PERBUP NO 04 TAHUN 2010 TENTANG KEBUTUHAN DAN PENYALURAN SERTA HET PUPUH BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN KAB PACITAN TAHUN ANGGARAN 2010
BU PA TI PA C IT A N
i PERA TURA N BUPA TI PA CITA N
\
N O M O Rl l\ TA H U N 2010
I
TEN TA N G
K EBUTUH A N D A N PEN YA LURA N SERTA H A RG A EC ERA N T ERT IN G G I (HET)
PUPUK BERSUBSID I U N TU K SEK TO R PERTA N IA N K A BUPA TEN PA CITA N
i
T A H U N A N G G A RA N 2010
BUPA TI PA CITA N
j
I
Menimbang
:
a.
bahwa peranan pupuk sangat penting dalam peningkatan
produktivitas dan produksi komoditas pertanian untuk
mewujudkan Ketahanan Pangan
Nasional dan untuk
meningkatkan kemampuan
petani
dalam
penerapan
pemupukan berimbang;
•
b.
bahwa diperlukan adanya subsidi pupuk sesuai Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/ SR.130/11/2009,
.tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi {HET) Pupuk
•Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2010 dan
• Peraturan Gubemur Jawa Timur Nomor 85 Tahun 2009 tentang
; Kebutuhan dan Penyaluran Serta Harga Eceran Tertinggi (HET)
! Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Provinsi Jawa Timur jifI
I Tahun Anggaran 2010;
c. ? bahwa sehubungan dengan huruf a dan b di atas dan untuk
I penyediaan pupuk bersubsidi dengan harga yang wajar sampai
i di tingkat petani, perlu mengatur Kebutuhan dan Penyaluran
\ serta Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor
i Pertanian Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2010 dengan
; Peraturan Bupati Pacitan.
Mengingat
:
1." Undang - Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem
r Budidaya Tanaman;
2.jiI
1 Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
I Konsumen;
3. ' Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan;
4. : Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
1 Daerah yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan
; Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;
5. ' Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pupuk
I Budidaya Tanaman;
6 ! Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
] Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan
; Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor 8 Pacitan Kode Pos d3512
[
Jawa Timur
i
Telp. (0357) 881032 Fax, (0357) 882472
7. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2005 tentang Penetapan
Pupuk Bersubsidi sebagai Barang Dalam Pengawasan;
8. Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
50/Permentan/SR.130/ll/2009 tentang Kebutuhan dan Harga
Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor
Pertanian Tahim Anggaran 2010;
9. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
;7/M -DA G-PER/2/2009
tentang Perubahan Atas Peraturan jifI
1 Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 21/M ;D A G /PER/6/2008 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk riUTSRPONKJIHGECB
i Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian;
10. Peraturan Gubemur Jawa Timur Nomor 85 Tahun 2009 tentang lI
l Kebutuhan dan Penyaluran serta Harga Eceran Tertinggi (HET)
; Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Provinsi Jawa Timur
(Tahun Anggaran 2010;
l l i Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 20 Tahun 2007 usiedZQLI
I tentang Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Pacitan;
188.45/261/408.21/2008
12.;Keputusan Bupati Pacitan Nomor
i tentang Komisi Pengawasan/Pemantauan Pupuk dan Pestisida
; Kabupaten Pacitan.
;
M EM U T U S K A N
PERA TURA N BUPA TI PA CITA N TEN TA N G KEBUTUHA N
D A N PEN YA LURA N SERTA HA RG A EC ERA N TERTIN G G I (HET)
PUPUK BERSUBSIDI UN TUK SEKTO R PERTA N IA N KA BUPA TEN
PA CITA N TA H UN A N G G A RA N 2010.
\
I
BA B I
K ETEN TUA N UM UM
Pasall
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. i Pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang berperan dalam
i penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsimg
\ atau tidak langsimg.
2. I Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk bagi tanaman
' sesuai dengan status hara tanah dan kebutuhan tanaman untuk
; mencapai produktivitas yang optimal dan berkelanjutan.
3. Pupuk bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan
\ penyalurannya ditataniagakan dengan Harga Eceran Tertinggi jiI
i (HET) yang ditetapkan di penyalur resmi di Lini IV .
4. j Sektor Pertanian adalah sektor yang berkaitan dengan budidaya
: tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, hijauan pakan
i ternak dan budidaya ikan dan atau udang.
5. ; Petani adalah perorangan warga negara Indonesia yang
: mengusahakan budidaya tanaman pangan atau hortikultura
; dengan luasan tertentu.
6. I Pekebun adalah perorangan warga negara Indonesia yang
i mengusahakan budidaya tanaman perkebunan dengan luasan
• tertentu.
7. I Petemak adalah perorangan warga negara Indonesia yang
I mengusahakan budidaya tanaman hijauan pakan ternak dengan
\ luasan tertentu.
I
8.
Pembudidaya ikan atau udang adalah perorangan warga negara
Indonesia yang mengusahakan lahan, milik sendiri atau bukan,
untuk budidaya ikan dan atau udang yang tidak memiliki izin
usaha.
Produsen pupuk adalah peimsahaan yang memproduksi dan
atau mengadakan pupuk an organik (Urea, N PK, Z A , SP-36) dan
pupuk organik.
