Mengenal dan Mendeteksi Secara Dini Gang

Mengenal dan Mendeteksi Secara Dini Gangguan Belajar Disleksia
Serta Metode Belajar Yang Bisa Digunakan Untuk Anak Penderita
Disleksia
Asri Nurhasanah
Universitas Negeri Jakarta
[email protected]
Abstrak
Disleksia merupakan suatu gangguan dimana penderita nya mengalami
kesulitan dalam membaca, menulis, mengeja, atau dapat dikatakan
kesulitan mengenali huruf. Gangguan tersebut dapat menghambat proses
belajar pada anak. Faktor yang menyebabkan adanya disleksia yaitu
karena gangguan perkembangan pada otaknya (sistem syaraf pusat) pada
masa prenatal, perintal, dan selama satu tahun pertama. Orang tua dan
guru harus dapat mendeteksi sejak awal jika anak memiliki gangguan
disleksia. Hal tersebut bertujuan agar anak yang mengalami kesulitan
belajar karena disleksia dapat terbantu. Jadi anak penderita disleksia dapat
mengikuti dan menerima pembelajaran di sekolah dan mengalami
kemajuan yang signifikan.
Kata Kunci: Disleksia, Kesulitan belajar
I. Pendahuluan


orang tua dan guru berpikir untuk

Gangguan belajar yang dialami
oleh

anak

terkadang

sering

disalahartikan oleh orang tua dan
guru, bahwa sang anak malas,
kurang berlatih sehingga mereka
tidak

memahami

diajarkan


di

materi

yang

sekolah

dan

mendapatkan nilai yang jelek. Hal
tersebut

seringkali

membuat

memberikan pelajaran tambahan
dengan


harapan

meningkatkan

dapat
prestasi

belajarnya.Seharusnya dalam hal
ini, orang tua dan guru harus
dapat

mengenali

perbedaan

antara ketidakmauan belajar dan
ketidakmampuan dalam belajar.

Salah


satu

ketidakmampuan

dalam

belajar

disebut

baik. Selain itu juga guru dan

gangguan dalam belajar adalah

orang tua harus sejak dini dapat

disleksia. Disleksia adalah suatu

mendeteksi gangguan belajar ini


gangguan dimana penderita nya

agar dapat membantu anak dalam

mengalami

tumbuh dan berkembang serta

membaca,

atau

mengikuti pembelajaran dengan

kesulitan
menulis,

dalam
mengeja,


pembelajarannya di sekolah.

atau dapat dikatakan kesulitan

II. Pembahasan

mengenali huruf. Gangguan ini
berlangsung dari masa anak-anak

A. Definisi Disleksia

hingga masa dewasa.

Dyslexia berasal dari kata Yunani

Penyebab

gangguan

(learning


belajar

disabilities)

ini

(Greek), “dys” berarti kesulitan,
“lexis”

berarti

kata-kata.

Jadi

disebabkan oleh neurologis dan

disleksia berarti “kesulitan dengan


genetik,

kata-kata”. Artinya penderita ini

artinya

gangguan

ini

merupakan gangguan di dalam

memiliki

kesulitan

untuk

otak


mengenali

huruf

kata.

(neurologis)

yang

atau

disebabkan oleh faktor keturunan.

Kesulitan untuk mengenali huruf

Dikarenakan sulitnya mengatasi

tersebut tak hanya mengenali


masalah gangguan belajar ini,

huruf-huruf, tetapi juga melakukan

muncul lah upaya alternatif untuk

analisis kalimat, teknik membaca,

mengatasinya

memahami

dengan

bacaan

dan

menggunakan obat-obatan dan


menggunakan bahasa. Gejala lain

berbagai macam upaya terapi.

yang mengikuti dari gangguan ini

Namun upaya ini jangan dianggap

adalah

sebagai upaya ideal, karena tidak

menghitung,

didukung oleh penelitian ilmiah.

