Laporan Keuangan merupakan catatan forma

Laporan Keuangan merupakan catatan formal tentang keuangan dari
suatu perusahaan. Ini adalah laporan tertulis yang mengukur kekuatan
finansialn kineraan dan likuiditas perusahaan. Seelain itun laporan keuangan
auga mencerminkan dampak finansial dari transaksi bisnis. Bentuk laporan
keuangan yang utama meliputi bentuk laporan laba-rugin perubahan
modaln neracan dan laporan arus kas. Melalui keempat bentuk laporan
keuangan tersebut dapat dianalisa kemaauan sebuah perusahaann apakah
perusahaan tersebut mengalami perkembangan yang pesat atau
mengalami kebangkrutan.
Dalam suatu perusahaann laporan keuangan adalah hal yang paling
penting. Seayangnyan banyak perusahaan yang belum memiliki laporan
keuangannya sendiri. Ada banyak faktor yang menyebabkan perusahaan
tidak memilikinya. Sealah satunya karena mereka tidak mengetahui
dengan aelas bagaimana cara menyusun laporan keuangan dengan benar
dan mudah.
Untuk menyusun laporan keuangann Anda cukup melakukan proses aurnal
transaksi dan mengelompokannya ke dalam buku besar dari masingmasing akun kelompok aktivan pasivan dan laba-rugi yang terdiri dari
penaualan dan seluruh biaya. Lalu bagaimana cara menyusun laporan
keuangan yang baik dan benar? Ikuti langkah-langkahnya di bawah ini.
Neraca Saldo
Neraca saldo merupakan tahap awal untuk membuat aurnal penyesuaian

dan neraca laaur. Laporan ini berisi daftar rekening buku besar dengan
saldo debet atau kredit yang disusun sebelum adanya aurnal penyesuaian.
Neraca saldo dibuat ketika semua aurnal telah dibukukan ke masingmasing rekening pada buku besar.
Jurnal Penyesuaian
Jika masih ada transaksi yang belum tercatat atau masih tidak sesuai
dengan akhir perioden Anda harus mengumpulkan data-data yang
diperlukan untuk membuat Jurnal penyesuaian. Jurnal ini dibuat pada
akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan yang akan
menunaukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan
keuangan.
Neraca Lajur (Worksheet)
Dengan membuat Neraca Laaurn Anda dapat lebih
penyusunan laporan keuangan yang dimulai dari
disesuaikan dengan data yang diperoleh dari Jurnal
yang telah disesuaikan akan terlihat pada kolom
disesuaikan dan merupakan saldo yang akan ada
laporan laba rugi.

mudah melakukan
neraca saldo dan

Penyesuaian. Sealdo
neraca saldo yang
dalam neraca dan

Laporan Keuangan
Laporan ini terdiri dari laporan laba rugin laporan perubahan modaln serta
laporan lainnya. Laporan ini dapat disusun langsung pada neraca laaurn
karena didalamnya telah dipisahkan saldo yang dilaporkan dalam neraca
atau laporan laba rugi. Laporan inin kemudian dapat diubah bentuknya
sehingga dapat menghasilkan neraca dan laporan laba rugi yang lebih
mudah dibaca dan dianalisa.
Jurnal Penutupan
Seetelah rekening dalam buku besar telah disesuaikann kini saatnya Anda
membuat
Jurnal
Penutup
untuk
menutup
rekening-rekening
nominal/sementara ke rekening laba rugi dan memindahkan saldo laba

rugi ke rekening laba tidak dibagi. Seetelah itun informasi pada aurnal
tersebut dibukukan ke buku besar sesuai rekening yang bersangkutan.
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Untuk mengecek keseimbangan saldo debit dan kredit rekening yang
masih terbukan Anda harus membuat neraca saldo setelah penutupan
yang berisi rekening-rekening nyatan bukan nominal yang sudah ditutup.
Seetelah mengetahui cara menyusun laporan keuangan yang baikn cobalah
untuk mulai membuat laporan keuangan perusahaan Anda. Dengan
memiliki laporan keuangann Anda dapat mengetahui kondisi keuangan
perusahaan sehingga mempermudah dalam mengambil keputusan bisnis.