Penyalur di Lini III adalah Distributor sesuai kebutuhan
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7/M -D A G /PER/2/2009
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor 21/M -D A G /PER/6/2008 tentang
Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor
Pertanian.
sesued ketentuan
Penyalur di Lini IV adalah Pengecer ResmiusiedZQLIA
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7/M -D A G /PER/2/2009
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor 21/M -D A G /PER/6/2008 tentang
Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor
Pertanian.
Kelompok tani adalah kumpulan petani yang mempunyai
kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumberdaya
pertanian imtuk bekerja sama meningkatkan produktivitas
usahatani dan kesejahteraan anggotanya dalam mengusahakan
lahan usahatani secara bersama pada suatu hamparan atau
kawasan yang dikukuhkan oleh Bupati/W alikota atau pejabat
yang ditunjuk.
Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK) adalah
perhitungan rencana kebutuhan pupuk bersubsidi yang disusun
kelompoktani berdasarkan luasan areal usahatani yang
diusahakan petani, pekebun, petemak dan pembudidaya ikan
dan atau udang anggota kelompok tani dengan rekomendasi
pemupukan berimbang spesifik lokasi.
Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida adalah wadah
koordinasi instansi terkail dalam pengawasan pupuk yang
dibentuk oleh Bupati.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
!
I
j
BAB II
PERUN TUKA N PUPUK BERSUBSIDI
Pasal 2
1. ) Pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi petani, pekebun,
; petemak yang mengusahakan lahan seluas-Iuasnya 2 (dua)
! hektar setiap musim tanam per keluarga petani kecuali jifI
i pembudidaya ikan atau udang seluas-Iuasnya 1 (satu) hektar.
2. j Pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak
1 diperuntukkan bagi perusahaan tanaman pangan, hortikultura,
\ perkebunan, petemakan atau perusahaan perikanan budidaya.
\
1
^
BAB III
A LO KA SI KEBUTUHA N PUPUK BERSUBSIDI
Pasal 3
1.jiI
1 Kebutuhan pupuk bersubsidi dihitung sesuai dengan anjuran
• pemupukan berimbang spesifik lokasi dan standar teknis
I dengan mempertimbangkan jumlah alokasi pupuk bersubsidi
; untuk Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2010.
2.jiII Kebutuhan Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran
2010,
I alokasinya dijabarkan menurut Jenis, Jumlah dan Kecamatan
i sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.
i
jifI
Pasal 4
1. ' Apabila di suatu kecamatan terjadi kekurangan kebutuhan
; pupuk sehingga tidak sesuai dengan alokasi sebagaimana
i dimaksud dalam pasal 3 ayat 2 dapat dipenuhi melalui
! realokasi antar kecamatan.
2. ' Realokasi antar kecamatan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati
' berdasarkan rekomendasi Komisi Pengawasan Pupuk dan
; Pestisida Kabupaten Pacitan.
3. ; Realokasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat
; dilaksanakan terlebih dahulu atas dasar rekomendasi Komisi
, Pengawasan Pupuk dan Pestisida, sambil menunggu
! penetapan Bupati guna memenuhi kebutuhan petani di lI
I lapangan.
I
Pasal 5
Apabila alokasi pupuk bersubsidi di wilayah kecamatan pada
bulan berjalan tidak mencukupi, maka atas persetujuan Komisi
Pengawasan Pupuk dan Pestisida, produsen dan distributor dapat
menyalurkan alokasi pupuk di wilayah kecamatan yang
bersangkutan dari alokasi bulan-bulan berikutnya dan atau sisa
alokasi bulan sebelumnya sepanjang tidak melebihi alokasi dalam 1
(satu) tahun.
BAB IV
: PEN YA LURA N D A N H A RG A EC ERA N TERTIN G G I (HET)
PUPUK BERSUBSIDI
Pasal 6
1. ]
;
;
Z iII
:
Pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1
terdiri atas Urea, 2A , SP-36, N PK dan pupuk organik yang
diproduksi dan atau diadakan oleh produsen.
Produsen dimaksud pada ayat 1 yaitu PT Pupuk Kaltim dan
PT Petrokimia Gresik.
i
;
Pasal 7
1; Kemasan pupuk bersubsidi sebagciimana dimaksud pada pasal
; 6 ayat 1 harus diberi label tambahan berwama merah yang
bertuliskan " Pupuk Bersubsidi Pemerintah"
" Barang dalam Pengawasan "
: Dltempat yang mudah dibaca dan tidak mudah hilang atau
i terhapus.
2. Penggantian kemasan pupuk akibat penambahan tulisan pada
; label sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 wajib riUTSRPONKJIHGECBA
i dilaksanakan oleh produsen pupuk selambat-lambatnya
' sampai dengan tanggal 30 A pril 2010.
i
i
f
i
I
\
Pasal 8
t
1. : Pelaksanaan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi
1 sampai ke penyalur Lini IV dilakukan sesuai dengan ketentuan iI
i Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pengadaan dan
I Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian.
2. - Penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian di Lini IV
! ke petani atau kelompok tani diatur sebagai berikut:
{ a. Penyaluran pupuk bersubsidi tingkat Penyalur Lini IV
f
berdasarkan
RD KK
sesuai
dengan
wilayah
!
tanggungjawabnya.
j b. Penyaluran pupuk sebagaimana dimaksud pada huruf a
mempertimbangkan jumlah pupuk bersubsidi yang telah
i
ditetapkan dalam Peraturan Bupati ini.
