Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Credit Union (CU) GBKP dan Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Karo T1 712008043 BAB V

BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Kemiskinan merupakan suatu masalah yang besar dan serius yang sedang dihadapi
oleh masyarakat Indonesia. Kemiskinan yang terjadi pada saat sekarang ini disebabkan bukan
karena dari dalam diri orang miskin itu sendiri, namun juga disebabkan oleh adanya struktur
yang salah yaitu struktur yang tidak adil baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun
penguasa. Kemiskinan itu sendiri sering kali membuat orang miskin tersebut mejadi objek
dari penindasan, diskriminasi, dan juga penghisapan oleh pihak-pihak tertentu.
Gereja yang berada di tengah-tengah masyarakat tidak dapat menutup mata terhadap
kondisi kemiskinan yang sedang terjadi di masyarakat. Gereja harus mampu melaksanakan
dua mandat yang diterimanya dari Allah yaitu mandat rohani serta mandat sosial. Mandat
rohani mengacu pada pengutusan untuk memberikan kabar baik keselamatan melalui Yesus
Kristus. Sedangkan mandat sosial mengacu pada panggilan terhadap Gereja untuk
berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam masyarakat manusia, termasuk demi
kesejahteraan manusia dan keadilan.
Panggilan Gereja dalam dunia ini sering kali hanya dipahami sebatas ritual/ibadah
saja yang hanya memenuhi kebutuhan rohani akan jemaat dan masyarakat. Dalam
perjalanannya Gereja juga tidak dapat dilepaskan dari hal-hal yang bersifat ritual, seperti
doa/ibadah (lateria), persekutuan (koinonia), dan bersaksi (marturia). Gereja dipanggil tidak
hanya untuk hal-hal yang bersifat memenuhi kebutuhan rohani jemaat, tetapi Gereja juga

harus mampu untuk melaksanakan pelayanan (diakonia) yang mampu memenuhi kebutuhan
jasmani jemaat dan masyarakat.

65

Pelayanan (diakonia) yang dilakukan oleh Gereja diharapakan dapat membantu
orang-orang

miskin keluar dari permasalahan kemiskinan dan ketidakadilan itu sendiri.

Sehingga diakonia yang diharapakan untuk dapat membantu orang-orang miskin keluar dari
situasi tersebut bukan diakonia yang hanya berdasarkan belas kasihan (karitatif) serta yang
menjadikan orang-orang miskin menjadi objek. Diakonia yang diharapkan disini adalah
diakonia yang lebih mendampingi serta memberdayakan orang-orang miskin dan menjadikan
mereka sebagai subjek, sehingga mereka dapat membantu diri mereka sendiri keluar dari
situasi kemiskinan dan ketidakadilan.
Berdasarkan penjelasan diatas yang dijelaskan pada bab sebelumnya tentang Upaya
GBKP dalam memberdayakan ekonomi masyarakat melalui Credit Union (CU), maka dapat
disimpulkan bahwa Gereja adalah perpanjangan tangan Tuhan untuk melayani jemaat dan
juga masyarakat. Keberadaan Gereja tidak bisa dilepaskan dari masyarakat. Sementara itu di

dalam kehidupan masyarakat sendiri terdapat permasalahan sosial yang membutuhkan
perhatian banyak pihak termasuk Gereja, yaitu kemiskinan serta ketidakadilan. Oleh karena
itu, keberadaan Gereja tidak bisa dilepaskan dari kemiskinan dan ketidakadilan itu sendiri.
Karena tugas panggilan Gereja adalah untuk melayani mereka yang miskin, tertindas dan
mengalami ketidakadilan akibat sistem dan struktur yang membuat segelintir orang yang
memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk menguasi segala akses kehidupan. Oleh sebab itu
Gereja hadir untuk berpihak kepada yang lemah, yang tidak berdaya, yang miskin, dan yang
terpinggirkan.
Credit Union (CU) merupakan kegiatan diakonia yang dilakukan oleh Gereja dalam
hal ini GBKP yang memiliki kepedulian dan tanggungjawab terhadap masalah kemiskinan
dan orang-orang miskin yang ada di tengah-tengah kehidupan. Dasar dari dibentuknya
kegiatan ini adalah kepedulian terhadap masyarakat yang terbelenggu oleh kemiskinan dan
ketidakadilan tersebut. Yesus dijadikan sebagai pedoman untuk menjalankannya.
66