fungsi

berupa
menulis

kesulitan
angka,

koordinasi/keterampilan

motorik.
Guru

dan

orang

tua

dan

dengan

Terdapat dua macam disleksia,

menyiasati dan memberi toleransi

yaitu developmental dyslexia dan

kepada

acquired dyslexia. Developmental

mengupayakan

gangguan

siswa

yang

belajar

memiliki

agar

dapat

Dyslexia

merupakan

bawaan

sejak lahir dan karena faktor

Anak penderita disleksia memiliki

genetis

masalah

atau

Penyandang

keturunan.

disleksia

akan

dalam

bahasa

dan

fonologi kira-kira 60-70% lebih

membawa kelainan ini seumur

banyak

hidupnya

gangguan presepsi visual dan

atau

tidak

dapat

disembuhkan.

Dengan

dibandingkan

keterampilan

motorik

dengan
kira-kira

penanganan khusus, hambatan

10%,

yang

belajar spesifik yang lain kira-kira

mereka

alami

bisa

diminimalkan. Adapun acquired
dyslexia didapat karena gangguan
atau perubahan cara otak kiri

selebihnya

gangguan

20-30%.
B.

Ciri-Ciri

Anak

Penderita

Disleksia

membaca. Disleksia cenderung
diturunkan

dan

lebih

banyak

ditemukan pada anak laki-laki.

Disleksia biasanya terjadi pada
anak-anak

dengan

daya

penglihatan dan kecerdasan yang
Pada

penderita

disleksia

sebenarnya mengalami kesulitan
dalam

membedakan

bunyi

bahasa yang menyusun sebuah
kata. Mereka dapat menangkap
kata-kata tersebut melalui indra
pendengarnya.
disuruh

Namun

ketika

menuliskannya

pada

normal. Oleh karena itu terkadang
sulit bagi orang tua dan guru
mendeteksi ciri-ciri anak yang
menderita
apabila

disleksia.

orang

tua

Namun
dan

guru

memperhatikan mereka dengan
cermat, tentu saja guru dan orang
tua dapat mengetahuinya.

selembar kertas, mereka akan
mengalami kesulitan. Tetapi jika

Untuk mengetahui apakah anak

diberikan soal dengan cara lisan,

menderita disleksia, orang tua

dimana soal dibacakan dan anak

dapat memberikan buku kepada

menjawab pertanyaan tersebut

mereka. Biasanya apabila anak

secara

anak

mampu

menderita disleksia mereka tidak

namun

apabila

terlalu akrab dengan buku. Jika

anak diberi soal tertulis, anak akan

orang tua menyuruh anak untuk

mengalami kesulitan.

membaca buku tersebut, mungkin

verbal,

menjawabnya,

anak penderita disleksia akan

berdasarkan

dalam membaca yaitu tidak lancar

gambar-gambar yang ada pada

dalam membaca karena sering

buku tersebut.

terjadi

membuat

cerita

Secara rinci berikut merupakan
ciri-ciri anak yang menyandang
disleksia ketika membaca yaitu:

kesalahan

membaca

seperti sulit membedakan huruf
yang

mirip.Dikarenakan

hal

tersebut otomatis membuat anak
tidak memahami apa isi bacaan

a. Membaca dengan lamban

tersebut

dan

membuat

dan terkesan tidak yakin

kemampuan

dengan yang ia ucapkan

bacaan sangat rendah.

b. Menggunakan

mengikuti

pandangan matanya yang
beranjak dari satu kata ke

Selain

saat

c. Melewatkan

bahkan

menambahkan

anak

penderita disleksia juga dapat
terlihat saat mereka mencoba

kata-kata

diperhatikan yaitu:
a. Menuliskan huruf dengan
urutan yang salah

yang ada
d. Membolak-balik

susunan

suku

b. Tidak menuliskan sejumlah
huruf yang ingin ditulis

kata

dengan memasukkan huruf

c. Menambahkan

dan

mengganti huruf pada kata

lain

yang ditulis

e. Salah melafalkan kata-kata
yang

membaca,

untuk menulis, ciri-ciri yang dapat

kata yang lain

atau

isi

jarinya

untuk

huruf

memahami

dibaca,

walaupun

d. Mengabaikan tanda-tanda
baca yang ada

kata-kata tersebut sudah
akrab

Dari

f. Mengganti dan membuat
kata-kata sendiri
g. Mengabaikan tanda baca

ciri-ciri

diatas,

yang

hampir

kesulitan
membaca.

