LAKIP BAPPEDA KAB. BULUKUMBA TAHUN 2015

(1)

(2)

i

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb

Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izinnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2015 dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan laporan ini berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permen PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Bulukumba ini merupakan laporan pertanggungjawaban Kepala Bappeda Kabupaten Bulukumba terhadap kinerja selama tahun 2015, dan kepada pihak-pihak yang telah membantu atas terselesaikannya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bappeda Kabupaten Bulukumba ini, kami menghaturkan banyak terima kasih.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun penyediaannya, olehnya itu kami mengharapkan masukan yang konstruktif untuk perbaikan penyusunan LAKIP Bappeda Kabupaten Bulukumba di tahun-tahun yang akan datang.

Sekian.

Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

KEPALA BAPPEDA,

Drs. H. A. SYAFRUL PATUNRU Pangkat : Pembina Utama Muda


(3)

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Setiap Instansi Pemerintah diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) di akhir tahun, berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan salah satu media bagi Instansi dalam memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi kewenangan instansinya.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun 2015 difokuskan pada pencapaian sasaran strategis, dengan membandingkan antara target dengan realisasi pada sasaran strategis yang mengacu kepada Rencana Strategis Bappeda Tahun 2010-2015.

Pengukuran indikator kinerja pada tahun 2015, terbatas dilaksanaakan pada tingkat indikator hasil (outcome) dan beberapa menggunakan indikator keluaran (output) utamanya pada kegiatan administrasi umum. Sedangkan untuk indikator manfaat (benefit) dan Dampak (impact) masih belum terukur disebabkan karena untuk dapat mengukur itu diperlukan penelitian lebih mendalam terhadap manfaat dan dampaknya secara luas di masyarakat.

Aspek keuangan dari total anggaran (Belanja Langsung) sebesar Rp. 4.450.335.000,- dan sampai pada akhir tahun anggaran telah terealisir sebesar Rp. 4.279.753.039,- atau 96,17% dan fisik (kinerja) mencapai 98,67% atau dalam kategori berhasil.

Hasil pengukuran terhadap indikator kinerja sasaran dari 12 program, 42 kegiatan, 9 sasaran strategis, dan 13 indikator kinerja sasaran menunjukkan rata-rata mencapai 98,67% atau dalam kategori berhasil.

Faktor-faktor yang mendukung kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kabupaten Bulukumba untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun 2010-2015 antara lain:


(4)

iii 1. Sumberdaya manusia aparatur Bappeda Kabupaten Bulukumba dalam kuantitas dan kualitasnya cukup memadai, dan pada tahun-tahun selanjutnya tetap diprioritaskan untuk peningkatan kualitas SDM ini melihat tanggungjawab dan kompleksitas perencanaan pembangunan ditahun-tahun mendatang akan semakin besar.

2. Adanya dukungan dan partisipasi SKPD lain dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Bulukumba dan masyarakat dalam setiap pelaksanaan kegiatan Bappeda Kabupaten Bulukumba dan diharapkan pada tahun-tahun selanjutnya akan tetap seperti saat ini.

3. Adanya dukungan pendanaan yang cukup memadai dalam melaksanakan kegiatan yang ada di Bappeda mengingat fungsi Bappeda sebagai koordinator dalam proses perencanaan dan pengendalian pembangunan di daerah.

Demikian Ringkasan Eksekutif ini sebagai bahan kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Bulukumba sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pertanggungjawaban Kepala Bappeda Kabupaten Bulukumba sebagai Pimpinan Instansi Pemerintah kepada Bupati Bulukumba terkait kinerja Bappeda Kabupaten Bulukumba untuk Tahun Anggaran 2015.

Bulukumba, Januari 2016

KEPALA BAPPEDA,

Drs. H. A. SYAFRUL PATUNRU

Pangkat : Pembina Utama Muda NIP. 19580728 198701 1 002


(5)

v

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………..…….. i

Ringkasan Eksekutif………..…….. ii

Daftar Isi ………..……….. ii

Daftar Lampiran ………..……….………… iii

I. PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum ……….……… 1

1.1.1. Visi dan Misi 1.1.2. Tujuan dan Sasaran 1.1.3. Struktur dan Tupoksi Organisasi 2 3 6 1.2 Aspek Strategis ……….……… 29

1.2.1. Aspek Sumber Daya Manusia 1.2.2. Aspek Sarana dan Prasarana Kantor 1.2.3. Aspek Keuangan 29 30 32 1.3 Permasalahan Utama………...…….. . 34

II. PERENCANAAN KINERJA 2.1 Perencanaan Kinerja Tahun 2014………. 36

2.2 Perjanjian Kinerja ………..………. 37

III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran Pencapaian Kinerja Organisasi……….……. 38

IV. PENUTUP ……….. 61 LAMPIRAN


(6)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. : Format PK (Penetapan Kinerja)

Lampiran 2. : Format RKT (Rencana Kinerja Tahunan) Lampiran 3. : Format PKT (Pengukuran Kinerja Tahunan)


(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkup Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Bulukumba, yang mempunyai tugas pokok untuk membantu Bupati dalam menentukan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan perencanaan pembangunan di daerah.

Kedudukan Bappeda dalam pemerintahan Kabupaten Bulukumba adalah sebagai unsur penunjang utama dalam proses pembangunan di daerah dan hubungan Bappeda dengan unit kerja lainnya dalam lingkup pemerintah Kabupaten Bulukumba adalah hubungan koordinasi dalam rangka merumuskan kebijakan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian rencana pembangunan di daerah.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan di daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), maka Bappeda harus dapat menjamin bahwa tujuan dari sistem perencanaan pembangunan nasional tercapai dengan baik yaitu:

a. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;

b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah,

antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;

c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan penganggaran,

pelaksanaan, dan pengawasan;

d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan

e. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,

berkeadilan, dan berkelanjutan.

Dalam rangka pelaksanaan Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme sebagai tindak lanjut Tap


(8)

2 MPR tersebut, telah diterbitkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggaran pemerintah negara mulai dari pejabat eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang dirumuskan sebelumnya.

Oleh sebab itu pemerintah Kabupaten Bulukumba dan setiap pimpinan unit kerja termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bulukumba diwajibkan mempertanggungjawabkan kinerjanya melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansinya masing-masing pada setiap tahun anggaran sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang menyatakan bahwa Kepala SKPD menyusun laporan kinerja tahunan berdasarkan perjanjian kinerja yang disepakati dan menyampaikannya kepada Bupati paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai serta merupakan upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

1.1.1. Visi dan Misi

Perencanaan Strategis merupakan suatu proses awal dalam usaha menuju tujuan yang ingin dicapai. Dalam perencanaan strategis harus memperhatikan lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal (peluang dan tantangan) suatu organisasi. Rencana strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, program, dan kegiatan yang realistis untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Berangkat dari pengertian visi tersebut, maka visi Bappeda

Kabupaten Bulukumba adalah “Mewujudkan Bappeda Sebagai Lembaga

Perencana Yang Profesional”. Untuk memahami visi tersebut, dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Mewujudkan merupakan kata kerja yang dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti: (1). Menjadikan berwujud (benar-benar ada, dsb); (2). Menyatakan,


(9)

3 melaksanakan (perbuatan, cita-cita, dsb); (3). Menerangkan (memperlihatkan) dengan benda yang konkret. Jadi mewujudkan dapat dimaknai sebagai suatu pernyataan atau keinginan yang akan disertai dengan perbuatan untuk meraih sebuah cita-cita yang diinginkan.

2. Bappeda adalah akronim dari kata Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; dalam hal ini yang dimaksud adalah Bappeda Kabupaten Bulukumba.

3. Lembaga, dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti: badan (organisasi) yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha; dalam hal ini lembaga yang dimaksud adalah Bappeda Kabupaten Bulukumba. 4. Perencana, dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti: (1). Penyusun

rencana (konsep, cerita, uraian, dsb); (2). Pembuat rencana (yang merencanakan); perancang. Jadi perencana dapat dimaknai sebagai penyusun, pembuat, perancang konsep rencana yang akan dilaksanakan dalam suatu organisasi.

5. Profesional, dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti: (1). Bersangkutan dengan profesi; sedangkan profesi sendiri merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Jadi professional dapat dimaknai sebagai orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini juga pengaruh terhadap penampilan atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan di profesinya.

Dikaitkan dengan visi di atas maka mewujudkan Bappeda sebagai lembaga perencana yang professional adalah suatu pernyataan atau keinginan untuk menjadikan Bappeda Kabupaten Bulukumba menjadi sebuah lembaga tempat orang-orang yang mempunyai keahlian dan keterampilan yang tinggi dalam menyusun, membuat, merancang konsep rencana pembangunan daerah yang berkualitas.

