Vol 1 No 19 Tahun 2015
JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MADURA
Analisis Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Dengan Metode Radar ( Studi Pada Kasus Pada Pt. Aneka Jasa Grhadika Gresik )
Ria Rachmawati
Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Oli Di Sakti Motor Kecamatan Camplong Sampang
Alfi Hasaniyah
Eksplorasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Nasabah: Sebuah Kerangka Penelitian Terpadu Untuk Perbankan (Survei pada Nasabah Perbankan di Kota Malang)
Zainurrafiqi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Subhan dan Iin Megawati
Karakteristik Individu Pengguna Ti Sebagai Prediktor Kepuasan Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Staf Administrasi Fakultas Universitas Madura) Mohammad Amir Furqon
Pengaruh Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada Ud Genteng Karang Penang Sampang
Runik Puji Rahayu
Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Rika Syahadatina
Makro
Vol. 1
No. 19
Hlm 1-89
Pamekasan
08 Mei 2015
ISSN
1412 - 2936
(2)
JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN
Penanggung Jawab :
DEKAN Fakultas Ekonomi
Universitas Madura, UNIRA
Ketua Penyunting :
ZEF RISAL, SE, MM
Wakil Ketua Penyunting :
Drs. Ec. Zainal Mahfud, MM
Penyunting Pelaksana :
Drs. Ec. Adriani Kusuma, MM
H. M Fauzi Hosni, MM
Drs. Ec. Isnain Bustaram, MM
Penyunting Ahli :
Drs. Ec. Noer Sudrajat, MM
Ahmarul Fajar, SE, MM
Pelaksana Tata Usaha :
Wahdi, SH
Agus Sugiantoro, SH
Alamat Penyunting :
Fakultas Ekonomi Universitas Madura
FE (UNIRA)
Jl. Raya Panglegur
Telp. (0324) 322231, Fax (0324) 327418
Pamekasan
–
Madura
Makro
adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan
dua kali dalam setahun oleh Fakultas Ekonomi
Universitas Madura. Jurnal ini merupakan
media untuk mensosialisasikan ide atau
gagasan dari sejumlah studi pustaka dan riset
empiris yang mengkaji masalah manajemen,
kewirausahaan, akuntansi dan bidang ekonomi
lainnya.
Secara terbuka jurnal ini menerima kontribusi
artikel dari manapun yang sesuai dengan ilmu
manajemen, kewirausahaan, akuntansi atau
bidang ekonomi secara umum. Artikel yang
dapat diterbitkan dalam jurnal ini meliputi :
Artikel konseptual : artikel hasil pemikiran
Artikel hasil penelitian
Artikel ulasan atas artikel lain
Artikel terjemah
Artikel tinjauan buku (book review) dan
Artikel suplemen, yang memuat
Current
Issue
(3)
KEBIJAKAN EDITORIAL JURNAL MAKRO
Makro merupakan jurnal yang
diterbitkan secara berkala setiap bulan Mei dan November atau sebanyak dua kali dalam setahun. Tujuannya untuk menyebarluaskan
hasil penelitian khususnya di bidang
manajemen, kewirausahaan, akuntansi dan bidang ekonomi lainnya. Makro sudah tercatat sebagai jurnal yang terdaftar (ISSN 1412–2936). Untuk penyerahan artikel bisa dikirim ke email fe.unira@gmail.com atau diserahkan langsung ke alamat penyunting. Artikel yang masuk akan diseleksi dan hasil seleksi akan diinformasikan ke setiap penulis. Selanjutnya, artikel yang sudah terseleksi akan dipublikasikan dalam jurnal makro.
PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL 1. Sistimatika Penulisan
a. Judul
Judul ditulis secara singkat, maksimum 12 kata dalam Bahasa Indonesia, ditulis dengan huruf kapital, jenis huruf arial ukuran 12, rata tengah tanpa diakhiri dengan tanda titik.
b. Nama Penulis dan Institusi
Nama penulis diketik tanpa gelar akademik. Penulis utama ada di baris atas, kemudian setelahnya penulis pendukung (jika artikel ditulis oleh tim). Nama institusi ditulis setelah nama penulis.
c. Abstrak
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dengan kisaran jumlah kata antara 150-200, berisi penjelasan ringkas mengenai masalah penelitian, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan.
d. Pendahuluan
Uraian mengenai latar belakang,
rumusan masalah, dan tujuan
penelitian. e. Kajian Pustaka
Berisi uraian tentang teori-teori pendukung dan penelitian terdahulu yang menjadi landasan pengembangan kerangka pikir atau model penelitian.
f. Metode Penelitian
Menguraikan tentang jenis penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
g. Analisis dan Pembahasan
Berisi uraian tentang analisis hasil penelitian dan pembahasan lebih lanjut dari hasil penelitian tersebut.
h. Kesimpulan dan Saran
Berisi tentang kesimpulan hasil
penelitian dan saran dari penulis. i. Daftar Pustaka
Berisi sumber bacaan yang digunakan untuk mendukung penulisan artikel.
2. Format Penulisan
a. Artikel diketik dengan huruf arial ukuran 11 dengan jarak baris satu spasi pada kertas A4.
b. Marjin kertas; 3 cm untuk sisi kiri, dan masing-masing 2,5 cm di sisi kanan, atas dan bawah.
c. Panjang artikel secara keseluruhan berkisar antara 6-25 halaman.
3. Tabel dan Gambar
Tabel diberi nomor urut dan judul diletakkan di atas tabel. Sedangkan untuk gambar, nomor urut dan judul diletakkan di bawah gambar, disertai sumber kutipan yang diketik dengan menggunakan tipe huruf arial ukuran 10 dan dicetak tebal.
4. Kutipan
a. Sumber kutipan dalam teks dikutip di antara kurung buka dan kurung tutup yang menyebutkan nama belakang (akhir) penulis, tahun, dan nomor halaman. Contoh:
1) Satu sumber kutipan dengan satu penulis: (Ayu, 2007), jika disertai dengan halaman: (Ayu, 2009: 96). 2) Satu sumber kutipan dengan dua
(4)
3) Satu sumber kutipan lebih dari dua penulis: (Ayu et al., 2004)
b. Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama penulis pertama yang disebutkan pada teks. Contoh: Ayu et al. (2010: 19).
c. Sumber kutipan tidak menyebut nama
penulis, tetapi menyebut suatu
lembaga atau badan tertentu. Contoh: Bank Indonesia (2013).
5. Daftar Pustaka
Setiap artikel harus memuat daftar pustaka (hanya yang menjadi sumber
kutipan) yang disusun berurutan
berdasarkan huruf pertama dari nama belakang penulis atau nama institusi. Berikut ini tata cara penulisannya:
a. Buku
Nama belakang, inisial nama depan (jika ada), tahun penerbitan, judul buku (cetak miring), nama penerbit, kota tempat buku diterbitkan. Contoh:
1) Satu penulis:
Kasmir. 2002. Dasar-dasar
Perbankan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
2) Dua penulis:
Yamin, S. dan H. Kurniawan. 2009. SPSS Complete Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan Software SPSS. Salemba Infotek. Jakarta.
b. Jurnal
Nama belakang, inisial nama depan (jika ada), tahun penerbitan, judul artikel, nama jurnal (cetak miring), volume jurnal, halaman artikel dalam jurnal. Contoh:
1) Satu penulis:
Ayu, D. 2006. An Optimizing IS-LM Specification for Monetary Policy
and Business Cycle Analysis.
Journal of Money, Credit, and Banking: 296–316.
2) Dua penulis:
Neuenkirch, M. and P. Tillmann. 2012. Inflation Targeting, Credibility,
and Non-Linear Taylor Rules. Joint Discussion Paper Series in Economics 35: 1-15.
3) Lebih dari dua penulis:
Harmanta, M. B. Bathaludin, dan J. Waluyo. 2011. Inflation Targeting Under Imperfect Credibility: Lessons
from Indonesian Experience.
Bulletin of Monetary, Economics and Banking: 271-306.
c. Prosiding
Nama belakang, inisial nama depan (jika ada), tahun penerbitan, nama prosiding (cetak miring), penerbit (cetak miring), halaman.
Contoh:
Ayu, D. 2004. Learning About Belief About Inflation Target and Stabilisation Policy. Prosiding Simposium II Jakarta: 1-27.
d. Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama belakang, inisial nama depan (jika ada), tahun, judul skripsi/tesis/disertasi, skripsi/tesis/disertasi (cetak miring, pilih
salah satu), nama penerbit, kota
penerbit. Contoh:
Alamsyah, Halim. 2008. Persistensi Inflasi dan Dampaknya Terhadap Pilihan dan Respon Kebijakan Moneter di
Indonesia. Disertasi. Program
Pascasarjana Universitas Indonesia. Depok.
e. Internet
Nama belakang, inisial nama depan (jika ada), tahun, judul, alamat web (cetak miring), tanggal akses. Contoh:
Andi, R. 2008. BPR Tak Sekedar Sehat
dan Berkelanjutan.
http://www.AdInfoOnline.com. Diakses tanggal 30 Oktober 2010.
