bab 1 dinasti umayyah abassiyah dan utsmaniyah

DINASTI UMAYYAH, ABASSIYAH & UTSMANIYAH



BAB 1: SEJARAH PERADABAN ISLAM
SEMESTER II, SMAIT NURUL FIKRI ,20152016

Tujuan Pembelajaran
• Siswa memahami sejarah islam masa dinasti Umayyah,
Abasiyyah dan Utsmaniyah
• Siswa dapat mengambil pelajaran tentang proses
mencapai kejayaan islam pada ketiga masa tersebut
• Siswa dapat meneladani sifat-sifat terpuji dari para tokoh
dan pemimpin islam
• Siswa mengetahui hakikat islam sekarang dan masa lalu
• Memunculkan ghirah keislaman dan bangga sebagai orang
islam yang dapat menguasai dunia seperti masa lalu.

DINASTI
UMAYYAH
UMAYYAH

1

( SYIRIA )

UMAYYAH I
• Bani Umayyah adalah kekhalifahan Islam pertama setelah
masa Khulafaurrasyidin
• Periode pertama: 661 M-750 M di Damaskus
• Khalifah pertama: Mu’awiyah bin Abu Sufyan
• Dirujuk dari nama Umayyah bin ‘Abd Asy-Syams, kakek
buyut Mu’awiyah

Sejarah Berdiri
• Setelah Ali bin Abi Thalib wafat, Mu’awiyah mengumumkan
dirinya sebagai khalifah yang baru dengan pusat pemerintahan
di Damaskus. Namun, Hasan bin Ali tidak mengakui hal tsb.,
kemudian muncul pertentangan. Akhirnya Hasan bin Ali
membuat perjanjian damai dengan Mu’awiyah. Peristiwa ini
dinamakan Amul Jama’ah di Kufah, 41 H/ 661 M.


Raja-raja Terkenal






Mu’awiyah bin Abu Sufyan
Abdul Malik bin Marwan
Walid bin Abdul Malik
Umar bin Abdul Aziz
Hisyam bin Abdul Malik

Prestasi







Tercapai kemakmuran bagi setiap rakyat
Perluasan wilayah ke Eropa dan Afrika
Wilayah yang aman, damai, dan tenteram
Kesetaraan antara penduduk muslim Arab dengan non Arab
Kesusastraan, kebudayaan, dan lalu lintas dagang mengalami
kemajuan pesat

PETA KEKUASAAN BANI UMAYAH I

Sejarah Keruntuhan
• Kemunduran terjadi pada masa kepemimpinan
Yazid bin Abdul-Malik dan Hisyam bin Abdul-Malik.
Rakyat menganggap Yazid dan Hisyam kurang
memperhatikan kehidupan dan kesejahteraan
rakyat. Kemudian, Marwan bin Muhammad
diangkat menjadi khalifah Bani Umayyah yang
terakhir.

Sebab-sebab Keruntuhan
• Faktor internal:

o Komunikasi yang tidak berjalan dengan baik
o Lemahnya para khalifah yang memimpin

• Faktor eksternal:
o Intervensi dari luar
o Gerakan bawah tanah Bani Abbas

Tokoh-tokoh
• Ilmuwan
– Khalid bin Yazid, Sibawaih, Ibnu Bajjah, Ibnu al-Muqaffa

• Ulama
– Ibnu Hazm ( fikih ) , Hasan al-Basri, Ibnu Rusyd
( fikih ),Ibnu Syihab az-Zuhri, Ibnu Katsir ( tafsir )

• Sastrawan
– Jamil al-Uzri, al-Akhtal, Umar bin Abu Rabi’ah, alFaradzaq, Qays bin Mulawwah, Jarir

PENINGGALAN


Masjid Agung Suriah

Indahnya Masjid Agung Suriah di
Malam Hari

Dinasti Umayyah II

Sejarah
Pemerintahan Bani Umayyah II merupakan pemerintahan
pertama yang memisahkan diri dari dunia pemerintahan
Islam Dinasti Abbasiyah

Pendiri: Abdurrahman ad Dakhil bin Mu’awiyah bin Hisyam bin
Abd Malik al Umawi.

Dia melarikan diri ke Andalusia dari kejaran orang-orang
Abbasiyah setelah runtuhnya pemerintahan Bani Umayyah
di Damaskus.

