PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ACEH

1 2 Maulidar 3 , Said Musnadi , Mukhlis Yunus

1) Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2,3) Staff Pengajar Jurusan Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala

Abstract: This study aims to determine the effect of leadership and job satisfaction on employee work motivation of Industry, Trade, Cooperation Small-Medium Business Aceh either simultaneously or partially, as well as the influence of leadership, job satisfaction, and motivation to work on the productivity of employees working of Industry, Trade, Cooperation Small-Medium Business Aceh and either simultaneously or partially. Study sample as many as 157 employees intansi is taken by simple ramdom sampling technique. Data analysis tools are used path analysis (path analysis). This study found that leadership, job satisfaction on employee work motivation has a positive effect on employee productivity of Industry, Trade, Cooperation Small-Medium Business Aceh. Leadership and job satisfaction can not only improve employee motivation, but also can improve employee productivity, both directly and indirectly (through motivation) as an intermediate variable. Leadership and job satisfaction has a positive effect on employee work motivation and the Industry, Trade, Cooperation Small- Medium Business Aceh. In addition, leadership and job satisfaction are also a positive effect on employee productivity of Industry, Trade, Cooperation Small-Medium Business Aceh. Statistical test results showed either simultaneously or partial leadership and job satisfaction can significantly improve employee produktivas. Similarly, the effect of partial motivation for agency employee productivity also showed a significant association, with increased motivation to work is partially also improve employee productivity.The conclusion to be drawn from this study is, leadership and job satisfaction have a significant effect on work motivation and employee productivity of Industry, Trade, Cooperation Small-Medium Business Aceh. The existence of motivation can be an intermediary variable between leadership and job satisfaction with the agency employee productivity.

Keywords: Leadership, Job Satisfaction, Work Motivation and Work Productivity Employees

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh baik secara simultan maupun secara parsial, serta pengaruh kepemimpinan, kepuasan kerja, dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh baik secara simultan maupun secara parsial. Sampel penelitian sebanyak 157 orang pegawai intansi tersebut yang diambil dengan teknik simple ramdom sampling. Peralatan analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Penelitian ini menemukan bahwa kepemimpinan, kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pegawai berpengaruh positif terhadap produktivitas pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh. Kepemimpinan dan kepuasan kerja tidak hanya dapat meningkatkan motivasi kerja pegawai, akan tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui motivasi kerja) sebagai variabel perantara. Kepemimpinan dan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap motivasi kerja pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh. Selain itu, kepemimpinan dan kepuasan kerja juga berpengaruh positif terhadap produktivitas pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh. Hasil pengujian statistik menunjukkan baik secara simultan maupun parsial kepemimpinan dan kepuasan kerja secara nyata dapat meningkatkan produktivas pegawai. Demikian

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus - 1 2012 Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus - 1 2012

Kata Kunci: Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja dan Produktivitas Kerja Pegawai

Pentingnya kepemimpinan semakin organisasi. Semakin termotivasi dalam sangat dirasakan dalam era globalisasi

bekerja, bekerja dengan rasa tenang, dan dewasa ini, terutama dalam organisasi

yang lebih penting lagi kepuasan kerja Pemerintah Daerah sebagai organisasi

memperbesar yang

kemungkinan tercapainya produktivitas masyarakat/publik. Berbagai hasil peneliti

melayani

kebutuhan

dan motivasi yang tinggi pula. Karyawan telah memungkinkan masyarakat modern

yang tidak merasa puas terhadap memiliki acuan ilmiah yang secara

pekerjaannya, cenderung akan melakukan teoritikal memberikan gambaran betapa

penarikan atau penghindaran diri dari pentingya kepemimpinan yang efektif

situasi - situasi pekerjaan baik yang dalam kehidupan organisasi, baik di bidang

bersifat fisik maupun psikologis. kenegaraan, di bidang keniagaan, dibidang

Bila seseorang termotivasi, ia akan organisasi politik, bahkan juga dibidang

berusaha berbuat sekuat tenaga untuk keagamaan dan dibidang organisasi sosial

mewujudkan apa yang diinginkannya. yang sifatnya nirlaba. Gambaran tersebut

Namun belum tentu upaya yang keras itu semakin memperjelas tentang esensia

akan menghasilkan produktivitas yang kepemimpinan

diharapkan, apabila tidak disalurkan dalam organisasi terlepas

arah yang dikehendaki organisasi. Oleh bentuknya, sifatnya dan besar kecilnya.

dari

tujuannya,

karena itu, upaya harus diarahkan dan Seseorang yang cenderung bekerja

lebih konsisten dengan tujuan ke dalam dengan penuh semangat apabila kepuasan

sasaran organisasi.

dapat diperolehnya dari pekerjaannya dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, kepuasan kerja karyawan merupakan kunci

Koperasi dan UKM Aceh adalah sebuah pendorong moral, kedisiplinan, dan

lembaga negara yang bergerak dalam prestasi kerja karyawan dalam mendukung

bidang pembinaan industri, dagang, terwujudnya tujuan perusahaan (Hasibuan,

Koperasi dan UKM. Dinas Perindagkop 2003:203). Kepuasan kerja yang tinggi

dan UKM Aceh berlokasi di jalan Pocut atau baik akan membuat karyawan

Baren nomor II Peunayong Banda Aceh semakin loyal kepada perusahaan atau

yang merupakan unsur perangkat Provinsi Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus

2- 2012 2- 2012

pada waktunya. Kondisi ini disebabkan membantu

oleh kurang sikap tegas pemimpin di sebagian tugas di bidang industri,

Gubernur

melaksanakan

dalam menjatuhkan sanksi bagi pelanggar perdagangan, koperasi dan UKM serta

yang pada akhirnya mempunyai

indisiplinier,

menyebabkan kurangnya rasa taat pegawai informasi kepada masyarakat. Dinas

ketentuan-ketentuan yang Perindustrian Perdagangan Koperasi dan

terhadap

ditetapkan. Dengan ketidak jelasnya sikap UKM mempunyai pegawai sebanyak 260

yang dimiliki oleh orang yang terbagi dalam 11 bidang serta

kepemimpinan

pimpinan, menyebabkan perasaan puas terdapat 40 orang honorer.

atau tingkat kepuasan kerja karyawan Dengan jumlah pegawai yang banyak

sehingga pada akhirnya tentunya diharapakan segala aktivitas

menurun,

berpengaruh terhadap motivasi kerja yang kegiatan pelayanan masyarakat dapat lebih

dimiliki oleh karyawan. optimal, akan tetapi kenyataan di lapangan

Selain fenomena lamban dan perilaku berbeda dengan apa yang dicanangkan

indisipliner, faktor lingkungan kerja juga oleh Pemerintah Aceh. Fenomena tersebut

mempengaruhi produktivitas pegawai, terlihat dari pelayanan yang diberikan oleh

dimana menyebabkan para pegawai cepat pegawai Disperindagkop dan UKM yang

jenuh dan bosan sehingga semangat kerja masih kurang maksimal. Kelambanan

dan ide-ide yang dimiliki tidak bisa penyelesaian pekerjaan ini menurut hasil

disalurkan dengan baik ke atasan, dimana pengamatan lebih disebabkan karena

pada akhirnya semua ketetapan akan ada rendahnya produktivitas kerja, seperti surat

ditangan atasan.

