Membangun Aplikasi Pengadaan Data Barang di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Bandung berbasis web
LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK
MEMBANGUN APLIKASI PENGADAAN DATA BARANG DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA
BANDUNG BERBASIS WEB
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata I Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
dipersiapkan oleh:
ROY NOPIYANTO 10109139
ARIF SETYAWAN 10109142
MUHAMMAD RULLY FIRMANSYAH 10109151
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(2)
F-1 LAMPIRAN F LEMBAR PENGESAHAN
(3)
(4)
G-1
LAMPIRAN G
(5)
(6)
(7)
(8)
H-1
LAMPIRAN H
(9)
H-2
RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama
: ROY NOPIYANTO
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat & Tanggal Lahir : CILACAP, 22 NOVEMBER 1990
Alamat
: Jl. Cicukang kaler RT01/RW07 No.5 bandung
Telepon
: 083820203270
PENDIDIKAN FORMAL
(1996
–
2002) : Sekolah Dasar Lokajaya 1 Bandung
(2002
–
2005) : SMP TRIYASA Ujung Berung
(2005
–
2008) : SMK Negeri 6 Bandung
(10)
H-3
RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama
: ARIF SETYAWAN
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat & Tanggal Lahir : SUKOHARJO, 12 APRIL 1990
Alamat
: Jl. Kopo cetarip barat RT10/RW07 No.30 Bandung
Telepon
: 081915399904
PENDIDIKAN FORMAL
(1996
–
2002) : Sekolah Dasar Negeri Jangglengan 01
(2002
–
2005) : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Nguter
(2005
–
2008) : SMK Muda Kreatif Barabai
(2009
–
… ) : Strata 1 Teknik Informatika di Universitas Komputer
Indonesia
(11)
H-4
RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama
: MUHAMMAD RULLY FIRMANSYAH
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat & Tanggal Lahir : SERANG, 3 JULI 1991
Alamat
: Jl. Bhayangkara No. 173 Sumur Pecung, Serang
Banten
Telepon
: 08568829069
PENDIDIKAN FORMAL
(1997
–
2003) : SD Islam Al-Azhar 10 Serang
(2003
–
2006) : SMP Islam Al-Azhar 11 Serang
(2006
–
2009) : Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang
(2009
–
… ) : Strata 1 Teknik Informatika di Universitas Komputer
Indonesia
(12)
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR SIMBOL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.3.1 Maksud ... 2
1.3.2 Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 2
1.5 Metode Penelitian ... 3
1.5.1 Tahap Pengumpulan Data ... 3
1.5.2 Tahap Pembangunan Aplikasi ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Profil BAPPEDA Kota Bandung ... 7
(13)
iv
2.1.2 Logo Instansi ... 8
2.1.3 Lambang ... 8
2.1.4 Badan Hukum Instansi ... 9
2.1.5 Visi dan Misi BAPPEDA Kota Bandung ... 9
2.1.6 Struktur Organisasi BAPPEDA ... 10
2.2 Landasan Teori ... 11
2.2.1 Database ... 11
2.2.2 HTML ... 12
2.2.3 Web Programming (PHP) ... 14
2.2.4 Web Server... 16
2.2.5 Data Flow Diagram (DFD) ... 17
2.2.6 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 20
BAB III PEMBAHASAN ... 22
3.1 Jadwal Kerja Praktek ... 22
3.2 Data Hasil Kerja Praktek ... 22
3.2.1 Analisis Masalah ... 22
3.2.2 Analisis Sistem ... 22
3.2.2.1 Analisis Sistem Berjalan ... 22
3.2.2.2 Analisis Sistem Non Fungsional ... 25
3.2.2.2.1 Analisis User ... 25
3.2.2.2.1.1 Analisis User (Fakta) ... 25
(14)
v
3.2.2.2.2 Analisis Perangkat Keras ... 26
3.2.2.2.2.1 Analisis Perangkat Keras (Fakta)... 26
3.2.2.2.2.2 Analisis Perangkat Keras (Kebutuhan) ... 27
3.2.2.2.3 Analisis Perangkat Lunak ... 27
3.2.2.3 Analisis Data ... 28
3.2.2.3.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 28
3.2.2.4 Analisis Fungsional ... 29
3.2.2.4.1 Diagram Konteks ... 29
3.2.2.4.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 30
3.2.2.4.3 Deskripsi Data ... 32
3.2.2.4.4 Spesifikasi Proses ... 33
3.2.2.4.5 Kamus Data ... 36
3.2.2.4.6 Perancangan Sistem ... 38
3.2.2.4.7 Perancangan Data ... 39
3.2.2.3.8 Skema Relasi ... 39
3.2.2.3.9 Struktur Tabel ... 40
3.2.2.5 Perancangan Menu ... 41
3.2.2.5.1 Struktur Menu Vendor ... 42
(15)
vi
3.2.2.6 Perancangan Antarmuka (Interface) ... 44
3.2.2.6.1 Perancangan Form Tampilan Utama Website ... 44
3.2.2.6.2 Perancangan Form Menu Utama Vendor ... 45
3.2.2.6.3 Perancangan Form Menu Utama Registrasi ... 46
3.2.2.6.4 Perancangan Form Menu Utama Login Admin ... 47
3.2.2.6.5 Perancangan Form Menu Utama Admin ... 48
3.2.2.6.6 Perancangan Pesan ... 49
3.2.2.6.7 Perancangan Pesan Username Salah ... 49
3.2.2.6.8 Perancangan Pesan Password Salah ... 49
3.2.2.6.9 Perancangan Pesan Pengisian Registrasi Vendor Tidak Lengkap ... 50
3.2.2.6.10 Perancangan Pesan Hapus Data ... 50
3.2.2.6.11 Perancangan Pesan Logout ... 51
3.2.2.6.12 Jaringan Semantik Vendor ... 51
3.2.2.6.13 Jaringan Semantik Admin ... 52
3.2.2.7 Perancangan Prosedural ... 52
3.3 Implementasi ... 57
3.3.1 Implementasi Database ... 57
3.3.2 Implementasi Antarmuka ... 60
(16)
vii
3.5 Kasus dan Hasil Pengujian ... 62
3.5.1 Pengujian Alpha ... 62
3.5.1.1 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 67
3.5.2 Pengujian Betha ... 67
3.5.2.1 Wawancara ... 67
3.5.2.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 70
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 71
4.1 Kesimpulan ... 71
4.2 Saran ... 71
(17)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul : “Membangun Aplikasi Pengolahan Data Barang Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Bandung Berbasis Web”.
Selama proses kerja praktek, penyusun telah mendapatkan banyak sekali pengetahuan, baik mengenai bagaimana lingkungan kerja yang sesungguhnya yang terdiri dari bermacam-macam individu dengan segala karakteristiknya, maupun pengetahuan dari penelitian dan kerja praktek yang telah dilakukan oleh penyusun.
Selama masa tersebut, penyusun telah mendapatkan banyak sekali bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberi dukungan baik moril maupun materil sehingga pelaksanaan dan pembuatan laporan kerja praktek ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
2. Bapak Ir.Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
3. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.
4. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.
(18)
ii
5. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T., selaku Dosen Wali Kelas IF-4 angkatan 2009 sekaligus Dosen Pembimbing Kerja Praktek.
6. Ibu Srie Dhiandini S, S.T., M.T., selaku kepala sekaligus pembimbing pada saat pelaksanaan kerja praktek di Unit LPSE BAPPEDA KOTA BANDUNG
7. Seluruh staf pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) unit LPSE Bandung.
8. Teman-teman program studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung, khususnya kelas IF-4 angkatan 2009 UNIKOM.
9. Seganap dosen, staff dan karyawan Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Penyusun sadar bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Demikian laporan kerja praktek ini penyusun buat, semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun sendiri dan umumnya bagi yang membacanya.
Bandung, 14 Januari 2013
(19)
72
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/PHP
2. http://carapedia.com/pengertian_definisi_database_info2083.html
3. http://www.slideshare.net/AmbarSusilowati/makalah-tentang-database
4. http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman_web
6. http://id.wikipedia.org/wiki/Server_web
7. Azzolini, John(2000). Introduction to Systems Engineering Practices. July 2000
8. Shelly, woods(2001). Introductory Concepts and Techniques. Gex publising service http://id.wikipedia.org/wiki/HyperText_markup_language
9. Murdick,et al. 1984. Information System for Modern Management. Prentice http://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_hubungan_entitas
(20)
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintahan Kota Bandung. Bappeda berperan sebagai lembaga teknisi daerah yang bertanggung jawab terhadap perencanaan pembangunan, mengurus penataan ruang, dan urusan statistik, dimana dalam mengelola data tersebut ada yang sudah menggunakan komputerisasi dan masih ada yang bersifat manual, misalnya di bagian pengelolaan APBD pengadaaan barang pemerintahan yang didalamnya terdapat informasi tentang data vendor yang masih bersifat manual dalam mengelola data tersebut. Hal ini memberikan dampak bagi APBD yang harus selalu mengumpulkan data kelapangan yang tentunya berdasarkan hasil wawancara kami dengan Kepala Bagian UPT LPSE Bappeda kota Bandung Srie Dhiandini S, S.T., M.T hal ini sangat tidak efisien dari segi biaya dan waktu.
