Makalah Agama Perbedaan Kristen and Bu

Perbandingan antara agama Buddha dan Kristen
Dalam kajian perbandingan antara agama Buddha dan Kristen, sejumlah kesamaan dianggap
terkandung dalam dua agama tersebut, bermula sejak misionarisKristen tiba di Dunia Timur pada abad
ke-13, diikuti dengan kehadiran agama Buddha di Eropa Barat pada abad ke-18 dan ke-19. Selama
abad ke-20, perbedaan antara dua agama tersebut juga mendapat sorotan.
Meskipun tampaknya ada kemiripan, agama Buddha dan Kristen memiliki perbedaan inheren dan
fundamental dalam jati diri masing-masing, mulai dari konsep monoteisme yang menjadi asas pokok
Kekristenan, yang berbeda dengan orientasi agama Buddha yang cenderung non-teistis, serta bantahan
terhadap kepercayaan akan Sang Pencipta dunia yang bertolak belakang dengan ajaran Tuhan dalam
Kristen; lebih lanjut lagi, pentingnya penyelamatan oleh anugerah bertolak belakang dengan konsep
karma yang tak terelakkan dalam mazhab Theravada dan sekte Buddha lainnya.
Citra figur utama dua agama tersebut juga menekankan perbedaan yang menggambarkan kerangka
kepercayaan masing-masing. Buddha Gautama wafat dalam damai pada usia tua, sedangkan Yesus
mati menderita di atas salib sebagai pengorbanan demi menebus dosa umat manusia. Sarjana Buddhis
semisal Masao Abe memandang bahwa pentingnya makna penyaliban dalam agama Kristen
merupakan 'jurang pemisah' yang mutlak antara agama Buddha dan Kristen
Banyak penelitian modern yang membantah dalil historis tentang perjalanan Yesus ke India atau Tibet,
atau kesan mempengaruhi-dipengaruhi antara ajaran Kristen dan Buddha, dan memandang perkara ini
sebagai simbolisme paralel belaka, yang disertai oleh gejala paralelomania, yaitu sikap melebihlebihkan suatu kemiripan kecil, bahkan sepele.

Awal dugaan kemiripan

Kabar tentang ajaran Buddha mulai terdengar di Eropa Barat pada abad ke-13, setelah dibawa melalui
perjalanan misionarisKristen seperti Yohanes dari Montecorvino, dan mulai hadir pada abad ke-16
setelah misionaris seperti St. Fransiskus Xaverius bertugas di belahan bumi timur.
Pada abad ke-19, sebuah tema mengundang perhatian besar sejumlah pemikir. Mereka membicarakan
tahun-tahun yang hilang dari kronologi kehidupan Yesus, yaitu masa yang tidak disebutkan dalam
kitab-kitab Injil, ketika Ia berusia antara 12 sampai 30 tahun. Ada yang berspekulasi bahwa saat itu
Dia pergi ke India, mengambil ide-ide Buddhisme.
Pada abad ke-19, beberapa ilmuwan mulai merasakan persamaan antara ajaran Buddha dan Kristen,
contohnya pada tahun 1878, T.W. Rhys Davids menulis bahwa misionaris zaman dahulu yang datang
ke Tibet mengamati bahwa kemiripan sudah terlihat sejak kontak pertama: "Lamaisme dengan
pendetanya yang botak, lonceng dan rosario, arca dan air suci, pemimpin agung dan kepala biara,
biarawan dan rahib dengan berbagai tingkatan, prosesi dan hari puasa, pengakuan dosa dan penyucian,
dan pemujaan terhadap dewi suci, sangat mirip dengan Romanisme, sehingga para misionaris Katolik
mulanya berpikir bahwa itu merupakan imitasi agama Kristus yang didalangi oleh iblis."] Pada tahun
1880, Ernest De Bunsen membuat pengamatan serupa—dengan pengecualian tentang kematian Yesus
di kayu salib, serta doktrin Penebusan Dosa dalam Kekristenan—bahwa banyak teks Buddhis kuno
yang mirip dengan tulisan dalam Injil tentang kehidupan dan ajaran Yesus.
Pada tahun 1897, di Jerman muncul satu buku yang berjudul: “Vergleichende Ubersicht der vier
Evangelien” (Studi perbandingan empat Injil) oleh S.E. Verus. Verus mencatat pendapat bahwa
sejumlah catatan Alkitab mengenai kehidupan Yesus berisi banyak sekali persamaannya dengan

kehidupan Buddha seperti yang diyakini oleh para pengikutnya saat itu.

Penulis buku Jesus's Godama Sources mengklaim bahwa dalam kebudayaan Barat, atau kebudayaan
Kristen, tidak ada kesadaran untuk mengakui sikap menyerap gagasan dari luar. Untuk mendukung
klaim ini, penulis mengutip kata-kata Max Muller dalam buku India, What Can it Teach Us, yang
menyatakan: "Secara alami, kita pasti langsung menganggap bahwa kisah-kisah Buddhis merupakan
adaptasi dari buku-buku Kristen, dan bukan sebaliknya. Namun kini pemikiran para sarjana berubah.
Beberapa cerita (Kristen) ditemukan dalam kitab Buddha Hinayana dan tentu saja berasal dari masa
sebelum agama Kristen."
Pada tahun 1904, William Crooke berpendapat bahwa rosario umat Kristen sesungguhnya berasal dari
India, dan hadir di Eropa Barat karena Perang Salib, dengan bentuk awal berdasarkan versi muslim,
yaitu tasbih. Tahun 1921, Charles Eliot, duta besar Inggris untuk Jepang juga menulis kemiripan
antara ajaran Kristen dengan padanannya dalam tradisi Buddha, dan berhipotesis bahwa keduanya
berpangkal pada asal yang sama. Pada awal abad ke-20, Burnett Hillman Streeter berpendapat bahwa
ajaran moral Sang Buddha memiliki empat kesamaan dengan khotbah di bukit.[14]
Pada akhir abad ke-20, sejarawan Jerry H. Bentley juga menulis anggapan kemiripan dan berkata
bahwa ada kemungkinan "agama Buddha memengaruhi perkembangan awal agama Kristen" dan
mengajukan "sejumlah hal menarik yang mengandung kemiripan seputar kelahiran, riwayat, doktrin,
dan kematian antara Sang Buddha dan Yesus". Beberapa pemuka Buddhis juga menarik hubungan
antara Yesus dan Buddhisme, contohnya pada tahun 2001, Dalai Lama menyatakan bahwa "Yesus

Kristus juga pernah mengalami kehidupan sebelumnya," dan menambahkan bahwa "Seperti yang
Anda ketahui, Ia telah mencapai tingkatan yang tinggi, entah sebagai Bodhisatwa, atau orang yang
tercerahkan, melalui praktik Buddhis atau semacamnya".