menyurat, disposisi,

Untuk meningkatkan produktivitas sebagainya yang membutuhkan waktu

perizinan

dan

kerja para pegawai dinas Perindustrian, sekitar 4 hari, padahal jika dilihat dari

Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh, prosedural hanya membutuhkan waktu

diteliti pengaruh yang lebih singkat yaitu kurang dari 2 hari.

maka

perlu

kepemimpinan dan kepuasan kerja Fenomena lain adalah perilaku tepat

terhadap motivasi kerja dan dampaknya waktu datang dan tepat waktu pulang kerja

terhadap produktivitas kerja pegawai, para pegawai masih perlu ditingkatkan.

dengan mengetahui pengaruh tersebut Indikasi ini dapat dilihat dari absensi

diharapkan para pengambil keputusan tingkat kehadiran pegawai yang masih ada

dapat menetapkan suatu kebijakan yang yang datang terlambat atau tidak mengikuti

mampu memotivasi pegawai dalam apel pagi, dan pada saat jam kerja masih

mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan ada yang seringkali tidak berada di tempat

diatas, penelitian ini Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus

fenomena fenomena

Kepemimpinan (X 1 ), Kepuasan Kerja (X 2 ), “ PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN

menginvestigasi

Motivasi kerja (Y) dan Produktivitas Kerja

KEPUASAN KERJA

TERHADAP

(Z)

MOTIVASI KERJA

DAN

Populasi dan Sampel Penelitian DAMPAKNYA

TERHADAP

Populasi dalam penelitian ini adalah

PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI

pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan,

DINAS

PERINDUSTRIAN

Koperasi dan UKM Aceh dengan

PERDAGANGAN KOPERASI DAN

mengambil jumlah populasi 260 responden USAHA KECIL MENENGAH ACEH

untuk pegawai PNS yang terbagi kedalam

11 bidang. Sampel penelitian ini tidak Sesuai dengan permasalahan di atas,

termasuk tenaga honorer /kontrak maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengaruh kepemimpinan

Sampel diambil dengan menggunakan

dan

teknik simple ramdom sampling yaitu suatu kepuasan kerja terhadap motivasi

teknik pengambilan sampel secara acak kerja pegawai Dinas Perindustrian,

berdasarkan bidang kerja. Sampel yang Perdagangan, Koperasi dan UKM

digunakan dalam penelitian ini adalah Aceh.

responden berdasarkan bidang kerja yang

2. Pengaruh kepemimpinan, kepuasan terdiri dari 11 bidang kerja Dinas Perindustrian, kerja, dan motivasi kerja terhadap

Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh produktivitas kerja pegawai Dinas

dengan persen kelonggaran ketidak telitian Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

sebesar 5%. Sebagai pertimbangan adalah masalah waktu dan biaya maka penelitian

dan UKM Aceh.

Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh. Untuk

METODE PENELITIAN

lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III-1.

Objek Penelitian

Adapun metode perhitungan jumlah Secara umum, penelitian ini bertujuan

ini yaitu untuk

menggunakan metode pengambilan sampel kepemimpinan dan kepuasan kerja

menentukan

pengaruh

Slovin adalah sebagai berikut :

terhadap motivasi kerja serta terhadap

...................(Sugiyono, 2007) produktivitas kerja pegawai. Sedangkan

Keterangan

secara khusus penelitian ini untuk melihat :

n = ukuran sampel

N Pengaruh = ukuran populasi kepemimpinan dan α 2 = persen kelonggaran ketidaktelitian kepuasan kerja terhadap motivasi kerja,

karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat serta implikasinya terhadap produktivitas

ditolerir

kerja pegawai dengan demikian objek

Adapun hasil perhitungan jumlah sampel penelitian dalam penelitian ini adalah

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 4- Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 4-

kemampuan (Kusriyanto (1993:1). 𝑛= 260

Kepemimpinan menurut pegawai 𝑛 = 157

adalah pandangan atas apa yang dilihat, Berdasarkan hasil perhitungan di atas,

didengar, dirasakan terhadap pimpinannya maka diperoleh jumlah sampel pada masing-

yang menimbulkan keinginan untuk masing bidang di Dinas Perindustrian,

mentauladaninya, mencakup aspek : sifat Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh dengan

pemimpin seperti hubungan dengan perhitungan untuk masing-masing bidang karyawan, gaya kepemimpinan adalah sebagai berikut: kebebasan bagi bawahan untuk memberi

pendapat, fungsi kepemimpinan adalah 𝑛= 260 𝑥16

𝑛 = 10 mampu mendelegasikan wewenang dengan

baik,

tugas

kepemimpinan adalah

Definisi Operasional di Objek Penelitian

memberikan bimbingan arahan, dan Variabel-variabel yang digunakan

dorongan kepada bawahan, dan peran dalam penelitian ini adalah produktivitas

kepemimpinan adalah dapat menciptakan kerja (Z), yaitu merupakan Variabel

suasa kerja kondusif dan memberikan Dependen, sedangkan Variabel Independen

penghargaan bagi karyawan yang memiliki yang diharapkan akan mempengaruhi

tingkat produktivitas kerja tinggi (Uris, produktivitas kerja adalah kepemimpinan

(X 1 ), dan kepuasan kerja (X 2 ) dan motivasi

3. Kepuasan Kerja

kerja (Y). Kepuasan kerja secara umum menyangkut sikap seseorang mengenai

1. Produktivitas Kerja

pekerjaannya. Karena menyangkut sikap, Variabel dependen yang digunakan

pengertian kepuasan kerja mencakup adalah Produktivitas kerja. Produktivitas

hal seperti kondisi dan kerja dalam penelitian ini adalah suatu

berbagai

perilaku seseorang. sikap mental yang ditunjukkan bukan

kecenderungan

Kepuasan itu tidak tampak serta nyata, semata-mata untuk mendapatkan hasil

tetapi dapat diwujudkan dalam suatu hasil kerja sebanyak-banyaknya melainkan

pekerjaan. Salah satu masalah yang sangat kualitas unjuk kerja Dinas Perindustrian,

penting dalam bidang psikologi industri Perdagangan, Koperasi dan UKM Aceh,

adalah mendorong karyawan untuk bekerja mencakup aspek : kemampuan kerja

produktif (Handoko, pegawai; penggunaan waktu dalam

menyelesaikan pekerjaan; hasil yang Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus

