PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) BERBASIS PELESTARIAN JALAK BALI TERHADAP KEPEDULIAN LINGKUNGAN DAN HASIL PETA KOGNITIF SISWA
PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) BERBASIS
PELESTARIAN JALAK BALI TERHADAP KEPEDULIAN
LINGKUNGAN DAN HASIL PETA KOGNITIF SISWA
Ayu Manik Santika, Desak Nyoman Budiningsih, Cornelius Sri Murdo Yuwono
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar
ABSTRAK
Kurangnya rasa peduli tentang fenomena yang ada dilingkungan sekitar dapat menyebabkan
semakin terpuruknya sikap empatik siswa. Hal ini biasa berdampak pada lingkungan mereka
yang akan terbengkalai dan rusak karena tidak dirawat dengan baik. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis pengaruh pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) berbasis
pelestarian Jalak Bali dalam penangkaran Friends of the National Parks Foundation (FNPF)
terhadap kepedulian lingkungan dan hasil peta kognitif siswa. Jenis penelitian Pre-
Experimental Design dengan rancangan penelitian One-group Pretest-Posttest Design yang
dilaksanakan di SMA N 1 Nusa Penida. Pengumpulan data menggunakan angket kepedulian
lingkungan dengan 3 indikator dan rubrik hasil peta kognitif dengan 4 indikator penilaian.
Hasil yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji Wilcoxon Match Pairs yang
menunjukkan adanya perbedaan sangat nyata (p<0,01) dari penerapan pendekatan
pembelajaran Jelajah Alam sekitar (JAS) berbasis pelestarian Jalak Bali terhadap kepedulian
lingkungan siswa dan berbeda nyata (p<0,05) terhadap hasil peta kognitif siswa. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar berbasis pelestarian
Jalak Bali dalam penangkaran Friends of the National Parks Foundation berpengaruh positif
terhadap hasil peta kognitif siswa KIR SMA N 1 Nusa Penida.Kata Kunci : Pendekatan JAS, Kepedulian Lingkungan, Peta Kognitif
ABSTRACT
The lack of a sense of caring about the phenomena exists in the environment around can
cause further decline empathic attitude possessed by the students. This usually affects their
environment which would break down because it is not treated properly. The purpose of this
study was to analyze the effect of the approach of Natural Roaming Around (JAS) based on
the preservation of the Bali Starling in captivity Friends of the National Parks Foundation
(FNPF) to environmental concerns and the students cognitive map results. This type of
research Pre-Experimental Design with the study design One-group pretest-posttest design
were carried out in SMA N 1 Nusa Penida from April to May. Collecting data using a
questionnaire with three indicators of environmental awareness and cognitive maps of the
results section with four assessment indicators. Results analyzed by the Wilcoxon Match
Pairs showed significant differences (p <0.01) on the application of learning approaches
Natural Roaming Around (JAS) Jalak Bali-based conservation to environmental concerns
and the students were significantly different (p <0.05 ) the results of students' cognitive
maps. The conclusion of this research is application-based approach Roaming
Neighborhood Nature conservation Bali Starling in captivity Friends of the National Parks
Foundation has positive influence on students cognitive map results KIR SMAN 1 Nusa
Penida.Keywords : JAS Approach, Environmental Concern, Cognitive Maps
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan dan bertujuan untuk menumbuh kembangkan sumber daya manusia itu sendiri. Pendidikan memiliki peranan sangat penting bagi manusia karena dengan menempuh jalur pendidikan mampu menciptakan manusia yang berilmu, kreatif, berdaya saing tinggi, dan juga bertanggung jawab. Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada (Sagala, 2006).