Kemiripan yang spesifik
R.C. Amore menggarisbawahi mukjizat yang tercatat dalam bab pertama Mahavagga, Kitab Aturan,
IV, yang menceritakan bahwa Sang Buddha pernah menunjukkan kekuatan adikodrati yang
dimilikinya. Amore berpikir bahwa Yesus sendiri terpengaruh oleh ajaran Buddha, serta bahan agama
Buddha terus memengaruhi agama Kristen saat masih berkembang.R. Stehly memberikan enam
contoh kemiripan antara kisah Yesus berjalan di atas air dengan Jataka 190 dalam sastra Buddhis.
Ahli sinologiMartin Palmer mengajukan pendapat tentang kemiripan antara Bunda Maria dengan
Kwan Im. Kwan Im adalah nama Tionghoa untuk seorang bodhisatwa di India dan Tibet, yaitu
Awalokiteswara, yang secara perlahan mengalami proses feminisasi di Cina pada akhir milennium
pertama, setelah periode proselitisasi oleh orang Kristen Nestoria-Turk. Yayasan Tzu-Chi, sebuah
organisasi Buddhis Taiwan, juga memerhatikan kemiripan tersebut, dan mengomisi sebuah lukisan
Kwan Im dan seorang bayi yang mirip dengan lukisan Bunda Maria memangku Yesus pada umumnya.
Z. P. Thundy telah mensurvei kemiripan dan perbedaan antara kisah kelahiran Sang Buddha yang
beribu Ratu Mahamaya, dengan Yesus yang beribu Maria, dan menekankan bahwa selain adanya
kemiripan—semisal kelahiran dari seorang perawan—ada pula beberapa perbedaan, contohnya Maria
berumur lebih panjang daripada Yesus, sedangkan Mahamaya wafat tak lama setelah melahirkan

Buddha, sebagaimana yang terjadi pada ibu para Buddha lainnya menurut kisah Buddhis. Thundy
tidak menegaskan adanya bukti historis bahwa kisah kelahiran Yesus dalam Kekristenan memiliki asal
usul dari kisah Buddhis, namun berpendapat bahwa dugaan itu merupakan rintisan untuk penelitian
lebih lanjut.

Kepercayaan yang sama sekali berbeda
Ada perbedaan inheren dan fundamental antara agama Buddha dan Kristen; salah satu perbedaan yang
signifikan adalah monoteisme sebagai kepercayaan dasar agama Kristen dan ketergantungan terhadap

Tuhan personal, sedangkan agama Buddha pada umumnya bersifat nonteisme dan menolak adanya
Tuhan personal sehingga nilai-nilai ketuhanan sudah terkandung dalam dunia itu sendiri.
Doa Syahadat Nicea, yaitu kredo Kekristenan yang sering ditemui di seluruh dunia, menyatakan
bahwa "Aku percaya akan satu Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi, dan segala
sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan".Akan tetapi, gagasan penciptaan yang teistis pada umumnya
terasa asing dalam filsafat Buddhis, dan perdebatan mengenai keberadaan Tuhan barangkali
merupakan 'dinding penghalang' tak terelakkan antara ajaran Kristen dan Buddha. Meskipun ajaran
mazhab Buddha Mahayana menyiratkan kepercayaan akan Bodisatwa, hal ini sangatlah berbeda
dengan gagasan Tuhan Sang Pencipta dalam ajaran Kristen. Sungguhpun beberapa aliran Buddhisme
meyakini keberadaan Buddha abadi yang impersonal atau kekuatan daya cipta, pada umumnya ajaran
Buddha memandang alam semesta sebagai sesuatu yang tak pernah dimulai dan tak akan berakhir.

Ada perbedaan inheren antara kepercayaan Kristen dan Buddha tentang akhir zaman dan eskatologi
Jan Nattier menyatakan bahwa kendati Buddhisme memiliki gagasan "eskatologi relatif" yang
mengacu kepada siklus kehidupan yang spesifik, istilah "eskatologi Buddha" tidak mengajarkan
adanya akhir zaman, atau kepercayaan bahwa dunia akan hancur dalam satu hari; kitab Buddhis
berkali-kali menekankan bahwa "reinkarnasi yang terus berputar" merupakan siklus kelahirankematian yang tidak pernah berawal. Di sisi lain, eskatologi Kristen secara langsung mengajarkan
konsep "musnahnya seluruh ciptaan" pada Hari Pengadilan Terakhir, ketika dunia sudah mencapai
batas umurnya Ditinjau secara umum, pandangan Buddhis dan Kristen tentang akhir zaman benarbenar sama sekali berbeda.
Ada perbedaan fundamental lainnya, contohnya penyelamatan oleh anugerah dalam agama Kristen
merupakan salah satu iman pokok dalam teologinya, sedangkan mazhab Buddha Theravada
mengajarkan bahwa tiada satu pun yang dapat mencampuri jalannya karma sehingga segala macam
usaha penyelamatan tidak diakui dalam ajaran tersebut. Meskipun demikian, mazhab Buddha
Mahayana memandang perihal tersebut secara berbeda.
Penyaliban Yesus merupakan sebuah peristiwa bersejarah yang diyakini oleh umat Kristen sebagai
upaya penebusan dosa. Maka dari itu, keyakinan ini menimbulkan perbedaan besar antara ajaran
Kristen dan Buddha. Sarjana Buddhis Masao Abe berpendapat bahwa meskipun "peristiwa
penyaliban" merupakan keyakinan dasar agama Kristen, tidak menutup kemungkinan bagi agama
Buddha untuk mengakui pentingnya peristiwa tersebut.Filsuf Buddhis D. T. Suzuki menyatakan
bahwa tiap kali melihat gambaran penyaliban, ia teringat akan "jurang pemisah yang dalam" antara
agama Kristen dan Buddha.
Perbedaan inheren dalam sistem kepercayaan juga tersirat pada citra ikonis dari dua agama tersebut.

Gambaran penyaliban Yesus yang penuh derita sebagai pengorbanan untuk menebus dosa umat
manusia merupakan ikonografi penting dalam agama Kristen, dan sama sekali berbeda dengan
kematian damai yang dialami Buddha Gautama saat berumur 80 tahun, yang berbaring di bawah dua
pohon serta menanti Nirwana.
Selain itu, penelitian modern secara umum menolak pendapat tentang pengaruh agama Buddha
terhadap Kekristenan, dan menganggapnya rekaan belaka tanpa dalil historis. Paula Fredriksen
menyatakan bahwa tidak ada tulisan ilmiah tepercaya yang menceritakan Yesus tanpa memakai latar
belakang situasi Yahudi Palestina abad ke-1.
1. AGAMA KRISTEN
A. Sejarah Agama Kristen
Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran,
hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Kata Kristen sendiri

memiliki arti "pengikut Kristus atau "pengikut Yesus". Murid-murid Yesus Kristus
untuk pertama kalinya disebut Kristen ketika mereka berkumpul di Antiokia
(Kisah Para Rasul 11: 26b).Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan
Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari
dosa. Mereka beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab. Muridmurid Yesus Kristus pertama kali dipanggil Kristen di Antiokhia (Kisah Para Rasul
11: 26b).Contoh benda-benda yang digunakan umat Kristen dan Katolik untuk
beribadah—Alkitab, sebuah Salib, and sebuah Rosario.

Agama

Kristen

termasuk

salah

satu

dari

agama

Abrahamik

yang

berdasarkan hidup, ajaran, kematian dengan penyaliban, kebangkitan, dan
kenaikan Yesus dari Nazaret ke surga, sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian

Baru, umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan
dalam dari Perjanjian Lama (atau Kitab suci Yahudi). Kekristenan adalah
monoteisme, yang percaya akan tiga pribadi (secara teknis dalam bahasa Yunani
hypostasis) Tuhan atau Tritunggal. Tritunggal dipertegas pertama kali pada Konsili
Nicea Pertama (325) yang dihimpun oleh Kaisar Romawi Konstantin I.Pemeluk
agama Kristen mengimani bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat,
dan memegang ajaran yang disampaikan Yesus Kristus. Dalam kepercayaan
Kristen, Yesus Kristus adalah pendiri jemaat (gereja) dan kepemimpinan gereja
yang abadi (InjilMatius 16: 18-19)Umat Kristen juga percaya bahwa Yesus Kristus
akan datang untuk kedua kalinya sebagai Raja dan Hakim akan dunia ini.
Sebagaimana agama Yahudi, mereka menjunjung ajaran moral yang tertulis
dalam Sepuluh Perintah Tuhan.
B. Peribadahan Agama Kristen
 Sakramen
Sakramen adalah ritus Agama Kristen yang menjadi perantara (menyalurkan)
rahmat ilahi.Kata 'sakramen' berasal dari Bahasa Latin sacramentum yang
secara harfiah berarti "menjadikan suci".Salah satu contoh penggunaan kata
sacramentum adalah sebagai sebutan untuk sumpah bakti yang diikrarkan para
prajurit Romawi; istilah ini kemudian digunakan oleh Gereja dalam pengertian
harfiahnya dan bukan dalam pengertian sumpah tadi.

