Perbedaan antara PP No.10 Tahun 1961 dan

Adam Irwansyah (S5112002)
Perbedaan antara PP No.10 Tahun 1961 dan PP No.24 Tahun 1997
PP No.10 Tahun 1961
Tidak dijelaskan definisi dari terminologi-terminologi
yang terdapat dalam PP.
Tidak dijelaskan asas dan tujuan pendaftaran tanah.
Penyelenggara pendaftaran tanah ialah Kantor
Pendaftaran Tanah dan suatu panitia yang dibentuk oleh
menteri agrarian.

Satuan wilayah tata usaha pendaftaran tanah
diselenggarakan desa demi desa.

Tidak dijelaskan mengenai obyek-obyek pendaftaran
tanah.
Tidak ada pembagian kegiatan terkait pelaksanaan
pendaftaran tanah.
Kegiatan pendaftaran tanah hanya meliputi pengukuran
dan pemetaan, penyelenggaraan tata-usaha pendaftaran
tanah dan pendaftaran hak.


Penetapan batas bidang tanah tidak menuntut
persetujuan para pemegang hak atas tanah yang
berbatasan.
Setiap surat-ukur dibuat dalam rangkap-dua, yang satu
diberikan kepada yang berhak
sebagai bagian dari sertipikat, sedang yang lain disimpan
di Kantor Pendaftaran Tanah.
Untuk tiap-tiap hak yang dibukukan menurut dibuat
salinan dari buku-tanah yang
bersangkutan.
Sertipikat ialah salinan buku-tanah dan surat-ukur
setelah dijahit menjadi satu bersama-sama dengan suatu
kertas-sampul yang bentuknya ditetapkan oleh Menteri
Agraria.

Dalam BAB III, Bagian Pembukuan Hak-Hak Atas
Tanah terdapat pembagian meliputi pembukuan hak-hak
atas tanah di desa-desa yang pendaftaran tanahnya telah
diselenggarak secara lengkap dan di desa-desa yang
pendaftaran tanahanya belum diselenggarakan secara

lengkap.
Menjelaskan tentang pendaftaran pemindahan hak,
pemberian hak baru, penggadaian han, dan pemberian
hak tanggungan dan pewarisan. Namun penjelsan

PP No.24 Tahun 1997
Dijelaskan definisi dari terminologi-terminologi yang
terdapat pada PP pada BAB I, Pasal 1.
Dijelaskan asas dan tujuan pendaftaran tanah pada BAB
II, Pasal 2.
Penyelenggara pendaftaran tanah ialah Badan
Pertanahan Nasional yang tugas pelaksanaannya
dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan dibantu oleh
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan Panitia
Ajudikasi (pendaftaran sistematik).
Pendaftaran tanah diselenggarakan desa demi desa.
Khusus untuk pendaftaran tanah hak guna usaha, hak
pengelolaan, hak tanggungan dan tanah Negara satuan
wilayah tata usaha pendaftarannya adalah
Kabupaten/Kotamadya.

Dijelaskan mengenai obyek-obyek pendaftaran tanah
pada BAB III, Bagian Kedua, Pasal 9
Terdapat dua pembagian terkait pelaksanaan pendaftaran
tanah yaitu pendaftaran tanah untuk pertama kali dan
pemeliharaan data pendaftaran tanah.
Kegiatan pendaftaran tanah (pertama kali) meliputi
pengumpulan dan pengolahan data fisik, pembuktian hak
dan pembukuannya, penerbitan sertifikat, penyajian data
fisik dan data yuridis, serta penyimpanan daftar umum
dan dokumen. Semua kegiatan tersebut disebutkan pada
BAB III, Pasal 12, dan dijelaskan dalam BAB IV.
Penetapan batas bidang tanah sedapat mungkin disetujui
oleh para pemegang hak atas tanah yang berbatasan.
Tidak ada aturan perihal surat-ukur dibuat dalam
rangkap dua.

Tidak ada aturan perihal salinan dari buku tanah.

Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku
sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik

dan data yuridis yang termuat di dalamnya, sepanjang
data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data
yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang
bersangkutan.
Tidak terdapat pembagian mengenai Pembukuan Hak
atas tanah pada BAB IV, Pasal 29.

Menjelaskan secara terperinci dan sistematis perihal
persaratan dan mekanisme terkait pemindahan hak (nonlelang dan lelang), peralihan hak karena pewarisan,

mengenai persyaratan dan mekanisme tidak terperinci
dan sistematis.
Kepala Kantor Pendaftaran Tanah menolak untuk
melakukan pendaftaran peralihan
sesuatu hak atas tanah, jika salah satu diantaranya :
• akta disampaikan tanpa sertifikat atau surat
keterangan atau pernyataan.
• jika orang yang memindahkan, memberikan
hak baru, menggadaikan atau menanggungkan
hak atas tanah itu tidak berwenang berbuat

demikian.
• didalam hal jual-beli, penukaran, penghibahan,
pemberian dengan wasiat, pemberian
• menurut adat dan perbuatan-perbuatan lain
yang dimaksudkan untuk memindahkan hak
milik tidak diperoleh izin dari Menteri Agraria
atau penjabat yang ditunjuknya.
Poin-poin diatas tidak terdapat pada PP No.24 Tahun
1997.

Surat penolakan beserta akta dan warkah lain yang
diterima dari penjabat yang membuat
akta itu dikirim kembali kepada penjabat tersebut dan
kepada yang bersangkutan
disampaikan salinan surat penolakan itu.
Tidak mengatur hapusnya hak atas tanah.
Mengatur tentang Pemberian Sertipikat Baru
Tidak ada peraturan khusus yang membebaskan biaya
peralihan hak karena pewarisan.


Sanksi itu diberikan kepada kealpaan dari ahli waris dan
pejabat desa yang mengurus masalah pendaftaran tanah
tersebut. serta dijelaskan juga tentang denda-denda yang
harus dibayarkan.

peralihan hak karena penggabungan dan peleburan
perseroan atau koperasi, dan pembebanan hak.
Kepala Kantor Pertanahan menolak untuk melakukan
pendaftaran peralihan atau pembebanan hak, jika salah
satu syarat di bawah ini tidak dipenuhi :
• perbuatan hukum terkait pemindahan hak atas
tanah tidak dibuktikan dengan akta PPAT atau
kutipan risalah lelang, kecuali dalam keadaan
tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37
ayat (2);
• dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran
peralihan atau pembebanan hak yang
bersangkutan tidak lengkap;
• tidak dipenuhi syarat lain yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan yang

bersangkutan;
• tanah yang bersangkutan merupakan obyek
sengketa di Pengadilan;
• perbuatan hukum yang dibuktikan dengan akta
PPAT batal atau dibatalkan oleh putusan
Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap; atau
• perbuatan hukum sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 37 ayat (1) dibatalkan oleh para pihak
sebelum didaftar oleh Kantor Pertanahan.
Poin-poin diatas tidak terdapat pada PP No.10 Tahun
1961.
Surat penolakan disampaikan kepada yang
berkepentingan, disertai pengembalian berkas
permohonannya, dengan salinan kepada PPAT atau
Kepala Kantor Lelang yang bersangkutan.
Mengatur hapusnya hak atas tanah dan hak milik atas
satuan rumah susun.
Mengatur tentang Penerbitan Sertipikat Pengganti.
Untuk pendaftaran peralihan hak karena pewarisan yang

diajukan dalam waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal
meninggalnya pewaris, tidak dipungut biaya
pendaftaran.
Sanksi diberikan kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah
(PPAT). Serta pejabat kantor pertanahan yang terlibat
didalamnya.