Trust Finance Indonesia

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- TANGGAL
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dalam Satuan Rupiah)

Catatan

2012

ASET
Kas dan bank
2c, 2d, 4
Piutang pembiayaan konsumen
Pihak ketiga – setelah dikurangi

pendapatan pembiayaan
konsumen yang belum diakui
dan penyisihan kerugian
penurunan nilai
sebesar Rp 39.716.157.017
pada tahun 2012 dan
Rp 50.124.237.055
pada tahun 2011
2d, 2e, 2g, 5
Investasi sewa pembiayaan
Pihak ketiga – setelah dikurangi
pendapatan sewa pembiayaan
yang belum diakui
dan penyisihan kerugian
penurunan nilai
sebesar Rp 27.549.420.632
pada tahun 2012 dan
Rp 23.685.617.529 pada
tahun 2011
2d, 2e, 2h, 6

Biaya dibayar di muka
2i, 7
Aset sewaan – setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 16.976.491.706 pada tahun
2012 dan Rp 16.345.380.760
pada tahun 2011
2h, 2j, 2k, 8
Aset tetap – setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 5.077.723.571 pada tahun 2012
dan Rp 4.359.553.025 pada
tahun 2011
2j, 2k, 9, 37
Beban ditangguhkan
2j, 9, 10
Aset lain-lain
2l, 11
JUMLAH ASET


2011

5.400.115.586

4.327.757.515

228.331.332.195

243.338.098.407

175.400.377.515
212.739.673

138.503.243.998
120.749.979

5.867.908.294

5.629.412.415


5.353.128.541
283.883.159

5.737.384.372
119.424.545
294.983.159

420.849.484.963

398.071.054.390

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

-1-

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (Lanjutan)
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dalam Satuan Rupiah)


Catatan

2012

2011

LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Hutang bank
Angsuran diterima di muka
Hutang pajak
Beban masih harus dibayar
Hutang lain-lain
Liabilitas diestimasi atas
imbalan kerja
Jaminan aset sewaan
Liabilitas pajak tangguhan

2d, 12

13
2p, 16
2d, 14
2d, 15

214.394.281.081
10.095.935.559
721.961.419
72.500.000
2.622.108.139

210.633.036.045
11.960.078.181
1.619.679.755
70.000.000
3.150.347.738

2m, 28
2d, 8
2p, 16


3.238.788.572
1.314.000.000
422.060.210

2.479.143.781
1.314.000.000
448.685.889

232.881.634.980

231.674.971.389

40.000.000.000
6.429.000.000

40.000.000.000
6.429.000.000

8.000.000.000

133.538.849.983

8.000.000.000
111.967.083.001

JUMLAH EKUITAS

187.967.849.983

166.396.083.001

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

420.849.484.963

398.071.054.390

JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Modal saham – nilai nominal

Rp 100 per saham
Modal dasar – 1.600.000.000
saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh – 400.000.000 saham
Agio saham
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya

17
2n, 18
19

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

-2-

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dalam Satuan Rupiah)

Catatan

2012

2011

PENDAPATAN
Pendapatan Usaha:
Pembiayaan konsumen
Sewa pembiayaan
Sewa operasi

2d, 2g, 2o, 20
2d, 2h, 2o, 21
2h, 2o, 22


45.929.300.897
26.514.078.152
5.551.030.294

43.228.014.038
18.736.036.015
6.113.177.952

Jumlah Pendapatan Usaha
Pendapatan Lain-lain

2o, 23

77.994.409.343
650.766.519

68.077.228.005
245.471.492

78.645.175.862

68.322.699.497

64.767.168
20.817.225.460
29.029.046.230
270.201

769.998.445
20.402.859.850
18.663.395.838
175.000.000

Jumlah Beban

49.911.309.059

40.011.254.133

LABA SEBELUM TAKSIRAN
PENGHASILAN (BEBAN)
PAJAK

28.733.866.803

28.311.445.364

Jumlah Pendapatan
BEBAN
Beban penyisihan kerugian
penurunan nilai
Beban administrasi dan umum
Beban bunga pinjaman
Beban lain-lain