4. Motivasi Kerja

Y = ρX 1 Y + ρX 2 Y + Є 1 ….....…Substruktural 1

Motivasi kerja dalam penelitian ini Z = ρZX 1 + ρZX 2 + ρZY+Є 2 …..Substruktural 2 adalah suatu dorongan atau semangat kerja

untuk bekerja karena adanya kebutuhan

Metode Analisis Data

yang mencakup aspek: (1) motif Dalam studi ini, analisis jalur

diantaranya adalah upah (uang) yang adil digunakan untuk menganalisis data yang

dan layak,

perasaan

aman,

diperoleh; karena dari model yang disusun mengembangkan potensi diri, Program

terdapat keterkaitan hubungan antara pelatihan dan hubungan kerja antar

sejumlah variabel yang dapat diestimasi karyawan, (2) harapan adalah rasa

secara simultan. Selain itu variabel tanggung

dependen pada satu hubungan yang sudah berdasarkan persoalan, mampu memberi

ada, akan menjadi varaibel independen sikap simpatik, kondisi kerja yang baik dan

pada hubungan selanjutnya.

menyenangkan, serta

kesempatan

Hubungan antara variabel independen mengembangkan karir. dan (3) insentif

dengan variabel dependen dalam model regresi penuh rasa tanggung jawab untuk

dapat dinyatakan dengan fungsi sebagai memperoleh imbalan, senang dengan

berikut :

tunjangan yang

diberikan,

system

pemberian bonus kerja, serta kesempatan Y = f (X 1 ,X 2 ,)........................... (3.2) Y= ρX 1 Y+ ρX 2 Y+ Є 1 …………Substruktural 1 dipromosikan (Siagian 1999 : 51). Lebih

Z= ρZX 1 + ρZX 2 + ρZY+Є 2 ……Substruktural 2

lanjut dapat ditabulasikan sebagai berikut :

Untuk menjawab hipotesis 1 maka digunakan rumus :

Metode Analisis

Y=b 0 +b 1 X 1 +b 2 X 2 +e

Diagram Analisis Path

Notasi :

= Motivasi kerja X 1 = Kepemimpinan X 2 = Kepuasan Kerja

b 1 =Koefisien

b 2 = Koefisien dari variabel Kepuasan ρ

z.x 1 Kerja

y.x 1 b o = konstanta (intercept)

e = kesalahan pengganggu (error

Untuk menjawab hipotesis 2 maka

X 2 digunakan rumus :

Z=b 0 +b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 Z

Gambar 2. Diagram Analisis

Notasi :

= Produktivitas kerja X 1 = Kepemimpinan

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 6- Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 6-

X 2 = Kepuasan Kerja

= Motivasi kerja b 1 =Koefisien

dari

variabel

segi waktu.

Kepemimpinan

b. Sikap terhadap tugas yang harus b 2 = Koefisien dari variabel Kepuasan

Kerja

diselesaikan.

b 3 = Koefisien dari variabel Motivasi b o = Konstanta (intercept)

3. Hasil yang diharapkan : e =Kesalahan

a. Hasil kerja yang diselesaikan. term)

pengganggu

(error

b. Usaha memenuhi target.

4. Sikap ingin meningkatkan kemampuan

KAJIAN PUSTAKA

Produktivitas Kerja

Kepemimpinan

Kajian awal yang perlu dianalisis

Uris (1972: 26) dalam hakekat produktivitas kerja adalah

Menurut

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai pengertian mengenai produktivitas kerja.

kemampuan/kecerdasan mendorong Dalam berbagai literatur terdapat banyak

sejumlah orang (dua orang atau lebih) agar pengertian mengenai produktivitas kerja.

dalam melaksanakan Produktivitas adalah nilai output dalam

bekerja sama

kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan hubungannya dengan suatu kesatuan input

bersama. Dalam membahas masalah tertentu. Moekijat ( 1988 : 481 )

“ Produktivitas biasanya dinyatakan kepemimpinan lebih lanjut, terlebih dahulu harus dianalisis tentang arti pemimpin.

sebagai imbangan dari pada hasil kerja Menurut Siagian ( 1999: 36 ) pemimpin

rata-rata dalam hubungannya dengan jam ialah setiap orang yang mempunyai

orang rata-rata dari tenaga kerja yang “bawahan”. Dari pendapat tersebut seorang

diberikan dalam proses tersebut”. pemimpin adalah orang yang mempunyai

Indikator-indikator produktivitas kerja

untuk mempengaruhi Dimensi dan indikator produktivitas

kemampuan

bawahan dalam rangka mencapai tujuan kerja adalah :

organisasi.

Kepemimpinan adalah

1. Kemampuan kerja pegawai, dapat penggunaan kekuasaan secara terampil. dilihat dari ;

Pemimpin mempunyai kekuatan dan

a. Kemampuan

menggunakannya untuk mempengaruhi menyelesaikan beban pekerjaan

dalam

orang lain. Para pemimpin itu mungkin yang diberikan.

mempunyai

atau tidak mempunyai

b. Kerjasama dalam menyelesaikan wewenang (otoritas) disimpulkan oleh pekerjaan.

Griffin ( 1987 : 421 ).

2. Penggunaan waktu kerja, hal ini dapat

Indikator-indikator Kepemimpinan

diukur dari; Adapun indikator Kepemimpinan

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus - 7 Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus - 7

kerja karyawan dari perusahaan atau

1. Harus berani mengambil keputusan organisasi dengan tingkat nilai balas jasa sendiri secara tegas dan tepat

yang memang diinginkan oleh karyawan (decision making) yaitu sikap senang

yang bersangkutan. Balas jasa kerja menerima saran, pendapat, dan

karyawan ini, baik yang berupa finansial kritikan-kritikan dari bawahan, dan

maupun yang nonfinansial.

lebih mengutamakan kerjasama dalam

Indikator-indikator Kepuasan kerja

usaha mencapai tujuan, Kepuasan kerja karyawan ini akan

2. Harus berani menerima resiko sendiri diukur melalui penilaian responden

yaitu mengidentifikasi tujuan pribadi terhadap beberapa indikator seperti

dengan tujuan organisasi, tidak terlalu hubungan dengan pimpinan, hubungan

dengan rekan, lingkungan fisik kerja, saran formalnya, dan berpatisipasi dalam

ataukritik dari rekan kerja, hasil kegiatan kelompok

3. Harus berani menerima tanggung perasaan di tengah keluarga berkaitan

penyelesaian tugas dan tanggung jawab,

jawab sendiri (The principle of dengan kebutuhan tugas di kantor,

absoluteness of responsibility) (Ingat : perasaan jika mendapat penghargaan atau

tanggung jawab sama sekali tidak pujian dari atasan, perasaan atau penilaian

boleh didelegasikan ke bawah) yaitu terhadap gaji, tunjangan dan bonus yang

memberikan semua pekerjaan dan diberikan instansi, penilaian terhadap

tanggung jawab dilakukan oleh

jaminan bawahannya

jaminan/asuransi

kesehatan,

pensiun, penilaian terhadap cuti kerja.