(5)
Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Volume 1 No. 19 | Mei 2015
MAKRO
JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN
ISSN 1412-2936
Vol 1 No 19, 8 Mei 2015
DAFTAR ISI
Ria Rachmawati
Analisis Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Dengan Metode Radar
( Studi Pada Kasus Pada PT. Aneka Jasa Grhadika Gresik ) 1-8
Alfi Hasaniyah
Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Membeli
Oli Di Sakti Motor Kecamatan Camplong Sampang 9-19
Zainurrafiqi
Eksplorasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Nasabah: Sebuah Kerangka Penelitian Terpadu Untuk Perbankan
(Survei pada Nasabah Perbankan di Kota Malang) 20-31
Subhan dan Iin Megawati
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 32-52
Mohammad Amir Furqon
Karakteristik Individu Pengguna Ti Sebagai Prediktor Kepuasan Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi Pada Staf Administrasi Fakultas Universitas Madura) 53-68
Runik Puji Rahayu
Pengaruh Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada
UD Genteng Karang Penang Sampang 69-78
Rika Syahadatina
Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 79-89
(6)
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DENGAN METODE RADAR
( STUDI PADA KASUS PADA PT. ANEKA JASA GRHADIKA GRESIK ) Ria Rachmawati
UNIVERSITAS MADURA ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisa perbandingan metode balanced scorecard dengan metode radar dan untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan bila diukur dengan kedua metode tersebut. Tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Periode penilaian adalah tiga tahun, yaitu 2012, 2013, 2014. Analisa metode radar mengelompokkan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Sedangkan metode radar dikelompokkan dalam lima kelompok besar yaitu rasio profitabilitas, produktifitas, utilisasi aktiva, stabilitas dan rasio profitabilitas, dan rasio potensi pertumbuhan yang dijabarkan menjadi 26 rasio. Berdasarkan perhitungan dengan tehnik deskriptif kuantitatif dari metode balanced scorecard dengan metode radar menunjukkan bahwa kinerja perusahaan pada PT. Aneka Jasa Grhadika Gresik dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dikatakan baik. Hal ini terbukti dengan realisasi analisis dari metode balanced score card dengan metode radar menunjukkan peningkatan dari tahun 2012 sampai tahun 2014.
Kata Kunci : Kinerja Perusahaan, Metode Balanced scorecard, Metode Radar, Analisa Rasio.
PENDAHULUAN
Penilaian prestasi perusahaan
merupakan topik yang selalu hangat dan kontrofersial. Sampai saat ini belum ada alat ukur yang komplit dan memuaskan semua pihak baik oleh yang menilai maupun yang dinilai. kebutuhan akan alat ukur yang lebih
sempurna terasa semakin mendesak
mengingat makin komplit dan pesatnya perekonomian bangsa – bangsa didunia dan
semakin terbukanya hubungan antara
manusia dan bahkan antara negara. Dengan kondisi yang demikian maka tidak dapat dihindari lagi bahwa alat ukur prestasi suatu unit usaha lama menjadi sangat kondisional dan tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan untuk mengukur dengan tepat kemajuan
atau kemunduran suatu perusahaan.
Penilaian kinerja merupakan suatu faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Seperti yang dijelaskan herfert ( 1997 : 67 )
bahwa penilaian kinerja perusahaan
merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen, sehingga perlu dilibatkan analisis dampak keuangan kumulatif dan
ekonomi dari keputusan
mempertimbangkannya dengan
menggunakan ukuran komparatif. Ada
beberapa pendapat yang menyatakan
bahwa pengukuran kinerja perusahaan hanya memperhatikan aspek keuangan memiliki kelemahan – kelemahan antara lain : ( 1 ) ukuran kinerja keuangan tidak mampu mengukur kinerja harta – harta intrelektual perusahaan, ( 2 ) kinerja keuangan tidak mampu bercerita banyak mengenai masalah perusahaan dan tidak mampu sepenuhnya menuntun perusahaan ke arah yang lebih baik, ( 3 ) angka – angka keuangan perusahaan tidak menjamin kesehatan perusahaan dalam jangka panjang. Adanya beberapa kelemahan atas pengukuran kinerja financial dan pada saat ini banyak kita temukan pengukuran kinerja dengan hanya menggunakan satu metode saja, yaitu mengukur kinerja perusahaan dengan metode balanced scorecard atau hanya metode radar, maka muncul konsep pada
penilaian kinerja perusahaan dengan
membandingkan kedua metode tersebut seperti perbandingan balanced scorecard dengan metode radar. Metode radar
dikembangkan oleh Asian Preduktifity
Organization ( APO ) yang berpusat di jepang. Yaitu bertujuan untuk memberikan gambaran yang menyeluruh tentang posisi
(7)
perkembangan. Sedangkan metode
balanced scorecard adalah alat
perencanaan strategik yang sangat berdaya untuk meningkatkan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam melipat gandakan
kinerja keuangan berkesinambungan.
Balanced scorecard diciptakan oleh Prof, Dr. Robert s. Kaplan dan norton . Implementasi
balanced scorecard sebagai alat
perencanaan strategik pada hakikatnya menuntut perubahan secara radikal gaya manajemen ( manajement style) yang meliputi : perubahan alat ( toolsel ), perubahan pengetahuan manajemen ( skill set ), dan pergesaran sikap mental ( mind set ). Sebagai alat perencanaan, balanced
scorecard dilandasi oleh filsafah
perencanaan yang fit dengan jamanya dan diisi dengan pengetahuan manajemen yang dilandasi dengan pradigma manajemen baru.
Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian yang mengkaji tentang analisis kinerja perusahaan dengan analisa rasio metode balanced score card dengan rasio metode balanced scorecard dengan rasio metode radar secara integral pada PT. Aneka Jasa Grhadika Gresik secara ilmiah dipandang penting. Perusahaan ini bergerak dibidang jasa.untuk menghadapi persaingan yang tajam, baik dalam negeri maupun internasional,tolak ukur kinerja perusahaan yang mampu menunjukkan sasaran atau fokus perhatian pada bidang – bidang yang penting sangatlah diperlukan, maka dalam penelitian ini penulis mengangkat judul analisis kinerja perusahaan menggunakan metode balanced scorecard dengan metode radar ( Studi Kasus Pada PT. Aneka Jasa Grhadika Gresik ).
KAJIAN PUSTAKA
Analisa Rasio Metode Balanced Score Card Metode balanced scorecard adalah alat perencanaan strategik yang sangat berdaya untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melipat gandakan kinerja
keuangan berkesinambungan. Vincent
gaspersz menyebutkan ada lima perspektif dalam balanced score card yaitu :
1. Penetapan target dan program
peningkatan kinerja.
2. Langkah – langkah implementasi
sistem manajemen balanced score card.
3. Contoh kasus implementasi sistem manajemen pada organisasi bisnis.
4. Implementasinya pada organisasi
pemerintah.
5. Integrasi program six sigma dengan balanced scorecard.
Scorecard dibagi dalam empat perspektif yaitu :
1. Pelanggan
Suatu produk atau jasa mempunyai nilai
bagi pelangganya jika manfaat yang
diterimanya relatif lebih tinggi dari pada
pengorbanan yang dikeluarkan oleh
pelanggan tersebut untuk mendapatkan produk atau jasa itu. Dan suatu produk / jasa
semakin bernilai apabila manfaatnya
mendekati atau bahkan melebihi dari apa yang diharapkan pelanggan.
2. Perspektif proses bisnis internal dalam
perspektif proses internal bisnis,
perusahaan harus mengindetifikasi
proses internal yang penting dimana perusahaan harus melakukanya dengan sebaik – baiknya,karena proses internal tersebut memiliki nilai – nilai yang
diinginkan pelanggan dan akan
memberikan pengembalian yang
diharapkan oleh pemegang saham.
3. Perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan.
Proses pembelajaran dan pertumbuhan suatu organisasi bersumber dari tiga prinsip yaitu :
1. people 2. System
3. Organizational Procedure 4. Perspektif financial / keuangan
Perspektif keuangan digunakan karena penilaian kinerja merupakan ikhtisar dari konsekuensi ekonomis yang telah dilakukan. Penilaian kinerja keuangan dapat dijadikan indikator apakah strategi perusahaan, implementasi dan keputusannya sudah memberikan perbaikan yang pengukuran
keseluruhan presentase rata – rata
pertumbuhan pendapatan, dan rata – rata
pertumbuhan penjualan dalam target
market, perspektif financial bersumber dari empat prinsip yaitu :
1. Current ratio 2. Profit margin 3. Operating ratio 4. Return on invesment Analisa Rasio Metode Radar
(8)
Metode radar berasal dari bentuk gambaran visual ikhtisar perhitungan rasio kinerja
perusahaan yang merupakan
penyempurnaan analisis rasio keuangan metode ini dikembangkan oleh APO( Asian Produktifity Organization ) yang berpusat di tokyo - jepang, yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang menyeluruh
tentang posisi perusahaan dalam
perkembangannya yang bersifat jangka menengah dan jangka panjang.