Web adalah suatu metode untuk menampilkan informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser. Web bisa diakses oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Pengelola APBD membutuhkan suatu perancangan aplikasi yang dapat mempermudah tim data APBD mengumpulkan data
(21)
2 tanpa harus terjun ke lokasi., maka dibangunlah Aplikasi Pengadaan Data Barang yang berbasis Web.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun permasalahan dari penelitian adalah informasi tentang data vendor yang masih bersifat manual.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud dari pengerjaan kerja praktek yang dilakukan di Bappeda adalah membangun aplikasi pengolahan data barang yang berbasis
web.
1.3.2 Tujuan dari kerja praktek ini adalah :
Mempermudah tim data APBD melakukan pengumpulan data dengan efektif dan efisien.
1.4 Batasan Masalah
Agar pembangunan aplikasi pengolahan data APBD yang berbasis web di Bappeda ini lebih terarah dan mencapai sasaran yang telah ditentukan, maka masalah dibatasi hanya kepada hal-hal di bawah ini :
1. Data masukan untuk aplikasi yang dibangun adalah data vendor mencakup Nama Perusahaan, No NPWP, Alamat Perusahaan, No Telepon, Email, Website, Foto.
2. Proses yang terjadi meliputi seluruh masukan dari data masukan dan akan di olah ke dalam database.
(22)
3 3. Model proses yang digunakan adalah secara prosedural meliputi Data Flow
Diagram (DFD) dan memodelkan Entity Relationship Diagram (ERD).
4. Pendekatan analisis dan desain yang digunakan dalam proses pembangunan perangkat lunak ini dilakukan secara terstruktur
5. Pembangun Perangkat lunak yang digunakan yaitu Microsoft Windows XP /
Windows 7 sebagai sistem operasi, PHP sebagai bahasa pemrograman, dan
MySql sebagai database
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Tahap Pengumpulan Data
Untuk mempermudah dalam pengumpulan dan pencarian informasi dalam penyusunan Laporan ini, kami melakukan beberapa metode dalam penulisan laporan tersebut. Antara lain dengan cara :
a. Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil. Dalam hal ini adalah mewawancarai narasumber sekaligus pembimbing Srie Dhiandini S, S.T., M.T yang mengetahui persoalan proses bisnis dan segala hal yang akan dibangun dalam sistem. b. Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan meninjau langsung tempat penelitian dan melihat bagaimana proses bisnis yang sudah berjalan pada tempat tersebut.
(23)
4 1.5.2 Tahap Pembangunan Aplikasi
Adapun pada tahap pembuatan aplikasi, teknik analisis data yang akan dipakai
adalah menggunakan teknik waterfall, diantaranya:
a. System/ Information Engineering and Modelling
Merupakan tahapan untuk mengumpulkan kebutuhan sistem, agar sistem pada suatu perangkat lunak tersebut dapat berinteraksi dan bekerja dengan baik pada semua elemen, yaitu antara perangkat keras, pengguna, dan database.
b. Software Requirements Analysis
Merupakan tahapan untuk mengumpulkan kebutuhan perangkat lunak yang lebih spesifik lagi, seperti kebutuhan fungsional, perilaku sistem, daya guna, dan antarmuka perangkat lunak.
c. Design
Merupakan tahapan untuk menerjemahkan kebutuhan – kebutuhan yang
sudah dikumpulkan menjadi suatu desain dari perangkat lunak. d. Code Generation
Merupakan tahapan untuk menerjemahkan hasil desain yang telah dibuat ke dalam sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman.
e. Testing
Merupakan tahapan untuk mencoba hasil pemrograman yang telah dibuat dalam suatu program aplikasi dengan menyesuaikan apakah sudah sesuai
dan memenuhi kebutuhan – kebutuhan yang telah dikumpulkan atau tidak.
f. Support
Merupakan tahapan untuk memelihara perangkat lunak yang sudah dibuat
dan diserahkan kepada pengguna. Tujuannya yaitu agar kekurangan –
kekurangan perangkat lunak yang diakibatkan adanya perubahan
lingkungan luar sistem seperti adanya sistem operasi baru atau device yang
(24)
5 System enginering
Maintenance Testing
Coding Design
System analysis
Gambar 1.1 Skema model Waterfall
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan Laporan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penlisan laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, sistematika penulisan dari kegiatan kerja praktek di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan tentang profil Bappeda, logo Bappeda, badan hukum kantor Bappeda, visi dan misi Bappeda, struktur organisasi Bappeda dan landasan teori kantor Bappeda.
(25)
6 BAB III PEMBAHASAN
Memaparkan tentang kegiatan yang dilakukan pada waktu kerja peraktek mengenai analisis dan perancangan sistem. Analisis sistem berupa analisis masalah, analisis fungsional yang terdiri dari prosedur-prosedur yang terlibat dari sistem yang sedang berjalan, analisis dan kebutuhan non-fungsional yang membahas analisis dan kebutuhan pengguna (user), perangkat keras, dan perangkat lunak, ERD, analisis kebutuhan fungsional yang memaparkan diagram konteks, DFD, spesifikasi proses, dan kamus data dari sistem yang akan dirancang. Sedangkan perancangan sistem berupa tahap-tahap yang dilakukan dalam pembuatan aplikasi berupa perancangan baik perancangan data yang dibuat dalam skema relasi, perancangan arsitektur, perancangan antarmuka aplikasi yang terdiri dari perancangan tampilan, pesan, serta perancangan prosedural.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Membahas tentang kesimpulan dari hasil kerja praktek dan saran untuk perusahaan yang bersangkutan.
(26)
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Profil BAPPEDA Kota Bandung 2.1.1 Sejarah BAPPEDA
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal mula pembentukan Bappeda bermula ketika pada tahun 1972 Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan penyempurnaan Badan Perancang Pembangunan Daerah (Bappemda) Provinsi Jawa Barat dengan membentuk Badan Perancang Pembangunan Kotamadya (Bappemko) dan Badan Perancang Pembangunan Kabupaten (Bappemka), yang merupakan badan perencanaan pertama di Indonesia yang bersifat regional dan lokal serta ditetapkan dengan SK Gubernur Provinsi Jawa Barat No. 43 Tahun 1972.
Setelah berjalan 2 tahun, kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat I dikukuhkan dan diakui dengan SK Presiden No. 15 Tahun 1974, sedangkan untuk Daerah Tingkat II masih berlaku SK Gubernur. Baru kemudian dengan SK Presiden No. 27 Tahun 1980, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II diakui secara nasional. Dengan SK Presiden tersebut, lahirlah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat I atau Bappeda Tingkat I dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat II atau Bappeda Tingkat II.
Dalam lingkup Kota Bandung sendiri, pembentukan Bappeda Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung didasarkan pada Perda No. 21 Tahun 1981 dan Perda No. 24 Tahun 1981, sebagaimana telah mengalami penyesuaian sejalan dengan perubahan paradigma pembangunan. Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, maka Pemerintah Kota Bandung menata kembali Struktur Organisasi Perangkat Daerahnya, termasuk merubah nama Bappeda Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung menjadi Bappeda Kota Bandung. Perubahan ini ditetapkan dengan Perda Kota Bandung No. 06 Tahun 2001 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Tingkat Kota Bandung, sedangkan uraian tugas dan fungsinya ditetapkan dengan Perda No. 17 Tahun 2001 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung.
(27)
8
Kemudian dengan berlakunya Undang-undang No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Daerah, maka keberadaan lembaga Bappeda di masing-masing daerah disesuaikan dengan tuntutan reformasi dan kebutuhan daerahnya dalam rangka pemenuhan optimalisasi pelayanan kinerja. Terkait dengan hal tersebut, susunan organisasi Bappeda Kota Bandung kembali ditetapkan dengan Perda No. 12 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kota Bandung.
2.1.2 Logo Instansi
Logo LPSE Bappeda masih menggunakan logo pusat. Seperti yang terlihat pada gambar 2.1 di bawah ini.
