Jenis dan Jenis aliran Piroklastik
Jenis-Jenis Batuan Piroklastik
Petrologi atau berasal dari kata yunani “Petra berarti Batu ” merupakan salah satu cabang dari Ilmu
Geologi yang mempelajari tentang Batuan dan proses dari pembentukan Batuan tersebut . petrologi batuan
terdapat ke dalam beberapa Bidang yag membahas khusus tentang Batuan tersebut yaitu Batuan Beku ,
Batuan Sedimen , dan Batuan Metamorf.
Batuan Piroklastik sendiri merupakan Jenis Batuan Beku yang Fragmental . Dimana pada proses
pembentukannya berkaitan dengan Proses Volkanik yang Eksplosif . Batuan Piroklastik atau pyroclastics
(berasal dari bahasa Yunani πῦρ, yang berarti api; dan κλαστός, yang berarti rusak) adalah Batuan yang
memiliki sifat klastik yang materi penyusunnya merupakan material Vulkanik dari Proses Volkanik pada
Gunung Berapi. Dimana material Vulkanik yang ada mengalami litifikasi atau sudah mengalami proses
pengangkutan dan deformasi mekanis , hasil dari proses ini disebut volcaniclastic. Batuan Piroklastik
berkaitan erat dengan Prose Volkanik seperti Aktivitas ledakan dari Gunung Berapi , dalam skala yang
besar seperti letusan Plinian , letusan Krakatau atau letusan Phreatomagmatic yang besar. Endapan /
Deposito dari batuan Piroklastik merupakan gabungan dari Abu di Udara , Bom Lapilli / Blok berkaitan juga
dengan Hancuran batuan yang berasal dari Gunung itu sendiri .
Gambar 1 . Keterkaitan antara proses pembentukan batuan Piroklastik dan proses Volkanik pada
gunung Berapi
( Batuan Piroklastik ppt )
Gambar 2. Salah Satu Contoh proses pembentukan Batuan Piroklastik pada Erupsi Gunung Mayon ,
Filipina (Batuan Piroklastik Ppt)
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa Batuan Piroklasti merupakan hasil dari Prose Volkanik yang
kemudian mengalami kembali prosesyang samadengan batuan lain yaitu Litifikasi , pengangkutan dan
deformasi pada endapannya . Secara genetic , proses terbentuknya Endapan dari Piroklastik dapat Dibagi
ke dalam Tiga jenis yaitu :
1. Pyroclastic Fall
2. Pyroclastic Flow
3. Pyroclastic Surge
Hasil letusan gunungapi (direct blast)
Terdiri dari pecahan-pecahan (pyroclast)
BATUAN PIROKLASTIK
Tuf , Aglomerkt , Breiasi
Piroilkastii
ENDAPAN PIROKLASTIK
Litifikasi
Pyroclkastic fkll
Pyroclkastic foo
Pyroclkastic asurge
Skema Proses Pembentukan Batuan Piroklastik
1. PYROCLASTIC FALL ( Endapan Jatuhan Piroklastik )
Pembentukan dari Endapan ini berkaitan dengan Proses Vulkanik Gunung Berapi yaitu
ledakan yang Eksploasif dimana material yang ada akan dilemparkan ke udara secara sementara .
Piroklastik yang ada setelah meledak dan berada di Atmosfer / Udara akan mengalami Suspensi dan
kemudian akibat adanya gaya gravitasi akan jatuh kembali ke Bawah melalui Atmosfir dan
membentuk Endapan piroklastik yang berada di sekitar wilayah Gunung Berapi .
Dari proses pembentukannya dapat kita simpulkan bahwa material yang paling banyak
terbentuk pada proses ini adalah material yang bersifat ringan seperti Debu / Abu vulkanik (Ash ),
pumice atau scoriaan. Namun dapat juga material Padat seperti Lapilli bergantung kepada jenis
ledakan yang terjadi atau secara garis besar factor yang mempengaruhi Distribusi Materialnya dalah
Ukuran fragmen / materialnya , kekuatan Ledakan dan juga Arah Angin
. Pada Proses
pembentukan Endapanya selain endapan yang tersebar secara merata di sekitar wilayah gunung
Berapi dan menjauh dari pusat erupsinya , proses pembentukan endapanya tidak dipengaruhi oleh
topografi alam sekitarnya tetapi akan mempengaruhi bentuk wilayah sekitar seiring dengan
berjalnnya waktu ( membentuk bidang waktu ) . Pada pembentukan Endapanya akan terlihat adanya
bentuk perlapisan yang baik serta pada lapisan akan terlihat struktur Butiran yang bersusun dan
terdapat pemilahan Butiran , dan juga pada strata sedimen dari piroklastik terbentuk kenampakan
gradasi normal dan reverse . Contoh dari Endapan ini adalah Agglomerate, breksi dan tuff .