Kepuasan Kerja

Motivasi Kerja

Kepuasan kerja berhubungan erta Motivasi mempunyai peranan penting

dengan faktor sikap. Seperti dikemukakan bagi pimpinan, sebab seorang pimpinan

oleh Tiffin (1964) dalam As'ad, (2003: dikatakan berhasil dalam menggerakkan

104). kepuasan kerja berhubungan erat bawahannya apabila dapat memberikan

dengan sikap dari karyawan terhadap motivasi yang tepat. Menurut Bartol dan

pekerjaannya sendiri, situasi kerja, Martin ( 1991 : 445 ) motivasi adalah

kerjasama antara pimpinan dengan sesama kekuatan yang menggerakkan perilaku,

karyawan, sejalan dengan itu, Martoyo memberikan arah terhadap perilaku, dan

kemauan. salisfaction ) adalah keadaan emosional

Sedangkan Schermerhom mengatakan karyawan di mana terjadi ataupun tidak

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 8- Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 8-

menunjukkan bahwa motivasi yang terdiri sebagai suatu kondisi intern daya

dari lima variabel secara bersama-sama penggerak yang telah menjadi aktif. Motif

mempunyai pengaruh yang dominan terhadap menjadi aktif pada saat-saat tertentu,

produktivitas kerja akademik dosen. terutama bila kebutuhan untuk mencapai

Menurut Rahmawati (2009) dapat tujuan

dilihat bahwa variabel kepemimpinan dijelaskan oleh Sardiman (1990 : 75 ).

sangat dirasakan

mendesak

mempunyai pengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan, begitu juga

Indikator-indikator Motivasi kerja

komunikasi yang dipengaruhi oleh 3 faktor utama, bahwa

Dimensi motivasi kerja karyawan

dengan

variabel

mempunyai pengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan.

kebutuhan manusia terdiri dari 3 jenjang Ilham (2010) meneliti tentang

kebutuhan yaitu ; Pengaruh Kepemimpinan dan Disiplin

1. motif; Kerja terhadap Produktivitas Kerja, Studi

2. harapan

3. insentif Kasus pada Karyawan Bagian Produksi PT. FUMIRA, Semarang, dimana hasil

Penelitian Sebelumnya

menunjukan bahwa Penelitian

penelitian

dan disiplin kerja kepemimpinan, motivasi kerja terhadap

berpengaruh terhadap produktivitas kerja produktivitas

dan mempunyai tingkat keeratan hubungan dilakukan

oleh beberapa

peneliti

yang sangat kuat.

diantaranya adalah Prasetyo (2001), Anhar (2007), Rahmawati (2009) dan Ilham

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Motivasi Kerja Pegawai

Penelitian Prasetyo (2001) menjawab Kepuasan kerja adalah suatu sikap tentang pengaruh motivasi terhadap

dimana adanya rasa senang yang produktivitas kerja pegawai`. Hasil

ditimbulkan setelah bekerja. Hal ini studinya menunjukkan bahwa dua variabel

menggambarkan bahwa dengan adanya kepuasan kerja akan memberikan suatu

independen yang pilih berdasarkan hasil uji-t ternyata variabel motivasi kerja lebih

dorongan kepada para pekerja untuk bekerja lebih baik. Dengan demikian akan

besar pengaruhnya dari pada kepuasan timbul suatu motivasi kerja yang lebih baik

kerja terhadap produktivitas kerja. terhadap para pekerja.

Sedangkan Anhar (2007) menjawab

pengaruh motivasi tersebut terhadap

produktivitas kerja para dosen. Hasil

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus - 9

Pengaruh Kepemimpinan

dan

ditimbulkan setelah bekerja. Hal ini

Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi

menggambarkan bahwa dengan adanya

Kerja Pegawai

kepuasan kerja akan memberikan suatu Sikap kepemimpinan yang baik

dorongan kepada para pekerja untuk tentunya akan memberikan pengaruh

bekerja lebih baik. Dengan demikian akan kepada pekerjaan yang akan dikerjakan

meningkatkan produktivitas kerja pegawai. oleh para pekerja. Para pekerja akan merasakan kepuasan terhadap kerja mereka

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap

dimana didukung

oleh

sikap

Produktivitas Kerja

kepemimpinan yang kooperatif dan mau Motivasi pada dasarnya timbul karena berkonumikasi dengan bawahan.

adanya

motivasi kerja merupakan sesuatu yang menimbulkan

kebutuhan,

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap

dorongan atau semangat kerja. Salah satu

Produktivitas Kerja Pegawai

aktivitas pimpinan adalah memberikan Pemimpin adalah seorang yang dapat

pemberian mempengaruhi orang lain untuk mencapai

kegairahan kerja pada setiap anggota tujuan, makin besar pengaruh seorang

organisasi sehingga ada kerelaan dan pemimpin makin besar pula pengikutnya,

semangat dalam melaksanakan tugas demi dan makin sukses tujuan yang dicapai

tercapainya tujuan organisasi. Motivasi makin terbukti kemampuannya. Dalam arti

dan produktivitas adalah dua elemen yang luas kepemimpinan dapat dipergunakan

saling mensyaratkan dan tidak bisa setiap orang dan tidak hanya terbatas pada

dilepaskan satu sama lain. Sebaliknya jika suatu organisasi atau instansi tertentu. Dari

pegawai mempunyai motivasi kerja yang uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

tinggi, maka produktivitasnya akan tinggi kepemimpinan menurut penilaian pegawai

pula. Dengan demikian, diduga terdapat adalah hasil penilaian seorang pegawai

hubungan positif antara motivasi kerja atas apa yang dilihat, didengar, dirasakan

dengan produktivitas kerja pegawai. oleh pegawai terhadap kepribadian

Dengan kata lain makin kuat motivasi (personality) pimpinan yang menimbulkan

kerja, maka makin tinggi produktivitas keinginan pegawai untuk mencontoh atau

kerja pegawai.

mengikutinya.

Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

Produktivitas Kerja Pegawai

Kepuasan kerja adalah suatu sikap Kepemimpinan memegang peranan

dimana adanya rasa senang yang penting bagi pegawai, dimana pegawai

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 10 - Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 10 -

2. Terdapat pengaruh kepemimpinan, terhadap pimpinan akan berpengaruh

positip

kepuasan kerja dan motivasi kerja positif pula pada kepuasan kerja pegawai

secara simultan terhadap produktivitas dan mampu membentuk motivasi kerja,

kerja pegawai. Dengan perkataan lain sehingga pegawai akan mampu berkreasi

makin baik kepemimpinan, kepuasan dan berinovasi, menjadikan pegawai lebih

kerja dan makin kuat motivasi kerja kreatif atau mampu mengembangkan

secara bersama-sama maka makin dirinya untuk berprestasi.

tinggi produktivitas kerja pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan,

Skema kerangka pemikiran dapat Koperasi dan UKM Aceh.

dilihat pada gambar 1

Kp HASIL PEMBAHASAN

Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi

Ks

Kerja Dengan Analisis Path Secara simultan kepemimpinan dan

Gambar1. Skema Kerangka Pemikiran kepuasan kerja berpengaruh positif dan

Keterangan gambar1 : signifikan terhadap motivasi kerja pegawai

Kp : Kepemimpinan. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Ks : Kepuasan

dan UKM Aceh. Besaran pengaruh Mk : Motivasi Kerja

Pk : Produktifitas Kerja simultan adalah 0,451 atau 45,1%

HIPOTESIS PENELITIAN

merupakan kontribusi dari variabel Berdasarkan deskripsi teoritis dan

kepemimpinan dan kepuasan kerja kerangka berpikir di atas maka diajukan

terhadap motivasi kerja. Sedangkan hipotesis sebagai berikut ;

sisanya 54,9% dapat dijelaskan oleh

1. Terdapat pengaruh kepemimpinan dan

lain diluar variabel kepuasan kerja secara simultan

faktor-faktor

komunikasi internal seperti dijelaskan di terhadap motivasi kerja pegawai.

atas.

