Obat BebasOTC Farmakologi dan Pengelolaan Obat | Keluarga IKMA FKMUA 2010 obat bebas otc1
OBAT BEBAS
(OBAT TANPA
RESEP)
Danti Nur Indiastuti,
dr, MKed
Bahan yang digunakan untuk:
•Menegakkan diagnosis
•Mencegah penyakit
•Mengurangkan penyakit
•Menghilangkan penyakit
•Menyembuhkan penyakit,
•Memperelok badan
Sinonim
Nama resmi:
Farmakope Indonesia
Nama generik:
International Non-proprietory Name
(INN), umum dipakai
Nama paten:
Hak paten pabrik
Cara Kerja:
•Metabolisme sel-sel px dan/ atau
mikroorganisme/ parasit penyebab penyakit
•Normal dalam tubuh kekurangan
disebut terapi substitusi
Obat merupakan bahan asing/ racun:
• Narkotika/ Ox Bius/ Daftar O
• Ox Keras/ Daftar G
• Ox Bebas Terbatas/ Daftar W
Obat Bebas
Golongan obat yang dapat dijual
belikan dengan bebas tanpa resep
dokter.
Dapat dibeli di apotik, toko obat,
swalayan, warung-warung kecil.
Biasanya tidak membahayakan jiwa
Obat bebas pada pembungkusnya
diberi tanda khusus : Warna hijau
di dalam lingkaran warna hitam
Obat Bebas Terbatas
Dapat dijualbelikan scr bebas dg
syarat hanya dlm jumlah yg telah
ditentukan
Kelompok obat termasuk daftar W
( peringatan)
Pada pembungkusnya diberi tanda
khusus: Warna biru di dalam
lingkaran warna hitam.
Obat Bebas Terbatas
(+) tanda peringatan u/ aturan pakai obat
(huruf putih di atas dasar hitam):
1. Awas! Obat Keras : baca aturan pemakaian.
2. Awas! Obat Keras : hanya u/ kumur jangan
ditelan
3. Awas! Obat Keras : hanya u/ bagian luar
badan
4. Awas! Obat Keras : hanya u/ dibakar
5. Awas! Obat Keras : tidak boleh ditelan
6. Awas! Obat Keras : obat wasir, jangan
ditelan.
Obat Keras
Obat yang dibeli harus dengan resep
dokter
Pembungkusnya ada tanda khusus:
lingkaran warna hitam, didalamnya
warna merah dan ada tulisannya K
K
Dokter/ Apoteker
Alergi/ reaksi obat/ makanan/
senyawa lain
Diet bahan tambahan obat
Hamil/ merencanakan kehamilan
Sedang menyusui
Minum obat lain/ pil diet/ suplemen
Permintaan tertulis dari dokter
kepada apoteker untuk
membuatkan obat dalam bentuk
sediaan tertentu dan
menyerahkannya kepada px
Etiket atau Brosur Obat
Setiap obat perlu dicantumkan:
Nama obat
Komposisi obat
Cara kerja obat
Indikasi
Aturan pakai
Peringatan perhatian nama produsen
Nomor batch
Nomor registrasi
∑ Ox yang diberikan kepada px
dalam
satuan berat (gram, miligram,
mikrogram)
atau satuan isi (mililiter, liter)
D. Lazim/ D. Medicinalis/ D. Terapeutik
D. Toxica D. Letalis
D. Maksimum: batas dosis yang relatif
aman
Initial Dose/ Dosis Awal/ Loading Dose:
Untuk memulai tx efek klinis
Maintenance Dose / Dosis Pemeliharaan
u/ mempertahankan efek klinis
K O M P L E K S
Faktor Obat: sifat fisika, kimia, toksisitas
Cara Pemberian Obat
Faktor Penderita: umur, BB, sex, ras, tolerance,
obesitas, sensitivitas, patofisiologi
OBAT MINUM
C = 15 ml ; cth = 5 ml sendok/ gelas
penakar
OBAT TETES
1 gram air suling = 1ml = 20 tetes pada suhu
20°C,
% b/b;luar;
Boorzalf
10%
3 mm penampang
0,6 penampang
lubang
% b/v; Morphine HCl 1%
% v/v; Alkohol 70%
ANAK
•Pola ADME belum
