Program Kantin Sekolah dan Koperasi Siswa Versi 2
Koperasi
Koperasi siswa adalah ekstrakurikuler dalam bentuk koperasi yang berada di
lingkungan sekolah yang dapat melakukan kegiatan ekonomi tanpa memerlukan badan
hukum. Struktur organisasi koperasi siswa terdiri atas dewan penasihat dan alat perlengkapan
organisasi. Dewan penasihat siswa terdiri dari kepala sekolah, guru, dan perwakilan orang tua
siswa, sedangkan alat perlengkapan organisasi terdiri dari rapat anggota, pengurus koperasi,
dan badan pemeriksa atau pengawas koperasi. Anggota koperasi siswa pada suatu sekolah
adalah siswa yang bersekolah di sekolah tersebut. Setiap anggota memiliki hak yang sama
untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus koperasi.
Pengurus dipilih dan diangkat melalui rapat anggota koperasi siswa. Bendahara dan
pengawas biasanya dipilih oleh kepala sekolah, sedangkan apabila ada posisi yang belum
dijabat oleh siswa, sementara dapat diisi oleh guru pembimbing yang bersangkutan. Pengurus
koperasi siswa bertanggung jawab dalam melaporkan laporan pertanggungjawaban kepada
anggota koperasi siswa melalui rapat anggota.
Seperti halnya koperasi pada umumnya, koperasi siswa memiliki landasan hukum yang
kuat, meliputi landasan ideal, konstitusional, dan operasional. Landasan ideal dan
konstitusional koperasi siswa adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Adapun
landasan operasional koperasi siswa diatur dalam keputusan bersama Menteri Tenaga Kerja,
Transmigrasi, dan Koperasi serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
638/SKPTS/Men/1994, mengenai pembinaan dan pengembangan koperasi sekolah.
Secara umum, koperasi siswa berfungsi sebagai wadah untuk mendidik tumbuhnya
kesadaran berkoperasi di kalangan siswa. Adapun tujuan dari koperasi siswa, diantaranya:
1. Menumbuhkan kesadaran hidup gotong royong dan jiwa demokratis siswa.
2. Memupuk tumbuhnya kesadaran dan semangat berkoperasi.
3. Menanamkan jiwa wirausaha (entrepreneurship) di kalangan siswa.
4. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui program
pendidikan sekolah.
5. Membantu dan melayani pemenuhan kebutuhan ekonomi siswa melalui pengembangan
koperasi siswa.
Bidang usaha atau unit usaha koperasi siswa harus berorientasi kepada kebutuhan
siswa. Bidang usaha yang biasa terdapat dalam koperasi siswa, antara lain:
1. Unit usaha simpan pinjam
Unit usaha simpan pinjam diadakan koperasi siswa dengan maksud siswa dapat
terbantu dalam mengatasi masalah keuangan dan mendidik siswa belajar hidup hemat.
2. Unit usaha toko
Unit usaha toko menjual berbagai kebutuhan siswa, seperti alat tulis, buku tulis, buku
pelajaran, makanan, dan atribut sekolah. Pengelolaan unit usaha toko biasanya dilakukan
secara bergiliran sesuai dengan jadwal piket siswa. Bimbingan dan pengawasan guru sangat
diperlukan dalam keberlangsungan unit usaha koperasi siswa ini.
3. Unit usaha kantin sekolah
Unit usaha kantin sekolah dapat diadakan secara swadaya oleh anggota koperasi dan
para guru, ataupun dapat bekerja sama dengan produsen makanan dan minuman.
4. Unit usaha pelayanan atau jasa
Unit usaha pelayanan atau jasa menyediakan layanan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Pelayanan tersebut dapat berupa jasa fotokopi, wartel, dan kursus-kursus.
Modal koperasi siswa diperoleh dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri
berupa (1) simpanan pokok, yakni simpanan yang dibayarkan pada saat masuk menjadi
anggota koperasi, besaran simpanan pokok ditentukan dalam anggaran rumah tangga
koperasi siswa, (2) simpanan wajib, yakni simpanan yang dibayarkan secara berkelanjutan
pada waktu tertentu, misal setiap bulan atau tiga bulan, pembayaran simpanan wajib juga
biasanya digabungkan dengan pembayaran administrasi sumbangan penyelenggaraan
pendidikan (SPP), besaran simpanan wajib ditentukan dalam anggaran rumah tangga koperasi
siswa, (3) penyisihan atau cadangan sisa hasil usaha (SHU), dan (4) sumber-sumber lain,
seperti sumbangan atau bantuan dari sekolah. Modal pinjaman berasal dari sumber-sumber,
seperti (1) pinjaman dari pihak lain atau koperasi lain, (2) pinjaman dari bank atau lembaga
keuangan lainnya, dan (3) bantuan dari pemerintah.