Laporan keuangan adalah dokumen yang berisi informasi tentang kondisi
keuangan sebuah perusahaan atau organisasi dalam bentuk Laporan Neracan
Laporan Laba Rugin dan Laporan Arus Kas. Laporan keuangan biasanya akan
diulas dan dianalisis oleh manaaer bisnisn dewan direksin investorn analis
keuangann dan petugas pemerintah. Laporan ini harus disiapkan dan
disebarluaskan sesuai pada waktunya dengan informasi yang akurat dan aelas.
Meskipun proses penyusunan laporan keuangan mungkin terkesan sangat rumitn
mempelaaari prosedur akuntansi yang perlu diketahui untuk menyusun laporan
ini tidaklah terlalu sulit.


1. Menyiapkan Laporan Keuangan
1. Tentukan periode yang menjadi dasar penyusunan laporan keuangan. Sebelum

mulai membuat laporan, Anda harus menentukan periode dari laporan keuangan yang
akan disiapkan.[1] Laporan keuangan biasanya disiapkan setiap kuartal dan setiap
tahun, meskipun ada juga beberapa perusahaan yang menyiapkan laporan keuangan
setiap bulan.

o Agar Anda bisa menentukan periode yang harus dilaporkan, pelajari
dokumen-dokumen yang menjadi dasar pembentukan organisasi/perusahaan
Anda misalnya anggaran dasar, anggaran rumah tangga, atau akta pendirian
organisasi/perusahaan. Dokumen-dokumen tersebut biasanya menjelaskan
kapan laporan keuangan harus disiapkan.
o Tanyakan pimpinan perusahaan Anda frekuensi penyiapan setiap laporan.
o Jika Anda adalah pimpinan organisasi Anda sendiri, pertimbangkan kapan
Anda paling membutuhkan laporan keuangan lalu tentukan tanggal ini sebagai
tanggal penyusunan laporan keuangan.

2.


2
Tinjaulah buku besar Anda. Selanjutnya, Anda harus memastikan bahwa semua
pencatatan transaksi keuangan di dalam buku besar sudah diperbarui dan dicatat
dengan benar. Laporan keuangan tidak akan ada gunanya bagi pembaca kecuali jika
pencatatan data dilakukan dengan benar oleh bagian pembukuan.[2]
o Sebagai contoh, pastikan semua utang dagang dan piutang sudah dibukukan,
lakukan verifikasi agar rekonsiliasi bank sudah lengkap, dan pastikan agar
semua transaksi pembelian stok dan penjualan produk sudah dicatat.
o Anda juga harus mempertimbangkan adanya kewajiban yang mungkin belum
dibukukan pada tanggal penyusunan laporan keuangan. Sebagai contoh,
apakah perusahaan sudah menggunakan jasa yang belum ditagih? Apakah
masih ada gaji karyawan yang terutang dan belum dibayar? Hal-hal tersebut
merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan harus dicatat dalam
laporan keuangan.
3.

3
Kumpulkan informasi yang belum lengkap. Jika Anda sudah memeriksa buku
besar dan masih ada informasi yang belum lengkap, telusuri lagi dokumen-dokumen

terkait yang Anda butuhkan untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang ada
sudah lengkap dan benar.

Bagian 2
Menyiapkan Laporan Neraca
1.

1
Siapkan halaman untuk Laporan Neraca. Laporan Neraca menyajikan data aktiva
perusahaan (apa yang dimiliki), kewajiban (apa yang menjadi utang), dan akun modal
seperti modal saham dan tambahan modal disetor pada tanggal tertentu.[3][4] Tulislah
“Laporan Neraca” sebagai judul di halaman pertama laporan keuangan Anda, diikuti
nama organisasi dan tanggal pelaporan Neraca.
o Akun-akun Neraca akan dilaporkan pada tanggal tertentu dalam setahun.
Contohnya, Laporan Neraca bisa disiapkan per tanggal 31 Desember pada
tahun tertentu.


2
Tentukan format yang tepat untuk Laporan Neraca Anda. Laporan Neraca pada

umumnya mencantumkan aktiva di sebelah kiri, kewajiban dan modal di sebelah kanan.[5]
Sebagai alternatif, ada Laporan Neraca yang mencantumkan aktiva di atas dan
kewajiban/modal di bawah.

