SOSIOLOGI PEMBANGUNAN PENGERTIAN SEJARAH pengertian

I.

SOSIOLOGI PEMBANGUNAN:

PENGERTIAN, SEJARAH, DAN PERSPEKTIF
A. PENGERTIAN
Sosiologi pembangunan menurut Ufford merupakan satu disiplin
ilmu yang tumbuh dari disiplin ilmu antropologi budaya dan ilmu
sosiologi umum dan digunakan untuk memahami proses perubahan di
Negara Dunia Ketiga.
Antropologi budaya memberi pengertian tentang bentuk-bentuk
masyarakat, sistem kekerabatan dan kebudayaan primitif serta untuk
menentukan jalannya proses.
Sosiologi merupakan susunan (struktur) masyarakat modern dan
kebudayaan perspektif yang membandingan segala unsur ke arah prosesproses itu berjalan.

B. SEJARAH
Pada masa sebelum Perang Dunia Kedua, persoalan pembangunan
Hanya terfokus pada Dunia Barat. Di Eropa, seorang ahli ternama Max
Weber, berproposisi bahwa kemajuan pesat dari system ekonomi kapitalis
dapat dikembalikan pada etika Protestan.

Etik kaum calvinis dicirikan oleh sikap hidup yang sederhana dan
menjauhi segala kemewahan. Sikap tersebut menimbulkan kebiasaan
menabung, bekerja dianggap suatu sifat yang baik, serta ekspansi melalui
system perdagangan yang semakin melebar. Pada perkembangan ekspansi
tersebut, dipandang inhaerent pada kapitalisme.
Setelah Perang Dunia Kedua, fokus pembangunan mulai bergeser
ke Dunia Ketiga, yaitu dengan adanya bantuan dari Amerika Serikat dan
berbagai organisasi swasta.
Di Eropa Barat dan Amerika Serikat sosiologi pembangunan
berkembang pesat pada awal 1960-an, tepatnya di Sussex dan East Anglia.
Menurut Milton Singer (1966) ia menunjukkan bahwa
kenyataannya Negara-negara Asia membantah dugaan perkara “salah
tafsir” dari tulisan-tulisan Weber. Menurutnya, secara empiris dapat
dibuktikan bahwa Budhisme di Jepang justru dianggap sebagai sumber
nilai yang sesuai dengan modernisasi di Negara itu.
II. MODERNISASI, NEO-EVOLUSI, DAN PEMBANGUNAN
Istilah modernisasi sering diartikan dengan kemajuan atau evolusi dan bagi
banyak orang modernisasi mengacu pada kemajuan dan kerangka global,

modernisasi menandakan suatu sempalan terhadap tradisi atau semua bentuk

sosial dan budaya pada masa lalu.
Teori evolusi lahir pada abad 19, sesudah revolusi industri dan revolusi
prancis. Gagasan ini berpijak bahwa ada keajegan dalam perkembangan budaya
manusia yang berjalan melalui hal-hal tertentu. Tahap tersebut meliputi: Tahap
keliaran, kebiadaban, dan peradaban.
A. Gagasan Evolusi dalam Analisis Pembangunan dan Perubahan.
Pembangunan pada hakikatnya merupakan tranformasi dari satu jenis ke jenis
yang lainnya. Wilbert Moore (dalam long, 1987) juga mendukung asumsi
tersebut. Menurutnya modernisasi merupakan transformasi secara “menyeluruh”
masyarakat tradisional atau masyarakat pra modern menjadi masyarakat yang
corak teknologi serta organisasi sosialnya seperti apa yang terdapat di Negaranegara dunia barat yang maju-makmur dari segi ekonomi dan secara relatif stabil
dari segi politik.
Proses evolusi dalam masyarakat merupakan proses perubahan dari
masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang dalam hal ini akan melalui 3
proses yang cenderung akanmempengaruhi struktur masyakarat tradisional.
Ketiga proses tersebut adalah:
1. Proses diferensiasi.
Suatu proses dimana sebuah peranan atau organisasi pecah menjadi dua
peranan dan organisasi atau lebih, yang berfungsi lebih efektif dalam keadaan
historis yang telah berubah, seperti dalam pembagian kerja.


2. Proses integrasi.
Muncul ketika struktur yang berbeda disatukan atas dasar yang baru. Hal ini
menandakan adanya peralihan.
3. Proses adaptasi.
Menurut Eisenstadt, modernisasi hanya dapat dilanjutkan bila masyarakat itu
dapat mengembangkan sedikit banyaknya unsur fleksibilitas dan berusaha
menyelesaikan masalah-masalah baru dan problem yang berubah-ubah setelah
menerima lingkungan institusi sentral, selain kelompok-kelompok dan strata
sosial baru yang mempunyai masalah dan tuntutan masing-masing.
B.Gagasan Evolusi dalam Analisis Pembangunan dan Perubahan.
B. Peranan gagasan evolusi dan evolusi sosio cultural dalam
mengkonstruksi perspektif modernisasi.