ATURAN RANTAI makanan dan jaring
ATURAN RANTAI
Oleh:
Kelompok 5
1.
2.
3.
4.
Ika Indri Priyana
Suep
Norma Oktika Rini
Iska Wolandari
06081181320005
06081181320016
06081181320021
06081181320038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum W.W.
Segala puji bagi Allah Swt., Tuhan Seluruh Alam yang telah memberikan
kami kesempatan dan segala nikmat-Nya dalam menyelesaikan makalah tugas
mata kuliah Kalkulus Lanjut yang berjudul “Aturan Rantai” ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu,
segala bentuk kritik dan saran akan kami terima guna kemajuan dan kebaikan
ringkasan materi ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Wassalamualaikum W.W.
Indralaya, Desember 2014
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
i
Kata Pengantar
ii
Daftar Isi
iii
Aturan Rantai
A. Aturan Rantai Fungsi Dua Variabel
B. Aturan Rantai Fungsi Tiga Variabel
1
2
5
Turunan Fungsi Implisit
5
Daftar Pustaka
iv
3
ATURAN RANTAI
Misal
menghitung
F ( x )=(2 x +1)5 , amati bahwa F berupa fungsi komposisi. Untuk
F' (x)
F ( x ) , ada beberapa aturan
yang berupa turunan dari
yang harus dipahami, antara lain aturan penjumlahan, aturan kali, dan aturan
rantai. Aturan rantai adalah aturan untuk mencari turunan fungsi komposisi.
Aturan rantai untuk fungsi-fungsi komposit satu variabel ialah sebagai
berikut.
Jika
y=f ( x ( t ) )
dengan
f
dan
x
merupakan fungsi yang
terdefinisi dan dapat diturunkan, maka dalam notasi Leibniz dapat ditulis:
dy dy dx
= ∙
dt dx dt
Atau dalam notasi aksennya ialah:
( f ∘ g )' ( x )=f ' ( g ( x ) ) g ' ( x )
Jadi,
F ' ( x ) untuk
F ( x )=(2 x +1)5 adalah
F ' ( x )=5( 2 x +1) 4 ∙ 2
F ' ( x )=10( 2 x +1)
4
Contoh:
1. Jika
60
y=( 2 x 2−4 x+1 ) , carilah
dari y atau
Penyelesaian :
Kita pikirkan
F ' ( x ) dari
y
Dx y !
( Dx y
adalah diferensial
F(x)
sebagai pangkat ke- 60 suatu fungsi
60
dan u=2 x 2−4 x+1
y=u
fungsi sebelah luar f(x) = u60
x , yakni
dan fungsi sebelah dalam adalah
2
u=g (x)=2 x −4+1
Dx y
= Dx f ( g ( x ) )
= f ( u) g ( u)
1
= ( 60 u59 ) ( 4 x−4 )
59
= 60 ( 2 x 2−4 x +1 ) (4 x −4)
2. Jika f ( x)=sin (cos (tan x)) , maka carilah f ’ ( x ) !
Penyelesaian:
d
f ’ (x)=cos( cos(tan x)) cos (tan x)
dx
x
tan ¿
x
tan ¿
d
−sin ¿ ¿
dx
¿ cos(cos( tan x))¿
2
¿−cos(cos( tan x ))sin( tan x) se c x
4
(cos ( x 2 +5 x+1 ) )
3.
adalah….
5 sin 3 ¿
Dx ¿
Penyelesaian:
4
Dx (cos ( x2 +5 x +1 ) )
Dx
¿
4
2
( x + 5 x +1 ) . ¿
¿−sin ¿
4
3
¿−sin ( x2 +5 x +1 ) .4 ( x 2 +5 x+1 ) .(2 x+ 5)
3
4
¿− ( 8 x +20 ) ( x 2 +5 x+1 ) . sin ( x 2+5 x +1 )
A. Aturan Rantai untuk Fungsi Dua Variabel
Menurut Varberg, dkk. (2007: 265) ada dua versi aturan rantai untuk
fungsi dua variabel.
Versi Pertama jika z=f (x , y ) dengan
, maka masuk akal untuk menanyakan
x dan
y
adalah fungsi t
dz
, dan seharusnya ada rumus
dt
untuknya.