TAKSIRAN PENGHASILAN
(BEBAN) PAJAK
Tahun berjalan
Tangguhan

2e, 5, 6
2o, 24
2d, 2o, 25
2o, 26

2p, 16

Jumlah Beban Pajak

(

7.188.725.500) (
26.625.679

7.603.531.250 )
543.271.062

(

7.162.099.821) (

7.060.260.188 )

LABA TAHUN BERJALAN

21.571.766.982

21.251.185.176

Pendapatan komprehensif lain

-

-

21.571.766.982

21.251.185.176

53,93

53,13

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN

LABA PER SAHAM DASAR

2r, 29

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

-3-

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dalam Satuan Rupiah)

Saldo Laba
Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Saldo 1 Januari 2011
Laba komprehensif tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2011
Laba komprehensif tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2012

Telah Ditentukan
Penggunaannya

Agio Saham

Belum Ditentukan
Penggunaannya

Jumlah Ekuitas

40.000.000.000

6.429.000.000

8.000.000.000

90.715.897.825

145.144.897.825

-

-

-

21.251.185.176

21.251.185.176

40.000.000.000

6.429.000.000

8.000.000.000

111.967.083.001

166.396.083.001

-

-

-

21.571.766.982

21.571.766.982

40.000.000.000

6.429.000.000

8.000.000.000

133.538.849.983

187.967.849.983

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

-4-

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Dalam Satuan Rupiah)

Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan pendapatan pembiayaan konsumen
dan sewa pembiayaan
Penerimaan pendapatan sewa operasi
Pembayaran pembiayaan konsumen dan
sewa pembiayaan
Pembayaran bunga pinjaman
Pembayaran kas untuk beban operasi
Pembayaran sewa
Pembayaran pajak penghasilan

2012

2011

343.220.083.903
5.364.246.520
294.499.685.121)
29.029.046.230)
14.879.275.820)
1.212.399.230)
7.926.320.817)

(
(
(
(
(

345.298.761.491 )
18.663.395.838 )
12.193.058.006 )
967.710.280 )
7.171.572.221 )

1.037.603.205

(

108.490.397.813 )

(

1.025.000.000
4.538.000.000) (
70.000.000
283.490.170) (

1.416.550.000 )
175.500.000
4.075.694.964 )

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi

(

3.726.490.170) (

5.316.744.964 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan hutang bank
12
Pembayaran hutang bank
12

(

237.124.328.833
233.363.083.797) (

273.775.985.694
163.198.943.876 )

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan

3.761.245.036

110.577.041.818

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH
KAS DAN BANK

1.072.358.071

KAS DAN BANK AWAL TAHUN

4.327.757.515

7.557.858.474

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN

5.400.115.586

4.327.757.515

25

16

(
(
(
(
(

270.133.664.303
5.670.435.720

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset sewaan
Pembelian aset sewaan
Hasil penjualan aset tetap
Pembelian aset tetap

8
8
9
9

(

(

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

-5-

3.230.100.959 )

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam satuan Rupiah)

1.

UMUM
a.

Pendirian dan informasi umum Entitas
PT Trust Finance Indonesia Tbk (Entitas) dahulu PT KIA Asia Finance, didirikan dengan akta
Notaris Maria Kristiana Soeharyo, S.H., No. 44, tanggal 12 Pebruari 1990. Akta pendirian ini
telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C2-1394.HT.01.01.Th.90, tanggal 13 Maret 1990 dan telah diumumkan dalam Tambahan
Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 1990. Anggaran Dasar Entitas telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui akta Notaris Robert Purba S.H., No. 67,
tanggal 12 Juni 2008, mengenai perubahan Anggaran Dasar dalam rangka menyesuaikan
dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan Terbatas”.
Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-49949.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal
11 Agustus 2008.
Entitas memperoleh ijin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. 159/KMK.06/2001, tanggal 3 April 2001 dan telah
diperbaharui dengan Surat Keputusan No. Kep-078/KM.6/2003, tanggal 24 Maret 2003.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas adalah
menjalankan usaha di bidang pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal
yang meliputi sewa pembiayaan, anjak piutang, pembiayaan kartu kredit, pembiayaan
konsumen dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Pada saat ini Entitas terutama
bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen.
Entitas berdomisili di Gedung Artha Graha lantai 21, Jalan Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta
Selatan dan memiliki 4 kantor cabang di Jakarta, Surabaya, Medan dan Pekanbaru.
Entitas memulai operasi komersialnya pada tahun 1991.

