Kelebihan dan Amaliyah bulan Syaban dan

Kelebihan dan Amaliyah bulan Sya'ban dan Nishf
Sya'ban
20 Juni 2013 pukul 11:35


PENDAHULUAN

Tidak terasa perputaran waktu dalam tahun hijriah telah memasuki bulan ke delapan. Salah
satu bulan yang diagungkan dan mempunyai kelebihan tersendiri dalam kalender Islam, yaitu
bulan Sya’ban. Nabi Muhammad SAW bersabda :
(‫[ )الديلمى عن عائشة‬1]‫شعبان شهرى ورمضان شهر الله وشعبان المطهر ورمضان المكفر‬
“Sya’ban adalah bulanku, Ramadhan adalah bulan Allah. Sya’ban adalah bulan yang
menyucikan dan Ramadhan adalah bulan penghapusan dosa” (HR. Imam al-Dailami)

Dinamakan dengan Sya’ban dikarenakan dalam bulan itu terpancar bercabang-cabang
kebaikan yang banyak bagi bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda :
‫قال رسول الله صلى الله عليه وسلم تدرون لم سمي شعبان شعبان لنه يتشعب فيه لرمضان خير‬: ‫عن أنس قال‬
[2]‫كثير‬
“Tahukah kalian mengapa bulan Sya’ban dinamakan dengan Sya’ban? Karena dalam bulan
Sya’ban bercabang-cabang kebaikan yang banyak bagi bulan Ramadhan”.


Dalam pendapat lain, Ibnu Manzhur mengutip perkataan Tsa’lab yang mengatakan bahwa
sebagian ulama berpendapat bulan tersebut dinamakan dengan Sya’ban karena ia sya’ab,
artinya zhahir (menonjol) di antara dua bulan, yaitu bulan Rajab dan bulan Ramadhan.[3]

Telah menjadi suatu tradisi ketika memasuki bulan Sya’ban, masyarakat muslim di
Indonesia mempersiapkan diri dalam upaya peningkatan amal ibadahnya, seolah-olah bulan
Sya’ban menjadi fase pemanasan beribadah untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.
Mulai dari rutinitas puasa sunat semenjak awal Sya’ban hingga pelaksanaan shalat tasbih
dan yasinan pada malam pertengahan bulan (nishfu Sya’ban).

Karena itu, pemahaman kembali pada tradisi yang tidak terlepas dari anjuran agama ini
merupakan suatu keniscayaan. Dan, tentu saja menyikapinya pun harus secara arif dan
bijaksana.


PEMBAHASAN

Dalam tulisan ini, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui menyangkut dengan bulan
Sya’ban dan rutinitas ibadah yang terdapat di dalamnya. Secara singkat, kami mencoba untuk
menguraikannya sebagai berikut :


BULAN SYA`BAN DAN KELEBIHANNYA
Bulan Sya’ban mengandung nilai keagungan yang tinggi dalam sistem penanggalan tahun
Islam, baik dalam perputaran sejarah maupun esensi nilai ibadah yang terkandung di
dalamnya. Indikasinya bisa kita telisik sedikit dari beberapa hal berikut ini :
1. Dalam bulan Sya’ban (bertepatan hari Selasa pada 15 Sya’ban) Allah SWT
memerintahkan perubahan kiblat dari Bait al-Muqaddis ke Ka’bah Baitullah.[4]
2. Dalam bulan Sya’ban Allah SWT menurunkan ayat perintah bershalawat kepada
Rasulullah SAW[5], yaitu :
‫عل تي سله توتسل لممواتتسسلليمما‬
‫عتلى الن لتلبللي تياأ تي لمتهاال ل تلذيتن آتممنواتص لملوا ت‬
‫لإ لتن الل ل تته توتمتلالئك تتتمه ي متص لملوتن ت‬
“Sesungguhnya Allah SWT dan malaikat-malaikat Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orangorang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya”. (QS. al-Ahzab : 56)


Bulan Sya’ban adalah bulan dimana Nabi SAW paling banyak melakukan puasa.
‘Aisyah meriwayatkan :

‫كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصوم حتى نقول ل يفطر ويفطر حتى نقول ل يصوم ومارأيت رسول الله صلى‬

[6]‫الله عليه وسلم استكمل صيام شهر قط إل رمضان ومارأيته في شهر أكثر منه صياما في شعبان‬
“Adalah Rasulullah SAW berpuasa sehingga kami mengatakan bahwa beliau tidak berbuka
dan beliau berbuka sehingga kami mengatakan bahwa beliau tidak berpuasa. Dan tidak
pernah sama sekali saya melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa sebulan kecuali
Ramadhan dan tidak pernah saya melihat beliau lebih banyak berpuasa dalam sebulan yang
lebih banyak daripada bulan Sya`ban”. (HR. Imam Muslim)


Bulan Sya’ban juga merupakan bulan diangkatnya amal manusia kepada Allah SWT.
Nabi SAW bersabda :

‫ أي‬:‫ ما تصوم فيه؟ قال‬،‫ قلت يا رسول الله إني أراك تصوم في شهر ما ل أراك تصوم في شهر‬: ‫عن أسامة بن زيد قال‬
‫ فأحب أن ل‬،‫ ترفع فيه أعمال العباد‬،‫ شعبان بين رجب وشهر رمضان يغفل الناس عنه‬:‫ شعبان قال‬: ‫شهر؟ قلت‬
‫ إن أعمال العباد ترفع فيهما فأحب‬:‫ أراك تصوم يوم الثنين والخميس ول تدعهما قال‬: ‫ قلت‬،‫يرفع عملي إل وأنا صائم‬
[7]‫أن ل يرفع عملي إل وأنا صائم‬
“Dari Usamah bin Zaid, beliau berkata : Saya berkata : “Ya Rasulullah, saya melihat
engkau berpuasa dalam sebulan yang tidak saya lihat engkau berpuasa seperti demikian
dalam bulan yang lain”. Rasulullah SAW berkata : “Bulan mana?” Saya berkata : “Bulan
Sya`ban”. Rasul SAW menjawab : “Bulan Sya`ban adalah bulan antara Rajab dan
Ramadhan yang banyak di manusia lalai darinya. Dalam bulan Sya`ban di angkat amalan

manusia, maka aku cintai tidak di angkatkan amalanku kecuali sedangkan aku dalam

keadaan berpuasa”. Saya berkata: “Saya melihat engkau berpusa hari Senin dan Kamis dan
tidak engkau tinggalkan keduanya”. Rasul SAW menjawab : “Sesungguhnya amalan hamba
di angkat dalam kedua hari tersebut, maka aku cintai tidak di angkatkan amalanku kecuali
sedangkan aku dalam keadaan berpuasa”. (HR. Imam al-Baihaqi)
Dalam hadits ini Rasulullah SAW menerangkan bahwa banyak manusia yang lengah di bulan
Sya’ban karena sibuk dan merasa cukup dengan dua bulan mulia yang mengapit bulan
Sya’ban, yaitu bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Melakukan ibadat pada waktu orang lain
lalai, memiliki kelebihan tersendiri sebagaimana di terangkan oleh Imam Ibnu Hajar alHaitami.[8]
1. KEUTAMAAN NISHFU SYA’BAN DAN AMALAN DI DALAMNYA.
Salah satu keistimewaan bulan Sya’ban adalah adanya malam nishfu Sya’ban yang
merupakan malam termulia setelah malam Lailatul-Qadar. Sebagian ulama mengatakan
bahwa kemulian bulan Rajab terletak pada 10 awalnya, bulan Sya’ban terletak pada 10 yang
kedua dan bulan Ramadhan terletak pada 10 yang terakhir.[9]