 Baptisan
Baptisan merupakan sebuah ritual dan sakramen menggunakan air, yang
menandakan seseorang berkomitmen menjadi seorang Kristen dan tergabung
menjadi anggota Gereja.Ada gereja yang memperbolehkan baptisan dengan air

yang dipercikkan (misalnya Gereja Kristen Protestan, Gereja Katolik dan
Ortodoks),

ada

gereja

yang

mengharuskan

baptisan

dilakukan


dengan

diselamkan ke dalam air seperti Yesus (misalnya Gereja Pantekosta dan
Karismatik).
 Doa
Pengajaran Yesus tentang doa pada Khotbah di Bukit menggambarkan
bahwa doa secara Kristiani hanya memakai sedikit faktor eksternal, atau tidak
ada sama sekali, seperti misalnya harus menggambar simbol-simbol tertentu
atau harus menyembelih hewan-hewan tertentu terlebih dahulu sebelum berdoa.
Dalam doa secara Kristiani, semua perilaku-perilaku yang menekankan kepada
"teknik-teknik berdoa" yang menggunakan faktor eksternal seperti yang tadi
disebutkan biasanya dituduh sebagai "pagan" (paganisme, penyembahan
berhala). Karena itu, dalam doa secara Kristiani, yang ditekankan adalah cukup
hanya perlu percaya kepada kebaikan Tuhan ketika berdoa. Di seluruh Perjanjian
Baru, penekanan terhadap kebebasan untuk datang kepada Tuhan ini pun
ditekankan.Keyakinan ini harus dilihat dari sudut pandang kepercayaan Kristen
terhadap hubungan yang unik antara orang percaya dengan Yesus, lewat Roh
Kudus.
Agama Kristen termasuk banyak tradisi agama yang bervariasi berdasarkan
budaya, dan juga kepercayaan dan aliran yang jumlahnya ribuan. Selama dua

milenium, Kekristenan telah berkembang menjadi tiga cabang utama:


Katolik (denominasi tunggal Kristen terbesar, termasuk Gereja Katolik ritus
Timur, dengan satu koma dua milyar penganut total, lebih dari setengah dari
jumlah total penganut agama Kristiani)



Protestanisme (terdiri dari berbagai macam denominasi dan pemikir dengan
berbagai macam penafsiran kitab suci, termasuk Lutheranisme, Anglikanisme,
Calvinisme,

Pentakostalisme,

Methodis,

Gereja

Baptis,

Karismatik,

Presbyterian, Anabaptis, dsb.)


Ortodoks Timur (denominasi tunggal Kristen terbesar kedua, dan merupakan
denominasi Kristen terbesar di Eropa timur)

C. Misionaris Agama Kristen/Metode Dakwah
Dalam agama khatolik, penyebaran agama ( baca; ajaran agama ) dikenal
dengan istilah “misi” , orangmya disebut misionaris . Misi sebenarnya makna

dasarnya seperti terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

1

[1] adalah

peruntusan yang dikirim oleh suatu negara ke negara lain, untuk suatu tugas
khusus dibidang diplomatic politik, perdagangan, keseniaan dan seterusnya.
Kemudian pengertiaan tersebut menyempit dengan konotasi sebagai suatu
makna kegiatan menyebarkan kabar gembira

(penginjilan), dan mendirikan

jemaat-jemaat setempat , yang dilakukan atas dasar pengutusan sebagai
kelanjutan misi kritus (crist mission).
Menurut

Franz

Magnis

Suseno

SJ

2

[2]

yang

paling

esensial

dalam

membicarakan filosofi penyiaran agama menurut katolik, setidaknya ada dua hal
;
Pertama, Yesus mengutus murid-muridnya kepada jamaat. Dalam semua empat
unjil (Mathius, Markus, lucas, dan Yohanes)untuk sebagian memakai tradisitradisi yang tidak bergantung satu sama lain. Yesus yang bangkit mengutus
murid-muridnya menjadi saksi kebangkitan Yesus untuk membawa manusia
kepada kepercayaan .
Kedua, Khotbah-khotbah Paus Yohane s paus ll. Dalam setiap kesempatan,
ajakan-ajakan paus elalu mengundang simpatik dikalangan umatnya,.Ajakan
menciptakan perdamaiaan serta membebaskan manuia dari segala bentuk
penjajahan sering menjadi tema sentral dalam khotbah-khotbahnya.Paus adalah
rosul yang masih hidup hingga sekarang.
Nakma misi semakin berkembang dan tidak lagi sesenpit makna di atas, yaitu
usaha-usaha perambatan iman. L. Legrand mengajukan beberapa pengertian
mii, berikut: (1) usaha mendekati orang kafur dan membawa mereka kepada
iman sejati dan Tuhan yang benar (gerak sentrifugal); (2) usaha menjadikan
bangsa israel sebagai “poros” sehingga bangsa-bangsa lain dating berkunjung ke
Jerusalem (gerak sentripetal); (3) Ziarah dari bangsa yang telah ditebus menuju
ketanah terjanji (aspek eskatologi).3[3]
Fragmentasi dan perbedaan makna misi terjadi dalam khatolik, seperti juga
terjadi pada agama-agama lainnya.Perbedaan ini sangat mempengaruhi pula
terhadap paradigma misi yang dibangun.

1
2
3

Dalam perspektif protestan sebagai agama misi seperti dikatakan Einer M.
Sitompul 4[4] menekankan pada aspek pemberitaan dalam arti “memberitakan
kabar baik” dan pusat penyuaran adalah injil (gospel) yang pada intinya adalah
menyampaikan kabar baik kepada semua orang. Misi dalam pandangan
protestan

muncul

penyelewengan
memunculkan

karena

merebaknya

kemanusiaan.

kezaliman

Penampakan

keprihatinan-keprihatinan,

dan

penyelewengan-

penyelewemgan

penindasan

social

tersebut

(pengangguran

massa dan pelacuran), masalah ekonomi (kemiskinan dan pemutusan hubungan
kerja), politik sampai penyelewengan penyembahan berhala. Misi datang untuk
membenahi kembali kehidupan agar sejalan dengan kehendak Tuhan. Yesus
kritus (Yesus yang diurapi) bagi kekeristenan menjadi pusat pemberitaan karena
Dia adalah puncak manifestasi dari kehendak Allah .Ada pengaruh kuat jika kita
berbicara model baru misi kriten. Alan Bailyis, pemuka Kristen dari gereja baptis
di Inggris mengemukakan perselisihan dua kelompok dalam Kristen. Seiring
proses perubahan dan pergeseran zaman, misi Kristen secara evolusi juga
mengalami perubahan. Pengalihan orientasi dari kewajiban sakramen

kepada

teologi yang menekankan keselamatan melalui anugrah Tihan dan Sola Scriptula
(kitab suci). Misi bagi umat Kristen adalah tugas suci (holy burden) dan great
commission

(perintah

agung)

memenuhi

perintah

Tuhan.