Sebagai pembanding, ikhtisar pembahasan
analisis dupont dengan return On
Investment ( ROI ) sebagai titik pusatnya, atau sebagai acuan manajemen dalam
penerapannya telah memaksakan
manajemen untuk berwawasan jangka pendek, sehingga kurang melihat dampak jangka panjang dari keputusannya. Analisa rasio ini mengelompokkan rasionya menjadi lima kelompok besar yaitu :
1. Rasio Profibilitas
Merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan profit dari seluruh karyawan yang digunakan dalam perusahaan serta aktivitas penjualan yang dilakukan dari satu periode. Rasio profitabilitas terdiri dari : 1) Tingkat pengembalian modal sendiri (
Return On Investment )
2) Rasio margin kotor ( Gross Profit Margin Rasio )
3) Rasio margin operasi ( Operating Margin Rasio )
4) Rasio margin bersih usaha ( Net Profit Margin rasio )
5) Tingkat pengambilan modal sendiri ( return On Network )
6) Rasio penjualan bersih terhadap beban – beban penjualan ( Sales To Sales administration And Selling Expense ) 2. Rasio Produktifitas
Rasio produktifitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam mengalokasikan sumber daya
perusahaan ( Manusia, Modal, Dan
perusahaan ) dibandingkan dengan
pendapatan dan penjualan. Rasio ini terdiri dari :
1) Penjualan bersih perkaryawan ( sales per employe )
2) Rasio nilai tambah bersih perkaryawan ( ne added value per employe )
3) Rasio peralatan pertenaga kerja ( equipment to labour )
4) Rasio distribusi upah / gaji( wages distribution ratio )
5) Tingkat kenaikan gaji dasar atau insentif dasar ( wages base trend
/ incentive base ) 3. Rasio Untilisasi Aktiva
Merupakan rasio yang dipergunakan
perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memutar modalnya tetap maupun modal lancar dalam satu periode. Rasio ini terdiri dari :
1) Perputaran total aktiva ( total assets turnover )
2) Perputaran modal kerja ( working capital turnover )
3) Perputaran piutang ( account receivable turnover )
4) Perputaran persediaan ( investory turnover )
5) Perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover )
4. Rasio Stabilitas
Rasio ini merupakan gabungan rasio likuiditas dan rasio solvabilitas pada analisa
klasik, karena rasio tersebut pada
hakekatnya adalah indikator stabilitas jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Rasio ini dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menentukan kewajiban perusahaan – perusahaan jangka pendek dan jangka panjang. Rasio ini terdiri dari :
1) Rasio aktiva berwujud bersih terdapat dalam sumber dana jangka panjang ( net fixed tangible assets to long – tern debt and networth )
1) Rasio pinjaman terhadap modal sendiri ( debt to equity )
2) Rasio cepat ( quick rasio ) 3) Rasio lancar ( current rasio )
4) Rasio beban bunga ( dan cicilan ) terhadap penjualan ( interest charges rasio )
5. Rasio Potensi Pertumbuhan
Analisis rasio telah mencakup rasio
pertumbuhan, harga saja belom
memasukkan kekuatan bersaing.
Sebenarnnya rasio ini digunakan untuk
mengetahui rata – rata pertumbuhan
perusahaan. Rasio ini terdiri dari : 1) Pertumbuhan penjualan bersih
( sales growth )
2) Rasio ini tambah bersih terhadap pertumbuhan penjualan bersih ( net addet value to sales growth )
(9)
3) Peningkatan kekuatan tenaga kerja (labour strength increase )
4) Rasio tingkat kenaikan modal sendiri ( networt increase rasio )
5) Rasio tingkat kenaikan laba bersih (net profit increase rasio )
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriktif kuantitatif, jenis data yang digunakan jenis data kuantitaf, sumber sata menggunakan sumber data sekunder, tehnik
pengumpulan datanya adalah data
dokumentasi.
Metode Balance Score Card
1) Mengukur Kinerja Perspektif
Financial
a) Current ratio =
aktiva lancar X 100 % Utang lancar
b) Profit margin =
laba bersih X 100% penjualan
c) Operating ratio =
HPP + beban usaha X 100% Penjualan bersih
d) Returtn on investement = laba bersih X 100%
Total aktiva
2) Mengukur Kinerja Perspektif
Pelanggan
a. Tingkat perolehan pelanggan =
jumlah pelanggan baru X 100 % jumlah pelanggan
b. Tingkat retensi pelanggan = jumlah pelanggan lama X 100 %
jumlah pelanggan
c. Tingkat kepuasan pelanggan =
menggunakan data pengaduan pelanggan
d. Tingkat profabilitas pelanggan = laba bersih X 100%
Pendapatan bersih 3) Mengukur Kinerja Perspektif Bisnis Internal
a. Inovasi = pengukuran ini dilakukan dengan melihat data perusahaan, inovasi apa yang dikembangkan pada tahun tersebut.
b. Layanan purna jual = pengukuran ini dilakukan dengan melihat data perusahaan. Layanan apa yang diberikan perusahaan terhadap produk / jasa yang telah dibayar oleh pelanggan.
4) Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
a. Kepuasan karyawan =
Total Skor x 100% jumlah karyawan x jumlah pertanyaan
b. Retensi karyawan =
Jumlah karyawan yang keluar X 100 % total jumlah karyawan
c. Produktifitas karyawan = laba bersih X 100%
jumlah karyawan Metode Radar
1. Rasio Profitabilitas
a. return On Investment =
laba bersih total aktiva
b. Gross Profit Margin Ratio = penjualan – beban pokok penjualan
penjualan c. Operating Margin Ratio = laba kotor operasi
penjualan d. Net Profit Margin =
laba usaha penjualan
e. Return On Network = laba penjualan
penjualan
f. Sales to sales administration and selling expenses =
penjualan
beban – beban penjualan 2. Rasio Produktif
(10)
a. Sales per employee = penjualan Jumlah karyawan
b. Net added value per employee = biaya karyawan + laba operasi
Jumlah jenjang gaji c. Equipment to labour =
nilai bersih perusahaan Jumlah tenaga kerja d. Wages distribution ratio =
nilai bersih perusahaan Jumlah tenaga kerja
e. Wages base trend / incentive base = nilai bersih perusahaan
Jumlah tenaga kerja 3. Rasio Utilisasi Aktiva
a. Ratio total assets turn over = penjualan
Total aktiva
b. Working capital turn over = penjualan
Aktiva lancar
c. Account receiveble turn over = penjualan
Piutang bersih
d. Investory turn over =
penjualan / beban pokok penjualan persediaan
e. Fixed assets turn over = penjualan
Total aktiva tetap
4. Rasio Stabilitas
a. Net fixed tangible assets to – long tern debt and network =
aktiva tetap bersih
Pinjaman jangka panjang + modal sendiri
b. Debt to equity =
pinjaman jangka panjang Modal sendiri
c. Quick ratio =
aktiva lancar – persediaan Utang lancar
d. Interest chargest ratio = beban bunga + cicilan
Penjualan
5. Rasio Potensi Pertumbuhan a. Sales growth = penjualan
Penjualan – I
b. Net added value to sales growth nilai tambah bersih atau =
nilai tambah bersih – I Pertumbuhan penjualan c. Labour strengh increase =
biaya tenaga kerja – I Jumlah tenaga kerja – I d. Net worth increase ratio =
modal sendiri Modal sendiri – I
e. Net profit increase ratio =
laba bersih Laba bersih - I
(11)
PEMBAHASAN
Tabel 1
Rangkuman Lampiran Laporan Keuangan
Tahun 2012 /2014
Ukuran Tahun
2012 2013 2014
Aktiva Lancar 4.870.574.390 7.857.793.426 11.794.305.592
Utang Lancar 506.934.593 673.895.921 845.299.454
Laba Bersih 4.900.781.267 8.557.052.569 11.956.757.335
Penjualan 9.539.890.225 15.853.900.681 22.941.637.805
HPP - - -
Ekuitas 2.650.842.450 3.857.209.500 5.162.900.350
Beban Usaha 242.644.850 440.244.600 711.204.850
Total Aktiva 8.657.072.038 13.949.502.074 19.647.351.326
Sumber : Lampiran I yang diolah
Tabel 2
Menghitung Current Ratio
Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Current Ratio
2012 4.870.574.390 506.934.593 960,78 %
2013 7.857.793.426 673.895.921 1166,02 %
2014 11.704.304.592 845.299.454 1385,63 %
Rasio lancar pada Pt. Aneka Jaya Grhadika Gresiktelah terjadi peningkatan sampai tahun 2014. Setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin oleh Rp 13,8563 aktiva lancar pada tahun 2014. Pada tahun 2013 setiap Rp 1,00 utang lancar dijamin oleh Rp11,6602 aktiva lancar. Tapi pada tahun sebelumnya
yaitu tahun 2012 setiap Rp 1,00utang lancar dijamin oleh Rp 9,6078 aktiva lancar. Peningkatan rasio ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan semakin baik, maka akan semakin baik kinerja keuangan perusahaan.
Tabel 3
Perbedaan metode balanced score card dengan metode radar
Rasio Tahun Metode Balanced Score Card Metode Radar
Tingkat Pemerolehan 2012 0,29 %
Pelanggan 2013 0,60 %
1014 2,01 %
Tingkat Retensi 2012 99,70 %
Pelanggan 2013 99,39 %
2014 97,98%
Produktifitas Karyawan 2012 18.354.986
2013 31.575.839
2014 43.479.117
Retensi Karyawan 2012 1,12 %
2013 0
2014 0
Return On Network 2012 - 18,487 %
2013 - 22,184 %
2014 - 23,158 %
(12)
2013 - 22.478.629,69
2014 - 28.556.529,94
Equpment To Labour 2012 - 14.181.639,13
2013 - 22.478.629,69
2014 - 28.556.529,94
Ratio Total Assets 2012 - 1,10
2013 - 1,14
2014 - 1,17
Working Capital Turn Over 2012 - 1,95
2013 - 2,01
2014 - 2,24
Fixed Assets turn over 2012 - 2,52
2013 - 2,60
2014 - 2,92
Dari data diatas menunjukkan bahwa ada beberapa perbedaan yang terjadi didalam metode balanced score card dengan metode radar. Hal ini menunjukkan bahwa kedua metode tersebut mempunyai beberapa kelebihan masing – masing. Sehingga ketika kedua metode diatas ditetapkan secara bersama – sama, maka terlihat pada tabel diatas.Tabel diatas menunjukkan walaupun
ada perbedaan dalam kedua metode tersebut, jika diterapkan dalam perusahaan PT. Aneka Jaya Grahadika menunjukkan kinerja perusahaan tersebut dalam keadaan efiesien, karena disetiap metode yang diterapkan menjadi peningkatan mulai dari tahun 2012 sampai tahun 2014. Dengan begitu kinerja PT. Aneka Jya Grahadika dalam keadaan baik.
