LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Laporan Persediaan Barang Dagang Pada CV. Rahayu Sentosa Surabaya.
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI LAPORAN
PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA CV RAHAYU
SENTOSA SURABAYA
KERJA PRAKTIK
Program Studi
S1 Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi
Oleh:
Arjuna Setiawan Soeksin Putra 11.41011.0011
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2014
(2)
viii
ABSTRAKSI... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PEMNDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 2
1.5 Kontribusi ... 2
1.6 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI ... 5
2.1 Sejarah Singkat CV Rahayu Sentosa ... 5
2.2 Logo Perusahaan ... 6
2.3 Lokasi Perusahaan ... 6
2.4 Visi dan Misi CV Rahayu Sentosa ... 6
2.4.1 Visi CV Rahayu Sentosa ... 6
2.4.2 Misi CV Rahayu Sentosa ... 6
BAB III LANDASAN TEORI ... 11
(3)
ix
3.1.3 Sistem Informasi Persediaan Barang Dagang ... 13
3.1.4 Metode Rata – Rata (Average) ... 14
3.2 Analisis dan Perncangan Sistem ... 15
3.2.1 Data Flow Diagram ... 15
3.2.2 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 18
3.3 Data ... 20
3.4 Microsoft Visual Studio 2010 ... 22
3.5 Microsoft SQL Server 2008 ... 24
3.6 Power Designer 6.0 ... 25
3.6.1 ProcessAnalyst Model ... 25
3.6.2 Data architect ... 26
3.7 Microsoft Office Visio 2007 ... 29
BAB IV ANALISISNDAN PERANCANGAN SISTEM ... 31
4.1 Analisis Sistem ... 32
4.1.1 Sistem Flow Laporan Persediaan Barang Dagang ... 32
4.2 Perancangan Sistem ... 34
4.2.1 Hierarchy plus Input-Process-Output (HIPO) ... 34
4.2.2 Context Diagram ... 35
4.2.3 DFD level 0 Sistem Persediaan Barang Dagang ... 35
4.2.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 36
(4)
x
4.4 Desain Output ... 47
4.5 Implementasi Sistem ... 48
4.5.1 Kebutuhan Sistem ... 48
4.5.2 Cara Pemakaian Aplikasi ... 48
BAB V PENUTUP ... 62
5.1 Kesimpulan ... 62
5.2 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 63
DAFTAR LAMPIRAN ... 64
1 Surat Balasan dari Pihak Perusahaan ... 64
2 Kartu Bimbingan ... 65
3 Acuan Kerja ... 67
4 Log Harian Kerja ... 69
5 Kehadiran Kerja Praktek ... 70
(5)
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi merupakan salah satu sarana untuk menunjang proses bisnis di dalam suatu kegiatan perusahaan. Teknologi informasi mampu untuk mengolah data, gambar, atau suara. Penulis mencoba menerapkan teknologi informasi tersebut dalam bentuk sistem informasi persediaan barang di sebuah perusahaan dagang yang bergerak di bidang usaha jual beli plat yaitu CV. Rahayu Sentosa.
CV. Rahayu Sentosa merupakan sebuah anak Usaha Kecil Menengah (UKM) dari organisasi nirlaba yang dibentuk oleh YDBA bersama dengan pihak yang memiliki komitmen yang sama dalam pengembangan dan pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yaitu LPB-YDBA (Lembaga Pengembangan Bisnis – Yayasan Dharma Bhakti Astra).Sama halnya dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang usaha yang sama, CV. Rahayu Sentosa membutuhkan sistem pengolahan data yang dibentuk dalam sutu laporan agar mendapatkan informasi yang update, relevan dan riil.
Umumnya, laporan persediaan barang dagang terdiri dari satu barang dagang yang selalu dicatat dengan satuan yang sama. CV Rahayu Sentosa mengalami kesulitan ketika mencatat transaksi yang memiliki satuan berbeda ke dalam laporan persediaan barang dagang.
Dari permasalahan tersebut, penulis akan membuat sistem informasipersediaan barang dagang yang akan membantu CV Rahayu Sentosa dalam melakukan pencatatan ke dalam laporan persediaan barang dagang.
(6)
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disimpulkan masalah yang perlu dirumuskan yaitu bagaimana merancang bangun sistem informasi laporan persediaan barang dagang pada CV Rahayu Sentosa agar membantu proses bisnis perusahaan dalam mengambil keputusan.
1.3Batasan Masalah
Batasan masalah yang dibahas adalah sebagai berikut:
1. Sistem informasi ini hanya dapat diakses oleh admin dan manajer.
2. Sistem informasi ini hanya digunakan untuk perusahaan dagang yang bergerak di bidang yang sama.
3. Program hanya akan membahas tentang alur keluar dan masuk barang dagang.
4. Tidak membahas tentang permintaan penambahan persediaan terkait persediaan minimum.
5. Hanya membahas jumlah persediaan secara kuantitas bukan secara nominal pada laporan.
1.4Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai yaitu dapat merancang bangun sebuah sistem informasi persediaan barang dagang yang dapat membantu kegiatan proses bisnis CV Rahayu Sentosa.
1.5 Kontribusi
Diharapkan Sistem Informasi Laporan Persediaan Barang Dagang ini akan memberikan kontribusi kepada CV Rahayu Sentosa dalam hal:
(7)
1. Sistem informasi untuk pencatatan transaksi yang berhubungan dengan persediaan barang dagang.
2. Sistem informasi untuk penyajian laporan persediaan barang dagang yang diharapkan menjadi salah satu acuan untuk pengambil keputusan oleh pihak manajemen.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan laporan kerja praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, dan kontribusi serta sistematika penulisan laporan kerja praktek.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini berisi penjelasan secara singkat mengenai sejarah dari perusahaan, lokasi perusahaan, fungsi, visi dan misi perusahaan yang dilakukan oleh CV Rahayu Sentosa.
BAB III LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas secara singkat landasan teori yang digunakan untuk mendukung dalam pembuatan laporan kerja praktek dan menjelaskan tentang sistem yang terkait.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini menjelaskan mengenai uraian tentang tugas-tugas yang dikerjakan selama pelaksanaan kerja praktek, mulai dari analisis sistem,
(8)
perancangan sistem berupaSistemFlow, Data Flow Diagram (DFD), Entity
Relationship Diagram (ERD), Struktur Tabel, Desain Input/Output sampai
dengan implementasi sistem berupa capture dari setiap form aplikasi. BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari sistem informasi yang dibuat dan saran untuk pengembangan sistem kedepannya.
(9)
5 1.1 Sejarah Singkat CV. Rahayu Sentosa
CV. Rahayu Sentosa berdiri sejak tahun 2004 yang didahulukan dengan berdirinya perusahaan jasa cetak plat dan potong tiang. Dengan berjalannya waktu CV. Rahayu Sentosa mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang tour dan travel pada tahun 2006 dan juga UD. Sumber Rejeki yang bergerak pada jasa jual beli dan potong plat besi yang berdiri pada tahun yang sama. Pada tahun 2012 CV. Rahayu Sentosa mendirikan lagi perusahaan yang bergerak dalam bidang cutting & bending
plate, manufacturing, konstruksi, dan machining center yang didukung oleh
mesin CNC machining center, EDM, turning, milling, precision part dan mesin-mesin untuk pembuatan mold. Sebagai pendiri perusahaan, Ibu Rahayu Ngatiningsih dan keluarga telah mempunyai 4 anak perusahaan dengan proses bisnis yang berbeda yang dimana seiring dengan perjalanan waktu, CV. Rahayu Sentosa berkembang pesat dalam berkarya untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Di tahun awal berdirinya perusahaan ini, CV. Rahayu Sentosatelah mendapat respon positif dari banyak perusahaan dalam memproduksi berbagai macam jenis barang yang diinginkan. Terbukti pada tahun kedua perusahaan, CV. Rahayu Sentosa telah melakukan kerja sama dengan perusahaan besar yang ingin mendapatkan barang produksi berkualitas tinggi contohnya PT. Astra International Tbk, yang dimana merupakan salah satu perusahaan otomotif terbesar di perusahaan.
