Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

OLEH:
TIM HISTOLOGI

HISTOLOGI:
PENDAHULUAN

Histologi
z Teori

Æ prosedur praktikum:
¾ Mendaftar + diktat & buku kerja
¾ Tata tertib praktikum: jas praktikum, alat
tulis (pensil warna).
¾ Pretest
¾ Nilai: pretes, mid, ujian praktikum, ujian
akhir, buku kerja histologi

z Praktikum

MATERI
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pendahuluan
Mikroteknik
Sel
Jaringan Epitel
Jaringan Ikat
Jaringan Otot
Jaringan Saraf
Sistem Pencernaan
Sistem Kardiovaskular

HISTOLOGI

z Ilmu

yg mempelajari jaringan tubuh secara
mikroskopis
z Mikroanatomi
z Yang dipelajari: sel, jaringan, organ, sistem
organ

Organisasi sel, jaringan, organ,
sistem organ, & organisme
z Ada

2 tipe sel:
¾ Sel Eukaryotic Æ mempunyai nukleus
¾ Sel Prokaryotic Æ tidak mempunyai
nukleus, misal: bakteri
• Tubuh manusia terdiri dari berbagai
kelompok sel yg berbeda

Sel Æ jaringan Æ organ Æ sistem organ Æ organisme


SEL
z Unit

dasar kehidupan
z Organisme uniselular: hanya terdiri dari
satu sel, contoh: bakteria
z Organisme multiselular: terdiri dari
berbagai macam sel, contoh: manusia

JARINGAN
z Definisi:

sekelompok sel yang struktur &
fungsinya sama
z Ada 4 jaringan dasar: jaringan epitel,
jaringan ikat, jaringan otot, & jaringan saraf
z Contoh: kumpulan sel-sel otot membentuk
jaringan otot


4 Jaringan Dasar
Th e Fou r Pr im a r y Tissue Type s
Type

Cha r a ct e r ist ics

Jar.
epitele

• Ja r . yg m e la pisi or ga n ( di
pe r m u k a a n lu a r / pe r m u k a a n
da la m )

Jar.
Otot

• Ja r . Te r su su n a t a s se l- se l yg
m e m a n j a n g, t e r su su n r a pa t

Jar. Ikat


• Ja r . Te r dir i a t a s se l- se l yg t e r su su n
lon gga r , a da m a t r ik s, fu n gsi: m e n gik a t ,
m e yok on g, m e lin du n gi j a r & or ga n

Jar.
Saraf

• Ja r . Te r dir i a t a s se l- se l e k sit a be l,
fu n gsi: m e n gir im sin ya l list r ik &
m e n yim pa n in for m a si

Loca t ion
• Sk in su r fa ce
• Or ga n
sur fa ce s
• I n t e r ior
lin in gs

• Sk e le t a l

m u scle
• H e a r t m u scle
• Sm oot h m uscle

• Liga m e nt s,
t e n dons
• Bon e ,
ca r t ila ge
• Blood

• Br a in
• Spina l cor d,
n e r ve s

z Sekelompok

ORGAN

jaringan yg bekerjasama
membentuk fungsi khusus dalam tubuh

z Contoh: jantung, paru-paru, mata, otak,
lambung

SISTEM ORGAN
z Berbagai

organ bekerjasama membentuk
sistem organ sehingga kehidupan organisme
dapat berlangsung

z

SISTEM PENCERNAAN

z

SISTEM SARAF

z


SISTEM SIRKULASI
(KARDIOVASKULAR)

z

SISTEM
MUSKULOSKELETAL

z

SISTEM RESPIRASI

z



SISTEM EKSKRESI

SISTEM ENDOKRIN
z




SISTEM REPRODUKSI
z





WANITA

PRIA

TIM HISTOLOGI

SEL

SEL


SEL
z
z
z
z

Unit terkecil organisme
Struktur: nukleus, sitoplasma, membran plasma
Nukleus: nukleolus, karyoplasma (sitoplasma inti),
karyolemma (membran inti), kromatin.
Sitoplasma: komponen struktural (organella),
komponen nonstruktural (inclusiones= bhn-bhn yg
masuk sel, butir-butir/bercak-bercak, misal:
granulum glikogen)

Bagian Nukleus: Kromosom
-Biasanya dlm bentuk kromatin
-Mengandung informasi genetik
-Menyusun DNA
-Menebal saat pembelahan sel

-Jumlah: pd mns 23 pasang

Bagian Nukleus: Membran inti
z Mengelilingi
z2

nukleus

lapis
z Lalu lintas transpor nukleus

Bagian Nukleus: nukleolus
z Bentuk

sferis
z Tampak saat sel tidak membelah
z Mengandung RNA

Mitokondria
z Mempunyai

2 lapis membran: membran
luar & membran dalam (terdapat krista)
z Reaksi kimia utk menghasilkan energi
terjadi di krista
z Mengontrol kadar air & material lain dlm
sel
z Daur ulang & penguraian protein, lemak, &
KH

Ribosom
z Tiap

sel mengandung ribuan ribosom
z ‘Pabrik’ protein
z Tipe diam (stasioner): di retikulum
endoplasma bergranula
z Tipe bergerak (mobile): melepaskan
protein scr langsung ke sitoplasma

Retikulum
endoplasma
z Jaringan

tubuler, menyebar sampai
membran inti
z Berperan pd sistem transpor sel
z Tipe tdk bergranula: sdkt ribosom
z Tipe bergranula: kaya ribosom

Aparatus Golgi

z Struktur

membran dekat nukleus
z Terdiri atas lapisan-lapisan, membentuk
suatu ‘kantong’
z Mengemas protein

