Desain Produk dan Jasa layaman

Desain Produk dan Jasa
Kelompok 11
Ari Ardianto
Efdika Nando
Wita Fitri Yeni

14059124
14059086
14059171

A. Pengertian Desain Produk dan

Jasa
Desain produk dapat didefinisikan sebagai generasi
ide, pengembangan konsep, pengujian dan pelaksanaan
manufaktur (objek fisik) atau jasa. Desainer produk
konsep dan mengevaluasi ide-ide, membuat mereka nyata
melalui produk dalam pendekatan yang lebih sistematis.

B. PEMILIHAN BARANG DAN JASA
• 1. Pilihan Strategi Produk Mendukung

Keunggulan Kompetitif
Terdapat banyak pilihan dalam pemilihan, penetapan, dan
perancangan produk. Pemilihan produk adalah proses pemilihan
produk atau jasa untuk dapat disajikan kepada pelanggan atau klien.
Stategi Toyota adalah respons cepat dalam melayani kebutuhan
pelangannya. Toyota telah menjadikan desai mobil tercepat dalam
dunia otomotif. Waktu desain yang lebih singkat memungkinkan Toyota
memasarkan mobil sebelum selera pelanggan berubah dan melakukan
proses desain dengan teknologi dan inovasi baru.

2. SIKLUS HIDUP PRODUK dan STRATEGI

3. Analisis Produk Berdasarkan pada
Nilai
Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen dapat
mengevaluasi strategi yang memungkinkan untuk setiap produk.
Laporan juga dapat menginformasikan pasar manajemen mengenai
produk yang harus dihilangkan, gagal, tidak boleh diinvestasikan lebih
lanjut pada penelitian dan pengembangan atau modal.


C. Penciptaan Produk Baru
Dalam menciptakan sebuah produk baru, ada sifat
produk yang dipenuhi oleh produsen yaitu produk
inovatif, produk pengganti, atau produk imitatif. Produk
inovatif adalah produk yang belum pernah ada
sebelumnya dan menjadi produk yang unik bagi
masyarakat. Produk pengganti adalah produk yang
diciptakan untuk menggantikan produk yang serupa
yang sudah ada dipasaran. Produk imitatif adalah produk
yang baru bagi perusahaan namun sudah tidak baru lagi
di masyarakat. Namun pada dasarnya penilaian terhadap
produk baru dapat diketahui dari penilaian konsumen
terhadap produk tersebut.

• Peluang Produk Baru
Pengembangan produk baru yang agresif mengharuskan organisasi
membangun struktur internal yang membuka komunikasi dengan
pelanggan, budaya organisasi inovatif, penelitian dan pengembangannya
agresif, kepemimpinannya kuat, bonusnya bersifat formal, serta pelatihan.
a. Memahami Pelanggan.

b. Perubahan Ekonomis.
c. Perubahan Sosiologis dan Demografis
d. Perubahan Teknologi
e. Perubahan Politik dan Peraturan
f. Perubahan Lainnya.

D. PENGEMBANGAN PRODUK
• 1.

SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK

Sebuah strategi pengembangan produk yang efektif menghubungkan keputusan
produk dengan arus uang, dinamika pasar, siklus hidup produk, dan
kemampuan organisasi.

• 2. PENYEBARAN FUNGSI KUALITATIF (QFD)
Penyebaran fungsi kualitas (quality function deployment-QFD) adalah proses menetapkan
permintaan pelanggan dan menerjemahkan keinginan pelanggan ke dalam atribut yang dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh setiap bagian fungsional.
• Manfaat Penerapan Quality Function Deployment

1. Mengurangi waktu ke pasar
2. Pengurangan perubahan desain
3. Penurunan desain dan biaya produksi
4. Peningkatan kualitas
5. Peningkatan kepuasan pelanggan
• Keunggulan QFD
1. Menyediakan format standar untuk menerjemahkan kebutuhan konsumen menjadi
persyaratan teknis, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Menolong tim perancang untuk memfokuskan proses perancangan yang dilakukan pada faktafakta yang ada, bukan intuisi.
3. Selama proses perancangan, pembuatan keputusan ‘direkam’ dalam matriks-matriks sehingga
dapat diperiksa ulang serta dimodifikasi di masa yang akan datang.

3. Mengorganisasikan Pengembangan Produk
Tim pengembangan produk bertanggung jawab mengubah permintaan pasar
menjadi sebuah produk yang dapat mencapai tahap keberhasilan. Tim ini terdiri
atas perwakilan dari pemasaran, produksi, pembelian, penjaminan kualitas dan
pelayanan lapangan. Banyak juga tim yang memasukkan perwakilan dari para
penyedia barang atau jasa.
Penggunaan tim tersebut juga disebut sebagai perekayasaan konkuren
(concurrent engineering) dan menyiratkan bahwa sebuah tim mewakilkan

seluruh area yang terpengaruh (disebut sebagai tim lintas fungsional/crossfunctional).

