Presentation Teknik Lingkungan Pengelola pptx
MATA KULIAH TEKNIK LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
oleh
Anderson Laga (111.031.150)
Robby Saputra (111.031.018)
Ary Setyawan (111.031.017)
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknoogi Akprind Yogyakarta
2014
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Limbah cair atau air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang merupakan hasil
dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambah dan
meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatanya, maka jumlah air limbah juga
mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai
danau dan laut. Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk
menerima atau menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan.
Berbagai kasus pencemaran lingkungan dan memburuknya kesehatan masyarakat yang
banyak terjadi dewasa ini diakibatkan oleh limbah cair dari berbagai kegiatan industri,
rumah sakit, pasar, restoran hingga rumah tangga. Hal ini disebabkan karena
penanganan dan pengolahan limbah tersebut belum mendapatkan perhatian yang
serius. Sebenarnya, keberadaan limbah cair dapat memberikan nilai negatif bagi suatu
kegiatan industri. Namun, penanganan dan pengolahannya membutuhkan biaya yang
cukup tinggi sehingga kurang mendapatkan perhatian dari kalangan pelaku industri,
terutama kalangan industri kecil dan menengah.
Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair
yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp dan
kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai,
namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat
penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting
bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan
limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam
teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan
dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan
kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.Untuk bisa memilih teknologi yang tepat, seseorang
harus mengetahui gambaran umum tentang metode-metode pengolahan air limbah yang ada, baik tentang
prinsip kerja, tentang penerapan metode-metode tersebut, keuntungan dan kerugian, dan juga faktor biaya.
Hal yang penting dalam konsep pengolahan air limbah industri adalah usaha mencegah atau menekan
beban cemaran seminimal mungkin, yaitu melalui pengendalian proses produksi itu sendiri (konsep
produksi bersih). Baru pada tahap selanjutnya adalah pengolahan air limbah yang dihasilkan agar tidak
mencemari badan air (sungai, selokan dsb) atau dengan kata lain, agar air buangan dari industri sesuai
dengan baku mutu yang telah ditentukan.
Penentuan suatu sistem pengolahan limbah yang tepat terhadap air limbah terkait erat dengan informasi
komposisi dan karakteristik dari air limbah terlebih dahulu. Karena itu, macam-macam industri dan
karakteristik limbah menjadi penting untuk dipaparkan dalam kaitan dengan teknologi pengolahan air
limbah dari industri, prinsip dasar pemilihan teknologi yang tepat, dan contoh sistem pengolahan limbah
pada beberapa jenis industri.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
limbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang
berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan
menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga
yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf &
Eddy (2003) mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan
rumah tangga (permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air
permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk
meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga
minimal.
Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau
menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut memenuhi
syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil
yang efektif dan efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu
dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste
treatment), hingga pembuangan limbah produksi (disposal).
B. Jenis-jenis Air Limbah
Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan air limbah industri. Secara
umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat berbahaya, sedangkan didalam limbah
industri harus dibedakan antara limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya dan harus dilakukan
penanganan khusus tahap awal sehingga kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelum
dialirkan ke sewage plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikro organisme yang
berfungsi menguraikan senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat berbahaya bahkan kalau
dialirkan ke sawage plant hanya melewatinya tanpa terjadi perubahan yang berarti, misalnya logam berat.
Penanganan limbah industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara kimiawin dengan menambahkan zatzat kimia yang bisa mengeliminasi yang bersifat kotoran umum. zat-zat yang berbahaya.
C. Efek Buruk Air Limbah
Sesuai dengan batasan air limbah yang merupakan benda sisa, maka sudah barang tentu bahwa air limbah
merupakan benda yang sudah tidak dipergunakan lagi. Akan tetapi tidak berarti bahwa air limbah tersebut
tidak perlu dilakukan pengelolaan, karena apabila limbah tersebut tidak dikelola secara baik akan dapat
menimbulkan gangguan, baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada.
a.
Gangguan Terhadap Kesehatan
1.
Virus
Menyebabkan penyakit polio myelitis dan hepatitis. Secara pasti modus penularannya masih
belum diketahui dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan (effluent) pengolahan air.
