Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan T1 132007701 BAB IV

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten
Grobogan dengan jumlah populasi 185 siswa. Sebagai responden penelitian
diambil sampel kelas VIII sebanyak 155 siswa, dengan rincian : siswa lakilaki sebanyak 74 orang dan siswa perempuan sebanyak 81 orang.
SMP Negeri 2 Geyer berada di wilayah kecamatan Geyer Kabupaten
Grobogan yang dipimpin oleh Ibu Duminingsih, S.Pd, M.Pd. Peserta didik di
SMP Negeri 2 Geyer mayoritas berasal dari wilayah kecamatan Geyer dan
sebagian kecil berasal dari kecamatan lain, misalnya : Toroh, Purwodadi dan
Mondokan (Kabupaten Sragen). Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa
adalah golongan ekonomi menengah ke bawah dengan mata pencaharian
sebagian besar bekerja sebagai petani dan buruh.
4.2. Pelaksanaan Penelitian
4.2.1. Perijinan
Persiapan yang peneliti lakukan sebelum melaksanakan penelitian adalah
mengurus ijin penelitian terlebih dahulu. Perijinan pada dasarnya dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu meminta ijin secara lisan dan meminta ijin
secara tertulis. Mengingat tempat penelitian yang peneliti pergunakan adalah
suatu lembaga formal, maka perijinan dilakukan dengan menggunakan surat

ijin penelitian.

52

Surat ijin penelitian ini dikeluarkan oleh Wakil Dekan FKIP UKSW
yakni Ibu Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. yang ditujukan kepada Kepala
SMP Negeri 2 Geyer Grobogan. Surat ijin penelitian ini dikeluarkan dengan
nomor 012/Wadek FKIP/BK/II/2012, tertanggal 6 Februari 2012.
Setelah surat ijin penelitian telah peneliti peroleh, langkah selanjutnya
peneliti menyerahkan surat ijin penelitian tersebut kepada Kepala SMP Negeri
2 Geyer yakni Ibu Duminingsih, S.Pd, M.Pd. pada tanggal 10 Februari 2012.
Peneliti diberi kesempatan oleh Kepala SMP Negeri 2 Geyer untuk
mengadakan penelitian di SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan.
Berdasarkan surat ijin penelitian dari Fakultas dan ijin dari Kepala SMP
Negeri 2 Geyer, maka peneliti dapat melaksanakan penelitian yang berjudul
“Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja Siswa
Kelas VIII di SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran
2011/2012”.
4.2.2. Pengumpulan Data
Pada tanggal 15 Maret 2012, peneliti menyebarkan skala keharmonisan

keluarga dan skala kenakalan remaja kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Geyer Grobogan yang terdiri dari 5 kelas sebanyak 155 siswa. Jumlah siswa
laki-laki 74 siswa dan perempuan 81 siswa. Dari kelima kelas tersebut hanya
terkumpul 152 skala keharmonisan keluarga dan skala kenakalan remaja
karena ada 3 siswa yang tidak masuk yaitu 1 siswa laki-laki dan 2 siswa
perempuan, sehingga data yang terkumpul adalah data dari 73 siswa laki-laki

53

dan 79 siswa perempuan. Peneliti diberi kesempatan untuk masuk kelas
selama 1 jam pelajaran (1 X 45 menit) pada tiap kelas.
4.3.Analisis Data
4.3.1. Analisis Deskriptif
Pengelolaaan atau analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS
for Windows release 16.0. Berikut ini adalah hasil analisis data dari kedua
variabel :
1). Keharmonisan Keluarga
Deskripsi hasil pengukuran keharmonisan keluarga ditunjukkan tabel 4.1
berikut.


No.
1.
2.
3.

