Data Kualitatif Data Kuantitatif Populas

Data Kualitatif, Data Kuantitatif, Populasi dan Sampel
dalam Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
A.

Pengertian Data Kuantitatif Dan Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif
diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis
dokumen, diskusi terfokus, atau observasi. Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang
diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video. Data kualitatif berfungsi untuk mengetahui
kualitas dari sebuah objek yang akan diteliti. Data ini bersifat abstrak sehingga peneliti harus
benar-benar memahami kualitas dari objek yang akan diteliti.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data
kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau
statistika. Data kuantitatif berfungsi untuk mengetahui jumlah atau besaran dari sebuah objek
yang akan diteliti. Data ini bersifat nyata atau dapat diterima oleh panca indera sehingga peneliti
harus benar-benar jeli dan teliti untuk mendapatkan keakuratan data dari objek yang akan diteliti.
B.


Syarat Data Yang Baik
1. Data harus obyektif, artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Dengan data yang
obyektif diharapkan mampu menghasilkan perhitungan yang akurat, data tidak boleh
dimanipulasi.
2. Representatif (harus bisa mewakili). Data yang diambil harus benar-benar mewakili
semua kondisi.
3. Mempunyai tingkat kesalahan yang kecil. Data yang baik diharapkan mengandung
banyak kebenaran dan seminimal mungkin mengandung kesalahan
4. Harus tepat waktu. Syarat ini sangat penting untuk data yang akan dipergunakan untuk
melakukan pengendalian atau evaluasi. Sebab agar dapat dilakukan penyesuaian atau
koreksi secepatnya jika terjadi kesalahan atau penyimpangan dalam suatu perencanaan.
5. Relevan. Artinya data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan masalah akan
dipecahkan.

C.

Macam-Macam Data Penelitian Dan Sumbernya

1. Jenis Data Penelitian Berdasarkan Sumbernya
Jenis data penelitian berdasarkan sumbernya ada dua yaitu Data Primer dan Data Sekunder. Data

primer merupakan data yang diperoleh peneliti dengan cara langsung dari sumbernya. Data
primer biasanya disebut dengan data asli yang bersifat up to date atau masih baru. Untuk
memperoleh data primer, peneliti wajib mengumpulkannya secara langsung. Cara yang bisa
digunakan peneliti untuk mencari data primer yaitu observasi, diskusi terfokus, wawancara serta
penyebaran kuesioner. Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari semua sumber
yang sudah ada sebelumnya. Data sekunder bisa didapat dari berbagai sumber misalnya buku
materi, laporan dan sebagainya.
1. Jenis Data Penelitian Berdasarkan Sifatnya
Jenis data penelitian berdasarkan sifatnya ada dua macam yaitu data kualitatif ( data yang
berbentuk kata – kata atau kalimat ) dan data kuantitatif ( data yang berbentuk angka ).
1. Wujud Data Penelitian
a)
Data yang berupa perilaku manusia dan ciri-cirinya, yang mencakup perilaku verbal, yaitu
perilaku yang disampaikan secara lisan dan kemudian dicatat. Misalnya, pencatatan hasil
wawancara terhadap seorang responden. Perilaku nyata dan ciri-cirinya yang dapat diamati.
Misalnya, interaksi antara dua orang, ciri-ciri fisik seorang, pencatatan frekuensi perbuatanperbuatan tertentu, dan sebagainya
b) Data yang berupa dokumen, yang mencakup; (1) Peninggalan-peninggalan fisik yang berasal
dari masa silam. (2) Arsip, yang meliputi data sensus, statistik vital, data ekologis dan demo
grafis, semua jenis data statistik, dokumen pribadi seperti otobiogravi, catatan harian dan sejarah
kehidupan seorang atau suatu kelompok, bahan media massa, data penjumlahan, dan dokumen

resmi perundang-undangan.
1. Struktur Data Penelitian
Struktur data penelitian mencakup semua data yang dibutuhkan untuk proses analisa kemudian
dipindahkan kedalam komputer. Penyimpanan data ke dalam komputer mempertimbangkan:
a) Apakah data disimpan dengan cara yang sesuai dan konisten dengan penggunaan
sebenarnya?
b) Apakah ada data yang hilang / rusak dan belum dihitung?
c)

Bagaimana caranya mengatasi data yang hilang atau rusak?

d) Sudahkan pemindahan data dilakukan secara lengkap?
D.

Prinsip Populasi Dan Sampel

Tujuan utama dalam sebuah penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik suatu objek yang
kita teliti. Misalnya kita ingin mengetahui bagaimana sikap masyarakat terhadap lingkungan.
Untuk mengetahuinya kita dapat melakukan sebuah penelitian ada dua cara yang dapat
dilakukan. Cara pertama adalah mewawancarai dan mengamati seluruh perilaku masyarakat kota

tersebut terhadap lingkungan. Cara kedua, kita melakukan wawancara dan observasi hanya pada
sebagian warga kota. Jika kita mengambil cara yang pertama, maka berarti kita menggunakan
data populasi untuk menarik kesimpulan, sedangkan jika menggunakan cara yang kedua, berarti
kita menggunakan data sempel. Dengan kata lain sampel merupakan bagian dari sebuah
populasi.
E.