2. Vibrio Cholera
Menyebabkan penyakit kolera asiatika dengan penyebaran melalui air limbah yang telah
tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung vibrio cholera.
3.
Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa
Merupakan penyebab typhus abdomonalis dan para typhus yang banyak terdapat di dalam air limbah
bila terjadi wabah. Prinsip penularannya adalah melalui air dan makanan yang telah tercemar oleh
kotoran manusia yang banyak berpenyakit typhus.
4.
Salmonella Spp
Dapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis bakteri banyak terdapat pada air hasil pengolahan.
5.
Shigella Spp
Adalah penyebab disentri bacsillair dan banyak terdapat pada air yang tercemar. Adapun cara
penularannya adalah melalui kontak langsung dengan kotoran manusia maupun perantaraan makanan,
lalat dan tanah.
6.
Basillus Antraksis
Adalah penyebab penyakit antrhak, terdapat pada air limbah dan sporanya tahan terhadap pengolahan.
7.
Brusella Spp
Adalah penyebab penyakit brusellosis, demam malta serta menyebabkan keguguran (aborsi) pada
domba.
8.
Mycobacterium Tuberculosa
Adalah penyebab penyakit tuberculosis dan terutama terdapat pada air limbah yang berasal dari
sanatorium.
9.
Leptospira
Adalah penyebab penyakit weii dengan penularan utama berasal dari tikus selokan.
10.
Entamuba Histolitika
Dapat menyebabkan penyakit amuba disentri dengan penyebaran melalui Lumpur yang
mengandung kista.
11. Schistosoma Spp
Penyebab penyakit schistosomiasis, akan tetapi dapat dimatikan pada saat melewati
pengolahan air limbah.
12. Taenia Spp
Adalah penyebab penyakit cacing pita, dengan kondisi yang sangat tahan terhadap cuaca.
13. Ascaris Spp, Enterobius Spp
Menyebabkan penyakit cacingan dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan dan Lumpur
serta sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia.
b.
Gangguan terhadap Kehidupan Biotik
Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka akan menyebabkan menurunnya
kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah. Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan di
dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi
perkembangannya. Selain kematian kehidupan di dalam air disebabkan karena kurangnya oksigen di
dalam air dapat juga karena adanya zat beracun yang berada di dalam air limbah tersebut.
c.
Gangguan Terhadap Keindahan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang oleh perusahaan yang memproduksi bahan organic
seperti tapioca, maka setiap hari akan dihasilkan air limbah yang berupa bahan-bahan organic dalam jumlah
yang sangat besar. Ampas yang berasal dari pabrik ini perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum
dibuang ke saluran air limbah, akan tetapi memerlukan waktu yang sangat lama. Selama waktu tersebut
maka air limbah mengalami proses pembusukan dari zat organic yang ada didalamnya.Sebagai akibat
selanjutnya adalah timbulnya bau hasil pengurangan dari zat organic yang sangat menusuk hidung.
Pada bangunan pengolah air limbh sumber utama dari bau berasal dari :
1.
Tangki pembusuk air limbah yang berisikan hydrogen sulfida air dan bau-bau lain yang
melewati bangunan pengolahan.
2.
Tempat pengumpulan buangan limbah industri
3.
Bangunan penangkap pasir yang tidak dibersihkan.
d.
Gangguan terhadap Kerusakan Benda
Adapun cara untuk mengatasi bau dapat ditempuh dengan beberapa macam cara antara lain :
1.
Secara Fisik
Dengan melakukan pembakaran, dimana gas dapar dikurangi melalui pembakaran pada suhu
yang bervariasi antara 650-7500c. Untuk mengurangi kebutuhan suhu yang tinggi dapat dikurangi melalui
katalisator. Penyerapan dan karbon aktif adalah juga bisa diterapkan dengan melewatkan udara ke dalam
hamparan atau lapisan. Gas yang berkontak dengannya akan diserap sehingga bau akan dapat dikurangi,
begitu juga halnya dengan penyerapan melalui pasir dan tanah. Pemasukan oksigen ke dalam limbah cair
adalah salah satu cara yang bisa diterapkan untuk menjaga proses terjadinya pengolahan anaerobdapat
dihindari sehingga gas yang ditimbulkan karena proses tersebut dapat dihindari.Penggunaan menara
(tower) juga dapat dipergunakan untuk mengurangi pencemaran yang disebabkan oleh adanya bau melalui
proses pengenceran di udra terbuka karena udara dari cerobong tidak mencapai langsung kedaerah
pemukiman, dengan demikian bau yang ada dapat dicegah.
