Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop cahaya

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Pengenalan dan
Penggunakan Mikroskop” disusun oleh :
Nama
: Rahma Amin
NIM
: 1512140006
Kelas/ Klp : Fisika/01
Telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada Asisten/ Koordinator Asisten, maka
dinyatakan diterima.
Makassar, Januari 2016
Asisten

Koordinator Asisten

Rusdianto Norman
NIM:1214041002

Aji Maulana
NIM:1214140012


Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
Drs.H.Abd. Muis,M.Si
NIP: 19640913 199011 1001

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman ini telah banyak membantu
manusia, melalui akal dan pemikirannya terciptalah berbagai alat hasil ciptaannya
sendiri. Dari sekian banyak penemuan/karya yang dihasilkan, salah satu dari
penemuan tersebut adalah mikroskop, dari dulu hingga saat ini, mikroskop sangat
membantu dalam meneliti tubuh mahluk hidup yang tersusun mulai dari strukturstruktur yang sangat kecil sampai struktur yang sangat besar atau kompleks. Oleh
karena itu adanya dorongan ilmuwan/manusia menciptakan alat ini untuk lebih
mempermudah dalam mengamati objek yang berukuran sangat kecil.
Mikroskop awalnya dibuat tahun 1590 oleh Zaccharias Janssen dan Hans,
seorang tukang kacamata dari Belanda. Selanjutnya pada tahun 1610, Galileo, ahli
fisika modern dan astronomi menggunakan mikroskop untuk mengamati gejala
alam. Beberapa tahun kemudian Antonie van Leuwenhoek dari Belanda membuat
mikroskop dengan satu lensa yang dapat membesarkan objek yang diamati sampai

300 kali. Tahun 1663 Robert Hooke. Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil
dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil
untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Mikroskop terbagi dua mikroskop cahaya
dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya membenarkan resolusi sekitar 0.2
mikrometer, sementara mikroskop elektron mampu mempunyai resolusi serendah
0.1 nanometer. Pancaran elektron voltan tinggi dari katode ditumpukan oleh
magnet pada spesimen. Ia kemudiannya dibesarkan melalui magnet sehingga ia
menghentam plat gambar atau sensor sensitive cahaya yang memindahkan imej
pada skrin komputer. Imej yang terhasil dikenali sebagai mikrograf elektron
electron micrograph (EM). Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang bergantung
pada cahaya matahari ketelitian mikroskop cahaya kalah dibanding dengan
mikroskop electron.
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah
mikroskop optik. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau
lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang
ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan agar kita mengetahui macam-macam
mikroskop, bagian-bagian mikroskop dan fungsinya serta hal-hal lain yang

berhubungan dengan mikroskop itu sendiri. Hal dapat di dapat dicapai dengan
mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan
pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan

semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan
menggunakan mikroskop
Pengetahuan teori saja dirasa kurang cukup untuk menunjang ketrampilan
mahasiswa dalam pengoperasian mikroskop. Karena mikroskop merupakan alat
bantu utama dalam sebuah pengamatan dan penelitian khususnya dalam melihat
benda-benda kecil. Oleh karena itu sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu
khususnya fakultas sains harus bisa menggunakan dan mengetahui fungsi bagianbagian dari mikroskop karena kita tidak akan terlepas dari sebuah praktikum.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu agar kita sebagai mahasiswa terampil
menggunakan mikroskop biologi untuk melihat sediaan sederhana
C. Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya,
dapat mengetahui cara mengangkat mikroskop dengan baik dan benar, cara
menggunakan mikroskop, cara menyimpannya kembali, cara membersihkan
mikroskop, serta mengetahui perbedaan bentuk sel dalam objek penelitian yaitu
daun waru, daun kembang sepatu, daun labu serta bawang merah yang diamati