Gambar 2.1 Logo Instansi
2.1.3 Lambang
Lambang kota Bandung ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota besar Bandung tahun 1953, tertanggal 8 Juni 1953, yang diijinkan dengan Keputusan Presiden tertanggal 28 april 1953 No. 104 dan diundangkan dalam Berita Propinsi Jawa Barat tertanggal 28 Agustus 1954 No. 4 lampiran No. 6 Lambang tersebut bertokoh PERISAI yang berbentuk JANTUNG. Perisai tersebut terbagi dalam dua bagian oleh sebuah BALOK- LINTANG mendatar bertajuk empat buah, yang berwarna HITAM dengan pelisir berwarna PUTIH(PERAK) pada pinggir sebelah atasnya:
1. Bagian atas latar KUNING (EMAS) dengan lukisan sebuah GUNUNG berwaarna HIJAU yang bertumpu pada blok-lintang daaan
2. Bagian bawah latar PUTIH(PERAK) dengan lukisan empat bidaang jalur mendatar berombak yang berwarna BIRU.
Di bawah perisai itu terlukis sehelai PITA berwarna KUNING (EMAS) yang melambai pada kedua ujungnya, Pada pita itu tertulis dengan huruf-huruf besar latin
(28)
9
berwarna HITAM amsal dalam bahasa KAWI, yang berbunyi GEMAH RIPAH WIBAWA MUKTI. Sebagai tokoh lambang itu diambil bentuk perisai atau tameng, yang dikenal kebudayaan dan peradaban sebagai senjata dalam perjuangan untuk mencapai sesuatu tujuandengan melindungi diri. Perkakas perjuangan yang demikian itu dijadikan lambang yang mempunyai arti menahan segala mara bahaya dan kesukaran.
KUNING (EMAS), berarti : kesejahteraan, keluhungan. HITAM (SABEL), berarti : kokoh, tegak, kuat.
HIJAU (SINOPEL), berarti : kemakmuran sejuk. PUTIH (PERAK), berarti : kesucian.
BIRU (AZUUR), berarti : kesetiaan.
Gemah ripah wibawa mukti, berarti : tanah subur rakyat makmur.
2.1.4 Badan Hukum Instansi
Fungsi dan peran BAPPEDA sebagai lembaga teknis daerah yang bertanggung jawab terhadap perencanaan pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam pasal 14, ayat (1), Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa salah satu urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah adalah urusan perencanaan dan pengendalian pembangunan. Kewenangan perencanaan pengendalian tersebut kemudian dipertegas kembali dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dari 26 (dua puluh enam) urusan sesuai dengan pasal 7, ayat (2), BAPPEDA sebagai salah satu lembaga teknis daerah yang merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah, mengemban 3 (tiga) urusan wajib yang wajib dilaksanakan, yaitu urusan penataan ruang, perencanaan pembangunan dan urusan statistik. Selain itu dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
2.1.5 Visi dan Misi Bappeda Kota Bandung
Visi Bappeda Kota Bandung yaitu Terwujudnya Bappeda Sebagai Lembaga Perencanaan Pembangunan Yang Kredibel Dalam Memantapkan Kota Bandung Sebagai Kota Jasa Bermartabat.
(29)
10
Sedangkan misinya diantaranya :
1. Meningkatkan kompetensi aparatur perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung yang professional.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana perencanaan pembangunan yang memadai.
3. Memantapkan sistem pengelolaan perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi dan transparan.
4. Meningkatkan sinergitas penyelenggaraan perencanaan pembangunan internal daerah, antar Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi dan Pusat.
5. Meningkatkan kerjasama perencanaan pembangunan dengan dunia usaha dalam dan luar negeri.
2.1.6 Struktur Organisasi BAPPEDA
Struktur organisasi dalam suatu dinas maupun instansi-intansi pada suatu organisasi sangat diperlukan keberadaannya. Karena struktur organisasi ini dapat dijadikan pedoman dalam pembagian tugas, oleh setiap bagian sesuai dengan fungsinya masing-masing agar lebih mengarah pada pelaksanaan pedoman kerja yang telah disusun sebelumnya. Bappeda Kota Bandung mempunyai struktur organisasi garis dan staf, maksudnya adalah dalam setiap tingkat level organisasi dikepalai oleh seorang atasan yang membawahi beberapa orang aparatur.
Adapun bagan struktur organisasi Bappeda Kota Bandung dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini.
(30)
11
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Bappeda Kota Bandung
2.2LANDASAN TEORI
Tools yang digunakan dalam membangun Aplikasi Pengadaan Data Barang yang berbasis Web, antara lain:
2.2.1 Database
Menurut DAVID M. KROENKE, Database merupakan fungsi utama untuk aplikasi client - server, aplikasi organisasi, dan aplikasi e-commerce bisnis ke konsumen serta bisnis ke bisnis.
Kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan(redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data juga perlu diorganisasikan
(31)
12
sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.[2]
Basis data biisa juga diartikan sebagai sekumpulan informasi yang disusun sedemikian rupa untuk dapat diakses oleh sebuah software tertentu. Database tersusun atas field dan record yang terdapat dalam sebuah file. Sebuah field merupakan kesatuan terkecil dari informasi dalam sebuah database. Sekumpulan field yang saling berkaitan akan membentuk record.[3]
Dalam membuat aplikasi ini, kami membuat di MySql (My Structure Query
Language) sebagai database kami. MySql merupakan suatu perangkat lunak database
relasi (Relational Database Management System atau RDBMS) [4]. Sebuah program pembuat database yang bersifat open source dan berjalan di semua platform baik
Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL juga merupakan program pengakses
database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User
(Banyak Pengguna). .Sangat cocok jika digabungkan dengan PHP
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan
sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing,
MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL
AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.[4]
2.2.2 HTML
Hypertext Markup Language merupakan kepanjangan dari kata HTML.
HTML adalah script dimana kita bisa menampilkan informasi dan daya kreasi kita lewat intenet. HTML juga merupakan file teks murni yang dapat dibuat dengan
editor teks sembarang yaitu yang dikenal sebagai web page atau dokumen yang
(32)
13
aplikasi didalam internet.[8]
HTML sendiri adalah suatu dokumen teks biasa yang mudah dimengerti dibanding bahasa pemrograman lainnya, dan karena bentuknya itu maka HTML dapat dibaca oleh berbagai platform seperti : windows, Linux, Macintosh. Kata Markup
Language pada HTML menunjukkan fasilitas yang berupa tanda tertentu dalam script
HTML sehingga kita bisa mengatur judul, garis, tabel, gambar dan lain-lain dengan perintah yang telah ditentukan dalam elemen HTML.
Simbol penandaan yang digunakan dalam HTML ditandai dengan tanda lebih kecil (<) dan tanda lebih besar (>) yang disebut dengan tag. Misalnya hendak menampilkan teks yang tercetak miring, maka mark up yang digunakan adalah sebagai berikut :
<i> Teks ini akan dicetak miring </i>
HTML terdiri dari beberapa bagian yang fungsinya sebagai penanda suatu kelompok perintah tertentu, misalnya kelompok perintah form yang ditandai dengan kode <form>, judul dengan <title> dan sebagainya. Untuk lebih lanjut mengenai bagian-bagian HTML perhatikan skema dibawah ini :
<html> <head>
<title>Judul Halaman</title> </head>
<body>
…isi dari halaman web…
</body> </html>
(33)
14
Keterangan :
1. Dokumen HTML selalu diawali dengan tand tag pembuka <html> dan diakhiri dengan tanda tag penutup </html>.
2. Pada elemen head <head></head>, dapat kita sisipkan kode untuk menuliskan keterangan tentang dokumen HTML. Atau dapat juga kita sisipkan scripts
pemrograman web seperti Javascript, VBscript atau CSS untuk menambah daya tarik pada situs yang kita buat agar lebih menarik dan dinamis.
3. Elemen-elemen <body></body> berisi tag-tag untuk isi atau layout tampilan situs kita, seperti : <font></font>, <table></table>, <form></form>.
Jadi jelas bahwa elemen adalah suatu bagian yang besar yang terdiri dari kode-kode tag tersebut. Sedangkan tag hanyalah merupakan bagian dari elemen. Tag adalah kode-kode yang digunakan untuk mengatur dokumen HTML. Secara garis besar bentuk umum tag adalah sebagai berikut : <tag-awal>TEKS<tag-akhir>. Namun ada juga tag yang tidak perlu ada tag penutup seperti <br>, <hr>, <img> dan lain-lain.
2.2.3 Web Programming (PHP)
PHP Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau
disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. [1]
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs
personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada
waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya
PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak
pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih
(34)
15
bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0
dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP (Hypertext Preprocessing).
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman yang berjalan
di sisi server atau biasa disebut dengan Server Side. Secara garis besar bahasa pemrograman web terdiri dari dua macam. Yang pertama disebut dengan Server Side atau script yang dijalankan pada computer. Server dan yang kedua disebut dengan Client Side atau script yang dijalankan pada komputer Client. Untuk dapat menjalankan PHP membutuhkan sebuah web server, disini kami menggunakan wamp server sebagai web server nya.
