EKONOMI KELEMBAGAAN makalah document 2018

JURNAL
ANALISIS TEORI EKONOMI KELEMBAGAAN PADA E-COMMERCE
(PERDAGANGAN ONLINE)

UNTUK MEMENUHI UJIAN AKHIR SEMESTER
EKONOMI KELEMBAGAAN

Disusun oleh :
YUNIA MUFATTIRO

155020100111010

Dosen Pengampu :
Dr. ASFI MANZILATI , S.E , M.E.

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN ILMU EKONOMI
Desember 2017

ANALISIS TEORI EKONOMI KELEMBAGAAN PADA E-COMMERCE

(PERDAGANGAN ONLINE)
Yunia Mufattiro
Jurusan Ilmu Ekonomi , Fakultas ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Malang
Tik.hyunia@gmail.com
Abstrak . Tulisan dibawah ini mempergunakan teori yang ada di Ekonomi
Kelembagaan untuk mengidentifikasi atau menganalisis esensi e-commerce
dengan menjelaskannya permasalahan dan manfaat dilihat dari segi
teoritisnya .Yang Mana Pada era dewasa ini perdagangan secara online ( Ecommerce ) sudah menjadi satu kesatuan dengan kehidupan masyarakat , yang
mana memudahkan bagi produsen serta konsumen dalam melakukan
transaksi .Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kaitan teori ekonomi
kelembagaan yang ada pada perdagangan online (e –commerce) serta
menganalisis probelmatika yang ada serta melihat manfaat yang ada didalamnya
.Urgensi dari penelitian ini adalah agar masyarakat dapat memperoleh
pengetahuan tentang e commerce dari sudut pandang ekonomi agar dapat
mempertimbangkan untuk lebih berdaya saing , dan terhindar dari resiko –
resiko negatif dari Perdagangan Online .
Kata Kunci : Teori ekonomi kelembagaan , e-commerce, jual beli online
PENDAHULUAN
Ketergantungan kehidupan masyarakat modern di era global saat ini identik dengan global
communication network. Kegiatan mulai dari akan tidur hingga bangun tidur hampir seluruhnya

berkaitan dengan akses internet. Mulai dari para pelajar, mahasiswa, guru, dosen, professional muda,
pegawai dan terutama sekarang ini pedagang, yang mana konsep perdagangan saat ini sudah jauh dari
konsep perdagangan awal yaitu barter. Munculah Perdagangan elektronik yang merupakan model
transaksi dengan karakteristik yang berbeda dengan model transaksi konvensional, apalagi dengan
daya jangkau yang tidak hanya lokal tapi juga bersifat global. Metode baru tersebut mampu
menghasilkan bisnis secara langsung ataupun sering disebut online. Melalui transaksi perdagangan ini,
konsep perdagangan yang telah ada dapat berubah menjadi konsep telemarketing, yaitu perdagangan
jarak jauh dengan meng-gunakan internet (Dikdik M. Arief Mansur 2005: 144). Selain itu, dengan
konsep tersebut dapat diketahui kualitas dan kuantitas barang dan jasa yang diinginkan meski secara
virtual dan tanpa dibatasi oleh wilayah.
Hal tersebut mengakibatkan perilaku konsumen menjadi semakin kritis dan selektif dalam
menentukan produk yang akan dipilihnya, terutama dengan adanya kemudahan yang diberikan dalam
transaksi perdagangan elektronik tidak seperti halnya transaksi konvensional. Daya tarik ini juga yang
mulai menarik minat konsumen untuk melakukan transaksi perdagangan elektronik. Tidak
terbayangkan bahwa saat ini, manusia dalam kegiatan perdagangangan, transaksinya dapat melalui
dunia maya. Di mana tidak diperlukan lagi pertemuan antara penjual dan pembeli. Semua transaksi
dari awal hingga akhir akad transaksi dapat dilakukan di tempat masing-masing, sehingga tidak ada
1

lagi biaya transportasi dan akomodasi, diharap hal ini dapat menghemat biaya, yang pada akhirnya