saat

disebutkan

mirip
menulis

Huruf-huruf

antara
dan
yang

biasanya

sering

diatas dapat disimpulkan bahwa

kekeliruan

saat

ciri-ciri anak penderita disleksia

huruf d, b, s, p dan q. Bahkan

Dari

ciri-ciri

yang

disebutkan

mengalami
menulis

yaitu

terkadang ada huruf yang diganti

dapat menyebabkan seseorang

menjadi angka, karena memiliki

menderita disleksia.

kemiripan. Seperti huruf “s” yang
mungkin

bisa

ditulis

anak

penderita disleksia menggunakan
angka “5”.

Dalam faktor pendidikan disleksia
disebabkan oleh metode yang
digunakan dalam mengajarkan
membaca,

terutama

metode

juga

“whole-word” yang mengajarkan

terdapat ciri yang lain diantaranya

kata-kata sebagai satu kesatuan

mempunyai daya ingatan jangka

daripada

pendek yang buruk, tulisan tangan

sebagai bentuk bunyi dari suatu

yang buruk, kebingungan atas

tulisan. Dimana seharusnya anak

konsep

alfabet

simbol,

terlebih dahulu diajarkan huruf

bahkan

anak

kesulitan

alphabet satu persatu dimulai dari

Selain

ciri-ciri

menentukan
dalam

tersebut

dan
juga

menentukan

menulis

karena

start
belum

mengajarkan

kata

bagaimana bentuk huruf tersebut,
hingga

bunyi

huruf

tersebut.

adanya kordinasi antara mata dan

Setelah itu, baru anak diajarkan

tangan.

bagaimana

perpaduan

antara

satu huruf dengan huruf lainnya,

C. Penyebab Disleksia

seperti huruf vokal dan kosonan.
Penyebab

gangguan

belajar

(learning disabilities) yang salah
satunya adalah disleksia dapat
dikelompokkan
kategori

menjadi

faktor

tiga
utama,

yaitu faktor pendidikan, psikologis,
dan biologis, namun penyebab
utamanya

adalah

otak

(Dardjowidjojo, 2008). Selain dari
faktor-faktor
disebutkan

yang

telah

diatas,

faktor

keturunan dan kecelakaan juga

Faktor psikologis atau emosional
merupakan akibat dari tindakan
kurang disiplin, tidak memiliki
orangtua, sering pindah sekolah,
kurangnya kerja sama dengan
guru, atau penyebab lain. Anak
yang

kurang

ceria,

bahkan

memiliki emosi yang tidak stabil
karena memiliki masalah dengan
orang

tuanya

menyebabkan

stress

hingga
bisa

termasuk ke dalam gangguan
belajar

Sejumlah peneliti meyakini bahwa

penglihatan karena ada gangguan

disleksia merupakan akibat dari

sambungan otak kiri dan kanan.

penyimpangan

fungsi

bagian-

D. Klasifikasi Disleksia

bagian tertentu dari otak. Diyakini
bahwa area-area tertentu dari

Sidiarto (2007) dalam bukunya

otak anak penderita

Perkembangan

Otak

perkembangannya lebih lambat

Kesulitan

pada

dibanding anak-anak normal. Di

menjelaskan klasifikasi disleksia

samping itu kematangan otaknya

sebagai berikut.

pun

lambat.

menyatakan

disleksia

Teori

lainnya

bahwa

disleksia

disebabkan oleh gangguan pada
struktur otak. Faktor genetik juga
diperkirakan

turut

berperan.

Beberapa

penelitian

mengungkapkan

bahwa

50

persen atau lebih anak disleksia
memiliki riwayat orangtua yang
disleksia atau gangguan lain yang
berkaitan.