Tujuan dari terbentuknya CV. Rahayu Sentosa yaitu untuk memproduksi dan berinovasi dalam membangun pelayanan dan kinerja dalam menghasilkan
(10)
produk-produk yang berkualitas. Sehingga CV. Rahayu Sentosa dapat menjadi perusahaan kebanggan nasional yang unggul, terkemuka, dan terdepan dalam layanan serta kinerja perusahaan.
1.2 Logo Perusahaan
Berikut adalah desain logo pada CV. Rahayu Sentosa
Gambar 2. Logo Perusahaan 1.3 Lokasi Perusahaan
CV. Rahayu Sentosa berlokasi di Jalan Kolonel Sugiono No. 46 Rt. 08 Rw. 02 Ngingas, Waru, Sidoarjo.
1.4 Visi dan Misi Rahayu Sentosa 1.4.1 Visi PT CV. Rahayu Sentosa
Visi yang terdapat pada CV. Rahayu Sentosa yaitu:
Menjadi perusahaan kebanggaan nasional yang unggul, terkemuka, dan terdepan dalam layanan serta kinerja.
1.4.2 Misi CV. Rahayu Sentosa
(11)
b. Memberikan jasa dan hasil produk yang terbaik dalam segi kualitas, presisi dan ketepatan waktu pengiriman.
1.5 Struktur Organisasi
Berikut ini adalah struktur organisasi CV. Rahayu Sentosa :
Gambar 2.2 Struktur Perusahaan CV. Rahayu Sentosa 1.6 Deskripsi Tugas
Dapat dijelaskan deskripsi tugas dari masing – masing bagian, yakni: 1. Direktur
a. Mengawasi jalannya bisnis yang ada di CV. Rahayu Sentosa.
b. Memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
DIREKTUR Hj. Rahayu Ngatiningsih
MANAGER H. Achmad Taufik Zaelani
WAKIL MANAGER M. Viki Arianto
SEKRETARIS Fristya Dika Pamala
QUALITY CONTROL I Ketut Vicky Irianta
ENGINEERING Yudi Efendi
MARKETING M. Arif handoko PRODUKSI
M. Nasrul Huda
CNC M. Rokim Ainur KONVENSIONAL Arip Nur Salam Ikhsan Subekti Imron Didik
(12)
c. Melakukan pembinaan dan pendampingan usaha langsung ke lapangan secara berkala.
2. Manager
a. Menyususn usulan budget kebutuhan biaya operasiaonal CV. Rahayu Sentosa, memonitor,
b. Mengkoordinir dan mengarahkan tugas tugas pada setiap bagian. c. Memimpin secara aktif pengelolaan CV. Rahayu Sentosa secara baik,
kredibel, dan transparan.
d. Mewakili CV. Rahayu Sentosa dalam berbagai rapat atau pertemuan dengan pihak luar.
3. Wakil Manager
a. Menyusun laporan perkembangan program kegiatan bulanan dan melaporkannya kepada Direktur.
b. Membantu kinerja Manajer dalam menjalankan perusahaan. 4. Sekretaris
a. Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi pimpinan dan menjalankan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya di perusahaan. b. Mengatur aktivitas perusahaan, mulai dari administrasi, akuntansi
hingga human relations (HR).
c. Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.
d. Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan.
(13)
f. Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan perusahaan.
5. Bagian Produksi
a. Merencanakan dan merealisasikan program kerja (business plan), b. Pengawasan terhadap mutu pekerjaan operasional,
c. Evaluasi terhadap hasil pekerjaan/pengelolaannya. 6. Bagian Quality Control
a. Mengontrol kualitas barang yang diproduksi sesuai kriteria pelanggan. b. Bertanggung jawab dalam memperoleh kualitas yang baik pada
produk perusahaan.
c. Memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi suatu produk. d. Bertanggung jawab dalam dokumentasi, inspeksi, dan tes yang
dilakukan pada produk dari suatu perusahaan.
e. Menjaga checklist proses inspeksi dan protocol yang digunakan dalam suatu perusahaan.
f. Membuat analisis dari catatan sejarah perangkat dan dokumentasi sebelumnya dari setiap produk untuk referensi di masa yang akan datang.
7. Bagian Engineering
a. Mendesain suatu produk/desain yang dipesan oleh pelanggan.
b. Menyajikan dan menjelaskan usulan anggaran dan proyek kepada manajeratau direktur perusahaan.
(14)
d. Melakukan fungsi yang terkait dengan pembukuan, penggajian, dan tugas-tugas administrasi lainnya.
e. Berunding dengan bagian produksi, quality control, dan marketing untuk menentukan spesifikasi produk.
8. Bagian Marketing
a. Menjaga dan meningkatkan volume penjualan perusahaan. b. Melakukan order proyek suatu perusahaan.
c. Menjalin kerja sama dengan pelanggan ataupun perusahaan lainnya. d. Melakukan analisis data dan lapangan dan membuat strategi
pemasaran berdasarkan data yang diperoleh.
e. Memastikan apa yang perusahaan capai sekarang sudah sesuai target penjualan atau menjadi tujuan perusahaan.
f. Membuat catatan setiap hasil penjualan dan melaporkannya kepada pimpinan secara tertulis.
(15)
11
Landasan teori merupakan suatu dasar mengenai pendapat penelitian atau penemuan yang didukung oleh data dan argumentasi. Landasan teori digunakan untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini yang antara lain:
3.1 Sistem Informasi
3.1.1 Definisi Sistem dan Informasi
Menurut (Romney & Steinbart, 2006) pendefinisian sistem dibagi menjadi tiga, yaitu (1) Entitas yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. (2) Perlengkapan dan program yang terdiri dari instalasi komputer lengkap. (3) Program dan prosedur terkait yang menjalankan suatu tugas dalam sebuah komputer.
Data adalah fakta yang menggambarkan suatu kejadian. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan dapat diambil suatu keputusan disebut informasi. Sistem informasiadalah suatu sistem kerja yang terorganisir dalam pengolahannya hingga menghasilkan informasi yang berfungsi dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto HM., (1999: 11), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
(16)
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Pada laporan ini penulis akan berfokus pada kegiatan pencatatan keluar dan masuk dari kegiatan persediaan barang dagang.
3.1.2 Sekilas tentang Persediaan
Pengertian Persediaan menurut beberapa ahli :
a. Menurut Przwirosentono ( 2001:67), persediaan adalah kekayaanlancar yang terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaanbahan mentah (bahan baku / material), barang setengah jadi danbarang dalam proses. b. Persediaan adalah bagian utama dari modal kerja, merupakan aktivayang
pada setiap saat mengalami perubahan ( Gitosudarmo, 2002)
c. Menurut Rangkuti (2000, p1) persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang – barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunanya dalam suatu proses produksi.
d. Soemarso (1999:126), Mengemukakan pengertian persediaan sebagaibarang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali ataudigunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.
e. Menurut Sipper et al.(1997, p206) definisi persediaan adalah sejumlah komoditas atau barang dagangan dalam hal pengontrolan dari sebuah perusahaan, disimpan selama beberapa waktu untuk memenuhi permintaan yang akan datang.
(17)
f. Persediaan dapat diartikan sebagai sumber daya yang belumdigunakan, persediaan mempunyai nilai ekonomis di masa yang akandatang pada saat aktif. (Yuliana, 2001:90)
Yang dimaksud persediaan dalam penelitian ini adalah suatu bagiandari kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses bisnis untuk dijual kembali dalam hal ini yaitu persedian barang dagang.
