2011141100 lakip tahun 2013 kab pesisir selatan

(1)

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 dapat diselesaikan.

Penyusunan laporan ini merupakan upaya untuk menginformasikan pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan organisasi perangkat daerah selama tahun 2013, sebagai konsistensi terhadap komitmen untuk menciptakan transparansi tata pemerintahan yang baik, sesuai Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999, dan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akunatabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan ini juga memuat informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT PESISIR SELATAN YANG SEJAHTERA”, sesuai yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pesisir Selatan 2010-2015. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah baik dalam perumusan kebijakan, maupun dalam implementasi serta pengawasannya.

Demikianlah pengantar dari kami, mudah-mudahan LAKIP Kabupaten Pesisir Selatan ini dapat dijadikan bahan evaluasi dan informasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah ke depan.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan serta partisipasi dalam penyusunan LAKIP Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Painan, 18 Maret 2014 BUPATI PESISIR SELATAN

NASRUL ABIT


(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas yang diharapkan tidak hanya akuntabilitas pemerintah kepada masyarakat tetapi juga akuntabilitas kepada presiden. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk aplikasi dari penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

LAKIP ini memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2013, dan sebagai evaluasi diri untuk peningkatan kinerja kedepan yang diformulasikan dari hasil kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dengan langkah ini setiap SKPD senantiasa dapat melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

LAKIP Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 disusun berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang memuat informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan.

Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut :

NO Sasaran

jumlah indikato

r

rata-rata capaian

0 s/d

55

55 s/d 70

79 s/d 85

85 s/d 100

1 2 3 4 5 6 7 8

MISI 1 : Melanjutkan mengembangkan perekonomian lokal dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi

dengan mengoptimalkan pengembangan kawasan ekonomi secara terpadu.

1 Meningkatkan pendapatan 2 101,49 Sangat


(4)

perkapita Berhasi

l

2 Menurunkan jumlah

pengangguran 1 94,69

Sangat Berhasi l

3 Berkurangnya jumlah

penduduk miskin 1 108,85

Sangat Berhasi l

4 Meningkatnya jumlah

kunjungan wisman dan wisnu 2 267,85

Sangat Berhasi l

5

Pengembangan kawasan agropolitan, minapolitan dan KTM

4 102,19

Sangat Berhasi l

6 Meningkatkan sarana dan

prasarana pasar nagari 1 100,00

Sangat Berhasi l

7 Berkembangnya permodalan,

pemasaran dan SDM UMKM 1 100,00

Sangat Berhasi l

8 Meningkatnya produksi dan

produktifitas pertanian 2 93,49

Sangat Berhasi l

9 Meningkatkan rasi elektifitasi 1 118,75

Sangat Berhasi l

10

Meningkatkan persentase jalan kabupaten dengan kondisi kualitas baik

1 75,96 Berhasil

11 Tidak ada lagi kampung

tertinggal 1 60

Cukup Berhasi

l

12 Meningkatnya jangkauan

prasarana irigasi 1 108,00

Sangat Berhasi l

13 Tersedianya informasi tentang

wilayah rawan bencana 1 100,00

Sangat Berhasi l

14

Meningkatnya sarana dan prasarana penanggulangan bencana 2 125,00 Sangat Berhasi l

15 Meningkatnya kesiapsiagaan

masyarakat 1 100,00

Sangat Berhasi l

16 Meningkatnya angka melek

huruf 1 100,21

Sangat Berhasi l

1 2 3 4 5 6 7 8

MISI 2 : Melanjutkan pembangunan sumber daya manusia berkualitas yang siap menghadapi tantangan dunia global

17 Meningkatnya rata-rata lama

sekolah 1 89,85

Sangat Berhasi l

18 Meningkatnya usia harapan

hidup

1 100,00 Sangat

Berhasi


(5)

l

19 Menurunkan angka kematian

bayi 1 133,33

Sangat Berhasi l

20 Menurunkan angka kematian

ibu 1 152,11

Sangat Berhasi l

21 Meningkatkan kualitas tenaga

pengajar 1 136,08

Sangat Berhasi l

22 Meningkatnya pelayanan

kehidupan beragama 2 100,00

Sangat Berhasi l

23 Meningkatnya pemahaman

nilai adat dan budaya 3 100,00

Sangat Berhasi l

24

Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama

1 100,00

Sangat Berhasi l

25 Meningkatnya kualitas sumber

daya manusia pemangku adat 1 100,00

Sangat Berhasi l

26 Berkembangnya nilai-nilai seni

dan budaya 1 100,00

Sangat Berhasi

l MISI 3 : Revitalisasi prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik serta meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat.

27 Meningkatnya mutu pelayanan

satu pintu 1 100.00

Sangat Berhasi

l

28

Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik 1 100.00 Sangat Berhasi l 29 Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan

1 100.00

Sangat Berhasi

l

30 Meningkatkan opini BPK

terhadap laporan keuangan 1 100.00

Sangat Berhasi

l

31 Meningkatnya kompetensi

aparatur 1 100.00

Sangat Berhasi

l

32 Meningkatnya tertib

administrasi 2 100.00

Sangat Berhasi

l

33

Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan pembangunan 1 100.00 Sangat Berhasi l Dari hasil pengukuran kinerja sasaran di atas dapat dirincikan sebagai berikut :

1) Sasaran yang ditetapkan sebanyak 33 sasaran, disimpulkan bahwa  31 sasaran tercapai dengan predikat Sangat Berhasil,

 1 sasaran tercapai dengan perdikat Berhasil,


(6)

 1 sasaran tercapai dengan perdikat Cukup Berhasil,

2) Dari 33 sasaran telah ditetapkan indikator kinerja sebanyak 44 indikator dengan hasil capaian sebagai berikut :

 42 indikator kinerja sasaran dengan capaian 80 s/d 100 (predikat Sangat Berhasil);  1 indikator kinerja sasaran mencapai angka 70 s/d <85 (predikat Berhasil);

 1 indikator kinerja sasaran mencapai angka 55 s/d <70 (Prediket Cukup Berhasil);


(7)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi iii

Daftar Tabel iv

Daftar Gambar vi

Ikhtisar Eksekutif vii

BAB I PENDAHULUAN I -1

1. Latar Belakang I -1

2. Kondisi Kabupaten I -1

2.1. Kondisi Geografis I -1

2.1.1. Posisi I -1

2.1.2. Wilayah Administratif I -2

2.1.3. Topografi I -3

2.1.4. Hidrologi I -3

2.1.5. Demografi I -4

2.2. Kondisi Ekonomi I -4

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA II-1

2.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015

II-1 2.1.1. Visi dan Misi Kabupaten Pesisir Selatan II-1

2.1.2. Tujuan dan Sasaran II-3

2.1.3. Prioritas Pembangunan Daeah II-6

2.2. Penetapan Kinerja Tahun 2013 2.3. Kebijakan Pembangunan Tahun 2013

II-13 II-16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III-1

3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja III-1

3.2. Capaian Indikator Kinerja Makro III-2

3.3. Capaian Indikator Kinerja Utama III-4

3.4. Capaian Kinerja Sasaran Strategis III-7

3.5. Evaluasi Kinerja Sasaran III-10

3.6. Akuntabilitas Keuangan III-63

BAB IV

PENUTUP IV-1

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah Nagari, Kampung, dan Luas Daerah dirinci menurut Kecamatan

I-2 Tabel 1.2. PDRB dan PDRB Perkapita serta Laju Pertumbuhan

Ekonomi Pesisir Selatan Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2010-2013

I-5

Tabel 2.1. Misi, Tujuan dan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015

II-4

Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 II-14 1


(8)

Tabel 3.1. Capaian Indikator Kinerja Makro Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013

III-2 Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Kabupaten Pesisir Selatan

Tahun 2013

III-5

Tabel 3.3. Capaian Indikator Kinerja Sasaran III-8

Tabel 3.4. Capaian Kinerja Sasaran Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013