diharapkan harga jual dapat lebih bersaing. Saat ini hampir seluruh produk dapat diperdagangkan
melalui internet. Pemanfaatan perdagangan melalui perusahaan yang bergerak di bidang jasa penjualan
seperti berniaga.com dengan atau sejenisnya yang menampung seluruh produk individu. Ini dapat
disamakan secara fisik dengan gedung Mall. Ada juga yang menjual atau mengiklankan produknya
melalui social media . Namun Perdagangan Online ( E-commerce) juga memberikan banyak manfaat
beserta permasalahan yang akan kita lihat dari sudut pandang Ekonomi Kelembagaan .yang
didalamnya terdapat teori tentang Biaya Transaksi , informasi Asimetris , kontrak ,Eksternalitas , teori
pertumbuhan ekonomi dan strategi pembangunan ekonomi .
LITERATURE REVIEW
Analisis ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan menggunakan pendekatan kajian
literature dan juga menggunakan studi putaka. Pendekatan teori/konsep dilakukan dengan merujuk dari
beberap sumber, seperti buku, jurnal ilmiah, dan internet. Semua uraian gagasan yang ada digabungkan
dalam satu susunan.
Definisi E-commerce
E-commerce dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi
elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi
elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik (Munir Fuady,
2005: 407). Electronic Commerce di definisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk,jasa,
dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan computer. Salah satu
jaringan yang digunakan adalah internet. Electronic Commerce(Perniagaan Elektronik), sebagai bagian

dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic
transmission(Hildamizanthi. 2011) .E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga
sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).Proses yang ada
dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
a. Presentasi elektronis (pembuatan website) untuk produk dan layanan.
b. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
c. Otomatisasi akun pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor Kartu Kredit).
d. Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan transaksi.
Jenis-jenis Transaksi dalam E-Commerce
Berdasarkan sifatnya, seluruh kegiatan transaksi dalam e-commerce dapat dibedakan menjadi
enam jenis kategori (Munir Fuady, 2005: 408), yaitu:
a. Transaksi Business to Business (B2B) adalah transaksi perdagangan melalui internet yang
dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan. Transaksi bisnis ini hanya terjadi di antara rekan
(partner) bisnis saja, yaitu perusahaanperusahaan yang telah memiliki hubungan kerjasama
yang erat dan telah saling mengenal. Transaksi bisnis ini sifatnya tertutup karena informasi
hanya diberikan pada rekan bisnis.
b. Transaksi Business to Consumer (B2C) adalah transaksi jual-beli melalui internet antara
penjual barang dengan konsumen. Transaksi B2C merupakan jenis transaksi e-commerce yang
paling banyak ditemui dibandingkan dengan jenis transaksi B2B. Transaksi B2C mempunyai
karakteristik sebagai berikut:

2

1. Sifatnya terbuka untuk umum, dimana informasi atau penawaran disebarkan secara
umum dan setiap orang dapat mengaksesnya;
2. Layanan yang diberikan juga bersifat umum dengan mekanisme yang dapat
digunakan oleh banyak orang;
3. Konsumen memegang inisiatif untuk melakukan pemesanan, sedangkan produsen
harus siap merespon permintaan konsumen.
c. Consumer to Consumer (C2C) adalah transaksi dimana konsumen menjual produk secara
langsung kepada konsumen lainnya. Salah satu contoh adalah seorang individu yang
mengiklankan barang atau jasa, pengetahuan, maupun keahliannya di salah satu situs lelang.
d. Consumer to Bussines (C2B) adalah individu yang menjual produk atau jasa kepada
organisasi dan individu yang mencari penjual dan melakukan transaksi.
Teori Ekonomi Kelembagaan :
1. Informsi Asimetris
Informasi Asimetris merupakan kondisi dimana ketidaksetaraan informasi atau pengetahuan
(unequal knowledge ) yang dialami oleh pelaku-pelaku (parties) untuk melakukan transaksi di pasar .
Terdapat dua bentuk dasar informasi asimetris yang dapat dibedakan. Yang pertama adalah Hidden
Knowledge mengacu pada situasi di mana satu pihak memiliki informasi lebih lanjut dari pihak lain
pada kualitas (atau "tipe") dari barang yang diperdagangkan atau kontrak variabel. Yang kedua yakni