Tabel 4.1
Deskripsi Keharmonisan Keluarga
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Geyer Grobogan
Kategori
Interval
Frekuensi
Tinggi
122 – 139
49
Sedang
104 – 121
54
Rendah
86 – 103
49

Jumlah
152

%
32, 2
35, 5
32, 2
100

Deskripsi hasil pengukuran keharmonisan keluarga berdasarkan jenis
kelamin ditunjukkan tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Keharmonisan Keluarga
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Geyer Grobogan
Jenis Kelamin
Responden

Keharmonisan
" Rendah "


" Sedang "

" Tinggi "

Total

" Laki-laki "

25

24

24

73

" Perempuan "

24


30

25

79

49

54

49

152

Total

54

Dari tabel 4.1 dan 4.2 dapat diketahui siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Geyer Grobogan yang memiliki keharmonisan keluarga tinggi sebanyak 49

siswa (32, 2 %) yang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan;
siswa yang memiliki keharmonisan keluarga sedang sebanyak 54 siswa (35, 5
%) yang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 30 siswa perempuan; dan siswa
yang memiliki keharmonisan keluarga rendah sebanyak 49 orang (32, 2 %)
yang terdiri dari 25 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Maka dapat
dikatakan bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Geyer Grobogan dominan
memiliki keharmonisan keluarga sedang dengan prosentase sebesar 35, 5 %.
2). Kenakalan Remaja
Deskripsi hasil pengukuran kenakalan remaja ditunjukkan tabel 4.3 sebagai
berikut.

No.
1.
2.
3.

Tabel 4.3
Deskripsi Kenakalan Remaja
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Geyer Grobogan
Kategori

Interval
Frekuensi
Tinggi
60 – 75
53
Sedang
44 – 59
45
Rendah
28 – 43
54
Jumlah
152

%
34, 9
29, 6
35, 5
100


Deskripsi hasil pengukuran kenakalan remaja berdasarakan jenis
kelamin ditunjukkan tabel 4.4 berikut.

55

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Kenakalan Remaja
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Geyer Grobogan
Kenakalan
Jenis Kelamin
" Tinggi
"
" Sedang " " Rendah "
Responden " Laki-laki "
32
22
19
" Perempuan "
Total


21
53

23
45

35
54

Total
73
79
152

Dari tabel 4.3 dan 4.4 dapat diketahui siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Geyer Grobogan yang memiliki kenakalan remaja tinggi sebanyak 53 siswa
(34, 9 %) yang terdiri dari 32 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan; siswa
yang memiliki kenakalan remaja sedang sebanyak 45 siswa (29, 6 %) yang
terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan; dan siswa yang
memiliki kenakalan remaja rendah sebanyak 54 orang (35, 5 %) yang terdiri

dari 19 siswa laki-laki dan 35 siswa perempuan. Maka dapat dikatakan bahwa
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Geyer Grobogan dominan memiliki kenakalan
remaja rendah dengan prosentase sebesar 35, 5 %.
4.3.2. Analisis Korelasi
Tabel 4.5 berikut memaparkan hasil analisis korelasi Rank Spearman
antara keharmonisan keluarga dengan kenakalan remaja.

56

Tabel 4.5
Nonparametric Correlations
Correlations

Spearman's rho

Keharmonisan

Kenakalan

Keharmonisan

Kenakalan

1.000

-.254**

Sig. (2-tailed)

.

.002

N

152

Correlation Coefficient

152
**

Correlation Coefficient

-.254

1.000

Sig. (2-tailed)

.002

.

N

152

152

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada bagian kedua tabel 4.5 tampak bahwa koefisien korelasi antara
keharmonisan keluarga dengan kenakalan remaja sebesar -0, 254 pada p = 0,
002 dengan taraf signifikan 5% ( p < 0, 05 ). Berdasarkan kriteria yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2006) disimpulkan bahwa koefisien korelasi
antara keharmonisan keluarga dengan kenakalan remaja termasuk dalam
kategori rendah. Harga koefisien korelasi yang bertanda negatif menunjukkan
bahwa keharmonisan keluarga mempunyai hubungan negatif dengan
kenakalan remaja. Artinya semakin tinggi keharmonisan keluarga maka
semakin rendah kenakalan remajanya, sebaliknya semakin tinggi kenakalan
remajanya maka semakin rendah keharmonisan keluarganya. Dengan
demikian dapat dijelaskan bahwa keharmonisan keluarga mempunyai
hubungan negatif yang signifikan dengan kenakalan remaja.
4.4.Hasil Penelitian
Hipotesa yang diajukan oleh peneliti adalah ada hubungan negatif yang
signifikan antara keharmonisan keluarga dengan kenakalan remaja siswa kelas
VIII di SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran
2011/2012. Untuk menguji hipotesa tersebut, peneliti menggunakan bantuan

