Analisa Karakteristik dan Arsitektur Modern

ANALISA KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MODERN DAN
NILAI ESTETIKA PADA BANGUNAN RUKO

MUHAMMAD TEDDY HIDAYAT
110406022

ANALISA KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MODERN DAN
NILAI ESTETIKA PADA BANGUNAN RUKO
(Studi Kasus : JOHOR CITY)
Muhammad Teddy Hidayat
Fakultas Teknik Departemen Arsitektur, Universitas Sumatera Utara
Jln. Almamater No. 9 Kampus USU Medan 20155 Sumatera Utara
teddyhidayat481@yahoo.com

Abstract.
Arsitektur modern adalah sebuah perkembangan dalam arsitektur yang lebih mengutamakan ruang.
sebelumnnya arsitektur lebih memikirkan cara mengolah fasade, ornament, dan aspek-aspek lain. Arsitektur
modern yang mulai mengalami peningkatan pada tahun 50-an yaitu arsitektur yang arstistik dan estetik yang
dapat dipertanggungkan secara ilmiah. Penerapan arsitektur modern pada bangunan ruko (rumah toko) Johor
City terlihat pada tampak bangunan yang menerapkan karakteristik arsitektur modern dan nilai estetika
meliputi proporsi, skala, hirarki, sumbu atau simetri, perulangan atau irama dan nilai estetis. Bangunan ruko

(rumah toko) Johor City menggunakan langgam arsitektur modern dengan Aliran Fungsionalisme. Bentuk
bangunan yang berupa persegi panjang mengalami pemanjangan yang merupakan proyeksi dari denah dapat
disimpulkan bahwa bangunan menganut paham form follow function. Sekarang ini banyak bangunan ruko yang
menerapkan karakteristik arsitektur modern, dikarenakann lebih mengutamakan keindahan fasade dan
mengikuti fungsi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui
observasi lapangan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa bangunan ruko Johor City merupakan
bangunan arsitektur modern.
Kata kunci: arsitektur modern, estetika, rumah toko
Abstract
Modern architecture is a development in architecture who prefer the space. Previously, architecture was more
concerned about processing the facade, ornaments, and other aspects. Modern architecture began to increase in
the 50s, being an artistic and aesthetic architecture which can be done scientifically. The application of modern
architecture in the Johor City shop building (house shop) seen in visible buildings that implement the
characteristics of modern architecture and aesthetic value covers proportion, scale, hierarchy, or the axis of
symmetry, repetition or rhythm and aesthetic value. Johor City shop building (house shop) use modern
architectural style with the flow of functionalism. Shape of the building in the form of a rectangular experienced
elongation which is a projection of the plan can be concluded that the building adopts the form follow function.
Nowadays many shop building which apply the characteristics of modern architecture, caused by the beauty of
the facade being the main priority and function comes after. This study used qualitative methods with data
collection through field observations. Results from this study showed that Johor City shop building is a modern

architectural building.
Keywords: modern architecture, aesthetics, house shop

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan arsitektur diberbagai belahan
dunia semakin hari semakin maju, salah satunya
di Indonesia. Arsitektur di Indonesia semakin
berkembang, gaya modern yang diterapkan

terkadang masih memiliki unsur-unsur estetika
yang diusung dari gaya klasik ataupun etnik,
sedangkan sebagian lagi telah memenuhi kaidah
desain modern murni.
Pada tahun 50-an, arsitektur modern mulai
menglami peningkatan dikarenakan segenap
filosofi dan prinsip arsitektur sebagai ilmu telah

