SISTEM PERSEDIAAN BARANG DAGANG DI SAKINAH SUPERMARKET SURABAYA.

(1)

SISTEM PERSEDIAAN BARANG DAGANG DI SAKINAH SUPERMARKET SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos.)

Oleh :

Hilmi Nur Masyhuroh B54212057

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

ABSTRAK

Hilmi Nur Mashuroh, B54212057. Sistem Persediaan Barang Dagang di Sakinah Supermarket Surabaya.

Skripsi Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

Pokok masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu: Bagaimanakah Sistem Persediaan di Sakinh Supermarket Surabaya?

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, adapun sumber data penelitian yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.

Sakinah Supermarket Surabaya melaksanakan sistem persediaan dengan cara menyediakan persediaan secara efisien dan efektif diantaranya dengan cara menyetok persediaan secara optimal. Struktur Sakinah Supermarket memiliki sistem persediaan meliputi: Devisi logistic, devisi keuangan, devisi adminstrasi, devisi on duty, devisi pembelian. Persediaan dalam Sakinah Supermarket Surabaya mempunyai beberapa proses : Safety stock (pengamanan barang), pemesanan kembali, pemajangan barang yang didisplay. Contoh pengamanan barang ketika terjadi membludaknya kebutuhan konsumen.

Sistem persediaan barang di mulai dari order, delivery Receive, storage, display, set resume of waste. Order dimulai dari sakinah lalu dikirim ke SMM gerai lalu membuat PR ke SOM Dept meerima PR dari SMM kemudian dikirim ke SDC / Supplier menerima PO dari SOM Dept.

Total biaya persediaan perusahaan lebih tinggi dari total biaya persediaan menurut rumus EOQ karena perusahaan melakukan pembelian 120 kali dalam setahun sedangkan menurut EOQ, perusahaan hanya perlu melakukan pembelian 118 kali dalam setahun. Jadi perbedaannya adalah biaya pemesanan yang menurut perusahaan adalah Rp 68.605.560 dilakukan 120 kali pemesanan dalam setahun sedangkan menurut EOQ perusahaan hanya perlu melakukan 118 kali pemesanan dengan total biaya pemesanan Rp. 64.416.000


(8)

DAFTAR ISI

JUDUL PENELITIAN (SAMPUL DALAM) ... ii

PERSETUJUAN DOSEN PEMIMBING MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN OTENTISITAS SKRIPSI... iv

ABSTRAK ...v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR ...x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Tujuan Penelitian ...5

D. Manfaat Penelitian ...6

E. Definisi Konsep ...6

F. Sistematika Pembahasan ...7

BAB II : KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Terdahulu ...9

B. Kerangka Teori ...11

BAB III : METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...44

B. Lokasi Penelitian ...44

C. Jenis dan Sumber Data ...45


(9)

E. Teknik Pengumpulan Data ...47 F. Teknik Validitas Data ...51 G. Teknik Analisis Data ...52 BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ...55 B. Penyajian Data ...63 C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data) ...86 BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ...92 B. Saran dan Rekomendasi ...93 C. Keterbatasan Penelitian ...93 DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Sistem saling berhubungan dan memiliki fungsi ... 12

Tabel IV.1 : Total penjualan tahun 2015 ...81

DAFTAR GAMBAR Gambar IV.1 : Sakinah Supermarket tampak dari depan ...56

Gambar IV. 2 : Screensout dari google map lokasi Sakinah Supermarket Surabaya ...56

Gambar IV.3 : Struktur Organisasi ...58

Gambar IV. 4 :Peta Proses Sistem Persediaan ... 65

Gambar IV. 5 : Proses Pembelian dan Pembayaran ...65

Gambar IV.6 : TT (Tukar Faktur) dan penagihan ...67

Gambar IV.7 :Display Standing Dancing ...77

Gambar IV. 8:Produk baru ...78

Gambar IV.9 : Jaringan Distributor Logistik Sakinah Group ...79


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia industri di Indonesia yang diikuti dengan persaingan bisnis yang semakin meningkat menuntut para pelaku bisnis untuk meningkatkan efisiensi di segala bidang. Salah satu cara mewujudkannya adalah dengan sistem perencanaan dan pengendalian persediaan yang baik dan proses produksi berjalan dengan lancar, sehingga permintaan konsumen dapat terpenuhi dengan tepat waktu dan tidak terjadi keterlambatan.

Setiap industri manufaktur maupun industri jasa persediaan berada di antara fungsi manajemen produksi yang terpenting, sebab persediaan membutuhkan modal yang sangat banyak dan mempengaruhi pengiriman barang sampai dikonsumen. Persediaan berdampak pada fungsi bisnis, operasi secara umum, pemasaran, dan keuangan. Maka dari itu, manajemen persediaan perlu menyeimbangkan berbagai konflik tersebut dengan mengelola persediaan pada level yang terbaik.

Menurut Fien Zulfikar “persediaan merupakan salah satu asset/kekayaan terpenting dalam perusahaan karena nilai persediaan mencapai 40% dari seluruh investasi modal”.1 Manajemen operasional sangat memahami bahwa persediaan merupakan hal yang krusial, sehingga perusahaan berusaha untuk mengurangi

1


(12)

2

biaya dengan mengurangi tingkat persediaan di tangan, sementara itu di satu sisi lain pelanggan menjadi tidak puas ketika jumlah persediaan mengalami kehabisan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengusahakan terjadinya keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat layanan pelanggan. Minimalisasi biaya juga merupakan faktor penting dalam membuat keseimbangan.

Bisnis ritel merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek cukup baik, hal ini terkait pula dengan meningkatnya pemenuhan kebutuhan pelanggan. Di sisi lain, kemajuan teknologi dan tuntutan kebutuhan konsumen terus meningkat menjadi pendorong adanya perubahan orientasi bisnis ritel. Pada awalnya, banyak bisnis ritel yang cukup dikelola secara tradisional, tanpa dukungan teknologi yang memadai, tanpa pendekatan manajemen modern, dan tanpa berfokus pada kenyamanan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Namun, tuntutan persaingan dan kebutuhan pelanggan terhadap tempat berbelanja yang nyaman mengondisikan bahwa bisnis ritel perlu memulai dan terus berbenah diri dengan menggunakan pendekatan pengelolaan bisnis ritel modern Bisnis ini lebih memfokuskan diri pada bagaimana ritel dapat memenuhi kebutuhan dasar sekaligus kebutuhan tambahan dalam menjalankan fungsinya sebagai perantara. Untuk itu, tentunya ritel dituntut untuk lebih fokus dalam memberikan pilihan keragaman produk, layanan pelanggan secara prima, kemampuan untuk


(13)

3

display atau memajang barang dagangan, dan aspek-aspek lain yang menyebabkan pelanggan mendapatkan kenyamanan dalam berbelanja.2

Keberadaan supermarket merupakan sebuah kebutuhan masyarakat, terutama untuk masyarakat yang berdomisili di perkotaan yang mempunyai banyak kesibukan dan memiliki waktu belanja yang tidak lama. Oleh karena,itu, tidak heran bahwa para pemain bisnis tertarik menjalankan usaha ritel, khususnya usaha supermarket atau swalayan. Seiring dengan semakin banyaknya pesaing supermarket di Indonesia, para pemain bisnis dihadapkan pada ketatnya persaingan dan kompetensi sumber daya manusia. Untuk dapat unggul dalam persaingan, perusahaan berpacu dalam melakukan penilaian terhadap kinerja selama ini, termasuk di dalamnya visi, misi, dan strateginya, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Bagi perusahaan manufaktur perencanaan dan pengendalian, produksi maupun persediaan perlu mendapatkan perhatian tersendiri. Perencanaan meliputi apa, bagaimana, kapan, dan berapa banyak suatu produk akan diproduksi. Sedang pengendalian berarti kontrol terhadap proses produksi agar kelangsungan perusahaan dapat berjalan terus.

Ritel dapat dipahami sebagai aktivitas yang berupaya untuk menambahi nilai barang dan jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akhir. Dalam hal ini, peritel akan mejalankan fungsi distribusi agar barang yang

2

Chr. Widya Utami,.Manajemen Barang Dagangan dalam Bisnis Ritel.(Malang: Bayumedia Publising 2008)vii


(14)

4

dibutuhkan oleh konsumen akhir dapat dimanfaatkan pada waktu, tempat, dan jumlah yang tepat.3

Supermarket sakinah adalah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis eceran atau ritel produk rumah tangga, makanan, serta terkait lainnya. Perusahaan ini mulai kegiatan usahanya sejak 1992 dan pertama kali berdiri di daerah Keputih. Supermarket Sakinah dulunya hanya kopotren (Koperasi Pondok Pesantren) atau melengkapi pesantren saja dengan seiring bertambahnya kebutuhan penduduk sekitar Pondok Pesantren Hidayatullah ingin memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup dan rumah tangga sehari-hari. Sakinah Supermarket terdiri dari dua lantai, yang menyediakan segala kebutuhan sehari-hari. Untuk lantai satu terdiri dari keperluan sehari-hari (sembako, snack, kosmetik, peralatan dapur, perlengkapan rumah tangga, fashion), sedangkan untuk lantai dua tersedia perlengkapan sekolah, mahasiswa, dan kantor.

Di daerah Keputih sendiri terdapat kompetitor seperti Indomaret, Giant, dan supermarket lainnya. Dengan semakin banyaknya kompetitor dalam berbisnis maka pihak manajemen Supermarket Sakinah harus merencanakan strategi dalam mempertahankan pangsa pasar, agar dapat bersaing dengan kompetitor-kompetitor lainnya.

Setiap perusahaan, baik perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu mempunyai persediaan. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan

3

Chris Widya Utami,Manajemen Barang Dagang dalam Bisnis Ritel,(Malang: Bayumedia Publising, 2008), hal: 1


(15)

5

dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan para pelanggannya. Hal ini dapat terjadi, karena tidak selamanya barang atau jasa tersedia saat. Pengusaha akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharunya didapatkan. Jadi, persediaan penting bagi setiap perusahaan.