3.' Optimalisasi pemanfaatan pupuk bersubsidi di tingkat
I petani/kelompok tani dilakukan melalui pendampingan
i penerapan pemupukan berimbang spesifik lokasi oleh
j penyuluh.
I
i
Pasal9
1; Penyalur di Lini IV yang ditunjuk harus menjual pupuk
I bersubsidi sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET)
2. Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi sebagaimana
i dimaksud pada ayat 1 ditetapkan sebagai berikut:
; a. Pupuk Urea
= Rp. 1.200,-per kg
=Rp. 1.550,-per kg
I b. Pupuk SP-56
i c. Pupuk Z A
= Rp. 1.050,-per kg
: d. Pupuk N PK Phonska = Rp. 1.750,-per kg
e. Pupuk Organik
= Rp. 500,-per kg
3. Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sebagainuina jiZYUTSRPONLKJI
i dimaksud pada ayat 2 dalam kemasan 50 kg, 40 kg, atau 20 kg
; yang dibeli oleh petani, pekebun, petemak, pembudidaya ikan
dan atau udang di Penyalur Lini IV secara tunai.
Pasal 10
f
Produsen, distributor dan Penyalur di Lini IV wajib menjamin
ketersediaan pupuk bersubsidi saat dibutuhkan petani, pekebun,
petemak, pembudidaya ikan dan atau udang di wilayah
tanggungjawabnya sesuai alokasi yang telah ditetapkan.
i
;
BA BV
j
PEN G A W A SA N D A N PELA PO RA N
i
Pasal 11
Produsen wajib melakukan pemantauan dan pengawasan
terhadap penyediaan, penyaluran dan harga pupuk bersubsidi
dari Liiii I sampai dengan Lini IV sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pengadaan dan
Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian.
1
;
PasallZ
1. Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Kabupaten Pacitan
wajib melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap
penyaluran, penggunaan dan harga pupuk bersubsidi di
Kabupaten Pacitan
2. Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh Tenaga Harian Lepas (THL) Tenaga Bantu
Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, Pengamat Hama
dan Penyakit (POPT-PHP).
i
Pasal 13
1. Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida wajib menyampaikan
laporan hasil pemantauan dan pengawasan pupuk bersubsidi
kepada Bupati.
2. Bupati wajib menyampaikan laporan hasil pemantauan dan
pengawasan pupuk bersubsidi kepada Gubernur Jawa Timur.
BAB V I
PEN UTUP
Pasall4
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2010.
Ditetapkan di Pacitan
Pada tanggal O i^ - O l
BUPA TI PA CITA N
H . SUJO N O
i
-2010
LA M PIRA N :
PERA TU RA N BUPA TI PA CITA N
NOMOR
:
Z^
TA HUN 2010
T A N G G A L :usiedZQLIA
Q L • 0\ - 2 0 1 0
KEBUTUHAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN
KABUPATEN PACITAN TAHUN ANGGARAN 2010
JENIS PUPUK
:UREA
(TON)
BULA N
NO
JUM LA H
K Ef nM A T A N
JA N
D CD
3
4
RA A D
A DD
RATI
juni
6
7
8
Iv iA K
1
2
1 D O N O RO JO
2 PUN UN G
5
II If 1
NOP
HU 1
iX
9
10
11
13
12
15
14
45
21
24
22
22
21
21
22
35
389
232
53
907
132
43
50
30
37
34
46
31
102
506
306
133
1,450
87
510
136
64
1,033
77
26
45
37
10
15
6
20
4 PA CITA N
114
22
68
147
49
22
54
42
32
116
208
191
1,065
5 KEBO N A G UN G
132
24
80
75
64
11
30
25
12
237
285
98
1,073
91
34
90
93
33
31
54
68
48
149
151
125
967
162
108
107
100
79
19
14
33
53
305
251
169
1,400
320
1,772
3 PRIN G KUKU
6 ARJOSARI
7 NA W A NGA N
8 BANDAR
216
176
150
153
86
4
10
48
29
336
244
9 TEG A LO M BO
126
90
200
148
75
9
20
51
122
251
276
232
1,600
130
76
60
65
SO
9
16
21
60
179
232
202
1,100
1,000
654
10 TULA KA N
11 NGA DIROJO
12 SUD IM O RO
JUM LA H
107
44
71
133
76
32
25
74
59
109
136
134
77
35
52
33
21
14
17
30
21
104
157
93
1,409
699
997
1,036
602
ZZl
313
465
660
3,191
2,614
1,814
14,021
JENIS PUPUK
:SUPERPHOS
(TON)
BULA N
NO
KECA M A TA N
1
2
JUM LA H
JA N
PEB
MAR