ANALISA KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MODERN DAN
NILAI ESTETIKA PADA BANGUNAN RUKO


MUHAMMAD TEDDY HIDAYAT
110406022

dapat diformulasikan dengan sempurna dari ide
sampai dengan realisasinya bangunan kotak dan
geometris murni dan mampu menyempurnakan
ekpresi space/ruang. Pada priode ini penyatuan
antara karakter bangunan dengan fungsi,
perencanaan tidak hanya mempertimbangkan
bagian dalamnya saja tetapi juga hubungan
dengan keadaan lingkungan dimana bangunan
tersebut berada.
Arsitektur modern adalah hasil pemikiran
baru mengenai pandangan hidup yang
diterapkan pada bangunan. Totalitas daya,
upaya dan karya dalam bidang arsitektur yang
dihasilkan dari alam pemikiran modern yang
dicirikan sikap mental yang selalu menyisipkan
hal-hal baru, progresip, hebat dan kontemporer

sebagai pengganti dari tradisi dan segala bentuk
pranatanya. Asitektur yang artistik & estetik

mendasar yaitu di saat hadirnya arsitektur
modern. Sumalyo (2005) mengatakan arsitektur
adalah bagian dari kebudayaan manusia, yang
berkaitan dengan berbagai segi kehidupan antara
lain : seni, teknik, tata ruang, georafi, sejarah.
Sejarah perkembangan arsitektur mencakup
dimensi ruang dan waktu yang sukar ditentukan
batasnya.
Diketahui bahwa arsitektur berkembang
dari masa ke masa dalam kurun waktu sejak
manusia hingga sekarang. Arsitektur modern
merupakan perkembangan dari klasik barat,
berubah secara revolusioner sejalan dengan
revolusi industry mulai awal abad 19 dengan
terjadinya perubahan besara-besaran dalam pola
hidup dan pola pikir (sumalyo, 2005). Terdapat
3 peridoe perubahan arsitektur, yaitu :

 Tahun 1800an

yang dapat dipertanggungkan secara ilmiah.
Arsitektur modern diketahui telah berkembang
lebih kurang setengah abad, berawal kira – kira
tahun 1800an hingga 1960.
Di
kota
Medan
perkembangan
pembangunan cukup pesat, salah satunya
bangunan ruko. Dengan seiring perkembangan
zaman, perkembangan gaya-gaya arsitektur pada
ruko sekarang ini berlangsung secara
berkelanjutan pada desain bangunannya.
Bangunan ruko di kota Medan sekarang ini
banyak menerapkan arsitektur modern, bentuk
bangunannya yang cantik dan tetap memiliki
nilai membuat peneliti tertarik untuk
menganalisis bangunan ruko arsitektur modern.

Apakah bangunan ruko di Johor City
memiliki ciri-ciri arsitektur modern? Apakah
prinsip-prinsip estetika telah diterapkan dalam
menciptakan keindahan fasad bangunan?
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Arsitektur Modern
Arsitektur
modern
adalah
sebuah
perkembangan dalam arsitektur dimana ruang
menjadi objek utama untuk diolah. Jika pada
masa sebelumnya arsitektur lebih memikirkan
bagaimana cara mengolah fasad, ornamen, dan
aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas fisik,
maka pada masa arsitektur modern kualitas nonfisik lah yang lebih dipentingkan.
Sejarah Arsitektur Modern
Sepanjang sejarah manusia, arsitektur
hanya mengalami satu kali perubahan yang


Sampai dengan masa Neo-klasik abad ke19, Arsitektur dianggap sebagai pengetahuan
kesenian, yaitu seni bangunan. Artinya
arsitektur dianggap sebagai suatu ‘olah rasa’
yang dibuat berdasarkan perasaan sebagai
sumber idenya dan tidak ada rumusnya
(Sumalyo, 2005).
 Periode 1890 – 1930
Pada masa ini arsitektur modern mengalami
puncaknya di Prancis, Jerman, Belanda, Rusian,
dan Inggris mulai mengikutinya. Sumalyo
(2005) menjelaskan mulai tahun 1890-an sampai
dengan 1930-an, terjadi semacam resolusi
industri kedua dalam bentuk rasionalisme dan
penggunaan mesin secara besar-besaran,
sejumlah pertentangan dalam dunia arsitektur
yang ditunjukkan melalui munculnya berbagai
eksperimen
 Periode 1950-1960an
Tahun 50-an dikatakan sebagai puncak
Arsitektur Modern :

a. Segenap filosofi dan prinsip arsitektur
sebagai ilmu telah dapat diformulasikan
dengan sempurna dari ide sampai
dengan realisasinya.
b. Karya-karya arsitektur mampu dan
sangat
sempurna
untuk
mengekspresikan space / ruang.
Tahun 50-an dikatakan sebagai kegagalan
Arsitektur Modern :
a. Karena arsitektur telah kehilangan
identitas/ciri individual perancangnya.
Tahun-tahun itu, nama yang dikenal