Dengan perkataan lain makin baik Model simultan ini terjadi secara

kepemimpinan dan makin kuat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari

motivasi kerja secara bersama-sama probability (sig) atau < 0,05. Pengujian

maka makin tinggi produktivitas kerja signifikansi lebih lanjut diteruskan dengan

pegawai Dinas

Perindustrian,

pengujian individual melalui parameter Perdagangan, Koperasi dan UKM

statistik t. Hasil pengujian individual juga Aceh.

menunjukkan pengaruh yang signifikan. Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus

Dengan memperhatikan perolehan sig < parsial terhadap variabel kepemimpinan 0,05 pada jalur X 1 , sig < 0,05 pada jalur

(X 1 ) diperoleh nilai t hitung sebesar 4,791,

X 2 . Hal ini tentunya menjelaskan bahwa sedangkan nilai t tabel sebesar 1,654. Hasil secara simultan dan parsial kepemimpinan

ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel dan kepuasan kerja dapat dijadikan

dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 .

variabel yang berpengaruh motivasi kerja Dengan demikian hasil perhitungan pegawai. Lebih lanjut, pengaruh kausal

statistik menunjukkan bahwa secara parsial

variabel kepemimpinan (X 1 ) berpengaruh dan (X 2 ) kepuasan kerja ini dapat

empiris antara variabel (X 1 ) kepemimpinan

positif secara signifikan terhadap motivasi digambarkan melalui persamaan sub

kerja karyawan Dinas Perindustrian

struktural 1 (satu). Y = 0,287 X 1 + 0,588

Perdagangan Koperasi dan UKM Aceh.

X 2 + 0,309 Є 1 . Dengan demikian Hipotesis 1 diterima H a Secara

parsial

kepemimpinan

tolak H o .

berpengaruh signifikan terhadap motivasi

menunjukkan bahwa kerja pegawai. Besaran pengaruh parsial

Hal

ini

kepemimpinan yang dijalankan pada Dinas dan langsung kepemimpinan terhadap

Perindustrian Perdagangan Koperasi dan motivasi adalah sebesar 0,287 atau

UKM Aceh tidak memberikan motivasi dibulatkan menjadi 28,7%. Dengan

kepada karyawan untuk bekerja lebih demikian, tinggi rendahnya motivasi

optimal, hal ini disebabkan gaya dipengaruhi oleh kompensasi sebesar

kepemimpinan yang otoriter, dimana 28,7%,

semua pemimpin selalu mengambil dijelaskan faktor lain di luar model.

keputusan secara tunggal, tanpa ada Secara

kompromi dengan bawahan, sehingga berpengaruh signifikan terhadap motivasi

parsial kepuasan

kerja

dapat berakibat mengurangi respek kerja pegawai. Besaran pengaruh parsial

karyawan terhadap pendapatan mereka kepuasan kerja terhadap motivasi adalah

untuk pimpinan.

sebesar 0,588 atau dibulatkan menjadi Motivasi menjadi kekuatan di dalam 58,80%. Artinya, tinggi rendahnya

melakukan motivasi kerja pegawai dipengaruhi oleh

pekerjaannya. Motivasi timbul dan adanya kepuasan kerja sebesar 58,80%, sedangkan

kepuasan seseorang karena terpenuhinya sisanya 41,2% dijelaskan faktor lain di luar

kebutuhan mereka. Motivasi merupakan model.

berbagai macam faktor seperti lingkungan dan kepemimpinan. Gaya kepemimpinan

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap

merupakan suatu pola perilaku yang

Motivasi Kerja

konsisten yang ditunjukan oleh seorang Hasil pengujian hipotesis secara

pemimpin secara tidak Iangsung akan Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus

12 - 12 -

disarankan pada akhirnya akan mempengaruhi

atasan/manajer

mempertimbangkan bagaimana perilaku motivasi kerja. mereka mempengaruhi kepuasan pekerja

Hasil ini sesuai dengan penelitian sehingga mereka secara potensial dapat ( Setiawan, Rifky Budi , 2010) bahwa

meningkatkan motivasi pekerja melalui variabel gaya kepemimpinan demokratis,

berbagai usaha untuk meningkatkan gaya kepemimpinan otoriter, dan gaya

kepuasan kerja.

kerja berakibat bersama-sama

kepemimpinan laissez

faire secara

Ketidakpuasan

menurunnya motivasi kerja. Sumber- motivasi kerja pegawai pada PT. PLN

berpengaruh

terhadap

sumber ketidak-puasan antara lain : (Persero) Kantor Wilayah Sumatera Utara.

Kebosanan, penugasan yang tidak sesuai, Pada uji t, variabel gaya kepemimpinan

adanya gangguan-gangguan selama kerja, demokratis berpengaruh positif dan

kekurangan fasilitas kerja dan lain signifikan terhadap motivasi kerja pegawai.

sebagainya. Kepuasan Kerja adalah perasaan senang/puas karena pekerjaan

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

yang dilakukannya. Kepuasan kerja ini

Motivasi Kerja

berkaitan dengan motivasi kerja. Hasil pengujian hipotesis secara parsial terhadap variabel kepuasan kerja

Dampaknya Kepemimpinan, Kepuasan

(X 2 ) diperoleh nilai t hitung sebesar 9,819,

Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap

sedangkan nilai t tabel sebesar 1,654. Hasil

Produktivitas Kerja Dengan Analisis ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel Path

dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Secara simultan, pengaruh X 1 X 2 dan Dengan demikian hasil perhitungan

Y terhadap Z adalah sebesar 0,932 atau statistic menunjukkan bahwa secara parsial

93,20%. Sisanya 6,8% dipengaruh faktor

lain di luar model. Model simultan terjadi positif secara signifikan terhadap motivasi

variabel kepuasan kerja (X 2 ) berpengaruh

Dengan memperhatikan kerja karyawan Dinas Perindustrian

signifikan.

probablitas F sebesar 701,625 pada sig Perdagangan Koperasi dan UKM Aceh.