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Berangkat dari pengertian misi tersebut, maka misi Bappeda Kabupaten Bulukumba dirumuskan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan Bappeda.

2. Meninggalkan kualitas sumberdaya aparatur perencana.

3. Mewujudkan perencanaan pembangunan berdasarkan data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.


(10)

4

1.1.2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan

tujuan sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi sedangkan sasaran merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan yang spesifik dan terukur dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Adapun tujuan dan sasaran perencanaan pembangunan ditetapkan sebagai berikut:

Misi Pertama:

Misi 1. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Bappeda

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi perkantoran

1. Tertib administrasi perkantoran 2. Tertib administrasi keuangan 2. Meningkatkan kualitas sarana

dan prasarana aparatur

1 Sarana dan prasarana kantor yang menunjang peningkatan kinerja aparatur

Misi Kedua:

Misi 2. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Aparatur Perencana

Tujuan Sasaran

1. Terciptanya aparatur perencana yang profesional

1. Meningkatnya profesionalisme aparatur Bappeda

Misi Ketiga:

Misi 3. Mewujudkan perencanaan pembangunan berdasarkan data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan

Tujuan Sasaran

1. Meningkan kualitas data yang dipergunakan dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah

1. Data untuk perencanaan pembangunan daerah yang akurat dan dapat


(11)

5

Misi Keempat:

Misi 4. Meningkatkan Kualitas Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan daerah

1. Dokumen perencanaan daerah yang berkualitas

2. Meningkatkan kualitas dokumen evaluasi dan pengendalian pembangunan

2. Dokumen evaluasi dan pengendalian yang akuntabel 3. Meningkatkan koordinasi

perencanaan pembangunan daerah

3. Koordinasi perencanaan

pembangunan yang terintegrasi, partisipatif, dan

berkesinambungan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut maka perlu adanya Kebijakan dan Program Strategis. Kebijakan Strategis Bappeda Kabupaten Bulukumba adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan program dan kegiatan administrasi umum perkantoran dalam meningkatkan tertib administrasi perkantoran dan keuangan Bappeda.

2. Menganggarkan untuk penambahan/ pengadaan sarana dan prasarana penunjang kerja seperti Laptop dan komputer dan tetap melakukan kegiatan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana kerja yang telah ada saat ini. 3. Direncanakan untuk tahun 2012 sampai tahun 2015 agar semua pegawai

Bappeda dapat mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan profesionalisme dalam bidang tugasnya masing-masing.

4. Menciptakan Bappeda sebagai lembaga yang professional maka kinerja dan disiplin aparatur Bappeda harus lebih ditingkatkan lagi.

5. Perlunya pengkajian lebih lanjut terhadap pemanfaatan jabatan fungsonal perencana di Bappeda Kabupaten Bulukumba mengingat di struktur organisasi memungkinkan untuk diberdayakan.

6. Kewenangan bidang statistik yang ada pada Bappeda untuk dioptimalkan dalam mencari dan menghimpun data yang akurat, valid, aktual dalam menunjang perencanaan pembangunan yang berkualitas.

7. Meningkatkan kualitas produk perencanaan pembangunan daerah.

8. Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan lingkup Bappeda untuk bisa dijadikan pedoman bagi SKPD lainnya.

9. Meningkatkan kegiatan monitoring, evaluasi, dan pengendalian perencanaan pembangunan daerah dengan melibatkan semua stakeholders yang ada.


(12)

6 10. Meningkatkan kegiatan koordinasi ke provinsi dan pusat dalam bidang

perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah.

11. Menguatkan fungsi forum perencana yang ada di semua SKPD.

12. Meningkatkan integritas perencanaan pembangunan daerah dengan perencanaan pembangunan provinsi dan pemerintah pusat.

13. Kegiatan prioritas yang muncul dari bawah (musrenbang) lebih ditingkatkan pengawalannya agar dapat diakomodir sebanyak-banyaknya dalam APBD. 14. Meningkatkan koordinasi antar daerah dan provinsi agar lebih ditingkatkan dalam

menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul antar daerah.

15. Meningkatkan fungsi lembaga AKSESS untuk meningkatkan perekonomian wilayah selatan Sulawesi selatan.

Untuk melaksanakan Kebijakan Strategis tersebut, maka perlu didukung dengan Program Strategis sebagai alat utamanya. Oleh karena itu, maka ditetapkan Program Strategis Bappeda Kabupaten Bulukumba sebagai berikut :

1. Program pengembangan data/ informasi. 2. Program kerjasama pembangunan.

3. Program perencanaan pengemb. wilayah strategis dan cepat tumbuh. 4. Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar. 5. Program perencanaan pembangunan daerah.

6. Program perencanaan pengembangan pembangunan ekonomi. 7. Program perencanaan pembangunan sosial budaya.

8. Program pengembangan data/ informasi/ statistik daerah.

1.1.3. Struktur dan Tupoksi Organisasi

Bappeda dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Bulukumba dan Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 59 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bulukumba, maka struktur organisasi Bappeda Kabupaten Bulukumba terdiri dari:

1. Kepala Badan 2. Sekretaris 3. Kepala Bidang


(13)

7 4. Kepala Sub Bagian/ Kepala Sub Bidang

Adapun Struktur organisasi Bappeda Kab. Bulukumba selengkapnya adalah sebagai berikut :

KEPALA BADAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKRETARIS

SUB BAGIAN KEUANGAN

SUB BAGIAN PROGRAM

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

BIDANG PERENCANAAN MAKRO & PEMBIAYAAN

PEMBANGUNAN

Sub Bidang Perencanaan Makro

Sub Bidang Pembiayaan Pembangunan

BIDANG EKONOMI DAN SOSIAL

BUDAYA

Sub Bidang Ekonomi

Sub Bidang Sosial Budaya

BIDANG SUMBER DAYA ALAM & PRASARANA

WILAYAH

Sub Bidang Tata Ruang, Sumber Daya Alam &

Lingkungan Hidup

Sub Bidang Prasarana & Pengembangan

Wilayah

BIDANG STATISTIK & PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

Sub Bidang Statistik dan Informasi Pembangunan

Sub Bidang Pengendalian Pembangunan


(14)

8 Tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian pada Bappeda Kabupaten Bulukumba sebagaimana pada struktur organisasi tersebut di atas adalah sebagai berikut:

A. KEPALA BADAN

Tugas Pokok

: Bappeda Kabupaten Bulukumba dipimpin oleh seorang Kepala

Badan dengan tugas pokok membantu Bupati dalam

mengkoordinasikan penyelenggaraan perencanaan pembangunan

Uraian Tugas

: a. Mengkoordinasikan perumusan rencana strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

b. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan agar tercipta sinkronisasi dan integrasi kebijakan pemerintah dalam lingkup kerja dan kewenangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

c. Menyelenggarakan urusan perencanaan pembangunan

daerah;

d. Melaksanakan pengendalian, penempatan dan pembinaan kepegawaian lingkup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

e. Mengendalikan pengelolaan keuangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

f. Menyelenggarakan urusan umum Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

g. Melakukan pemantauan dan eveluasi secara berkala

pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah lingkup

perencanaan pembangunan daerah;

h. Mengkonsultasikan dan mengkoordinasikan program dan kegiatan dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam rangka terciptanya keselarasan program dan kegiatan antar tingkatan pemerintahan dalam lingkup kerja dan kewenangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

i. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;

j. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas bawahan;


(15)

9 k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

B. SEKRETARIAT

Susunan organisasi sekretariat terdiri dari: 1. Sekretaris Badan

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3. Sub Bagian Keuangan

4. Sub Bagian Program

Tugas Pokok

: Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan mengkoordinasikan

penyelenggaraan kesekretariatan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah.

Uraian Tugas

: a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

b. Melaksanakan pelayanan kesekretariatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

c. Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan penyelenggaraan urusan kesekretariatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

e. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;

f. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas bawahan;

g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;

h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.


(16)

10

C. BIDANG STATISTIK DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

Susunan organisasi Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan terdiri dari: 1. Sub bidang statistik dan informasi pembangunan

2. Sub bidang pengendalian pembangunan

Tugas Pokok

: Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan dipimpin seorang kepala bidang mempunyai tugas pokok membantu kepala badan dalam mengkoordinasikan penyusunan program, kegiatan, penyelenggaraan pelayanan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan statistik dan pengendalian pembangunan Bappeda.

Uraian Tugas

: a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan;

b. Melaksanakan pengelolaan Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan;

c. Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan statistik dan pengendalian pembangunan;

d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan kegiatan statistik dan pengendalian pembangunan;

e. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada bawahan;

f. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas bawahan;

g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas pada atasan;

h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

D. BIDANG EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA

Susunan organisasi Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya terdiri dari: 1. Sub bidang ekonomi.