3.1.3 Sistem Informasi Persediaan Barang Dagang
Sistem informasi persediaan barang adalah struktur interaksi manusia, peralatan metode – metode, dan kontrol-kontrol yang disusun untuk mencapai tujuan berikut :
a. Mendukung rutinaitas kerja dalam suatu bagian di dalam suatuperusahaan.
b. Mendukung pembuatan keputusan untuk personil-personil yangmengatur gedung dan bagian control persediaan.
c. Mendukung persiapan laporan-laporan internal dan laporaneksternal Sistem persediaan mendukung rutin kerja dalam bagiankontrol persediaan, yaitu dengan menangkap dan mencatat datayang berhubungan dengan sistem pesediaan, misalnya transaksipenerimaan barang dan transaksi penggunaan barang.
Sistem persediaan barang mendukung pembuatankeputusan untuk personil-personil yang mengatur gudang danbagian kontrol persediaan barang.Sistem persediaan barang merupakan suatu sistem yangmenjelaskan bagaimana transaksi penerimaan barang dan transaksipenggunaan barang
(18)
yang berisi tentang status stok barang itusendiri yang dapat membantu meningkatkan produktifitasperusahaan.
Sistem persediaan barang dagang akan mampu menghasilkan suatu laporan yang menjelaskan kejadian yang bersangkutan dengan suatu barang. 3.1.4 Metode Rata – Rata (Average)
Dalam metode ini barang yang dipakai untuk produksi atau dijual akan dibebani harga pokok rata-rata. Perhitungan harga pokok rata-rata dilakukan dengan cara membagi jumlah harga perolehan dengan kuantitasnya. Artinya harga perolehan barang di gudang ditambah harga perolehan barang yang baru dibeli dibagi kuantitas / jumlah barang di gudang dan jumlah barang yang dibeli. Hasil pembagian inilah yang akan digunakan sebagai pedoman menghitung harga pokok penjualan.Metode ini disebut juga rata-rata bergerak karena harganya berubah-ubah setiap terjadi pembelian. Artinya setiap ada pembelian akan merubah harga pokok barang yang tersedia untuk dijual.
Diketahui transaksi dari PT Utama sebagai berikut.
1 Jan Persediaan : 200 unit @ Rp5.000,00 = Rp1.000.000,00 11 Apr Pembelian : 300 unit @ Rp6.000,00 = Rp1.800.000,00 22 Agts Pembelian : 400 unit @ Rp7.000,00 = Rp2.800.000,00 19 Nov Pembelian : 100 unit @ Rp8.000,00 = Rp 800.000,00 Jumlah 1.000 unit Rp6.400.000,00 Jawab :
Dengan menggunakan metode average pada sistem periodik, maka harga rata-rata itu akan dihitung untuk semua pembelian selama masa pembukuan
(19)
ditambah dengan persediaan awal. Harga pokok rata-rata tersebut dipergunakan untuk menghitung nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan. Perhitungan harga pokok penjualannya sebagai berikut.
Dengan mengurangi barang yang tersedia untuk dijual dengan harga pokok penjualan diperoleh harga pokok persediaan, yaitu Rp6.400.000,00 – Rp3.840.000,00 = Rp2.560.000,00.
3.2 Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan hasil/tujuan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
Menurut Kendall (2003), analisa dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi. Berikut ini adalah proses dalam analisis dan perancangan sistem:
3.2.1 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram adalah alat pembuatan model yang menggambarkam
(20)
secara manual atau terkomputerisasi. Menurut (Kendall, 2003)DFD merupakan suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. Penggambaran DFD disusun berdasarkan tingkatan di bawah ini :
a. Contex Diagram
Merupakan diagram awal yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup proses.
b. Diagram Level 0
Merupakan diagram yang menggambarkan proses utama dari sistem serta hubungan entity, proses, alur data, dan data source.
c. Diagram Detail
Merupakan penguraian dalam proses yang ada pada Diagram level 0. Diagram ini adalah diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi.
Data Flow Diagram (DFD) memiliki empat komponen, yaitu :
a. Terminator atau External Entity
External entity merupakan kesatuan di lingkungan sistem yang dapat
berupa orang atau sistem yang berada di lingkungan luar sistem yang memberikan masukan atau menerima keluaran dari sistem. Dilambangkan dengan persegi dan diberi nama orang atau sistem tersebut sebagai penjelas.
(21)
Gambar 3.1 Simbol Eksternal Entity b. Proses
Merupakan komponen yang berfungsi untuk mentransformasikan sistem dari input menuju ke output. Dilambangkan dengan lingkaran atau persegi panjang dengan sudut tumpul. Proses diberi nama untuk menerangkan proses atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
Gambar 3.2 Simbol Proses c. Alur Data
Alur data digambarakan dengan anak panah yang menuju ke dalam proses maupun ke luar proses. Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau informasi dari suatu bagian ke bagian lainnya.
Gambar 3.3 Simbol Alur Data
d. Data Store
Merupakan tempat pengumpulan data (data tersimpan) yang disimbolkan dengan dua garis horizontal paralel. Datastore perlu
(22)
diberikan nama untuk menjelaskan nama dari file-nya. Data store berkaitan dengan penyimpanan data secara terkomputerisasi.
Gambar 3.4 Simbol Data Store 3.2.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah diagram yang
menggambarkan hubungan antara entitas dan relasinya. Entitas merupakan objek dari suatu organisasi dan biasanya memiliki atribut. Relasi adalah hubungan antar entitas. Menurut (Marlinda, 2004), attribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam
attribute yaitu :
a. Simple Attribute
Atributyang unik dan tidak dimiliki oleh attribute lainnya.
b. Composite Attribute
Atribut yang memiliki dua nilai harga.
c. Single Value Attribute
Atribut yang hanya memiliki satu nilai harga.
d. Multi Value Attribute
Atribut yang banyak memiliki nilai harga.
e. Null Value Attribute
(23)
ERD digunakan untuk menguji model dan mengabaikan proses apa yang harus dilakukan. ERD dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu :
a. One to one relationship
Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah kolom primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan keamanan atau kecepatan akses data. Misalnya, satu departemen hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja.
b. One to many relationship
Jenis hubungan antar tabel dimana satu record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini merupakan yang paling sering digunakan. Misalnya, suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja, namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus.
c. Many to many relationship
Jenis hubungan ini merupakan hubungan antar tabel dimana beberapa record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Misalnya, satu departemen mampu mengerjakan banyak pekerjaan, juga satu pekerjaan dapat ditangani oleh banyak departemen.
(24)
Entity Relationship Diagram dibagi menjadi dua jenis model,
yaitu :
a. Conceptual Data Model(CDM)
Conceptual Data Model adalah jenis model data yang
menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
b. Physical Data Model(PDM)
Physical Data Model adalah adalah jenis model data
yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal. 3.3 Data
Pengertian data menurut beberapa ahli yaitu :
a. Jogyanto (Analisis dan Desain Sistem Informasi;8) Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata.
b. Menurut Nuzulla Agustinadata adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi.
c. Menurut Inmon (2005, p493), data adalah kumpulan dari fakta, konsep, atauinstruksi pada penyimpanan yang digunakan untuk komunikasi, perbaikan dandiproses secara otomatis yang mempresentasikan informasi yang dapat di mengertioleh manusia.
(25)
d. Menurut Turban (2010, p41), data adalah deskripsi dasar dari benda peristiwa, aktivitas dan transaksi yang direkam, dikelompokkan, dan disimpantetapi belum terorganisir untuk menyampaikan arti tertentu. Jenis-jenis data dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara memperolehnya, dan waktu pengumpulannya. Menurut sifatnya, jenis-jenis data yaitu:
a. Data Kualitatif: data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka, misalnya: Kuesioner Pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan sebuah rumah sakit atau gaya kepemimpinan, dll.
b. Data Kuantitatif: data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, misalnya: harga saham, besarnya pendapatan, dll.