Kelompok yang pertama sekali membesarkan malam nishfu Sya’ban dengan rutinitas ibadah
yang lebih banyak dibandingkan dengan malam-malam sebelumnya adalah para tabi’in dari
negeri Syam seperti Imam Khalid bin Ma`dan, Imam Makhul, Imam Luqman bin ‘Amir dan
lainnya. Sebagian dari mereka menghidupkan malam nishfu Sya’ban dengan berjamaah di

mesjid dengan memakai pakaian yang bagus. Ketika hal ini menyebar, para ulama berbeda
pendapat dalam menanggapinya. Sebagian ulama menerimanya seperti ulama negeri Bashrah
dan lainnya, sedangkan sebagian ulama Mekkah seperti Imam ‘Atha` dan Imam Ibnu Abi
Malikah serta fuqaha Madinah mengingkarinya. Imam Ishaq Rahawaih berpendapat bahwa
hal tersebut bukanlah bid’ah sedangkan Imam Auza’i menganggap makruh
menghidupkannya secara berjamaah tetapi tidak makruh secara sendiri. [10]

Malam nishfu sya’ban dapat dikategorikan sebagai salah satu malam yang baik untuk
beribadat dan berdoa dikarenakan keumuman dalil dimana setiap malam ada satu saat yang
mustajabah doa.
Rasulullah SAW bersabda :
‫عبسمد ممسسللمم ي تسسأ تمل الل ل تته تخي سمرا لإ ل تلا‬
‫عسن تجالبرر تقاتل تسلمسع م‬
‫عمة تلا ي متوالفمقتها ت‬
‫عل تي سله توتسل ل تتم ي تمقومل لإ لتن لفي الل ل تي سلل ل تتسا ت‬
‫ت الن لتلب لتي تص ل تلى الل ل تمه ت‬
‫ت‬
[11]‫عتطامه لإ لتيامه توتذللتك ك م ل تل ل تي سل ترة‬
‫أت س‬
Dari Jabir, beliau berkata : “Saya mendengar Rasulullah SAW berkata bahwa dalam setiap

malam terdapat satu waktu yang tidak ada hamba muslim berbetulan dengan nya dimana ia
meminta kebaikan kepada Allah SWT melainkan Allah SWT mengabulkan permintaannya,
dan hal tersebut pada setiap malam”. (HR. Imam Muslim)

Selain itu, banyak juga dalil-dalil khusus yang menunjuki kelebihan malam nishfu Sya’ban
walaupun sebagian hadits tersebut dha’if, namun sebagiannya juga dianggap shahih oleh
Imam Ibnu Hibban[12] dan sebagian lainnya dikuatkan dengan adanya periwayatan pada
thariq-thariq yang lain yang berfungsi sebagai muttabi’ dan syawahid sehingga beberapa
hadits tersebut naik derajatnya menjadi hasan. Lagipula, hadits dha’if boleh diamalkan untuk
fadhail-a’mal dengan catatan tidak terlalu dha’if. Bahkan Imam al-Ramli mengatakan bahwa
Imam al-Nawawi dalam beberapa karangan beliau menceritakan tentang adanya ijma’ ulama
tentang kebolehan beramal dengan hadits dha’if pada permasalahan fadhail-a’mal
(keutamaan beramal).[13] Selanjutnya, Imam Husain Muhammad ‘Ali Makhlul al-‘Adawy
mengatakan bahwa hadits-hadits tentang kelebihan malam nishfu Sya’ban serta kelebihan
menghidupkan malam tersebut merupakan hadits yang boleh di amalkan pada fadhail-a’mal.
[14]
Diantara dalil-dalil khusus tersebut antara lain :


Hadits riwayat Imam al-Thabrani dan Imam Ibnu Hibban :


‫[)رواه الطبراني وابن‬15]‫يطلع الله إلى جميع خلقه ليلة النصف من شعبان ويغفر لجميع خلقه إل لمشرك أو مشاحن‬
(‫حبان في صحيحه‬
“Allah SWT memandang sekalian makhluk-Nya pada malam nishfu Sya’ban dan Allah SWT
mengampuni sekalian makhluknya kecuali yang musyrik dan yang memiliki dendam”.


Hadits riwayat Imam Ibnu Majah :

‫عن علي عن النبي صلى الله عليه وسلم إذا كان ليلة نصف شعبان فقوموا ليلها وصوموا نهارها فإن الله تعالى ينزل‬
‫ أل مستغفر فأغفر له أل مسترزق فأرزقه أل مبتلي فأعافيه أل كذا أل كذا‬:‫فيها لغروب الشمس إلى السماء الدنيا فيقول‬
[16]‫حتى يطلع الفجر‬
“Apabila tiba malam nishfu Sya’ban maka shalatlah pada malam harinya dan berpuasalah
pada siang harinya, karena (rahmat) Allah SWT akan turun ke langit dunia pada saat
tersebut sejak terbenam matahari dan Allah SWT berfirman : “Adakah ada orang yang
meminta ampun, maka akan Aku ampunkan, adakah yang meminta rezeki, maka akan Ku
berikan rezeki untuknya, adakah orang yang terkena musibah maka akan Aku lindungi,
adakah sedemikian, adakah sedemikian, hingga terbit fajar”.



Hadits riwayat ‘Aisyah:

‫عن عائشة رضي الله عنها قالت فقدت النبي صلى الله عليه وسلم فخرجت فإذا هو بالبقيعرافعا رأسه إلى السماء‬
‫ إن الله‬:‫ أكنت تخافين أن يحيف الله عليك ورسوله فقلت يا رسول الله ظننت أنك أتيت بعض نسائك فقال‬:‫فقال‬
[17]‫تبارك وتعالى ينزل ليلة النصف من شعبان إلى السماء الدنيا فيغفر لكثر من عدد شعر غنم كلب‬
“Berkatalah ‘Aisyah :”Saya kehilangan Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau berada di Baqi’
sambil mengangkat kepala ke langit”. Beliau berkata: “Apakah engkau takut engkau
dizalimi oleh Allah dan Rasul-Nya?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, saya menyangka
engkau mendatangi sebagian istri engkau”. Beliau berkata : “Sesungguhnya Allah Yang
Maha Suci dan Maha Tinggi turun pada malam nishfu Sya’ban ke langit dunia, maka Allah
SWT mengampunkannya lebih banyak dari bulu domba Bani Kalab”. (HR. Imam Ahmad)


Hadits riwayat Imam al-Baihaqi :

‫ فيها أن يكتب كل مولود من بني آدم في هذه‬:‫ ما فيها يا رسول الله؟ فقال‬:‫هل تدرين ما في هذه الليلة؟ قالت‬
[18]…‫ وفيها تنزل أرزاقهم‬،‫ وفيها ترفع أعمالهم‬،‫ وفيها أن يكتب كل هالك من بني آدم في هذه السنة‬،‫السنة‬
“Rasululah berkata :”Adakah kamu ketahui kejadian pada malam ini?” ‘Aisyah
menjawab :”Apa yang terjadi pada malam ini, ya Rasulullah?” Beliau menjawab :”Pada
malam ini dituliskan semua anak yang akan lahir pada tahun ini dari keturunan Adam, pada

malam ini dituliskan semua orang yang akan mati pada tahun ini, pada malam ini diangkat
amalan manusia dan pada malam ini diturunkan rezeki mereka…”.
Selanjutnya, para ulama juga berkomentar tentang kelebihan malam nishfu Sya’ban,
diantaranya adalah :


Riwayat yang menceritakan bahwa ‘Umar bin Abdul Aziz mengirim surat kepada
pegawai beliau di Bashrah:

‫عليك بأربع ليال من السنة فإن الله يفرغ فيهن الرحمة إفراغا أول ليلة من رجب وليلة النصف من شعبان وليلة‬
[19]‫الفطر وليلة الضحى‬
“Lazimkanlah empat malam dalam setahun karena sesungguhnya Allah memenuhi padanya
dengan rahmat Nya, yaitu awal malam dari Rajab, malam nishfu Sya’ban, malam ‘idulfithri, malam ‘idul-adha”.


