Membelajarkan Kompetensi Kurikulum 2013P. doc
Membelajarkan Kompetensi
Kurikulum 2013Pembelajaran
Berbasis Kompetensi
Mata Pelajaran Matematika
(peminatan)
Melalui Pendekatan
Saintifik
0
Kata Pengantar
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang,
B. Tujuan,
C. Ruang Lingkup
BAB II. PEMBELAJARAN KOMPETENSI
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
B. Penilaian Autentik
BAB III ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur analisis
1.
Mengembangkan Materi pembelajaran
2.
Alternatif kegiatan pembelajaran sesuai tahapan:
3.
Alternatif penilaian (Penilaian Autentik)
a. Aspek pengetahuan melalui tes dan non tes
b. Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan
portofolio produk
c. Aspek sikap melalui pengamatan
B. Hasil Analisis Kompetensi
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran: Contoh RPP
1
KATA PENGANTAR
2
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian
yang
mantap
dan
mandiri
serta
rasa
tanggung
jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Pencapaian tujuan pendidikan nasional
melalui
penyelenggaraan
memenuhi
hak
peserta
pendidikan
didik
oleh
sesuai
satuan
dengan
pendidikan
minat,
untuk
bakat,
dan
kemampuannnya.
Pemerintah telah menetapkan mulai mencanangkan pelaksanaan Kurikulum
2013 secara terbatas pada 1270 SMA mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk
kelas X. Sebagai persiapan Ppemerintah telah melatih guru inti dan guru
sasaran serta menyediakan buku pegangan guru dan siswa mata pelajaran
Matematika, Bbahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata
pelajaran lainnya diharapkan dalam memanfaatkan buku yang ada mulai
menerapkan kurikulum 2013 menggunakan silabus ynang telah disediakan.
Kondisi riial guru yang beragam belum dapat menggunakan silabus sebagai
acuan operasional menyusun perencanaan pembelajaran. Masih diperlukan
jabaran
operasional
mengembangkan
silabus
menjadi
RPP
(Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) antara lain dalam mengembangkan materi
pembelajaran, mengembakan langkah pembelajaran sertamerancang dan
melaksanakan penilaian otentikautentik. Oleh karena itu perlu rambu-rambu
lebih operasional agar guru dapat menjabarkan silabus menjadi RPP dalam
bentuk naskah tertentu.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan buku ini adalah membantu guru mata
pelajaran …. dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan
memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus Bbuku ini bertujuan
agar guru mata pelajaran Matematika dapat ::
3
1. MemberikanMemahami rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis
kompetensi inti dan kompetensi dasar
2. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari
3.
4.
5.
silabus mata pelajaran
Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
Merancang dan melaksanakan penilaian otentikautentik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup buku ini terdiri atas:
1.
2.
3.
4.
Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik
Langkah-langkah analisis kompetensi;
Penilaian otentikautentik; dan
Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelejaran (RPP)
4
BAB II.
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran
kurikulum
2013
adalah
pembelajaran
kompetensi
memperkuat proses pembelajaran melalui pendekatan Saintifik
otentikautentik
untuk
mencapai
kompetensi
sikap,
dengan
dan penilaian
pengetahuan
dan
keterampilan.
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 lebih menekankan pada kemampuan berfikir
kritis, kreatif, dan produktif.
Proses belajar di kelas dilaksanakan secara
langsung melalui Implementasi Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi Inti 4 dan
tidak langsung melalui implementasi KI 1 dan KI 2, dengan penekanan
pada
aplikasi yang terkait dengan kehidupan sehari-hari sehingga hasil akhirnya
adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi
manusia yang baik
(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan
pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang
meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penguatan proses pembelajaran Matematika melalui pendekatan saintifik,
mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan.
Kegiatan Pembelajaran dimulai dari kegiatan Perencanaan, Pelaksanaan dan
Evaluasi. Kegiatan Perencanaan yang dilakukan
oleh guru antara lain
menganalisis kompetensi yang akan dijelaskan pada buku ini pada Bab III.
Sementara
melaksanakan
dituangkan
pada
materi
Pembelajaran
tentang
dan
pendekatan
melakukan
pembelajaran
Evaluasi
saintifik
akan
dan
penilaian autentik
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkahlangkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.
Model
pembelajaran
yang
diperlukan
adalah
yang
memungkinkan
terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of
inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito: 1989). Model
pembelajaran
yang
dibutuhkan
adalah
yang
mampu
menghasilkan
5
kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya
sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting
adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh siswa
(Zamroni: 2000; Semiawan: 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara
akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena
itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model
pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model
pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam
sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer: 1991). Model ini menekankan
pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, siswa
dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam
proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing
dan mengkoordinasikan kegiatan belajar siswa.
Dalam
model
ini
siswa
diajak
untuk
melakukan
proses
pencarian
pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas
proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam
melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian siswa diarahkan
untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai
baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran
diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan
pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan
nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).
Di dalam model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi,
dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar
bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran
berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan siswa
dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas
pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga
lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir
tingkat tinggi (Houston: 1988). Dengan demikian siswa lebih diberdayakan
sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi
dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator
dan fasilitator pembelajaran.
Model
pembelajaran
membangun
berbasis
kompetensi
dasar
keterampilan
hidup
siswa
proses
sains
melalui
berpotensi
pengembangan
6
keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan
secara
bertahap.
Keterampilan
proses
sains
pada
hakikatnya
adalah
kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang
berfungsi
untuk
membentuk
landasan
pada
setiap
individu
dalam
mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).
Karakteristik pembelajaran matematika memiliki ciri-ciri khas, yang berbeda
dengan pembelajaran lainnya. Menurut Suherman (2003) karaktersitik
pembelajaran matematika di sekolah yaitu sebagai berikut:
Pembelajaran matematika langsung (bertahap)
Materi pembelajaran diajarkan secara berjenjang atau bertarap yaitu dari hal
konkrit ke abstrak, hal yang sederhana ke kompleks atau konsep mudah ke
konsep yang lebih sukar.
Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral
Setiap mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep ataubahan
yang telah dipelajari sebelumnya. Bahan yang baru selaludikaitkan dengan
bahan yang telah dipelajari. Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan
cara memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran
matematika (spiral melebar dan naik).
Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif
Matematika
adalah
deduktif,
matematika
tersusun
secara
deduktif,aksiomatik. Namun demikian harus dapat dipilihkan pendekatan
yang cocok dengan kondisi siswa. Dalam pembelajaran belum sepenuhnya
menggunakan pendekatan tetapi masih campur dengan deduktif.
Pembelajaran matematika menganti kebenaran konsistensi
Kebenaran-kebenaran
dalam
matematika
pada
dasarnya
merupakan
kebenaran konsistensi, tidak bertentangan antara kebenaran suatu konsep
dengan yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas
pernyataan-pernyataan yang terdahulu yang telah diterima kebenarannya.
Penguatan proses pembelajaran Matematika melalui pendekatan saintifik,
mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan. Dan sebagai
Instrumen Pembelajaran Matematika harus merefleksikan kompetensi sikap
ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah.
7
1. Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan
konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses
mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat,
mendengar, membaca, dan atau menyimak.
2. Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun
pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan
terori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki
kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis,
logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi
dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi
ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri,
termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.
3. Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa,
mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini
mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen,
serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber
belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam
kegiatan ini.
4. Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir
dan bersikap ilmiah. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi
yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan
aktifitas antara
kategori,
lain menganalisis data,
menyimpulkan,
dan
mengelompokan,
memprediksi/mengestimasi
membuat
dengan
memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik.
5. Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau
grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan
pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui
presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.
Tantangan baru dinamika kehidupan menuntut aktifitas pembelajaran bukan
sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga
melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan
dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong
kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga.
Agar
pembelajaran
terus
menerus
membangkitkan
kreativitas
dan
keingintahuan siswa kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan
langkah sebagai berikut
8
1.
Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik
secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari
informasi,
membaca,
melihat,
mendengar,
atau
menyimak
2.
fakta/fenomena tersebut
Memfasilitasi diskusi dan Tanya jawab dalam menemukan konsep,
3.
4.
prinsip, hukum,dan teori
Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen
Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah
5.
mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena
Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam presentasi dengan
data,
aplikasi baru yang terduga sampai tak terduga
B. Penilaian Autentik
Model
Penilaian yang
dikembangkan
adalah
Penilaian
penilaian
yang
sesungguhnya (assessmen authentic). Maksudnya, Penilaian terhadap hasil
kerja siswa saat berlangsung proses kegiatan siswa belajar itulah yang
disebut otentikautentik. Jadi, tidak hanya pada saat siswa mengerjakan tes
akhir suatu pokok bahasan.
Menurut Grant (1990), suatu Penilaian dikatakan otentikautentik jika Penilaian
itu memeriksa/menguji secara langsung perbuatan atau prestasi peserta
didik berkaitan dengan tugas intelektual yang layak. Sejalan dengan
pendapat tersebut, suatu Penilaian dinyatakan
otentikautentik apabila
Penilaian itu melibatkan peserta didik pada tugas-tugas yang bermanfaat,
penting, serta bermakna (Hart, 1994). Penilaian seperti ini terlihat sebagai
aktivitas pembelajaran, yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
serta koordinasi tentang pengetahuan yang luas.
Penilaian otentikautentik menyerukan peserta ujian untuk mempertunjukkan
kemampuan dan keterampilan spesifik, dengan menerapkan pengetahuan
dan keterampilan yang mereka sudah kuasai (Stiggins, 1987). Penilaian
otentikautentik, yang
meliputi tes tertulis (paper
and pencil tes), kinerja
(performance assessment), penugasan (project assessment), Assesmen hasil
karya (product assessment), pengumpulan kerja siswa (portofolio).
1.) Tes tertulis (Paper and Pencil Tes)
9
Tes tertulis merupakan bentuk Penilaian yang digunakan dengan menyajikan
sejumlah
pertanyaan
dan
menggunakan
jawaban
tertulis
sebagai
bukti tingkat pencapaian pengetahuan, kompetensi, pemahaman dan sikap
siswa secara perorangan.
Pertanyaan yang dikembangkan sebagai bukti pencapaian kompetensi dan
sikap yang berbentuk pertanyaan dengan jawaban singkat atau panjang,
betul – salah, menjodohkan, pilihan ganda, skala likert, kuisioner, dan refleksi
diri. Begitu pula bentuk jawaban siswa, tidaklah selalu harus menulis
jawabannya, kadang-kadang siswa menanggapi dengan centang, garis,
gambar, diagram dan coretan lain di atas bahan cetakan. Alat tulisnya pun
tidak terbatas pada pensil, dan kertas, melainkan bisa pula menggunakan
crayon atau kapur di papan tulis. Bahkan seiring dengan kemajuan teknologi,
siswa dapat memberikan responnya melalui keyboard computer atau format
input berbasis teknologi yang lain.
Tujuan tes tertulis beragam sesuai dengan jenis keperluannya, yaitu:
a.
Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa
b. Mengevaluasi pengetahuan/pemahaman, kemampuan/keteram-pilan, dan
sikap siswa
c.
Sertifikasi
d. Seleksi
e.
Memantau standar
Format pertanyaan yang dikembangkan dapat berbentuk:
a.
Essai
b. Jawaban singkat
c.
Multiple choise
d. Kuesioner
e.
Skala Likert, Skala Thurstone, dan Differential Semantik
Tabel 1. Contoh indikator dan format pertanyaan
Mata Pelajaran
Outcome (Iindikator)
Format Pertanyaan
10
Menafsirkan dan
membandingkan informasi
yang disajikan
Matematika
Jawaban singkat
Jenis Format Jawaban Siswa dapat berupa:
a.
Cloze procedure
b. Peta konsep
c.
