Sekolah Luar Biasa YPAC Di Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga negara.
Pendidikan nasional bertujuan untk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Oleh
karena itu setiap warga Negara berhak untuk mendapatkan pendidikan. Seperti
tercantum didalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 dan Undang-Undang
Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab III ayat 5 dinyatakan
bahwa setiap warganegara mempunyai kesempatan yang sama memperoleh
pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa anak berkelainan berhak pula memperoleh
kesempatan yang sama dengan anak lainnya (anak normal) dalam pendidikan.
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional memberikan warna lain dalam penyediaan pendidikan bagi anak
berkelainan. Pada penjelasan pasal 15 tentang pendidikan khusus disebutkan bahwa
pendidikan khusus merupakan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau
peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara
inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan

menengah. Tujuan dari pendidikan luar biasa adalah suatu pendidikan yang diberikan
kepada warga negara yang memiliki kelainan fisik atau mental agar nantinya bisa
kembali bersosialisasi ke masyarakat
Hingga saat ini jumlah SLB yang secara khusus menangani penyandang cacat di
Indonesia sangat jarang. Di Jawa Tengah saja tercatat 47 SLB swasta dan negri yag
tersebar di tingkat kota dan kabupaten di Jawa Tengah. Demikian halnya di Kota
Semarang, hanya terdapat ± 8 SLB yang meliputi SLB swasta dan negri.
Berdasarkan data BPS Kota Semarang Dalam Angka 2006, tercatat jumlah
penyandang cacat secara keseluruhan 1570 jiwa dan terus meningkat. Dari jumlah

1

tersebut 33.9% adalah penyandang cacat tubuh, 18.6% adalah cacat mental.
Sedangkan jumlah sekolah luar biasa di Semarang yang memberikan pendidikan
secara khusus bagi anak berkebutuhan khusus tuna daksa hanya ada 1 yaitu sebuah
sekolah yang berada dibawah koordinasi YPAC. Disamping memberikan pelayanan
kepada anak- anak berkebutuhan khusus tuna daksa, sekolah ini juga memberikan
pelayanan kepada anak- anak berkebutuhan khusus tuna grahita. Oleh karena itu
sekolah luar biasa ini lebih dikenal dengan SLB D YPAC.
SLB D YPAC didirikan pada tahun 1954 dengan siswa yang masih sedikit.

Hingga saat ini jumah siswa yang bersekolah disini semakin meningkat, dan tentunya
hal ini akan berlanjut hingga beberapa tahun kedepan. Hal ini juga dipengaruhi
jumlah anak berkebutuhan khusus yang terus meningkat. Untuk dapat menampung
jumlah yang terus meningkat tersebut dan agar dapat mencapai tujuan pendidikan itu
sendiri perlu adanya peningkatan fasilitas baik itu berupa pengembangan sekolah
maupun penambahan sarana dan prasarana yang akan mendukung kegiatan belajar
mengajar, latihan dan kegiatan lainnya di SLB D YPAC ini. Akan tetapi kondisi di
SLB D YPAC ini, sulit untk bisa mengembangkan sekolah tersebut, karena lahan
yang tersedia cukup kecil. Disamping itu lokasi sekolah ini juga tidak diperbolekan
lagi untuk fasilitas pendidikan karena berada dekat pusat kota yang merupakan
kawasan CBD (Central Business Distric) yaitu Simpang Lima. Selain itu juga sudah
pernah beberapa kli mengalami peninggian tapak karena sering terkena banjir Hal
inilah yang menjadi alasan utama pengambilan judul ini.
Dengan melihat fenomena diatas perlu adanya relokasi dan penambahan sarana
dan prasarana yang akan semakin meningkatkan pelayanan bagi anak berkebutuhan
khusus yang terdaftar, selain itu juga anak berkebutuhan khusus lainnya yang belum
terdaftar di sekolah ini. Dengan demikian diharapkan nantinya semakin banyak anak
berkebutuhan khusus di Semarang, khusunya tuna daksa dan tuna grahita yang
memperoleh/mengenyam pendidikan yang disalurkan lewat pendidikan luar biasa
dari tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan menengah.