0,000 < 0,01. Setelah model simultan Dengan demikian Hipotesis 1 tolak H 0 terbukti signifikan, maka dilakukan

terima H a . penelusan jalur pengaruh parsial. Dari tiga Antara motivasi dan kepuasan kerja

variabel yang ditempatkan sebagai terdapat hubungan yang positif dan

prediktor, seluruhnya memiliki nilai sig < signifikan. Karena kepuasan dengan

0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa pengawasan/supervisi juga mempunyai

prediktor secara parsial korelasi signifikan dengan motivasi,

seluruh

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus - 13 Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus - 13

positif terhadap produktivitas kerja Secara

pengaruh- berpengaruh

pengaruh yang dibentuk dari sub struktural produktivitas kerja. Besaran pengaruh

signifikan

terhadap

2 dapat digambarkan melalui persamaan langsung

struktural 2 yaitu Z = 0,116 X 1 + 0,352 X 2 produktivitas kerja adalah sebesar 0,116

atau dibulatkan menjadi 11,6%. Artinya, tinggi rendahnya kinerja pegawai hanya

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap

mampu dipengaruhi oleh kompensasi

Produktivitas Kerja

sebesar 11,6% sedangkan sisanya 88,4% Hasil pengujian hipotesis secara dipengaruhi faktor lain di luar model.

parsial terhadap variabel kepemimpinan Secara langsung kepuasan kerja

(X 1 ) diperoleh nilai t hitung sebesar 5,118, berpengaruh

sedangkan nilai t tabel sebesar 1,654. Hasil produktivitas kerja. Besaran pengaruh

signifikan

terhadap

ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel parsial dan langsung kepuasan kerja

dengan tingkat signifikan sebesar 0,0001. .

terhadap produktivitas kerja adalah sebesar Dengan demikian hasil perhitungan 0,352 atau dibulatkan menjadi 35,2%.

statistik menunjukkan bahwa secara parsial Artinya, tinggi rendahnya kinerja hanya

variabel kepemimpinan (X 1 ) berpengaruh mampu dipengaruhi oleh kepuasan kerja

terhadap sebesar 35,2%, sedangkan sisanya 64,8%

produktivitas kerja karyawan Dinas dijelaskan faktor lain di luar model.

Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Secara langsung motivasi kerja

UKM Aceh. Dengan demikian Hipotesis 1 berpengaruh

tolak H 0 terima H a . Besarnya pengaruh produktivitas kerja. Besaran pengaruh

signifikan

terhadap

baik secara langsung maupun tidak motivasi terhadap produktivitas kerja

terhadap adalah sebesar 0,672 atau dibulatkan

langsung

kepemimpinan

produktivitas kerja adalah 0,309, karena X 1 menjadi 67,2%. Artinya, tinggi rendahnya

secara langsung signifikan berpengaruh produktivitas kerja mampu dipengaruhi

terhadap produktivitas kerja, maka variabel oleh motivasi sebesar 67,2%, sedangkan

mediating (Y = motivasi kerja). Menurut sisanya 32,8% dipengaruhi faktor lain di

Kenny variabel Y tidak penuh berfungsi luar model.

mediating dengan Dari tiga variabel yang digunakan

sebagai variabel

demikian jika pengambil kebijakan di sebagai prediktor produktivitas kerja,

Disperindakop dan UKM Aceh ingin variabel kepemimpinan, kepuasan kerja

meningkatkan produktivitas kerja cukup dan motivasi kerja juga teridentifikasi

dengan meningkatkan kepemimpinan. Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus

Penelitian ini sesuai dengan hasil

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap

penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati

Produktivitas Kerja

(2009) dapat dilihat bahwa variabel Hasil pengujian hipotesis secara kepemimpinan

mempunyai pengaruh parsial terhadap variabel kepuasan kerja positif terhadap produktivitas kerja

(X 2 ) diperoleh nilai t hitung sebesar 13,099, karyawan, begitu juga dengan variabel

sedangkan nilai t tabel sebesar 1,654. Hasil komunikasi yang mempunyai pengaruh

ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel positif terhadap produktivitas kerja

dengan tingkat signifikan sebesar 0,0001. karyawan.

Dengan demikian hasil perhitungan Begitu juga dengan penelitian yang

statistic menunjukkan bahwa secara parsial dilakukan Ilham (2010) meneliti tentang

variabel kepuasan kerja (X 2 ) berpengaruh Pengaruh Kepemimpinan dan Disiplin

signifikan terhadap Kerja terhadap Produktivitas Kerja, Studi

positif

secara

produktivitas kerja karyawan Dinas Kasus pada Karyawan Bagian Produksi PT.

Perindustrian Perdagangan Koperasi dan FUMIRA, Semarang, dimana hasil

UKM Aceh. Dengan demikian Hipotesis 1 penelitian

menunjukan

bahwa

tolak H 0 terima H a .

Luthans (2006) menyatakan bahwa berpengaruh terhadap produktivitas kerja

kepemimpinan dan

disiplin

kerja

terdapat hubungan yang pasti didalam dan mempunyai tingkat keeratan hubungan

kepuasan dan produktivitas karyawan, yang sangat kuat.

tetapi tidak sebesar kebijakan konvensional Yuliwianto (2009) Hasil analisis

yang mengasumsikan karyawan yang menunjukkan bahwa kepemimpinan dan

merasa senang sebagai karyawan yang motivasi secara signifikan mempunyai

produktif. Meskipun terdapat bukti pengaruh terhadap produktivitas kerja

penelitian terbaru yang mendukung adanya karyawan, dan pengaruh yang paling

hubungan sebab akibat dimana kepuasan dominan terhadap produktivitas kerja

mempengaruhi produktivitas karyawan adalah variabel motivasi kerja

lebih

karyawan daripada sebaliknya. karyawan di PT Danliris, Sukoharjo.

Kepuasan kerja merupakan hal Koefisien Determinasi (R²) sebesar 0,603

penting karena dapat mempengaruhi ini

produktivitas kerja karyawan. Karyawan kepemimpinan dan variabel motivasi

yang memiliki kepuasan kerja tinggi akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja

memandang pekerjaan sebagai suatu hal karyawan sebesar 60,3%. Sedangkan

yang menyenangkan, sebaliknya karyawan sisanya sebesar 39,7% dipengaruhi oleh

yang memiliki kepuasan kerja rendah akan variabel lain yang tidak terdapat di dalam

melihat pekerjaannya sebagai hal yang model penelitian ini.

menjemukan dan membosankan, sehingga Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus

- 15 - 15

Pengakuan orang lain (recognition); (3) keadaan terpaksa, ia akan memiliki hasil

(responsibility); (4) kerja yang buruk .

tanggungjawab

Peluang untuk maju (advancement); (5) Kepuasan kerja yang diperoleh oleh

kepuasan kerja itu sendiri (the work it self); karyawan

dan (6) kemungkinan pengembangan karir terhadap pimpinan, dimana pimpinan

mempengaruhi

penilaian

(the possibility of growth).

pemelihara tidak berhubungan dengan produktivitas

menganggap kepuasan kerja karyawan

Sedangkan

faktor

(maintenance factor) disebut juga hygiene kerja mereka, hal ini disebabkan kepuasan

factor merupakan faktor yang berkaitan kerja adalah asumsi para pekerja terhadap

dengan pemenuhan kebutuhan untuk pekerjaan mereka. Dengan demikian

memelihara keberadaan karyawan sebagai kepuasan kerja berpengaruh terhadap

manusia, pemeliharaan ketentraman dan produktivitas kerja.