Persediaan diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan terjamin kelancarannya. Dengan demikinan,perlu diusahakan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya-biaya yang ditimbulkan.

B. Rumusan Masalah

Masalah dari penelitian ini adalah bagaimana sistem persediaan barang dagang(Merchandising)di Sakinah Supermarket Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk menggambarkan Sistem persediaan barang dagang (Merchandising) di Sakinah Supermarket Sukolilo Surabaya.


(16)

6

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini Bermanfaat untuk menambah dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan tentang sistem persediaan barang dagang (Merchandising) dalam suatu kewirausahaan yang berdasar pada syari’at Islam.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi Sakinah Supermarket Surabaya. Serta, hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber refrensi dan informasi dalam bidang manajemen khususnya sistem persediaan.

E. Definisi Konsep

1. Sistem persediaan adalah seperangkat kebijakan dan pengendalian yang memonitor tingkat yang seharusnya dijaga dalam gudang dan bagaimana mengoptimalkan biaya total persediaan.

2. Persedian barang (Merchandising)adalah semua stok yang ada(stok in hand) pada waktu yang telah ditetapkan(rak display)dan yang ada diruang belakang dan area aman lainnya (gudang toko).4 Persediaan adalah merupakan suatu bentuk investasi, pengertian investasi disini disebabkan karena terikatnya

4

Chr Widya Utami, Manajemen Barang Dagangan dalam Bisnis Retail. (Malang:Bayumedia Publishing, 2008).Hal 73


(17)

7

modal dalam persediaan. Sehingga tidak dapat digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain.5

Dari penguraian di atas, dapat dipahami bahwa sistem persediaan barang (Merchandising) berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kepuasan pelanggan.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dibagi menjadi lima bab. Setiap bab akan diuraikan sesuai dengan sub-sub bab yang ditujukan untuk mempermudah penyusunan penelitian dan mudah dipahami, sehingga dapat mencapai sasaran yang sesuai dengan tujuan pembahasan penelitian ini, yaitu sistem persediaan barang dagang. Dari fokus di atas, terrumuskan rumusan masalah penelitian.

Dari rumusan masalah yang sudah ada, dapat dibentuk metode penelitian, jenis data penelitian menjadi langkah awal untuk menentukan pendekatan dan jenis penelitian. Data-data dan informasi yang didapat atau digali merupakan bahan utuk menjabarkan teori sistem persediaan barang dagang, sehingga menghasilkan beberapa jenis data yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

Fokus penelitian mempunyai intensitas secara teoritis yang akan dibahas pada bab kedua. Teori tersebut adalah teori tentang sistem persediaan barang dagang, di antaranya sistem yang meliputi elemen-elemen, tujuan, dan fungsi. Teori-teori

5


(18)

8

tersebut dianggap sebagai data mentah dan perlu diolah kembali dengan melakukan penajaman akurasi data di lapangan yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

Dalam bab ketiga, berangkat dari rumusan masalah, metode penelitian dikemukakan. Dalam membahas metode penelitian, jenis data penelitian menjadi pijakan awal dalam menentukan pendekatan dan jenis penelitian. Data-data penelitian yang digali merupakan penjabaran teori sistem persediaan barang dagang. Apa yang akan ditanyakan dan digali di lapangan tidak terlepas dari data-data yang telah diidentifikasikan. Berdasarkan data-data ini, siapa informan, bagaimana teknik pengumpulan data dan teknik analisa data ditentukan.

Dalam bab keempat, pembahasan data yang sudah diperoleh dibagi menjadi dua sub-bab. Sesuai dengan rumusan masalah, dijabarkan data tentang sistem persediaan barang dagang. Temuan data ini memungkinkan dapat menghasilkan teori yang saling memperkuat. data memperkaya teori dan teori saling berlawanan.

Temuan data merupakan jawaban atas rumusan masalah yang dibahas secara singkat dalam bab keempat. Kesimpulan dari sistem persediaan barang dagang tersebutakan dikemukakan. Berdasarkan kesimpulan ini, saran-saran diajukan sesuai dengan kegunaan penelitian, yakni sasaran teoritis dan praktis.


(19)

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Penelitian Terdahulu

Studi tentang sistem persediaan barang terbagi menjadi tiga kajian : Kajian pengendalian dikemukakan oleh Achmad6, Budi7, Natasha8, Petty9, Agung10, Iqra11, Widya12.

Kajian tentang sistem dikemukakan oleh Ginanjar13, Muhammad14, Fikri15, Birtha16, Christ17, Adysta18. Kajian tentang perencanaan dikemukakan oleh Dwi19, Christian20, Rhandi21

6Achmad Bachtiar Effend “ Pengendalian Persediaan Barang untuk Kebutuhan

Permintaan”,Skripsi,(Yogyakarta ,Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Fakultas sainsdan teknologi, 2009)

7Budi susanto, “Analisis Pengendalian Persediaan Air Mineral Menggunakan Metode EQQ (Studi Kasus pada Agen Tirta Indah)” Skripsi,(jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, fakultas Sains dan Teknologi, 2009)

8Natasya Manengkey “ Analisis Sistem Pengendalian Persediaan Barang Dagang dan Penerapan kuntansi pada PT. Cahaya Mitra Alkes, Jurnal , (Manado, fakultas ekonomi akuntansi, Universitas Sam Ratulangi, 2014)

9Petty Aprilia “

Analisis Pengendalian Intern Persediaan Obat-obatan untuk Pasien Umum di Klinik Ibumas Tanjung Pinang”, Skripsi, (Universitas Maritim Ali Haji Tanjung Pinang, Fakultas Ekonomi Akuntansi, 2013)

10Agung Supriyanto, “Analisis Manajemen Pengendalian Pe

rsediaan Ikan Hiaas Air Tawar di CV. Viva Jaya International”, Skripsi, (Jakarta,UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Sains dan

Teknologi ,2006)

11Iqra Wardani “Analisis Pengendalian Bahan Baku dalam Upaya Menekan Biaya Produksi di PT. Eastern Pearl Flour Mills di Makassar”Skripsi, (Universitas Hasanudin Makassar, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2014)

12Widya Tamodya,”Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern untuk Persediaan Barang dagangan di PT. Laris Manis Utama Cabang Manado”, Jurnal,( Manado, Universitas Sam Ratulangi, Fakultas Ekonomi dan bisnis, 2013).

13Ginanjar Abdurrahman, “ Penerapan Metode Tsukamoto(logika fuzzy) dalam Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Jumlah Barang Berdasarkan Data Persediaan dan Jumlah Barang”, Skripsi,(Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Sains dan Teknologi, 2011). 14Muhammad Athoillah, Misa Irawan, “Perencanaan Sistem

Mobile Berbasis Android untuk Control Persediaan Barang Dagang di Gudang” ,Jurnal, (Surabaya,Institut Sepuluh November, Fakultas Sains dan Teknologi, 2013)


(20)

10

Penelitian ini terfokus pada sistem dan persediaan barang, yang mendekati penelitian ini adalah yang dipaparkan oleh Budi Santosa dengan

judul “ Analisis Pengendalian Persediaan Air Mineral Menggunakan metode

EOQ” penelitian Budi Santosa membahas tentang pengendalian persediaan.

Tapi dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan, karena yang akan diteliti oleh peneliti adalah tentang sistem persediaan, jadi pembahasan lebih berpijak dengan landasan teori persediaan.

Hal yang membedakan penelitian milik Budi dengan penelitiian ini adalah lokasi penelitian dan teknik pengolahan data. Budi melakukan penelitian di lokasi Agen Tirta Indah yang beralamat di bukit Cirendeu Tangerang Banten, sedangkan penelitian ini dii lakukan di Sakinah Supermarket Surabaya. Teknik pengolahan data yang digunakan Budi adalah

15Fikri Mutaqqin, “ Analisis Data Desain Informasi Sistem Informasi Berbasis Komputer untuk Persediaan Barang pada Toko Bahan Bangunan”, Jurnal, (Malang, Universitas Brawijaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,2014)

16Bitha Arifudzaki,” Aplikasi Sistem Informasi Persediaan Barang Dagang Perusahaan Ekspor Hasil Laut Berbasis WEB”, Jurnal, (Semarang ,Universitas Diponegoro, Fakultas sains dan Teknologi, 2010).

17Christ Budiono,”Pembuatan Sistem Informasi Pemesanan dan Persediaan Alat Bantu serta Suku Cadang Mesin Produksi di PT. Delta Merlin Dunia Textile V, Skripsi,(Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Fakultas Sains dan Teknologi,2013)

18Adysta Rahadi,” Analisi dan Desain Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis

Komputer(Studi Kasus pada Toko Arta Boga)”, Jurnal,((Malang, Universitas Brawijaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2014).

19Dwi Ery Irwansyah, “ Penerapan

Material Reqruiment Planning (MRP) dalam Perencanaan Persediaan Bahan Baku Jamu Sehat Perkasa pada PT. Nyonya Meneer Semarang, Skripsi, (Semarang, Universitas Diponegoro, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,2010)

20Christian Pradipta,” Analisis Perencanaan Sistem Informasi Persediaan pada Manufaktur di Bidang Plastik”, Jurnal,( Surabaya, Universitas Katolik Widya Mandala, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2012).

21Rhandi Pratama,” Perencanaan Persediaan Bahan Baku Majalah Manggala Menggunakan Metode Material Reqruiment Planning (MRP) Studi Kasus di CV. Aditya Media Yogyakarta” Skripsi,(Yogyakarta, Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga, Fakultas Sains dan Teknologi, 2014)


(21)

11

analisis kualitatif, sedangkan penelitian ini analisis data kualitatif dan analisis kuantitatif.

