Hubungan dan Organisasi Internasional dan

Pendidikan
Kewarganegaraan

XI - IPA
D

Hubungan dan organisasi
internasional
Hubungan
Internasional

Perjanjian
Internasional

Organisasi
Internasional

Kerja Sama dan
Perjanjian
Internasional


By :
1. Andri Sitompul
2. Tamara Meitasari I.

Hubungan Politik
Luar Negeri
Indonesia

Hubungan Internasional


Secara kodrati, manusia adalah
1. Makhluk individu
Manusia merupakan makhluk monodualis yamg terdiri atas
jiwa dan raga
2. Makhluk sosial
Manusia membutuhkan manusia lain untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya
3. Ciptaan Tuhan
Manusia dikaruniai akal budi untuk dapat mengenal,

menerima, menghayati, dan mengamalkan ajaran Tuhan
2

Hubungan Internasional


1.
2.
3.
4.
5.

Dasar perlunya hubungan internasional tercantum dalam
Alinea I Mukadimah Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
Makna Alinea I Mukadimah Piagam Perserikatan BangsaBangsa :
Bangsa-bangsa diharapkan saling menghormati dan
bekerja sama atas dasar persamaan dan kekeluargaan
Bangsa-bangsa wajib menghormati kedaulatan negara
lainnya
Bangsa-bangsa tidak boleh mencampuri urusan dalam

negeri negara lain
Bangsa-bangsa diharapkan hidup berdampingan secara
damai
Bangsa yang satu tidak boleh memaksakan kehendaknya
kepada bangsa lainnya

Pengertian Hubungan Internasional
• Sering disederhanakan sebagai hubungan
antarbangsa atau antarnegara
• Hubungan internasional dapat dilakukan oleh aktor
negara dan aktor non negara
• Subjek hukum internasional adalah orang atau
badan/lembaga yang dianggap mampu melakukan
perbuatan atau tindakan hukum yang diatur dalam
hukum internasional dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum internasional
• Contoh subjek hukum internasional adalah aktor
negara dan aktor nonnegara

Pengertian Hubungan Internasional


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Subjek hukum internasional mencakup sebagai berikut :
Negara → Subjek utama
Organisasi Internasional
Contoh : PBB, OPEC, ASEAN, Green Peace
Pihak yang Bersengketa
Dianggap mewakili pihak. Contoh : Gerakan pembebasan seperti PLO
Perusahaan Internasional
Yang bersifat transnasional atau multinasional. Contoh : Freeport,
McDonald
Takhta Suci → Negara Vatikan di Roma, Italia
Paus sebagai kepala Negara Vatikan dan Kepala Gereja Roma Katolik.
Pengakuan Takhta Suci sebagai subjek hukum karena warisan sejarah

Individu
Dalam kasus tertentu dan terbatas dapat menjadi subjek hukum
internasional. Contoh : George Soros

Pentingnya Hubungan
Internasional

1.
2.
3.
4.
5.

Hubungan Internasional penting dalam rangka
Menumbuhkan saling pengertian antarbangsa/negara
Mempererat hubungan, rasa persahabatan, dan
persaudaraan antarbangsa
Saling memenuhi kebutuhan setiap negara atau pihak
yang berhubungan
Memenuhi keadilan dan kesejahteraan bagi rakyatnya

Membina dan menegakkan perdamaian dan ketertiban
dunia

Perjanjian Internasional
• Perjanjian Internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh
subjek-subjek hukum internasional dan bertujuan untuk melahirkan
akibat-akibat hukum tertentu, disebut juga dengan traktat (treaty)
• Contoh perjanjian antarbangsa/internasional :
1. Antarnegara atau lebih
2. Antarorganisasi internasional atau lebih
3. Antarorganisasi internasional
• Pengertian perjanjian berdasarkan peraturan perundangan sebagai
berikut :
1. Menurut Konvensi Wina 1969
2. Menurut Konvensi Wina 1986
3. Menurut UU No. 37 Tahun 1999, Hubungan Luar Negeri
4. Menurut UU No. 24 Tahun 2000, Perjanjian Internasional

Perjanjian Internasional


1.
2.
3.

4.
5.

Berdasarkan perjanjian di atas, dapat disimpulkan :
Perjanjian internasional pada hakikatnya adalah suatu persetujuan
(agreement)
Subjek perjanjian internasional adalah semua subjek hukum
internasional, terutama negara dan organisasi internasional
Objek perjanjian internasional adalah semua kepentingan yang
menyangkut kehidupan masyarakat internasional, terutama
kepentingan ekonomi, sosial, politik, dan budaya
Bentuk perjanjian internasional tidak harus dalam bentuk tertulis
Hukum yang mengatur perjanjian internasional adalah hukum
internasional bukan hukum nasional

Dibagi menjadi

berapakah
perjanjian
internasional itu?

Perjanjian
internasional
diklasifikasikan
menjadi

2

Perjanjian Internasional

1.
2.

1.

2.


