Jurnal Pengaruh Akuntabilitas dan VFM

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN VALUE FOR MONEY
TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PADA PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
DENGAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Andry Tonnaya
Sri Langgeng Ratnasari
Program Studi Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Batam
E-mail: [email protected]

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh akuntabilitas dan value for money
baik secara parsial ataupun simultan terhadap pengelolaan keuangan daerah dengan standar
akuntansi pemerintahan sebagai variabel moderating apakah itu memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Sampel dalam penelitian ini
menggunakan sensus terhadap 48 satuan kerja perangkat daerah. Teknik analisis menggunakan
analisis regresi berganda dan uji residual untuk melihat variabel moderating.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas dan value for money memiliki
pengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan daerah. Dimana akuntabilitas secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan daerah. Dan value for money secara parsial
berpengaruh tidak signifikan terhadap penglolaan keuangan daerah. Hasi uji residual menunjukkan
bahwa standar akuntansi pemerintahan memoderasi hubungan antara akuntabiltas dan value for
money terhadap pengelolaan keuangan daerah.

ABSTRACT
This research aims to examine the influence of accountability and value for money either
simultaneously or partially on local government financial management with the government
accounting standard as a moderating variable whether it strengthens or weakens the relationship
between the independent and the dependent variables. The sample in this study using census to all
48 local government department. The analysis technique used is multiple linear regression
analysis and residual test for moderating variable.
Based on this research can be concluded that the accountability and value for money have
significant effect on local government financial management. Accountability partially had
significant influent to the local government financial management. Value for money had no
significant relation to the local government financial management. The Residual test shows that
the government accounting standard moderate the relationship between accountability and value
for money with the local government financial management.
Key words:


Accountability, Value For Money, Government Accounting Standard

1

PENDAHULUAN
Prinsip tata kelola yang baik merupakan prinsip pokok yang harus diberlakukan di seluruh
negara di dunia termasuk Indonesia. Untuk menciptakan tata kelola yang baik diperlukan
penguatan sistem dan kelembagaan dengan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Atas dasar hal tersebut, sesuai dengan amanat Pasal 23C UUD 1945 tentang Keuangan
Negara perlu dijabarkan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam UUD ke dalam asas-asas umum
dalam pengelolaan keuangan negara yang meliputi asas tahunan, universalitas, kesatuan, dan asas
spesialitas. Selain asas tersebut dalam rangka penerapan kaidah-kaidah yang baik dalam
pengelolaan keuangan negara juga ditetapkan asas akuntabilitas berorientasi pada hasil,
profesionalitas, proporsionalitas, keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara, dan
pemeriksaan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri.
Konsep penganggaran berbasis kinerja menuntut adanya keterkaitan antara anggaran
dengan kinerja. Penganggaran berbasis kinerja merupakan sistem penganggaran yang
memperhatikan keterkaitan antara pendanaan (input) dengan keluaran (output) dan hasil yang
diharapkan (outcomes), yang dapat memberikan informasi mengenai kinerja pemerintah yang
didasarkan pada efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan. Rumusan kinerja yang ingin

dicapai harus bersifat terukur dan ditetapkan bersama indikator kinerja tertentu untuk mengukur
pencapaian kinerjanya (Suluh, 2012).
Penyusunan laporan keuangan yang berpedoman pada standar akuntansi pemerintahan
bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan informasi keuangan secara umum yang lebih berkualitas
bagi para pengguna laporan keuangan di dalam rangka menilai akuntabilitas dan membuat
keputusan ekonomi, sosial maupun politik. Laporan keuangan pemerintah ditujukan untuk
memenuhi tujuan umum pelaporan keuangan, namun tidak ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
khusus pemakainya. Informasi akuntansi yang terkandung dalam suatu laporan keuangan harus
memenuhi keempat unsur karakteristik kualitatif laporan keuangan, yaitu: relevan, andal, dapat
dibandingkan, dan dapat dipahami.
Terciptanya pemerintahan yang baik (good governance) merupakan suatu bentuk
keberhasilan pemerintah dalam menjalankan tugas untuk membangun daerah, maka sudah menjadi
kewajiban Pemerintah Daerah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan
dan mengungkapkan segala akivitas dan kegiatan yang terkait dengan penerimaan dan penggunaan
uang publik kepada pihak yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta
pertanggungjawaban tersebut (DPRD dan masyarakat luas).
Berdasarkan pandangan tersebut diatas, baik pemerintah pusat maupun daerah
merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan masyarakat, dengan misi penting adalah peningkatan effisiensi dan efektifitas
pengelolaan sumberdaya keuangan dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada

masyarakat.
Dalam rangka menciptakan good governance dengan akuntabilitas publik yang baik,
maka laporan keuangan daerah yang dihasilkan tersebut harus diupayakan untuk dapat secara
sederhana dianalisis keterukurannya (akuntable), sesuai dengan sistem dan standar akuntansi
keuangan pemerintah daerah yang baku. Selain itu dalam melaksanakan kinerja anggaran harus
dapat memanfaatkan uang sebaik mungkin dengan konsep Value for Money yang berorientasi pada
kepentingan publik, dan pengelolaan keuangan harus dipercayakan kepada staff yang memiliki
intergeritas dan kejujuan yang tinggi, serta penerimaan dan pengeluaran daerah harus sering
dimonitor yaitu dengan membandingkan antara pencapaian dengan penganggaran.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka peneliti merumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Apakah akuntabilitas berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi
Kepulauan Riau?
2. Apakah value for money berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah Pemerintah
Provinsi Kepulauan Riau?
3. Apakah akuntabilitas keuangan dan value for money berpengaruh terhadap pengelolaan
keuangan daerah?
4. Apakah standar akuntansi pemerintahan memoderasi pengaruh akuntabilitas dan value for
money terhadap pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau?


2

Kerangka Berpikir
Berdasarkan landasan teori dan masalah penelitian, peneliti berusaha mengembangkan
keranga penelitian ini yang diuji secara simultan maupun parsial dimana variabel dependen
pengelolaan keuangan daerah diperkirakan akan dipengaruhi oleh variabel independen
akuntabilitas dan valuer for money dan dimoderasi oleh variabel moderating standar akuntansi
pemerintahan.
Akuntabilitas (X1)
Pengelolaan Keuangan
Daerah (Y)
Value For Money (X2)

Standar akuntansi
pemerintahan (Z)

Gambar 1
Kerangka Konseptual
Model Penelitian

Model penelitian ini adalah model penelitian kuantitatif terhadap situasi dan kondisi yang
berkembang sekarang yang bermaksud untuk menelaah dan menjelaskan pola hubungan antara
variabel yang diukur dengan instrumen penelitian dan didukung teori sebagai landasan dalam
mengajukan hipotesis maupun untuk menentukan kriteria pengukuran terhadap adanya hubungan
antara variabel yang diteliti. Selanjutnya data-data yang diperoleh dianalisis berdasarkan prosedur
statistik untuk mengetahui korelasi dan hubungan sebab akibat antar variabel.
Hipotesis
1. Akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan Pemerintah Provinsi
Kepulauan Riau.
2. Value for money berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan Pemerintah Provinsi
Kepulauan Riau.
3. Akuntabilitas dan value for money berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan
daerah.
4. Standar akuntansi pemerintahan memoderasi pengaruh akuntabilitas dan value for money
terhadap pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah desain penelitian konklusif dimana penelitian ini bertujuan untuk
menguji hipotesis dan hubungan antar variabel dengan menggunakan analisis data secara
kuantitatif dari sampel yang mewakili populasi. Penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif
dengan hubungan kausal atau sebab akibat dengan menggunakan teknik survey. Variabel–variabel

yang diteliti dalam penelitian ini adalah akuntabilitas dan value for money yang merupakan
variabel independen, pengelolaan keuangan daerah variabel dependen dan Standar akuntansi
pemerintahan sebagai variabel moderasi Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala SKPD yang
menjadi Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dalam pengelolaan keuangan pada
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang berjumlah 48 orang.