ANALISA KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MODERN DAN
NILAI ESTETIKA PADA BANGUNAN RUKO

MUHAMMAD TEDDY HIDAYAT
110406022


orange
adalah
nama
biro-biro
Arsitektur, bukan arsiteknya.
b. Enggan maraknya produksi massal,
pabrik-pabrik
dapat
menghasilkan
bahan-bahan bangunan yang sejenis
atau mirip, tapi dengan kualitas berbeda.



Ciri-ciri Arsitektur Modern
Berikut adalah karakteristik dari bangunan
bergaya Arsitektur Modern (Brunner T. DKK,
2013) :
 Satu gaya Internasional atau tanpa gaya

(seragam), merupakan suatu arsitektur
yang
dapat
menembus
budaya
dan geografis.
 Penggunaan material dan bahan pada
bangunan arsitektur modern tidak
terlepas dari unsur fungsional, dimana
bahan dan material yang digunakan
harus mendukung fungsi bangunan
secara keseluruhan.
 Bentuk mengikuti fungsi, sehingga
bentuk menjadi monotone karena tidak
diolah.
 Anti ornamen, menganggap ornamen
yang ada pada bangunan tidak memiliki
fungsi baik secara struktur maupun non
struktur, sehingga ornamen dihilangkan
dan dianggap suatu kejahatan dalam

desain.
 Penekanan elemen vertikal dan
horizontal masih berhubungan dengan
penggunaan ornamen yang diangggap
sebagai
suatu
kejahatan,
maka
bangunan-bangunan dengan langgam
Arsitektur
Modern
menggunakan
penekanan
elemen
vertikal
dan
horizontal pada bangunannya sebagai
pengganti ornamen, guna menambah
estetika dan keindahan bangunan
 6 Ekspresi terhadap struktur sebagai
elemen arsitektur yang memberikan
bentuk kepada tampak bangunan,
sehingga menciptakan ruang pada kulit
bangunan. Hal ini lebih dikenal dengan
istilah Skin and Bone. Skin and bone
merupakan salah satu ide desain dari
langgam Arsitektur Modern yang
mengedepankan
kepolosan
dan
kesederhanaan dalam olah bentuk
bangunan dengan cara menonjolkan
struktur bangunan.










Semakin sederhana merupakan suatu
nilai tambah terhadap arsitektur
tersebut.
Tidak memiliki suatu ciri individu dari
seorang arsitek, sehingga tidak dapat
dibedakan antara arsitek yang satu
dengan yang lainnya.
Jenis bahan/material yang digunakan
diekspos secara polos, ditampilkan apa
adanya.
Terutama
bahan
yang
digunakan adalah beton, baja dan kaca.
Nihilism, penekanan perancangan pada
space, maka desain menjadi polos,
simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak
ada apa-apanya kecuali geometri dan
bahan aslinya.
Menyederhanakan bangunan sehingga
format detail menjadi tidak perlu.
Bangunan Arsitektur Modern menganut
paham form follow function dimana
bentuk yang dihasilkan mengikuti
fungsi dari bangunan.