sempurna
Perbadingan umur/
BB/ LPT KURANG
TEPAT
IDEAL:
…/mg/kg BB/hari
atau
…/mg/kg BB/kali (~ t
½)
GERIATRI
•Perubahan pola
ADME
•Dosis dikurangi dan
atau interval
diperpanjang
OBESITAS
(> 20% BB ideal)
•Lipofilik; BBN (T ½
>)
•Lipofobik; BBTL
Cara Pemberian
Sub Lingual: tidak lewat “first pass effect”,
dihancurkan di saliva, iritasi mukosa mulut (-)
Oral: lambung (as>bs) & duo (permukaan luas;
as,bs)
Inhalation: sistemik: segera; lokal: bronkiolus
Parenteral: Intradermal, intra-arterial, intraartikuler, intraspinal, intrathecal, intracisternal,
intracardial, intrapleural, peritoneal dialysis
Rectal: efek lokal; sistemik: per oral (-),
diharapkan efek lambat, absorbsi tidak
BENTUK SEDIAAN:
Sediaan yang mengandung satu atau lebih
zat berkhasiat, dalam suatu vehiculum
Ditentukan oleh:
- Bahan obat:
sifat fisika-kimia, struktur kimia,
farmakokinetik, stabilitas
- Pasien:
umur, lokasi, kecepatan,
keadaan umum, kecocokan
terapeutik optimal & efek samping
minimal
CAIR
Solutio, Mixtura, Mixtura Agitanda,
Suspensio, Emulsum, Saturatio, Guttae,
Sirupus, injectio, Aerosol
½ PADAT
Linimentum, Unguentum, Pasta, Sapo,
Emplastrum
PADAT
Efek Samping
Dampak yang tidak
diinginkan/diharapkan dengan dosis
atau takaran normal
Kadar : ringan s/ berat
Waktu : segera s/ meskipun obat
dihentikan
Ada yang bisa diprediksi dan tidak
Siapa saja bisa mengalami
Cara Penyimpanan Obat
Jauhkan dari jangkauan anak-anak
Simpan dalam kemasan aslinya dan tutup
rapat
Tablet/ kapsul: Jangan pada tempat panas
atau lembab
Obat cair: Jangan disimpan pada lemari
pendingin/bahkan menjadi beku, kecuali
disebutkan pada etiket
Jangan di mobil jangka lama
Lihat kadaluarsa
Cara menyimpan
Disimpan dalam wadah tertentu & Beri etiket
1. Kelembaban : wadah kedap/ kering
2. Suhu : sesuai petunjuk; 4-10ºC: almari es
bawah
3. Sinar/ cahaya (UV) : botol inaktinis (tidak
tembus)
- Beracun (Narkotika) almari terkunci
- Kenaikan 10°C T½ jadi separuhnya ~
kadaluarsa
Penggunaan obat bebas
pd Masyarakat umum
Setiap orang pasti pernah merasa sakit
( pusing, batuk, pilek dsb), biasanya
langsung minum obat yang mudah
dibeli dari toko obat, swalayan maupun
apotek tanpa resep dokter.
Tidak selalu cocok pada setiap orang.
Belum tentu aman bagi orang yang
menggunakan obat tsb.
Cara Penggunaan yang
Benar
Minum sesuai anjuran, waktu tepat,
jangka waktu yang benar etiket &
kadaluarsa
Hanya untuk obat bebas dan obat
bebas terbatas untuk masalah
kesehatan yang ringan
Tidak untuk penggunaan terus menerus
tidak memberi respon hentikan
Jangan dicampur dalam satu wadah
Cara Penggunaan yang
Benar
Oral: minum sesudah/ saat/ sebelum makan?;
gunakan sendok takar
Tetes/ salep mata: steril, tutup rapat; jangan
disimpan > 30 hari
Tetes hidung: hindari infeksi walaupun tidak steril
Tetes telinga: posisi telinga; ujung wadah jangan
dibilas
Supositoria: jangan terlalu lunak
Obat mata & telinga tidak dianjurkan sbg ox bebas
Prinsip pengunaan obat
bebas pada kehamilan
1.
2.
3.
4.
Hindari pada trimester pertama.
