Laporan Tahunan | Semen Indonesia
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
80
pembahasan dan
analisis manajemen
Management’s Discussion
and Analysis
Perencanaan dan pelaksanaan investasi
yang prudent dan penerapan empat
fokus pengelolaan strategi secara
konsisten untuk mengatasi tantangan
dan mengokohkan pertumbuhan kinerja
secara berkesinambungan
Prudent investment planning and
implementation, as well as the consistent
application of the four strategic focuses, are the
keys to overcoming challenges and solidifying
sustainability of growth
Tinjauan ekonomi, indusTRi dan
pRospek usaha
Review of Economy, Industry, and
Business Prospects
Tinjauan umum Perekonomian indonesia
perekonomian indonesia dipengaruhi oleh gejolak
perekonomian global yang masih terimbas dampak
resesi yang dimulai akhir 2008. pada akhir tahun 2009
sejalan dengan stabilnya perekonomian dunia yang
ditandai dengan menguatnya kembali transaksi dan
indeks harga saham di pasar inansial utama serta
menguatnya kembali harga-harga komoditas utama,
perekonomian indonesia mulai membaik.
overview of The indonesian economy
indonesia’s economic conditions were inluenced by
the global economic crisis, the impact of which was
felt in the recession that began at the end of 2008. by
the end of 2009, the gradual return of some stability
in the global economic conditions was relected in the
increase in transaction levels and the stock price indices
on the main inancial markets. Further supported by the
rebound in commodity prices, indonesia’s economic
conditions and prospects indicated improvements.
ekonomi indonesia tidak sempat mengalami kontraksi
perekonomian,
namun
mengalami
pelambatan
pertumbuhan. Gdp indonesia pada tahun 2009
mencatat pertumbuhan sebesar 4,5% sedikit melemah
dibandingkan Gdp tahun 2008 yang tumbuh sebesar
6,1%. sementara itu indikator ekonomi lainnya
berangsur mulai membaik pada semester kedua 2009.
although the indonesian economy did not contract
during the onslaught of the crisis, it did experience slower
growth. in 2009, indonesia’s Gdp recorded growth of
4.5%, weaker than the Gdp growth rate of 6.1% in 2008.
inlation rate declined from 11.1% in 2008 to only 2.8
% while bi interest rate stood at 6.5% by close of 2009
compared to 8.75% at the beginning of the year.
pasar modal indonesia mencatat prestasi yang
mengesankan sebagai salah satu bursa dengan
kenaikan indeks tertinggi di asia, yakni 85% diatas
level ihsG 1.340,9 akhir tahun 2008, ditutup pada level
2.519,0 diakhir tahun 2009. dengan seluruh indikator
ekonomi makro tersebut, banyak ekonom berpendapat,
perekonomian indonesia berada pada kondisi yang baik
dan siap berkembang lebih lanjut di masa mendatang.
Within this context, the indonesian capital market
achieved one of the highest index gains in asia of 85%
i.e., jCi level of 2,519.0 at the end of 2009 compared
to 1,340.9 at the end of 2008. Given all these macro
economic indicators, many economists are of the opinion
that the indonesian economy has sound fundamentals
and is poised to develop further in the future.
81
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
Tinjauan indusTri
sampai akhir tahun 2009, belum ada perubahan
signiikan dalam industri semen indonesia. kondisi
perekonomian yang kurang mendukung sejak akhir
semester dua 2008 hingga awal semester kedua
tahun 2009, membuat rencana investasi beberapa
pelaku industri semen utama di indonesia tertunda.
dalam kurun waktu tersebut, hanya perseroan yang
mulai merealisasikan rencana ekspansinya dengan
membangun dua unit pabrik baru di sulawesi dan jawa,
dengan kapasitas masing-masing sebesar 2,5 juta ton
semen dan direncanakan mulai berproduksi di tahun
2011 dan 2012.
review of The indusTry
The indonesian cement industry has not experienced any
signiicant change in 2009. however, the weak economic
condition that stretched from the second semester of
2008 to the beginning of the second semester of 2009
resulted in the postponement of investment plans by
the major producers. The Company, however, continued
its expansion plans by constructing two new plants, in
sulawesi and java, each with a capacity of 2.5 million
tons of cement and scheduled to start production in
2011 and 2012 respectively.
Produksi, Penjualan dan ProsPek usaha
Total produksi semen nasional pada tahun 2009 turun
sebesar 2,8% dari 38,6 juta ton, menjadi 37,5 juta ton,
sementara permintaan semen nasional tumbuh sebesar
2,9% menjadi 39,1 juta ton. pertumbuhan permintaan
semen tahun 2009 tersebut dipicu oleh membaiknya
kondisi perekonomian indonesia yang memacu realisasi
proyek-proyek pemerintah dan swasta pada semester ii.
ProducTion, sales and Business ProsPecTs
The total domestic production of cement decreased by
2.8% in 2009, from 38.6 million tons to 37.5 million tons,
while domestic demand grew by 2.9% to reach 39.1
million tons. The demand growth was was triggered by
the improving economic conditions in indonesia, which
supported the realization of various government and
private projects in the second semester of 2009.
82
konsumsi semen domestik (dalam juta ton)
Domestic Cement Consumption (in million tons)
jawa
Java
luar jawa
Outer Islands
11.5
12.4
14.5
16.8
17.5
18.8
19.6
19.6
21.2
21.6
05
06
07
08
09
di masa mendatang, seiring dengan perbaikan kondisi
perekonomian, konsumsi semen nasional diyakini akan
terus tumbuh. prediksi pertumbuhan perekonomian
indonesia di tahun 2010 diperkirakan sekitar 5,5% dan
akan tumbuh lebih tinggi di tahun-tahun berikutnya.
permintaan semen domestik diperkirakan tumbuh
seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional.
konsumsi semen di luar jawa akan terus meningkat lebih
cepat dibandingkan konsumsi di jawa. hal ini seiring
dengan peningkatan kegiatan perekonomian berbasis
sumber daya alam yang didukung oleh ketersediaan
infrastruktur di daerah-daerah tersebut.
in line with the improving economic conditions, domestic
cement consumption is expected - to expand further in
the future. The indonesian economy is expected to grow
by around 5.5% in 2010 and even further in the following
years. This is expected to boost the domestic cement
demand growth going forward. Going forward, cement
consumption outside java is expected to increase
at a higher rate compared to java as regions outside
java grow rapidly supported by the increase in natural
resource-based economic activities and development of
infrastructure facilities.
Tingkat pertumbuhan yang tinggi di luar pulau jawa
terutama sulawesi dan kalimantan menguntungkan
bagi penjualan perseroan secara keseluruhan, karena
perseroan memiliki fasilitas produksi yang berlokasi di
sulawesi. dengan kondisi demikian, maka pertumbuhan
volume penjualan perseroan di luar jawa pada
tahun 2009 meningkat tajam dibandingkan dengan
pertumbuhan volume penjualan di jawa.
The high level of growth outside of java, especially
in sulawesi and kalimantan, is advantageous for the
Company as it has production facilities located in
sulawesi from where it also supplies to the kalimantan
market. Within this context, in 2009, the Company’s
sales volume growth outside of java increased sharply.
pembahasan dan analisis manajemen manaGemenT’s disCussion and analYsis
Tinjauan kineRja opeRasional
Operational Performance Review
kegiatan perseroan dan anak perusahaan terdiri atas
4 bidang usaha, yakni industri semen, pertambangan,
produksi kantong semen dan pengembangan kawasan
industri. industri semen adalah segmen usaha utama
dengan kontribusi pendapatan di atas 97% dari total
pendapatan konsolidasi perseroan. Gambaran distribusi
pendapatan perseroan menurut segmen usaha selama
periode 2008-2009 adalah sebagai berikut.
The Company and its subsidiaries are active in four
business ields: cement, mining, cement sack production
and industrial estate development. Cement is the main
business segment, contributing more than 97% of the
Company’s consolidated income. Company income
distribution according to business segment during the
period 2008-2009 was as follows.
disTRibusi pendapaTan peRseRoan menuRuT seGmen usaha (dalam Rp juTa)
CompanY inCome disTRibuTion aCCoRdinG To business seGmenT (in million Rp)
segmen industri industry segment
semen Cement
2008
%
2009 *
%
12.136.961
97,2
14.319.060
97,5
pertambangan mining
181.684
1,5
182.326
1,2
kantong semen Cement bag
143.907
1,2
164.421
1,1
industrial estate industrial Real estate
25.291
0,2
26.894
0,2
Total Pendapatan Total revenue
12.487.843
14.692.701
*sebelum eliminasi before elimination
dari tabel tersebut, tampak bahwa sepanjang periode
tahun yang dilaporkan tidak ada perubahan komposisi
distribusi pendapatan perseroan. hal ini karena tiga
segmen usaha lain adalah pendukung segmen usaha
semen sebagai bidang usaha utama perseroan. oleh
karena itu, pembahasan berikut terkonsentrasi pada
uraian program dan realisasi kinerja operasional segmen
usaha semen.
From this table it can be inferred that during the
reporting period there were no shifts in the composition
of the Company’s income distribution. This is because
the three other segments support the cement business
segment as the Company’s primary ield of business.
hence, the following discussion focuses on explaining
the operating performance and programs of the cement
business segment.
seGmen usaha indusTri semen
cemenT indusTry Business
BIDANG PEMASARAN DAN DISTRIBUSI
MARKETING AND DISTRIBUTION
“Kami senantiasa meningkatkan
kualitas pelayanan kepada pelanggan
dengan memberikan produk yang
berkualitas, pasokan yang kontinyu
dan pengiriman tepat waktu.”
“We consistently improve the quality
of customer service by providing
continuous supply of quality products
with timely delivery. ”
irwan suarly
direktur pemasaran marketing director
83
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
84
Volume Penjualan dan Pangsa Pasar
untuk mendapatkan kinerja penjualan yang maksimal
di tengah kondisi perekonomian global yang belum
kondusif, fokus wilayah penjualan perseroan pada
tahun 2009 adalah di pasar domestik. sesuai dengan
keunggulan geograisnya dimana perseroan memiliki
lokasi pabrik yang strategis di wilayah barat, tengah dan
timur indonesia, manajemen menerapkan sinergi yang
terfokus pada lokasi, merk, distribusi dan penjualan
untuk memperoleh eisiensi yang optimal.
sales volume and market share
in the midst of the unfavourable global economic conditions
in 2009, the Company focused on the domestic market by
emphasizing sales in the regions. Throughout the year, the
Company leveraged its core advantage of wide geographic
presence which is supported by its strategically located
factories in the western, central and eastern regions of
indonesia. The Company continued to focus on increasing
synergies amongst its brands, distribution and sales to
achieve optimal eficiency in all locations.
secara keseluruhan, total volume penjualan perseroan
pada tahun 2009 termasuk ekspor mencapai 18,4
juta ton, dimana total volume penjualan domestik
meningkat 7,0% dibandingkan tahun sebelumnya,
sedangkan volume ekspor turun. pada tahun 2009 ini
perseroan masih mendominasi pangsa pasar semen
nasional sekitar 45%.
in 2009, total Company sales volume, including exports,
reached 18.4 tons. domestic sales volume increased
by 7.0% while export volume declined. The Company
continued to dominate the domestic cement market in
2009 with a market share of about 45%.
jaringan distribusi dan fasilitas Pendukung distribusi
untuk menjangkau wilayah pemasaran yang tersebar
di seluruh wilayah geograis yang luas sesuai dengan
lokasi unit produksinya, perseroan memiliki jaringan
distribusi yang tersebar dari ujung barat sampai
ujung Timur indonesia. jaringan distribusi perseroan,
terdiri atas distributor yang tersebar diseluruh pelosok
nusantara. para distributor memiliki jaringan toko-toko
yang berjumlah ribuan.
distribution network and distribution support facilities
The Company has established and maintains an
extensive distribution network with distributors
spread out geographically from its strategically placed
production units into all corners of the archipelago.