Belajar

dan
Anak,

1) Disleksia dan Gangguan
Visual
Disleksia

jenis

ini

disebut

disleksia

diseideti

satau

disleksia

visual

Myklebust).

(Helmer

Kelainan

ini

jarang, hanya didapat pada
5% kasus disleksia (Gobin,
1980 yang dikutip Njikoktjien,
1986). Gangguan fungsi otak
bagian

belakang

dapat

Gangguan kemampuan membaca

menimbulkan gangguan dalam

atau mengenali huruf serta simbol

persepsi visual (pengenalan

huruf akibat kerusakan saraf otak

visual tidak optimal, membuat

atau selaput otak, sehingga otak

kesalahan dalam membaca

kiri

(bagian

dan mengeja visual). Dalam

belakang) terganggu. Kerusakan

tipe ini ada beberapa huruf

ini

atau angka yang hampir mirip

korteks

oksipital

disebabkan

kecelakaan,

infeksi

karena

atau

kerusakan

bentuknya,

dan

anak

sulit

inilah, otak tidak dapatberfungsi

membedakannya.

mengenali semua citra (image)

huruf b-d, p-q, 5-2, 3-E, atau

yang

seperti m-w, n-u, 6-9.

ditangkap

oleh

indra

Seperti

2) Disleksia dan Gangguan
Bahasa

Bakker, et al., (1987) membagi
disleksia menjadi dua tripologi,

Disleksia ini disebut disleksia
verbal atau linguistik.Beberapa
penulis

menyebutkan

prevalensi yang cukup besar
yaitu 50-80%. Gejala berupa
kesulitan dalam membedakan
lafal huruf seperti p-t, b-g, t-d,
t-k, kesulitan mengeja secara

yaitu sebagai berikut:
a. L-Type dyslexia (linguistic)
Dalam tipe ini anak membaca
relatif cepat namun dengan
membuat kesalahan seperti
penghilangan,

penambahan,

atau penggantian huruf dan
kesalahan multi-kata lainnya.

auditoris, kesulitan menyebut
atau menemukan kata atau
kalimat, bahkan mengucapkan
urutan

kata

seperti

secara

sekolah

kacau
menjadi

sekolha.

b. P-Type

Dyslexia

(perspective)
Dalam tipe ini anak cenderung
membaca

lambat

dan

membuat kesalahan seperti

3) Disleksia

dengan

Diskoneksi Visual-Auditoris

fragmentasi

(membaca

terputus-putus)

dan

mengulang-ulamg (repetisi).
Disleksia ini disebut sebagai
disleksia auditoris (Myklebust).

E. Upaya Mendeteksi Disleksia

Adanya

Sejak Dini

gangguan

kondisi

pada

visualauditoris

(grafem-fonem),

Penderita disleksia sulit dikenali

yang

karena

menyebabkan anak membaca

seperti

lambat.

ini

umumnya serta dengan nilai IQ

bahasa verbal dan persepsi

normal (rata-rata atau diatas rata-

visualnya baik. Namun apa

rata). Pada umumnya, terlihat dari

yang

dapat

prestasinya

bunyi

kemampuan membaca yang tidak

Dalam

dilihat

dinyatakan
bahasa.

hal

tidak
dalam

dari
anak

segi

penampilan

normal

yang

pada

kurang,

lancar seperti huruf yang sering
terbalik-balik.

Namun

tidak

banyak guru yang menyadari

mengidentifikasi

bahwa masalah yang melatar

mendiagnosis disleksia.

belakangi kesulitannya tersebut
adalah suatu kesulitan belajar
spesifik. Oleh karena itu deteksi
disleksia

sejak

dini

serta

penanganan

yang

baik

akan

memberikan

hasil

yang

baik.