Perjanjian internasional diklasifikasikan menjadi 2:
Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat
Berdasarkan sifat yang mengikat perjanjian tersebut
Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat, perjanjian internasional
dibedakan :
Bilateral
Diadakan oleh dua pihak, bersifat tertutup. Contoh : Perjanjian antara
RI dengan RRC tahun 1955 tentang dwikewarganegaraan
Multilateral
Diadakan oleh banyak pihak, tidak hanya mengatur kepentingan
pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian. Contoh : Konvensi Genewa
(tahun 1949) tentang perlindungan korban perang

Perjanjian Internasional


Berdasarkan sifat yang mengikatnya, perjanjian internasional
dibedakan :
1. Treaty contract
Perjanjian yang dimaksudkan untuk melahirkan akibat-akibat

hukum yang hanya mengikat pihak-pihak yang mengadakan
perjanjian. Contoh : Perjanjian antara RI dengan RRC tahun
1955 tentang dwikewarganegaraan
2. Law making treaty
Perjanjian yang akibat-akibatnya menjadi dasar ketentuan atau
kaidah hukum internasional. Contoh : Konvensi Wina (tahun
1961) tentang Hubungan Diplomatik

Perjanjian Internasional

1.
a)
b)
c)

2.
a)
b)
c)


Tahapan membuat struktur Perjanjian internasional :
Tahap Perundingan
Merupakan tahap peninjauan dan perundingan materi dari segi, politik,
ekonomi, keamanan
Jika bilateral, disebut pembicaraan (talk)
Jika multilateral, disebut konferensi diplomatik (diplomatic conference)
Perwakilan negara yang sah, yaitu kepala negara, kepala pemerintahan
(perdana menteri), dan Menteri Luar Negeri. Selain ketiga pejabat itu, kepala
perwakilan diplomatik dan wakil suatu negara adalah pejabat yang tak perlu
memerhatikan surat kuasa penuh
Tahap Penandatanganan
Merupakan tahap penerimaan naskah (adoption of the text) dan pengesahan
bunyi naskah (authentication of the text)
Jika cara tak ditentukan, pengesahan dapat dilakukan dengan
penandatanganan, penandatanganan sementara, pembubuhan paraf
Selain melalui penandatanganan, persutujuan untuk mengikat diri pada
perjanjian dengan ratifikasi, penyataan turut serta (accession) atau menerima
(acceptance)

Perjanjian Internasional
3. Tahap Ratifikasi
a) Ratifikasi adalah pengesahan naskah perjanjian
internasional yang diberikan oleh badan yang
berwenang di suatu negara
b) Badan yang berwenang meratifikasi menjadi
persoalan intern negara tersebut, contoh : Indonesia
dipegang oleh presiden dengan persetujuan DPR
merujuk pada Pasal 11 UUD 1945 amandemen
keempat
c) Istilah yang dipakai dalam perjanjian internasional :

Perjanjian Internasional
1)
2)
3)

4)

5)

Kovenant → Untuk memberi nama perjajian internasional yang
membentuk dan mengatur Liga Bangsa-Bangsa
Piagam (Charter) → Untuk menyebut perjanjian internasional yang
membentuk dan mengatur organisasi internasional
Konvensi (convention) → Untuk memberi nama suatu catatan dari
persetujuan mengenai hal-hal yang dipandang penting tidak berkaitan
dengan politik tinggi
Protokol (protocol) → Untuk menyebut suatu dokumen pelengkap
instrumen perjanjian internasional yang mencatat pemenuhan para
pihak terhadap syarat-syatrat perjanjian internasional atau yang
memperluas ruang lingkup dan interpretasi perjanjian internasional
Deklarasi (declaration) → Untuk menyebut perjanjian internasional yang
sebenarnya atau suatu revolusi yang dibuat oleh konferensi diplomatik
yang berisi prinsip-prinsip dan harus ditaati oleh semua negara

Perjanjian Internasional
• Prosedur melakukan perjanjian
internasional
1.
a.
b.
c.
d.
e.



Pembuatan perjanjian internasional
Mempunyai tahapan :
Penjajagan
→ Membahas kemungkinan perundingan
Perundingan
→ Membahas substansi dan masalahmasalah teknis
Perumusan
→ Merumuskan rancangan
Penerimaan
→ Menerima naskah perjanjian
Penandatanganan
Bilateral
→ Melegalisasi naskah
Multilateral
→ Pengikatan diri

Perjanjian Internasional
2. Pengesahan perjanjian internasional
 Pengesahan disebut juga ratification, accession,
acceptance, approval
 Suatu hasil perjanjian internasional di dalam satu
negara belum berlaku walau sudah
ditandatangani, untuk itu dilakukan pengesahan
oleh pemerintah negara tersebut
 Pengesahan dilakukan berdasarkan ketetapan
yang disepakati oleh para pihak

Perjanjian Internasional
3. Pemberlakuan perjanjian internasional
 Perjanjian internasional mulai berlaku dan mengikat para
pihak setelah memenuhi ketentuan sebagaimana
ditetapkan dalam perjanjian tersebut
 Tiap negara yang berdaulat berwenang mengadakan
perjanjian internasional
 Negara bagian tak berwenang mengadakan perjanjian
internasional kecuali diberi wewenang oleh konstitusi
negara federal
 Pola isi struktur perjanjian internasional pada umumnya :

Perjanjian Internasional
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.