These distributors have a network of stores numbering
in the thousands throughout the country.
untuk mendukung kecepatan distribusi ke seluruh
pelosok nusantara dan meningkatkan eisiensi dan
jaringan distribusi, perseroan melakukan langkah
strategis dengan membangun fasilitas packing plant
di Ciwandan, dumai dan aceh. Packing plant di
Ciwandan dan aceh sudah mulai beroperasi sejak akhir
tahun 2009, sedangkan packing plant dumai masih
dalam proses penyelesaian konstruksi. (lihat Fasilitas
pendukung dan distribusi, hal 54-56)
in 2009, the Company took the strategic decision of
constructing packing plant facilities in Ciwandan, dumai
and aceh to further-improve distribution eficiency. This has
enabled the Company to further leverage its geographic
distribution advantage to accelerate distribution to all
corners of the archipelago. The packing plants at Ciwandan
and aceh began operating in 2009, while the packing plant
in dumai is now in the inal stages of construction. (see
“support Facilities” and “distribution,” pages 54-56)
komunikasi Pemasaran
perseroan melakukan upaya-upaya peningkatan
ekuitas merek dan loyalitas pelanggan guna
mempertahankan posisi market
leader, yaitu
dengan cara mengkomunikasikan secara terintegrasi
keunggulan produk dan layanan kepada masyarakat
melalui kegiatan-kegiatan komunikasi above-the-line
dan below-the-line diantaranya:
marketing communication
The Company consistently strives to maintain its position
as the market leader. it continues to enhance brand equity
and customer loyalty through above-the-line and belowthe-line communications geared towards communicating
the strength and competitive superiority of the Company’s
products and services to the customers through:
• komunikasi melalui integrasi konsep visual lintas
media.
• program loyalitas pelanggan
• integrated visual concepts across a wide range of
media;
• customer loyalty program; and
• formation of customer communities.
• pembentukan komunitas pelanggan
perseroan juga melakukan sosialisasi product
knowledge dan kunjungan ke pelanggan potensial
The Company actively enhances public knowledge of
its products by disseminating pertinent information and
pembahasan dan analisis manajemen manaGemenT’s disCussion and analYsis
seperti pabrikan serta proyek jembatan suramadu,
Fly over makassar, bendungan karebbe, jalan beton
sulawesi segmen maros-Pare-Pare,
duku-padang
pariaman, jembatan kelok 9 sumatera barat.
visiting potential customers, including factories and
construction sites, e.g., the suramadu bridge project,
the makassar lyover, the karebbe dam, the sulawesi
concrete road segment connecting maros and parepare, the duku-padang pariaman lyover and the West
sumatra kelok 9 bridge.
Pelayanan Pelanggan
perseroan membuka layanan pengaduan pelanggan
melalui beberapa saluran, yakni melalui surat, e-mail,
sms dan telepon. pengaduan pelanggan yang ditindak
lanjuti mencakup diantaranya mutu produk, ketepatan
pengiriman dan packing produk, tahapan pembayaran
dari distributor yang ditunjuk dan lain-lain.
customer service
The Company has put in place an easily accessible service
for customers to make complaints and provide suggestions
through various channels, namely by mail, e-mail, sms and
telephone. Customer complaints relating to various issues
are addressed, e.g., product quality, product shipping and
packing, payment process, etc.
Tim pelayanan Teknis perseroan
juga senantiasa
melakukan kunjungan ke pelanggan semen curah
antara lain: pelanggan pabrikan, readymix dan
proyek. berdasarkan survei kepuasan dan loyalitas
pelanggan yang dilakukan oleh universitas padjadjaran
menyatakan bahwa pelanggan puas dan loyal.
The Company’s technical services team also makes
regular visits to bulk cement customers, including
factories, readymix
suppliers and large project
developers. a survey on customer satisfaction and
loyalty undertaken by padjadjaran university has
indicated that the Company’s customers are satisied
and consistently loyal.
85
“Kami memproduksi semen dengan
teknologi ramah lingkungan, hemat
energi dan efisien untuk menghasilkan
produk berkualitas tinggi.”
“We produce cement with eco-friendly,
energy saving and efficient technology
to achieve a high quality product.”
suparni
direktur produksi production director
BidanG Produksi
“program peningkatan kapasitas perseroan” berhasil
meningkatkan kapasitas dari 18,0 juta ton di tahun 2008
menjadi 19,0 juta ton tahun 2009, terdiri dari semen
Gresik 9,0 juta ton, semen padang 5,9 juta ton dan
semen Tonasa 4,1 juta ton. perseroan memiliki kapasitas
terpasang sebesar 40,4% dari kapasitas nasional.
ProducTion
The Company’s “Capacity management program”
succeeded in increasing capacity from 18.0 million tons in
2008 to 19.0 million tons in 2009, with semen Gresik having
a capacity of 9.0 million tons, semen padang 5.9 million
tons and semen Tonasa 4.1 million tons. The Company’s
installed capacity stands at 40.4% of national capacity.
produksi semen turun dari 18,17 juta ton di tahun
2008 menjadi 18,14 juta ton di tahun 2009. penurunan
in 2009, cement production decreased to 18.14 million
tons from 18.17 million tons in 2008. This decrease
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
86
produksi terjadi karena gempa bumi di padang yang
menyebabkan gangguan operasi peralatan produksi
sehingga kehilangan kesempatan memproduksi semen
selama beberapa hari. selain itu, penurunan produksi
juga disebabkan kegiatan perbaikan peralatan utama
untuk kelancaran operasi serta meningkatkan eisiensi.
occurred due to the impact of the earthquake in padang,
which disrupted operations of production equipment for
several days. also, upgrading works and scheduled repair
and maintenance activities slightly impacted production
capacity but these efforts are necessary to improve
eficiency and increase capacity in the long term.
Penggunaan energi
batubara merupakan bahan bakar utama untuk operasi
kiln. Total kebutuhan batubara perseroan di tahun 2009
sebesar 3,1 juta ton, turun 3,4% dari penggunaan batubara
di tahun sebelumnya sebesar 3,2 juta ton. penurunan
konsumsi batubara ini dipengaruhi oleh peningkatan
eisiensi secara keseluruhan pada proses produksi.
energy use
Coal is the main fuel used for the operation of kilns.
in 2009, the Company required 3.1 tons of coal for
its activities, 3.4% below 3.2 million tons in the
previous year. The decrease in coal consumption
was due to increased efficiency across the entire
production process.
selain batubara, dalam proses produksi semen
dibutuhkan energi listrik yang cukup besar. kebutuhan
energi listrik perseroan dipenuhi dari pln dan
pembangkit sendiri.
in addition to coal, the cement production process
requires signiicant electricity power consumption. The
Company’s electricity needs are met by pln and its own
power plants.
Total biaya energi bagi proses produksi semen cukup
besar, dengan persentasi berkisar 35% dari beban pokok
pendapatan. perseroan melakukan langkah-langkah
untuk menekan besaran persentasi total biaya energi
tersebut, melalui program penelitian dan pengembangan
yang diuraikan pada pembahasan tersendiri.
The total energy costs for the cement production
process are quite high, at approximately 35% of the
cost of revenue. The Company has taken measures to
control this high percentage of energy costs through its
Research and development program, which is described
and discussed separately.
Penerapan Produksi Berwawasan lingkungan
perseroan menerapkan sistem manajemen yang terkait
dengan lingkungan yang terintegrasi kedalam sistem
manajemen semen Gresik (smsG).
Production with an environmental Perspective
The Company has successfully integrated the application
of an environmental management system in its overall
semen Gresik management system (sGms).
sistem manajemen yang terkait dengan
meliputi: sml iso-14001:2004, sistem
keselamatan dan kesehatan kerja (smk3)
18001:2007, serta penerapan program
improvement, 5R dan sistem saran.
lingkungan,
manajemen
dan ohsas
continuous
This environmentally friendly management system entails
sml iso-14001:2004 certiication, ohsas 18001:2007
certiication, application of the Work safety and health
management system (smk3) and the 5R principles,
along with the implementation of a suggestion system
and a continuous improvement program.
perseroan juga ikut berpartisipasi aktif dalam
upaya menurunkan efek pemanasan global (global
warming) dengan melakukan kegiatan CO2 reduction,
diantaranya:
The Company is also actively participating in efforts to
decrease the effects of global warming through Co2
reduction activities, including:
• meningkatkan produksi blended cement
• replacing ozone destroying materials in phases, such
as apaR materials, freon, etc.;
• penggantian bahan perusak ozon secara bertahap
seperti: bahan apaR, freon,dll.
• increasing blended cement production;
• implementing
mechanism).
Cdm
(Clean
development
• implementasi Cdm (Clean Development Mechanism)
perseroan bekerjasama dengan konsultan untuk
pengembangan proyek Cdm di semen Gresik, dengan
judul proyek ”Partial substitution of fossil fuels with
biomass at Semen Gresik cement plant in Tuban”.
The Company is also working together with an
experienced consultant to develop a Cdm project,
namely “partial substitution of fossil fuels with biomass
energy at the semen Gresik cement plant in Tuban”.
pembahasan dan analisis manajemen manaGemenT’s disCussion and analYsis
penandatanganan kontrak implementasi proyek Cdm
dengan konsultan sCC (Syndicatum Carbon Capital)
dilakukan tanggal 20 maret 2009 disaksikan oleh menteri
negara bumn. progress untuk proyek Cdm semen
Gresik, saat ini sudah mendapatkan persetujuan dari dnpi
(dewan nasional perubahan iklim) dan siap untuk proses
mendapatkan registrasi dari unFCCC. (lihat pembahasan
GCG, sub-bagian lingkungan hal 203 mengenai Cdm )
The Company signed the contract for the implementation
of the Cdm project with the consultant, syndicatum
Carbon Capital (sCC) on march 20, 2009. This Cdm
project, which has already been approved by the national
Climate Change board (dnpi), is ready for unFCCC
registration. (see the discussion on GCG concerning
Cdm in the environment sub-section on page 203)
“Kami selalu melakukan inovasi
untuk memproduksi semen secara
efisien, berkualitas tinggi dan
berwawasan lingkungan.”
“We consistently innovate to produce
high quality cement efficiently and
with an environmental perspective.”
suharto
direktur penelitian & pengembangan dan operasional
R&d and oprational director
BidanG PeneliTian dan PenGemBanGan
perseroan melakukan kegiatan penelitian dan
pengembangan dengan sasaran untuk meningkatkan
daya saing melalui pengembangan produk, penggunaan
bahan baku dan energi alternatif, serta melakukan
rekayasa proses produksi. aktivitas yang dilaksanakan
merupakan bagian dari program ”continuous
improvement” untuk meningkatkan pertumbuhan
jangka panjang. perseroan melakukan kegiatan
penelitian dan pengembangan yang mencakup:
research and develoPmenT
The Company continuously undertakes research
and development to increase its competitiveness
through innovation and product development,
the use of alternative raw materials and energy,
and realizing production process engineering.
such activities conducted is part of continues
improvement program to increase long term growth.
The Company carried out the following research
and development activities:
Pengembangan Produk
melakukan penelitian dan pengembangan untuk
menghasilkan produk berkualitas tinggi, dengan biaya
yang lebih eisien antara lain meliputi:
Product development
To produce high quality products with a more eficient
cost structure, the Company conducted research and
development involving:
• pengembangan produk blended cement,
• the development of blended cement products;
• meningkatkan penggunaan bahan substitusi clinker,
• increased usage of alternative materials to substitute
clinker;
• melakukan penelitian dan pengembangan di bidang
aplikasi produk untuk mendukung pelanggan
pabrikan, readymix dan proyek.
• research and development on product applications to
support factory, readymix and project customers.
Pengembangan kemasan
kegiatan pengembangan kemasan dilakukan dalam
rangka eisiensi dengan tetap mengedepankan kepuasan
pelanggan. langkah yang dilakukan meliputi:
Packing development
The developments in packing were made in order
to increase eficiency, while continuing to prioritize
customer satisfaction, through:
• maksimalisasi penggunaan kantong
ekonomis,
• maximizing the use of more economical sacks;
yang lebih
87
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
88
• optimalisasi pemakaian kraft serta mencari alternatif kraft
yang kualitasnya baik dan lebih mempunyai nilai tambah.
• optimizing the utilization of craft paper, while searching
for less expensive and good quality alternatives.
Pengembangan Bahan Baku
melakukan penelitian dan pengembangan dalam hal
pemanfaatan bahan baku alternatif (alternative raw
material) meliputi antara lain: fly ash, copper slag,
gypsum purified, dan valley ash, untuk meningkatkan
penggunaan bahan substitusi clinker.
raw material development
Research and development was aimed at the utilization of
alternative raw materials, e.g., ly ash, copper slag, puriied
gypsum, and valley ash. To ensure sustainable supplies of raw
materials, the Company is conducting several studies to ind
new sources, including the mapping of potential land areas.
Pengembangan Bahan bakar
perseroan telah melakukan langkah-langkah meliputi:
development in fuel
The Company has undertaken the following key steps:
• membuat perencanaan kebutuhan batubara jangka
panjang untuk memenuhi kebutuhan pabrik saat ini
dan rencana pengembangan perseroan.
• planned long term requirements for coal to meet both
current consumption and future growth.
