketiga, paradigma teknologi media. Paradigm ini lahir dari para peminat teknologi
telematika, terutama oleh para sarjana teknologi informasi. Jadi, arah pengembangan teori
banyak dipengaruhi oleh paradigm teknologi informasi.

Ada dua pendekatan dalam keilmuan komunikasi yang selama ini digunakan. Pertama,
pendekatan non-ilmiah umumnya orang menjawab dorongan ingin tahu dan mencari
kebenaran, melalui secara kebetulan, trial dan error, melalui otorisasi seseorang, dan wahyu.
Kedua, pendekatan ilmiah yang biasa sisebut pendekatan kritik-rasional, ada dua macam
proses yang dapat digunakan untuk menemukan kebenaran. Proses yang pertama berpikir
kritis-rasional dan cara yang kedua penelitian ilmiah.

Littlejohn mengatakan, berdasarkan metode penjelasan serta cakupan objek pengamatan,
secara umum teori komunikasi dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama disebut
kelompok teori-teori umum dan kedua teori-teori kontekstual. Ada empat jenis teori-teori
umum yaitu teori fungsional dan structural, teori behavioral dan cognitive, teori
konvensional dan interaksional serta teori kritis dan interpreatif. Semntara itu teori-teori
kontekstual terdiri dari teori antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, dan
komunikasi massa dijelaskan mendetail dalam buku ini.

Dalam Four Theories of the press membagi pers di dunia dalam empat kategori, yaitu:
pertama, teori otoriter yaitu pers bisa dimiliki baik secara public atau perorangan, tetapi
tetap dianggap sebagai alat untuk menyebarkan kebijakan pemerintah.kedua, Teori liberal
yaitu pers harus mendukung menemukan kebenaran dan mengawasi pemerintah sekaligus
sebagai media yang memberikan informasi, menghibur, dan mencari keuntungan, dan

siapapun yang mempunyai uang yang cukup dapat menerbitkan media. Ketiga, teori
tanggung jawab social bertujuan untuk member informasi, menghibur, mencari untung, juga
bertujuan untuk membawa konflik kedalam arena diskusi, media dikontrol oleh pendapat
masyarakat, tindakan konsumen, kode etik professional,dan dalam hal penyiaran, dikontrol
oleh badan pengatur mengingat keterbatasan teknis pada jumlah saluran frekuensi yang
tersedia. Keempat, teori komunis soviet tujuan utama media dalah membantu keberhasilan
dan kelangsungan sistem soviet. Media dalam sistem soviet dimiliki dan dikontrol oleh
Negara dan hanya sebagai kepanjangan tangan negara.

Teori yang lahir dari kajian masyarakat maya ini, menjadi sebuah teori paling akhir dalam
kajian komunikasi atau sosiologi komunikasi, seperti yang dijelaskan pada bagian tentang
masyarakat cyber. Lahir sebuah kajian ilmiah mengenai cybercommunity yang memiliki
struktur yang menyerupai kehidupan social masyarakat nyata, sehingga dapat dikatakan
sebagai sebuah teori cybercommunity. Beberapa bagian-bagian penting dalam teori
komunikasi dunia maya, yaitu konsep dasar komunikasi digital. ruang dan wilayah teori
komunikasi dunia maya, seperti penentuan agenda dan lain-lain. Riset-riset baru pada
komunikasi cyber, yaitu mediamorfosis, dan riset-riset lainnya.

BAB SEPULUH

Penelitian Komunikasi
Penelitian adalah proses ilmiah yang selalu ada dalam kehidupan intelektual
manusia berdasarkan sifat ingin tau yang ada dalam hidup ilmuwan. Cara yang digunakan,
pertama, dengan menggunakan akal sehat mengacu kelaziman-kelaziman dalam kehidupan
sehari-hari. Kedua, melakukan kegiatan penelitian yang bersifat ilmiah yang berdasarkan