3

Tabel 1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Penelitian Definisi Operasioanal Pengukuran Variabel Skala Pengukuran
Variabel Dependen
Pengelolaan Keuanga Keseluruhan kegiatan
Diukur
dengan Interval
yang meliputi
model Skala Likert
Daerah (Y)
perencanaan,
dengan skala 5 point

pelaksanaan,
untuk menunjukkan
penatausahaan,
Tingkat Pengelolaan
pelaporan,
Keuangan Daerah
pertanggungjawaban,
dan pengawasan
keuangan daerah
Variabel Independen
Akuntabilitas (X1)
Kewajiban Pemerintah
(agent) untuk,
memberikan
pertanggungjawaban,
menyajikan,
melaporkan, dan
mengungkapkan
segala aktivitas dan
kegiatan yang menjadi

tanggungjawabnya
kepada Masyarakat
Value for Money (X2) Pemanfaatan uang
sebaik mungkin dalam
kinerja anggaran
yang pada dasarnya
merupakan sistem
penyusunan dan
pengelolaan anggaran
daerah yang
berorientasi pada
pencapaian hasil

Diukur dengan skala
5
point
untuk
menunjukkan tingkat
penerapan
akuntabilitas.


Interval

Diukur skala 5 point
untuk menunjukkan
tingkat
penerapan
value for money yaitu
pengelolaan
keuangan
daerah
yang
ekonomis,
efektif, dan efektif.

Interval

Variabel Penelitian Definisi Operasioanal Pengukuran Variabel Skala Pengukuran
Variabel Moderating
Standar

akuntansi Prinsip akuntansi yang Diukur dengan skala Interval
diterapkan dalam
5
point
untuk
pemerintahan (Z)
menyusun dan
menunjukkan
menyajikan laporan
Tingkat Penerapan
SAP dalam laporan
keuangan pemerintah
keuangan.
HASIL PENELITIAN
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi Person, yaitu dengan
mengkorelasikan setiap butir pertanyaan dengan total nilai pertanyaan. Untuk melihat validitas
dari masing-masing item kuesioner, digunakan Corrected Item-Total Correlation. Jika rhitung >
rtabel, maka data dikatakan valid, dimana dalam penelitian ini r tabel untuk 48 responden adalah
0,284 dan dapat dilihat bahwa rhitung > rtabel sebagaiamana yang tertara pada Tabel 2 berikut ini:

4

No
1

2

3

4

Tabel 2
Uji Validitas Variabel
Variabel
Butir Pertanyaan
X11
X12
X13
X14
X15
Akuntabilitas (X1)
X16
X17
X18
X19
X110
X21
X22
X23
X24
Value For Money (X2)
X25
X26
X27
X28
Z1
Z2
Z3
Z4
Standar akuntansi pemerintahan (Z)
Z5
Z6
Z7
Z8
Y1
Y2
Y3
Y4
Pengelolaan Keuangan Daerah (Y)
Y5
Y6
Y7
Y8

Korelasi ( r )
0.508
0.634
0.603
0.645
0.660
0.626
0.766
0.664
0.645
0.472
0.520
0.848
0.806
0.776
0.554
0.708
0.668
0.520
0.451
0.600
0.600
0.728
0.626
0.681
0.461
0.310
0.818
0.542
0.768
0.584
0.577
0.722
0.849
0.784

R tabel
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284
0.284

Uji Reabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menghasilkan ukuran pertanyaan yang konsisten walaupun
dipergunakan berulang kali. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach.
Apabila nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 maka pertanyaan dinyatakan reliable. Berikut
ini hasil pengolahan data yang telah dilakukan oleh peneliti tentang uji reliabilitas terhadap
pertanyaan yang disebarkan kepada seluruh responden.
Tabel 3
Uji Reliabilitas Variabel
Variabel
Alpha
Batas
Keterangan
Cronbach
Reliabilitas
Akuntabilitas (X1)
.807
0,60
Reliabel
Value For Money (X2)
.873
0,60
Reliabel
Standar akuntansi pemerintahan (Z)
.835
0,60
Reliabel
Pengelolaan Keuangan Daerah (Y)
.845
0,60
Reliabel