Lisosom

z Mencerna

protein, lemak, KH
z Mengirim material yg tdk tercerna ke
membran sel utk dibuang

Sentriol
z Organella

silindris, berpasangan, dekat

nukleus
z Terlibat dlm pembelahan sel
z Terdiri atas 9 saluran, masing-masing
mengandung 3 saluran kecil

Membran
Plasma
z Membran

yg mengatur lalu lintas selular
z Mengandung protein (abu-abu)
z Mengandung lapisan fosfolipid 2 lapis

ORGANELLA
z Sintesis,

absorpsi, sekresi: Ribosom,RER,
RES, ap.golgi, lisosom, peroksisom
z Support/movement: mikrotubulus,
mikrofilamen
z Energetics: mitokondria

SIKLUS SEL
z Interfase:

12-24 jam pd jaringan mamalia;
Sel scr terus menerus membentuk RNA,
menghasilkan protein, & bertambah
ukurannya
z Dibagi menjadi 4 tahap: Gap 0 (G0), Gap 1
(G1), fase S (Synthesis), Gap 2 (G2).

SIKLUS SEL: G0
z Saat

sel akan keluar dr siklus & berhenti
membelah
z Periode istirahat (sementara/permanen)
z Contoh yg permanen: sel saraf (sel yg
mencapai tahap akhir perkembangan &
tidak membelah lagi).

SIKLUS SEL: G1
z Sel

bertambah ukuran, menghasilkan RNA,
dan membentuk protein
z Mempersiapkan sintesis DNA

SIKLUS SEL: FASE S
z Menghasilkan

2 sel anakan
z Replikasi DNA

SIKLUS SEL: G2
z Gap

antara sintesis DNA & mitosis
z Sel terus tumbuh & menghasilkan protein
baru
z Di akhir gap, kontrol utk menentukan
apakah sel siap memasuki fase mitosis (M)
& membelah

FASE PEMBELAHAN SEL (MITOSIS) :
INTERFASE

Nukleus terlihat, membran inti ada,
kromosom tidak terlihat

PROFASE

Kromosom tampak di tempat nukleus berada,
membran inti tidak ada
P Æ fase pertama mitosis

METAFASE

Spindle (S) komplit, kromosom tertata di ekuator.
M Æ metafase

ANAFASE

Kromosom yg bereplikasi bergerak menjauh menuju
kutub . A Æ anafase

TELOFASE

Kromosom di kutub, membran inti komplit
Saat nukleus mpy membran inti, nukleolus terbentuk,
maka mitosis komplit.

OLEH:
TIM HISTOLOGI

JARINGAN IKAT

Jaringan Ikat
z
z

z

Merupakan jaringan yang mampu mengikat dan
menghubungkan sel dan organ
Fungsi: penyokong, pertukaran metabolisme,
tempat penyimpanan energi, pertahanan, &
perbaikan terhadap kerusakan
Komponen jaringan ikat: komponen sel &
komponen matriks/substansia interselularis
(substansi dasar dan serabut).

Contoh Jaringan Ikat

Komponen sel
z
z
z
z
1.
2.

Terletak diantara substansia interselularis.
Akhiran ‘blast’: sel imatur (sel muda).
Akhiran ‘sit’: sel matur (sel dewasa)
Tipe sel:
Fibroblast: pd penyembuhan luka, menghasilkan
serabut kolagen & elastis.
Mastocytus (sel mast): sel yg menghasilkan
heparin, histamin, & ECFA (eosinophil
chemotaxic factor) Æ sbg mediator reaksi
peradangan & alergi).

Komponen sel
3. Plasmocytus: menghasilkan limfosit B Æ
imunoglobulin (antibodi) dlm respon kekebalan
tubuh.
4. Makrofag: berfungsi melakukan fagositosis,
terdapat pd jaringan maupun aliran darah. Ada yg
tipe stationer (diam), misalnya histiosit; ada yg
tipe wandering (dpt bergerak), misalnya; sel
kuppfer di hati.

Komponen sel
5. Adipocytus: sel lemak
6. Chondroblast/cytes: sel yg menghasilkan &
memelihara sel tulang rawan.
7. Osteoblast/cytes: sel yg menghasilkan &
memelihara sel tulang.
8. Sel-sel darah (eritrosit, lekosit, &
trombosit).

Substansia interselularis
(matriks)
Substansi dasar (fundamentalis) :
mengandung glikosaminoglikan Æ bentuk
bervariasi dari cair, semicair, seperti
gelatin, atau mengalami kalsifikasi dalam
berbagai tingkatan.
2. Serabut: serabut kolagen, elastis, &
retikuler.
1.

Tipe serabut
a.
b.

Serabut kolagen: tersusun dari kolagen, bersifat
lentur & tahan peregangan. Contoh: tendo
Serabut elastis: tersusun dari elastin, bentuk
seperti pita tipis, bercabang-cabang membentuk
anyaman. Fungsi: mempertahankan kelentingan
jaringan, dpt mengembalikan bentuk jaringan
seperti semula setelah jaringan mengalami
tarikan/ tekanan kuat. Contoh: dermis (kulit),
kartilago elastik, & pembuluh darah.

Tipe serabut
c. Serabut retikuler: tersusun dari retikulin,
berupa serabut halus yg membentuk
anyaman seperti jala. Fungsi: memperkokoh
jaringan, terutama di dinding pembuluh
darah, limfe, sinusoid hepar, merupakan
kerangka utama organ hemopoetik.