A. Kerangka Teori 1. Sistem

Istilah sistem paling sering digunakan untuk menunjuk pengertian metode atau cara dan sesuatu himpunan unsur atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan yang utuh. Sebenarnya penggunaannya lebih dari itu, tetapi kurang dikenal. Sebagai suatu himpunan, sistem pun didefinisikan bermacam-macam pula. Tatang

mengutip pendapat Awad “hubungan yang berlangsung di antara satuan

-satuan atau komponen secara teratur.” a. Sistem memiliki komponen

Suatu sistem memiliki komponen-komponen interaksi yang saling berhubungan untuk memiliki fungsi dan tujuan. Bekerja sama membentuk kesatuan yang sama. Komponen-komponen dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Menurut Winardi dalam Webster mengatakan, ”Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen diantara mana terdapat adanya hubungan hubungan. Kerapkali dalam literatur dapat diketemukan kata-kata tambahan, elemen-elemen mana ditujukan ke arah

pencapaian sasaran tertentu.”22

22


(22)

12

Definisi yang dikemukakan lebih dijelaskan dengan contoh berikut :

Tabel 2.1

sistem saling berhubungan dan memiliki fungsi

Sistem Elemen-elemen Tujuan/sasaran

Administrasi perusahaan

Buku-buku, perkiraan-perkiraan, komputer-komputer, manusia

Laporan

operasi-oprasi finansial dan nilai dari badan usaha.

1) Perangkat lunak. Program computer, struktur data, dan dokumen yang berhubungan, yang berfungsi untuk mempengaruhi metode logis, prosedur dan control yang dibutuhkan.

2) Perangkat keras. Perangkat elektronik yang memberikan kemampuan perhitungan, dan perangkat elektromagnetik yang memberikan fungsi dunia eksternal.

3) Manusia, pemakai dan operator perangkat keras dan perangkat lunak.

4) Database, kumpulan informasi yang besar dan terorganisasi yang diakses melalui perangkat lunak. 5) Dokumentasi, manual, formulir, dan informasi yang

menggambarkan penggunaan atau pengoperasian sistem. 6) Prosedur, langkah-langkah yang menentukan penggunaan

khusus dari masing-masing elemen sistem atau konteks procedural dimana sistem berada.


(23)

13

Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Sistem memiliki batas sistem (Boundary). Yaitu batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut. c. Sistem memiliki luar sistem (Environment). Yaitu apapun diluar

batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

d. Sistem memiliki penghubung sistem (Interface). Yaitu merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

e. Sistem memiliki masukan sistem (Input). Yaitu merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energy yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem computer, program adalah maintenance input yang


(24)

14

digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Sistem memiliki keluaran sistem (output). Yaitu merupakan hasil dari energy yang diolah oleh sistem. Output dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain.

g. Sistem memiliki sasaran sistem. Yaitu suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, jika tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan berguna.23

Menurut S. Prajudi Atmosudirdjo Sistem adalah sesuatu yang terdiri atas obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu.

Menurut Komaruddin sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri atas sejumlah variabel yang berinteraksi. Suatu sistem pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lain dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi.24

Menurut definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu urutan proses kegiatan yang saling berkaitan dan berhubungan

23

Satriyo nugroho, ”Rancangan Bangunan sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kelayakan Calon Nasabahpembiayaan Murabahah”, Skripsi, (jakarta: Fakultas Sains Teknologi, 2011) 24

Mokijat, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Cetakan Kedelapan ,( Bandung: PT Remaja Rosdakarya 1996), halaman 2


(25)

15

satu sama lain sehingga unsur-unsur yang berada dalam organisasi dapat tercapai, serta memudahkan dalam hal pelaksanaan kegiatan suatu organisasi tersebut.

2. Persediaan

Agar lebih mengerti maksud dari pesediaan, maka penulis akan mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian dari persediaan: a. Menurut Chr Widya Utami, persedian adalah semua stok yang ada

(stok in hand) pada waktu yang telah ditetapkan, (rak display) dan yang ada diruang belakang dan area aman lainnya (gudang toko).25 b. Menurut Freddy Rangkuti, persediaan merupakan bahan-bahan, bagian

yang disediakan, dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu.26.

c. Menurut Soemarmono, mengemukakan pengertian persediaan sebagai barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau digunakan dalam kegiatan perusahaan.

Dari kutipan di atas, bahwa persediaan merupakan sejumlah bahan atau barang yang disediakan oleh perusahaan baik berupa barang jadi, bahan mentah maupun barang dalam proses yang disediakan untuk

25

Chris Widya Utami, Manajemen Barang Dagang dalam Bisnis Ritel, (Malang: Bayumedia Publising, 2008), hal:1.

26


(26)

16

menjaga kelancaran operasi perusahaan demi memenuhi permintaan konsumen setiap waktu.

Sistem persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat komposisi persediaan. Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efisien. Termasuk didalamnya adalah pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan (barang-barang) kebutuhan sesuai dengan jumlah dan waktu yang diperlukan dengan biaya minimum.

Kegiatan pengawasan atau pengendalian persediaan meliputi

perencanaan persediaan, penjadwalan (scheduling), pengaturan

penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga tersediaanya persediaan yang optimal di dalam suatu perusahaan.

3. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dalam rangka memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.27

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk bisa berupa barang atau jasa. Inti dari sesuatu itu produk dilihat segi kemanfaatanya untuk konsumen28.

27 Nana Herdiana Abdurrahman. Manajemen Bisnis Syari’ah dan Kewirausahaan.( Bandung:Pustaka Setia,2013) hal 344

28


(27)

17

Produk dapat dipandang mengandung pemuas kebutuhan dalam jumlah tertentu. Selain itu, produk juga dapat dilihat sebagai sekumpulan manfaat yang dicari konsumen. Produk tidak hanya meliputi atribut fisik, tetapi juga jasa yang mencakup sifat-sifat nonfisik, seperti harga, merek, warna, pelayanan dan lain-lain.

Klasifikasi produk menurut pemakaian/ karakter terdiri atas tiga macam yaitu produk konsumsi, produk industry, dan jasa. Produk konsumsi terdiri atas convenience goods, shooping goods, speciality good dan unsought goods.

Convenience goods adalah produk yang mudah diperoleh atau dibeli, seperti sabun, pasta gigi, rokok dan lain-lain. Shooping goods adalah produk yang dibeli di tempat-tempat tertentu dengan pertimbangan terbatas. Speciality good adalah produk yang mempunyai ciri unik dan merek khas, seperti motor, mobil, dan lain-lain. Unsought goods adalah produk yang jarang atau dicari hanya sewaktu-waktu tertentu, seperti pigura masjid.

Industrial goods adalah barang barang yang dibeli untuk diproses lebih lanjut dan dipergunakan dalam menjalankan bisnis. Service (jasa) adalah setiap kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, juga tidak menghasilkan kepemilikan.


(28)

18

4. Fungsi-fungsi Persediaan

Fungsi-fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan operasi perusahaan, baik operasi internal maupun eksternal sehingga seolah-olah dalam posisi bebas.

Menurut Freddy Rangkuti, bahwa fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi yaitu:

a. Fungsi decoupling

Persediaan adalah yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada pengadaannya. Dalam hal, kuantitas dan waktu pengiriman sebagai faktor utama. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari pelanggan. Persediaan diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut fluctuation stock.

b. Fungsi economic Lot Sizing

Persediaan Lot Size ini perlu mempertimbangkan penghematan atau potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya. Hal ini disebabkan perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gedung, investasi, risiko dan sebagainya).


(29)

19

c. Fungsi Antisipasi

Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasar pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediann musiman (seasional inventories). Disamping itu, perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan barang-barang selama periode tertentu. Dalam hal ini, perusahaan memerlukan persediaan ekstra yang disebut persediaan pengaman (safety stock / inventories).29

Selain fungsi-fungsi di atas, terdapat enam fungsi penting yang terkandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan persediaan:

1) Menghilangkan risiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.

2) Mengilangkan risiko dari materi yang dipesan berkualitas tidak baik sehingga harus dikembalikan.

3) Untuk mengantisipasi bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila itu tidak ada dipasaran.

4) Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi.

29


(30)

20

5) Memberikan pelayanan pada pelanggan dengan sebaik-baiknya dimana keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi dengan memberikan jaminan tetap tersediaanya barang jadi tersebut.

6) Membuat pengadaan atau produksi tidk perlu sesuai dengan penggunaan atau penjualannya.

5. Jenis-jenis persediaan

a. Batch Stock/Lot Size Inventory

Persediaan barang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan saat itu.

Keuntungannya:

1) Potongan harga pada harga pembelian 2) Efisiensi produksi

3) Penghematan biaya angkutan b. Fluctuation Stock

Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.

c. Anticipation Stock

Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun untuk menghadapi penggunaan, penjualan, atau permintaan yang meningkat.


(31)

21

6. Biaya yang berkaitan dengan persediaan

Salah satu yang cukup penting yang berkaitan dengan persediaan adalah masalah biaya yang berkaitan dengan persediaan. Hal ini perlu untuk diperhatikan karena akan berpengaruh langsung pada nilai persediaan dan harga jual ke konsumen nantinya. Biaya-biaya yang dengan persediaan seperti:

1. Biaya pengelolaan (Carring cost). Yaitu, biaya yang timbul karena perusahaan menyimpan persediaan.

2. Biaya pemesanan (Ordering cost). Yaitu, biaya pemesanan adalah biaya yang terjadi karena perusahaan melakukan pemesanan atau pengadaan barang.

3. Total biaya persediaan. Yaitu, total biaya persediaan adalah jumlah biaya persediaan yang harus dikeluarkan perusahaan. Atau dengan kata lain penggabungan dari total biaya pengelolaan dengan biaya pesan.

7. Perencanaan dan pengendalian persediaan

Bidang perencanaan, pengawasan produksi dan persediaan (production and inventory planning and control atau disingkat PIPC ) dalam organisasi – organisasi manufakturing dan jasa memberikan suatu kesempatan karier yang menarik dan menantang bagi orang – orang yang mempelajari bisnis dan teknik. Para spesialis PIPC adalah

inti sistem “ syaraf “ sisi suplai atau penawaran organisasi –


(32)

22

perencanaan, kapasitas keseluruhan organisasi penentuan berapa banyak persediaan bahan dan komponen – komponen yang harus ada dan kapan untuk mendapatkannya.