• Masa pemerintahan al-Walid adalah masa ketenteraman, kemakmuran dan ketertiban.

Umat Islam merasa hidup bahagia.
• Pada masa pemerintahannya yang berjalan kurang lebih sepuluh tahun itu tercatat suatu
ekspedisi militer dari Afrika Utara menuju wilayah barat daya, benua Eropa, yaitu pada
tahun 711 M.
• Setelah Aljazair dan Maroko dapat ditundukan, Tariq bin Ziyad, pemimpin pasukan
Islam, dengan pasukannya menyeberangi selat yang memisahkan antara Maroko
(magrib) dengan benua Eropa, dan mendarat di suatu tempat yang sekarang dikenal
dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq).
• Tentara Spanyol dapat dikalahkan. Dengan demikian, Spanyol menjadi sasaran
ekspansi selanjutnya. Ibu kota Spanyol, Cordoba, dengan cepatnya dapat dikuasai.

Raja Terkenal
• Abdurrahman ad Dakhil (755-788 M)
* Al Hakam bin Hisyam (796-821 M)
* Abdurrahman ibnul Hakam (821-852 M)
* Muhammad bin Abdurrahman (852-886 M)
* Abdullah bin Muhammad (889-912 M)
* Abdurrahman bin Muhammad (912-961 M)

Prestasi

• Dibangun masjid-masjid dan istana. Katedral St. Jhon di
Damaskus dirubah menjadi masjid, sedang Katedral yang ada
di Hims dipakai sebagai masjid. Di  al- Quds  (Jerussalem)
Abdul Malik membangun masjid  al-Aqsha.
• Pembuatan mata uang di zaman khalifah Abd Al Malik yang
kemudian diedarkan keseluruh penjuru negeri islam.
• Mendirikan pusat kegiatan ilmiah di Kufah dan Bashrah yang
akhirnya memunculkan nama-nama besar seperti Hasan alBasri, Ibn Shihab al-Zuhri dan  Washil bin Atha. Bidang yang
menjadi perhatian adalah tafsir, hadits,  dan fikih.
• Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Sastra-Seni

Sebab runtuhnya
• Dinasti Umayyah II runtuh pada tahun 422 H/1030 M
• Faktor yang memengaruhu adalah:
1. Konflik Islam dengan kristen
Pada abad ke-11 M umat Kristen memperoleh kemajuan pesat,
sementara umat Islam sedang mengalami kemunduran.
2. Tidak ada ideologi pemersatu
Setidaknya, sampai abad ke-10 M, mereka masih memberi istilah ‘ibad
dan muwalladun kepada para muallaf, suatu ungkapan yang dinilai

merendahkan. Hal ini menunjukkan tidak adanya ideologi pemersatu.

3. Kesulitan Ekonomi
Para penguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dengan sangat serius, sehingga lalai membina perekonomian. Akibatnya
timbul kesulitan ekonomi yang amat memberatkan dan menpengaruhi
kondisi politik dan militer.
4. Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan diantara ahli waris. Bahkan,
karena inilah kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk ath-Thawaif
muncul.
5. Keterpencilan
Islam di Spanyol bagaikan terpencil dari dunia Islam yang lain. Ia selalu
berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara.
Dengan demikian, tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung
kebangkitan Kristen di sana.

Tokoh
• Thariq bin Ziyad,
• Musa bin Nushair

• Abdur-rahman III (929961)
• Al-Hakam II (961-976)
• Hisyam II (976-1008)
• Muhammad II (10081009)

• Sulaiman I (1009-1010)
• Hisyam II (I010-1012)
• Abdur-rahman IV (10211022)
• Abdur-rahman V (10221023)
• Muhammad III (1023-1024)
• Hisyam III (1027-1031)

PENINGGALAN DINASTI
UMAYYAH II

MASJID AGUNG QORDOBA

Masjid Qubbatus Sakhra di Palestina

Istana Al Hambra di Granada


B. DINASTI ABASIYYAH
• Awal berdirinya : Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah adalah
melanjutkan kekuasaan Dinasti Bani Umayyah.
• Dinamakan Daulah Abbasiyah karena para pendiri dan
penguasa Dinasti ini adalah keturunan Abbas, paman nabi
Muhammad SAW.
• Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn
Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbass. Dia dilahirkan di
Humaimah pada tahun 104 H. Dia dilantik menjadi Khalifah
pada tanggal 3 Rabiul awwal 132 H. Kekuasaan Dinasti Bani
Abbasiyah berlangsung dari tahun 750-1258 M
(Syalaby,1997:44).

