Permainan untuk Mengembangkan Bahasa AUD

1

BERMAIN UNTUK MENGEMBANGKAN BAHASA ANAK
Oleh:
Kelompok 4 Kelas 1A PGPAUD
UPI Kampus Tasikmalaya

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bermain adalah aktifitas yang menyenangkan dan merupakan kebutuhan
bagi anak-anak layaknya makan, tidur dan cinta kasih. Menurut Hurlock
(1995, hlm. 320) mengemukakan bahwa “bermain adalah setiap kegiatan
yang dilakukan

untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa

mempertimbangkan hasil akhir dan dilakukan secara sukarela, tanpa
paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban”.
Piaget (dalam Sujiono, 2013, hlm. 144) mengatakan bahwa “bermain
adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan
kesenangan/kepuasan bagi diri seseorang”. Selanjutnya Parten (dalam

Sujiono, 2013, hlm. 144) mengatakan bahwa
bermain adalah sebagai sarana sosialisasi, diharapkan melalui bermain
dapat memberi kesempatan anak bereksplorasi, menemukan,
mengekspresikan perasaan, berkreasi dan belajar secara menyenangkan.
Selain itu, kegiatan bermain dapat membantu anak mengenal tentang
diri sendiri, dengan siapa ia hidup serta lingkungan tempat dimana ia
hidup.
Beramin bagi anak merupakan kegiatan yang dapat disamakan dengan
bekerja pada orang dewasa. Bermain memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap perkembangan seorang anak.

2

Eheart dan Leavitt (dalam Sujiono, 2013, hlm. 145) mengatakan bahwa
“bermain dapat mengembangkan berbagai potensi pada anak, tidak saja
dengan potensi fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif, bahasa,
sosial, emosi, kreatifitas dan pada akhirnya prestasi akademik”. Sejalan
denag pendapat tersebut, Wolfgang (dalam Sujiono, 2013, hlm. 145)
berpendapat bahwa “terdapat sejumlah nilai-nilai dalam bermain (the
value of play), yaitu bermain dapat mengembangkan keterampilan sosial,

emosional, kognitif dan bahasa”. Selain itu Cosby dan Sawyer (dalam
Sujiono, 2013, hlm. 145) mengatakan bahwa “permainan secara langsung
memengaruhi seluruh area perkembangan anak dengan memberikan
kesempatan bagi anak untuk belajar tentang dirinya, orang lain dam
lingkungannya”.
Oleh karena itu, maka pada makalah ini kami akan memaparkan bahwa
bermain dapat membantu perkembangan bahasa anak.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep bermain untuk mengembangkan bahasa anak?
b. Bagaimana materi bermain untuk mengembangkan bahasa anak?
c. Bagaimana langkah-langkah bermain untuk mengembangkan bahasa
anak?
d. Apa hambatan dalam bermain untuk mengembangkan bahasa anak?
3. Tujuan
a. Mengetahuai konsep bermain untuk mengembangkan bahasa anak.
b. Mengetahui materi bermain untuk mengembangkan bahasa anak.
c. Mengetahui langkah-langkah bermain untuk mengembangkan bahasa
anak.
d. Mengetahui hambatan dalam bemain untuk mengembangkan bahasa

anak.
4. Manfaat
a. Memberi sosusi kepada pembaca dalam upaya mengembangkan
bahasa anak dengan bermain sebagai medianya.

3

B. PEMBAHASAN
1. Konsep Bermain Untuk Perkembangan Bahasa
Bermain untuk mengembangkan bahasa anak adalah permainanpermainan yang dapat membantu anak untuk mengembangkan bahasanya.
Perkembangan bahasa yaitu mengembangkan tiga aspek yaitu menerima
bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan.
Lingkup perkembangan menerima bahasa yaitu kemampuan berbahasa
secara reseptif, terdiri dari pengembangan menyimak perkataan orang lain,
mengerti dua perintah yang diberikan bersamaan, memahami cerita yang
dibacakan, mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat, mengerti
beberapa perintah, mengulang kalimat yang lebih kompleks, dan
memahami aturan dalam suatu permainan. Bentuk indikator untuk lingkup
perkembangan ini bisa dalam bentuk tindakan, hasil karya, tulisan, dan
lain sebagainya, sebagai ciri anak memahami dan mampu menerima