Salah satu jenis Proses pyroclastic Fall di Indonesia adalah pada peristiwa Ledakan gunung
Krakatau dimana Hasil dari Ledakan ini meliputi luas wilayah lebih dari dikenali lebih 800.000 km
² serta Abu piroklastiknya mampu menutupi seluruh permukaan Dunia dalam 13,5 hari pada
ketinggian 30 sampai 50 km dengan kecepatan 12 km/jam . Masih terdapat sisa dari abu piroklastik
pada Atmosfer bagian atas dan baru mengalami pengendapan setelah bertahun-tahun lamanya . Pada
saat itu terjadi penurunan suhu global sebesar 0,5 ° C selama sedikitnya lima tahun .
Gambar 3. Endapan Jatuhan Piroklastik ( Batuan Piroklastik Ppt )
2. PYROCLASTIC FLOW ( Endapan Aliran Piroklastik )
Jenis dari proses Endapan ini berkaitan dengan material Gas , Padat , dan Cair yang
bercampur di dalamnya yang langsung keluar dari pusat Erupsi kemudian mengalami pergerakan
dalam bentuk Aliran . Dimana material gas atau yang berbentuk setengah padat ini akan bergerak
atau tertransportasi di atas Tanah menuruni kemiringan lereng yang ada dengan cara mengalir atau
Flow . Material pada Batuan ini biasanya membentuk Ikatan yang terbuka sehingga Kontak antar
fragmen sangat jarang terjadi .
Endapan Aliran Piroklastik sering juga disebut nuees ardentes ( dari Bahasa Prancis yang
berarti “ awan bercahaya “ ) atau Wedhus Gembel pada Beberapa bagiannya . Pada Nuees Ardentes
biasanya merupakan bagian yang mengandung fragmen lava padat dari runtuhan kubah dari gunung
Berapi atau aliran lava kubah dan jika disebut dengan Arus Apung merupakan bagian yang
mengandung vesiculated , low-density dari batu apung ( Buih Vulkanik ) yang berasal dari runtuhan
sebuah kolom letusan .
Aliran dari Endapan ini mampu mencapai kecepatan 150 km/ jam dan dengan suhu yang
mencapai kira-kira 700-1000 0C . Proses pengendapan dari aliran ini sangat bergantung pada
Topografi wilayah yang di lewatinya , kebanyakan akan mengalami pengendapan pada Lembahlembah di sekitar Gunung berapi hanya beberapa saja yang mampu keluar sejauh beberapa atau
puluhan kilometer dari Gunung Berapi . Karena merupakan aliran yang bersifat gas atau setengah
padat yang mengalir di atas tanah kebanyakan hasil dari pengendapan yang terjadi memiliki Sortasi
yang buruk karena densitas yang dimilikinya lebih kecil daripada permukaan tanah yang
dilewatinya . Endapan Aliran Piroklastik ini bias sangat mematikan dan menyapu bersih segala hal
yang dilewatinya karena kemampuan mobilitasnya atau kecepatanya yag sangat tinggi berkaitan
dengan fluidisasi material di dalamnya dan suhunya yang sangat Tinggi .
Pada Aliran Piroklastik terdapat dua buah bagian yang bergerak yaitu Aliran basal berupa
Fragmen yang kasar dan besar yang bergerak di atas tanah dan Aliran Abu berupa partikel yang
halus yang bergerak di atas aliran basal . Aliran abu pada umumnya jatuh di wilayah yang Luas
karena merupakan material yang ringan dan melawan arah angina dari aliran Basal , hal inilah yang
menyebabkan lapisan pada Endapanya ada yang bergradasi normal dan juga reverse . Hasil dari
Endapan ini dapat berupa glowing avalanche, lava collapse dan hot ash avalanche
Contoh dari Proses endapan aliran ini adalah yang terjadi di Gunung St Helens pada 18 Mei ,
Mont Pelee (Martinique, Hindia Barat) pada tahun 1902 , dan aliran Koya 6000 tahun yang lalu di
selatan Jepang .