2. Sub bidang sosial budaya.

Tugas Pokok

: Bidang ekonomi dan sosial budaya dipimpin oleh seorang kepala bidang mempunyai tugas pokok membantu kepala badan dalam

mengkoordinasikan penyusunan program, kegiatan,

penyelenggaraan pelayanan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan ekonomi dan sosial budaya bappeda.


(17)

11

Uraian Tugas

: a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya;

b. Melaksanakan pengelolaan Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya;

c. Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan ekonomi dan sosial budaya;

d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan kegiatan ekonomi dan sosial budaya;

e. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;

f. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas bawahan;

g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;

h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

E. BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN PRASARANA WILAYAH

Susunan organisasi Bidang Sumberdaya Alam dan Prasarana Wilayah terdiri dari: 1. Sub bidang sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

2. Sub bidang prasarana dan pengembangan wilayah.

Tugas Pokok

: Bidang sumberdaya alam dan prasarana wilayah dipimpin oleh seorang kepala bidang mempunyai tugas pokok membantu kepala badan dalam mengkoordinasikan penyusunan program, kegiatan, penyelenggaraan pelayanan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan sumber daya alam dan prasarana wilayah bappeda.

Uraian Tugas

: a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan Bidang Sumberdaya Alam dan Prasarana Wilayah;

b. Melaksanakan pengelolaan Bidang Sumberdaya Alam dan Prasarana Wilayah;

c. Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan sumberdaya alam dan prasarana wilayah;

d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan kegiatan Sumberdaya Alam dan Prasarana Wilayah;


(18)

12 e. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan

tugas kepada bawahan;

f. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas bawahan;

g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;

h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

F. BIDANG PERENCANAAN MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Susunan organisasi Bidang Perencanaan Makro dan Pembiayaan Pembangunan terdiri dari:

1. Sub bidang perencanaan makro.

2. Sub bidang pembiayaan pembangunan.

Tugas Pokok

: Bidang Perencanaan Makro dan Pembiayaan Pembangunan dipimpin oleh seorang kepala bidang mempunyai tugas pokok membantu kepala badan dalam mengkoordinasikan penyusunan program, kegiatan, penyelenggaraan pelayanan, memantau dan

mengevaluasi penyelenggaraan Perencanaan Makro dan

Pembiayaan Pembangunan Bappeda.

Uraian Tugas

: a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan Bidang Perencanaan Makro dan Pembiayaan Pembangunan;

b. Melaksanakan pengelolaan Bidang Perencanaan Makro dan Pembiayaan Pembangunan;

c. Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan Perencanaan Makro dan Pembiayaan Pembangunan;

d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan kegiatan Perencanaan Makro dan Pembiayaan Pembangunan; e. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan

tugas kepada bawahan;

f. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas bawahan;

g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;

h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.


(19)

13

1.2. Aspek Strategis

Sebagai unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan yang

melaksanakan tugas perencanaan pembangunan daerah dan mengkoordinasikan penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di daerah, maka Bappeda Kabupaten Bulukumba dilengkapi dengan beberapa aspek strategis yakni berupa sumberdaya manusia (SDM) perencana yang andal dan sarana dan prasarana penunjang kerja aparatur yang cukup memadai.

1.2.1. Aspek Sumberdaya Manusia (SDM)

Sumberdaya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam organisasi karena sumberdaya manusia ini sebagai pengelola sistem, agar sistem ini tetap berjalan tentu dalam pengelolaannya harus memperhatikan aspek-aspek penting seperti pelatihan, pengembangan, dan motivasi. Dalam hal ini sumber daya manusia dijadikan manejemen sebagai salah satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Sumberdaya manusia merupakan aset organisasi yang sangat vital, mengingat peran dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh sumber daya lainnya. Sumberdaya manusia dalam organisasi harus senantiasa berorientasi terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi yang mana mereka sendiri menjadi bagian didalamnya.

Bappeda Kabupaten Bulukumba pada tahun 2015 memiliki jumlah pegawai sebanyak 48 orang yang terdiri dari 24 orang (50,00%) pegawai yang berjenis kelamin laki-laki dan 24 orang (50,00%) pegawai yang berjenis kelamin perempuan.

Berdasarkan tingkat pendidikannya, terdapat 12 orang (25%) dengan pendidikan strata-2 (Magister), 33 orang (68,75%) dengan pendidikan strata-1 (Sarjana), 1 orang dengan pendidikan Diploma 3 (2,08%) dan 2 orang (4,17%) dengan pendidikan SMA atau sederajat. Dengan demikian sumber daya manusia di Bappeda Kabupaten Bulukumba mayoritas sudah mempunyai kualitas tingkat pendidikan yang cukup tinggi yaitu 93,75% sudah berpendidikan sekolah tinggi (sarjana dan pasca sarjana). Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel 1.


(20)

14

Tabel 1

Pegawai Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun 2015

Berdasarkan Pangkat, Golongan, Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan

Pangkat/ Golongan

Jenis

Kelamin Tingkat Pendidikan Total L P S.2 S.1 D.3 SLTA SLTP SD

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Pembina Utama - IV/e - - - 0

2 Pembina Utama Madya - IV/d - - - 0

3 Pembina Utama Muda - IV/c 1 - - 1 - - - - 1

4 Pembina Tk. I - IV/b 1 - - 1 - - - - 1

5 Pembina - IV/a 3 - 3 - - - 3

Jumlah 5 0 3 2 0 0 0 0 5 6 Penata Tk. I - III/d 4 3 3 4 - - - - 7

7 Penata - III/c 3 7 5 5 - - - - 10

8 Penata Muda Tk.I - III/b 4 4 1 7 - - - - 8

9 Penata Muda - III/a 6 9 - 15 - - - - 15

Jumlah 17 23 9 31 0 0 0 0 40 10 Pengatur Tk. I - II/d - 1 - - 1 - - - 1

11 Pengatur - II/c - - - 0

12 Pengatur Muda Tk. I - II/b - - - 0

13 Pengatur Muda - II/a 2 - - - - 2 - - 2

Jumlah 2 1 0 0 1 2 0 0 3 14 Juru Tk. I - I/d - - - 0

15 Juru - I/c - - - 0

16 Juru Muda Tk. I - I/b - - - 0

17 Juru Muda - I/a - - - 0

Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah Total 24 24 12 33 1 2 0 0 48

Persentase 50,00 50,00 25,00 68,75 2,08 4,17 0 0 100

Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, 2015

1.2.2. Aspek Sarana dan Prasarana Kantor

Sarana dan prasarana/peralatan dan perlengkapan kantor merupakan aspek yang tak kalah pentingnya dibandingkan aspek sumberdaya manusia dalam menjalankan suatu organisasi, bahkan kedua aspek tersebut baik sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana kantor tersebut harus saling mendukung dalam mencapai visi dan misi dari suatu organisasi. Kalau sumberdaya manusia sebagai pengelola sistem dalam menjalankan organisasi maka sarana dan prasarana ini yang menjadi penunjang sistem tersebut agar sumberdaya manusia dapat bekerja dengan efektif dan efisien.

Oleh karena itu untuk mendukung kelancaran kinerja organisasi maka perlu didukung dengan sarana dan prasarana/peralatan dan perlengkapan kantor penunjang kerja aparatur yang memadai baik dari segi kualitas dan kuantitasnya.

Sarana dan prasarana penunjang kerja utama yang ada di Bappeda Kabupaten Bulukumba terdiri dari: gedung kantor, ruangan kerja yang mendukung peningkatan kinerja, kendaraan roda empat dan roda dua, komputer (notebook/ laptop dan processor komputer), peralatan kantor lainnya dan mobiler kantor. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel 2 berikut :


(21)

15

Tabel 2

Rincian Jenis Sarana dan Prasarana

Kantor Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun 2015

NO SARANA & PRASARANA SATUAN JUMLAH TOTAL BAIK RUSAK

SARANA 1 Tanah M2 2.932 - 2.932 2 Bangunan / Gedung M2 1.161 - 1.161 - Ruang Kerja 11 - 11 11 - Ruang Rapat Pimpinan 1 - 1 1 - Ruang Rapat Bappeda (Aula) 1 - 1 1 - Musholla 1 - 1 1 - Kamar Mandi 3 - 3 3 - Tempat Parkir Kendaraan 2 - 2 2 - Gudang 1 - 1 1 - Operator 1 - 1 1 PRASARANA 3 Mobil Jabatan Unit 1 - 1 4 Mobil Operasional Unit 1 - 1 5 Motor Unit 3 3 6 6 Laptop / Notebook Unit 22 14 36 7 Komputer (PC) Unit 3 13 16 8 Printer Unit 15 30 42