dengan menggunakan mikroskop.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi.
Dengan menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas bendabenda yang ukurannya mikropis. Karena mikroskop ini mempunyai lensalensa yang mampu memperbesar benda tersebut. Pembesaran benda yang
diamati menggunakan mikroskop adalah pembesaran dari lensa okuler x
pembesaran dari lensa objektif. Misalnya, bila diamati menggunakan lensa
okuler 10 x dan lensa objektif 10 x maka benda yang diamati diperbesar 10 x
10 =100 x. Mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu mikro: kecil dan
skopos = tujuan yang dapat. Jadi dapat diartikan sebagai bahwa mikroskop
adalah alat optik yang memiliki tujuan untuk mengamati objek yang
berukuran kecil atau mikro.
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang
diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga
dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya,
mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
sedangkan berdasarkan sistem pencahayaannya mikroskop menjadi dua yaitu
miktroskop optik dan mikroskop non optic
a. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali.
Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat
berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu
lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop
bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung
bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi
tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop
yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor.
Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang
lain
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar
matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang
terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar
kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai
pengganti sumber cahaya matahari. Lensa obyektif bekerja dalam
pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian
renik yang akan terlihat pada bayangan akhir.

Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan

menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur
renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Lensa okuler,
merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung,
berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Lensa kondensor, berfungsi
untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan difokus,
sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika
daya pisah kurang maksimal, dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran
akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik.
Mikroskop adalah alat optik untuk mengamati benda- benda yang sangat
kecil, misalnya rambut, bakteri, dan sel sehingga tampak jelas. Mikroskop
sederhana terdiri daridua buah lensa positif (cembung). Lensa positif yang
berdekatan dengan mata disebut lensa okuler. Lensa ini berfungsi sebagai lup.
Lensa positif yang berdekatan dengan bendadisebut lensa objektif.Jarak titik
api lensa objektiflebih kecil dari padajarak titik api lensa okuler. Bayangan
yang dihasilkan bersifat nyata, diperbesar, dan terbalik. Bayangan ini akan
menjadi bendabagi lensa okuler Sifat bayangan yang dihasilkan lensa
okulerini adalah maya, diperbesar, dan terbalik dari pertama. Bayangn ini
merupakan bayangan akhir dari mikroskop yang kita lihat. Perkembangan
Mikroskop Suatu objek yang diamati di bawah mikroskopdapat diabadikan

dengan kamera. Biaasanya mikroskop majemuk yang mempunyai dua lensa
okuler dilengkapiengan bagian lensa untuk kamera. Teknologi hasil karya
manusia setiap waktu selalu mengalami perkembangan. Mikroskop sederhana
dan beberapa mikroskop optik lainnya hanya mampu memperbesar benda dari
sekitar 100-1000 kali, sedangkan teknologi mikroskop elektron dapat
menghasilakn perbesaran hingga 1.000.000 kali
Berdasarkan sistem pencahayaannya mikroskop dibagi menjadi dua yaitu
mikroskop optikdan mikroskop bukan optik. a. Mikroskop optik, yaitu
mikroskop yang proses perbesaran benda menggunakan cahaya biasa (cahaya
tampak). Jenis- jenis mikroskop optik antara lain mikroskop majemuk,
mikroskop binokuler (dua lensa okuler), mikroskop binokuler stereoskopi
yang menghasilkan gambar 3 dimensi, dan mikroskop ultraviolet. b.
Mikroskop bukan optik, yaitu mikroskop yang memperbesar benda dengan
bantuan radiasi panjang gelombang sinar pendek
Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan.
Penyinaran duberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop
biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan
kekuatan pembesaran sebagai berikut:
1. Objektif 4x dengan okuler 10x, perbesaran 40x