Hidden Action adalah ketika salah satu pihak dapat mempengaruhi "kualitas" dari barang yang
diperdagangkan atau kontrak variabel dengan beberapa tindakan dan tindakan ini tidak dapat diamati
oleh pihak lain.
2. Kontrak
Kontrak secara umum menggambarkan kesepakatan satu pelaku untuk melakukan tindakan
yang memiliki nilai ekonomi kepada pihak lain , tentunya dengan konsekuensi adanya tindakan
balasan atau pembayaran . Terdapat lembaga hukum yang berperan sebagai agen penegakan kontrak
dari luar yang mengatur kontrak, walaupun kinerja lembaga hukum seringkali mendapatkan hambatan.
Transaksi e-commerce juga merupakan suatu perjanjian jual beli sama dengan jual beli konvensioal
yang biasa dilakukan masyarakat pada umumnya. Hanya saja terletak perbedaan pada media yang
digunakan.Pada transaksi konvensional media yang digunakan yakni dengan menggunakan kertas
(paper based transaction) dan dokumen-dokumen yang digerakan yakni paper document sedangkan
pada transaksi ecommerce, jual beli dilakukan secara paperless transaction dengan menggunakan
dokumen digital (digital document) adapun fungsi dari dokumen perjanjian jual beli tersebut yaitu
untuk memberikan kepastian hukum bagi para pihak. Agar para pihak mengetahui dengan jelas akan
hak dan kewajibannya.
3. Eksternalitas
Eksternalitas merupakan efek samping suatu tindakan pelaku ekonomi terhadap pelaku
ekonomi lain yang merupakan pengaruh-pengaruh sampingan terjadi apabila perusahaan-perusahaan
atau orang-orang membebankan biaya atau manfaat atas orang lain diluar tempat berlangsungnya

pasar. Eksternalitas dibagi menjadi dua tipe yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif.
Eksternalitas positif terjadi apabila pengaruh sampingan sifatnya membangun. Sedangkan eksternalitas
3

negatif akan terjadi apabila pengaruh sampingannya bersifat menganggu dapat berupa gangguan kecil
hingga ancaman besar.
4. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadi salah satu aspek terpenting dalam pembangunan
ekonomi karena menunjukkan ekonomi kinerja ekonomi secara keseluruhan. Tentunya, terdapat
berbagai cara untuk mencapainya, salah satunya melalui perspektif kelembagaan. Dibagi dalam 2
Pendekatan Yaitu pendekatan statis dan pendekatan dinamis. Pada Pendekatan Statis, fungsi produksi
dari Harrod-Domar dan Solow memfokuskan pertumbuhan ekonomi pada faktor-faktor produksi,
yakni stok modal dan tenaga kerja. Teori ini menganggap teknologi sebagai given dan tidak mengalami
perubahan. Maka dari itu, pendekatan ini disebut statis. Sedangkan Pendekatan dinamis berupa
perubahan teknologi , dimana teknologi pada pendekatan ini termasuk dalam variabel endogen yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
5. Strategi Pembangunan Ekonomi
Strategi pembangunan ekonomi yang populer dijalani oleh semua negara di dunia tidak lain
adalah mencoba mengomparasikan antara strategi pembangunan ekonomi berbasis keunggulan
komparatif dan kompetitif. suatu negara memiliki keunggulan komparatif jika dalam kegiata-kegiatan

ekonominya banyak menggunakan faktor-faktor produktif yang relatif lebih tersedia atau murah
terdapat di negara itu daripada negara-negara yang merupakan mitra perdagangannya. Kemudian
konsep tersebut banyak menimbulkan kritik karena dianggap tidak lagi relevan serta terlampau sempit
ruang lingkupnya, sehingga kurang memadai untuk mencakup determinan-determinan pokok yang
menentukan keberhasilan ekonomi. Oleh karenanya, konsep keunggulan komparatif harus diganti
dengan keunggulan kompetitif yang memperhitungkan semua faktor pokok yang mempengaruhi daya
saing suatu perusahaan atau industri, sehingga lebih berguna bagi perumusan kebijakan ekonomi.
Faktor daya saing itu adalah persaingan sehat antarindustri, adanya diferensiasi produk, dan
kemampuan teknologi. Konsep keunggulan kompetitif juga sering dimaknai sebagai proses di mana
perusahaan mampu menggunakan sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki dalam menciptakan
keunikan dan derajat kesulitan bagi pelaku lain untuk mengikuti/mengimitasi sehingga memberikan
nilai tambah/lebih bagi pelanggannya.
PEMBAHASAN
Perbedaan Perdagangan Konvensional Vs Perdagangan Online ( E-commerce)
Pada umumnya kita mengenal sedari dulu yang namanya Perdagangan konvesional (retail
konvensional / Perdagangan biasa ) yakni Perdagangn yang dilakukan Secara langsung dengan jenis
kontrak atau kesepakatan dilakukan dengan cara tatap muka serta transaksinya dapat berupa cash
ataupun menggunakan kartu kredit maupun debit dengan informasi asimetris yang minim diantara
penjual dan pembeli dikarenakan barang yang diperdagangkan terlihat langsung dengan kasat mata dan
masih bisa mempertimbangkan kualitas barang yang akan dibeli.Bila retailnya adalah eceran kecil