NO
1.      
 
2.      
 
3.      

 
4.      
 
5.      
 
6.      
 
7.      
 
8.      
 
9.      
 

Periode Pemerintahan
NAMA

MASA BERKUASA

Saffah ibn Muhammad

(132 H/750 M)

Abu Ja’far al-Manshur ibn Muhammad

(136 H/754 M)

Mahdi ibn al-Manshur

(158 H/775 M)

Hadi ibn Mahdi

(169 H/785M)

Harun al-Rasyid ibn Mahdi

(170 H/786M)

Amin ibn Harun

(193 H/804 M)

Ma’mun ibn Harun

(198 H/813 M)

Mu’tashim ibn Harun

(218 H/833 M)

Watsiq ibn Mu’tashim

(227 H/842 M)

10.    Mutawakkil ibn Mu’tashim

(232 H/848 M)

SEBAB-SEBAB KERUNTUHAN DINASTI ABASIYAH
INTERNAL

Prestasi Yang Dicapai











Dalam hal ini terbagi menjadi dua, yaitu
• a). Bidang Imaterial :
material dan immaterial
• Kemajuan yang dicapai dinasti
a). Bidang Material :
Abbasiyah mencakup ilmu agama,
Pada zaman al-Mahdi, sebenarnya
perekonomian sudah mulai menggeliat
filsafat dan sain (Harun Nasution,
dengan peningkatan di sektor pertanian, 2001:65-69).  Ilmu agama yang
melaluai irigasi dan peningkatan hasil
pertambangan. Diantara prestasi-prestasi dikembangkan pada masa ini
yang berhasil diraih al-Mahdi antara lain: mencakup:
1.      Dia membangun gedung-gedung • Ilmu Hadits : Tokohnya: Al-Bukhori
sepanjang jalan menuju Makkah.
dengan kitabnya al-Jam’i al-Shahih
2.      Masjid Agung di Madinah diperbesar
dan Tarikh al-Kabir, Muslim dengan
tetapi menghapus nama khalifah bani
kitabnya Shahih Muslim, Ibnu Majjah,
Umayyah, Walid dari dinding masjid itu
dan mengganti dengan namanya.
Abu Dawud, al-Tirmidzi, dan al-Nasa’i.
3.      Membangun tempat pelayanan pos
• Ilmu Tafsir : Tokohnya: Ibnu Jarir Ath
antara Makkah dan Madinah kemudian
Thabari dengan karyanya Jami alYaman yang berfungsi sebagai tempat
pembayaran ongkos perjalanan tiap mil. Bayan fi Tafsir al- Qur’an, Ilmu Fiqih :
4.      Membuat benteng di beberapa kota Tokohnya: Abu Hanifah dengan

Tokoh-Tokoh
• Al-Kindi ( filsafat )
• Ibnu Sina (980-1037 M). Karangankarangan yang terkenal antara lain:
Shafa,
Najat, Qoman, Saddiya dll.
•  Ibnu Rusyd (1126-1198 M).
Karangannya : Kulliyaat, Tafsir
Urjuza, Kasful Afillah
dan lain-lain
• Al Khawarizmi: Pengarang kitab Al
Gebra (Al Jabar), penemu angka nol

• Ilmu Hadist, Muncullah ahli-ahli hadist
ternama seperti: Imam Bukhori (194256 H),
Imam Muslim (wafat 231 H), Ibnu
Majah (wafat 273 H),Abu Daud (wafat
275 H), At
rmidzi, dan lain-lain
• FIKIH: lahirnya ulama besar;Hanafi,
Maliki, Syafi’i dan Hambali.
• Al Ghazali. Dikenal sebagai Hujjatul
Islam, karangannya: Al
Munqizh Minadl-Dlalal,Tahafutul
Falasifah,Mizanul Amal,Ihya Ulumuddin
dan lainlain

Peninggalan
• Masjid Ibn Thoulun

Mimbar Shibam

Uang Dinar

DINASTI UTSMANIYAH

Sejarah berdirinya
• Setelah berakhirnya era ‘Abbasyiah, keadaan politik umat islam

mengalami kemajuan kembali oleh tiga kerajaan besar: Usmani di
Turki, Mughal di India, dan Safawi di Persia. Dari ketiganya, Turki
Usmani adalah yang terbesar dan terlama. Kesultanan Utsmaniyah, atau
dikenal juga dengan sebutan “Kekaisaran Turki Ottoman”.
• Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang

mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina yang dipimpin
oleh Sulaiman.