2

B. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan
Merumuskan

Program

dasar

Perencanaan

dan

Perancangan

yang

berhubungan dengan sarana dan prasarana untuk wadah pengelolaan, pendidikan

dan pelatihan bagi penyandang cacat tubuh dan mental, sehingga tersusun
langkah-langkah untuk dapat melanjutkan kedalam perancangan grafis.
Sasaran
Tersusunnya konsep dasar perencanaan dan perancangan Sekolah Luar
Biasa Bagi Penyandang Cacat Tubuh dan Mental di Semarang beserta program
dan kapasitas pelayanan berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan.
C. LINGKUP BAHASAN
Ruang Lingkup Substansial
Merencanakan dan merancang sarana dan prasarana untuk melakukan
proses pengelolaan dan pendidikan bagi penyandang cacat tubuh dan mental
ataupun perpaduan keduanya (cacat ganda) secara menyeluruh dan berkelanjutan
serta dilengkapi dengan fasilitas dan sarana penunjang aktivitas pendidikan dan
pengembangan ketrampilan dengan pendekatan aksesibilitas, dalam wadah yang
dikenal dengan nama Sekolah Luar Biasa Bagi Penyandang Cacat Tubh dan
Mental di Semarang.
Ruang Lingkup Spasial
Perencanaan dan perancangan Sekolah Luar Biasa Bagi Penyandang Cacat
Tubuh dan Mental di Semarang, khususnya, berada di deaerah ibukota Provinsi
tepatnya berada di wilayah Semarang.
D. METODE PEMBAHASAN

Metode

pembahasan

dilakukan

dengan

metode

deskriptif,

yaitu

menguraikan dan menjelaskan data kualitatif, kemudian dianalisa untuk
memperoleh suatu kesimpulan.

3

Pengumpulan data diperoleh dengan cara :

1. Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan
pendataan langsung di lokasi.
2. Studi Literatur
Studi literatur yaitu data sekunder yang digunakan sebagai acuan dalam
perencanaan dan perancangan.
3. Wawancara
Wawancara yaitu dialog langsung dengan baik pelaku aktifitas maupun
pengelola. Hal ini dilakukan untuk menggali data mengenai berbagai hal
yang berkaitan dengan topik.
E. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika

pembahasan

dalam

penyusunan

Landasan


Program

Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah sebagai berikut :
BAB I

Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan,
metode pembahasan dan sistematika pembahasan serta alur pikir.

BAB II

Tinjauan Pustaka
Menguraikan tentang tinjauan umum dan pengertian Sekolah Luar
Biasa Bagi Penyandang Cacat Tubuh dan Mental, standar pelayanan
minimal, tinjauan khusus penyandang Cacat Tubuh dan Mental sesuai
karakteristik dan klasifikasinya.

BAB III Tinjauan Khusus Sekolah Luar Biasa Bagi Penyandang Cacat Tubuh
dan Mental di Semarang

Menguraikan tentang tinjauan Provinsi Jawa Tengah, tinjauan Kota
Semarang mengenai peraturan dan kebijakan, tata guna lahan dan
sarana prasarana pelayanan bagi penyandang cacat tubuh dan mental.
BAB IV Kesimpulan, Batasan dan Anggapan
Mengungkapkan kesimpulan, batasan dan anggapan dari uraian pada
bab sebelumnya.

4

BAB V

Pendekatan Perencanaan dan Perancangan Sekolah Luar Biasa Bagi
Penyandang Cacat Tubuh dan Mental di Semarang
Menguraikan dasar-dasar pendekatan dan menguraikan pendekatan
fungsional, kontekstual, arsitektural, teknis, dan utilitas bangunan.

BAB VI Program Perencanaan dan Perancangan Sekolah Luar Biasa Bagi
Penyandang Cacat Tubuh dan Mental di Semarang
Membahas mengenai mengenai program perencanaan yang meliputi
program ruang, lokasi dan tapak terpilih dan konsep perancangan

bangunan yang meliputi konsep bentuk, penekanan desain yang
digunakan, konsep struktur dan utilitas bangunan.