konsumen dapat menawarkan dengan harga yang lebih murah untuk pembelian dengan jumlah banyak.
Namun apabila dengan retail besar seperti supermarket mereka sudah mencantumkan harga pas untuk
barang tersebut dan tidak dapat ditawar.

4

Dan Pada era sekarang kita mengenal Perdagangan online yang merupakan fenomena yang
tidak bisa dihindari dewasa ini bahkan patut dikembangkan karena membawa banyak sekali perubahan
positif dalam dunia jual beli .Jika ada yang bilang bahwa Perdagangan online hanya sebatas trend yang
akan menghilang , namun nampaknya tidak seperti demikian karena perkembangan e-commerce ini
bergerak dinamis sesuai dengan kebutuhan masyarakat jadi dapat dibilang perdagangan online akan
terus berkembang semakin canggih seiring dengan ditemukannya teknologi teknologi mutakhir . Ecommerce adalah sebuah tempat terjadinya berbagai aktivitas perdagangan atau jual beli barang dan
jasa yang terhubung dalam suatu jaringan dalam hal ini adalah jaringan internet.Ketika melakukan
transaksi di sebuah toko offline, adanya kebebasan memilih barang yang akan kita beli. Terkadang kita
perlu memasukkan barang yang kita beli ke dalam keranjang belanja lalu kita menyerahkan keranjang
belanja tersebut ke pada kasir untuk dihitung total dari belanja kita.
Kelebihan dari Perdagangan Online adalah pada perdagangan online,modal yang diperlukan
Tidak Terlalu besar sampai jutaan rupiah. Paling minim biaya koneksi ke internet atau warnet. Tidak
memerlukan pembelian stok barang atau memikirkan tersedianya stok (kecuali yang ingin
memperdagangkan produk sendiri).sehingga siapa saja dapat melakukan perdagangan tanpa perlu

modal seperti menjadi reseller yang menjual barang dengan bermodalkan kreatifitas dalam
memasarkan barang tersebut dalam media sosial dll. Selain itu juga menghemat waktu dan biaya
dikarenakan apabila memiliki seorang customer / konsumen yang berada jauh di luar pulau, tentunya
customer tersebut akan merasa kesulitan untuk berbelanja atau melakukan transaksi perdagangan
dengan produsen / pedagang dikarenakan terpaku pada penjualan toko offline. Yang mna ini akan
membuang banyak waktu, tenaga dan biaya perjalanan.Tetapi tidak demikian halnya jika Produsen
juga memiliki sebuah toko online selain toko offline . Customer/ konsumen tinggal memilih produk
yang dipesan melalui website toko online yang disajikan dalam bentuk gambar, kemudian mengisi
form pemesanan barang, membayar dengan menggunakan sistem transaksi, dan barang akan di antar
oleh jasa pengiriman barang tepat pada waktu yang telah ditentukan.. Di toko online atau perdagangan
online, Produsen tidak perlu secara terus menerus menanti datangnya calon pembeli, sebab transaksi
pemesanan dapat dilakukan melalui email atau sistem yang telah ada dalam toko online tersebut.
Kekurangan Perdagangan Online ialah dikarenakann transaksi dilakukan tidak secara
langsung tatap muka dan harganya tidak bisa ditawar seperti halnya contoh : Lazada.co.id,
Amazon.com, Rakuten.co.id etc. mereka hanya memiliki discount untuk beberapa barang dengan
ketentuan tertentu yang berlaku.Pembayarannya menggunakan atm ataupun kartu credit dan juga Tidak
bisa langsung menyentuh ataupun merasakan kualitas brang secara langsung hanya saja biasanya
dijelaskan untuk jenis bahan ataupun barang yang akan dibeli oleh konsumen.Karena sistem
pengiriman biasanya biaya yang dikeluarkan untuk barang yang akan dibeli belum termasuk pajak
untuk proses pengiriman (biaya pengiriman) sesuai dengan dimana konsumen itu tinggal.E-commerce