b.

Penawaran Umum Saham Entitas
Pada tanggal 8 Nopember 2002, Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) melalui suratnya No. S-2414/PM/2002 untuk melakukan
Penawaran Umum kepada masyarakat atas 100.000.000 saham Entitas atau 25% dari jumlah
modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum tersebut.
Nilai nominal per lembar saham adalah Rp 100 yang ditawarkan dengan harga penawaran
sebesar Rp 170 per saham.
Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum tersebut, Entitas
mencatatkan seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh atas nama pemegang
saham sebelum Penawaran Umum yaitu sebanyak 300.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp 100 setiap saham. Dengan demikian, jumlah saham yang dicatatkan oleh Entitas pada
Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 400.000.000 saham atau 100% dari seluruh jumlah saham
yang telah ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 Nopember 2002.

c.

Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Dewan Pengawas Syariah dan Karyawan
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Komite Audit Entitas
pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris

: Sukardi Tandijono Tang
: Iki Wibowo Widjojo
: Ir. Halim Kesuma

-6-

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam satuan Rupiah)

Direksi:
Direktur Utama
Direktur
Direktur

: Muhamad Nashir
: Suparman Sulina
: Suhiwan Budiyanto

Komite Audit:
Ketua
Anggota
Anggota

: Ir. Halim Kesuma
: Bimmy Indrawan Tjahya
: Wifin Supinawati

Dewan Pengawas Syariah:
Ketua
: Dr. K.H. Ahmad Munif Suratmaputra, M.A.
Anggota
: Drs. H. Zafrullah Salim S.H., M.Hum.
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Komite Audit Entitas
pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris

: Sukardi Tandijono Tang
: Iki Wibowo Widjojo
: Ir. Halim Kesuma

Direksi:
Direktur Utama
Direktur
Direktur

: Muhamad Nashir
: Djoni Suyanto
: Suparman Sulina

Komite Audit:
Ketua
Anggota
Anggota

: Ir. Halim Kesuma
: Hamidah
: B. Indrawan Tjahya

Dewan Pengawas Syariah:
Ketua
: Dr. K.H. Ahmad Munif Suratmaputra, M.A.
Anggota
: Drs. H. Zafrullah Salim S.H., M.Hum.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah karyawan tetap Entitas masing-masing
sejumlah 87 dan 100 karyawan.
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.

Pernyataan Kepatuhan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang
mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7., tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua
BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

-7-

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam satuan Rupiah)

b.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan pada saat terjadinya
(accrual basis) dengan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun
tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun tersebut.
Sejak 1 Januari 2012, Entitas telah mengadopsi PSAK dan ISAK baru dan revisi yang efektif
pada tahun 2012. Perubahan kebijakan akuntansi Entitas telah dibuat seperti yang disyaratkan,
sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi standar berikut, tidak menimbulkan perubahan
signifikan terhadap kebijakan akuntansi Entitas dan efek material terhadap laporan keuangan:
-