Judul
Preambul (pembukaan)
Klausula substantif
Klausula formal
Pembukaan formal
Tanda tangan delegasi

Judul Perjanjian
Internasional
Preambul
Klausul Substantif






Nama para pihak/kepala negara/pemerintah
Tujuan diadakan perjanjian
Dasar alasan
Nama penunjukkan para pihak

• Materi perjanjian yang berisi pasal-pasal

Klausul Formal/Final

• Hal-hal teknis
• Hal-hal formal
• Penetapan berlakunya

Pembuktian Formal

• Pembenaran penandatanganan
• Tanggal dan tempat penandatanganan

Tanda Tangan
Delegasi

Apakah sebabsebab traktat
dapat berakhir?

Traktat dapat berakhir
karena 2 sebab

Perjanjian Internasional

1.

Traktat dapat berakhir karena 2 sebab :
Hukum
a. Salah satu negara pesera mengalami perang
b. Pada saat traktat berlaku ada perubahan yang berpengaruh
terhadap isi traktat
c. Jangka waktu sesuai dengan perjanjian itu
2. Tindakan peserta
a. Peserta sepakat untuk mengakhiri
b. Salah satu peserta mengundurkan diri sesuai ketentuan dalam
klausula. Pengunduran diri disertai pernyataan negara yang
bersangkutan

Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia
 Bertujuan mencapai dan memelihara kepentingan
nasional dalam hubungannya dengan luar negeri
 Usaha melaksanakan kebijaksanaan luar negeri
disebut diplomasi perjuangan
 Politik luar negeri Indonesia dikenal dengan politik
luar negeri bebas dan aktif
 Bebas : Tak memihak kepada siapa pun
 Aktif : Aktif dalam mengusahakan perdamaian dunia

Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia
• Landasan politik luar negeri Indonesia
a) Landasan ideal, yaitu Pancasila sila kedua
b) Landasan struktural, yaitu UUD 1945
i. Pembukaan UUD 1945 Alinea I
ii. Batang Tubuh UUD 1945 Pasal 11 Ayat (1), (2),
dan (3)

25

Fungsi Perwakilan Diplomatik


Perwakilan untuk transaksi internasional :
1) Departemen Luar Negeri
 Kebanyakan negara menyebutnya dengan Minister of Foreign Affairs
 Memiliki fungsi eksekutif, yaitu mengimplementasikan politik luar
negeri dan mengelola hubungan internasional
2) Perwakilan Diplomatik Permanen
 Memiliki tugas :
a. Wakil dari negara pengirim di negara penerima
b. Melindungi kepentingan negara pengirim
c. Melakukan negosiasi dengan pemerintah negara penerima
d. Memperhatikan keadaan negara penerima dan melaporkan ke
negara penerima itu
e. Peningkatan hubungan bersahabat antara negara pengirim dan
penerima

Fungsi Perwakilan Diplomatik


Kuasa misi diplomatik permanen dibedakan
a. Duta besar
b. Duta
c. Kuasa usaha
 Berkedudukan di ibu kota negara penerima atau di kota lain yang
disediakan negara penerima
 Jumlah anggota sesuai persetujuan negara pengirim dan penerima
 Prosedur penunjukan dan penerimaan
a. Menteri Luar Negeri menunjuk individu untuk diajukan kepada
presiden
b. Apabila presiden setuju, disampaikan kembali ke Menteri Luar
Negeri
c. Menteri Luar Negeri memberitahu kepada negara penerima
d. Negara penerima memberikan persetujuan
e. Presiden melantik calon tersebut dan diberi surat kepercayaan
f.
Surat kepercayaan diberikan kepada kepala negara penerima
g. Calon tersebut sah sebagai perwakilan diplomatik negara pengirim

Fungsi Perwakilan Diplomatik
 Duta besar dan duta diakreditasi oleh kepala negara,
sedangkan kuasa usaha oleh Menteri Luar Negeri
 Negara penerima memberi hak-hak istimewa,
kekebalan, dan immunitas
 Hak-hak iet :
a. Hak pengecualian terhadap juridiksi sipil dan
kriminal lokal
b. Kekebalan terhadap semua macam gangguan,
penahanan, dan penangkapan oleh petugas lokal
c. Hak kekebalan untuk berpergian di wilayah negara
penerima dengan batas tertentu

Fungsi Perwakilan Diplomatik
3)