• Sulaiman mengajak anggota sukunya untuk menghindari serbuan Bangsa Mongol yang berada di
bawah kekuasaan Dinasti Khawarizm (1219-1220). Sulaiman dan anggota sukunya lari ke arah
barat dan meminta perlindungan kepada Jalaluddin, pemimpin terakhir terakhir Dinasti
Khawarizm di Transoxiana. Jalaluddin menyuruh Sulaiman agar pergi ke arah Barat (Asia kecil).
• Kemudian mereka menetap disana dan pindah ke Syam dalam rangka menghindari serangan
Mongol. Dalam usahanya pindah ke Syam itu, pemimpin orang-orang Turki mendapat
kecelakaan. Mereka hanyut di Sungai Eufart yang tiba-tiba pasang karena banjir besar pada tahun
1228. Akhirnya mereka terbagi menjadi 2 kelompok, yang pertama ingin pulang ke negeri
asalnya dan yang kedua ingin meneruskan perjalanannya ke Asia kecil.

• Kelompok kedua ini berjumlah 400 kepala keluarga yang dipimpin
oleh Ertugril ibn Sulaiman Mereka mengabdikan dirinya kepada
Sultan Alauddin II penguasa Seljuk yang pusat pemerintahannya di
Kuniya, Anatolia, Asia Kecil.
• Sultan Alauddin menghadiahkan sebidang tanah di Asia Kecil yang
berbatasan dengan Bizantium karena Bangsa Turki telah membantu
mengalahkan pasukan Mongol dan Bizantium. Sejak itu mereka
terus membina wilayah barunya dan memilih kota Syukud sebagai
ibu kota mereka.

• Ertugril meninggal tahun 1289 M. Kepemimpinan dilanjutkan oleh puteranya, Usman.
Usman dianggap sebagai pendiri Kerajaan Usmani, memerintah antara tahun 1290-1326 M.
• Pada tahun 1300 M, Bangsa Mongol menyerang Kerajaan Seljuk dan Sultan Alauddin
terbunuh. Kerajaan Seljuk terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil. Lalu Usman
menyatakan kemerdekaan dan berkuasa penuh atas daerah yang didudukinya. Sejak itulah
Kerajaan Usmani dinyatakan berdiri. Usman I mengumkan dirinya sebagai Padisyah Al
Usman (raja besar keluarga Usman) tahun 699 H (1300M). Wilayah kerajaan diperluas, ibu
kota kesultanan dipindah ke Bursa.







Dinasti Utsmaniyah adalah Khilafah Islam yang berpusat di Turki.
Salah satu kekhalifahan yang mempunyai rentang waktu panjang dan kejayaan yang
mengagumkan.
Terdiri dari 39 sultan yangmemerintah selama hampir 7 abad.
Pucak kekuasaannya terjadi pada masa Sultan Sulayman dengan gelas Sulayman Agung.
Wilayang utsmaniyah pada masa Sultan Sulayman : Aljazair, Mesir, Hejaz, Armenia, Irak, Asia
Kecil, Balkan, Bulgaria, Bosnia, Yunani, Hongaria, Rumania dan tiga laut yaitulaut Merah, Laut
Tengah, dan Laut Hitam.



Kesuksesan terbesar : menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453. Pada saat itu seluruh
Eropa gemetar dengan kekuasaan Utsmaniyah, Raja-raja Eropa berada dalam jaminan
keselamatan yang diberikan khalifah Utsmaniyah.



Hal tersebut membuat raja-raja eropa menyimpan dendam dan berusaha meruntuhkan
kekhalifahan utsmaniyah.



Kekhalifahan utsmaniyah berakhir pada 1909 H, dan kemudian benar-benar dihapuskan pada
1924 H.