Tabel 4
Persamaan Pada Metode Balanced Score Card Dengan Metode Radar
Rasio Tahun Metode balanced score card Metode Radar
Current Ratio 2012 960,78 % 960,78 %
2013 1166,02 % 1166,02 %
2014 1385,63% 1385,63%
Profit Margin 2012 51,37 % 51,37 %
2013 53,96 % 53,96 %
2014 55,18 % 55,18 %
Operating Margin 2012 2,54 % 2,54 %
2013 2,83 % 2,83 %
2014 3,10 % 3,10 %
Return On Invesment (ROI) 2012 56,61 % 56,61 %
2013 61,34 % 61,34 %
2014 62,85 % 62,85 %
Dari data diatas persamaan metode
balanced score card radar terjadi pada current ratio, profit margi, operating margin, dan juga return on investment (ROI). Terjadi
peningkatan disetiap rasio, hal ini
menunjukkan kinerja pada PT. Aneka Jasa Grhadika dalam keadaan efiesien. Hal ini membawa dampak positif bagi perusahaan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan
dapat ditaraik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada empat kelompok besar dalam
metode balanced score card, yaitu perspektif financial, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
2. Hasil pengukuran perspektif financial menunjukkan bahwa kinerja perusahaan
(13)
dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 mengalami peningkatan sehingga perusahaan dikatakan dalam keadaan baik.
3. Hasil pengukuran kinerja pelanggan menunjukkan tingkatkan kinerja yang baik, dan hanya retensi pelanggan yang mengalami penurunan.
4. Hasil pengukuran perspektif bisnis
internal, secara keseluruhan
menunjukkan kinerja perusahaan hasil yang baik.
5. Hasil pengukuran perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan,
menunjukkan hubungan dalam keadaan yang baik.
6. Ada lima kelompok besar dalam analisa metode radar yang dijabarkan dalam 26 rasio.
7. Dalam analisis data yang diterapkan PT. Aneka Jaya Grahdika dalam metode
radar,setiap tahun mengalami
peningkatan. Hal ini menunjukkan kinerja PT. Aneka Jasa grhadika dalam keadaan baik.
8. Dari hasil perbandingan metode
balanced score card dengan metode
radar menunjukkan ada beberapa
persamaan dikedua metode tersebut yaitu current ratio, profit margin,
operating margin, dan return on
investment (ROI).
9. Dari hasil perbandingan balanced score card dengan metode radar menunjukkan adanya perbedaan dari kedua metode tersebut. Kalau keduanya diterapkan secara bersama – sama menunjukkan saling melengkapi antara satu metode dengan metode yang lain.
10.Dari hasil pengukuran perbandingan metode balanced score card dengan metode radar menunjukkan bahwa kinerja PT. Aneka Jasa grhadika dari tahun 2012 sampai tahun 2014 dalam keadaan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi.2006. prosedur
Suatu pendekatan praktik : Edisi revisi keenam, Jakarta, Penerbit PT.Rineka Cipta.
Munawir, 2010. Analisa laporan keuangan :
edisi keempat,
yogyakarta,penerbit Liberti
Riyanto, Bambang, 1995. Dasar – dasar pembelajaran perusahaan : Edisi Keempat, yogyakarta, Penerbit BPFE yogyakarta.
Halim, Abdul, DKK,2000. Sistem
Pengendalian manajemen : Edisi Revisi, Yogyakarta, Penerbit Unit
Penerbit dan Percetakan
akademika Manajemen
Perusahaan YKPN
Mulyadi dan Setyawan Johny, 2001. Sistem perencanaan dan pengendalian perusahaan : Edisi Kedua. Penerbit Salemba empat, Jakarta. Mulyadi, 2001. Balanced score card : Alat Manajemen Kontenporer untuk melipat gandakan kinerja laporan Keuangan Perusahaan, Cetakan Kesatu, Penerbit salemba empat, Jakarta.
Tim Penyusun, 2008. Buku Pedoman
Penyusun Skripsi : Fe UNIRA, Pamekasan.
Helfert. 1997. Analisis Kinerja Perusahaan,
Edisi Kedelapan, Yogyakarta,
BPFE, Yogyakarta.
Sutrisno H.2005. Manajemen Keuangan
Teori, Konsep Dan Aplikasi : Edisi Keempat, Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset
Untuk Bisnis dan
Ekonomi.Penerbit Erlangga, Yogyakarta.
Hansen, Oon R, dan Maryane
M.Mowen,2005. Akuntansi
manajemen Edisi 7, Salemba
(14)
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI OLI DI SAKTI MOTOR KECAMATAN CAMPLONG SAMPANG
Alfi Hasaniyah Universitas Madura
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran (produk, harga, promosi, tempat/distribusi, proses dan pelayanan) terhadap keputusan konsumen membeli dan untuk mengetahui apakah produk, harga, promosi, tempat/distribusi, proses dan pelayanan berpengaruh secara parsial terhadap keputusan konsumen membeli tersebut mana yang paling dominant pengaruhnya terhadap keputusan konsumen membeli olie di Sakti Motor Camplong Sampang. Yang menjadi obyek pada Penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Camplong Sampang yang membeli oli pada Sakti motor Camplong Sampang. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan menggunakan metode survey. Sedangkan datanya diambil berdasarkan penyebaran angket kuisener. Adapun model penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan regresi linaer berganda. Hasil perhitungan dengan menggunakan analisa linear berganda pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen membeli membeli olie di Sakti Motor Camplong Sampang.dapat diketahui bahwa Besarnya nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,702 artinya bahwa bauran pemasaran (variable X) yang terdiri-dari produk (X1), harga (X2), promosi (X3), tempat/distribusi (X4) dan pelayanan (X6) mempunyai hubungan yang erat atau kuat terhadap keputusan konsumen (variable Y) yaitu sebesar 0,702 atau 70,2%. Hasil uji validitas terhadap 26 indikator variabel tersebut ternyata ke 26 indikator variabel tersebut ada satu variable yang tidak valid yaitu variabel X1.6 (keragaman jenis) koefisien korelasinya sebesar 0,270 sehingga tidak dapat diikutkan dalam proses analisis selanjutnya. Dari hasil uji reliabilitas ada satu variable yang tidak realiabel karena nilai koefisien alphanya kurang dari 0,5 yaitu variable (X5) , sehingga variable proses (X5) tidak dapat diikutkan dalam proses analisis selanjutnya. Disamping itu setelah dilakukan dengan menggunakan uji F diperoleh Fhitung sebesar 18, 219 lebih besar dari F table 2,30 yang berarti bahwa bahwa variable produk (X1), harga (X2), promosi (X3), tempat/distribusi (X4) dan pelayanan (X6) secara simultan memberikan pengaruh signifikan terhadap Keputusan Konsumen (Y) dan nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 Dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa produk (Xpengaruh yang paling dominan terhadap Keputusan Konsumen (Y).
Pendahuluan
Indonesia sebagai salah satu dari Negara penduduknya terbesar di dunia,
merupakan pangsa pasar yang
menguntungkan bagi produsen, dan ini
terbukti dengan banyak mengalirnya
produk-produk import dari berbagai macam produk dari berbagai belahan dunia yang masuk, dan bahkan mendirikan usaha dan menjual produknya di Indonesia.
Banyaknya perusahaan yang
mencoba untuk eksis menghadapi
persaingan dari usaha sejenis, menuntut perusahaan untuk dapat menerapkan strategi - strategi pemasaran yang mampu menghasilkan formulasi yang tepat bagi
kepentingan jangka pendek maupun
jangka panjang sautu perusahaan. Peran
pemasaran sangat penting bagi
perusahaan, hal ini disebabkan adanya tingkat persaingan yang semakin ketat. Tujuan pemasaran yaitu memenuhi dan memuaskan kebutuhan maupun keinginan konsumen, maka perusahaan harus
mempelajari dan memahami perilaku
konsumen.
Saat ini produk oli tersedia berbagai merk baik yang berasal dari dalm negeri atau produk oli dari luar negeri. Dengan semakin banyaknya merk oli yang tersedia akan semakin menambah persaingan yang semakin tajam. BM 1 adalah salah satu
(15)
menempatkan diri sebagai produk oli semakin diminati oleh konsumen oli. Pola perilaku konsumen dalam memutuskan untuk membeli oli sepeda motor dapat dipengaruhi oleh produk, harga, promosi, distribusi, proses, serta kepuasan konsumen. Berdasarkan hal inilah yang mendasari penelitian mengenai
pengaruh marketing mix terhadap
keputusan konsumen membeli produk Oli di toko Sakti Motor Kecamatan Camplong-Sampang.
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan adalah:
a. Bagaimanakah pengaruh produk, harga, promosi, tempat, dan pelayanan secara simultan terhadap keputusan konsumen membeli Oli di
Toko Sakti Motor Kecamatan
Camplong Sampang?
b. Variabel manakah diantara produk, harga, promosi, tempat, dan pelayanan berpengaruh paling dominan
terhadap keputusan konsumen
membeli Oli di Toko Sakti Motor Kecamatan Camplong Sampang? Tinjauan pustaka
Pemasaran
Pemasaran adalah merupakan proses merencanakan konsepsi, harga, promosi, dan distribusi ide, menciptakan peluang yang memuaskan individu dengan tujuan organisasi.
Kotler (1997:134) menyatakan bahwa pemasaran didefinisikan sebagai proses sosial dan manajerial dimana masing-masing individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
serta inginkan melalui penciptaan,
penawaran dan pertukaran produk yang bernilai bagi pihak lainnya.
Pemasaran adalah kegiatan utama yang harus dilakukan oleh setiap
perusahaan, agar mampu bertahan
ditengah maraknya persaingan antar
kompetitor dan pertumbuhan pasar yang dinamis. Terlebih lagi jika perusahaan tersebut adalah perusahaan jasa.