Imam al-Syafi’i mengatakan:

‫بلغنا أنه كان يقال إن الدعاء يستجاب في خمس ليال في ليلة الجمعة وليلة الضحى وليلة الفطر وأول ليلة من‬
[20]‫رجب وليلة النصف من شعبان‬
“Telah sampai riwayat kepada kami bahwa dikatakan do`a dikabulkan pada lima malam,

yaitu pada malam Jum`at, malam hari raya adha, malam hari raya fithri, awal malam bulan
Rajab dan malam nishfu Sya`ban”.


Imam il-Taqi al-Subki mengatakan:

]‫أن احياء ليلة النصف من شعبان يكفر ذنوب السنة وليلة جمعة تكفر ذنوب السبوع وليلة القدر تكفر ذنوب العمر‬
[21
“Menghidupkan malam nishfu Sya’ban diampunkan dosa setahun, menghidupkan malam
Jum’at diampunkan dosa seminggu dan menghidupkan malam Qadar di ampunkan dosa
seumur hidup”.

Dan masih banyak lagi keterangan para ulama tentang kelebihan malam nishfu Sya’ban,
bahkan Ibnu Taimiyah sekalipun mengakui kelebihan beramal dan berkumpul untuk
beribadat pada malam nishfu Sya’ban walaupun terdapat beberapa hadits maudhu’ tentang
hal tersebut.[22]

Nama-nama malam Nishfu Sya'ban

Dalam menunjuki kemuliaan malam nishfu Sya’ban, para ulama menyebutkan beberapa

nama bagi malam tersebut sebagaimana perkataan sebagian ulama:
‫كثرة السماء تدل على شرف المسمى‬
“Banyak nama menunjuki kemulian zatnya”.

Imam Ahmad bin Isma’il bin Yusuf al-Thaliqani menyebutkan nama-nama malam nishfu
Sya’ban hingga mencapai 22 nama, di antaranya :[23]
1. Lailatul-Barakah artinya malam keberkahan (bertambah).
2. Lailatul-Qasamah Wa Takdir, karena Allah SWT menunaikan satu urusan yang besar
pada malam tersebut.
3. Lailatul-Takfir (malam penghapusan) karena malam tersebut menghapus dosa.
4. Lailatul-Ijabah (malam pengabulan doa) karena riwayat dari Ibnu ‘Umar bahwa
malam tersebut do’a hamba tidak ditolak oleh Allah SWT.
5. Lailatul-Hayyat (malam kehidupan) karena hadits riwayat Ishaq bahwa malaikat maut
pada malam tersebut tidak mencabut nyawa seseorang antara Maghrib dan ‘Isya
karena ia menerima buku amalan dari Allah SWT. Pendapat yang lain mengatakan
karena Allah SWT tidak akan mematikan hati orang-orang yang menghidupkan
malam tersebut.
6. Lailatul-‘Idil-Malaikat (malam hari raya malaikat) karena malaikat juga memiliki dua
malam hari raya seperti umat Islam memiliki dua hari raya ;‘idul-fithri dan ‘idhuladha. Kedua hari raya malaikat tersebut adalah malam nishfu Sya’ban dan malam
Qadar sebagaimana telah disebutkan oleh Imam ‘Abdullah Thahir bin Muhammad
bin Ahmad Al-Haddad dalam kitabnya, ‘Uyun al-Majalis.
7. Lailatul-Syafa’ah (malam syafaat) karena diriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa ketika
Rasul SAW shalat pada malam tersebut, turunlah malaikat Jibril dan berkata pada
Rasulullah SAW: “Allah SWT telah membebaskan setengah dari ummat engkau dari
api neraka”.
8. Lailatul-Bara-ah (malam kelepasan) karena pada malam tersebut Allah SWT
menuliskan kelepasan orang mukmin dari api neraka.
9. Lailatul-Jaizah (malam ganjaran) karena Allah SWT memerintahkan kepada surga
untuk berhias bagi orang beriman sebagai balasan amal mereka.
10. Lailatul-Nasakh (malan penulisan) karena ada riwayat dari ‘Atha’ bin Yasar yang
mengatakan bahwa pada malam nishfu Sya’ban, malaikat maut menuliskan orang yang
meninggal dari Sya’ban ini hingga Sya’ban tahun depan.

11. Lailatul-al-‘Itqi Min al-Nar (malam kemerdekaan dari api neraka) karena pada malam
tersebut Allah SWT memerdekakan banyak hamba-Nya dari api neraka.
12. Lailatul-Rujhan (malam keunggulan).
13. Lailatu- Ta’zhim (malam keagungan).
14. Lailatul-Qadar (malam ketentuan).
15. Lailatul-Ghufran (malam pengampunan).
16. Lailatul-Rahmat (malam rahmat).
17. Lailatul-Shak (malam buku catatan).
18. Dan lain-lain.

Kemudian, dalam hal serangkaian ibadah yang dikerjakan pada malam nishfu Sya’ban, Imam
Ibnu Rajab al-Hanbali meriwayatkan :
‫كان المسلمون إذا دخل شعبان انكبوا على المصاحف فقرؤها وأخرجوا زكاة أموالهم تقوية للضعيف والمسكين على‬
[24]‫صيام رمضان‬
“Adalah umat muslim bila memasuki bulan Sya’ban mereka menekuni mushaf (al-Qur`an),
mereka membacanya, mengeluarkan zakat harta mereka untuk menguatkan orang-orang
yang lemah dan miskin untuk berpuasa dalam bulan Ramadhan”.

‫ هذا شهر‬:‫ كان يقال شهر شعبان شهر القراء وكان حبيب بن أبي ثابت إذا دخل شعبان قال‬:‫قال سلمة بن كهيل‬
[25]‫القراء‬
“Salmah bin Kuhail berkata :“Bulan Sya’ban disebutkan sebagai bulan qura` (pembaca alQur`an) dan adalah Habib bin Abi Tsabit bila masuk bulan Sya’ban beliau berkata :”Ini
adalah bulan para pembaca al-Qur`an”.

[26]‫كان عمرو بن قيس الملئي إذا دخل شعبان أغلق حانوته وتفرغ لقراءة القرآن‬
“Adalah Amr bin Qais al-Mula-i ketika masuk bulan Sya’ban, ia mengunci pintu tokonya dan
mencurahkan waktunya untuk membaca al-Qur`an”.

Imam al-Ramli pernah ditanyakan tentang puasa nishfu Sya`ban dan haditsnya :

‫) سئل ( عن صوم منتصف شعبان كما رواه ابن ماجه عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال } إذا كانت ليلة‬
‫النصف من شعبان فقوموا ليلها وصوموا نهارها { هل هو مستحب أو ل وهل الحديث صحيح أو ل وإن كان ضعيفا فمن‬
‫ضعفه ؟) فأجاب ( بأنه يسن صوم نصف شعبان بل يسن صوم ثالث عشره ورابع عشره وخامس عشره والحديث‬
[27]‫المذكور يحتج به‬
“Ditanyakan tentang puasa nishfu Sya`ban sebagaimana diriwayatkan dalam hadits riwayat
Ibnu Majah dari Nabi SAW beliau berkata :”Apabila datang malam nishfu Sya`ban maka
berdirilah pada malamnya dan berpuasalah pada harinya”. Apakah puasa tersebut sunat
atau tidak? Dan apakah hadits tersebut shahih atau tidak? Dan jika dhaif, maka siapa yang
mendhaifkannya?” Maka beliau menjawab :”Disunatkan puasa pada nishfu Sya`ban bahkan
disunatkan berpuasa hari ke 13, 14, dan 15. Sedangkan hadits tersebut bisa dijadikan
hujjah”.