3
Tulislah semua aktiva perusahaan Anda. Cantumkan judul “Aktiva” di bagian atas
Laporan Neraca diikuti oleh bermacam-macam aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.[6]
 Mulailah dengan aktiva lancar seperti kas dan akun lain yang bisa dikonversikan
menjadi uang tunai dalam periode satu tahun setelah tanggal pelaporan Neraca.
Tulislah judul “Jumlah Aktiva Lancar” di baris paling bawah laporan aktiva lancar.[7]
 Berikutnya, tulislah semua aktiva tidak lancar perusahaan Anda. Aktiva tidak lancar
didefinisikan sebagai aktiva yang tidak berbentuk uang tunai dan tidak bisa
dikonversikan menjadi uang tunai dalam waktu dekat. Contohnya, properti, peralatan,
dan piutang surat berharga adalah aktiva tidak lancar. Tulislah judul “Jumlah Aktiva
Tetap” di baris paling bawah laporan aktiva tetap.[8]
 Terakhir, jumlahkan aktiva lancar dan aktiva tidak lancar lalu tulislah “Jumlah
Aktiva” sebagai judul pada baris ini.

4


Tulislah kewajiban perusahaan Anda. Bagian berikutnya dalam Laporan Neraca adalah
kewajiban dan modal. Judul yang harus Anda tulis dalam Laporan Neraca untuk bagian ini
adalah “Kewajiban dan Modal”. [9]
 Mulailah dengan mencantumkan kewajiban jangka pendek. Kewajiban jangka pendek
adalah kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan biasanya terdiri
atas utang dagang, utang yang masih harus dibayar, porsi utang hipotek yang akan
segera jatuh tempo, dan utang-utang lainnya. Tulislah “Jumlah Kewajiban Jangka
Pendek” di bagian bawah.[10]
 Berikutnya, tulislah kewajiban jangka panjang. Kewajiban jangka panjang adalah
kewajiban yang belum harus dilunasi dalam waktu satu tahun, misalnya utang jangka
panjang dan utang surat berharga. Tulislah “Jumlah Kewajiban Jangka Panjang” di
bagian bawah.[11]
 Jumlahkan kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang lalu beri judul
“Jumlah Kewajiban” di bagian bawah akun-akun kewajiban.
5
Tulislah semua sumber modal. Bagian modal di dalam Laporan Neraca ada di bawah
kewajiban yang menunjukkan jumlah uang yang dimiliki oleh perusahaan jika semua aktiva
dijual dan kewajiban dibayar lunas.[12]
 Sekarang, tulislah semua akun modal seperti modal saham, modal saham yang dibeli
kembali, dan laba/(rugi) ditahan.[13] Setelah semua akun modal dicantumkan,

jumlahkan dan beri judul “Jumlah Modal” di bagian bawah akun-akun modal.
6 Jumlahkan kewajiban dan modal. Gabungkan “Jumlah Kewaaiban” dan
“Jumlah Modal” lalu beri audul “Jumlah Kewaaiban dan Modal” di baris paling
bawah Laporan Neraca

7. Periksalah jumlahnya. Perhitungan “Jumlah Aktiva” dan “Jumlah Kewajiban dan

Modal” yang baru saja Anda lakukan harus menghasilkan angka sama di dalam
Laporan Neraca. Jika kedua angka ini sudah sama, Laporan Neraca sudah selesai dan
Anda bisa mulai menyiapkan Laporan Laba Rugi.[14]
o Modal Pemegang Saham besarnya harus sama dengan jumlah aktiva
perusahaan dikurangi jumlah kewajibannya. Seperti yang sudah dijelaskan
tadi, angka hasil pengurangan ini adalah jumlah uang yang masih ada jika
semua aktiva perusahaan dijual dan semua kewajiban dilunasi. Jadi,
kewajiban ditambah modal harus sama dengan aktiva.
o Jika Laporan Neraca Anda tidak seimbang, periksa lagi perhitungan Anda.
Mungkin ada akun yang belum Anda hitung atau salah kategori. Periksa ulang
setiap kolom dan pastikan semua akun sudah dicatat di dalam kelompok yang
seharusnya. Ada kemungkinan Anda tidak menghitung aktiva yang berharga
atau kewajiban yang penting.