Berikut bagan struktur organisasi koperasi siswa,
Koperasi siswa adalah ekstrakurikuler dalam bentuk koperasi yang berada di
lingkungan sekolah yang dapat melakukan kegiatan ekonomi tanpa memerlukan badan
hukum. Struktur organisasi koperasi siswa terdiri atas dewan penasihat dan alat perlengkapan
organisasi. Dewan penasihat siswa terdiri dari kepala sekolah, guru, dan perwakilan orang tua
siswa, sedangkan alat perlengkapan organisasi terdiri dari rapat anggota, pengurus koperasi,
dan badan pemeriksa atau pengawas koperasi. Anggota koperasi siswa pada suatu sekolah
adalah siswa yang bersekolah di sekolah tersebut. Setiap anggota memiliki hak yang sama
untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus koperasi.
Pengurus dipilih dan diangkat melalui rapat anggota koperasi siswa. Bendahara dan
pengawas biasanya dipilih oleh kepala sekolah, sedangkan apabila ada posisi yang belum
dijabat oleh siswa, sementara dapat diisi oleh guru pembimbing yang bersangkutan. Pengurus
koperasi siswa bertanggung jawab dalam melaporkan laporan pertanggungjawaban kepada
anggota koperasi siswa melalui rapat anggota.
Seperti halnya koperasi pada umumnya, koperasi siswa memiliki landasan hukum yang
kuat, meliputi landasan ideal, konstitusional, dan operasional. Landasan ideal dan
konstitusional koperasi siswa adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Adapun
landasan operasional koperasi siswa diatur dalam keputusan bersama Menteri Tenaga Kerja,
Transmigrasi, dan Koperasi serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
638/SKPTS/Men/1994, mengenai pembinaan dan pengembangan koperasi sekolah.
Secara umum, koperasi siswa berfungsi sebagai wadah untuk mendidik tumbuhnya
kesadaran berkoperasi di kalangan siswa. Adapun tujuan dari koperasi siswa, diantaranya:
1. Menumbuhkan kesadaran hidup gotong royong dan jiwa demokratis siswa.
2. Memupuk tumbuhnya kesadaran dan semangat berkoperasi.
3. Menanamkan jiwa wirausaha (entrepreneurship) di kalangan siswa.
4. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui program
pendidikan sekolah.
5. Membantu dan melayani pemenuhan kebutuhan ekonomi siswa melalui pengembangan
koperasi siswa.
Bidang usaha atau unit usaha koperasi siswa harus berorientasi kepada kebutuhan
siswa. Bidang usaha yang biasa terdapat dalam koperasi siswa, antara lain:
1. Unit usaha simpan pinjam
Unit usaha simpan pinjam diadakan koperasi siswa dengan maksud siswa dapat
terbantu dalam mengatasi masalah keuangan dan mendidik siswa belajar hidup hemat.
2. Unit usaha toko
Unit usaha toko menjual berbagai kebutuhan siswa, seperti alat tulis, buku tulis, buku
pelajaran, makanan, dan atribut sekolah. Pengelolaan unit usaha toko biasanya dilakukan
secara bergiliran sesuai dengan jadwal piket siswa. Bimbingan dan pengawasan guru sangat
diperlukan dalam keberlangsungan unit usaha koperasi siswa ini.
3. Unit usaha kantin sekolah
Unit usaha kantin sekolah dapat diadakan secara swadaya oleh anggota koperasi dan
para guru, ataupun dapat bekerja sama dengan produsen makanan dan minuman.
4. Unit usaha pelayanan atau jasa
Unit usaha pelayanan atau jasa menyediakan layanan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Pelayanan tersebut dapat berupa jasa fotokopi, wartel, dan kursus-kursus.
Modal koperasi siswa diperoleh dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri
berupa (1) simpanan pokok, yakni simpanan yang dibayarkan pada saat masuk menjadi
anggota koperasi, besaran simpanan pokok ditentukan dalam anggaran rumah tangga
koperasi siswa, (2) simpanan wajib, yakni simpanan yang dibayarkan secara berkelanjutan
pada waktu tertentu, misal setiap bulan atau tiga bulan, pembayaran simpanan wajib juga
biasanya digabungkan dengan pembayaran administrasi sumbangan penyelenggaraan
pendidikan (SPP), besaran simpanan wajib ditentukan dalam anggaran rumah tangga koperasi
siswa, (3) penyisihan atau cadangan sisa hasil usaha (SHU), dan (4) sumber-sumber lain,
seperti sumbangan atau bantuan dari sekolah. Modal pinjaman berasal dari sumber-sumber,
seperti (1) pinjaman dari pihak lain atau koperasi lain, (2) pinjaman dari bank atau lembaga
keuangan lainnya, dan (3) bantuan dari pemerintah.
Berikut bagan struktur organisasi koperasi siswa,