Credit Union (CU) cukup menyentuh akar dari permasalahan kemiskinan. Karena
diakonia yang dijalankan oleh Credit Union (CU) ini tidak hanya berdasarkan diakonia yang
karitatif tetapi juga sudah mampu untuk melaksanakan diakonia yang bersifat reformatif dan
juga diakonia yang bersifat transformatif. Credit Union (CU) yang dilaksanakan oleh GBKP
tidak hanya berupa program simpan pinjam tetapi juga membebaskan masyarakat dari

belenggu kemiskinan serta mampu membebaskan masyarakat dari ketidakadilan. Credit
Union (CU) tidak menjadikan masyarakat sebagai objek dari program Credit Union (CU)
tetapi menjadikan masyarakat sebagai subjek. Credit Union (CU) tidak hanya membebaskan
masyarakat dari kemiskinan dan ketidakadilan tetapi juga mampu mencegah timbulnya
kemiskinan yang baru.
V.2. Saran
V.2.1. Kepada Fakultas
1. Para teolog lebih baik berpikir untuk membentuk sebuah teologi asli Indonesia.
Teologi yang dibutuhkan ialah teologi yang bisa membebaskan masyrakat Indonesia
dari masalah yang mereka alami seperti masalah kemiskinan dan ketidakadilan.
2. Sikap tidak peduli merupakan hal yang harus dihindari oleh Fakultas Teologi UKSW
terhadap kemiskinan. Bukan hanya teori yang bisa diberikan kepada mahasiswa,
tetapi juga sebuah praktek yang menjadi sarana bagi mahasiswa agar bisa melihat
realitas yang ada di sekitar mereka tentang kemiskinan dan ketidakadilan. Untuk
merubah cara pandang mahasiswa terhadap kemiskinan, sehingga dapat mencari jalan
keluar untuk masalah tersebut.
3. Dialog antar agama harus selalu diadakan untuk bersama membahas pembebasan
kemiskinan dan ketidakadilan. Sebab ini merupakan salah satu cara yang paling baik

67


untuk memberantas kemiskinan. Agama dapat bertindak ketika pihak pemerintah dan
penguasa tidak eduli terhadap kemiskinan dan ketidakadilan.
V.2.2. Kepada Gereja
Gereja harus menanggulangi kemiskinan dan ketidakadilan yang terjadi
disekitarnya. Gereja selama ini hanya sibuk dengan urusan institusi dan berbagai
kepentingan dirinya sendiri. Hal ini membuat lupa hakikat panggilannya di tengah
masyarakat. Bukan sikap moralis yang terus saja dibicarakan kedapa jemaat, tetapi
harus aktif untuk pembebasan kemiskinan dan ketidakadilan.
V.2.3. Kepada Parpem GBKP
Parpem GBKP sebagai lembaga yang mewadahi Credit Union (CU) harus
lebih aktif lagi dalam memberdayakan ekonomi jemaat dan masyarakat. Lebih
ditingkatkan dalam pelayanan kepada jemaat dan masyarakat, khususnya dalam
menanggulangi kemiskinan serta menegakkan keadilan.

68

Dokumen yang terkait

Credit Union Sebagai Usaha Pemberdayaan Masyarakat ( Studi Deskriptif Usaha Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Tukka Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbahas)

3 77 127

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Teologi Agama-Agama Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) D 762010701 BAB V

0 11 79

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Teologi Agama-Agama Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)

0 1 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Credit Union (CU) GBKP dan Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Karo T1 712008043 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Credit Union (CU) GBKP dan Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Karo T1 712008043 BAB II

3 28 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Credit Union (CU) GBKP dan Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Karo T1 712008043 BAB IV

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Credit Union (CU) GBKP dan Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Karo

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Credit Union (CU) GBKP dan Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Karo

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gerakan Sosial Perkumpulan Papua Pusaka Bangsa (Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat) T2 092010005 BAB V

0 1 119

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemberdayaan Masyarakat Alam Pembangunan Desa Tlogoweru D 902007005 BAB V

1 1 18