57

program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) for windows release
16.0. dengan menggunakan teknik korelasi Rank Spearman.
Dari uji hipotesis statistik dapat ditemukan bahwa koefisien korelasi
antara keharmonisan keluarga dengan kenakalan remaja sebesar rxy = -0,254
dengan p = 0,002. Karena p = 0,002 lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis yang
diajukan diterima, sehingga dapat dinyatakan bahwa keharmonisan keluarga
mempunyai hubungan negatif yang signifikan dengan kenakalan remaja.
4.5. Pembahasan
Dari uji korelasi sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.7 dapat diketahui
bahwa koefisien korelasi antara keharmonisan keluarga dengan kenakalan
remaja sebesar rxy = -0,254 pada probabilitas 0,002 yang lebih kecil dari 0,05,
sehingga dapat dinyatakan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara
keharmonisan keluarga dengan kenakalan remaja. Artinya, semakin tinggi
keharmonisan keluarganya maka semakin rendah kenakalan remajanya,
demikian sebaliknya.
Diterimanya hipotesis menunjukkan bahwa keharmonisan keluarga
cukup memiliki peran dalam mengurangi kenakalan pada remaja. Hal tersebut
sesuai dengan yang diungkap oleh teori hipotesis penyangga yaitu salah satu
faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja adalah proses keluarga
(Santrock, 2003). Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pendapat Gerungan
(2004) yang menyebutkan salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya
kenakalan pada remaja adalah kondisi keluarga dan perhatian yang diberikan
keluarganya.
58

Keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan pribadi
remaja dan menentukan masa depannya. Salah satu faktor penyebab timbulnya
kenakalan remaja adalah tidak berfungsinya orangtua sebagai figur teladan
anak (Hawari, 1997). ). Mayoritas remaja yang terlibat dalam kenakalan atau
melakukan tindak kekerasan biasanya berasal dari keluarga yang berantakan,
keluarga yang tidak harmonis dimana pertengkaran ayah dan ibu menjadi
santapan sehari-hari remaja. Bapak yang otoriter, pemabuk, suka menyiksa anak,
atau ibu yang acuh tak acuh, ibu yang lemah kepribadian dalam arti kata tidak
tegas menghadapi remaja, kemiskinan yang membelit keluarga, kurangnya nilainilai agama yang diamalkan, semuanya menjadi faktor yang mendorong remaja
melakukan tindak kekerasan dan kenakalan.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Atmoko (2010) mengatakan
bahwa persepsi keharmonisan keluarga mempunyai hubungan negatif yang
sangat signifikan dengan perilaku delinkuensi pada remaja. Hasil uji hipotesa
ini juga mendukung penelitian Ulfah (2007) yang menunjukkan bahwa
keharmonisan keluarga berperan dalam kecenderungan kenakalan remaja
dengan sumbangan sebesar 7, 2 %.
Penelitian yang dilakukan oleh Gerald Patterson dan rekan-rekannya
(dalam Santrock, 2003) menunjukkan bahwa pengawasan orangtua yang tidak
memadai terhadap keberadaan remaja dan penerapan disiplin yang tidak
efektif dan tidak sesuai merupakan faktor keluarga yang penting dalam
menentukan munculnya kenakalan remaja. Perselisihan keluarga atau stress
yang dialami keluarga juga berhubungan dengan kenakalan.
59

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA Hubungan Antara Persepsi Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA Hubungan Antara Persepsi Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja.

0 4 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Keharmonisan Keluarga terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja pada Siswa SMP Negeri 13 Ambon T2 832013009 BAB IV

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Keharmonisan Keluarga terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja pada Siswa SMP Negeri 13 Ambon

0 1 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Keharmonisan Keluarga terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja pada Siswa SMP Negeri 13 Ambon

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan T1 132007701 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan T1 132007701 BAB II

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan T1 132007701 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan

0 0 50