Jasa merupakan layanan seseorang atau instansi untuk memenuhi
keinginan masyarakat. Jasa dapat
menghasilkan seperangkat output yang berwujud dan tidak berwujud, yang tidak
dapat dipisahkan dari pihak yang
memberikannya dan tidak dapat disimpan, yang diberikan berupa dukungan fasilitas berupa barang – barang serta output jasa dapat dikonsumsi di tempat jasa tersebut dihasilkan atau dengan kata lain, jasa memerlukan kehadiran pelanggan.
Bauran Pemasaran Jasa
Menurut Alma (1992:163)
menyatakan bahwa Marketing mix adalah suatu istilah yang menggambarkan seluruh unsur pemasaran dan faktor produksi yang dikerahkan guna mencapai tujuan-tujuan badan usaha misalnya mencapai laba, return on investment, peningkatan omzet
penjualan, menguasai pasar dan
sebagainya.
Kotler (2002:18) menyebutkan bahwa bauran pemasaran sebagai seperangkat
alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus-menerus
mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
Marketing mix atau bauran
pemasaran jasa merupakan alat bagi marketer yang terdiri-dari berbagai elemen suatu program pemasaran yang perlu
dipertimbangkan agar implementasi
strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan dengan baik. Adapun elemen marketing jasa adalah sebagai berikut:
a. Produk b. Harga c. Promosi
d. Tempat (Place) e. Orang (people) f. Proses
g. Bukti fisik (physical evidence) h. Pelayanan Konsumen
Model Perilaku Konsumen
Assael (1992:9) menyebutkan bahwa The central component of the model is consumer decesion making, that is the process of perceiving and evaluating brand information., considering how brand alternatives meet the consumer’s needs, and decesion on a brand. Maksudnya adalah komponen utama dari model yaitu pengambilan keputusan konsumen yang merupakan suatu proses mempersepsikan
(16)
dan mengevaluasi informasi merk, mempertimbangkan bagaimana alternatif merk memenuhi kebutuhan konsumen dan memutuskan pada sebuah merk.
Swasta dan Handoko (2000:10) yang
dimaksud perilaku konsumen adalah
kegiatan - kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan barang - barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Titik tolak untuk memahami prilaku pembeli berdasarkan model rangsangan-tanggapan menurut Kotler dan Handoko (2000:183) menyebutkan bahwa proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran dan rangsangan lainnya serta karateristik pembeli.
Gambar 1 dibawah ini adalah pendapat Kotler tentang Proses pembelian model lima tahap sebagai tahapan proses yang dilakukan oleh konsumen sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian
(17)
Gambar Proses pembelian model lima tahap
Sumber: Kotler (2000:204)
Model perilaku menurut Assael
(1992:10), menunjukkan bahwa
pengambilan keputusan pembelian
dipengaruhi oleh individu konsumen yaitu karteristiknya dan apa yang dipikirkan,
pengaruh lingkungan dan strategi
pemasaran perusahaan. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang penelitian
maka dapat diajukan hipotesis dari
penelitian ini sebagai berikut:
1. Diduga bahwa produk (X1), harga (X2), promosi (X3), tempat (X4), dan pelayanan (X5) secara simultan mempengaruhi keputusan konsumen membeli Oli di Toko Sakti Motor Kecamatan Camplong Sampang
2. Diduga pelayanan berpengaruh paling
dominan terhadap keputusan
konsumen membeli . Oli di Toko Sakti Motor Kecamatan Camplong Sampang. Tehnik Analisis Data
Pada penelitian ini terdiri dari dua analisis yang terdiri dari analisis kualitatif dan analisis yang bersifat kuantitatif:
a. Analisis kualitatif adalah untuk
memberikan gambaran tentang
obyek yang akan diteliti, dengan menggunakan skala linkert sebagai berikut :
Sangat setuju = 4,51s/d 5,00
Setuju
= 3,51 s/d 4,50
Cukup setuju = 2,51 s/d 3,50
Tidak setuju = 1,51 s/d 2,50
Sangat tidak setuju = 1,00 s/d 1,50
b. Analisis kuantitatif adalah untuk
memberikan gambaran tentang
kondisi obyek yang diteliti
berdasarkan perhitungan statistic
yaitu dengan menggunakan
persamaan regresi linear berganda
Menurut pendapat Djarwanto
Tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik analisis statistik Multiple Regression Analysis atau analisa regresi linear berganda, model ini digunakan
karena dalam penelitian ini
menggunakan variabel bebas lebih dari satu. Adapun model regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Regresi Berganda
Y = a + b1 X1 + b2 X2 +b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e
Dimana:
Y = Keputusan konsumen a = Konstanta
X1 = Produk (variabel bebas) X2 = Harga (variabel bebas) X3 = Promosi (variabel bebas) X4 = Tempat (variabel bebas) X5 = Pelayanan (variabel bebas) b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = Koefisien regresi untuk X1, X2, X3, X4, X5, e = Standart error
Sedangkan untuk memberikan
pedoman dari koefisien korelasi ini maka penulis mengambil pendapat Sugiono
(2001 : 149) sebagai berikut :
Perilaku
purna beli
Keputusan
pembelian
Evaluasi
alternative
Pencarian
informasi
Pengenalan
(18)
PEDOMAN UNTUK MEMBEDAKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI
INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00
Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber data : Sugiono, 2001,149
Untuk mengetahui besarnya pengaruh
yang diberikan oleh variable bebas
terhadap variable terikat dalam hal ini
sering disebut dengan koefisien
determinan atau R squared. Menurut
Sugiono (2001, 129) “ Perhitungan
koefisien determinasi berganda digunakan untuk mengukur ketepatan dari model analisi yang dibuat. Nilai koefisien determinasi berganda digunakan untuk
mengukur besarnya sumbangan dari
variable bebas yang diteliti terhadap variable tergantung. Nilai R2 berada antara 0 dan 1 atau 0 ≤ R2 ≤ 1. Bila nilai R2 mendekati nilai 1 maka dapat dikatakan semakin besar, berarti model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan variasi dari variable
terantung. Sedangkan jika R2 nilai mendekati 0 maka model yang digunakan semakin lemah dalam menerangkan variasi dari variable tergantung.
Pengujian Instrumen Data Uji Validitas
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan kuesioner, oleh sebab itu kuesioner yang disusun harus valid. Artinya kuesioner yang disusun harus mengukur apa yang akan diukur .
Uji validitas data bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana validitas data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner dan mampu menghasilkan data yang
akurat sesuai dengan tujuan
pengukurannya. Data dikatakan valid apabila r hitung lebih besar (>) dari r tabel.
Selain itu juga bisa dilihat dari
signifikansinya, jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut dapat dikatakan tidak valid. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut dikatakan valid (Yarnest dalam Sugiono, 2003:65). Selain itu data dikatakan valid apabila memiliki koeifisien korelasi > 300 (Sudarmanto,2005:88). Dengan demikian semua butir pertanyaan atau pernyataan tersebut dapat digunakan dan dapat dipercaya untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
Uji Reliabilitas
Pengujian keandalan alat ukur dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas
metode cronbach alpha (Danim dalam
Tjiptono,2000:199), yakni: kr α =
1 + (k – 1 ) r dimana:
α = Koefisien reliabilitas
k = Koefisien rata –rata korelasi antar variabel
r = Jumlah variabel dalam persamaan
Sedangkan pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien reliabilitas (alpha) adalah sebagai berikut :
(19)
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Reliabilitas (alpha)
Interval Kriteria
1 < 0,200 Sangat rendah
2 0,200 – 0,399 Rendah
3 0,400 – 0,599 Cukup
4 0,600 – 0,799 Tinggi
5 0,800 – 1,00 Sangat tinggi
Sumber : Yarnest dalam Sugiono (2003:96)
Pengujian Hipotesis Uji F (Uji simultan)
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas ( X1, X2, X3, X4, X5, X6 ) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Y). Adapun level of significan (α ) nya adalah sebesar 5 %,
dengan rumus sebagai berikut
(Sugiono,2002:86) R2/ k Fhit =
( 1- R2 ) / ( n – k – 1) Dimana:
R2 = Koefisien determinasi berganda k = jumlah variabel bebas
n = jumlah sampel
Kriteria pengambilan keputusan adalah :
1. Jika F hitung ≤ F tabel, maka H0 diterima dan Hi ditolak
2. Jika F hitung ≥ F tabel, maka H0 ditolak dan Hi diterima
Cara lain yang digunakan untuk menentukan hubungan antara bauran pemasaran secara simultan mempengaruhi keputusan konsumen yaitu dengan melihat hasil print out computer yaitu:
1. Jika nilai level
of signifikan (α) < 0,05 maka
variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat
2.