Jenis-jenis data menurut sumbernya, antara lain:
a. Data Internal: data intenal adalah data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Contohnya: suatu perusahaan, jumlah karyawannya, jumlah modalnya, atau jumlah produksinya, dll.
b. Data Eksternal: data eksternal adalah data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.
Jenis-jenis data menurut cara memperolehnya, antara lain:
a. Data Primer (primary data): data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang
(26)
diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi.
b. Data Sekunder (secondary data): data sekunder adalah data yang diperoleh/ dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnyaatau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain.
Jenis-jenis data menurut waktu pengumpulannya, antara lain:
a. Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya; data penelitian yang menggunakan kuesioner.
b. Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut. Misalnya, perkembangan uang beredar, harga 9 macam bahan pokok penduduk.
3.4 Microsoft Visual Studio 2010
Visual Studio 2010 pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman
komputer. Dimana pengertian dari bahasa pemrograman itu adalah perintah-perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
Visual Studio 2010 (yang sering juga disebut dengan VB .Net 2010) selain
disebut dengan bahasa pemrograman, juga sering disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-progam aplikasi berbasiskan windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Studio 2010 diantaranya seperti :
(27)
b. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti, misalnya : kontrol
ActiveX, file Help, aplikasi Internet dan sebagainya.
c. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program berakhiran EXE yang bersifat executable atau dapat langsung dijalankan.
Visual Studio 2010 adalah bahasa yang cukup mudah untuk dipelajari. Bagi programer pemula yang baru ingin belajar program, lingkungan Visual Studio dapat
membantu membuat program dalam sekejap mata. Sedang bagi programer tingkat lanjut, kemampuan yang besar dapat digunakan untuk membuat program-program yang kompleks, misalnya lingkungan net-working atau client server.
Bahasa Visual Studio cukup sederhana dan menggunakan kata-kata bahasa Inggris yang umum digunakan. Kita tidak perlu lagi menghafalkan sintaks-sintaks maupun format-format bahasa yang bermacam-macam, di dalam Visual Basic semuanya sudah disediakan dalam pilihan-pilihan yang tinggal diambil sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, sarana pengembangannya yang bersifat visual memudahkan kita untuk mengembangkan aplikasi berbasiskan Windows, bersifat mouse-driven (digerakkan dengan mouse) dan berdaya guna tinggi.
Beberapa keistimewaan Visual Studio 2010 ini diantaranya seperti :
a. Menggunakan platform pembuatan program yang dinamakan developer
studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C++ dan Visual J++. Dengan begitu Anda dapat bermigrasi atau belajar bahasa
pemrograman lainnya dengan mudah dan cepat.
b. Memiliki compiler handal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan lebih efisien dari yang sebelumnya.
(28)
c. Memiliki beberapa tambahan wizard yang baru. Wizard adalah sarana yang mempermudah di dalam pembuatan aplikasi dengan mengotomisasi tugas-tugas tertentu.
d. Visual Studio2010 mempunyai beberapa fitur untuk pengembangan berbagai
macam aplikasi yang diantaranya; Windows Development, Web Development,
Office Development, Sharepoint Development, Cloud Development (Windows Azure), Silverlight Tooling, Multi-Core Development, Customizable IDE.
3.5 Microsoft SQL Server 2008
Pada dasarnya pengertian dari SQL Server itu sendiri adalah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relation. Bahasa ini secara defacto adalah bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini dalam manajemen datanya. SQL server 2005 merupakan salah satu produk dari Relational Database Management Sistem (RDBMS).
SQL Server 2005 (codenamed Yukon), dirilis pada bulan Oktober 2005, adalah
penerus SQL Server 2000. Ini termasuk dukungan untuk mengelola data XML, di samping data relasional. Untuk mendefinisikan tipe data xml yang dapat digunakan baik sebagai tipe data dalam kolom database atau sebagai literal dalam query. kolom XML dapat dikaitkan dengan skema XSD; XML data yang disimpan adalah diverifikasi terhadap skema. XML dikonversi ke tipe data internal biner sebelum disimpan dalam database. Metode pengindeksan khusus yang dibuat tersedia untuk data XML. query data XML menggunakan XQuery; Common Language Runtime (CLR) integrasi adalah fitur utama dengan edisi ini, memungkinkan seseorang untuk
(29)
menulis kode SQL sebagai Kode Dikelola oleh CLR. SQL Server 2005 menambahkan beberapa ekstensi untuk bahasa T-SQL untuk memungkinkan penyisipan queryXQuery di T-SQL. Selain itu, juga mendefinisikan sebuah ekstensi baru untuk XQuery, yang disebut XML DML, yang memungkinkan modifikasi query berbasis data XML. SQL Server 2005 juga memungkinkan server database yang akan terkena terhadap layanan web menggunakan paket-paket TDS dikemas dalam SOAP (protokol) permintaan. Bila data yang diakses melalui layanan web, hasil yang dikembalikan sebagai XML.
Berdasarkan tipe datanya, database server bisa digolongkan sebagai: a. OLTP: Online Transaction Processing (Transaksi)
b. OLAP: Online Analyze Processing (Analisa)
Contoh OLTP adalah transaksi transfer uang di atm, mengambil no. urut saat antri di telkom dsb. Contoh OLAP adalah summary laporan penjualan saham, contoh lain report penjualan bulanan. SQL Server 2005 dapat digunakan sebagai OLTP atau OLAP server.
3.6 Power Designer 6.0
Power designer 6.0 32 bit adalah sebuah paket program desain tools yang
digunakan untuk membuat Visualisasi, dokumentasi dan mendesain suatu sistem perangkat lunak. Paket ini meliputi :
3.6.1 ProcessAnalyst Model
ProcessAnalyst adalah suatu Powerdesigner tool yang
(30)
di dalam sistem informasi. Suatu PAM menunjukkan bagaimana data diubah dan menunjukkan proses fungsional yang berlaku untuk data itu.
Produk ini adalah merupakan suatu alat (tools) yang dapat digunakan untuk membuat pemodelan aliran informasi suatu sistem perangkat. Dengan menggunakan produk software ini diharapkan dapat :
a. Membangun model fungsional ( OMT) dan diagram arus data
b. Menggunakan lambang sesuai dengan berbagai metoda didukung:
OMT, Yourdon/Demarco, Gane& Sarson, dan SSADM
c. Menciptakan suatu hirarki proses d. Customize dan mencetak laporan model
e. Menggunakan data item dari suatu Data Konseptual Model ( CDM) f. Menggunakan OLE teknologi untuk menghubungkan rancangan
model ke aplikasi lain.
Suatu PAM memungkinkan untuk: a. Meneliti proses dari suatu sistem
b. Menghadirkan proses ini dalam wujud suatu model
c. Menciptakan suatu struktur pohon hirarkis yang mewakili proses ini 3.6.2 Data architect
Data architect adalah sebuah tools yang digunakan untuk mendesain suatu database. Tools ini akan memberikan keuntungan yaitu akan dapat memberikan dua tingkat pendekatan dalam desain pemodelan data yaitu tingkat konseptual atau logikal (CDM ; Conseptual data Model) dan tingkat fisikal (PDM : Physical data Model)
(31)
Dengan menggunakan data architect kita akan dapat :
a. Membuat Model suatu sistem informasi dengan menggunakan suatu entity-relationship diagram. Model ini disebut
Conceptual Data Model (CDM)
b. Menghasilkan suatu Physical Data Model ( PDM) untuk suatu target database management sistem ( DBMS), mempertimbangkan pokok-pokok dari DBMS
c. Meng-customize PDM untuk menyesuaikan performa tingkah laku dan fisik
d. Menghasilkan script database untuk target DBMS
e. Menghasilkan suatu referensi integritas jika mereka didukung oleh target database
f. meng-customize dan mencetak laporan model g. Merekayasa balik aplikasi dan database dan aplikasi h. Menggambarkan atribut yang diperluas untuk PDM object 3.6.2.1 CDM (Conceptual Data Model)
Suatu CDM menghadirkan keseluruhan struktur logis dari suatu database, yang mana tidak terikat pada jenis apapun perangkat lunak atau penyimpanan data struktur. Suatu model konseptual sering berisi object data yang belum diterapkan didalam fisik database itu memberi suatu penyajian yang formal menyangkut data yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan atau suatu aktivitas bisnis.