Perwakilan Konsuler
 Memiliki tugas dan fungsi :
a. Melindungi kepentingan negara pengirim, warga negara, individu, dan
badan hukum negara pengirim
b. Menolong dan membantu warga negara, individu dan badan hukum
negara pengirim
c. Memajukan hubungan komersial, ekonomi, kebudayaan dan ilmu
pengetahuan serta persahabatan
d. Mengetahui perkembangan negara penerima
e. Berhak mengeluarkan passport, dokumen atau surat perjalanan bagi
warga negara pengirim. Visa bagi orang yang ingin berpergian ke negara
pengirim
f. Sebagai notaris dan pencatat sipil serta melakukan peraturan perundangundangan negara penerima
g. Menyampaikan dokumen pengadilan atau luar pengadilan

Fungsi Perwakilan Diplomatik






Perwakilan konsuler bukan pelaksana politik, jadi tak memliki fungsi
politik
Komunikasi konsul dengan negara penerima tak langsung, namun melalui
perwakilan diplomatik
Prinsip pembukaan hubungan diplomatik berarti persetujuan pembukaan
konsuler. Akan tetapi, pemutusan hubungan diplomatik tidak otomatis
memutus hubungan konsuler
Prosedur pengangkatan konsul :
a. Pemerintah negara menunjuk individu
b. Diberitahu kepada negara penerima dan disertai pemintaan untuk
mengeluarkan eksekuatur
c. Negara penerima mengeluarkan eksekuatur konsuler sebagai tugas
awal konsul

Fungsi Perwakilan Diplomatik
Hak istimewa konsul :
a) Bebas biaya pengadilan
b) Bebas berkomunikasi dengan warga negaranya di negara penerima
c) Kekebalan surat dan arsip resmi konsul
d) Perlindungan keselamatan diri konsul
e) Jika ada tuntutan pidana ditunda sampai esksekuatur konslernya
dicabut atau sudah ditunjuk penggantinya
4) Misi khusus
 Merupakan misi sementara yang mewakili negaranya untuk dikirim ke
negara lain untuk membicarakan masalah khusus yang sifatnya tak
permanen
 Pengiriman misi khusus tak bergantung sudah ada atau belum ada
hubungan diplomatik atau konsuler
 Pertemuan misi khusus dapat dilakukan di negara ketiga



Fungsi Perwakilan Diplomatik
 Hak-hak yang dimiliki misi khusus :
a. Gedung misi khusus memperoleh pengecualian pajak dan kebal
b. Arsip dan dokumen misi khusus bersifat kebal
c. Kebebasan bergerak dan berkomunikasi
d. Kekebalan personal dan mendapat pengecualian terhadap juridksi
kiriminal, sipil, dan administrasi
e. Dikecualikan dari semua pungutan, pajak, dan bea cukai
5) Perwakilan pada organisasi internasional
 Dibedakan menjadi :
 Perwakilan tetap (negara anggota)
 Perwakilan peninjau tetap (bukan negara anggota)
 Kepala misi khusus dapat mewakili negaranya untuk meyetujui teks
perjanjian internasional, namun tak berwenang menandatangani
 Pemberian hak-hak istimewa sama seperti yang diberikan kepada
misi khusus

Fungsi Perwakilan Diplomatik
6) Perwakilan Nondiplomatik
 Merupakan perwakilan negara untuk negara lain yang
tak mempunyai status diplomatik dan tak memiliki efekefek diplomatik
 Bersifat permanen atau sementara
 Perwakilan ini diatur dalam hubungan bilateral
 Contoh tugas :
a. Misi dagang
b. Pusat informasi
c. Pelayanan pariwisata

Fungsi Perwakilan Diplomatik
 Persamaan Perwakilan Diplomatik Permanen dan Perwakilan Konsuler,
yaitu sama-sama diutus oleh negara
 Perbedaan Perwakilan Diplomatik Permanen dan Perwakilan Konsuler :
No

Diplomatik Permanen

Konsuler

1

Tugasnya dalam bidang politik

Tugasnya dalam bidang non politik

2

Hanya 1 perwakilan dan ditempatkan di
Ibu Kota Negara

Lebih dari 1 perwakilan, tergantung
kebutuhan, dapat bertempat tinggal di
luar ibukota negara

3
4

Memiliki daerah Ekstrateritorial.
Tidak Memiliki daerah Ekstrateritorial
Wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah Wilayah kerjannya tertentu dalam
negara penerima.
wilayah negara penerima.

5

Surat tugas ditandatangani oleh Kepala
Negara

Surat tugas ditandatangani oleh Menteri
Luar Negeri

6

Dapat mempengaruhi perwakilan
konsuler

Harus tunduk pada perwakilan
diplomatik

7

Dapat berhubungan langsung dengan
pemerintah pusat Negara penerima

Hanya dapat berhubungan dengan
pemerintah setempat (daerah), jika ingin
berhubungan dengan pemarintah pusat
maka melalui perwakilan diplomatik

8

Memiliki hak imunitas / kekebalan
hukum yang lebih luas yang meliputi
pribadi, kantor perwakilan, dan
koresponden

Memiliki hak imunitas / kekebalan
hukum yang terbatas untuk diri diri
pribadinya

Mulai Berlakunya
9

Saat menyerahkan surat kepercayaan
(Konvensi Wina 1961)