Walaupun kegiatan-kegiatan PIPC berbeda dalam setiap situasi, ada paling tidak fungsi-fungsi tertentu yang umum. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan para spesialis PIPC pada umumnya dapat diperinci sebagai berikut:

Berpartisipasi dalam penyusunan skedul-skedul produksi induk yang realistik atas dasar kapasitas yang tersedia. Melaporkan ke departemen pemasaran tentang hari penyelesaian bagi pesanan-pesanan langganan.

a. Berpartisipasi dalam perencanaan kebutuhan tenaga kerja untuk memenuhi skedul produksi induk.

b. Menerima pesanan-pesanan untuk memproduksi produk-produk.

c. “Menguraikan” pesanan-pesanan bagi produk-produk yang dirakit dari bills of material, atau berarti menentukan kuantitas, komponen-komponen dan operasi-operasi yang

dibutuhkan. Memberikan daftar permintaan kepada

departemen pembelian untuk kompone-komponen yang akan dibeli.

d. Menentukan kebutuhan-kebutuhan bahan mentah untuk komponen-komponen yang diproduksi.


(33)

23

e. Mengoperasikan gudang persediaan bahan mentah dan mengelola persediaan serta menyusun laporan-laporan

penerimaan dan pemakaian bahan secara akurat.

Memberikan daftar permintaan pembelian untuk bahan-bahan yang diperlukan.

f. Mempersiapkan perintah-perintah produksi yang

mengarahkan pelaksanaan operasi-operasi.

g. Menyusun skedul-skedul untuk pelaksanaan operasi-operasi pada mesin-mesin tertentu.

h. Menjamin bahwa segala sesuatu yang dibutuhkan untuk produksi akan tersedia dalam jumlah yang tepat pada waktu yang tepat ketika perintah-perintah “diumumkan”.

i. Mengatur transportasi barang dalam proses, dan mengawasi lokasi pemrosesannya, dan menjamin akurasi laporan-laporan penyimpanan persediaan dalam proses.

j. Menerima laporan-laporan tentang pekerjaan yang telah diselesaikan dan membandingkannya dengan apa yang telah diskedulkan.

k. Membantu dalam memecahkan masalah-masalah yang

mengakibatkan penundaan-penundaan produksi.

l. Merevisi rencana-rencana bila rencana-rencana semula tidak dapat dilaksanakan dan bila ada perubahan-perubahan


(34)

24

ukuran suatu pesananan atau hari penyelesaian yang disyaratkan.

m.Mengoperasikan gudang penyimpanan

komponen-komponen yang telah selesai dikerjakan dan mengawasi persediaan komponen-komponen tersebut serta akurasi catatan-catatannya.

n. Mengoperasikan gudang penyimpanan produk-produk akhir dan mengawasi persediaan produk akhir serta akurasi catatan-catatannya.

o. Menjawab pemeriksaan-pemeriksaan sehubungan dengan kemajuan pesanan dalam proses.

p. Membantu dalam penyusunan estimasi-estimasi biaya untuk pesanan-pesanan baru.

Fungsi-fungsi dasar ini biasanya ditugaskan kepada departemen PIPC dalam hampir semua perusahaan, tetapi kadang-kadang beberapa fungsi di antarannya ditugaskan kepada departemen lain. Sebaliknya, satu atau lebih tugas-tugas non-PIPC, seperti pengoperasian pelayan administrasi atau gudang penyimpanan peralatan, atau penetapan standar-standar waktu untuk maksud-maksud pemberian insentif. Sering dilimpahkan kepada departemen pengawasan produksi.

Dalam daftar diatas hanya poin b dan m yang menyebut atau bersangkutan dengan orang. PIPC memang sangat sedikit


(35)

25

berhubungan dengan penyusunan personalia (staffing).

Bagaimanapun juga, dalam banyak perusahaan, PIPC menentukan berapa banyak karyawan yang akan dibutuhkan. Mereka mungkin dilimpahi tanggung jawab atas peterjemahan schedule kerja diwaktu yang akan datang menjadi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja di waktu yang akan datang sehingga departemen personalia mengembangkan rencana-rencana penyusunan personalia. Tetapi biasanya merupakan pekerjaan para penyedia dan departemen

personalia untuk menyediakan karyawan-karyawan yang

diperlukan. Kecuali selama tingkat produksi sangat tinggi, PIPC menganggap bahwa karyawan-karyawan yang diperlukan akan tersedia.

PIPC juga sedikit berhubungan dengan penyediaan fasilitas yang diperlukan untuk produksi. Dalam perusahaan, segala sesuatu yang berhubungan dengan pengoperasian produksi pertama kali untuk suatu produk baru diserahkan kepada teknisi produk yang mempunyai wewenang akhir tentang bagaimana barang-barang dibuat. Teknisi produk dapat memberikan perintah pembelian, menentukan layout, mengawasi pemajangan barang, dan memonitor operasi-operasi sampai produksi berjalan lancer. Teknisi produk mungkin juga mebuat keputusan tentang semua peralatan yang dibutuhkan dan memesannya, sera memutuskan bahan-bahan yang digunakan, tetapi PIPC yang melakukan


(36)

26

pesanan-pesanan bahan. Setelah produk terintegrasi dengan proses produksi, PIPC mengambil alih kegiatan operasi selanjutnya.30

Sebuah perusahaan dapat bertahan dan mencapai tujuannya, apabila dikelola secara baik dan mempunyai perencanaan dan pengendalian yang baik disegala bidang khususnya persediaan barang jadi. Penerapan perencanaan dan pengendalian sudah seharusnya dilakukan oleh perusahaan bermaksud untuk mencegah terjadinya kekurangan dan kelebihan persediaan serta tindak kecurangan yang merugikan perusahaan. Perusahaan sering dihadapkan pada pilihan tentang persediaan bahan baku, apakah akan melakukan persediaan dalam jumlah sedikit atau banyak. Selain itu, sering pembelian bahan persediaan tidak sesuai dengan kebutuhan produksi sebenarnya, sehingga perlu diadakan

perencanan dan pengendalian persediaan. Jenis sistem

pengendalian persediaan sebagai berikut :

1) Sistem tempat persediaan tunggal, dalam sistem ini baik atau papan diisi secara periodic, seperti tempat persediaan di toko atau di pabrik yang disebut juga sistem P. Sistem ukuran tempat merupakan target dan persediaan diisikan pada tempat persediaan sesuai dengan target periodic. Dalam sistem ini catatan hanya dilakukan pada saat melakukan pemesanan saja, sedangkan pada saat penerimaan tidak dilakukan pencatatan.

30

T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi,(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,1984) hal 225


(37)

27

2) Sistem tempat persediaan ganda, tempat persediaan ganda terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berisi persediaan yang akan dikeluarkan dan bagian kedua berisi persediaan yang masih disegel. Pada saat tempat persediaan didepan habis, maka tempat persediaan kedua dibuka dan pemesanan persediaan dilakukan kembali. Tempat yang kedua harus berisi persediaan yang cukup untuk mengantisipasi adanya lead time dan sistem ini disebut dengan sistem Q.

3) Sistem kartu file, file kartu bisa berisi satu kartu untuk setiap item persediaan. Pada saat item terjual, kartu korespondensi diletakkan dan diperbarui artinya kartu selalu baru pada saat persediaan tiba dan didalamnya berisi peraturan sistem P. dan Q. Sistem ini menjaga persediaan dalam ukuran kecil dan tidak banyak transaksi.

4) Sistem komputer. Catatan setiap item disimpan dalam komputer dan setiap transaksi penerimaan dicatat, catatan dikomputer juga berisi keputusan P dan Q, peramalan permintaan dan pemantauan kinerja sistem persediaan. Sistem ini memudahkan dalam pengendalian persediaan.

8. Pemajangan barang persediaan (dagangan)

Cara untuk sebuah produk ditampilkan sangat menentukan suksesnya suatu promosi. Display produk tidak hanya meletakkan pada rak. Hal ini


(38)

28

juga meliputi perencanaan sehingga produk yang diletakkan akan mendapatkan respon yang paling bagus dari konsumen.

Beberapa hal yang mengenai pemajangan barang dagang agar terlihat menarik konsumen untuk membeli barang dagangan sebagai berikut:

a. Basic Requirement ( dasar-dasar yang diperlukan)

Terdapat barang yang diperlukan ketika membuat dan memelihara display. Faktor seperti keragaman display dan barang yang didisplay harus dipertimbangkan.

Penentuan waktu, keragaman, dan kemudahan akses oleh konsumen sanat penting untuk pembangunan display. Syarat display adalah sebagai berikut:

1) Menghadap ke depan, dapat dipesan, dan bersih. 2) Bebas dari produk rusak.

3) Dapat diletakkan dan dipindah sewaktu-waktu. 4) Mudah dikases oleh konsumen.

5) Cocok dengan kebutuhan konsumen.

6) Didisplay beserta harganya (display tidak komplit sebelum tanda tidak ada lagi).

7) Display produk selalu beragam.

8) Merencanakan layout display yang berkelanjutan. Display yang sukses bukan merupakan sesuatu yang dilempar secara bersamaan pada saat momen, tapi lebih kepada sesuatu yang harus dipertimbangkan secara hati-hati. Penting juga untuk


(39)

29

terus mengevaluasi respons konsumen terhadap display yang telah dibangun, langkah setelah dibangun display bertujuan untuk mengurangi kerugian yang mungkin terjadi. Prosedur display gedung secara umum yakni menemukan lokasi yang bersangkutan baik merencanakan jumlah dan melakukan pengecekan display untuk berbagai risiko.

b. Mass display

1) Pesan dari display secara masal adalah memberi konsumen nilai lebih atau nilai tambah untuk jumlah yang produk yang bersifat masal.

