Sejarah dan kerangka kerja konseptual ak

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL
AKUNTANSI KEUANGAN
(FAKULTAS EKONOMI, UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA)

Disusun Oleh:
1. Arief Nurrahman (12803241005)
2. Karyati
(12803241023)
3. Sariyatul Ilyana (12803241025)
4. Rashintia Afra Nada (12803241028)

Kerangka
Konseptual

sistem koheren yang
terdiri dari tujuan dan
konsep fundamental yang
saling berhubungan, yang
meliputi landasan bagi
penetapan standar yang
konsisten dan penetuan

sifat, fungsi, serta bahtasbatas dari akuntansi
keuangan dan laporan
keuangan.

Manfaat Kerangka Kerja Konseptual

1. Meningkatkan pemahaman dan
keyakinan pemakai laporan
keuangan atas pelaporan
keuangan, dan akan menaikan
komparabilitas antar laporan
keuangan perusahaan.
2. Masalah praktis yang baru akan
dapat dipecahkan secara cepat
jika mengacu pada kerangka
teori dasar yang telah ada.

Sejarah Perkembangan Kerangka Kerja
Konseptual
1976: FASB

mengembangkan
kerangka kerja
konseptual
menerbitkan enam
Statetments of
Financial Accounting
Concept

1. objective of financial
reporting by business
enterprise
2. qualitative characteristics
of accounting information
3. elements of financial
statements of bussiness
enterprises
4. recognition and
measurement in financial
statements of business
enterprises

5. elements of financial
statements
6. using cash flow information
and present value in
accounting measurements

Tujuan Laporan Keuangan
Untuk mereka yang memiliki pemahaman
memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi
untuk membuat keputusan investasi dan kredit.

Untuk membantu investor yang ada dan
potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta
pemakai lainnya.

Tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap
sumber daya tersebut dan perubahan didalamnya.

Konsep-Konsep Fundamental
Karakteritik

Kualitatif
Informasi
Akuntansi
Kualitas Primer

1. Relevansi
2. Reabilitas
• Daya uji
• Ketepata
n
penyajian
• netralitas

Kualitas
Sekunder

1. Komparabilit
as
2. Konsistensi


AKTIVA
KEWAJIBA
N
EKUITAS
UnsurUnsur
Dasar

INVESTASI
OLEH
PEMILIK
DISTRIBUSI
PADA
PEMILIK
LABA
KOMPREHEN
SIF
PENDAPATAN
BEBAN
KERUGIAN


Kerangka Konsep
Dasar

ASUMSI-ASUMSI
DASAR
1.Asumsi Entitas
Ekonomi
2.Asumsi
Kelangsungan Hidup
3.Asumsi Unit Moneter
4.Asumsi Perioditas

PRINSIP-PRINSIP DASAR
AKUNTANSI

Prinsip Biaya
Historis

Prinsip
Penandingan


Prinsip
Pengakuan
Pendapatan
Prinsip
Pengungkapan
penuh

Prinsip Biaya
Historis
Prinsip biaya historis
(historical cost
principle) adalah aktiva
dan kewajiban
diperlukan dan
dilaporkan berdasarkan
harga akuisisi. Biaya
(cost) memiliki
keunggulan yang
penting dibandingkan

penilaian yang lainnya,
yaitu dapat diandalkan.
mengukur tren historis.

Secara umum
penggunaan laporan
keuangan lebih memilih
menggunakan biaya
historis karena
memberikan tolok ukur
yang dapat dipercaya
untuk mengukur tren
historis.

Prinsip Pengakuan
Pendapatan
Prinsip pengakuan pendapatan (revenue
recognition principle) merupakan pendapatan
yang pada umumnya diakui jika telah direalisasi
atau dapat direalisasi dan telah dihasilkan.

Pendapatan dikatakan telah direalisasi (realized)
jika produk (barang dan jasa), barang dagang,
atau aktiva lainnya telah dipertukarkan dengan
kas atau klaim atas kas. Pendapatan dikatakan
dapat direalisasi (realizable) apabila aktiva yang
diterima atau dipegang dapat segera
dikonversikan menjadi kas atau klaim atas kas.
Aktiva dikatakan dapat dikonversi menjadi kas
apabila dapat dijual atau dipertukarkan dalam
pasar aktif pada harga yang dapat ditentukan

Prinsip
Penandingan
Dalam
mengakui beban, pendekatan yang
dipakai adalah “biarkan beban mengikuti
pendapatan”. Beban diakui bukan pada
saat upah dibayarkan, atau ketika
pekerjaan dilakukan, atau pada saat produk
diproduksi, tetapi ketika pekerjaan (jasa)

atau produk secara aktual memberikan
kontribusi terhadap pendapatan. Jadi,
pengakuan beban berkaitan dengan
pengakuan beban berkaitan dengan
pengakuan pendapatan. Praktek ini disebut
sebagai prinsip penandingan (matching
principle) karena menyatakan usaha
(beban) ditandingkan dengan pencapaian
(pendapatan) sepanjang hal ini rasional

Prinsip
Pengungkapan
Penuh
Mengakui bahwa sifat dan jumlah informasi
yang dimasukkan dalam laporan keuangan
mencerminkan serangkaian trade-of penilaian.
Trade-of ini terjadi antara 1) kebutuhan untuk
mengungkapkan secara cukup terinci hal-hal
yang akan mempengaruhi keputusan pemakai,
dengan 2) kebutuhan untuk memadatkan

penyajian agar informasi dapat dipahami.
Disamping itu, penyusun laporan keuangan
juga
harus
memperhitungkan
biaya
pembuatan
dan
penggunaan
laporan
keuangan.

KENDALA
Hubungan
Biaya-Manfaat

Praktek Industri

Materialitas

Konservatisme

Terima Kasih