Pemberitahuan yang layak kepada
Negara penerima (Konvensi Wina 1963)

Berakhirnya
10

1. Sudah habis masa jabatan
2. Ditarik (recalled) oleh pemerintah
negaranya.
3. Tidak disenangi Negara penerima
(dipersona non Grata)
4. Negara penerima dan pengirim
perang (pasal 43 Konvensi Wina 1961)

1.Fungsi seorang pejabat konsuler telah
berakhir
2.Penarikan dari Negara pengirim
3.Pemberitahuan bahwa ia bukan lagi
sebagai anggota staf konsuler
(pasal 23,24,25 konvernsi Wina 1963

D. Organisasi Internasional
1. United Nation Organization (UNO/PBB)
Dibentuk pada: 24 Oktober 1945
Langkah pembentukan PBB, dengan ditandatanganinya:
a. Ditandangani Deklarasi London 12 Juni 1941
antar negara-negara sekutu
b. Atlantik Charter 14 Agustus 1941
antara AS dan Inggris
c. Deklarasi PBB 1 Januari 1942
(awalnya hanya 26 negara, kemudian disusul oleh 21 negara yg
setuju antihitlerisme) muncul istilah United Nations/PBB
>diusulkan Presiden Rosevelt.
d. Moscow Conference 30 Oktober 1943
dihadiri AS, Uni Soviet, Inggris, dan Cina

e. Deklarasi di Teheran 1 Desember 1943
antara Presiden Roosevelt, Premier Stalin, dan Perdana
Menteri Churchill
f. Perundingan di Dumbarton Oaks 21 Agustus-28 September
1944
>isinya yg menentukan perdamaian dunia adlh security council
(Cina, Prancis, Rusia, Inggris, AS)
g. Konferensi di Yalta 2-11 Februari 1945
menghasilkan Yalta Agreements (11 Feb'45)
h. Konferensi San Fransisco (The United Nations Conference on
International Organization) 25 April 1945 dihadiri 51 negara

A. Asas dan Tujuan PBB
• Tujuan dalam Preambul
"Kami, rakyat Perserikatan Bangsa-Bangsa memutuskan, demi
menyelamatkan keturunan yang akan datang dari bencana
perang yang selama hidup kita telah dua kali menimbulkan
kesengsaraan yang tak ada taranya bagi kemanusiaan, ..."
• Tujuan dalam Pasal 1 Piagam PBB
1. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional;
2. Memajukan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan
penghargaan atas asas-asas persamaan hak dan penentuan nasib
sendiri dari bangsa-bangsa, dan mengambil tindakan-tindakan
lain yang tepat guna memperkokoh perdamaian dunia;
3. Mewujudkan kerja sama internasional dalam memcahkan
persoalan-persoalan internasional di lapangan ekonomi, sosial,
dan kebudayaan;
4. Menjadi pusat bagi penyelarasan segala tindakan bangsa-bangsa
dalam mencapai tujuan bersama tersebut.

Singkatnya, Tujuan PBB yaitu "to maintain
international peace and security and to
promote the common interest of members in
peace, seecurity, and well being."

• Asas PBB
1. Asas pertama, asas kedaulatan
suatu negara anggota tidak dapat dipaksa utk menyetujui sesuatu dan
menjalankan hal-hal yg bertentangan dgn kedaulatan negara dan
kepentingan nasionalnya.
2. Asas kedua (Pasal 2 Ayat 2)
Iktikad anggota utk memenuhi kewajiban dari piagam PBB
3. Asas ketiga (Pasal 2 Ayat 3)
Cara penyelesaian sengketa-sengketa dgn damai
4. Asas keempat (Pasal 2 Ayat 4)
Pencegahan ancaman / penggunaan kekerasan
5. Asas kelima (Pasal 2 Ayat 5)
Jaminan secara postif memberi bantuan thdp setiap tindakan yg diambil
PBB & secara negatif tdk memberi bantuan kpd negara yg sedang ditindak
6. Asas keenam (Pasal 2 Ayat 6)
Negara yg bukan anggota PBB selalu bertindak sesuai asas PBB
7. Asas ketujuh (Pasal 3 Ayat 7)
"The principe of non-intervention" tdk mencampuri urusan dlm negeri

B. Keanggotaan PBB

Diatur dalam Bab II Pasal 3-6 Piagam PBB
• Pasal 3
mengatur ttg kedudukan anggota asli (the founding
members of UN), yaitu yg ikut serta dalam Konferensi
San Fransisco & 26 negara yg lebih dulu
menandatangani Deklarasi Washington.
• Pasal 4
mengatur ttg penerimaan anggota baru (the not
founding members)
"Keanggotaan PBB terbuka utk semua negara yg cinta
dami yg menerima kewajiban-kewajiban yg diatur
dalam piagam PBB dan yg berdasarkan pertimbangan
organisasi ini sanggup dan bersedia menjalankan
kewajiban-kewajiban tsb."