III-8

Tabel 3.5. Capaian Kinerja Sasaran 1 III-10

Tabel 3.6. Capaian Kinerja Sasaran 2 III-12

Tabel 3.7. Capaian Kinerja Sasaran 3 III-13

Tabel 3.8. Capaian Kinerja Sasaran 4 III-15

Tabel 3.9. Capaian Kinerja Sasaran 5 III-17

Tabel 3.10. Capaian Kinerja Sasaran 6 III-19

Tabel 3.11. Capaian Kinerja Sasaran 7 III-20

Tabel 3.12. Capaian Kinerja Sasaran 8 III-22

Tabel 3.13. Capaian Kinerja Sasaran 9 III-24

Tabel 3.14. Capaian Kinerja Sasaran 10 III-25

Tabel 3.15. Capaian Kinerja Sasaran 11 III-27

Tabekl 3.16. Capaian Kinerja Sasaran 12 III-28

Tabel 3.17. Capaian Kinerja Sasaran 13 III-29

Tabel 3.18. Capaian Kinerja Sasaran 14 III-30

Tabel 3.19. Daftar Bencana yang Terjadi Selama Tahun 2013 III-31

Tabel 3.20. Capaian Kinerja Sasaran 15 III-32

Tabel 3.21. Capaian Kinerja Sasaran 16 III-32

Tabel 3.22. Capaian Kinerja Sasaran 17 III-33

Tabel 3.23. Capaian Kinerja Sasaran 18 III-36

Tabel 3.24. Capaian Kinerja Sasaran 19 III-37

Tabel 3.25. Capaian Kinerja Sasaran 20 III-38

Tabel 3.26. Capaian Kinerja Sasaran 21 III-39

Tabel 3.27 Capaian Kinerja Sasaran 22 III-40

Tabel 3.28. Capaian Kinerja Sasaran 23 III-40

Tabel 3.29. Capaian Kinerja Sasaran 24 III-41

Tabel 3.30. Capaian Kinerja Sasaran 25 III-42

Tabel 3.31. Capaian Kinerja Sasaran 26 III-42

Tabel 3.32. Capaian Kinerja Sasaran 27 III-44

Tabel 3.33. SKPD yang diutamakan Menggunakan Pelayanan Satu Pintu III-45

Tabel 3.34. Capaian Kinerja Sasaran 28 III-47

Tabel 3.35. Capaian Kinerja Sasaran 29 III-49

Tabel 3.36. Capaian Kinerja Sasaran 30 III-51

Tabel 3.37. Capaian Kinerja Sasaran 31 III-54

Tabel 3.38. Capaian Kinerja Sasaran 32 III-56

Tabel 3.39. Capaian Kinerja Sasaran 33. III-59

Tabel 3.40. Akuntabilitas Keuangan III-63


(9)

DAFTAR GAMBAR Gamba

r

1.1. PDRB Perkapita Kabupaten Pesisir Selatan Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2010-2013

1-5

Gamba r

3.1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2013

III-16


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Sesuai dengan Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; setiap Pemerintah Daerah diminta untuk menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Presiden,

Bertitik tolak dari RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 – 2015, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 dan Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; serta memperhatikan Peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka disusunlah LAKIP Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 yang berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran RPJMD, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator sasaran.

2. KONDISI KABUPATEN

2.1

Kondisi Geografis

2.1.1. Posisi

Kabupaten Pesisir Selatan memiliki luas daratan ± 5.749,95 km² dan luas perairan (laut) ± 84,312 km², dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : • Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Padang;

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Mukomuko (Provinsi Bengkulu);

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Kerinci (Provinsi Jambi);

• Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.

2.1.2. Wilayah Administratif


(11)

Secara administratif Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari 15 wilayah Kecamatan dan 182 Nagari (setara desa/kelurahan), 6 kecamatan diantaranya merupakan kecamatan pasangan induk dan pemekaran yang terbentuk pada akhir tahun 2012 yaitu Kecamatan Lunang dan Silaut, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan dan Ranah Ampek Hulu Tapan, serta Kecamatan Pancung Soal dan Airpura .

Jumlah Nagari dan kampung per kecamatan secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1.

Jumlah Nagari, Kampung dan Luas Daerah dirinci menurut Kecamatan N o Kecamatan Jumlah Nagari Jumlah Kampung Luas Wilayah (Km2 ) Persentase (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Lunang Silaut

Basa Ampek Balai Tapan Ranah Ampek Hulu Tapan Pancung Soal

Airpura

Linggo Sari Baganti Ranah Pesisir Lengayang Sutera Batang Kapas IV Jurai Bayang

Ampek Nagari Bayang Utara Koto XI Tarusan

10 10 11 9 10 10 16 10 9 12 9 20 17 6 23 28 27 22 18 24 20 43 27 45 32 29 52 45 17 51 564,00 365,50 365,28 312,22 426,10 314,00 315,41 564,39 590,60 445,65 359,07 373,80 77,50 250,74 425,6 3 9,81 6,36 6,35 5,43 7,41 5,46 5,49 9,82 10,27 7,75 6,24 6,50 1,35 4,36 7,40

Total 18 2

48 0

5.749,8

9 100,00

Sumber: Pesisir Selatan Dalam Angka, 2012/2013

2.1.3. Topografi

Topografi daerah Kabupaten Pesisir Selatan bergunung dan berbukit-bukit, yang merupakan perpanjangan dari Bukit Barisan, dengan ketinggian wilayah dari permukaan laut berkisar antara 0 – 1000 meter. Kondisi topografi wilayah memiliki keberagaman kemiringan lereng yang berkisar antara 0 s.d > 40%, dengan rincian :

a. Wilayah dengan kemiringan lereng datar 0 – 2 % memiliki luas sebesar

181.654 Ha atau sekitar 31,59 % dari luas Kab.Peisisir Selatan terdapat hampir diseluruh kecamatan di Kab. Pesisir Selatan.

b. Wilayah dengan kemiringan 2 – 15% memiliki luas 51,02 Ha atau sekitar

0,89% dari luas Kab.Peisisir Selatan terdapat di Kecamatan Lunang I-2


(12)

Silaut, Basa Ampek Balai Tapan, Pancung Soal, Linggo Sari Baganti, Sutera, Batang Kapas dan Koto XI Tarusan.

c. Wilayah dengan kemiringan lahan 15 – 25% memiliki luas wilayah

sebesar 245,62 Ha atau sekitar 4,27% dari luas Kab.Peisisir Selatan terdapat hampir diseluruh kecamatan.

d. Wilayah dengan kemiringan agak curam dengan kemiringan 25 – 40%

memiliki luas cakupan 3.042,35 Ha atau sekitar 52,91% dari luas Kab.Peisisir Selatan terdapat di hampir seluruh Kecamatan.

e. Kemiringan curam dengan kemiringan di atas 40 % mencapai luas

sebesar 3.042,35 Ha atau sekitar 52,91 % dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Peisisr Selatan menyebar hampir merata di seluruh wilayah kecamatan.

2.1.4. Hidrologi

Kondisi Hidrologi di Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari 19 sungai besar dan 8 sungai kecil yang merupakan bagian dari sistem jaringan sungai yang dipengaruhi oleh kondisi topografi dan struktur fisiografi terpapar dari timur ke barat. Seluruh sungai yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan berasal dari hulu sungai di Kabupaten Solok Selatan dan kawasan Hutan Suaka Alam Wisata (HSAW) serta Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang debit rata-ratanya mencapai 29,696 M3/dt (tahun 2008) dengan luas aliran sungai mencapai 6.232,02 km2. Selain dari sungai sebagai sumber daya air, potensi ketersediaan air tanah juga cukup memadai yaitu sebesar 9.420,44 juta M3.

2.1.5. Demografi

Jumlah Penduduk Pesisir Selatan hasil proyeksi Penduduk Tahun 2013 sebanyak 442.100 orang yang terdiri dari 219.076 orang laki-laki dan 223.649 orang perempuan. Penduduk Pesisir Selatan lebih banyak perempuan dari pada laki-laki. Secara rata-rata Penduduk Pesisir selatan telah tumbuh sebesar 0,93 persen/tahun.

2.2. Kondisi Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan dalam kurun waktu 2010-2013 selalu mengalami peningkatan, Tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 5,28%. Sampai tahun 2012 meningkat sebesar 5,66 persen, dan pada tahun 2013 diperkirakan mengalami peningkatan hingga menjadi 5,93 persen.


(13)

Selain itu pada periode yang sama, Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku sebesar 4.619,12 milyar rupiah. Sampai tahun 2012 sebesar meningkat sebesar 5.832,94 milyar rupiah atau berada pada urutan 8 di Provinsi Sumatera Barat. Dan di tahun 2013 diproyeksi sebesar 6.632,94 milyar rupiah. Sedangkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2010 sebesar 2.108,06 milyar rupiah. Sampai tahun 2012 sebesar 2.349,43 milyar rupiah, dan di tahun 2013 diperkirakan sebesar 2.488,87 milyar rupiah.

Tabel 1.2.

PDRB dan PDRB Perkapita serta Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000

Tahun 2010 – 2013

TAHUN

PDRB (Juta Rupiah)

PDRB Perkapita (Juta Rupiah)

Laju Pertumbuh an

Ekonomi

ADHB ADHK 2000 ADHB ADHK

2000 ADHK 2000

1 2 3 4 5 6

2010 4.619,12 2.108,06 10,76 4,91 5,28

2011 5.233,66 5.223,61 12,05 5,12 5,48

2012 5.832,94 2.349,43 13,33 5,37 5,66

2013* 6.632,94 2.488,87 14,82 5,58 5,93

Sumber: BPS dalam Kajian Sosial Ekonomi Pesisir Selatan dan Olahan Data Bappeda, 2013 Keterangan :* Data Sementara

Tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum bisa ditunjukkan oleh meningkatnya tingkat pendapatan perkapita suatu wilayah. PDRB perkapita penduduk Kabupaten Pesisir Selatan dalam kurun 2010-2013 cenderung naik dari 10,76 Juta rupiah menjadi Rp. 14,82 Juta rupiah berdasarkan atas harga berlaku. Selain itu kenaikan pendapatan perkapita itu bukan nilai riil, kenaikan yang terjadi lebih disebabkan oleh pengaruh kenaikan tingkat harga barang dan jasa atau inflasi. Kenyataan tersebut tercermin dari nilai PDRB per kapita atas dasar harga konstan, pada kurun waktu yang sama perolehannya naik dari 4,91 juta rupiah menjadi 5,58 juta rupiah.