Raja
Dalam masa kurang lebih 6 abad (1294-1924) berkuasa, kerajaan turki usmani mempunyai
raja sebanyak 40 orang yang silih berganti, namun raja yang berpengaruh, diantaranya:
• Sultan Ustman bin Urtoghal (699-726 H/ 1294-1326 M)
• Sultan Urkhan bin Utsman (726-761 H/ 1326-1359 M)
• Sultan Murad I bin Urkhan (761-791 H/ 1359-1389 M)
• Sultan Bayazid I bin Murad ( 791-805 H/ 1389-1403 M)
• Sultan Muhammad I bin Bayazid (816-824 H/ 1403-1421 M)
• Sultan Murad II bin Muhammad ( 824-855 H/ 1421-1451 M)
• Sultan Muhammad Al-Fatih (855-886 H/ 1451-1481 M)

Sulthan Muhammad Al Fatih, Penakluk
Konstantinopel

Muhammad al-Fatih adalah salah seorang raja atau sultan
Kerajaan Utsmani yang paling terkenal. Ia merupakan sultan
ketujuh dalam sejarah Bani Utsmaniah. Al-Fatih adalah gelar
yang senantiasa melekat pada namanya karena dialah yang
mengakhiri atau menaklukkan Kerajaan Romawi Timur yang
telah berkuasa selama 11 abad.
Sultan Muhammad al-Fatih memerintah selama 30 tahun. Selain
menaklukkan Binzantium, ia juga berhasil menaklukkan wilayahwilayah di Asia, menyatukan kerajaan-kerajaan Anatolia dan
wilayah-wilayah Eropa, dan termasuk jasanya yang paling
penting adalah berhasil mengadaptasi menajemen Kerajaan
Bizantium yang telah matang ke dalam Kerajaan Utsmani.

• Muhammad al-Fatih dilahirkan pada 27 Rajab 835 H/30 Maret 1432 M di Kota Erdine, ibu
kota Daulah Utsmaniyah saat itu. Ia adalah putra dari Sultan Murad II yang merupakan raja
keenam Daulah Utsmaniyah.
• Sultan Murad II memiliki perhatian yang besar terhadap pendidikan anaknya. Ia menempa
buah hatinya agar kelak menjadi seorang pemimpin yang baik dan tangguh. Perhatian
tersebut terlihat dari Muhammad kecil yang telah menyelesaikan hafalan Alquran 30 juz,
mempelajari hadis-hadis, memahami ilmu fikih, belajar matematika, ilmu falak, dan strategi
perang. Selain itu, Muhammad juga mempelajari berbagai bahasa, seperti: bahasa Arab,
Persia, Latin, dan Yunani. Tidak heran, pada usia 21 tahun Muhammad sangat lancar
berbahasa Arab, Turki, Persia, Ibrani, Latin, dan Yunani, luar biasa!
• Walaupun usianya baru seumur jagung, sang ayah, Sultan Murad II, mengamanati Sultan
Muhammad memimpin suatu daerah dengan bimbingan para ulama. Hal itu dilakukan sang
ayah agar anaknya cepat menyadari bahwa dia memiliki tanggung jawab yang besar di
kemudian hari. Bimbingan para ulama diharapkan menjadi kompas yang mengarahkan
pemikiran anaknya agar sejalan dengan pemahaman Islam yang benar.

• Sultan Muhammad II diangkat menjadi Khalifah Utsmaniyah pada
tanggal 5 Muharam 855 H bersamaan dengan 7 Febuari 1451 M.
Program besar yang langsung ia canangkan ketika menjabat sebagai
khalifah adalah menaklukkan Konstantinopel.
• Langkah pertama yang Sultan Muhammad lakukan untuk
mewujudkan cita-citanya adalah melakukan kebijakan militer dan
politik luar negeri yang strategis. Ia memperbarui perjanjian dan
kesepakatan yang telah terjalin dengan negara-negara tetangga dan
sekutu-sekutu militernya. Pengaturan ulang perjanjian tersebut
bertujuan menghilangkan pengaruh Kerajaan Bizantium Romawi di
wilayah-wilayah tetangga Utsmaniah baik secara politis maupun
militer.