Disleksia tidak bisa disembuhkan,
namun hanya bisa membaik.
Diagnosis

disleksia

Dengan
suatu

dan

demikian,
sistem

dibutuhkan

yang

dapat

mengidentifikasi

awal

kemungkinan
seorang

atau

anak

potensi

menyandang

disleksia, yang dapat dengan
mudah diakses dimana saja dan
kapan saja, sehingga baik orang

dapat

tua maupun guru dapat lebih

ditegakkan pada usia anak 7

aware atau waspada terhadap hal

tahun, dan proses diagnosisnya

ini. Sistem ini merupakan sistem

memerlukan

identifikasi disleksia dini dengan

seorang

psikolog

atau dokter ahli syaraf. Namun,
kita sudah bisa mengidentifikasi
sejak anak masih berusia 5-7
tahun atau usia pra sekolah.
Identifikasi

awal

akan

memberikan manfaat yang besar
diantaranya yaitu biaya intervensi
yang jauh lebih murah, anak
belum terganggu mentalnya dan
lebih fleksibel dalam mernerima
metode pembelajaran.

ketentuan sebagai berikut:
1) Sistem ini digunakan untuk
identifikasi dini disleksia
pada anak dengan rentang
usia 5 - 7 tahun
2) Sistem ini mengeluarkan
output

berupa

kemungkinan
anak

seorang
menyandang

disleksia, bukan diagnosis
3) Diagnosis

hanya

Permasalahan yang terjadi di

ditegakkan

Indonesia adalah, tidak semua

profesional yang kompeten

daerah khususnya di daerah-

4) Parameter

oleh
yang

tenaga
diukur

daerah terpencil memiliki SDM

antara lain : bahasa lisan,

seperti Dokter Spesialis Saraf

bahasa

Anak

sosial,

yang

mampu

tulisan,

organisasi,

bahasa

matemarika,
sekuensi,

working memory, arah dan

bisa menggunakan media

koordinasi motorik halus

huruf yang menarik, seperti
dengan

F. Upaya Guru dan Orang Tua
Membantu

Anak

aneka macam warna

Penderita

Disleksia Dalam Kesulitan Belajar

menggunakan

2) Lakukan

metode

dikte,

dimana misalkan orang tua
Bila seorang anak didiagnosis

mendiktekan

disleksia,

atau kalimat kepada anak

ia

harus

mendapat

dukungan ekstra baik oleh orang

dan

tuanya di rumah maupun gurunya

menulisnya

di

sebaliknya.

sekolah.

Dukungan

yang

suatu

kata

biarkan

anak
atau

Setelah

itu

diberikan orang tua di rumah bisa

mintalah

dengan

membacakannya kembali

waktu

mendampinginya
ke

waktu,

dari

memberikan

anak

untuk

3) Ajak anak untuk membaca

dorongan dan semangat untuk

suatu

mengembalikan

kepercayaan

sumbernya bisa dari buku

wacana

yang

dirinya,

dalam

mengajari

bacaan atau buku cerita

membaca

buatlah

semenarik

bergambar dan kemudian

mungkin

dan

menggunakan

bisa
teknologi

juga

lakukan

yang

mengenai

dapat membantu.

tanya

jawab
wacana

tersebut.

Dalam mengajarkan anak dalam

Selain

membaca, jika anak mengalami

terdapat metode lain yang dapat

kesulitan seperti suka terbolak-

digunakan oleh orang tua dan

balik ataupun bingung dengan

guru

huruf yang bentuknya mirip, bisa

penderita

disleksia.

dibantu dengan cara:

Mulyono

Abdurrahman,

hal-hal

untuk

tersebut,

membantu

juga

anak

Menurut
(2012:

1) Mulai mengenalkan huruf

174 – 176) ada beberapa metode

demi huruf, lalu berlanjut

pengajaran membaca bagi anak

dengan suku kata yang

berkesulitan belajar, yaitu:

terdiri dari dua kata dan
seterusnya. Selain itu juga

Jika anak telah dapat menulis

a. Metode Fernald
Fernald

telah

mengembangkan

suatu

metode pengajaran membaca
multisensoris

yang

sering

dikenal pula sebagai metode
VAKT

(Visual,

auditory,

kinesthetic,

tactile).