9 OHP Unit - 1 1

10 LCD/ Infokus Unit 2 1 3 11 Mesin Ketik Elektrik Unit 2 1 3 12 Mesin Ketik Manual Unit - 9 9 13 AC Unit 22 3 25 14 Kipas Angin Unit - 6 6 15 Kursi Tamu / Sofa Unit 4 - 4 16 Meja Kerja Pimpinan Unit 8 - 8 17 Kursi Kerja Pimpinan Unit 8 - 8 18 Meja Kerja Staf Unit 46 - 46 19 Kursi Kerja Staf Unit 46 - 46 20 Meja Rapat Pimpinan Set 1 1 2 21 Kursi Rapat Pimpinan Set 1 - 1 22 Meja Rapat Pimpinan (Aula) Unit 18 - 18 23 Kursi Rapat Pimpinan (Aula) Unit 180 - 180 24 Lemari Arsip Unit 21 11 31 25 Telepon Unit 1 - 1 26 Fax Unit 1 - 1 27 Dispenser Unit - 4 4 28 Microphone Unit 3 0 3 29 Sound Sistem Rapat Set 1 - 1 30 Handy Cam Unit 2 7 9 31 Jam Dinding Unit 8 6 14


(22)

16

1.2.3. Aspek Keuangan

Berdasarkan DPPA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bulukumba Tahun 2015, Bappeda mengelola dana Rp. 6.887.985.555,- (Enam Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Lima Ratus Lima Puluh Lima Rupiah), dengan perincian untuk Belanja Tidak Langsung Rp.2.437.650.555,- (Dua Milyar Empat Ratus Tiga Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu Lima Ratus Lima Puluh Lima Rupiah) dan Belanja Langsung Rp.4.450.335.000,- (Empat Milyar Empat Ratus Lima Puluh Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah). Dengan perincian anggaran seperti pada table 3 di bawah ini:

Tabel 3.

Alokasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan

pada Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2015

NO PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

1 2 3

TOTAL ANGGARAN BAPPEDA 6.887.985.555 I BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.437.650.555 II BELANJA LANGSUNG 4.450.335.000 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 537.750.100

1 1 Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik

72,000,000

2 2 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

2,450,000 3 3 Penyediaan Jasa administrasi keuangan 143.794.250 4 4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 18.000.000 5 5 Penyediaan Jasa perbaikan peralatan kerja 7.380.000

6 6 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

20.345.000

7 7 Rapat-Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

172.374.000 8 8 Penatausahaan kesekretariatan SKPD 101.406.850

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 212.218.500

1 9 Pengadaan peralatan gedung kantor 91.988.000 2 10 Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan 7.849.000

3 11 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

4,629,500 4 12 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung

kantor

13.700.000 5 13 Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor 170.900.000

3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 42.000.000

1 14 Pendidikan dan pelatihan formal 42.000.000

4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

6.700.000

1 15 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran 2.000.000 2 16 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 4.700.000

5 Program Pengembangan Data/ Informasi 202.935.500

1 17 Penyusunan dan pengumpulan data/ informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan


(23)

17

2 18 Penyusunan profil daerah 87.690.000

6 Program Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik Daerah 68.532.000

1 19 Pengolahan, updating dan analisis data dan statistik daerah

68.532.000

7 Program Kerjasama Pembangunan 76.702.600

1 20 Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah 76.702.600

8 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

91.037.500

1 21 Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

91.037.500

9 Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar

956.295.500

1 22 Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan

253.308.500 2 23 Koordinasi perencanaan prasarana wilayah 170.394.500

3 24 Koordinasi perencanaan program sumberdaya pengairan dan pembinaan program PISP

36.504.200 4 25 Koordinasi perencanaan penanganan lahan kritis

dan sumber daya air berbasis masyarakat (PLKSDA-BM)

327.216.800

5 26 Koordinasi perencanaan program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP)

168.871.500

10 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 1.503.476.300

1 27 Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan layanan publik

205.497.000 2 28 Penyusunan Rancangan RPJMD 4.065.000 3 29 Penyelenggaraan musrembang RKPD 234.044.400

4 30 Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah (LAKIP)

93.712.000 5 31 Monitoring, evaluasi, dan pelaporan 181.236.500

6 32 Penyusunan dokumen perencanaan lingkup Bappeda

63.138.000

7 33 Fasilitasi penyelenggaraan pembangunan tugas pembantuan dan dekonsentrasi

127.349.500 8 34 Koordinasi penataan ruang 201.574.000

9 35 Evaluasi RPJMD 135.279.900

10 36 Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD 95.454.000 11 37 Updating Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi

90.790.000

12 38 Worshop Renstra 71.336.000

11 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 120.100.000

1 39 Koordinasi perencanaan pengembangan bidang ekonomi

120.100.000

14 Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya 417.705.000

1 40 Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya

274.872.500 2 41 Koordinasi penanggulangan kemiskinan 249.584.000 3 42 Koordinasi program kinerja 107.730.500

Sumber: Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, 2015

1.3. Permasalahan Utama

Secara umum, permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi oleh satuan kerja perangkat daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bulukumba pada Tahun Anggaran 2015 dapat diklasifikasikan berdasarkan urusan wajib yang ditangan dengan perincian sebagai berikut:


(24)

18 1. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan

Kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan urusan wajib perencanaan pembangunan adalah kurang tersedianya data yang akurat guna mendukung penyusunan perencanaan pembangunan di Kabupaten Bulukumba. Hal tersebut disebabkan oleh adanya ketergantungan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kab. Bulukumba sebagai satuan kerja yang memiliki tugas pokok dan fungsi di bidang penyediaan data statistik. Namun, kendala yang sering terjadi adalah bahwa pihak BPS Kab. Bulukumba terkadang tidak menyediakan data yang dibutuhkan khususnya yang terkait dengan kebutuhan data di Bidang Perencanaan Pembangunan. Hal tersebut menyebabkan perlunya penelusuran data ke BPS Provinsi Sulawesi Selatan yang tentunya berakibat pada

penambahan waktu pelaksanaan kegiatan serta anggaran dalam

pelaksanaannya. 2. Urusan Wajib Statistik

Urusan wajib statistik menghadapi kendala yang serupa dengan Urusan Wajib Perencanaan. Hal tersebut terkait dengan ketersediaan data akurat yang masih terbatas. Keadaan ini ditambah lagi dengan kurangnya ketersediaan Sumber Daya berupa Sarana dan Prasarana serta Sumber Daya Manusia yang memadai untuk melaksanakan kegiatan. Namun, dengan langkah-langkah taktis yang senantiasa ditempuh, maka hingga saat ini seluruh kendala tersebut masih dapat diatasi untuk memaksimalkan pelaksanaan program dan kegiatan


(25)

19

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1 Perencanaan Kinerja Tahun 2015

Rencana kinerja tahunan merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun 2010-2015 yang menjabarkan target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan.

Target kinerja tahunan melekat pada setiap indikator kegiatan yang merupakan pembanding dalam proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan pada setiap akhir tahun kegiatan.

Rencana kinerja tahunan Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun 2015 sebagaimana disajikan pada tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Terget

1 2 3 4

1 Tertib administrasi perkantoran

1 1 Persentase pelayanan administrasi perkantoran yang baik (%)

100 %

2 Tertib administrasi keuangan 1 2 Persentase pelayanan administrasi dan

pelaporan keuangan (%)

100 %

3 Sarana dan prasarana kantor yang menunjang

peningkatan kinerja aparatur

1 3 Persentase peningkatan sarana dan prasarana kantor (%)

100 %

4 Meningkatnya

profesionalisme aparatur Bappeda

1 4 pegawai Bappeda Kabupaten Bulukumba ikut dalam Bintek/ pelatihan.

2 Orang

5 Data untuk perencanaan pembangunan daerah yang akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan

1 5 Tersedianya data/ informasi/ statistik daerah (Profil, DDA, dan PDRB Kabupaten) (Dok)

3 Dok

6 Dokumen perencanaan daerah yang berkualitas

1 6 Tersedianya dokumen perencanaan tahunan daerah (KUA, PPAS, KUAP, PPASP, dan RKPD) (Dok)

5 Dok

2 7 Tersedianya dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan daerah dalam bentuk perda.