bahasa.
Lingkup perkembangan kedua yaitu kemampuan mengungkapkan
bahasa. Kemampuan ini termasuk dalam kemampuan bahasa ekspresif.
Kemampuan ini bisa muncul dalam bentuk kemampuan berbicara dan
menulis. Pencapaian perkembangan kemampuan ini yaitu menjawab
pertanyaan yang lebih kompleks, menyebutkan kelompok gambar yang
memiliki bunyi yang sama, berkomunikasi secara lisan, memiliki
perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan
membaca, menulis dan berhitung, menyusun kalimat sederhana dalam
struktur lengkap, memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekspresikan
ide pada orang lain, melanjutkan sebagian cerita atau dongeng yang telah
diperdengarkan. Pencampaian perkembangan ini dapat muncul dalam
berbagai indikator.
Lingkup pengembangan ketiga yaitu keaksaraan, kemampuan baca-tulis
permulaan. Kemampuan ini termasuk kemampuan menyebutkan simbolsimbol huruf yang dikenal, mengenal suara huruf awal dari nama bendabenda yang ada disekitarnya, menyebutkan 4 kelompok gambar yang

4

memiliki bunyi atau huruf awal yang sama, memahami hubungan antara
bunyi dan bentuk huruf, membaca nama sendiri, dan menuliskan nama

sendiri.

2. Materi Bermain Untuk Perkembangan Bahasa
a. Temukan lalu ceritakan
Permainan temukan lalu ceritakan adalah permainan yang dapat
mengembangkan tiga aspek perkembangan bahasa yaitu menerima
bahasa, mengungkapkan bahasa dan keaksaraan. Permainan ini
dimulai dari anak menemukan gambar kemudian anak

diperintah

untuk menceritakan gambar yang ia temukan.
1) Langkah-langkah pelaksanaan:
a) Tempat yang digunakan boleh dalam ruangan atau alam
terbuka, yang terpenting adalah

tempat aman dan nyaman

untuk anak-anak
b) Sediakan beberapa macam gambar (disesuaikan dengan jumlah

anak) gambar boleh gambar tokoh, hewan, benda, buah-buahan
atau gambar lain yang sering dijumpai anak
c) Permainan boleh dilakukan kelompok atau individu
d) Pertama-tama gambar disembunyikan di sekitar tempat
bermain. Usahakan disembunyikan di tempat yang tidak terlalu
sulit ditemukan
e) Anak-anak secara individu atau kelompok diperintah untuk
f)

menemukan gambar yang disembunyikan
Setelah menemukan gambar anak-anak diberi pertanyaan

meliputi :
(1) Gambar apa yang kamu temukan?
(2) Dimana kamu menemukannya?
(3) Bagaimana kamu menemukannya?
g) Setelah diberi pertanyaan anak-anak diperintahkan untuk
meceritakan apa yang mereka ketahui tentang gambar yang
mereka temukan
h) Setelah menceritakan apa yang mereka ketahui tentang gambar

itu, mereka diperintah untuk menyebutkan lalu menulis huruf
pada gambar tersebut dan menyerahkan tulisannya untuk
ditukar dengan hadiah yang telah disiapkan

5

i) Hadiah yang diberikan bebas, tapi tetap bagus untuk anak.
2) Hambatan yang mungkin terjadi:
a) Jika dilakukan berkelompok maka ada kemungkinan anakanak tidak bisa bekerja sama
b) Ketika anak tidak bisa menemukan gambar maka mungkin
akan timbul putus asa
3) Penilaian terhadap kemampuan bahasa anak
Penilaian terhadap kemampuan bahasa anak melalui permainan
temukan lalu katakan adalah:
a) Apakah anak mengerti beberapa perintah?
b) Apakah anak memahami aturan dalam suatu permainan?
c) Apakah anak mampu menjawab pertanyaan?
d) Apakah anak mampu berkomunikasi secara lisan?
e) Apakah anak memiliki pembendaharaan kata yang banyak
f)


untuk mengekspresikan ide pada orang lain?
Apakah anak mampu menyusun kalimat sederhana dalam