• melakukan kontrak batubara jangka panjang dengan
penambang skala besar untuk memenuhi kebutuhan
operasional dan pengamanan pasokan jangka panjang.
• entered into long term coal contracts with large scale
mining operators to meet operational needs and secure
long term supplies.
• melakukan upgrade fasilitas produksi dan membangun
coal mill baru untuk kesiapan penggunaan batubara
low calorie.
• upgraded production facilities and built new coal mills
in readiness for the utilization of low calorie coal.
• penggunaan bahan bakar alternatif (alternative fuel) dari
biomass, limbah industri, dll. hal ini dilakukan dengan
membangun fasilitas feeding alternative fuel yang sudah
selesai dan beroperasi di tahun 2009. penggunaan
bahan bakar alternatif selain untuk mendukung eisiensi
juga merupakan kepedulian perseroan dalam hal
• used alternative fuels from biomass, industrial waste,
etc. This was accomplished by alternative fuel feeding
facilities, which were completed and commenced
operations in 2009. The use of alternative fuels not
89
pengurangan efek gas rumah kaca (global warming),
dengan memberi kontribusi pengurangan gas Co2.
only increases eficiency but also reduces greenhouse
gas emissions.
sinergi Pengadaan
dalam upaya meningkatkan eisiensi dan efektiitas
proses pengadaan, perseroan melakukan kegiatan
sinergi pengadaan untuk barang strategis dan jasa,
antara lain meliputi: batubara, kertas kraft, belt
conveyor, brick, castable dan suku cadang sejenis.
Procurement synergy
To improve the eficiency and effectiveness of its
procurement process, the Company optimizes synergy
in the procurement of strategic goods and services,
including: coal, craft paper, conveyor belts, bricks,
castable and other similar spare parts.
Terkait
dengan
pemasok,
dikelola
dengan
menerapkan vendor management dalam rangka
identifikasi, evaluasi dan hubungan kerjasama
dengan pemasok.
Vendor management is applied in the identiication,
evaluation and maintenance of relations with suppliers.
sinergi Engineering
melakukan kegiatan sinergi di bidang engineering
dengan memanfaatkan “resource group” untuk
meningkatkan produktivitas dan eisiensi. kegiatan
sinergi bidang engineering, meliputi:
engineering synergy
The Company facilitates synergy to increase
productivity and eficiency in the ield of engineering
through “resource groups”. activities related to the
above include:
• pengelolaan dan pengendalian capex,
• capex management and control;
• pelaksanaan proyek de-bottlenecking,
• de-bottlenecking project; and
• pelaksanaan pembangunan packing plant.
• packing plant construction.
• pelaksanaan pembangunan pabrik baru.
• construction of new plants.
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
Tinjauan kineRja keuanGan
Financial Performance Review
“Kami mengelola keuangan Perseroan
secara konservatif dan prudent,
mengutamakan pengamanan likuiditas
dan memelihara struktur permodalan
yang optimal dengan memperhatikan
kebutuhan pertumbuhan Perseroan.”
“We manage the Company’s finances
in a conservative and prudent manner,
prioritizing safeguarding of liquidity
and maintaining an optimal capital
structure while giving due attention to
the Company’s growth requirements.”
cholil hasan
direktur keuangan Chief Financial oficer
90
perseroan menghasilkan kinerja yang terus meningkat
di tengah luktuasi kondisi perekonomian dan ketatnya
persaingan sebagai hasil penerapan strategi secara
konsisten. Tinjauan pencapaian kinerja keuangan
perseroan diuraikan sebagai berikut:
The Company has managed to continuously improve
its performance, even in the midst of volatile economic
conditions and tight competition, due to the consistent
application of its strategy. a review of the Company’s
inancial performance is presented below:
ikhTisar laBa-ruGi
summary of sTaTemenTs of income
ikhTisaR laba RuGi peRseRoan, 2009 - 2008 (dalam Rp juTa, keCuali dinYaTakan lain)
summaRY oF CompanY sTaTemenTs oF inCome, 2009 - 2008 (in million Rp, unless oTheRWise sTaTed)
laba Rugi statements of income
pendapatan Revenue
2009
2008
perubahan
Changes
14.387.850
12.209.846
17,8%
beban pokok pendapatan Cost of Revenue
7.613.709
6.855.225
11,1%
laba kotor Gross proit
6.774.141
5.354.621
26,5%
beban usaha operating expenses
2.431.578
1.967.435
23,6%
laba usaha operating income
4.342.563
3.387.186
28,2%
laba bersih net income
3.326.488
2.523.544
31,8%
laba sebelum bunga, pajak, penyusutan
dan amortisasi (ebiTda)
earning before interest, Taxes, depreciation and amortization (ebiTda)
4.772.573
3.867.228
23,4%
jumlah Rata-rata Tertimbang saham beredar (dalam ribuan saham)
Total outstanding shares (in thousand of shares)
5.879.361
5.922.179
-0,7%
566
426
32,8%
laba bersih per saham dasar (Rupiah)
basic earnings per share (in Rupiah)
pembahasan dan analisis manajemen manaGemenT’s disCussion and analYsis
Pendapatan
pendapatan perseroan mencapai Rp14.388 miliar,
meningkat 17,8% dibanding tahun 2008, sebesar
Rp12.210 miliar. kontribusi pendapatan tersebut
diperoleh dari penjualan semen sebesar 99,3% dan
penjualan produk lain sebesar 0,7%. penyebab kenaikan
pendapatan adalah peningkatan volume penjualan
terutama penjualan dalam negeri (lihat penjelasan
kinerja pemasaran). di pasar domestik, perseroan
berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp14.079
miliar atau meningkat 19,7% di atas tahun sebelumnya,
sedangkan pendapatan ekspor mengalami penurunan
sebesar 31,4% dari tahun 2008 atau menjadi sebesar
Rp309 miliar.
revenue
The Company’s revenue reached Rp14,388 billion, an
increase of 17.8% compared to 2008’s Rp12,210 billion.
The biggest contributor to revenue was cement sales
at 99.3%, while sales of other products accounted
for 0.7%. This revenue growth was attributable to
an increase in sales volume, particularly in domestic
sales (see the review of marketing performance). in the
domestic market, the Company succeeded in recording
Rp14,079 billion in revenue, 19.7% increase compared
to the previous year, while export revenue declined by
31.4% to Rp309 billion.
Beban Pokok Pendapatan
perseroan senantiasa melakukan upaya untuk
menekan laju kenaikan biaya produksi melalui program
manajemen biaya.
cost of revenue
The Company has continued to contain increases
in production costs through its cost management
program.
beban pokok pendapatan perseroan pada tahun
2009 sebesar Rp7.614 miliar atau lebih tinggi 11,1%
dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp6.855 miliar.
Rasio beban pokok pendapatan terhadap pendapatan
mencapai 52,9% atau turun 3,2% dari tahun sebelumnya
sebesar 56,1%. hal ini membuktikan bahwa usahausaha sinergi dan eisiensi yang dilakukan perseroan
menunjukkan hasilnya.
The Company’s cost of revenue in 2009 was Rp7,614
billion or 11.1% higher than the previous years’ igure
of Rp6,855 billion. The cost of revenue to revenue
ratio was 52.9%, a decline of 3.2% from the prior year
at 56.1%. This is the testimony to the fact that the
synergy and eficiency measures put in place by the
Company are showing results.
Beban usaha
beban usaha perseroan tahun 2009 sebesar Rp2.432
miliar atau meningkat 23,6% dari tahun sebelumnya
sebesar Rp1.967 miliar. peningkatan ini dipengaruhi
oleh naiknya beban penjualan sebesar 26,1% terutama
disebabkan oleh meningkatnya harga bbm dan
pengiriman semen ke luar pulau.
operating expenses
The Company’s operating expenses in 2009 amounted
to Rp2,432 billion, up 23.6% from 2008 igure of
Rp1,967 billion. This increase was inluenced by a
26.1% increase in the cost of sales which was due to an
increase in shipments to outer islands and an increase
in fuel prices.
beban umum dan administrasi meningkat 21,1%,
terutama dipengaruhi oleh penyesuaian biaya tenaga
kerja, biaya konsultan untuk studi dalam rangka
pelaksanaan aksi korporasi, serta meningkatnya
kegiatan program kemitraan dan bina lingkungan
sebagai wujud kepedulian perseroan terhadap
lingkungan dan usaha mikro.
General and administrative costs rose 21.1% mainly due
to increase in employee costs and consultancy fees for
studies conducted in connection with the implementation of
strategic corporate initiatives. There was continued increase
in activities under the partnership and environmental
management program and this is a manifestation of the
Company’ concern and support for the environment and
the development of micro enterprises.
laba dan marjin
dengan berbagai upaya eisiensi tersebut di atas,
laba kotor mencapai sebesar Rp6.774 miliar atau
meningkat 26,5% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar Rp5.355 miliar. marjin laba kotor
mencapai 47,1% atau lebih tinggi 3,2% dibanding
tahun sebelumnya sebesar 43,9%.
income and margins
on the back of the various eficiency measures
mentioned above, gross proit reached Rp6,774 billion,
increasing 26.5% from Rp5,355 billion in the prior year.
The gross proit margin reached 47.1%, or 3.2% higher
than 43.9% in the previous year.
91
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
92
perseroan memperoleh laba usaha sebesar Rp4.343
miliar atau meningkat 28,2% dibanding tahun
sebelumnya sebesar Rp3.387 miliar, sehingga marjin
laba usaha menjadi 30,2% atau meningkat 2,5% dari
tahun 2008 sebesar 27,7%.
The Company recorded an operating income of
Rp4,343 billion, an increase of 28.2% compared to
the previous year at Rp3,387 billion, resulting in an
operating margin of 30.2%, representing a 2.5%
increase from 27.7% in 2008.
ebiTda tahun 2009 mencapai Rp4.773 miliar atau
meningkat 23,4% dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar Rp3.867 miliar sehingga marjin ebiTda
perseroan meningkat 1,5% dari 31,7% di tahun 2008
menjadi sebesar 33,2% pada tahun 2009. pencapaian ini
meningkatkan kemampuan perseroan dalam memenuhi
kewajiban beban bunga, melakukan pinjaman dan
kegiatan investasi.
ebiTda in 2009 reached Rp4,773 billion or an increase
of 23.4% compared to the prior year igure of Rp3,867
billion, which increased the Company’s ebiTda margin
by 1.5% from 31.7% in 2008 to 33.2% in 2009. This
achievement further enhanced the Company’s ability to
fulill its interest expense obligations, obtain loans and
undertake investment activities.
laba Bersih dan laba Bersih per saham
setelah memperhitungkan pendapatan lain-lain (bersih)
sebesar Rp302 miliar dan beban pajak penghasilan
sebesar Rp1.302 miliar serta hak minoritas atas laba
bersih anak perusahaan sebesar Rp26 miliar, perseroan
mampu membukukan laba bersih sebesar Rp3.326 miliar
atau meningkat 31,8% dibanding tahun sebelumnya
sebesar Rp2.524 miliar dengan net margin mencapai
23,1% atau naik 2,4% dari tahun lalu.
net income and Basic earnings per share
after calculating other expenses (net) of Rp302 billion
and income tax expenses of Rp1,302 billion as well as
minority interests in subsidiaries of Rp26 billion, The
Company recorded a net income of Rp3,326 billion, or
an increase of 31.8% compared to the previous year’s
Rp2,524 billion. net margin of 23.1% was also 2.4%
higher than 2008.
laba bersih per saham dasar tahun 2009 sebesar
Rp566 per lembar saham (dalam angka penuh) atau
meningkat 32,8% dari tahun 2008 sebesar Rp426 per
lembar saham (dalam angka penuh) yang menunjukkan
perseroan mampu memberikan peningkatan nilai
kepada pemegang saham.
basic earnings per share in 2009 amounted to Rp566
per share (in full Rupiah), an increase of 32.8% from
Rp426 per share (in full Rupiah) in 2008, indicating
the Company’s ability to deliver added value to
shareholders.
ikhTisar neraca
Balance sheeT hiGhliGhTs
ikhTisaR neRaCa peRseRoan, 2009 - 2008 (dalam Rp juTa, keCuali dinYaTakan lain)
CompanY balanCe sheeT hiGhliGhTs, 2009 - 2008 (in million Rp, unless oTheRWise sTaTed)
keterangan description
aktiva lancar Current assets
investasi pada perusahaan asosiasi
investments in associates
aset Tetap Fixed assets
aktiva Tidak lancar lainnya
other non-Current assets
jumlah aktiva Total assets
kewajiban lancar Current liabilities
kewajiban Tidak lancar
non-Current liabilities
Total kewajiban Total liabiities
hak minoritas atas ekuitas anak perusahaan
minority interest in equity of subsidiaries
jumlah ekuitas Total equity
2009
2008
perubahan Changes
8.207.041
7.083.422
15,9%
66.671
59.566
11,9%
4.014.143
3.308.878
21,3%
663.453
151.098
339,1%
12.951.308
10.602.964
22,1%
2.294.842
2.090.589
9,8%
338.372
338.660
-0,1%
2.633.214
2.429.249
8,4%
120.415
104.129
15,6%
10.197.679
8.069.586
26,4%
pembahasan dan analisis manajemen manaGemenT’s disCussion and analYsis
aktiva
pada tanggal 31 desember 2009, posisi aktiva perseroan
ditutup dengan jumlah Rp12.951 miliar, atau naik 22,1%
dibanding posisi akhir tahun 2008 sebesar Rp10.603
miliar. posisi aktiva tersebut dipengaruhi oleh saldo
aktiva lancar sebesar Rp8.207 miliar lebih tinggi 15,9%
dibanding dengan posisi tahun sebelumnya sebesar
Rp7.083 miliar. hal–hal yang berpengaruh terhadap
kenaikan aktiva lancar adalah sebagai berikut:
assets
on december 31, 2009, the Company’s asset position
closed at Rp12,951 billion, or an increase of 22.1%
compared to the 2008 inal position of Rp10,603 billion.