Secara Kimiawi
Untuk menghilangkan gas yang berbau dapat juga dilakukan dengan cara
melewatkan gas pada cairan basa seperti kalsium dan sodium hidroksida untuk
menghilangkan bau. Apabila kadar karbondioksidanya tinggi maka biaya
pengolahannya juga menjadi sangat tinggi, sehingga biaya ini merupakan salah
satu penghambat yang besar. Dengan melakukan oksidasi pada pengolahan air
limbah merupakan cara yang baik agar bau klorin dan ozon dapat dihindari.
Adapun bahan yang dipergunakan sebagai bahanm oksidator adalah hydrogen
peroksida. Pengendapan dengan bahan kimia membuat terjadinya endapan dari
sulfida dengan gram metal khususnya besi.
3.
Secara Biologis
Air limbah dilewatkan melalui penyaringan yang menetes (trickling filter)
atau dimasukkan ke dalam tangki Lumpur aktif untuk menghilangkan
komponen yang berbau. Penggunaan menara khusus dapat dipergunakan
untuk menangkap bau, adapun jenis menara itu diisi dengan media plastik
yang bervariasi sebagai tempat tumbuhnya bakteri.
2.
CARA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penyaringan
Limbah cair bisa di saring / difiltrsi unt memisahkan partikel tersusensi dari air
Flotasi
Flotasi merupakan proses penanganan limbah dengan cara membuang dan memisahkan partikel yang
mengapung diatas permukaan air
Absorbsi/Penyerapan
Proses absorbsi ini dilakukan dengan menggunakan karbon sehngga partikel yang tidak dibutuhkn bisa
terserap dan terpisah dari air
Pengendapan
Pengendapan diakukan dengan tujan supaya bahan yangtidak mudah larut bisa terpisah dari air. Proses ini
dilakukan dengan cara menambahkan elektrolit
Penyisihan
Penyisihan dapat dilakuan dengan cara mengoksidsi limbah cair sehingga zatorganis beracun bisa terpisah
dari air
Menghilangkan Material Organik
Pada cara penanganan limbah cair ini dilakukan dengan cara memberikan mikroorganisme supaya material
organik dalam air hancur atau hilang
Menghilangkan Organisme Penyebab Penyakit
Pada proses ini, kita bisa menggunakan sinar ltravioletataupun menambahkan khlorin
8. Penghancuran Partikel Perusak
Ini perlu dilakukan untuk melindungi alat dari partiel - partikel yanng bersifat
merusak.
9. Penggunaan Kolam Oksidasi
Ini merupakan metode penanganan limbah cair secara Biologi.
10. Pengurangan Limbah Cair
Jumlah limbah cair bisa dikurangi dengan cara mengefisienkan proses
produksi sehingga jumlah limbah cair yang dihasilkan bisa diminimalisir .
KESIMPULAN
Dari uraian di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa :
1. yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang
dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987)
air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air
tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah
berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman), instansi
perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair
dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan
konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal.
2. Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau
menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut memenuhi syarat
untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan
efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan
upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste treatment), hingga pembuangan
limbah produksi (disposal).
3. Terciptanya pemahaman pengusaha bahwa di samping hasil utama yang diharapkan, terdapat limbah yang
menimbulkan dampak negative di mana hal tersebut tidak bisa dianggap sepele.
4. Melihat keseriusan para pengusaha dalam pengelolaan limbah produknya, tercermin dari
upaya pengadaan IPAL dengan melibatkan pihak-pihak kompeten, penggalangan dana
yang relative besar serta pengelolaan operasional yang teratur, dapat disimpulkan bahwa
dalam batas-batas tertentu perusahaan semisal perusahaan tahu yang tergabung dalam
Paguyuban Sari Putih Karanganom, mulai mengarah Kepada sistem usaha yang moderen.