(26)

20

3 8 Tersedianya dokumen perencanaan tahunan Bappeda (RKA, DPA, RKAP, DPAP, dan Renja) (Dok)

5 Dok

7 Dokumen evaluasi yang akuntabel

1 9 Tersedianya dokumen evaluasi dan

pengendalian rencana pembangunan daerah (LAKIP dan Monev) (Dok)

2 Dok

8 Koordinasi perencanaan pembangunan yang

terintegrasi, partisipatif, dan berkesinambungan

1 10 Persentase koordinasi perencanaan

pembangunan bidang pengembangan daerah & pembiayaan

pembangunan (%)

100 %

2 11 Persentase koordinasi perencanaan bidang ekososbud (%)

100 %

3 12 Persentase koordinasi perencanaan kerjasama pembangunan antar daerah (%)

100 %

4 13 Persentase koordinasi perencanaan

pembangunan bidang sumberdaya alam dan prasarana wilayah (%)

100 %

2.2 Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja berisi perjanjian Kepala SKPD dalam hal ini Kepala BAPPEDA Kabupaten Bulukumba kepada atasan langsung dalam hal ini Bupati Bulukumba untuk mewujudkan target kinerja tahun berjalan dalam hal ini tahun 2015. Sedangkan hasil dari Perjanjian Kinerja tahun 2015 yang telah dibuat diawal tahun 2015 kemarin maka BAPPEDA Kabupaten Bulukumba secara umum dapat mewujudkan target kinerja tahun 2015 dengan baik, hasil pengukuran kinerja akan digambarkan pada Bab III pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda ini.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Perjanjian Kinerja Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun 2015 sebagaimana terlampir pada lampiran LAKIP ini.


(27)

21

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Pencapaian Kinerja Organisasi

Pengukuran pencapaian kinerja organisasi Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun 2015, dilakukan dengan mengukur pencapaian kinerja pada masing-masing sasaran strategis. Adapun metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015.

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

Adapun Sasaran Strategis Bappeda Kabupaten Bulukumba sebagaimana yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Tahun 2010-2015 berjumlah 9 sasaran. Namun, karena adanya perubahan struktur organisasi dan kelembagaan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Bulukumba dan Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 59 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bulukumba, maka pada tahun 2015 Bappeda Bulukumba hanya menargetkan 8 sasaran. Dari 8 sasaran pada tahun 2015 terdapat 14 indikator sasaran yang akan menjadi ukuran keberhasilan pencapaian sasaran (Formulir PPS Terlampir). Dari 8 sasaran dan 14 indikator sasaran yang ditetapkan tersebut, seluruhnya telah mencapai kinerja yang optimal.


(28)

22 Dengan menggunakan metode análisis tersebut, maka diperoleh hasil pengukuran pencapaian kinerja pada masing-masing sasaran strategis yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Sasaran 1 terdiri atas satu indikator sasaran. Pencapaian indikator sasaran didukung dengan 1 program dan 8 kegiatan yaitu:

a. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik, dengan capaian masukan (input) sebesar 88,36 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen

b. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional, dengan capaian masukan (input) sebesar 59,86 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen.

c. Penyediaan jasa kebersihan kantor, dengan capaian masukan (input) sebesar 100 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen.

d. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja, dengan capaian masukan (input) sebesar 100 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen.

e. Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor, dengan capaian masukan (input) sebesar 99,97 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen.

f. Rapat-Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah, dengan capaian masukan (input) sebesar 99,96 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen. g. Penatausahaan kesekretariatan SKPD, dengan capaian masukan (input) sebesar

99,70 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen.

Analisis pencapaian Sasaran 1:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini diperoleh dengan membandingkan capaian keluaran dengan capaian input (dana) yakni rata-rata 100%:98,19%, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi daripada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan.


(29)

23

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

Analisis ini merupakan proses untuk melihat terjadinya peningkatan atau penurunan terhadap pencapaian sasaran pada tahun berjalan terhadap tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat digambarkan pada table berikut :

Tabel 5.

Perbandingan antara realisasi kinerja Sasaran 1 tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Sasaran Realisasi (%)

2011 2012 2013 2014 2015

Tertib Administrasi

Perkantoran 100 99,15 96,36 80 80

Berdasarkan data pada table 5 di atas, tampak bahwa realisasi kinerja sasaran 1 Tertib Administrasi Perkantoran mengalami mengalami penurunan sejak 2 (Dua) tahun terakhir yakni pada tahun 2014 dan 2015.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis

organisasi;

Analisis ini dilakukan dengan membandingkan antara capaian kinerja sasaran 1 pada tahun 2015 terhadap rencana kinerja yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Bappeda periode 2010-2015. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh bahwa target capaian kinerja sasaran 1 yang tercantum dalam Renstra Bappeda Tahun 2015 adalah 100% sedangkan realisasi capaian kinerja sasaran 1 pada tahun 2015 adalah sebesar 80%. Dengan demikian, maka realisasi capaian kinerja sasaran 1 pada tahun 2015 adalah lebih rendah dibandingkan dengan target yang direncanakan dalam Renstra periode kelima.

d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

Berdasarkan data pada huruf a, b dan c di atas, tampak bahwa terjadi penurunan capaian kinerja Sasaran 1 dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh adanya 2 (dua) kegiatan yang tidak terlaksana sebagai konsekuensi daripada dinamika pemerintahan yang semakin mengarah pada efisiensi dan efektivitas yaitu kegiatan Penyediaan Jasa Surat-menyurat dan kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan. Hal


(30)

24 tersebut berimplikasi pada tidak terealisasinya 2 (dua) indikator kinerja kegiatan pada Sasaran 1. Faktor penyebabnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Untuk kegiatan Penyediaan Jasa Surat-menyurat, kebutuhan informasi kegiatan pada masing-masing bidang, menuntut penyampaian surat yang cepat sehingga masing-masing bidang mengantarkan suratnya secara personal. Oleh sebab itu, maka pelaksanaan kegiatan Penyediaan Jasa Surat-menyurat dianggap tidak efektif lagi.

2. Untuk kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan, pada Tahun Anggaran 2015 dipertimbangkan bahwa Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan pelaksanaan aktifitas serta kegiatan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah telah tersedia dan dapat di unduh dengan mudah pada jaringan internet, sehingga pelaksanaan kegiatan ini dianggap tidak masih memenuhi standar kebutuhan operasional pelaksanaan kegiatan sehingga belum membutuhkan penggantian. Oleh karena itu, demi efisiensi belanja, maka kegiatan tersebut tidak dilaksanakan.

Solusi yang direncanakan adalah mengadakan revisi terhadap dokumen perencanaan yang ada untuk menyesuaikannya dengan perubahan dinamika pemerintahan di Kabupaten Bulukumba.

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya;

Analisis ini dilakukan berdasarkan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan anggaran dalam pencapaian terhadap realisasi kinerja sasaran. Berdasarkan analisis di atas maka terlihat bahwa penggunaan sumberdaya pada sasaran Tertib Administrasi Perkantoran telah cukup baik, namun tentunya tetap perlu ditunjang dengan pengalokasian anggaran yang optimal guna pemenuhan terhadap kebutuhan sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat memberikan motivasi untuk pencapaian sasaran yang lebih baik.

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;

Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian indikator sasaran pada dasarnya sudah sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan tepat. Namun, dalam pelaksanaannya, perlu penyesuaian dengan perubahan serta dinamika pemerintahan daerah agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan yang telah direncanakan.


(31)

25 Sasaran 2 terdiri atas satu indikator sasaran. Pencapaian indikator sasaran didukung dengan 2 program dan 3 kegiatan yaitu:

a. Penyediaan jasa Administrasi Keuangan, dengan capaian masukan (input) sebesar 99,99% dan capaian keluaran (output) sebesar 100%

b. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran, dengan capaian masukan (input) sebesar 99,75% dan capaian keluaran (output) sebesar 100%.

c. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun, dengan capaian masukan (input) sebesar 99,85% dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen.

Analisis pencapaian Sasaran 2:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini diperoleh dengan membandingkan realisasi input (dana) terhadap capaian keluaran yang berada pada angka rata-rata 99,86%:100%, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi daripada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

Analisis pencapaian kinerja sasaran 2 pada tahun 2015 terlihat senantiasa memenuhi target yang direncanakan. Hal tersebut dapat digambarkan pada table berikut :

Tabel 6.

Perbandingan antara realisasi kinerja Sasaran 2 tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Sasaran Realisasi (%)

2011 2012 2013 2014 2015

Tertib Administrasi Keuangan 100 100 100 100 100

Berdasarkan data pada table 6 di atas, tampak bahwa selama periode perencanaan, realisasi kinerja sasaran 2 Tertib Administrasi keuangan selalu mencapai target setiap tahun yang telah direncanakan.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis

organisasi;


(32)

26 Analisis ini dilakukan dengan membandingkan antara capaian kinerja sasaran 2 pada tahun 2015 terhadap rencana kinerja yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Bappeda periode 2010-2015. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh bahwa target capaian kinerja sasaran 2 yang tercantum dalam Renstra Bappeda Tahun 2015 adalah 100% sedangkan realisasi capaian kinerja sasaran 2 pada tahun 2015 adalah juga sebesar 100%. Dengan demikian, maka realisasi capaian kinerja sasaran 2 pada tahun 2015 adalah sama dan memenuhi target yang direncanakan dalam Renstra periode kelima.

d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

Berdasarkan data pada huruf a dan b di atas, tampak bahwa target kinerja Sasaran 2 telah berhasil dicapai. Hal tersebut disebabkan oleh dukungan yang maksimal dari seluruh indikator kinerja kegiatan yang menentukan keberhasilan dan konsistensi dengan iklim dan dinamika pemerintahan di Kabupaten Bulukumba.