This asset position was inluenced by the current
assets balance of Rp8,207 billion, which was 15.9%
higher than the prior year’s position of Rp7,083 billion.
The increase in current assets was attributable to the
following factors:
• kas dan setara kas, kas dan setara kas yang dibatasi
penggunaannya, serta investasi jangka Pendek
• cash and cash equivalents, cash and cash equivalents
with restricted use, and short term investments
saldo kas dan setara kas, kas dan setara kas yang
dibatasi penggunaannya serta investasi jangka
pendek (tidak termasuk investasi pada reksadana)
naik sebesar Rp1.394 miliar disebabkan adanya
kenaikan pendapatan dan semakin cepatnya
kolektibilitas piutang usaha. sehingga kas dan
setara kas menjadi sebesar Rp5.283 miliar yang
antara lain terdiri dari kas sebesar Rp2 miliar,
ditempatkan di rekening giro sebesar Rp458 miliar
atau 9% dari jumlah kas dan setara kas, serta
deposito berjangka sebesar Rp4.770 miliar atau
sebesar 91% dari jumlah kas dan setara kas.
The balance of cash and cash equivalents, cash
and cash equivalents with restricted use and short
term investments (excluding investments in mutual
funds) increased by Rp1,394 billion as a result of the
growth in revenue and the improving collectability
of trade receivables. Cash and cash equivalents
thus amounted to Rp5,283 billion, among others
consisting of cash of Rp2 billion, deposited in
current accounts amounting to Rp458 billion or 9%
of the total cash and cash equivalents, and in time
deposits amounting to Rp4,770 billion or 91% of the
total cash and cash equivalents.
kas dan setara kas perseroan ditempatkan di pT bank
mandiri (persero) Tbk, pT bank negara indonesia
(persero) Tbk, pT bank Rakyat indonesia (persero)
Tbk, pT bank Central asia Tbk, deutsche bank, pT
bank Cimb niaga Tbk dan pT bank mega Tbk, dan
bank lainnya, baik dalam mata uang Rupiah, euro
maupun dolar as.
The Company’s cash and cash equivalents are placed
in pT bank mandiri (persero) Tbk, pT bank negara
indonesia (persero) Tbk, pT bank Rakyat indonesia
(persero) Tbk, pT bank Central asia Tbk, deutsche
bank, pT bank Cimb niaga Tbk and pT bank mega
Tbk, as well as in other banks, in Rupiah, euros and
us dollars.
penyebab perubahan komposisi kas tersebut berasal
dari berbagai aktivitas seperti dijelaskan pada
perubahan arus kas di bawah.
The change in the cash composition came about as
the result of various activities, as explained below
under changes in cash low.
• Piutang usaha
piutang usaha perseroan tercatat sebesar Rp1.425
miliar pada akhir tahun 2009 atau turun 4,4% dari
akhir tahun 2008 sebesar Rp1.490 miliar meskipun
pendapatan mengalami peningkatan. Rata-rata
perputaran piutang mengalami percepatan dari
36 hari menjadi 34 hari. penyisihan piutang
ragu-ragu juga mengalami penurunan dari Rp62
miliar menjadi Rp60 miliar. hal ini menunjukkan
pengelolaan piutang semakin baik.
• Trade receivables
The Company recorded trade receivables of Rp1,425
billion, a decline of 4.4% from the end of 2008 position
of Rp1,490 billion despite the growth in revenue. The
average collection period improved from 36 days to
34 days. The provision for doubtful accounts was also
reduced from Rp62 billion to Rp60 billion, relecting
the improved management of receivables.
93
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
umuR piuTanG usaha peRseRoan, 31 desembeR 2009 dan 2008 (dalam Rp juTa)
CompanY’s TRade ReCeiVables bY aGe, desembeR 31, 2009 and 2008 (in million Rp)
jumlah Total
kategori Category
lancar Current
lewat jatuh tempo overdue
jumlah Total
94
1.258.351
1.072.812
226.912
479.893
1.485.263
1.552.705
(59.960)
(62.434)
1.490.271
14.387.850
12.209.846
9,9%
12,2%
% piutang usaha terhadap pendapatan
% Total Receivable to Revenue
• Persediaan
2008
1.425.303
penyisihan piutang ragu-ragu provision for doubtful account
jumlah piutang usaha Total
pendapatan Revenue
2009
• inventories
posisi persediaan bersih pada akhir tahun
adalah Rp1.408 miliar atau turun sebesar 14,1%
dibandingkan posisi akhir tahun sebelumnya
sebesar Rp1.638 miliar. saldo persediaan tersebut
terutama terdiri dari persediaan bahan baku dan
penolong sebesar Rp630 miliar, suku cadang
bersih sebesar Rp535 miliar, barang dalam proses
sebesar Rp172 miliar dan persediaan lainnya
sebesar Rp118 miliar.
hal ini menunjukkan
semakin baiknya pengelolaan persediaan.
The net inventory position at year-end was Rp1,408
billion, a decrease of 14.1% compared to the end of
the previous year when it stood at Rp1,638 billion.
The inventory balance consists primarily of raw
and indirect materials amounting to Rp630 billion,
net spare parts amounting to Rp535 billion, workin-progress amounting to Rp172 billion and other
inventories totaling Rp118 billion. This relects the
improvements made in inventory management.
aktiva Tidak lancar
aktiva Tidak lancar pada akhir 2009 sebesar
Rp4.744 miliar atau meningkat 34,8% dibanding
akhir 2008. peningkatan terbesar dari aktiva tidak
lancar tersebut berasal dari kenaikan aset tetap
bersih dan uang muka dalam rangka pembangunan
pabrik semen baru dan pembangkit listrik
sehubungan dengan salah satu upaya perseroan
dalam meningkatkan kapasitas.
non-current assets
non-current assets stood at Rp4,744 billion at the end
of the year, an increase of 34.8% compared to the end
of 2008. The growth in non-current assets was caused
by an increase in net ixed assets and advances
in connection with the construction of new plants
and power plants as part of the Company’s effort to
increase capacity.
kewajiban
jumlah kewajiban perseroan pada tanggal 31
desember 2009 tercatat sebesar Rp2.633 miliar
atau meningkat 8,4% dibanding tahun sebelumnya
Rp2.429 miliar. posisi kewajiban lancar pada akhir
tahun sebesar Rp2.295 miliar atau naik 9,7% dari
posisi tahun lalu, sedangkan posisi kewajiban
tidak lancar sebesar Rp338 miliar atau 0,1% di
bawah posisi tahun lalu. hal-hal yang berpengaruh
terhadap kewajiban lancar adalah sebagai berikut:
liabilities
The Company’s total liabilities as at december 31,
2009 stood at Rp2,633 billion, an increase of 8.4%
compared to the previous year’s position of Rp2,429
billion. Current liabilities at year-end amounted to
Rp2,295 billion, up 9.7% from the previous year, while
the non-current liabilities position was Rp338 billion or
just 0.1% below the position at the same time last year.
The factors inluencing current liabilities are as follows:
• hutang usaha
• Trade Payables
posisi hutang usaha pada akhir tahun 2009 turun
sebesar 3,6% menjadi Rp776 miliar dibandingkan
dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp805 miliar.
Trade payables position at the close of 2009 declined
3.6% to Rp776 billion from the Rp805 billion recorded
at the end of the prior year.
pembahasan dan analisis manajemen manaGemenT’s disCussion and analYsis
Kenaikan laba bersih membuat
ekuitas meningkat 26,4% menjadi
Rp10,2 triliun, menunjukkan
kemampuan Perseroan melakukan
investasi pengembangan usaha
95
The increase in net income triggered
a 26.4% increase in equity to
Rp10.2 trillion, which further boosts
the Company’s ability to invest for
business growth
• Beban yang masih harus dibayar
posisi beban yang masih harus dibayar pada akhir
tahun 2009 sebesar Rp789 miliar atau naik sebesar
Rp148 miliar antara lain karena adanya kenaikan
biaya program kemitraan, tunjangan produktifitas,
uang jasa dan tantiem serta biaya pemasaran.
• hutang Pajak
posisi hutang pajak perseroan pada akhir tahun
2009 sebesar Rp539 miliar atau naik sebesar
Rp77 miliar. hal ini sebagai akibat kenaikan laba
sebelum pajak perseroan meskipun terdapat
penurunan tarif pajak penghasilan badan.
• accrued expenses
accrued expenses at the end of 2009 amounted
to Rp789 billion, or an increase of Rp148 billion,
attributable to, among other things, increases in
partnership program costs, productivity allowances,
compensation and bonuses, and marketing expenses.
• Tax Payable
The Company’s tax payable position at the end of
2009 was Rp539 billion or an increase Rp77 billion.
This was the result of an increase in the Company’s
proit before tax despite a reduction in the corporate
income tax rate.
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
96
ekuitas
jumlah ekuitas per 31 desember 2009 sebesar
Rp10.198 miliar atau meningkat 26,4% dari tahun
sebelumnya, sebesar Rp8.070 miliar. peningkatan
tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan laba
bersih tahun 2009.
equity
Total equity as at december 31, 2009 amounted to
Rp10,198 billion, up 26.4% from the previous year’s
igure of Rp8,070 billion. This increase was largely due
to the growth in net income in 2009.
perseroan melakukan pembelian kembali saham
sebanyak 68.032.000 lembar saham dengan nilai
transaksi sebesar Rp199 miliar sejak 13 oktober
2008 sampai dengan 9 januari 2009. pada tanggal
7 oktober 2009 perseroan menjual seluruh saham
yang dibeli kembali dengan nilai Rp413 miliar.
keuntungan atas penjualan tersebut sebesar Rp211
miliar menambah “Tambahan modal disetor”.