“pergilah

dan

ciptakanlah pengikut dari segala bangsa, lakukan penahbusan kepada mereka
atas nama bapak dan anak serta roh kudus”. 5[5]ini adalah ayat yang menjadi
acuaan proses kristenisasi dan comversi dalam paradigm lama Kristen.
Ada beberapa metode dan strategi misi Kristen yang sangat menonjol ,
khususnya pada akhir abad ke-19 yang oleh Karel Antiny Steenbrink 6[6] disebut
sebagai abad misi, cara-cara dimaksud diantaranya:
Pertama, faus operasional wilayah misi adalah wilayah yang masih “gadis” atau
wilayah “pagan” yang belum dimasuki dakwah agama lain.
Kedua, adanya dukungan baik langsung maupun tidak langsung dari colonial
Belanda. Perkataan Raja William I pada tahun 1810, seperti dikutip Alwi Syihab
[7] yang mengeluarkan dekrit

7

yang mengatakan bahwa missionaries akan di

utus ke Indonesia oleh pemerintah (baca perintah Hindia Belanda).
4
5
6
7

Ketiga, adanya dukungan politik maupun financial dari pemerintahan Perancis
melalui misi khusus dengan berkedok “meletakkan semua agama dalam posisi
yang sama”, padahal kenyataanya tidak. Hal ini memperkuat dugaan kaum
muslim Indonesia pada saat itu, bahwa misi-misi Kristen adalah agen-agen
colonial yang harus dimusnahkan .
Keempat, menggunakan strategi simpatik akomodatif terhadap budaya dan adat
istiadat masyarakat setempat.Hal ini seperti pernah dilakukan Samuel Eliza
Harthoom (1831-1883) di jawa. Ia meresapkamn nilai- nilai Kristen pada upagara
slametan dan pendidikan .
Terakhir bahwa dalam melaksanakan pannggilan Yesus tersebut, mereka para
misionaris

menunjukan

keikhlasan

yang

mengagumkan.

Mereka

rela

mengorbankan harta bahkan nyawa dan keluarga sekalipun.Mereka para
penginjil pergi ke tegalan yang jauh dari perkotaan, perkampungan di kaki-kaki
gunung

hingga

ke

hutan-hutan

belantara

yang

masih

sedikit

penduduknya.Begitulah seterusnya sampai misi mereka terkonsolidasi dan
terorganisai secara itensif.
Harapan dan tujuan dalam proses misi

Kristen secara jelas terangkum dalam

pendapat pendeta Em. Budhiadi Henoch 8[8] dalam evaluasi kekeristenannya
yang dimuat Harian Umum di Bandung yang mengatakan bahwa ;


Pembinaan umat Kristen secara vertical dan horizontal



Program “lumbung Yusuf” dan program kemanusiaan



Kesadaran untuk mengembangkan inklusifisme. Upaya-upaya menumbuhkan
sikap inklusif ini dilakukan dengan cara mempelajari ajaran agama-agama lain



Mengintensitaskan perhatiaan kepada keluarga. Seperti pembinaan pranikah
hingga mengikuti retreat pasutri (kegiatan rohani pasangan suami istri)



Bimbingan hak-hak public seperti pemilu serta berusaha berpolitik hanya untuk
kepentingan bangsa dan membangun negeri.



Melakukan kerja sama

dengan pihak pemerintah

mulai timgkat kelurahan

sampai provinsi dan pusat. Gomtohnya penanaman seribu pohon, penyantunan
kepada

pihak-pihak

yang

membutuhkan,

pelestariaan

lingkungan,

pengembangan budaya bersih dan membuat perkuburan umum.
D. Tujuan Metode dakwah Agama Kristen
Metode dakwah para Pendeta Kristen kepada umat manusia , antara lain
bertujuan untuk ;
8

1.

Untuk

kalangan

umat

Kristen

sendiri

bertujuan

untuk

;

a. Memperkokoh kepercayaan umat Kristen terhadap ajaran Trinitas.
Pendeta mengajari umatnya dengan bacaan-bacaan yang terdapat di
dalam Bible kemudian memperkuatnya dengan analisa-analisa ,baik
dengan bukti-bukti sejarah maupun dari dengan analisa logis mereka.
b. Mencegah umat Kristen supaya jangan berpaling kepada agama lain.
Apabila nubuat yang terdapat di dalam Bible kurang mencukupi atau
analisa dari bukti-bukti sejarah dan daya pikir mereka kurang tepat, maka
para Pendeta tersebut akan melakukan cara-cara lain untuk mengelabui
umatnya. Cara yang paling umum mereka lakukan adalah dengan
memberikan perbandingan antar agama, lalu mereka menyimpulkan
bahwa agama Kristen adalah agama terbaik dan paling benar dari semua
agama

lainnya

di

dunia.

Untuk melakukan strategi dakwah ini, para Pendeta tidak segan-segan
mencari-cari
membenarkan

kekurangan

dan

kejelekkan

pendapat

dan

analisa

agama

mereka

lain,

kepada

lalu

mereka

umatnya.Para

Pendeta Kristen tidak merasa malu mengadopsi ayat-ayat AL Qur’an untuk
membenarkan ajaran mereka, dengan cara pandang yang berbeda dari arti
dan makna yang sebenarnya di dalam ayat-ayat AL Qur’an tersebut.
Bahkan mereka sering melakukan pencangkokkan ayat-ayat di dalam Bible
terhadap ayat-ayat Al Qur’an, sehingga menghasilkan kesimpulan baru
yang sangat luar biasa untuk membenarkan agama Kristen diatas agama
Islam.Metode dan strategi dakwah para pendeta Kristen tersebut terus
mereka kembangkan dan perbaharui sesuai dengan kemajuan zaman,
tujuannya adalah untuk mencegah umatnya berpaling keagama lain.
2. AGAMA BUDHA
A. Sejarah Agama Budha
Agama Buddha ialah agama dan falsafah yang berasaskan ajaran Buddha
Śākyamuni (Siddhārtha Gautama) yang mungkin lahir pada kurun ke-5 sebelum
masihi. Agama Buddha menyebar ke benua India dalam 5 kurun selepas Baginda
meninggal dunia. Dalam dua ribu tahun yang seterusnya, agama Buddha telah
menyebar ke tengah, tenggara dan timur Asia. Kini, agama Buddha telah
dipaparkan sebagai tiga aliran utama, iaitu Theravāda (Bahasa Sanskrit:
Sthaviravāda), Mahāyāna, and Vajrayāna. Agama Buddha terus menarik orang
ramai menganutnya di seluruh dunia dan mempunyai lebih kurang 350 juta

penganut. Agama Budddha dikenali sebagai salah satu agama yang paling besar
di dunia.
Seorang Buddha ialah seorang yang mendapati alam semula jadi yang benar
melalui pelajarannya yang bertahun-tahun, penyiasatan dengan pengamalan
agama pada masanya dan pertapaan. Penemuannya dikenali sebagai Bodhi atau
"Pemahaman". Sesiapa yang bangun dari "Ketiduran Kejahilan" secara langsung
yang mengenali alam semula jadi nyata yang sebenar dikenali sebagai Buddha.
B. Tahap awal agama Budha
Sebelum disebarkan di bawah perlindungan Maharaja Asoka pada abad ke3 SM, agama Buddha kelihatannya hanya sebuah fenomena kecil saja, dan
sejarah peristiwa-peristiwa yang membentuk agama ini tidaklah banyak tercatat.
Dua majlis (sidang umum) pembentukan dikatakan pernah terjadi, meski
pengetahuan kita akan ini berdasarkan catatan-catatan daripada kemudian hari.
Majlis-majlis ini berusaha untuk menjelaskan perasmian doktrin-doktrin agama
Buddha, dan perpecahan yang menyusul dalam gerakan Buddha.
C. Majlis Pertama Buddhisme Pertama (abad ke-5 SM)
Majlis pertama Buddha diadakan tidak lama setelah Buddha wafat di
bawah perlindungan Raja Ajatasatru dari Empayar Magadha, dan dipengerusi
oleh seorang sami bernama Mahakasyapa di Rajagrha (sekarang disebut Rajgir).
Tujuan majlis ini adalah untuk menetapkan kutipan-kutipan agama Buddha (sutra
(Buddha)) dan mengkodifikasikan hukum-hukum biarawan (Vinaya): Ananda,
salah seorang murid utama Buddha dan saudara sepupunya, diundang untuk
menyebutkan ajaran-ajaran Buddha satu persatu, dan Upali, seorang murid
lainnya, menyebutkan hukum-hukum vinaya seingat mereka. Ini kemudian
menjadi dasar hukum Pali yang telah menjadi teks rujukan dasar pada seluruh
masa sejarah agama Buddha
D. Majlis Kedua Buddhisme (383 SM)
Majlis kedua Buddhisme diadakan oleh Raja Kalasoka di Vaisali, mengikuti
pertikaian-pertikaian antara mazhab tradisional dan gerakan-gerakan yang lebih
terbuka tafsiran mereka dan memanggil diri mereka sendiri kaum Mahasanghika.
Mazhab-mazhab tradisional menganggap Buddha adalah seorang manusia biasa
yang mencapai makrifat, yang juga biasa dicapai oleh para sami yang mentaati
peraturan biarawan dan mengamalkan ajaran Buddha demi mengatasi samsara
dan mencapai arhat. Namun kaum Mahasanghika yang ingin memisahkan diri,
menganggap ini terlalu individualistik dan terlalu mementingkan diri.Mereka