Gunakan dengan dosis paling
rendah u/ jangka waktu sesingkat
mungkin
Hindari preparat kombinasi
Sebelumnya atasi tanpa obat
dahulu
Prinsip pengunaan obat
bebas pada laktasi
1. Pilih sedikit pajanan pada bayi
2. Kondisi bayi paling rentan pada
usia beberapa minggu pertama
kelahiran, hepar & ginjal belum
mencapai taraf maturitas. Bayi
prematur !!!
3. Ibu meminum obat segera setelah
menyusui, karena konsentrasi
puncak obat pada umumnya terjadi
1-3 jm kemudian.
Obat Penurun Demam
Diatas 37 (> 38, anak-anak dapat kejang)
Dapat disebabkan karena infeksi/ non-infeksi
Biasanya disertai menggigil, keringat dingin
Terapi non obat: banyak minum, kompres dg
es & alkohol, pakai pakaian tipis
Obat tsb u/ mengatasi gx bukan sumber psx
Parasetamol, Asetosal
Jangan dg ox fllu
Hati2 psx hati, ibu stlh melahirkan
Obat Pereda Nyeri dan
Radang
Penyebab trauma, infeksi/ radang
Tx non-obat: kompres hangat
Parasetamol, Asetosal, Ibuprofen
Ibuprofen (bronkospasme!!!) & asetosal
mempunyai sensitifitas silang
Aspirin : Hindari pada kehamilan TM III
krn risiko komplikasi p’darahn dan
penutupan prematur arteriosus,
penurunan ekskresi urine janin
Obat Pereda Nyeri
Topikal
Terapi non-obat: pijat, kompres atau
penyinaran hangat
Memberikan efek counter-irritant &
meningkatkan peredaran darah
setempat
Berupa salep (balsem), krim, cairan
(obat gosok), plester (koyo)
Obat Pereda Nyeri
Topikal
Metil salisilat (antiradang)
Nikotinat
Capsicum (tidak meningkatkan peredaran
darah),
Enzim heparinoid & hialuronidase (m↑kan
p’buangan eksudat tidak ditempat infeksi)
Kamfer (harum & efek rubifasien; tidak u/
bumil)
Mentol & Timol (rasa dingin u/ anestesi
lokal; timol berefek AM ringan & harum)
Obat Batuk
Penyebab: infeksi & non-infeksi
Tx non-obat: minum air putih, hindari
faktor alergi
Obat ekspektoran (bayi!!!):
gliserilgualikolat, amonium klorida,
bromhexin, succus liquiritiae
Obat antitusif (bebas terbatas) DMP,
noskapin jangan untuk batuk kronik
Difenhidramin (kantuk!!!)
Obat Pilek
Jangan > dari 7 hari
Biasanya kombinasi, mengandung:
(Bumil!!!)
Antipiretik/ analgesik
Antihistamin (CTM, triprolidin, promethazin).
Dekongestan: vasokonstriksi
Topikal: oksimetazolin sumbatan sekunder!!!
Oral: pseudoefedrin, efedrin, fenilpropanolamin,
fenilefrin ES: psx jantung & pembuluh darah
Obat Asma
Segera hubungi dokter
> mengandung gol ox keras
Kombinasi teofilin, efedrin,
ekspektoran (Bumil!!!) jantung
berdebar-debar
Obat Saluran Pencernaan
Pastikan dx hati2 keganasan/jantung
Antasida digunakan apabila diperlukan
Antasida mengganggu absorbsi obat
tertentu
Aluminium, kalsium karbonat,
magnesium, simetikon, natrium
bikarbonat
Obat Diare
Non terapi: teh, tajin, kuah sayur,
oralit, car elektrolitASI
Makan makanan yg tidak
merangsang
Buah yang dianjurkan: pisang
Hati-hati obat diare
Aman norit
Tanda Dehidrasi !!!
BAB sering/ banyak
Keadaan umum gelsag, rewel/ lesu.
tak sadar
Rasa haus
Mulut/ lidah kering
Mata/ ubun-ubun cekung
Tidak keluar air mata saat nangis
Kulit kembali lambat
Obat Pencahar/ Laksan
Penggunaan :
Konstipasi ( sembelit )
Setelah Tx obat cacing
Keracunan obat atau makanan
M’konsumsi ox lain mengurangi ef ox lain
K.I :
Px nyeri perut, ileus, radang usus buntu, rad.