The Company conducted a buy-back of 68,032,000
shares with a total transaction value of Rp199 billion
between october 13, 2008 and 9 january 2009. on
october 7, 2009 the Company sold all the bought-back
shares for a value of Rp413 billion. The proceeds from
this sale, amounting to Rp211 billion, were booked as
“additional paid-in capital”.
pada nopember 2009, perseroan menempatkan
investasi di reksadana sebesar Rp50 miliar.
keuntungan yang belum direalisasi atas pemilikan
efek pada tanggal 31 desember 2009 sebesar Rp3
miliar dan diakui sebagai komponen ekuitas.
in november 2009, the Company placed a total of Rp50
billion in mutual funds. unrealized gains on securities
holdings as at december 31, 2009 amounted to Rp3
billion and are recognized as a component of equity.
struktur modal
perseroan menetapkan kebijakan struktur modal yang
mampu mencerminkan perimbangan penggunaan
komposisi modal sendiri dengan pinjaman agar
dapat memaksimalkan nilai perseroan.
capital structure
The Company has determined a capital structure that
is capable of reflecting a balance between the use of
equity and loans in order to maximize the value of
the Company.
dalam
pelaksanaanya,
perseroan
berusaha
mempertahankan struktur permodalan yang prudent agar
memiliki leksibilitas dan daya tahan dalam menghadapi
perubahan dampak ekonomi secara global.
in practice, the Company strives to maintain a prudent
capital structure to ensure the Company has the
lexibility and resilience to face the impact of any
changes in the global economy.
kebijakan dividen
dividen hanya dapat di
80
pembahasan dan
analisis manajemen
Management’s Discussion
and Analysis
Perencanaan dan pelaksanaan investasi
yang prudent dan penerapan empat
fokus pengelolaan strategi secara
konsisten untuk mengatasi tantangan
dan mengokohkan pertumbuhan kinerja
secara berkesinambungan
Prudent investment planning and
implementation, as well as the consistent
application of the four strategic focuses, are the
keys to overcoming challenges and solidifying
sustainability of growth
Tinjauan ekonomi, indusTRi dan
pRospek usaha
Review of Economy, Industry, and
Business Prospects
Tinjauan umum Perekonomian indonesia
perekonomian indonesia dipengaruhi oleh gejolak
perekonomian global yang masih terimbas dampak
resesi yang dimulai akhir 2008. pada akhir tahun 2009
sejalan dengan stabilnya perekonomian dunia yang
ditandai dengan menguatnya kembali transaksi dan
indeks harga saham di pasar inansial utama serta
menguatnya kembali harga-harga komoditas utama,
perekonomian indonesia mulai membaik.
overview of The indonesian economy
indonesia’s economic conditions were inluenced by
the global economic crisis, the impact of which was
felt in the recession that began at the end of 2008. by
the end of 2009, the gradual return of some stability
in the global economic conditions was relected in the
increase in transaction levels and the stock price indices
on the main inancial markets. Further supported by the
rebound in commodity prices, indonesia’s economic
conditions and prospects indicated improvements.
ekonomi indonesia tidak sempat mengalami kontraksi
perekonomian,
namun
mengalami
pelambatan
pertumbuhan. Gdp indonesia pada tahun 2009
mencatat pertumbuhan sebesar 4,5% sedikit melemah
dibandingkan Gdp tahun 2008 yang tumbuh sebesar
6,1%. sementara itu indikator ekonomi lainnya
berangsur mulai membaik pada semester kedua 2009.
although the indonesian economy did not contract
during the onslaught of the crisis, it did experience slower
growth. in 2009, indonesia’s Gdp recorded growth of
4.5%, weaker than the Gdp growth rate of 6.1% in 2008.
inlation rate declined from 11.1% in 2008 to only 2.8
% while bi interest rate stood at 6.5% by close of 2009
compared to 8.75% at the beginning of the year.
pasar modal indonesia mencatat prestasi yang
mengesankan sebagai salah satu bursa dengan
kenaikan indeks tertinggi di asia, yakni 85% diatas
level ihsG 1.340,9 akhir tahun 2008, ditutup pada level
2.519,0 diakhir tahun 2009. dengan seluruh indikator
ekonomi makro tersebut, banyak ekonom berpendapat,
perekonomian indonesia berada pada kondisi yang baik
dan siap berkembang lebih lanjut di masa mendatang.
Within this context, the indonesian capital market
achieved one of the highest index gains in asia of 85%
i.e., jCi level of 2,519.0 at the end of 2009 compared
to 1,340.9 at the end of 2008. Given all these macro
economic indicators, many economists are of the opinion
that the indonesian economy has sound fundamentals
and is poised to develop further in the future.
81
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
Tinjauan indusTri
sampai akhir tahun 2009, belum ada perubahan
signiikan dalam industri semen indonesia. kondisi
perekonomian yang kurang mendukung sejak akhir
semester dua 2008 hingga awal semester kedua
tahun 2009, membuat rencana investasi beberapa
pelaku industri semen utama di indonesia tertunda.
dalam kurun waktu tersebut, hanya perseroan yang
mulai merealisasikan rencana ekspansinya dengan
membangun dua unit pabrik baru di sulawesi dan jawa,
dengan kapasitas masing-masing sebesar 2,5 juta ton
semen dan direncanakan mulai berproduksi di tahun
2011 dan 2012.
review of The indusTry
The indonesian cement industry has not experienced any
signiicant change in 2009. however, the weak economic
condition that stretched from the second semester of
2008 to the beginning of the second semester of 2009
resulted in the postponement of investment plans by
the major producers. The Company, however, continued
its expansion plans by constructing two new plants, in
sulawesi and java, each with a capacity of 2.5 million
tons of cement and scheduled to start production in
2011 and 2012 respectively.
Produksi, Penjualan dan ProsPek usaha
Total produksi semen nasional pada tahun 2009 turun
sebesar 2,8% dari 38,6 juta ton, menjadi 37,5 juta ton,
sementara permintaan semen nasional tumbuh sebesar
2,9% menjadi 39,1 juta ton. pertumbuhan permintaan
semen tahun 2009 tersebut dipicu oleh membaiknya
kondisi perekonomian indonesia yang memacu realisasi
proyek-proyek pemerintah dan swasta pada semester ii.
ProducTion, sales and Business ProsPecTs
The total domestic production of cement decreased by
2.8% in 2009, from 38.6 million tons to 37.5 million tons,
while domestic demand grew by 2.9% to reach 39.1
million tons. The demand growth was was triggered by
the improving economic conditions in indonesia, which
supported the realization of various government and
private projects in the second semester of 2009.
82
konsumsi semen domestik (dalam juta ton)
Domestic Cement Consumption (in million tons)
jawa
Java
luar jawa
Outer Islands
11.5
12.4
14.5
16.8
17.5
18.8
19.6
19.6
21.2
21.6
05
06
07
08
09
di masa mendatang, seiring dengan perbaikan kondisi
perekonomian, konsumsi semen nasional diyakini akan
terus tumbuh. prediksi pertumbuhan perekonomian
indonesia di tahun 2010 diperkirakan sekitar 5,5% dan
akan tumbuh lebih tinggi di tahun-tahun berikutnya.
permintaan semen domestik diperkirakan tumbuh
seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional.
konsumsi semen di luar jawa akan terus meningkat lebih
cepat dibandingkan konsumsi di jawa. hal ini seiring
dengan peningkatan kegiatan perekonomian berbasis
sumber daya alam yang didukung oleh ketersediaan
infrastruktur di daerah-daerah tersebut.
in line with the improving economic conditions, domestic
cement consumption is expected - to expand further in
the future. The indonesian economy is expected to grow
by around 5.5% in 2010 and even further in the following
years. This is expected to boost the domestic cement
demand growth going forward. Going forward, cement
consumption outside java is expected to increase
at a higher rate compared to java as regions outside
java grow rapidly supported by the increase in natural
resource-based economic activities and development of
infrastructure facilities.
Tingkat pertumbuhan yang tinggi di luar pulau jawa
terutama sulawesi dan kalimantan menguntungkan
bagi penjualan perseroan secara keseluruhan, karena
perseroan memiliki fasilitas produksi yang berlokasi di
sulawesi. dengan kondisi demikian, maka pertumbuhan
volume penjualan perseroan di luar jawa pada
tahun 2009 meningkat tajam dibandingkan dengan
pertumbuhan volume penjualan di jawa.
The high level of growth outside of java, especially
in sulawesi and kalimantan, is advantageous for the
Company as it has production facilities located in
sulawesi from where it also supplies to the kalimantan
market. Within this context, in 2009, the Company’s
sales volume growth outside of java increased sharply.
pembahasan dan analisis manajemen manaGemenT’s disCussion and analYsis
Tinjauan kineRja opeRasional
Operational Performance Review
kegiatan perseroan dan anak perusahaan terdiri atas
4 bidang usaha, yakni industri semen, pertambangan,
produksi kantong semen dan pengembangan kawasan
industri. industri semen adalah segmen usaha utama
dengan kontribusi pendapatan di atas 97% dari total
pendapatan konsolidasi perseroan. Gambaran distribusi
pendapatan perseroan menurut segmen usaha selama
periode 2008-2009 adalah sebagai berikut.
The Company and its subsidiaries are active in four
business ields: cement, mining, cement sack production
and industrial estate development. Cement is the main
business segment, contributing more than 97% of the
Company’s consolidated income. Company income
distribution according to business segment during the
period 2008-2009 was as follows.
disTRibusi pendapaTan peRseRoan menuRuT seGmen usaha (dalam Rp juTa)
CompanY inCome disTRibuTion aCCoRdinG To business seGmenT (in million Rp)
segmen industri industry segment
semen Cement
2008
%
2009 *
%
12.136.961
97,2
14.319.060
97,5
pertambangan mining
181.684
1,5
182.326
1,2
kantong semen Cement bag
143.907
1,2
164.421
1,1
industrial estate industrial Real estate
25.291
0,2
26.894
0,2
Total Pendapatan Total revenue
12.487.843
14.692.701
*sebelum eliminasi before elimination
dari tabel tersebut, tampak bahwa sepanjang periode
tahun yang dilaporkan tidak ada perubahan komposisi
distribusi pendapatan perseroan. hal ini karena tiga
segmen usaha lain adalah pendukung segmen usaha
semen sebagai bidang usaha utama perseroan. oleh
karena itu, pembahasan berikut terkonsentrasi pada
uraian program dan realisasi kinerja operasional segmen
usaha semen.
From this table it can be inferred that during the
reporting period there were no shifts in the composition
of the Company’s income distribution. This is because
the three other segments support the cement business
segment as the Company’s primary ield of business.
hence, the following discussion focuses on explaining
the operating performance and programs of the cement
business segment.
seGmen usaha indusTri semen
cemenT indusTry Business
BIDANG PEMASARAN DAN DISTRIBUSI
MARKETING AND DISTRIBUTION
“Kami senantiasa meningkatkan
kualitas pelayanan kepada pelanggan
dengan memberikan produk yang
berkualitas, pasokan yang kontinyu
dan pengiriman tepat waktu.”
“We consistently improve the quality
of customer service by providing
continuous supply of quality products
with timely delivery. ”
irwan suarly
direktur pemasaran marketing director
83
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
84
Volume Penjualan dan Pangsa Pasar
untuk mendapatkan kinerja penjualan yang maksimal
di tengah kondisi perekonomian global yang belum
kondusif, fokus wilayah penjualan perseroan pada
tahun 2009 adalah di pasar domestik. sesuai dengan
keunggulan geograisnya dimana perseroan memiliki
lokasi pabrik yang strategis di wilayah barat, tengah dan
timur indonesia, manajemen menerapkan sinergi yang
terfokus pada lokasi, merk, distribusi dan penjualan
untuk memperoleh eisiensi yang optimal.
sales volume and market share
in the midst of the unfavourable global economic conditions
in 2009, the Company focused on the domestic market by
emphasizing sales in the regions. Throughout the year, the
Company leveraged its core advantage of wide geographic
presence which is supported by its strategically located
factories in the western, central and eastern regions of
indonesia. The Company continued to focus on increasing
synergies amongst its brands, distribution and sales to
achieve optimal eficiency in all locations.
secara keseluruhan, total volume penjualan perseroan
pada tahun 2009 termasuk ekspor mencapai 18,4
juta ton, dimana total volume penjualan domestik
meningkat 7,0% dibandingkan tahun sebelumnya,
sedangkan volume ekspor turun. pada tahun 2009 ini
perseroan masih mendominasi pangsa pasar semen
nasional sekitar 45%.
in 2009, total Company sales volume, including exports,
reached 18.4 tons. domestic sales volume increased
by 7.0% while export volume declined. The Company
continued to dominate the domestic cement market in
2009 with a market share of about 45%.
jaringan distribusi dan fasilitas Pendukung distribusi
untuk menjangkau wilayah pemasaran yang tersebar
di seluruh wilayah geograis yang luas sesuai dengan
lokasi unit produksinya, perseroan memiliki jaringan
distribusi yang tersebar dari ujung barat sampai
ujung Timur indonesia. jaringan distribusi perseroan,
terdiri atas distributor yang tersebar diseluruh pelosok
nusantara. para distributor memiliki jaringan toko-toko
yang berjumlah ribuan.
distribution network and distribution support facilities
The Company has established and maintains an
extensive distribution network with distributors
spread out geographically from its strategically placed
production units into all corners of the archipelago.