5

F. Alur Pikir
A KTUA LITA

ƒ

Ha d irnya Se ko la h Lua r Bia sa b a g i a na k b e rke b utuha n khusus tuna d a ksa d a n tuna g ra hita d i ko ta Se m a ra ng m e m b e ri
ke se m p a ta n b e ra rti b a g i a na k tuna d a ksa d a n tuna g ra hita untuk m e ng e mb a ng ka n p o te nsi ya ng m e re ka m iliki.
SLB YPAC m e rup a ka n sa la h sa tu unit ke sa tua n p e nd id ika n lua r b ia sa ya ng m e m b e rika n p e la ya na n ke p a d a a na k
b e rke b utuha n khusus tuna d a ksa d a n tuna g ra hita d i ko ta Se ma ra ng
Lo ka si YPAC tid a k se sua i untuk fa silita s p e nd id ika n, d e ka t d e ng a n p usa t ko ta ka wa sa n C BD (C e ntra l Busine ss Distric ) d a n
p e rna h m e ng a la m i p e ning g ia n ta p a k ka re na se ring te ke na b a njir.
Lua s la ha n ya ng se mp it tid a k me mung kinka n untuk d ila kuka n p e ng e mb a ng a n, p a d a ha l d ip e rkira ka n jum a h a na k d id ik,
khususnya a na k b e rke b utuha n khusus tuna g ra hita a ka n te rus b e rta mb a h.

ƒ

ƒ

ƒ

URG ENSI

ƒ

Dip e rluka n sua tu wa d a h ya ng le b ih b a ik untuk me la kuka n p ro se s p e nd id ika n b a g i a na k b e rke b utuha n khusus tuna d a ksa
d a n tuna g ra hita se c a ra m e nye luruh d a n b e rke la njuta n ya ng re p re se nta tive d a n re sp o nsif te rha d a p ling kung a n.
Dip e rluka n p e la ya na n ya ng o p tima l b a g i a na k b e rke b utuha n khusus tuna d a ksa d a n tuna g ra hita se iring d e ng a n
m e ning ka tnya jum la h p e nya nd a ng c a c a t d i Se m a ra ng a g a r d a p a t b e rp e ra n d i rma sya ra ka t.

ƒ

O RIG INA LITA S

Me re nc a na ka n d a n m e ra nc a ng SLB YPAC Ba g i Pe nya nd a ng C a c a t Tub uh d a n Me nta l d i Se m a ra ng ya ng d ike m b a ng ka n tid a k
ha nya untuk m e wa d a hi ke g ia ta n p e nya nd a ng c a c a t tub uh, d a n m e nta l se c a ra b e rke la njuta n d a n m a nd iri ya ng le b ih b a ik
d e ng a n p e nd e ka ta n a kse sib ilita s.


RELO KA SI SEKO LA H LUA R BIA SA
BA G I PENYA NDA NG C A C A T TUBUH Da n M ENTA L
SEM A RA NG
DA TA SEKUNDER

DA TA PRIM ER

1. Stud i Lite ra tur , me lip uti :

1.

Tinja ua n m e ng e na i SLB b e se rta sta nd a r

DA TA

p e re nc a na a nnya .

2.

Ha sil p e ng a m a ta n
d i la p a ng a n d a n
wa wa nc a ra
Surfing Inte rne t

2. Stud i Re g ula si
-

UU no 2 ta hun 1989 & UU no 20
ta hun

2003,

te nta ng

siste m

Pe nd id ika n Na sio na l
-

Pe ra tura n

p e m e rinta h

te nta ng

A NA LISA

Pe nye le ng g a ra a n Pe nd id ika n Lua r
Bia sa .
-

RDRTK Ko ta Se m a ra ng

3. Stud i Ko m p a ra si

KESIM PULA N,
BA TA SA N, DA N A NG G A PA N

PENDEKA TA N PRO G RA M PERENC A NA A DA N
PERA NC A NG A N A RSITEKTUR

1. Asp e k fung sio na l, te nta ng p ro g ra m rua ng
2. Asp e k Ko nste ktua l, te nta ng lo ka si/ ta p a k
3. Asp e k Arsite ktura l, fa kto r a rsite ktura l
4. Asp e k Kine rja , te nta ng Utilita s
5. Asp e k Te knis, te nta ng struktur b a ng una n

F
E
E
D
B
A
C
K

LA NDA SA N PRO G RA M PERENC A NA A N DA N
PERA NC A NG A N A RSITEKTUR
SEKO LA H LUA R BIA SA BA G IA N D d i SEM A RA NG

EKSPLO RA SI DESA IN

6