Essai
d. Jawaban singkat
e.
Tulisan pengungkapan kembali
f.
Penyelidikan (investigation)
g. Menjodohkan
h.
Multiple choise
i.
Skala Sikap
j.
Kuesioner
k.
Refleksi diri
Memilih fFormat jJawaban sSiswa dapat dilakukan dengan memusatkan
perhatian
pada
jenis
kata
kerja
yang
digunakan
dalam
indikator
(outcomes). Contoh kemampuan yang dibutuhkan siswa dan format jawaban
yang mungkin, tampak pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
Kemampuan yang dibutuhkan siswa untuk
Menghitung, mengingat, memilih,
mendefinisikan, mengidentifikasikan.
Menyatakan, mendefinisikan, menentukan,
Format Jawaban yang
mungkin
Pilihan ganda
Jawaban singkat
mengklasifikasikan, mengidentifikasikan,
11
menguraikan, menghitung, mendeskripsikan.
Membandingkan, mengevaluasi,
mengkontraskan, menerjemahkan,
mengembangkan, menganalisis,
Essai, investigasi
menginterpretasikan, mendiskusikan,
merencanakan.
Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
Contoh-contoh soal Penilaian tertulis beserta kemampuan matematik yang
diukur:
·
Contoh soal Penilaian tertulis - Kemampuan penalaran untuk siswa kelas
X
a. a.1) Bila temanmu menyelesaikan beberapa soal seperti berikut ini,
1a) 12x + x = 12x2
2b) (10x) (2x) = 20x
di manakah letak kesalahannya? Bagaimanakah seharusnya?
a. b.2) Sifat apakah yang diterapkan setiap langkah penyelesaian soal
berikut ini?
12m2 ( 5b + c2 )
-
12m2 (5b) + (12m2) (c2)
(sifat ....
)
-
(12)(5) (m2 b) + 12m2 c2
(sifat ....
)
-
(12)(5) (bm2) + 12c2 m2
(sifat ....
)
-
60bm2 + 12c2 m2
3) Bila G = {x | x2 + 1 = 0 ; x Î Bilangan Cacah}, maka G = Æ. Mengapa
?
Agar G ?Æ, syarat apa yang harus dipenuhi oleh x?Buktikan
Indentitas trigonometri
d.4) Kepala
Desa
Mekarsari
mengungkapkan
tentang
mata
pencaharian penduduknya sebagai berikut. Sebanyak 58% petani, 50%
12
buruh, dan 20% bukan petani maupun buruh. Percayakah kamu dengan
keterangan kepala desa itu?
·
Contoh Penilaian Tertulis – Kemampuan koneksi untuk siswa kelas SMA
.............
a.1) Bu Anis memiliki sejumlah usaha industri rumah tangga, yaitu
produksi
makanan
ringan. Pemasaran
semua
produksinya
itu
dipercayakan kepada ketiga anaknya, yaitu Irma, Cindy, dan Erna. Irna
bertugas memasarkan kue lapis, donat, dan kue molen. Cindy bertugas
memasarkan kue molen dan dadar gulung. Erna bertugas memasarkan
donat dan kue putu.
1)
1)a. Jika karyawan Bu Anis yang bertugas memproduksi
donat selesai membuat donat, kepada siapa ia harus memberikan
kuenya itu untuk dipasarkan?
2)
2)b. Apakah Cindy dan Erna memasarkan kue yang sama?
b.2) Dalam suatu kompetisi sepak bola, setiap kesebelasan yang menang
(m) diberi skor 3, seri (s) diberi skor 1, dan kalah (k) skornya 0. Bila
suatu
kesebelasan
telah
melakukan
18
kali
pertandingan
dan
mengumpulkan skor 29,
1)
1)a. mungkinkah data skor kesebelasan tersebut adalah
m=9, s=5, k=15? Mengapa?
2)
tentukan
kemungkinan
yang
benar
bahwa
kesebelasan
tersebut menang(m), seri(s), dan kalah(k)!
2)b. tentukan
kemungkinan
yang
benar
bahwa
kesebelasan
tersebut
menang(m), seri(s), dan kalah(k)!
2.) Penilaian kinerja (performance)(Unjuk Kerja)
Penilaian kinerja merupakan bentuk pengamatan dan penilaian secara
langsung dan sistematis dari kinerja para siswa dengan mengacu pada
kriteria kinerja yang telah ditetapkan. Hal ini berarti Penilaian kinerja
13
merupakan
bentuk
pada proses. Penilaian
bagaimana
siswa
mengamati
penilaian hasil
kinerja
bertujuan
merencanakan
bagaimana
belajar yang
siswa
agar
pemecahan
Penilaian
kinerja
dengan rubrik,
evaluasi, dan kartu
dapat
masalah,
menunjukkan
keterampilannya. Dalam
kartu
guru
berorientasi
pada
melihat
melihat
dan
pengetahuan
umumnya
dan
dilengkapi
standar sebagai
kriteria
Penilaiannya.
Keuntungan menerapkan Penilaian kinerja secara formal antara lain:
a.
? menunjukkan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan untuk
melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatu
b. ? instrumen Penilaian dapat digunakan berkali-kali
c.
? instrumen Penilaian dapat digunakan untuk tujuan diagnostik
d. ? dengan
instrumen yang
sama,
guru
dapat
membuat
grafik
perkembangan siswa dari waktu ke waktu
e.
? memungkinkan siswa berkompetisi dengan dirinya sendiri
f.
? bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran
g. ? membuat pelajaran di sekolah menjadi relevan dengan dunia nyata.
Rubrik melengkapi
Penilaian
kinerja
sebagai
perangkat
kriteria
penskoran yang digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses
kerja siswa. Di dalam rubrik terdapat skala kategori. Skala kategori yang
digunakan bisa bervariasi. Misalnya, ada yang menggunakan kategori 3
(hebat/superior), 2 (memuaskan), 1 (cukup memuaskan), dan 0 ( tidak
memuaskan). Berikut adalah contoh Rubrik penskoran untuk Penilaian
kinerja.
Tabel 3. Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja
Level
4
Superior
3
Kriteria Khusus
-
Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep
Menggunakan strategi yang sesuai
Perhitungannya benar
Penjelasannya tertulis sangat jelas
Diagram/tabel/gambar tepat
Melebihi semua permasalahan yang diinginkan
Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep
14
Level
Kriteria Khusus
Memuask
an
2
Cukup
Memuask
an
1
Tidak
Memuask
an
Menggunakan strategi yang sesuai
Perhitungannya pada umumnya benar
Penjelasannya tertulis jelas
Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar
Memenuhi semua permasalahan yang diinginkan
Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep
Pada umumnya strategi yang digunakan sesuai
Perhitungannya pada umumnya benar
Penjelasannya tertulis cukup jelas
Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar
Memenuhi sebagian permasalahan yang diinginkan
Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap suatu
konsep
Tidak menggunakan strategi yang sesuai
Perhitungannya tidak benar
Penjelasan tertulisnya tidak jelas
Diagram/tabel/gambar tidak benar atau tidak cocok
Tidak memenuhi permintaan permasalahan yang diinginkan
-
Kartu evaluasi dan Kartu Standar juga dipakai pada Penilaian
kinerja jika format Penilaiannya tidak menggunakan rubrik. Contoh kartu
evaluasi dan kartu standar seperti berikut ini.
Kartu evaluasi
skor 1 untuk setiap selesai satu tugas/langkah yang diminta dari soal yang
diberikan
Kartu standar
Skor 8 : kelompok dapat mengerjakan semua dengan sempurna
Sskor 7 : hampir semua dikerjakan secara sempurna
Sskor 6
: kelompokmu lumayan sukses
Sskor 5
: kamu telah mendapatkan ide utamanya, setidaknya kamu
adalah
Sskor ? 4 :
pembicara atau pendengar yang baik.
berarti
kamu
harus
lebih
siap
pada
tugas
penilaian
selanjutnya.
3.3) Penilaian hasil karya (produk)
Penilaian hasil karya (produk)
Contoh Penilaian hasil karya untuk siswa ............... SMA
15
a. Buatlah sebuah denah rumah dengan ukuran setiap ruangan
berskala 1: 100
b. Denah rumah tersebut memuat : teras rumah, ruang tamu, ruang
keluarga, kamar tidur, garasi , dan kamar mandi
c. Warnai
dan
buat
sebagus
mungkin
sehingga
orang
tertarik
melihatnya seperti contoh berikut ini!
d. Buatlah hiasan dinding yang menggambarkan sebuah grafik dari
persamaan logaritma dan eksponen terentu dengan menggunakan
bahan benang, papan, triplek dan paku.
4.) Penilaian tugas (proyek)
Penilaian tugas (proyek) adalah Penilaian yang diberikan kepada siswa
untuk tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu yang
melibatkan kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi,
dan menyajikan bahan, atau dana.
Persoalan yang dijadikan proyek tidaklah hanya satu topik saja atau satu
mata pelajaran saja, tetapi kompleks, menyangkut seluruh mata pelajaran
yang terkait dengan permasalahan yang diajukan.
Contoh Penilaian tugas (proyek) untuk siswa kelas X...............
Berpencarlah
setiap anggota dalam kelompokmu untuk melakukan
beberapa kegiatan berikut ini
a. a.)
Mendata kumpulan murid-murid yang berpenampilan rapi di
sekolahmu
b. b.)
Mendata
kumpulan
murid-murid
yang
badannya
tinggi
di
sekolahmutinggi badannya diatas 165 cm
c. c.)
Menyebutkan kumpulan bunga indah di sekolahmu
d. d.)
Tulislah setiap hasil pendataanmu dengan menyusunnya dengan
cara menuliskannya pada tabel berikutmendaftar dalam suatu tabel
seperti berikut ini!
Kumpulan siswa
berpenampilan rapi
Kumpulan siswa
berbadan tinggi
Kumpulan bunga indah
16
e. e.)
Adakah teman dari kelompokmu yang membuat susunan suatu
jenis kumpulan yang berbeda dengan yang kamu buat?
f.
Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat
temanmu itu?
g. Apa perbedaan karakteristik dari data yang tertulis pada a) , b) dan c)
e. f.)
Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat
temanmu itu?
f.
g) Apa perbedaan karakteristik dari data yang tertulis pada a) , b) dan
c)
5.)
Pengumpulan kerja siswa (Portofolio)
Portofolio merupakan sajian informasi atau data yang berupa kumpulan
pekerjaan siswa sebagai bukti usaha, perkembangan, dan kecakapan
siswa dalam satu bidang atau lebih selama periode tertentu yang disusun
secara sistematik (Paulson dalam Masdjudi, 2002).
Portofolio
memuat
dan
mengembangkan
lima
dimensi
yang
mencerminkan profil seorang siswa, yaitu (1) pemahaman fakta, (2)
refleksi, (3) kemampuan berkomunikasi, (4) keterampilan dan konsep, dan
(5) kualitas kerja. Kelima dimensi itu diperihatkan oleh hasil-hasil proyek
siswa seperti karangan argumentasi tentang sesuatu konsep, jurnal siswa,
tulisan hasil presentasi siswa, gambar, hasta karya, dan penyajian data.
Khusus dalam matematika, fokus portofolio pada pemecahan masalah,
berpikir dan pemahaman, menulis, komunikasi, hubungan matematika dan
pandangan
siswa
sendiri
terhadap
dirinya
sebagai
pembelajar
matematika. Dalam portofolio harus menunjukkan rentangan tujuan
pengajaran dan tugas-tugas yang berhubungan. Penilaian portofolio dapat
dilakukan
siswa
dan
guru
secara
bekerja
sama.
Caranya
siswa
mengumpulkan semua pekerjaannya selama rentang waktu tertentu.
Keuntungan menerapkan portofolio (Gronlund dalam Rusoni, 2001) di
antaranya:
17
a.
Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas
b.
Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh
positif dalam belajar
c.
Membandingkan
pekerjaan
sekarang
dengan
yang
lalu
akan
memotivasi laju belajar
d.
Keterampilan menilai diri sendiri akan mengembangkan kemampuan
menyeleksi dan memilih yang terbaik
e.
Sebagai
sarana
komunikasi
dan
informasi
yang
otentikautentik
tentang kemajuan belajar siswa bagi guru, orang tua dan siswa itu
sendiri.
Prosedur Porfolio
a. Gunakan
file
folder
siswa
untuk
mengumpulkan
semua
pekerjaannya.
b.
Diskusikan
format
portofolio
yang
baik
pengorganisasiannya,
kebersihannya, tulisan, atau hapusan tinta, daftar isi, dan pernyataan
diri
tentang
mengapa
setiap
pekerjaan
itu
dimasukkan
dalam
portofolio.
c.
Sediakan bermacam tugas sehingga portofolio dapat berupa kerja
kelompok, proyek, investigasi, dan jurnal.
d.
Beri kesempatan siswa mereview portofolio mereka sendiri dan
membandingkan dengan pekerjaan teman lainnya.
e. Diskusikan bagaimana seharusnya menilai portofolio mereka.
18
Penilaian Portofolio
Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio
Kriteria Penilaian
Pemecahan Masalah
Bahasa
Penalaran logis
Lain-lain
o Pemahaman
o Menggunakan
o Identifikasi pola o Menghubungkan
masalah
o Penggunaan
bermacam
strategi
o Kemampuan
simbol dan
terminology yang
benar
o Membuat
konjektur
o Menulis
o Menulis tepat,
pembuktian
ringkas dalam
o Menjelaskan
mentransformas
menyampaikan
mengapa dan
ikan
ide.
bagaimana
perencanaan
o Pengorganisasian o Meninjau ide-ide
matematika
dengan dunia
nyata
o Membuat
hubungan dalam
matematika
o Mengembangkan
sikap positif
dengan
tulisan dalam
dan prosedur
menggunakan
pekerjaan dan
o Mengkonstruksi,
matematka
model atau
jurnal yang baik
memperluas,
o Menggunakan
teknologi
o Analisis hasil,
termsuk strategi
estimasinya
o Merumuskan
o Nilai-nilai
o Penjelasan hasil
dan menerapkan penillian sendiri
o Ringkasan dari
ide
topik kunci
o Merefleksikan
pada ide
o Merumuskan
contoh
penyangkal
dan koreksi
sendtiri terhadap
pekerjaannya
o Bekerja dalam
masalah
matematika
o Kreativitas
o Meminta atau
o Menggunakan
menemukan
mengajukan
model-model
pendekatan
pertanyaan
atau representasi
untuk
o Menyeleksi dan
kelompok
matematika yang
memecahkan
mengorganisasik
masalah non
an pekerjaan
o Interpretasi ide
rutin
siswa secara
o Teknologi
tepat dan
o Konsep dan
o Pemecahan
berbeda-beda
19
yang praktis dan
menunjukkan
prosedur.
menarik
perkembanganny
a
Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio
Jenis Portofolio dapat dibedakan menjadi:
a. ·
Portofolio kerja (working portfolios)
b. ·
Portofolio dokumen (document portfolios)
c. ·
Portofolio penampilan (show portfolios).
Portofolio kerja digunakan untuk memantau kemajuan dan meng-ases siswa
dalam mengelola belajar mereka sendiri. Siswa mengumpulkan semua hasil kerja
termasuk coret-coretan (sketches), buram, catatan, kumpulan untuk stimulasi,
buram setengah jadi atau pekerjaan yang sudah selesai. Portofolio kerja
bermanfaat
untuk
memberikan
informasi
tentang
bagaimana
siswa
mengorganisasikan dan mengelola kerja (belajar) serta merefleksi pekerjaan dan
hasilnya.
Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun produk yang
dihasilkan siswa. Jenis portofolio ini bermanfaat bagi siswa dan orang tuanya
untuk mengetahui kemajuan hasil belajar, untuk mengetahui kelebihan dan
20
kekurangan dalam belajar secara individual, untuk menunjukkan bahwa siswa
telah mengikuti proses tertentu dan telah mencapai standar tertentu.
Portofolio penampilan merupakan portofolio yang menyediakan informasi terbaik
dari
hasil
kerja
(artefak)
pertanggungjawaban
siswa.
Biasanya
(akuntabilitas),
digunakan
pameran,
untuk
atau
tujuan
kepentingan
mempertunjukkan lainnya.
Rubriks Penskoran Portofolio
Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio
Level
Kriteria Khusus
Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah
yang
menonjol
Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol
3
Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang menonjol
Superior
Menunjukkan
kemampuan
membuat
hubungan yang
menonjol
2
Memuaskan
Pengorganisasian yang sangat baik (rapi) dan bersih
Sesuai dengan permintaan dan persyaratan
Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik
Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik
Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik
Pengorganisasian yang baik (rapi) dan bersih
Memuaskan dalam semua permintaan dan persyaratan
Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan
masalah yang baik
Memuaskan
0
Tidak
menunjukkan
keterampilan
berbahasa
yang baik
1
Cukup
Kadang-kadang
Kadang-kadang
menunjukkan
kemampuan
memberi
alasan yang baik
Pengorganisasian yang dapat diterima dan bersih
Memuaskan
persyaratan
Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah
dalam
sebagian
besar
permintaan
dan
yang
sangat rendah
21
Level
Memuaskan
Kriteria Khusus
menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah
Kemampuan memberi alasan yang sangat rendah
Pengorganisasian dan kebersihan ;yang rendah
Tidak sesuai dengan permintaan dan persyaratan
Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio
PENILAIAN DIRI
22
23
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi
yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan
kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam
menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi
itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju
semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti
adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada
tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata
pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.
Dimensi
Sikap
Kualifikasi Kemampuan
Memiliki
perilaku
sikap
mulia, berilmu, percaya
bertanggung
jawab
dalam
lingkungan
sosial
menempatkan
diri
metakognitif
seni,
dan
dan
ilmu
dengan
kenegaraan,
alam
cerminan
faktual,
dalam
budaya
kebangsaan,
berinteraksi
sebagai
pergaulan dunia
Memiliki pengetahuan
dan
Keterampilan
mencerminkan
beriman, berakhlak
dengan
Pengetahuan
yang
diri, dan
secara
efektif
serta
dalam
bangsa
dalam
konseptual,
prosedural,
pengetahuan,
wawasan
dan
orang
teknologi,
kemanusiaan,
peradaban
terkait
penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif
dalam
ranah
abstrak
dan
konkret
sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat
kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat
kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan
24
bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64
Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.
Kompetensi
Deskripsi Kompetensi
Sikap
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
Spiritual
Sikap Sosial
dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
Pengetahuan
efektif
dengan
lingkungan
dalam
menempatkan
diri
berinteraksi
sosial dan
sebagai
dalam pergaulan dunia
3.
Memahami,
menerapkan,
pengetahuan faktual,
alam
serta
cerminan bangsa
dan
konseptual,
secara
menganalisis
prosedural,
dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu
pengetahuan, teknologi,
humaniora
dengan
kebangsaan,
seni,
budaya,
wawasan
kenegaraan,
dan
dan
kemanusiaan,
peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan
spesifik sesuai
Keterampilan
prosedural
dengan
pada
bakat
bidang
dan
kajian
minatnya
yang
untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya
bertindak
di
secara efektif
sekolah
dan
secara
kreatif,
serta
mandiri,
mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan
adalah sebagai berikut.
25
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai
berikut
(1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi
pokok seperti tabel berikut ini.
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
3.1 Mendeskripsikan
dan menganalisis
4.2 Mengolah data dan
Materi Pokok
(Dalam Silabus)
Fungsi Eksponen
dan
berbagai konsep dan
menganalisis
LogaritmaHakikat .
prinsip fungsi
menggunakan
.................. dn
eksponensial dan
variabel dan
Pengukuran
logaritma serta
menemukan relasi
menggunakannya
berupa fungsi
dalam menyelesaikan
eksponensial dan
masalah
logaritma dari situasi
3,1 Memahami
masalah nyata serta
hakikat ...................
dan prinsip-prinsip
pengukuran
(ketepatan, ketelitian,
dan aturan angka
menyelesaikannya.
4.1 Menyajikan hasil
pengukuran besaran
fisis dengan
26
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
penting)
Materi Pokok
(Dalam Silabus)
menggunakan
peralatan dan teknik
yang tepat untuk
suatu penyelidikan
ilmiah
3.2 Menganalisisdata
4,1 Menyajikan grafik
Grafik Fungsi
sifat-sifat grafik
fungsi eksponensial
Eksponen dan
fungsi eksponensial
dan logaritma dalam
LogaritmaPenjulah
dan logaritma dari
memecahkan masalah
an Vektor
suatu permasalahan
nyata terkait
dan menerapkannya
pertumbuhan dan
dalam pemecahan
peluruhan.4.2
masalah3.2
Merencanakan dan
Menerapkan prinsip
melaksanakan
penjumlahan vektor
percobaan untuk
(dengan pendekatan
menentukan resultan
geometri)
vector
Dan seterusnya …
(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus)
menjadi materi pembelajararn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur
(3) Mengembangkan
kompetensi
dasar
dari
KI
4
menjadi
indicator
keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
Tahapan
penyusunan indikator dari
tingkat yang terendah sampai
tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta.
(4) Mengembangkan
menanya,
alternatif
mencoba,
pembelajaran
mengasosiasi,
dan
mulai
dari
mengamati,
mengomunikasikan
yang
diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
(5) Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan
(6) Merancang penilaian yang diperlukan
27
28
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.
Materi Pokok
(Silabus)
Materi
Pembelajaran
Fakta, Konsep,
Prinsip, dan
Prosedur
Penillaian
(Silabus)
Alternatif
Kegiatan
Pembelajaran:
Mengamati,
Menanya,
Mencoba,
Mengasosiasi,
dan
Mengomunikasik
an
Indikator Sikap,
Pengethuan,
dan
Keterampilan
untuk Penilaian
Lulusan yang :
Cerdas,
Kreatif,
Produktif, dan
Bertanggung
jawab
Pembelajaran
(Silabus)
1. Mengembangkan Materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam
silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga
(pengetahuan). Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan
untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat
kategori, yaitu:
(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar,
dibaca, disentuh, atau diamati
(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan
kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang
saling berhubungan. Contoh konsep tentang zat cair (kelompok bendabenda seperti air, minyak, alkohol, bensin, dan spiritus) adalah zat yang
mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah sesuai bentuk wadah/tempat
yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir
dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah, tidak
dapat dimampatkan. Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah
didefinisikan.
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsepkonsep yang berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan
generalisasi induktif yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang
merupakan prinsip adalah air jika dipanaskan akan menguap. Prinsip
yang menghubungkan adalah konsep air, konsep panas, dan konsep
penguapan. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah hokum, teori,
dan azas.
29
(4) Prosedur, merupakan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis
dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari
kompetensi
pada
aspek
keterampilan.
Pada
mata
pelajaran
Matematika ..................., langkap kerja ilmiah merupakan bagian tidak
terpisahkan pada setiap materi pokok.
2. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan
(1) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan
pancaindra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh,
atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakat,
yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman
suara, atau fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan
sebagaainya
(2) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep,
prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompo atau diskusi kelas
(3) Mencoba
(4) Mengasosiasi
(5) Mengomunikasikan
3. Alternatif penilaian (Penilaian Autentik)
a. Aspek pengetahuan melalui tes dan non tes
b. Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan portofolio produk
c. Aspek sikap melalui pengamatan
d.
e.
30
f.
