Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 2.5.1

Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013

2.5.1

A.

Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

Pengertian

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum
operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan
mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk
pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23
Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP. Pada
prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun
pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan

sekolah itu sendiri. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu
pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta
didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman
untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat:
·

kerangka dasar dan struktur kurikulum,

·

beban belajar,

·
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan
pendidikan, dan

·

kalender pendidikan.

SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata
pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifkasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan standar nasional yang telah disepakati. Pemberlakuan KTSP, sebagaimana

yang ditetapkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh kepala sekolah setelah
memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain,
pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada
intervensi dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan
KTSP selain melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta
bila perlu para ahli dari perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite
sekolah dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan
aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat.
(Sumber : id.wikipedia.org)

Sedangkan menurut Muhammad Joko Susilo, 2006: 11 Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) adalah. KTSP ditujukan untuk menciptakan tamatan yang
kompeten yang cerdas dalam mengembangkan identitas budaya dan bangsanya.
Kurikulum ini dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan,
pengalaman belajar, mengembangkan integritas sosial serta membudayakan
karakter nasional. Juga untuk memudahkan guru dalam menyajikan pengalaman
belajar yang sejalan dengan prinsip-prinsip belajar sepanjang hayat yang mengacu
pada empat pilar UNESCO .
B.
No.

Struktur KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Komponen

Alokasi Waktu KTSP SD
Kelas

Mata Pelajaran

1


2

3

4

5

6

A.

Mata Pelajaran

T

1.

Pendidikan


E

3

3

3

2.

Pendidikan Kewarganegaraan

P

M

2

2


2

3.

B.Indonesia

E

A

5

5

5

4.

Matematika


N

T

5

5

5

5.

Ilmu Pengetahuan Alam

D

I

4


4

4

6.

Ilmu Pengetahuan Sosial

E

K

3

3

3

7.


Seni Budaya dan Keterampilan

K

4

4

4

8.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Keseni
an

A

4


4

4

T

B.

C.

Mutlok

A

a. Budaya Daerah

N

2


2

2

b. Bahasa Inggris

2

2

2

c. ……………(disesuaikan)

2

2

2

Pengembangan Diri

2*)

2*)

2*)

36

36

36

Jumlah

26

27

28

*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Keterangan :
1)

1 (Satu) jam pelajaran alokasi waktu 35 menit

2)
Kelas 1, 2 dan 3 pendekatan Tematik, alokasi waktu per mata pelajaran di atu
r sendiri oleh SD/MI
3)

Kelas 4,5, dan 6 pendekatan mata pelajaran

4)
Sekolah dapat memasukan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan gl
obal, yang merupakan bagian dari mata pelajaran yang diunggulkan.
5)
Mengenal pembelajaran tematis sekolah dapat menentukan alokasi waktu per
-mata pelajaran sedangkan dalam PMB menggunakan pendekatan tematis.

C.

1)

Tujuan

Tujuan Umum

Untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian
kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk
melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan
kurikulum.
2)

Tujuan Khusus

a.
Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya
yang tersedia.

b.
Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
c.
Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentangkualitas
pendidikan yang akan dicapai.

D.

Kelebihan
1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan
pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan
pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum
di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di lapangan, dan kurang
menghargai potensi keunggulan lokal.
2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk
semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan programprogram pendidikan.
3. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan
mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan
siswa. Sekolah dapat menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang
dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh daerah kawasan
wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai
keterampilan hidup.
4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena
menurut ahli beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan
jiwa anak.
5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus
untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
6. Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum.
7. Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah,
kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing-masing.

8. Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman,
kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan
pekerjaan masyarakat sekitar.
9. Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan individu, baik
kemampuan, kecakapan belajar, maupun konteks social budaya.
10.Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses
perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai
pemekaran terhadap potensi-potensi bawaan sesuai dengan kesempatan
belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan.
11.Pengembangan kurikulum di laksanakan secara desentralisasi (pada satuan
tingkat pendidikan) sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-sama
menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum.
12.Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untyuk menyususn dan
mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan
potensi sekolah kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan
masyarakat sekitar sekolah.
13.Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk
memberikan kemudahan belajar siswa.
14.Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan berdasarkan
pemahaman yang akan membentuk kompetensi individual.
15.Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar
sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk kompetensi peserta
didik.
16.Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.
17.Berpusat pada siswa.
18.Menggunakan berbagai sumber belajar.
19.kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan menyenangklan
E.

Kekurangan
1. Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada
kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan
sekolah.
2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai
kelengkapan dari pelaksanaan KTSP .