struktur lengkap?
g) Apakah anak mampu menyebutkan huruf-huruf?
b. Bermain peran
Bermain oeran adalah permainan yang dapat mengembangkan dua
aspek perkembangan bahasa anak, yaitu menerima bahasa dan
mengungkapkan bahasa. Dalam permainan ini anak anak memerankan
tokoh yang mereka inginkan dan menggunakan jalan cerita yang telah
mereka sepakati.
1) Langkah-langkah pelaksanaan:
a) Waktu untuk bermain ( paling sedikit satu jam)
b) Ruang yang cukup sehingga alat-alat bermain tidak penuh
sesak dan sebaiknya alat-alat mudah dijangkau
c) Alat-alat untuk mendukung bermacam-macam adegan bermain
d) Orang dewasa yang dapat memberi dukungan bila dibutuhkan
untuk meningkatkan keterampilan main peran anak
e) Sentra bermain peran harus ada didalam dan diluar

f) Tema untuk bermain peran tentang lingkungan terdekat dengan
anak dan tema lain yang diminati anak
g) Merencanakan apa yang akan diperankan anak, misalnya:
(1) Main dokter-dokteran
(2) Main rumah-rumahan
(3) Main pasak-pasakan
(4) Main salon-salonan
(5) Main peran jadi seorang ibu
h) Menata ruangan sesuai dengan tema yang ditentukan

6

i)
j)

Menyiapkan alat-alat yang mendukung permainan
Pendidik sebaiknya membaca buku yang sesuai dengan tema
hari itu, menerangkan kosakata yang berhubungan dengan
tema, menanyakan kepada anak siapa yang akan menjadi ibu,


bapak, anak, bila tema hari itu adalah tentang “keluargaku”.
2) Contoh bermain peran untuk meningkatkan bahasa anak:
a) Bermain peran menjadi seorang ibu
(1) Alat untuk mendukung anak dalam permainan :
(a) Boneka dan bajunya
(b) Sisir
(c) Selimut
(d) Peralatan makan (piring dan sendok)
(2) Cara bermain:
(a) Anak berpura-pura melakukan permainan dengan
cara dan perkataannya sendiri
(b) Minta anak untuk menyisir rambut boneka
(c) Katakan pada anak bahwa bonekanya kedinginan,
minta anak untuk memainkan jaket atau selimut pada
bonekanya
(d) Boneka yang sejak pagi belum makan merasa lapar
minta anak menyuapi

sereal atau biskuit pada


bonekanya
(e) Saatnya tidur, ajak menidurkan boneka diatas bantal
atau menimang-nimang boneka dengan menyanyikan
lagu nina bobo.
b) Bermain masak-masakan
Anak perempuan biasanya punya mainan perlengkapan
memasak dibox mainannya.
(1) Alat yang diperlukan dalam permainan:
(a) Kompor-komporan berikut tabung gasnya
(b) Penggorengan
(c) Magicjar
(d) Dispenser
(e) Kulkas 2 pintunya
(f) Uang-uangan.
(2) Cara bermain:
(a) Ajak beberapa anak untuk memainkan peran menjadi
penjual dan beberapa pembeli
(b) Penjual tugasnya untuk melayani keinginan pembeli
sesuai apa yang penjual jual ditempat itu

7

(c) Biarkan anak yang mendapat peran pembeli itu
berkomunikasi dengan penjual dengan cara mereka
sendiri.
c) Bermain peran dokter-dokteran
(1) Alat yang diperlukan dalam permainan:
(a) Boneka sebagai pasiennya
(b) Stetoskop berbahan pelastik untuk mainan anak
(c) Suntikan
(2) Cara bermain:
(a) Ajak salah satu teman anak untuk permainan ini
(b) Jadikan boneka sebagai pasiennya, dan anak berperan
sebagai ibunya
(c) Mintalah anak untuk memberikan bonekanya pada
temannya yang berperan sebagai dokter untuk
diperiksa
(d) Setelah selesai minta kembali bonekanya pada anak
yang berperan sebagai dokter.
3) Hambatan yang mungkin terjadi:
a) Biasanya anak akan berebut peran sesuai dengan peran apa
yang mereka inginkan dengan lawan mainnya
b) Tak jarang anak memiliki jalan cerita yang berbeda.
4) Penilaian terhadap kemampuan bahasa anak
Penilaian terhadap kemampuan bahasa anak melalui permainan
bermain peran adalah:
a) Apakah anak mengerti beberapa perintah?
b) Apakah anak memahami aturan dalam suatu permainan?
c) Apakah anak mampu menjawab pertanyaan?
d) Apakah anak mampu berkomunikasi secara lisan?
e) Apakah anak memiliki pembendaharaan kata yang banyak
f)

untuk mengekspresikan ide pada orang lain?
Apakah anak mampu menyusun kalimat sederhana dalam

struktur lengkap?
g) Apakah anak memahami cerita yang dibacakan?
c. Main Kata
Permainan main kata adalah permaina yang dapat mengembangkan
satu aspek perkembangan bahasa anak yaitu keaksaraan. Pada
permainan ini anak diberikan huruf-huruf kemudian diperintah untuk
menyusun kata dari huruf-huruf yang diberikan
1) Langkah-langkah pelaksanaan:
a) Waktu untuk bermain