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya;

Analisis ini dilakukan berdasarkan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan anggaran dalam pencapaian terhadap realisasi kinerja sasaran. Berdasarkan analisis di atas maka terlihat bahwa penggunaan sumberdaya pada sasaran Tertib Administrasi Perkantoran telah cukup baik, namun tentunya tetap perlu ditunjang dengan pengalokasian anggaran yang optimal guna pemenuhan terhadap kebutuhan sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat memberikan motivasi untuk pencapaian sasaran yang lebih baik.

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;

Keberhasilan sasaran 2 dalam mencapai target kinerja yang telah direncanakan, merupakan keterpaduan antara ketentuan program dan kegiatan yang ada dalam peraturan perundang-undangan dengan dinamika pemerintahan daerah yang searah sehingga mampu menciptakan sinergi yang positip dalam menunjang pencapaian target yang telah direncanakan.


(33)

27 Sasaran 3 terdiri atas satu indikator sasaran. Dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Bappeda, pencapaian indikator sasaran ini rencananya didukung dengan 2 program dan 6 kegiatan yaitu:

1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor b. Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan

c. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional d. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor e. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Namun, seiring dengan perkembangan dinamika pemerintahan di Kabupaten Bulukumba, implementasi pencapaian indikator sasaran ini mengalami perubahan pada beberapa program dan kegiatan yang mendukung dimana hanya terdapat 1 program dan 5 (lima) kegiatan pendukung dengan perincian sebagai berikut :

1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pengadaan peralatan gedung kantor, dengan capaian masukan (input) sebesar 98,41% dan capaian keluaran (output) sebesar 100%.

b. Pemeliharaan rutin/ berkala mobil jabatan, dengan capaian masukan (input) sebesar 95,50% dan capaian keluaran (output) sebesar 100%.

c. Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional, dengan capaian masukan (input) sebesar 100,00% dan capaian keluaran (output) sebesar 100%.

d. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor, dengan capaian masukan (input) sebesar 100,00% dan capaian keluaran (output) sebesar 100%.

e. Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor, dengan capaian masukan (input) sebesar 100,00% dan capaian keluaran (output) sebesar 100%.

Berdasarkan perincian di atas, tampak bahwa terdapat 2 (dua) kegiatan yang mengalami perubahan/tidak dilaksanakan yaitu kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor dan kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor. Perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 3 Sarana dan Prasarana Kantor yang Menunjang Peningkatan Kinerja Aparatur


(34)

28 1. Untuk kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, kegiatan ini tidak

dilaksanakan sebagai bentuk efisiensi anggaran mengingat bahwa pada Tahun Anggaran 2014 telah dilakukan rehabilitasi berat/total terhadap kantor Bappeda Kabupaten Bulukumba sehingga kondisinya masih sangat layak dan tidak membutuhkan pemeliharaan rutin pada Tahun Anggaran 2015.

2. Untuk kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor, kegiatan ini sebenarnya dilaksanakan namun dengan nama kegiatan yang berbeda yaitu pada kegiatan Pengadaan peralatan gedung kantor sehingga pada dasarnya target kegiatan ini telah tercapai.

Analisis pencapaian sasaran 3 :

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini diperoleh dengan membandingkan realisasi input (dana) terhadap capaian keluaran yang berada pada angka rata-rata 82,31%:83,33%, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi daripada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

Analisis pencapaian kinerja sasaran 3 pada tahun 2015 terlihat bahwa terjadi penurunan sebagai akibat dari adanya kegiatan yang tidak terlaksana sebagaimana telah dijelaskan di atas. Hal tersebut dapat digambarkan pada table berikut :

Tabel 7.

Perbandingan antara realisasi kinerja Sasaran 3 tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Sasaran Realisasi (%)

2011 2012 2013 2014 2015

Sarana dan Prasarana Kantor yang Menunjang Peningkatan Kinerja Aparatur

100 100 100 100 83,33

Berdasarkan data pada table 7 di atas, tampak bahwa selama periode perencanaan, realisasi kinerja sasaran 3 Sarana dan Prasarana Kantor yang Menunjang Peningkatan Kinerja Aparatur rata-rata selalu mencapai target setiap tahun yang telah direncanakan.


(35)

29

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis

organisasi;

Analisis ini dilakukan dengan membandingkan antara capaian kinerja sasaran 3 pada tahun 2015 terhadap rencana kinerja yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Bappeda periode 2010-2015. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh bahwa target capaian kinerja sasaran 3 yang tercantum dalam Renstra Bappeda Tahun 2015 adalah 100% sedangkan realisasi capaian kinerja sasaran 3 pada tahun 2015 hanya sebesar 83,33%. Dengan demikian, maka realisasi capaian kinerja sasaran 3 pada tahun 2015 adalah lebih rendah dari target yang direncanakan dalam Renstra periode kelima.

d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

Berdasarkan data pada huruf a, b dan c di atas, tampak bahwa target kinerja Sasaran 3 kurang berhasil dicapai. Hal tersebut disebabkan oleh adanya semangat efisiensi terhadap penggunaan anggaran pemerintah daerah demi mencapai efektifitas pelaksanaan pembangunan. Hal tersebut konsisten dengan semangat desentralisasi dan otonomi daerah yang selaras dengan iklim dan dinamika pemerintahan di Kabupaten Bulukumba.

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya;

Analisis ini dilakukan berdasarkan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan anggaran dalam pencapaian terhadap realisasi kinerja sasaran. Berdasarkan analisis di atas maka terlihat bahwa penggunaan sumberdaya pada sasaran Sarana dan Prasarana Kantor yang Menunjang Peningkatan Kinerja Aparatur telah cukup baik, walaupun kurang berhasil dalam pencapaian sasaran namun dalam hal pemanfaatan sumber daya, indikator sasaran ini berhasil melakukan efisiensi penggunaan anggaran guna pemenuhan terhadap semangat desentralisasi dan otonomi daerah guna peningkatan pencapaian pembangunan daerah pada bidang lainnya.

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;

Kurang berhasilnya sasaran 3 dalam mencapai target kinerja yang telah direncanakan, merupakan konsekuensi dari semangat efisiensi penggunaan sumber daya khususnya anggaran guna pemenuhan kebutuhan sumberdaya pada sektor lain serta kesesuaian dengan dinamika pemerintahan daerah yang


(36)

30 searah sehingga mampu menciptakan sinergi yang positip dalam menunjang pencapaian target pembangunan yang diinginkan.

Sasaran 4 terdiri atas satu indikator sasaran. Pencapaian indikator sasaran didukung dengan 1 program dan 1 kegiatan yaitu : Pendidikan dan Pelatihan Formal, dengan capaian masukan (input) sebesar 47,71% dan capaian keluaran (output) sebesar 50%

Analisis pencapaian Sasaran 4:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja sasaran 4 diperoleh dengan membandingkan realisasi input (dana) terhadap capaian keluaran yang berada pada angka rata-rata 47,71%:50%, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi daripada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

Jika dibandingkan dengan pencapaian kinerja sasaran pada beberapa tahun sebelumnya, maka pencapaian kinerja sasaran 4 pada tahun 2015 mencapai angka yang sama dengan realisasi kinerja beberapa tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat digambarkan pada table berikut :

Tabel 8.

Perbandingan antara realisasi kinerja Sasaran 4 tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Sasaran Realisasi (%)

2011 2012 2013 2014 2015

Meningkatnya Profesionalisme Aparatur Bappeda

0 23,08 50 50 50

Berdasarkan data pada table 8 di atas, tampak bahwa selama periode perencanaan berjalan selama 5 tahun, maka realisasi kinerja sasaran 4 yaitu Meningkatnya Profesionalisme Aparatur Bappeda tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan hal tersebut disebabkan oleh ketersediaan anggaran yang sangat terbatas sehingga target yang hendak dicapai tetap berada pada level ketersediaan anggaran yang ada.