2) Display secara masal dapat dilakukan seluas ruang yang tersedia. Contoh, a-wall-of-values dan dapat meliputi produk dari lini produk yang bersangkutan atau lini produk yang berbeda tetapi memiliki kesamaan tema. Sebagai contoh, display dengan tema barang-barang kebutuhan sehari-hari dapat menemukan sabun cuci, tissue, spon, dan produk kebersihan lainnya.

c. Island display

1) Display pulau sangat bagus digunakan untuk toko yang luas lorong dan batas pinggir yang luas pula.

2) Display pulau. Display diposisikan pada daerah yang dapat dilihat dari empat sudut dan biasanya digunakan untuk kuantitas pallet dari produk satuan. Tipe semacam ini menerima banyak pencahayaan dan bagus utuk penjualan jumlah produk besar.


(40)

30

d. End Cap Display

1) End cap adalah tipe display yang paling fleksibel. Mereka dapat mendisplay mingguan secara special pada salah satu end caps dan barang musiman pada periode selanjutnya. Display end caps merupakan salah satu dari bagian yang berharga dari industry ritel. 2) End caps display pada akhir lorong yang menguntngkan lokasi

primer. Konsumen biasanya belanja pada satu lorong daripada memutari sekitar dan turun pada pojok lainnya. jika membatasi jumlah barang tertentu pada end caps kepada tiga atau empat tipe dari display ini sangat berpengaruh. End caps terkadang dibangun menggunakan tiga atau empat kaki unit rak, terkadang disebut juga tembok rak karena dapat berdiri sendiri dan tidak memerlukan peyangga. End caps juga dapat dibangun dengan menggunakan unit kemasan single dengan kemasan yang belum terbuka pada lantai dan buka kotak pada tumpukan yang paling atas.

e. Wings display (Display Samping)

1) Display samping digunakan untuk pelengkap dengan barang yang dominan pada end caps dan digabungkan dengan produk yang berdekatan dengan lorong.

2) Display samping. Tumpukan dari produk atau display barang yang tertumpuk pada sisi lain display end caps. Display samping juga dapat menahan peralatan tambahan dekat dengan produk lokasi


(41)

31

primer membantu penjualan dari produk special ang tidak diiklankan.

3) Contohnya, display yang berhubungan dengan crackers makanan ringan yang lain juga harus didisplay.

f. Aisley Display (Display Lorong)

1) Display lorong dapat dilakukan dengan baik pada toko yang luas dimana lorong harus cukup lebaruntuk dua kereta lewat atau paling tidak selebar enam kaki.

2) Display lorong –satu tumpukan dari produk atau display kecil pada lorong di mana produk yang saling berkaitan diletakkan. Jangan terlalu banyak mendisplay, konsumen tidak perlu merasa tidak nyaman pada lorong sebagai jalan yang banyak rintangan.

g. Other display

1) Ketika ada berbagai macam tipe display, tidak semua cocok dengan display promosi. Selanjutnya akan dibahas tentan beberapa tipe display yang cocok dengan display promosi.

2) Exterior display digunakan untuk produk yang dipromosikan dan didisplay pada bagian depan toko dalam jumlah besar untuk pengaruh yang besar pula.

3) Low- temperature display cases. Mesin yang mudah dibawa, unit pendingin kadang digunakan untuk display spesial promosi.contoh display dilemari pendingin.


(42)

32

h. Building Display to Fit a Theme (membangun display yang cocok dengan tema).

Hal yang paling penting untuk dipertimbangkan ketika membangun display adalah tema, produk dan penonton yang akan digerakkan.

i. Sign and the Customers (tanda dan konsumen)

Ketika meningkatkan penjualan dan membantu menyebarkan kata-kata pada barang baru yang diluncurkan dipasaran, aturan utama dari tanda adalah mengkomunikasikannya pada konsumen. Beberapa fungsi tanda sebagai berikut :

1) Mengingatkan konsumen pada penjualan khusus, promosi, dan produk baru.

2) Membangkitkan kepercayaan diri konsumen.

3) Mengingatkan konsumen pada layanan dan kegembiraan yang ditawarkan oleh toko. Tanda interior sebagai berikut:

Contoh tanda interior termasuk harga yang tertera pad rak, tanda yang digantung, dan gambar pada dinding.

Tujuannya untuk mengingatkan konsumen pada penjualan khusus dan promosi, sebagaimana untuk membimbing konsumen kea rah lain dari toko.


(43)

33

j. Sign Do’s and Don’ts (tanda yang boleh dan tidak boleh dilakukan) Ada beberapa bimbingan ketika membuat tanda harga untuk produk toko. Kerapian, warna, dan hal-hal yang ada pada tanda juga harus diperhatikan. Dibawah ini bimbingan yang harus diikuti ketika membuat tanda:

1) Tandai setiap produk.

2) Gunakan tanda yang besar jika memungknkan.

3) Gunakan maksimum dua warna pada tanda buatan tangan. 4) Harus dapat dibaca dalam sekejap mata.

5) Harus sederhana dan to the point.

6) Meliputi nama produk, harga, ukuran/berat. 7) Berikan ruang putih kosong.

8) Jangan menggabungkan tulisan tangan dengan tanda yang dicetak.

9) Jangan melebih-lebihkan. 10)Jangan menjadi negative. 11)Jangan banyak memakai kata.

k. Beberapa Peralatan Penunjang dalam Penyajian Barang Dagang a) Fixture

(1) Gondola. (2) End caps (3) Eurotables


(44)

34

b) Fixture yang lain.

(1) Hanging Wire Merchandisers

Tambahan rak dengan beberapa gantungan. Biasanya digunakan dalam tie-ins dan impulse buying. Tie-ins adalah gabungan 2 barang atau lebih yang saling melengkapi. (2) Pet food Merchandisers

Rak yang besar dan lebar. Biasa digunakan untuk menaruh barang-barang yang sangat besar/banyak (bulky). Sering juga digunakan untuk tempat dry pet food.

c) Menetapkan Lokasi Setiap Departement dalam Sebuah Ritel.

9. EOQ (Economic Order Quantity)

Persediaan penting bagi perusahaan, tapi perlu disadari bahwa profitabilitas perusahaan dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Masalahnya adalah bagaimana menentukan jumlah persediaan yang optimal. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah EOQ (Economic Order Quantity).

EOQ (Economic Order Quantity) adalah jumlah persediaan yang harus dipesan dengan biaya yang optimal. Dalam model EOQ, biaya persediaan yang dipertimbangkan adalah biaya penyimpanan persediaan dan biaya pemesanan persediaan. Bagaimana hubungan antara biaya penyimpanan dan biaya pemesanan persediaan dengan jumlah persedian yang dipesan. Rumus EOQ yang biasa digunakan adalah


(45)

35

Keterangan :

D= penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu

S= biaya pemesanan

H= biaya penyimpanan per unit per tahun

10.Tenggang Waktu (Lead Time )

Tenggang waktu adalah lamanya barang tiba semenjak barang dipesan dari supplier. Lamanya barang tiba tergantung pada komitmen pemasok barang/ supplier dan jarak yang harus ditempuh.31 Misalnya dari perjanjian kita dengan supplier bahwa setiap pemesanan baru dapat diterima ditempat selama 10 hari semenjak pemesanan diterima.

11.Persediaan Pengamanan (Safety Stock)

Persediaan pengamanan adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out)32. Tujuan safety stock adalah untuk meminimalkan terjadinya stock out dan mengurangi penambahan biaya penyimpanan dan biaya stockout total, biaya penyimpanan disini akan bertambah seiring dengan adanya penambahan yang berasal dari reorder point oleh karena adanya safety stock. Keuntungan adanya

31

Sitanggang,Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta:Mitra Wacana Media, 2012) hal 88 32


(46)

36

safety stock adalah pada saat jumlah permintaan mengalami lonjakan, maka persediaan pengaman dapat digunakan untuk menutup permintaan tersebut.

a. Safety Stock

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perusahaan melakukan safety stock, yaitu:

1) Biaya atau kerugian yang disebabkan oleh stockout tinggi. Apabila bahan yang digunakan untuk proses produksi tidak tersedia, maka aktivitas perusahaan akan terhenti yang menyebabkan terjadinya idle tenagakerja dan fasilitas pabrik yang pada akhirnya perusahaan akan kehilangan penjualan. Stock out pada produk jadi menyebabkan pengiriman tertunda dan pelanggan harus menunggu akibat keterlambatan ini. Biaya penyimpanan safety murah. Apabila perusahaan memiliki gudang yang cukup dengan dana yang memungkinkan dan biaya penyimpanan yang murah untuk melakukan safety stock, maka melakukan safety stock merupakan keputusan yang tepat.

2) Variasi atau ketidakpastian permintaan yang meningkat. Adanya jumlah permintaan yang meningkat adanya jumlah permintaan yang meningkat atau tidak sesuai dengan peramalan yang ada di perusahaan menyebabkan


(47)

37

tingkat kebutuhan persediaan yang meningkat pula, oleh karena itu perlu dilakukan antisipasi terhadap safety stock agar semua permintaan dapat terpenuhi.

3) Resiko stock out meningkat. Keterbatasan jumlah persediaan yang ada di pasar dan ksulitan yang dihadapi perusahaan mendapatkan persediaan akan berdampak pada sulitnya terpenuhi persediaan yang ada di perusahaan, kesulitan ini akan menyebabkan persediaan mengalami stock out.

4) Biaya penyimpanan safety stock yang murah. Apabila perusahaan memiliki gudang yang memadai dan memungkinkan, maka biaya penyimpanan tidaklah terlalu besar. hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya stock out.

Ada beberapa faktor yang menentukan besarnya persediaan pengamanan yaitu:

1) Penggunaan bahan baku rata-rata, artinya harus diketahui dulu rata-rata penggunaan bahan baku perusahaan.

2) Faktor waktu, yang digunakan untuk menyediakan

persediaan pengaman tersebut.

3) Biaya-biaya yang digunakan, artinya besarnya biaya yang dibebankan untuk melakukan persediaan pengaman.