Jika nilai level of signifikan (α) >0,05 maka variable bebas
berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikat
Gambar Kurva Normal F
Daerah Ho diterima
F tabel F hitung
Uji t
Untuk mengetahui apakah variabel bebas
secara parsial berpengaruh terhadap
variabel terikat signifikan atau tidak, adapun level of signifikan adalah sebesar 5%, untuk pengujian koefisien secara parsial uji t yaitu:
a) t parsial untuk X1
ry12√(n–k–1) t =
√1- r2 y12
(20)
b) t parsial untuk X2
ry21√(n–k–1) t =
√1- r2 y21
Sumber : Anto Dajan (1986:337) Dengan :
t = Uji Test k = Jumlah Variabel Bebas
r = Koefisien Regresi r2 = Koefisien Determinasi Parsial
n = Jumlah Anggota Sampel
Kriteria pengambilan keputusan
sebagai berikut:
1. t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan Hi ditolak, artinya variable bebas tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap
variable terikatnya
2. t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya variable bebasnya berpengaruh terhadap variable terikatnya
Cara lain yang digunakan untuk menentukan apakah hubungan antara
bauran pemasaran secara parsial
mempengaruhi keputusan konsumen yaitu dengan melihat hasil print out computer yaitu:
1. Jika nilai level of signifikan (α) < 0,05 maka variabel bebas tidak
berpengaruh secara parsial
terhadap variabel terikat
2. Jika nilai level of signifikan (α) >
0,05 maka variable bebas
berpengaruh secara parsial
terhadap variabel terikat
Gambar
Kurva Normal uji t
Daerah Ho diterima
Uji Validitas
Uji validitas data bertujuan untuk mengetahui sejauh mana validitas data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi dari
variabel semua faktor maka untuk
mengetahui validitas dari semua variabel maka dilakukan uji validitas semua faktor yang akan diteliti. Variabel dinyatakan valid apabila koefisien korelasi r > 0,3. Adapun hasil uji validitas adalah sebagai berikut:
(21)
Hasil Perhitungan Uji Validitas
Variabel Indikator Koefisien
Korelasi
Keterangan Variabel X1
Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Variabel X2
Item_1 Item_2 Variabel X3
Item_1 Item_2 Item_3 Variabel X4
Item_1 Item_2 Variabel X5
Item-1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Kualitas
Merk yang tersedia Stok
Ukuran
Harga sesuai kualitas Harga bersaing
Etalase produk mudah dilihat Selebaran
Papan nama toko Tempat tap oli Lokasi strategis Informasi
Kenyamanan dan kecepatan Keramahan dan kesopanan Cepat dan tanggap
Tap oli gratis
0,526 0,605 0,531 0,521 0,530 0,529 0,522 0,510 0,518 0,519 0,509 0,602 0,504 0,605 0,517 0,501 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Variabel Y Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Kebutuhan Mencari informasi Evaluasi informasi Keputusan membeli Evaluasi setelah memebeli
0,628 0,604 0,516 0,527 0,509 Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber data: diolah
Berdasakan tabel diatas, dari hasil uji validitas ternyata semua indikator variabel valid karena koefisien korelasinya > 0,3) sehingga samua indikator variable dapat diikutkan dalam proses selanjutnya. Uji Reliabilitas
Pengujian keandalan alat ukur dalam
penelitian ini menggunakan metode
cronbach alpha. Tujuan dari uji reliabilitas
adalah untuk mengetahui tingkat
kehandalan dari instrumen penelitian. Variabel dapat dinyatakan handal apabila
koefisien alpha > 0,5, dengan
menggunakan metode Alpha Cronbach dengan menggunakan bantuan SPSS Program Versi 16.00 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Keterangan Koefisien
Alpha Keterangan X1 X2 X3 X4 X5 Y Produk Harga Promosi Saluran distribusi Pelayanan Keputusan membeli 0,629 0,716 0,551 0,620 0,644 0,653 Handal Handal Handal Handal Handal Handal Sumber data: diolah
Semua variabel penelitian yang terdiri-dari Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Saluran distribusi (X4), Pelayanan (X5) dan Keputusan membeli
(Y) mempunyai tingkat kehandalan untuk
digunakan dalam penelitian karena
(22)
Analisa Statistik
Berdasarkan hasil perhitungan
dengan menggunakan program Spss versi
16 maka persamaan regresi linear
berganda dari penelitian sebagai berikut:
a. Persamaan Regresi Liner Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.760 .688 4.011 .000
X1 .512 .508 .139 6.525 .130
X2 .518 .606 .279 5.970 .004
X3 .408 .508 -.089 4.950 .344
X4 .202 .407 -.023 4.248 .805
X5 .147 .108 .129 5.361 .177
a. Dependent Variable: Y Sumber data: diolah
Berdasarkan tabel cofficients, dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut :
Y = 2,760 + 0,512 X1 + 0,518 X2 + 0,408 X3 + 0,202 X4 + 0,147 X5 + E
Nilai kontanta sebesar 2,760 hal ini berarti bahwa pada saat X1, X2, X3, X4, X5
sama dengan nol maka keputusan
membeli sebesar 2,760. Koefisien variabel produk (X1) sebesar 0,512 hal ini berarti bahwa bilamana variabel produk (X1) dinaikkan satu – satuan maka akan menaikkan keputusan membeli sebesar
0,512 atau 51,2%, apabila variabel harga (X2) dinaikkan satu – satuan maka akan menaikkan keputusan membeli sebesar 0,518, apabila variabel promosi (X3) dinaikkan satu – satuan maka akan menaikkan keputusan membeli sebesar 0,408, apabila variabel saluran distribusi (X4) dinaikkan satu – satuan maka akan menaikkan keputusan membeli sebesar 0,202, apabila variabel pelayanan (X5) dinaikkan satu – satuan maka akan menaikkan keputusan membeli sebesar 0,147.
Nilai R Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .636a .543 .109 .31669 .894
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X4, X2, X3 b. Dependent Variable: Y
Sumber data: diolah
Hasil perhitungan R pada table
diatas, yaitu menunjukkan gambaran
pengaruh antara variable bebas yang terdiri – dari produk (X1), harga (X2), promosi (X3), saluran distribusi (X4), pelayanan (X5) terhadap variabel terikat yaitu keputusan membeli (Y). Nilai R
sebesar 0,636 atau 63,6% yaitu
menggambarkan hubungan antara variable bebas terhadap variabel terikat bersifat searah dan kuat. Sedangkan nilai R squared atau determinan R sebesar 0,543 atau 54,3% pengaruh secara simultan sedangkan sisanya (100% - 54,3% =
(23)
44,7%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Uji Hipotesis Uji F
Untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau secara bersama –sama
variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3), saluran distribusi (X4), pelayanan (X5) terhadap variable terikat yaitu keputusan membeli (Y). Maka dapat dilihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji F sebagai berikut:
Uji F ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.589 5 .318 3.169 .011a
Residual 10.531 105 .100
Total 12.120 110
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X4, X2, X3 b. Dependent Variable: Y
Sumber data : diolah
Dari hasil perhitungan diperoleh F
hitung sebesar 3,169 dan apabila
dikonsultasikan dengan F tabel sebesar 1,59. Jadi F hitung lebih besar dari F tabel. Maka hipotesa penulis bahwa diduga variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3), saluran distribusi (X4), pelayanan (X5)
secara bersama-sama mempengaruhi
variabel terikat yaitu keputusan membeli (Y) dapat dibuktikan kebenarannya.
Uji t
Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh t hitung untuk variabel produk (X1) sebesar 6,525, harga (X2) nilai t hitung sebesar 5,970, promosi (X3) nilai t hitung sebesar 4,950, saluran distribusi (X4) nilai t hitung sebesar 4,428, pelayanan (X5) nilai t
hitung sebesar 5,361 dan kalau
dikonsultasikan dengan t tabel sebesar 1,980 sehingga t hitung > t tabel. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3), saluran distribusi (X4), pelayanan (X5) berpengaruh terhadap keputusan membeli (Y) dapat dibuktikan kebenarannya
Dari hasil perhitungan dengan
menggunakan uji t, ternyata dari kelima variabel tersebut, variabel produk (X1) nilai t nya paling besar. Dengan demikian variabel produk (X1) adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen membeli (Y) produk Oli di toko
Sakti Motor Kecamatan
Camplong-Sampang. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan mengenai pengaruh
marketing mix terhadap keputusan konsumen membeli produk Oli di toko Sakti
Motor Kecamatan Camplong-Sampang
maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dari hasil perhitungan produk (X1), harga (X2), promosi (X3), saluran distribusi (X4), pelayanan (X5) secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat yaitu keputusan membeli (Y) dengan nilai R sebesar 0,636 atau 63,3%
2 Dari hasil perhitungan dari
variable,produk (X1), memberikan
pengaruh paling dominan terhadap keputusan membeli (Y)
3. Nilai R squared atau determinan R sebesar 0,543 atau 54,3% pengaruh secara simultan sedangkan sisanya (100% - 54,3% = 44,7%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(24)
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, 1992, Manajemen
Pemasaran Dan Pemasaran Jasa,Penerbit Alfabeta, Bandung. Arikunto, Suharsimi, 1998, Perencanaan
Pemasaran, Edisi I, BPFE, Yogyakarta.
Asssael, Henry, 1992, Consumer
Behaviour and Marketing Action, Kent Publishing, Boston USA.
Alma, Buchari, 2000, Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Kelima, Penerbit Alfabeta, Bandung
Dajan, Anto, 1986, Pengantar Metode Statistik, Jilid I, Penerbit LP3ES, Jakarta
Danim dalam Fandy Tjiptono Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, Penerbit Andy Offset, Yogyakarta, 2000 Kotler, Philip Dan Susanto, AB, 2001,
Manajemen Pemasaran, Jilid Kedua, Terjemahan Teguh Hendra, Roni Antonius Rusli, Penyunting Agus Hasan, Pura Angga Wijaya, Edisi Revisi, Prenha Hindu, Jakarta
Kotler, Philip, 2002, Manajemen
Pemasaran,, Edisi Revisi, Prenha Hindu,Jakarta
Kartini Kartono dalam Husein Umar, Metodologi Penelitian, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000
Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Pertama, Penerbit Alex Media Komputindo, Jakarta
Sudharmanto, 2005, Analisa Regresi Linear Berganda Dengan SPSS, Yogyakarta, Liberty.
Sutisna, 2001, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Pt. Remaja Rusdakarya, Bandung.