Imam al-Fasyani berkesimpulan :
‫والحاصل أن إحياء ليلة النصف مستحب لما ورد فيه من الحاديث ويكون ذلك بالصلة بغير تعيين عدد مخصوص‬
‫وبقراءة القرآن فرادى وبذكر الله تعالى والدعاء والتسبيح والصلة على النبي صللى الله عليه وسللم جماعة وفرادى‬
‫وبقراءة الحاديث وسماعه وعقد الدروس والمجالس للتفسير وشرح الحاديث والكلم على فضائل هذه الليلة وحضور‬
[28]‫تلك المجالس وسماعها وغير ذلك من العبادات‬
“Dan kesimpulannya bahwa menghidupkan malam nishfu Sya’ban disunatkan karena adanya
beberapa hadits. Menghidupkan malam nishfu Sya’ban dapat dilakukan dengan shalat
dengan tiada penentuan bilangan rakaat secara khusus, membaca al-Qur`an secara sendiri,
berzikir, berdoa, bertasbih, bershalawat kepada Nabi secara sendiri dan berjamaah,
pembacaan hadits, mendengarkannya, mengadakan pengajaran dan majelis bagi tafsir dan
penjelasan hadits dan membicarakan kelebihan malam ini, menghadiri dan mendengarkan
majlis tersebut dan amalan ibadah yang lain”.

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa malam nishfu Sya’ban juga merupakan malam
penuh rahmat, maka sudah sepatutnya kita bertaubat dan menjauhi kemaksiatan dalam malam
tersebut, terlebih lagi ada beberapa riwayat yang menyebutkan pengecualian terhadap
beberapa pelaku kemaksiatan yang bertobat sehingga mendapatkan keampunan pada malam
tersebut.[29]

Beberapa amalan-amalan shalih yang dapat dilakukan pada malam nishfu Sya’ban
sebagaimana di terangkan oleh para ulama-ulama, antara lain :


Shalat sunat tasbih.

Para ulama menyebutkan bahwa yang lebih utama pada malam nishfu Sya’ban adalah
melaksanakan shalat tasbih yang diajarkan Nabi SAW kepada paman beliau Sayyidina
‘Abbas ra.[30]



Shalat sunat awwabin.

Imam al-Zabidy mengatakan bahwa para ulama khalaf mewarisi rutinitas ibadah pada malam
nishfu Sya’ban dari para ulama sebelumnya dengan melaksanakan shalat enam rakaat setelah
shalat Maghrib, setiap dua rakaat satu kali salam. Pada tiap rakaat dibaca surat al-Fatihah dan
al-Ikhlash sebanyak enam kali. Tiap selesai dari dua rakaat dilanjutkan dengan membaca
surat Yasin, kemudian membaca doa nishfu Sya’ban yang masyhur. Pada pembacaan surat
Yasin kali pertama, diniatkan supaya Allah SWT memberikan keberkahan umur. Pada kali
kedua, meminta keberkahan rezeki, dan pada kali ketiga berdoa agar diberikan husnulkhatimah.[31]

Amalan ini masyhur disebutkan dalam kitab-kitab ulama sufi muta-akhirin, walaupun beliau
belum menemukan dalil yang shahih dari hadits untuk amalan tersebut. Namun, amalan
tersebut merupakan amalan yang diamalkan oleh para guru-guru Imam al-Zabidi pada masa
itu.[32]

Imam Muhammad Zaki Ibrahim memberikan keterangan tentang shalat tersebut :

‫ فقد وردت عدة أحاديث ثابتة في سنية هذه‬، ‫أ ل تما ما تعوده ال لتناس من صلة ست ركعات أحيانا م بين المغرب والعشاء‬
‫ فهو متوسل إليه تعالى بعمل‬، ‫ فإذا توسل العبد إلى الله بهن في رجاء جلب المنافع ودفع المضار‬، ‫الركعات الست‬
‫ كما أنها تكون في الوقت نفسه نوعا م من صلة الحاجة المتفق على صحتها بين جميع أهل‬، ‫صالح ل اعتراض عليه‬
[33]‫ وهي في الصل تسمى صلة ال ل توابين‬، ‫القبلة‬
“Adapun perbuatan yang biasa di lakukan manusia berupa shalat enam rakaat pada
beberapa waktu di antara Maghrib dan ‘Isya, maka sungguh terdapat beberapa hadits
tentang kesunnahan shalat enam rakaat ini. Maka apabila hamba bertawasul kepada Allah
SWT dengan shalat tersebut untuk mengharapkan mendapat manfaat dan dijauhkan
mudharat, maka tawasul ini adalah tawasul kepada Allah SWT dengan amalan shalih yang
tidak ada pertentangan tentangnya. Sebagaimana halnya shalat tersebut merupakan bagian
dari shalat hajat dalam waktu tersendiri yang disepakati keshahihannya oleh sekalian
ulama. Pada dasarnya, shalat enam rakaat tersebut dinamakan shalat Awwabin”.


Membaca surat Yasin sebanyak 3x setelah shalat Maghrib dan berdoa setelahnya.

Pada bacaan kali pertama diniatkan supaya Allah SWT memberikan panjang umur beserta
diberikan taufik untuk taat. Pada bacaan kali kedua diniatkan supaya dijauhkan dari segala
bala dan diberikan rezeki halal yang banyak. Dan pada bacaan kali ketiga diniatkan tidak
tergantung hidupnya kepada orang lain dan diberikan husnul-khatimah. Setiap kali selesai
membaca surat Yasin dilanjutkan dengan membaca doa nishfu Sya’ban yang masyhur seperti
tertera berikut ini[34] :

‫عملى آل ههه مومصححهبهه مومسل ل ممم‬
‫علمى مسيلههدمنا محمدد مو م‬
‫بسم ال الرحمن الرحيم ومص ل ملى ال م‬