Klasifikasi jaringan ikat:
Berdasarkan kepadatan distribusi serabut:

1.

2.
3.

Jar.ikat longgar (areolaris): meyokong jaringan,
mengelilingi pembuluh darah & limfe,
memungkinkan transpor nutrisi dari darah ke sel.
Jar.ikat padat ireguler. Contoh: pd kulit
Jar.ikat padat reguler Æ tersusun teratur, pralel,
& kuat terhadap tarikan. Contoh: tendo.

Tendon

Klasifikasi jaringan ikat:
Berdasarkan komponen serabut dalam matriks

Jar.ikat mukus: mrp salah satu bentuk
jar.ikat longgar.
2. Jar.ikat elastis. Contoh: pita suara, arteri
elastik.
3. Jar.ikat retikuler. Contoh: jaringan
hemopoetik
1.

Jaringan ikat mukus

Jaringan ikat elastis

Jaringan ikat retikular

Klasifikasi jaringan ikat:
Berdasarkan sifat khas komponen sel
z Jar.

Lemak: lemak putih & lemak coklat.
z Lemak putih: digunakan sebagai bahan
bakar utk sel, bahan pengisi & pelindung
organ-organ penting.
z Lemak coklat: pengaturan suhu tubuh,
terutama pd bayi baru lahir.

OLEH:
TIM HISTOLOGI

JARINGAN EPITEL

JARINGAN EPITEL
Æ epidermis pd kulit
z Mesoderm Æ epitel pd pleura, perikardium,
peritonium
z Endoderm Æ epitel pd saluran pencernaan
z Ektoderm

JARINGAN EPITEL
z Melapisi

permukaan tubuh
z Berperan pd homeostasis tubuh
z Tersusun rapat, tidak ada jar.ikat
interselular, tdk ada pembuluh darah
z Berasal dari 3 macam lapisan: ektoderm,
mesoderm, & endoderm

FUNGSI EPITEL
Æ terhadap:kerusakan mekanik,
kehilangan cairan, invasi benda asing.
z Metabolik:
¾ Pertukaran metabolit Æ absorpsi, ekskresi
¾ Kelenjar (endokrin & eksokrin)
• Alat indra (epitel sensorium)
z Protektif

PEMBAGIAN EPITEL
Epitel
Pelapis

SELAPIS

Squamous
Kuboid
Kolumnar
Pseudostratifikat
um

EPITEL
BERLAPIS

KELENJAR

Eksokrin
Endokrin

Squamous
Kuboid
Kolumnar
Transisional

Bangunan khusus permukaan
epitel

z

z
z

Mikrovillus: tonjolan sitoplasma, utk memperluas
permukaan Æ meningkatkan kapasitas absorpsi.
Mis: lumen usus
Cillium: kinetocillia (bergerak aktif) &
strereocillia (tdk dpt bergerak aktif)
Myoephitelicytus: filamen kontraktil Æmemeras
& mengeluarkan isi sel. Mis: pd kelenjar ludah,
kelenjar payudara

EPITEL SQUAMOSUM SIMPLEKS
z

Fungsi: pertukaran nutrien, sampah
Metabolik, & pertukaran gas Æ
Membantu difusi, osmose, filtrasi.
Contoh: alveoli, ginjal

Saluran kelenjar,
Tubulus ginjal

EPITEL CUBOID SIMPLEKS

EPITEL COLUMNAR SIMPLEKS
Biasanya utk fungsi absorpsi,
Sekresi.
Terdapat di: duktus kelenjar
Eksokrin, usus halus

Di permukaan saluran pernafasan

EPITEL PSEUDOSTRATIFICATUM

EPITEL SQUAMOSUM STRATIFICATUM
CORNIFICATUM

Contoh: di kulit
Melindungi terhadap gesekan, invasi bakteri

EPITEL SQUAMOSUM STRATIFICATUM
NON-CORNIFICATUM

Contoh: cavum oris, esofagus
Utk proteksi, lubrikasi selama proses mengunyah & menelan

Contoh: di epitel kandung kemih

EPITEL TRANSISIONAL

Oleh:
TIM HISTOLOGI

JARINGAN EPITEL
KELENJAR

EPITEL KELENJAR
z
z

¾

¾

Epitel yg mampu menghasilkan sekret
Berdasarkan cara pengeluaran:
Eksokrin: menghasilkan sekret & melepaskan mll
saluran kelenjar dg jenis sekret berupa musin
maupun enzim
Endokrin: menghasilkan sekret berjenis hormon,
mengeluarkan langsung pd pembuluh darah

Berdasarkan jumlah sel
kelenjar
unicellularis Æ misal: sel piala
(sel goblet) pada usus
z Glandulla multicellulare Æ misal: kelenjar
keringat
z Glandula

Berdasarkan cara
pembentukan & pelepasan
z Glandula

merokrin, contoh: pankreas,
kelenjar keringat
z Glandula holokrin, contoh: kelenjar minyak
di kulit
z Glandula apokrin, contoh: kelenjar keringat,
kelenjar payudara, prostat

Vesikel membuka ke arah permukan sel
Produk sekretori dikeluarkan dari sel
tanpa kehilangan substansi sel.
Cara mengeluarkan produk Æ langsung
ke permukaan kulit
Contoh: kelenjar keringat kulitÆ mengatur suhu tubuh

Bagian sitoplasma sel keluar bersama produk sekretorinya
Ukuran kelenjar > kelenjar merokrin
Contoh: kelenjar keringat axilla, kelenjar payudara, prostat
Distimulasi oleh hormon sex. Cara mengeluarkan keringat
Melalui folikel rambut

HOLOKRIN

Seluruh sel kelenjar keluar bersama produk sekretorinya
Contoh: kelenjar minyak pd kulit

Berdasarkan sifat fisik
z Glandula

serosa, contoh: kelenjar parotid
z Glandula mukoid, contoh: kelenjar
sublingual
z Glandula seromukoid, contoh: kelenjar
submaxillaris

GLANDULA SEROSA

GLANDULA MUKOID

Oleh:
TIM HISTOLOGI

JARINGAN OTOT

Jaringan Otot
z
z
z
1.
2.
3.