Swasta, Bashu D. H. dan T. Hani
Handoko, 2000, Manajemen
Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen , Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy, 1997, Strategi
Pemasaran, Edisi Pertama, Penerbit Andy Offset, Yogyakarta.
_____________, 2000, Strategi
Pemasaran, Edisi Kedua, Penerbit Andy Offset, Yogyakarta.
Husein, Umar, 2000, Metodologi
Penelitian, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
(25)
Eksplorasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Nasabah: Sebuah Kerangka Penelitian Terpadu Untuk Perbankan
(Survei pada Nasabah Perbankan di Kota Malang)
Zainurrafiqi zainur_rafiqi@yahoo.co.id
Fakulats Ekonomi Universitas Madura
ABSTRAK
Perusahaan Perbangkan perlu menemukan strategi yang benar untuk terciptanya Kepuasan Nasabah serta dalam rangka meningkatkan Kesetiaan Nasabah. Berdasarkan penelitian terdahulu, maka penetian ini menitik beratkan pentingnya Manajemen Hubungan Pelanggan, Kemampuan Inovasi, Citra Perusahaan, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Perilaku Etika sebagai faktor terciptanya Kepuasan Nasabah. Pengumpulan data diperoleh dari 400 nasabah bank di kota Malang. Analisis menggunakan Structural Equation Model (SEM), secara garis besar temuan dalam penelitian ini yang pertama yaitu Manajemen Hubungan Pelanggan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Nasabah. Kedua, Kemampuan Inovasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Nasabah, Ketiga, Citra Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Nasabah, Keempat, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Nasabah, Kelima, Perilaku Etika mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Nasabah. Dan keenam, Kepuasan Nasabah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kesetiaan Nasabah.
Kata Kunci : Manajemen Hubungan Pelanggan, Kemampuan Inovasi, Citra
Perusahaan, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Perilaku Etika, Kepuasan Nasabah, Kesetiaan Nasabah.
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan dunia Pemasaran yang menyebabkan tingkat
persaingan perusahaan kususnya
perbangkan menjadi semakin ketat,
dimana hal tersebut menyebabkan pihak perusahaan harus berjuang keras untuk menciptakan strategi pemasaran terbaik
mereka dalam rangka memenagkan
persaingan. Kenyataannya, selain
sengitnya persaingan antar perusahaan, juga terjadi perubahan paradigma bisnis yang awalnya berfokus ke produk akhirnya bergeser ke konsumen. Mendapatkan nasabah baru dan setia adalah dua hal penting yang menjadi perhatian. Selain itu bank juga membutuhkan strategi untuk
terciptanya Kesetiaan Nasabah.
Keberadaan Manajemen Hubungan
Pelanggan, Kemampuan Inovasi, Citra Perusahaan, Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan, Perilaku Etika dapat
digunakan sebagai strategi bisnis yang
sangat tepat untuk diterapkan oleh
perusahaan untuk memberikan kepuasan kepada nasabah mereka serta membuat
nasabah mereka setia (Padmavathy, et al. 2012), Nemati, et al. 2010), Tu, et al. 2012), Walsh & Bartikowski, 2012), dan
Lee, 2012). Terciptanya kepuasan
pelanggan akan membuat hubungan yang harmonis antara bank dengan nasabahnya, sehingga dengan terciptanya Kepuasan
Nasabah akan berdampak pada
terciptanya Kesetiaan Nasabah. Pada akhirnya terciptanya Kesetiaan Nasabah akan meningkatkan laba perusahaan.
Penelitian ini menekankan pentingnya
faktor-faktor yang mempengaruhi
Kepuasan Nasabah dan Kesetiaan
Nasabah. Pertama, penelitian ini menguji
pengaruh Manajemen Hubungan
Pelanggan terhadap Kepuasan Nasabah. Kedua, pengaruh Kemampuan Inovasi terhadap Kepuasan Nasabah, Ketiga, pengaruh Citra Perusahaan terhadap Kepuasan Nasabah, Keempat, pengaruh
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
terhadap Kepuasan Nasabah, Kelima,
pengaruh Perilaku Etika terhadap
Kepuasan Nasabah. Dan keenam,
(26)
Kesetiaan Nasabah. Batasan penelitian ini adalah terkait dengan persepsi nasabah bank di Kota Malang. Penelitian ini berkontribusi untuk mengungkap seputar permasalahan tersebut.
KAJIAN PUSTAKA
Berdasarkan penelitian terdahulu,
terdapat 11 konsep yang mempengaruhi Kepuasan Nasabah, yaitu Manajemen
Hubungan Pelanggan, Kemampuan
Inovasi, Citra Perusahaan, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Perilaku Etika, Nilai Pelanggan, Keseragaman Pelanggan,
Perilaku Kewarganegaraan, Kejujuran
Berinteraksi, Pengaruh Positif, dan
Penyebab Permasalahan Perantara.
Diantara kelima konsep yaitu Manajemen
Hubungan Pelanggan, Kemampuan
Inovasi, Citra Perusahaan, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, dan Perilaku Etika, tidak ada peneliti sebelumnya yang menggunakan kelima konsep tersebut
secara bersamaan dalam kaitannya
dengan Kepuasan Nasabah. Diantara peneliti sebelumnya hanya menggunakan dua sampai tiga diantra kelima konsep
tersebut terkait dengan Kepuasan
Nasabah. Hal tersebut justru berdampak pada kontribusi penelitian yang dihasilkan yakni hanya menginformasikan pentingnya konsep yang mereka teliti. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan lima
konsep bersamaan sehingga bisa
memberikan informasi yang lebih
komprehensif serta kontribusi penelitian yang lebih dalam untuk kelima konsep tersebut dan kaitannya dengan Kepuasan Nasabah dan Kesetiaan Nasabah.
TEORI DAN HIPOTESIS
Manajemen Hubungan Pelanggan dan Kepuasan Nasabah
Menurut Goldenberg (2008)
Manajemen Hubungan Pelanggan adalah integrasi manusia, proses dan teknologi untuk memksimalkan hubungan dengan semua konsumen. Berdasarkan penelitian terdahulu, definisi Manajemen Hubungan Pelanggan adalah sebuah strategi yang komprehensif, proses, integrasi manusia
dan teknolgi untuk mendapatkan,
mempertahankan, bekerjasama dengan konsumen pilihan untuk menciptakan nilai yang unggul untuk perusahaan dan
konsumen dan untuk memaksimalkan hubungan dengan semua konsumen.
Peneltian yang dilakukan oleh
Padmavathy, et al. (2012), dan Ata & Toker (2012), hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Hubungan Pelanggan mempunyai pengaruh yang signifikan dan
positif terhadap Kepuasan Nasabah.
Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut maka penelitian ini mengusulkan hipotisis sebagai berikut:
Hipotesis 1: Manajemen Hubungan
Pelanggan mempunyai
pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Kepuasan Nasabah
Kemampuan Inovasi dan Kepuasan Nasabah
Terziovski (2007) mendefinisikan
inovasi sebagai pengaplikasian terhadap sumberdaya untuk menciptakan nilai bagi
konsumen dan perusahaan dengan
mengembangkan, meningkatkan, dan
mengkomersialkan produk baru yang ada,
proses dan pelayanan. Berdasarkan
penelitian terdahulu, definisi Kemampuan Inovasi adalah kemampuan perusahaan untuk menciptakan ide baru, proses, produk, dan pelayanan dengan baik dengan ciri yang unik. Penelitian yang dilakukan oleh Simon & Yaya (2012) dan Eng (2011), hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemampuan Inovasi mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Kepuasan Nasabah. Berdasarkan
penelitian terdahulu tersebut maka
penelitian ini mengusulkan hipotisis sebagai berikut:
Hipotesis 2: Kemampuan Inovasi
mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Kepuasan Nasabah.
Citra Perusahaan dan Kepuasan Nasabah
Zepf (2008) mendefinisikan Citra
Perusahaan sebagai kesan perusahan secara keseluruhan yang telah dibuat dibenak konsumen, beberapa keyakinan, sikap dan kesan yang ditangkap oleh seseorang atau kelompok. Berdasarkan penelitian terdahulu, penelitian ini mendefinisikan Citra Perusahaan sebagai
(1)
Berdasarkan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling terdapat 7 perusahaan
manufaktur yang menjadi sampel penelitian.
Tabel 2
Daftar perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian
No. Kode Nama Perusahaan
1 ALKA PT. Alasaka industrindo Tbk
2 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industri Tbk 3 INAI PT. Indai Aluminium Industry Tbk 4 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk
5 LION PT. Lion Metal Works Tbk 6 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk 7 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini merupakan data dokumentasi. Dokumentasi adalah penelitian arsip yang memuat kejadian masa lalu(Indriantoro dan Supomo, 1999). Pengumpulan data dokumentasi dilakukan dengan kategori dan klasifikasi data-data tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian, baik dari sumber dokumen, buku-buku, koran, majalah dan sebagainya. Pengumpulan data ini bertujuan untuk memperoleh data perusahaan mengenai laporan keuangan dan data lainya.
Teknik Analisis Data
Analisis Statistik deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kustorsis, swekness (kemencengan distribusi). Statistik deskriptif mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami. Stastistik deskriptif digunakan untuk mengembangkan profil perusahaan yang menjadi sampel. Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data.
Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan perhitungan statistik regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama, maka diadakan pengujian asumsi klasik. Uji asumsi klasik terdiri dari: Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, penelitian ini menggunakan analisis statistik.
Analisis statistik merupakan alat statistik yang sering digunakan untuk menguji normalitas residual yaitu uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov. Dalam mengambil keputusan dilihat dari hasil uji K-S, jika nilai probabilitas signifikannya lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi secara normal. Sebaliknya, jika nilai probabilitas signifikannya lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.