a. Gambar 4 Endapan Aliran Piroklastik
b. Gambar 5 Contoh Endapan Aliran Piroklastik
3. PYROCLASTIC SURGE ( Endapan Surge Piroklastik )
Endapan Piroklastik Syrge merupakan salah satu jenis endapan yang mirip dengan endapan
piroklastik Aliran namun terdapat perbedaan pada tingkat kerapatan pada massannya . Dimana
masssa yang dimiliki oleh Pyroclastic Surge lebih rendah / renggang daripada Pyroclastic flow atau
didalamnya perbandingan rasio antara gas dan batuan lebih besar Batuannya daripada Gasnya .
Pyroclastic surge adalah batuan piroklastik yang material penyusunnya tertransport melalui
permukaan tanah tetapi terjadi proses spin / turbulen (menggelinding atau berputar) sehingga akibat
proses spinini/turbulen , material penyusunya cenderung mengalami proses pembulatan ( rounded ) .
Pada proses terjadinya pyroclastic surge juga terjadi Gelombang Piroklastik dimana terjadi
pergolakan antara massa fluida dan gas serta adanya ledakan dari material padat berupa Fragmen
batuan pada saat terjadi Aktivitas Gunung Berapi .
Kemampuan dari pergerakan Pyroclastic surge ini jauh lebih besar daripada Pyroclastic flow ,
Pyroclastic surge dapat bergerak sampai 1050 km/ jam dan sifatnya yang bergolak dapat
memungkinkan Pyroclastic jenis ini dapat menaiki Pegunungan atau Bukit tidak hanya menuruni
Lereng seperti Pyroclastic Flow . Pyroclastic Surge bias tidak dan bias juga tergantung pada
Topografi wilayah di sekitarnya . terdapat dua jenis Pyroclastic Surge dapat dibagi ke dalam dua
bentuk yaitu : Gelombang piroklastik yang "panas" yang terdiri dari awan kering dan batuan dan
Gas yang memiliki suhu yang Tinggi bias sampai 100 0 C dan gelombang Piroklastik yang "dingin"
atau disebut juga Basis Surge yang terdiri dari batuan , uap dan air yang memiliki suhu di bawah
100 0 C . Terdapat beberapa jenis Basis Surge tergantung bagaimana Asosiasinya dengan Piroklastik
yang lain yaitu Endapan Base Surge bila berasosiasi dengan Endapan jatuhan , Endapan Ground
Surge bila berasosiasi dengan Aliran piroklastik , Endapan Ash-Cloud Surge bila berada di atas
endapan aliran piroklastik .
Piroklastik baik yang panas maupun dingin akan mengakibatkan kerusakan atau
menghancurkan segala jenis Benda yang dilewatinya baik vegetasi maupun struktur yang
dilewatinya , menutupi seluruh permukaan tanah dengan lapisan Abu dan Puing-Puing kasar dengan
ketebalan yang bervariasi mulai dari sentimeter atau lebih tebal lagi . Karena suhu yang tinggi dan
mobilitas yang cepat Endapan ini dapat membakar atau menyebabkan kematian pada hewan ,
manusia dan Tumbuhan .
Contoh dari peristiwa Endapan ini adalah pada Cascade Range dan Mount Pelee di
Martinique pada 1902
Gambar 6 Endapan Surge (www.wired.com)
REFERENSI
Endaroto , Danang . (2015).Pengantar Geologi Dasar. Jawa Tengah .lembaga Pengembangan
pendidikan (LPP ) UNS UPT PENERBITAN DAN PERCETAKAN UNS (UNS PRESS )
Fischer, R. V., and Schmincke, H. U., 1984, Pyroclastic Rocks, Springer-Verlag, Berlin
Heidelberg, 459p.
Staff Asisten Mineralogi dan Petrologi. 1995. Diktat Praktikum Petrologi. Laboratorium Bahan
Galian Jurusan Teknok Geologi UGM. Yogyakarta.
Universitas
Gadjah
Mada.
BAB
III
Batuan
Piroklastik.
Retrieved
from
http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/40384/d025fd0777d36d725d3a023f 00a51cb (Diakses
pada tanggal 9 Oktober 2015 pukul 16.58 WIB).