Metode

and
ini

menggunakan materi bacaan
yang dipilih dari kata-kata yang
diucapkan oleh anak, dan tiap
kata diajarkan secara utuh.
Metode ini memiliki empat

dan membaca dengan benar,
bahan
disimpan.
kedua,

bacaan

tersebut

Pada

tahapan

anak

lama

tidak

diminta

terlalu

menelusuri

tulisan tersebut dengan jari,
tetapi

dalam

mempelajari

tulisan dengan melihat guru
menulis,

sambil

mengucapkannya. Anak-anak
mempelajari kata-kata

baru

pada tahapan ketiga, dengan
melihat tulisan yang ditulis di
papan tulis atau tulisan cetak,

tahapan.

dan
Tahapan

pertama,

guru

mengucapkan

tersebut

sebelum

kata
menulis.

menulis kata yang hendak

Pada tahapan ini anak mulai

dipelajari

kertas

membaca tulisan dari buku.

dengan krayon. Selanjutnya

Pada tahap keempat, anak

anak

tulisan

mampu mengingat kata-kata

tersebut dengan jarinya (tactile

yang dicetak atau bagian-

and kinesthetic). Pada saat

bagian dari kata yang telah

menelusuri tulisan tersebut,

dipelajari.

di

atas

menelusuri

anak melihat tulisan (visual),
dan mengucapkannya dengan
keras

(auditory).

b. Metode Gillingham

Proses

Metode Gillingham merupakan

diulang-ulang

pendekatan terstruktur taraf

sehingga anak dapat menulis

tinggi yang memerlukan lima

kata tersebut dengan benar

jam pelajaran selama dua

tanpa melihat contoh.

tahun.

semacam

ini

diarahkan
berbagai

Aktivitas

pertama

pada
bunyi

belajar

huruf

dan

perpaduan

huruf-huruf

Membaca

didefinisikan

tersebut. Anak menggunakan

sebagai menurunkan makna

teknik

dari kata-kata yang berbentuk

menjiplak

untuk

mempelajari berbagai huruf.
Bunyi-bunyi

tunggal

huruf

selanjutnya dikombinasikan ke
dalam

kelompok-kelompok

yang

lebih

kemudian

besar

dan

program

fonik

diselesaikan.

Analisis

Glass

suatu

metode

merupakan

Melalui metode Analisis Glass,
anak

dibimbing

untuk

mengenal kelompok-kelompok
huruf

sambil

melihat

kata

secara keseluruhan. Metode
ini menekankan pada latihan

c. Metode Analisis Glass
Metode

tulisan.

pengajaran

melalui

auditoris

dan

visual

yang

terpusat

pada

kata

yang

sedang dipelajari.
Sementara Martini Jamaris (2014:

pemecahan sandi kelompok

150-151)

huruf dalam kata. Metode ini

metode selain metode Fernald

bertolak dari asumsi yang

danmetode Gillingham, yaitu:

mendasari membaca sebagai

menambahkan

dua

a. Metode Hegge-Kirk-Kirk

pemecahan sandi atau kode
tulisan. Ada dua asumsi yang

Metode ini dikembangkan oleh

mendasari

Hegge, Kirk dan Kirk pada

metode

ini.

Pertama, proses pemecahan

tahun

sandi

dan

Metode ini diutamakan untuk

(reading)

meneliti kemampuan auditori

(decoding)

membaca
merupakan

kegiatan

yang

siswa

1972

(Lovit,

dengan

1989).

jalan

berbeda. Kedua, pemecahan

memadukan

sandi mendahului membaca.

menuliskan perpaduan bunyi

Pemecahan

sandi

huruf

didefinisikan

sebagai

menyebutkan kata tersebut.

yang

Langkah selanjutnya adalah

berhubungan dengan suatu

menunjukkan kata pada siswa

kata

dan

menentukan
tertulis

bunyi
secara

tepat.

bunyi

menjadi

menyuruh

kata

huruf,
lalu

siswa

menyebutkan bunyi huruf yang

menyiapkan

ada

secara khusus dan tidak pula

dalam

kata

Selanjutnya,
untuk

tersebut.

siswa

bahan

diminta

menekankan

kata

pengucapan

menuliskan

tersebut di atas kertas.