• Pasal 5
Negara anggota yg sedang dikenakan tindakan
preventif ataupun kekerasan dapat diskors atau
dikenakan penangguhan dari penggunaan hak-hak
dan hak-hak iistimewanya dari keanggotaannya oleh
Majelis Umum atas anjuran Dewan Keamanan.
• Pasal 6
Mengatur ttg negara-negara yg terus menerus
melanggar asas-asas yg tercantum dalam Piagam PBB
dapat dikeluarkan dari organisasi oleh Majelis UMum
atas anjuran Dewan Keamanan.

Bagaimana
RI
menja
di
anggo
ta PBB
kemba
li?
06/09/18

• Kembali pada bulan Desember 1966
• Menempuh simple procedure, dengan
mengirim surat kawat yg menyatakan bahwa
Indonesia telah memutuskan untuk bekerja
sama dgn PBB dan berpartisipasi dalam Sidang
Umum yg ke-21.

C. Alat Kelengkapan PBB

• Pasal 7 Piagam PBB menyebutkan alat kelengkapan
atau organ-organ utama PBB:
1. General Assembly (Majelis Umum PBB)
2. Security Council (Dewan Keamanan PBB)
3. Economic and Social Council (Dewan Ekonomi dan
Sosial)
4. Secretary (Sekretariat PBB)
5. Trusteesship Council (Dewan Perwakilan PBB)
6. International Court of Justice (Mahkamah
Internasional)

C.1 Majelis Umum (General Assembly)
Terdiri atau semua anggota PBB. Setiap anggota punya satu
suara walaupun mengirimkan utusan sebanyak lima orang sbg
delegasi, punya perwakilan tetap (permanent mission) yg
dikepalai permanent representative
C.2 Dewan Keamanan (Security Council)
Anggota tetap: AS, Cina, Inggris, Prancis, dan Rusia.
Anggota nontetap: dipilih Majelis Umum
2 Jenis tindakan pemaksaan yg dapat diambil DK:
1) Tidak mengikutsertakan angkatan bersenjata, pemutusan
hubungan ekonomi, pemutusan hubungan diplomatik
2) Tindakan angkatan bersenjata di udara yg mencakup
kegiatan-kegiatan menggunakan AD, AU, AL.

C.3. Dewan Ekonomi dan Sosial
Bekerja di bawah wewenang Majelis Umum. Setiap anggota
PBB berhak ikut serta dlm ESOSOC, yg anggotanya dipilih MU
dgn jabatan 3 tahun dan dapat dipilih kembali.
Fungsi ESOSOC:
a) Melakukan studi-studi
b) Menyampaikan rekomendasi atas hasil studi-studi
c) Merancang konvensi
d) Mengundang konferensi
e) Membantu badan-badan lainnya
C.4. Sekretariat Jendral PBB
Terdiri atas staf administrasi PBB. Yg tertinggi adlh Sekretaris
Jenderal yg diangkat MU atas usul DK. Sifat sekretariat yg
merdeka dan internasional dijamin dlm pasal 100-101 Piagam
PBB

C.5. Dewan Perwakilan (Tresteesship Council)
Tugas: membimbing, mendorong, membantu, memajuka
penduduk daerah perwalian dlm rangka mencapai kemerdekaan.
Anggotanya:
1) Negara yg menguasai daerah perwalian
2) Anggota tetap DK PBB
3) Sejumlah anggota PBB yg ditunjuk oleh
sidang umum PBB
utk masa kerja 3 tahun
C.6. Mahkamah Internasional
Berkedudukan di Den Haag. Anggotanya 15 hakim internasional yg
dipilih MU & DK dgn jabatan 9 thn
Tugas:
1) Memeriksa persengketaan antarnegara anggota
2) Memberikan pendapat pada MU ttg penyelesaian suatu sengketa
3) Menganjurkan DK utk bertindak thdp salah satu pihak yg tdk
menghiuraukan keputusan MI

Badan di bawah naungan PBB:
• FAO (Food and Agriculture Organization)
mengurusi bidang pangan dan pertanian
• IDA (International Development
Association)
perhimpunan pembangunan
internasional
• ILO (International Labour Organization)
organisasi buruh sedunia
• IMF (International Monetary Fund)
mengurusi masalah dana moneter
internasional

• UNDP (United Nations Development
Programme)
progaram pembangunan industri PBB
• UNESCO (United Nations Educational
Scientifc and Cultural Organization)
mengelola bidang pendidikan dan
kebudayaan PBB
• UNICEF (United Nations International
Children's Emergency Fund)
mengurus masalah dana
kesejahteraan anak-anak sedunia
dari PBB
• UNRWA (United Nations Relief and
Work Agency)
badan bantuan dan kerja utk
pengungsi Palestina di Timur Tengah