Mengandung protein kontraktil
Sel otot & substansia interselularis
Berdasarkan struktur & fungsinya:
Otot polos (textus muscularis non striatus)
Otot seran lintang (otot rangka/textus
muscularis striatus)
Otot jantung (textus muscularis cardiacus)

Otot Polos
z Bentuk

seperti kumparan (fusiform)
z Inti di tengah sel
z Sitoplasma: homogen
z Otot polos terkecil: pembuluh darah,
terbesar: uterus saat wanita hamil.
z Lokasi: pd semua alat yg mampu
melakukan kontraksi di luar kehendak kita

Small Intestine

Contoh Otot Polos

Otot Lurik / Seran lintang
z
z
z
z

z

Struktur sel otot rangka
Inti di tepi sel
Sitoplasma mpy myofibril, pd mikroskop elektron
tampak myofilamen
Pd potongan membujur: sel-sel berdampingan,
menunjukkan batas sel yg tdk jelas spt sinsitium,
shg nukleus tampak banyak
Kontraksi: disadari

Contoh Otot Lurik

Otot Seran lintang

Otot Seran Lintang

Tipe serabut otot skelet

Otot Jantung
z Sel-sel

berbentuk silinder, saling
berhubungan dg hubungan khusus Æ discus
intercalatus
z Sitoplasma mirip otot rangka
z Nukleus terlihat jelas, di pusat sel

Jantung

OTOT JANTUNG

Selubung Otot
z Merupakan

serabut penyusun otot, terakit
menjadi berkas-berkas yg rapi
z Yg disebut muskulus (makroanatomi):
gabungan berkas otot yg dibungkus oleh
jaringan kolagen padat.

Jenis Selubung Otot
z
z

z

Epimisium: bungkus yg terletak di luar muskulus.
Pd makroanatomi: fascia profunda.
Perimisium: percabangan epimisium, merupakan
sekat yg membungkus kesatuan otot yg lebih
kecil. Pd makroanatomi: fascia muscularis
Endomisium: percabangan perimisium,
menyelubungi berkas otot yg lebih kecil. Dikenal
dg: myofibra (disusun oleh sinsitium sel otot)

Neuromuscular junction

Oleh:
TIM HISTOLOGI

JARINGAN SARAF

Tipe sel saraf

Jaringan Saraf
saraf (neuron) Æ penghantar impuls
z Sel penyokong (neuroglia)
z Sel

Neuron
z
z
1.
2.
3.

Peran: menerima, mengintegrasikan, &
menghantarkan pesan elektrokimiawi
Struktur:
Badan sel saraf (soma) Æ tempat sintesis &
integrasi impuls saraf
Dendrit Æ mengumpulkan pesan yg datang &
menuju ke soma (input, processing)
Neurit (akson) Æ menghantarkan impuls saraf
ke sel saraf lain (output)

Jalannya impuls
saraf

SEL SARAF

Neuroglia
z

Fungsi: penopang struktural & nutrisional
bagi neuron, isolasi elektrikal, menaikkan
konduksi impuls di sepanjang akson
z Ada 2 jenis sel glia:
1. Sel glia pada sistem saraf pusat
2. Sel glia pada sistem saraf tepi

Sel Glia pada SSP
z Astrocytus:

ukuran paling besar, bentuk
sferis, tidak teratur, fungsi utama
Æmemberi sokongan struktur sel, memberi
nutrisi, membentuk barrier darah-otak
z Oligodendrocytus: jumlah paling banyak,
fungsi Æ pendukung konduksi impuls pada
SSP (membentuk myelin pd SSP)

Sel Glia pada SSP
z Sel

ependima: mrp neuroepitel, terdapat di
lapisan dalam ventrikel otak, fungsi
Æpenghasil cairan serebrospinal,
perlindungan nutrisi sel
z Mikroglia: ukuran paling kecil, fungsi Æ
komponen fagositik (melindungi sel dari
pengaruh luar)

Sel Glia pada sistem saraf tepi
Schwan: di sepanjang akson, fungsi Æ
penghasil myelin Æ meningkatkan
konduksi impuls saraf
z Sel satelit: sel penyokong pada sel saraf tepi
z Sel

Sinapsis
z
z
1.

2.

3.

Hubungan khusus Æ Rangsang (stimulus) dihantarkan
dari neuron ke sel target
Komponen sinaps:
Membran presinaps: letak berdekatan dg sel asal
impuls, mengandung penebalan padat elektron, saat
stimulasi Æ mengeluarkan neurotransmiter
Celah sinaptik: celah berisi cairan, letak: antara
membran presinaps dg membran postsinaps, mrp media
yg menghantarkan neurotransmiter ke membran
postsinaps
Membran postsinaps: mrp penebalan membran plasma
pd sel target

Sinapsis

SINAPSIS

AXOAXONIC

AXOSOMATIC

AXODENDRITIC

TIPE-TIPE SINAPSIS

Fungsi sistem saraf
z

Mengontrol & mengkoordinasikan
aktivitas tubuh Æmencocokkan dg
perubahan lingkungan Æ cara:
1. Memonitor kejadian lingkungan & di
dalam tubuh
2. Mengkoordinasikan informasi &
mencocokkan dg kejadian masa lampau
3. Menginstruksi sistem-sistem dalam tubuh

Klasifikasi sistem saraf
Sistem saraf pusat: otak & medula spinalis
Æ koordinasi informasi, ingatan, & fungsi
luhur
2. Sistem saraf tepi: nervus, ganglia, akhiran
sarafÆ sistem pengumpul informasi ke
SSP & membawa perintah dari SSP.
Secara fungsional: sensoris, motoris
1.