A PR
M EI
3
4
5
6
7
JUN I
JUU
8
9
26
16
18
16
-
2 PUN UN G
29
21
30
18
19
3 PRIN G KUKU
23
18
11
9
8
16
15
4 PA CITA N
42
16
30
38
16
10
14
1 D O N O RO JO
A CT
SEPT
O KT
NOP
DES
10
11
12
13
14
15
15
15
26
103
17
8
41
12
72
28
9
22
142
36
12
12
11
15
30
49
16
230
283
XO
5 KEBO N A G UN G
25
12
26
17
13
17
6 A RJOSA RI
41
15
35
35
18
13
7 NAWANGAN
70
58
60
40
37
14
8 BA NDA R
99
122
195
72
34
22
9 TEG A LO M BO
77
55
31
46
26
10 TULA KA N
44
42
35
35
30
16
11 N G A D IRO JO
27
16
17
31
15
19
12 SUD IM O RO
20
10
16
15
15
JUM LA H
523
401
504
372
157
216
24
J
13
7
59
43
27
283
34
18
12
20
61
302
12
17
29
41
75
74
527
53
30
33
92
96
102
950
26
33
29
101
67
25
516
12
26
37
56
45
46
424
14
24
19
24
17
19
242
4
19
16
54
21
16
206
189
233
288
711
539
467
4,600
JENIS PUPUK
:ZA
(TON)
BULA N
NO
JUM LA n
KECA M A TA N
JA N
1
MAR
PEB
2
M EI
A PR
r xonifbXUTRQOIHDCA
O
/
A
3
4
JUN I
JUU
o
n
AGT
O KT
SEPT
AA
XX
XX
2
2
3 PRINGKUKU
8
3
3
3
2
4 PACITAN
7
3
5
4
1
12
1
4
4
9
15
5 KEBO N A G UN G
11
4
6
3
3
2
6 ARJOSARI
13
5
7
6
4
3
5
4
17
6
3
8
41
17
11
10
81
1
1
6
1
19
Ho
3
4
3
11
4
58
5
7
8
6
4
68
22
12
11
17
8
8 BANDAR
64
43
35
37
16
9 TEG A LO M BO
60
8
4
29
5
10 TULA KA N
18
11
9
6
5
3
4
11 NGADIROJO
15
4
4
9
7
6
3
12 SUD IM O RO
4
2
2
1
234
95
88
116
JUM LA H
SZ
33
15
XH
4
7 NA W A NGA N
6
D ES
X3
8
1 DONOROJO
2 PUN UN G
NOP
4
21
3
3
28
6
17
127
3
9
24
56
59
356
5
12
20
8
36
187
3
3
8
16
13
99
4
3
12
17
84
2
4
3
5
9
32
27
72
126
138
~~
196
"
1,198
JENIS PUPUK
:NPK
(TON)
BULA N
NO
KECA M A TA N
JUM LA H
JA N
1
PEB
A
2
»*
MAR
j
A PR
b
1 D O N O RO JO
70
2 PUN UN G
Q7
*f X
DX
3 PRIN G KUKU
71
35
52
4 PACITAN
77
31
5 KEBO N A G UN G
86
33
6 ARJOSARI
67
28
57
M EI
JUN I
JU U
A CT
SEPT
O KT
NOP
7
8
9
AA
AA
11
A7
A7
A Jl
12
13
120
14
6
407
7C
729
69
29
599
44
75
27
548
26
58
114
33
608
36
62
81
28
542
HH
71
Ob
30
29
28
39
90
>l
144
161
40
26
41
28
26
47
31
39
33
33
30
28
31
36
6
29
27
62
71
57
51
82
wvtliXVUMKJID
15
58
3x
7
3
AC
X3
DES
A >1
9b
7 NA W A NGA N
100
61
51
66
48
27
26
28
42
90
95
41
675
8 BANDAR
166
151
135
73
64
80
39
21
101
116
85
44
1,075
9 TEG A LO M BO
108
69
156
67
54
25
48
45
73
123
114
34
916
10 TULA KA N
87
51
52
32
48
28
36
33
40
62
72
44
585
11 NGA DIROJO
77
30
31
60
48
33
32
46
38
47
70
54
566
12 SUD IM O RO
44
34
38
41
24
27
30
32
30
51
53
30
434
' 564 "
834
576
•"•^••"'455
- 383
367
JUM LA H
1,050
-
"
537
^
1,048 —
1,044
447
7,684
JENIS PUPUK
: OR GANI K
(TON)
BULA N
NO
KECA M A TA N
1
2
JUM LA H
JA N
PEB
MAR
A PR
M EI
JUN I
JULI
AGT
SEPT
O KT
NOP
D ES
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1 D O N O RO JO
5
4
3
2
5
-
2 PUN UN G
8
1
4
-
-
2
-
34
16
7
9
2
8
6
7
PRINGKUKLI
-
5
25
74
40
29
•
33
73
32
94
10
57
15
61
41
12
13
11
12
1
2
1
*•
35
12
7
10
4
2
8
4
6 ARJOSARI
25
11
7
9
13
4
6
7 NAW ANGAN
59
51
24
29
19
15
8 BANDAR
67
59
45
20
28
37
11
9 TEG A LO M BO
14
22
20
8
•V t D U J i M U I v J 1V KJ
192
X J X
A PA flTA M
If FFi n M A r; n N ri
15
13
247
7
9
74
29
51
49
17
15
6
25
138
2
12
79
41
75
406
3
20
54
65
87
496
14
25
65
69
64
353
21
X 3 w
34
18
10 TULA KA N
29
20
5
15
9
8
6
5
17
24
121
280
11 NGA DIROJO
16
12
17
7
6
9
1
12
18
28
55
66
247
12 SUD IM O RO
25
24
10
7
14
12
2
12
30
12
47
195
JUM LA H
378
240
156
125
96
58
54
202
532
419
792
3,186
134
BUPATI PACITAN
i PERA TURA N BUPA TI PA CITA N
\
N O M O Rl l\ TA H U N 2010
I
TEN TA N G
K EBUTUH A N D A N PEN YA LURA N SERTA H A RG A EC ERA N T ERT IN G G I (HET)
PUPUK BERSUBSID I U N TU K SEK TO R PERTA N IA N K A BUPA TEN PA CITA N
i
T A H U N A N G G A RA N 2010
BUPA TI PA CITA N
j
I
Menimbang
:
a.