Teorema A | Aturan Rantai
y= y (t ) terdeferensiasikan di t dan
Misalkan x=x (t) dan
z=f (x , y )
misalkan
terdeferensiasikan di
Maka
( x (t ) , y (t )) .
z=f ( x ( t ) , y ( t )) dapat dideferensiasikan di t dan
2
dz ∂ z dx ∂ z dy
=
+
dt ∂ x dt ∂ y dt
Contoh:
1. Misalkan
4
z=x y , dengan
x=2 t
dan
y=t
3
. Carilah
dz
!
dt
Penyelesaian:
dz ∂ z dx ∂ z dy
=
+
dt ∂ x dt ∂ y dt
¿ 4 x 3 y (2)+ x 4 (3 t 2 )
3
4
2
¿ 8 x y + x (3 t )
2t
¿
¿
t3
¿
¿
¿8¿
¿ 8 ( 8 t 3) t 3 +16 t 4 (3 t 6 )
6
10
¿ 64 t + 48 t
2. Misalkan w=x 2 y 3 , dengan
x=t
3
dan
y=t
2
. Carilah
dz
.
dt
Penyelesaian:
dw ∂ w dx ∂ w dy
=
+
dt ∂ x dt ∂ y dt
3x
(¿ ¿ 2 y 2)( 2t)
¿ ( 2 xy 3) ( 3 t 2 ) +¿
3 2
2 2
¿ 6 x y t +6 x y t
2
t
¿
¿
t3
¿
¿
t2
¿
¿
3
¿6t ¿
11
11
¿6t +6t
11
¿ 12t
Versi Kedua Misalkan bahwa
z=f ( x , y )
dengan
Teorema
B | Aturan
y= y ( s , t)
. MakaRantai
masuk akal untuk menanyakan
x=x (s , t)
dan
∂ z /∂ s
dan
∂ z /∂t
x=x (s , t ) dan
y= y ( s , t ) mempunyai turunan-turunan parsial
Misalkan
( s ,t )
z=f ( x , y )
pertama di
dan misalkan
terdeferensiasikan di
( x ( s , t ) , y ( s ,t )) . Maka
z=f ( x ( s , t ) , y ( s ,t ))
mempunyai turunan-turunan
3
parsial pertama yang diberikan oleh:
1.
∂z ∂ z ∂ x ∂ z ∂ y
=
+
∂s ∂ x ∂s ∂ y ∂ s
2.
∂z ∂ z ∂ x ∂ z ∂ y
=
+
∂t ∂ x ∂ t ∂ y ∂ t
Contoh:
1. Jika
2
z=3 x − y
2
x=2 s +7 t
dengan
dan
y=5 st . Carilah
∂ z /∂t , dan nyatakan dalam bentuk s dan t!
Penyelesaian:
∂z ∂ z ∂ x ∂ z ∂ y
=
+
∂t ∂ x ∂ t ∂ y ∂ t
¿ ( 6 x )( 7 )+ (−2 y ) (5 s )
¿ 42 ( 2 s+ 7 t )−10 st (5 s)
¿ 84 s+294 t−50 s2 t
2. Tentukan
∂z
∂s
dan
∂z
∂t
jika
z=f ( x , y )=x e y
dengan
x=2 s−t dan y=2 s +t !
Penyelesaian:
∂z ∂ z ∂ x ∂ z ∂ y
=
+
a)
∂s ∂ x ∂s ∂ y ∂ s
y
y
¿ e ( 2) + x e ( 2)
¿ 2 e y ( 1+ x )
¿ 2 e2 s +t ( 2 s−t+ 1 )
b)
∂z ∂ z ∂ x ∂ z ∂ y
=
+
∂t ∂ x ∂ t ∂ y ∂ t
¿ e y (−1 ) + x e y (1)
¿ e y ( x−1 )
2 s+t
¿ e (2 s−t−1)
4
B. Aturan Rantai untuk Fungsi Tiga Variabel
Jika
t , dan
x=x ( t ) , y= y ( t ) ,
w=f ( x , y , z )
z=z (t)
dan
diferensial di titik
fungsi yang diferensial di
( x (t ) , y (t ) , z (t)) ,
maka
w=f ( x ( t ) , y ( t ) , z ( t ) ) diferensial di t , dan
dw ∂ w dx ∂ w dy ∂ w dz
=
+
+
dt ∂ x dt ∂ y dt ∂ z dt
Contoh:
1. Jika w=x 2+ y 2+ z 2 + xy , dengan
x=st , y=s−t , dan
z=s+2 t ,
∂w
!