‫ت ظ ممهمر الل ل مهجيحمن‪ ،‬مومجامر‬
‫عل ميحهه ميا مذا حالمجملاهل موا حهلإحكمرامه ميا مذا الط لمحوهل مول حإهن حمعامه ملا هإلهه إهل ل م أ من ح م‬
‫مالل ل منه لمم ميا مذا ال حمم لهن موملا ي نمم لنن م‬
‫ن‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫ت مكتمحبتمنهحي ه‬
‫ب مشهق ل ريا أحو ممحنرحورما أحو ممط حنرحوردا أحو نمقحتم ل ررا‬
‫عن حمدمك هفي ألمه ال حكهمتا ه‬
‫ال حنمحستمهجيحهري حمن‪ ،‬موأ مممامن ال ح م‬
‫خائههفيحمن‪ .‬مالل لنه لمم إهحن نكن ح م‬
‫ي موإهقحمتامر هرحزهقـحي‪ ،‬موأ محثهبتحنهحي ه‬
‫ب مسهعيحردا‬
‫عن حمدمك هفي أ نلمه ال حكهمتا ه‬
‫م‬
‫عل م لمي هفي الهلرحزهق مفاحمنح الل ل منه لمم هبفمحضل همك مشمقاموهتي موهححرمماهنحي موط محرهد ح‬
‫ه‬
‫خيحمرا ه‬
‫ل مما ي ممشانء‬
‫ل‪ ،‬ي محمنححو ا ن‬
‫ممحرنزحورقا نممولفمرقا ل هل ح م‬
‫عملى لمساهن ن مهبيلهمك ال حنمحرمس ه‬
‫ت‪ ،‬مفإهن ل ممك قنل ح م‬
‫ت موقمحول نمك احلح لنق هفي كهمتاهبمك ال حنمن ملزمهل‪ ،‬م‬
‫عظ ممه هفي ل ميحل مهة النه لحص ه‬
‫ت مو ه‬
‫ف همحن مشحعمبامن ال حنمك م لمرمه ا مل ل مهتي نيفمرنق هفيحمها نك لنل أ محمدر‬
‫عن حمدنه أ ن لنم ال حكهمتا ه‬
‫موي نثحهب ن‬
‫ب‪ ،‬إههلهحي هبالتلممجهللي ا حل م ح‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ع لنز ال حأحكمرنم‪،‬‬
‫عل منم‪ ،‬إهن ممك أن ح م‬
‫ع لمنا ممن ال حمبملاء مما ن محعلنم مومما ملا ن محعل منم‪ ،‬مومما أن ح م‬
‫ت هبه أ ح‬
‫ت ال م‬
‫حكهيحدم موي نحبمرنم‪ .‬أحسأل نمك أحن تمك حشمف م‬
‫م‬
‫م‬
‫ه‬
‫عملى آل ههه مومصححهبهه مومسل ل ممم‬
‫و‬
‫د‬
‫م‬
‫ح‬
‫م‬
‫نا‬
‫د‬
‫ي‬
‫س‬
‫لى‬
‫ع‬
‫لى‬
‫عا‬
‫ت‬
‫ن‬
‫ل‬
‫ا‬
‫لى‬
‫ص‬
‫م‬
‫م‬
‫د‬
‫ل‬
‫م‬
‫م‬
‫ه‬
‫م‬
‫ن م ل م م‬
‫م‬
‫م‬
‫مو م‬
‫م ل‬
‫]‪[35‬‬

‫‪Imam al-Dairabi dalam kitabnya, al-Mujarrabat, menyebutkan bahwa salah satu‬‬
‫‪keistimewaan surat Yasin adalah barangsiapa membaca surat Yasin sebanyak 3x dengan niat‬‬
‫‪sebagaimana tersebut sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan membaca doa nishfu‬‬
‫‪Sya’ban seperti yang telah tertera tersebut, akan tetapi sebelum membaca doa tersebut,‬‬
‫‪terlebih dahulu membaca doa berikut ini, dimana kumpulan kedua doa ini dibaca sebanyak‬‬
‫‪10x, maka tercapailah hajatnya[36] :‬‬

‫عل ميحمك‪ ،‬إهحذ ه‬
‫عل حنممك‬
‫حمسان نمك قم لمرمبنهحي إهل ميحمك‪ ،‬أ محشك نحو إهل ميحمك مما ملا ي م ح‬
‫عل ميحمك‪ ،‬موأ محسأ مل نمك مما ملا ي محعنسنر م‬
‫خمفى م‬
‫عل ميحمك‪ ،‬موإه ح‬
‫إهل مههحي نجحوندمك مدل ل منهحي م‬
‫م‬
‫م‬
‫ه‬
‫م‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ت همحن‬
‫ن‬
‫ك‬
‫ي‬
‫ن‬
‫إ‬
‫ك‬
‫ن‬
‫حا‬
‫ب‬
‫س‬
‫ت‬
‫ن‬
‫أ‬
‫ل‬
‫إ‬
‫ه‬
‫ل‬
‫إ‬
‫لا‬
‫ه‪،‬‬
‫ي‬
‫ف‬
‫نا‬
‫أ‬
‫ما‬
‫ي‬
‫ن‬
‫ع‬
‫ج‬
‫ر‬
‫ف‬
‫م‬
‫ن‬
‫ي‬
‫ب‬
‫و‬
‫ر‬
‫ك‬
‫م‬
‫ح‬
‫ل‬
‫ا‬
‫ب‬
‫ر‬
‫ك‬
‫ج‬
‫ر‬
‫ف‬
‫م‬
‫يا‬
‫ي‪،‬‬
‫ل‬
‫ؤا‬
‫س‬
‫عحن ن م ح م ن م هل م م ح ه‬
‫م ح ن ح ه ح م هل ح م ل ح م م ح م ه م م ه ل ح م ن ح م م م ه ل ح ن ح ن‬
‫هبمحال هحي ي مك حهفحي م‬
‫ال ل م‬
‫جحينا منه هممن ال حمغلمه مومكمذل همك ن نن حهجي ال حنمؤحهمنهيحمن]‪[37‬‬
‫ظال هيحهمهن‪ ،‬مفاحستممجحبمنا ل منه مون م ل م‬

‫‪Imam Sayyid Hasan bin Quthb ‘Abdullah bin Ba’alawi al-Haddad menambahkan doa berikut‬‬
‫‪ini setelah pembacaan surat Yasin dengan niat seperti tersebut dan setelah doa nishfu Sya’ban‬‬
‫‪yang masyhur yang telah disebutkan sebelumnya[38] :‬‬

‫ح لر‬
‫عظ ممه ه‬
‫حممدة‬
‫ظا مون مهصيحربا هفي نك ل ه‬
‫مالل لنه لمم احجمعل حهني همحن أ م ح‬
‫ل مشحيدء قممسحمتمنه هفي ههذهه الل ل ميحل مهة همحن ن نحودر تمحههدي هبهه‪ ،‬أ محو مر ح‬
‫عمباهدمك م‬
‫م‬
‫م‬
‫عملى ه‬
‫ب هلي قمل حربا‬
‫ل‪ ،‬ميا ا ن‬
‫عمباهدمك ال حنمؤحهمنهيحمن‪ ،‬ميا ا ن‬
‫ل‪ ،‬ملا هإلمه إه ل ملا أن ح م‬
‫تمن حنشنرمها‪ ،‬أ محو هرحزدق تمحبنسط ننه‪ ،‬أحو مفحضدل تمقحهسنمنه م‬
‫ت‪ .‬مالل لنه لمم مه ح‬
‫عا‪ .‬مالل لنه لمم احمل مأ ح قمل حهبي هبن نحوهرمك موأ من حمواهر نممشامهمدهتمك‪،‬‬
‫تمهق ل ريا ن مهقــ ل ريا‪ ،‬هممن الهلشحرهك مبهر ل ريا‪ ،‬ملا مكافهررا موملا مشهق ل ريا‪ ،‬موقمل حربا مسل هيحرما م‬
‫خاهشرعا مضاهر ر‬
‫عحصممهتمك موقنحدمرهتمك مو ه‬
‫مومجممال همك مومكممال همك مومممحلب مهتمك‪ ،‬مو ه‬
‫عملى مسيلههدمنا نممح ل ممدد‬
‫حمم ال لمراهحهميحمن‪ ،‬مومص ل ملى ا ن‬
‫ل تممعاملى م‬
‫عل حهممك ميا أ محر م‬
‫عملى آل ههه مومصححهبهه مومسل ل ممم]‪[39‬‬
‫مو م‬