B. Hasil Analisis Kompetensi
Sebelum dilakukan analisis kompetensi, kita memilah seluruh KD pada KI 3
untuk dihubungkan dengan KD pada KI 4 dengan materi pokok sebagai dasar
hubungan tersebut.
31
1. Hasil Linierisasiidentifikasi Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
3.1 Mendeskripsikan
dan menganalisis
berbagai konsep dan
prinsip fungsi
eksponensial dan
logaritma serta
menggunakannya
dalam menyelesaikan
masalah
4,1 Menyajikan grafik
fungsi eksponensial dan
logaritma dalam
memecahkan masalah
nyata terkait
pertumbuhan dan
peluruhan.
4.2 Mengolah data dan
menganalisis
menggunakan variabel
dan menemukan relasi
berupa fungsi
eksponensial dan
logaritma dari situasi
masalah nyata serta
menyelesaikannya.
3.2 Menganalisisdata
sifat-sifat grafik fungsi
eksponensial dan
logaritma dari suatu
permasalahan dan
menerapkannya
dalam pemecahan
masalah
4,1 Menyajikan grafik
fungsi eksponensial dan
logaritma dalam
memecahkan masalah
nyata terkait
pertumbuhan dan
peluruhan.4.2
Mengolah data dan
menganalisis
menggunakan variabel
dan menemukan relasi
berupa fungsi
eksponensial dan
logaritma dari situasi
masalah nyata serta
menyelesaikannya.
4.3 Memecahkan dan
menyajikan hasil
pemecahan masalah
nyata sebagai terapan
konsep dan aturan
pen yelesaian sistem
persamaan linier dan
kuadrat dua variabel.
3.3 Mendeskripsikan dan
menerapkan konsep
sistem persamaan
linier dan kuadrat dua
variabel (SPLKDV) dan
memilih metode yang
efektif untuk
menentukan
himpunan
penyelesaian-nya
3.4 Mengana-lisis nilai
diskriminan
persamaan linier dan
kuadrat dua variabel
Materi Pokok
(Dalam
Silabus)
Fungsi
Eksponen dan
Logaritma
Grafik Fungsi
Eksponen dan
Logaritma
Sistem
Persamaan
Linier dan
Kuadrat Dua
Variabel
4.4Mengolah dan
menganalisis informasi
dari suatu
permasalahan nyata
dengan memilih
32
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
dan menerapkan-nya
untuk menentukan
himpunan
penyelesaian sistem
persamaan yang
diberikan.
variabel dan membuat
model matematika
berupa sistem
persamaan linie rdan
kuadrat dua variabel
dan mengiterpretasikan hasil
penyelesaian sistem
tersebut.
3.5 Mendes-kripsikan
konsep sistem
pertidaksamaan
kuadrat dua variabel
dan menerapkannya
untuk menentukan
himpunan
penyelesaian-nya.
3.6 Menganalisis kurva
pertidaksamaan
kuadrat dua variabel
pada sistem yang
diberikan dan
mengarsir daerah
sebagai himpunan
pen yelesaian-nya.
3.7
Mendes-kripsikan
dan menerapkan
konsep
pertidaksamaan dan
nilai mutlak dalam
menentukan
himpunan
penyelesaian
pertidaksamaan
pecahan ,irrasional
dan mutlak.
Materi Pokok
(Dalam
Silabus)
Sistem
Pertidaksamaa
n Kuadrat Dua
Variabel
4.5
Memecahkan
masalah dengan membuat
model matematika berupa
sistem pertidaksamaan
kuadrat dua variabel serta
menyajikan
pemecahannyadengan
berbagai cara.
4.6
Memecahkan
masalah
pertidaksamaan
pecahan, irrasional dan
mutlak dalam
penyelesaian masalah
nyata.
Pertidaksamaa
n
mutlak,
pecahan, dan
irrasional
3.8 Mendes-kripsikan dan
menerapkan konsep
pertidaksamaan
pecahan, irasional,
dan mutlak dalam
menyelesaikan
masalah matematika.
33
Kompetensi Dasar (KI 3)
3.9
Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok
(Dalam
Silabus)
Mendes-kripsikan
dan menerapkan
konsep dan sifat-sifat
pertidaksamaan
pecahan, irrasional
dan mutlak dengan
melakukan
manipulasi aljabar
dalam menyelesaikan
masalah matematika.
3.10 Menganalisis
daerah pen yelesaian
pertidaksamaan
pecahan, irrasional
dan mutlak.
3.11Mendeskripsikan
konsep dan aturan
pada bidang datar
serta
menerapkannyadalam
pembuktian sifat-sifat
(simetris, sudut, dalil
titik tengah segitiga,
dalil intersep, dalil
segmen garis, dll)
dalam geometri
bidang.
4.7Menyajikan data terkait
objek nyata dan
mengajukan masalah
serta mengidentifikasi
sifat-sifat (kesimetrian,
sudut, dalil titik tengah
segitiga, dalil intersep,
dalil segmen garis, dll)
geometri bidang datar
yang bermanfaat dalam
pemecahan masalah
nyatatersebut.
Geometri
Bidang Datar
3.12Mendes-kripsikan
konsep persamaan
trigonometri dan
menganalisis untuk
membuktikan sifatsifat persamaan
Trigonometri
sederhana dan
menerapkan-nya
dalam pemecahan
masalah.
4.8 Mengolah dan
menganalisis informasi
dari suatu
permasalahan n yata
dengan membuat
model berupa fungsi
dan persamaan
Trigonometri serta
menggunakan-nya
dalam menyelesaikan
masalah.
4.9Merencanakan dan
melaksanakan strategi
dengan melakukan
manipulasi aljabar
dalam persamaan
Trigonometri untuk
Persamaan
Trigonometri
34
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok
(Dalam
Silabus)
membuktikan
kebenaran identitas
Trigonometri serta
menerapkan-nya dalam
pemecahan masalah
kontekstual.
35
36
2. Hasil Analisis Kompetensi Dasar
HASIL ANALISIS KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas
: Peminatan Kelas X
Kompetensi Inti
KI 1 :
KI 2 :
:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
KI 3 :
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
KI 4 :
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
3.1. Mendeskripsikan dan
menganalisis
berbagai
konsep dan
prinsip fungsi
eksponensial
dan
logaritma
serta
menggunaka
n-nya dalam
menyelesaik
an masalah
Fungsi
Ekspone
n-sial
dan
Logaritm
a
3.2. Menganalisis
data sifatsifat grafik
fungsi
eksponensi
al dan
logaritma
dari suatu
permasalah
andan
menerapka
n nya
dalam
pemecahan
masalah.
Materi
Pembelaj
aran
Alternatif
Kegiatan
Pembelajaran
Fakta
masalah
kontekstu
al yg
berkaitan
eksponen
dan log
Grafik
fungsi
eksponen
Grafik
fungsi
logaritma
Mengamati
Membaca dan
mencermati gambar
yang dapat
dinyatakan yang
berkaitan dengan
pemahaman fungsi,
grafik fungsi
eksponen, dan fungsi
logaritmaeksponensi
al.
Konsep
sifat-sifat
eksponen
sifat-sifat
logaritma
Prinsip
fungsi
eksponen
sial
fungsi
logaritma
Prosedur
langkah
menggam
bar grafik
fungsi
Menanya
Diskusi kelompok
melakukan
identifikasi grafik
fungsi eksponen
Mengeksplorasi
Menentukan unsurunsur yang terdapat
pada pengertian
fungsi, grafik fungsi
eksponen dan
logaritma, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengasosiasi
Menganalisis dan
membuat kategori
Aspek Pengetahuan
Indikator
Menjelaskan
pengertian
fungsi
Membedaka
n fungsi
eksponensial
dan bukan
Menentukan
sifat-sifat
fungsi
eksponensial
Menggambar
grafik fungsi
eksponensial
Menjelaskan
pengertian
fungsi
logaritma
Menentukan
Menggunaka
n sifat-sifat
grafik fungsi
eksponensial
dan fungsi
logaritma,
dan
penerapanny
a pada
masalah
Mengerjakan
latihan soalsoal
mengenai
pengertian
Penilaia
n
Tes tertulis
bentuk
uraian
mengenai
penyelesai
an fungsi
eksponensi
al dan
logaritma,
melalui:
Penugas
an
UH
UTS
Aspek
Keterampilan
Penilai
Indikator
an
Menggambar grafik
fungsi
eksponensial
Menggambar grafik
fungsi
logaritma
Mengerjakan latihan
soal-soal
mengenai
fungsi
eksponen
dan
logaritma,
dan
penerapan
nya pada
masalah
nyata
Memecahkan
masalah
nyata
terkait
pertumbuh
-an dan
peluruhan
Memecahk
an
masalah
nyata
Tes
tertulis
bentuk
uraian
Tugas
mandiri
Portfoli
o
Aspek Sikap
Indikator
Menunjukkan sikap
positip
(individu
dan
sosial)
dalam
diskusi
kelompok
Menunjukkan
perilaku
dan sikap
menerima
,
mengharg
ai, dan
melaksan
a kan
kejujuran,
ketelitian,
disiplin,
kemandiri
-an, dan
tanggung
jawab
Penilaia
n
Pengam
a tan
Penilaia
n diri
1
Kompetensi
Dasar
4.1. Menyajikan
grafik fungsi
eksponensial
dan
logaritma
dalam
memecahka
n masalah
nyata terkait
pertumbuha
n dan
peluruhan.
4.2. Mengolah
data dan
menganalisis
menggunaka
n variabel
dan
menemukan
relasi berupa
fungsi
eksponensial
dan
logaritma
dari situasi
masalah
nyata serta
menyelesaik
annya.
Materi
Pokok
Materi
Pembelaj
aran
Alternatif
Kegiatan
Pembelajaran
pemecaha
n masalah
dari unsur-unsur
yang terdapat pada
pengertian fungsi,
grafik fungsi
eksponen dan
logaritma, dan
penerapannya
pada masalah
nyata.
Menghubungkan
unsur-unsur yang
sudah
dikategorikan
sehingga dapat
dibuat kesimpulan
mengenai
pengertian fungsi,
grafik fungsi
eksponen dan
logaritma, dan
penerapannya
pada masalah
nyata.
Aspek Pengetahuan
Indikator
fungsi, grafik
fungsi
eksponen
dan
logaritma,
dan
penerapanny
a pada
masalah
nyata.
Penilaia
n
Aspek
Keterampilan
Penilai
Indikator
an
dengan
menganali
sis
mengguna
kan fungsi
eksponens
ial dan
logaritma
Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
n
Mengomunikasika
n
Menyampaikan
pengertian fungsi,
grafik fungsi
eksponen dan
logaritma, dan
penerapannya pada
masalah nyata
dengan lisan, tulisan,
dan grafik/diagram.
2
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
3.3 Mendeskripsikan dan
menerapkan
konsep
sistem
persamaan
linier dan
kuadrat dua
variabel
(SPLKDV) dan
memilih
metode yang
efektif untuk
menentukan
himpunan
penyelesaian
-nya
Sistem
Persama
an Linier
dan
Kuadrat
Dua
Variabel
3.4 Mengana-lisis
nilai
diskriminan
persamaan
linier dan
kuadrat dua
variabel dan
menerapkannya untuk
menentukan
himpunan
penyelesaian
sistem
persamaan
yang
diberikan.
Materi
Pembelaj
aran
Alternatif
Kegiatan
Pembelajaran
Fakta
masalah
kontekstu
al yg
berkaitan
SPLKDV
Mengamati
Membaca dan
mencermati persoalan
kontekstual yang
berkaitan dengan
SPLKDV serta metode
p
Kurikulum 2013Pembelajaran
Berbasis Kompetensi
Mata Pelajaran Matematika
(peminatan)
Melalui Pendekatan
Saintifik
0
Kata Pengantar
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang,
B. Tujuan,
C. Ruang Lingkup
BAB II. PEMBELAJARAN KOMPETENSI
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
B. Penilaian Autentik
BAB III ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur analisis
1.