Adapun fungsi PHP untuk mengakses MySQL yang biasa digunakan diantaranya adalah:
a. mysql_connect()
Fungsi mysql_connect adalah untuk menghubungkan PHP dengan database
MySQL.
Format fungsinya adalah:
mysql_connect(string hostname, string username, string password); b.mysql_select_db
Setelah terhubung ke database MySQL dengan menggunakan mysql_connect, langkah selanjutnya adalah memilihi database yang akan
digunakan. Fungsi mysql_connect_db digunakan untuk memilih database. Format fungsinya adalah:
(35)
16
c. mysql_query
Dalam database MySQL, perintah untuk melakukan trnasaksi ialah perintah
SQL. Sebutan untuk mengirim perintah SQL dinamakan query. Query memberi perintah kepada database untuk melakukan apa yang dikehendaki. Format fungsinya adalah:
int mysql_query(string query, int[link_identifier]); d. mysql_num_rows
Kegunaan dari fungsi ini adalah untuk menghitung jumlah baris yang dikenai oleh proses SQL. Format penulisannya adalah:
int mysql_num_rows(int result); e. mysql_fetch-array
Fungsi ini digunakan untuk menampilkan data. Dalam fungsi ini, hasil query ditampung dalam bentuk array. Format fungsinya adalah:
Array mysql_fetch_array(int result, int [result_type]);
2.2.4 Web Server
Untuk menjalankan PHP kami menggunakan Wamp server. Aplikasi ini dirancang untuk menjadi windows web lingkungan pengembangan. Wamp server juga dilengkapi dengan php myadmin dan sqlitemanager untuk dengan mudah mengelola
database. Wamp server diinstal secara otomatis dan penggunaannya sangat
intuitif. User dapat menyetel server anda tanpa menyentuh file pengaturan. Wamp
server merupakan salah satu solusi yang akan memungkinkan untuk mereproduksi
server produksi. Wamp server setelah terinstal akan terintegrasi dengan apache,
mysql, dan php. Wamp server juga memiliki trayicon untuk mengelola server anda dan pengaturannya.
Fungsi utama sebuah server web adalah untuk mentransfer berkas atas permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan. Disebabkan sebuah halaman web dapat terdiri atas berkas teks, gambar, video, dan lainnya pemanfaatan server web berfungsi pula untuk mentransfer seluruh aspek pemberkasan dalam sebuah halaman web yang terkait; termasuk di dalamnya teks, gambar, video, atau lainnya. Pengguna, biasanya melalui aplikasi pengguna seperti peramban web, meminta layanan atas berkas ataupun halaman web yang terdapat pada sebuah server
(36)
17
mengirimkan halaman dan berkas-berkas pendukung yang dibutuhkan, atau menolak permintaan tersebut jika halaman yang diminta tidak tersedia.[6]
Saat ini umumnya server web telah dilengkapi pula dengan mesin penerjemah bahasa skrip yang memungkinkan server web menyediakan layanan situs web dinamis dengan memanfaatkan pustaka tambahan seperti PHP, ASP. Pemanfaatan server web
saat ini tidak terbatas hanya untuk publikasi situs web dalam World Wide Web, pada prakteknya server web banyak pula digunakan dalam perangkat-perangkat keras lain seperti printer, router, kamera web yang menyediakan akses layanan http dalam jaringan lokal yang ditujukan untuk menyediakan perangkat manajemen serta mempermudah peninjauan atas perangkat keras tersebut.
2.2.5 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD
merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis. Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow diagram yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didesain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu "dikembangkan" untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya [7]
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
(37)
18
Komponen data flow diagram menurut Yourdan dan DeMarco : a. Terminator / Entitas Luar
Terminator mewakili entitas Eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar
(external entity). Terminator mempunyai dua jenis:
1. Terminator sumber (source) 2. Terminator Tujuan (sink)
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.
Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan kata benda, misalnya Bagian Penjualan, Dosen, Mahasiswa.
Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :
1. Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.
2. Profesional Sistem Tidak berhak mengubah isi atau cara kerja organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator.
3. Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan pada DFD.
b. Proses
Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output.
Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji, Mencetak KRS, Menghitung Jumlah SKS.
(38)
19
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses: 1. Proses harus memiliki input dan output.
2. Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data.
3. Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.
c. Data Store
Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa.
Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda.
Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses,tidak dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut:
1. Alur data dari data store yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data, sebagian dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses.
2. Alur data ke data store yang berarti sebagai pengupdatean data, seperti menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih, atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih.
Pada pengertian pertama jelaslah bahwa data store tidak berubah, jika suatu paket data/informasi berpindah dari data store ke suatu proses. Sebaliknya pada pengertian kedua data store berubah sebagai hasil alur yang memasuki data store. Dengan kata lain, proses alur data bertanggung jawab terhadap perubahan yang terjadi pada data store.
d. Alur Data
Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan
(39)
20
untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.
Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh profesional sistem dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real, dan macam-macam informasi yang berkaitan dengan komputer.
Alur data juga dapat merepresentasikan data/informasi yang tidak berkaitan dengan komputer. Alur data perlu diberi nama sesuai dengan data/informasi yang dimaksud, biasanya pemberian nama pada alur data dilakukan dengan menggunakan kata benda, contohnya Laporan Penjualan.
Ada empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur data, yaitu :
1. Konsep Paket Data (Packets of Data)
2. Konsep Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow) 3. Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow) 4. Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data
2.2.6 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram merupakan model data berupa notasi grafis
dalam pemodelan data konseptual yang menggambarkan hubungan antara penyimpan. Model data sendiri merupakan sekumpulan cara, peralatan untuk mendeskripsikan data-data yang hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi. Model data terdiri dari model hubungan entitas dan model relasional. Diagram hubungan entitas ditemukan oleh Peter Chen dalam buku Entity Relational Model-Toward a Unified of Data. Chen mencoba merumuskan dasar-dasar model dan setelah itu dikembangkan dan dimodifikai oleh Chen dan banyak pakar lainnya. Pada saat itu diagram hubungan entitas dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak yang juga merupakan modifikasi khusus, karena tidak ada bentuk tunggal dan standar dari diagram hubungan entitas.[9]
(40)
21
1. Tipe Objek (Object Type)
Tipe objek digambarkan dengan sebuah kotak yang berarti kumpulan dari objek-objek nyata.
2. Hubungan (Relationship)
Objek-objek yang telah diidentifikasi dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan suatu penghubung yang digambarkan dengan suatu tanda panah.
Beberapa jenis hubungan:
- One to One Relationship
Hubungan antara entity dan entity kedua adalah satu berbading satu.
- One to Many Relationship
Hubungan antara entity petama dan kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat dibalik menjadi banyak lawan satu.
- Many to Many Relationship
Hubungan antara entity pertama dan entity kedua adalah banyak berbanding banyak.
(41)
22 BAB III
PEMBAHASAN
3.1 JADWAL KERJA PRAKTEK
Kerja praktek dimulai pada tanggal 09 juli 2012 sampai dengan 04 agustus 2012. Kerja praktek dilaksanakan sesuai dengan hari kerja dikantor unit LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) BAPPEDA.
3.2 DATA HASIL KERJA PRAKTEK 3.2.1 Analisis Masalah
Bulan pertama minggu pertama dan kedua tugas praktek yang dilakukan adalah pembahasan mengenai permasalahan apa yang ada di kantor unit LPSE BAPPEDA, dan aplikasi apa yang akan dibuat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. permasalahan yang di ungkapkan oleh Srie Dhiandini S,S.T.,M.T. Kepala UPT LPSE BAPPEDA yaitu pada pengolahan APBD pengadaan barang pemerintahan yang didalamnya terdapat informasi tentang data vendor yang masih bersifat manual dalam mengelola data tersebut, hal ini menyulitkan petugas APBD karena memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data barang dari vendor disebabkan petugas harus survei kelapangan untuk mengumpulkan data barang tiap vendor, sehingga sistem ini tidak efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu.
3.2.2 Analisis Sistem
3.2.2.1 Analisis Sistem Berjalan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala LPSE BAPPEDA, prosedur yang terlibat,yaitu:
1. Prosedur Pendataan Vendor
Prosedur mendata vendor oleh petugas tim data dari unit LPSE BAPPEDA yang langsung terjun kelapangan. Berikut adalah deskripsi prosedur pendataan data vendor :
a. Petugas tim data memberikan formulir pendataan kosong dengan mengisi selengkap lengkapnya data vendor.