Sistem saraf pusat

Sistem saraf tepi

Sistem saraf tepi

Sistem saraf tepi

Myelinisasi saraf tepi

Tipe serabut saraf tepi
z

z

z

Tipe A: bermyelin,diameter 4-20 μm,
kec.konduksi 15-120 m/dtk. Contoh: serabut
motorik (di otot skelet), serabut sensorik
(penglihatan, pendengaran, penghidu).
Tipe B: bermyelin, diameter 1-4 μm, kec.konduksi
3-14 m/dtk. Contoh: serabut otonom
preganglionik.
Tipe C: tidak bermyelin, diameter 0,2-1 μm,
kec.konduksi 0,2-2 m/dtk. Contoh: serabut otonom

Akson Aferen primer

Oleh:
TIM HISTOLOGI

JARINGAN TULANG &
TULANG RAWAN

Tulang
z Komponen

sel: osteoblast, osteosit,

osteoklast
z Substansia interselularis: senyawa organik
& anorganik

Osteoblast

z Sel

pembentuk tulang
z Fungsi: membentuk protein matriks tulang
z Gb. Histologis: sel berderet-deret, pd sisi
pertumbuhan tulang, dg sitoplasma basofil,
inti besar
z Dapat mitosis

Osteosit
z Sel

tulang
z Fungsi: memelihara matriks tulang
z Gb. Histologis: sel dg ukuran kecil, kurang
basofil, inti besar
z Terletak di celah-celah matriks
z Tidak dpt mitosis dan repair

Osteoklast
z Sel

perusak tulang
z Fungsi: resorbsi matriks tulang pd tempat
yg rusak/tempat yg sudah tidak diperlukan
z Gb. Histologis: sel besar dg inti banyak,
sitoplasma pucat
z Terletak di permukaan tulang

Substansia interselular
(matriks tulang)

z Kandungan

air 25 %
z Senyawa anorganik (67%): mineral Æ
kalsium, fosfat, Na, Mg, bikarbonat, sitrat.
z Senyawa organik (33%): serabut Æ kolagen
tipe I, mengandung glikosaminoglikan

Fungsi tulang
z Support

(penyokong)
z Proteksi (organ dalam, otak)
z Lokomosi
z Penyimpanan mineral, terutama kalsium

Osteogenesis membranacea
z
z

z

Pembentukan dari arah membran (jar.ikat
mesenchyma)
Transformasi fibroblast Æ osteoblast, membentuk
osteokolagen dg garam-garam sbg matriks.
Matriks mengurung osteosit dlm lakuna ossea Æ
mengeras Æ osteum membranaceum primerius Æ
osteum membranaceum secundarium.
Contoh: tulang kepala

OSTEOGENESIS MEMBRANACEA

Osteogenesis Cartilaginea
z
z
z

Pembentukan mll tahapan jaringan kartilago
Fibroblast mesenchymalis Æ chondroblastocytus
Æ terkurung dlm matriks cartilaginea
Ada 2 cara: osteogenesis perichondralis (pd
model kartilago hyalin yg membentuk tulang) &
osteogenesis endochondralis ( menggantikan
kartilago epifisialis dlm jar.tulang)

OSTEOGENESIS CARTILAGINEA

Remodeling

Jaringan tulang rawan
(kartilago)

sel : chodrocytus Æ sel pipih,
makin ke pusat makin bulat, nukleus
bundar/oval, sitoplasma mengandung
vakuola, mitokondria, RER, kompleks
golgi.
z Matriks cartilaginea Æ dihasilkan oleh
chondroblastocytus, tanpa pembuluh darah
z Komponen

Ciri kartilago
memiliki pembuluh darah Æ nutrisi
diperoleh dg cara difusi & dari cairan
sinovial
z Tidak memiliki pembuluh limfe dan saraf
z Tidak

Kartilago Hyalin
z Tampak

spt kaca, setengah transparan,
matriks homogen, serabut kolagen halus
z Pd orang dewasa: di saluran pernafasan,
ujung ventral iga, kartilago artikularis
(persendian)

Kartilago fibrosa
z Bentuk

peralihan antara sifat jaringan ikat
padat & kartilago hyalin
z Sel berderet-deret, matriks banyak
mengandung serabut kolagen, tidak
mempunyai perichondrium
z Contoh: discus intervertebralis, beberapa
tempat perlekatan tendo, ligamentum capitis
femoris

Kartilago Elastik
z Matriks:

serabut elastis, bercabang-cabang,
anyaman rapat, berhubungan langsung dg
perichondrium
z Contoh: daun telinga, kartilago saluran
telinga

Perichondrium
z Dimiliki

oleh semua kartilago, kecuali
kartilago artikularis sendi & kartilago
fibrosa
z Penting utk pemeliharaan & pertumbuhan
Æ 2 lapisan: stratum fibrosum (luar) Æ
kolagen & stratum chondrogenicum (dalam)
Æ sel mesenkhimal

Oleh:
Tim Histologi

SISTEM PERNAFASAN

Sistem Pernafasan
z
z
1.