(48)

38

b. Standar kuantitas

1) Persediaan minimum. 2) Besarnya pesanan standar.

3) Pesediaan maksimum.

4) Tingkat pemesanan kembali. 5) Administrasi persediaan.

c. Catatan penting dalam sistem pengawasan pesediaan 1) Permintaan utuk dibeli.

2) Laporan penerimaan. 3) Catatan persediaan. 4) Daftar permintaan bahan. 5) Perkiraan pengawasan.

12.Reorder Point (ROP)

Memproduksi atau menghasilkan suatu barang sudah tentu diperlukan waktu, terutama untuk memesan barang atau bahan baku. Barang atau bahan baku ini harus tersedia pada saat dibutuhkan, oleh karena itu waktu atau masa pemesanan harus benar-benar diperhatikan secara matang maka tidak menggangu proses produksi atau penjualan suatu barang yang diinginkan konsumen. Waktu pemesanan ini dikenal dengan titik pemesanan kembali atau reorder point (ROP).

Dari titik pemesanan kembali adalah waktu bagi perusahaan akan memesan kembali persediaan yang dibutuhkan atau batas waktu pemesanan kembali dengan melihat jumlah minimal persediaan yang ada.


(49)

39

Hal ini penting dilakukan agar jangan sampai terjadi kekurangan bahan pada saat dibutuhkan. Jumlah pemesanan kembali dapat dihitung dengan berbagai cara misalnya dengan probabilitas atau kemungkinan terjadinya kekurangan stock dan dihitung selama tenggang waktu(Lead Time). Maksud lead time adalah tenggang waktu antara saat perusahaan memesan dan saat yang dipesan datang.

Terdapat banyak model reorder point yang dapat digunakan sesuai dengan kondisi perusahaan. Reorder point dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :

ROP= Q x Lt Keterangan :

ROP = Reorder point

Lt = Lead time (hari, minggu, atau bulan)

Q =pemakaian rata (per hari, per minggu, atau perbulan)

13.Barang diruang Belakang (Gudang)

Saat perusahaan mulai berkembang dan membesar skalanya, sarana dan prasarana berkembang pula, maka kebutuhan tempat untuk menyimpan hasil produksinya yaitu melalui penjualan maupun penyimpanan di gudang-gudang.

Gudang memiliki peran cukup penting, gudang digunakan sebagai tempat penyimpanan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan proses pemasaran dan penyimpanan diperlukan untuk menyesuaikan produk dengan kebutuhan konsumen dengan mempertimbangkan prinsip


(50)

40

kegunaan konsumen. Umumnya persediaan yang ada di gudang dikumpulkan sampai mencapai jumlah permintaan yang konsumen dengan mempertimbangkan prinsip kegunaan waktu.

Timbulnya kesadaran aka pentingnya gudang membuat perusahaan mulai memfungsikan gudang, akan tetapi belum semuanya memanfaatkan gudang secara efektif dan efisien. Gudang merupakan tempat yang dapat dipergunakan untuk menyimpan bahan baku, barang setengah jadi, komponen dan barang jadi. Terkait dengan fungsi gudang adalah pengiriman jumlah dari gudang, dengan demikian fungsi gudang adalah:

a. Fungsi penerimaan. Sejumlah barang yang akan diletakkan di gudang dimulai dari proses barang tiba di gudang akan diterima oleh bagian gudang, dicatat dan dibongkar muatannya untuk diletakkan di gudang. Dalam pembongkaran muatan dapat dilakukan baik secara manual maupun secara otomatis bergantung pada jenis barang yang akan disimpan di gudang, agar barang tidak bercampur biasanya digunakan palet yang di tata sedemikian rupa. Cara yang paling baik dalam penyimpanan adalah meletakkan barang yang akan disimpan dalam peti kemas, di samping aman juga waktu pergeseran penyimpanan relatif aman.

b. Fungsi pemindahan. Setelah barang diterima oleh bagian gudang, maka barang akan melalui kurang lebih tida tahapan


(51)

41

yaitu barang diangkut dalam gudang dan diletakkan pada tempat yang telah ditentukan. Meletakkan barang ke palet dan mengirimkan ke tempat yang telah ditentukan, mengangkut barang dari gudang ke dermaga pemuatan.

c. Fungsi seleksi. Pada tahap ini dilakukan seleksi untuk mengelompokkan bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi berdasarkan pesanan yang telah ditentukan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer untuk memudahkan pembuatan catatan-catatan dan dengan catatan tersebut digunakan sebagai dasarpengambilan barang dari gudang.

d. Fungsi pengiriman. Proses pengiriman dilakukan dengan melakukan pengecekan erlebih dahulu untuk mencocokkan catatan pesanan dan yang akan dikeluarkan. Dalam proses ini seringkali perusahaan pergudangan bekerjasama dengan perusahaan pengangkutan untuk menghemat biaya angkut karena hanya sekali jalan saja.

e. Fungsi penyimpanan. Dalam kegiatan penyimpanan terdapat jenis penyimpanan yaitu penyimpanan sementara dan penyimpanan permanen, penyimpana sementara dimaksudkan adalah penyimpanan yang menggunkan periode waktu tertentu dan periode ini berbeda-beda. Penyimpana digunakan untuk memenuhi permintaan dan sebagai stok (pengamanan).


(52)

42

Penyimpanan permanen merupakan penyimpanan yang melebihi kebutuhan normal dalam waktu tertentu, adapun alasan adanya penyimpaan peramanen adalah barang bersifat

musiman, jumlah permintaan yang tidak pasti,

pemeraman(pematangan), spekulasi dan realisasi potongan khusus.33

14.Persediaan menurut prespektif islam

Perencanaan persediaan yang perlu diperhitungkan adalah cara jumlah pembelian serta waktu pemesanan dalam persediaan yang baik dan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Seperti halnya yang sudah ditandaskan oleh ALLAH SWT, dalam Al-Qur’an :

                                   

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. (Q.S. An-Nisa’:29)34 Karena hal tersebut ada kaitannya dengan masalah financial perusahaan, yang mana apabila perencanaan perusahaan dilakukan tidak sesuai dengan kesepakatan antara perusahaan dan supplier maka hal tersebut akan merugikan salah satu pihak.

33

Fien Zulfikar, hal 243 34


(53)

43

Sedangkan pengendalian persediaan adalah suatu fungsi terkoordinasi didalam organisasi yang terus menerus disempurnakan untuk meletakkan pertanggungjawaban atas pengelolaan bahan baku dan persediaan pada umumnya. Oleh karena itu perlu ditentukan besarnya persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minimum, dan besar persediaan pada waktu pemesanan kembali dilakukan sehingga tidak terjadi pemborosan dalam persediaan. Sebagaimana ALLAH SWT berfirman, dalam Al-Qur’an :

              

Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada

Tuhannya”. (Q.S Al-Isra’:27)35

Safety stock sangat diperlukan guna mengantisipasi membludaknya permintaan akibat dari permintaan yang tak terduga, safety stock dapat dianggap sebagai jumlah persediaan minimal yang harus selalu siap di gudang. Sedangkan reorder point menunjukkan pada kuantitas berapa sisa persediaan digudang baru dilakukan pemesanan kembali. Karena adanya tenggang waktu antara pemesanan dan tibanya bahan digudang, maka pemakaian bahan selama pemesanan perlu diperhatikan.

35


(54)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Sugiyono penelitian kualitatif sebagai berikut:

“ Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada “generalisasi”36

Metode kualitatif dapat digunakan untuk mengungkap dan memahami apa yang terletak dibalik fenomena apa saja yang sedikit belum diketahui. Metode kualitatif dapat memberikan secara detail fenomena yang sulit untuk disampaikan dengan metode kuantitatif.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sakinah Supermarket Surabaya. tepatnya, di jalan Jalan Arif Rahman Hakim No.32 Surabaya. No. telepon 031–5925020.

36

Sugiyono.Manajemen Penelitian Kualitatif”catatan kesembilan. (Bandung :Alfabeta,2014)hal 1


(55)

45

C. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data dalam penelitian kualitatif adalah: 1. Sumber data primer

Data primer merupakan data yang berasal dari sumber yang asli. Data primer ini tidak tersedia dalam bentuk file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya sering disebut responden, yaitu orang-orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi atau data.37 Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diambil langsung dari Sakinah Supermarket Surabaya..

2. Sumber data sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita hanya mencari dan mengumpulkan.38 Untuk memperoleh data sekunder, penulis membaca berbagai referensi yang terkait dengan penelitian ini seperti berasal dari majalah, surat kabar, artikel, dan halaman web.

D. Tahap-tahap Penelitian

Penelitian ini menerapkan beberapa tahapan dalam pelaksanaannya diantara tahap tersebut yakni:

1. Tahap Pra penelitian :

a. Menyusun rancangan penelitian; pembuatan rancangan matriks dan proposal.

37

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial,(Jakarta: Salemba Humnika 2010). hal 76

38


(56)

46

b. Memilih lapangan penelitian; pemilihan Supermarket Sakinah Surabaya sebagai lokasi penelitian.

c. Mengurus perizinan; mengirim surat untuk penelitian dari pihak jurusan/ fakultas kepada pihak Supermarket Sakinah Surabaya. d. Menjajaki dan menilai lapangan; mengidentifikasi Supermarket

Sakinah Surabaya dari segi kualitas melalui berbagai informasi seperti dari berita, majala, artikel, halaman, websait, ataupun observasi langsung.

e. Memilih dan memanfaatkan informasi; memilih target informasn dari Supermarket Sakinah Surabaya.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian; membawa alat tulis, perekam dan alat lain yang mendukung untuk penelitian di Supermarket Sakinah Surabaya.

g. Persoalan etika penelitian: memahami etika dan menerapkan etika seorang peneliti. Mamatuhi aturan yang telah ditetapkan oleh pihak Supermarket Sakinah Surabaya.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

a. Memahami Latar penelitian dan Persiapan Diri; memahami latar belakang penelitian di Supermarket Sakinah Surabaya dan mempersiapka diri melalui bimbingan dengan dosen.

b. Memasuki Lapangan; melakukan penelitian langsung ke Supermarket Sakinah Surabaya dengan berfokus pada divisi persediaa barang.