Petrologi atau berasal dari kata yunani “Petra berarti Batu ” merupakan salah satu cabang dari Ilmu
Geologi yang mempelajari tentang Batuan dan proses dari pembentukan Batuan tersebut . petrologi batuan
terdapat ke dalam beberapa Bidang yag membahas khusus tentang Batuan tersebut yaitu Batuan Beku ,
Batuan Sedimen , dan Batuan Metamorf.
Batuan Piroklastik sendiri merupakan Jenis Batuan Beku yang Fragmental . Dimana pada proses
pembentukannya berkaitan dengan Proses Volkanik yang Eksplosif . Batuan Piroklastik atau pyroclastics
(berasal dari bahasa Yunani πῦρ, yang berarti api; dan κλαστός, yang berarti rusak) adalah Batuan yang
memiliki sifat klastik yang materi penyusunnya merupakan material Vulkanik dari Proses Volkanik pada
Gunung Berapi. Dimana material Vulkanik yang ada mengalami litifikasi atau sudah mengalami proses
pengangkutan dan deformasi mekanis , hasil dari proses ini disebut volcaniclastic. Batuan Piroklastik
berkaitan erat dengan Prose Volkanik seperti Aktivitas ledakan dari Gunung Berapi , dalam skala yang
besar seperti letusan Plinian , letusan Krakatau atau letusan Phreatomagmatic yang besar. Endapan /
Deposito dari batuan Piroklastik merupakan gabungan dari Abu di Udara , Bom Lapilli / Blok berkaitan juga
dengan Hancuran batuan yang berasal dari Gunung itu sendiri .
Gambar 1 . Keterkaitan antara proses pembentukan batuan Piroklastik dan proses Volkanik pada
gunung Berapi
( Batuan Piroklastik ppt )
Gambar 2. Salah Satu Contoh proses pembentukan Batuan Piroklastik pada Erupsi Gunung Mayon ,
Filipina (Batuan Piroklastik Ppt)
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa Batuan Piroklasti merupakan hasil dari Prose Volkanik yang
kemudian mengalami kembali prosesyang samadengan batuan lain yaitu Litifikasi , pengangkutan dan
deformasi pada endapannya . Secara genetic , proses terbentuknya Endapan dari Piroklastik dapat Dibagi
ke dalam Tiga jenis yaitu :
1. Pyroclastic Fall
2. Pyroclastic Flow
3. Pyroclastic Surge
Hasil letusan gunungapi (direct blast)
Terdiri dari pecahan-pecahan (pyroclast)
BATUAN PIROKLASTIK
Tuf , Aglomerkt , Breiasi
Piroilkastii
ENDAPAN PIROKLASTIK
Litifikasi
Pyroclkastic fkll
Pyroclkastic foo
Pyroclkastic asurge
Skema Proses Pembentukan Batuan Piroklastik
1. PYROCLASTIC FALL ( Endapan Jatuhan Piroklastik )
Pembentukan dari Endapan ini berkaitan dengan Proses Vulkanik Gunung Berapi yaitu
ledakan yang Eksploasif dimana material yang ada akan dilemparkan ke udara secara sementara .
Piroklastik yang ada setelah meledak dan berada di Atmosfer / Udara akan mengalami Suspensi dan
kemudian akibat adanya gaya gravitasi akan jatuh kembali ke Bawah melalui Atmosfir dan
membentuk Endapan piroklastik yang berada di sekitar wilayah Gunung Berapi .
Dari proses pembentukannya dapat kita simpulkan bahwa material yang paling banyak
terbentuk pada proses ini adalah material yang bersifat ringan seperti Debu / Abu vulkanik (Ash ),
pumice atau scoriaan. Namun dapat juga material Padat seperti Lapilli bergantung kepada jenis
ledakan yang terjadi atau secara garis besar factor yang mempengaruhi Distribusi Materialnya dalah
Ukuran fragmen / materialnya , kekuatan Ledakan dan juga Arah Angin
. Pada Proses
pembentukan Endapanya selain endapan yang tersebar secara merata di sekitar wilayah gunung
Berapi dan menjauh dari pusat erupsinya , proses pembentukan endapanya tidak dipengaruhi oleh
topografi alam sekitarnya tetapi akan mempengaruhi bentuk wilayah sekitar seiring dengan
berjalnnya waktu ( membentuk bidang waktu ) . Pada pembentukan Endapanya akan terlihat adanya
bentuk perlapisan yang baik serta pada lapisan akan terlihat struktur Butiran yang bersusun dan
terdapat pemilahan Butiran , dan juga pada strata sedimen dari piroklastik terbentuk kenampakan
gradasi normal dan reverse . Contoh dari Endapan ini adalah Agglomerate, breksi dan tuff .