pada kaidah-kaidah tertentu dan cara berfikir yang sistematis yang melingkupi keseluruhan
proses penelitian.
Penentuan rancangan penelitian adalah bagaimana penelitian merancangkan model
penelitian yang akan dilaksanakan mulai dari rancangan problematik, teoritik, metodologik
sampai dengan rancangan analisis dan hasil penelitian. Penentuan problem teori yang akan
digunakan adalah bagaimana penelitian mentukan teori apa yang akan digunakan dan
menjadi acuan dalam penelitian ini , sehingga peneliti memiliki kejelasan tentang upaya
maaping theory mulai dari grand theory, middle theory sampai application theory.
Penentuan problem aplikasi di lapangan, yaitu bagaimana peneliti menetukan teknik
pelaksanaan penelitian mulai dari uji coba instrument penelitian, applikasi metode, dan
pengumpulan data di lapangan sampai dengan analisis data.
Penilitan komunikasi yang paling popular dan paling sering digunakan adalah
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dalam komunikasi menekankan
pada bagaimana sebuah pendekatan dapat mengungkapkan makna-makna dari konten
komunikasi yang ada sehingga hasil-hasil penelitian yang diperoleh berhubungan
pemaknaan dari sebuah proses komunikasi yang terjadi. Sedangkan paradigm kuantitatif
dalam komunikasi menekankan pendekatannya pada bentuk-bentuk kejadian variable
komunikasi, dimana komunikasi dipandang sebagai variable yang dapat dihitung
frekuensinya dan dicari hubungan-hubungan serta pengaruh di sekitar kejadian variable itu.

BAB SEBELAS
Efek Media Massa
Media massa secara teoritis memiliki fungsi sebagai saluaran informasi, pendidikan
dan hiburan. Efek media massa tidak saja mempengaruhi sikap seseorang namun dapat pula
mempengaruhi perilaku, bahkan pada tataran yang lebih jauh efek media massa dapat
mempengaruhi sistem-sistem social maupun sistem budaya masyarakat.

Denis McQuail menjelaskan bahwa efek media massa memiliki typology yang mana terdiri
dari empat bagian yang besar. Pertama, efek media merupakan efek yang direncanakan,
kedua, efek media massa yang tidak direncanakan atau tidak dapat diperkirakan, ketiga, efek
media massa terjadi dalam waktu pendek namun secara cepat, instan, dank eras
mempengaruhi seseorang atau masyarakat, keempat, efek media massa berlangsung dalam
waktu yang lama, sehingga mempengaruhi sikap-sikap adopsi inovasi, control social sampai
dengan perubahan kelembagaan, dan persoalan-persoalan perubahan budaya.

Efek media massa yang dapat direncanakan dan terjadi dalam waktu yang cepat yaitu seperti
propaganda, respons individu, kampanye media, news learning, pembingkaian berita, dan
agenda setting. Efek media yang terencana ini juga dapat dilakukan dalam waktu yang lama,
dengan efek media yang lama pula terjadi dimasyarakat, dalam waktu yang lama media
dapat menyebarkan difusi inovasi kepada seluruh lapisan masyarakat, efek merusak yang
paling mudah terjadi adalah pada tatanan fisik dan perilaku individual yang berdampak pada
perilaku kelompok dan masyarakat. Efek merusak pada tatanan sikap dan norma-norma lain
disekitar sikap sepeti merusak sistem social sampai dengan merusak sistem budaya serta
lingkungan yang lebih luas. Efek media massa pada tahap ini kadang bersifat dahsyat, namun
akan mudah dilupakan orang seirama dengan berkurangnya pemberitaan tersebut dimedia
massa.

BAB DUA BELAS

Masalah-masalah Sosial dan Media Massa

Media massa adalah institusi yang berfungsi memberi, informasi, edukasi, dan hiburan,
maka media massa akan datang tidak lagi menjadi institusi edukasi dalam pengertian
sesungguhnya akan tetapi lebih banyak menjadi institusi pemberi informasi yang tidak
edukatif dan penyaji hiburan yang tidak edukatif pula.

Media massa saat ini menamakan diri sebagai agen perubahan dan juga agen perusak dan
pemicu maslah soaial di masyarakatnya. Tayangan mistik di media massa khususnya di
televisi menjadi mindstream, kebiasan menonton tayangan mistik ini menjadi budaya
masyarakat masyarakat dan sebuah petualangan batin seseorang, efek buruk yang
ditimbulkan akan berdampak pada kerusakan kognitif masyarakat, terutama anak-anak,
bahaya terbesar dari tayangan mistik dan tahayul adalah pada kerusakan sikap dan perilaku.