menganggap bahawa tujuan untuk menjadi arhat tidak cukup, dan menyatakan
bahawa tujuan yang sejati adalah mencapai status Buddha penuh dan dengan
itu, membuka membuka jalan untuk faham Mahayana yang kelak muncul.Mereka
menjadi pendukung peraturan biarawan yang lebih longgar dan yang lebih
menarik bagi sebahagian besar orang biasa (itulah maknanya nama mereka
bererti kumpulan "besar" atau "majoriti").
Majlis ini berakhir dengan penolakan ajaran kaum Mahasanghika. Mereka
meninggalkan persidangan dan bertahan selama beberapa abad di bahagian
barat laut India, serta di Asia Tengah, menurut prasasti-prasastiKharoshti yang
ditemukan dekat Oxus dan bertarikh abad pertama.
E. Metode Dakwah Agama Budha
 Dakwah Asoka (+/- 260 SM)
Maharaja Asoka dari Empayar Maurya (273–232 SM) masuk agama Buddha
setelah menaklukkan wilayah Kalingga (sekarang Orissa) di India timur secara
berdarah.

Kerana

menyesali

perbuatannya

yang

keji,

maharaja

ini

lalu

memutuskan untuk meninggalkan kekerasan dan menyebarkan ajaran Buddha
dengan membangun stupa-stupa dan tiang-tiang di mana ia menghimbau untuk
menghormati segala makhluk hidup dan mengajak orang-orang untuk mentaati
Dharma. Asoka juga membina jalan raya dan rumah sakit, rumah persinggahan,
universiti, dan sistem pengairan di seluruh negara. Baginda juga memperlakukan
sebuah orang taklukannya dengan sama, tanpa mengira agama, politik, atau
kasta mereka. Sebagai tempoh ini menandai penyebaran agama Buddha di luar
India. Menurut prasasti-prasasti dan tiang-tiang yang ditinggalkan Asoka
(piagam-piagam

Asoka),

utusan

dikirimkan

ke

pelbagai

negara

untuk

menyebarkan agama Buddha, sampai sejauh kerajaan-kerajaan Yunani di barat,
terutamanya ke kerajaan Baktria-Yunani yang merupakan wilayah tetangga.
Kemungkinan besar mereka juga sampai di daerah Laut Tengah menurut
prasasti-prasasti Asoka.
 Majlis Ketiga Buddhisme (+/- 250 SM)
Maharaja Asoka memulakan Majlis Buddhisme yang ketiga sekitar tahun 250
SM di Pataliputra (sekarang Patna). Majlis ini dipimpin oleh sami Moggaliputta.
Tujuan majlis adalah untuk mendamaikan mazhab-mazhab Buddhisme yang
berbeza-beza, memurnikan gerakan Buddhisme, terutamanya dari puak-puak
oportunis yang tertarik dengan naungan-naungan diraja, dan untuk menyelia
penghantaran mubaligh-mubaligh Buddha ke dunia yang dikenal.

Hukum Pali (Tipitaka, atau Tripitaka dalam bahasa Sanskerta, dan secara harfiah
bererti "Tiga Bakul"), yang terdiri daripada teks-teks rujukan tradisional
Buddhisme

dan

dianggap

diturunkan

langsung

dari

Buddha,

dirasmikan

penggunaannya saat itu. Tipitaka terdiri daripada doktrin (Sutra Pitaka),
peraturan biarawan (Vinaya Pitaka) dan ditambah dengan kumpulan falfasah
(Abhidharma Pitaka).Usaha-usaha Asoka untuk memurnikan agama Buddha juga
mengakibatkan pengucilan gerakan-gerakan lain yang muncul. Terutama, setelah
tahun 250 SM, kaum Sarvastidin (yang telah ditolak oleh Majlis ketiga, menurut
tradisi Theravada) dan kaum Dharmaguptaka menjadi berpengaruh di India barat
laut dan Asia Tengah, sampai masa Empayar Kushan pada abad-abad pertama
Masihi. Para pengikut Dharmaguptaka memiliki ciri khas kepercayaan mereka
bahawa Buddha berada di atas dan terpisah dari anggota komuniti Buddha
lainnya. Sedangkan kaum Sarvastivadin percaya bahawa masa lampau, masa
kini dan masa depan terjadi pada saat yang sama.Dakwah agama Buddha semasa
pemerintahan Maharaja Asoka (260–218 SM)."Penaklukan Dharma telah dilaksanakan dengan
berhasil, pada perbatasan dan bahkan enam ratus yojana (6,400 kilometer) jauhnya, di mana Raja
Yunani Antiochos memerintah, di sana di mana empat raja bernama Ptolemeus, Antigonos, Magas dan
Alexander bertakhta, dan juga di sebelah selatan di antara kaum Chola, Pandya, dan sejauh
Tamraparni." (Piagam Asoka, Piagam Batu ke-13, S. Dhammika)
BUDHA
1.
Buddha diperanakkan dari anak dara
Maya, yaitu yang mengandung tidak dengan
bersuami.2.
Buddha itu menjelma kepada
anak dara Maya, katanya sebab turun kekuasaan
Tuhan yang disebut Roh Suci.

KRISTEN
1.
Yesus diperanakkan dari anak dara
Maria, yaitu yang mengandung tidak dengan
bersuami.2.
Yesus itu menjelma kepada
anak dara Maria, katanya sebab turun kekuasaan
Tuhan yang disebut Roh Suci.

3.
Tentang kelahiran Buddha itu disiarkan
beritanya dari atas langit oleh suatu asterim
nampak naik ditepi langit. Asterim itulah disebut
Bintang Utusan.

3.
Tentang kelahiran Yesus itu disiarkan
beritanya dari atas oleh bintangnya nampak naik
di tepi langit, Bintang itulah disebut Bintang
Utusan.

4.
Apabila Buddha turun dari tempat
segala nyawa, menjelma dalam tubuh anak dara
Maya, maka perut anak dara itu kelihatan terang
berwarna seperti kaca yang jernih, dalamnya
nampak Buddha dengan serba keelokan sebagai
bunga.

4.
Apabila Yesus turun dari tahta kerajaan
langit, menjelma dalam tubuh anak dara Maria,
maka perut anak dara itu kelihatan terang
berwarna seperti kaca yang jernih, dalamnya
nampaklah Yesus dengan serba keelokannya
sebagai bunga.