bahwa peranan pupuk sangat penting dalam peningkatan
produktivitas dan produksi komoditas pertanian untuk
mewujudkan Ketahanan Pangan
Nasional dan untuk
meningkatkan kemampuan
petani
dalam
penerapan
pemupukan berimbang;
•
b.
bahwa diperlukan adanya subsidi pupuk sesuai Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/ SR.130/11/2009,
.tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi {HET) Pupuk
•Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2010 dan
• Peraturan Gubemur Jawa Timur Nomor 85 Tahun 2009 tentang
; Kebutuhan dan Penyaluran Serta Harga Eceran Tertinggi (HET)
! Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Provinsi Jawa Timur jifI
I Tahun Anggaran 2010;
c. ? bahwa sehubungan dengan huruf a dan b di atas dan untuk
I penyediaan pupuk bersubsidi dengan harga yang wajar sampai
i di tingkat petani, perlu mengatur Kebutuhan dan Penyaluran
\ serta Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor
i Pertanian Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2010 dengan
; Peraturan Bupati Pacitan.
Mengingat
:
1." Undang - Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem
r Budidaya Tanaman;
2.jiI
1 Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
I Konsumen;
3. ' Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan;
4. : Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
1 Daerah yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan
; Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;
5. ' Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pupuk
I Budidaya Tanaman;
6 ! Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
] Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan
; Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor 8 Pacitan Kode Pos d3512
[
Jawa Timur
i
Telp. (0357) 881032 Fax, (0357) 882472
7. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2005 tentang Penetapan
Pupuk Bersubsidi sebagai Barang Dalam Pengawasan;
8. Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
50/Permentan/SR.130/ll/2009 tentang Kebutuhan dan Harga
Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor
Pertanian Tahim Anggaran 2010;
9. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
;7/M -DA G-PER/2/2009
tentang Perubahan Atas Peraturan jifI
1 Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 21/M ;D A G /PER/6/2008 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk riUTSRPONKJIHGECB
i Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian;
10. Peraturan Gubemur Jawa Timur Nomor 85 Tahun 2009 tentang lI
l Kebutuhan dan Penyaluran serta Harga Eceran Tertinggi (HET)
; Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Provinsi Jawa Timur
(Tahun Anggaran 2010;
l l i Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 20 Tahun 2007 usiedZQLI
I tentang Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Pacitan;
188.45/261/408.21/2008
12.;Keputusan Bupati Pacitan Nomor
i tentang Komisi Pengawasan/Pemantauan Pupuk dan Pestisida
; Kabupaten Pacitan.
;
M EM U T U S K A N
PERA TURA N BUPA TI PA CITA N TEN TA N G KEBUTUHA N
D A N PEN YA LURA N SERTA HA RG A EC ERA N TERTIN G G I (HET)
PUPUK BERSUBSIDI UN TUK SEKTO R PERTA N IA N KA BUPA TEN
PA CITA N TA H UN A N G G A RA N 2010.
\
I
BA B I
K ETEN TUA N UM UM
Pasall
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. i Pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang berperan dalam
i penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsimg
\ atau tidak langsimg.
2. I Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk bagi tanaman
' sesuai dengan status hara tanah dan kebutuhan tanaman untuk
; mencapai produktivitas yang optimal dan berkelanjutan.
3. Pupuk bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan
\ penyalurannya ditataniagakan dengan Harga Eceran Tertinggi jiI
i (HET) yang ditetapkan di penyalur resmi di Lini IV .
4. j Sektor Pertanian adalah sektor yang berkaitan dengan budidaya
: tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, hijauan pakan
i ternak dan budidaya ikan dan atau udang.
5. ; Petani adalah perorangan warga negara Indonesia yang
: mengusahakan budidaya tanaman pangan atau hortikultura
; dengan luasan tertentu.
6. I Pekebun adalah perorangan warga negara Indonesia yang
i mengusahakan budidaya tanaman perkebunan dengan luasan
• tertentu.
7. I Petemak adalah perorangan warga negara Indonesia yang
I mengusahakan budidaya tanaman hijauan pakan ternak dengan
\ luasan tertentu.
I
8.
Pembudidaya ikan atau udang adalah perorangan warga negara
Indonesia yang mengusahakan lahan, milik sendiri atau bukan,
untuk budidaya ikan dan atau udang yang tidak memiliki izin
usaha.
Produsen pupuk adalah peimsahaan yang memproduksi dan
atau mengadakan pupuk an organik (Urea, N PK, Z A , SP-36) dan
pupuk organik.