(37)

31

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis

organisasi;

Analisis ini dilakukan dengan membandingkan antara capaian kinerja sasaran 4 pada tahun 2015 terhadap rencana kinerja yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Bappeda periode 2010-2015. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh bahwa target capaian kinerja sasaran 4 yang tercantum dalam Renstra Bappeda Tahun 2015 adalah bimbingan teknis/pelatihan terhadap 11 orang aparatur Bappeda. Sedangkan realisasi target kinerja sasaran 4 pada tahun 2015 hanya dianggarkan sebanyak 2 orang dengan realisasi sebanyak 1 orang atau sebesar 50% dari target yang direncanakan. Dengan demikian, maka realisasi capaian kinerja sasaran 4 pada tahun 2015 adalah lebih kecil dari target yang direncanakan dalam Renstra periode kelima.

d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

Berdasarkan data pada huruf a dan b di atas, tampak bahwa target kinerja Sasaran 4 tidak berhasil dicapai. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya dukungan yang diberikan terutama kurangnya anggaran yang tersedia sehingga tidak mampu mendanai target yang telah direncanakan.

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya;

Analisis ini dilakukan berdasarkan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan anggaran dalam pencapaian terhadap realisasi kinerja sasaran. Berdasarkan analisis di atas maka terlihat bahwa penggunaan sumberdaya pada sasaran Meningkatnya Profesionalisme Aparatur Bappeda telah cukup baik, namun tentunya tetap perlu ditunjang dengan pengalokasian anggaran yang optimal guna pemenuhan terhadap kebutuhan peningkatan kualitas sumberdaya manusia aparatur pada Bappeda sehingga dapat memberikan motivasi untuk pencapaian sasaran yang lebih baik.

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;

Kurang berhasilnya sasaran 4 dalam mencapai target kinerja yang telah direncanakan, merupakan akibat kumulatif dari kurangnya anggaran yang tersedia. Selain itu, kendala lain yang cukup terasa adalah volume pekerjaan yang sangat padat di Bappeda dehingga menyulitkan untuk menyediakan waktu


(38)

32 yang cukup untuk mengikuti kegiatan Pengembangan Kapasitas dalam bentuk Diklat dan Pelatihan.

Sasaran 5 terdiri atas satu indikator sasaran. Pencapaian indikator sasaran didukung dengan 2 program dan 3 kegiatan yaitu : Penyusunan profil daerah, Penyusunan dan pengumpulan data/ informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan, dan Pengolahan, updating dan analisis data dan statistik daerah, dengan capaian masukan (input) sebesar 96,06% dan capaian keluaran (output) sebesar 133,33%

Analisis pencapaian Sasaran 5:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja sasaran 5 diperoleh dengan membandingkan realisasi input (dana) terhadap capaian keluaran yang berada pada angka rata-rata 96,06%:100%, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi daripada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

Jika dibandingkan dengan pencapaian kinerja sasaran pada beberapa tahun sebelumnya, maka pencapaian kinerja sasaran 5 memberikan angka yang senantiasa mencapai target yang telah direncanakan. Hal tersebut dapat digambarkan pada table berikut :

Tabel 9.

Perbandingan antara realisasi kinerja Sasaran 5 tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Sasaran Realisasi (%)

2011 2012 2013 2014 2015

Data untuk perencanaan pembangunan daerah yang akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan

66,67 100 125 133,33 133,33

Berdasarkan data pada table 9 di atas, tampak bahwa setelah periode perencanaan berjalan selama 5 tahun, maka realisasi kinerja sasaran 5 yaitu

Sasaran 5 Data Untuk Perencanaan Pembangunan Daerah


(39)

33 Data untuk perencanaan pembangunan daerah yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan senantiasa mencapai target yang telah direncanakan dan pada tahun anggaran 2015 ini kembali melebihi target kinerja sasaran yang direncanakan. Hal tersebut disebabkan oleh Indikator sasaran menargetkan keluaran sebanyak 3 (tiga) dokumen, sedangkan realisasi keluaran mencapai 4 (empat) dokumen, Dokumen tambahan tersebut adalah Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang merupakan program pemerintah pusat yang wajib untuk dilaksanakan oleh daerah namun disampaikan setelah periode perencanaan berjalan yakni pada Tahun Anggaran 2014 terlaksana. Oleh sebab itu, maka pada tahun anggaran 2015, kembali dimasukkan 1 (satu) kegiatan pendukung yakni Penyusunan dan pengumpulan data/ informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan untuk menyusun dokumen SIPD tersebut.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

Analisis ini dilakukan dengan membandingkan antara capaian kinerja sasaran 5 pada tahun 2015 terhadap rencana kinerja yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Bappeda periode 2010-2015. Berdasarkan hal tersebut, maka diketahui bahwa terdapat ketidaksesuaian antara indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra dengan indikator kinerja kegiatan yang dilaksanakan. Hal tersebut disebabkan oleh terjadinya perubahan kebijakan kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bulukumba terkait dengan penerbitan dokumen PDRB dan DDA sehingga berimplikasi pada perubahan realisasi pada indikator kinerja kegiatan Pengolahan, Updating dan analisis data dan Statistik. Namun perubahan tersebut tidak berimplikasi signifikan mengingat bahwa dokumen keluaran pengganti berupa IPM dan INKESRA juga sangat dibutuhkan dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di daerah ini.

Terkait dengan target capaian kinerja sasaran, terjadi peningkatan yang melebihi target yang telah direncanakan dalam Renstra Bappeda 2010-2015. Hal tersebut telah dijelaskan pada huruf b di atas, bahwa terdapat 1 dokumen tambahan sebagai implikasi dari program pemerintah Pusat pada tahun Anggaran tahun 2015.


(40)

34

d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

Berdasarkan data pada huruf a, b dan c di atas, tampak bahwa capaian kinerja Sasaran 5 berhasil melampaui target yang telah ditetapkan. Hal tersebut disebabkan oleh Indikator sasaran menargetkan keluaran sebanyak 3 (tiga) dokumen, sedangkan realisasi keluaran mencapai 4 (empat) dokumen, Dokumen tambahan tersebut adalah Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang merupakan program pemerintah pusat yang wajib untuk dilaksanakan oleh daerah yang mana program tersebut dimulai pada pertengahan periode perencanaan yaitu pada perubahan tahun anggaran tahun 2014.

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya;

Analisis ini dilakukan berdasarkan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan anggaran dalam pencapaian terhadap realisasi kinerja sasaran. Berdasarkan analisis di atas maka terlihat bahwa penggunaan sumberdaya pada sasaran Data

untuk perencanaan pembangunan daerah yang akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan telah cukup baik, namun tentunya tetap perlu ditunjang dengan pengalokasian anggaran yang optimal guna pemenuhan terhadap kebutuhan peningkatan kualitas sumberdaya manusia aparatur pada Bappeda sehingga dapat memberikan motivasi untuk pencapaian sasaran yang lebih baik.

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;

Berhasilnya sasaran 5 melampaui target kinerja yang telah direncanakan, merupakan implikasi logis dari penambahan kegiatan Penyusunan dan pengumpulan data/ informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan yang mulai dilaksanakan pada Perubahan Anggaran Tahun 2014.

Sasaran 6 terdiri atas Tiga indikator sasaran. Pencapaian indikator sasaran didukung dengan 1 program dan 3 kegiatan yaitu : Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan layanan publik, Penyelenggaraan musrenbang RKPD dan Penyusunan Dokumen Perencanaan Lingkup Bappeda, dengan capaian masukan (input) sebesar 97,83% dan capaian keluaran (output) sebesar 100%.


(41)

35 Analisis pencapaian Sasaran 6 :

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja sasaran 6 diperoleh dengan membandingkan realisasi input (dana) terhadap capaian keluaran yang berada pada angka rata-rata 97,83%:100%, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi daripada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

Jika dibandingkan dengan pencapaian kinerja sasaran pada beberapa tahun sebelumnya, maka sasaran 6 senantiasa mencapai target kinerja yang telah direncanakan. Hal tersebut dapat digambarkan pada table berikut :

Tabel 10.

Perbandingan antara realisasi kinerja Sasaran 6 tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Sasaran Realisasi (%)

2011 2012 2013 2014 2015

Dokumen Perencanaan Daerah Yang Berkualitas

100 116,67 100 100 100

Berdasarkan data pada table 10 di atas, tampak bahwa selama periode perencanaan berjalan selama 5 tahun, maka realisasi kinerja sasaran 6 yaitu Dokumen Perencanaan Daerah Yang Berkualitas senantiasa mencapai target kinerja sasaran yang direncanakan.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

Analisis ini dilakukan dengan membandingkan antara capaian kinerja sasaran 6 pada tahun 2015 terhadap rencana kinerja yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Bappeda periode 2010-2015. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh bahwa target capaian kinerja sasaran 6 yang tercantum dalam Renstra Bappeda Tahun 2015 adalah 10 Dokumen sedangkan realisasi capaian kinerja sasaran 6 pada tahun 2015 adalah juga sebesar 10 Dokumen. Dengan demikian, maka realisasi capaian kinerja sasaran 6 pada tahun 2015 adalah sama dan memenuhi target yang direncanakan dalam Renstra periode kelima.