(32)
CDM mempunyai beberapa peran sebagai berikut :
a. Menghadirkan organisasi data di (dalam) suatu format grafis. b. Memverifikasi kebenaran disain data.
c. Menghasilkan PDM yang (mana) menetapkan implementasi phisik (menyangkut) database.
3.6.2.2 PDM (Physical data Model)
PDM adalah merupakan suatu implementasi phisik dari database. Dengan PDM, kita dapat mempertimbangkan secara detil tentang implementasi phisik nyata. PDM mmemasukkan kedalam laporan perangkat lunak atau penyimpanan data struktur. Kamu dapat memodifikasi PDM untuk menyesuaikan batasan phisik (Physicalconstrain) atau hasil rancangan. PDM mempunyai beberapa peran sebagai berikut :
a. Menghadirkan organisasi phisik data di (dalam) suatu format grafis
b. Menghasilkan catatan untuk modifikasi dan pembuatan database
c. Menggambarkan batasan (constrain) dan referensi integritas d. Menghasilkan extended atribut
e. Merekayasa balik database yang ada f. Memperbaharui suatu CDM
(33)
3.6.3 Metaworks
Metaworks merupakan kamus adalah suatu alat untuk me-manage
pengembangan aplikasi di dalam suatu kelompok lingkungan perangkat lunak
Dengan menggunakan Metaworks kamus kita dapat:
a. Menciptakan profil dan rekening/tg-jawab untuk para pemakai kamus
b. Menciptakan proyek, model dan submodels, dan menugaskan ke para pemakai.
c. Mengunci dan membuka kunci model
d. Menyuling/Menyadap dan memperkuat model dan submodels e. Membandingkan definisi obyek dan mengatur konflik data f. Membuat kamus query
g. Memodifikasi object di (dalam) kamus
Apa yang merupakan tujuan dari suatu kamus?Bagian ini menjelaskan bagaimana kamus Metaworks dapat membantu kamu untuk mengembangkan aplikasi.
3.7 Microsoft Office Visio 2007
Microsoft Visio (atau sering disebut Visio ) adalah sebuah program aplikasi
komputer yang sering digunakan untuk membuat diagram, diagram alir (flowchart),
brainstorm, dan skema jaringanyang dirilis olehMicrosoft Corporation. Aplikasi ini
menggunakan grafik vektor untuk membuat diagram-diagramnya. Visio aslinya bukanlah buatan Microsoft Corporation, melainkan buatanVisio Corporation, yang
(34)
diakusisisi oleh Microsoft pada tahun 2000. Versi yang telah menggunakan nama
Microsoft Visio adalah Visio 2002, Visio 2003, dan Visio 2007 yang merupakan versi
terbaru. Visio 2007 Standard dan Professional menawarkan antarmuka pengguna yangsama, tapi seri Professional menawarkan lebih banyak pilihan template untuk pembuatan diagram yang lebih lanjut dan juga penataan letak(layout). Selain itu, edisi Professional juga memudahkan pengguna untuk mengoneksikan diagram-diagram buatan mereka terhadap beberapa sumber data dan juga menampilkan informasi secara visual dengan menggunakan grafik.
(35)
31
Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk memberikan masukan dalam pengembangan sistem informasi yang dibuat. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:
1. Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung di CV Rahayu Sentosa untuk mengetahui proses/alur dari keluar masuknya persediaan barang dagang.
2. Wawancara
Mengadakan tanya jawab dengan bagian persediaan mengenai masalah yang dihadapi dan memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
3. Studi pustaka
Mencari informasi dan literatur yang berkaitan dengan kegiatan dan penyusunan laporan kerja praktek yang dilakukan.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan di CV Rahayu Sentosa, permasalahan yang sering terjadi yaitu terjadinya kesalahan laporan dikarenakan kegiatan penjualan barang dagang terkadang memliki 2 (dua) jenis penjualan yaitu lembaran atau meteran. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi yang mampu mengatasi permasalah tersebut agar hasil laporan dapat digunakan menjadi salah satu acuan dalam pengambil keputusan top manajemen
(36)
4.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan proses pengidentifikasian suatu sistem berdasarkan hasil survey/studi lapangan untuk mengevaluasi permasalahan yang terjadi, sehingga dapat diajukan suatu usulan perbaikan sesuai kebutuhan perusahaan. Dalam langkah ini, penulis melakukan analisis suatu permasalahan mengenai proses pencatatan keluar masuknya suatu persediaan barang dagang pada CV Rahayu Sentosa. Langkah awal dalam analisis sistem yang dilakukan adalah dengan mengetahui alur atau siklus keluar masuk persediaan barang dagang yang ada di perusahaan.
4.1.1 Sistem Flow Laporan Persediaan Barang Dagang
Adapun gambar sistem flow laporan persediaan barang dagang dapat dilihat pada gambar 4.1. Proses yang dilakukan oleh bagian persediaan pada CV Rahayu Sentosa adalah sebagai berikut:
1. Bagian admin menerima daftar barang baru dari bagian penerimaan barang, selain menerima itu admin juga menrima dokumen bukti penerimaan barang. Kemudian admin akan memeriksa apakah barang tersebut sudah ada pada daftar persediaan barang.
2. Apabila barang telah ada, maka admin langsung menginputkan transaksi masuk sesuai dengan kode barang yang bersangkutan. Namun, apabila data barang belum ada pada persediaan barang dagang maka admin membuat data barang baru. Setelah selesai, admin langsung mencatat transaksi terhadap data barang baru tersebut.
(37)
3. Pada saat pencatatan transaksi barang masuk, data dari transaksi tersebut akan langsung masuk ke dalan tabel yang sesuai pada database.
4. Apabila ada penjualan, maka admin akan menerima dokumen berupa bukti barang keluar dari bagian pengeluaran barang. Admin akan mencatat transaksi tersebut ke dalam form barang keluar. Transaksi yang terjadi akan langsung masuk ke dalam tabel database.
Mulai Bagian Penerimaan
Barang
Bagian Pengeluaran
Barang Manajer Perusahaan
Bukti Penerimaan Barang Admin Persediaan P er se di aa n B ar an g Bukti Pengeluaran Barang 1 1 Apa Barang Lama ? Input Data Transaksi Penerimaan T 2 2 Input Data Transaksi Penerimaan Y Input Data Transaksi Pengeluaran Cetak Laporan Persediaan Barang 3 3 Laporan Persediaan Barang 4 4 Selesai Input Data Barang
Input Data Transaksi
Input Data Barang Daftar Barang 3 3 T ra nsa ksi ba ra ng M asu k T ra nsa ks i ba ra ng K el ua r Perhitungan Persediaan
(38)
Gambar 4.1 Sisflow Proses Keluar Masuk Barang
5. Setiap transaksi yang terjadi, baik barang masuk maupun barang keluar stok pada setiap persediaan barang dagang yang bersangkutan akan berkurang secara otomatis. Proses ini bertujuan untuk mengetahui jumlah persediaan suatu barang sewaktu-waktu
6. Kemudian apabila manajer ingin meminta laporan persediaan barang dagang, maka admin akan mencetak laporan sesuai dengan permintaan manajer. 4.2 Perancangan Sistem
Berdasarkan analisis, penulis membuat rancangan sistem untuk mencari solusi pada perusahaan tersebut. Sistem yang baru dapat digambarkan melalui context
digram, HIPO, data flow diagram, entity relationship diagram, struktur tabel, dan
desain I/O. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
4.2.1 Hierarchy plus Input-Process-Output (HIPO)
(39)
HIPO merupakan alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. HIPO menggambarkan hierarki proses-proses yang ada dalam data flow diagram. Gambar 4.2 adalah HIPO dari Rancang Bangun Sistem Informasi Laporan Persediaan Barang Dagang pada CV Rahayu Sentosa.