PSAK No. 10 (Revisi 2010), mengenai “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing”
PSAK No. 13 (Revisi 2011), mengenai “Properti Investasi”
PSAK No. 16 (Revisi 2011), mengenai “Aset Tetap”
PSAK No. 18 (Revisi 2010), mengenai “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat
Purnakarya”
PSAK No. 24 (Revisi 2010), mengenai “Imbalan Kerja”
PSAK No. 26 (Revisi 2011), mengenai “Biaya Pinjaman”
PSAK No. 28 (Revisi 2010), mengenai “Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian”
PSAK No. 30 (Revisi 2011), mengenai “Sewa”
PSAK No. 33 (Revisi 2010), mengenai “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”
PSAK No. 34 (Revisi 2010), mengenai “Kontrak Konstruksi”
PSAK No. 36 (Revisi 2010), mengenai “Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa”
PSAK No. 45 (Revisi 2010), mengenai “Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba”
PSAK No. 46 (Revisi 2010), mengenai “Pajak Penghasilan”
PSAK No. 50 (Revisi 2010), mengenai “Instrumen Keuangan: Penyajian”
PSAK No. 53 (Revisi 2010), mengenai “Pembayaran Berbasis Saham”
PSAK No. 55 (Revisi 2011), mengenai “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”
PSAK No. 56 (Revisi 2010), mengenai “Laba per Saham”
PSAK No. 61, mengenai “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan
Pemerintah”
PSAK No. 62, mengenai “Kontrak Asuransi”
PSAK No. 63, mengenai “Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi”
PSAK No. 64, mengenai “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber
Daya Mineral”
ISAK No. 13, mengenai “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar
Negeri”
ISAK No. 15, mengenai “PSAK No. 24 – Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum
dan Interaksinya”
ISAK No. 16, mengenai “Perjanjian Konsesi Jasa”
ISAK No. 18, mengenai “Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan
Aktivitas Operasi”
ISAK No. 19, mengenai “Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK No. 63:
Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi”
ISAK No. 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham.
ISAK No. 22, mengenai “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan”
ISAK No. 23, mengenai “Sewa Operasi – Insentif”
ISAK No. 24, mengenai “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu
Bentuk Legal Sewa”
ISAK No. 25, mengenai “Hak atas Tanah”
ISAK No. 26, mengenai “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
-8-

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam satuan Rupiah)

Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung yang dikelompokkan dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang fungsional dan mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan
adalah Rupiah.
c.

Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu
tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak
dibatasi penggunaannya.

d.

Aset dan Liabilitas Keuangan
Entitas telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010) mengenai “Instrumen Keuangan:
Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengenai “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran” dan PSAK No. 60, mengenai “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Aset keuangan
Entitas mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; (ii) investasi yang dimiliki hingga jatuh
tempo; (iii) pinjaman dan piutang; dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen
menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Aset keuangan tidak
diakui apabila hak untuk menerima arus kas dari suatu investasi telah berakhir atau telah
ditransfer dan Entitas telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut.
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset
keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Aset keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok ini jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual dalam
jangka pendek. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali
yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau instrumen lindung nilai yang ditetapkan
efektif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dari aset
keuangan ini disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “keuntungan
(kerugian) lain-lain - bersih” di dalam periode terjadinya. Pendapatan dividen dari aset
keuangan ini diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai bagian dari
pendapatan lain-lain pada saat ditetapkannya hak Entitas untuk menerima pembayaran
tersebut.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya
diakui sebesar nilai wajar dan biaya transaksi dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif, dan kemudian diukur pada nilai wajarnya.
(ii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Entitas
mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga
jatuh tempo, kecuali:
-9-

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam satuan Rupiah)

a) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
b) investasi yang ditetapkan oleh Entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
c) investasi yang memenuhi definisi pinjaman dan piutang.
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada awalnya diakui sebesar nilai wajar
termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Bunga dari investasi tersebut yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga
efektif diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai bagian dari pendapatan
lain-lain.
(iii) Pinjaman dan piutang

Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Pinjaman dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman
atau piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar,
ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan
awal, aset keuangan tersebut diukur dengan nilai wajar, dimana keuntungan atau kerugian
diakui di ekuitas, kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan atau
kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya. Jika suatu aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai,
maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui di ekuitas,
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Bunga atas sekuritas yang tersedia untuk dijual yang dihitung dengan metode bunga
efektif diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai bagian dari pendapatan
lain-lain. Dividen atas instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual diakui di dalam
laporan laba rugi komprehensif sebagai bagian dari pendapatan keuangan pada saat hak
Entitas untuk menerima pembayaran tersebut ditetapkan.
Liabilitas keuangan
Entitas mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat
liabilitas keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi liabilitas keuangan
tersebut pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan tidak diakui ketika kewajiban tersebut
berakhir yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan
atau kadaluarsa.
- 10 -

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam satuan Rupiah)

(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah
liabilitas keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Liabilitas keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok ini jika dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali
dalam jangka pendek.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya
diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada nilai wajarnya, dimana keuntungan
atau kerugiannya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar
dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan
awal, liabilitas keuangan tersebut diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan
menggunakan metode bunga efektif.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas
keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui
proses amortisasi.
Estimasi nilai wajar
Entitas menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk
menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah.
Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data
pasar yang dapat diobservasi.
Saling hapus antar instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya
disajikan di dalam laporan posisi keuangan jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk
menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
simultan.
e.

Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
(i) Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi

Pada setiap tanggal pelaporan, Entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif
bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset
keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai
telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai
tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut
berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

- 11 -

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam satuan Rupiah)

Kriteria yang Entitas gunakan untuk menentukan bahwa terdapat bukti objektif dari suatu
penurunan nilai meliputi:
- kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
- pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok
atau bunga;
- pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan
kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan pada pihak
peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan
tersebut;
- terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan lainnya;
- hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
- data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas
estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset
dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan
secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk:
 memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan
 kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset
dalam kelompok tersebut.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan niIai telah terjadi, maka jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus
kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang
didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset
tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah
kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan
pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau
dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai
tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan
penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan
diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
(ii) Aset yang tersedia untuk dijual

Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lainnya
dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai,
maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam pendapatan
komprehensif lainnya dalam ekuitas harus dikeluarkan dari pendapatan komprehensif
lainnya dalam ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif meskipun aset
keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang
dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lainnya dalam ekuitas dan diakui pada laporan
laba rugi komprehensif merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini,
dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada
laporan laba rugi komprehensif.
Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif atas investasi
instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk
dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.
- 12 -

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam satuan Rupiah)

Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif
dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai
pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus
dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.
f.

Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK
No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yang efektif berlaku
mulai tanggal 1 Januari 2011.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
(i)
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i)
entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya
entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang
mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika
entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a).
(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan
dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga,
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

g.

Akuntansi Pembiayaan Konsumen
Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran pembiayaan
dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (unearned income) dan
penyisihan kerugian penurunan nilai. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dengan jumlah pokok
pembiayaan, yang diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian yang
bersangkutan dengan menggunakan tingkat pengembalian suku bunga efektif.

- 13 -

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam satuan Rupiah)

h.

Akuntansi Sewaan
Entitas mencatat transaksi sewa operasi sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007), mengenai
“Akuntansi Sewa”. Sesuai dengan pernyataan tersebut, transaksi sewa operasi Entitas
dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease), dimana pendapatan
sewanya diakui berdasarkan metode garis lurus (straight-line-method) selama masa sewa dan
tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait kepemilikan aset.
Transaksi sewa dikelompokkan sebagai transaksi sewa pembiayaan (capital lease), apabila
sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
kepemilikan aset.

i.

Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai dengan masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

j.