Menaklukkan Bizantium
• Sultan Muhammad II juga menyiapkan lebih dari 4 juta prajurit yang akan mengepung
Konstantinopel dari darat. Pada saat mengepung benteng Bizantium banyak pasukan
Utsmani yang gugur karena kuatnya pertahanan benteng tersebut. Pengepungan yang
berlangsung tidak kurang dari 50 hari itu, benar-benar menguji kesabaran pasukan
Utsmani, menguras tenaga, pikiran, dan perbekalan mereka.
• Pertahanan yang tangguh dari kerajaan besar Romawi ini terlihat sejak mula. Sebelum
musuh mencapai benteng mereka, Bizantium telah memagari laut mereka dengan rantai
yang membentang di semenanjung Tanduk Emas. Tidak mungkin bisa menyentuh
benteng Bizantium kecuali dengan melintasi rantai tersebut.
• Akhirnya Sultan Muhammad menemukan ide yang ia anggap merupakan satu-satunya
cara agar bisa melewati pagar tersebut. Ide ini mirip dengan yang dilakukan oleh para
pangeran Kiev yang menyerang Bizantium di abad ke-10, para pangeran Kiev menarik
kapalnya keluar Selat Bosporus, mengelilingi Galata, dan meluncurkannya kembali di
Tanduk Emas, akan tetapi pasukan mereka tetap dikalahkan oleh orang-orang Bizantium
Romawi. Sultan Muhammad melakukannya dengan cara yang lebih cerdik lagi, ia
menggandeng 70 kapalnya melintasi Galata ke muara setelah meminyaki batang-batang
kayu. Hal itu dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, tidak sampai satu malam.

Prestasi-prestasi
A.ASPEK KEKUASAAN WILAYAH
• Akademi militer sebagai pusat pelatihan dan pendidikan, sehingga mampu menciptakan kekuatan militer

yang besar dan dengan mudahnya dapat menaklukan Sebagian daerah benua Eropa yaitu, Azmir
(Shirma) tahun 1327 M, Tawasyanli 1330 M, Uskandar 1338 M, Ankara 1354 M dan Galliopoli 1356 M.
• Menaklukan Adrianopel, Macedonia, Sopia, Salonia, dan seluruh bagian utara Yunani
• Memperoleh kemenangan dalam perang Salib di Nicapolas.
• Dapat mengalahkan Bizantium dan menaklukan Konstantinopel .
• Berhasil menguasai daratan Eropa hingga Austria, Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria dan

Rumania, Afrika Utara hingga Mesir, Aljazair, Libia, Dan Tunis. Asia hingga Persia, Amenia, Siria.
meliputi lautan Hindia, Laut Arabia, Laut Tengah, Laut Hitam. juga daerah-daerah di sekitar kerajaan
seperti Irak, Belgrado, Pulau Rodes, Tunis, Budapest dan Yaman.

B.
ASPEK PEREKONOMIAN
• Mesir sebagai pusat produksi kain sutra dan katun
• Anatoli selain sebagai pusat produksi bahan tekstil dan kawasan pertanian yang
subur, juga menjadi pusat perdagangan dunia pada saat itu.
C.ASPEK ILMU PENGETAHUAN
• Penerjemahan kitab-kitab
- Dilakukan penerjemahan khazanah-khazanah lama dari bahasa yunani, latin, Persia
dan arab kedalam bahasa turki, salah satu buku yang diterjemahkan adalah masyahir
al-rijalkarya poltark.
- Buku-buku lainnya yang diterjemahkan ke bahasa turki adalah buku karangan abu
al-qasim al-zaharowi al-andalusi, seorang ahli kedokteran yang berjudul al-tashrif fi althibbi. Buku ini kemudian diberi tambahan pembahasan alat-alat untuk bedah dan
posisi pasien tatkala terjadi operasi bedah

Sebab-sebab runtuhnya kekhalifahan
utsmaniyah
1. Kondisi Pemerintahan yang Lemah dan Kemorosotan Akhlak
disebabkan oleh kecintaan kepada dunia dan kemegahannya, iri hati, benci
membenci, dan penindasan. Pejabat mulai korupsi sehingga mereka
meninggalkan pemahaman dan semangat jihad.
2. Serangan dan Pertempuran Militer dari Eropa
Turki melemah karena banyaknya pertempuran yang terjadi antara mereka dan
negara-negara Eropa.
Puncak dari semua itu adalah keterlibatan Turki dalam Perang Dunia I pada 2
Agustus 1914 atas rencana busuk dari Mustafa Kamal, dan mengakibatkan Turki
kehilangan segala-galanya, dimana militer penjajah akhirnya memasuki Istambul