HIPO pada perusahaan dagang ini terdiri dari 3 (tiga) data yaitu, master, transaksi dan laporan. Data master terdiri dari 3(tiga) data yaitu data admin, jenis dan barang. Sedangkan, transaksi ada 2 (dua) dan laporan ada 1 (satu)
4.2.2 Context Diagram
Context Diagram dari sistem informasi laporan persediaan barang dagang
ini menggambarkan secara umum proses yang terjadi di perusahaan tersebut. Pada context diagram ini melibatkan 4 entity yang digambarkan pada gambar 4.3
(40)
Gambar 4.3 Context Diagram 4.2.3 DFD level 0 Sistem Persediaan Barang Dagang
DFD level 0 merupakan hasil decompose dari context diagram yang menggambarkan proses-proses apa saja yang terdapat pada sistem persediaan barang dagang pada CV Rahayu Sentosa. DFD level 0 dapat dilihat pada gambar 4.4
(41)
Gambar 4.4 DFD Level 0 Persediaan Barang Dagang 4.2.4 Entity Relationship Diagram (ERD)
Dari analisis sistem diatas maka dapat dibuat untuk merancang database yaitu Entity Relationship Diagram (ERD) yang menggambarkan struktur database dari sistem persediaan barang dagang pada CV Rahayu Sentosa yang terdiri dari
Conceptual Data Model dan Physical Data Model.
a. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) ini memberikan gambaran tentang struktur
basis data yang terdiri dari entitas, hubungannya, dan batasannya. Berikut ini gambaran dalam Conceptual Data Model (CDM) pada gambar 4.5:
(42)
Gambar 4.5 Conceptual Data Model Sistem Persediaan Barang Dagang
(43)
Gambar 4.6 Physical Data Model Sistem Persediaan Barang Dagang
Physical Data Model (PDM) merupakan hasil generate dari Conceptual Data Model (CDM). PDM menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data
serta hubungan antara data-data tersebut. Berikut PDM yang ada pada sistem persediaaan barang dagang pada CV Rahayu Sentosa dapat dilihat pada gambar 4.6.
4.2.3 Struktur Tabel
Struktur tabel pada sistem informasi laporan persediaan barang dagang pada CV Rahayu Sentosa adalah sebagai berikut:
a. Tabel Log In
Nama Tabel : admin
Primary Key : kode_admin Foreign Key : -
(44)
Fungsi : Tabel untuk memasukkan kode_admin dan password Tabel 4.1 Admin
No. Field Type Length Key
1. kode_admin Varchar 5 Primary Key
2. nama_admin Varchar 30 -
3. pass_admin Varchar 5 -
b. Tabel Barang Masuk
Nama Tabel : barang_masuk
Primary Key : kode_masuk Foreign Key : -
Fungsi : Tabel untuk memasukkan transaksi barang masuk Tabel 4.2 Barang Masuk
No. Field Type Length Key
1. kode_masuk Varchar 5 Primary Key
2. tgl_masuk Date & Time - -
c. Tabel Barang Keluar
Nama Tabel : barang_keluar
Primary Key : kode_keluar Foreign Key : -
(45)
Tabel 4.3 Barang Keluar
No. Field Type Length Key
1. kode_keluar Varchar 5 Primary Key
2. tgl_keluar Date & Time - -
d. Tabel Persediaan
Nama Tabel : persediaan
Primary Key : kode_persediaan
Fungsi : Tabel untuk memasukkan data master barang Tabel 4.4 Persediaan
No. Field Type Length Key
1. kode_persediaan Varchar 5 Primary Key
2. Nama_persediaan Varchar 30 -
3. Satuan Varchar 20 -
4. Harga Integer - -
5. Stok Integer - -
e. Tabel Jenis Persediaan
Nama Tabel : jenis_persediaan
Primary Key : kode_jenis Foreign Key : -
(46)
Fungsi : Tabel untuk memasukkan data master barang Tabel 4.5 Jenis Persediaan
No. Field Type Length Key
1. kode_jenis Varchar 5 Primary Key
2. Nama_jenis Varchar 20 -
f. Tabel Manajer
Nama Tabel : manajer
Primary Key : kode_manajer Foreign Key : -
Fungsi : Tabel untuk membedakan hak ases user
Tabel 4.6 Manajer
No. Field Type Length Key
1. kode_manajer Varchar 5 Primary Key
2. Nama_manajer Varchar 30 -
3. Pass_manajer Varchar 20 -
4.3 Desain Input/Output
Desain antarmuka menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.net 2010 dan database Microsoft SQL Server 2005. Adapun desain Input/Output adalah sebagai berikut:
(47)
4.3.1 Desain Input
Berikut ini adalah desain input yang terdapat pada sistem informasi laporan persediaan barang dagang pada CV Rahayu Sentosa:
a. Form Menu Utama
Gambar 4.7 Desain Form Menu Utama
Berikut ini merupakan tampilan dari form menu utama yang berfungsi untuk memilih menu atau sub-menu apa yang akan dijalankan. Pada menu utama terdapat menu yang memiliki beberapa sub menu. Pada menu akses terdapat 3 (tiga) sub menu yaitu login, log out dan exit. Pada menu transaksi ada 3 (tiga) sub menu yaitu barang masuk, barang keluar dan data transaksi. Master memiliki 3 (tiga) sub menu sedangkan laporan memiliki 1 (satu) sub menu.
(48)
Berikut ini merupakan tampilan dari form log in yang berfungsi untuk
validasi user yang menggunakan aplikasi.
Gambar 4.8 Desain Form Log In
c. Form Input Master Barang
Berikut ini merupakan tampilan dari form input Master Barang yang berfungsi untuk membuat data barang baru.
(49)
Gambar 4.9 Desain Form Input Master Barang
d. Form Update Data Barang
Berikut desain yang direncanakan untuk form memperbarui data dari suatu persediaan barang dagang.
(50)
Gambar 4.10 Desain Form Update Data Barang
e. Form Tampilan Daftar Barang
Form tampilan daftar barang memiliki rancangan sebagai berikut:
Gambar 4.11 Desain Form Tampilan Daftar Barang
(51)
Gambar 4.12 Desain Form Transaksi Barang Masuk
g. Form Transaksi Barang Keluar
(52)
Form transaksi barang keluar merupakan desain antarmuka yang
digunakan untuk meng-input-kan data transaksi berupa barang keluar, adapun rancangannya seperti gambar 4.13.
h. Form Tampilan Jenis Persediaan
Gambar 4.14 Desain Form Tampilan Jenis Barang
Form tampilan jenis persediaan merupakan desain antarmuka yang
digunakan untuk menampilkan semua data yang ada pada tabel jenis persediaan, adapun rancangannya dapat dilihat pada gambar 4.14.