‫]‪Lebih panjangnya, doa tersebut dilanjutkan seperti berikut ini : [40‬‬

‫عتظلم لعتبالدتك تح ل مظا تون تلصي سمبا لفي ك م ل لل تشسيرء تقتسسمتتمه لفي هلذله الل ل تي سل تلة لمسن ن مسورر تتسهلدي لبله‪ ،‬أ تسو ترسحتمرة تتن سمشمرتها‪ ،‬أ تسو‬
‫تالل لمهلمت اسجتعل سلني لمسن أ ت س‬
‫ت‬
‫ت‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ب لي تقل سمبا تتق ل ميا ن تقــ ل ميا‪ ،‬متن‬
‫لرسزرق تتبسمسمطمه‪ ،‬أ تسو تفسضرل تتسقسمممه ت‬
‫عتلى عتبادتك ال سممسؤمني ستن‪ ،‬تيا اللمه‪ ،‬تيا اللمه‪ ،‬تلا لإلته لإللا أن س ت‬
‫ت‪ .‬تالل لمهلمت ته س‬
‫س‬
‫عا‪ .‬تالل لمهلمت اسمل تأ تقل سلبي لبن مسولرتك توأ تن ستوالر ممتشاتهتدلتتك‪ ،‬توتجتماللتك توك تتماللتك‬
‫الللشسرلك بتلر ل ميا‪ ،‬تلا تكالفمرا توتلا تشلق ل ميا‪ ،‬توتقل سمبا تسللي سمما تخالشمعا تضالر م‬
‫ت‬
‫ت‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ل‬
‫حلبه توتسل لتم]‪[1‬‬
‫عتلى آله توتص س‬
‫ح لتمرد تو ت‬
‫حبل تلتتك‪ ،‬تولعسصتملتتك تومقسدترلتتك تولعل سلمتك تيا أ تسرتحتم ال لترالحلمي ستن‪ ،‬توتصللى اللمه تتتعاتلى ت‬
‫عتلى تس لي لدتنا مم ت‬
‫توتم ت‬

‫]‪Lebih panjangnya, doa tersebut dilanjutkan seperti berikut ini : [2‬‬

‫إهل مههي تممع لمرمض إهل ميمك هفي ههذهه الل ل ميل مهة ال حنمتممعهلرنضحومن‪ ،‬موقممصمدمك موأ ممممل ممحعنرحومفمك مومفحضل ممك ال لم‬
‫ب إهملى نجحوهدمك مومكمرهممك‬
‫طال هنبحومن‪ ،‬مومر م‬
‫غ م‬
‫ح‬
‫ح‬
‫ال لمرا ه‬
‫ع م‬
‫ب‬
‫غنبحونم‪ ،‬مول ممك هفي ههذهه الل ل ميحل مهة ن نفممحا ت‬
‫ت‪ ،‬و م‬
‫طاميا مومجموائهنز مومممواهه ن‬
‫إهل مههي تممع لمرمض إهل ميمك هفي ههذهه الل ل ميل مهة ال حنمتممعهلرنضحومن‪ ،‬موقممصمدمك موأ ممممل ممحعنرحومفمك مومفحضل ممك ال لم‬
‫ب إهملى نجحوهدمك مومكمرهممك‬
‫طال هنبحومن‪ ،‬مومر م‬
‫غ م‬
‫ح‬
‫ح‬
‫عملى ممحن تممشانء همحن ه‬
‫ال لمرا ه‬
‫ع م‬
‫خ لنص‬
‫عمباهدمك موتم ن‬
‫ب مومه ل مبا ت‬
‫غنبحونم‪ ،‬مول ممك هفي ههذهه الل ل ميحل مهة ن نفممحا ت‬
‫ت‪ ،‬تمنم لنن هبمها م‬
‫ت‪ ،‬و م‬
‫طاميا مومجموائهنز مومممواهه ن‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ن‬
‫ب ال محسمماهء إهل ميحمك‪،‬‬
‫ح‬
‫أ‬
‫ب‬
‫ن‬
‫ل‬
‫ا‬
‫يا‬
‫ك‬
‫ل‬
‫أ‬
‫س‬
‫أ‬
‫ف‬
‫م‬
‫ك‪،‬‬
‫ن‬
‫م‬
‫ة‬
‫ن‬
‫ي‬
‫نا‬
‫ع‬
‫ح‬
‫ل‬
‫ا‬
‫ه‬
‫ل‬
‫بق‬
‫س‬
‫ت‬
‫م‬
‫ل‬
‫ن‬
‫م‬
‫م‬
‫ر‬
‫ح‬
‫ت‬
‫و‬
‫ع‬
‫ن‬
‫مــ‬
‫ت‬
‫و‬
‫ك‪،‬‬
‫ق‬
‫ح‬
‫ل‬
‫خ‬
‫ن‬
‫م‬
‫ه‬
‫ت‬
‫ب‬
‫ب‬
‫ح‬
‫أ‬
‫ن‬
‫م‬
‫حم‬
‫هبمها م ح ح م ح م ن ح م م م م ح م ن م م ح ن ن م ح م ح م ح ه م ن‬
‫ح م م‬
‫م م‬
‫ه م هل‬
‫م‬
‫ر‬
‫ت ل منه همن حمك الهعمناي منة‪ ،‬مواحجمعل حهني همحن أحومفهر ه‬
‫ح ل‬
‫ظا مون مهصيحربا‬
‫عمباهدمك مواحجنزحل م‬
‫عل ميحمك‪ ،‬أ محن تمحجمعل مهني هم ل ممحن مسمبقم ح‬
‫موأ محكمرمه ال من حهبمياهء م‬
‫خل حقممك م‬
‫حممدة تمن حنشنرمها‪ ،‬أ محو هرحزدق تمحبنسط ننه‬
‫ل م‬
‫عهطيل مرة هفي نك ل ه‬
‫خيحدر تمقحهسنمنه هفي ههذهه الل ل ميحل مهة أ محو هفيحمما مبحعمدمها همحن ن نحودر تمحههدي أ محو مر ح‬
‫موقممسرما موههمبرة مو م‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫عند لدو تمك حهفيحهه‬
‫أ محو مضدلر تمك حهشفننه أحو مذن ح د‬
‫ب تمحغهفنرنه أحو هش ل مددة تمحدمفنعمها أحو هفتحن مدة تمحصهرنفمها أحو مبملادء تمحرمفنعنه‪ ،‬أحو نممعامفادة تمنم لنن هبمها أحو م‬
‫خملاهق مواحرنزقحهني المعاهفيممة موالمبمرمكمة موال ل مسمعمة هفي ال محرمزاهق مومسل هلحمهني هممن الهلرحجهز‬
‫مفاحكهفهني نك ل مل مشدلر مومولفهقحهني مالل لنه لمم ل همم م‬
‫كاهرمه ال م ح‬
‫موالهلشحرهك موالنه لمفاهق‬