2.
z

Fungsi: menyelenggarakan pengambilan O2 &
pembuangan CO2 oleh darah. (tempat pertukaran gas
pernafasan).
Ada 2 bagian, yaitu:
Bagian konduksi (menghantarkan udara pernafasan,
menyaring, memberi kelembaban, & menyesuaikan
suhu). Æ hidung, laring, trakea,bronkus, bronkiolus.
Bagian respirasi (melakukan pertukaran udara
pernafasan) Æ ductus alveoli, saccus alveoli, alveoli.
Peralihan kedua bagian ini terjadi di bronkiolus
respiratorius.

Sistem Pernafasan
z

Menurut anatominya, kaitannya dg paruparu Æ dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Bagian yg ada di luar paru-paru
(extrapulmonary airways) : hidung, laring,
trakea, bronkus.
2. Bagian yg ada di dalam paru-paru
(intrapulmonary airways): bronkiolus,
ductus alveoli, saccus alveoli, alveoli).

Hidung
z Struktur

tulang rawan, epitel respirasi
(pseudostratificatum columnar bersilia),
indera penciuman.
z Ruang-ruang dalam hidung (concha
superior, media, & inferior) Æ
mengkondisikan udara pernafasan supaya
sesuai dg kebutuhan tubuh.
z Banyak mengandung pembuluh darah &
kelenjar-kelenjar.

HIDUNG

Laring
z Lanjutan

dari faring.
z Bagian awal laring terdapat semacam klep
yg disebut epiglotis, fungsi: mencegah
masuknya benda asing ke saluran
pernafasan.
z Laring mengandung struktur tulang rawan
yg menjamin saluran pernafasan selalu
terbuka.
z Di Laring terdapat pita suara

LARING: EPIGLOTIS

Tampak kartilago elastis, epitel pipih berlapis

Trakea
z Lanjutan

dari laring, panjang sekitar 9 cm,
terdiri dari deretan cincin tulang rawan
hyalin, berbentuk huruf ‘C’
z Mengandung epitel pseudostratificatum
columnar bersilia dg sel goblet.
z Lapisan dinding trakea: tunika mukosa,
submukosa, lapisan tulang rawan, & tunika
adventitia.

TRAKEA

Bronkus
z

z
z

Dari trakea saluran nafas berlanjut ke bronkus,
bercabang 2 kanan & kiri, kira-kira setingi
vertebra torakalis V. Selanjutnya bronkus kanan
bercabang mjd 3 bronkiolus, dan bronkus kiri
bercabang mjd 2 bronkiolus.
Bronkus ada yg terletak di luar paru-paru & di
dalam paru-paru.
Mengandung epitel pseudostratificatum columnar
bersilia, lapisan otot polos, tulang rawan, &
kelenjar.

BRONKUS

PARU-PARU
z Jaringan

paru-paru bersifat elastis, berpori,
& spongeus.
z Paru-paru terbagi atas beberapa bagian
(lobus). Paru-paru kanan 3 lobus, paru-paru
kiri 2 lobus.
z Fungsi: pertukaran oksigen &
karbondioksida.
z Pengendalian pernafasan: scr kimiawi
(kadar CO2 darah)& dg kontrol saraf.

BRONKIOLUS

Mengandung tulang rawan & kelenjar, lamina propria dikelilingi otot polos,
Lapisan terluar terdiri atas jaringan ikat. Epitel: kolumnar selapis bersilia.

ALVEOLI

Anak panah menunjukkan ductus alveoli, saccus alveoli membuka ke arah
Beberapa alveoli. Huruf ‘d’: ductus alveoli. Huruf ‘s’: saccus alveoli.

ALVEOLI DAN SALURANNYA

SEL ALVEOLI

Oleh:
TIM HISTOLOGI

SISTEM KARDIOVASKULAR

Sistem Kardiovaskular
z
z
z
1.
2.
3.

Sistem dlm tubuh yg mengedarkan darah utk
keperluan pertukaran zat & gas.
Sistem transpor tubuh, yg membawa gas-gas
pernafasan, nutrisi, hormon, & zat-zat lain ke &
dari jaringan tubuh.
Komponen sistem kardiovaskular:
Darah
Jantung
Pembuluh darah: arteri, vena, kapiler.

Jantung
z Lapisan

dinding jantung: endocardium,
myocardium, epicardium, & pericardium.
z Endocardium: endotel, jar.ikat subendotel,
lap.otot tipis.
z Myocardium: lap.otot plng tebal.
z Ruang jantung : 4 Æ atrium (serambi)
kanan, ventrikel (bilik) kanan, atrium kiri,
& ventrikel kiri.

Epicardium

Miocardium

Endocardium
(katup tricuspidalis)

OTOT JANTUNG

Jantung
z
1.
2.
3.
4.

Katup jantung:
Katup Atrioventrikular kanan (katup
trikuspidalis): antara atrium dan ventrikel kanan.
Katup atrioventrikular kiri (katup bikuspidalis):
antara atrium dan ventrikel kiri.
Katup semilunaris a. pulmonalis
Katup semilunaris aorta

Jantung: sirkulasi jantung
z
z
z
z

z

Atrium: menerima darah dari vena
Ventrikel: memompa darah ke arteri
Aliran darah melalui jantung: diatur oleh katup yg
membuka ke satu sisiÆ aliran darah hanya mengalir satu
arah.
Darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung ( atrium
kanan) melalui vena kava Æ menuju ventrikel kanan
melalui katup tricuspidalis. Dari ventrikel kanan darah
dipompa menuju paru-paru melalui katup semilunaris
pulmonalis.
Darah teroksigenasi dari paru-paru ke atrium kiri, kmd ke
ventrikel kiri melalui katup bicuspidalis. Dari ventrikel kiri
darah dialirkan Æmelalui katup semilunaris aorta ke aorta
Æ seluruh tubuh.