5

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 3 diatas, dapat dilihat bahwa nilai Alpha
Cronbach untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,6 maka instrumen tersebut dinyatakan reliable.
Deskripsi Hasil Penelitian
Berdsarkan dari data yang telah dikumpulkan, maka data tersebut dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
Tabel 4
Deskripsi Statistik
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
X1
48
30
50
41.06
4.295
X2
48
21
40
31.94
4.474
Z
48
27
40
34.77
3.164
Y
48
21
40
32.58
4.186
Valid N
48
(listwise)
Dari Tabel 4 di atas dapat digambarkan bahwa dari 48 sampel penelitian yang digunakan,
variabel pengelolaan keuangan daerah (Y) memiliki nilai 32,58 yang artinya bahwa jika jumlah
tersebut dibagikan dengan jumlah pertanyaan pada kuesioner yang berjumlah 8 pertanyaan maka
diperoleh nilai 4,07 yang berarti rata-rata responden menjawab terhadap pengelolaan keuangan
Daerah Provinsi Kepulauan Riau.
Sedangkan untuk variabel independen akuntabilitas keuangan (X1) memiliki nilai 41,06
yang artinya bahwa jika jumlah tersebut dibagikan dengan jumlah pertanyaan pada kuesioner yang
berjumlah 10 pertanyaan maka diperoleh nilai 4,11 yang berarti rata-rata responden menjawab
setuju bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau telah menerapkan akuntabilitas dalam
pengelolaan keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Riau.
Selanjutnya untuk variabel independen Value For Money (X2) memiliki nilai 31,94 yang
artinya bahwa jika jumlah tersebut dibagikan dengan jumlah pertanyaan pada kuesioner yang
berjumlah 8 pertanyaan maka diperoleh nilai 3,99 yang berarti rata-rata responden setuju bahwa
Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau menerapkan value for money dalam pengelolaan
keuangan daerah.
Sedangkan variabel Standar akuntansi pemerintahan (Z) memiliki nilai 34,77 yang artinya
bahwa jika jumlah tersebut dibagikan dengan jumlah pertanyaan pada kuesioner yang berjumlah 8
pertanyaan maka diperoleh nilai 4,35 yang berarti rata-rata responden menjawab setuju bahwa
standar akuntansi pemerintahan telah diterapkan dalam pengelolaan keuangan Daerah di Provinsi
Kepulauan Riau.
Uji Hipotesis
Setelah selesai melakuakan uji asumsi klasik hipotesis dan didapat hasil estimasi regresi
yang dilakukan terbebas dari adanya gejala heteroskedastisitas dan gejala multikolinearitas
sehingga model regresi dapat diterima secara ekonometrik, maka selanjutnya akan dilakukan uji
hipotesis.
Hasil Uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 5 dan tabel 6 dibawah ini:
Tabel 5
Koefisien Regresi Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
.743
3.786
.196
.845
1
X1
.710
.112
.728
6.361
.000
X2
.084
.107
.090
.786
.436
a. Dependent Variabel: Y