kesehatan. Faktor ini juga disebut Hal ini sesuai dengan hasil penelitian

dissatisfier (sumber ketidakpuasan) yang Herzberg (1959) dalam Sedarmayanti

merupakan tempat pemenuhan kebutuhan 2001) “Berdasarkan atas penelitian yang

tingkat rendah yang dikualifikasikan ke dilakukan terhadap 250 responden pada

dalam faktor ekstrinsik, meliputi: (1) sembilan buah perusahaan di Pittsburg.

keamanan dan Dalam penelitian tersebut Herzberg ingin

kompensasi;

keselamatan kerja; (3) kondisi kerja; (4) menguji hubungan kepuasan dengan

status; (5) prosedur perusahaan; dan (6) produktivitas (Menurut Herzberg dalam

mutu dari supevisi teknis dari hubungan Sedarmayanti (2001) mengembangkan

interpersonal di antara teman, sejawat, teori hierarki kebutuhan Maslow menjadi

dengan atasan, dan dengan karyawan. teori dua faktor tentang motivasi. Dua

Kepuasan kerja yang tinggi akan faktor itu dinamakan faktor pemuas

terhadap (motivation factor) yang disebut dengan

meningkatkan

komitmen

organisasi, yakni produktivitas kerja, hal satisfier atau intrinsic motivation dan

ini sesuai dengan pendapat (Tohardi, faktor pemelihara (maintenance factor)

2002:429) menyatakan: "Bila seseorang yang disebut dengan disatisfier atau

pekerja atau karyawan merasakan extrinsic motivation .

kepuasan dalam bekerja, maka akan Faktor pemuas yang disebut juga

menimbulkan semangat dan gairah dalam motivator

bekerja dengan demikian akan terjadi pendorong seseorang untuk berprestasi

peningkatan produktivitas.

yang bersumber dari dalam diri seseorang Kepuasan kerja yang tinggi akan tersebut (kondisi intrinsik) antara lain: (1)

terhadap Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus

meningkatkan

komitmen

16 - 16 -

Yuliwianto (2009) Hasil analisis kepuasan kerja yang rendah atau

menunjukkan bahwa kepemimpinan dan ketidakpuasan,

motivasi secara signifikan mempunyai perilaku yang mengganggu organisasi.

akan

menyebabkan

pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, dan pengaruh yang paling

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap

dominan terhadap produktivitas kerja

Produktivitas Kerja

karyawan adalah variabel motivasi kerja Pengujian hipotesis secara parsial

karyawan di PT Danliris, Sukoharjo. variabel motivasi kerja (Y) diperoleh nilai

Koefisien Determinasi (R²) sebesar 0,603 t hitung

bahwa variabel sebesar 1,654 Hasil ini menunjukkan

sebesar 23,658, sedangkan nilai t tabel

ini

menunjukkan

kepemimpinan dan variabel motivasi bahwa t hitung > t tabel dengan tingkat

berpengaruh terhadap produktivitas kerja signifikan sebesar 0,000. Dengan demikian

karyawan sebesar 60,3%. Sedangkan hasil perhitungan statistic menunjukkan

sisanya sebesar 39,7% dipengaruhi oleh bahwa secara parsial variabel motivasi

variabel lain yang tidak terdapat di dalam kerja (Y) berpengaruh secara signifikan

model penelitian ini.

terhadap produktivitas kerja karyawan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi

SIMPULAN DAN SARAN

dan UKM Aceh. Dengan demikian

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji Penelitian Prasetyo (2001) menjawab

Hipotesis 1 tolak H 0 terima H a .

secara empiris pengaruh faktor-faktor tentang pengaruh motivasi terhadap

kepemimpinan, kepuasan kerja, terhadap produktivitas kerja pegawai`. Hasil

dampaknya terhadap studinya menunjukkan bahwa dua variabel

motivasi

dan

produktivitas kerja karyawan Dinas independen yang pilih berdasarkan hasil

Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan uji-t ternyata variabel motivasi kerja lebih

Usaha Kecil Menengah Aceh. Dari total besar pengaruhnya dari pada kepuasan

260 populasi, sebanyak 157 orang sampel. kerja terhadap produktivitas kerja.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan Sedangkan Anhar (2007) menjawab

menggunakan uji t dan F. Hasil pengujian pengaruh motivasi tersebut terhadap

dapat disimpulkan sebagai berikut : produktivitas kerja para dosen. Hasil

1. Berdasarkan hasil pengujian statistik studinya hasil analisis regresi berganda

uji-t dapat disimpulkan bahwa menunjukkan bahwa motivasi yang terdiri

variabel kepemimpinan, dan kepuasan dari lima variabel secara bersama-sama

kerja berpengaruh secara parsial mempunyai pengaruh yang dominan terhadap

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus - 17 Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus - 17

1. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dengan dampaknya bahwa variabel

memasukan variabel lain selain kepemimpinan, kepuasan kerja dan

kepemimpinan, kepuasan kerja dan motivasi berpengaruh secara parsial

motivasi kerja sebagai predictor terhadap produktivitas kerja karyawan

variable bagi produktivitas kerja Dinas Perindagkop dan UKM Aceh.

2. Berdasarkan hasil pengujian statistik Perdagangan Koperasi dan UKM uji-F dapat disimpulkan bahwa

Aceh, sehingga dapat diperoleh variabel kepemimpinan, dan kepuasan

informasi yang lebih banyak tentang kerja berpengaruh secara simultan

dapat terhadap motivasi kerja yaitu F cari >

faktor-faktor

yang

mempengaruhi produktivitas kerja

F tabel , begitu juga dengan dampaknya pegawai instansi tersebut secara bahwa

kepuasan kerja

2. Dinas Perindustrian Perdagangan berpengaruh secara simultan terhadap

dan

motivasi

Koperasi dan UKM Aceh dipandang produktivitas kerja karyawan Dinas

perlu meningkatkan produktivitas Perindagkop dan UKM Aceh dimana

kerja pegawainya. Hal ini disebabkan

F cari >F tabel . produktivitas kerja pegawai akan

3. Hasil pengujian

keberhasilan menunjukkan bahwa hubungan antara

instansi tersebut dalam menjalankan kepemimpinan dan kepuasan kerja

kegiatan operasionalnya sebagai salah terhadap motivasi dan dampaknya

satu satuan perangkat kerja Aceh. terhadap produktivitas kerja pegawai

Perindustrian Dinas Perindustrian Perdagangan,

Sebaiknya

Dinas

Perdagangan Koperasi dan UKM Aceh Koperasi dan UKM Provinsi Aceh

memperbaiki menyebabkan dua efek yaitu pertama

mempertahankan

dan

kepemimpinan, kepuasan kerja dan motivasi pengaruh total pada jalur 1 dengan

kerja yang sudah dianggap baik oleh nilai 0,309 dan pengaruh total pada

pegawainya. Dengan adanya perbaikan jalur 2 dengan nilai 0,747

tersebut diharapkan produktivitas kerja pegawai semakin meningkat dan pada

Saran

akhirnya dapat berdampak pada peningkatan Berdasarkan kesimpulan yang telah

produktivitas kerja mereka.

diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi

DAFTAR PUSTAKA

saran dan rekomendasi dari penelitian ini Armstrong, M. 1994. Manajemen Sumber sebagai berikut.