Jantung: kontrol intrinsik
z
z

z

Kontrol denyut jantung: kontrol intrinsik &
ekstrinsik.
Kontrol intrinsik jantung: pacu jantung dari Nodus
sinoauricularis (NSA) di atrium kanan Æ
gelombang dihantarkan ke seluruh dinding atrium
Æ kontraksi atrium.
Nodus atrioventriculare (NAV) Æ serabut
purkinje di berkas HIS Æ rangsangan & kontraksi
ventrikel Æ menyebar ke seluruh jantung.

Jantung

FASE EKG

Jantung: kontrol ekstrinsik
z Diatur

oleh pusat jantung di medulla
oblongata Æ saraf simpatis & parasimpatis
n. vagus.

KONTROL EKSTRINSIK JANTUNG

Pembuluh darah
z Kapiler:

tempat pertukaran nutrisi, udara,
hormon, & metabolit.
z Arteri: mengalirkan darah dari jantung ke
seluruh tubuh.
z Vena: pembuluh darah balik Æ
mengalirkan darah kembali ke jantung.
z Dinding pembuluh darah: tunika intima,
tunika media, tunika adventitia.

Arteri

z
z

Ada 3 tipe: elastik (besar), muskular (medium),
arteriola (kecil)
Mpy 3 lapis: tunika intima, media, adventitia.

3

2

1

Arteri Muscularis

Vena

z
z
z

Tunika media lebih tipis daripada arteri
Dinding vena lebih tipis daripada arteri
Beberapa vena mpy katup utk mencegah aliran
balik

Arteri & vena

Arteriola, kapiler, & venula
z
z

z

Arteriola: mengatur volume aliran darh
Kapiler: diameter kecil, dinding tipis, tempat
pertukaran udara/nutrisi, ada 2 tipe: continuous
(ex: CNS,PNS, otot) & discontinuous (ex:
glomerulus ginjal, sebag.besar jar.)
Venula post kapiler: tempat lewatnya sel darah,
sensitif thd serotonin & histamin Æ meningkatkan
permeabilitas cairan & sel drh selama reaksi alergi
& inflamasi, tidak ada tunika media sejati, hanya
ada 1-2 lapis otot.

Arteriola & venula

Kapiler

Sinusoid
z
z

Dinding tipis, mrp kapiler yg tidak komplet, mpy
diameter besar.
Di hati, nodus lymphaticus, jar.hemopoetik spt
sum-sum tulang & limpa.

Hati

OLEH:
TIM HISTOLOGI

SISTEM PENCERNAAN

SISTEM PENCERNAAN
pencernaan: mulut Æanus
z Kelenjar pencernaan: kelenjar ludah, hati,
pancreas.
z Saluran

MULUT (Cavum Oris)
mekanis: pengunyahan Æotot
maseter, otot temporalis, otot pteregoid
lateral & medial, lidah, dibantu kelenjar
ludah.
z Kelenjar ludah: kelenjar parotis,
kel.submandibularis, kel.sublingualis. Æ
fungsi: mengeluarkan saliva Æ membantu
proses pencernaan (musin, ptyalin).
z Proses

Kelenjar Ludah

Kerongkongan (Esofagus)
z

z

Tabung berotot, panj. 20-25 cm, mulai dari faring
sp pintu masuk lambung (pars cardiaca lambung)
Æ mll toraks, menembus diafragma Æ masuk
abdomen, menyambung ke lambung.
Makanan berjalan krn gerakan peristaltik Æ
serabut otot di depan mak.mengendor & yg di
blkng mak.kontraksi Æ shg mak.dpt terdorong ke
bawah.

Esofagus

Lambung
z
z
z
z

Terletak di daerah epigastrik, Bagian: kardia,
fundus, korpus, pylorus (antrum & salurannya)
Fungsi: menerima mak. Dari esofagus,
menampung, & utk pencernaan karbohidrat,
protein, & lemak. Enzim: pepsin,renin, lipase.
Kelenjar di lapisan mukosa lambung Æ getah
lambung (HCl) Æ disinfektan & spy suasana
lambung cocok utk kerja kimiawi enzim.
Ada 4 lapisan: tunika mukosa, submukosa,
muskularis, & serosa.

Lambung

Lambung
z
z

A. Lapisan mukosa
B. lapisan otot
(sirkuler, oblique,
longitudinal)

Kelenjar di lambung
z

z

z

Sel chief (zimogenik) Æ menghasilkan
pepsinogen (prekursor pepsin). Pepsin bekerja pd
PH 2.
Sel parietal Æ menghasilkan HCl Æ mengaktivasi
pepsinogen menjadi pepsin. Selain itu jg
menghasilkan faktor intrinsik Æ utk resorbsi vit.
B12. Letak: di bwh sel chief.
Mucous neck cell Æ diantara sel parietal.

Lambung

Usus Halus
z
z
z
z
z

Usus halus: duodenum, jejenum, & ileum.
Ada 4 lapisan: tunika mukosa, submukosa,
muskularis, & serosa.
Duodenum: pencernaan mak. Dg bantuan enzim
dari pancreas & empedu.
Jejenum: pencernaan mak. Disempurnakan oleh
enzim dari usus halus sendiri.
Ileum: mak. Sudah tercerna scr sempurna & siap
utk diserap.