6

Uji Hipotesis 1
Berdasarkan data yang diolah dengan program SPSS diperoleh hasil secara parsial tidak seluruh
variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Dilihat dari table 5 di
atas dapat disimpulkan bahwa Variabel akuntabilitas (X1): (t- hitung) 6,361 > (t- tabel) 2,014 dan sig.
0,00 0,05 maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa value for
money secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen yaitu pengelolaan
keuangan daerah.
Uji Hipotesis 3
Uji F pada dasarnya dimaksudkan untuk membuktikan secara statistik bahwa seluruh variabel
independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen, dengan hipotesis untuk
menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel independen.
Tabel 6
Tabel ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
507.260
2
253.630
36.072
.000b
1
Residual
316.407
45
7.031
Total
823.667
47
a. Dependent Variabel: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Dari Tabel 6 Anova di atas diperoleh F hitung 36,072 dan sig sebesar 0,00 < α 0,05. Hal
tersebut menunjukkan bahwa (F hitung) 36,072 > (F tabel) 3,204 yang artinya bahwa variabel
akuntabilitas dan value for money secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penglolaan
keuangan daerah pada tingkat kepercayaan 95%.
Uji Hipotesis 4
Pengujian hipotesis keempat dilakukan untuk menguji apakah standar akuntansi
pemerintahan merupakan variabel moderating didalam pengaruh akuntabilitas dan value for
money terhadap pengelolaan keuangan daerah. Hipotesis ini diuji dengan metode residual.
Sebelum dilakukan uji residual terlebih dahulu dilakukan terlebih dahulu uji regresi berganda
antara akuntabilitas dan value for money terhadap standar akuntansi pemerintahan. Adapun model
yang digunakan adalah sebagai berikut:

Z
IeI

= a + b1X1 + b2X2 + e ................... (1)
= a + b3Y............................................(2)

Hasil regresi tersebut kemudian dilakukan uji residual untuk mengetahui apakah standar
akuntansi pemerintahan merupakan variabel moderating. Uji ini dilakukan dengan menguji
variabel pengelolaan keuangan daerah terhadap nilai absolut residual dari variabel yang
dihipotesiskan sebagai variabel moderating. Sebuah variabel dikatakan sebagai variabel
moderating jika memiliki arah koefisien negatif dan signifikan.
Tabel 7
Hasil Uji Residual Variabel Moderating
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
2.884
1.128
2.556
.014
1
Y
-.041
.034
-.171
-1.179
.244
a. Dependent Variabel: abres

7

Dari data diatas dapat dilihat bahwa yang dilakukan bahwa nilai koefisien parameternya
bernilai negatif -0,041 dan nilai signifikan 0,000 < α 0,05. Sebuah variabel dikatakan sebagai
variabel moderating jika memiliki arah koefisien negatif dan signifikan. Dengan melihat hasil di
atas maka variabel standar akuntansi pemerintahan merupakan variabel moderating yang dapat
memoderasi pengaruh akuntabilitas dan value for money terhadap pengelolaan keuangan daerah
pada Provinsi Kepulauan Riau karena memiliki arah koefisien negatif dan signifikan.
Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil uji hipotesis 1 sampai dengan uji hipotesis 4 yang telah disampaikan
diatas terdapat uji hipotesis yang diterima dan ada juga yang ditolak, adapun uji hipotesis yang
diterima adalah akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan daerah.
Akuntabilitas dan value for money secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan
keuangan daerah. Selanjutnya uji hipotesis yang ditolak adalah value for money secara parsial
berpengaruh tidak signifikan terhadap pengelolaan keuangan daerah pada Provinsi Kepulauan
Riau. Sedangkan terhadap uji hipotesis variabel moderasi diperoleh hasil bahwa standar akuntansi
pemerintahan memoderasi pengaruh akuntabilitas dan value for money terhadap pengelolaan
keuangan daerah pada Provinsi Kepulauan Riau.
Pengaruh Akuntabilitas terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah
Hasil pengujian hipotesis yang telah dibahas menunjukan menjelaskan bahwa secara parsial
akuntabilitas berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah. Dengan kata lain apabila
keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah sudah dilaksanakan dengan baik maka
berarti Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah melaksanakan kewajibannya dalam memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan
yang menjadi tanggungjawabnya kepada Masyarakat.
Pengaruh Value For Money terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah
Hasil pengujian hipotesis yang telah dibahas menunjukan bernilai positif namun tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap pengelolaan keuangan daerah. Dengan kata lain Pemerintah Provinsi
Kepulauan Riau belum melaksanakan konsep Value For Money secara optimal yaitu dengan
mempertimbangkan prinsip ekonomi, efisien dan efektif untuk mencapai visi, misi, tujuan, sasaran
dan hasil (manfaat) dari pengeloloaan keuangan daerah. Kendati demikian bila dilihat dari mean
jawaban kuesioner yang terhadap variabel ini, terlihat bahwa rata-rata responden sudah mendekati
setuju terhadap penerapan konsep value for money di Provinsi Kepulauan Riau.
Pengaruh Akuntabilitas dan Value For Money terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah
Hasil pengujian hipotesis yang telah dibahas menunjukan akuntabilitas dan value for money
secara simultan mempengaruhi pengelolaan keuangan daerah pada Provinsi Kepulauan Riau. Hal
ini dapat diartikan apabila semakin meningkatnya penerapan akuntabilitas dan semakin optimalnya
penerapan konsep value for money oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau maka artinya
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah melaksanakan kewajibannya dengan baik dalam
memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas
dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada Masyarakat.
Pengaruh Akuntabilitas dan Value For Money terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan Sebagai Variabel Moderasi
Hasil pengujian hipotesis yang telah dibahas menunjukan standar akuntansi pemerintahan
merupakan variabel moderating yang dapat memoderasi hubungan antara akuntabilitas dan value
for money terhadap pengelolaan keuangan daerah di Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini dapat
diartikan bahwa pertanggungjawaban pengelolaan keuangan yang disusun dengan standar
akuntansi pemerintahan akan memperkuat hubungan antara akuntabilitas terhadap pengelolaan
keuangan sama halnya standar akuntansi pemerintahan akan memperkuat hubungan antara konsep
value for money terhadap pengelolaan keuangan di Provinsi Kepulauan Riau.