Mengembangkan Materi pembelajaran
2.
Alternatif kegiatan pembelajaran sesuai tahapan:
3.
Alternatif penilaian (Penilaian Autentik)
a. Aspek pengetahuan melalui tes dan non tes
b. Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan
portofolio produk
c. Aspek sikap melalui pengamatan
B. Hasil Analisis Kompetensi
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran: Contoh RPP
1
KATA PENGANTAR
2
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian
yang
mantap
dan
mandiri
serta
rasa
tanggung
jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Pencapaian tujuan pendidikan nasional
melalui
penyelenggaraan
memenuhi
hak
peserta
pendidikan
didik
oleh
sesuai
satuan
dengan
pendidikan
minat,
untuk
bakat,
dan
kemampuannnya.
Pemerintah telah menetapkan mulai mencanangkan pelaksanaan Kurikulum
2013 secara terbatas pada 1270 SMA mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk
kelas X. Sebagai persiapan Ppemerintah telah melatih guru inti dan guru
sasaran serta menyediakan buku pegangan guru dan siswa mata pelajaran
Matematika, Bbahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata
pelajaran lainnya diharapkan dalam memanfaatkan buku yang ada mulai
menerapkan kurikulum 2013 menggunakan silabus ynang telah disediakan.
Kondisi riial guru yang beragam belum dapat menggunakan silabus sebagai
acuan operasional menyusun perencanaan pembelajaran. Masih diperlukan
jabaran
operasional
mengembangkan
silabus
menjadi
RPP
(Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) antara lain dalam mengembangkan materi
pembelajaran, mengembakan langkah pembelajaran sertamerancang dan
melaksanakan penilaian otentikautentik. Oleh karena itu perlu rambu-rambu
lebih operasional agar guru dapat menjabarkan silabus menjadi RPP dalam
bentuk naskah tertentu.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan buku ini adalah membantu guru mata
pelajaran …. dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan
memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus Bbuku ini bertujuan
agar guru mata pelajaran Matematika dapat ::
3
1. MemberikanMemahami rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis
kompetensi inti dan kompetensi dasar
2. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari
3.
4.
5.
silabus mata pelajaran
Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
Merancang dan melaksanakan penilaian otentikautentik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup buku ini terdiri atas:
1.
2.
3.
4.
Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik
Langkah-langkah analisis kompetensi;
Penilaian otentikautentik; dan
Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelejaran (RPP)
4
BAB II.
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran
kurikulum
2013
adalah
pembelajaran
kompetensi
memperkuat proses pembelajaran melalui pendekatan Saintifik
otentikautentik
untuk
mencapai
kompetensi
sikap,
dengan
dan penilaian
pengetahuan
dan
keterampilan.
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 lebih menekankan pada kemampuan berfikir
kritis, kreatif, dan produktif.
Proses belajar di kelas dilaksanakan secara
langsung melalui Implementasi Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi Inti 4 dan
tidak langsung melalui implementasi KI 1 dan KI 2, dengan penekanan
pada
aplikasi yang terkait dengan kehidupan sehari-hari sehingga hasil akhirnya
adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi
manusia yang baik
(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan
pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang
meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penguatan proses pembelajaran Matematika melalui pendekatan saintifik,
mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan.
Kegiatan Pembelajaran dimulai dari kegiatan Perencanaan, Pelaksanaan dan
Evaluasi. Kegiatan Perencanaan yang dilakukan
oleh guru antara lain
menganalisis kompetensi yang akan dijelaskan pada buku ini pada Bab III.
Sementara
melaksanakan
dituangkan
pada
materi
Pembelajaran
tentang
dan
pendekatan
melakukan
pembelajaran
Evaluasi
saintifik
akan
dan
penilaian autentik
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkahlangkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.
Model
pembelajaran
yang
diperlukan
adalah
yang
memungkinkan
terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of
inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito: 1989). Model
pembelajaran
yang
dibutuhkan
adalah
yang
mampu
menghasilkan
5
kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya
sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting
adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh siswa
(Zamroni: 2000; Semiawan: 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara
akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena
itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model
pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model
pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam
sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer: 1991). Model ini menekankan
pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, siswa
dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam
proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing
dan mengkoordinasikan kegiatan belajar siswa.
Dalam
model
ini
siswa
diajak
untuk
melakukan
proses
pencarian
pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas
proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam
melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian siswa diarahkan
untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai
baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran
diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan
pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan
nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).
Di dalam model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi,
dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar
bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran
berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan siswa
dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas
pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga
lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir
tingkat tinggi (Houston: 1988). Dengan demikian siswa lebih diberdayakan
sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi
dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator
dan fasilitator pembelajaran.
Model
pembelajaran
membangun
berbasis
kompetensi
dasar
keterampilan
hidup
siswa
proses
sains
melalui
berpotensi
pengembangan
6
keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan
secara
bertahap.
Keterampilan
proses
sains
pada
hakikatnya
adalah
kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang
berfungsi
untuk
membentuk
landasan
pada
setiap
individu
dalam
mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).
Karakteristik pembelajaran matematika memiliki ciri-ciri khas, yang berbeda
dengan pembelajaran lainnya. Menurut Suherman (2003) karaktersitik
pembelajaran matematika di sekolah yaitu sebagai berikut:
Pembelajaran matematika langsung (bertahap)
Materi pembelajaran diajarkan secara berjenjang atau bertarap yaitu dari hal
konkrit ke abstrak, hal yang sederhana ke kompleks atau konsep mudah ke
konsep yang lebih sukar.
Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral
Setiap mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep ataubahan
yang telah dipelajari sebelumnya. Bahan yang baru selaludikaitkan dengan
bahan yang telah dipelajari. Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan
cara memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran
matematika (spiral melebar dan naik).
Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif
Matematika
adalah
deduktif,
matematika
tersusun
secara
deduktif,aksiomatik. Namun demikian harus dapat dipilihkan pendekatan
yang cocok dengan kondisi siswa. Dalam pembelajaran belum sepenuhnya
menggunakan pendekatan tetapi masih campur dengan deduktif.
Pembelajaran matematika menganti kebenaran konsistensi
Kebenaran-kebenaran
dalam
matematika
pada
dasarnya
merupakan
kebenaran konsistensi, tidak bertentangan antara kebenaran suatu konsep
dengan yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas
pernyataan-pernyataan yang terdahulu yang telah diterima kebenarannya.
Penguatan proses pembelajaran Matematika melalui pendekatan saintifik,
mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan. Dan sebagai
Instrumen Pembelajaran Matematika harus merefleksikan kompetensi sikap
ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah.
7
1. Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan
konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses
mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat,
mendengar, membaca, dan atau menyimak.
2. Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun
pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan
terori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki
kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis,
logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi
dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi
ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri,
termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.
3. Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa,
mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini
mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen,
serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber
belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam
kegiatan ini.
4. Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir
dan bersikap ilmiah. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi
yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan
aktifitas antara
kategori,
lain menganalisis data,
menyimpulkan,
dan
mengelompokan,
memprediksi/mengestimasi
membuat
dengan
memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik.
5. Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau
grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan
pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui
presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.
Tantangan baru dinamika kehidupan menuntut aktifitas pembelajaran bukan
sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga
melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan
dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong
kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga.
Agar
pembelajaran
terus
menerus
membangkitkan
kreativitas
dan
keingintahuan siswa kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan
langkah sebagai berikut
8
1.
Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik
secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari
informasi,
membaca,
melihat,
mendengar,
atau
menyimak
2.
fakta/fenomena tersebut
Memfasilitasi diskusi dan Tanya jawab dalam menemukan konsep,
3.
4.
prinsip, hukum,dan teori
Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen
Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah
5.
mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena
Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam presentasi dengan
data,
aplikasi baru yang terduga sampai tak terduga
B. Penilaian Autentik
Model
Penilaian yang
dikembangkan
adalah
Penilaian
penilaian
yang
sesungguhnya (assessmen authentic). Maksudnya, Penilaian terhadap hasil
kerja siswa saat berlangsung proses kegiatan siswa belajar itulah yang
disebut otentikautentik. Jadi, tidak hanya pada saat siswa mengerjakan tes
akhir suatu pokok bahasan.
Menurut Grant (1990), suatu Penilaian dikatakan otentikautentik jika Penilaian
itu memeriksa/menguji secara langsung perbuatan atau prestasi peserta
didik berkaitan dengan tugas intelektual yang layak. Sejalan dengan
pendapat tersebut, suatu Penilaian dinyatakan
otentikautentik apabila
Penilaian itu melibatkan peserta didik pada tugas-tugas yang bermanfaat,
penting, serta bermakna (Hart, 1994). Penilaian seperti ini terlihat sebagai
aktivitas pembelajaran, yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi
serta koordinasi tentang pengetahuan yang luas.
Penilaian otentikautentik menyerukan peserta ujian untuk mempertunjukkan
kemampuan dan keterampilan spesifik, dengan menerapkan pengetahuan
dan keterampilan yang mereka sudah kuasai (Stiggins, 1987). Penilaian
otentikautentik, yang
meliputi tes tertulis (paper
and pencil tes), kinerja
(performance assessment), penugasan (project assessment), Assesmen hasil
karya (product assessment), pengumpulan kerja siswa (portofolio).
1.) Tes tertulis (Paper and Pencil Tes)
9
Tes tertulis merupakan bentuk Penilaian yang digunakan dengan menyajikan
sejumlah
pertanyaan
dan
menggunakan
jawaban
tertulis
sebagai
bukti tingkat pencapaian pengetahuan, kompetensi, pemahaman dan sikap
siswa secara perorangan.
Pertanyaan yang dikembangkan sebagai bukti pencapaian kompetensi dan
sikap yang berbentuk pertanyaan dengan jawaban singkat atau panjang,
betul – salah, menjodohkan, pilihan ganda, skala likert, kuisioner, dan refleksi
diri. Begitu pula bentuk jawaban siswa, tidaklah selalu harus menulis
jawabannya, kadang-kadang siswa menanggapi dengan centang, garis,
gambar, diagram dan coretan lain di atas bahan cetakan. Alat tulisnya pun
tidak terbatas pada pensil, dan kertas, melainkan bisa pula menggunakan
crayon atau kapur di papan tulis. Bahkan seiring dengan kemajuan teknologi,
siswa dapat memberikan responnya melalui keyboard computer atau format
input berbasis teknologi yang lain.
Tujuan tes tertulis beragam sesuai dengan jenis keperluannya, yaitu:
a.
Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa
b. Mengevaluasi pengetahuan/pemahaman, kemampuan/keteram-pilan, dan
sikap siswa
c.
Sertifikasi
d. Seleksi
e.
Memantau standar
Format pertanyaan yang dikembangkan dapat berbentuk:
a.
Essai
b. Jawaban singkat
c.
Multiple choise
d. Kuesioner
e.
Skala Likert, Skala Thurstone, dan Differential Semantik
Tabel 1. Contoh indikator dan format pertanyaan
Mata Pelajaran
Outcome (Iindikator)
Format Pertanyaan
10
Menafsirkan dan
membandingkan informasi
yang disajikan
Matematika
Jawaban singkat
Jenis Format Jawaban Siswa dapat berupa:
a.
Cloze procedure
b. Peta konsep
c.
Essai
d. Jawaban singkat
e.
Tulisan pengungkapan kembali
f.
Penyelidikan (investigation)
g. Menjodohkan
h.
Multiple choise
i.
Skala Sikap
j.
Kuesioner
k.