Usus
Kehamilan abortus
Ibu laktasi distrbusi ke ASI
Obat Pencahar/ Laksan
Penggunaan terlalu sering berbahaya
Laksan ber-lb mematikan flora usus
menurunkan syntesa vit K & B
kompleks
Kekurangan gizi
Mineral tubuh yg penting 1 g / hr diare
Dosis besar batu ginjal
Vit A over dosis :
Kulit kering , gangguan pertumbuhan
rambut, m↑ TIK ( pusing ), nyeri tulang,
hipotrombinemia.
Vit D :
Hipervitaminosis Hiperkalsemia :
Gangguan Fs. Ginjal : Poliuria, nokturia.
Kortikosteroid Topikal
Hidrokortison 0,1% dan 1% unt keluhan
kulit pruritus, ekzema, ruam popok.
Tidak u/ anak < 5 thn & kehamilan.
Waspada :
Penyebaran infeksi bersifat lokal
Atrofi & penebalan kulit
Akne
Pigmentasi daerah yg dioles
Skabies & Pedikulosis
Penyakit ini di Tx dgn Malation
Tdk boleh dioles pd kulit luka, terinfeksi
atau panas.
Pemberian dgn minyak atau krim
meningkatkan absorpsi hrs dihindari
Bila terabsorpsi gangguan SSP, konvulsi
Menybbkn dermatitis kontak
Tdk boleh sering2 1xseminggu
Gatal2 akibat skabies meskipun kutu sdh
mati (+) Antihistamin
Hemoroid
Kompres dingin.
Krim pereda nyeri mengandung astringen
ringan: anusol cream (bismut oksida, zink
oksida)
Bila diberi Anestesi lokal pada ibu hamil
dapat diserap bahaya pd janin bradikardia
Diet makanan serat, minum air putih,
hindari makanan pedas, hindari posisi
duduk berlebihan, hindari sembelit
MOTTO:
Berikanlah selalu:
Obat yang tepat
Dengan dosis yang tepat
Dalam bentuk sediaan yang sesuai
Pada waktu yang tepat
Kepada penderita yang tepat
why
where
what
who
how
TERIMA KASIH
46
DAN FK 111208
(OBAT TANPA
RESEP)
Danti Nur Indiastuti,
dr, MKed
Bahan yang digunakan untuk:
•Menegakkan diagnosis
•Mencegah penyakit
•Mengurangkan penyakit
•Menghilangkan penyakit
•Menyembuhkan penyakit,
•Memperelok badan
Sinonim
Nama resmi:
Farmakope Indonesia
Nama generik:
International Non-proprietory Name
(INN), umum dipakai
Nama paten:
Hak paten pabrik
Cara Kerja:
•Metabolisme sel-sel px dan/ atau
mikroorganisme/ parasit penyebab penyakit
•Normal dalam tubuh kekurangan
disebut terapi substitusi
Obat merupakan bahan asing/ racun:
• Narkotika/ Ox Bius/ Daftar O
• Ox Keras/ Daftar G
• Ox Bebas Terbatas/ Daftar W
Obat Bebas
Golongan obat yang dapat dijual
belikan dengan bebas tanpa resep
dokter.
Dapat dibeli di apotik, toko obat,
swalayan, warung-warung kecil.
Biasanya tidak membahayakan jiwa
Obat bebas pada pembungkusnya
diberi tanda khusus : Warna hijau
di dalam lingkaran warna hitam
Obat Bebas Terbatas
Dapat dijualbelikan scr bebas dg
syarat hanya dlm jumlah yg telah
ditentukan
Kelompok obat termasuk daftar W
( peringatan)
Pada pembungkusnya diberi tanda
khusus: Warna biru di dalam
lingkaran warna hitam.
Obat Bebas Terbatas
(+) tanda peringatan u/ aturan pakai obat
(huruf putih di atas dasar hitam):
1. Awas! Obat Keras : baca aturan pemakaian.
2. Awas! Obat Keras : hanya u/ kumur jangan
ditelan
3. Awas! Obat Keras : hanya u/ bagian luar
badan
4. Awas! Obat Keras : hanya u/ dibakar
5. Awas! Obat Keras : tidak boleh ditelan
6. Awas! Obat Keras : obat wasir, jangan
ditelan.