Salah satu jenis Proses pyroclastic Fall di Indonesia adalah pada peristiwa Ledakan gunung
Krakatau dimana Hasil dari Ledakan ini meliputi luas wilayah lebih dari dikenali lebih 800.000 km
² serta Abu piroklastiknya mampu menutupi seluruh permukaan Dunia dalam 13,5 hari pada
ketinggian 30 sampai 50 km dengan kecepatan 12 km/jam . Masih terdapat sisa dari abu piroklastik
pada Atmosfer bagian atas dan baru mengalami pengendapan setelah bertahun-tahun lamanya . Pada
saat itu terjadi penurunan suhu global sebesar 0,5 ° C selama sedikitnya lima tahun .
Gambar 3. Endapan Jatuhan Piroklastik ( Batuan Piroklastik Ppt )
2. PYROCLASTIC FLOW ( Endapan Aliran Piroklastik )
Jenis dari proses Endapan ini berkaitan dengan material Gas , Padat , dan Cair yang
bercampur di dalamnya yang langsung keluar dari pusat Erupsi kemudian mengalami pergerakan
dalam bentuk Aliran . Dimana material gas atau yang berbentuk setengah padat ini akan bergerak
atau tertransportasi di atas Tanah menuruni kemiringan lereng yang ada dengan cara mengalir atau
Flow . Material pada Batuan ini biasanya membentuk Ikatan yang terbuka sehingga Kontak antar
fragmen sangat jarang terjadi .
Endapan Aliran Piroklastik sering juga disebut nuees ardentes ( dari Bahasa Prancis yang
berarti “ awan bercahaya “ ) atau Wedhus Gembel pada Beberapa bagiannya . Pada Nuees Ardentes
biasanya merupakan bagian yang mengandung fragmen lava padat dari runtuhan kubah dari gunung
Berapi atau aliran lava kubah dan jika disebut dengan Arus Apung merupakan bagian yang
mengandung vesiculated , low-density dari batu apung ( Buih Vulkanik ) yang berasal dari runtuhan
sebuah kolom letusan .
Aliran dari Endapan ini mampu mencapai kecepatan 150 km/ jam dan dengan suhu yang
mencapai kira-kira 700-1000 0C . Proses pengendapan dari aliran ini sangat bergantung pada
Topografi wilayah yang di lewatinya , kebanyakan akan mengalami pengendapan pada Lembahlembah di sekitar Gunung berapi hanya beberapa saja yang mampu keluar sejauh beberapa atau
puluhan kilometer dari Gunung Berapi . Karena merupakan aliran yang bersifat gas atau setengah
padat yang mengalir di atas tanah kebanyakan hasil dari pengendapan yang terjadi memiliki Sortasi
yang buruk karena densitas yang dimilikinya lebih kecil daripada permukaan tanah yang
dilewatinya . Endapan Aliran Piroklastik ini bias sangat mematikan dan menyapu bersih segala hal
yang dilewatinya karena kemampuan mobilitasnya atau kecepatanya yag sangat tinggi berkaitan
dengan fluidisasi material di dalamnya dan suhunya yang sangat Tinggi .
Pada Aliran Piroklastik terdapat dua buah bagian yang bergerak yaitu Aliran basal berupa
Fragmen yang kasar dan besar yang bergerak di atas tanah dan Aliran Abu berupa partikel yang
halus yang bergerak di atas aliran basal . Aliran abu pada umumnya jatuh di wilayah yang Luas
karena merupakan material yang ringan dan melawan arah angina dari aliran Basal , hal inilah yang
menyebabkan lapisan pada Endapanya ada yang bergradasi normal dan juga reverse . Hasil dari
Endapan ini dapat berupa glowing avalanche, lava collapse dan hot ash avalanche
Contoh dari Proses endapan aliran ini adalah yang terjadi di Gunung St Helens pada 18 Mei ,
Mont Pelee (Martinique, Hindia Barat) pada tahun 1902 , dan aliran Koya 6000 tahun yang lalu di
selatan Jepang .