Masing-masing orang yang berada pada konteks budaya dan sosiologis ini memiliki
kepentingan masing-masing untuk membuat definisi tentang porno sebagai bentuk dari
eksistensi mereka, terutama berhubungan dengen kekuasan dan negara. Ketika tayangan
pornomedia disiarkan oleh media massa, maka dapat dipastikan khalayak terkonstruksi
dengan penayangan pornomedia tidak memandang perbedaan umur khalayak, kerusakan
social dan moral pasti bagian dari efek media massa yang tidak bisa dikendalikan
sebagaimana bahaya terhadap pornomedia tersebut.

Kekuatan konstruksi soaial media massa itu terletak pada kekuatan media itu sendiri , saat
ini karya-karya seni kreatif seperti iklan menjadi konsumsi masyarkat dalam berbagai media
massa, posisi perempuan ini menjadi sanagat potensial untuk dikomersilkan dan di
eksploitasi, karena posisi perempuan menjadi sumber inspirasi dan juga tambang uang yang
tidak habis-habisnya.

Media masa benar-benar ingin menunjukan kepada masyarakat konsumennya bahwa ia
adalah replikasi dari masyarkatnya yang bertujuan menonjolkan kengerian dan keseraman
agar membangkitkan emosi pemirsa dan pembaca karena semakin menyeramkan semakin
banyak ditonton dan dibaca.

Media massa jelas-jelas menyebarkan kekerasan, pornomedia, pembunuhan karakter
seseorang, yang acapkali menayangkan atau meberitakan informasi-informasiyang tak
bermutu, sampah, dan tak bermanfaat bagi masyarakat, maka berbagai kreativitas, seni,
budaya dan ilmu pengetahuan yang sengaja menjerumuskan manusia kepada sifat-sifat
kehewanan, menjadi buruk bagi masyarakatnya. Media massa telah teralienasi pada
pilihannya sendiri menjadi media kapitalis, sehingga mau ataupun tidak, media harus
menjadi unit produk kapitalis, yang hanya mencari keuntungan dari melipatgandakan modal
yang ada, tanpa harus melihat persoalan axiology itu sendiri.

BAB TIGA BELAS

Masa Depan Sosiologi Komunikasi

Studi-studi sosiologi komunikasi terbatas pada hubungan antar masyarakat dan media,
namun spectrum studi komunikasi begitu luas menyangkut hubungan-hubungan antara
orang, kelompok, dan antar masyarakat, bahkan hubungan anatara orang-kelompokmasyarakat dan pranata-pranata social serta budaya yang menjadi pijakan maupun yang ada
di sekitarnya.

Kajian-kajian berbagai aspek tentang perkembangan teknologi telematika menjadi sangat
urgen terutama yang berhubungan dengan perkembangan media baru, karena tidak saja
menyangkut basis-basis ekonomi yang perlu disiapkan, akan tetapi yang terpenting adalah
bagaimana kosnstruksi soaial media massa member kontribusi terhadap kehidupan manusia
secara keseluruhan. Di sinalah peran sosiologi komunikasi member kontribusi kepada studistudi lain.

Perkembangan teknologi media massa akhir-akhir ini, serta perubahan social yang terjadi
begitu cepat, maka bidang soskom ini ikut pula berkembang sangat pesat di berbagai setting
unit kehidupan masyarakat, sehingga tidak heran nanti soskom akan diajarkan di berbagai
bidang studi di berbagai bidang ilmu, bahkan akan menjadi disiplin ilmu yang berkembang
secara independen terlepas dari bidang sosiologi maupun bidang komunikasi itu sendiri.

Maka di waktu-waktu yang akan datang, kajian soskom memiliki massa depan yng sangat
luas dan memiliki bidang-bidang kajian yang sangat luas pula seirama dengan perkembangan
masyarakat dan teknologi media itu sendiri.