‫غفحل مدة مشفمتحنه‪ ،‬موإه لمن ل ممك ن نفممحا ه‬
‫مالل لنه لمم إه لمن ل ممك ن ممسمما ه‬
‫ت إهملى أ مهسيحهر مهروى‬
‫عط م د‬
‫ت ل مط م د‬
‫عملى ممهري حهض م‬
‫ف إهمذا تممو ل مجمه ح‬
‫ف إهمذا مهلب م ح‬
‫ت م‬
‫ت م‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫غهري حرقا هفي مبححهر مضملال مدة أن حقممذتحنه‪ ،‬موإه لمن ل ممك مسمعامدا ه‬
‫عمناميا ه‬
‫أ مط حل مقمتحنه‪ ،‬موإه لمن ل ممك ه‬
‫ت هبيمهد مشهقدلي أحسمعمدتحنه‪،‬‬
‫ت إهمذا أ م‬
‫ت م‬
‫خمذ ح‬
‫حظ م ح‬
‫ت إهمذا ملا م‬
‫طائهمف مكمردم إهمذا مضاقم ه‬
‫موإه لمن ل ممك ل م م‬
‫ت إهملى مفاهسدد أ محصل ممحتحنه‪ ،‬موإه لمن‬
‫ب مومسمعتحنه‪ ،‬موإه لمن ل ممك مفمضائهمل موهنمعرما إهمذا تممح ل مول م ح‬
‫ت الهحيحل منة ل هنمحذهن د‬
‫م‬
‫ل ممك ن مظ ممرا ه‬
‫غفحل مهتي‪،‬‬
‫خهف لهي ن ممسممرة تمحشهفي ممحرمض م‬
‫ب ل همي الل لنه لمم همحن ل نط حهفمك ال ح م‬
‫ت هبمها إهملى م‬
‫حممدة إهمذا ن مظ ممر ح‬
‫ت مر ح‬
‫غاهفدل أي حقمظ متحنه‪ ،‬مفمه ح‬
‫م‬
‫ه‬
‫ه‬
‫حفمظ حهني هبمعيحهن ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ح‬
‫ح‬
‫ح‬
‫م‬
‫عمناي مهتمك‬
‫وا‬
‫ني‬
‫ظ‬
‫ح‬
‫ح‬
‫ل‬
‫وا‬
‫ي‪،‬‬
‫ت‬
‫و‬
‫ه‬
‫ش‬
‫ق‬
‫ثا‬
‫م‬
‫و‬
‫ن‬
‫م‬
‫ري‬
‫س‬
‫أ‬
‫ها‬
‫ب‬
‫ق‬
‫ل‬
‫ط‬
‫ت‬
‫ة‬
‫ر‬
‫ب‬
‫ي‬
‫ط‬
‫ة‬
‫ر‬
‫ح‬
‫ف‬
‫ن‬
‫في‬
‫و‬
‫ال‬
‫ك‬
‫ف‬
‫ط‬
‫ع‬
‫ن‬
‫م‬
‫م‬
‫ه‬
‫م ح‬
‫له م ن ن ه م‬
‫م‬
‫موان حفمححهني ح م‬
‫ح م ه م حم ح م م‬
‫مح م‬
‫ه‬
‫حممرة هفي ال لندن حميا موالهخمرهة‪ ،‬تنمبهلدل نهني هبمها مسمعامدرة‬
‫حظ مرة تنن حهقنذهني هبمها موتنن حهجيحهني هبمها همحن مبححهر ال ل مضل مل مة‪ ,‬موآهتهني همحن ل مندن حمك مر ح‬
‫نمملا م‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ح‬
‫ه‬
‫ب هلي همحن مكمرهممك مونجحوهدمك ال حمواهسهع مما تمحرنزقنهني‬
‫ه‬
‫و‬
‫ني‪،‬‬
‫ف‬
‫عا‬
‫و‬
‫تي‬
‫ج‬
‫حا‬
‫ض‬
‫ح‬
‫ق‬
‫وا‬
‫تي‪،‬‬
‫ب‬
‫جا‬
‫إ‬
‫ل‬
‫ج‬
‫ع‬
‫و‬
‫ئي‪،‬‬
‫عا‬
‫د‬
‫ع‬
‫م‬
‫س‬
‫وا‬
‫ة‬
‫و‬
‫قا‬
‫ش‬
‫د‬
‫م م‬
‫همحن م م م م ح م ح ن م‬
‫م م‬
‫م‬
‫م م ل ه م م‬
‫م م ح‬
‫م‬
‫ن‬
‫ه‬
‫ح لمتى ي متلمهصمل قمل حهبي هبمما ه‬
‫عن حمدمك‪،‬‬
‫عاء‪ ،‬موأهلهل حهني ل هقمحرهع مباهبمك هلل لند م‬
‫هبهه ال حإهمنامبمة إهل ميحمك مممع هصحدهق الل لمجاهء موقمنبحوهل ال لند م‬
‫عاهء ميا مج ل مواند‪ ،‬م‬
‫خيحمر ممقحنصحودد‪ ،‬موأ محكمرمم ممحعنبحودد ا هحبهتمهاهلي موتممض لنر ه‬
‫عا‬
‫عي هفي ط مل م ه‬
‫موتنمبل هلمغهني هبمها إهملى قمحصهدمك ميا م‬
‫ب ممنعحون مهتمك موأ متل مهخنذمك ميا هإلههحي ممفحمز ر‬
‫ن‬
‫ن‬
‫م‬
‫م‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫حامجهتي مومم م‬
‫عل ميحمك في‬
‫ي‪ ،‬موأحبدي إهل ميحمك مضهلري‪ ،‬موأمفهلونض إهل ميحمك أحمهري مونممنامجاتي‪ ،‬موأ ح‬
‫عتممند م‬
‫موممل حمجأ ر أ محرمفنع إهل ميحمك م‬
‫طالهبي مومشك مموا م‬
‫حاملاهتي‬
‫مجهميحهع أ ننمحوهري مو م‬

‫عل م لمي هفيحمها ممحعهصيل مرة موملا هزل ل مرة‪،‬‬
‫خل حتق همحن م‬
‫مالل ل منه لمم إههلني موههذهه الل ل ميحل ممة م‬
‫خل حهقمك مفملا تمحبل نهني هفيحمها موملا مبحعمدمها هبنسحودء موملا ممك حنرحوده‪ ،‬موملا تنقمهلدحر م‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ن‬
‫عملى مممحاهرهممك موملا نرنكحورنا إهملى‬
‫ة‬
‫ء‬
‫را‬
‫ج‬
‫لي‬
‫ن‬
‫ي‬
‫ز‬
‫ت‬
‫لا‬
‫و‬
‫ن‪،‬‬
‫س‬
‫ح‬
‫أ‬
‫ي‬
‫ه‬
‫تي‬
‫ل‬
‫با‬
‫لا‬
‫إ‬
‫ها‬
‫ي‬
‫ف‬
‫ني‬
‫ل‬
‫ب‬
‫ت‬
‫لا‬
‫و‬
‫با‪،‬‬
‫ر‬
‫حم هل ه ل‬
‫موملا تنثحهب ح‬
‫م ح م ن م م ن م هل ح‬
‫مم م م‬
‫عل م لمي هفيحمها مذن ح ر م م م ح‬
‫ت م‬
‫م‬
‫م‬
‫خمفارفا هبمح هقلمك‪ ،‬موملا مش ل ر‬
‫خال مفمهتمك‪ ،‬موملا تمحرركا ل ه م‬
‫كا هفي هرحزهقمك‪ ،‬مفأحسأل نمك مالل لنه لمم ن مظ حمررة همحن‬
‫عهتمك‪ ،‬موملا احسهت ح‬
‫ممحعهصيمهتمك‪ ،‬موملا مميحل ر إهملى نم م‬
‫طا م‬
‫ه‬
‫م‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ح‬
‫عل م لمي هدي حمن‬
‫ظ‬
‫ف‬
‫ح‬
‫وا‬
‫ك‪،‬‬
‫ق‬
‫ح‬
‫ل‬
‫خ‬
‫ر‬
‫ش‬
‫ني‬
‫ف‬
‫ك‬
‫وا‬
‫ك‪،‬‬
‫ل‬
‫ض‬
‫ف‬
‫م‬
‫ن‬
‫م‬
‫ني‬
‫ح‬
‫ق‬
‫ز‬
‫ر‬
‫وا‬
‫ة‪،‬‬
‫ف‬
‫ي‬
‫ط‬
‫ل‬
‫ال‬
‫ك‬
‫ت‬
‫يا‬
‫ط‬
‫ع‬
‫ن‬
‫م‬
‫ة‬
‫ر‬
‫ي‬
‫ط‬
‫ع‬
‫و‬
‫ك‪،‬‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫ل‬
‫م ح‬
‫م لم م‬
‫ح ح‬
‫حم م حن‬
‫م ح م م‬
‫حممرة همحن مر ح‬
‫ن مظ ممراهتمك مومر ح‬
‫ح م لم‬
‫حمماهت م م م ل م‬
‫م‬
‫ب ال لمناهر‬
‫حمسن مرة موهقمنا م‬
‫حمسن مرة موهفي احلآهخمرهة م‬
‫ال حإهحسملاهم‪ ،‬موان حظ نحر إهل ميحمنا هبمعيحنهمك ال لهتي ملا تممنانم‪ ،‬موآهتمنا هفي ال لندن حميا م‬
‫عمذا م‬