2. Objektif 10x dengan okuler 10x, perbesaran 100x
3. Objektif 40x dengan okuler 10x, perbesaran 400x
4. Objektif 100x dengan okuler 10x, perbesaran 1000x
Mikroskop stereo digunakn untuk pengamatan benda – benda yang tidak
terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas
maupun dari bawah degan sinar alam atau lampu.
b. Mikroskop electron (electron microscope)
Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu: mikroskop elektron transmisi
(trasmission electron microscope,TEM) dan mikroskop elektron payar
(scanning electron microscope, SEM).
Mikroskop elektron payar (scanning electron microscope, SEM)
khususnya berguna untuk penelitian terperinci mengenai permukaan specimen.
Berkas electron memindai permukaan sampel, yang biasanya dilapisi selapis
tipis emas.
Mikroskop elektron transmisi (trasmission electron microscope, TEM)
digunakan untuk mempelajari ultrastruktur internal sel. TEM mengarahkan
berkas electron melalui irisan spesimen yang sangat tipis, mirip dengan cara
mikroskop cahaya meneruskan cahaya melalui objek (slide).
Mikroskop memiliki komponen-komponen yang terbuat dari kaca
mudah rusak, berupa lensa-lensa dan cermin. Makanya kita harus

menghindarkan perlakuan yang dapat membuat benturan dengan komponen
tersebut.
Mikroskop dan komponen-komponennya
Mikroskop terdiri atas kaki mikroskop yang dibuat berat dan kokoh agar
mikroskop dapat berdiri stabil. Mikroskop memiliki tiga sistem lensa, yaitu
lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Fungsi lensa-lensa tersebut yaitu :
a. Lensa okuler fungsinya memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa okuler.
Letak lensa ini yaitu, dekat dengan mata.
b. Lensa obyektif fungsinya untuk menentukan bayangan objektif serta
memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan
pembesaran 4x, 10x, dan 40x. Letak dari lensa ini yaitu, dekat dengan benda
yang diamati (dekat dengan obyek).
c. Kondensor fungsinya sebagai lensa tambahan yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop. Letak dari lensa ini
yaitu dibawah meja preparat diatas diafragma.
      Pada mikroskop modern terdapat alat penerang di bagian dasar
mikroskop berfungsi untuk menerangi preparat. Pada mikroskop yang tanpa
alat penerangan mempunyai cermin datar dan cekung yang terdapat di bawah
kondensor. Cermi berfungsi untuk mengarahkan cahay yang berasal dari
sumber cahaya luar ke dalam kondensor


Komponen-komponen mikroskop
1. Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini
berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari
lensa objektif
2. Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini
membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur
oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
3. Tabung Mikroskop (Tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus
dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
4. Makrometer (Pemutar kasar), berfungsi untuk menaik turunkan tabung
mikroskop secara cepat.
5. Mikrometer (Pemutar halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada
makrometer.
6. Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
dengan cara memutarnya.
7. Reflektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin
cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke
meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata

pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan
terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin
cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
8. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk.
9. Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang
masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
10. Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di
amati.
11. Penjepit Kaca, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi
objek agar tidak mudah bergeser.
12. Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
13. Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
14. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari
: Selasa
Tanggal
:22 Desember 2015
Tempat
: Gedung Jurusan Biologi Lat.3 Barat FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop biologi
b. Preparat sebanyak 4 buah
a. Pisau silet baru
b. Buku gambar dan pensil
c. Tusuk gigi
d. Kotak peralatan, berisi :
1) Kaca benda
2) Kaca penutup
3) Pipet tangan
4) Kain planel baru
2. Bahan
a. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
b. Daun waru (Hibiscus tiliaceus)
c. Daun labu (Cucurbita moschata)
d. Bawang merah (Allium cepa)