(42)
23 b. Setiap vendor menyerahkan data kepada petugas mulai dari Nama Perusahaan, Nomor NPWP, alamat, kota, kode_pos, telepon, email, website, foto.
c. Petugas memeriksa data vendor yang telah menyerahkan datanya, kemudian petugas melakukan pengecekan ulang apabila data telah sesuai dengan yang dibutuhkan maka data vendor tersebut akan di catat di buku daftar vendor kemudian diarsipkan.
Untuk lebih jelasnya prosedur pendataan Vendor dapat dilihat pada Gambar 3.1
(43)
24 Keterangan :
A1 : arsip daftar data vendor yang telah mengisi formulir dengan sesuai. 2. Prosedur Pendataan Barang Vendor
Berikut adalah deskripsi prosedur pendataan yang sedang berjalan di unit LPSE BAPPEDA :
a. Vendor memberikan data barang kepada petugas tim data LPSE BAPPEDA b. Tim data memeriksa data barang tersebut, apakah data barang tersebut
sesuai dengan yang dibutuhkan atau tidak, jika data barang sesuai dengan yang dibutuhkan maka data barang akan di catat di buku daftar barang kemudian di arsipkan.
c. Petugas tim data akan mengembalikan data barang yang tidak sesuai kepada vendor.
Untuk lebih jelasnya prosedur sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 3.2.
(44)
25 Keterangan :
A2 : arsip daftar data barang vendor sudah sesuai dan dicatat.
3.2.2.2 Analisis Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan. Analisis ini diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem, masukan yang diperlukan sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran, volume data yang akan ditangani sistem, jumlah pemakai serta kontrol terhadap sistem.
3.2.2.2.1 Analisis User
Pengguna adalah orang yang menggunakan perangkat lunak, dalam hal ini pengguna haruslah mengerti dalam mengaplikasikan sebuah komputer. Pengguna bertugas untuk mengaktifkan dan menonaktifkan perangkat lunak yang akan dibangun dan juga menjaga sistem program yang ada. Pengguna adalah karyawan vendor dan kepala LPSE BAPPEDA.
3.2.2.2.1.1 Analisis User (Fakta)
Tabel 3.1 Fakta Pengguna Aplikasi Pengadaan Data Barang
No. Pengguna Umur Tnggung Jawab
Sistem Operasi yang Pernah/Sering
Digunakan
Software yang Pernah/Sering Digunakan
(45)
26 1. Karyawan
Vendor 35 tahun Melakukan Kegiatan Pendaftaran vendor
MS Windows XP MS Office Word Cara menggunakan aplikasi
2. Kepala LPSE BAPPEDA 40 tahun Melakukan pengelolaan sistem secara keseluruhan MS Windows XP, MS Windows 7
MS Office Word, MS Office Acces
Cara menggunakan aplikasi
3.2.2.2.1.2 Analisis User (Kebutuhan)
Tabel 3.2 Kebutuhan Pengguna Aplikasi Pengadaan Data Barang
Pengguna Hak akses Tingkat
keterampilan
Pengalaman Jenis pelatihan
Karyawan Vendor Melakukan pendaftaran, memasukkan data barang Dapat mengerti cara memasukkan data Pengalaman minimal 1 tahun
Cara memasukkan data Kepala LPSE BAPPEDA Mengelola data vendor dan data barang
Dapat mengerti cara mengelola
data Pengalaman
minimal 2 tahun Cara
menggunakan aplikasi
3.2.2.2.2 Analisis Perangkat Keras
3.2.2.2.2.1 Analisis Perangkat Keras (Fakta)
Perangkat keras yang ada saat ini tersedia di kantor unit LPSE BAPPEDA Bandung sudah memenuhi standar untuk menjalankan aplikasi sistem yang akan dibangun.
(46)
27 - Processor : Intel Core 2 Duo
- RAM : 2 Gb
- VGA : GeForceMX 4400, 512Mb - Harddisk : 250 Gb
- DVD-RW : Samsung - Monitor : LCD 17” - Printer : Canon - Keyboard dan Mouse
3.2.2.2.2.2 Analisis Perangkat Keras (Kebutuhan)
- Processor : Intel Pentium Processor
- RAM : 1 Gb
- VGA : 128 Mb
- Harddisk : 160 Gb - DVD-RW : Samsung - Monitor : LCD 17” - Printer : Canon - Keyboard dan Mouse
3.2.2.2.3 Analisis Perangkat Lunak
Analisis perangkat lunak pembangun aplikasi pengolahan data client berbasisi web di unit LPSE BAPPEDA Bandung adalah PHP dan MYSQL sebagai
(47)
28 3.2.2.3 Analisis Data
3.2.2.3.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD digunakan untuk merancang tabel yang akan dibuat beserta relasi antar tabel basis data. ERD juga merupakan model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur hubungan antar data. ERD sistem pengadaan data barang dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Untuk pengolahan data vendor ini bisa dilihat pada gambar 3.3 sebagai berikut :
(48)
29 3.2.2.4 Analisis Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan, analisis kebutuhan fungsional dapat didefinsikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahapan ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan dari rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem.
Alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum yang akan dibangun yaitu diagram konteks dan data flow diagram. Untuk menjelaskan bagaimana suatu masukan diproses pada sistem maka digunakan spesifikasi proses dan kamus data untuk mengetahui aliran data yang mengalir pada sistem.
3.2.2.4.1 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. diagram konteks merupakan level tertinggi dari dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Diagram konteks akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi meliputi sejumlah karakteristik penting. Gambar 3.4 menjelaskan diagram konteks.
(49)
30 3.2.2.4.2 Data Flow Diagram (DFD)
Diagram adalah aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil, salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk memahami sistem yang akan dikerjakan, dan DFD dapat menggambarkan arus data di dalam system dengan terstruktur dan jelas.
Berikut adalah DFD dari aplikasi pengolahan data barang yang berbasis web untuk pendaftaran Data Vendor di unit LPSE BAPPEDA :
1. DFD Level 1
Berikut adalah gambar dari DFD level 1
(50)
31 2. DFD Level 2 Proses 2.0 Proses Master
2.1 Pengolahan data Vendor
admin
Data Vendor
Info vendor
Vendor Data Vendor
Info Vendor
Tabel Vendor
Data Vendor Info data Vendor
2.2
Pengolahan data barang Info data barang Data barang
Info data barang
Data Barang Login Valid
Login Valid Login Valid
Login Valid
Log in v
alid
Login Valid
Pengolahan data vendor,barang
(51)
32 3. DFD Level 2 Proses 2.1 Pengolahan Data Barang
Berikut ini adalah gambar dari DFD level 2.1 Pengolahan Data Barang.
2.1.2 Hapus Data Barang Vendor 2.3
Tambah data barang vendor
Tabel Barang Data Barang
Tambah Data Barang Info tambah data barang
Vendor
Hapus Data Barang Info Hapus Data Barang
Info Data Barang
Data Barang Info Data Barang
Data Barang Admin
Info Hapus Data barang Hapus Data Barang
Info Tambah Data Barang Tambah Data Barang Login Valid
Login Valid
Login Valid Login Valid
Login Valid
Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 2.1 Pengolahan Data Barang
3.2.2.4.3 Deskripsi Data
Dari gambar DFD yang dibuat terlihat bahwa sistem ini mempunyai dua database yaitu data Vendor, dan data Barang yang di dalamnya terdapat dua data store yaitu tabel Vendor dan tabel barang. Tabel vendor berfungsi untuk menyimpan data Vendor dan Tabel Barang berfungsi menyimpan data barang vendor di unit LPSE BAPPEDA.