4. Manufakturabilitas dan Perekayasaan Nilai
Kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa nilai berkenaan dengan
peningkatan dalam hal desain dan spesifikasi pada tahap pengembangan
produk, mulai dari penelitian, pengembangan, desain, dan produksi

E.PELUNCURAN DESAIN PRODUK
1. Desain yang Baik
Desain yang tangguh berarti produk dirancang sedemikian rupa sehingga
ada sedikit variasi pada produk atau perakitan tidak berdampak banyak pada
produk akhirnya. Juga desain yang dapat diproduksi sesuai persyaratan, bahkan
dengan adanya kondisi proses produksi yang tidak sempurna.
Contoh Desain Produk yang Unik (botol parfum dengan bentuk batang tebu)

2.

DESAIN MODULAR

Modular product design memiliki pengertian mengembangkan suatu produk

dengan cara membagi produk tersebut menjadi beberapa komponen atau
modul yang saling independent. Suatu produk dapat dikatakan modular
tegantung pada kesamaan fungsi dan desain fisik. Komponen-komponen yang
memiliki kesamaan dalam fungsi dan desain fisik ini biasa disebut sebagai
common component.
Contoh LG G5 Punya Desain Modular dan Dual-Kamera.

3. Desain Berbantu Komputer (CAD) dan Manufakturing
Berbantu Komputer (CAM)
Perancangan dengan bantuan komputer adalah
penggunaan komputer untuk merancang produk secara
interaktif dan menyiapkan dokumentasi teknis.  Pada cara
ini digunakan software CAD, yang merancang gambar tiga
dimensi.
• Keuntungan dari CAD dan CAM adalah:
1. Kualitas produk
2. Waktu desain yang lebih singkat
3. Pengurangan biaya produksi
4. Ketersediaan data
5. Kemampuan baru.


4.

Teknologi Realitas Virtual

Teknologi ini merupakan bentuk komunikasi secara tampilan dimana gambar
menggantikan kenyataan dan biasanya pengguna dapat menanggapi secara
interaktif. Akar dari teknologi realitas virtual dalam operasi adalah CAD. Ketika
informasi sistem berada dalam sistem CAD, informasi tersebut juga ada dalam
bentuk digital elektronik untuk penggunaan lain, misalnya untuk
pengembangan berbagai layout 3-D dari toko ritel dan tata letak restoran
hingga taman bermain.
5.

Analisis Nilai

Analisis nilai (value analysis) memusatkan perhatian pada perbaikan desain
sebelum produk diproduksi. Analisis nilai berusaha memperbaiki cara untuk
menghasilkan produk yang lebiih baik. Analisis ini merupakan kajian dari produk
sukses yang dilakukan selama proses produksi. Teknik-teknik dan keuntungan

dari analisis nilai ini sama dengan perekayasaan nilai, meskipun perubahan
minor dalam implementasi mungkin dibutuhkan karena analisis nilai memiliki
andil ketika produk sedang diproduksi.

6. Keberlanjutan dan Penilaian Siklus Hidup (LCA)
Desain produk mensyaratkan manajer untuk mengevaluasi opsi-opsi produk.
Keberlanjutan dan penilaian siklus hidup (LCA) adalah dua cara untuk
melakukannya. Keberlanjutan berarti memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
mengorbankan kemanapun generasi selanjutnya dalam pemenuhan kebutuhan
mereka. LCA adalah evaluasi formal atas dampak lingkungan sebuah produk.
• Tujuan strategi ini adalah
1. Mengembangkan produk yang lebih aman dan ramah lingkungan 
2. Meminimalkan limbah bahan baku dan energi 
3. Membedakan produk dari persaingan 
4. Mengurangi kewajiban akan masalah lingkungan hidup 
5. Meningkatkan efektifitas biaya dengan memenuhi peraturan lingkungan
hidup 
6. Agar dikenal sebagai sebuah perusahaan yang baik.

F. Rangkaian Kesatuan Pengembangan

Produk
Pada saat siklus hidup produk menurun, kebutuhan pegembangan
produk yang lebih cepat menjadi meningkat. Ditambah lagi di saat
produk yang menggunakan teknologi yang lebih canggih bertambah
banyak, pengeluaran dan resiko yang ada juga meningkat. Manajer
operasi yang menguasai seni pengembangan produk secara bertahap
akan memenangkan persaingan dari para pengembang produk yang
lebih lambat. Inilah yang disebut dengan Persaingan Berdasarkan
Waktu.