Refleksi diri
Memilih fFormat jJawaban sSiswa dapat dilakukan dengan memusatkan
perhatian
pada
jenis
kata
kerja
yang
digunakan
dalam
indikator
(outcomes). Contoh kemampuan yang dibutuhkan siswa dan format jawaban
yang mungkin, tampak pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
Kemampuan yang dibutuhkan siswa untuk
Menghitung, mengingat, memilih,
mendefinisikan, mengidentifikasikan.
Menyatakan, mendefinisikan, menentukan,
Format Jawaban yang
mungkin
Pilihan ganda
Jawaban singkat
mengklasifikasikan, mengidentifikasikan,
11
menguraikan, menghitung, mendeskripsikan.
Membandingkan, mengevaluasi,
mengkontraskan, menerjemahkan,
mengembangkan, menganalisis,
Essai, investigasi
menginterpretasikan, mendiskusikan,
merencanakan.
Tabel 2. Jenis kata kerja yang digunakan dalam indikator dan format jawaban.
Contoh-contoh soal Penilaian tertulis beserta kemampuan matematik yang
diukur:
·
Contoh soal Penilaian tertulis - Kemampuan penalaran untuk siswa kelas
X
a. a.1) Bila temanmu menyelesaikan beberapa soal seperti berikut ini,
1a) 12x + x = 12x2
2b) (10x) (2x) = 20x
di manakah letak kesalahannya? Bagaimanakah seharusnya?
a. b.2) Sifat apakah yang diterapkan setiap langkah penyelesaian soal
berikut ini?
12m2 ( 5b + c2 )
-
12m2 (5b) + (12m2) (c2)
(sifat ....
)
-
(12)(5) (m2 b) + 12m2 c2
(sifat ....
)
-
(12)(5) (bm2) + 12c2 m2
(sifat ....
)
-
60bm2 + 12c2 m2
3) Bila G = {x | x2 + 1 = 0 ; x Î Bilangan Cacah}, maka G = Æ. Mengapa
?
Agar G ?Æ, syarat apa yang harus dipenuhi oleh x?Buktikan
Indentitas trigonometri
d.4) Kepala
Desa
Mekarsari
mengungkapkan
tentang
mata
pencaharian penduduknya sebagai berikut. Sebanyak 58% petani, 50%
12
buruh, dan 20% bukan petani maupun buruh. Percayakah kamu dengan
keterangan kepala desa itu?
·
Contoh Penilaian Tertulis – Kemampuan koneksi untuk siswa kelas SMA
.............
a.1) Bu Anis memiliki sejumlah usaha industri rumah tangga, yaitu
produksi
makanan
ringan. Pemasaran
semua
produksinya
itu
dipercayakan kepada ketiga anaknya, yaitu Irma, Cindy, dan Erna. Irna
bertugas memasarkan kue lapis, donat, dan kue molen. Cindy bertugas
memasarkan kue molen dan dadar gulung. Erna bertugas memasarkan
donat dan kue putu.
1)
1)a. Jika karyawan Bu Anis yang bertugas memproduksi
donat selesai membuat donat, kepada siapa ia harus memberikan
kuenya itu untuk dipasarkan?
2)
2)b. Apakah Cindy dan Erna memasarkan kue yang sama?
b.2) Dalam suatu kompetisi sepak bola, setiap kesebelasan yang menang
(m) diberi skor 3, seri (s) diberi skor 1, dan kalah (k) skornya 0. Bila
suatu
kesebelasan
telah
melakukan
18
kali
pertandingan
dan
mengumpulkan skor 29,
1)
1)a. mungkinkah data skor kesebelasan tersebut adalah
m=9, s=5, k=15? Mengapa?
2)
tentukan
kemungkinan
yang
benar
bahwa
kesebelasan
tersebut menang(m), seri(s), dan kalah(k)!
2)b. tentukan
kemungkinan
yang
benar
bahwa
kesebelasan
tersebut
menang(m), seri(s), dan kalah(k)!
2.) Penilaian kinerja (performance)(Unjuk Kerja)
Penilaian kinerja merupakan bentuk pengamatan dan penilaian secara
langsung dan sistematis dari kinerja para siswa dengan mengacu pada
kriteria kinerja yang telah ditetapkan. Hal ini berarti Penilaian kinerja
13
merupakan
bentuk
pada proses. Penilaian
bagaimana
siswa
mengamati
penilaian hasil
kinerja
bertujuan
merencanakan
bagaimana
belajar yang
siswa
agar
pemecahan
Penilaian
kinerja
dengan rubrik,
evaluasi, dan kartu
dapat
masalah,
menunjukkan
keterampilannya. Dalam
kartu
guru
berorientasi
pada
melihat
melihat
dan
pengetahuan
umumnya
dan
dilengkapi
standar sebagai
kriteria
Penilaiannya.
Keuntungan menerapkan Penilaian kinerja secara formal antara lain:
a.
? menunjukkan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan untuk
melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatu
b. ? instrumen Penilaian dapat digunakan berkali-kali
c.
? instrumen Penilaian dapat digunakan untuk tujuan diagnostik
d. ? dengan
instrumen yang
sama,
guru
dapat
membuat
grafik
perkembangan siswa dari waktu ke waktu
e.
? memungkinkan siswa berkompetisi dengan dirinya sendiri
f.
? bukan akhir, tapi bagian dari proses pembelajaran
g. ? membuat pelajaran di sekolah menjadi relevan dengan dunia nyata.
Rubrik melengkapi
Penilaian
kinerja
sebagai
perangkat
kriteria
penskoran yang digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses
kerja siswa. Di dalam rubrik terdapat skala kategori. Skala kategori yang
digunakan bisa bervariasi. Misalnya, ada yang menggunakan kategori 3
(hebat/superior), 2 (memuaskan), 1 (cukup memuaskan), dan 0 ( tidak
memuaskan). Berikut adalah contoh Rubrik penskoran untuk Penilaian
kinerja.
Tabel 3. Rubrik penskoran untuk Penilaian kinerja
Level
4
Superior
3
Kriteria Khusus
-
Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep
Menggunakan strategi yang sesuai
Perhitungannya benar
Penjelasannya tertulis sangat jelas
Diagram/tabel/gambar tepat
Melebihi semua permasalahan yang diinginkan
Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap suatu konsep
14
Level
Kriteria Khusus
Memuask
an
2
Cukup
Memuask
an
1
Tidak
Memuask
an
Menggunakan strategi yang sesuai
Perhitungannya pada umumnya benar
Penjelasannya tertulis jelas
Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar
Memenuhi semua permasalahan yang diinginkan
Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep
Pada umumnya strategi yang digunakan sesuai
Perhitungannya pada umumnya benar
Penjelasannya tertulis cukup jelas
Diagram/tabel/gambar pada umumnya benar
Memenuhi sebagian permasalahan yang diinginkan
Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap suatu
konsep
Tidak menggunakan strategi yang sesuai
Perhitungannya tidak benar
Penjelasan tertulisnya tidak jelas
Diagram/tabel/gambar tidak benar atau tidak cocok
Tidak memenuhi permintaan permasalahan yang diinginkan
-
Kartu evaluasi dan Kartu Standar juga dipakai pada Penilaian
kinerja jika format Penilaiannya tidak menggunakan rubrik. Contoh kartu
evaluasi dan kartu standar seperti berikut ini.
Kartu evaluasi
skor 1 untuk setiap selesai satu tugas/langkah yang diminta dari soal yang
diberikan
Kartu standar
Skor 8 : kelompok dapat mengerjakan semua dengan sempurna
Sskor 7 : hampir semua dikerjakan secara sempurna
Sskor 6
: kelompokmu lumayan sukses
Sskor 5
: kamu telah mendapatkan ide utamanya, setidaknya kamu
adalah
Sskor ? 4 :
pembicara atau pendengar yang baik.
berarti
kamu
harus
lebih
siap
pada
tugas
penilaian
selanjutnya.
3.3) Penilaian hasil karya (produk)
Penilaian hasil karya (produk)
Contoh Penilaian hasil karya untuk siswa ............... SMA
15
a. Buatlah sebuah denah rumah dengan ukuran setiap ruangan
berskala 1: 100
b. Denah rumah tersebut memuat : teras rumah, ruang tamu, ruang
keluarga, kamar tidur, garasi , dan kamar mandi
c. Warnai
dan
buat
sebagus
mungkin
sehingga
orang
tertarik
melihatnya seperti contoh berikut ini!
d. Buatlah hiasan dinding yang menggambarkan sebuah grafik dari
persamaan logaritma dan eksponen terentu dengan menggunakan
bahan benang, papan, triplek dan paku.
4.) Penilaian tugas (proyek)
Penilaian tugas (proyek) adalah Penilaian yang diberikan kepada siswa
untuk tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu yang
melibatkan kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi,
dan menyajikan bahan, atau dana.
Persoalan yang dijadikan proyek tidaklah hanya satu topik saja atau satu
mata pelajaran saja, tetapi kompleks, menyangkut seluruh mata pelajaran
yang terkait dengan permasalahan yang diajukan.
Contoh Penilaian tugas (proyek) untuk siswa kelas X...............
Berpencarlah
setiap anggota dalam kelompokmu untuk melakukan
beberapa kegiatan berikut ini
a. a.)
Mendata kumpulan murid-murid yang berpenampilan rapi di
sekolahmu
b. b.)
Mendata
kumpulan
murid-murid
yang
badannya
tinggi
di
sekolahmutinggi badannya diatas 165 cm
c. c.)
Menyebutkan kumpulan bunga indah di sekolahmu
d. d.)
Tulislah setiap hasil pendataanmu dengan menyusunnya dengan
cara menuliskannya pada tabel berikutmendaftar dalam suatu tabel
seperti berikut ini!
Kumpulan siswa
berpenampilan rapi
Kumpulan siswa
berbadan tinggi
Kumpulan bunga indah
16
e. e.)
Adakah teman dari kelompokmu yang membuat susunan suatu
jenis kumpulan yang berbeda dengan yang kamu buat?
f.
Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat
temanmu itu?
g. Apa perbedaan karakteristik dari data yang tertulis pada a) , b) dan c)
e. f.)
Setujukah kamu dengan susunan suatu kumpulan yang dibuat
temanmu itu?
f.
g) Apa perbedaan karakteristik dari data yang tertulis pada a) , b) dan
c)
5.)
Pengumpulan kerja siswa (Portofolio)
Portofolio merupakan sajian informasi atau data yang berupa kumpulan
pekerjaan siswa sebagai bukti usaha, perkembangan, dan kecakapan
siswa dalam satu bidang atau lebih selama periode tertentu yang disusun
secara sistematik (Paulson dalam Masdjudi, 2002).
Portofolio
memuat
dan
mengembangkan
lima
dimensi
yang
mencerminkan profil seorang siswa, yaitu (1) pemahaman fakta, (2)
refleksi, (3) kemampuan berkomunikasi, (4) keterampilan dan konsep, dan
(5) kualitas kerja. Kelima dimensi itu diperihatkan oleh hasil-hasil proyek
siswa seperti karangan argumentasi tentang sesuatu konsep, jurnal siswa,
tulisan hasil presentasi siswa, gambar, hasta karya, dan penyajian data.
Khusus dalam matematika, fokus portofolio pada pemecahan masalah,
berpikir dan pemahaman, menulis, komunikasi, hubungan matematika dan
pandangan
siswa
sendiri
terhadap
dirinya
sebagai
pembelajar
matematika. Dalam portofolio harus menunjukkan rentangan tujuan
pengajaran dan tugas-tugas yang berhubungan. Penilaian portofolio dapat
dilakukan
siswa
dan
guru
secara
bekerja
sama.
Caranya
siswa
mengumpulkan semua pekerjaannya selama rentang waktu tertentu.
Keuntungan menerapkan portofolio (Gronlund dalam Rusoni, 2001) di
antaranya:
17
a.
Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas
b.
Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh
positif dalam belajar
c.
Membandingkan
pekerjaan
sekarang
dengan
yang
lalu
akan
memotivasi laju belajar
d.