Penyalur di Lini III adalah Distributor sesuai kebutuhan
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7/M -D A G /PER/2/2009
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor 21/M -D A G /PER/6/2008 tentang
Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor
Pertanian.
sesued ketentuan
Penyalur di Lini IV adalah Pengecer ResmiusiedZQLIA
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7/M -D A G /PER/2/2009
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor 21/M -D A G /PER/6/2008 tentang
Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor
Pertanian.
Kelompok tani adalah kumpulan petani yang mempunyai
kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumberdaya
pertanian imtuk bekerja sama meningkatkan produktivitas
usahatani dan kesejahteraan anggotanya dalam mengusahakan
lahan usahatani secara bersama pada suatu hamparan atau
kawasan yang dikukuhkan oleh Bupati/W alikota atau pejabat
yang ditunjuk.
Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK) adalah
perhitungan rencana kebutuhan pupuk bersubsidi yang disusun
kelompoktani berdasarkan luasan areal usahatani yang
diusahakan petani, pekebun, petemak dan pembudidaya ikan
dan atau udang anggota kelompok tani dengan rekomendasi
pemupukan berimbang spesifik lokasi.
Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida adalah wadah
koordinasi instansi terkail dalam pengawasan pupuk yang
dibentuk oleh Bupati.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
!
I
j
BAB II
PERUN TUKA N PUPUK BERSUBSIDI
Pasal 2
1. ) Pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi petani, pekebun,
; petemak yang mengusahakan lahan seluas-Iuasnya 2 (dua)
! hektar setiap musim tanam per keluarga petani kecuali jifI
i pembudidaya ikan atau udang seluas-Iuasnya 1 (satu) hektar.
2. j Pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak
1 diperuntukkan bagi perusahaan tanaman pangan, hortikultura,
\ perkebunan, petemakan atau perusahaan perikanan budidaya.
\
1
^
BAB III
A LO KA SI KEBUTUHA N PUPUK BERSUBSIDI
Pasal 3
1.jiI
1 Kebutuhan pupuk bersubsidi dihitung sesuai dengan anjuran
• pemupukan berimbang spesifik lokasi dan standar teknis
I dengan mempertimbangkan jumlah alokasi pupuk bersubsidi
; untuk Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2010.
2.jiII Kebutuhan Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran
2010,
I alokasinya dijabarkan menurut Jenis, Jumlah dan Kecamatan
i sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.
i
jifI
Pasal 4
1. ' Apabila di suatu kecamatan terjadi kekurangan kebutuhan
; pupuk sehingga tidak sesuai dengan alokasi sebagaimana
i dimaksud dalam pasal 3 ayat 2 dapat dipenuhi melalui
! realokasi antar kecamatan.
2. ' Realokasi antar kecamatan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati
' berdasarkan rekomendasi Komisi Pengawasan Pupuk dan
; Pestisida Kabupaten Pacitan.
3. ; Realokasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat
; dilaksanakan terlebih dahulu atas dasar rekomendasi Komisi
, Pengawasan Pupuk dan Pestisida, sambil menunggu
! penetapan Bupati guna memenuhi kebutuhan petani di lI
I lapangan.
I
Pasal 5
Apabila alokasi pupuk bersubsidi di wilayah kecamatan pada
bulan berjalan tidak mencukupi, maka atas persetujuan Komisi
Pengawasan Pupuk dan Pestisida, produsen dan distributor dapat
menyalurkan alokasi pupuk di wilayah kecamatan yang
bersangkutan dari alokasi bulan-bulan berikutnya dan atau sisa
alokasi bulan sebelumnya sepanjang tidak melebihi alokasi dalam 1
(satu) tahun.
BAB IV
: PEN YA LURA N D A N H A RG A EC ERA N TERTIN G G I (HET)
PUPUK BERSUBSIDI
Pasal 6
1. ]
;
;
Z iII
:
Pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1
terdiri atas Urea, 2A , SP-36, N PK dan pupuk organik yang
diproduksi dan atau diadakan oleh produsen.
Produsen dimaksud pada ayat 1 yaitu PT Pupuk Kaltim dan
PT Petrokimia Gresik.
i
;
Pasal 7
1; Kemasan pupuk bersubsidi sebagciimana dimaksud pada pasal
; 6 ayat 1 harus diberi label tambahan berwama merah yang
bertuliskan " Pupuk Bersubsidi Pemerintah"
" Barang dalam Pengawasan "
: Dltempat yang mudah dibaca dan tidak mudah hilang atau
i terhapus.
2. Penggantian kemasan pupuk akibat penambahan tulisan pada
; label sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 wajib riUTSRPONKJIHGECBA
i dilaksanakan oleh produsen pupuk selambat-lambatnya
' sampai dengan tanggal 30 A pril 2010.
i
i
f
i
I
\
Pasal 8
t
1. : Pelaksanaan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi
1 sampai ke penyalur Lini IV dilakukan sesuai dengan ketentuan iI
i Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pengadaan dan
I Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian.
2. - Penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian di Lini IV
! ke petani atau kelompok tani diatur sebagai berikut:
{ a. Penyaluran pupuk bersubsidi tingkat Penyalur Lini IV
f
berdasarkan
RD KK
sesuai
dengan
wilayah
!
tanggungjawabnya.
j b. Penyaluran pupuk sebagaimana dimaksud pada huruf a
mempertimbangkan jumlah pupuk bersubsidi yang telah
i
ditetapkan dalam Peraturan Bupati ini.