pembelanjaannya lebih mudah karena tidak harus keluar rumah atau datang ke toko utnuk membeli
barangnya dan bisa dilakukan dimana saja selama ada koneksi internet.Didalam Perdagangan online
sangat mungkin terjadinya penipuan , pemberian informasi yang palsu .
Analisis Teori Ekonomi Kelembagaan pada Perdagangan Online (E-commerce)
Transaksi Business to Consumer merupakan salah satu jenis Perdagangan online (Ecommerce) yang menjadi titik analisis . Transaksi B2C ialah transaksi jual-beli melalui internet antara
penjual barang dengan konsumen. Transaksi B2C merupakan jenis transaksi e-commerce yang paling
5

banyak ditemui dibandingkan dengan jenis transaksi E-commerce lainnya. Transaksi B2C mempunyai
karakteristik sebagai berikut ,Sifatnya terbuka untuk umum, dimana informasi atau penawaran
disebarkan secara umum dan setiap orang dapat mengaksesnya; Layanan yang diberikan juga bersifat
umum dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh banyak orang;Konsumen memegang inisiatif
untuk melakukan pemesanan, sedangkan produsen harus siap merespon permintaan konsumen..
-Teori Kontrak ( gambaran transaksi Business to consumer )
Kontrak elektronik biasa disebutnya, lahir secara prinsip sama dengan lahirnya kontrak
secara konvesional . Namun bedanya kontrak elektronik ini tidak dilakukan secara langsung
atau dengan bertatap muka melainkan melalui alat lain berbentuk digital untuk mengentauin
proses penerimaan penawaran seperti komunikasi melalui e-mail , kontrak melalui website .
atau perjanjaian via telepon , sms , atau media sosial lainnya . yang mana di Indonesia suatu
perjanjian baik yang dilakukan secara konvensional maupun secara eletronik adalah sah apabila
memenuhi unsur unsur sebagaimana disyratkan dalam Pasal 1320-1337 KUH perdata .
Namun ternyata kontrak perdagangan online ini juga beresiko dimana jika terdapat
pelangggaran kontrak sering kali menyulitkan pihak ketiga ( pengadilan ) untuk memberikan
bukti sebgai dasar keputusan . Akibat kemungkinan adanya Asimestris informasi pada proses
bertransaksi . dimana masyarakat berbondong-bondong belanja on line karena merupakan
sesuatu yang baru. Karena tidak adanya tatap muka antara penjual dan pembeli, karena
pembeli/konsumen tidak dapat memlihat secara langsung barang yang akan dibeli, sehingga
jika terjadi kekecewaan saat barang sudah diterima, pihak konsumen tidak dapat mengklaim
karena berada dipihak yang lemah, konsumen hanya menjadi obyek yang dieksploitasi dari
produsen. Jika terjadi klaim, Produsen akan berkilah jika produk yang dijualnya sudah dengan
rinci diberi spesifikasi.Beberapa Produsen memanfaatkan keinginan konsumen yang
menginginkan kemudahan dalam berbelanja kebutuhan dan keinginannya. Menggunakan
kecanggihan visual teknologi dan informasi, membuat sebuah produk akan semakin menarik.
Kemanjaan yang luar biasa disediakan untuk konsumen.
Bagi konsumen, sebenarnya melakukan kegiatan shoping karena kesibukan pekerjaan,
karena kemacetan di jalan membuat belanja on line menjadi pilihan. Belanja on line tidak dapat
dilkukan oleh semua orang, yang dapat mengoperasikan computer, yang memiliki hand phone
jenis tertentu dan akses internet yang dapat melakukannya. Dimana biasanya yang menguasai
informasi adalah produsen atau pedagang sedangkan konsumen biasanya percaya akan
informasi tertulis yang ada karena tidak ada wujud riilnya kemudian Saat transaksi terjadi dan
barang sudah di terima, barang yangnya ternyata tidak sesuai dengan speech, kebanyakan kasus
yang ada konsumen tidak dapat mengklaim atau mengembalikan barang tersebut .
Informasi Asimetris yang terjadi diantara pelaku transaksi menurut George A.
Akerlof’s dapat direduksi melalui Kelembagaan Pasar Perantara atau Kelembagaan
Penghalang seperti jaminan /garansi serta nstrumen kelembagaain lain (kongsi , waralaba,
merek) sebagai mekanisme jaminan bagi pembeli , menyakut perihal kualitas produk . yang
mana instrumen instrumen tersebut secara lebih lanjut harus dimasukkan dalam kontrak
sehingga memiliki kepastian , khususnya dari aspek legal . serta perlunya pihak penjamin
antara pelaku usaha dan konsumen yang terpercaya, sebagai contoh seperti bank garansi yang
menjamin kepada pihak konsumen bahwa dia pasti akan memdapatkan barang atau jasa yang
dipesan setelah membayar kepada lembaga penjamin (bank garansi) sehingga tidak takut
uangnya hilang. Sedangka bagi pelaku usaha juga dijamin bahwa mereka akan
6