3. Gerakan Oposisi Sekuler dan Nasionalis
 kekhalifaan utsmaniyah jg mendapat perlawanan dari seperti
Organisasi Wanita Turki dan Organisasi Persatuan dan
Kemajuan yang digawangi oleh Mustafa Kemal Ataturk.
 Pada 1909, organisasi persatuan dan kestuan memasuki
istambul dan menyingkirkan khalifah Abdul Hamid II.
 3 Maret 1924, badan legislatif mengangkat Mustafa Kamal
sebagai presiden Turki dan membubarak khilafah
islamiyah.
 Tidak lama setelah itu, Khalifah Abdul Hamid dan
keturunannya diusir dari Turki dan aset kekayaannya disita.

Musthafa Kemal Atatturk
(Bapak Sekuler Turki )
Mustafa Kemal adalah seorang Yahudi dari sebuah
kota di Turki bernama Tesalonika (Yahudi Dumamah).
Mustafa merupakan seorang agen atau kaki tangan
Yahudi Internasional yang disusupkan ke dalam
militer Turki sehingga dia menjadi seorang jenderal
untuk menghancurkan kekhalifahan Islam Turki
Utsmaniyah yang menolak menyerahkan Al-Quds
kepada Zionis-Yahudi. Lewat konspirasi Yahudi
Internasional inilah, Kekhalifahan Turki Utsmaniyah
akhirnya hancur pada tanggal 3 Maret 1924, hanya
27 tahun setelah Kongres Zionis Internasional
pertama.
Mustafa Kemal naik menjadi penguasa dan
menghancurkan seluruh kehidupan beragama di Turki
dan menggantinya dengan paham sekuler. Mustafa
Kamal Ataturk merupakan seorang Mason dari Lodge
Nidana. Selama berkuasa, Mustafa Kamal
memperlihatkan watak seorang Yahudi asli yang
sangat membenci agama.














KEJAHATAN MUSTHAFA KEMAL
ATATTURK
Mengikuti segala model Barat
dalam pemerintahan
6 Febuari 1933 arahan telah dikeluarkan agar azan digaungkan dalam bahasa
Turki dan tidak lagi bahasa Arab
Sistem yang menjadi dasar adalah sistem republik sekuler.
Menghapuskan sistem pemerintahan khilafah .
Pemakaian jilbab dilarang di kalangan kaum wanita, sanksi berat bagi yg
melanggar.
Pemakainan tarbusy ( semacam peci ) oleh lelaki diganti dengan topi.
Menggantikan huruf arab dengan latin.
Menukar sistem pemerintahan Islam dengan sekuler ( anti agama )
Menghapus pasal 2 yang menyatakan ‘Agama Bagi Negara Turki Adalah Islam.
Menghapus Kementerian Kehakiman Syariah dan diganti dengan Badan
Kehakiman Sipil.
Melarang berpoligami dan menyamaratakan hak pewarisan harta dan
perkahwinan antara lelaki dan wanita.
Pendidikan sekuler disetiap level sekolah

KEJAHATAN MUSTHAFA KEMAL
ATATTURK








Menggantikan budaya Islam dengan budaya berasaskan Turki dan Barat.
Masjid Hagya Sophia diubah statusnya menjadi museum.
Melatih tentera cara latihan ala Barat.
Melarang kaum muslimin mengerjakan Haji di Makkah.
Mendirikan patungnya di setiap tempat.
Menghapuskan Kementerian Wakaf.
Tgl 26 November 1925 menghapuskan penggunaan Kalender Hijrah dan
menggantikannya dengan kalender Barat.
• Mengarahkan agar cuti ujung minggu yang selama ini ialah pada hari
Jumat supaya ditukar ke hari Ahad sebagaimana yang diamalkan oleh
Barat.