TERIMAH KASIH
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
oleh
Anderson Laga (111.031.150)
Robby Saputra (111.031.018)
Ary Setyawan (111.031.017)
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknoogi Akprind Yogyakarta
2014
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Limbah cair atau air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang merupakan hasil
dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambah dan
meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatanya, maka jumlah air limbah juga
mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai
danau dan laut. Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk
menerima atau menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan.
Berbagai kasus pencemaran lingkungan dan memburuknya kesehatan masyarakat yang
banyak terjadi dewasa ini diakibatkan oleh limbah cair dari berbagai kegiatan industri,
rumah sakit, pasar, restoran hingga rumah tangga. Hal ini disebabkan karena
penanganan dan pengolahan limbah tersebut belum mendapatkan perhatian yang
serius. Sebenarnya, keberadaan limbah cair dapat memberikan nilai negatif bagi suatu
kegiatan industri. Namun, penanganan dan pengolahannya membutuhkan biaya yang
cukup tinggi sehingga kurang mendapatkan perhatian dari kalangan pelaku industri,
terutama kalangan industri kecil dan menengah.
Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair
yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp dan
kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai,
namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat
penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting
bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan
limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam
teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan
dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan
kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.Untuk bisa memilih teknologi yang tepat, seseorang
harus mengetahui gambaran umum tentang metode-metode pengolahan air limbah yang ada, baik tentang
prinsip kerja, tentang penerapan metode-metode tersebut, keuntungan dan kerugian, dan juga faktor biaya.
Hal yang penting dalam konsep pengolahan air limbah industri adalah usaha mencegah atau menekan
beban cemaran seminimal mungkin, yaitu melalui pengendalian proses produksi itu sendiri (konsep
produksi bersih). Baru pada tahap selanjutnya adalah pengolahan air limbah yang dihasilkan agar tidak
mencemari badan air (sungai, selokan dsb) atau dengan kata lain, agar air buangan dari industri sesuai
dengan baku mutu yang telah ditentukan.
Penentuan suatu sistem pengolahan limbah yang tepat terhadap air limbah terkait erat dengan informasi
komposisi dan karakteristik dari air limbah terlebih dahulu. Karena itu, macam-macam industri dan
karakteristik limbah menjadi penting untuk dipaparkan dalam kaitan dengan teknologi pengolahan air
limbah dari industri, prinsip dasar pemilihan teknologi yang tepat, dan contoh sistem pengolahan limbah
pada beberapa jenis industri.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
limbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang
berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan
menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga
yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf &
Eddy (2003) mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan
rumah tangga (permukiman), instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air
permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk
meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga
minimal.
Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau
menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut memenuhi
syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil
yang efektif dan efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu
dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste
treatment), hingga pembuangan limbah produksi (disposal).
B. Jenis-jenis Air Limbah
Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan air limbah industri. Secara
umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat berbahaya, sedangkan didalam limbah
industri harus dibedakan antara limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya dan harus dilakukan
penanganan khusus tahap awal sehingga kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelum
dialirkan ke sewage plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikro organisme yang
berfungsi menguraikan senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat berbahaya bahkan kalau
dialirkan ke sawage plant hanya melewatinya tanpa terjadi perubahan yang berarti, misalnya logam berat.
Penanganan limbah industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara kimiawin dengan menambahkan zatzat kimia yang bisa mengeliminasi yang bersifat kotoran umum. zat-zat yang berbahaya.
C. Efek Buruk Air Limbah
Sesuai dengan batasan air limbah yang merupakan benda sisa, maka sudah barang tentu bahwa air limbah
merupakan benda yang sudah tidak dipergunakan lagi. Akan tetapi tidak berarti bahwa air limbah tersebut
tidak perlu dilakukan pengelolaan, karena apabila limbah tersebut tidak dikelola secara baik akan dapat
menimbulkan gangguan, baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada.
a.
Gangguan Terhadap Kesehatan
1.
Virus
Menyebabkan penyakit polio myelitis dan hepatitis. Secara pasti modus penularannya masih
belum diketahui dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan (effluent) pengolahan air.
2. Vibrio Cholera
Menyebabkan penyakit kolera asiatika dengan penyebaran melalui air limbah yang telah
tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung vibrio cholera.