Bagian 3
Menyiapkan Laporan Laba Rugi
1
Siapkan halaman untuk Laporan Laba Rugi. Laporan Laba Rugi akan melaporkan
jumlah uang yang dihasilkan dan dikeluarkan oleh perusahaan selama periode
tertentu.[15] Tulislah “Laporan Laba Rugi” sebagai judul laporan keuangan Anda
diikuti nama organisasi dan periode yang akan dilaporkan.
o Sebagai contoh, Laporan Laba Rugi biasanya disiapkan untuk periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember pada tahun tertentu.
o Ketahuilah bahwa laporan keuangan bisa disiapkan untuk periode kuartalan
atau bulanan, sedangkan laporan keuangan Anda mungkin akan disusun untuk
periode satu tahun penuh. Laporan keuangan lebih mudah dipahami jika
disiapkan berdasarkan periode yang sama, tetapi tidak ada keharusan untuk
hal ini.

2
Tulislah semua sumber-sumber penerimaan. Cantumkan berbagai sumber
penerimaan perusahaan Anda dan jumlah uang yang diterima.[16]
o Pastikan Anda melaporkan setiap jenis penerimaan secara terpisah dan hitung

juga jika ada diskon penjualan atau cadangan pengembalian barang,
contohnya: “Penjualan Rp10.000.000,00” dan “Penerimaan Jasa
Rp5.000.000,00”
o Buatlah pengelompokan sumber-sumber penerimaan dengan cara yang
bermanfaat bagi perusahaan. Kelompok penerimaan bisa dibentuk
berdasarkan daerah geografis, tim manajemen, atau produk tertentu.
o Jika semua sumber penerimaan sudah dicatat, jumlahkan, lalu cantumkan di
dalam laporan Anda sebagai “Jumlah Penerimaan”.
2.

3
Laporkan harga pokok penjualan barang dagangan. Harga pokok penjualan
adalah total biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan barang dagangan,
menghasilkan produk yang akan dijual, atau menyediakan jasa selama periode
pelaporan.[17]

o Untuk menghitung harga pokok penjualan, Anda harus menjumlahkan harga
bahan langsung, tenaga kerja langsung, biaya produksi, biaya pengangkutan,
dan biaya pengiriman.[18]
o Kurangkan harga pokok penjualan dari jumlah penerimaan lalu berikan judul
“Laba Kotor” untuk hasil pengurangan ini.[19]

3.

4
Catatlah biaya-biaya operasi. Biaya operasi adalah semua biaya yang diperlukan
untuk menjalankan bisnis Anda. Biaya ini meliputi biaya umum dan administrasi
seperti gaji, biaya sewa, biaya utilitas, dan penyusutan aktiva. Selain itu, biaya iklan,
biaya riset dan pengembangan juga termasuk dalam biaya operasi.[20] Anda harus
melaporkan biaya-biaya ini secara terpisah agar pembaca laporan bisa mendapatkan
gambaran tentang pemakaian uang perusahaan.[21]
o Kurangkan biaya-biaya ini dari laba kotor lalu berikan judul “Laba Sebelum
Pajak” untuk hasil pengurangan ini.[22]

4.

5
Masukkan jumlah laba/rugi ditahan. "Laba/Rugi Ditahan" adalah jumlah semua
laba bersih dan rugi bersih sejak organisasi/perusahaan didirikan.[23]
o Jumlahkan saldo laba/rugi ditahan awal tahun dengan laba/rugi bersih yang
diperoleh selama periode berjalan untuk menghitung saldo laba/rugi ditahan
pada akhir periode yang dilaporkan.

Bagian 4
Menyiapkan Laporan Arus Kas
1.

1
Siapkan halaman untuk Laporan Arus Kas. Laporan ini menyajikan sumbersumber dan pengeluaran kas oleh perusahaan.[24] TulislahLaporan Arus Kas” sebagai
judul laporan keuangan Anda diikuti nama perusahaan dan periode yang akan
dilaporkan.
o Sama halnya dengan Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas juga disusun
untuk periode waktu tertentu misalnya 1 Januari sampai dengan 31 Desember
pada tahun tertentu.
2.