8

KESIMPULAN
Adapun tujuan yang diharapkan dalam melakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengaruh akuntabilitas dan value for money berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah
pada Provinsi Kepulauan Riau dengan standar akuntansi pemerintahan sebagai variabel moderasi.
Setelah dilakukan analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwa variabel akuntabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
yaitu pengelolaan keuangan daerah pada Provinsi Kepulauan Riau.
2. Bahwa value for money secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
yaitu pengelolaan keuangan daerah pada Provinsi Kepulauan Riau.
3. Bahwa akuntabilitas dan value for money berpengaruh secara simultan terhadap pengelolaan
keuangan daerah. Artinya keuangan daerah telah digunakan secara ekonomis, efektif, efisien
serta dilaporkan dan dipertanggungjawabkan dengan benar sesuai dengan ketentuan. Dengan
semakin meningkatnya penerapan akuntabilitas dan dengan semakin optimalnya penerapan
konsep value for money oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau maka artinya Pemerintah
Provinsi Kepulauan Riau telah melaksanakan kewajibannya dengan baik dalam memberikan
pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan
kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada Masyarakat.
4. Bahwa standar akuntansi pemerintahan memoderasi pengaruh akuntabilitas dan value for
money terhadap pengelolaan keuangan daerah.
SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian ini maka saran dalam penelitian
ini adalah:
1. Dengan memperhatikan hasil penelitian berdasarkan jawaban responden yang menggambarkan
bahwa akuntabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan
daerah maka disarankan agar Pemerintah Provinsi tetap memperhatikan akuntabilitas guna
tercapainya pengelolaan keuangan yang baik.
2. Selanjutnya meskipun berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial value for
money berpengaruh tidak signifikan terhadap pengelolaan keuangan, namun Pemerintah
Provinsi Kepulauan Riau diharapkan tetap meningkatkan penerapan konsep value for money
dalam pengelolaan keuangan daerah karena tentunya juga dalam jangka panjang akan
berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di Provinsi Kepulauan
Riau karena pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien. Dalam hal ini disarankan agar
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menerapkan analisis standar belanja disamping standar
pelayanan minimal, indikator, standar satuan harga dan target kinerja dalam rangka
pelaksanaan penganggaran yang berbasis kinerja.
3. Diharapkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dapat mengoptimalkan penerapan
akuntabilitas dan value for money di Provinsi Kepulauan Riau dalam rangka memenuhi
tuntutan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan daerah yang ekonomis, efektif, efisien
serta dilaporkan dan dipertanggungjawabkan dengan benar sesuai dengan ketentuan.
4. Diharapkan agar Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dapat meningkatkan pemahaman serta
penerapan standar akuntansi pemerintahan oleh seluruh elemen pengelola keuangan karena
berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pemahaman terhadap standar
akuntansi pemerintahan maka akan berdampak terhadap dengan semakin baiknya pengelolaan
keuangan di Provinsi Kepulauan Riau.