a. Gambar 4 Endapan Aliran Piroklastik
b. Gambar 5 Contoh Endapan Aliran Piroklastik
3. PYROCLASTIC SURGE ( Endapan Surge Piroklastik )
Endapan Piroklastik Syrge merupakan salah satu jenis endapan yang mirip dengan endapan
piroklastik Aliran namun terdapat perbedaan pada tingkat kerapatan pada massannya . Dimana
masssa yang dimiliki oleh Pyroclastic Surge lebih rendah / renggang daripada Pyroclastic flow atau
didalamnya perbandingan rasio antara gas dan batuan lebih besar Batuannya daripada Gasnya .
Pyroclastic surge adalah batuan piroklastik yang material penyusunnya tertransport melalui
permukaan tanah tetapi terjadi proses spin / turbulen (menggelinding atau berputar) sehingga akibat
proses spinini/turbulen , material penyusunya cenderung mengalami proses pembulatan ( rounded ) .
Pada proses terjadinya pyroclastic surge juga terjadi Gelombang Piroklastik dimana terjadi
pergolakan antara massa fluida dan gas serta adanya ledakan dari material padat berupa Fragmen
batuan pada saat terjadi Aktivitas Gunung Berapi .
Kemampuan dari pergerakan Pyroclastic surge ini jauh lebih besar daripada Pyroclastic flow ,
Pyroclastic surge dapat bergerak sampai 1050 km/ jam dan sifatnya yang bergolak dapat
memungkinkan Pyroclastic jenis ini dapat menaiki Pegunungan atau Bukit tidak hanya menuruni
Lereng seperti Pyroclastic Flow . Pyroclastic Surge bias tidak dan bias juga tergantung pada
Topografi wilayah di sekitarnya . terdapat dua jenis Pyroclastic Surge dapat dibagi ke dalam dua
bentuk yaitu : Gelombang piroklastik yang "panas" yang terdiri dari awan kering dan batuan dan
Gas yang memiliki suhu yang Tinggi bias sampai 100 0 C dan gelombang Piroklastik yang "dingin"
atau disebut juga Basis Surge yang terdiri dari batuan , uap dan air yang memiliki suhu di bawah
100 0 C . Terdapat beberapa jenis Basis Surge tergantung bagaimana Asosiasinya dengan Piroklastik
yang lain yaitu Endapan Base Surge bila berasosiasi dengan Endapan jatuhan , Endapan Ground
Surge bila berasosiasi dengan Aliran piroklastik , Endapan Ash-Cloud Surge bila berada di atas
endapan aliran piroklastik .
Piroklastik baik yang panas maupun dingin akan mengakibatkan kerusakan atau
menghancurkan segala jenis Benda yang dilewatinya baik vegetasi maupun struktur yang
dilewatinya , menutupi seluruh permukaan tanah dengan lapisan Abu dan Puing-Puing kasar dengan
ketebalan yang bervariasi mulai dari sentimeter atau lebih tebal lagi . Karena suhu yang tinggi dan
mobilitas yang cepat Endapan ini dapat membakar atau menyebabkan kematian pada hewan ,
manusia dan Tumbuhan .
Contoh dari peristiwa Endapan ini adalah pada Cascade Range dan Mount Pelee di
Martinique pada 1902
Gambar 6 Endapan Surge (www.wired.com)
REFERENSI
Endaroto , Danang . (2015).Pengantar Geologi Dasar. Jawa Tengah .lembaga Pengembangan
pendidikan (LPP ) UNS UPT PENERBITAN DAN PERCETAKAN UNS (UNS PRESS )
Fischer, R. V., and Schmincke, H. U., 1984, Pyroclastic Rocks, Springer-Verlag, Berlin
Heidelberg, 459p.
Staff Asisten Mineralogi dan Petrologi. 1995. Diktat Praktikum Petrologi. Laboratorium Bahan
Galian Jurusan Teknok Geologi UGM. Yogyakarta.
Universitas
Gadjah
Mada.
BAB
III
Batuan
Piroklastik.
Retrieved
from
http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/40384/d025fd0777d36d725d3a023f 00a51cb (Diakses
pada tanggal 9 Oktober 2015 pukul 16.58 WIB).