pengenalan

bacaan

pada

latihan
fonem,

kata,

dan

isi

bacaan yang dibaca. Tujuan

b. Neurological Impress

utama dari metode ini adalah
Neurological impress adalah

untuk

suatu metode yang dirancang

membaca

untuk membantu individu yang

Untuk

mengalami

kesulitan

mengikuti program ini, maka

membaca berat (Heckelman:

proses pembelajaran dimulai

169,

dari tingkat yang rendah dari

Langford,

Slade

&

membiasakan
secara

otomatis.

memudahkan

Barnett, 1974, Lovit, 1989).

kemampuan

Dalam penerapannya, metode

siswa.

siswa

yang

siswa

dimiliki

ini dilakukan dengan langkahIV. Kesimpulan

langkah sebagai berikut.
1) Guru

dan

siswa

berkesulitan

yang

membaca

duduk berhadapan sambil
2) Suara guru dibisikkan ke

mengalami

3) Guru dan siswa menunjuk
pada kalimat yang dibaca

suatu

kesulitan
menulis,

dalam
mengeja,

atau dapat dikatakan kesulitan
mengenali

telinga siswa.

merupakan

gangguan dimana penderita nya
membaca,

membaca.

huruf.

Gangguan

tersebut merupakan gangguan
belajar yang dapat menghambat
proses belajar anak. Oleh karena

oleh guru.
4) Dalam

Disleksia

kondisi

tertentu,

guru membaca lebih cepat

itu orang tua setidaknya dapat
mendeteksi secara dini gangguan
belajar yang dimiliki oleh anaknya.

atau

Apakah gangguan belajar yang

sebaliknya.

dialami termasuk disleksia atau
Metode
mengharuskan

ini
guru

tidak

gangguan belajar lainnya. Jika

untuk

seorang anak menderita disleksia

guru dan orang tua harus dapat

Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT

berkerja sama untuk membantu

Rineka Cipta

anak

dalam

belajar

dengan

berbagai metode yang ada. Selain
itu pengetahuan akan disleksia
sangatlah penting bagi guru dan
orang tua. Agar guru dan orang
tua dapat langsung bertindak dan
menangani

anak

penderita

Atalya Sharon Jerusha Turangan,
Wibowo, Rika Febriani. 2016.
Perancangan

Buku

Interaktif

Belajar Baca Tulis bagi Orangtua
Anak

Penderita

Disleksia

di

Surabaya. Surabaya: Universitas
Kristen Petra. Vol 9, No 2

disleksia. Disleksia memang tidak
dapat disembuhkan namun dapat

Budiyanto.

2005.

membaik jika dibantu dengan

Pendidikan

Inklusif

metode yang tepat

Budaya

Lokal.

Pengantar
Berbasis

Departemen

Pendidikan Nasional
V. Saran
Derek, Wood, dkk. 2012. Kiat
Diharapkan orang tua dan guru
dapat

saling

berkerja

mengenai

sama

Mengatasi

Gangguan

Belajar.

Yogyakarta: Katahati.

bagaimana

pertumbuhan dan perkembangan

Hargio,

anak yang terjadi di sekolah.

Memahami anak Berkebutuhan

Dengan berkerja sama, orang tua

Khusus.

dan

Publishing

guru

dapat

mengatasi

Santoso.

2012.

Yogyakarta:

Cara

Gosyen

gangguan belajar yang dimiliki

Jo Worthy, Samuel Dejulio, et al.

oleh

juga

2016. Teacher Understandings

disleksia

Perspectives and Experiences of

juga penting diketahui oleh orang

Dyslexia. Texas: University of

tua dan guru, agar tidak bingung

Texas. Vol 65, 436-453

anak.

pengetahuan

ketika

Selain

itu

tentang

menghadapi

anak

penderita disleksia.

Disleksia. Aceh: UIN Ar-Raniry.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman
Pendidikan

Loeziana. 2017. Mengenal Ciri
Vol 3, No 2

Mulyono.

2003.