3.' Optimalisasi pemanfaatan pupuk bersubsidi di tingkat
I petani/kelompok tani dilakukan melalui pendampingan
i penerapan pemupukan berimbang spesifik lokasi oleh
j penyuluh.
I
i
Pasal9
1; Penyalur di Lini IV yang ditunjuk harus menjual pupuk
I bersubsidi sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET)
2. Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi sebagaimana
i dimaksud pada ayat 1 ditetapkan sebagai berikut:
; a. Pupuk Urea
= Rp. 1.200,-per kg
=Rp. 1.550,-per kg
I b. Pupuk SP-56
i c. Pupuk Z A
= Rp. 1.050,-per kg
: d. Pupuk N PK Phonska = Rp. 1.750,-per kg
e. Pupuk Organik
= Rp. 500,-per kg
3. Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sebagainuina jiZYUTSRPONLKJI
i dimaksud pada ayat 2 dalam kemasan 50 kg, 40 kg, atau 20 kg
; yang dibeli oleh petani, pekebun, petemak, pembudidaya ikan
dan atau udang di Penyalur Lini IV secara tunai.
Pasal 10
f
Produsen, distributor dan Penyalur di Lini IV wajib menjamin
ketersediaan pupuk bersubsidi saat dibutuhkan petani, pekebun,
petemak, pembudidaya ikan dan atau udang di wilayah
tanggungjawabnya sesuai alokasi yang telah ditetapkan.
i
;
BA BV
j
PEN G A W A SA N D A N PELA PO RA N
i
Pasal 11
Produsen wajib melakukan pemantauan dan pengawasan
terhadap penyediaan, penyaluran dan harga pupuk bersubsidi
dari Liiii I sampai dengan Lini IV sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pengadaan dan
Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian.
1
;
PasallZ
1. Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Kabupaten Pacitan
wajib melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap
penyaluran, penggunaan dan harga pupuk bersubsidi di
Kabupaten Pacitan
2. Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh Tenaga Harian Lepas (THL) Tenaga Bantu
Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, Pengamat Hama
dan Penyakit (POPT-PHP).
i
Pasal 13
1. Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida wajib menyampaikan
laporan hasil pemantauan dan pengawasan pupuk bersubsidi
kepada Bupati.
2. Bupati wajib menyampaikan laporan hasil pemantauan dan
pengawasan pupuk bersubsidi kepada Gubernur Jawa Timur.
BAB V I
PEN UTUP
Pasall4
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2010.
Ditetapkan di Pacitan
Pada tanggal O i^ - O l
BUPA TI PA CITA N
H . SUJO N O
i
-2010
LA M PIRA N :
PERA TU RA N BUPA TI PA CITA N
NOMOR
:
Z^
TA HUN 2010
T A N G G A L :usiedZQLIA
Q L • 0\ - 2 0 1 0
KEBUTUHAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN
KABUPATEN PACITAN TAHUN ANGGARAN 2010
JENIS PUPUK
:UREA
(TON)
BULA N
NO
JUM LA H
K Ef nM A T A N
JA N
D CD
3
4
RA A D
A DD
RATI
juni
6
7
8
Iv iA K
1
2
1 D O N O RO JO
2 PUN UN G
5
II If 1
NOP
HU 1
iX
9
10
11
13
12
15
14
45
21
24
22
22
21
21
22
35
389
232
53
907
132
43
50
30
37
34
46
31
102
506
306
133
1,450
87
510
136
64
1,033
77
26
45
37
10
15
6
20
4 PA CITA N
114
22
68
147
49
22
54
42
32
116
208
191
1,065
5 KEBO N A G UN G
132
24
80
75
64
11
30
25
12
237
285
98
1,073
91
34
90
93
33
31
54
68
48
149
151
125
967
162
108
107
100
79
19
14
33
53
305
251
169
1,400
320
1,772
3 PRIN G KUKU
6 ARJOSARI
7 NA W A NGA N
8 BANDAR
216
176
150
153
86
4
10
48
29
336
244
9 TEG A LO M BO
126
90
200
148
75
9
20
51
122
251
276
232
1,600
130
76
60
65
SO
9
16
21
60
179
232
202
1,100
1,000
654
10 TULA KA N
11 NGA DIROJO
12 SUD IM O RO
JUM LA H
107
44
71
133
76
32
25
74
59
109
136
134
77
35
52
33
21
14
17
30
21
104
157