Contoh Bangunan Arsitektur Modern
Berikut adalah beberapa pendapat tentang
konsep ruang dan bentuk modern menurut para
tokoh arsitek terkemuka :

 Le Corbusier

Gambar 1. Villa Savoye

-Ruang yang tercipta haruslah seefisien
mungkin, sesuai dengan kaidah industri. Karena
ruang adalah mesin untuk ditinggali/ditempati.
Keindahan diperoleh dari purism (kemurnian),
dimana bentuk-bentuk yang digunakan adalah
bentuk yang halus dan sederhana.
-Bentuk bangunan menggunakan modul
manusia (le corbusier) karena bangunan
ditekankan pada fungsinya. Bentuk bersifat
kubisme dan futuris.

ANALISA KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MODERN DAN
NILAI ESTETIKA PADA BANGUNAN RUKO

 Mies Van De Rohe

Gambar 2. Farnsworth house, Fox River, Illinois,
1950

-Ruang haruslah sederhana dan apa adanya,
karena dari situlah estitika berasal. Fleksibel
adalah nilai tambah tersendiri bagi sebuah ruang
yang dapat memberi kesan dinamis dan adaptif.
Secara struktural ruang harus terpisah antara
kolom dan dindingnya (skins & bones).
-Bentuk bersifat kubisme dan futuristic


Walter Gropius

MUHAMMAD TEDDY HIDAYAT
110406022

mengamati sesuatu benda. Keindahan memang
subyektif.
Toeri Estetika Formal
Berikut merupakan teori estetika formal
menurut (Riskiani, 2013) :
a. Proporsi
b. Skala
c. Keseimbangan
d. Hirarki
e. Irama
f. Perulangan
g. Warna
h. Nilai Estetis
Tinjauan Ruko
Menurut Wicaksono (dalam Kurniawan,
2015), rumah toko atau biasa sering disebut juga
dengan Ruko adalah sebutan bangunanbangunan di Indonesia yang pada umumnya
dibuat bertingkat antara dua hingga lima lantai.
Lantai bawahnya digunakan sebagai tempat
usaha atau kantor, sedangkan lantai atasnya
dimanfaatkan sebagai tempat tinggal.
Menurut Wicaksono (dalam Kurniawan,
2015) ruko telah dikenal diberbagai dunia sejak
zaman dulu. Di Yunani, terdapat pasar-pasar
tradisional
tempat
melakukan
transaksi
perdagangan yang juga digunakan sebagai
tempat tinggal dan letaknya berdekatan dengan
pelabuhan karena Yunani merupakan Negara
kepulauan demikian juga di Timur Tengah, telah
dikenal bangunan yang berfungsi ganda, sebagai
hunian dan tempat usaha.

Gambar 3. Fagus Factory, Alfeld-an-der-Line

-Awal pembentukan ruang adalah dimulai dari
suasananya, baru setelah itu beralih pada fungsi.
Keindahan ditemukan dari produk industri dan
bukan dari alam.
-Penciptaan bentuk bangunan, sesuai dengan
pola perletakan ruang yang urut berdasarkan
sequence proses kegiatan penghuninya.
Teori Estetika Arsitektur
Dalam arsitektur, estetika adalah sebuah
bahasa visual, yang tidak sama dengan beberapa
bahasa estetika yang tidak visual, seperti bahasa
itu sendiri. Teori Estetika Subyektif Menurut
Herbert Read menyatakan bahwa sesungguhnya
yang menyatakan ciri-ciri yang menimbulkan
keindahan adalah tidak ada. Yang ada hanyalah
tanggapan persaaan dalam diri seseorang dalam

Sejarah Dan Perkembangan Ruko
Pada umumnya masyarakat Tionghoa
dikenal sebagai kaum pedagang, begitu juga
dengan masyarakat Tionghoa yang berada di
Indonesia. Masyarakat Tionghoa di Indonesia
menjalin hubungan yang baik dengan bangsa
eropa, oleh karena itu mereka dipercaya untuk
memegang kendali perdagangan.
Di kota Medan, kemunculan ruko timbul
akibat perkembangan di bidang perdagangan di
awal abad ke-20, khususnya dia area pecinan.
Ruko pada pecinan ini didesain dengan system
grid dan terlihat mirip dengan ruko-ruko di
wilayah kolonial Inggris di Asia Tenggara. Ciricirinya antara lain, ukiran di atas pintu,dan
berbagai jenis jendela di lantai dua. Fasade
lantai duanya menjorok ke arah jalan dan
memberikan perlindungan bagi pejalan kaki di