Obat Keras
Obat yang dibeli harus dengan resep
dokter
Pembungkusnya ada tanda khusus:
lingkaran warna hitam, didalamnya
warna merah dan ada tulisannya K
K
Dokter/ Apoteker
Alergi/ reaksi obat/ makanan/
senyawa lain
Diet bahan tambahan obat
Hamil/ merencanakan kehamilan
Sedang menyusui
Minum obat lain/ pil diet/ suplemen
Permintaan tertulis dari dokter
kepada apoteker untuk
membuatkan obat dalam bentuk
sediaan tertentu dan
menyerahkannya kepada px
Etiket atau Brosur Obat
Setiap obat perlu dicantumkan:
Nama obat
Komposisi obat
Cara kerja obat
Indikasi
Aturan pakai
Peringatan perhatian nama produsen
Nomor batch
Nomor registrasi
∑ Ox yang diberikan kepada px
dalam
satuan berat (gram, miligram,
mikrogram)
atau satuan isi (mililiter, liter)
D. Lazim/ D. Medicinalis/ D. Terapeutik
D. Toxica D. Letalis
D. Maksimum: batas dosis yang relatif
aman
Initial Dose/ Dosis Awal/ Loading Dose:
Untuk memulai tx efek klinis
Maintenance Dose / Dosis Pemeliharaan
u/ mempertahankan efek klinis
K O M P L E K S
Faktor Obat: sifat fisika, kimia, toksisitas
Cara Pemberian Obat
Faktor Penderita: umur, BB, sex, ras, tolerance,
obesitas, sensitivitas, patofisiologi
OBAT MINUM
C = 15 ml ; cth = 5 ml sendok/ gelas
penakar
OBAT TETES
1 gram air suling = 1ml = 20 tetes pada suhu
20°C,
% b/b;luar;
Boorzalf
10%
3 mm penampang
0,6 penampang
lubang
% b/v; Morphine HCl 1%
% v/v; Alkohol 70%
ANAK
•Pola ADME belum
sempurna
Perbadingan umur/
BB/ LPT KURANG
TEPAT
IDEAL:
…/mg/kg BB/hari
atau
…/mg/kg BB/kali (~ t
½)
GERIATRI
•Perubahan pola
ADME
•Dosis dikurangi dan
atau interval
diperpanjang
OBESITAS
(> 20% BB ideal)
•Lipofilik; BBN (T ½
>)
•Lipofobik; BBTL
Cara Pemberian
Sub Lingual: tidak lewat “first pass effect”,
dihancurkan di saliva, iritasi mukosa mulut (-)
Oral: lambung (as>bs) & duo (permukaan luas;
as,bs)
Inhalation: sistemik: segera; lokal: bronkiolus
Parenteral: Intradermal, intra-arterial, intraartikuler, intraspinal, intrathecal, intracisternal,
intracardial, intrapleural, peritoneal dialysis
Rectal: efek lokal; sistemik: per oral (-),
diharapkan efek lambat, absorbsi tidak
BENTUK SEDIAAN:
Sediaan yang mengandung satu atau lebih
zat berkhasiat, dalam suatu vehiculum
Ditentukan oleh:
- Bahan obat:
sifat fisika-kimia, struktur kimia,
farmakokinetik, stabilitas
- Pasien:
umur, lokasi, kecepatan,
keadaan umum, kecocokan
terapeutik optimal & efek samping
minimal
CAIR
Solutio, Mixtura, Mixtura Agitanda,
Suspensio, Emulsum, Saturatio, Guttae,
Sirupus, injectio, Aerosol
½ PADAT
Linimentum, Unguentum, Pasta, Sapo,
Emplastrum
PADAT
Efek Samping
Dampak yang tidak
diinginkan/diharapkan dengan dosis
atau takaran normal
Kadar : ringan s/ berat
Waktu : segera s/ meskipun obat
dihentikan
Ada yang bisa diprediksi dan tidak
Siapa saja bisa mengalami
Cara Penyimpanan Obat
Jauhkan dari jangkauan anak-anak
Simpan dalam kemasan aslinya dan tutup
rapat
Tablet/ kapsul: Jangan pada tempat panas
atau lembab
Obat cair: Jangan disimpan pada lemari
pendingin/bahkan menjadi beku, kecuali
disebutkan pada etiket
Jangan di mobil jangka lama
Lihat kadaluarsa
Cara menyimpan
Disimpan dalam wadah tertentu & Beri etiket
1. Kelembaban : wadah kedap/ kering
2. Suhu : sesuai petunjuk; 4-10ºC: almari es
bawah
3. Sinar/ cahaya (UV) : botol inaktinis (tidak
tembus)
- Beracun (Narkotika) almari terkunci
- Kenaikan 10°C T½ jadi separuhnya ~
kadaluarsa
Penggunaan obat bebas
pd Masyarakat umum
Setiap orang pasti pernah merasa sakit
( pusing, batuk, pilek dsb), biasanya
langsung minum obat yang mudah
dibeli dari toko obat, swalayan maupun
apotek tanpa resep dokter.