Macam-Macam Sampel Dan Besarnya Sampel

Sampel terbagi menjadi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling.
1. Probability Sampling terdiri dari 4 (empat) macam yang akan dijelaskan sebagai berikut:
a) Simple Random Sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu (Sugiyono, 2011:64).
b) Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2011:64).
Contoh: Suatu perusahaan memiliki pegawai dengan pendidikan berstrata lulus (S1 = 50 orang;
S2 = 30 orang; SMK = 800 orang; SMA = 400 orang; dan SD = 300 orang). Maka contoh
pengambilan sampel dengan teknik ini adalah dengan asumsi 10% dari populasi masing-masing
strata yang diambil. Jadi dari S1 diambil 5 orang (acak), S2 diambil 3 orang (acak), SMK

diambil 80 orang (acak), SMA diambil 40 orang (acak), dan SD diambil 30 orang (acak). Maka
total sampel yang diambil adalah 5+3+80+40+30 = 158 orang.
c) Disproportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan untuk menentukan
jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional (Sugiyono, 2011:64). Contoh:
Suatu perusahaan memiliki pegawai dengan pendidikan berstrata lulus (S1 = 50 orang; S2 = 30
orang; SMK = 800 orang; SMA = 400 orang; dan SD = 300 orang). Maka pengambilan sampel
dengan teknik ini dilakukan secara bebas (seenaknya) yaitu S1 diambil 50 orang atau semua
populasi S1 dan S2 diambil 30 orang atau semua populasi S2. Sementara kelompok strata yang
lain diabaikan karena jumlah populasinya terlalu besar. Sehingga total sampel yang digunakan
adalah 50 + 30 = 80 orang.
d) Cluster Sampling (Area Sampling). Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan
sampel bila obyek yang akan sangat luas (Sugiyono, 2011:65). Contoh: Di kota Banyuwangi
terdapat 30 SMP sebagai populasi. Karena itu pengambilan sampelnya ditentukan sebesar 15
SMP saja dengan pemilihan secara random (acak). Teknik sampel ini terdiri dari 2 tahap, yaitu
(1) tahap penentuan sampel daerah, dan (2) tahap penentuan orang-orang yang ada di daerah itu.
1. Nonprobability Sampling terdiri dari 6 (enam) macam yang akan dijabarkan sebagai
berikut ini:

a) Sampling Sistematis. Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut (Sugiyono, 2011:66). Misalnya jumlah

populasi 100 orang dan masing-masing diberi nomor urut 1 s/d 100. Sampelnya dapat ditentukan
dengan cara memilih orang dengan nomor urut ganjil (1,3,5,7,9,…, dst) atau memilih orang
dengan nomor urut genap (2,4,6,8,…,dst).
b) Sampling Kuota. Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan (Sugiyono, 2011:67).
Misalnya ingin melakukan penelitian tentang pendapat mahasiswa terhadap layanan kampus.
Jumlah sampel yang ditentukan adalah 500 mahasiswa. Kalau pengumpulan data belum
mencapai kuota 500 mahasiswa, maka penelitian dipandang belum selesai.
c) Sampling Insidental. Sampling Insidental adalah tekik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data (Sugiyono, 2011:67).
d) Sampling Purposive. Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011:68). Teknik ini paling cocok digunakan untuk penelitian
kualitatif yang tidak melakukan generalisasi. Misalnya penelitian tentang kualitas makanan,
maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan atau ahli gizi.
e) Sampling Jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2011:68). Hal ini sering digunakan untuk
penelitian dengan jumlah sampel dibawah 30 orang, atau untuk penelitian yang ingin membuat
generalisasi dengan tingkat kesalahan yang sedikit atau kecil.

Misalnya jika jumlah populasi 20 orang, maka 20 orang tersebutlah yang dijadikan sampel.
f) Snowball Sampling. Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar (Sugiyono, 2011:68). Misalnya suatu penelitian
menggunakan sampel sebanyak 10 orang, tetapi karena peneliti merasa dengan 10 orang sampel
ini datanya masih kurang lengkap, maka peneliti mencari orang lain yang dirasa layak dan lebih
tahu tentang penelitiannya dan mampu melengkapi datanya.

BAB III
PENUTUP

1. A.

KESIMPULAN

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif
diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis
dokumen, diskusi terfokus, atau observasi. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka
atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis
menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.
Syarat data yang baik yaitu obyektif, representative, mempunyai tingkat kesalahan yang kecil,

harus tepat waktu, relevan.
Macam-macam data penelitian dan sumbernya:
1. Jenis Data Penelitian
a)

Jenis data penelitian berdasarkan sumbernya ada dua yaitu Data Primer dan Data Sekunder.

b) Jenis data penelitian berdasarkan sifatnya ada dua macam yaitu data kualitatif ( data yang
berbentuk kata – kata atau kalimat ) dan data kuantitatif ( data yang berbentuk angka ).
1. Wujud Data Penelitian
a)

Data yang berupa perilaku manusia dan ciri-cirinya

b) Data yang berupa dokumen,
1. Struktur Data Penelitian
Macam-macam sampel dan besarnya sampel:
1. 1.
Probability Sampling terdiri dari 4 (empat) macam yang akan dijelaskan sebagai
berikut: Simple Random Sampling, Proportionate Stratified Random Sampling,

Disproportionate Stratified Random Sampling, Cluster Sampling (Area Sampling).

2. Nonprobability Sampling terdiri dari 6 (enam) macam yang akan dijabarkan sebagai
berikut ini: Sampling Sistematis, Sampling Kuota, Sampling Insidental, Sampling
Jenuh, Snowball Sampling.

DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, Toha,dkk.2009.Metode Penelitian.Jakarta: Universitas Terbuka
Purwanto.2010.Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi dan Pendidikan.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Sugiyono.2010.Memahami Penelitian Kualititatif.Bandung: Alfabeta
Saifuddin Azwar.2007.Metode Penelitian .Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Margono,S.2010.Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta : Rineka Cipta