Gambar1.1.

PDRB Perkapita Kabupaten Pesisir Selatan

Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Harga Konstan 2010-2013 (Juta Rupiah)

Sumber: BPS dalam Kajian Sosial Ekonomi Pesisir Selatan dan Olahan Data Bappeda, 2013


(14)

II-1

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Penetapan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan 2013 mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Perencanaan didasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015

2.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 -2015

2.1.1 Visi dan Misi Kabupaten Pesisir Selatan

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015 menetapkan visi yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai yaitu:

“Terwujudnya masyarakat Pesisir Selatan yang sejahtera”

Pemahaman terhadap visi tersebut adalah terwujudnya masyarakat dengan pendapatan perkapita yang mampu memenuhi kebutuhan dasar yaitu kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan dan berdemokrasi. Sedangkan sejahtera dapat diartikan sebagai kehidupan yang layak dan berkesinambungan dari sisi ekonomi maupun sosial budayanya dengan berpegang pada prinsip-prinsip yang terkandung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

Visi Kabupaten Pesisir Selatan dijabarkan lebih lanjut ke dalam misi yang akan menjadi tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat Pesisir Selatan yang terdiri dari aparatur pemerintahan daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, organisasi politik, organisasi sosial kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat. Untuk mewujudkan visi Kabupaten Pesisir Selatan, maka dijabarkan ke dalam misi sebagai berikut:


(15)

II-2

Misi 1. Melanjutkan Pengembangan Perekonomian Lokal dan Pusat-pusat Pertumbuhan Ekonomi dengan Mengoptimalkan Pengembangan Kawasan Ekonomi Secara Terpadu

Dalam rangka mengejar pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, pembukaan lapangan kerja dan kesejahteraan yang lebih merata, maka Pemerintah Daerah mengembangkan komoditi produk industri pangan. Pengembangan ini dilakukan dalam berbagai pelatihan untuk pengembangan usaha yakni pengembangan jiwa kewirausahaan dan manajemen usaha. Beberapa kampung didorong sebagai daerah industri yang akan dijadikan sebagai pilot project. Misi 2. Melanjutkan Pembangunan Sumberdaya Manusia Berkualitas Yang Siap

Menghadapi Tantangan Dunia Global

Sumberdaya manusia merupakan faktor kunci dalam persaingan global, sehingga tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas, memiliki keterampilan dan berdaya saing tinggi dalam persaingan global. Globalisasi yang dihadapi saat ini menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Daya saing dalam dunia usaha dapat disiasati dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang memadai. Mensiasati adanya angka putus sekolah, pemerintah daerah telah melahirkan program wajib belajar 12 tahun dan pemberantasan buta aksara.

Dalam pembangunan SDM yang berkualitas, pelayanan kesehatan juga menjadi faktor yang sangat penting. SDM berkualitas terbentuk dengan kondisi kesehatan prima. Kesehatan yang prima tentunya memberikan kesempatan kepada seseorang untuk berbuat lebih banyak dan lebih produktif. Peluang-peluang yang ada dapat segera diraih dan mampu bersaing dengan dunia kerja dan dunia usaha yang semakin ketat.


(16)

II-3

Misi 3. Revitalisasi Prinsip-Prinsip Kepemerintahan Yang Baik Serta Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Dan Masyarakat

Langkah-langkah yang telah dilakukan dalam rangka revitalisasi pemerintahan terus dilanjutkan karena sistem pemerintahan yang baik merupakan sumber awal bagi terbentuknya sebuah sistem yang baik disegala bidang. Perbaikan tatakelola pemerintahan menjadi isu yang penting dalam konteks nasional dan internasional. Wujud dari perbaikan tatakelola pemerintahan antara lain penurunan tingkat korupsi, perbaikan pelayanan publik dan pengurangan ekonomi biaya tinggi.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan Pemerintah daerah kepada masyarakat, maka dibentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal. Melalui lembaga ini pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha diberikan dalam bentuk sistem pelayanan satu pintu yang bersifat pelayanan cepat, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Perbaikan sistem pelayanan pemerintahan juga telah dilakukan melalui perbaikan sistem administrasi kependudukan dengan menjalankan sistem SIAK.

2.1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

Tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 - 2015 sebanyak 9 tujuan dan 33 sasaran seperti pada tabel 2.2 berikut ini.


(17)

II-4 Tabel 2.1

Misi, Tujuan dan Sasaran

Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 -2015

MISI TUJUAN SASARAN

1. Melanjutkan mengembangkan perekonomian

lokal dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan mengoptimalkan pengembangan kawasan ekonomi secara terpadu

1. Menurunkan jumlah pengangguran dan

kemiskinan

1. Meningkatkan pendapatan perkapita

2. Menurunkan jumlah pengangguran

3. Berkurangnya jumlah penduduk miskin

2. Pengembangan kawasan ekonomi dan destinasi 1. Meningkatnya jumlah kunjungan wisman dan

wisnu ke Pesisir Selatan

2. Pengembangan kawasan Agropilitan, Minapolitan dan KTM

3. Meningkatnya sarana dan prasarana pasar nagari

4. Berkembangnya permodalan, pemasaran dan SDM

UMKM

5. Meningkatnya produksi dan produktivitas

pertanian

3. Tersedianya infrastruktur untuk menunjang

perekonomian

1. Meningkatkan rasio efektifitas

2. Meningkatnya persentase jalan kabupaten kondisi baik

3. Tidak ada lagi kampung tertinggal 4. Meningkatnya jangkauan prasarana irigasi

4. Terwujudnya kesiapan masyarakat menghadapi

bencana

1. Tersedianya informasi tentang wilayah rawan bencana

2. Meningkatnya sarana dan prasarana

penanggulangan bencana


(18)

II-5

MISI TUJUAN SASARAN

2. Melanjutkan pembangunan sumberdaya

manusia berkualitas yang siap

menghadapi tantangan dunia global

1. Terwujudnya sumberdaya manusia yang

meningkatnya mutu pendidikan

1. Meningkatnya angka melek huruf

2. Meningkatnya rata-rata lama sekolah

3. Meningkatnya usia harapan hidup

4. Menurunnya angka kematian bayi

5. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan

6. Meningkatkan kualifikasi tenaga pengajar 2. Terwujudnya masyarakat Pesisir Selatan yang

madani

1. Meningkatnya pelayanan kehidupan beragama

2. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat dan

budaya

3. Terwujudnya peran lembaga adat dan kearifan

lokal

1. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama

2. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia pemangku adat

3. Berkembangnya nilai- nilai seni dan budaya

4. Revitalisasi prinsip-prinsip

kepemerintahan yang baik serta

meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik 1. Meningkatnya mutu pelayanan satu pintu

2. Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik

3. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan 2. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang

transparan, professional dan akuntabilitas

1. Meningkatnya opini BPK terhadap laporan keuangan

2. Meningkatnya kompetensi aparatur

3. Meningkatnya tertib administrasi

4. Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan pembangunan


(19)

II-6

2.1.3. Prioritas Pembangunan Daerah

Prioritas pembangunan daerah pada tahun 2013 berorientasi kepada tingkat kebutuhan, analisis permasalahan, isu strategis pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan. Melihat pencapaian hasil pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan serta memperhatikan isu-isu strategis pembangunan daerah, maka capaian prioritas pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013 dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian dan Perikanan

Peningkatan produksi dan produktifitas pertanian dilakukan melalui program dan kegiatan seperti Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dimana produksi padi pada tahun 2013 sebanyak 271.690 Ton meningkat 3,99% dari tahun 2012 (261.260 Ton), jagung meningkat 10,21% dari tahun 2012 yaitu 109.141 Ton, dan produksi ubi kayu meningkat 3,47% dari tahun 2012 (8.746 Ton). Upaya yang telah dilakukan meliputi Pengembangan perbenihan, Penambahan areal tanam, pemberantasan penyakit, optimalisasi/ rehabilitasi lahan, dan pelaksanaan GAP (Good Agriculture Practice).