D. Peranan PBB bagi Perdamaian Dunia
• Bab VI Piagam PBB mengatur cara penyelesaian pertikaian secara
damai
• Bab VII mengatur tindakan yg dapat dilakukan Dewan Keamanan
jika terjadi gangguan perdamaian utk mempertahankan /
mengembalikan perdamaian internasional.
– Pasal 39: "Dewan Keamanan akan menentukan adanya ancaman
gangguan perdamaian"
Pasukan perdamaian bentukan PBB:
1. ICCS (International Commission for Control and Supervision) utk
Vietnam Selatan
2. UNDOF (United Nations Desengagement Observer Force) sbg
pengawas pertikaian senjata
3. UNEF (United Nations Emergency Force) utk Timur Tengah, Korea
Utara, dan Korea Selatan

4. UNFICYP (United Nations Peace Keeping Force In Cyprus)
perdamaian di Cyprus
5. UNMOGIP (United Nations Military Observer Group Ixxim
India and Pakistan) utk perdamaian India dan Pakistan
6. UNOC (United Nations Operation for Congo) utk Kongo
7. UNTSO (United Nations Truce Supervision Organization In
Palestina)
8. UNCRO (United Nation Confidence Restoration Operation) di
Krosia
9. UNPROFOR (United Nation Protection Forces) di Bosnia
Herzegovina
10. UNPREDEF (United Preventive Deployment Force) di FYROM
(Macedonia)

2. ASEAN (Association of South East Asian Nations)
A. Sejarah dan Perkembangan ASEAN
Didirikan
: 8 Agustus 1976 di Bangkok
Tujuan
: mengukuhkan kerja sama antarbangsa di
Asia Tenggara.
5 negara yg menandatangani Deklarasi Bangkok:
1. Indonesia (Adam Malik)
2. Filipina (Narsisco Ramos)
3. Malaysia (Tun Abdul Razak)
4. Singapura (S. Rajaratnam)
5. Thailand (Thanat Khoman)

Anggota ASEAN
1. Singapura
2. Thailand
3. Filipina
4. Indonesia
5. Malaysia
6. Brunei Darussalam (8 Januari 1984)
7. Vietnam (28 Juli 1995)
8. Laos
(23 Juli 1997)
9. Myanmar
10. Kamboja (20 April 1999)
11. Timor Timur

Prinsip-prinsip utama ASEAN
1. Hormat terhadap kemerdekaan, kesamaan, integritas, dan
identitas nasional semua negara anggota
2. Hak setiap negara untuk mengurus masalah nasionalnya
bebas dari campur tangan luar, subversif atau koersion
(paksaan)
3. Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan aman dan
damai
4. Menolak penggunaan kekuatan militer
5. Kerja sama efektif antara anggota

23 KTT resmi dan 4 KTT tidak resmi:
1. KTT ke-1 di Bali, 23-24 Feb 1976
2. KTT ke-2 di Kuala Lumpur, 4-5 Agustus 1977
3. KTT ke-3 di Manila, 14-15 Des 1987
4. KTT ke-4 di Singapura, 27-29 Jan 1992
5. KTT ke-5 di Bangkok, 14-15 Des 1995
6. KTT tidak resmi ke-1 di Jakarta, 30 Nov 1996
7. KTT tidak resmi ke-2 di Kuala Lumpur, 14-16 Des 1997
8. KTT ke-6 di Hanoi, 15-16 Des 1998
9. KTT tidak resmi ke-3 di Manila, 27-28 Nov 1999
10. KTT tidak resmi ke-4 di Singapura, 22-25 Nov 2000
11. KTT ke-7 di Bandar Seri Begawan, 5-6 Nov 2001
12. KTT ke-8 di Phnom Penh, 4-5 Nov 2002
13. KTT ke-9 di Bali, 7-8 Oktober 2003

14. KTT ke-10 di Vientiane 29-30 Nov 2004
15. KTT luar biasa ke-1 di Indonesia, 6 Jan 2005
16. KTT ke-11 di Kuala Lumpur, 12-14 Desember 2005
17. KTT ke-12 di Filipina, 11-14 Januari 2006
18. KTT ke-13 di Singapura, 18‒22 November 2007
19. KTT ke-14 di Thailand, 27 Februari-1 Maret 2009
20. KTT ke-15 di Thailand, 23 Oktober 2009
21. KTT ke-16 di Vietnam, 8-9 April 2010
22. KTT ke-17 di Vietnam, 28-30 Oktober 2010
23. KTT ke-18 di Jakarta,4-8 Mei 2011
24. KTT ke-19 di Bali,17-19 November 2011
25. KTT ke-20 di Phnom Penh, 3-4 April 2012
26. KTT ke-21 di Phnom Penh, 17-20 November 2012
27. KTT ke-22 di Bandar Seri Begawan, 9 Oktober 2013

b. Peranan ASEAN bagi Hubungan Internasional
• Berdasarkan KTT ke-4 1992, dibentuk AFTA (ASEAN Free Trade
Area) yg bertujuan untuk meningkatkan keunggulan
kompetitif ASEAN sebagai unit produksi tunggal.
• Berdasarkan KTT ke-9 di Bali 2003, dibentuk ASEAN
Community yg kerja sama meliputi 3 bidang, yaitu:
1. Politik-keamanan (ASEAN Security Community-ASC)
2. Ekonomi (ASEAN Economic Community-AEC)
3. Sosial budaya (ASEAN Socio-Cultural Community-ASoC)