C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan Mikroskop
1.1 Meletakkan mikroskop diatas meja kerja tepat dihadapan praktikan
1.2 Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Jangan sekali-kali
menggosok lensa dengan kain selain kain planel.
1.3 Membuka kotak peralatan, mengeluarkan cawan petri yang berisi kaca
benda dan kaca penutup. Membersihkan kaca benda dengan kain katun
atau kertas saring.
1.4 Di atas meja kerja hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya,
buku penuntun dan catatan, bahan-bahan untuk praktikum. Selainnya
disingkirkan ke tempat lain yang sudah disediakan.
2. Mengatur Masuknya Cahaya ke dalam Tubus
2.1 Memperhatikan keadaan ruang praktikum, darimana arah datangnya
cahaya yang lebih terang (dari depan, kiri, atau kanan), mengarahkan
cermin mikroskop ke sumber datangnya cahaya, kemudian membuka
diafragma atau memutar lempeng pada posisi lubang sedang. Mikroskop
yang memiliki kondensor diatur posisinya mendekati meja sediaan dan
menggunakan cermin datar. Untuk mikroskop tanpa kondensor
menggunakan cermin cekung.
2.2 Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek
menghadap kemeja sediaan sampai bunyi klik.
2.3 Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10
mm atau tubus turun maksimal.
2.4 Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata
kanan (perlu latihan) akan nampak medan bundar putih. Jika terangnya
tidak merata, menggerakkan sedikit cermin sampai terangnya rata. Kalau
terlalu silau, persempit diafragma atau lubang pada lempeng. Jika medan
pandang masih kabur berarti cahaya yang masuk kurang, membuka
diafragma dan menggunakan lubang lebih besar pada lempeng.
2.5 Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.
3. Cara Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan
3.1 Dengan tangan memutar makrometer ke arah empu jari, tubus turun dan
jarak objektif dengan meja sediaan mengecil. Mikroskop model lain yang
tubusnya miring atau tidak bisa naik turun, maka meja sediaan yang
bergerak naik turun apabila makrometer atau mikrometer diputar.
3.2 Memasang kaca benda yang berisi sediaan di atas meja sediaan
sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang
meja, menjepit kaca benda dengan sengkelin sehingga tidak goyang.
3.3 Memperhatikan jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm.
Memutar makrometer untuk menurunkan tubus sambil melihat dari

samping ujung objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5-10
mm.
3.4 Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar makrometer dengan
menaikkan tubus perlahan-lahan. Mengamati medan pandang sampai
muncul bayangan. Kalau tubus telah diangkat, setengah putaran
makrometer belum juga muncul bayangan, berarti terlewatkan. Maka
mengulangi kembali. Kalau sudah ada bayangan tetapi masih kabur, maka
teropong terus sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai
bayangan jelas garis atau batasan-batasannya.
3.5 Memeriksa okuler dan objektif lalu menghitung perbesaran bayangan yang
dilihat.
4. Membuat Preparat Sederhana
4.1 Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan, memegang serata
mungkin.
4.2 Menetesi air jernih satu tetes ditengah-tengah.
4.3 Dengan pinset, mencabut satu serat bahan dan meletakkannya ditengah
tetesan air.
4.4 Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara empu jari dengan
telunjuk pada sisi atau pinggir yang berlawanan.
4.5 Sisi dengan kaca penutup disentuhkan pada kaca benda dekat tetesan air
dengan kemiringan 45° kemudian melepasnya sehingga tepat menutupi
tetesan air. Kelebihan air yanng merembes di tepi kaca diserap dengan
kertas saring
4.6 Memasang preparat buatan pada meja sediaan dan mengamatinya.
5. Mengamati Perbesaran
5.1 Apabila pengamatan sudah berhasil, bayangan yang nampak akan
dibesarkan lagi. Posisi preparat atau tubus jangan disentuh.
5.2 Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang (kuat)
tegak lurus pada meja sediaan sampai terdengar bunyi klik.
5.3 Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangan yang
lebih besar, dan mengamati bayangan yang ada.
5.4 Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar, menaikkan tubus
dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari. Memutar
kembali revolver untuk menempatkan posisi lensa objektif lemah (pendek)
pada posisi semula. Tanpa mengubah posisi preparat
5.5 Apabila ingin mengamati bahan yang lain, maka menaikkan tubus lalu
mengeluarkan preparat yang sudah diamati dan bersihkan kaca benda dan
kaca penutup
5.6 Membuat sediaan sederhana
5.7 Pada akhir kegiatan menggunakan mikroskop, perhatikan hal-hal berikut:

5.7.1
5.7.2

5.7.3
5.7.4
5.7.5

Preparat tidak boleh tersimpan di atas meja sediaan, harus dikeluarkan.
Preparat basah harus dibersihkan dengan kertas saring atau lap katun
(kaca benda + kaca penutup). Menyimpan dalam cawan petri dan
memasukkan ke dalam kotak perlengkapan.
Membersihkan
badan mikroskop dengan kain planel. Tubus
diturunkan serendah mungkin.
Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskop.
Semua peralatan yang telah dipakai dibersihkan dengan lap katun dan
disimpan dalam kotaknya.
Peralatan disimpan sendiri untuk dipakai pada kegiatan berikutnya.
Sisa bahan yang tidak digunakan lagi dibuang ditempat sampah yang
tersedia.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Pengamatan pada Mikroskop Biologi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
12.
13.

Gambar pembanding

Keterangan

1.Lensa Okuler
2.Revolver
3.Lensa Objektif
4.Kondensor
5.Diafragma
6.Pengatur Kondensor
7.Kaki Mikroskop
8.Cermin
9.Sendi Inlkinasi
10.Pegangan Sendi
11.Pegangan
12.Mikrometer
13.Makrometer
14.Tabung Mikroskop

2. Pengamatan pada preparat perbesaran 10x10
a. Daun waru (Hibiscus tiliceus)
Gambar
Foto
Internet

b. Daun labu (Cucurbita moschata)

Keterangan
1.Trikoma
bintang

Gambar

Foto

Internet

Keterangan
1.Trikoma
jarum
2.Sel

c. Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Gambar
Foto
Internet

Keterangan
1.sitoplasma
2. intisel
3. sel
epidermis
4. stomata
5.celah

d. Bawang Merah (Allium cepa)
Gambar
Foto

Internet

Keterangan

1

2

1.Cairan
2.Inti sel
3.Dinding sel

3

B. Pembahasan
Pada kegiatan ini telah dilakukan percobaan , diperoleh informasi
tentang bagaimana bentuk dan cara penggunaan mikroskop. Cara
menggunakan mikroskop yaitu memindahkan dengan cara tangan kanan
memegang lengan mikroskop kemudian tangan kiri menopang kaki
mikroskop, dan tempatkan mikroskop pada tempat yang terdapat banyak

sumber cahaya. Kemudian, kita membersihkan badan mikroskop dengan kain
kasar atau tissue sedangkan pada bagian lensa menggunakan kain planel,
jangan sekali-kali menggosok lensa dengan kain. Setelah itu, kita mengatur
masuknya cahaya ke dalam mikroskop dengan mengarahkan cermin ke
sumber cahaya tersebut dan membuka diafragma. Kemudian kita membuat
sediaan sederhana, setelah itu kita mengamati objek pada preparat dengan cara
memilih perbesaran yang sesuai untuk digunakan dalam pengamatan. Namun,
untuk memilih perbesaran, terlebih dahulu kita memilih perbesaran yang
rendah kemudian menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja
sediaan 5-10 mm atau tubus turun maksimal. Meneropong lewat lensa okuler
dengan mata kiri tanpa memicingkan mata kanan, sambil tangan memutar
makrometer menaikkan tubus perlahan-lahan. Setelah objek sudah diamati,
kita mengeluarkan preparat kemudian membersihkannya dan setelah
mikroskop selesai digunakan, kita harus membersihkannya dengan
menggunakan kain planel pada lensa sedangkan pada bagian yang lainnya
digunakan lap kasar. Setelah itu menormalkan sendi inklinasi dan
perbesarannya, lalu menyimpan kembali mikroskop pada tempatnya.
Mikroskop memiliki komponen-komponen yaitu lensa okuler, revolver,
lensa objektif, kondensor, diafragma, pengatur kondensor, kaki mikroskop,
cermin, sendi inklinasi, pegangan sendi, pegangan, mikrometer, makrometer,
tabung mikroskop, penjepit mikroskop dan meja sediaan. Praktikan
menggunakan jaringan daun waru (Hibiscus rosasinensis), daun labu
(Cucurbita moschata), daun kembang sepatu (Hibiscus tiliceus), dan bawaang
merah ( Allium cepa) sebagai sediaan yang akan diamati di bawah mikroskop.
Pengamatan dilakukan dengan mengatur pembesaran dan pencahayaan untuk
mendapatkan bayangan objek yang jelas.
Pengamatan terhadap daun labu waru (Hibiscus rosaninensis)
pengamatan dilakukan dengan mengerok daun secara perlahan menggunakan
silet hingga daun menjadi gumpalan yang sangat halus, kemudian diletakkan
pada preparat kaca lalu ditetesi sedikit air dengan menggunakan pipet tetes
dan diamati di bawah mikroskop. Bayangan yang tampak pada perbesaran
10x10. Pada mikroskop tampak bayangan seperti bintang yang warnanya
hijau. Bayangan tersebut adalah banyangan trikoma bintang
Pengamatan pada daun labu (Cucurbita moschata) dilakukan dengan
mengerok daun menggunakan silet hingga menjadi gumpalan berwarna hijau
dan halus, kemudian diletakkan pada preparat kaca lalu ditetesi sedikit air
dengan menggunakan pipet tetes dan diamati di bawah mikroskop dengan
perbesaran 4x10. Bayangan yang tampak yaitu berupa kulit kayu dan sesuatu
yang menyerupai jarum. Bayangan tersebut adalah trikoma jarum.