Untuk pembangunan sektor peternakan di Kabupaten Pesisir Selatan semakin meningkat. Hal ini terlihat dari peningkatan populasi ternak sapi dari 78.998 ekor pada tahun 2012 menjadi 79.226 ekor pada tahun 2013 atau meningkat 0,34%; ayam buras dari 767.741 ekor pada tahun 2012 menjadi 771.733 ekor pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 0,52%; kambing dari 50.568 ekor pada tahun 2012 menjadi 51.093 ekor pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 1,04%; dan itik pada tahun 2012 sebanyak 141.976 ekor menjadi 142.558 ekor pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 0,41%.

Pada sektor kelautan dan perikanan juga memberikan hasil yang memuaskan karena terjadi peningkatan produksi perikanan, dimana untuk produksi perikanan tangkap pada tahun 2013 sebesar 35.759 ton atau meningkat 10,83 % dibanding tahun 2012 (32.264,2 ton) dan produksi perikanan budidaya sebesar 8.520 ton pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 55,34% dibanding produksi perikanan budidaya pada tahun 2012 (5.484,83 ton).


(20)

II-7

Untuk Pengembangan Kota Terpadu Mandiri dilakukan melalui Kegiatan Fasilitas Dukungan KTM Lunang Silaut dengan melengkapi sarana dan prasarana di lokasi KTM, kegiatan pendampingan Dana Pembantuan KTM Lunang Silaut yaitu dengan melaksanakan pembangunan KTM serta DED pembangunan Los Pupuk organik, Kegiatan Persiapan Usulan Penempatan Transmigrasi Baru ( PTB ) serta kegiatan Pembinaan Usaha Transmigrasi dengan tujuan agar meningkatkan penghasilan warga transmigrasi di kawasan KTM ini. Pembangunan Kota Terpadu Mandiri ini baik secara penyiapan infrastruktur maupun pengembangan ekonomi masyarakat telah mendapat apresiasi yang cukup baik dari Presiden Republik Indonesia melalui Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan diberikan nya penghargaan Transmigration Award Tahun 2012 dan 2013.

Dari peningkatan hasil produksi diatas dibutuhkan pasar sebagai pusat pemasaran dan juga sebagai urat nadi dari perekonomian. Untuk mencapai sasaran dari prioritas ini dilakukan melalui Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri yang ditujukan untuk Pengembangan Pasar yang dilaksanakan dalam bentuk Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk.

Pada Sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM) tidak kalah pentingnya dalam pencapaian prioritas ini. Sebagai sektor ekonomi yang melibatkan dunia usaha dengan jenis dan jumlah unit usaha yang cukup banyak, jumlah koperasi dan UMKM di Kabupaten Pesisir Selatan berkisar 1.100 unit yang lokasinya tersebar di 15 kecamatan. Sampai tahun 2013, jumlah koperasi di Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah 354 unit koperasi dimana 175 diantaranya merupakan koperasi aktif dengan jenis usaha antara lain koperasi simpan pinjam wanita, koperasi petani gambir, koperasi bidang pertanian dan perikanan. Pada tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mendapat Penghargaan Bhakti Koperasi dari Kementerian Koperasi Republik Indonesia sebagai apresiasi terhadap besarnya perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.


(21)

II-8

2) Pengembangan Industri Pangan Berbasis Potensi Lokal

Pengembanan industri pangan berbasis potensi lokal sebagai salah satu prioritas pembangunan yang tertuang dalam RPJMD 2010– 2015 diarahkan untuk mengembangkan industri skala kecil dan menengah berbasis bahan baku lokal. Untuk mendukung pelaksanaan program kegiatan Pengembangan Industri Pangan Berbasis Potensi Lokal pada tahun 2013 telah dilaksanakan Program dan kegiatan antara lain Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani (30 FMA), Pembangunan Lumbung Pangan sebanyak 5 unit, Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah sebanyak 20.000 Kg Beras, dan kegiatan Peta Kerawanan dan Kerentanan Pangan dalam bentuk Buku Peta Kerawanan dan Kerentanan Pangan.

3) Pengembangan Kawasan Wisata

Kabupaten Pesisir Selatan memiliki potensi wisata yang cukup besar baik wisata alam, bahari maupun wisata sejarah. Keberadaan 17 lokasi objek wisata alam, 14 lokasi pantai sebagai wisata bahari, 19 lokasi objek wisata sejarah dan 25 buah pulau pulau kecil merupakan potensi peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata. Selain itu, untuk menarik kunjungan wisatawan Pemerintah Kabupaten Pesisir gencar melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah menjadi event tahunan seperti Pelaksanaan Festival Langkisau dan Tour D’singkarak. Saat ini juga sedang dilaksanakan pembangunan jalan tembus objek wisata yang menghubungkan Pantai Cerocok ke Pantai Salido.

Keberhasilan pengembangan sektor wisata di Pesisir Selatan dapat dilihat dari tingkat kunjungan wisatawan nusantara dari 306.670 orang di tahun 2012 menjadi 587.633 atau meningkat 91,5 %. Begitu juga halnya dengan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Pesisir Selatan juga mengalami peningkatan dimana tahun 2012 terdapat 476 orang kunjungan wisatawan mancanegara meningkat menjadi 578 orang pada tahun 2013 atau sebesar 21,43%.

4) Pembangunan Daerah Tertinggal dan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat

Pembangunan infrastruktur dasar bagi daerah tertinggal biasanya berbentuk pembangunan jalan dan jembatan. Pembangunan ini sebagai penghubung agar daerah-daerah tertinggal


(22)

II-9

tersebut menjadi terbuka dan terhubung dengan daerah yang maju. Pada tahun 2013 telah dibangun Jaringan Jalan Kabupaten dan Jalan Strategis untuk membuka daerah terisolir sepanjang 48,25 Km dan Jalan Pedesaan sepanjang 64.293,25 Km. Dengan terhubungnya daerah tertinggal dengan daerah lain khususnya daerah yang lebih maju akan berdampak pada akses menuju dareah tersebut lebih mudah dan terbuka sehingga memudahkan distribusi dan arus transportasi yang pada akhirnya sesuai dengan target RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan tidak lagi menjadi daerah tertinggal.

5) Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana

Untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan pembangunan, maka pembangunan ekonomi harus sejalan dengan pembangunan ekologi dan sosial. Isu-isu lingkungan hidup tetap menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan pembangunan di Tahun 2013. Salah satunya adalah program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. Pada Tahun 2013 ini, Kabupaten Pesisir Selatan mendapat berbagai penghargaan dan Piala pada Tingkat Nasional di bidang Lingkungan Hidup, diantaranya adalah Adipura pada kategori kota bersih dan hijau. Begitu juga dengan penilaian Kalpataru, pada tahun yang sama Kabupaten Pesisir Selatan juga mendapat Piala Kalpataru kategori pengabdian lingkungan. Untuk penyusunan buku Status Lingkungan Hidup Daerah, Kabupaten Pesisir Selatan mendapat peringkat pertama tingkat Nasional. Penghargaan selanjutnya adalah Reksaniyata, yaitu penghargaan Menuju Indonesia Hijau, dimana Kabupaten Pesisir Selatan juga memperoleh peringkat pertama. Berikutnya adalah penghargaan Adiwiyata, yaitu penghargaan yang diberikan pada sekolah yang dinilai mempunyai budaya lingkungan. Sedangkan untuk penanggulangan bencana telah di sediakan sarana dan prasarana penanggulangan bencana serta informasi tentang wilayah rawan bencana. Untuk sarana dan prasarana penangulangan bencana telah dibangun shelter sebanyak 3 (tiga) unit yang berlokasi di Painan, Amping Parak dan Pasir Ganting. Kemudian juga dibangun tangga evakuasi pada 6 (enam) lokasi yang tersebar di Kecamatan. Untuk jalan evakuasi dibangun 18 ruas jalan yang tersebar dari Utara sampai Selatan. Selain itu untuk penanggulangan bencana kebakaran sampai Tahun 2013 telah tersedia 3 (tiga) unit mobil pemadam


(23)

II-10

kebakaran. Untuk mitigasi bencana melalui Program Kesiapsiagaan, dilaksanakan kegiatan Penyediaan Perlengkapan dan Peralatan Tim Reaksi Cepat, Peningkatan Akses Komunikasi dan Pengadaan data dan Informasi Real Time Untuk Tanggap Darurat, Pembentukan dan Pembinaan Satuan-satuan Reaksi Cepat (TRC) dan pelaksanaan Apel Siaga dan Workshop penanggulangan bencana bagi Kelompok Siaga Bencana. Dengan demikian kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana dapat terintegrasi dengan baik.

6) Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan diarahkan untuk mencapai sasaran peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang ditandai dengan meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2012 sebesar 72,43% dan untuk tahun 2013 diperkirakan naik menjadi 73,06%. Pencapain IPM yang tersebut, ditentukan oleh terkendalinya pertumbuhan penduduk, meningkatnya umur harapan hidup (UHH), meningkatnya rata-rata lama sekolah dan menurunnya angka buta aksara, meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidup perempuan serta anak sesuai dengan target MDGs. Angka Melek Huruf Tahun 2012 sebesar 96,00% dan diperkirakan Tahun 2013 naik menjadi 99,21%. Sedangkan rata-rata lama sekolah tahun 2012 sebesar 8,23 tahun.