5.
Buddha anak Maya, seorang anak dara
yang dituruni Roh Suci, diperanakkan pada hari
Krismas.

5.
Yesus anak Maria, seorang anak dara
yang dituruni Roh Suci, diperanakkan pada hari
Krismas.

6.
Ketika Buddha diperanakkan, maka
kemuliaan Tuhan kelihatan bercahaya

6.
Ketika Yesus diperanakkan, maka
kemuliaan tuhan kelihatan bercahaya berkeliling

berkeliling dia. Dewadewa dari surga dan di atas
bumi bernyanyi dan memuji kepada yang
diberkati, katanya: Ini hari Buddhisatwa datang
di muka bumi, hendak memberi kesenangan dan
keselamatan kepada manusia dan dewa, hendak
melimpahkan terang pada tempat tempat yang
kegelapan dan memberi penerangan kepada
siapa yang buta.

dia. Beberap0a Malaikat balatentara dari surga
bernyanyi dan memuji kepada yang diberkati,
katanya: Hormat bagi Allah di tempat tinggi,
selamat di atas bumi! Manusia disenangi!
7.
Yesus didatangi oleh orang alim, yaitu
yang mengetahui beberapa sifat keTuhanan ada
pada kanak kanak itu, dan belum selang satu
hari maka ia disambut sebagai Tuhan segala
Tuhan.

7.
Buddha ditatangi oleh seorang alim,
yaitu orang yang mengetahui beberapa sifat
keTuhanan ada pada kanak-kanak itu, dan belum 8.
Kanak-kanak Yesus itu diberi hadiah
selang satu hari maka ia disambut sebagai Tuhan persembahan barang peremasan, dupa dan emur.
segala Tuhan.
9.
Ketika Yesus masih kanakkanak ia
8.
Kanak-kanak Buddha itu diberi hadiah
berkata kepada ibunya: Aku inilah Yesus anak
persembahan barang peremasan dan permata
Allah.
yang berharga.
10.
Yesus adalah seorang anak yang ditakuti.
9.
Ketika Buddha masih kanak-kanak ia
Hidupnya terancam oleh raja Herodes, yaitu raja
berkata kepada ibunya: Aku inilah yang terbesar yang berdaya upaya membunuh anak itu sebab
ia akan dapat mengalahkannya kelak.
diantara manusia semua.
10.
Buddha adalah seorang anak yang
ditakuti. Hidupnya terancam oleh raja
Bimbasara yang diberitahukan supaya
membunuh anak itu sebab ia dapat mengalahkan
dia kelak.

11.
Ketika Yesus dikirimkan kesekolah,
gurunya heran melihat dia. Zaheus guru itu
berkata kepada Yusuf: Apa sebab kamu bawa
anak ini kepadaku supaya aku ajar, sedang ia
lebih pandai dari padaku.

11.
Ketika Buddha pergi sekolah gurunya
heran melihat dia. Dalam ujian ia melebihi
segala temannya, baik dalam ilmu menulis, baik
ilmu berhitung, ilmu wiskunde dan wijsger,
astrologie, meetkunde dan lain-lain. Ilmu ilmu
itu semuanya diperdapat dengan tidak dipelajari

12.
Setelah umur Yesus dua belas tahun,
mereka membawa Yesus kerumah Allah di
Yerusalem. Ia duduk dalam rumah Allah di
tengah-tengah segala pendeta yang
mendengarkan perkataannya dan bersoal jawab
dengan mereka.

12.
Ketika Buddha berumur dua belas tahun
ia hadir di dalam rumah tuhan. Ia menerangkan
beberapa hal yang tegas dan mengemukakan
beberapa pertanyaan yang sukar. Ia
mengalahkan pembicaraan orang yang
berlawanan dengan dia.

13.
Tatkala Yesus pada suatu ketika berjalan
melalui barisan serdadu serta dengan
benderanya, tunduklah ujung bendera itu
menyembah Yesus.

13.
Tatkala Buddha pada suatu ketika masuk
kedalam rumah tuhan, berdirilah segala patungpatung lalu rebah kepada kakinya dan
menyembah sujud.
14.
Maka sejarah Buddha Gautama itu jika
diturunkan dari pihak Sadhodana, bapaknya,
sampai kepada Maha Sammata, yaitu Raja yang
pertama-tama di dunia, semuanya adaalah

14.
Maka sejarah Yesus itu jika diturut dari
pihak Yusuf, bapknya, sampai kepada nabi
Adam, raja yang pertama-tama di dunia,
semuanya adalah keturunan raja-raja dan pihak
yang berkemuliaan. Beberapa nama dalam daftar
sejarah itu dan beberapa kejadian adalah tersurat
dalam kitab Yahudi (Perjanjian Lama), akan
tetapi tidak mudah hendak disesuaikan antara
satu dengan yang lain. Rupanya nampak bahwa
golongan ahli riwayat Yesus telah memasukkan
nama-nama dan suku bangsa dari pihak yang

turunan raja-raja dan pihak yang berkemuliaan.
Beberapa nama dalam daftar sejarah itu dan
beberapa kejadian adalah tersurat dalam kitabkitab Brahmana. Akan tetapi tidak mudah
hendak disesuaikan antara satu dengan yang
lain. Rupanya namp;ak bahwa golongan ahli
riwayat Buddha telah memasukkan nama-nama
dan suku bangsa dari pihak yang berkemuliaan
kedalam sejarah Gurunya supaya menambah
sifat keTuhanannya.
15.
Buddha berkata: Sembunyikanlah
pekerjaanmu yang baik dan patutlah kamu
mengakui dan memperlihatkan dosamu kepada
dunia.
16.
Mara mencoba Buddha sambil katanya:
Dangan kamu lanjutkan merasuk kehidupan
secara agama, maka dalam tujuh hari kamu akan
menjadi raja memerintah segala dunia.
17.
Buddha tidak memperdulikan perkataan
orang jahat itu sambil berkata kepadanya:
Enyahlah kamu daripadaku.
18.
Setelah Mara meninggalkan Buddha,
maka turunlah hujan bunga dari langit dan bau
yang harum ditiup angin.
19.

Buddha berpuasa hingga lama.

20.
Buddha Juru Selamat, dimandikan dan
tersebutlah bahwa Roh Tuhan hadir dalam air
mandi suci itu. Artinya, tidak hanya tuhan yang
mahatinggi saja ada di situ, tetapi Roh Sucipun
ada sertanya, yaitu Roh yang menyanyi sebab
Buddha menjelma pada tubuh anak dara Maya.
21.
Pada suatu ketika, kira-kira dekat pada
akhir hidupnya di dunia, tiba-tiba Buddha
Gautama berubah rupa mukanya. Sementara ia
di atas gunung di negeri Silon, datanglah terang
jatuh kepadanya dan bernyala mengelilingi
kepalanya. Rupanya seperti bulatan dari pada
terang. Gunung itu disebut Pendawa, artinya
yang berupa putih-kuing. Maka tersebutlah
bahwa kemuliaan diri Gautama nampak dua kali
ganda kuatnya dan dirinya terlihat sebagai arca
keemasan yang gilang gemilang rupanya,
sebagai terang matahari dan bulan. Pada waktu
itu segala orang yang hadir berkata, bahwa
Gautama itu bukan seorang manusia biasa atau