Pendekatan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) secara komprehensif memadukan berbagai pendekatan antara lain eksplorasi dan evaluasi. Pendekatan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) menekankan pada kegiatan pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi dunia nyata, sehingga selain dapat membuka wawasan berpikir siswa yang beragam, pendekatan ini memungkinkan siswa dapat mempelajari berbagai konsep dengan cara mengaitkannya dengan dunia nyata sehingga lebih mudah dipahami dan diingat oleh siswa. Implementasi pendekatan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) lebih menekankan pada kesenangan yang dirasakan oleh peserta didik.Berbagai sumber menyatakan suasana hati mempengaruhi ilmu yang dapat diserap oleh para peserta didik.Pendekatan pembelajaran yang inovatif mampu menimbulkan rasa senang bagi peserta didik sehingga mereka lebih mudah mengerti pelajaran yang diberikan. Dalam pendekatan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) karakter menyenangkan dapat dilihat secara eksklusif dalam istilah Bioedutainment yang merupakan strategi pembelajaran biologi yang menghibur dan menyenangkan melibatkan unsur ilmu atau sains, proses penemuan ilmu, keterampilan berkarya, kompetisi, tantangan dan sportivitas (Mulyani dkk ., 2008).
Sejalan dengan penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS), hal ini dapat dikaitkan dengan tindakan nyata yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Langkah nyata yang dapat dilakukan adalah mampu melestarikan lingkungan mereka. Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa (2003), pelestarian yaitu suatu upaya untuk membuat sesuatu tetap selama-lamanya, tidak berubah, yang dilakukan secara terus menerus, terarah, dan terpadu. Salah satu dari sekian banyak bentuk pelestarian yang tengah gencar dilakukan adalah konservasi satwa endemik Indonesia yang keberaannya saat ini sudah berada diambang kepunahan. Satwa- satwa endemik Indonesia sangat beragam salah satu contohnya adalah burung Jalak Bali (Leucopsar
rothschildi ), burung ini dikategorikan
sebagai satwa yang paling terancam punah. Pengurangan daerah jelajah dan juga ditambah lagi dengan penangkapan burung jalak bali ini yang dilakukan secara illegal untuk diperjual belikan baik secara domestik maupun internasional, ataupun untuk dipelihara telah menurunkan populasi liarnya di alam sampai batas kritis terendah (Riany, 2013). Sehingga dilakukannya suatu usaha konservasi secara ex situ terhadap burung Jalak Bali dalam sebuah penangkaran
Friends of the National Parks Foundation (FNPF), yaitu
pelepasliaran burung Jalak Bali di Nusa Penida untuk mencegah kepunahan burung Jalak Bali di alam.
Kepedulian bermula dari perasaan yang mendorong munculnya perilaku atau tindakan sebagai ungkapan atau respon dari perasaan tersebut.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti pada bulan Februari 2016, di SMA N 1 Nusa Penida secara keseluruhan peserta didik disana cerdas dibidang akademik maupun non akademik, namun rasa peduli terhadap lingkungan mereka perlu untuk ditingkatkan. Terutama tentang cara mengkombinasikan pendekatan pembelajaran dengan permasalahan lingkungan yang ada di sekitar mereka yang nantinya akan mampu meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan pendekatan pembelajaran Jelajah Alam Sekitar (JAS) berbasis pelestarian burung Jalak Bali dalam penangkaran Friends of the National
Parks Foundation (FNPF) terhadap
kepedulian lingkungan dan hasil peta kognitif siswa KIR SMA N 1 Nusa Penida.
METODE PENELITIAN pelestarian Jalak bali dalam
Jenis penelitian adalah Pre- penangkaran Friends of the National
Experimental Design . Sedangkan Parks Foundation (FNPF), sedangkan
rancangan penelitian One-Group variabel terikat dalam penelitian
Pretest-Posttest Design , di mana adalah Kepedulian Lingkungan dan
sampel sebelum diberikan perlakuan, hasil Peta Kognitif siswa KIR SMA N terlebih dahulu diberikan pretest dan
1 Nusa Penida. setelah diberikan perlakuan,
HASIL DAN PEMBAHASAN
selanjutnya diberikan posttest Deskripsi Kepedulian Lingkungan (Sugiyono, 2014). Ditinjau dari skor rata-rata
Penelitian dilakukan pada yang diperoleh pada tahap pretest dan Semester Genap Tahun Ajaran tahap posttest juga terdapat perbedaan 2015/2016, pada bulan April sampai yaitu hasil skor rata-rata tiap indikator Mei 2016 di SMA N 1 Nusa Penida, kepedulian lingkungan pada tahap yang beralamat di Jalan Pendidikan, posttest lebih tinggi dari pada skor Banjar Nyuh, Nusa Penida. Populasi rata-rata pretest. Hal ini dapat dilihat penelitian adalah seluruh anggota pada Gambar 1 sebagai berikut : Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di
260 217,7 213,6 214,8
SMA N 1 Nusa Penida. Pengambilan
210
sampel penelitian menggunakan
160 135,7
teknik Non-Probability Sampling , 119
112,7 Rata-rata
110 Pretest
yaitu sampling jenuh dimana jumlah
60
populasi siswa KIR berjumlah 48
10
orang, terdiri dari laki-laki 5 orang dan perempuan 43 orang, seluruhnya
Indikator kepedulian lingkungan
menjadi sampel penelitian. Variabel penelitian dikelompokkan menjadi Gambar
1. Diagram Batang dua, yaitu variabel bebas (independen Perbandingan Skor Rata-rata Indikator Angket Kepedulian Lingkungan pada
variable ) dan variabel terikat Tahap Pretest dan Tahap Posttest.