(52)
33 3.2.2.4.4 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses merupakan alat bantu (tools) sistem yang akan menjelaskan perilaku-perilaku proses yang ada dalam diagram aliran data. Berikut adalah spesifikasi proses dari aplikasi pengolahan data client berbasisi web di unit LPSE BAPPEDA yang dapat dilihat di tabel 3.3:
Tabel 3.3 Spesifikasi Proses
1. No Proses 1.0
Nama Proses Login Vendor
Source Vendor, Admin
Input Data Login, , Info Login Invalid
Output Data Login, , Info Login Invalid
Destination Menu Utama
Logika Proses { Vendor Memasukan Data Vendor Ke Aplikasi}
If Data Vendor Benar Then Masuk Ke Menu Utama Else
Muncul Pesan Invalid 2. No Proses 2.0
Nama Proses Proses Master
Source Vendor, Admin
(53)
34
Output Data Vendor, info data vendor, Data Barang, info data barang vendor
Destination Menu Utama
Logika Proses { Admin Melihat Data Vendor di Form Aplikasi}
If Data Vendor Benar Then konfirmasi data
Else
Muncul Info Data Vendor 3. No Proses 3.0
Nama Proses Pendaftaran
Source Vendor
Input Data Vendor, info data vendor, Data Barang, info data barang vendor
Output Data Vendor, info data vendor, Data Barang, info data barang vendor
Destination Menu Utama
Logika Proses { Vendor Memasukan Data Vendor Ke Form Aplikasi}
If Data pemohon Benar Then Masuk Ke Menu Utama Else
(54)
35
4. No Proses 2.1
Nama Proses Pengelolaan Data Vendor
Source Admin
Input Data vendor, info data Vendor
Output Data vendor, info data vendor
Destination Admin
Logika Proses { admin Dapat Menghapus Data Vendor}
If hapus Then
Menuju Ke hapus data vendor
5. No Proses 2.2
Nama Proses Pengelolaan Data Barang
Source Vendor, admin
Input Data Barang vendor, info data barang
Output Data Barang vendor, info data barang
Destination Vendor, Admin
Logika Proses { Vendor atau admin Dapat Menambah dan Hapus Data Barang Vendor}
If ubah Then
Menuju Ke Tambah data Barang vendor
(55)
36 3.2.2.4.5 Kamus Data
Data yang mengalir pada system dari satu proses ke proses yang lain diuraikan sebagai berikut :
1. Login
Tabel 3.4 Kamus Data Proses Login
Menuju Ke hapus data Barang vendor
Nama Data Login
Alur Data Proses 1.0
Deskripsi Login Vendor dan Admin
Struktur data Terdiri dari item data
Id_Vendor
Password
Id_Admin
Password
[A...Z|a...z|0…9] [A...Z|a...z|0…9] [A...Z|a...z|0…9] [A...Z|a...z|0…9]
(56)
37 2. Pengolahan Data Vendor
Tabel 3.5 Kamus Data Pengolahan Data Vendor
Nama Data Pengelolaan Data
Vendor
Alur Data Proses 2.1
Deskripsi Mengelola data
Vendor
Struktur data Terdiri dari item
data
Nama Perusahaan
No NPWP
Alamat Perusahaan
No Telepon
Website
Foto
[A...Z|a...z]
[0…9]
[A...Z|a...z|0…9]
[0...9]
[A...Z|a...z|0…9] [A...Z|a...z|0…9]
(57)
38 3. Pengolahan Data Barang
Tabel 3.6 Kamus Data Pengolahan Data Barang
3.2.2.4.6 Perancangan Sistem
Perancangan digambarkan sebagai proses multi-langkah dimana representasi struktur data, struktur program, karakteristik interface, dan detail prosedur, disintesis dari persyaratan informasi.
Nama Data Pengelolaan Data
Barang
Alur Data Proses 2.2
Deskripsi Mengelola Data
Barang
Struktur data Terdiri dari item
data
Id_NamaBarang
Nama_Barang
Harga_barang
[0...9]
[A...Z|a...z]
(58)
39 3.2.2.4.7 Perancangan Data
Perancangan data mentransformasi model domain informasi yang dibuat selama analisis ke dalam struktur data yang akan diperlukan untuk mengimplementasi perangkat lunak.
3.2.2.4.8 Skema Relasi
Dalam proses pengorganisasian file yang berguna untuk menghilangkan kelompok elemen yang berulang disebut relasi antar tabel atau tabel relasi. Proses pengelompokan data menjadi tabel – tabel yang menunjukan entity dan relasinya berfungsi untuk mengakses data yang sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah untuk dimodifikasi. Adapun bentuk skema relasi antar tabel dapat dilihat pada gambar 3.9 sebagai berikut :
(59)
40 3.2.2.4.9 Struktur Tabel
Tabel adalah sekumpulan data atau informasi spesifik tentang subjek tertentu yang disusun dalam bentuk kolom dan baris. Tabel adalah komponen utama dan pertama dari sebuah database. Struktur tabel untuk setiap tabel yang terdapat dalam database
aplikasi pengolahan data barang berbasis web di unit LPSE BAPPEDA : - Tabel Vendor
Tabel vendor digunakan untuk mencatat data-data vendor di unit LPSE BAPPEDA. Secara umum, struktur tabel yang akan digunakan untuk data-data vendor adalah sebagai berikut :
Tabel 3.7 Tabel Vendor
Nama field Tipe Size Keterangan
Id_Vendor Integer 10 Primary key
Nama_Perusahaan Text 15
No NPWP Text 255
Alamat Perusahaan Text 255
NoTelepon Number Long Integer
SektorUsaha Text 255
Kota Text 25
Email Text 255
(60)
41 - Tabel Barang
Tabel Barang digunakan untuk menyimpan data barang :
Tabel 3.8 Tabel Barang
Nama field Tipe Size Keterangan
Id_Barang Integer 10 Primary key
Nama Barang Text 25
Harga Barang Integer 50
3.2.2.5 Perancangan Menu
Perancangan menu merupakan hubungan di antara elemen-elemen struktural utama dari program. Perancangan menu dapat memberikan gambaran mengenai struktur program. Menu-menu yang tersedia akan aktif sesuai dengan prosedurnya.
(61)
42 3.2.2.5.1 Struktur Menu Vendor
Berikut ini adalah rancangan struktur menu vendor, seperti yang terlihat pada gambar 3.10 di bawah ini:
(62)
43 3.2.2.5.2 Struktur Menu Admin
Berikut ini adalah rancangan struktur menu admin, seperti yang terlihat pada gambar 3.11 di bawah ini :
(63)
44 3.2.2.6 Perancangan Antarmuka (interface)
Perancangan antarmuka (interface) menggambarkan bagaimana perangkat lunak berkomunikasi dengan dirinya sendiri, dengan sistem yang berinteroperasi dengannnya, dan dengan manusia yang menggunakannya.
3.2.2.6.1 Perancangan Form Tampilan Utama Website
Sebagai antar muka / user interface bagi vendor. Perancangan Form Tampilan Utama Website dapat dilihat pada gambar 3.11.
Aplikasi Pengadaan Barang BAPPEDA Kota Bandung
F01
· Menu utama website ini adalah Home, Informasi, Registrasi. · Kolom Login Vendor digunakan
untuk masuk ke halaman utama vendor
· Foto Barang merupakan barang yang telah di masukkan oleh vendor
Keterangan : Tampilan Utama Website Nama : F01
Ukuran : 1403 x 716 px
Home Informasi Registrasi
Login Vendor
Username :
Password :
Foto Barang Foto Barang Foto Barang
By Nama Vendor By Nama Vendor By Nama Vendor
Foto Barang
By Nama Vendor Login
(64)
45 3.2.2.6.2 Perancangan Form Menu Utama Vendor
Digunakan oleh vendor untuk mengelola data. Perancangan form menu utama vendor dapat dilihat pada gambar 3.12.
F03
Selamat Datang Member
Logout
Home Informasi Olah Data Barang
· Menu utama vendor ini adalah Home, Informasi, Olah Data Barang.
· Foto Barang merupakan barang yang telah di masukkan oleh vendor
· Logout merupakan suatu proses jika vendor ingin keluar dari sistem
Keterangan : Tampilan Menu Utama Vendor Nama : F03
Ukuran : 1403 x 716 px
Foto Barang Foto Barang Foto Barang Foto Barang Aplikasi Pengadaan Barang BAPPEDA
Kota Bandung
(65)
46 3.2.2.6.3 Perancangan Form Menu Utama Registrasi
Digunakan oleh vendor untuk mengisi data-data pada saat melakukan pendaftaran / registrasi. Perancangan form menu utama registrasi dapat dilihat pada gambar 3.13.
Aplikasi Pengadaan Barang BAPPEDA Kota Bandung
F02
· Menu utama website ini adalah Home, Informasi, Registrasi. · Menu Registrasi digunakan
untuk pendaftaran vendor · Simpan merupakan suatu proses
menyimpan data pendaftaran yang sudah diisi.
Keterangan : Tampilan Registrasi Nama : F02
Ukuran : 1403 x 716 px
Home Informasi Registrasi
Registrasi Vendor / Perusahaan
=============================================================================================== Nama Perusahaan :
No NPWP :
Alamat Perusahaan :
Sektor Usaha :
Kota :
No Telepon :
Email :
Website :
Foto :
---Data Login Vendor / Perusahaan
=============================================================================================== Username :
Password :
Browse
Simpan Reset
(66)
47 3.2.2.6.4 Perancangan Form Menu Utama Login Admin
Digunakan oleh admin untuk login atau masuk ke dalam aplikasi. Perancangan form menu utama login admin dapat dilihat pada gambar 3.14.