3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik
kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan
4. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan
berdampak berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban
mengajar 24 jam, sebagai syarat sertifkasi guru untukmendapatkan
tunjangan profesi.
2.5.2

A.

Kurikulum 2013

Pengertian

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam
Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tetapi belum terselesaikan
karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan 2006. Rumusannya berdasarkan sudut pandang yang berbeda dengan
kurikulum berbasis materi
Kurikulum 2013 ini merupakan Kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan
oleh Pemerintah, karena ini merupakan perubahan dari struktur kurikulum KTSP.
Perubahan ini dilakukan karena banyaknya masalah dan salah satu upaya untuk
memperbaiki kurikulum yang kurang tepat.
B.

Struktur Kurikulum 2013

C.

Tujuan

Tujuan dari kurikulum 2013 yaitu untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan
mendorong siswa untuk aktif. Pada kurikulum baru, siswa bukan lagi menjadi obyek
tapi justru menjadi subyek dengan ikut mengembangkan tema yang ada. Dengan
adanya perubahan ini, tentunya berbagai standar dalam komponen pendidikan
akan berubah. Baik dari standar isi, standar proses.
D.

Pengembangan

Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap, yakni :
1.
Pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan
melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan.
2.
Kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku
Ketua Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13 November 2012 serta di
depan Komisi X DPR RI pada 22 November 2012.
3.
Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai
elemen masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh selain melalui saluran daring
(on-line) pada laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id , juga melalui media
massa cetak.
4.
Keempat, dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi
Kurikulum 2013.

E.

Kelebihan

Kreatif dan Inovatif,juga memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa
dan mendorong siswa untuk aktif. Pada kurikulum baru, siswa bukan lagi menjadi
obyek tapi justru menjadi subyek dengan ikut mengembangkan tema yang ada.
Dengan adanya perubahan ini, tentunya berbagai standar dalam komponen
pendidikan akan berubah. Baik dari standar isi, standar proses
F.

Kelemahan

1.
Kelemahan pertama, kurikulum 2013 bertentangan dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional karena penekanan
pengembangan kurikulum hanya didasarkan pada orientasi pragmatis. Selain itu,
kurikulum 2013 tidak didasarkan pada evaluasi dari pelaksanaan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 sehingga dalam pelaksanaannya bisa
membingungkan guru dan pemangku pendidikan.
2.
Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang
sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam
proses pengembangan kurikulum 2013.
3.
Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil
dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional
(UN) masih diberlakukan.Kelemahan penting lainnya, pengintegrasian mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar. Dewan
Pendidikan DIY menilai langkah ini tidak tepat karena rumpun ilmu mata pelajaranmata pelajaran itu berbeda

2.6
Perbedaan dan Persamaan Struktur Kurikulum KTSP dan
Kurikulum 2013

A.

Perbedaan Struktur Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013:

1.
Struktur Kurikulum 2013 pelajarannya lebih sedikit dari pada kurikulum KTSP
yaitu yang semula berjumlah 11 mata pelajaran menjadi 7 atau 6 pelajaran. Ke
tujuh mata pelajaran tersebut yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKN), Bahasa Indonesia, Matematika, Pengetahuan Umum,
Kesenian, dan Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan (PJOK).
2.

Kelas I-VI menggunakan metode belajar tematik.

3.

Penambahan waktu mata pelajaran.

4.

Pemisahan mata pelajaran IPA dan IPS.

B.

Persamaan Struktur Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013:

1.

Dibuat dan dirancang oleh Pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.

2.

Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan

Pendidikan tidak terlepas dari kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah. Kurikulum merupakan suatu metode yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di suatu negara. Kurikulum yang dipakai saat
ini, mengacu pada Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum KTSP (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan), akan tetapi dinilai dari berbagai sudut kurikulum yang
digunakan saat ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu
pemerintah merancang kurikulum baru yaitu Struktur Kurikulum 2013. Oleh karena
itu kita selaku calon pendidik perlu mengetahui perbedaan dan persamaan antara
2 kurikulum tersebut.
3.2

Saran

Demikian uraian makalah yang dapat saya sajikan, kami sadar bahwa dalam
pengambilan sub bahasan dalam makalah ini masih banyak kekurangan, apabila
terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun dalam pemaparan, saya mohon

maaf yang sebesar-besarnya. Kesempurnaan hanya milik Allah dan kekurangan
pastilah milik manusia karena itu, tidak lupa kritik dan saran selalu saya harapkan
untuk kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-4
http://www.beritakaget.com/arsip/pengertian-kurikulum-2013.html
http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-ktsp.html
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html