Keterampilan menilai diri sendiri akan mengembangkan kemampuan
menyeleksi dan memilih yang terbaik
e.
Sebagai
sarana
komunikasi
dan
informasi
yang
otentikautentik
tentang kemajuan belajar siswa bagi guru, orang tua dan siswa itu
sendiri.
Prosedur Porfolio
a. Gunakan
file
folder
siswa
untuk
mengumpulkan
semua
pekerjaannya.
b.
Diskusikan
format
portofolio
yang
baik
pengorganisasiannya,
kebersihannya, tulisan, atau hapusan tinta, daftar isi, dan pernyataan
diri
tentang
mengapa
setiap
pekerjaan
itu
dimasukkan
dalam
portofolio.
c.
Sediakan bermacam tugas sehingga portofolio dapat berupa kerja
kelompok, proyek, investigasi, dan jurnal.
d.
Beri kesempatan siswa mereview portofolio mereka sendiri dan
membandingkan dengan pekerjaan teman lainnya.
e. Diskusikan bagaimana seharusnya menilai portofolio mereka.
18
Penilaian Portofolio
Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio
Kriteria Penilaian
Pemecahan Masalah
Bahasa
Penalaran logis
Lain-lain
o Pemahaman
o Menggunakan
o Identifikasi pola o Menghubungkan
masalah
o Penggunaan
bermacam
strategi
o Kemampuan
simbol dan
terminology yang
benar
o Membuat
konjektur
o Menulis
o Menulis tepat,
pembuktian
ringkas dalam
o Menjelaskan
mentransformas
menyampaikan
mengapa dan
ikan
ide.
bagaimana
perencanaan
o Pengorganisasian o Meninjau ide-ide
matematika
dengan dunia
nyata
o Membuat
hubungan dalam
matematika
o Mengembangkan
sikap positif
dengan
tulisan dalam
dan prosedur
menggunakan
pekerjaan dan
o Mengkonstruksi,
matematka
model atau
jurnal yang baik
memperluas,
o Menggunakan
teknologi
o Analisis hasil,
termsuk strategi
estimasinya
o Merumuskan
o Nilai-nilai
o Penjelasan hasil
dan menerapkan penillian sendiri
o Ringkasan dari
ide
topik kunci
o Merefleksikan
pada ide
o Merumuskan
contoh
penyangkal
dan koreksi
sendtiri terhadap
pekerjaannya
o Bekerja dalam
masalah
matematika
o Kreativitas
o Meminta atau
o Menggunakan
menemukan
mengajukan
model-model
pendekatan
pertanyaan
atau representasi
untuk
o Menyeleksi dan
kelompok
matematika yang
memecahkan
mengorganisasik
masalah non
an pekerjaan
o Interpretasi ide
rutin
siswa secara
o Teknologi
tepat dan
o Konsep dan
o Pemecahan
berbeda-beda
19
yang praktis dan
menunjukkan
prosedur.
menarik
perkembanganny
a
Tabel 4. Kriteria Penilaian pada portofolio
Jenis Portofolio dapat dibedakan menjadi:
a. ·
Portofolio kerja (working portfolios)
b. ·
Portofolio dokumen (document portfolios)
c. ·
Portofolio penampilan (show portfolios).
Portofolio kerja digunakan untuk memantau kemajuan dan meng-ases siswa
dalam mengelola belajar mereka sendiri. Siswa mengumpulkan semua hasil kerja
termasuk coret-coretan (sketches), buram, catatan, kumpulan untuk stimulasi,
buram setengah jadi atau pekerjaan yang sudah selesai. Portofolio kerja
bermanfaat
untuk
memberikan
informasi
tentang
bagaimana
siswa
mengorganisasikan dan mengelola kerja (belajar) serta merefleksi pekerjaan dan
hasilnya.
Portofolio dokumen menyediakan informasi baik proses maupun produk yang
dihasilkan siswa. Jenis portofolio ini bermanfaat bagi siswa dan orang tuanya
untuk mengetahui kemajuan hasil belajar, untuk mengetahui kelebihan dan
20
kekurangan dalam belajar secara individual, untuk menunjukkan bahwa siswa
telah mengikuti proses tertentu dan telah mencapai standar tertentu.
Portofolio penampilan merupakan portofolio yang menyediakan informasi terbaik
dari
hasil
kerja
(artefak)
pertanggungjawaban
siswa.
Biasanya
(akuntabilitas),
digunakan
pameran,
untuk
atau
tujuan
kepentingan
mempertunjukkan lainnya.
Rubriks Penskoran Portofolio
Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio
Level
Kriteria Khusus
Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah
yang
menonjol
Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol
3
Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang menonjol
Superior
Menunjukkan
kemampuan
membuat
hubungan yang
menonjol
2
Memuaskan
Pengorganisasian yang sangat baik (rapi) dan bersih
Sesuai dengan permintaan dan persyaratan
Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik
Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik
Menunjukkan kemampuan memberi alasan yang baik
Pengorganisasian yang baik (rapi) dan bersih
Memuaskan dalam semua permintaan dan persyaratan
Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan
masalah yang baik
Memuaskan
0
Tidak
menunjukkan
keterampilan
berbahasa
yang baik
1
Cukup
Kadang-kadang
Kadang-kadang
menunjukkan
kemampuan
memberi
alasan yang baik
Pengorganisasian yang dapat diterima dan bersih
Memuaskan
persyaratan
Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah
dalam
sebagian
besar
permintaan
dan
yang
sangat rendah
21
Level
Memuaskan
Kriteria Khusus
menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah
Kemampuan memberi alasan yang sangat rendah
Pengorganisasian dan kebersihan ;yang rendah
Tidak sesuai dengan permintaan dan persyaratan
Tabel 5. Rubrik penskoran pada portofolio
PENILAIAN DIRI
22
23
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi
yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan
kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam
menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi
itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju
semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti
adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada
tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata
pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.
Dimensi
Sikap
Kualifikasi Kemampuan
Memiliki
perilaku
sikap
mulia, berilmu, percaya
bertanggung
jawab
dalam
lingkungan
sosial
menempatkan
diri
metakognitif
seni,
dan
dan
ilmu
dengan
kenegaraan,
alam
cerminan
faktual,
dalam
budaya
kebangsaan,
berinteraksi
sebagai
pergaulan dunia
Memiliki pengetahuan
dan
Keterampilan
mencerminkan
beriman, berakhlak
dengan
Pengetahuan
yang
diri, dan
secara
efektif
serta
dalam
bangsa
dalam
konseptual,
prosedural,
pengetahuan,
wawasan
dan
orang
teknologi,
kemanusiaan,
peradaban
terkait
penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif
dalam
ranah
abstrak
dan
konkret
sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat
kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat
kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan
24
bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64
Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.
Kompetensi
Deskripsi Kompetensi
Sikap
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
Spiritual
Sikap Sosial
dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
Pengetahuan
efektif
dengan
lingkungan
dalam
menempatkan
diri
berinteraksi
sosial dan
sebagai
dalam pergaulan dunia
3.
Memahami,
menerapkan,
pengetahuan faktual,
alam
serta
cerminan bangsa
dan
konseptual,
secara
menganalisis
prosedural,
dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu
pengetahuan, teknologi,
humaniora
dengan
kebangsaan,
seni,
budaya,
wawasan
kenegaraan,
dan
dan
kemanusiaan,
peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan
spesifik sesuai
Keterampilan
prosedural
dengan
pada
bakat
bidang
dan
kajian
minatnya
yang
untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya
bertindak
di
secara efektif
sekolah
dan
secara
kreatif,
serta
mandiri,
mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan
adalah sebagai berikut.
25
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai
berikut
(1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi
pokok seperti tabel berikut ini.
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
3.1 Mendeskripsikan
dan menganalisis
4.2 Mengolah data dan
Materi Pokok
(Dalam Silabus)
Fungsi Eksponen
dan
berbagai konsep dan
menganalisis
LogaritmaHakikat .
prinsip fungsi
menggunakan
.................. dn
eksponensial dan
variabel dan
Pengukuran
logaritma serta
menemukan relasi
menggunakannya
berupa fungsi
dalam menyelesaikan
eksponensial dan
masalah
logaritma dari situasi
3,1 Memahami
masalah nyata serta
hakikat ...................
dan prinsip-prinsip
pengukuran
(ketepatan, ketelitian,
dan aturan angka
menyelesaikannya.
4.1 Menyajikan hasil
pengukuran besaran
fisis dengan
26
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
penting)
Materi Pokok
(Dalam Silabus)
menggunakan
peralatan dan teknik
yang tepat untuk
suatu penyelidikan
ilmiah
3.2 Menganalisisdata
4,1 Menyajikan grafik
Grafik Fungsi
sifat-sifat grafik
fungsi eksponensial
Eksponen dan
fungsi eksponensial
dan logaritma dalam
LogaritmaPenjulah
dan logaritma dari
memecahkan masalah
an Vektor
suatu permasalahan
nyata terkait
dan menerapkannya
pertumbuhan dan
dalam pemecahan
peluruhan.4.2
masalah3.2
Merencanakan dan
Menerapkan prinsip
melaksanakan
penjumlahan vektor
percobaan untuk
(dengan pendekatan
menentukan resultan
geometri)
vector
Dan seterusnya …
(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus)
menjadi materi pembelajararn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur
(3) Mengembangkan
kompetensi
dasar
dari
KI
4
menjadi
indicator
keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
Tahapan
penyusunan indikator dari
tingkat yang terendah sampai
tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta.
(4) Mengembangkan
menanya,
alternatif
mencoba,
pembelajaran
mengasosiasi,
dan
mulai
dari
mengamati,
mengomunikasikan
yang
diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
(5) Menyusun indikator sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan
(6) Merancang penilaian yang diperlukan
27
28
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.
Materi Pokok
(Silabus)
Materi
Pembelajaran
Fakta, Konsep,
Prinsip, dan
Prosedur
Penillaian
(Silabus)
Alternatif
Kegiatan
Pembelajaran:
Mengamati,
Menanya,
Mencoba,
Mengasosiasi,
dan
Mengomunikasik
an
Indikator Sikap,
Pengethuan,
dan
Keterampilan
untuk Penilaian
Lulusan yang :
Cerdas,
Kreatif,
Produktif, dan
Bertanggung
jawab
Pembelajaran
(Silabus)
1. Mengembangkan Materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam
silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga
(pengetahuan). Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan
untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat
kategori, yaitu:
(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar,
dibaca, disentuh, atau diamati
(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan
kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang
saling berhubungan. Contoh konsep tentang zat cair (kelompok bendabenda seperti air, minyak, alkohol, bensin, dan spiritus) adalah zat yang
mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah sesuai bentuk wadah/tempat
yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir
dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah, tidak
dapat dimampatkan. Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah
didefinisikan.
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsepkonsep yang berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan
generalisasi induktif yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang
merupakan prinsip adalah air jika dipanaskan akan menguap. Prinsip
yang menghubungkan adalah konsep air, konsep panas, dan konsep
penguapan. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah hokum, teori,
dan azas.
29
(4) Prosedur, merupakan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis
dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari
kompetensi
pada
aspek
keterampilan.
Pada
mata
pelajaran
Matematika ..................., langkap kerja ilmiah merupakan bagian tidak
terpisahkan pada setiap materi pokok.
2. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan
(1) Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan
pancaindra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh,
atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakat,
yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman
suara, atau fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan
sebagaainya
(2) Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep,
prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompo atau diskusi kelas
(3) Mencoba
(4) Mengasosiasi
(5) Mengomunikasikan
3. Alternatif penilaian (Penilaian Autentik)
a. Aspek pengetahuan melalui tes dan non tes
b. Aspek keterampilan melalui observasi kinerja dan portofolio produk
c. Aspek sikap melalui pengamatan
d.
e.