(1)

43 e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya;

Analisis ini tidak dilakukan mengingat bahwa tidak ada target kinerja yang direncanakan.

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;

Analisis ini tidak dilakukan mengingat bahwa tidak ada target kinerja yang direncanakan.

2.2. Realisasi Anggaran

Pada Tahun Anggaran 2015 direncanakan untuk melaksanakan 12 program dan 42 kegiatan, dengan rencana anggaran (input) Rp.4.450.335.000,-. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan, maka diketahui bahwa realisasi anggaran Tahun Anggaran 2015 mencapai Rp. 4.279.753.039,- atau 96,17%, dengan rata-rata pencapaian hasil sebesar 98,67%. Dengan demikian perbandingan antara output dengan input adalah 98,67% : 96,17%, ini berarti pencapaian tingkat keluaran lebih tinggi dibanding tingkat capaian input (dana). Apabila dimasukkan dalam penilaian pembobotan untuk seluruh program dan kegiatan yang direncanakan berada pada angka > 90,00% atau dalam kategori Berhasil.


(2)

44

BAB IV.

PENUTUP

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yang terkait dengan akuntabilitas kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bulukumba pada tahun 2015, yakni: 1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah telah dapat diselenggarakan dengan baik melalui pemanfaatan sumberdaya yang ada.

2. Ukuran keberhasilan kinerja atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda diperoleh dari laporan kinerja berdasarkan indikator sasaran strategis dengan menggunakan metode analisis sebagai berikut :

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya;

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;

3. Berdasarkan sasaran strategis yang telah ditetapkan sebagian besar telah dilaksanakan dan mencapai target kinerja yang diharapkan.

4. Pengukuran Pencapaian Sasaran untuk tahun 2015, dilakukan pada tingkat indikator hasil (outcome) dan beberapa menggunakan indikator keluaran (output) utamanya pada kegiatan administrasi umum. Sedangkan untuk indikator manfaat (benefit) dan Dampak (impact) masih belum terukur disebabkan karena untuk dapat mengukur itu diperlukan penelitian lebih mendalam terhadap manfaat dan dampaknya secara luas di masyarakat.

Dari 12 program dan 42 kegiatan yang direncanakan tahun 2015 dengan rencana anggaran (input) Rp.4.450.335.000,-. Dan realisasi anggaran sebesar Rp. 4.279.753.039,- atau 96,17%, rata-rata pencapaian hasil sebesar 98,67%. Dengan demikian perbandingan antara output dengan input adalah 98,67% : 96,17%, ini berarti pencapaian tingkat keluaran lebih tinggi dibanding tingkat


(3)

45 capaian input (dana). Apabila dimasukkan dalam penilaian pembobotan untuk seluruh program dan kegiatan yang direncanakan berada pada angka > 90,00% atau dalam kategori Berhasil.

5. Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Bappeda Tahun 2015 ini, perhitungan pencapaian kinerja sasaran difokuskan pada sasaran strategis yang rata-rata mencapai 98,67% atau dengan kategori Berhasil.


(4)

Satuan Kerja Perangkat Daerah : BAPPEDA Kab. Bulukumba

Tahun Anggaran : 2015

1 Tertib administrasi perkantoran 1 1 Persentase pelayanan administrasi perkantoran yang baik 100% 100 % 2 Tertib administrasi keuangan 1 2 Persentase pelayanan administrasi dan pelaporan keuangan 100% 100 % 3 Sarana dan Prasarana Kantor yang menunjang peningkatan

kinerja aparatur

1 3 Persentase peningkatan sarana dan prasarana kantor 100% 100 %

4 Meningkatnya profesionalisme aparatur 1 4 Pegawai yang ikut dalam Bintek/ Pelatihan 11 Orang 5 Data untuk perencanaan pembangunan daerah yang akurat

dan dapat dipertanggungjawabkan

1 5 Tersedianya data/ informasi/ statistik daerah (Profil, DDA, IPM dan PDRB Kabupaten)

4 Dok

6 Dokumen Perencanaan Daerah Yang Berkualitas 1 6 Tersedianya dokumen perencanaan tahunan daerah (KUA, PPAS, KUAP, PPASP, dan RKPD)

5 Dok

2 7 Tersedianya dokumen perencanaan tahunan Bappeda (RKA, DPA, RKAP, DPAP, dan Renja)

5 Dok

7 Dokumen Evaluasi Yang Akuntabel 1 8 Tersedianya dokumen evaluasi dan pengendalian rencana pembangunan daerah (LAKIP dan Monev)

2 Dok

8 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Yang Terintegrasi, Partisipatif, dan Berkesinambungan

1 9 Persentase koordinasi perencanaan pembangunan bidang pengembangan daerah & pembiayaan pembangunan

100 %

2 10 Persentase koordinasi perencanaan bidang ekososbud 100 % 3 11 Persentase koordinasi perencanaan kerjasama pembangunan antar

daerah

100 %

4 12 Persentase koordinasi perencanaan pembangunan bidang sumberdaya alam dan prasarana wilayah

100 %

9 Meningkatnya Investasi di Kabupaten Bulukumba 1 13 Persentase koordinasi perencanaan pembangunan bidang penanaman modal & investasi daerah

%

Bulukumba, Januari 2016

KEPALA BAPPEDA,

Drs. H. A. SYAFRUL PATUNRU

Pangkat: Pembina Utama Muda NIP.19580728 198701 1 002

3

SASARAN STRATEGIS

1

INDIKATOR KINERJA

2

RENCANA KERJA TAHUNAN

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH


(5)

Kabupaten

:

Bulukumba

Satuan Kerja Perangkat Daerah

:

BAPPEDA Kab. Bulukumba

Tahun Anggaran

:

2015

1 Tertib administrasi perkantoran 1 1 Persentase pelayanan administrasi perkantoran yang baik 100%

100 % 80 % 80 %

2 Tertib administrasi keuangan 1 2 Persentase pelayanan administrasi dan pelaporan keuangan 100%

100 % 100 % 100 %

3 Sarana dan Prasarana Kantor yang menunjang peningkatan kinerja aparatur

1 3 Persentase peningkatan sarana dan prasarana kantor 100%

100 % 100 % 100 %

4 Meningkatnya profesional aparatur 1 4 Pegawai yang ikut dalam Bintek/ Pelatihan 11 Orang 1 Orang 9,09 % 5 Data untuk perencanaan pembangunan daerah

yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan

1 5 Tersedianya data/ informasi/ statistik daerah (Profil, DDA, IPM dan PDRB Kabupaten)

4 Dok 2 Dok 50 %

6 Dokumen Perencanaan Daerah Yang Berkualitas 1 6 Tersedianya dokumen perencanaan tahunan daerah (KUA, PPAS, KUAP, PPASP, dan RKPD)

5 Dok 5 Dok 100 %

2 7 Tersedianya dokumen perencanaan tahunan Bappeda (RKA, DPA, RKAP, DPAP, dan Renja)

5 Dok 5 Dok 100 %

7 Dokumen Evaluasi Yang Akuntabel 1 8 Tersedianya dokumen evaluasi dan pengendalian rencana pembangunan daerah (LAKIP dan Monev)

2 Dok 2 Dok 100 %

8 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Yang Terintegrasi, Partisipatif, dan Berkesinambungan

1 9 Persentase koordinasi perencanaan

pembangunan bidang pengembangan daerah & pembiayaan pembangunan

100 % 100 % 100 %

SASARAN STRATEGIS 1 INDIKATOR KINERJA 2 REALISASI 5 4 PERSEN

PENGUKURAN KINERJA TAHUNAN

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

TARGET

3


(6)

1 2 3 4 5 2 10 Persentase koordinasi perencanaan bidang

ekososbud

100 % 100 % 100 %

3 11 Persentase koordinasi perencanaan kerjasama pembangunan antar daerah

100 % 100 % 100 %

4 12 Persentase koordinasi perencanaan

pembangunan bidang sumberdaya alam dan prasarana wilayah

100 % 100 % 100 %

9 Meningkatnya Investasi di Kabupaten Bulukumba 1 13 Persentase koordinasi perencanaan

pembangunan bidang penanaman modal & investasi daerah

% - % - %

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2015 :

Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2015 :

NIP.19580728 198701 1 002 96,17

KEPALA BAPPEDA,

4.450.335.000

Drs. H. A. SYAFRUL PATUNRU

4.279.753.039

Bulukumba, Januari 2016

Pangkat: Pembina Utama Muda