These distributors have a network of stores numbering
in the thousands throughout the country.
untuk mendukung kecepatan distribusi ke seluruh
pelosok nusantara dan meningkatkan eisiensi dan
jaringan distribusi, perseroan melakukan langkah
strategis dengan membangun fasilitas packing plant
di Ciwandan, dumai dan aceh. Packing plant di
Ciwandan dan aceh sudah mulai beroperasi sejak akhir
tahun 2009, sedangkan packing plant dumai masih
dalam proses penyelesaian konstruksi. (lihat Fasilitas
pendukung dan distribusi, hal 54-56)
in 2009, the Company took the strategic decision of
constructing packing plant facilities in Ciwandan, dumai
and aceh to further-improve distribution eficiency. This has
enabled the Company to further leverage its geographic
distribution advantage to accelerate distribution to all
corners of the archipelago. The packing plants at Ciwandan
and aceh began operating in 2009, while the packing plant
in dumai is now in the inal stages of construction. (see
“support Facilities” and “distribution,” pages 54-56)
komunikasi Pemasaran
perseroan melakukan upaya-upaya peningkatan
ekuitas merek dan loyalitas pelanggan guna
mempertahankan posisi market
leader, yaitu
dengan cara mengkomunikasikan secara terintegrasi
keunggulan produk dan layanan kepada masyarakat
melalui kegiatan-kegiatan komunikasi above-the-line
dan below-the-line diantaranya:
marketing communication
The Company consistently strives to maintain its position
as the market leader. it continues to enhance brand equity
and customer loyalty through above-the-line and belowthe-line communications geared towards communicating
the strength and competitive superiority of the Company’s
products and services to the customers through:
• komunikasi melalui integrasi konsep visual lintas
media.
• program loyalitas pelanggan
• integrated visual concepts across a wide range of
media;
• customer loyalty program; and
• formation of customer communities.
• pembentukan komunitas pelanggan
perseroan juga melakukan sosialisasi product
knowledge dan kunjungan ke pelanggan potensial
The Company actively enhances public knowledge of
its products by disseminating pertinent information and
pembahasan dan analisis manajemen manaGemenT’s disCussion and analYsis
seperti pabrikan serta proyek jembatan suramadu,
Fly over makassar, bendungan karebbe, jalan beton
sulawesi segmen maros-Pare-Pare,
duku-padang
pariaman, jembatan kelok 9 sumatera barat.
visiting potential customers, including factories and
construction sites, e.g., the suramadu bridge project,
the makassar lyover, the karebbe dam, the sulawesi
concrete road segment connecting maros and parepare, the duku-padang pariaman lyover and the West
sumatra kelok 9 bridge.
Pelayanan Pelanggan
perseroan membuka layanan pengaduan pelanggan
melalui beberapa saluran, yakni melalui surat, e-mail,
sms dan telepon. pengaduan pelanggan yang ditindak
lanjuti mencakup diantaranya mutu produk, ketepatan
pengiriman dan packing produk, tahapan pembayaran
dari distributor yang ditunjuk dan lain-lain.
customer service
The Company has put in place an easily accessible service
for customers to make complaints and provide suggestions
through various channels, namely by mail, e-mail, sms and
telephone. Customer complaints relating to various issues
are addressed, e.g., product quality, product shipping and
packing, payment process, etc.
Tim pelayanan Teknis perseroan
juga senantiasa
melakukan kunjungan ke pelanggan semen curah
antara lain: pelanggan pabrikan, readymix dan
proyek. berdasarkan survei kepuasan dan loyalitas
pelanggan yang dilakukan oleh universitas padjadjaran
menyatakan bahwa pelanggan puas dan loyal.
The Company’s technical services team also makes
regular visits to bulk cement customers, including
factories, readymix
suppliers and large project
developers. a survey on customer satisfaction and
loyalty undertaken by padjadjaran university has
indicated that the Company’s customers are satisied
and consistently loyal.
85
“Kami memproduksi semen dengan
teknologi ramah lingkungan, hemat
energi dan efisien untuk menghasilkan
produk berkualitas tinggi.”
“We produce cement with eco-friendly,
energy saving and efficient technology
to achieve a high quality product.”
suparni
direktur produksi production director
BidanG Produksi
“program peningkatan kapasitas perseroan” berhasil
meningkatkan kapasitas dari 18,0 juta ton di tahun 2008
menjadi 19,0 juta ton tahun 2009, terdiri dari semen
Gresik 9,0 juta ton, semen padang 5,9 juta ton dan
semen Tonasa 4,1 juta ton. perseroan memiliki kapasitas
terpasang sebesar 40,4% dari kapasitas nasional.
ProducTion
The Company’s “Capacity management program”
succeeded in increasing capacity from 18.0 million tons in
2008 to 19.0 million tons in 2009, with semen Gresik having
a capacity of 9.0 million tons, semen padang 5.9 million
tons and semen Tonasa 4.1 million tons. The Company’s
installed capacity stands at 40.4% of national capacity.
produksi semen turun dari 18,17 juta ton di tahun
2008 menjadi 18,14 juta ton di tahun 2009. penurunan
in 2009, cement production decreased to 18.14 million
tons from 18.17 million tons in 2008. This decrease
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
86
produksi terjadi karena gempa bumi di padang yang
menyebabkan gangguan operasi peralatan produksi
sehingga kehilangan kesempatan memproduksi semen
selama beberapa hari. selain itu, penurunan produksi
juga disebabkan kegiatan perbaikan peralatan utama
untuk kelancaran operasi serta meningkatkan eisiensi.
occurred due to the impact of the earthquake in padang,
which disrupted operations of production equipment for
several days. also, upgrading works and scheduled repair
and maintenance activities slightly impacted production
capacity but these efforts are necessary to improve
eficiency and increase capacity in the long term.
Penggunaan energi
batubara merupakan bahan bakar utama untuk operasi
kiln. Total kebutuhan batubara perseroan di tahun 2009
sebesar 3,1 juta ton, turun 3,4% dari penggunaan batubara
di tahun sebelumnya sebesar 3,2 juta ton. penurunan
konsumsi batubara ini dipengaruhi oleh peningkatan
eisiensi secara keseluruhan pada proses produksi.
energy use
Coal is the main fuel used for the operation of kilns.
in 2009, the Company required 3.1 tons of coal for
its activities, 3.4% below 3.2 million tons in the
previous year. The decrease in coal consumption
was due to increased efficiency across the entire
production process.
selain batubara, dalam proses produksi semen
dibutuhkan energi listrik yang cukup besar. kebutuhan
energi listrik perseroan dipenuhi dari pln dan
pembangkit sendiri.
in addition to coal, the cement production process
requires signiicant electricity power consumption. The
Company’s electricity needs are met by pln and its own
power plants.
Total biaya energi bagi proses produksi semen cukup
besar, dengan persentasi berkisar 35% dari beban pokok
pendapatan. perseroan melakukan langkah-langkah
untuk menekan besaran persentasi total biaya energi
tersebut, melalui program penelitian dan pengembangan
yang diuraikan pada pembahasan tersendiri.
The total energy costs for the cement production
process are quite high, at approximately 35% of the
cost of revenue. The Company has taken measures to
control this high percentage of energy costs through its
Research and development program, which is described
and discussed separately.
Penerapan Produksi Berwawasan lingkungan
perseroan menerapkan sistem manajemen yang terkait
dengan lingkungan yang terintegrasi kedalam sistem
manajemen semen Gresik (smsG).
Production with an environmental Perspective
The Company has successfully integrated the application
of an environmental management system in its overall
semen Gresik management system (sGms).
sistem manajemen yang terkait dengan
meliputi: sml iso-14001:2004, sistem
keselamatan dan kesehatan kerja (smk3)
18001:2007, serta penerapan program
improvement, 5R dan sistem saran.
lingkungan,
manajemen
dan ohsas
continuous
This environmentally friendly management system entails
sml iso-14001:2004 certiication, ohsas 18001:2007
certiication, application of the Work safety and health
management system (smk3) and the 5R principles,
along with the implementation of a suggestion system
and a continuous improvement program.
perseroan juga ikut berpartisipasi aktif dalam
upaya menurunkan efek pemanasan global (global
warming) dengan melakukan kegiatan CO2 reduction,
diantaranya:
The Company is also actively participating in efforts to
decrease the effects of global warming through Co2
reduction activities, including:
• meningkatkan produksi blended cement
• replacing ozone destroying materials in phases, such
as apaR materials, freon, etc.;
• penggantian bahan perusak ozon secara bertahap
seperti: bahan apaR, freon,dll.
• increasing blended cement production;
• implementing
mechanism).
Cdm
(Clean
development
• implementasi Cdm (Clean Development Mechanism)
perseroan bekerjasama dengan konsultan untuk
pengembangan proyek Cdm di semen Gresik, dengan
judul proyek ”Partial substitution of fossil fuels with
biomass at Semen Gresik cement plant in Tuban”.
The Company is also working together with an
experienced consultant to develop a Cdm project,
namely “partial substitution of fossil fuels with biomass
energy at the semen Gresik cement plant in Tuban”.
pembahasan dan analisis manajemen manaGemenT’s disCussion and analYsis
penandatanganan kontrak implementasi proyek Cdm
dengan konsultan sCC (Syndicatum Carbon Capital)
dilakukan tanggal 20 maret 2009 disaksikan oleh menteri
negara bumn. progress untuk proyek Cdm semen
Gresik, saat ini sudah mendapatkan persetujuan dari dnpi
(dewan nasional perubahan iklim) dan siap untuk proses
mendapatkan registrasi dari unFCCC. (lihat pembahasan
GCG, sub-bagian lingkungan hal 203 mengenai Cdm )
The Company signed the contract for the implementation
of the Cdm project with the consultant, syndicatum
Carbon Capital (sCC) on march 20, 2009. This Cdm
project, which has already been approved by the national
Climate Change board (dnpi), is ready for unFCCC
registration. (see the discussion on GCG concerning
Cdm in the environment sub-section on page 203)
“Kami selalu melakukan inovasi
untuk memproduksi semen secara
efisien, berkualitas tinggi dan
berwawasan lingkungan.”
“We consistently innovate to produce
high quality cement efficiently and
with an environmental perspective.”
suharto
direktur penelitian & pengembangan dan operasional
R&d and oprational director
BidanG PeneliTian dan PenGemBanGan
perseroan melakukan kegiatan penelitian dan
pengembangan dengan sasaran untuk meningkatkan
daya saing melalui pengembangan produk, penggunaan
bahan baku dan energi alternatif, serta melakukan
rekayasa proses produksi. aktivitas yang dilaksanakan
merupakan bagian dari program ”continuous
improvement” untuk meningkatkan pertumbuhan
jangka panjang. perseroan melakukan kegiatan
penelitian dan pengembangan yang mencakup:
research and develoPmenT
The Company continuously undertakes research
and development to increase its competitiveness
through innovation and product development,
the use of alternative raw materials and energy,
and realizing production process engineering.
such activities conducted is part of continues
improvement program to increase long term growth.
The Company carried out the following research
and development activities:
Pengembangan Produk
melakukan penelitian dan pengembangan untuk
menghasilkan produk berkualitas tinggi, dengan biaya
yang lebih eisien antara lain meliputi:
Product development
To produce high quality products with a more eficient
cost structure, the Company conducted research and
development involving:
• pengembangan produk blended cement,
• the development of blended cement products;
• meningkatkan penggunaan bahan substitusi clinker,
• increased usage of alternative materials to substitute
clinker;
• melakukan penelitian dan pengembangan di bidang
aplikasi produk untuk mendukung pelanggan
pabrikan, readymix dan proyek.
• research and development on product applications to
support factory, readymix and project customers.
Pengembangan kemasan
kegiatan pengembangan kemasan dilakukan dalam
rangka eisiensi dengan tetap mengedepankan kepuasan
pelanggan. langkah yang dilakukan meliputi:
Packing development
The developments in packing were made in order
to increase eficiency, while continuing to prioritize
customer satisfaction, through:
• maksimalisasi penggunaan kantong
ekonomis,
• maximizing the use of more economical sacks;
yang lebih
87
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
88
• optimalisasi pemakaian kraft serta mencari alternatif kraft
yang kualitasnya baik dan lebih mempunyai nilai tambah.
• optimizing the utilization of craft paper, while searching
for less expensive and good quality alternatives.
Pengembangan Bahan Baku
melakukan penelitian dan pengembangan dalam hal
pemanfaatan bahan baku alternatif (alternative raw
material) meliputi antara lain: fly ash, copper slag,
gypsum purified, dan valley ash, untuk meningkatkan
penggunaan bahan substitusi clinker.
raw material development
Research and development was aimed at the utilization of
alternative raw materials, e.g., ly ash, copper slag, puriied
gypsum, and valley ash. To ensure sustainable supplies of raw
materials, the Company is conducting several studies to ind
new sources, including the mapping of potential land areas.
Pengembangan Bahan bakar
perseroan telah melakukan langkah-langkah meliputi:
development in fuel
The Company has undertaken the following key steps:
• membuat perencanaan kebutuhan batubara jangka
panjang untuk memenuhi kebutuhan pabrik saat ini
dan rencana pengembangan perseroan.
• planned long term requirements for coal to meet both
current consumption and future growth.
• melakukan kontrak batubara jangka panjang dengan
penambang skala besar untuk memenuhi kebutuhan
operasional dan pengamanan pasokan jangka panjang.