Login Admin
Password :
Username :
Login Batal
· Isi kolom username
· Isi kolom password
· Klik tombol login untuk masuk ke F02
· klik tombol batal, untuk membatalkan
Keterangan : Tampilan Login Admin Nama : F05
Ukuran : 1403 x 716 px
F04
Aplikasi Pengadaan Barang BAPPEDA
Kota Bandung
(67)
48 3.2.2.6.5 Perancangan Form Menu Utama Admin
Digunakan oleh admin untuk mengelola data vendor. Perancangan form menu utama admin dapat dilihat pada gambar 3.15.
Aplikasi Pengadaan Barang BAPPEDA Kota Bandung
F05
Selamat Datang Admin
Logout
Home Informasi Olah Data Vendor
List Daftar Vendor
============================================================================================= No Nama Vendor No NPWP Alamat No Telp Sektor Usaha Website
Keterangan : Tampilan Menu Utama Admin Nama : F05
Ukuran : 1403 x 716 px
· Menu utama admin ini adalah Home, Informasi, Olah Data Vendor.
· List Daftar Vendor merupakan tampilan dari daftar vendor yang terdaftar di sistem
· Logout merupakan suatu proses jika admin ingin keluar dari sistem
(68)
49 3.2.2.6.6 Perancangan Pesan
Perancangan pesan merupakan gambaran dari struktur pesan yang ada pada sistem. Terdapat dua macam perancangan pesan yaitu embedded message dan alert message.
3.2.2.6.7 Perancangan Pesan Username Salah
“Maaf Username yang anda masukan
salah!” OK P01
Gambar 3.16 Perancangan Pesan Username Salah 3.2.2.6.8 Perancangan Pesan Password Salah
“Maaf Password yang anda masukkan salah!” OK
P02
(69)
50 3.2.2.6.9 Perancangan Pesan Pengisian Registrasi Vendor Tidak Lengkap
“Maaf Data yang anda masukkan tidak lengkap!” OK
P03
Gambar 3.18 Perancangan Pesan Pengisian Registrasi Vendor Tidak Lengkap.
3.2.2.6.10 Perancangan Pesan Hapus Data
“Apakah anda yakin data akan dihapus?” OK
P04
Cancel
(70)
51 3.2.2.6.11 Perancangan Pesan Logout
“Apakah anda yakin akan keluar?” OK
P05
Cancel
Gambar 3.20 Perancangan Pesan Logout
3.2.2.6.12 Jaringan Semantik Vendor
Berikut ini adalah rancangan Jaringan Semantik Vendor, seperti yang terlihat pada gambar 3.21 di bawah ini :
F01
P01 P02
F02
P03
F03
P05
(71)
52 3.2.2.6.13 Jaringan Semantik Admin
Berikut ini adalah rancangan Jaringan Semantik admin, seperti yang terlihat pada gambar 3.22 di bawah ini :
F04
P01 P02
F05
P04
P05
Gambar 3.22 Jaringan Semantik Admin
3.2.2.7 Perancangan Prosedural
Perancangan prosedural mentransformasi elemen-elemen struktural dari arsitektur program ke dalam suatu deskripsi prosedural dari komponen-komponen perangkat lunak. Adapun perancangan prosedural untuk aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut:
(72)
53 1. Prosedural login, prosedur ini dilakukan vendor maupun admin untuk melakukan
pengolahan data
Mulai
Masukkan Username dan Password admin / vendor
Username dan Password Valid?
Menu Utama User / Menu Utama Admin
Selesai Ya
Tidak Tampilkan Pesan
Data Login Salah
(73)
54 2. Prosedural Pendaftaran, prosedur ini dilakukan vendor ketika melakukan
pengisian data vendor.
Mulai
Masukkan Data Vendor
DataVendor Valid
Data Telah Ditambah dan Tersimpan
Selesai Ya
Simpan Data
Tidak Tampilkan Pesan Data Tidak Valid
(74)
55 3. Prosedural Ubah data, prosedur ini dilakukan vendor ataupun admin untuk
mengubah data lama.
Mulai
Pilih dan Isi Data Barang Yang Akan di Ubah
Selesai Masukkan Data ke
Dalam Database
Tampilkan Pesan Data Tidak Boleh
Kosong
Tampilkan Pesan Data Telah Tersimpan Cek Data yang
Kosong
Barang
Data Ada yang Kosong
Data Terisi Semua
(75)
56 4. Prosedural Hapus data, prosedur ini dilakukan admin untuk menghapus data
vendor yang lama.
Mulai
Pilih Data Vendor yang Akan Dihapus
Selesai Hapus Data Yang
Dipilih Tampilkan Pesan
Konfirmasi Tidak
Ya
Tampilkan Pesan Bahwa Data Telah
di Hapus
(76)
57 3.3 Implementasi
Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan. Setelah implementasi maka dilakukan pengujian sistem yang baru dimana akan dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk selanjutnya diadakan pengembangan sistem. Tujuan Implementasi adalah untuk mengkonfirmasikan modul program perancangan pada para pelaku sistem sehingga pengguna dapat memberi masukan kepada pembangun sistem.
3.3.1 Implementasi Database
Implementasi ini merupakan tahap dimana database yang telah dirancang akan diimplementasikan secara langsung pada sistem yang dibangun. Adapun implementasi database ini diterapkan pada SQL. Implementasi tersebut :
1. Pembuatan Database
CREATE DATABASE `dbs_bappeda` ; 2. Pembuatan Tabel Admin
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `admin` ( `id` int(11) NOT NULL auto_increment, `nama` varchar(50) NOT NULL,
`email` varchar(100) NOT NULL, `username` varchar(50) NOT NULL, `password` varchar(50) NOT NULL, `akses` varchar(100) NOT NULL, `status` char(1) NOT NULL default 'Y',
(77)
58 PRIMARY KEY (`id`),
UNIQUE KEY `username` (`username`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=3 ;
3. Pembuatan Tabel Vendor
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `vendor` ( `id` int(11) NOT NULL auto_increment, `nama` varchar(50) NOT NULL,
`no_npwp` varchar(20) NOT NULL, `alamat` varchar(60) NOT NULL, `kode_pos` varchar(5) NOT NULL, `no_telp` varchar(12) NOT NULL, `email` varchar(100) NOT NULL, `website` varchar(100) NOT NULL
`foto` varchar(30) NOT NULL `username` varchar(50) NOT NULL, `password` varchar(50) NOT NULL, `akses` varchar(100) NOT NULL, `status` char(1) NOT NULL default 'Y', PRIMARY KEY (`id`),
UNIQUE KEY `username` (`username`)
(78)
59 AUTO_INCREMENT=4;
4. Pembuatan Tabel Barang
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `barang` ( `id_barang` int(11) NOT NULL auto_increment, `nama` varchar(50) NOT NULL,
`foto` varchar(30) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_barang`), UNIQUE KEY `nama` (`id_barang`), UNIQUE KEY `nama_2` (`id_barang`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;
5. Pembuatan Tabel Kota
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kota` ( `id_kota` int(11) NOT NULL auto_increment, `nama_kota` varchar(50) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_kota`),
UNIQUE KEY `nama_kota` (`id_kota`), UNIQUE KEY `nama_kota_2` (`id_kota`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;
6. Pembuatan Tabel Sektor Usaha
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `barang` ( `id_sektor` int(11) NOT NULL auto_increment,
(79)
60 `sektor_usaha` varchar(50) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_sektor`),
UNIQUE KEY `sektor_usaha` (`id_sektor`), UNIQUE KEY ` sektor_usaha _2` (`id_sektor`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;
3.3.2 Implementasi Antarmuka
Berikut ini daftar file tampilan antar muka aplikasi yang telah dibuat : Tabel 3.9 Daftar File Implementasi Antarmuka
No Nama Proses Antarmuka Nama File
1 Tampilan Login admin Admin.php
2 Tampilan Menu Utama Website Main.php 3 Tampilan Pendaftaran Vendor Registrasi.php 4 Tampilan Menu Utama Admin Index.php 5 Tampilan Menu Utama Vendor Vendor.php
3.4 Pengujian Sistem
Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal. Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian black box. Pengujian black box ini tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam sistem atau perangkat lunak, yang diuji adalah masukan serta
(80)
61 keluarannya. Dengan berbagai masukan yang diberikan, apakah sistem atau perangkat lunak memberikan keluaran seperti yang kita harapkan atau tidak.
Pada pengujian sistem pihak yang menguji adalah user sebagai pengguna sistem yaitu :
1. Petugas dari BAPPEDA sebagai admin 2. Vendor
Adapun hal-hal yang akan diuji melalui teknik pengujian black box akan dijelaskan pada table 3.10 di bawah ini, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.10 Rencana Pengujian Sistem
Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian
Login Verifikasi ID username dan password Black-Box
Pendaftaran Input data Black-Box
Pengelolaan vendor Input Barang vendor Black-Box
Ubah Data Barang Black-Box
Hapus Data Barang Black-Box
Pengelolaan admin Ubah data vendor Black-Box
(81)
62 3.5 Kasus dan Hasil Pengujian
Pada kasus dan hasil pengujian akan mengambil sampel sebagai kasus untuk pengujian sistem.