Daya Manusia Jakarta: Alex Media Kompetindo.

Volume 1, Tahun I, No. 1, Agustus 18 -

As’ad, M. 2003. Psikologi Islami: Seri Sumber Ilham. (2010). Pengaruh Kepemimpinan dan Daya Manusia. Yogjakarta: Liberty

Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja, Studi Kasus pada Karyawan

Auren Uris. (1972) , How to Be A Leader,

Produksi PT. FUMIRA, Washington Aquare Press Pocket Books

Bagian

Tesis : Diponegoro A Ladder Edition, New York.

Semarang.

University. Program Pasca Sarjana. Tidak Dipublikasikan.

Burby, Raymond, J., (1972). Leadership (Terjemahan M. Manulang; Prinsip-

dan Hendri Tanjung, prinsip Pokok Kepemimpinan) Penerbit

Ishak

Arep

2003.Manajemen Sumber Daya Liberty; Yogyakarta

Manusia. Jakarta. PT. Reineka Cipta Batemen, Thomas L., dan Carl P. Zeithalm

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi (1990). Management: Function and

Sepuluh, Penerbit Andi, Yogyakarta. Strategy. United State of America: Library of Congress Cataloging in

Moekijat (1984), Kamus Management, : Publication Data.

Alumni Bandung Cahyono, Bambang Tri. (1996), Manajemen

Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Sumber Daya Manusia. Jakarta: IPWI.

Manusia. Yogjakarta: BPFE. Cribbin Jems J.(1985), Leadership-Strategies

Nawawi. (1998). Sumber Daya Manusia untuk for

Kompetitif. Jakarta: (Terjemahan

Organization

Effectiveness

Bisnis yang

Kepemimpinan-Strategi Mengefektifkan Organisasi); PT. Pustaka Binaman

Purwanto, Ngalim (1987). Administrasi dan Pressindo Jakarta.

Pendidikan. : Remaja Rosdakarya : Bandung. Dahl, Robert A. (1985) Dilema Demokrasi Pluralis; Antara Otonomi dan Kontrol

Supervisi

Ravianto, J (1985). Produktivitas dan Mutu (Terjemah. Sahat Simamora, Jakarta :

Kehidupan. Lembaga Sarana Informasi Rajawali Pers)

Usaha dan Produktivitas : Jakarta. Deli Anhar. (2007). Pengaruh Motivasi

Scott, Sink, D (1984). Productivity Terhadap Produktivitas Kerja Akademik

Management: Planning, Measurement Dosen

Evaluation, Control and Dipekerjakan

Improvement. New York: John Wiley & Universitas

Sons, inc.

Banjarmasin. Tesis : Universitas Islam Kalimantan

Shintya Novita Rahmawati (2009). Pengaruh Dipublikasikan.

Banjarmasin.

Tidak

dan Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Edhi Prasetyo, (2001). Pengaruh Kepuasan

Kepemimpinan

Pada PT Pertamina (Persero) Pemasaran Dan

Wilayah Jateng & DIY. Tesis : Produktivitas Kerja Karyawan Riyadi

Universitas Negeri Semarang Program Palace Hotel Di Surakarta. Tesis :

Pasca Sarjana, Tidak dipublikasikan Program

Pascasarjana

Universitas

Siagian, Sondang P (1999). Bunga Manajemen Dipublikasikan

Modern. Jakarta: Gunung Agung. Griffin, Ricky W (1978). Management.

Sudjana,(1992). Teknik Analisis Regresi dan Massachusetts:

Korelasi. Bandung: Tarsito, Company.

Houghton

Miffin

Terry, George R (1977). Principles of Handoko, T.H. 2001. Manajemen Personalia

Management. United States of America: dan Sumber Daya Manusia. Yogjakarta:

Richard D. Irwin, 1977. BPFE Press.

Dokumen yang terkait

L.) TERHADAP MUTU ES KRIM CAMPURAN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

1 1 10

120 MUTU ROTI BERBAHAN DASAR MOCAF: “FORMULASI DAN METODE PEMBUATAN ADONAN” [ The Quality Of Bread Made from Modified Cassava Flour: Dough Formulation and Method] I Wayan Sweca Yasa 1) , Zainuri 1) , Mohammad Abbas Zaini 1) dan Taufikul Hadi 1)

0 0 7

KAJIAN MUTU DAN DAYA SIMPAN KEJU MOZZARELLA PROBIOTIK DARI SUSU KERBAU [The Study of Quality and Shelf Life in Probiotical Mozzarella Cheese from Buffalo Milk] Siti Nuzulan Nur 1) , Satrijo Saloko 2) dan Djoko Kisworo 3)

0 0 9

EFEKTIVITAS PERLAKUAN OZON TERHADAP MUTU KANGKUNG KHAS LOMBOK YANG DIBUDIDAYAKAN PADA DUA LOKASI BERBEDA [The Quality of Lombok Swamp Cabbage Cultivated in Two Different Area and Treated with Ozone]

0 0 7

311 PENINGKATAN MUTU DAN DAYA SIMPAN IKAN PINDANG KUNING “PINDANG RUMBUK” DENGAN PERLAKUAN LAMA STERILISASI [The Enhancement of Quality and Shelf Life of Yellow Seasoned Pindang Fish “Pindang Rumbuk” Through Treatment of Sterilization Time]

1 1 13

304 PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG KENTANG HITAM ( Coleus

0 0 7

289 PENGARUH LAMA PEMANASAN TERHADAP VITAMIN C, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SIFAT SENSORIS SIRUP KERSEN ( Muntingia calabura L.) [The Effect of Boiling Time on Vitamin C, Antioxidant Activity and Sensory Properties of Singapore Cherry (Muntingia calabura L.

0 1 9

283 RENDEMEN SELULOSA HASIL EKSTRAKSI BATANG TANAMAN JAGUNG ( Zea mays) MENGGUNAKAN VARIASI LAMA BLANCHING DAN KONSENTRASI NaOH [Yield and Charateristics of Cellulose from Stalks of Corn Plant (Zea mays) Extraction Using Different Blanching Time and Conce

0 0 6

251 PENGARUH VARIASI SUHU PENGERINGAN TERHADAP SIFAT FISIKO KIMIA TEH DAUN SAMBILOTO ( Andrographis paniculata) [Influence of Dried Temperature Variation to Chemical Physical Properties Tea Leaf (Andrographis paniculata)]

0 1 8

SILABUS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS X

0 0 13