• entered into long term coal contracts with large scale
mining operators to meet operational needs and secure
long term supplies.
• melakukan upgrade fasilitas produksi dan membangun
coal mill baru untuk kesiapan penggunaan batubara
low calorie.
• upgraded production facilities and built new coal mills
in readiness for the utilization of low calorie coal.
• penggunaan bahan bakar alternatif (alternative fuel) dari
biomass, limbah industri, dll. hal ini dilakukan dengan
membangun fasilitas feeding alternative fuel yang sudah
selesai dan beroperasi di tahun 2009. penggunaan
bahan bakar alternatif selain untuk mendukung eisiensi
juga merupakan kepedulian perseroan dalam hal
• used alternative fuels from biomass, industrial waste,
etc. This was accomplished by alternative fuel feeding
facilities, which were completed and commenced
operations in 2009. The use of alternative fuels not
89
pengurangan efek gas rumah kaca (global warming),
dengan memberi kontribusi pengurangan gas Co2.
only increases eficiency but also reduces greenhouse
gas emissions.
sinergi Pengadaan
dalam upaya meningkatkan eisiensi dan efektiitas
proses pengadaan, perseroan melakukan kegiatan
sinergi pengadaan untuk barang strategis dan jasa,
antara lain meliputi: batubara, kertas kraft, belt
conveyor, brick, castable dan suku cadang sejenis.
Procurement synergy
To improve the eficiency and effectiveness of its
procurement process, the Company optimizes synergy
in the procurement of strategic goods and services,
including: coal, craft paper, conveyor belts, bricks,
castable and other similar spare parts.
Terkait
dengan
pemasok,
dikelola
dengan
menerapkan vendor management dalam rangka
identifikasi, evaluasi dan hubungan kerjasama
dengan pemasok.
Vendor management is applied in the identiication,
evaluation and maintenance of relations with suppliers.
sinergi Engineering
melakukan kegiatan sinergi di bidang engineering
dengan memanfaatkan “resource group” untuk
meningkatkan produktivitas dan eisiensi. kegiatan
sinergi bidang engineering, meliputi:
engineering synergy
The Company facilitates synergy to increase
productivity and eficiency in the ield of engineering
through “resource groups”. activities related to the
above include:
• pengelolaan dan pengendalian capex,
• capex management and control;
• pelaksanaan proyek de-bottlenecking,
• de-bottlenecking project; and
• pelaksanaan pembangunan packing plant.
• packing plant construction.
• pelaksanaan pembangunan pabrik baru.
• construction of new plants.
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
Tinjauan kineRja keuanGan
Financial Performance Review
“Kami mengelola keuangan Perseroan
secara konservatif dan prudent,
mengutamakan pengamanan likuiditas
dan memelihara struktur permodalan
yang optimal dengan memperhatikan
kebutuhan pertumbuhan Perseroan.”
“We manage the Company’s finances
in a conservative and prudent manner,
prioritizing safeguarding of liquidity
and maintaining an optimal capital
structure while giving due attention to
the Company’s growth requirements.”
cholil hasan
direktur keuangan Chief Financial oficer
90
perseroan menghasilkan kinerja yang terus meningkat
di tengah luktuasi kondisi perekonomian dan ketatnya
persaingan sebagai hasil penerapan strategi secara
konsisten. Tinjauan pencapaian kinerja keuangan
perseroan diuraikan sebagai berikut:
The Company has managed to continuously improve
its performance, even in the midst of volatile economic
conditions and tight competition, due to the consistent
application of its strategy. a review of the Company’s
inancial performance is presented below:
ikhTisar laBa-ruGi
summary of sTaTemenTs of income
ikhTisaR laba RuGi peRseRoan, 2009 - 2008 (dalam Rp juTa, keCuali dinYaTakan lain)
summaRY oF CompanY sTaTemenTs oF inCome, 2009 - 2008 (in million Rp, unless oTheRWise sTaTed)
laba Rugi statements of income
pendapatan Revenue
2009
2008
perubahan
Changes
14.387.850
12.209.846
17,8%
beban pokok pendapatan Cost of Revenue
7.613.709
6.855.225
11,1%
laba kotor Gross proit
6.774.141
5.354.621
26,5%
beban usaha operating expenses
2.431.578
1.967.435
23,6%
laba usaha operating income
4.342.563
3.387.186
28,2%
laba bersih net income
3.326.488
2.523.544
31,8%
laba sebelum bunga, pajak, penyusutan
dan amortisasi (ebiTda)
earning before interest, Taxes, depreciation and amortization (ebiTda)
4.772.573
3.867.228
23,4%
jumlah Rata-rata Tertimbang saham beredar (dalam ribuan saham)
Total outstanding shares (in thousand of shares)
5.879.361
5.922.179
-0,7%
566
426
32,8%
laba bersih per saham dasar (Rupiah)
basic earnings per share (in Rupiah)
pembahasan dan analisis manajemen manaGemenT’s disCussion and analYsis
Pendapatan
pendapatan perseroan mencapai Rp14.388 miliar,
meningkat 17,8% dibanding tahun 2008, sebesar
Rp12.210 miliar. kontribusi pendapatan tersebut
diperoleh dari penjualan semen sebesar 99,3% dan
penjualan produk lain sebesar 0,7%. penyebab kenaikan
pendapatan adalah peningkatan volume penjualan
terutama penjualan dalam negeri (lihat penjelasan
kinerja pemasaran). di pasar domestik, perseroan
berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp14.079
miliar atau meningkat 19,7% di atas tahun sebelumnya,
sedangkan pendapatan ekspor mengalami penurunan
sebesar 31,4% dari tahun 2008 atau menjadi sebesar
Rp309 miliar.
revenue
The Company’s revenue reached Rp14,388 billion, an
increase of 17.8% compared to 2008’s Rp12,210 billion.
The biggest contributor to revenue was cement sales
at 99.3%, while sales of other products accounted
for 0.7%. This revenue growth was attributable to
an increase in sales volume, particularly in domestic
sales (see the review of marketing performance). in the
domestic market, the Company succeeded in recording
Rp14,079 billion in revenue, 19.7% increase compared
to the previous year, while export revenue declined by
31.4% to Rp309 billion.
Beban Pokok Pendapatan
perseroan senantiasa melakukan upaya untuk
menekan laju kenaikan biaya produksi melalui program
manajemen biaya.
cost of revenue
The Company has continued to contain increases
in production costs through its cost management
program.
beban pokok pendapatan perseroan pada tahun
2009 sebesar Rp7.614 miliar atau lebih tinggi 11,1%
dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp6.855 miliar.
Rasio beban pokok pendapatan terhadap pendapatan
mencapai 52,9% atau turun 3,2% dari tahun sebelumnya
sebesar 56,1%. hal ini membuktikan bahwa usahausaha sinergi dan eisiensi yang dilakukan perseroan
menunjukkan hasilnya.
The Company’s cost of revenue in 2009 was Rp7,614
billion or 11.1% higher than the previous years’ igure
of Rp6,855 billion. The cost of revenue to revenue
ratio was 52.9%, a decline of 3.2% from the prior year
at 56.1%. This is the testimony to the fact that the
synergy and eficiency measures put in place by the
Company are showing results.
Beban usaha
beban usaha perseroan tahun 2009 sebesar Rp2.432
miliar atau meningkat 23,6% dari tahun sebelumnya
sebesar Rp1.967 miliar. peningkatan ini dipengaruhi
oleh naiknya beban penjualan sebesar 26,1% terutama
disebabkan oleh meningkatnya harga bbm dan
pengiriman semen ke luar pulau.
operating expenses
The Company’s operating expenses in 2009 amounted
to Rp2,432 billion, up 23.6% from 2008 igure of
Rp1,967 billion. This increase was inluenced by a
26.1% increase in the cost of sales which was due to an
increase in shipments to outer islands and an increase
in fuel prices.
beban umum dan administrasi meningkat 21,1%,
terutama dipengaruhi oleh penyesuaian biaya tenaga
kerja, biaya konsultan untuk studi dalam rangka
pelaksanaan aksi korporasi, serta meningkatnya
kegiatan program kemitraan dan bina lingkungan
sebagai wujud kepedulian perseroan terhadap
lingkungan dan usaha mikro.
General and administrative costs rose 21.1% mainly due
to increase in employee costs and consultancy fees for
studies conducted in connection with the implementation of
strategic corporate initiatives. There was continued increase
in activities under the partnership and environmental
management program and this is a manifestation of the
Company’ concern and support for the environment and
the development of micro enterprises.
laba dan marjin
dengan berbagai upaya eisiensi tersebut di atas,
laba kotor mencapai sebesar Rp6.774 miliar atau
meningkat 26,5% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar Rp5.355 miliar. marjin laba kotor
mencapai 47,1% atau lebih tinggi 3,2% dibanding
tahun sebelumnya sebesar 43,9%.
income and margins
on the back of the various eficiency measures
mentioned above, gross proit reached Rp6,774 billion,
increasing 26.5% from Rp5,355 billion in the prior year.
The gross proit margin reached 47.1%, or 3.2% higher
than 43.9% in the previous year.
91
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
92
perseroan memperoleh laba usaha sebesar Rp4.343
miliar atau meningkat 28,2% dibanding tahun
sebelumnya sebesar Rp3.387 miliar, sehingga marjin
laba usaha menjadi 30,2% atau meningkat 2,5% dari
tahun 2008 sebesar 27,7%.
The Company recorded an operating income of
Rp4,343 billion, an increase of 28.2% compared to
the previous year at Rp3,387 billion, resulting in an
operating margin of 30.2%, representing a 2.5%
increase from 27.7% in 2008.
ebiTda tahun 2009 mencapai Rp4.773 miliar atau
meningkat 23,4% dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar Rp3.867 miliar sehingga marjin ebiTda
perseroan meningkat 1,5% dari 31,7% di tahun 2008
menjadi sebesar 33,2% pada tahun 2009. pencapaian ini
meningkatkan kemampuan perseroan dalam memenuhi
kewajiban beban bunga, melakukan pinjaman dan
kegiatan investasi.
ebiTda in 2009 reached Rp4,773 billion or an increase
of 23.4% compared to the prior year igure of Rp3,867
billion, which increased the Company’s ebiTda margin
by 1.5% from 31.7% in 2008 to 33.2% in 2009. This
achievement further enhanced the Company’s ability to
fulill its interest expense obligations, obtain loans and
undertake investment activities.
laba Bersih dan laba Bersih per saham
setelah memperhitungkan pendapatan lain-lain (bersih)
sebesar Rp302 miliar dan beban pajak penghasilan
sebesar Rp1.302 miliar serta hak minoritas atas laba
bersih anak perusahaan sebesar Rp26 miliar, perseroan
mampu membukukan laba bersih sebesar Rp3.326 miliar
atau meningkat 31,8% dibanding tahun sebelumnya
sebesar Rp2.524 miliar dengan net margin mencapai
23,1% atau naik 2,4% dari tahun lalu.
net income and Basic earnings per share
after calculating other expenses (net) of Rp302 billion
and income tax expenses of Rp1,302 billion as well as
minority interests in subsidiaries of Rp26 billion, The
Company recorded a net income of Rp3,326 billion, or
an increase of 31.8% compared to the previous year’s
Rp2,524 billion. net margin of 23.1% was also 2.4%
higher than 2008.
laba bersih per saham dasar tahun 2009 sebesar
Rp566 per lembar saham (dalam angka penuh) atau
meningkat 32,8% dari tahun 2008 sebesar Rp426 per
lembar saham (dalam angka penuh) yang menunjukkan
perseroan mampu memberikan peningkatan nilai
kepada pemegang saham.
basic earnings per share in 2009 amounted to Rp566
per share (in full Rupiah), an increase of 32.8% from
Rp426 per share (in full Rupiah) in 2008, indicating
the Company’s ability to deliver added value to
shareholders.
ikhTisar neraca
Balance sheeT hiGhliGhTs
ikhTisaR neRaCa peRseRoan, 2009 - 2008 (dalam Rp juTa, keCuali dinYaTakan lain)
CompanY balanCe sheeT hiGhliGhTs, 2009 - 2008 (in million Rp, unless oTheRWise sTaTed)
keterangan description
aktiva lancar Current assets
investasi pada perusahaan asosiasi
investments in associates
aset Tetap Fixed assets
aktiva Tidak lancar lainnya
other non-Current assets
jumlah aktiva Total assets
kewajiban lancar Current liabilities
kewajiban Tidak lancar
non-Current liabilities
Total kewajiban Total liabiities
hak minoritas atas ekuitas anak perusahaan
minority interest in equity of subsidiaries
jumlah ekuitas Total equity
2009
2008
perubahan Changes
8.207.041
7.083.422
15,9%
66.671
59.566
11,9%
4.014.143
3.308.878
21,3%
663.453
151.098
339,1%
12.951.308
10.602.964
22,1%
2.294.842
2.090.589
9,8%
338.372
338.660
-0,1%
2.633.214
2.429.249
8,4%
120.415
104.129
15,6%
10.197.679
8.069.586
26,4%
pembahasan dan analisis manajemen manaGemenT’s disCussion and analYsis
aktiva
pada tanggal 31 desember 2009, posisi aktiva perseroan
ditutup dengan jumlah Rp12.951 miliar, atau naik 22,1%
dibanding posisi akhir tahun 2008 sebesar Rp10.603
miliar. posisi aktiva tersebut dipengaruhi oleh saldo
aktiva lancar sebesar Rp8.207 miliar lebih tinggi 15,9%
dibanding dengan posisi tahun sebelumnya sebesar
Rp7.083 miliar. hal–hal yang berpengaruh terhadap
kenaikan aktiva lancar adalah sebagai berikut:
assets
on december 31, 2009, the Company’s asset position
closed at Rp12,951 billion, or an increase of 22.1%
compared to the 2008 inal position of Rp10,603 billion.