mendapatkanpembayaran setelah barang pesanan mereka kirimkan kepada konsumen sebab
uang dari konsumen dan pemerintah juga harus turut andil dalam permasalahn yang terjadi
pada perdagangan online . Badan Pengawasan dalam pergangan elektronik atau e-commerce
perlu difungsikan dengan maksimal.Hal ini untuk mngawasi dan mengantisipasi para pelaku
bisnis yang fiktif dan tidak bertanggung jawab khususnya toko online harus punya ijin dalam
menawarkan dagangannya atau jasanya dalam internet dan syarat- syarat tersebut harus
dipenuhi. Dengan demikian tujuan antara pelaku bisnis dan konsumen dapat tercapai.
Meskipun sudah diketahui bahwa transaksi di e-commerce dilindungi oleh KUHPerdata dan
UUITE .
kita juga mengenal Biaya Transaksi yang merupakan salah satu alat analisis yang
popular dalam ilmu ekonomi kelembagaan. Ekonomi biaya transaksi ini digunakan untuk
mengukur efisien atau tidaknya suatu desain kelembagaan. Semakin tinggi biaya transaksi yang
terjadi dalam kegiatan ekonomi (transaksi), maka semakin tidak efisien kelembagaan yang
didesain.Bisa dibilang perdagangan secara online telah mengurangi alokasi biaya transaksi bagi
produsen , biaya pemasaran berkurang dan lebih efisien dikarenan kegiatan marketing bisa
dilakukan melalui internet , kegiatan kontrak atau perjanjian pun dapat berlangsung melalui
digital seperti email , website dan lain sebagainya ini jika kita membicarakan transaksi
busineess to consumer .
-

-

Eksternalitas
Kenapa membahas eksternalitas disini ? dikarenakan ternyata dengan adanya Perdagangan
Online ini telah menimbulka eksternalitas baik positif maupun negatif . dimana mulai banyak
peluang peluang usaha baru seperti jasa pengiriman barang yang mana tanpa harus takut letak .
kemudian sirkulasi perputaran uang secara non tunai semakin masiv , arus perdagangan pun
jadi lebih cepat dan efisen . Namun Eksternalitas negatif yang ditimbulkan adalah
menyebabkan antusiasime masyarakat pada produk terntentu yang transaksinya secara
konvensional mulai berkurang . jika kita amati dewasa ini banyak sekali gerai toko toko baju
tutup dikarenakan kalah pamor dengan toko toko online . tapi meski demikan baik Perdagangan
konvensional dan Perdagangan online tetap memiliki pangsa pasar dan tetap harus didukung
keduanya oleh pemerintah .
Teori Pertumbuhan Ekonomi dan Strategi Pembangunan Ekonomi
Seperti yang diketahui bersama ,dalam teori pertumbuhan ekonomi kita mengenal adanya
pendekatan statis dan pendekatan dinamis . Dengan adaanya Perdagangan online ( ecommerce) ini telah menunjukan penggunaan pendekatan dinamis . dimana seperti kita ketahui
bersama dalam pandangan klasik untuk memperoleh produktivitas yang tinggi maka harus
menggunakan sumber daya yang ada secara maksimal dan , namun dengan perkembangnya
zaman hal itu saja tidak cukup .bahkan negara yang hanya menerapkan hal tersebut pasti akan
tertinggal . dimana negara maju mulai menggunakan teknologi nya dalam hal melakukan
perdagangan
sehingga memiliki daya saing yang lebih tinggi dibandingkan negara
berkembang . Maka sudah jelas adanya bahwa teknologi pada perdagangan telah membawa
suatu perekonomian lebih maju . Dalam strategi pembangunan ekonomi terdapat dua basis
utama yaitu keunggulan komparatif dan kompetitif. Dan perdagangan online ialah satusatu
wujud dari konsep keunggulan kompetitif dimana perusahaan mampu menggunakan sumber
daya dan kapabilitas yang dimiliki dalam menciptakan keunikan dan derajat kesulitan bagi
7