93
1,409
699
997
1,036
602
ZZl
313
465
660
3,191
2,614
1,814
14,021
JENIS PUPUK
:SUPERPHOS
(TON)
BULA N
NO
KECA M A TA N
1
2
JUM LA H
JA N
PEB
MAR
A PR
M EI
3
4
5
6
7
JUN I
JUU
8
9
26
16
18
16
-
2 PUN UN G
29
21
30
18
19
3 PRIN G KUKU
23
18
11
9
8
16
15
4 PA CITA N
42
16
30
38
16
10
14
1 D O N O RO JO
A CT
SEPT
O KT
NOP
DES
10
11
12
13
14
15
15
15
26
103
17
8
41
12
72
28
9
22
142
36
12
12
11
15
30
49
16
230
283
XO
5 KEBO N A G UN G
25
12
26
17
13
17
6 A RJOSA RI
41
15
35
35
18
13
7 NAWANGAN
70
58
60
40
37
14
8 BA NDA R
99
122
195
72
34
22
9 TEG A LO M BO
77
55
31
46
26
10 TULA KA N
44
42
35
35
30
16
11 N G A D IRO JO
27
16
17
31
15
19
12 SUD IM O RO
20
10
16
15
15
JUM LA H
523
401
504
372
157
216
24
J
13
7
59
43
27
283
34
18
12
20
61
302
12
17
29
41
75
74
527
53
30
33
92
96
102
950
26
33
29
101
67
25
516
12
26
37
56
45
46
424
14
24
19
24
17
19
242
4
19
16
54
21
16
206
189
233
288
711
539
467
4,600
JENIS PUPUK
:ZA
(TON)
BULA N
NO
JUM LA n
KECA M A TA N
JA N
1
MAR
PEB
2
M EI
A PR
r xonifbXUTRQOIHDCA
O
/
A
3
4
JUN I
JUU
o
n
AGT
O KT
SEPT
AA
XX
XX
2
2
3 PRINGKUKU
8
3
3
3
2
4 PACITAN
7
3
5
4
1
12
1
4
4
9
15
5 KEBO N A G UN G
11
4
6
3
3
2
6 ARJOSARI
13
5
7
6
4
3
5
4
17
6
3
8
41
17
11
10
81
1
1
6
1
19
Ho
3
4
3
11
4
58
5
7
8
6
4
68
22
12
11
17
8
8 BANDAR
64
43
35
37
16
9 TEG A LO M BO
60
8
4
29
5
10 TULA KA N
18
11
9
6
5
3
4
11 NGADIROJO
15
4
4
9
7
6
3
12 SUD IM O RO
4
2
2
1
234
95
88
116
JUM LA H
SZ
33
15
XH
4
7 NA W A NGA N
6
D ES
X3
8
1 DONOROJO
2 PUN UN G
NOP
4
21
3
3
28
6
17
127
3
9
24
56
59
356
5
12
20
8
36
187
3
3
8
16
13
99
4
3
12
17
84
2
4
3
5
9
32
27
72
126
138
~~
196
"
1,198
JENIS PUPUK
:NPK
(TON)
BULA N
NO
KECA M A TA N
JUM LA H
JA N
1
PEB
A
2
»*
MAR
j
A PR
b
1 D O N O RO JO
70
2 PUN UN G
Q7
*f X
DX
3 PRIN G KUKU
71
35
52
4 PACITAN
77
31
5 KEBO N A G UN G
86
33
6 ARJOSARI
67
28
57
M EI
JUN I
JU U
A CT
SEPT
O KT
NOP
7
8
9
AA
AA
11
A7
A7
A Jl
12
13
120
14
6
407
7C
729
69
29
599
44
75
27
548
26
58
114
33
608
36
62
81
28
542
HH
71
Ob
30
29
28
39
90
>l
144
161
40
26
41
28
26
47
31
39
33
33
30
28
31
36
6
29
27
62
71
57
51
82
wvtliXVUMKJID
15
58
3x
7
3
AC
X3
DES
A >1
9b
7 NA W A NGA N
100
61
51
66
48
27
26
28
42
90
95
41
675
8 BANDAR
166
151
135
73
64
80
39
21
101
116
85
44
1,075
9 TEG A LO M BO
108
69
156
67
54
25
48
45
73
123
114
34
916
10 TULA KA N
87
51
52
32
48
28
36
33
40
62
72
44
585
11 NGA DIROJO
77
30
31
60
48
33
32
46
38
47
70
54
566
12 SUD IM O RO
44
34
38
41
24
27
30
32
30
51
53
30
434
' 564 "
834
576
•"•^••"'455
- 383
367
JUM LA H
1,050
-
"
537
^
1,048 —
1,044
447
7,684
JENIS PUPUK
: OR GANI K
(TON)
BULA N
NO
KECA M A TA N
1
2
JUM LA H
JA N
PEB
MAR
A PR
M EI
JUN I
JULI
AGT
SEPT
O KT
NOP
D ES
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1 D O N O RO JO
5
4
3
2
5
-
2 PUN UN G
8
1
4
-
-
2
-
34
16
7
9
2
8
6
7
PRINGKUKLI
-
5
25
74
40
29
•
33
73
32
94
10
57
15
61
41
12
13
11
12
1
2
1
*•
35
12
7
10
4
2
8
4
6 ARJOSARI
25
11
7
9
13
4
6
7 NAW ANGAN
59
51
24
29
19
15
8 BANDAR
67
59
45
20
28
37
11
9 TEG A LO M BO
14
22
20
8
•V t D U J i M U I v J 1V KJ
192
X J X
A PA flTA M
If FFi n M A r; n N ri
15
13
247
7
9
74
29
51
49
17
15
6
25
138
2
12
79
41
75
406
3
20
54
65
87
496
14
25
65
69
64
353
21
X 3 w
34
18
10 TULA KA N
29
20
5
15
9
8
6
5
17
24
121
280
11 NGA DIROJO
16
12
17
7
6
9
1
12
18
28
55
66
247
12 SUD IM O RO
25
24
10
7
14
12
2
12
30
12
47
195
JUM LA H
378
240
156
125
96
58
54
202
532
419
792
3,186
134
BUPATI PACITAN