ANALISA KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MODERN DAN
NILAI ESTETIKA PADA BANGUNAN RUKO

MUHAMMAD TEDDY HIDAYAT
110406022

selasar bawahnya yang juga berfungsi sebagai
elemen penyatu ruko satu dengan yang lainnya.
METODOLOGI
Metode dasar penelitian yang digunakan
pada penelitian ini adalah menggunakan metode
kualitatif. Hasil survei lapangan langsung ke
lokasi studi kasus akan menjadi data primer.
Selanjutnya data di analisis menggunakan
analisis deskriptif. Kemudian mendeskripsikan
latar belakang penelitian untuk pengungkapan
fakta dilapangan kemudian dirumuskan masalah
yang terjadi untuk menjadi tujuan penelitian.
Pada penelitian ini yang akan dilakukan
adalah meneliti karakteristik arsitektur modern
dan nilai estetika pada bangunan ruko di kota
Medan, yaitu :
 Ornament
 Proporsi
 Skala
 Sumbu atau Simetri
 Hirarki
 Perulangan
 Nilai Estetis

Gambar 1. Peta Kawasan

Kawasan Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat penelitian
yaitu berada di jalan Karya Wisata, Medan
Johor, Sumatera Utara, seperti yang terlihat
pada (gambar 1.).
Obyek yang diteliti adalah pada tampilan
fasade bangunan ruko Johor City dan ditinjau
berdasarkan karakteristik dan nilai estetikanya.
Untuk menentukan lokasi yang akan dilakukan
penelitian secara detail, dilakukan lebih dahulu
pengamatan terhadap beberapa titik lokasi atau
zona pengamatan berdasarkan pemilihan
tempat-tempat yang kondisinya dianggap dapat
mewakili gambaran masalah yang ada, yang
terkait dengan arsitektur modern. Adapun hasil
observasi awal maka ditentukan zona
pengamatan tesebut adalah:

Gambar 2. Tampilan Fasade Ruko Johor City

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Berdasarkan Karakteristik
Arsitektur Modern
a. bangunan ruko Johor City merupakan
bangunan yang mengikuti perkembangan desain
sekarang ini. Berikut contoh (gambar 3.)
bangunan arsitektur modern yang masih
mangadaptasi budaya di Kota Medan, yaitu
hotel Danau Toba dan Kantor PDAM Tirtanadi.
Pada bangunan ini masih mengadopsi budaya
kota Medan yang terlihat pada atapnya.

ANALISA KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MODERN DAN
NILAI ESTETIKA PADA BANGUNAN RUKO

MUHAMMAD TEDDY HIDAYAT
110406022

memiliki acuan dari perencanaan perancangan
sendiri.

Gambar 3. Tampilan Hotel Danau Toba

b. Bentuk dari bangunan J.City (gambar 4.)
adalah seperti persegi panjang dengan tambahan
bukaan jendela yang proporsi sehingga bentuk
menjadi monotone karena tidak diolah. Hal ini
disebabkan karena gaya arsitektur modern
yang mengikuti fungsi. Semakin sederhana
suatu bentuk, merupakan suatu nilai tambah
terhadap nilai arsitektur tersebut.