Pencapaian indikator diatas juga tidak lepas dari jasa tenaga pendidik/guru yang bertugas memberikan layanan profesinya untuk meningkatkan kemaslahatan bagi anak didiknya. Sampai dengan tahun 2013 kualitas/mutu guru terlihat dari Kualifikasi Guru S1/D4 sebanyak 5.423 orang dari total 7.790 orang dan jumlah guru yang mendapat sertifikasi sebayak 2.688 orang. Peningkatan pendidikan juga terlihat dari perkembangan APK dan APM, dimana untuk jenjang SMA/SMK/MA/Paket C APK tahun 2012 sebesar 82,97% dan untuk tahun 2013 naik menjadi 83,03%. Untuk APM jenjang SMA/SMK/MA/Paket C tahun 2012 sebesar 59,50%, menjadi 72,08% di Tahun 2013.

7) Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat


(24)

II-11

buruk, penyakit menular, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga medis dan paramedis serta pemerataan penyebarannya. Pada tahun 2012 Angka Harapan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan 67,88 Tahun, dan diperkirakan Umur Harapan Hidup Tahun 2013 menjadi 68,16 tahun.

Peningkatan sarana dan parasarana kesehatan melalui infrastruktur bidang kesehatan dan perbaikan kualitas tanaga medis. Sampai tahun 2012 angka kematian bayi 97 orang atau 11 per seribu kelahiran hidup menjadi 73 orang atau 9 per seribu kelahiran hidup pada tahun 2013. Angka kematian ibu 9 orang atau 106 per seratus ribu kelahiran hidup tahun 2012 dan 6 orang atau 71 per seratus ribu kelahiran hidup tahun 2013. Untuk prevalensi balita gizi buruk pada tahun 2012 sebesar 3,2% atau 102 kasus menurun drastis sebesar 0,3% atau 17 kasus pada tahun 2013.

Melalui upaya-upaya kesehatan yang telah dilakukan oleh Pemerintah bersama masyarakat, Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2013 mendapat beberapa penghargaan yaitu Penghargaan Perdesaan Sehat dari Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Penghargaan Dokter Berprestasi Tingkat Nasional.

8) Pengamalan ABS - SBK dalam Kehidupan Masyarakat

Paradigma pembangunan keagamaan adalah pembangunan manusia seutuhnya dengan mengutamakan keselarasan antara pembangunan fisik dan pembangunan mental spiritual. Pemberdayaan lembaga-lembaga keagamaan (MDA, TPA, LDS, Majelis Taklim, Remaja Masjid, Pengurus Masjid/Muhalah) serta memberikan bantuan sarana dan prasarana dan biaya operasional yang bersifat stimulan, telah menumbuh kembangkan lembaga-lembaga tersebut. Untuk lebih meningkatkan kecintaan masyarakat kepada Alqur’an, maka ditumbuhkan gerakan magrib mengaji dimana tahun 2013 mendapat penghargaan Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

Untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai adat dan budaya ditengah masyarakat Pemerintah juga memberikan bantuan stimulan melalui lembaga-lembaga adat yang ada dimasyarakat.


(25)

II-12

9) Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Dalam pelaksanaan percepatan penanggulangan kemiskinan dilakukan penguatan kelembagaan di tingkat nasional dan daerah, yaitu dengan dibentuknya TKPK (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan) yang diatur dalam Permendagri No. 42 tahun 2010 tentang tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/ Kota. Dari upaya yang telah dilakukan, pencapaian prioritas pembangunan penanggulangan kemiskinan ditandai dengan menurunnya tingkat kemiskinan. Sampai tahun 2012 tingkat kemiskinan Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 8,69% dan diperkirakan tahun 2013 menjadi 8,59%.

10)Peningkatan Peran Pemuda dalam Pembangunan

Pembangunan kepemudaan ditujukan untuk membangkitkan partisipasi pemuda dalam bidang pembangunan, dan motivasi pemuda untuk membangun dirinya, kemampuan kewirausahaan, kepeloporan dan kepemimpinan. Dalam merealisasikan maksud tersebut Pemerintah Daerah telah memberikan bantuan stimulant kepada lembaga atau organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna, Pertukaran Pemuda Berprestasi, Pemuda Penyelamat Lingkungan.

11)Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan

Salah satu isu yang berkembang di Era Globalisasi ini terutama dalam pengelolaan administrasi publik adalah pemikiran tentang kepemerintahan yang baik (Good Governance). Untuk mencapai tujuan kepemerintahan yang baik maka diperlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berdisiplin tinggi dan berdedikasi tinggi ditengah kehidupan yang terbuka. Disamping itu, dalam mendukung reformasi birokrasi, kompetensi dan akuntabilitas dari seorang aparatur juga sangat berperan. Pada tahun 2013 Pemerintah Propinsi Sumatera Barat memberikan apresiasi terhadap aparatur pemerintahan melalui penilaian kompetensi camat yaitu penghargaan camat berprestasi Tingkat Sumatera Barat yang diperoleh Camat Koto XI Tarusan.


(26)

II-13

2.2 Penetapan Kinerja Tahun 2013

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, ditetapkan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013, sebagai suatu komitmen dalam pelaksanaan program utama SKPD yang efisien, transparan dan akuntabel serta berorientasi hasil dalam rangka pencapaian visi dan misi Pemerintah Daerah yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 – 2015.

Penetapan Kinerja secara bertahap telah dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah dalam menciptakan keterpaduan, kebersamaan dan tanggung jawab SKPD mencapai keberhasilan dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik ( Good Governance). Berikut adalah penetapan kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013.


(27)

II-14 Tabel 2.2.

Penetapan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013

NO SASARAN INDIKATOR SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

1 Meningkatnya pendapatan perkapita - Pertumbuhan ekonomi % 6,65

- PDRB Perkapita Rp/juta 13,02

2 Menurunkan jumlah pengangguran - Angka pengangguran % 8,21

3 Berkurangnya jumlah penduduk miskin - Tingkat kemiskinan % 9,35

4 Meningkatnya jumlah kunjungan Wisman dan Wisnu ke Kab. Pessel - Jumlah Wisman orang 729

- Jumlah Wisnu orang 155.818

5 Pengembangan kawasan agropilitan, minapolitan dan KTM - Peningkatan jumlah produksi pangan Ton 35.330

- Jumlah produksi perikanan darat Ton 7.950

- Produksi sapi potong Ton 79.000

- Fasilitas dukungan KTM % 100

6 Meningkatnya sarana dan prasarana nagari - Pembangunan pasar Unit 2

7 Berkembangnya permodalan, pemasaran dan SDM UMKM - Meningkatnya jumlah koperasi & UMKM Unit 1.100

8 Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian - Jumlah produksi komoditi dan tanaman pangan Ton 408.741

- Jumlah produksi komoditi hortikultura Kw 8.623

9 Meningkatnya rasio elektrifikasi - Rasio elektrifikasi % 80

10 Meningkatnya jalan kabupaten dalam kondisi baik - Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik % 50,01

11 Tidak ada lagi kampung tertinggal - Jumlah kampung tertinggal Kampung 26

12 Meningkatnya jangkauan prasarana irigasi - Proporsi Jaringan Irigasi dalam Kondisi Baik % 60

13 Tersedianya informasi tentang wilayah rawan bencana - Sosialisasi promosi tentang mitigasi bencana Kec 15

14 Meningkatnya sarana dan prasarana penanggulangan bencana - Jumlah shelter Unit 2


(28)

II-15

NO SASARAN INDIKATOR SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

15 Meningkatnya Kesiapsiagaan masyarakat - Gladi lapangan bagi TRC Kec 15

16 Meningkatnya Angka Melek Huruf - Angka melek huruf % 99

17 Meningkatnya rata-rata lama sekolah - Rata-rata lama sekolah Tahun

18 Meningkatnya usia harapan hidup - Usia harapan hidup Tahun

19 Menurunkan angka kematian bayi - Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Jiwa

20 Menurunkan angka kematian ibu - Angka kematian ibu Jiwa

21 Meningkatkan kualitas tenaga pengajar - Kualifikasi pendidikan guru setara S1/D4

- SD Orang

- SMP Orang

- SMA Orang

22 Meningkatnya pelayanan kehidupan beragama - Peningkatan kemampuan guru TPA/TPSA Orang

- Pelayanan jemaah haji %

23 Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai adat dan budaya - Pengembangan fasilitasi P2TP2A %

- Forum anak daerah %

24 Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama - Peningkatan pengajaran agama bagi PNS % 25 Meningkatnya kualitas sumber daya manusi pemangku adat - Peningkatan dan penguatan Kerapatan Adat Nagari %

26 Berkembangnya nilai-nilai seni dan budaya - Pelaksanaan pecan seni dan budaya %

27 Meningkatnya mutu pelayanan satu pintu - Meningkatnya pelayanan public %

28 Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik - Penyediaan barang dan jasa secara elektronik Paket

29 Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan - Penerapan e-KTP Orang

30 Meningkatnya opini BPK terhadap laporan keuangan - Pengelolaan keuangan daerah Temuan

31 Meningkatnya kompetensi aparatur -Meningkatnya sumber daya aparatur %

32 Meningkatnya tertib administrasi - Lancarnya administrasi perkantoran %


(29)

II-16

2.3 Kebijakan Pembangunan Tahun 2013

Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mencakup penentuan kebijakan, program dan kegiatan

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah d itentu kan.