Madinatul

Bagi

Anak

Trisna

Munawaroh,

Anggrayni.

Novi

Mengenali

Tanda-Tanda
Anak

Disleksia

Usia

Dini.

Pada

Memerlukan Layanan Pendidikan

Yogyakarta:

Khusus. Departemen Pendidikan

Universitas PGRI Yogyakarta

Nasional

Mulyadi.

Slavin

2010.

Diagnosis

Robert

E.

2006.

Kesulitan Belajar dan Bimbingan

Educational Psychology: Theory

terhadap

and Practice Eight Edition. USA

Kesulitan

Belajar.

Yogyakarta: Nuha Litera
Nurdayari

Soeisniwati

Praptinigrum,

Purwandari.

2009.

Metode

Multisensori

Untuk

Mengembangkan

Kemampuan

Membaca Anak Disleksia di SD
Inklusi. Yogyakarta: UNY. Vol 2,
No 2
Preiss

Lidwina.

2012.

Disleksia Berpengaruh Kepada
Kemampuan

Membaca

dan

Menulis. Semarang: Jurnal STIE
Semarang. Vol 4, No 3
Subini

Nini.

2011.

Mengatasi

Kesulitan Belajar Pada Anak.
Yogyakarta: Javalitera

D

David,

Robert

J

Sternberg. 2010. Innovations in
Educational

Psychology:

Perspectives
Teaching
Development.

on

Learning,

and

Human

USA:

Hamilton

Surna

I

Nyoman,

Olga

Pandeirot. Psikologi Pendidikan 1.
2014. Jakarta: Erlangga
Tammasse,
Mengatasi

Jumraini
Kesulitan

Disleksia

Printing Company

D

T.
Belajar
(Studi

Neuropsikolinguistik). Makassar:
Santrock John. 2011. Educational

Universitas Hasanuddin

Psychology. New York: Mc Graw
Tri

Hill

Wahyu

Cahyawati
Sidiarto, Lily Djokosetio. 2007.
Perkembangan

Otak

Kesulitan

pada

Belajar

dan
Anak.

Jakarta: UI Press.

Bagi

Diah

Ningsih,

Kusumarini.

2011. Hubungan Antara Memori
dan Penderita Disleksia Dalam
Tinjauan Psikolinguistik. Depok:
Universitas Gunadarma. Vol 4

Siti Ellah Chalidah. 2005. Terapi
Permainan

Retno

Anak

Yang

Varia Nihayatus Saadah, Nurul
Hidayah.

2013.

Pengaruh

Permainan Scrabble Terhadap

disleksia-pada-anak/48924

Peningkatan

Diakses pada 30 April 2018

Membaca

Kemampuan
Anak

Disleksia.

Yogyakarta: Universitas Ahmad
Dahlan. Vol 1, No 1
Wardani

IG.A.K,

Pengantar

dkk.

2011.

Pendidikan

Luar

Universitas

Terbuka
Lissa.

2008.

Dyslexia:Pergulatan

Ibu

Melepaskan Putranya dari Derita
Kesulitan

Belajar.

Bandung:Penerbit Qanita
Widyorini Endang, Julia Maria van
2017.

Sekolah

berkomunikasi-kenali-lewatpenjelasan-ahli-ini Diakses pada
30 April 2018
http://www.disleksiaindonesia.co

Weinstein

Diagnosis

11/26/penyakit-disleksia-susahmengolah-kata-kata-saat-

Biasa.Jakarta:

Tiel.

http://style.tribunnews.com/2016/

Disleksia:Deteksi
Penanganan

dan

di

di

Rumah.

Jakarta:Prenada
http://www.alodokter.com/disleksi
a. diakses pada 30 April 2018
https://cantik.tempo.co/read/7797
74/kenali-disleksia-pada-anak.
Diakses pada 30 April 2018
https://tirto.id/mereka-yang-sulitmengenal-huruf-dan-kata-bYEF
Diakses pada 30 April 2018
http://infonitas.com/kebayoran/lap
oran-utama/kenali-tanda-tanda-

m/ Diakses pada 30 April 2018