Pengamatan pada daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
dilakukan dengan mengerok daun lalu diamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran tertentu. Namun daun yang dikerok agak tebal sehingga banyangan
yang nampak susah untuk diamati. Dalam banyangan nampak sekumpulan
bulatan – bulatan kecil yang dinamakan stomata.
Pengamatan pada bawang merah (Allium cepa) dilaukan dengan
mengiris sampai sangat tipis menggunakan silet, kemudian diamati dibawah
mikroskop dengan perbesaran tertentu. Bayangan yang tampak yaitu seperti
batu bata yang tersusun dan memiliki titik-titik kecil berwarna hitam dan
berwarna merah muda.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Mikroskop sangat berperan dalam ilmu cabang biologi karena
biologi juga mempelajari organisme yang berukuran sangat kecil
yang dapat dilihat dengan mata telanjang dengan bantuan
mikroskop.
2. Mampu mengenali dan mengetahui bagian-bagian mikroskop dan
fungsinya masing-masing, serta mampu dan terampil
menggunakan mikroskop
3. Mengetahui bentuk – bentuk sel pada tumbuhan daun waru
(Hibiscus tiliceus), daun labu (Cucurbita moschata), kembang
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), dan bawang merah (Allium
cepa)yang telh diamati.
B. Saran
Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam mengiris objek yang ingin
diamati supaya tidak terjadi pengambilan objek berulang-ulang seperti
yang terjadi pada kelompok kami dan pada saat ingin meneteskan air pada
preparat dengan pipet tetes sebaiknya meneteskan air jangan terlalu
banyak juga penggunaan mikroskop ini harus diperhatikan dengan baik
karena mikroskop sangat penting dalam kegiatan biologi dan
menggunakan alat praktikum yang telah disediakan oleh praktikan maupun
laboratorium dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan

DAFTAR PUSTAKA
Anonimb.2015.http://www.scribd.com/doc/33048939/Jenis-Jenis Mikroskop.

[ 29 desember 2015 ]

Anneahira. 2015. Pengertian dan Jenis-jenis Mikroskop.
http://www.anneahira.com/jenis-jenis-mikroskop-24879.htm. [ 25 Desember 2015 ]
Sulistyaindriani. 2015. Mikroskop dan fungsinya.
http ://sulistyaindriani/wordpress.com. [ 31 Desember 2015 ]
Tim Penyusun. 2015. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: Jurusan
Biologi FMIPA UNM