(53)
Gambar 4.15 Desain Form Insert Jenis Persediaan
Form insert jenis persediaan merupakan desain antarmuka yang
digunakan untuk menambah data yang ke dalam tabel jenis persediaan, adapun rancangannya seperti gambar 4.15.
j. Form Update / Hapus Jenis Persediaan
Gambar 4.16 Desain Form Update / Hapus Jenis Persediaam
Form update / hapus jenis persediaan merupakan desain antarmuka
yang digunakan untuk merubah atau menghapus semua data yang ada pada tabel jenis persediaan, adapun rancangannya seperti gambar 4.16
(54)
4.4 Desain Output
Berikut ini merupakan desain output yang terdapat dalam sistem informasi laporan persediaan barang dagang pad CV Rahayu Sentosa:
a. Laporan Persediaan Barang Dagang
Gambar 4.17 Desain Laporan Persediaan Barang Dagang
Berikut merupakan desain dari output yang diharapkan oleh penulis yang akan diterapkan pada CV Rahayu Sentosa. Setiap kode barang akan
(55)
memiliki laporan tersendiri. Setiap kode barang akan memiliki nilai akhir yaitu berupa stok aakhir ayng akan dimunculkan. Diharapkan desain ini mampu menghasilkan informasi yang tepat bagi perusahaan.
4.5 Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan tahap pengujian dimana desain sistem dapat berjalan dengan baik. Desain form yang telah dibuat cukup sesuai untuk mengimplementasikan sistem, sehingga tidak membutuhkan banyak perubahan dan diusahakan dengan baik.
4.5.1 Kebutuhan Sistem
Pada tahap ini dijelaskan mengenai implementasi dari perangkat keras dan lunak yang harus dipersiapkan oleh pengguna. Untuk perangkat keras dan perangkat lunak, minimal pengguna harus mempersiapkan spesifikasi sebagai berikut:
1. Intel Pentium 4 CPU 2.00 Ghz
2. Memory 1 GB RAM
3. VGA 64 GB
4. .Net Framework 2.0
4.5.2 Cara Pemakaian Aplikasi
Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai langkah-langkah dari pemakaian aplikasi laporan persediaan barang dagang pada CV Rahayu Sentosa. Berikut sub-sub pembahasan pemakaian aplikasi ini:
(56)
Gambar 4.18 Tampilan Form Menu Utama
Form menu utama merupakan tampilan awal dari program ini. Form ini
juga menampilkan beberapa menu. Menu utama ini terdiri dari menu akses dengan menu log in, log out, dan exit, menu transaksi dilengkapi dengan sub-menu yaitu barang masuk, barang keluar dan daftar transaksi. Sedangkan pada menu master akan terdapat sub-menu yaitu barang. Pada menu laporan akan terdapat laporan-laporan yang dapat dihasilkan oleh program ini.
b. Form Log In
Form log in ini terdapat pada form menu utama. Form log in ini berfungsi
untuk memastikan bahwa program ini digunakan oleh user yang benar. Hal ini untuk menjaga keamanan data. Dalam form ini terdapat dua button, yaitu button OK yang berfungsi untuk menyetujui username dan password yang telah dimasukkan dan button cancel yang berfungsi untuk membatalkan jalannya
(57)
aplikasi yang dilakukan oleh user. Tampilan dari form login ini dapat dilihat pada gambar 4.19.
Jika user melakukan input username dan password dengan benar, maka akan muncul message box seperti pada gambar 4.20.
Gambar 4.19 Tampilan Form Log In
(58)
Gambar 4.21 Message Box Gagal pada Form Log In
Jika user salah dalam melakukan input username dan password, maka akan muncul message box seperti pada gambar 4.21
c. Form Barang Baru
Form barang baru digunakan jika user ingin menambah data untuk
sebuah barang baru, maka akan muncul form seperti gambar 4.22 Kemudian user memasukkan nama barang, jenis, harga, satuan dan stok. Textbox stok akan diisi 0 (nol) dikarenakan stok dari barang baru pasti belum ada. Selain itu, untuk
textbox kode akan otomatis mengikuti kode dari sistem.
(59)
Klik tombol insert maka data barang baru yang dibuat akan langsung menjadi data di dalam database. Apabila pada saat user memasukan data dan berhasil maka muncul message box seperti gambar 4.23.
Tombol cancel berfungsi untuk menutup kegiatan pembuatan data barang baru.
Gambar 4.23 Message Box Berhasil pada Form Barang Baru
Gambar 4.24 Message Box Gagal pada Form Barang Baru
(60)
Gambar 4.25 Tampilan pada Form Edit Barang
Form barang baru digunakan jika user ingin menambah data untuk
sebuah barang baru, maka akan muncul form seperti gambar 4.25 Kemudian user memasukkan nama barang, jenis, harga, satuan dan stok. Textbox stok akan diisi 0 (nol) dikarenakan stok dari barang baru pasti belum ada. Selain itu, untuk
textbox kode akan otomatis mengikuti kode dari sistem.
Klik tombol edit maka data barang baru yang dibuat akan langsung menjadi berubah datanya di dalam database. Dan akan muncul message box seperti gambar 4.26
(61)
Gambar 4.27 Message Box Untuk Data Gagal Dirubah
Tombol cancel berfungsi untuk menutup kegiatan pembuatan data barang baru.
e. Form Barang Masuk
Pada form ini user dapat mengelola data untuk menambah jumlah data dari suatu barang dagang, yaitu memasukkan data sesuai dengan textbox yang ada.
(62)
Gambar 4.28 Form Data Masuk
Nama barang akan otomatis mengikuti apabila user memilih kode barang Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu:
1. Button Proses, berfungsi untuk menyimpan data yang di-entry ke dalam tabel
detil masuk. Tujuannya untuk menampung transaksi yang memiliki banyak
(63)
2. Button Simpan, berfungsi untuk menyimpan data ke dalam database. Pada saat
menekan button simpan dan berhasil, maka muncul message box seperti gambar 4.29.
Gambar 4.29 Message Box pada Button Simpan
Jika terjadi kesalahan pada data, maka akan muncul message box seperti pada gambar berikut
Gambar 4.30 Message Box Apabila Gagal
f. Form Barang Keluar
Pada form ini user dapat mengelola data untuk menambah jumlah data dari suatu barang dagang, yaitu memasukkan data sesuai dengan textbox yang ada.
(64)
Gambar 4.31 Form Barang Keluar
Nama barang akan otomatis mengikuti apabila user memilih kode barang Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu:
1. Button Proses, berfungsi untuk menyimpan data yang di-entry ke dalam tabel
detil keluar. Tujuannya untuk menampung transaksi yang memiliki banyak
(65)
2. Button Simpan, berfungsi untuk menyimpan data ke dalam database. Pada
saat menekan button simpan dan berhasil, maka muncul message box seperti gambar 4.32. Form ini ditujukan untuk melakukan transaksi barang keluar Implementasi pada form rekening dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4.32 Message Box pada Button Simpan Transaksi
Jika terjadi kesalahan pada data, maka akan muncul message box seperti berikut
Gambar 4.33 Message Box Gagal pada Button Simpan Transaksi
(66)
Gambar 4.34 Form Jenis Barang
Form ini ditujukan untuk menampilkan data jenis persediaan. Pada form ini user dapat melihat data jenis persediaan yang ada. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu:
1. Button Buat, berfungsi untuk menampilkan form insert jenis yang bertujuan
untuk membuat jenis baru.
2. Button Kembali, berfungsi untuk menutup form ini dan kembali pada form
utama.
h. Form Insert Jenis Persediaan
Form ini ditujukan untuk membuat jenis persediaan baru. Implementasi
pada form rekening dapat dilihat pada gambar berikut ini:
(67)
Pada form ini user dapat mengelola data untuk menambah jumlah data dari suatu jenis persediaan.
Kode jenis akan otomatis mengikuti. Dalam form ini terdapat beberapa
button, yaitu:
1. Button Simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang di-entry ke dalam tabel
jenis persediaan.
2. Button kembali, berfungsi untuk menutup form ini dan kembali pada form
tampilan data jenis.
Pada saat menekan button simpan dan berhasil, maka muncul message
box seperti gambar 4.36.