‫‪(x3‬‬

‫عظ ممه هفي ل ميحل مهة النه لحص ه‬
‫ع لمنا‬
‫هإلههحي هبالتلممجهللي ال م ح‬
‫حكهيحدم موي نحبمرنم‪ ،‬ا هحكهشحف م‬
‫ف همحن مشحعمبامن ال لمشحههر ال محكمرهم‪ ،‬ال ل مهتي ي نفحمرنق فهيحمها نك لنل أ محمدر م‬
‫م‬
‫م‬
‫عل منم‬
‫هممن ال حمبملاهء مما ن محعل منم مومما ملا ن محعل منم‪ ،‬موا ح‬
‫غهفحر ل ممنا مما أن ح م‬
‫ت هبهه أ ح‬

‫‪(x3‬‬

‫ب‪.‬‬
‫ع ل ملانم ال حنغينحو ه‬
‫مالل لنه لمم إههلني أ محسأ مل نمك همحن م‬
‫عحونذ هبمك همحن مشهلر مما تمحعل منم‪ ،‬موأ محستمحغهفنر همحن نك ل ه‬
‫ل مما تمحعل منم‪ ،‬إهن ل ممك أ من ح م‬
‫خيحهر مما تمحعل منم‪ ،‬موأ م ن‬
‫ت م‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ه‬
‫ع لمنا‬
‫مالل لنه لمم إههلني أ محسأ مل نمك همحن م‬
‫عل منم مومما ملا أ ح‬
‫عل منم‪ ،‬موأحستمحغفنرمك لمما أ ح‬
‫خيحهر مما م تمحعل منم مومما ملا أ ح‬
‫عل منم‪ .‬مالل لنه لمم إه لمن ال حعل حمم عن حمدمك مونهمو م‬
‫ن‬
‫م‬
‫حاجا مهتمنا مومرمجحومنامك ل همفامقاهتمنا مومفقحهرمنا‪،‬‬
‫ب‪ ،‬موملا ن محعل منم أ محمررا ن م ح‬
‫خمتانرنه ل هأن حفنهسمنا‪ ،‬موقمحد مف ل موحضمنا إهل ميحمك أنمحومرمنا‪ ،‬مومرمفحعمنا إهل ميحمك م‬
‫ممححنجحو ت‬
‫ن‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫ه‬
‫ه‬
‫م‬
‫ن‬
‫ت‬
‫مفا محرهشحدمنا ميا ا ن‬
‫حممدمها ل ممدي حمك‪ ،‬مفإهن لمك تمححك ننم هبمما تممشانء موتمفحمعل مما تنهري حند‪ ،‬موأن ح م‬
‫ب ال حأنمحوهر إهل ميحمك موأ ح‬
‫ل‪ ،‬مومثهلبتحمنا مومولفقحمنا إهملى أ م‬
‫ح هل‬
‫ححومل موملا قن ل مومة إه ل ملا هبا ه‬
‫عملى نك ل ه‬
‫ل ال حمعل ه لهي ال حمعظ ميحمه‬
‫م‬
‫ل مشحيدء قمهدي حتر‪ ،‬موملا م‬
‫عملى‬
‫ب ال حمعال مهميحمن مومص ل ملى ا ن‬
‫عملى ال حنمحرمسل هيحمن موال حمححمند ل هل لهه مر له‬
‫نسحبمحامن مرهلبمك مر له‬
‫ل تممعاملى م‬
‫ع ل مما ي مهصفنحومن‪ ،‬مومسملاتم م‬
‫ب ال حهعلزمهة م‬
‫عملى آل ههه مومصححهبهه مومسل ل ممم‬
‫مسيلههدمنا نممح ل ممدد مو م‬

‫‪Berdoa.‬‬

‫‪‬‬

‫‪Imam al-Wana’i menyebutkan bahwa salah satu doa yang baik untuk dibaca pada malam‬‬
‫‪nishfu Sya’ban adalah doa yang disunatkan dibaca pada malam lailatul-qadar, karena malam‬‬
‫‪nishfu Sya’ban merupakan malam yang utama setelah lailatul-qadar.[42] Doa tersebut‬‬
‫‪adalah:‬‬

‫عهلني‪ ،‬مالل لنه لمم إههلني أ محسأ مل نمك المعفحمو موال حمعاهفيممة موال حنممعامفامة ال ل مدائهمممة هفي الهلدي حهن موال لندن حميا‬
‫عفن ل تو مكهري حتم تنهح لن‬
‫ب ال حمعفحمو مفا ح‬
‫عنف م‬
‫مالل لنه لمم إهن ل ممك م‬
‫موالهخمرهة]‪[43‬‬

‫‪Doa lain yang juga bagus untuk dibaca pada malam nishfu Sya’ban adalah doa Nabi Adam‬‬
‫‪ketika beliau thawaf di Ka’bah setelah diturunkan ke bumi[44]:‬‬

‫غهفحر هلي‬
‫عهطهني نسؤحهلي موتمحعل منم مما هفي ن مفحهسي مفا ح‬
‫حامجهتي مفا ح‬
‫مالل لنه لمم إهن ل ممك تمحعل منم هسهلري مو م‬
‫عل مهنيمهتي مفاقحمبحل ممحعهذمرهتي‪ ،‬موتمحعل منم م‬
‫م‬
‫م‬
‫ت هلي‪ ،‬مومرهلضهني‬
‫عل ممم أن ل منه ملا ي مهصيحنبهني إه ل ملا مما مكتمحب م‬
‫ح لمتى أ ح‬
‫مذن حهبي‪ .‬مالل لنه لمم إههلني أ محسأ مل نمك إهي حممارنا ي نمباهشنر قمل حهبي‪ ،‬موي مهقيحرنا مصاهدرقا م‬
‫هبقممضائهمك]‪[45‬‬

‫‪Setelah Nabi Adam membaca doa ini, Allah SWT mengampunkan kesalahan Nabi Adam dan‬‬
‫‪Allah SWT berfirman bahwa siapa saja keturunan Nabi Adam yang membaca doa ini, maka‬‬
‫]‪ia akan diampunkan dosanya dan dihilangkan kesusahannya. [46‬‬

‫‪Dalam kitab Safinat al-’Ulum, terdapat doa nishfu Sya’ban yang dibaca oleh Imam‬‬
‫‪‘Abdul Qadir al-Jailani[47], yaitu:‬‬

‫عل ميحمنا هبممنه لمك مو ه‬
‫ت ل ميحل ممة النه لحص ه‬
،‫ موقمهلدحر ل ممنا همحن مفحضل همك مواهسمع هرحزهقمك‬،