2
Siapkan bagian yang mencantumkan kegiatan operasi perusahaan. Laporan Arus
Kas dimulai dengan bagian yang harus Anda beri judul “Arus Kas dari Kegiatan
Operasi.” Bagian ini terkait dengan Laporan Laba Rugi yang baru saja Anda siapkan.
o Tulislah semua kegiatan operasi perusahaan Anda. Kegiatan ini meliputi
penerimaan uang dari penjualan dan uang yang dikeluarkan untuk membeli
persediaan barang.[25] Hitunglah selisih dari kedua kegiatan ini lalu beri judul
“Kas Bersih dari Kegiatan Operasi.”
3
Siapkan bagian untuk mencatat kegiatan investasi. Tulislah judul “Arus Kas dari
Kegiatan Investasi” untuk bagian ini. Pencatatan investasi ini berhubungan dengan Laporan
Neraca yang baru saja Anda siapkan.
 Bagian ini berhubungan dengan uang kas yang dibayar atau diterima dari investasi
properti dan peralatan, atau investasi surat berharga seperti saham dan obligasi.[26]
 Tulislah judul “Kas Bersih dari Kegiatan Investasi” untuk hasil perhitungan ini.
4
Catatlah semua kegiatan pembiayaan. Ini adalah bagian terakhir yang harus Anda beri
judul “Arus Kas dari Kegiatan Pembiayaan” yang berhubungan dengan Jumlah Modal yang
ada di Laporan Neraca.
 Bagian ini harus melaporkan aliran kas masuk dan keluar dari transaksi surat berharga
dan utang yang dilakukan oleh perusahaan.[27] Berikan judul “Kas Bersih dari
Kegiatan Pembiayaan” untuk hasil perhitungan ini.
5

Jumlahkan semua angka dari setiap bagian. Jumlahkan ketiga kelompok perhitungan
yang sudah Anda lakukan tadi lalu cantumkan dalam Laporan Arus Kas ini dengan judul
"Kenaikan atau Penurunan Kas" selama periode pelaporan.
 Anda bisa menjumlahkan angka kenaikan atau penurunan kas ini dengan saldo kas di
awal periode pelaporan. Hasil perhitungan kedua angka ini harus sama dengan saldo
kas yang tercantum dalam Laporan Neraca
6
Masukkan juga jika ada catatan atau penjelasan yang penting. Dalam Laporan keuangan
biasanya ada bagian yang disebut “Catatan atas Laporan Keuangan” yang berisi informasi
penting tentang perusahaan. Berikan informasi tambahan tentang kondisi keuangan
perusahaan yang paling bermanfaat di bagian “Catatan” lalu gabungkan informasi ini dengan
laporan Anda.[28]
 Catatan ini mungkin berisi informasi tentang sejarah perusahaan, rencana jangka
panjang, atau informasi tentang perkembangan industri. Ini adalah kesempatan yang
bisa Anda gunakan untuk menjelaskan kepada investor apa arti dari laporan Anda dan
hal-hal apa yang perlu diperhatikan. Laporan ini akan membantu calon investor
melihat kondisi perusahaan dari sudut pandang Anda.[29]
 Catatan ini bisa juga memberikan penjelasan tentang praktik akuntasi dan prosedur
yang diterapkan oleh perusahaan serta penjelasan atas hal-hal yang penting pada
Laporan Neraca.[30]
 Bagian ini juga sering digunakan untuk membahas secara detail kondisi perusahaan
terkait dengan situasi perpajakan, program pensiun, dan penawaran saham.[31]

Tips
 Gunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sebagai rujukan pada saat
mencari informasi yang Anda butuhkan untuk menyiapkan laporan keuangan. PSAK
adalah standar akuntansi dan keuangan profesional untuk semua kegiatan bisnis dan
industri yang berlaku di Indonesia.[32]
 Berikan judul yang jelas untuk setiap bagian dalam Laporan Neraca dan Laporan
Laba Rugi. Informasi yang Anda sajikan harus bisa dimengerti oleh pembaca laporan
keuangan yang tidak memahami secara spesifik kegiatan perusahaan Anda.
 Jika Anda menghadapi kesulitan pada saat menyiapkan laporan keuangan, carilah
laporan keuangan dari perusahaan lain yang beroperasi di bidang industri yang sama
dengan perusahaan Anda. Mungkin Anda bisa memperoleh wawasan yang
bermanfaat tentang format laporan Anda. Format laporan keuangan bisa Anda
pelajari secara daring atau melalui situs web Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika
Serikat.[33]

Peringatan

 Regulasi dalam penyusunan laporan keuangan yang profesional dan catatan atas
kegiatan perusahaan berisi banyak sekali peraturan yang harus Anda ikuti. Cobalah
berkonsultasi dengan akuntan publik tersertifikasi atau orang-orang yang profesional
di bidang jasa keuangan agar Anda bisa mendapatkan informasi yang tepat dan
memastikan bahwa Anda sudah menyusun laporan keuangan yang benar dan sahih.