8

b) Ruang yang cukup agar anak merasa nyaman, dapat dilakukan
didalam ataupun diluar ruangan
c) Menyiapkan alat-alat untuk membantu permainan Main Kata
dengan bahan-bahan yang aman untuk anak (tidak berbahaya)
d) Pendidik harus tetap selalu mengawasi peserta didik yang akan
mengikuti permain ini
e) Anak dibagi kelompok 5-6 orang/kelompoknya
f) Setiap kelompok akan diberiakan potongan huruf-huruf yang
telah disediakan dan diacak minimal 10 huruf
g) Setelah dibagikan huruf-hurufnya lalu anak harus merangkai
kata dengan huruf yang telah diacak oleh pendidik tersebut
h) Kelompok yang pertama selesai membuat sebuah kata, anak
harus menyebutkan apa yang sudah anak susun dari huruf
tersebut.
2) Hambatan yang mungkin terjadi:
a) Kemungkinan anak akan tidak mau bekerja sama dengan
teman yang lainnya
b) Anak akan berebut menyebutkan kata yang sudah jadi
c) Ketika anak tidak bisa menyusun huruf tersebut kemungkinan
anak akan menangis dan putus asa.
3) Penilaian terhadap kemampuan bahasa anak
Penilaian terhadap kemampuan bahasa anak melalui permainan
main kata adalah:
a) Apakah anak dapat memahami perintah?
b) Apakah anak dapat memahami aturan dalam suatu permainan?
c) Apakah anak mengetahui huruf-huruf yang ada?

d. Telepon –telponan
Permainan telpon-telponan adalah permainan yang dapat
mengembangkan

dua

aspek

yaitu

menerima

bahasa

dan

mengungkapkan bahasa. Dalam permainan ini anak-anak akan
berkomunikasi menggunakan telpon-telponan yang mereka buat.
1) Langkah-langkah pelaksanaan:
a) Waktu untuk bermain
b) Dibuat

kelompok

dengan

beranggotakan dua orang

masing-masing

kelompok

9

c) Permainan dimulai dengan membuat telpon-telponan terlebih
dahulu. Adapun bahan-bahan yang harus disediakan:
(1) Kaleng bulat
(2) Benang jagung
(3) Gunting
(4) Paku
(5) Palu
Dalam pembuatan telpon-telponan sangan dibutuhkan bantuan
guru atau orang dewasa terutama dalam mengunakan gunting,
paku dan palu. Lalu setelah disiapkan bahan-bahan maka
berikut ini adalah cara membuat telpon-telponan:
(1) Buatlah lubang kecil ditengah-tengah, tutup kedua kaleng
menggunakan paku. Ambil

sepasang benang masing-

masing berukuran 2 meter
(2) Kemudian, memasukan ujung benang ke masing-masing
lubang dikedua kaleng, dari arah luar ke dalam kaleng
(3) Selanjutnya

anak-anak mengikat ujung benang ditiap

kaleng.
d) Setelah telpon-telponan dibuat mintalah masing-masing anak
memegang kaleng, kemudian bergerak menjauhi rekannya
sampai benang terentang tegang
e) Pasangan anak itu bisa berbicara ditelepon

pendengaran

cukup mendekatkan kaleng ketelingganya
Misalnya: Rita : ”hallo…dapat bicara dengan mesya?’’
Mesya : ”iya ,ini Mesya?
Rita

: mesya bagaiman kalau kita main boneka
bersama?