pelaku lain untuk mengikuti/mengimitasi sehingga memberikan nilai tambah/lebih bagi
pelanggannya.yang mana menggunakan teknologi didalamnya sehingga produktivitas produsen
lebih optimum sehingga menyebabkan daya tarik dan daya beli konsumen juga turut meningkat
KESIMPULAN
Teknologi internet mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian dunia.
Internet membawa perekonomian dunia memasuki babak baru yang lebih populer dengan istilah digital
economic atau perekonomian digital. Makin banyak kegiatan perekonomian dilakukan melalui media
internet, misalnya perdagangan yang semakin banyak mengandalkan e-commerce sebagai media
transaksi. Dalam analisis yang berdasarkan teori Ekonomi Kelembagaan masih ditemukan adanya
Asimetris Informasi di dalam perdagangan online .Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikatakan
bahwa penting sekali untuk mengemukakan perlindungan terhadap transaksi elektronik. Karena bisa
dianalisi bahwasana E-commerce memiliki keunggulan kompetitif sehingga memiliki daya saing serta
dalam berperan dalam pertumbuhan ekonomi dengan pendekatan dinamisnya dan selain itu juga
diharapkan adanya dukungan dari semua pihak dalam tumbuh kembangnya e-commerce
( perdagangan online ) dengan design web yang bagus dan informative, perlindungan konsumen dalam
penggunaan, transaksi atau perdagangan dalam E-commerce diasuransikan, adanya pengawasan
khusus dalam e-commerce, terutama tentang informasi yang jelas toko online hal ini untuk
mengantisipasi adanya toko online fiktif, Diadakan pihak penjamin antara pelaku usaha dan konsumen
yang terpercaya, sebagai contoh seperti bank garansi . kemudia penghimbauan agar konsumen lebih
hati-hati dan teliti terutama dalam memilih pengusaha toko online dan barang atau jasa yang dibeli.
Dikarenakan Perdagangan online menjadi suatu kebutuhan dari masyarakat pada era dewasa
ini . makan perlu diperbaiki dan diawasi oleh kelembagaan yang ada . meski bukanlah prioritas pada
masa sekarang dikarenakan masih ada perdagangan secara konvensional . Namun Negara berkembang
seperti Indonesia patut bersiap menghadapi kedinamisan zaman .

DAFTAR PUSTAKA
Yustika, Ahmad Erani. 2012. Ekonomi Kelembagaan : Paradigma, Teori, dan Kebijakan. Jakarta.
Erlangga.
Nugroho, Adi.2006. E-Commerce Memahami Perdagangan Di Dunia Maya. Bandung:Informatika.
Nur Azizatil Ajibah,Perlindungan Konsumen Dalam Traksaksi Melalui E-Commerce(Tinjuan Hukum
Islam).Jurisprudensi, vol1 no.1, Desember 2017
Ajibah, Nur Azizatil.2004.Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui E-Commerce,
Jurisprudence,vol 1,Desember 2017. 76-98.
Chirku, A. & R. Kauffman, 2000. Reintermediation Strategies in Business-to-Consumer Electronic
Commerce. Int. Journal of Electronic Commerce, 4(4), pp.7-42.
Lee, R., 1998. Towards open electronic contracting. Int. Journal of Electronic Markets, pp3-8.
Prasetya, Ferry 2012. Teori informasi Asimetris .Modul Ekonomi Publik . Malang Universitas
brawijaya
8