Musthafa Kemal Atattruk Meninggal
Tragis
• DR. Abdullah ‘Azam menuturkan sakitnya Mustafa Kamal menjelang sakaratul maut yang
sungguh-sungguh mengerikan. , “…Mustafa Kamal terserang penyakit dalam ( sirrosis
hepatitis) disebabkan alkohol yang terkandung dalam khamr ( miras ). Cairan berkumpul di
perutnya secara kronis. Ingatannya melemah, darah mulai mengalir dari hidungnya tanpa
henti. Dia juga terserang penyakit kelamin (GO), akibat amat sering berbuat maksiat. Untuk
mengeluarkan cairan yang berkumpul pada bagian dalam perutnya (Ascites), dokter
mencoblos perutnya dengan jarum. Perutnya membusung dan kedua kakinya bengkak.
Mukanya mengecil. Darahnya berkurang sehingga Mustafa pucat seputih tulang.”
• Selama sakit Mustafa berteriak-teriak sedemikian keras sehingga teriakannya menerobos
sampai ke teras istana yang ditempatinya. Tubuhnya tinggal tulang berbalut kulit. Beratnya
hanya 48 kilogram. Giginya banyak yang tanggal hingga mulutnya hampir bertemu dengan
kedua alis matanya. Badannya menderita demam yang sangat sehingga ia tidak bisa tidur.
Tubuhnya juga mengeluarkan bau bagaikan bau bangkai. Walau demikian, Mustafa masih saja
berwasiat, jika dia meninggal maka jenazahnya tidak perlu dishalati.
• “Pada hari Kamis, 10 November 1938 jam sembilan lebih lima menit pagi, pergilah Mustafa
Kamal dari alam dunia dalam keadaan dilaknat di langit dan di bumi…,”

Khalifah Bani Utsmaniyah
• Salim I {tahun 918-926 H/1517-1520 M}
• Sulaiman al-Qanuni {tahun 926-974 H/1520-1566
M}
• Salim II {tahun 974-982 H/1566-1574 M}
• Murad III {tahun 982-1003 H/1574-1595 M}
• Muhammad III {tahun 1003-1012 H/1595-1603 M}
• Ahmad I {tahun 1012-1026 H/1603-1617 M}
• Mushthafa I {tahun 1026-1027 H/1617-1618 M}
• ‘Utsman II {tahun 1027-1031 H/1618-1622 M}
• Mushthafa I {tahun 1031-1032 H/1622-1623 M}
• Murad IV {tahun 1032-1049 H/1623-1640 M}
• Ibrahim I {tahun 1049-1058 H/1640-1648 M}
• Muhammad IV {tahun 1058-1099 H/1648-1687 M}
• Sulaiman II {tahun 1099-1102 H/1687-1691 M}
• Ahmad II {tahun 1102-1106 H/1691-1695 M}
• Mushthafa II {tahun 1106-1115 H/1695-1703 M}















Ahmad III {tahun 1115-1143 H/1703-1730 M}
Mahmud I {tahun 1143-1168 H/1730-1754 M}
‘Utsman III {tahun 1168-1171 H/1754-1757 M}
Musthafa III {tahun 1171-1187 H/1757-1774 M}
‘Abdul Hamid I {tahun 1187-1203 H/1774-1789 M}
Salim III {tahun 1203-1222 H/1789-1807 M}
Musthafa IV {tahun 1222-1223 H/1807-1808 M}
Mahmud II {tahun 1223-1255 H/1808-1839 M}
‘Abdul Majid I {tahun 1255 H-1277 H/1839-1861 M}
‘Abdul ‘Aziz I {tahun 1277-1293 H/1861-1876 M}
Murad V {tahun 1293-1293 H/1876-1876 M}
‘Abdul Hamid II {tahun 1293-1328 H/1876-1909 M}
Muhammad Risyad V {tahun 1328-1338 H/1909-1918
M}
• Muhammad Wahiddin {th. 1338-1340 H/1918-1922
M}
• ‘Abdul Majid II {tahun 1340-1342 H/1922-1924 M}.

PENINGGALAN TURKI UTSMANI
Benteng ini berdiri pada 1775 M. Fungsi
dari benteng ini adalah untuk
melindungi Ka'bah dan kota Mekkah
dari serangan para pendatang. Benteng
ini meliputi 23 ribu meter persegi
pegunungan Bulbul. Benteng ini
dimusnahkan pada tahun 2002, untuk
sebuah proyek pembangunan Abraj Al
Bait Towers yang terdiri dari apartemen,
hotel berbintang lima, dan pusat
perbelanjaan.
BENTENG AJYAD

ISTANA TOPKAPI

Hagia Shopia