berkehormatan ke dalam sejarah Gurunya, akan
penambaha sifat keTuhanannya.
15.
Pengajaran Yesus kepada manusia,
hendaklah manusia merahasiakan amalnya yang
baik, sebaiknya patutlah manusia mengakui
mengakui dan memperlihatkan kedosaannya
kepada dunia.
16.
Setan menunjukkan kepada Yesus segala
kerajaan dunia sambil katanya: Sekalian ini
kuberikan kepadamu kelak, jika engkau sujud
menyembah aku.
17.
Yesus tidak memperdulikan perkataan
setan itu dan ia berkata kepadanya: Enyahlah
kamu, hai setan, dari padaku.
18.
Setelah setan mengundurkan diri dari
padanya, maka datanglah beberapa malaikat
melayani Yesus.
19.
Yesus berpuasa hingga empat puluh hari
dan empat puluh malam lamanya.
20.
Yesus dimandikan oleh Yahya dalam
sungai Yordan, ketika itu turunlah Roh Allah.
Artinya, tidak hanya Allah yang maha tinggi saja
hadir di situ, tetapi Roh Suciopoun ada sertanya,
yaitu Roh yang menjelma kepada tubuh anak
dara Maria.
21.
Pada Suatu ketika, Yesus berobah rupa
muka dan pakaiannya: Maka oleh Yesus
dibawanya sertanya akan Petrus dan Yahya dan
Yakub lalu naik ke atas sebuah gunung hendak
meminta doa. Maka sementara ia meminta doa
berubahlah rupa mukanya dan pakaiannya
putihlah gilang-gemilang.
22.
Yesus memperbuat beberapa mukjizat
yang besar-besar untuk kebaikan manusia.
Dongeng-dongeng yang berhubung dengan
kehidupannya penuh dengan mukjizat yang luar
biasa dan mengherankan itu.
23.
Orang-orang pengikut Yesus yang
bersembahyang dengan atas nama Yesus,
tuhannya, mereka mengharapkan pembalasan
surga dari padanya.
24.

Apabila Yesus sudah mati dan

seorang manusia belaka. Dan pada ketika itu diri
Buddha terbagi menjadi tiga bagian, pada
masing-masing bagian bernyala terang yang
bercahaya.

dikuburkan, maka kain pafan pembungkus
tubuhnya terpisah dan terasing daripadanya dan
kuburnyapun terbuka oleh suatu kekuasaan yang
gaib.

22.
Buddha memperbuat beberapa mukjizat
yang besar-besar untuk kebaikan manusia.
Dongeng-dongeng yang berhubungan dengan
kehidupannya penuh dengan mukjizat yang luar
biasa dan mengherankan itu.

25.
Apabila Pekerjaan Yesus di muka bumi
ini sudah selesai, maka iapun naik ke langit serta
dengan badan jasmaninya.

23.
Orang-orang pengikut Buddha yang
melakukan sembahyang dengan atas nama
Buddha, mereka mengharapkan pembalasan
surga dari padanya.
24.
Apabila Buddha sudah mati dan
dikuburkan, maka kain pafan pembungkus
tubuhnya terpisah dan terasing dari padanya.
Dan pintu peti mayat itupun terbukalah oleh
suatu kekuasaan yang gaib.

26.
Yesus hendak datang di muka bumi pada
hari kesudahan, yang keperluannya untuk
mengembalikan dunia kepada kebahagiaan dan
keteraturan.
27.
Yesus akan menjadi hakim kelak bagi
segala orang mati.
28.
Yesus, ialah Alif dan Ya, artinya tak ada
permulaan dan kesudahannya, ia yang mnaha
tinggi dan kekal selama-lamanya.

25.
Apabila pekerjaan Buddha dipermukaan
bumi ini sudah selesai, maka iapun naik kelangit
serta dengan badan jasmaninya.

29.
Yesus adalah menjadi Juru selamat bagi
manusia sedunia; segala dosa dunia biarlah
tertimpa kiranya atas dirinya, supaya dunia dapat
tertolong.

26.
Buddha hendak datang lagi di muka bumi
pada hari kesudahan, yang keperluannya untuk
mengembalikan dunia kepada kebahagiaan dan
keteraturannya.

30.
Pengajaran Yesus kepada manusia,
hendaklah manusia merahasiakan amalnya yang
baik dan sebaliknya patut mengakui dan
memperlihatkan dosanya kepada dnunia.

27.
Buddha akan menjadi hakim kelak bagi
segala orang mati.

31.
Yesus dibayang-bayangkan sebagai suatu
badan dari pada terang matahari kebenaran yang
dimusuhi oleh Ular tua, yakni setan-setan atau
musuh dan lawan.

28.
Buddha, ialah Alif dan ya, artinya tak ada
permulaan dan kesudahannya, ia yang maha
tinggi dan kekal selama-lamanya.
29.
Buddha berkata: Biarlah dosa dunia ini
semua tertimpa atas diriku, supaya dunia dapat
tertolong.
30.
Buddha berkata: Sembunyikanlah
pekerjaanmu yang baik, dan patutlah kamu
mengakui dan memperlihatkan dosamu kepada
dunia.
31.
Buddha dibayangkan sebagai sebuah
badan dari pada terang, yang dimusuhi oleh
Mara artau Naga, yaitu suatu kekuatan gelap
atau Ular yang berdosa.

32.
Yesus datang tidak hendak merombak
syariat, melainkan hendak menggenapinya: Aku
datang tidak hendak merombak torat, melainkan
akan menggenapinya. Dan merupakanbsuatu
mata rantai dari rantai nabi-nabi.
33.
Pada suatu hari, setelah Yesus melakukan
perjalanan jauh, datanglah ia ke sebuah negeri
Samaria. Maka karena ia letih berjalan,
duduklah ia di dekat sebuah telaga. Datanglah
seorang perempuan Samaria hendak menimba
air, lalu Yesus berkata kepadanya: Berilah aku
minum. Maka sahut perempuan Samaria itu
kepadanya: Bagaimana hal ini, tuan seorang
Yahudi minta minum kepada saya seorang
perempuan Samaria, karena orang Yahudi tidak

32.
Buddha datang tidak hendak merombak
syariat, melainkan hendak menggenapinya. Ia
suka mengumpamakan dirinya senmdiri sebagai
suatu mata rantai dalam suatu ikatan rantai
panjang antara guru-guru yang mendapat ilham.
33.
Pada suatu hari berjumpalah Ananda,
sahabat Buddha dengan Matangi, seorang
perempuan yang berderajat rendah bangsa
Candala pada sebuah telaga. Sementara itu iapun
meminta sedikit air kepada perempuan itu. Maka
perempuan itu menyatakan kepadanya bahwa ia
dalah seorang perempuan dari derajat rendah,
maka ia tidak boleh dekat-dekat dengan Ananda.
34.
Buddha berakta: Maka maksud segala
perbuatanku adalah hendak melakukan belas
kasihan kepada sesama manusia.
35.
Pada ketika Buddha mula-mula menjadi
Guru, pergilah ia kenegeri Benares dan
diucapkannya suatu pidato. Oleh karena
pidatonya itu datanglah Kedanaya dan emapt
orang yang lain, lalu diajaknya menjadi sahabat.
Maka sejak itu banyaklah orang mengikut dia
dan dimana saja Buddah membuka pengajaran.
36.
Barang siapa menjadi sahabat Buddha
wajiblah ia meninggalkan keduniaan,
membuang kan kekayaannya dan berjanji
senantiasa hidup dalam kemiskinan.
37.
Maka adalah tersebut dalam Kitab Suci
Buddha, bahwa orang banyak meminta tanda
kepada Buddha supaya mereka percaya
kepadanya.
38.
Apabila Buddha sudah hampir mangkat,
maka dikatakannyalah suatu nubuat tentang
sesuatu yang hendak datang kelak, katanya: Hai
Ananda, jika kelak aku sudah pergi, janganlah
kamu menduga bahwa Buddha sudah tidak ada
lagi; segala perkataan yang sudah kuajarkan dan
segala perintahkuy hendaknya menjadi suatu
pusaka bagimu dan kamu pandang akan dia
sebagai Buddha.
39.
Di dalam kitab Sumadewa tersebut
seperti berikut: membuangkan saegala kekayaan
kita adalah suatu kebajikan yang amat sukar
dijhalankan dalam dunia ini. Barang siapa
membuangkan kekayaannya, maka adalah ia