(57)

47

c. Berperan Serta Sambil Mengumpilkan data; menyertakan bantuan untuk mempromosikan Supermarket Sakinah Surabaya kepada masyarakat didalam proses penggalian data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standart yang ditetapkan, dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik penumpulan data yakni:

1. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.39

Berdasarkan pernyataan diatas dapat penulis simpulkan yang dimaksud dengan observasi adalah cara penulis mengumpulkan data dengan mengamati kegiatan manajemen operasional di Supermarket Sakinah Surabaya.

2. Wawancara

Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dengan dengan sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden,

39

Burhan Bungin,Penelitian Kualitatif,Komunikasi, Ekonomi, kebijakan public dan ilmu sosial lainnya.(Jakarta: Prenada Mdia Group) 2011 hal 118


(58)

48

dengan atau menggunakan pedoman wawancara.40 Teknik ini bertujuan untuk memperoleh data tentang:

a. Sistem persediaan barang dagang di Sakinah Supermarket Surabaya dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

b. Manfaat persediaan barang di Sakinah Supermarket upaya dalam mempunyi produk yang tepat ditempat yang tepat dan waktu yang tepat.

c. Penyebab kehabisan persediaan(out of stok)

Supaya wawancara dapat terekam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada informan atau sumber data, maka diperlukan bantuan alat-alat sebagai berikut:

a. Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua percakapn dengan sumber data.

b. Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan. Pengguna tape recorder dalam wawancara perlu memberi tahu kenapa informan apakah diperbolehkan atau tidak. c. Camera. untuk memotret kalau peneliti sedang melakukan

pembicaraan dengan informan/ sumber data. Dengan adanya foto ini, maka dapat meningkatkan keabsahan penelitian akan lebih terjamin, karena peneliti betul-betul melakukan pengumpulan data.41

40

Burhan bungin, metodologi penelitian kuantitatif komunikasi,ekonomi dan kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya,(Jakarta: Kencana 2005)hal:143.

41

Sugiyono.cetakan ke-17.Memahami Penelitian kuantitatif Kualitatif dan RnD. (Bandung: ALFABETA,2012) hal 239


(59)

49

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen dan cenderung menjadi data sekunder. Pemakaian dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat,agenda dan lain sebagainya.

Penggalian data ini berhubungan dengan sistem persediaan barang dagang dengan manajemen operasi di Supermarket Sakinah Surabaya. Beberapa data yang ingin diteliti adalah daftar stok barang dagang, perencanaan barang dagang, manajemen persediaan.

4. Pengujian kredibilitas data

Dalam penelitian ini pengujian kredibilitas data penelitian dilakukan dengan cara:

a. Perpanjangan pengamatan

Penelitian ini diperpanjang sampai tiga kali, karena pada periode I dan II, data yang diperoleh belum memadai dan belum kredibel.belum memadai karena belum semua rumusan masalah dan fokus terjawab melalui data, belum kredibel karena sumber data masih ragu-ragu dalam memberikan data, sehingga data yang diperoleh pada tahap I dan II ternyata masih belum konsisten, masih berubah-rubah. Dengan perpanjangan pengamatan sampai tiga kali maka data yang diperoleh dirasa telah jenuh.


(60)

50

b. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan peristiwa akan dapatdirekam secara pasti dan sistematis. Pengujian kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan ini dilakukan dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil penelitian secara cermat, sehingga dapat diketahui kesalahan dan kekurangannya.

Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti.

c. Triangulasi

Untuk menghindari kesalahan data yang dianalisa, maka kevalidan data dapat diuji dengan cara teknik triangulasi data. Berikut ini teknik triangulasi:

1) Triangulasi teknik; melakukan bermacam-macam teknik pengumpulan data pada sumber data yang sama.

2) Triangulasi sumber; menggunakan satu teknik pengumpulan data pada bermacam-macam sumber data.42

42

Sugiyono.cetakan ke-9. Memahami Penelitian Kualitatif,(Bandung: ALFABETA ,2014) hal 209


(61)

51

F. Teknik Validitas Data

Agar data menjadi valid dan dinilai absah, perlu dilakukan perpanjangan penelitian, triangulasi, dan diskusi dengan para pakar. Perpanjangan penelitian dilakukan dengan memperbanyak intensitas kegiatan dilapangan, termasuk keterlibatan peneliti di lokasi penelitian. Hal ini memungkinkan bagi peneliti Karena lokasi penelitian ini dekat dengan domisili peneliti. Selain itu, objek penelitian memiliki sistem yang lengkap sehingga cocok untuk menggali data yang sesuai dengan judul penelitian.

Triangulasi berarti meminta konfirmasi atas data yang telah diperoleh peneliti. Konfirmasi ini dilakukan peneliti dengan memberikan laporan penelitian terlebih dahulu kepada informan yang di teliti, agar mendapatkan koreksi. Setelah itu laporan penelitian bisa di publikasikan.

Permasalahan penelitian harus didiskusikan dengan para pakar, hal ini dimaksudkan untuk memperkuat suatu data. Upaya ini dilakukan pada saat penelitian dimulai hingga pembuatan laporan penelitian. Masukan-masukan penting diharapkan bisa menambahkan kualitas data penelitian.

Triangulasi merupakan teknik untuk menguji kredibilitas data. Teknik ini dilakukan dengan cara mengecek data kepada responden yang sama dengan teknik yang beda. Salah satu contoh dari triangulasi yaitu peneliti melakukan wawancara kemudian mengecek dengan observasi. Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Peneliti menguji data dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi dalam waktu dan situasi yang beda dengan maksud untuk melakukan pengecekan atas kevalidan data.


(1)

ada di ATK itu sudah selesai karena teorinya adalah dari item yang ada diambil 20% best seller diamanin aja nanti sudah mensuport 80% target itu, yang lain ya pelengkap aja karena sakinahkan brand nya juga lengkap sebenarnya yang ada ya ini aja sebenarnya 20% aja ngga banyak. ini ATK nya, nanti nilainya muncul nilai kuantiti ,ini kuantiti 27,22 sehingga temen-temen pembelian rujukannya itu,

Peneliti : targetnya tinggi ya pak?

Narasumber : ini perhari itu spm bisa 200 pak sodiq omset ya ya puasa ini lo, iya sekitar 200 iya karena berkat doa, dan simpatisan temen-temen, makannya kan kita depnisi saya disaat kita, temen-temen masuk di Sakinah itu bukan manajemen yangbertanggung jawab disaat temen-temen masuk itu juga bertanggung jawab bagaimana sakinah ini bisa bertahan dan berkembang karena ini bukan jagonya kita karena ini memang suportsemua , kita merasa SDM itu jauh tertinggal dengan perkembanagan sakinah sekarang aja teman-teman minta semua cabang hidayatullah maunya ada sakinah ternyata SDM nya yang belum,kemaren ekstrim ada penawaran dari pusat itu Sumatra barat padang ini, indomaret alfamart gak boleh masuk, ternyata dari apa bupatinya, dari hidayatullah pusat sakinah siap nggak buat ritel kembali lagi ke SDM, SDM memang bener-bener apa ya harus SDM, yang mau sebenarnya yang pinter banyak yang mau ini yang masih belum, kalo memang urusan distribusi itu apa logistic itu emangkita delegasi sebenarnya , yang emang gammpang-gampang susah bekerja sama dengan supplier sehingga produk inikan sudah kita buat temen-temen sudah suruh ngamanin inikan per supplier, supplier A harus bertanggungjawab produk A,B,C,D. Ternyata dari supliernya juga ngga ada kesiapan untuk memenuhi produk kita. kita belum berani untuk menjudge, anggap saya PO 100 juta tapi nanti terkirim Cuma 70 ya kita belum berani menjudge ke dia bahwakarena ini tidak memenuhi 100 kita akan potong itu belum yang lain sudah begitu, itu sebenarnya untuk ngamanin tu begitu, bahwa kita itu setiap minggu dua kali itu per week untuk unilever itu sekitaran 80 juta, 80 juta itu banyak kalo terpenuhi kisaran angka 30 atau 40 terus yang lain nanti ikut siapa, seharusnya ini kena pinalti bahwa anggapan yang 100 terkirim 70 nah 30 ini akan kita kurangi 3% sebagai pinaltibegitu seharusna itu baru mumpuniini kan juga berat disatu sisi temen onduty suruh ngurusi target omset disatu sisi logistik belum bisa menyajikan


(2)

produk ini full 100%, ini yang agak susah makannya temen-temen toko ini bagaimana bisa mengalihkan anggapan sampeyan mencari indomie goreng bagaimana bisa beli sedap goreng yang begitu itu diperan pemasaran paling ya bisalah dialihkan biasanya gitu pasti ada dikendala itu banyak tapi karena kita sama-sama membesarkan ini ya ngga begitu berat

Peneliti : bagaimana pengelolaannya barang dagang di supermarket sakinah ?