Adapun penjelasan lebih rinci kebijakan dan program untuk pencapaian sasaran adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pendapatan perkapita

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah (2) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatausahaan Pemda

(3) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah (4) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

(5) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

(6) Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap 2. Menurunnya jumlah pengangguran

Kebijakan:

1) Meningkatkan kualitas dan keterampilan tenaga kerja 2) Menambah lapangan usaha bagi angkatan kerja Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja (2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja

(3) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan (4) Perawatan dan Pemeliharaan Peralatan Balai Latihan kerja (BLK)


(30)

II-17

(5) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

(6) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian

3. Berkurangnya jumlah penduduk miskin Kebijakan:

1) Menyediakan database penduduk miskin

2) Memberikan bantuan biaya pendidikan dan kesehatan bagi penduduk miskin 3) Melakukan koordinasi program pengentasan kemiskinan

4) Meningkatkan keterampilan penduduk miskin Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program: (1) Program Pendidikan Menengah

(2) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

(3) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

(4) Program Pembinaan Anak Terlantar

(5) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma (6) Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo

(7) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial (8) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

(9) Program Peningkatan ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)

(10) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan (11) Program Keluarga Berencana

(12) Program Kesehatan Reproduksi Remaja (13) Program Pelayanan Kontrasepsi

(14) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Mandiri (15) Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Keluarga Berencana (16) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan


(31)

II-18

(17) Program Peningkatan Kelembagaan Petani

(18) Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 4. Meningkatnya jumlah kunjungan wisman dan wisnu ke Pesisir Selatan

Kebijakan:

1) Memanfaatkan media massa dan event pameran untuk promosi wisata 2) Mengembangkan Kawasan Carocok dan Bukit Langkisau Painan 3) Mengembangkan Kawasan Mandeh

4) Mengembangkan dan menata Kawasan Mande Rubiah Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (2) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

(3) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pertamanan (4) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

(5) Program Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga (6) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan (7) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga (8) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

5. Pengembangan kawasan Agropolitan, Minapolitan dan KTM Kebijakan:

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pengembangan wilayah Ketransmigrasian (2) Program Peningkatan Agribisnis Peternakan

(3) Program peningkatan Produksi Perikanan Budidaya 6. Meningkatnya sarana dan prasarana pasar nagari

Kebijakan:

1) Membangun dan merehabilitasi pasar Nagari yang potensial


(32)

II-19

(1) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 7. Berkembangnya permodalan, pemasaran dan SDM UMKM

Kebijakan:

1) Meningkatkan informasi harga pasar bagi produsen dan konsumen 2) Meningkatkan jumlah koperasi yang telah melaksanakan RAT Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif UKM (2) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

(3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri (4) Program Peningkatan Kapsitas IPTEK Sistem Produksi (5) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (6) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

(7) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat (8) Program Peningkatan pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan (9) Program Peningakatn Pemasaran Hasil Produksi Ternak

(10) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian

(11) Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan

(12) Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan pulau-Pulau Kecil 8. Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian

Kebijakan:

1) Meningkatkan luas tanam komoditi unggulan Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program: (1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan (2) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

(3) Program Peningkatan Penerapan, Teknologi Pertanian/Perkebunan (4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan


(33)

II-20

(5) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

(6) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian

(7) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Bekelanjutan

(8) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu tanaman Pangan dan Hortikultura

(9) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian/Perkebunan 9. Meningkatkan rasio elektifitas

Kebijakan:

1) Memanfaatkan sumberdaya air dan sumber energi terbaharukan untuk pemenuhan kebutuhan energi masyarakat

2) Peningkatan perencanaan sumberdaya energy Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan (2) Program peningkatan Keberdayaan Mayarakat Perdesaan/Nagari (3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan (4) Program Penertiban dan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan

10. Meningkatnya persentase jalan kabupaten dengan kondisi baik Kebijakan:

1) Peningkatan kualitas jalan kabupaten

2) Pengembangan jalan-jalan agopolitan dan minapolitan Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

(2) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (3) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan


(34)

II-21

(4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan

(4) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian/Perkebunan 11. Tidak ada kampung tertinggal pada tahun 2014

Kebijakan:

1) Pembangunan jalan-jalan menuju daerah tertinggal 2) Meningkatkan sarana transportasi daerah

3) Pembangunan sarana pendidikan dan kesehatan di daerah tertinggal 4) Pembangunan jalan-jalan primer dan sekunder

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program: (1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

(2) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (3) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 12. Meningkatnya jangkauan prasarana irigasi

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan jaringan Pengairan Lainnya

(2) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

(3) Program Pengembangan, Pengelolaan Konservasi Sungai, Danau dan Sumberdaya Air Lainnya

(4) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian/Perkebunan 13. Tersedianya informasi tentang wilayah rawan bencana

Kebijakan:

1) Menyediakan peta dan informasi wilayah rawan bencana 14. Meningkatkan sarana prasarana penanggulangan bencana

Kebijakan:


(35)

II-22

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program: (1) Program Pengendalian Banjir

(2) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial (3) Program Kesiapsiagaan

(4) Program Peningkatan Sarana dan prasarana Penanggulangan Bencana

(5) Program Peningkatan Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat dan Pemangku Lainnya Dalam Pengurangan Resiko Bencana

(6) Program Pengelolaan dan Penanganan Dampak Bencana (7) Pembangunan Infrastruktur Kegiatan Mitigasi Bencana

(8) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat 15. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat

Kebijakan:

1) Memberikan sosialisasi dan simulasi tentang kebencanaan Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Kesiapsiagaan

(2) Program Pencegahan dan Mitigasi Bencana 16. Meningkatnya angka melek huruf

Kebijakan:

1) Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di setiap Kecamatan Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pendidikan Anak Usia Dini

(2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (3) Program Pendidikan Menengah

(4) Program Pendidikan Non Formal


(36)

II-23

17. Meningkatnya rata-rata lama sekolah Kebijakan:

1) Wajib belajar 12 tahun

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (2) Program Pendidikan Menengah

18. Meningkatnya usia harapan hidup Kebijakan:

1) Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan bagi masyarakat 2) Memberikan jaminan kesehatan masyarakat miskin

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program: (1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan (2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat (3) Program Pengawasan Obat dan Makanan

(2) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (3) Program Perbaikan Gizi Masyarakat

(4) Program Pengembangan Lingkungan sehat

(5) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

(6) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

(7) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan (8) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

(9) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (10) Program Pengembangan Lingkungan Sehat

(11) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata


(37)

II-24

(12) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata

19. Menurunnya angka kematian bayi Kebijakan:

1. Pemberdayaan posyandu

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (2) Program Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

20. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program

(1) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak (2) Program Peran Perempuan di Pedesaan.

21. Meningkatkan kualifikasi tenaga pengajar Kebijakan:

1) Meningkatkan kualitas proses sertifikasi guru

2) Meningkatkan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional menjadi Sekolah Bertaraf Internasional

3) Mengembangkan kurikulum pendidikan Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program: (1) Program Pendidikan Anak Usia Dini

(2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (3) Program Pendidikan Menengah

(4) Program Pendidikan Non Formal

(5) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidkan 22. Meningkatnya pelayanan kehidupan beragama

Kebijakan:


(38)

II-25

(2) Mengembangkan forum pertemuan antar umat beragama Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial (2) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 23. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat dan budaya

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

(2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya (3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya

(4) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 24. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama

Kebijakan:

1) Meningkatkan kapasitas guru-guru agama Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan tenaga Kependidikan (2) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 25. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia pemangku adat

Kebijakan:

1) Meningkatkan kapasitas pemangku adat 26. Berkembangnya nilai-nilai seni dan budaya

Kebijakan:

1) Meningkatkan SDM seni dan budaya daerah Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program: (1) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya (2) Program Pengelolaan Keragaman Budaya


(39)

II-26

27. Meningkatnya mutu pelayanan satu pintu Kebijakan:

1) Meningkatkan kapasitas SDM pelayanan satu pintu 2) Meningkatkan kapasitas SDM pelayanan publik Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program: (1) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan (2) Program Pengaturan Jasa Konstruksi

(3) Program Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Perizinan (4) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatausahaan Pemda 28. Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik

Kebijakan:

1) Memasyarakatkan layanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan 29. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program: (1) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

(2) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (3) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa (4) Program Penataan Administrasi Kependudukan

(5) Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil (6) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa (7) Program Kerjasama Informasi dan Media Massa

(8) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah (9) Program Peningkatan Penerapan, Teknologi Pertanian/Perkebunan


(40)

II-27

30. Meningkatnya opini BPK terhadap laporan keuangan Kebijakan:

1) Meningkatkan pengawasan, pengelolaan keuangan dan aset daerah Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan (2) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

(3) Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Desa/Nagari

(4) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

(5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 31. Meningkatnya kompetensi aparatur

Kebijakan:

1) Meningkatkan manajemen aparatur sesuai bidang Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (2) Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil (3) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial (4) Program Pendidikan Kedinasan

(5) Program Pengembangan Kemitraan

(6) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan (7) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

(8) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan (9) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

(10) Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/ Perkebunan/ Perikanan/ Peternakan (11) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa/Nagari.