beramah tamah dengan orang Samaria.
34.
Yesus berkata: Kasihlah akan seterumu
dan mintakanlah berkat atas segala orang yang
mengutuki kamu dan buatlah baik kepada segala
orang yang bencio kepadamu.
35.
Pada ketika Yesus mula-mula menjadi
Guru, pergilah ia ke negeri Kapernaumo dan
diucapkannya di sana suatu pidato. Pada saat itu
emapt orang pemuka diajaknya masuk menjadi
sahabatnuya. Maka sejak itu, di tempat mana
Yesus membuka mengajaran orang banyak
datang percaya kepadanya.
36.
Barang siapa menjadi sahabat Yesus,
wajiblah ia meninggalkan keduniaan,
membuangkan segala kekayaannya dan berjanji
senantiasa hidup dalam kemiskinan.
37.
Maka adalah tersebut dalam Kitab Yesus
(Injil Perjanjian Baru), bahwa orang banyak
meminta tanda kepada Yesus supaya mereka
dapat percaya kepadanya.
38.
Apabila Yesus sudah hampir kepada
mangkat, maka dikatakannya suatu nubuat
tentang sesaut yang hendak datang kelak,
katanya: baptiskanlah mereka itu demi nama
Bapa dan Anak dan Rohul Kudus dan ajarkan
kepada mereka itu menurut segala sesuatu yang
telah kupesan kepadamu. Bahwa sesungguhnya
adalah aku serta dengan kamu pada sedia kala
hingga kepada kesudahan alam ini.
39.
Maka datanglah seorang kepadanya
seraya katanya: Ya guru yang baik, apakah yang
patut hyamba perbuat, supaya hamba merwarisi
hidup yang kekal? Yesus berkata kepadanya:
Jika kamu ingin menjadi sempurna, juallah
segala milikmu, bagibagikanlah kepada orang
miskin; nmaka kamu akan beroleh suatu mata
benda dalam surga, lalu mari, ikutlah aku,
karena lebih mudah seekor unta masuk lobang
jarum dari pada seorang berharta atau beruang
masuk surga. Maka janganlah kamu kumpulkan
harta benda akan dirimu di atas bumi, yaitu di
tempat ngengat dan karat membinasakan dia dan
pencuri menetas atau mencuri. Melainkan
himpunkanlah harta benda akan dirimu dalam
surga, yaitu di tempat yang tidak ada ngengat
dan karat membinasakan dia dan tidak juga

seperti membuangkan jiwanya, sebab jiwa kita
seakanakan terikat pada kekayaan itu. Akan
tetapi apabila hati Buddha datang pada belas
kasihan, maka iapun membuangkan jiwanya
seperti dibuangkannya rumput dari padanya.
Apakah perlunya kita memikir-mikirkan
kekayaan yang tak berguna itu! Oleh karena
kebajikan yang mulia itu, ketika diri Buddha
telah terlepas dari segala nafsu keduniaan dan
oleh karenanya ia memperoleh ilmu keTuhanan,
maka sejak itu mencapai derajat Buddha. Oleh
karena itu patutlah orang yang berbudi apabila ia
dapat melepaskan diri dari segala nafsu
kenduniaan maka ia lalu berbuat kebaikan bagi
segala mahluk sekalipun misalnya perlu ia
mengurbankan jiwanya supaya ia dapat
memperoleh ilmu yang nyata.
40.
Maksud Buddha ialah akan mendirikan
Kerajaan Agama, yakni kerajaan surga.
41.
Buddha berkata: bahwa aku sekarang
hendak memutar roda hukum yang mulia. Untuk
maksud ini pergilah aku kenegeri Benares, akan
memberi terang kepada mereka yang diliputi
oleh awan kegelapan dan akan membuka pintu
hidup yang kekal bagi segala manusia.
42.
Buddha berkata: Merskipun kiranya
langit jatuh ketanah, dan dunia ditenggelamkan
dan binasa, dan gunung-gunung berbelah-belah,
dan air laut menjadi kering, tetapi yakinlah
engkau, hai Ananda, bahwa sabda Buddha itulah
nyata adanya.
43.
Buddha berkata: Tiadalah barang suatu
keinginan yang terhebat dari pada berzina.
Untunglah tidak ada dua macam keinginan yang
sehebat itu. Jika sekiranya ada dua, niscaya tiada
seorangpun dalam segenap alam inii dapat
menurut kepada kebenaran. Jagalah jangan
kiranya penglihatan matamu jatuh kepada
perempuan. Jika kamu beserta dengan
perempuan ingatlah olehmu seakanakan kamu
tidak hadir ditempat itu. Jika kamu bercakapcakap dengan perempuan jagalah baik-baik akan
hatimu.
44.
Buddha berkata: Orang berbudi patutlah
meyingkirkan dirinya daripada bersuami-istri
seakan-akan dipandangnya perkawinan itu
sebagai sumur api yang menyala-nyala, jangan

pencuri menetas atau mencuri.
40.
Maka sejak itu Yesus mulai mengajarkan
agama dan berkata: Tobatlah kamu, karena
kerajaan surga telah hampirlah.
41.
Sejak Yesus telah dicobai oleh setan,
maka mulailah ia mendirikan kerajaan agama
dan pergilah ia dengan maksud itu kesebuah
negeri Kapernaum. Adapun orang-orang yang
duduk dalam gelap itu melihat suatu terang
besar, dan akan segala orang yang duduk di
tanah bayang-bayang terang atasnya.
42.
Karena Torat itu diberikan oleh Musa,
tetapi kurnia dan kebenaran telah jadi oleh Yesus
Al-Masih. Sesungguhnya aku berkata
kepadamu, bahwa langit dan bumi akan lalu
kelak, tetapi perkataanku ini tidak akan lalu.
43.
Yesus berkata: Maka telah kamu dengan
perkataan orang dahulu kala, yaitu jangan kamu
berbuat zina; tetapi aku berkata kepadamu
barang siapa yang memandang seorang
perempuan serta ingin akan dia, yaitu sudah
berbuat zina dengan dia dalam hatinya, maka
barang siapa yang tangannya membuat ia
cenderung kepada zina potonglah tangannya
sebelah mana membuat ia cenderung kepada
zina, demikian pula dengan anggota tubuh yang
lainnya.
44.
Ada orang yang tidak dapat kawin karena
ia memang lahir demikian dari rahik ibunya, dan
ada orang yang dijadikan demikian oleh orang
lain, dan ada orang yang membuat dirinya
demikian karena kemauannya sendiri oleh
karena Kerjaaan Sorga. Siapa yang dapat
mengerti hendaklah ia mengerti (Injil Kitab
Matius 19: 12).
45.
Sementara Yesus berjalan lalu dilihatnya
seorang buta dari pada mula jadinya. Maka
bertanyalah murid-muridnya, katanya: Ya Guru,
siapakan gerangan berbuat dosa, orang inikah,
atau iobu bapaknyakah, maka ia jadi dengan
buta?.
46.
Yesus dapat mengetahui pikiran orang
lain. Oleh sebab itu ia mengatahui pikiran orang
lain itu, maka ia adalah mengetahui pikiran

kiranya sampai dirinya terjun ke dalamnya.

segala sesuatu.

45.
Ilmu Buddhisme menetapkan suatu
hukum, barang siapa mengetam (menderita)
kesusahan, kekecewaan dan kesengsaraan dan
sebagainya, nyatalah bahwa ia sendiri dahulu
menanam (berbuat) kesalahan atau dosa. Jika
sekalian dosa itu tidak dibuatnya dalam dunia
ini, tentu dibuatnya dalam dunia yang telah lalu.

47.
Maka adalah tersebut dalam Kitab Injil
Perjanjian Baru bahwa Yesus pernah berkata
demikian: Jikalau mata kanamu mendatangkan
salah kepadamu, koreklah dia, buangkan dari
padamu.

46.
Buddha dapat mengetahui pikiran orang