∂t
Penyelesaian:
dw ∂ w dx ∂ w dy ∂ w dz
=
+
+
dt ∂ x dt ∂ y dt ∂ z dt
¿ ( 2 x + y ) ( s ) + ( 2 y+ x ) (−1 )+ ( 2 z ) ( 2 )
¿ ( 2 st +s−t ) ( s )+ ( 2 s−2 t+ st )(−1 ) + ( 2 s+ 4 t ) 2
2
2
¿ 2 s t+ s −2 st +2 s +10 t
carilah
TURUNAN FUNGSI IMPLISIT
Misal
z=F ( x , y )
dan
y=g ( x ) ,
maka
z=F (x , g ( x ))
menyatakan fungsi satu variabel, sehingga berdasarkan aturan rantai diperoleh:
∂ z ∂F ∂ x ∂F ∂ y ∂z ∂F ∂ F ∂ y
=
+
↔
=
+
∂x ∂ x ∂ x ∂ y ∂x ∂ x ∂ x ∂ y ∂ x
…………… (¿)
5
Jika
x
z=0
dan
maka
F ( x , y ) =0
(¿) menjadi
mendefinisikan secara implisit sebagai fungsi
∂F ∂F ∂ y
0=
+
∂x ∂ y ∂x
−∂ F
∂y
∂x
↔
=
∂x
∂F
∂y
asalkan
∂F
≠0
∂y
Contoh:
1. Jika
2
2
3
x y + y −x =0 , tentukan
dy
dx
dengan menggunakan metode
pendiferensialan implisit?
Penyelesaian:
Turunan dari y terhadap dengan menggunakan pendiferensialan implicit
sebagai berikut. Kedua ruas (kiri dan kanan) diturunkan terhadap x.
d 2
( x y + y 2−x 3 )= d (0)
dx
dx
dy
dy
2 xy + x 2 +2 y −3 x 2=0
dx
dx
( x 2+ 2 y ) dy −3 x2 +2 xy=0
dx
Sehingga diperoleh
dy 3 x 2−2 xy
= 2
dx
x +2 y
6
DAFTAR PUSTAKA
Varberg, Dale, dkk. 2007. KalkulusEdisiKesembilanJilid2.Jakarta: Erlangga.
4
Oleh:
Kelompok 5
1.
2.
3.
4.
Ika Indri Priyana
Suep
Norma Oktika Rini
Iska Wolandari
06081181320005
06081181320016
06081181320021
06081181320038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum W.W.
Segala puji bagi Allah Swt., Tuhan Seluruh Alam yang telah memberikan
kami kesempatan dan segala nikmat-Nya dalam menyelesaikan makalah tugas
mata kuliah Kalkulus Lanjut yang berjudul “Aturan Rantai” ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu,
segala bentuk kritik dan saran akan kami terima guna kemajuan dan kebaikan
ringkasan materi ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Wassalamualaikum W.W.
Indralaya, Desember 2014
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
i
Kata Pengantar
ii
Daftar Isi
iii
Aturan Rantai
A. Aturan Rantai Fungsi Dua Variabel
B. Aturan Rantai Fungsi Tiga Variabel
1
2
5
Turunan Fungsi Implisit
5
Daftar Pustaka
iv
3
ATURAN RANTAI
Misal
menghitung
F ( x )=(2 x +1)5 , amati bahwa F berupa fungsi komposisi. Untuk
F' (x)
F ( x ) , ada beberapa aturan
yang berupa turunan dari
yang harus dipahami, antara lain aturan penjumlahan, aturan kali, dan aturan
rantai. Aturan rantai adalah aturan untuk mencari turunan fungsi komposisi.
Aturan rantai untuk fungsi-fungsi komposit satu variabel ialah sebagai
berikut.
Jika
y=f ( x ( t ) )
dengan
f
dan
x
merupakan fungsi yang
terdefinisi dan dapat diturunkan, maka dalam notasi Leibniz dapat ditulis:
dy dy dx
= ∙
dt dx dt
Atau dalam notasi aksennya ialah:
( f ∘ g )' ( x )=f ' ( g ( x ) ) g ' ( x )
Jadi,
F ' ( x ) untuk
F ( x )=(2 x +1)5 adalah
F ' ( x )=5( 2 x +1) 4 ∙ 2
F ' ( x )=10( 2 x +1)
4
Contoh:
1. Jika
60
y=( 2 x 2−4 x+1 ) , carilah
dari y atau
Penyelesaian :
Kita pikirkan
F ' ( x ) dari
y
Dx y !