Tidak selalu cocok pada setiap orang.
Belum tentu aman bagi orang yang
menggunakan obat tsb.
Cara Penggunaan yang
Benar
Minum sesuai anjuran, waktu tepat,
jangka waktu yang benar etiket &
kadaluarsa
Hanya untuk obat bebas dan obat
bebas terbatas untuk masalah
kesehatan yang ringan
Tidak untuk penggunaan terus menerus
tidak memberi respon hentikan
Jangan dicampur dalam satu wadah
Cara Penggunaan yang
Benar
Oral: minum sesudah/ saat/ sebelum makan?;
gunakan sendok takar
Tetes/ salep mata: steril, tutup rapat; jangan
disimpan > 30 hari
Tetes hidung: hindari infeksi walaupun tidak steril
Tetes telinga: posisi telinga; ujung wadah jangan
dibilas
Supositoria: jangan terlalu lunak
Obat mata & telinga tidak dianjurkan sbg ox bebas
Prinsip pengunaan obat
bebas pada kehamilan
1.
2.
3.
4.
Hindari pada trimester pertama.
Gunakan dengan dosis paling
rendah u/ jangka waktu sesingkat
mungkin
Hindari preparat kombinasi
Sebelumnya atasi tanpa obat
dahulu
Prinsip pengunaan obat
bebas pada laktasi
1. Pilih sedikit pajanan pada bayi
2. Kondisi bayi paling rentan pada
usia beberapa minggu pertama
kelahiran, hepar & ginjal belum
mencapai taraf maturitas. Bayi
prematur !!!
3. Ibu meminum obat segera setelah
menyusui, karena konsentrasi
puncak obat pada umumnya terjadi
1-3 jm kemudian.
Obat Penurun Demam
Diatas 37 (> 38, anak-anak dapat kejang)
Dapat disebabkan karena infeksi/ non-infeksi
Biasanya disertai menggigil, keringat dingin
Terapi non obat: banyak minum, kompres dg
es & alkohol, pakai pakaian tipis
Obat tsb u/ mengatasi gx bukan sumber psx
Parasetamol, Asetosal
Jangan dg ox fllu
Hati2 psx hati, ibu stlh melahirkan
Obat Pereda Nyeri dan
Radang
Penyebab trauma, infeksi/ radang
Tx non-obat: kompres hangat
Parasetamol, Asetosal, Ibuprofen
Ibuprofen (bronkospasme!!!) & asetosal
mempunyai sensitifitas silang
Aspirin : Hindari pada kehamilan TM III
krn risiko komplikasi p’darahn dan
penutupan prematur arteriosus,
penurunan ekskresi urine janin
Obat Pereda Nyeri
Topikal
Terapi non-obat: pijat, kompres atau
penyinaran hangat
Memberikan efek counter-irritant &
meningkatkan peredaran darah
setempat
Berupa salep (balsem), krim, cairan
(obat gosok), plester (koyo)
Obat Pereda Nyeri
Topikal
Metil salisilat (antiradang)
Nikotinat
Capsicum (tidak meningkatkan peredaran
darah),
Enzim heparinoid & hialuronidase (m↑kan
p’buangan eksudat tidak ditempat infeksi)
Kamfer (harum & efek rubifasien; tidak u/
bumil)
Mentol & Timol (rasa dingin u/ anestesi
lokal; timol berefek AM ringan & harum)
Obat Batuk
Penyebab: infeksi & non-infeksi
Tx non-obat: minum air putih, hindari
faktor alergi
Obat ekspektoran (bayi!!!):
gliserilgualikolat, amonium klorida,
bromhexin, succus liquiritiae
Obat antitusif (bebas terbatas) DMP,
noskapin jangan untuk batuk kronik
Difenhidramin (kantuk!!!)