(41)

II-28

32. Meningkatnya tertib administrasi Kebijakan:

1) Mengembangkan pola insentif yang efektif Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program: (1) Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran (2) Program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (3) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Laut

(4) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

(5) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan

(6) Program Penataan Administrasi Kependudukan

(7) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah

(8) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (9) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah (10) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

(11) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatausahaan Pemda (12) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

(13) Program Peningkatan kapsitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah (14) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

(15) Program Pemantapan Otonomi Daerah

(16) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

(17) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan (18) Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota


(42)

II-29

33. Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan pembangunan Kebijakan:

1) Mengembangkan basis data pembangunan Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program: (1) Program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

(2) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

(3) Program Perencanaan Penataan Ruang (4) Program Pengembangan Data dan Informasi

(5) Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar (6) Program Perencanaan Pembangunan Daerah

(7) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

(8) Program Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya

(9) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam (10) Program Perencanaan Pentaaan Ruang

(11) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan

(12) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

(13) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

(14) Program Pemantapan Otonomi Daerah (15) Program Pembangunan Kewilayahan

(16) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat (17) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan (18) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan

(19) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan


(43)

II-30

(20) Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan

(21) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan (22) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan


(44)

III-1

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan yang memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD Tahun 2010-2015 maupun RKPD Tahun 2013.

3.1. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Capaian indikator kinerja makro dan indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan sebagai berikut : 85 s/d 100 : Sangat Berhasil

70 s/d <85 : Berhasil

55 s/d < 70 : Cukup Berhasil 0 s/d< 55 : Kurang Berhasil

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100.


(45)

III-2 Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0.

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja di lakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

3.2 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA MAKRO

Didalam RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan 2010-2015 dinyatakan indikator kinerja utama kabupaten memuat 23 indikator. Setelah dilakukan analisis dalam penetapan indikator tersebut, dapat dibedakan kedalam Indikator Makro dan Indikator Kinerja Utama.

Ketercapaian tujuan pembangunan daerah dituangkan dalam indikator makro pembangunan daerah, yang akhirnya bermuara terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Atas dasar telah ditetapkannya indikator tersebut, maka kinerja pembangunan daerah dapat diukur melalui informasi gambaran ketercapaian dan permasalahan yang terjadi dari setiap indikator makro. Hasil pengukuran atas indikator kinerja makro Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013 menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1.

Capaian Indikator Kinerja Makro Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013

2012 TARGET RPJMD 2013**

1 2 3 4 5 6 7

1 Pertumbuhan Ekonomi % 5,66 6,65 5,93 89,17 2 PDRB atas dasar harga konstan Rp. Milyar 2.349,54 2.525,53 2.488,87 98,55 3 PDRB atas dasar harga berlaku Rp. Milyar 5.832,94 5.534,17 6.632,94 119,85 4 Pendapatan Perkapita (Harga berlaku) Rp. juta 13,24 13,02 13,17 101,15 5 Tingkat Pengangguran % 9,31 8,21 8,66 94,80 6 Tingkat Kemiskinan % 8,69 9,35 8,59 108,85 7 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) % 72,43 73,74 73,06 99,08

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN CAPAIAN REALISASI

Sumber: Olahan Data Bappeda, 2013 Ket : * Angka Sementara


(46)

III-3 1. Pertumbuhan Ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013 cenderung mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2012. Pada tahun 2012 laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,66% dan tahun 2013 diperkirakan meningkat menjadi 5,93%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Pesisir Selatan semakin membaik dibandingkan tahun 2012. 2. PDRB harga konstan

Pada Tahun 2013 Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku diperkirakan sebesar 2.488,87 milyar rupiah, meningkat dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 2.349,54 milyar rupiah.

3. PDRB harga berlaku

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten Pesisir Selatan jika dilihat dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 cenderung mengal ami peningkatan. Sampai tahun 2012 PDRB harga berlaku sebesar 5.832,94 milyar rupiah. Kemudian pada tahun 2013 diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 6.632,94 milyar rupiah atau 119,85% dari target RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan 2010 -2015 yaitu sebesar 5.534,17 milyar rupiah.

4. Pendapatan Per Kapita

Tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum bisa ditunjukkan oleh meningkatnya tingkat pendapatan perkapita suatu wilayah. Pendapatan Perkapitan Kabupaten Pesisir Selatan sampai dengan tahun 2013 cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 sebesar 13,24 juta rupiah. Dan pada tahun 2013 diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 13,17 juta rupiah atau lebih tinggi dari target RPJMD yakni sebesar 13,02 juta rupiah atau 101,15%.


(47)

III-4 5. Tingkat Pengangguran

Pengangguran merupakan satu hal crucial yang menjadi pokok perhatian pemerintah. Mengingat jumlah pengangguran yang tinggi akan saling berkaitan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tingkat pengangguran Kabupaten Pesisir Selatan masih tergolong tinggi dimana pada tahun 2012 tingkat pengangguran Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 9,31 % lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pengangguran Sumatera Barat sebesar 6,52%. Tetapi tahun 2013 tingkat pengangguran Kabupaten Pesisir Selatan perkirakan mengalami penurunan menjadi 8,66%.

6. Tingkat Kemiskinan

Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah. Perkembangan tingkat kemiskinan di Kabupaten Pesisir Selatan pada periode tahun 2010 sampai tahun 2013 cendrung mengalami penurunan, dimana pada tahun 2010 tingkat kemiskinan Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 10,22%, tahun 2011 menurun menjadi 9,75%. Pada tahun 2012 menurun sebesar 8,69% dan ditahun 2013 diperkirakan menjadi 8,59%.

7. Indeks Pembangunan Manusia

Angka indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pesisir Selatan telah menunjukkan perbaikan. Hal ini tercermin dari meningkatnya indikator kinerja pendidikan dan program pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi. Dimana IPM Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 diperkirakan sebesar 73,06% meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 72,43%.

3.3. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Untuk lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 menunjukan hasil sebagai berikut:


(48)

III-5

Tabel 3.2.

Capaian Indikator Kinerja Utama Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN

1 PDRB PERKAPITA Juta/org 13,02 14,82 113,8

2 Angka melek huruf % 99,00 99,21 100,2

3 Angka rata-rata sekolah Tahun 8,7 8,23 94,60

4 Angka kematian ibu (per-1.000 KH) Orang 12 9 133

5 Angka harapan hidup Tahun 69,4 68,16 98,2

6 Persentase balita gizi buruk % 16,5 0,3 5.500

7 Angka kematian ibu (per-100.000 KH) Orang 132 71 186

8 Pertumbuhan penduduk % 0,90 0,93 97

9 Presentase penanganan sampah % 37,5 12,5 33

10 Presentase luas pemukiman tertata % 50 43,75 114

11 Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik % 50,01 37,29 74,57 12 Proporsi jaringan irigasi kondisi baik % 60 65 92 13 Proporsi sarana dan prasarana perumahan

dalam kondisi baik

% 65 75 115

14 Proporsi sarana dan prasarana perhubungan dalam kondisi baik

% 65 43 66

15 Menurunnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat

% 100 100 100

16 Capaian akuntabilitas kinerja % 100 100 100

17 Pengendalian dan pencemaran lingkungan % 1 1 100

18 Jumlah produksi padi Ton 305.483 271.690 89

19 Jumlah peningkatan produksi padi Ton 10.000 8.013 80 20 Jumlah kunjungan wisata

- Wisatawan Mancanegara Org 729 578 79

- Wisatawan lokal Org 155.818 587.633 377

21 Jumlah produksi perikanan Ton 35.330 44,280 125

22 Jumlah luas perkebunan rakyat Ha 1.370 73.179 5.342

23 Jumlah Koperasi dan UMKM Unit 1.100 1.100 100

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai dengan Misi yaitu:


(1)

5. Peningatan kapasitas sumberdaya manusia yang cakap di bidang perencanaan pembangunan daerah

Di Kabupaten Pesisir Selatan untuk Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah yang sebagian besar di koordinasikan oleh Bappeda berjalan sesuai dengan rencana. Hal ini terlihat dari capaian program dan kegiatan yang merupakan Akumulasi Kinerja s/d Tahun 2013 mencapai 100%. Jika dikaitkan dengan capaian target kinerja RPJMD tahun 2015 sebesar 100 %. Artinya untuk Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah telah memenuhi target sasaran. Untuk kedepannya hal ini bisa dipertahankan, bahkan harus duipayakan lebih baik lagi.