Usus halus (duodenum)

Jejenum

Usus Besar (kolon)
1,5 m Æ terdiri atas: kolon ascendens,
kolon transversum, & kolon descendens.
Bagian kolon selanjutnya: sigmoid &
rektum.
z Fungsi : penyerapan air & proses
pembusukan.
z Panj.

Struktur hati
z Hati

terdiri atas lobulus-lobulus, masingmasing lobulus berbentuk segi enam
(heksagonal), di tengahnya terdapat vena
centralis.

Kolon

Hati (hepar)
z Letak

di rongga abdomen seb.kanan atas, di
bawah diafragma.
z Fungsi hati: proses metabolisme &
detoksifikasi.
z Proses metabolisme: sintesis protein,
penyimpanan glukosa, & pengolahan fraksifraksi lemak.

FUNGSI HATI
z Tempat

pembentukan empedu
z Tempat penyimpanan glikogen
z Metabolisme lemak
z Pembentukan protein plasma
z Memproses beberapa hormon steroid &
vitamin D
z Detoksifikasi

Suplai darah di hati
z Mendapat

aliran darah dari:
1.Vena porta hepatika: membawa darah yg
berasal dari usus & lien
2. Arteri hepatika: membawa darah kaya
oksigen dari aorta.
Vena porta & arteri hepatika menyatu di hati
membentuk sinusoid Ækeluar dari hati
melalui vena hepatika.

STRUKTUR HATI

STRUKTUR HATI

Pancreas
z
z
¾
¾
¾
z

Bagian eksokrin & endokrin (1%)
Eksokrin: enzim yg membantu pencernaan (1,5
liter/hari) Æ
Trypsin, chymotypsin: memecah protein mjd
peptida/asam amino.
Amilase: memecah kh/glikogen mjd glukosa.
Lipase: memecah lemak mjd asam lemak &
gliserol.
Endokrin: hormon insulin, glukagon.

PANCREAS

Pancreas: eksokrin & endokrin

OLEH:
TIM HISTOLOGI

SISTEMA URINARIUS

Sistem urinarius
z Sistem

yg berfungsi utk mengeluarkan zatzat yg sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh.
z Ginjal, ureter, kandung kemih, & uretra.

GINJAL

Ginjal
z Fungsi:

mengatur keseimbangan air,
konsentrasi garam dlm darah, & mengatur
keseimbangan asam basa.
z Letak ginjal kanan lebih rendah drpd ginjal
kiri. Struktur ginjal: jutaan nefron (unit
fungsional ginjal). Nefron Æ glomerulus &
pipa-pipa tubulus.

Ginjal
z
1.
2.
3.
z

Fungsi ginjal:
Filtrasi oleh glomerulus
Reabsorbsi oleh tubulus
Sekresi oleh tubulus
Ginjal jg berfungsi sbg kelenjar endokrin
Æ eritropoetin (menstimulasi
pembentukan sel darah merah)

Ginjal-glomerulus
z
z

z
z

Diameter 0,2 mm, mengandung kapiler-kapiler
darah, mpy kutub vaskular & kutub urinarius.
Di seb.luar dibungkus 2 lapisan (capsula
Bowman’s). Lap.luar (lap.parietal) Æ epitel
squamous simpleks. Lap.dlm (lap.visceral)
Æpodosit
Filtrat glomerulus: 125 ml/mnt Æ 124 ml diserap
kembali di tubulus.
Macula densa: tubulus yg mengandung barisan inti
padat pd dinding yg terekat dg kutub vaskular
glomerulus.

Ginjal

Glomerulus

Renal cortex

z
z
z

Anak panah merah: glomerulus
Anak panah kuning: medulla ginjal
Anak panah biru: arteri interlobularis

Macula densa

z
z

Keterangan:
Anak panah hitam: macula densa Æ memonitor
kadar Cl dlm tubulus distal, shg aparatus juxta
glomerulus dpt mengatur laju filtrasi glomerulus.

CORPUSCULUM RENAL

SUPLAI DARAH GINJAL

Tubulus ginjal
z

z
z

Jalannya urine: tubulus proksimal Æ ansa henle
Æ tubulus distal Æ ductus collectivus Æ calix
minor Æ calix mayor Æ pelvis renis Æ ureter Æ
VU Æ uretra.
Tubulus proksimal: epitel kolumnar rendah,
hampir semua substansi nutrisi yg bermanfaat
diserap kembali (glukosa, AA, protein, vitamin).
D tubulus proksimal: volume filtrat glomerulus
berkurang 75 %, reabsorpsi ion Na, Cl, absorpsi
air.

Tubulus ginjal
z Tubulus

distal:transport aktif Cl, Na keluar
lumen tubulus ke ruang peritubular Æ
pemekatan urine. Sel tubulus distal sensitif
thd aldosteron (disekresi kel.adrenal zona
glomerulosa) Æ stimulasi resorpsi aktif on
Na, ekskresi ion K.
z Ductus collectivus tempat kerja ADH

Tubulus ginjal

NEFRON

Ureter
z

Menghubungkan ginjal dg kandung kemih. Jumlah
2 (kanan & kiri), panj: 35-40 cm.

Kandung kemih
z Sbg

penampung urine

Uretra
z Saluran

yg berjalan dr kandung kemih ke
arah luar.
z Pd wanita, panj: 2,5-3 cm. Pd laki-laki,
panj: 17-22,5 cm.