(dependen variable).Variabel bebas pada penelitian ini adalah pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) berbasis
Berdasarkan Gambar 1 diatas dapat dilihat dari ketiga indikator angket kepedulian lingkungan semua mengalami peningkatan dari tahap
Deskripsi Hasil Peta Kognitif
posttest
75,7. Perbandingan skor hasil peta kognitif antara tahap pretest dan tahap
pretest yaitu dari skor 34,5 menjadi
tahap posttest lebih tinggi dibandingkan jumlah skor pada tahap
posttest , dengan jumlah skor pada
Berdasarkan perbandingan skor hasil peta kognitif siswa, jumlah skor hasil peta kognitif mengalami peningkatan dari tahap pretest ke
tingkat signifikansi sebesar (p=0,000<0,01). Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar berbasis pelestarian Jalak Bali dalam penangkaran Friends of the National Parks Foundation (FNPF) berpengaruh nyata terhadap kepedulian lingkungan siswa.
pretest ke tahap posttest. Pada tahap
Match Pairs , memperoleh hasil
Analisis hipotesis terhadap hasil angket kepedulian siswa berdasarkan jumlah skor rata-rata tahap pretest dan posttest dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon
perbedaan nyata antara tahap pretest dan tahap posttest yang memperoleh nilai signifikansi (p<0,01). Signifikansi tiap-tiap indikator angket kepedulian lingkungan siswa antara tahap pretest dan tahap posttest disajikan.
Match Pairs yang menunjukkan ada
indikator yang mengalami peningkatan terendah adalah indikator menjaga dengan skor rata-rata sebesar 213,6, dengan peningkatan skor dari tahap pretest ke tahap posttest sebesar 77,9. Hal ini diperkuatdengan menggunakan uji statistik Wilcoxon
posttest sebesar 105. Sedangkan pada
posttest indikator yang mengalami peningkatan tertinggi adalah indikator melestarikan dengan skor rata-rata sebesar 217,7, dengan peningkatan skor dari tahap pretest ke tahap
berdasarkan nilai median dapat dilihat secara rinci pada Tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1. Perbandingan Skor Hasil Peta Kognitif antara Tahap Pretest ke Tahap Posttest berdasarkan Nilai Median
Keterangan : Ide inti (Ii), Warna (Wr), Detail (Dt), Pesan (Ps), Jumlah Skor (∑), Kelompok (Klpk)
Setelah dilakukan analisis hipotesis terhadap hasil peta kognitif siswa berdasarkan nilai median antara tahap pretest dan posttest dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon
Match Pairs, memperoleh tingkat signifikansi sebesar (p=0,018<0,05).
Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar berbasis pelestarian Jalak Bali dalam penangkaran Friends of the National Parks Foundation (FNPF) berpengaruh terhadap hasil peta kognitif siswa.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data terhadap angket kepedulian lingkungan siswa, diperoleh jumlah skor rata-rata pada tahap posttest didapatkan skor yang lebih tinggi dibandingkan skor rata- rata pada tahap pretest. Begitu juga dilihat dari distribusi frekuensi dimana pada tahap pretest siswa dalam kategori sangat setuju sebesar (0%), namun kategori sangat tidak setuju sebesar (41,6%), berbeda dengan tahap posttest siswa dalam kategori sangat setuju mengalami peningkatan menjadi (50,0%), sedangkan kategori sangat tidak setuju sebesar (0%). Perbedaan ini disebabkan karena sebelum diberikan perlakuan pada tahap pretest siswa hanya dapat membayangkan, atau memperkirakan tentang keberadaan Jalak Bali dalam penangkaran Friends of the National Parks Foundation (FNPF) tanpa
Pretest (N=7) Posttest (N=7) Indikator Indikator Klpk Ii Wr Dt Ps
∑ Klpk Ii Wr Dt Ps ∑ A 1,0 1,0 2,6 1,0 5,6 A
2,8 2,8 2,7 2,8 11,2 B 1,0 1,0 2,6 1,0 5,6 B 2,8 2,8 2,7 2,6 11,0 C 1,0 1,0 1,0 1,0 4,0 C 2,8 2,8 2,6 2,6 10,9 D 1,0 2,7 1,0 1,0 5,7 D 2,7 2,8 2,6 2,8 11,0 E 1,0 1,0 1,0 1,0 4,0 E 2,7 2,8 2,6 2,8 11,0 F 1,0 2,7 1,0 1,0 5,7 F 2,8 1,0 2,7 2,8 9,4 G 1,0 1,0 1,0 1,0 4,0 G 2,8 2,8 2,7 2,8 11,2 ∑
7,0 10,3 10,2 7,0 34,5
∑ 19,6 18,1 18,6 19,4 75,7 melihat keadaan yang sebenarnya dengan kata lain pada tahap ini hanya terbatas pada persepsi awal siswa. Sedangkan setelah diberikan perlakuan dengan penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar, siswa bisa mengeksplor apa yang ada didalam diri mereka dan berinteraksi secara langsung dengan lingkungan disekitar penangkaran Jalak Bali sehingga mereka bisa melihat fakta dan fenomena yang ada dilapangan yang dirasakan langsung oleh siswa.
Berdasarkan perbandingan nilai median peta kognitif pada tahap posttestmemperoleh skor yang lebih tinggi yaitu 75,7, dibandingkan pada tahap pretest memperoleh skor lebih rendah 34,5. Begitu pula dilihat dari perbandingan skor yang diperoleh masing-masing kelompok terjadi peningkatan antara sebelum (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest), secara keseluruhan semua kelompok mengalami peningkatan, karena dalam kegiatan jelajah alam sekitar ini siswa dapat menemukan permasalahan baru yang berkaitan dengan pelestarian burung Jalak Bali, dan memberi solusi dari permasalahan-permasalahan yang mereka temukan. Sehingga kegiatan ini berpengaruh positif terhadap kepedulian dan hasil peta kognitif siswa dalam pelestarian Jalak Bali. Strategi ini didasarkan pada prinsip
learning by doing dimana siswa dapat
berinteraksi langsung dengan keadaan dilapangan sehingga seluruh indera yang dimilikinya akan difungsikan dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan Mulyani, dkk ., (2008), bahwa pendekatan JAS memberikan pengalaman-pengalaman baru yang lebih menyenangkan sehingga dapat membangkitkan siswa untuk bertindak lebih peduli terhadap lingkungan, baik lingkungan sosial maupun alam sekitar.
PENUTUP Simpulan
Penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) berbasis pelestarian Jalak Bali dalam penangkaran Friends of the National Foundation (FNPF) berpengaruh sangat nyata (p=0,000<0,01) terhadap kepedulian lingkungan siswa dan berpengaruh nyata (p=0,018<0,05) terhadap hasil peta kognitif siswa KIR SMA N 1 Nusa Penida. Hal ini berarti penerapan pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) berbasis pelestarian Jalak Bali dalam penangkaran Friends of the National Parks Foundation (FNPF) berpengaruh terhadap kepedulian lingkungan dan hasil peta kognitif siswa KIR SMA N 1 Nusa Penida.
Saran
I.G.N.B. (2009). Jenis- Jenis Tumbuhan sebagai Sumber Pakan Jalak Bali (Leucopsarrothschildi) di Desa Ped Nusa Penida Klungkung Bali .Jurnal
tanggal 25 Januari 2016 dari
Pembelajaran Biologi Universitas Negeri Semarang. Diakses pada
Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Unnes. Paper dipublikasikan pada Jurnal
Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran Biologi.