30
f.
B. Hasil Analisis Kompetensi
Sebelum dilakukan analisis kompetensi, kita memilah seluruh KD pada KI 3
untuk dihubungkan dengan KD pada KI 4 dengan materi pokok sebagai dasar
hubungan tersebut.
31
1. Hasil Linierisasiidentifikasi Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
3.1 Mendeskripsikan
dan menganalisis
berbagai konsep dan
prinsip fungsi
eksponensial dan
logaritma serta
menggunakannya
dalam menyelesaikan
masalah
4,1 Menyajikan grafik
fungsi eksponensial dan
logaritma dalam
memecahkan masalah
nyata terkait
pertumbuhan dan
peluruhan.
4.2 Mengolah data dan
menganalisis
menggunakan variabel
dan menemukan relasi
berupa fungsi
eksponensial dan
logaritma dari situasi
masalah nyata serta
menyelesaikannya.
3.2 Menganalisisdata
sifat-sifat grafik fungsi
eksponensial dan
logaritma dari suatu
permasalahan dan
menerapkannya
dalam pemecahan
masalah
4,1 Menyajikan grafik
fungsi eksponensial dan
logaritma dalam
memecahkan masalah
nyata terkait
pertumbuhan dan
peluruhan.4.2
Mengolah data dan
menganalisis
menggunakan variabel
dan menemukan relasi
berupa fungsi
eksponensial dan
logaritma dari situasi
masalah nyata serta
menyelesaikannya.
4.3 Memecahkan dan
menyajikan hasil
pemecahan masalah
nyata sebagai terapan
konsep dan aturan
pen yelesaian sistem
persamaan linier dan
kuadrat dua variabel.
3.3 Mendeskripsikan dan
menerapkan konsep
sistem persamaan
linier dan kuadrat dua
variabel (SPLKDV) dan
memilih metode yang
efektif untuk
menentukan
himpunan
penyelesaian-nya
3.4 Mengana-lisis nilai
diskriminan
persamaan linier dan
kuadrat dua variabel
Materi Pokok
(Dalam
Silabus)
Fungsi
Eksponen dan
Logaritma
Grafik Fungsi
Eksponen dan
Logaritma
Sistem
Persamaan
Linier dan
Kuadrat Dua
Variabel
4.4Mengolah dan
menganalisis informasi
dari suatu
permasalahan nyata
dengan memilih
32
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
dan menerapkan-nya
untuk menentukan
himpunan
penyelesaian sistem
persamaan yang
diberikan.
variabel dan membuat
model matematika
berupa sistem
persamaan linie rdan
kuadrat dua variabel
dan mengiterpretasikan hasil
penyelesaian sistem
tersebut.
3.5 Mendes-kripsikan
konsep sistem
pertidaksamaan
kuadrat dua variabel
dan menerapkannya
untuk menentukan
himpunan
penyelesaian-nya.
3.6 Menganalisis kurva
pertidaksamaan
kuadrat dua variabel
pada sistem yang
diberikan dan
mengarsir daerah
sebagai himpunan
pen yelesaian-nya.
3.7
Mendes-kripsikan
dan menerapkan
konsep
pertidaksamaan dan
nilai mutlak dalam
menentukan
himpunan
penyelesaian
pertidaksamaan
pecahan ,irrasional
dan mutlak.
Materi Pokok
(Dalam
Silabus)
Sistem
Pertidaksamaa
n Kuadrat Dua
Variabel
4.5
Memecahkan
masalah dengan membuat
model matematika berupa
sistem pertidaksamaan
kuadrat dua variabel serta
menyajikan
pemecahannyadengan
berbagai cara.
4.6
Memecahkan
masalah
pertidaksamaan
pecahan, irrasional dan
mutlak dalam
penyelesaian masalah
nyata.
Pertidaksamaa
n
mutlak,
pecahan, dan
irrasional
3.8 Mendes-kripsikan dan
menerapkan konsep
pertidaksamaan
pecahan, irasional,
dan mutlak dalam
menyelesaikan
masalah matematika.
33
Kompetensi Dasar (KI 3)
3.9
Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok
(Dalam
Silabus)
Mendes-kripsikan
dan menerapkan
konsep dan sifat-sifat
pertidaksamaan
pecahan, irrasional
dan mutlak dengan
melakukan
manipulasi aljabar
dalam menyelesaikan
masalah matematika.
3.10 Menganalisis
daerah pen yelesaian
pertidaksamaan
pecahan, irrasional
dan mutlak.
3.11Mendeskripsikan
konsep dan aturan
pada bidang datar
serta
menerapkannyadalam
pembuktian sifat-sifat
(simetris, sudut, dalil
titik tengah segitiga,
dalil intersep, dalil
segmen garis, dll)
dalam geometri
bidang.
4.7Menyajikan data terkait
objek nyata dan
mengajukan masalah
serta mengidentifikasi
sifat-sifat (kesimetrian,
sudut, dalil titik tengah
segitiga, dalil intersep,
dalil segmen garis, dll)
geometri bidang datar
yang bermanfaat dalam
pemecahan masalah
nyatatersebut.
Geometri
Bidang Datar
3.12Mendes-kripsikan
konsep persamaan
trigonometri dan
menganalisis untuk
membuktikan sifatsifat persamaan
Trigonometri
sederhana dan
menerapkan-nya
dalam pemecahan
masalah.
4.8 Mengolah dan
menganalisis informasi
dari suatu
permasalahan n yata
dengan membuat
model berupa fungsi
dan persamaan
Trigonometri serta
menggunakan-nya
dalam menyelesaikan
masalah.
4.9Merencanakan dan
melaksanakan strategi
dengan melakukan
manipulasi aljabar
dalam persamaan
Trigonometri untuk
Persamaan
Trigonometri
34
Kompetensi Dasar (KI 3)
Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok
(Dalam
Silabus)
membuktikan
kebenaran identitas
Trigonometri serta
menerapkan-nya dalam
pemecahan masalah
kontekstual.
35
36
2. Hasil Analisis Kompetensi Dasar
HASIL ANALISIS KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas
: Peminatan Kelas X
Kompetensi Inti
KI 1 :
KI 2 :
:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
KI 3 :
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
KI 4 :
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
3.1. Mendeskripsikan dan
menganalisis
berbagai
konsep dan
prinsip fungsi
eksponensial
dan
logaritma
serta
menggunaka
n-nya dalam
menyelesaik
an masalah
Fungsi
Ekspone
n-sial
dan
Logaritm
a
3.2. Menganalisis
data sifatsifat grafik
fungsi
eksponensi
al dan
logaritma
dari suatu
permasalah
andan
menerapka
n nya
dalam
pemecahan
masalah.
Materi
Pembelaj
aran
Alternatif
Kegiatan
Pembelajaran
Fakta
masalah
kontekstu
al yg
berkaitan
eksponen
dan log
Grafik
fungsi
eksponen
Grafik
fungsi
logaritma
Mengamati
Membaca dan
mencermati gambar
yang dapat
dinyatakan yang
berkaitan dengan
pemahaman fungsi,
grafik fungsi
eksponen, dan fungsi
logaritmaeksponensi
al.
Konsep
sifat-sifat
eksponen
sifat-sifat
logaritma
Prinsip
fungsi
eksponen
sial
fungsi
logaritma
Prosedur
langkah
menggam
bar grafik
fungsi
Menanya
Diskusi kelompok
melakukan
identifikasi grafik
fungsi eksponen
Mengeksplorasi
Menentukan unsurunsur yang terdapat
pada pengertian
fungsi, grafik fungsi
eksponen dan
logaritma, dan
penerapannya pada
masalah nyata.
Mengasosiasi
Menganalisis dan
membuat kategori
Aspek Pengetahuan
Indikator
Menjelaskan
pengertian
fungsi
Membedaka
n fungsi
eksponensial
dan bukan
Menentukan
sifat-sifat
fungsi
eksponensial
Menggambar
grafik fungsi
eksponensial
Menjelaskan
pengertian
fungsi
logaritma
Menentukan
Menggunaka
n sifat-sifat
grafik fungsi
eksponensial
dan fungsi
logaritma,
dan
penerapanny
a pada
masalah
Mengerjakan
latihan soalsoal
mengenai
pengertian
Penilaia
n
Tes tertulis
bentuk
uraian
mengenai
penyelesai
an fungsi
eksponensi
al dan
logaritma,
melalui:
Penugas
an
UH
UTS
Aspek
Keterampilan
Penilai
Indikator
an
Menggambar grafik
fungsi
eksponensial
Menggambar grafik
fungsi
logaritma
Mengerjakan latihan
soal-soal
mengenai
fungsi
eksponen
dan
logaritma,
dan
penerapan
nya pada
masalah
nyata
Memecahkan
masalah
nyata
terkait
pertumbuh
-an dan
peluruhan
Memecahk
an
masalah
nyata
Tes
tertulis
bentuk
uraian
Tugas
mandiri
Portfoli
o
Aspek Sikap
Indikator
Menunjukkan sikap
positip
(individu
dan
sosial)
dalam
diskusi
kelompok
Menunjukkan
perilaku
dan sikap
menerima
,
mengharg
ai, dan
melaksan
a kan
kejujuran,
ketelitian,
disiplin,
kemandiri
-an, dan
tanggung
jawab
Penilaia
n
Pengam
a tan
Penilaia
n diri
1
Kompetensi
Dasar
4.1. Menyajikan
grafik fungsi
eksponensial
dan
logaritma
dalam
memecahka
n masalah
nyata terkait
pertumbuha
n dan
peluruhan.
4.2. Mengolah
data dan
menganalisis
menggunaka
n variabel
dan
menemukan
relasi berupa
fungsi
eksponensial
dan
logaritma
dari situasi
masalah
nyata serta
menyelesaik
annya.
Materi
Pokok
Materi
Pembelaj
aran
Alternatif
Kegiatan
Pembelajaran
pemecaha
n masalah
dari unsur-unsur
yang terdapat pada
pengertian fungsi,
grafik fungsi
eksponen dan
logaritma, dan
penerapannya
pada masalah
nyata.
Menghubungkan
unsur-unsur yang
sudah
dikategorikan
sehingga dapat
dibuat kesimpulan
mengenai
pengertian fungsi,
grafik fungsi
eksponen dan
logaritma, dan
penerapannya
pada masalah
nyata.
Aspek Pengetahuan
Indikator
fungsi, grafik
fungsi
eksponen
dan
logaritma,
dan
penerapanny
a pada
masalah
nyata.
Penilaia
n
Aspek
Keterampilan
Penilai
Indikator
an
dengan
menganali
sis
mengguna
kan fungsi
eksponens
ial dan
logaritma
Aspek Sikap
Indikator
Penilaia
n
Mengomunikasika
n
Menyampaikan
pengertian fungsi,
grafik fungsi
eksponen dan
logaritma, dan
penerapannya pada
masalah nyata
dengan lisan, tulisan,
dan grafik/diagram.
2
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
3.3 Mendeskripsikan dan
menerapkan
konsep
sistem
persamaan
linier dan
kuadrat dua
variabel
(SPLKDV) dan
memilih
metode yang
efektif untuk
menentukan
himpunan
penyelesaian
-nya
Sistem
Persama
an Linier
dan
Kuadrat
Dua
Variabel
3.4 Mengana-lisis
nilai
diskriminan
persamaan
linier dan
kuadrat dua
variabel dan
menerapkannya untuk
menentukan
himpunan
penyelesaian
sistem
persamaan
yang
diberikan.
Materi
Pembelaj
aran
Alternatif
Kegiatan
Pembelajaran
Fakta
masalah
kontekstu
al yg
berkaitan
SPLKDV
Mengamati
Membaca dan
mencermati persoalan
kontekstual yang
berkaitan dengan
SPLKDV serta metode
p