Hubungan ASEAN dengan mitra dialog
1. Telah mengeluarkan deklarasi bersama untuk memerangi
kejahatan transnasional dgn AUS, Cina, Uni Eropa, India, Jepang,
Rusia, AS.
2. Telah menandatangani beberapa perjanjian perdagangan bebas
dgn mitra wicara-nya dalam bentuk perjanjian kemitraan ekonomi
yg komprehensif dgn Cina, Jepang, dan India.
3. Telah menjalin kerja sama kemitraan ekonomi komprehensif
dengan RoK dan Closer Economic Relations (AUS & Selandia Baru).
4. Memperluas hubungan dengan negara mitra dialog, Cina 2010,
India 2011, Jepang 2012, AUS & Selandia Baru 2015
5. Mengembangkan kerja sama dalam kerangka ASEAN+3 (Cina,
Jepang, Korea)
6. Kerja sama ekternal dalam bidang kejahtan lintasnegara dilakukan
melalui mekanisme AMMTC (Asean Ministral Meeting on
Transnational Crime) +3 negara mitra
7. Mengadakan East Asia Summit (EAS) yg pertama di Kuala Lumpur,
Des 2005

3. KAA dan GNB
A. KAA
Diawali dengan adanya KAA oleh negara-negara Asia dan
Afrika di Bandung 1995. Dihasilkan 10 poin yg disebut
Dasasila Bandung:
1) Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta
asas-asas yg termuat dalam piagam PBB
2) Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua
bangsa
3) Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan
semua bangsa, besar ataupun kecil
4) Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam soalsoal dalam negeri negara lain
5) Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri
sendiri secara sendirian ataupun secara kolektif

6) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan
kolektif utk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah
satu negara-negara besar, dan tidak melakukan campur
tangan terhadap negara lain
7) Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi
ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas
teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara
8) Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan
cara damai
9) Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama
10) Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban
internasional

B. Gerakan Non-Blok (GNB)
1.
2.
3.
4.

Dibentuk pada 1961 oleh:
Joseph Broz Tito, Presiden Yugoslavia
Sukarno, Presiden Indonesia
Gamal Abdul Nasser, Presiden Mesir
Pandit Jawaharlal Heru, Perdana Menteri India
GNB berupaya membawa negera-negara anggota yg tidak ingin
beraliansi dengan negara-negara adi daya peserta Perang
Dingin yaitu AS dan Uni Soviet

C. Peranan KAA dan GNB bagi Hubungan Internasional
1. Menumbuhkan hubungan damain dan kerja sama yg saling
bermanfaat bagi negara-negara anggota
2. Menunjukkan hubungan yg semakin erat antarbangsa-bangsa
di wilayah Asia-Afrika

E. Kerja Sama dan Perjanjian Internasional
• Keikutsertaan Indonesia dalam organisasi
internasional ataupun forum internasional
1) Sebagai anggota PBB
2) Pemerkasa KAA dan GNB
3) Memprakarsai berdirinya ASEAN dan jadi
anggotanya
4) Menjadi anggota OPEC
5) Menjadi anggota OKI (Organisasi Koneferensi
Islam)
6) Ikut serta dalam WTO
7) Ikut serta dalam AFTA
8) Ikut serta dalam APEC

Sesi 1 Tanya Jawab
1. Contoh misi khusus apa saja? Kepala misi khusus
tidak bisa menandatangani, lalu siapa yang
menandatangani? -Kamila
2. Contoh diplomatik yg tidak terlalu erat dimana?
-Salsha
3. Tolong jelaskan lagi tentang vatikan. Apa gunanya
Vatikan menjadi subjek internasional? -Rais

Sesi 2 Tanya Jawab
1. Apakah visas masuk ke dalam perjanjian
internasional? Tahun di visa ada berapa?
Menentukannya gimana?-Reyhan
2. Perbedaan palilng jelas diplomatik permanen
sama konsuler? –Fary
3. Traktat bisa berakhir kalau salah satu
mengalami perang? -Ijah

Sesi Tanya Jawab
1. Dimas : Apa bedanya KTT luar biasa?
2. Halberto : Bedanya asosiasi sama organisasi?
3. Alamson : Perbedaan KTT resmi dan tidak
resmi?
4. Yoga : Bedanya anggota PBB dan Non PBB?

06/09/18

Sesi Tanya Jawab 2
1. Ucha : Kenapa muncul konflik2 padahal udah ada
asasnya?
2. Nafila : Atas dasar apa jadi anggota tetap dewan
keamanan?
3. Gege : Langkah nyata PBB
4. Dina : Hak veto digunakan buat apa aja? Pernah ada
konflik?
5. Reina : Dampak langsung ASEAN Community 2015
6. Reyhan : Pasukan perdamaian itu asal tunjuk atau
gimana?
06/09/18