9

DAFTAR PUSTAKA
Ade Fatma Lubis, 2012, Metodologi Penelitian Akuntansi dan Format Penulisan Tesis, USU
Press, Medan.
Askam Tuasikal, 2006, Pengaruh Pengawasan Internal Dan Eksternal, Pemahaman Sistem
Akuntansi Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Implementasinya
Terhadap Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Asrida, 2012, Pengaruh Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Transparansi Keuangan
Terhadap Kinerja Penyusunan Anggaran Pada Pemerintah Kabupaten Bireuen,
Jurnal Kebangsaan ISSN: 2089-5917, Vol. 1, No.1, PP.29-40.
Azlim, Darwanis, Usman Abu Bakar, 2012, Pengaruh Penerapan Good Governance dan
Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Informasi Keuangan SKPD di
Kota Banda Aceh, Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ISSN: 23020164, Vol.1, No.1, PP.1-14.
Budi Mulyana, 2004, Pengaruh Penyajian Neraca Daerah dan Aksesibilitas Laporan
Keuangan terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
Daerah, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Deddi Noordiawan, Iswahyudi Sondi Putra, Maulidah Rahmawati, 2007, Akuntansi Pemerintah,
Salemba Empat, Jakarta,
Elvira Zeyn, 2011, Pengaruh Good Governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan
Terhadap Akuntabilitas Keuangan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai
Pemoderasi, Jurnal Review Akuntansi dan Keuangan ISSN: 2088-0685, Vol.1, No.1,
PP.21-37.
Erlina, 2011, Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.
Hendri Agustian, 2015, Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komunikasi Dalam
Penyusunan Anggaran dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Kinerja
Manajerial: Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Pada Pemerintah
Provinsi Kepri), Zona Akuntansi ISSN: 2087-7315, Vol.6, No.3, PP.35-46.
Imam Gozhali, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Jemmy Rumengan, 2010, Metodologi Penelitian Dengan SPSS, Uniba Press, Batam.
Juliansyah Noor, 2011, Metodologi Penelitian, Kencana Jakarta.
Liper Siregar, 2011, Pengaruh Akuntabilitas Publik dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan
Keuangan Dengan Standar Akuntansi Pemerintahan Sebagai Variabel Moderating
Pada Pemerintah Kota Pematang Siantar, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Mahmudi, 2011, Akuntansi Sektor Publik, UII Press, Yogyakarta
Mardiasmo, 2009, Akuntansi Sektor Publik, Andi, Yogyakarta.
MD Ihyaul Ulum, 2009, Audit Sektor Publik, Andi, Yogyakarta.
Muhammad Iqbal, 2006, Pengaruh Penyajian Neraca SKPD dan Aksesibilitas Laporan
Keuangan SKPD terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
SKPD di Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Puji Rahayu Harlina, Fachruzzaman, Baihaqi, 2013, Analisis Pengaruh Akuntabilitas dan
Transparansi Pengelolaan Keuangan Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah, Jurnal
Fairness ISSN: 2303-0348, Vol.3, No.1, PP42-55.
Rizal Djalil, 2014, Akuntabilitas Keuangan Daerah: Implementasi Pasca Reformasi,
RMBOOKS, Jakarta.
Sofyan Syafri Harahap, 2013, Teori Akuntansi, Rajawali Press, Jakarta.
Suliyanto, 2011, Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS, Andi, Yogyakarta.
Umar Husein, 2003, Riset Akuntansi Terapan, Galia Indonesia, Jakarta.

10