This asset position was inluenced by the current
assets balance of Rp8,207 billion, which was 15.9%
higher than the prior year’s position of Rp7,083 billion.
The increase in current assets was attributable to the
following factors:
• kas dan setara kas, kas dan setara kas yang dibatasi
penggunaannya, serta investasi jangka Pendek
• cash and cash equivalents, cash and cash equivalents
with restricted use, and short term investments
saldo kas dan setara kas, kas dan setara kas yang
dibatasi penggunaannya serta investasi jangka
pendek (tidak termasuk investasi pada reksadana)
naik sebesar Rp1.394 miliar disebabkan adanya
kenaikan pendapatan dan semakin cepatnya
kolektibilitas piutang usaha. sehingga kas dan
setara kas menjadi sebesar Rp5.283 miliar yang
antara lain terdiri dari kas sebesar Rp2 miliar,
ditempatkan di rekening giro sebesar Rp458 miliar
atau 9% dari jumlah kas dan setara kas, serta
deposito berjangka sebesar Rp4.770 miliar atau
sebesar 91% dari jumlah kas dan setara kas.
The balance of cash and cash equivalents, cash
and cash equivalents with restricted use and short
term investments (excluding investments in mutual
funds) increased by Rp1,394 billion as a result of the
growth in revenue and the improving collectability
of trade receivables. Cash and cash equivalents
thus amounted to Rp5,283 billion, among others
consisting of cash of Rp2 billion, deposited in
current accounts amounting to Rp458 billion or 9%
of the total cash and cash equivalents, and in time
deposits amounting to Rp4,770 billion or 91% of the
total cash and cash equivalents.
kas dan setara kas perseroan ditempatkan di pT bank
mandiri (persero) Tbk, pT bank negara indonesia
(persero) Tbk, pT bank Rakyat indonesia (persero)
Tbk, pT bank Central asia Tbk, deutsche bank, pT
bank Cimb niaga Tbk dan pT bank mega Tbk, dan
bank lainnya, baik dalam mata uang Rupiah, euro
maupun dolar as.
The Company’s cash and cash equivalents are placed
in pT bank mandiri (persero) Tbk, pT bank negara
indonesia (persero) Tbk, pT bank Rakyat indonesia
(persero) Tbk, pT bank Central asia Tbk, deutsche
bank, pT bank Cimb niaga Tbk and pT bank mega
Tbk, as well as in other banks, in Rupiah, euros and
us dollars.
penyebab perubahan komposisi kas tersebut berasal
dari berbagai aktivitas seperti dijelaskan pada
perubahan arus kas di bawah.
The change in the cash composition came about as
the result of various activities, as explained below
under changes in cash low.
• Piutang usaha
piutang usaha perseroan tercatat sebesar Rp1.425
miliar pada akhir tahun 2009 atau turun 4,4% dari
akhir tahun 2008 sebesar Rp1.490 miliar meskipun
pendapatan mengalami peningkatan. Rata-rata
perputaran piutang mengalami percepatan dari
36 hari menjadi 34 hari. penyisihan piutang
ragu-ragu juga mengalami penurunan dari Rp62
miliar menjadi Rp60 miliar. hal ini menunjukkan
pengelolaan piutang semakin baik.
• Trade receivables
The Company recorded trade receivables of Rp1,425
billion, a decline of 4.4% from the end of 2008 position
of Rp1,490 billion despite the growth in revenue. The
average collection period improved from 36 days to
34 days. The provision for doubtful accounts was also
reduced from Rp62 billion to Rp60 billion, relecting
the improved management of receivables.
93
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
umuR piuTanG usaha peRseRoan, 31 desembeR 2009 dan 2008 (dalam Rp juTa)
CompanY’s TRade ReCeiVables bY aGe, desembeR 31, 2009 and 2008 (in million Rp)
jumlah Total
kategori Category
lancar Current
lewat jatuh tempo overdue
jumlah Total
94
1.258.351
1.072.812
226.912
479.893
1.485.263
1.552.705
(59.960)
(62.434)
1.490.271
14.387.850
12.209.846
9,9%
12,2%
% piutang usaha terhadap pendapatan
% Total Receivable to Revenue
• Persediaan
2008
1.425.303
penyisihan piutang ragu-ragu provision for doubtful account
jumlah piutang usaha Total
pendapatan Revenue
2009
• inventories
posisi persediaan bersih pada akhir tahun
adalah Rp1.408 miliar atau turun sebesar 14,1%
dibandingkan posisi akhir tahun sebelumnya
sebesar Rp1.638 miliar. saldo persediaan tersebut
terutama terdiri dari persediaan bahan baku dan
penolong sebesar Rp630 miliar, suku cadang
bersih sebesar Rp535 miliar, barang dalam proses
sebesar Rp172 miliar dan persediaan lainnya
sebesar Rp118 miliar.
hal ini menunjukkan
semakin baiknya pengelolaan persediaan.
The net inventory position at year-end was Rp1,408
billion, a decrease of 14.1% compared to the end of
the previous year when it stood at Rp1,638 billion.
The inventory balance consists primarily of raw
and indirect materials amounting to Rp630 billion,
net spare parts amounting to Rp535 billion, workin-progress amounting to Rp172 billion and other
inventories totaling Rp118 billion. This relects the
improvements made in inventory management.
aktiva Tidak lancar
aktiva Tidak lancar pada akhir 2009 sebesar
Rp4.744 miliar atau meningkat 34,8% dibanding
akhir 2008. peningkatan terbesar dari aktiva tidak
lancar tersebut berasal dari kenaikan aset tetap
bersih dan uang muka dalam rangka pembangunan
pabrik semen baru dan pembangkit listrik
sehubungan dengan salah satu upaya perseroan
dalam meningkatkan kapasitas.
non-current assets
non-current assets stood at Rp4,744 billion at the end
of the year, an increase of 34.8% compared to the end
of 2008. The growth in non-current assets was caused
by an increase in net ixed assets and advances
in connection with the construction of new plants
and power plants as part of the Company’s effort to
increase capacity.
kewajiban
jumlah kewajiban perseroan pada tanggal 31
desember 2009 tercatat sebesar Rp2.633 miliar
atau meningkat 8,4% dibanding tahun sebelumnya
Rp2.429 miliar. posisi kewajiban lancar pada akhir
tahun sebesar Rp2.295 miliar atau naik 9,7% dari
posisi tahun lalu, sedangkan posisi kewajiban
tidak lancar sebesar Rp338 miliar atau 0,1% di
bawah posisi tahun lalu. hal-hal yang berpengaruh
terhadap kewajiban lancar adalah sebagai berikut:
liabilities
The Company’s total liabilities as at december 31,
2009 stood at Rp2,633 billion, an increase of 8.4%
compared to the previous year’s position of Rp2,429
billion. Current liabilities at year-end amounted to
Rp2,295 billion, up 9.7% from the previous year, while
the non-current liabilities position was Rp338 billion or
just 0.1% below the position at the same time last year.
The factors inluencing current liabilities are as follows:
• hutang usaha
• Trade Payables
posisi hutang usaha pada akhir tahun 2009 turun
sebesar 3,6% menjadi Rp776 miliar dibandingkan
dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp805 miliar.
Trade payables position at the close of 2009 declined
3.6% to Rp776 billion from the Rp805 billion recorded
at the end of the prior year.
pembahasan dan analisis manajemen manaGemenT’s disCussion and analYsis
Kenaikan laba bersih membuat
ekuitas meningkat 26,4% menjadi
Rp10,2 triliun, menunjukkan
kemampuan Perseroan melakukan
investasi pengembangan usaha
95
The increase in net income triggered
a 26.4% increase in equity to
Rp10.2 trillion, which further boosts
the Company’s ability to invest for
business growth
• Beban yang masih harus dibayar
posisi beban yang masih harus dibayar pada akhir
tahun 2009 sebesar Rp789 miliar atau naik sebesar
Rp148 miliar antara lain karena adanya kenaikan
biaya program kemitraan, tunjangan produktifitas,
uang jasa dan tantiem serta biaya pemasaran.
• hutang Pajak
posisi hutang pajak perseroan pada akhir tahun
2009 sebesar Rp539 miliar atau naik sebesar
Rp77 miliar. hal ini sebagai akibat kenaikan laba
sebelum pajak perseroan meskipun terdapat
penurunan tarif pajak penghasilan badan.
• accrued expenses
accrued expenses at the end of 2009 amounted
to Rp789 billion, or an increase of Rp148 billion,
attributable to, among other things, increases in
partnership program costs, productivity allowances,
compensation and bonuses, and marketing expenses.
• Tax Payable
The Company’s tax payable position at the end of
2009 was Rp539 billion or an increase Rp77 billion.
This was the result of an increase in the Company’s
proit before tax despite a reduction in the corporate
income tax rate.
laporan Tahunan 2009 annual Report pT semen GResik (peRseRo) Tbk.
96
ekuitas
jumlah ekuitas per 31 desember 2009 sebesar
Rp10.198 miliar atau meningkat 26,4% dari tahun
sebelumnya, sebesar Rp8.070 miliar. peningkatan
tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan laba
bersih tahun 2009.
equity
Total equity as at december 31, 2009 amounted to
Rp10,198 billion, up 26.4% from the previous year’s
igure of Rp8,070 billion. This increase was largely due
to the growth in net income in 2009.
perseroan melakukan pembelian kembali saham
sebanyak 68.032.000 lembar saham dengan nilai
transaksi sebesar Rp199 miliar sejak 13 oktober
2008 sampai dengan 9 januari 2009. pada tanggal
7 oktober 2009 perseroan menjual seluruh saham
yang dibeli kembali dengan nilai Rp413 miliar.
keuntungan atas penjualan tersebut sebesar Rp211
miliar menambah “Tambahan modal disetor”.
The Company conducted a buy-back of 68,032,000
shares with a total transaction value of Rp199 billion
between october 13, 2008 and 9 january 2009. on
october 7, 2009 the Company sold all the bought-back
shares for a value of Rp413 billion. The proceeds from
this sale, amounting to Rp211 billion, were booked as
“additional paid-in capital”.
pada nopember 2009, perseroan menempatkan
investasi di reksadana sebesar Rp50 miliar.
keuntungan yang belum direalisasi atas pemilikan
efek pada tanggal 31 desember 2009 sebesar Rp3
miliar dan diakui sebagai komponen ekuitas.
in november 2009, the Company placed a total of Rp50
billion in mutual funds. unrealized gains on securities
holdings as at december 31, 2009 amounted to Rp3
billion and are recognized as a component of equity.
struktur modal
perseroan menetapkan kebijakan struktur modal yang
mampu mencerminkan perimbangan penggunaan
komposisi modal sendiri dengan pinjaman agar
dapat memaksimalkan nilai perseroan.
capital structure
The Company has determined a capital structure that
is capable of reflecting a balance between the use of
equity and loans in order to maximize the value of
the Company.
dalam
pelaksanaanya,
perseroan
berusaha
mempertahankan struktur permodalan yang prudent agar
memiliki leksibilitas dan daya tahan dalam menghadapi
perubahan dampak ekonomi secara global.
in practice, the Company strives to maintain a prudent
capital structure to ensure the Company has the
lexibility and resilience to face the impact of any
changes in the global economy.
kebijakan dividen
dividen hanya dapat di