Gambar 5. Bentukan Bangunan Ruko J.City

e. Jenis bahan / material yang digunakan
diekspos secara polos, ditampilkan apa adanya.
Terutama bahan yang digunakan adalah beton,
baja dan kaca.

a
b
c
Gambar 6. Penggunaan Meterial Pada Bangunan
Ruko J.City
Gambar 4. Bentuk Bangunan Ruko J.City

c. Penambahan ornamen dianggap suatu hal
yang tidak efisien. Karena dian ggap tidak
memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena
dibutuhkan
kecepatan
dalam membangun
setelah berakhirnya perang dunia II. Pada fasad
bangunan ruko J.City (gambar 5.) pun
mengikuti prinsip ini, yaitu tidak menggunakan
ornament.

a. Penggunaan material baja
b. Penggunaan Meterial kaca
c. Penggunaan material beton
f. Nihilism, penekanan perancangan pada space,
maka desain menjadi polos, simple, bidangbidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya
kecuali geometri dan bahan aslinya.
Menggun
akan
Bidang
Kaca
Yang
Lebar
Bentuk
Geometris

Gambar 5. Tampilan Fasade Bangunan Ruko J.City

d. Desain dari bangunan ruko J.City terlihat
monotone juga antara satu bangunan ruko
dengan ruko yang lainnya sehingga tidak dapat
ditebak siapa arsitek yang merancangnya.
Desain bangunan ruko J.City (gambar 6.) sudah

Gambar 7. Nihilsm Pada Bangunan Ruko J.City

Analisa Nilai Estetika Formal Arsitektur
Modern Pada Bangunan Ruko
a. Proporsi
Proporsi bangunan ruko Johor City (gambar
8.) sudah terlihat proporsional terhadap

ANALISA KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MODERN DAN
NILAI ESTETIKA PADA BANGUNAN RUKO

MUHAMMAD TEDDY HIDAYAT
110406022

bangunan lainnya, sehingga dilihat secara
keseluruhan bangunan sudah tampak terlihat
sama besar dan tingginya dengan banguan
sekitar site. Bangunan ruko Johor City tampak
keseluruhan memiliki 2 lantai, tidak ada
perbedaan tinggi bangunan dengan bangunan
ruko lainnya, dan perbedaan tinggi bangunan
dengan bangunan sekitarnya juga terlihat sama
karena dibangunan sekitar juga masih terdapat
bangunan ruko dan bangunan perumahan
masyarakat. Hal ini dapat dilihat berdasarkan
teori Riskiani yang menjelaskan bahwa proporsi
dengan melihat atau membandingkan dengan
bangunan lainnya.
Gambar 9. Skala Pada Bangunan Ruko J.City

c. Sumbu atau Simetri
Bangunan ruko J. City (gambar 10.) ini
disusun berdasarkan sumbu horizontal. Dari
sumbu atau axis yang mempengaruhi peletakan
jendela dan beton antar lantai disusun, jendela
dan beton disusun teratur ke atas berdasarkan
sumbu. Kanopinya terletak tepat di atas jendela
dengan bentuk yang sama kanan dan kiri.
Gambar 8. Proporsi Bangunan Ruko J.City

b. Skala
Bila dilihat dari luar, bangunan ini
menggunakan skala normal/alamiah karena
besaran bangunan ruko J.City dengan bangunan
masih terlihat sama. Jelas terlihat (gambar 9.)
apabila dilihat dari satu lantai ataupun dari luar
dan
dalam
bangunan
bangunan
ini
menggunakan skala normal/manusiawi, tinggi
lantai 4m jika manusia berada di dalamnya
maka tidak akan terlihat kecil dan dapat
dirasakan skala manusia yang wajar dengan
ukuran manusia. Hal ini dapat dilihat pada teori
Riskiani yang menjelaskan skala menyinggung
pada ukuran sesuatu yang dibandingkan dengan
suatu standar refrensi atau dengan ukuran
sesuatu yang dapat dijadikan patokan.

Gambar 10. Sumbu Atau Simetri Pada Bangunan
Ruko J.City

d. Hirarki
Tingkatan atau hierarki pada fasad
bangunan J. City (gambar 11.) cenderung tidak
terlihat. Hal ini karena semua bagian memiliki
nilai yang sama. Hal yang berbeda ditunjukkan
pada bagian entrance. Untuk menonjolkan
bagian entrance, maka ditambahkan sebuah
kanopi. Pada lantai dua terlihat penggunaan tipe
jendela yang sama sehingga tidak menimbulkan
penekanan. Hal ini dapat dilihat pada teori
riskiani yang menjelaskan hirarki adalah
artikulasi terhadap kepentingan suatu bentuk
atau ruang melalui ukuran dan bentuk dasar.