3.5.1 Pengujian Alpha 1. Pengujian login
Tabel 3.11 Pengujian verifikasi id user dan password.
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal) Data Masukan Untuk admin masukkan Id user admin :
admin dan password admin : admin. Untuk vendor masukkan Id user vendor : vendor dan password vendor : vendor Kegiatan Klik tombol login, jika datanya valid maka
masuk ke menu admin atau ke menu utama vendor
Hasil Id user dan password admin yang dimasukan diterima, masuk ke menu admin atau ke menu utama vendor
Kesimpulan Diterima
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah) Data Masukan Untuk admin masukkan Id user admin :
admin dan password admin : vendor. Untuk vendor masukkan Id user vendor : vendor dan password vendor : admin
(82)
63 Kegiatan Setelah klik tombol login maka muncul pesan
kesalahan password.
Hasil Muncul pesan kesalahan Kesimpulan Diterima
2. Pengujian Pendaftaran
Tabel 3.12 Pengujian Pendaftaran. Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal) Data Masukan Input data vendor seperti nama vendor /
perusahaan, no_npwp, alamat vendor, no_telp, email, website, foto.
Kegiatan Klik tombol simpan, jika datanya valid maka data akan dikirim ke database, vendor memilih menu login yang ada di halaman utama website untuk masuk ke menu utama vendor
Hasil Input data vendor yang dimasukan diterima, masuk ke menu utama vendor
Kesimpulan Diterima
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukan Input data vendor, salah satu field kosong tidak diisi.
(83)
64
field masih kosong
Hasil Muncul pesan Kesimpulan Diterima
3. Pengujian Pengelolaan Data Barang
Tabel 3.13 Pengujian Pengelolaan Data Barang. Ubah Data
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukan Mengubah atribut data Barang yang sudah ada dalam database dengan data yang benar Kegiatan Proses pengubahan data selesai lalu klik edit
dan data yang sudah diubah disimpan dalam
database
Hasil Data berhasil disimpan di database
Kesimpulan Diterima
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukan Mengubah atribut data barang dengan data yang salah atau data yang tidak boleh kosong tapi belum diisi
Kegiatan Proses pengubahan data salah atau data yang tidak boleh kosong tapi belum diisi lalu klik
edit kemudian muncul pesan data tidak disimpan ke dalam database
(84)
65 Hasil Muncul pesan data tidak diterima dalam
database
Kesimpulan Diterima
4. Pengujian Pengelolaan Data Admin
Tabel 3.14 Pengujian Pengelolaan Data Admin Ubah Data
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukan Mengubah atribut data vendor yang sudah ada dalam database dengan data yang benar Kegiatan Proses pengubahan data selesai lalu klik edit
dan data yang sudah diubah disimpan dalam
database
Hasil Data berhasil disimpan di database
Kesimpulan Diterima
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukan Mengubah atribut data vendor dengan data yang salah atau data yang tidak boleh kosong tapi belum diisi
Kegiatan Proses pengubahan data salah atau data yang tidak boleh kosong tapi belum diisi lalu klik
(85)
66 disimpan ke dalam database
Hasil Muncul pesan data tidak diterima dalam
database
Kesimpulan Diterima
Hapus Data
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal) Data Masukan Pilih data vendor dan barang yang akan
dihapus
Kegiatan Klik tombol hapus maka akan muncul pesan dan data akan terhapus
Hasil Data terhapus Kesimpulan Diterima
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah) Data Masukan Data yang dihapus tidak ada
Kegiatan Klik tombol hapus maka maka muncul pesan bahwa tidak ada data dalam database
Hasil Muncul pesan bahwa data tidak ada dalam
database
(1)
66 disimpan ke dalam database
Hasil Muncul pesan data tidak diterima dalam database
Kesimpulan Diterima
Hapus Data
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal) Data Masukan Pilih data vendor dan barang yang akan
dihapus
Kegiatan Klik tombol hapus maka akan muncul pesan dan data akan terhapus
Hasil Data terhapus Kesimpulan Diterima
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah) Data Masukan Data yang dihapus tidak ada
Kegiatan Klik tombol hapus maka maka muncul pesan bahwa tidak ada data dalam database
Hasil Muncul pesan bahwa data tidak ada dalam database
(2)
67
3.5.1.1Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha
Berdasarkan hasil pengujian Alpha yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi sudah berjalan cukup maksimal, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi kesalahan suatu saat pada saat aplikasi digunakan, sehingga membutuhkan proses maintenance untuk lebih mengetahui kekurangan dari aplikasi.
3.5.2 Pengujian Betha
Pengujian betha merupakan pengujian yang dilakukan dilakukan secara objektif dimana diuji secara langsung ke lapangan yaitu instansi yang bersangkutan mengenai kepuasan pengguna dalam kebutuhannya melakukan proses permintaan layanan IT, apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
3.5.2.1Wawancara
Wawancara dilaksanakan di BAPPEDA unit LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) yang terdiri atas dua pengguna. Bagian pertama terdiri dari lima pertanyaan dengan menggunakan enam pilihan jawaban. Pada bagian kedua, berupa isian saran terhadap sistem yang telah dibuat.
I. Daftar pertanyaan dalam wawancara untuk pengguna yang diberikan adalah sebagai berikut :
1. Apakah aplikasi yang dibangun mudah digunakan ? a. Sangat setuju
b. Setuju c. Cukup setuju d. Kurang setuju e. Tidak setuju f. Sangat tidak setuju
(3)
68 2. Apakah aplikasi yang dibangun mudah dipelajari ?
a. Sangat setuju b. Setuju c. Cukup setuju d. Kurang setuju e. Tidak setuju
f. Sangat tidak setuju
Jawab : Setuju, aplikasi ini mudah dipelajari.
3. Apakah tampilan perangkat lunak yang dibangun menarik ? a. Sangat setuju
b. Setuju c. Cukup setuju d. Kurang setuju e. Tidak setuju f. Sangat tidak setuju
Jawab : Setuju, aplikasi ini menarik.
4. Apakah aplikasi ini dapat membantu dalam proses pengadaan barang pada BAPPEDA?
a. Sangat setuju b. Setuju c. Cukup setuju d. Kurang setuju e. Tidak setuju f. Sangat tidak setuju
Jawab : Setuju, dengan adanya aplikasi ini tim data APBD tidak harus terjun ke lapangan untuk mencari data barang dan vendor.
(4)
69 5. Apakah aplikasi ini membantu kinerja dari tim APBD BAPPEDA?
a. Sangat setuju b. Setuju c. Cukup setuju d. Kurang setuju e. Tidak setuju f. Sangat tidak setuju
Jawab : Setuju, aplikasi ini membantu kinerja tim APBD BAPPEDA, mempermudah dalam proses pencarian data barang dan data vendor.
II. Daftar Isian Saran
Nama Srie Dhiandini S,S.T.,M.T. Jabatan Kepala UPT LPSE BAPPEDA
Saran Aplikasi pengadaan data barang ini sudah cukup membantu proses pengolahan data vendor dan data barang.
Nama Melani,S.E.
Jabatan Staff Kantor
Saran Aplikasi pengadaan data barang ini membantu kinerja tim data APBD dalam proses pengolahan data vendor dan data barang.
(5)
70
3.5.2.2Kesimpulan Hasil Pengujian Betha
Berdasarkan pengujian betha di atas , maka dapat disimpulkan bahwa Aplikasi Pengadaan Data Barang ini sudah sesuai dengan tujuannya yaitu dapat mempermudah tim data APBD mengumpulkan data secara efektif dan efisien tanpa harus terjun ke lokasi.
(6)
71 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada BAPPEDA unit LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) kota Bandung mengenai prosedur pendataan vendor, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa aplikasi pengadaan data barang berbasis web ini mempermudah tim data APBD dalam melakukan pengumpulan data vendor secara efektif dan efisien.
4.2Saran
Saran yang diharapkan dapat berguna sebagai pertimbangan dan masukan bagi BAPPEDA unit LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) kota Bandung pada masa yang_akan_datang,yaitu:
1. Lebih ditingkatkan lagi sistem pendataan vendor dan barang di unit LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) kota Bandung dengan aplikasi pengadaan data barang berbasis web.
2. Menambah karyawan yang ahli dalam bidang informatika sebagai regenerasi pegawai di BAPPEDA Bandung untuk pengembangan dan pengelolaan aplikasi berbasis web.
3. Aplikasi pengadaan data barang berbasis web ini dapat dikembangkan menjadi aplikasi mobile, sehingga dapat digunakan dimana saja.