Aset Tetap dan Aset Sewaan
Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), mengenai “Aset Tetap”, suatu entitas harus memilih
model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran atas aset tetapnya. Entitas telah memilih untuk menggunakan model
biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
Semua aset tetap disusutkan sejak bulan penggunaan aset tersebut dengan menggunakan
metode persentase tetap dari nilai buku (declining balance method) berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomis aset tetap bersangkutan, kecuali bangunan menggunakan metode
garis lurus.
Persentase penyusutan per tahun adalah sebagai berikut:
Tarif (%)
Bangunan
Peralatan kantor
Perabot kantor
Kendaraan

5
25
50
50

Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Sebelum tanggal
1 Januari 2012, biaya khusus sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah
ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat
ekonomis, mana yang lebih pendek. Sejak tanggal 1 Januari 2012, ISAK No. 25, mengenai
“Hak atas Tanah”, dimana biaya khusus sehubungan dengan perolehan pertama kali hak atas
tanah diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah, sedangkan biaya pengurusan
perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur
hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Efektif tanggal 1 Januari 2012,
Entitas mereklasifikasi saldo beban tangguhan yang berasal dari biaya pengurusan legal hak
atas tanah awal ke dalam jumlah tercatat aset tanah.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada
periode terjadinya; pengeluaran modal yang dapat meningkatkan daya guna aset dalam jumlah
signifikan dikapitalisasi.
Aset tetap, termasuk aset sewaan, yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari
kelompok aset yang bersangkutan berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau
kerugian yang timbul dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang
bersangkutan.
- 14 -

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam satuan Rupiah)

Aset sewaan dicatat sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007) mengenai “Akuntansi Sewa”.
Penyusutan dihitung berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama seperti yang diterapkan
untuk aset tetap sejenis yang diperoleh melalui kepemilikan langsung.
Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji
ulang dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
k.

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Sejak tanggal 1 Januari 2011, Entitas menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009), mengenai
“Penurunan Nilai Aset”.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Entitas menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk
menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai.
Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk
menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk
mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu,
Entitas mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto
atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan
(unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas)
dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui
langsung ke laba rugi.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada
laporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya.

l.

Agunan yang Diambil Alih
Agunan yang diambil alih dalam kaitannya dengan penyelesaian fasilitas pembiayaan
konsumen disajikan dalam akun aset lain-lain dan dicatat berdasarkan nilai terendah antara
harga pasar dan harga yang disepakati bersama.

m. Imbalan Kerja
Entitas mengakui liabilitas atas imbalan kerja karyawan yang tidak didanai sesuai dengan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003, tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003).
Sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010) mengenai “Imbalan Kerja”, biaya penyisihan imbalan kerja
karyawan menurut UU No.13/2003 ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria menggunakan
metode Projected Unit Credit. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan
atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui
pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar antara nilai
kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan.
Keuntungan dan kerugian aktuaria ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian, biaya jasa
lalu yang timbul akibat penerapan program imbalan pasti atau perubahan program imbalan
pasti yang terhutang, diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai imbalan
tersebut menjadi hak karyawan (vested).
n.

Biaya Emisi Saham
Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Surat Keputusan BAPEPAM
No. 347/BL/2012 mengenai “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atas
Perusahaan Publik”, biaya-biaya emisi saham yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham
Entitas dikurangkan langsung dari agio saham yang diperoleh dari penawaran efek tersebut.
- 15 -

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam satuan Rupiah)

o.

Pengakuan Pendapatan dan Beban Usaha
Pendapatan atas aktivitas pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan dan sewa operasi
diakui sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2g dan 2h. Beban diakui sesuai dengan
manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

p.

Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang
bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak
atas perhitungan beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal, dan akumulasi
kompensasi rugi fiskal.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal
pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang
menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau
apabila dilakukan keberatan dan/atau banding, ketika hasil keberatan dan/atau banding sudah
diputuskan.

q.

Informasi Segmen
Segmen operasi adalah suatu komponen dari Entitas:
- Yang melibatkan dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan
menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan
komponen lain entitas yang sama);
- Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan tentang sumber daya
yang dialokasikan pada segmen tersebut dan kinerjanya; dan
- Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan
langsung kepada suatu segmen serta dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada
segmen tersebut.

r.

Laba per Saham Dasar
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata
tertimbang dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan. Rata-rata
tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun 2012 dan 2011 adalah sebesar 400.000.000
saham.

3.

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN
Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi
yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi
pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode
pelaporan.