Sasaran Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan pembangunan dicapai melalui program :

1. Program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

3. Program Perencanaan Penataan Ruang 4. Program Pengembangan Data dan Informasi

5. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar 6. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

7. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

8. Program Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya

9. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam 10. Program Perencanaan Pentaaan Ruang

11. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan 12. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah


(2)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013

III-61 13. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan KDH

14. Program Pemantapan Otonomi Daerah 15. Program Pembangunan Kewilayahan

16. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat 17. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 18. Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan

19. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 20. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan

21. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan 22. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

Capaian rata-rata indikator kinerja output sebesar 100 % dengan dukungan dana Rp 1535140282,00,- dan teralisasi sebesar Rp 1.503.180.302,00,- atau 97,92%. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan pembangunan sebagai berikut :

1. SDM

2. Data-data dan informasi yang valide ; 3. pengalokasian Anggaran

4. Law enforcement/sanksi hukum .

5. Konsisten Pemerintah dalam Perencanaan 6. Kesadaran Pemerintah, Swasta dan Masyaraakat Hambatan/masalah:

1. Masih kurangnya Sumber Daya Manusia di bidang perencanaan. 2. Jumlah personil belum seimbang dengan beban tugas.


(3)

3. Masih kurangnya sarana dan prasarana kerja yang memadai. 4. Masih kurangnya koordinasi antar bidang dan instansi terkait.

5. Belum adanya Standar Operasional Pelayanan dan Standar Pelayanan Minimal. strategi pemecahan masalah:

1. Optimalisasi pola koordinasi, sinkronisasi dan integrasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan dan hasil-hasil pembangunan.

2. Optimalisasi sistem pendataan/informasi/data

3. Pemantapan peran Bappeda sebagai motivator, koordinator, komunikator serta administrator suatu perencanaan

4. Peningkatan jumlah dan kualitas aparat perencana dalam mendukung pelaksanaan tugas. 5. Penyusunan SOP dan SPM

6. Perencanaan Pembangunan tepat guna berbasis IPTEK

3.6 AKUNTABILITAS KEUANGAN

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 sebesar Rp . 1.089.177.331.687,- terealisasi sebesar Rp. 1.045.700.272.599 atau 95,99%.

Pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 belanja langsung untuk mendukung pencapaian kinerja 33 sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013, disediakan plafon anggaran sebesar

Rp. 396.793.876.133,- direalisir sebesar Rp. 170.809.381.307,-.

Dari plafon anggaran belanja langsung sebesar Rp. 396.793.876.133,- dialokasikan untuk belanja program/kegiatan yang mendukung secara langsung pencapaian 33 sasaran strategis sebesar Rp 370.233.714.486,- atau 93 % dan sebesar Rp. 26.560.161.647,- atau 7 % untuk belanja langsung program/kegiatan administrasi perkantoran.


(4)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013

III-63 Belanja langsung program/kegiatan yang mendukung secara langsung pencapaian 33 sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 sebesar Rp 170.809.381.307,- terealisasi sebesar Rp. 139.304.529.895.,- atau 81,72 %, dengan rincian anggaran dan realisasi per sasaran adalah sebagai berikut :

Tabel 3.40. Akuntabilitas Keuangan

No SASARAN ANGGARAN REALISASI %

1 Meningkatkan pendapatan perkapita 8.432.590.989 8.420.159.715 99,97 2 Menurunkan jumlah pengangguran 104.700.000 104.258.040 99,58 3 Berkurangnya jumlah penduduk miskin 1.943.461.500 1.849.870.650 95,18 4 Meningkatnya jumlah kunjungan Wisman dan Wisnu 1.339.383.600 1.223.455.300 91,34

ke Kab. Pesisir Selatan

5 Pengembangan kawasan agropolitan, minapolitan dan 4.623.523.400 4.620.556.945 99,94 KTM

6 Meningkatnya sarana dan prasarana pasar nagari 1.100.000.000 844.443.000 76,77 7 Berkembangnya permodalan, pemasaran dan SDM 2.039.787.640 2.002.901.240 98,19

UMKM

8 Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian 23.097.829.125 23.097.829.125 100 9 Meningkatkan rasio efektifitas 60 % pada tahun 2015 113.303.500 111.198.100 98,14 10 Meningkatnya presentase jalan kabupaten dgn 3.239.537.160 3.238.311.000 99,96

kondisi baik

11 Tidak ada lagi kampung tertinggal 25.265.003.500 22.995.331.484 91,02 12 Meningkatnya jangkauan prasarana irigasi 14.789.994.975 14.257.712.719 96,40 13 Tersedianya informasi tentang wilayah rawan bencana 154.567.910 152.272.210 98,51 14 Meningkatnya sarana dan prasarana penanggulangan 16.896.092.406 16.701.126.453 98,85

bencana

15 Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat 576.966.760 573.123.760 99,33 16 Meningkatnya angka melek huruf 10.649.699.200 7.932.114.100 74,48 17 Meningkatnya rata-rata lama sekolah 6.254.807.550 5.819.090.050 93,03

18 Meningkatnya usia harapan hidup 28.753.917.249 26.911.376.673 93,59

19 Menurunnya angka kematian bayi 1.277.274.100 1.277.034.300 99,98

20 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan 175.907.100 167.692.100 95,33 21 Meningkatkan kualifikasi tenaga pengajar 1.530.489.825 1.490.676.825 97,40 22 Meningkatnya pelayanan kehidupan beragama 1.546.528.200 1.540.238.635 99,59 23 Meningkatnya pemahaman dan pengalaman 133.311.000 126.669.000 95,02

nilai-adat dan budaya

24 Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran 992.613.600 986.256.700 99,36 agama

25 Berkembangnya nilai-nilai seni dan budaya 343.285.000 340.196.000 99,10 26 Meningkatnya kualitas sumber daya manusia pe- 79.719.300 75.277.800 94,43

mangku adat

27 Meningkatkan mutu pelayanan satu pintu 2.273.926.270 2.185.201.100 96,10 28 Meningkatnta pelayanan pengadaan barang 270.889.000 270.899.000 100

dan jasa secara elektronik

29 Meningkatnya pemantapan teknologi informasi 1.824.869.150 1.811.266.020 99,50 untuk pelayanan

30 Meningkatkan opini BPK terhadap laporan keuangan 1.833.194.563 1.763.757.678 96,21 31 Meningkatnya kompetensi aparatur 2.485.534.900 2.365.345.500 95,16 32 Meningkatnya tertib administrasi 4.785.102.353 3.333.755.371 69,67 33 Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan Pembangunan 1.535.140.282 1.503.180.302 97,92


(5)

BAB I

V

PENUTUP

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik, sebagaimana diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Th. 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Dan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akunatabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013, dimana dari hasil yang diperoleh dari pengukuran 33 sasaran kinerja Tahun 2013 dapat disimpulkan bahwa 31 sasaran tercapai sangat berhasil, 1 sasaran dengan capaian berhasil dan 1 sasaran cukup berhasil. Dengan mencermati hasil evaluasi yang telah dilaksanakan selama tahun 2013 masih terdapat kendala yang memerlukan upaya dan komitmen bersama untuk terus menerus ditingkatkan kinerjanya agar penetapan kinerja yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik dan dampaknya langsung dapat dirasakan oleh masyarakat.

Oleh karena itu penyempurnaan strategi di masa yang akan datang dilaksanakan terutama dalam penyusunan dokumen perencanaan daerah mengacu pada perkembangan lingkungan yang terjadi dengan memperhatikan aspirasi masyarakat.

Dengan demikian, perencanaan jangka menengah dan jangka pendek daerah yang disusun mampu mewadahi setiap aspirasi seluruh masyarakat. Melalui penyempurnaan mekanisme perencanaan berbasis partisipasi masyarakat diharapkan Rencana Kinerja Tahunan(RKT) dengan berbagai program dan kegiatan benar – benar dapat menyentuh kebutuhan masyarakat, sehingga sasaran yang diharapkan dapat tercapai semaksimal mungkin.

Dengan disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(LAKIP) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 ini, hendaknya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pedoman pelaksanaan program kegiatan yang akan dilaksanakan tahun berikutnya. Disadari bahwa dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(LAKIP) ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu saran dan masukan demi perbaikan penyusunan di tahun mendatang sangat kami harapkan.


(6)

BIDANG STATISTIK, MONITORING, EVALUASI DAN KERJA SAMA WILAYAH