Krispinus, K.P.dan Siti, H.B. (2008) Jelajah Alam
Sunan Kalijaga.Yogyakarta. Mulyani, E.S. Aditya, M. Nugroho, E.K. Tuti, W. Sigit, S.
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMA Negeri 1 Kretek Bantul. Skripsi.UIN
102. Diakses pada tanggal 24 Januari2016 . Hidayah, W. (2014). Pengaruh
Bumi Lestari, 9(1), 97-
Sudirga, S.K. Wirayudha,
Diharapkan pendekatan Jelajah Alam Sekitar berbasis pelestarian burung Jalak Bali dapat dijadikan salah satu strategi pembelajaran yang perlu diperhitungkan oleh guru dalam mengembangkan berbagai kompetensi belajar siswa, tidak hanya terhadap kepedulian saja. Di samping itu, pelestarian tidak hanya terhadap burung Jalak Bali saja tetapi semua flora dan fauna endemik Indonesia dapat diintegrasikan langsung dalam kegiatan belajar untuk membangun pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
Ginantara, K. Dalem, A.A.G.R.
Skripsi.Universitas Jember. Diakses pada 17 Maret 2016.Diunduh dari
PenerapanPendekatanJelaj ahAlamSekitar (Jas) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Pengelolaan Lingkungan (Kelas VII A SMP Negeri 1 SempuBanyuwangiTahunAj aran 2011/2012).
A. (2012).
Dwiningtyas, Y.
DAFTAR PUSTAKA
17 Maret 2016.Diunduh dari
Semarang: Universitas Islam NegeriWalisongo. Diaksespada
Belajar Dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Pada Materi Keanekaragaman Hayati Di Mts. Miftahul Huda Sarang Rembang Kelas VII Semester Genap. Skripsi.
Azhar, K.(2015).Peningkatan Hasil
Narwanti, S. (2011). Pendidikan
Sagala, S. (2006).Konsep dan Makna
Penelitian Social dan Pendidikan . Jakarta: Sinar
Zuriah, N. (2006). Metodologi
Maret 2016. Diunduh dari
Remaja. Diakses pada 26
BalaiPustaka Wikipedia. (2013). Kelompok Ilmiah
Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta:
Tim Penyusun Kamus Pusat. (2003).
Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Bandung.
Yogyakarta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Penelitian Pendidikan Biologi . Universitas Negeri
B. (2010).Metodologi
Subali,
Pembelajaran .Bandung: Alfabeta.
Pusat Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Universitas Hasanuddin (P3AI- UNHAS).
Karakter Pengintegrasikan 18 Nilai Pembentuk Karakter dalam Mata Pelajaran .Yogyakarta
Dipresentasikan pada Seminar dan Lokakarya Pelatihan Singkat Penyusunan Kontrak Perkuliahan dan Bahan Ajar Bagi Staf Pengajar PTN KawasanTimur Indonesia.
Kognitif dalam Pembelajaran .
Rumate, F. A. (2005). Strategi
Jurnal Sains dan Seni Pomits, 2 (2). Surabaya: Institut Teknologi SepuluhNopember (ITS).
Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi, Stresemann 1912) Hasil Pelepasliaran di Desa Ped dan Hutan Tembeling Pulau Nusa Penida, Bali.
Skripsi.Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses pada 17 Maret 2016. Diunduh dari Riany, C. F. A. (2013). Populasi
Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup .
24 Januari 2016. Rahmawati, S. U. (2014).
1-4. Diaksespada
Perilaku Harian BurungJalak Bali (Leucopsar rothschildi) Periode Breeding Pada Relung Yang Berbeda Di Bali Bird Park, Gianyar, Bali . Jurnal Biologi. 18(1),
26 Maret 2016. Diunduh Putra, I.K.A. Watinasih, N.L. danNuyana, I.L. (2014).
Prosiding Seminar Nasional dan Pertemuan Ilmiah Tahunan IGGIPSJ- UI Jakarta. Diakses pada
Peta Kognitif pada Anak- anak Sekolah (Dalam rangka Penanaman Konsep Geo-Spasial untuk Menjaga Keutuhan NKRI) [PDF document].
:Familia Prasetyo, K. (2006). Pengembangan
Dunia Offsel.