- 16 -

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam satuan Rupiah)

Pos-pos signifikan yang terkait dengan estimasi dan asumsi antara lain:
a. Cadangan penurunan nilai piutang
Entitas mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan
tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas mempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu
hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan dan faktor pasar yang telah
diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pembiayaan konsumen guna
mengurangi jumlah piutang pembiayaan konsumen pada jumlah yang diharapkan dapat
diterima. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang
diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai.
b. Aset sewaan
Biaya perolehan aset sewaan disusutkan dengan menggunakan metode persentase tetap dari nilai
buku (declining balance method) berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen
mengestimasi masa manfaat ekonomis aset sewaan dengan tarif 50%. Perubahan tingkat
pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai
sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
c. Aset tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode persentase tetap dari nilai
buku berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat
ekonomis aset tetap dengan tarif 5%, 25% dan 50%. Umur masa manfaat ini adalah umur yang
secara umum diharapkan dalam industri di mana Entitas menjalankan bisnisnya. Perubahan
tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis
dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
d. Pajak penghasilan
Entitas beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan
diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila
keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan
tersebut akan dicatat di laporan laba rugi komprehensif pada periode dimana hasil tersebut
dikeluarkan.
e. Imbalan kerja
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan
menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk
pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan
tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai
tercatat liabilitas imbalan kerja.
Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam,
dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan
masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang.
Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar
saat ini.
Hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut.
- 17 -

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam satuan Rupiah)

4.

KAS DAN BANK
Akun ini terdiri dari:
2012
Kas

5.

2011

14.483.600

12.918.900

Bank:
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Bukopin Syariah
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah
PT Bank Windu Kentjana International Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank SBI Indonesia
PT Bank Panin Syariah
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Syariah
PT Bank Kesawan Tbk
PT Bank Mitraniaga
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

1.607.161.659
1.147.199.252
987.862.907
704.076.018
284.946.842
188.333.015
156.453.886
92.519.660
73.122.157
59.639.688
56.565.106
11.193.384
8.151.116
6.017.098
2.390.198

2.497.020.382
449.017.034
844.724.167
4.950.000
35.289.588
196.335.619
2.641.122
33.175.786
48.456.157
71.835.899
29.244.438
64.572.331
8.391.116
9.494.318
19.690.658

Sub-jumlah

5.385.631.986

4.314.838.615

Jumlah

5.400.115.586

4.327.757.515

PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Akun ini merupakan piutang atas transaksi pembiayaan konsumen atas kendaraan bermotor dan
properti dari para konsumen pihak ketiga sebagai berikut:
2012
Piutang pembiayaan konsumen
Pendapatan pembiayaan konsumen yang
belum diakui

268.047.489.212
(

Sub-jumlah
Penyisihan kerugian penurunan nilai

36.182.984.969 ) (
231.864.504.243

(

Piutang pembiayaan konsumen – bersih

3.533.172.048 ) (
228.331.332.195

2011
293.462.335.462
46.591.065.007 )
246.871.270.455
3.533.172.048 )
243.338.098.407

Angsuran piutang pembiayaan konsumen yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal
jatuh temponya adalah sebagai berikut:
2012
2011
Piutang pembiayaan konsumen
jatuh tempo dalam:
Satu tahun
Dua tahun
Tiga tahun
Empat tahun

29.426.417.452
92.119.014.718
145.894.574.542
607.482.500

23.826.350.180
128.255.242.463
140.603.730.319
777.012.500

Jumlah

268.047.489.212

293.462.335.462

- 18 -

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam satuan Rupiah)

Pengelompokan piutang pembiayaan konsumen berdasarkan jumlah hari tunggakan adalah sebagai
berikut:
2012

2011

Tidak ada tunggakan
1 – 30 hari
31 – 60 hari
61 – 90 hari
91 – 120 hari
Lebih dari 120 hari