3.
Salmonella Typhosa a dan Salmonella Typhosa
Merupakan penyebab typhus abdomonalis dan para typhus yang banyak terdapat di dalam air limbah
bila terjadi wabah. Prinsip penularannya adalah melalui air dan makanan yang telah tercemar oleh
kotoran manusia yang banyak berpenyakit typhus.
4.
Salmonella Spp
Dapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis bakteri banyak terdapat pada air hasil pengolahan.
5.
Shigella Spp
Adalah penyebab disentri bacsillair dan banyak terdapat pada air yang tercemar. Adapun cara
penularannya adalah melalui kontak langsung dengan kotoran manusia maupun perantaraan makanan,
lalat dan tanah.
6.
Basillus Antraksis
Adalah penyebab penyakit antrhak, terdapat pada air limbah dan sporanya tahan terhadap pengolahan.
7.
Brusella Spp
Adalah penyebab penyakit brusellosis, demam malta serta menyebabkan keguguran (aborsi) pada
domba.
8.
Mycobacterium Tuberculosa
Adalah penyebab penyakit tuberculosis dan terutama terdapat pada air limbah yang berasal dari
sanatorium.
9.
Leptospira
Adalah penyebab penyakit weii dengan penularan utama berasal dari tikus selokan.
10.
Entamuba Histolitika
Dapat menyebabkan penyakit amuba disentri dengan penyebaran melalui Lumpur yang
mengandung kista.
11. Schistosoma Spp
Penyebab penyakit schistosomiasis, akan tetapi dapat dimatikan pada saat melewati
pengolahan air limbah.
12. Taenia Spp
Adalah penyebab penyakit cacing pita, dengan kondisi yang sangat tahan terhadap cuaca.
13. Ascaris Spp, Enterobius Spp
Menyebabkan penyakit cacingan dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan dan Lumpur
serta sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia.
b.
Gangguan terhadap Kehidupan Biotik
Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka akan menyebabkan menurunnya
kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah. Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan di
dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi
perkembangannya. Selain kematian kehidupan di dalam air disebabkan karena kurangnya oksigen di
dalam air dapat juga karena adanya zat beracun yang berada di dalam air limbah tersebut.
c.
Gangguan Terhadap Keindahan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang oleh perusahaan yang memproduksi bahan organic
seperti tapioca, maka setiap hari akan dihasilkan air limbah yang berupa bahan-bahan organic dalam jumlah
yang sangat besar. Ampas yang berasal dari pabrik ini perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum
dibuang ke saluran air limbah, akan tetapi memerlukan waktu yang sangat lama. Selama waktu tersebut
maka air limbah mengalami proses pembusukan dari zat organic yang ada didalamnya.Sebagai akibat
selanjutnya adalah timbulnya bau hasil pengurangan dari zat organic yang sangat menusuk hidung.
Pada bangunan pengolah air limbh sumber utama dari bau berasal dari :
1.
Tangki pembusuk air limbah yang berisikan hydrogen sulfida air dan bau-bau lain yang
melewati bangunan pengolahan.
2.
Tempat pengumpulan buangan limbah industri
3.
Bangunan penangkap pasir yang tidak dibersihkan.
d.
Gangguan terhadap Kerusakan Benda
Adapun cara untuk mengatasi bau dapat ditempuh dengan beberapa macam cara antara lain :
1.
Secara Fisik
Dengan melakukan pembakaran, dimana gas dapar dikurangi melalui pembakaran pada suhu
yang bervariasi antara 650-7500c. Untuk mengurangi kebutuhan suhu yang tinggi dapat dikurangi melalui
katalisator. Penyerapan dan karbon aktif adalah juga bisa diterapkan dengan melewatkan udara ke dalam
hamparan atau lapisan. Gas yang berkontak dengannya akan diserap sehingga bau akan dapat dikurangi,
begitu juga halnya dengan penyerapan melalui pasir dan tanah. Pemasukan oksigen ke dalam limbah cair
adalah salah satu cara yang bisa diterapkan untuk menjaga proses terjadinya pengolahan anaerobdapat
dihindari sehingga gas yang ditimbulkan karena proses tersebut dapat dihindari.Penggunaan menara
(tower) juga dapat dipergunakan untuk mengurangi pencemaran yang disebabkan oleh adanya bau melalui
proses pengenceran di udra terbuka karena udara dari cerobong tidak mencapai langsung kedaerah
pemukiman, dengan demikian bau yang ada dapat dicegah.