ANALISA KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MODERN DAN
NILAI ESTETIKA PADA BANGUNAN RUKO

Gambar 11. Hirarki Pada Bangunan Ruko J.City

e. Perulangan atau Irama
Pengaplikasian unsur perulangan pada
bangunan J.City dapat ditemukan pada
pemilihan warna pada fasad bangunan (gambar
12.). Fasad bangunan yang menggunakan
berbagai macam warna yang diulang pada
beberapa bagian. Irama terbentuk dari
perulangan penggunaan warna, perulangan
penggunaan material bangunan dan bentuk
jendela. Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan
teori bahwasannya perulangan atau irama dapat
dilihat dari pemilihan warna, penggunaan
material.

Gambar 12. Perulangan atau Irama Pada Bangunan
Ruko J.City

f. Nilai Estetis
Bangunan ruko J. City menggunakan
arsitektur gaya modern tidak memiliki ornamen
untuk menunjang nilai-nilai estetis (gambar 13.).
Satu-satunya hal yang memberikan unsur
keindahan dan keunikan hanyalah pemberian
variasi warna pada bagian bangunan. Peletakkan
jendela yang konstan tanpa perubahan
menimbulkan kesan fasad bangunan yang
cenderung monotondan membosankan.

MUHAMMAD TEDDY HIDAYAT
110406022

Gambar 13. Nilai Estetis Pada Bangunan Ruko
J.City

KESIMPULAN DAN SARAN
Bangunan ruko Johor City merupakan
bangunan arsitektur modern yang berada di
jalan Karya Wisata, Medan Johor, Sumatera
Utara, Indonesia. Salah satu bangunan yang
memiliki gaya arsitektur modern karena
memiliki karakteristik yang dimiliki arsritektur
modern. Bangunan ruko Johor City dapat diulas
dari segi estetika formal yang berisi proporsi,
skala, sumbu, simetri, hierarki, perulangan, dan
irama. Karakteristik bangunannya adalah : gaya
Internasional atau tanpa gaya(seragam), bentuk
mengikuti fungsi, sederhana dan tidak terdapat
ornamen. Tidak memiliki suatu ciri individu dari
seorang arsitek, Jenis bahan/material yang
digunakan diekspos secara polos dan
menggunakan konsep Nihilism. Bangunan ruko
Johor City tidak semua bangunan menggunakan
kanopi pada setiap tampilannya dan pada
tampilan ksemua bngunan ruko terlihat
monotone. Bangunan ruko Johor City
menggunakan atap dak beton.
Harapan penulis melalui penelitian ini
bangunan ruko Johor City dapat menjadi acuan
terhadap penerapan arsitektur modern di kota
Medan.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner T. Dkk, (2013), Kajian Penerapan
Arsitektur Modern pada bangunan
Roger’s Salon, Clinic, Spa and Wellness
Center Bandung, Reka Raksa, Vol : 1,
No : 2
Kurniawan M.A. (2015). Studi Perkembangan
Tipologi Rumah Toko Di Kota Medan.
Departemen Arsitektur, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara
Riskiani N.J., (2013). Analisis ‘Fave Hotel Adi
Sucipto’sebagai Bangunan berArsitektur Modern. Jurusan Arsitektur,

ANALISA KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MODERN DAN
NILAI ESTETIKA PADA BANGUNAN RUKO

Fakultas Teknik, Universitas Sebelas
Maret
Sumalyo, Yulianto. (2005. Arsitektur Modern
Akhir Abad XIX dan abad XX.
Yogyakarta : Gajah Mada University
Press
http://de-arch.blogspot.com/2008/10/konseppemikiran-arsitektur-modern.html

MUHAMMAD TEDDY HIDAYAT
110406022