Mesya : ayo...
2) Hambatan yang mungkin terjadi:
a) Alat bermain hanya digunakan dalam jarak yang dekat
b) Penilaian terhadap kemampuan bahasa anak

10

3) Penilaian terhadap kemampuan bahasa anak melalui permainan
telpon-telponan adalah:
a)
b)
c)
d)
e)

Apakah anak mengerti beberapa perintah?
Apakah anak memahami aturan dalam suatu permainan?
Apakah anak mampu menjawab pertanyaan?
Apakah anak mampu berkomunikasi secara lisan?
Apakah anak memiliki pembendaharaan kata yang banyak

f)

untuk mengekspresikan ide pada orang lain?
Apakah anak mampu menyusun kalimat sederhana dalam
struktur lengkap?

e. Permainan tebak kata
Permainan tebak kata adalah permainan yang dapat
mengembangkan tiga aspek perkembangan bahasa yaitu menerima
bahasa, mengungkapkan bahasa dan keaksaraan. Dalam permainan ini
anak diharuskan menyebutkan kata dari huruf-huruf tertentu secara
cepat dan tepat.
1) Langkah-langkah permainan:
a) Anak terdiri dari 5 orang atau lebih
b) Guru meberikan clue, contohnya mengenai buah-buahan
c) setiap anak mengucapkan “abc 5 dasar” dan meletakkan jari
mereka dengan jumlah sesuai keinginan mereka
d) kemudian salah satu dari mereka menghitung jari seluruh
peemain dengan huruf abjad
e) setelah berhenti di satu huruf maka huruf tersebut yang
menjadi awalan untuk mencari kata yang berbuhubungan
dengan clue
f) dilanjutkan seterusnya, dengan huruf lain yang berbeda.
2) Hambatan yang mungkin terjadi:
a) Mungkin saja anak akan merasa jenuh
b) bisa saja anak sulit menemukan kata
c) timbul kecemburuan sosial pada anak yang menemukan kata
terlebih dahulu atau kata yang sama.
3) Penilaian terhadap kemampuan bahasa anak melalui permainan
tebak-kata adalah:
a) apakah anak dapat memahami perintah?
b) Apakah anak dapat memahami aturan sebuah permainan?
c) Apakah anak mampu menyebutkan berbagai jenis buahbuahan?
d) Apakah anak mampu berkomunikasi dengan yang lainnya?
f. Permain tebak-tebakan

11

Permainan tebak-tebakan adalah permainan yang dapat
mengembangkan dua aspek perkembangan bahasa yaitu menerima
bahasa dan mengungkapkan bahasa. Permainan ini mendorong anak
untuk banyak bicara dalam mendekskripsikan benda agar dapat
dipahami dan dapat ditebak.
1) Langkah-langkah permainan:
a) Anak terdiri dari 2 orang atau lebih
b) anak mendeskripsikan nama benda yang dimaksud
c) anak yang lain menebaknya.
2) Hambatan yang mungkin terjadi:
a) Anak bisa jenuh
b) Bisa saja anak sulit menebak benda yang dimaksud.
3) Penilaian terhadap kemampuan bahasa anak melalui permainan
tebak-tebakan adalah:
a) Apakah anak dapat mendeskripsikan benda?
b) Apakah anak dapat menyimak perkataan orang lain?
c) Apakah anak mempunyai perbendaharaan kata yang baik?
d) Apakah anak mampu berkomunikasi dengan baik?

C. KESIMPULAN
Bermain untuk mengembangkan bahasa anak adalah permainan-permainan
yang

dapat

membantu

anak

untuk

mengembangkan

bahasanya.

Perkembangan bahasa anak berdasarkan acuan standar pendidikan anak usia
dini no. 58 tahun 2009, mengembangkan tiga aspek yaitu menerima bahasa,
mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan.
Permainan-permainan yang dapat mengembangkan bahasa anak adalah
temukan lalu ceritakan, bermain peran, main kata dan telpon-telponan.
Aspek yang dinilai adalah:
1.
2.
3.
4.

Apakah anak mengerti beberapa perintah?
Apakah anak memahami aturan dalam suatu permainan?
Apakah anak mampu menjawab pertanyaan?
Apakah anak mampu berkomunikasi secara lisan?

12

5. Apakah anak memiliki pembendaharaan kata yang banyak untuk
mengekspresikan ide pada orang lain?
6. Apakah anak memahami cerita yang dibacakan?
7. Apakah anak mampu menyebutkan huruf-huruf?
8. Apakah anak mampu menyusun kalimat sederhana dalam struktur
lengkap?

DAFTAR PUSTAKA
Sujiono, Y. N. (2013) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.
Hurlock, E. B. (1995) Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

13

LAMPIRAN
Aan Darwati

(1404986)

Elisa Listiani

(1406856)

Izka Hidayatul Awaliyah

(1404706)

Kevin Faizal Fazrin

(1407139)

Puput Nurohmah

(1404856)

Renita Yudia

(1403745)