Gambar 4.36 Message Box pada Button Simpan Transaksi
Jika terjadi kesalahan pada data, maka akan muncul message box seperti berikut
(68)
Gambar 4.37 Message Box Gagal pada Button Simpan Transaksi
i. Form Update Jenis Persediaan
Gambar 4.38 Form Update / Hapus Jenis Persediaan
Form ini ditujukan untuk membuat jenis persediaan baru. Implementasi pada form rekening dapat dilihat pada gambar 4.38. Pada form ini user dapat mengelola data untuk merubah data dari suatu jenis persediaan. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu:
1. Button Edit, berfungsi untuk merubah data yang di-entry ke dalam tabel
jenis persediaan.
2. Button Hapus, berfungsi untuk menghapus data dari tabel jenis
persediaan.
3. Button Kembali, berfungsi untuk menutup form edit jenis persediaan dan
(69)
Pada saat menekan button edit dan berhasil, maka muncul message box seperti gambar 4.39
Gambar 4.39 Message Box pada Button Simpan Transaksi
Gambar 4.40 Message Box Gagal pada Button Simpan Transaksi
Jika terjadi kesalahan pada data, maka akan muncul message box seperti Gambar 4.40.
j. Form Laporan Persediaan Barang Dagang
Form ini ditujukan untuk menampilkan laporan persediaan barang dagang. Implementasi pada form ini dapat dilihat pada gambar
(70)
Gambar 4.41 Laporan Persediaan Barang Dagang
Pada form ini user dapat mencetak laporan persediaan barang dagang terpisah berdasarkan kode barang yang ada. Laporan yang tercetak diharapkan mampu menyediakan informasi yang dibtuhkan oleh pihak manajemen.
(71)
62
Dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan dari sistem informasi laporan persediaaan barang dagang pada CV Rahayu Senotosa. Kesimpulan dari sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem ini dapat menghasilkan informasi berupa laporan persediaan baranag dagang yang diinginkan oleh top manajemen perusahaan CV Rahayu Sentosa setiap waktu.
2. Sistem informasi laporan persediaan barang dagang dapat menampilkan laporan keluar masuk secara otomatis, sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan secara manual.
1.2 Saran
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya dalam sistem informasi laporan persediaan barang dagang pada CV Rahayu Sentosa, maka saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem informasi selanjutnya dapat dikembangkan dengan penambahan sistem untuk pengajuan anggaran apabila akan melakukan pembelian persediaan baranag dagang.
2. Sistem informasi ini dapat dikembangkan dengan konsep web sehingga dapat diakses secara online.
(72)
DAFTAR PUSTAKA
Gitosudarmo, Indrio. (2002). Manajemen Keuangan Edisi 4. Yogyakarta: BPFE. Inmon, W.H., 2005. Building the Data Warehouse, Edisi 3, Canada: John Wiley &
Sons, Inc.
Jogiyanto Hartono. 1999. Analisis dan Desain. Yogyakarta: Andi Offset. Marlinda, Linda. (2004). Sistem Basis Data.Yogyakarta: Andi Offset.
Nuzulla Agustina. (2003). Sistem Basis Data Analisis dan Pemodelan Data. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Przwirosentono. 2000. Akuntansi Keuangan Menengah. Malang: Unibraw.
Rangkuti , Freddy. 2004. Manajemen Persediaan. Edisi 2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Romney. Marshall B, Steinbart . Paul John, 2006. Accounting Information System, Ninth Edition, Prentice Hall.
Sipper, Daniel. & Bulfin, Robert L. (1997). Production: Planning, Control, and
Integration. McGraw-Hill Book Co, Singapore.
Soemarso, 1999, Akuntansi Suatu Pengantar-Edisi Revisi, Jakarta: Salemba Empat. Turban, eFrain, 2010. Decision Support System and Business Intelligence System.
Ninth Edition, Pearson Educational International: Prentice Hall.
Yuliana. 2001. Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. Surabaya : Tehnik Industri-ITS
Yuswanto, dan Subari. 2007. Pemrograman Database Visual Basic .Net. Penerbit: Prestasi Pustakaraya. Jakarta.
(1)
jenis persediaan.
2. Button kembali, berfungsi untuk menutup form ini dan kembali pada form tampilan data jenis.
Pada saat menekan button simpan dan berhasil, maka muncul message box seperti gambar 4.36.
Gambar 4.36 Message Box pada Button Simpan Transaksi
Jika terjadi kesalahan pada data, maka akan muncul message box seperti berikut
(2)
64
Gambar 4.37 Message Box Gagal pada Button Simpan Transaksi
i. Form Update Jenis Persediaan
Gambar 4.38 Form Update / Hapus Jenis Persediaan
Form ini ditujukan untuk membuat jenis persediaan baru. Implementasi pada form rekening dapat dilihat pada gambar 4.38. Pada form ini user dapat mengelola data untuk merubah data dari suatu jenis persediaan. Dalam form ini terdapat beberapa button, yaitu:
1. Button Edit, berfungsi untuk merubah data yang di-entry ke dalam tabel jenis persediaan.
2. Button Hapus, berfungsi untuk menghapus data dari tabel jenis persediaan.
3. Button Kembali, berfungsi untuk menutup form edit jenis persediaan dan kembali ke form tampilan jenis persediaan.
(3)
Gambar 4.39 Message Box pada Button Simpan Transaksi
Gambar 4.40 Message Box Gagal pada Button Simpan Transaksi
Jika terjadi kesalahan pada data, maka akan muncul message box seperti Gambar 4.40.
j. Form Laporan Persediaan Barang Dagang
Form ini ditujukan untuk menampilkan laporan persediaan barang dagang. Implementasi pada form ini dapat dilihat pada gambar
(4)
66
Gambar 4.41 Laporan Persediaan Barang Dagang
Pada form ini user dapat mencetak laporan persediaan barang dagang terpisah berdasarkan kode barang yang ada. Laporan yang tercetak diharapkan mampu menyediakan informasi yang dibtuhkan oleh pihak manajemen.
(5)
62 setiap waktu.
2. Sistem informasi laporan persediaan barang dagang dapat menampilkan laporan keluar masuk secara otomatis, sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan secara manual.
1.2 Saran
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya dalam sistem informasi laporan persediaan barang dagang pada CV Rahayu Sentosa, maka saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem informasi selanjutnya dapat dikembangkan dengan penambahan sistem untuk pengajuan anggaran apabila akan melakukan pembelian persediaan baranag dagang.
2. Sistem informasi ini dapat dikembangkan dengan konsep web sehingga dapat diakses secara online.
(6)
63
DAFTAR PUSTAKA
Gitosudarmo, Indrio. (2002). Manajemen Keuangan Edisi 4. Yogyakarta: BPFE. Inmon, W.H., 2005. Building the Data Warehouse, Edisi 3, Canada: John Wiley &
Sons, Inc.
Jogiyanto Hartono. 1999. Analisis dan Desain. Yogyakarta: Andi Offset. Marlinda, Linda. (2004). Sistem Basis Data.Yogyakarta: Andi Offset.
Nuzulla Agustina. (2003). Sistem Basis Data Analisis dan Pemodelan Data. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Przwirosentono. 2000. Akuntansi Keuangan Menengah. Malang: Unibraw.
Rangkuti , Freddy. 2004. Manajemen Persediaan. Edisi 2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Romney. Marshall B, Steinbart . Paul John, 2006. Accounting Information System, Ninth Edition, Prentice Hall.
Sipper, Daniel. & Bulfin, Robert L. (1997). Production: Planning, Control, and Integration. McGraw-Hill Book Co, Singapore.
Soemarso, 1999, Akuntansi Suatu Pengantar-Edisi Revisi, Jakarta: Salemba Empat. Turban, eFrain, 2010. Decision Support System and Business Intelligence System.
Ninth Edition, Pearson Educational International: Prentice Hall.
Yuliana. 2001. Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. Surabaya : Tehnik Industri-ITS
Yuswanto, dan Subari. 2007. Pemrograman Database Visual Basic .Net. Penerbit: Prestasi Pustakaraya. Jakarta.