Secara Kimiawi
Untuk menghilangkan gas yang berbau dapat juga dilakukan dengan cara
melewatkan gas pada cairan basa seperti kalsium dan sodium hidroksida untuk
menghilangkan bau. Apabila kadar karbondioksidanya tinggi maka biaya
pengolahannya juga menjadi sangat tinggi, sehingga biaya ini merupakan salah
satu penghambat yang besar. Dengan melakukan oksidasi pada pengolahan air
limbah merupakan cara yang baik agar bau klorin dan ozon dapat dihindari.
Adapun bahan yang dipergunakan sebagai bahanm oksidator adalah hydrogen
peroksida. Pengendapan dengan bahan kimia membuat terjadinya endapan dari
sulfida dengan gram metal khususnya besi.
3.
Secara Biologis
Air limbah dilewatkan melalui penyaringan yang menetes (trickling filter)
atau dimasukkan ke dalam tangki Lumpur aktif untuk menghilangkan
komponen yang berbau. Penggunaan menara khusus dapat dipergunakan
untuk menangkap bau, adapun jenis menara itu diisi dengan media plastik
yang bervariasi sebagai tempat tumbuhnya bakteri.
2.
CARA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penyaringan
Limbah cair bisa di saring / difiltrsi unt memisahkan partikel tersusensi dari air
Flotasi
Flotasi merupakan proses penanganan limbah dengan cara membuang dan memisahkan partikel yang
mengapung diatas permukaan air
Absorbsi/Penyerapan
Proses absorbsi ini dilakukan dengan menggunakan karbon sehngga partikel yang tidak dibutuhkn bisa
terserap dan terpisah dari air
Pengendapan
Pengendapan diakukan dengan tujan supaya bahan yangtidak mudah larut bisa terpisah dari air. Proses ini
dilakukan dengan cara menambahkan elektrolit
Penyisihan
Penyisihan dapat dilakuan dengan cara mengoksidsi limbah cair sehingga zatorganis beracun bisa terpisah
dari air
Menghilangkan Material Organik
Pada cara penanganan limbah cair ini dilakukan dengan cara memberikan mikroorganisme supaya material
organik dalam air hancur atau hilang
Menghilangkan Organisme Penyebab Penyakit
Pada proses ini, kita bisa menggunakan sinar ltravioletataupun menambahkan khlorin
8. Penghancuran Partikel Perusak
Ini perlu dilakukan untuk melindungi alat dari partiel - partikel yanng bersifat
merusak.
9. Penggunaan Kolam Oksidasi
Ini merupakan metode penanganan limbah cair secara Biologi.
10. Pengurangan Limbah Cair
Jumlah limbah cair bisa dikurangi dengan cara mengefisienkan proses
produksi sehingga jumlah limbah cair yang dihasilkan bisa diminimalisir .
KESIMPULAN
Dari uraian di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa :
1. yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang
dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987)
air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air
tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) mendefinisikan limbah
berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman), instansi
perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan. Pengelolaan limbah cair
dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan
konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal.
2. Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau
menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut memenuhi syarat
untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam pengolahan limbah cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan
efisien perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan
upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste treatment), hingga pembuangan
limbah produksi (disposal).
3. Terciptanya pemahaman pengusaha bahwa di samping hasil utama yang diharapkan, terdapat limbah yang
menimbulkan dampak negative di mana hal tersebut tidak bisa dianggap sepele.
4. Melihat keseriusan para pengusaha dalam pengelolaan limbah produknya, tercermin dari
upaya pengadaan IPAL dengan melibatkan pihak-pihak kompeten, penggalangan dana
yang relative besar serta pengelolaan operasional yang teratur, dapat disimpulkan bahwa
dalam batas-batas tertentu perusahaan semisal perusahaan tahu yang tergabung dalam
Paguyuban Sari Putih Karanganom, mulai mengarah Kepada sistem usaha yang moderen.
TERIMAH KASIH