254.973.748.388
11.598.011.976
928.723.919
187.898.346
194.359.035
164.747.548

282.428.200.658
9.474.004.091
967.805.563
205.330.856
201.492.896
185.501.398

Jumlah

268.047.489.212

293.462.335.462

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai:
2012

2011

Saldo awal tahun
Penambahan penyisihan
kerugian penurunan nilai selama
tahun berjalan

3.533.172.048

2.994.173.137

-

538.998.911

Saldo akhir tahun

3.533.172.048

3.533.172.048

Berdasarkan kontrak pembiayaan konsumen, konsumen melakukan pembiayaan secara bulanan
dalam jumlah tetap. Tingkat bunga rata-rata pembiayaan konsumen berkisar 14% - 26% pada
tahun 2012 dan 14% - 29% pada tahun 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, piutang pembiayaan konsumen bruto telah dikurangkan
dengan pendapatan ditangguhkan yang merupakan kompensasi atas biaya transaksi masing-masing
sebesar Rp 1.331.123.079 dan Rp 1.533.745.653.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, piutang pembiayaan konsumen dijadikan agunan untuk
memperoleh pinjaman bank (lihat Catatan 12).
Manajemen yakin bahwa tidak terdapat konsentrasi signifikan atas risiko kredit pada piutang
pembiayaan konsumen dari pihak ketiga.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai cukup untuk menutup
kerugian atas kemungkinan tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen di kemudian hari.
6.

INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN
Akun ini merupakan piutang atas transaksi investasi sewa pembiayaan dari para konsumen pihak
ketiga sebagai berikut:
2012
2011
Investasi sewa pembiayaan – bruto
Nilai residu yang dijamin
Jaminan
Pendapatan investasi sewa pembiayaan
yang belum diakui

(

202.949.798.147
97.181.278.335
97.181.278.335 ) (

162.188.861.527
77.749.723.654
77.749.723.654 )

(

25.970.436.871 ) (

22.171.400.936 )

Sub-jumlah

176.979.361.276

- 19 -

140.017.460.591

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam satuan Rupiah)

Penyisihan kerugian penurunan nilai

(

Investasi sewa pembiayaan – bersih

2012

2011

1.578.983.761 ) (

1.514.216.593 )

175.400.377.515

138.503.243.998

Angsuran investasi sewa pembiayaan yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal
jatuh temponya adalah sebagai berikut:
2012
2011
Piutang pembiayaan konsumen
jatuh tempo dalam:
Satu tahun
Dua tahun
Tiga tahun
Jumlah

43.093.296.971
75.363.684.851
84.492.816.325

38.038.198.613
56.451.940.148
67.698.722.766

202.949.798.147

162.188.861.527

Pengelompokan investasi sewa pembiayaan berdasarkan jumlah hari tunggakan adalah sebagai
berikut:
2012
2011
Tidak ada tunggakan
1 – 30 hari
31 – 60 hari
61 – 90 hari
91 – 120 hari
Lebih dari 120 hari

193.074.568.580
8.760.540.100
701.510.151
141.928.720
146.808.791
124.441.805

156.059.062.620
5.263.098.645
537.645.550
114.067.562
111.935.458
103.051.692

Jumlah

202.949.798.147

162.188.861.527

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai:
2012

2011

Saldo awal tahun
Penambahan penyisihan
kerugian penurunan nilai selama
tahun berjalan

1.514.216.593

1.283.217.059

64.767.168

230.999.534

Saldo akhir tahun

1.578.983.761

1.514.216.593

Berdasarkan kontrak investasi sewa pembiayaan, konsumen melakukan pembiayaan secara bulanan
dalam jumlah tetap. Tingkat bunga rata-rata pembiayaan konsumen berkisar 16% - 25% pada
tahun 2012 dan 16% - 27% pada tahun 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, investasi sewa pembiayaan bruto telah dikurangkan
dengan pendapatan ditangguhkan yang merupakan kompensasi atas biaya transaksi masing-masing
sebesar Rp 1.092.461.061 dan Rp 902.501.300.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, investasi sewa pembiayaan dijadikan agunan untuk
memperoleh pinjaman bank (lihat Catatan 1