Musibah dan ajal manusia serta persiapan

Musibah dan ajal manusia
serta persiapan untuk menghadapinya

Oleh :
1. Bahtiar

Fitra

Nusoba
2. Endah Subekti
3. Risma

Ayu

Pebriana
4. Sugeng Widodo
THE CAIN PROJECT

Musibah dan ajal manusia
serta persiapan untuk menghadapinya


2

musibah
1. Esensi Musibah
Ensiklopedi
Islam (1999, III:
308)

“musibah”
berasal
dari
bahasa
Arab
“ashaba”

artinya

Menimpa,
mengenai,
atau

membinasak
an

Thabataba’i merumuskan pengertian
musibah sebagai kejadian apa saja yang
menimpa manusia yang tidak dikehendaki.

Etika menghadapi musibah
Kata musibah
muncul 6 kali
dalam AlQur’an

Sumber musibah
Berkaitan
dengan

Alasan Allah menimpakan
musibah kepada seseorang
atau sekelompok
orang

Peringatan
agar berhati-hati
ketika hendak menimpakan

3

2. Status Musibah
Musibah dikelompokkan menjadi 3,
yaitu :

4

3. Bentuk-Bentuk Ujian dan Tujuan Allah Menguji Manusia

Bentuk
bentuk
ujian
Allah

5


Dan tujuan akhir dari semua tujuan itu
adalah untuk mempersiapkan manusia
memikul beban atau amanat
membangun dunia, membimbing
6
manusia, dan menegakkan kalimah

Ada 3 kemungkinan beban sebagai akibat
musibah yang harus ditanggung individu, yaitu
:

Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai kesanggupannya, bahkan jika individu
kesulitan melaksanakan tugas karena suatu
sebab, maka Allah memberikan keringanan
yang dalam kondisi normal tidak diizinkan. 7

4. Tuntunan Islam dalam Menghadapi Musibah


Islam memberikan tuntunan tentang cara
menghadapi musibah, yaitu :

8

Ajal manusia
1. Esensi Ajal atau Kematian
Maut
adalah
pemutus
tali
persaudaraan,
perampas anak cucu dari orang tuanya, sesuatu
yang
datang
dengan
membawa
petaka,
kemudian membenamkan manusia dalam lorong
kegelapan.


Kematian

Aidh Al-Qarni

Guru yang bisu

Kematian yang membuat diri orang itu
istirahat
Kematian yang membuat orang lain
istirahat

9

Keadaan ketika nyawa (nafs) berpisah
dengan jasmani untuk sementara
waktu, sesudah itu dikembalikan ke
wadahnya (jasmani) sampai batas
waktu datangnya saat pemisahan
yang sempurna.

Keadaan ketika seseorang mengalami
perpisahan
nyawa
dengan
jasamaninya dan bersifat sempurna.

Cara
malaikat
mencabut
nyawa
Orang yang
telah mati
terputuslah
semua
amalnya,
kecuali:

Tidur

Kemati

an

1. Dengan dipukul wajah dan
punggungnya.
2. Dimatikan dengan keadaan
baik.
1. Orang yang
mati di jalan
Allah
2. Orang yang
ketika masih
hidup

Shadaqoh
jarriyah
Menyampaikan
ilmu yang
bermanfaat
Memiliki anak
shaleh yang


2. Sikap Manusia terhadap Kematian

Ketika saatnya kematian tiba,
tak ada seorang pun yang
mampu menahannya baik itu
anak terhadap orang tuanya
maupun orang tua terhadap
anaknya. Namun demikian
upaya untuk tetap sehat tetap
perlu dilakukan, meski tetap
harus disadari bahwa

11

3. Tanda-Tanda Usia Senja
Tanda-tanda usia
senja, yaitu :

12


4. Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan Manusia dalam
Menghadapi Kematian
Sebelum ajal tiba Allah mengingatkan kepada manusia
agar :

13

5. Beberapa Wasiat Akhir Hayat
Di bawah ini disarikan beberapa wasiat akhir hayat
dari Al-Qur’an, dari Rasulullah SAW, para sahabat
Rasul, dan orang-orang saleh sebelum akhir hayatnya :

14

lanjutan

15

lanjutan


16

lanjutan
Wasiat Utsman bin Affan menurut Al-Humawi
(2003:34), “Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Utsman bin
Affan bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan
selain Allah. Tiada sekutu bagi-Nya, dan
bahwasannya Muhammad saw adalah hamba dan
rasul-Nya. Saya bersaksi bahwa surga dan neraka
itu benar adanya, serta sesungguhnya Allah pasti
akan membangkitkan semua penghuni kubur pada
hari yang tidak ada keraguan padanya.

17

lanjutan
Ketika Ali bin Abi Thalib r.a terluka dan berada di
pembaringan, ia berwasiat kepada putranya Hasan,
“Anakku, pesanku jagalah empat perkara pertama
dan empat perkara yang lain.
Empat perkara yang
Empat perkara yang
pertama:
kedua :
1. Kekayaan yang tiada
taranya adalah akal.

1. Jangan sekali-kali berteman
dengan orang yang tolol .

2. Kemiskinan yang paling
buruk adalah kebodohan.

2. Jangan bersahabat dengan
penipu.

3. Kesepian yang paling baik
adalah ujub.

3. Jangan bergaul dengan si
kikir.

4. Kemurahan yang teramat
mulia adalah budi pekerti.

4. Jangan menjadikan orang
pendurhaka sebagai rekan.
18

lanjutan
Wasiat Mu’ad bin Jabal

19

lanjutan
Wasiat Abdullah Ibnu Mas’ud kepada
putranya

20

TERIMAKASIH
21