1. Membeli Teknologi dengan Mengakuisisi Perusahaan
2. Ventura Bersama (jont venture).
3. Aliansi

G. Pendefinisian Produk
Definisi barang dan jasa dari segi fungsinya yaitu apa yang dapat
dilakukan olehnya. Kemudian, produk tersebut dirancang dan perusahaan
menentukan bagaimana fungsi tersebut dapat tercapai. Manajemen
biasanya mempunyai beragam pilihan bagaimana sebuah produk dapat
mencapai mencapai tujuan fungsionalnya. Sebagai contoh, saat jam alarm

diproduksi, aspek desain seperti warna, ukuran, atau lokasi tombol, dapat
membuat perbedaan mendasar pada kemudahan produksi, kualitas, dan
penerimaan pasar.
1. Keputusan Buat atau Beli
Perusahaan dapat memilih untuk memproduksi komponen
sendiri atau membeli perusahaan lainnya

mereka

2. Teknologi Kelompok
Teknologi kelompok adalah sistem pemberian kode pada produk
atauyang menyatakan jenis proses dan parameter prosesnya.

H. Dokumen Untuk Produksi
Gambar perakitan adalah gambar produk yang terdiri atas komponenkomponennya biasanya merupakan gambar tiga dimensi yang juga gambar
isometris. Dan dalam gambar perakitan ada diagram perakitan yang dimaksud
diagaram perakitan adalah grafik untuk menentukan bagaimana komponen
mengalir menjadi berbagai subassembly dan akhirnya menjadi produk jadi.

• Manajemen Siklus Hidup Produk

Manajemen siklus hidup produk (product life-cycle management) adalah
sebuah payung dari program perangkat lunak yang berusaha untuk menyatukan
fase desain dan manufaktur produk. Ide dibalik perangkat lunak PLM adalah
bahwa desain produk dan keputusan manufaktur dapat dilakukan dengan lebih
kreatif, lebih cepat, dan lebih ekonomis ketika data digabungkan dan konsisten.

I. DESAIN JASA.
1 Analisis Jaringan Rantai Proses (PCN)
Suatu rantai proses (process chain) adalah urutan langkah yang
menyempurnakan kegiatan, misalnya ketika membangun sebuah rumah,
melengkapi SPT, atau membuat roti isi. Partisipan sebuah proses bisa jadi
produsen, penyedia jasa, atau konsumen. Jaringan dibangun oleh sejumlah
partisipan.
Kegiatan diatur menjadi tiga wilayah proses untuk masing-masing partisipan:
a. Wilayah interaksi langsung mencakup langkah-langkah proses yang
melibatkan interaksi antarpartisipan.
b. Wilayah interaksi pengganti (substitusi) mencakup langkah-langkah proses
di mana satu partisipan berperan dalam sumber daya partisipan lain,
c. Wilayah pemrosesan independen mencakup langkah-langkah di mana
dan/atau pelanggan berperan dalam sumber daya di mana mereka memiliki
kendali maksimum.

2. Penambahan Efisiensi Jasa
Produktivitas jasa terkenal rendah, sebagian karena keterlibatan pelanggan dalam
desain atau penyampaian jasa, atau keduanya. Hal ini memperumit tantangan
desain produk. Beberapa cara untuk membatasi interaksi ini.
a. Membatasi opsi
b. Menunda kustomisasi
c. Modularisasi
d. Otomatisasi
e. Momen kebenaran

3. Dokumen untuk Jasa
Karena interaksi pelanggan yang tinggi pada hampir semua industri jasa,
dokumen untuk memindahkan produk menjadi produksi, berbeda dengan yang
digunakan pada operasi pembuatan barang. Dokumentasi pada jasa sering
berbentuk perintah kerja yang eksplisit yang merinci apa yang akan terjadi pada
moment-of-truth yang biasanya berbentuk storyboard.

J. Penerapan Pohon Keputusan (Decision Trees)
untuk Desain Produk
Pohon keputusan sangat bermanfaat terutama saat terdapat
serentetan keputusan dan beragam hasil yang mengakibatkan keputusan
selanjutnya yang diikuti hasil yang lain. Untuk membentuk sebuah pohon
keputusan, digunakan prosedur sebagai berikut :
1.Pastkan semua alternative yang mungkin dan keadan sudah
dimasukkan ke pohon, termasuk alternative untuk “tidak melakukan apaapa”.
2. Pengembalian hasil (payof) dimasukkan pada akhir setiap cabang
yang bersesuain.
3. Tujuannya adalah menetapkan nilai ekspektasi dari setiap tindakan
yang ada.

K. Transisi Ke Produksi.
Manajemen harus membuat keputusan untuk
mengembangkan ide produk tersebut lebih lanjut dan
memproduksinya, atau menghentikannya. Pada akhirnya,
saat produk dianggap dapat dipasarkan dan di produksi,
manajemen lini akan menerima tanggung jawab. Tugas
manajemen operasi adalah membuat transisi dari litbang
ke produksi tanpa gejolak atau selancar mungkin.