( Dx y
adalah diferensial
F(x)
sebagai pangkat ke- 60 suatu fungsi
60
dan u=2 x 2−4 x+1
y=u
fungsi sebelah luar f(x) = u60
x , yakni
dan fungsi sebelah dalam adalah
2
u=g (x)=2 x −4+1
Dx y
= Dx f ( g ( x ) )
= f ( u) g ( u)
1
= ( 60 u59 ) ( 4 x−4 )
59
= 60 ( 2 x 2−4 x +1 ) (4 x −4)
2. Jika f ( x)=sin (cos (tan x)) , maka carilah f ’ ( x ) !
Penyelesaian:
d
f ’ (x)=cos( cos(tan x)) cos (tan x)
dx
x
tan ¿
x
tan ¿
d
−sin ¿ ¿
dx
¿ cos(cos( tan x))¿
2
¿−cos(cos( tan x ))sin( tan x) se c x
4
(cos ( x 2 +5 x+1 ) )
3.
adalah….
5 sin 3 ¿
Dx ¿
Penyelesaian:
4
Dx (cos ( x2 +5 x +1 ) )
Dx
¿
4
2
( x + 5 x +1 ) . ¿
¿−sin ¿
4
3
¿−sin ( x2 +5 x +1 ) .4 ( x 2 +5 x+1 ) .(2 x+ 5)
3
4
¿− ( 8 x +20 ) ( x 2 +5 x+1 ) . sin ( x 2+5 x +1 )
A. Aturan Rantai untuk Fungsi Dua Variabel
Menurut Varberg, dkk. (2007: 265) ada dua versi aturan rantai untuk
fungsi dua variabel.
Versi Pertama jika z=f (x , y ) dengan
, maka masuk akal untuk menanyakan
x dan
y
adalah fungsi t
dz
, dan seharusnya ada rumus
dt
untuknya.
Teorema A | Aturan Rantai
y= y (t ) terdeferensiasikan di t dan
Misalkan x=x (t) dan
z=f (x , y )
misalkan
terdeferensiasikan di
Maka
( x (t ) , y (t )) .
z=f ( x ( t ) , y ( t )) dapat dideferensiasikan di t dan
2
dz ∂ z dx ∂ z dy
=
+
dt ∂ x dt ∂ y dt
Contoh:
1. Misalkan
4
z=x y , dengan
x=2 t
dan
y=t
3
. Carilah
dz
!
dt
Penyelesaian:
dz ∂ z dx ∂ z dy
=
+
dt ∂ x dt ∂ y dt
¿ 4 x 3 y (2)+ x 4 (3 t 2 )
3
4
2
¿ 8 x y + x (3 t )
2t
¿
¿
t3
¿
¿
¿8¿
¿ 8 ( 8 t 3) t 3 +16 t 4 (3 t 6 )
6
10
¿ 64 t + 48 t
2. Misalkan w=x 2 y 3 , dengan
x=t
3
dan
y=t
2
. Carilah
dz
.
dt
Penyelesaian:
dw ∂ w dx ∂ w dy
=
+
dt ∂ x dt ∂ y dt
3x
(¿ ¿ 2 y 2)( 2t)
¿ ( 2 xy 3) ( 3 t 2 ) +¿
3 2
2 2
¿ 6 x y t +6 x y t
2
t
¿
¿
t3
¿
¿
t2
¿
¿
3
¿6t ¿
11
11
¿6t +6t
11
¿ 12t
Versi Kedua Misalkan bahwa
z=f ( x , y )
dengan
Teorema
B | Aturan
y= y ( s , t)
. MakaRantai
masuk akal untuk menanyakan
x=x (s , t)
dan
∂ z /∂ s
dan
∂ z /∂t
x=x (s , t ) dan
y= y ( s , t ) mempunyai turunan-turunan parsial
Misalkan
( s ,t )
z=f ( x , y )
pertama di
dan misalkan
terdeferensiasikan di
( x ( s , t ) , y ( s ,t )) . Maka
z=f ( x ( s , t ) , y ( s ,t ))
mempunyai turunan-turunan
3
parsial pertama yang diberikan oleh:
1.
∂z ∂ z ∂ x ∂ z ∂ y
=
+
∂s ∂ x ∂s ∂ y ∂ s
2.