Narasumber : kalo pengelolaan itu begini di Sakinah itu kan untuk produk-produk familiar, seperti produk-produk kayak yang saya bilang minuman anggapan minuman teh botol sosro dan yang lain itu kalo memang dia pabrikan itu melalui 125 sosro punya produk baru yak an rasa pa biasanya rasa apa kalo mau masuk disakinah ini harus melalui produk admin 125 per item itu ya terus yang berikutnya karena ini produk baru kita wajibkan dia harus sewa standing dancing, standing dancing itu kalo di Sakinah Sampeyan nanti kebawah ada apa ya rak-rak kecil yang sifatnya di lorong, dilorong itu ada rak kecil itu biasanya untuk memasarkan produk baru itu nilainya per bulan kisaran 500 selama 3 bulan harus mensuport itu karena apa, karena biar konsumen itu kelihatan oh ini loh produk baru disitu sebelum kita masukkan dirak , proses untuk masuk di rak regular ini harus melalui tahap ketentuan dari kita,kuantiti penjualan kalo nanti dibawah penjualan anggapan 1 hari 1 kan dibawah kalo minuman kan harus minim di 60 lah kan perbulan gitu kalo bisa memenuhi produk langsung di area kalo ngga otomatis keluar, dan tidak mengembalikan ke admin kalo untuk UKM yang sifatnya booming UKM kayak kripik tela turbo itu kita tekankan di 25 ribu untuk shuting fee nya tapi kalo ukm itu masih mencoba seperti mahasiwa ini kan banyak yang coba-coba minta kulo nuwun kekita untuk dipasarkan ya tetap kita tampung kan untuk mahasiswa UKM yang belum berdaya itu freeadmin monggo, tap tetap kita kawal 30 an gak laku otomatis keluar,ada waktunya 3 bulan saya kira cukup untuk ngenalin produk baru, 30 item itu untuk ngenalin produk gimana responya, kalo responnya bagus ya terus monggo diisi terus kalo ngga ya otomatis keluar.kayak si nasi jamur pentol gila itu awalnya kan dari mahasiswa banyak juga dibawah itu kayak krupuk cinta terus gak ada yang nerusin biasanya malah gini disaat krupuk ini laris otomatis akan dikerjasamakan dengan kita kita akan branding


(3)

produk itu atas nama sakinah njenengan tinggal produksi aja enak, tinggal produksi tidak perlu ribet lagi kirim, gak perlu ribet lagi nagih, langsung disakinah uang kas pulang uang kas pulangdan nanti urusan sakinah yang yang supplay kecabang masing-masing dengan branding sakinah itu biasanya uda jalan biasanya kalo sampeyan nemuin kripik sakinah itu biasanya awalnya disitu dicoba dulu keliatan responnya bagus sama konsumen langsung dilabel,

Peneliti : pernah gak pak pas kebutuhan konsumen mengingkat habis itu barangnya ngg ada kayak gitu gimana mengantisipasinya?

Narasumber : pernah, sering yang saya bilang tadi bahwa sebenarnya, kita setiap tahun kita melakukan review bisnis meeting itu untuk nentuin target bahwa unilever dengan bahagia ini mau ditarget berapa sih disakinah oke 80 kita siap. dengan kesiapan 80 kita harus minta jaminan bahwa garansi produk yang harus dikirim harus diangka 80 juta. sehingga nanti gini maksud saya kalo PO yang dibuat temen-temen logistic itu 100 harus datang kesini nilainya 80 kalo nggak otomatis kita juga ngga tanggung jawab untuk target itu , inikan sudah kita amankan iniloh kebutuhan sakinah ini juga tidak 100% ada didistribusinya maksud saya ini yang berat makannya sering kita itu rata-rata dari semua suplier ngga lebih dari angka 70 berarti kan kurang produk yang diminati sakinah itu. kurang dan yang ekstrim adalah seperti yang saya bilang tadi sakinah ini bukan untuk perorangan tapi untuk lembaga sosial. ada ibu-ibu ITS itu sampe 3x cari merk minyak yang sama bayangin kalo tidak ada ikatan bahwa ini kenapa kok disakinah pasti dia cari dilain yakan tapi kan tetep kesakinah kita sudah minta maaf bu , ini dari supliernya memang kosong bukan kita ngga minta memang dari supplier produksi ngga ada kayak apa, biasanya setiap 3 hari kita buatin PO kita baru kirim ternyata kesini 3 hari lagi ngga ada ya kita sampaikan lagi memang belum datang. karena bener-bener ada ikatan iya kita disini belanja sambil beramal buan hanya belanja kita dapat barang selain kita belanja ada niatan lain bahwa uang yang kita belanjakan ini emang benar-benar bukan untuk A, untuk B, yang sampeyan bilang bahwa kebutuhan temen-temen tadi tidak bisa terpenuhi juga banyak makannya temen-temen ini bagaiman digarda depan toko itu mengalihkan. anggapan ibu ini cari bimoli kita arahkan ke sania mau ngga itu kalo tetep ke bimoli ya silahkan .rata-rata 70% berarti yang kosong 30% produk yang dicari temen-temen .


(4)

Peneliti : berarti stok dari distributor itu setiap 3 hari sekali ya pak ?

Narasumber : biasanya rata-rata kita kasih ketentuan bahwa setelah PO sales kesini 3 hari setelah ini harus kirim makanya espansi temen-temen seperti itu makanya terjadwal sudah. hari senin itu ada 5 sales A,B,C,D,E kadang sudah disiapin po bahwa nanti yang datang kalo nanti si sales ini datangnya diluar jadwal kadang kita ya ngga layani kecuali konfirmasi . Peneliti : item perlorong itu per rak ya pak atau perbaris?

Narasumber : item per lorong itu rak kanan kiri yang penting dua sisi. Peneliti : berarti penataan produk itu juga diperhatikan ya pak?

Narasumber : pengkategorian maksudnya iya biasanya yang kanan itu food yang kiri non food. tapi itu sudah terkalahkan dengan siapa yang berani nyewa dirubah sehingga itu bisa dirubah misalkan si A berani dengan gondola A maka ditempati gondola A tersebut.

Peneliti : pas mau bulan puasa ini meningkat ya pak ya, nambah stok nya apa sebelum bulan puasa sudah direncanakan?

Narasumber : nambah biasanya stok tahunan kebutuhannya untuk ramadhan idul fitri seperti sirup, wafer, terus snack-snack yang memang dibutuhkan untuk kebutuhan ramadhan. Konghuan kalo melihat data penjualan mencapai 200 kenapa nggak dan itu tidak banyak paling di jam 8 sampai jam 9 2 jam itu aja konsumen itu amber konsumen itu pas rame-ramenya disitu. Peneliti : jam 8-9 malam pak ?

Narasumber :iya jam 8-9 malam

Peneliti : seumpama barangnya habis pas jam 9 ya pak barang-barangyang buat ramadhan itu pas habis langsung telvon suppliernya pak ?

Narasumber : oh itu estimasi temen-temen logistic tadi bahwa kebutuhan ramadhan tahun kemaren itu sekian berarti itu prediksi tinggal nambah aja 20% nya itu sudah siap gitu loh kalo sirup itu bukan mingguan bahwa 2 bulan sebelumnya kita harus pesen kalo ngga gitu kita ngga kebagian. konghuan , sirup itu harus order 1 bulan sebelumnya kalo pas begini sudah ngga ada barang, sudah dihabisin oleh pelaku-pelaku besar, ekstrim memang. Biasanya begini estimasi


(5)

logistic itu produk yang begini ini paling atas anggap aja 200 selama ada barang tampung terus kita ngga mau barang ini lenyap. ini ekstrim 200 terus kita mingguan iya kalo ada barang kalo ngga , gudang ini salah satunya untuk menampung produk ini kita ngga mau produk ini yang dibutuhin ini ngga ada digudang , ini keuangan ngga boleh ngitung istilah e ngolor tagihan , untuk produk 200 bila perlu kas langsung kas, biasanya kalo keuangan selama bisa kredit kenapa harus kas, tapi uuntuk produk ini ngga bisa, keuangan harus membackup. Apa yang dibutuhin logistic produk 200 itu gimana caranya harus dilakukan karena nanti larinya ke omset nanti kalo ini gak ada ya bahaya kenapa harus selalu ke omset memang hasilnya ya disitu. Peneliti : begitu pula ketika kelebihan produk sama juga mensiasatinya ?

Narasumber : kelebihan produk, kelebihan produk otomatis harus lepas anggapan target penjualan kita untuk indomie 1 bulan 100 karton ini kok masih 30 karton bulan itu juga harus dilepas,kenapa sudah terbayar kalo dibiarin otomatis nanti catatannya kekeuangan bahasanya bahasa rugi harus dilepas, pertama kalo produk ini laku sebelum proses return kita komunikasi dengan supplier , pak produk ini selama satu bulan tidak laku kita minta support mulai brandit atau diskon, kita buat produk ini satu bulan berikutnya bahwa produk ini diskon, selama 1 bulan diskon selama 5 % yak kan kalo itu sudah tidak diminati konsumen langkah berikutnya harus return kalo sudah perjanjian tidah bisa return otomatis bahasa kita hanguskan tapi tetep proses data. Kayak produk unilever ini ngga ada yang bisa direturn tapi ada biaya 0,3 kalo gak salah sehingga bahasa kita. kita musnahkan nanti kita tawarkan ketemen-temen siapa yang mau biasanya begitu karena ngga bisa return . Tapi sudah ada biaya pemusnahan .

Sebenarna yang kita mau itu produk-produk yang dijual disakinah itu produk muslim, kita sudah siap untuk tidak jual rokok dan untuk tidak jual tapi penggantinya ini, makanya kemaren kalo kita pelaku ritel ini daripada boikot nggak ada solusi mending boikot dengan produk, ini sebenarnya kalo kita ini urusannya bukan sekedar air minum tapi sudah sebagian dari keuntungan mereka kan danone , danone keisrael Israel ngabisin temen yang di timur tengah kan sama aja. Kita siap sebenernya kita kan coba santri dulu , santri ternyata responnya juga kurang baik . sebenarnya kalo santri itu sudah yang mendekati aqua lah kita lepas berani . kayak dulu kita eksekusi coca-cola kan disaat rame temen-temen boikot ya uda boikot lepas aja walaupun secara teori dulu 95 kita sudah rugi 10 juta kita leas kita ngga jual. Sebenarnya direktur kita Pak Ali sebenarnya siap impas ngga untung enggap untung ngga masalah tapi ditemen-temen


(6)

sakinah itu sudah tertanam berat dengan kondisi yang begini dilingkingannya juga begitu , kalo dulu kita masih

Peneliti : terimaksih ya pak atas waktunya maaf menggangu

Narasumber : iya tidak apa-apa mbak, kalo kesini itu hubungi saya terkadang saya juga lupa kalau sudah ada janji, karena saking banyaknya yang harus di kerjakan.1

1