Obat Pilek
Jangan > dari 7 hari
Biasanya kombinasi, mengandung:
(Bumil!!!)
Antipiretik/ analgesik
Antihistamin (CTM, triprolidin, promethazin).
Dekongestan: vasokonstriksi
Topikal: oksimetazolin sumbatan sekunder!!!
Oral: pseudoefedrin, efedrin, fenilpropanolamin,
fenilefrin ES: psx jantung & pembuluh darah
Obat Asma
Segera hubungi dokter
> mengandung gol ox keras
Kombinasi teofilin, efedrin,
ekspektoran (Bumil!!!) jantung
berdebar-debar
Obat Saluran Pencernaan
Pastikan dx hati2 keganasan/jantung
Antasida digunakan apabila diperlukan
Antasida mengganggu absorbsi obat
tertentu
Aluminium, kalsium karbonat,
magnesium, simetikon, natrium
bikarbonat
Obat Diare
Non terapi: teh, tajin, kuah sayur,
oralit, car elektrolitASI
Makan makanan yg tidak
merangsang
Buah yang dianjurkan: pisang
Hati-hati obat diare
Aman norit
Tanda Dehidrasi !!!
BAB sering/ banyak
Keadaan umum gelsag, rewel/ lesu.
tak sadar
Rasa haus
Mulut/ lidah kering
Mata/ ubun-ubun cekung
Tidak keluar air mata saat nangis
Kulit kembali lambat
Obat Pencahar/ Laksan
Penggunaan :
Konstipasi ( sembelit )
Setelah Tx obat cacing
Keracunan obat atau makanan
M’konsumsi ox lain mengurangi ef ox lain
K.I :
Px nyeri perut, ileus, radang usus buntu, rad.
Usus
Kehamilan abortus
Ibu laktasi distrbusi ke ASI
Obat Pencahar/ Laksan
Penggunaan terlalu sering berbahaya
Laksan ber-lb mematikan flora usus
menurunkan syntesa vit K & B
kompleks
Kekurangan gizi
Mineral tubuh yg penting 1 g / hr diare
Dosis besar batu ginjal
Vit A over dosis :
Kulit kering , gangguan pertumbuhan
rambut, m↑ TIK ( pusing ), nyeri tulang,
hipotrombinemia.
Vit D :
Hipervitaminosis Hiperkalsemia :
Gangguan Fs. Ginjal : Poliuria, nokturia.
Kortikosteroid Topikal
Hidrokortison 0,1% dan 1% unt keluhan
kulit pruritus, ekzema, ruam popok.
Tidak u/ anak < 5 thn & kehamilan.
Waspada :
Penyebaran infeksi bersifat lokal
Atrofi & penebalan kulit
Akne
Pigmentasi daerah yg dioles
Skabies & Pedikulosis
Penyakit ini di Tx dgn Malation
Tdk boleh dioles pd kulit luka, terinfeksi
atau panas.
Pemberian dgn minyak atau krim
meningkatkan absorpsi hrs dihindari
Bila terabsorpsi gangguan SSP, konvulsi
Menybbkn dermatitis kontak
Tdk boleh sering2 1xseminggu
Gatal2 akibat skabies meskipun kutu sdh
mati (+) Antihistamin
Hemoroid
Kompres dingin.
Krim pereda nyeri mengandung astringen
ringan: anusol cream (bismut oksida, zink
oksida)
Bila diberi Anestesi lokal pada ibu hamil
dapat diserap bahaya pd janin bradikardia
Diet makanan serat, minum air putih,
hindari makanan pedas, hindari posisi
duduk berlebihan, hindari sembelit
MOTTO:
Berikanlah selalu:
Obat yang tepat
Dengan dosis yang tepat
Dalam bentuk sediaan yang sesuai
Pada waktu yang tepat
Kepada penderita yang tepat
why
where
what
who
how
TERIMA KASIH
46
DAN FK 111208