∂z ∂ z ∂ x ∂ z ∂ y
=
+
∂t ∂ x ∂ t ∂ y ∂ t
Contoh:
1. Jika
2
z=3 x − y
2
x=2 s +7 t
dengan
dan
y=5 st . Carilah
∂ z /∂t , dan nyatakan dalam bentuk s dan t!
Penyelesaian:
∂z ∂ z ∂ x ∂ z ∂ y
=
+
∂t ∂ x ∂ t ∂ y ∂ t
¿ ( 6 x )( 7 )+ (−2 y ) (5 s )
¿ 42 ( 2 s+ 7 t )−10 st (5 s)
¿ 84 s+294 t−50 s2 t
2. Tentukan
∂z
∂s
dan
∂z
∂t
jika
z=f ( x , y )=x e y
dengan
x=2 s−t dan y=2 s +t !
Penyelesaian:
∂z ∂ z ∂ x ∂ z ∂ y
=
+
a)
∂s ∂ x ∂s ∂ y ∂ s
y
y
¿ e ( 2) + x e ( 2)
¿ 2 e y ( 1+ x )
¿ 2 e2 s +t ( 2 s−t+ 1 )
b)
∂z ∂ z ∂ x ∂ z ∂ y
=
+
∂t ∂ x ∂ t ∂ y ∂ t
¿ e y (−1 ) + x e y (1)
¿ e y ( x−1 )
2 s+t
¿ e (2 s−t−1)
4
B. Aturan Rantai untuk Fungsi Tiga Variabel
Jika
t , dan
x=x ( t ) , y= y ( t ) ,
w=f ( x , y , z )
z=z (t)
dan
diferensial di titik
fungsi yang diferensial di
( x (t ) , y (t ) , z (t)) ,
maka
w=f ( x ( t ) , y ( t ) , z ( t ) ) diferensial di t , dan
dw ∂ w dx ∂ w dy ∂ w dz
=
+
+
dt ∂ x dt ∂ y dt ∂ z dt
Contoh:
1. Jika w=x 2+ y 2+ z 2 + xy , dengan
x=st , y=s−t , dan
z=s+2 t ,
∂w
!
∂t
Penyelesaian:
dw ∂ w dx ∂ w dy ∂ w dz
=
+
+
dt ∂ x dt ∂ y dt ∂ z dt
¿ ( 2 x + y ) ( s ) + ( 2 y+ x ) (−1 )+ ( 2 z ) ( 2 )
¿ ( 2 st +s−t ) ( s )+ ( 2 s−2 t+ st )(−1 ) + ( 2 s+ 4 t ) 2
2
2
¿ 2 s t+ s −2 st +2 s +10 t
carilah
TURUNAN FUNGSI IMPLISIT
Misal
z=F ( x , y )
dan
y=g ( x ) ,
maka
z=F (x , g ( x ))
menyatakan fungsi satu variabel, sehingga berdasarkan aturan rantai diperoleh:
∂ z ∂F ∂ x ∂F ∂ y ∂z ∂F ∂ F ∂ y
=
+
↔
=
+
∂x ∂ x ∂ x ∂ y ∂x ∂ x ∂ x ∂ y ∂ x
…………… (¿)
5
Jika
x
z=0
dan
maka
F ( x , y ) =0
(¿) menjadi
mendefinisikan secara implisit sebagai fungsi
∂F ∂F ∂ y
0=
+
∂x ∂ y ∂x
−∂ F
∂y
∂x
↔
=
∂x
∂F
∂y
asalkan
∂F
≠0
∂y
Contoh:
1. Jika
2
2
3
x y + y −x =0 , tentukan
dy
dx
dengan menggunakan metode
pendiferensialan implisit?
Penyelesaian:
Turunan dari y terhadap dengan menggunakan pendiferensialan implicit
sebagai berikut. Kedua ruas (kiri dan kanan) diturunkan terhadap x.
d 2
( x y + y 2−x 3 )= d (0)
dx
dx
dy
dy
2 xy + x 2 +2 y −3 x 2=0
dx
dx
( x 2+ 2 y ) dy −3 x2 +2 xy=0
dx
Sehingga diperoleh
dy 3 x 2−2 xy
= 2
dx
x +2 y
6
DAFTAR PUSTAKA
Varberg, Dale, dkk. 2007. KalkulusEdisiKesembilanJilid2.Jakarta: Erlangga.
4