(2)
Uji Multikolonieritas
Uji multikolineritas ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel independen yang lain. Selain itu, deteksi terhadap multikolineritas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji multikolineritas dilakukan dengan menghitung nilai variance inflation factor (VIF) dari tiap-tiap variabel independen. Nilai VIF kurang dari 10 menunjukkan bahwa, korelasi antar variabel independen masih bisa ditolerir. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji Durbin-Watson, di mana hasil pengujian ditentukan berdasarkan nilai Durbin-Watson (Uji DW).
Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji t, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik t (t-test) melalui regresi yang menggunakan program SPSS dengan membandingkan tingkat signifikasi (Sig t) masing-masing variable independen dengan taraf signifikansi α = 0.05. apabila tingkat signifikansinya (Sig t) lebih besar α = 0.05, maka hipotesisnya tidak diterima yang artinya variable independen tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependennya. Sebaliknya bila tingkat signifikannya (Sig t) lebih kecil dari pada α = 0.05, maka hipotesisnya diterima yang artinya variable independennya tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependennya. Keputusan diambil berdasarkan nilai probabilitas dengan kriteria:
a. Taraf nyata 0.05
b. Jika Sig t > α, maka Hο diterima dan Ha ditolak
c. Jika Sig t ≤ α, maka Hο ditolak dan Ha diterima
ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Earning Management (Laba Manajemen) Metode earning management yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajemen laba melalui aktivitas riil yang dapat dilakukan dengan menggunakan aliran kas operasi abnormal dan biaya produksi abnormal. Berikut nilai laba menajemen pada perusahaan yang diteliti disajikan dalam tabel di bawah ini.
(3)
Tabel 3. Earning Management Aliran Kas Operasi Abnormal Tahun 2012-2014
No Kode Nama Perusahaan Tahun
2012 2013 2014 1 ALKA PT. Alasaka industrindo Tbk 6.6342 -10.30 16.33 2 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industri
Tbk 15.6695 16.14 26.22
3 INAI PT. Indai Aluminium Industry Tbk 12.9520 12.50 2.93 4 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk 16.3685 -5.23 1.86 5 LION PT. Lion Metal Works Tbk 12.83 4.32 10.08 6 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk 6.93 6.11 4.97 7 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk 12.21 9.80 15.61
Sumber data: Data diolah
Tabel 4.Earning Management Biaya Produksi AbnormalTahun 2012-2014
No Kode Nama Perusahaan Tahun
2012 2013 2014 1 ALKA PT. Alasaka industrindo Tbk 8.61 5.23 23.05 2 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industri Tbk -0.6100 4.01 26.38 3 INAI PT. Indai Aluminium Industry Tbk 11.9400 13.25 1.33 4 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk 7.3100 0.61 7.91 5 LION PT. Lion Metal Works Tbk 20.89 3.56 9.21 6 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk 4.02 5.53 9.82 7 PICO PT. Pelangi Indah Canindo Tbk 14.06 0.15 -6.57
Sumber data: Data diolah
Nilai Perusahaan
Untuk mengukur nilai perusahaan ada beberapa rasio yang dapat digunakan, salah satu alternatif yang
dapat digunakan adalah dengan menggunakan Tobin’s Q. Berikut ini nilai perusahaan yang diteliti disajikan dala tabel dibawah ini.
(4)
Tabel 5. Nilai Perusahaan Tahun 2012-2014
No Kode Nama Perusahaan Tahun
2012 2013 2014 1 ALKA PT. Alasaka industrindo
Tbk 1,028175 1,006877 1,005211 2 ALMI PT. Alumindo Light Metal
Industri Tbk 1,709076 1,687727 2,515807 4 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk 1,059223 0,749103 0,575022 5 LION PT. Lion Metal Works Tbk 2,816035 0,142295 0,166046 6 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk 0,416413 0,241682 0,220480 7 PICO PT. Pelangi Indah Canindo
Tbk 0,665538 0,719582 0,653951 Sumber data: Data diolah
Pembahasan Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, penelitian ini menggunakan analisis statistik. Berikut disajikan hasil dari uji normalitas data dengan menggunakan uji One-Sample Kolmogorov Smirnov Test.
Tabel 6. Uji Normalitas Residual
Variable Asymp. Sig. (2-tailed) Signifikansi Keterangan Residual 0.981 P>0.05 Distribusi normal Sumber data: Data diolah
Berdasarkan hasil tabel 6 dari hasil perhitungan uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikan sudah lebih besar dari 0.05 yang mengindifikasi bahwa data tersebut berdistribusi secara normal. Pengambilan keputusan adalah jika nilai probabilitas <0.05 berarti data residual tidak berdistribusi normal, dan jika nilai probabilitas >0.05 data residual berdistribusi normal.
Uji Multikolinieritas
Uji multikolineritas ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel independen yang lain. Berikut disajikan dalam tabel 7.
Tabel 7. Uji Multikolinieritas
Variabel VIF Keterangan
Arus Kas Operasi 1.000 Tidak terjadi multikolinieritas Biaya Operasi 1.000 Tidak terjadi multikolinieritas
(5)
Berdasarkan tabel hasil uji Multikolinieritas di atas, menunjukkan bahwa arus kas operasi dan biaya operasi nilai VIF nya dibawah 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikoneliaritas.
Uji Hipotesi
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji t, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistic t (t-test) melalui regresi yang menggunakan program SPSS dengan membandingkan tingkat signifikasi (Sig t) masin-masing variable independen dengan taraf signifikansi α = 0.05. apabilatingkat signifikansinya (Sig t) lebih besar α = 0.05,
maka hipotesisnya tidak diterima yang artinya variable independen tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependennya. Sebaliknya bila tingkat signifikannya (Sig t) lebih kecil dari pada α =0.05, maka hipotesisnya diterima yang artinya variable independennya tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependennya. Keputusan diambil berdasarkan nilai probabilitas dengan kriteria:
a. Taraf nyata 0.05
b. Jika Sig t > α, maka Hο diterima dan Ha ditolak
c. Jika Sig t ≤ α, maka Hο ditolak dan Ha diterima
Tabel 8.Hasil Uji t Test Vaiabel
Independen koefisien Std Error Beta Sig t Keterangan Konstanta -0.319 0.394
AKO 0.070 0.024 0.722 0.043 2.923 Signifikan Prod 0.075 0.037 0.499 0.113 2.021 Signifikan
Sumber data: Data diolah
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis yang digunakan maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
Hipotesis yang diajukan yaitu terdapat pengaruh menajemen laba terhadap nilai perusahaan menunjukkan nilai t sebesar 2.923 dengan signifikansi sebesar 0,043. Nilai signifikansi pengujian tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian variabel earnings management mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan pengujian variabel biaya produksi terhadap nilai perusahaan menunjukkan nilai t sebesar 2.021 dengan nilai signifikansi sebesar 0,113. Hal ini berarti biaya produksi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu, hasil dari penelitian ini yang
menyatakan “earnings management
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan”.
Pengaruh Earning Management terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan pengujian hipotesis
earnings management berpengaruh secara positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 8 diperoleh bahwa koefisien earnings management sebesar 0,070 dengan nilai t sebesar 2,923 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,043. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa earnings management berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dinyatakan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa earnings management berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hal ini membuktikan bahwa tindakan earnings management yang dilakukan oleh manajer dapat berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan. Dimana investor akan memberikan reaksi yang kurang menguntungkan yang nantinya akan berdampak pada penurunan nilai perusahaan yang tercermin dalam harga saham perusahaan.
KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Earnimg Management terhadap nilai
(6)
penelitian yang telah dilakukan, maka dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:
Hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa earnings management berpengaruh secara positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 8 diperoleh bahwa koefisien earnings management sebesar 0,070 dengan nilai t sebesar 2,923 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,043. Dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa earnings management berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hal ini membuktikan bahwa tindakan earnings management yang dilakukan oleh manajer dapat berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan. Dimana investor akan memberikan reaksi yang kurang menguntungkan yang nantinya akan berdampak pada penurunan nilai perusahaan yang tercermin dalam harga saham perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Carningsih. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap hubungan Antara Kinerja Keuangan Dengan Nilai Perusahaan “
Diah Ayu Pertiwi. 2010. “Analisis pengaruh Earning Mangement terhadap Nilai Perusahaan Dengan Peranan Praktik Corporate Governace Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005 –2008”
Dasartha V. Rama, Frederick L.Jones. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Selemba Empat.
Herawaty. “Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable”
I Made Sudanri. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Denpasar :Erlangga.
Indriantor, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metodelogi Bisnis Untuk Manajemen dan Akuntansi. BPFE, Yogyakarta
Priyanto, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisa Data Dengan SPSS 20. Andi, Yogyakarta.
Robet N. Anthony, Vijay Govindarajan. 2009. Management Control Syste, buku dua. Jakarta : Selemba Empat
Sutrisno. 2011. “Pengaruh Earning Management Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Mekanisme Corporete Govornance Sebagai Moderating Variable”
Sulistiawan, Dedhy, Yeni januarsi, Liza Alvia. 2011. Creative Accounting: Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal Akuntansi. Jakarta: Selemba Empat.
Sujianto, Agus Eko. 2009. Aplikasi Statistik Dengan SPSS 16.0.Presentasi Pustakakarya, Jakarta
Vinola Herawaty. Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating
Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Universitas Trisakti, Indonesia
Yusriati Nue Farida, Yuli Presetyo dan Eliada Herwiyanti. 2010 Pengaruh Penerapan Corporete Goverance Terhadap Timbulnya Earning Management Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Di Indonesia. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol 12, No.2, Agustus 2010, Hlm. 69-80